BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Permasalahan Pesatnya pertumbuhan ekonomi dan terus bertambahnya jumlah penduduk
membuat kebutuhan akan pembangunan perumahan, gedung-gedung perkantoran dan komersial yang makin meningkat. Kebutuhan akan bangunan yang meningkat membuat industri bahan bangunan berkembang pesat mengikuti pasar yang terus tumbuh dari tahun ke tahun. Sejalan dengan kesempatan bisnis yang terbuka luas, PT. Bakrie Building Industries (BBI) adalah salah satu pionir dalam industri bahan bangunandi Indonesia. Diresmikan tanggal 8 Oktober 1976, BBI memahami kebutuhan pasar akan bahan-bahan bangunan berkualitas tinggi untuk menghasilkan bangunan yang tidak hanya indah, tetapi juga kuat dan tahan lama. Produk yang dihasilkan oleh BBI adalah, plafon dan partisi, serta produk-produk berbahan dasar metal untuk genteng berwarna dan fiber semen rata dan bergelombang dengan merk jual Mini Harflex 14 (MHN) atau yang biasa dikenal dengan nama Asbes. MHN biasa digunakan sebagai atap untuk rumah. Dalam produksinya, PT. BBI belum mencapai zero defect terutama produk dengan merk Mini Harflex 14 (MHN) yang memiliki tingkat kecacatan paling tinggi dengan produk lainnya. Sehingga penelitian ini difokuskan pada produk MHN. Dari observasi awal terhadap data yang ada di perusahaan terutama pada bagian produksi MHN banyak produk cacat ditemukan dalam proses stacker. Proses inspeksi pada proses stacker dilakukan secara visual oleh operator dan pengukuran tinggi
2
gelombang dengan alat gonogo sebelum produk disusun di atas lorry untuk masuk kedalam curing area. Berdasarkan penggambaran permasalahan pada produk MHN khususnya pada proses stacker maka munculah upaya untuk menyelesaikan masalah dengan penerapan Six Sigma dimana konsep ini memiliki sistematika yang jelas dalam memperbaiki proses yang diharapkan dapat mengidentifikasi dan memberikan usulan perbaikan dalam memperbaiki kualitas.
1.2
Rumusan Permasalahan Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah yang
akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Berapa level sigma yang dihasilkan oleh perusahaan saat ini ?
2.
Apa jenis cacat yang paling dominan dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya jenis cacat tersebut ?
1.3
3.
Bagaimana cara meningkatkan kualitas produk MHN ?
4.
Berapa besar level sigma yang dihasilkan jika dilakukan perbaikan ?
Ruang Lingkup Agar penelitian menjadi terfokus dan memiliki tujuan yang jelas, maka perlu
dilakukan pembatasan masalah, yaitu : 1.
Produk yang diteliti adalah MHN
2.
Penelitian dilakukan di PT. Bakrie Building Industries pada sheet machine 1 yang memproduksi produk MHN.
3
3.
Penelitian difokuskan terhadap masalah pengendalian kualitas pada jenis cacat yang paling dominan saja.
4.
Proses yang akan diteliti adalah proses stacker, proses curing, dan proses stack breaker dengan fokus penelitian pada mesin stacker.
5.
Data yang digunakan antara lain adalah data produksi MHN dan data produk cacat MHN bulan Juni 2011.
6.
Jangka waktu penelitian di PT. Bakrie Building Industries dilakukan selama bulan Oktober-Desember 2011.
1.4
Tujuan & Manfaat Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka penelitian ini bertujuan sebagai
berikut : 1.
Melakukan pengukuran terhadap kinerja proses produksi dengan cara perhitungan peta kendali data atribut harian produk MHN dan perhitungan tingkat sigma dan DPMO sebelum dilakukannya perbaikan
2.
Menganalisis data yang telah diolah dengan diagram pareto, fishbone dan FMEA untuk mengidentifikasi faktor penyebab cacat paling dominan yang perlu dikendalikan.
3.
Melakukan tindakan perbaikan terhadap masalah yang terjadi dan melakukan peningkatan kualitas produk MHN untuk mendapatkan level sigma yang lebih tinggi.
4.
Melakukan pengukuran terhadap kinerja proses produksi dengan cara perhitungan peta kendali data atribut harian produk MHN dan perhitungan tingkat sigma dan DPMO setelah dilakukannya perbaikan.
4
Sedangkan manfaat yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah : 1.
Bagi Perusahaan Penelitian ini dimanfaatkan sebagai referensi untuk PT. Bakrie Building Industries untuk mengatasai masalah dalam hal pengendalian kualitas produk.
2.
Bagi Universitas Penelitian ini dapat menambah referensi pustaka bagi mahasiswa Universitas Bina Nusantara dalam topik Quality Management khususnya Jurusan Teknik Industri dan Manajemen.
3.
Bagi Penulis Penelitian ini berguna untuk menambah pengalaman dan pengetahuan penulis khususnya dalam pemahaman konsep Six Sigma dan nantinya dapat diaktualisasikan dalam lingkungan dunia kerja yang sesungguhnya.
5
1.5
Gambaran Umum Perusahaan
Bermula dari usaha patungan dengan perusahaan Australia, BBI berdiri di atas lahan seluas 15 hektar di Daan Mogot, Jakarta Barat.Melalui inovasi produk berkualitas yang dihasilkannya, BBI terus berkembang dan memiliki konsumen yang setia. Perkembangan perusahaan dan makin meningkatnya kebutuhan akan bahan bangunan berkualitas, membuat seluruh saham BBI dibeli oleh PT. Bakrie & Brothers, Tbk pada tahun 1985. Produk yang dihasilkan oleh BBI adalah fiber semen untuk atap, plafon dan partisi, serta produk-produk berbahan dasar metal untuk genteng berwarna. Komitmen perusahaan untuk terus berinovasi dan memberikan hanya yang terbaik menjadi kunci BBI untuk terus berkembang dan menjadi salah satu perusahaan industri bahan bangunan yang diperhitungkan di tanah air. BBI akan terus berinovasi untuk selalu memberikan hanya yang terbaik dan membangun masa depan yang lebih baik.
6
Tabel 1.1 Tabel Sejarah Perusahaan 1973 PT. James Hardie Indonesia yang menjadi cikal bakal BBI. Berlokasi di Kebayoran Lama dengan nama PT. Harflex Asbes Semen Sheet Machine no.1 mulai berproduksi dengan kapasitas produksi hingga 50.000 1976 ton/tahun. Perkembangan ini membuat perusahaan pindah ke lokasi yang lebih representatif di Jl. Daan Mogot KM. 17,3 Kalideres, Jakarta Barat 1977 Perusahaan terus berkembang dengan mulai berproduksinya pipe machine dengan kapasitas mencapai 40.000 ton/tahun. 1985 Pesatnya pertumbuhan perusahaan membuat Bakrie & Brothers mengakuisisi PT. James Hardie Indonesia sebagai bagian dari PT. Bakrie & Brothers, Tbk. 1986 Perusahaan menambah kapasitas produksi dengan beroperasinya sheet machine no.2 yang berkapasitas produksi total hingga 90.000 ton/ tahun 1988 Perusahaan berubah nama menjadi PT. Jaya Harflex Indonesia dengan jangkauan pasar yang semakin luas di seluruh tanah air Menjawab kebutuhan pasar akan layanan terintegrasi dalam pembangunan gedung, 1990 tahun ini perusahaan memperluas bidang usaha dengan memproduksi Architectural Concrete Panel (Arcon) 1991 Perusahaan resmi berganti nama menjadi Bakrie Building Industries sebagai bagian dari Bakrie & Brothers, Tbk Pertumbuhan perusahaan makin signifikan dengan berproduksinya sheet machine no.3 sehingga total kapasitas produksi di tahun ini mencapai 140.000 ton/tahun. Di 1995 tahun ini pula perusahaan berekspansi dengan mulai berkiprah dalam bisnis batubara dan marmer. Inovasi dan komitmen perusahaan untuk memberikan layanan menyeluruh 1997 dibuktikan dengan terus menerus berekspansi dan melebarkan sayap bisnisnya. Tahun 1997 BBI mulai terjun ke dalam Prefab Panel Sistem 2000 Kualitas dan komitmen perusahaan untuk memberikan yang terbaik diakui dengan keberhasilan meraih ISO 9001-2000 2005 Makin tingginya permintaan membuat perusahaan mengkonversi pipe machine menjadi sheet machine no.4 dengan total produksi mencapai 200.000 ton/tahun 2007 Perusahaan mengeluarkan inovasi produk bahan bangunan dengan meluncurkan Versaboard (calsium silicate board-asbestos free) 2009 BBI mengukuhkan dirinya sebagai salah satu perusahaan pembuat bahan bangunan terbesar di Indonesia dengan mulai terjun dalam bisnis metal roofing. Perusahaan kembali mendapatkan pengakuan atas keberhasilannya 2010 mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk-produknya dengan mendapatkan sertifikat ISO 9001-2008 Sumber :PT. Bakrie Building Industries
7
1.5.1 Visi dan Misi Perusahaan Sebagai perusahaan yang menjadikan inovasi landasan untuk terus tumbuh dan berkembang, BBI berkomitmen hanya memberikan yang terbaik bagi seluruh stakeholder. Visi BBI adalah menjadi memimpin pasar dalam industry bahan bangunan di Indonesia dan menjadi salah satu pemain yang diperhitungkan di dunia internasional. Misi BBI adalah mengembangkan bisnis dengan terus membangun pasar dan mengembangkan produk, meningkatkan kapasitas dan terus meningkatkan kualitas dan pelayanan untuk memberikan kepuasan pada konsumen. 1.5.2
Strategi Perusahaan Sebagai salah satu perusahaan besar yang bergerak di bidang bangunan di tanah
air, BBI tidak pernah berhenti mengembangkan usahanya agar terus tumbuh dan berkembang. Semangat untuk terus maju ini bertujuan untuk memberikan keuntungan tidak hanya pada konsumennya, tapi juga segenap keluarga besar yang menjadi bagian dari BBI. Semangat perusahaan untuk terus maju dan berkembang diwujudkan dalam strategi pengembangan perusahaan yaitu : 1. Memperluas jaringan distribusi. Jaringan distribusi memegang peranan yang sangat penting dalam kemajuan perusahaan. Distribusi yang baik membuat ketersediaan produk-produk perusahaan di pasar selalu terjaga sehingga semakin mudah didapatkan oleh konsumen. Untuk itu BBI berusaha membangun jaringan distribusi yang kuat
8
dengan menjalin hubungan kerja sama yang saling menguntungkan dengan para distributor di penjuru tanah air, dan juga mengembangkan jaringan distibusinya hingga ke pasar internasional. 2. Inovasi dan diversifikasi produk. Didukung oleh jajaran manajemen yang tangguh dan sumber daya manusia yang ahli dalam bidang industri bahan bangunan, BBI selalu berupaya untuk berinovasi dan memberikan solusi total agar konsumen mendapatkan kepuasan dengan berbagai produk inovatif berkualitas tinggi. Hal ini membuat konsumen memiliki lebih banyak pilihan dan memenuhi kebutuhan mereka dengan memberikan solusi total lewat produk-produk yang ditawarkan BBI. 3. Meningkatkan kepuasan dan kesetiaan konsumen. Perluasan jaringan distribusi, inovasi dan diversifikasi produk yang dilakukan oleh perusahaan tidak lain adlaah untuk meningkatkan kepuasan konsumen. Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen sekaligus memberikan kemudahan mendapatkan produk-produk BBI yang inovatif dan beragam diharapkan dapat pula meningkatkan kesetiaan konsumen untuk selalu menggunakan produk-produk dari BBI.
1.5.3 Ruang Lingkup Bidang Usaha PT. Bakrie Building Industries merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi komponen bahan bangunan seperti atap, plafon, dan partisi.Produkproduk yang dihasilkan oleh PT. Bakrie Building Industries adalah sebagai berikut :
9
1. Atap •
Harflex Lembaran atap bergelombang dan genteng Harflex dibuat dari material semen dengan kualitas terbaik dan serta impor yang diproses khusus melalui
tahapan-tahapan
tertentu.Produk
Harflex
telah
melalui
pengawasan yang ketat untuk memastikan setiap produk Harflex yang diterima konsumen berkualitas dan tahan lama. Selain itu lembaran atap Harflex juga tahan api, non-korosif, dan tersedia dalam pilihan warna abu-abu natural atau berwarna sesuai pilihan konsumen •
Evo Roof Evo
Roof
adalah
inovasi
produk
revolusioner
yang
ramah
lingkungan.Lembaran atap fiber semen bergelombang Evo Roof dipadukan dengan synthetic fiber yang sangat kuat.Evo Roof mudah dalam perawatan dan tahan dari pengaruh perubahan cuaca, sinar matahari, sinar UV, jamur dan korosi kimiawi. •
Sirap Ekskusif (Striaflex& Mahameru) Sirap modern dan eksklusif ini adalah pengganti sirap kayu tradisional yang konvensional.Jenis-jenis sirap ini tetap otentik seperti halnya sirap kayu, tetapi tidak lapuk dengan daya tahan yang kuat dan dapat diandalkan oleh konsumen.Striaflex hadir dalam bentuk atap berujung runcing yang estetis sementara Mahameru hadir dalam bentuk persegi yang klasik.Tersedia dalam berbagai macam warna yang menawan.
10
•
Orion Roof (Atap Metal) Genteng metal berwarna dan berestetika tinggi yang merupakan solusi ideal untuk kebutuhan atap modern. Kuat dan tahan lama namun ringan dan ekonomis.Tersedia dalam berbagai desain warna dan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.Orion roof melindungi sekaligus mempercantik bangunan dengan berbagai pilihan warna yang menawan, mudah diaplikasikan dan tersedia dalam berbagai ukuran yang dapat disesuaikan dengan kondisi atap.Orion Roof adalah salah satu produk yang menjadi unggulan dari PT. Bakrie Building Industries.
2. Plafon dan Partisi •
Versaboard Panel calcium-silicate dengan formula asbestos-free, terbuat dari kombinasi semen Portland, silica dan serat selulosa.Dikeringkan menggunakan teknologi autoclave sehingga menghasilkan panel yang sangat stabil, kuat dan tahan air.Hampir tidak mengalami susut pemuaian akibat kelembaban.Versaboard adalah pilihan terbaik untuk aplikasi penggunaan interior maupun eksterior.Sangat ideal untuk plafon, partisi, external wall cladding, dan aplikasi lainnya pada pembangunan gedung maupun rumah.
11
3. Lisplang dan Siding •
Versaplank Komposit serat selulosa yang diikat dengan kuat menggunakan struktur silica berkualitas tinggi dan dikeringkan menggunakan teknologi autoclave.Versaplank memenuhi kebutuhan desain kayu yang unik tanpa kekurangan pada komponen kayu asli.Versaplank menawarkan kombinasi yang unik antara nilai-nilai estetika, daya tahan kuat dan tampilan yang menawan.Tersedia dalam berbagai ukuran dan tekstur yang sangat ideal untuk penggunaan lisplang dan siding.
4. Prefab Housing •
Bakrie Prefab Menjawab kebutuhan konsumen untuk rumah yang mudah dan cepat pembangunannya,
fleksibel
serta
terjangkau
harganya,
BBI
mengembangkan solusi Rumah Prefab Bakrie.Sistem rumah ini menggunakan bahan bangunan pre-fabrikasi yang sesuai dengan konsep rumah tumbuh. Bakrie Prefab menggunakan sandwich panel semen berserat dengan inovasi baru; side-rib dan mitre-cut.
5. Mortar •
Flexi Mortar Semen instan siap pakai dengan bahan dasar semen dan silica berkualitas premium, serta bahan additive yang diformulasikan untuk
12
membuat produk semen instan siap pakai berkualitas tinggi.Flexi mortar memiliki daya rekat yang kuat dan kemampuan untuk mencegah terjadinya retak-retak pada dinding. Flexi mortar memiliki kegunaan yang beragam, sebagai perekat bata,plester, acian dan aplikasi lainnya.
6. Kompon •
Versa Compound Kompon perekat untuk panel kalsium silikat revolusioner, berbentuk pasta siap pakai. Diformulasikan khusus dengan polimer non combustible (anti terbakar) dan memiliki kelebihan dengan fungsi 2 in 1, sebagai kompon premix dan perekat cornice. Formulanya cocok digunakan pada versaboard dan semua jenis lembaran kalsium silikat.
13
1.5.4 Struktur Organisasi
Gambar 1.1 Sumber : PT. Bakrie Building Industries
Struktur Organisasi
14
1.5.5 Jam Kerja
Jam kerja yang berlaku di PT. Bakrie Building Industries terbagi menjadi 2 bagian, yaitu : a. Bagian Kantor Untuk bagian kantor diberlakukan 1 shift dengan 8.5 jam/hari dengan rincian sebagai berikut : Hari Senin – Jumat 08.00 – 16.30 = Kerja Aktif
b. Bagian Pabrik Untuk bagian pabrik dibagi menjadi 3 shift dengan 8jam/shift dengan rincian sebagai berikut : Shift 1 = 08.00-16.00 Shift 2 = 16.00 – 24.00 Shift 3 = 24.00 – 08.00
1.5.6 Sasaran Mutu dan Sasaran Lingkungan Sasaran Mutu: 1. Meningkatkan kualitas produk dan pelayanan. 2. Meningkatkan kepuasan pelanggan. 3. Meningkatkan output produksi. 4. Penetrasi ekspor
14
15
Sasaran Lingkungan: 1. Mematuhi peraturan yang berlaku. 2. Tidak ada komplain terhadap lingkungan. 3. Mengurangi volume limbah. 4. Penghematan energi dan sumber daya alam.
1.5.7
Kebijakan Mutu dan Lingkungan Terdapat dua kebijakan mutu dan lingkungan yang ditetapkan perusahaan, yaitu: •
Membuat produk yang bermutu untuk kepuasan pelanggan dengan tetap mengutamakan pencegahan pencemaran lingkungan, keselamatan karyawan dan masyarakat sekitar melalui upaya perbaikan berkesinambungan seluruh karyawan.
•
Mematuhi peraturan dan persyaratan lain yang berlaku serta mencegah polusi atau pencemaran dan melakukan kegiatan penghematan energi dan sumber daya alam.
15