BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah Kuliah dan pekerjaan merupakan dua hal yang saling berkaitan, karena kebanyakan mahasiswa berharap memiliki titel kesarjanaan dan bercita-cita memperoleh pekerjaan yang layak. Pendidikan akuntansi yang diajarkan pada perguruan tinngi sangat mengharapkan dapat melahirkan lulusan akuntansi yang dapat memiliki kemampuan pemahaman akuntansi yang baik sehingga menjadi akuntan professional. Berdasarkan pengalaman penulis sering ditemukan banyak sekali lulusan sarjana akuntansi yang Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tinggi namun mereka berkepribadian kurang. Adapun mereka yang memilih kuliah karena keinginan dari orangtua, ajakan teman, dan keinginan diri sendiri. Hal ini dijadikan penelitian oleh penulis karena ingin membuktikan bahwa ada pengaruh kecerdasan emosional dan minat belajar pada diri mahasiswa terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Pemahaman akuntansi yang baik akan mempengaruhi pada saat terjun di dunia pekerjaan. Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengendalikan emosinya saat menghadapi situasi yang menyenangkan maupun menyakitkan. Melandy dan Aziza (2006) dalam Maslahah (2007) menyatakan hasil survei yang dilakukan di Amerika Serikat tentang kecerdasan emosional menjelaskan bahwa apa yang diinginkan oleh pemberi kerja tidak hanya keterampilan tehnik saja melainkan dibutuhkan kemampuan dasar untuk belajar dalam pekerjaan yang
bersangkutan. Sesungguhnya seorang mahasiswa yang mempunyai minat pada suatu mata kuliah tertentu maka seharusnya dia dapat memahami dan mengembangkannya dengan baik. Pada penelitian yang dilakukan penulis di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) jurusan akuntansi, penulis berharap penelitiannya dapat mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh besar antara kecerdasan emosional dan minat belajar terhadap pemahaman akuntansi. Kebanyakan mahasiswa menekuni kuliah ekonomi khususnya akuntansi karena mereka ingin mudah mendapatkan pekerjaan. Hal ini didasarkan pada penelitian yang dilakuakan oleh Rahayu (2003), menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa dan jenis karir yang akan mereka jalani merupakan hal yang menarik untukditeliti karena dengan diketahuinya pilihan karir yang diminati mahasiswa, maka dapat diketahui mengapa seseorang memilih karir tersebut. Banyak mahasiswa yang belajar dengan menghafal dan tidak begitu benar-benar memahami, sehingga mahasiswa akan mudah lupa dengan pelajaran yang selanjutanya akan dipelajari. Hal inilah yang membuat penulis ingin lebih tahu cara memahami akuntansi yang baik. Penelitian yang dilakukan penulis ini dilakukan pada lingkup mahasiswa terutama mahasiswa jurusan akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya jurusan akuntansi. Adapun kemampuan intelijensi intelligence quotient (IQ) memang sangat dibutuhkan pada saat menuntut ilmu, agar memperoleh prestasi yang tinggi. Selain kemampuan intelligence quotient (IQ) ternyata kemampuan emosional juga sangat berpengaruh terhadap pemahaman
akuntansi,
karena
mahasiswa
yang
memiliki
kemampuan
mengendalikan emosi dan mengenal kemampuan dirinya, berempati, memiliki motivasi dan berketerampilan sosial, dia tidak akan salah mengambil keputusan saat memilih minat apa yang sesuai dengan kemampuan dan tujuan nantinya. Manfaat penilitian ini adalah membuat mahasiswa bisa benar-benar menyukai apa yang mereka pilih, disini adalah memilih jurusan akuntansi. Agar pada saat lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) para pengajar dan nama perguruan tinggi akan bangga dengan lulusannya yang dapat dengan baik menerapkan mata kuliah akuntansi dengan pekerjaan yang sesuai dengan gelar sarjana ekonomi khususnya akuntansi. Namun kenyataannya, dalam proses belajar mengajar di perguruan tinggi sering ditemukan mahasiswa yang tidak dapat meraih prestasi belajar yang setara dengan kemampuan
intelijensinya terutama dalam bidang akuntansi (Trisniwati dan
Suryaningrum, 2003). Ada mahasiswa yang mempunyai kemampuan intelijensi tinggi tetapi memperoleh prestasi belajar yang relatif rendah, namun ada mahasiswa yang walaupun kemampuan intelijensinya relatif rendah, dapat meraih prestasi belajar yang relatif tinggi. Itu sebabnya taraf intelijensi bukan merupakan satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan seseorang, karena ada faktor lain yang mempengaruhi. Dalam proses belajar IQ tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa partisipasi penghayatan emosional terhadap materi khususnya akuntansi yang disampaikan di perguruan tinggi. Menurut Goleman (2000:44), kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor kekuatankekuatan lain, diantaranya adalah kecerdasan emosional dan Minat.
Telah banyak penelitian terdahulu yang telah berusaha mencari tahu mengenai kemampuan mahasiswa untuk memahami akuntansi. Misalnya Prenichawati Ishak, Filia Rachmi, dan Lauw Tjun Tjun et al. Akan tetapi pandangan mahasiswa S-1 program studi akuntansi terhadap tingkat pemahaman akuntansi akan terus berbeda dan berkembang dari waktu ke waktu, antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Hal ini tergantung pada persepsi individu ekonomi di wilayah masing-masing. Dalam penelitian ini penulis bermaksud meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi, yaitu pengaruh kecerdasan emosional dan minat belajar terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Dan obyek penelitian ini adalah Diharapkan respon
mahasiswa STIESIA Surabaya jurusan akuntansi.
kalangan akademik pun dapat memberikan nilai tambah
dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pengajaran dalam rangka menambah mutu lulusan sebagai pekerja intelektual yang siap pakai sesuai kebutuhan pasar dan siap bersaing. Oleh karena itu penelitian ini mengambil topik: Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi (Studi pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi STIESIA Surabaya). Maka dari itu, dipandang perlu untuk meneliti guna mencari faktor apa saja yang nantinya mempunyai nilai atau paling dominan sebagai dugaan pengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi, dalam memenuhi tuntutan profesi akuntansi serta mampu menyesuaikan bidang pekerjaan dengan profesionalnya.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka rumusan masalah yang penulis buat tentang Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar mahasiswa akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia antara lain: Apakah
kecerdasan emosional (Pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi,
empati, dan keterampilan sosial) berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi? Apakah
minat belajar mahasiswa berpengaruh terhadap tingkat pemahaman
akuntansi?
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: Untuk menguji pengaruh kecerdasan emosional (Pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial) terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Untuk menganalisis pengaruh minat belajar mahasiswa terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
Manfaat Penelitian Kontribusi Secara Praktis Diperuntukkan
mahasiswa
lulusan
mengeksplorasi kemampuannya. Kontribusi Secara Teoritis
S-1
Prodi
Akuntansi
agar
mampu
Sebagai penambah ilmu pengetahuan dan sebagai wacana maupun referensi bagi penulis sehingga penulis bisa menjadi pribadi yang lebih baik bisa lebih serius dalam belajar dan dapat menjadi sarjana akuntansi dengan kemampuan yang sangat baik pula. Diharapkan penelitian selanjutnya akan menjadi semakin baik. Kontribusi Kebijakan Sebagai sumbangsih hasil pemikiran yang bermanfaat bagi lembaga perguruan tinggi dalam upaya meningkatkan kualitas dan menciptakan sarjana akuntansi yang profesional dan dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam membuat suasana perkuliahan yang menarik minat mahasiswa akuntansi dan kurikulum yang lebih baik lagi. Mendidik mahasiswa menjadi pribadi yang handal saat terjun di dunia kerja, tidak hanya berkemampuan intelijen tinggi namun terdapat kemampuan emosional yang baik disertai minat belajar sebagai pendukung kesuksesan mahasiswanya.
Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, maka perlu dilakukan pembatasan dalam bentuk ruang lingkup penelitian. Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah pendapat dan penilaian
mengenai pengetahuan mahasiswa terhadap tingkat
pemahaman akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya. Diperuntukkan bagi mahasiswa akuntansi semester akhir yang telah menyelesaikan secara umum perkuliahan akuntansi.