BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran
Al-qur’an merupakan kewajiban
yang harus
dilakukan oleh umat islam baik anak-anak maupun orang dewasa. Karena Al-qur’an adalah kalam Allah Swt. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw dengan menggunakan bahasa Arab Quraisy yang disampaikan secara mutawatir dan bagi yang membacanya mendapatkan pahala dari Allah Swt.1 Seorang muslim dituntut tidak hanya sekedar mampu membaca Al-qur’an dengan fasih saja, tetapi juga mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan isinya dalam perilaku kehidupan. Pemahaman baca tulis Al-qur’an menjadi syarat penting yang harus dikuasai dalam mengkaji dan memahami materi ayat-ayat Al-qur’an. Dengan membaca manusia akan memperoleh ilmu pengetahuan. selain itu,perintah membaca dapat mendorong umat manusia untuk berfikir dan bertafakkur dalam mempergunakan potensi akalnya. Dalam agama Islam telah di anjurkan untuk membaca, sebagaimana Firman Allah Swt dalam Q.S.Al-Alaq :1 ق َ َس ِم َربِّكَ الَّ ِذي َخل ْ ا ْق َز ْأ بِا Artinya
:”Bacalah dengan menciptakan”.2
(menyebut)
nama
Tuhanmu
yang
1
Ade dede rohayana, Ilmu Ushul Fiqih (Pekalongan : STAIN Pekalongan Press, 2005),
hlm.57. 2
Departemen Pendidikan Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahanya (Semarang: As Syifa’, 1998), hlm.479.
1
2
Dalam keluarga muslim penanaman nilai-nilai qur’ani mulai diperkenalkan kepada anak sedini mungkin terutama dalam hal membaca Al-qur’an karena belajar membaca Al-qur’an merupakan suatu proses yang berawal dari mengeja huruf-huruf hijaiyyah sampai cara membaca Al-qur’an secara menyeluruh dan semua itu membutuhkan waktu lama dan ketekunan yang tinggi. Membaca Al-qur’an dengan cara yang benar merupakan suatu yang dianjurkan dalam agama Islam, sebagaimana Firman Allah Swt : ً َِو َرتِّ ِل ا ْلقُ ْزآنَ ت َْزت يل Artinya :”Dan bacalah Al-Qur’an dengan tartil”. (Q.S.Al-Muzammil:4). Maksud dari ayat tersebut adalah setiap muslim diperintahkan untuk membaca Al-qur’an dengan teratur, perlahan-lahan, sambil memahami
maknanya
dan
memikirkan
didalamnya. Dengan demikian akan
maksud
yang
terkandug
sangat membantu di dalam
memahami isi Al-qur’an. Dalam pembelajaran membaca al-Qur’an metode yang digunakan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan membaca al-Qur’an, guru harus mampu memilih metode yang tepat dan efisien sehingga dapat tercipta proses pembelajaran yang efektif dan dapat memperbesar minat belajar siswa, dengan demikian belajarnya pun akan meningkat. Belajar membaca Al-qur’an dapat dilakukan dengan beberapa metode seperti metode Baghdadiyah, metode Qiro’aty, metode Iqro’, dan lain-lain. Dengan adanya metode pembelajaran maka tujuan pembelajaran
3
akan tercapai dengan baik yaitu peseta didik dapat membaca Al-qur’an sesuai dengan tajwid yang benar, karena fungsi metode pembelajaran adalah mempermudah proses belajar mengajar. Belajarmembaca Al-qur’an dapat diperoleh seorang anak di suatu lembaga pendidikan yang berbasis islami yaitu Taman Pendidikan Alqur’an. Taman Pendidikan Al-qur’an (TPA) adalah lembaga pendidikan yang mengajarkan bagaimana membaca huruf Al-qur’an dengan melihat bakat anak, jika anak mempunyai daya hafal yang kuat, pendidik akan menuntunya dengan menghafal surat-surat pendek dari Al-qur’an.3 Selain itu keberadaan Taman Pendidikan Al-qur’an sangat membantu orang tua dalam mendidik anaknya agar dapat baca tulis Al-qur'an. Taman Pendidikan Al-Qur’an Aisyiyah Pekajangan Pekalongan merupakan taman pendidikan yang menggunakan metode Iqro’ dalam proses belajar membaca Al-qur’an.Di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan pembelajaran metode Iqro’ dilakukan secara private, dimana masing-masing peseta didik disimak satu persatu secara bergantian dan hasil belajarnya dicatat pada kartu prestasi peserta didik yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik. Sedangkan untuk peserta didik lain yang menunggu giliran, supaya latihan membaca sendiri atau diberi tugas untuk menulis huruf al-Qur’an dan buku Iqro’ terdiri dari 6 jilid serta menekankan langsung pada latihan membaca, dimulai dari tingkatan yang sederhana, tahap demi tahap, sampai pada tingkat yang sempurna. 3
Muryanis dan Romli, Pendidikan Luar Sekolah (Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia, 2003), hlm.37.
4
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan metode Iqro’ dalam pembelajaran Al-qur’an di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan”, dengan alasan sebagai berikut: 1.
Metode Iqro’ merupakan salah satu metode pembelajaran Al-qur’an yang dianggap mampu menghasilkan peserta didik yang dapat membaca Al-qur’an dengan baik dan benar.
2.
Penerapan metode Iqro’ dalam pembelajaran membaca Al-qur’an di TPA Aisyyah Pekajangan Pekalongan sudah menghasilkan peserta didik yang mampu membaca Al-qur’an dengan baik dan benar.
3.
Taman pendidikan Al-qur’an Aisyiyah Pekajangan Pekalongan merupakan lembaga pendidikan yang lokasinya dekat dengan peneliti, sehingga mempermudah mendapatkan informasi mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan proses penelitian.
B. Rumusan Masalah Dari uraian pemilihan judul di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana penerapan metode Iqro’ dalam pembelajaran Al-Qur’an di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan ?
2.
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan metode Iqro’ dalam pembelajaran Al-Qur’an di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan?
5
Untuk mengerti dan memahami secara jelas tentang masalah yang dibahas, maka dalam penelitian ini ada beberapa istilah yang perlu ditegaskan kembali, yaitu: 1.
Penerapan Penerapan
berarti
pemasangan,
pengenaan,
perihal
mempraktikan.4 Penerapan disini maksudnya yaitu penerapan atau mempraktikan metode Iqro’ dalam pembelajaran membaca Al-qur’an di TPA Aisyiyah pekajangan Pekalongan. 2.
Metode Iqro’ Metode iqro’ adalah sebuah metode pengajaran Al-qur’an dengan menggunakan Buku Iqro’ yang terdiri dari 6 jilid dan dapat dipergunakan untuk balita sampai manula.5
3.
Membaca Al-Qur’an Membaca adalah melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis itu.6 Membaca yang di maksud peneliti adalah mambaca atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat pada ayat-ayat Al-Qur’an yang sesuai dengan makharij, tajwid dan kelancaranya Sedangkan Al-qur’an adalah kalam Allah Swt. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw dengan menggunakan
4
W.J.S. Poerdawarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia ( Jakarta: Balai Pustaka, 1999), hlm. 1059 5 Ahmad Darka, Bagaimana Mengajar Iqro’ dengan benar (Jakarta: CV. Tunas Utama, 2009), cet. Ke-1, hlm. 13 6 W.J.S.Purwadarminta,Op.Cit., hlm.71
6
bahasa Arab Quraisy yang disampaikan secara mutawatir dan bagi yang membacanya mendapatkan pahala dari Allah Swt.7 Setelah diuraikan arti membaca Al-qur’an kata demi kata, dapat diambil kesimpulan bahwa membaca Al-qur’an adalah membaca dengan huruf Al-qur’an, karena Al-qur’an menggunakan bahasa dan huruf Arab, maka akan mempelajari cara-cara membaca Al-qur’an sesuai dengan tajwid yang benar. 4.
Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Taman
Pendidikan
Al-qur’an
(TPA)
adalah
lembaga
pendidikan yang mengajarkan bagaimana cara menulis dan membaca huruf Al-qur’an dengan melihat bakat anak, jika anak mempunyai daya hafal yang kuat, pendidik akan menuntunya dengan menghafal surat-surat pendek dari Al-qur’an.8 Jadi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peneliti akan mengadakan penelitian tentangpenerapan metode Iqro’ dalam pembelajaran Al-Qur’an di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan.
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut : 1.
Untuk mengetahui penerapan metode Iqro’ dalam pembelajaran AlQur’an di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan
7
Ade dede rohayana, Op.Cit., hlm.57. Muryanis dan Romli, Op.Cit., hlm.37.
8
7
2.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan metode Iqro’ dalam pembelajaran Al-Qur’an di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan
D. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini adalah : 1.
Kegunaan Teoritis, antara lain : a. Memberikan sumbangan pemikiran pada dunia pendidikan khususnya pendidikan islam. b. Dapat dijadikan sebagai pedoman Dan acuan bagi
para
penyelenggara dalam mengembangkan pelaksanaan Metode Iqro’ khususnya dalam pembelajaran Baca Tulis Al-qur’an bagi peserta didik di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan 2.
Kegunaan Praktis, antara lain : a. Bagi Pendidik Dapat di jadikan bahan pertimbangan bagi pendidik dalam penggunaan metode yang tepat untuk mencapai keberhasilan pembelajaran. b. Bagi Pesera didik Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi pemicu semangat santri untuk selalu membaca dan memahami isi kandungan AlQur’an.
8
E. Tinjauan Pustaka 1.
Analisis Teoritis Menurut Udin S Winataputra dalam bukunya yang berjudul “Teori Belajar dan Pembelajaran”berpendapat bahwa Metode pembelajaran
pada hakikatnya merupakan proses komunikasi. Dalam proses komunikasi ini pendidik berperan sebagai komunikator yang akan menyampaikan pesan atau bahan ajar kepadapeserta didik sebagai penerima pesan.9 Metode Pembelajaran adalah cara atau strategi pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru untuk memudahkan dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Pembelajaran akan berhasil apabila pendidik melaksanakan pembelajaran dengan baik dan efektif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai yaitu peserta didik dapat membaca Al-qur’an sesuai dengan tajwid yang benar. Pembelajaran dapat dilaksanakan dengan berbagai variasi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Salah satunya adalah dengan penerapan metode pembelajaran yang menyesuaikan dengan karakteristik peserta didik. Metode Iqro’adalah sebuah metode pengajaran Al-qur’an dengan menggunakan Buku Iqro’ yang terdiri dari 6 jilid dan dapat dipergunakan untuk balita sampai manula.Buku Iqro’ ini disusun secara praktis dan sistematis sehingga memudahkan seseorang untuk belajar maupun mengajarkan membaca Al-Qur’an. Metode ini pertama kali
9
Udin S Winataputra, Teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Universitas Terbuka, 2002), hlm.47
9
disusun oleh H. As’ad Humam di Yogyakarta. Metode iqro’ ini termasuk salah satu metode yang cukup dikenal dikalangan masyarakat, karena metode ini sudah umum digunakan ditengahtengah
masayarakat
Indonesia.
Dalam
pembelajarannya
bisa
dilakukan secara klasikal, privat, dan asistensi.10 Menurut Mukhlisoh Zawawie dalam buku yang berjudul “PM3 al-Qur’an, pedoman membaca, mendengar dan menghafal alQur’an” berpendapat bahwa membaca adalah mengucapkan sesuatu yang sekiranya telinga orang yang mengucapkan bisa mendengar perkataan yang sedang ia ucapkan.11 Menurut Yusuf Qordhawi dalam bukunya “Al-Qur’an Akal dan Ilmu Pengetahuan“ mengatakanbahwa membaca adalah wahana untuk belajar dan ilmu pengetahuan, baik secara etimologis berupa membaca huruf-huruf yang tertulis dalam buku-buku, maupun terminologis yaitu membaca dalam arti yang luas.12 Menurut Arif Hidayat, Al-qur’an merupakan anugrah yang diberikan kepada umat islam sebagai anugrah. Allah memberikan kemudahan bagi yang mau mempelajarinya. Baik dalam segi membaca, menghafal, tafsir dan berbagai bidang keilmuan lainya.13
10
Arief Gunawan, Rahasia Sukses Mengajar Buku Iqro’ yang Mudah dan Menyenangkan (Jakarta: Yayasan Cahaya Madani Semesta, 2008), hlm. 11 11 Mukhlisoh Zawawie, Pedoman Membaca, Mendengar dan Menghafal Al-Qur’an (PM3), cet. ke-1 (Solo: Tinta Medina, Cetakan I, 2011), hlm.26. 12 Yusuf Qordhawi, Al-Qur’an Akal dan Ilmu Pengetahuan (Jakarta: Gema Insani, 1998), hlm.235. 13 Arif Hidayat, Cara Kilat Pandai Membaca Al-Qur’an (Jakarta: Basmallah, 2011), hlm.3
10
Menurut Inu Kencana Syafi’i, Al-qur’an merupakan kitab suci yang diturunkan Allah Swt Tuhan semesta alam kepada Rosul dan Nabinya yang terakhir Muhammad saw melalui malaikat jibril untuk di sampaikan kepada seluruh umat manusia sampai akhir zaman.14 Maulana Kautsar Niazi dalam bukunya “ Menuju Pemahaman Al-Qur’an “,Beliau mengatakan bahwa membaca Al-qur’an di pandang sebagai cara ibadah mulia dalam agama Islam. Telah bersabda Nabi Muhammad saw bahwa sekali waktu seorang membaca Al-qur’an, membaca setiap huruf membawa pahala sama dengan pahala sepuluh kali lipat pahala orang berbuat kebaikan. Di lain tempat Nabi Muhammad saw bersabda bahwa membaca Al-qur’an sama artinya berbicara sama Tuhan. Nabi saw bersabda bahwa sepanjang seseorang sibuk membaca Al-qur’an, Allah Swt akan tetap memperhatikanya.15 2.
Penelitian yang Relevan Adapun penelitian yang relevan pada penelitian ini adalah skripsi Nila Widjayanti yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Membaca Menulis Permulaan Melalui Metode Iqro’ Siswa Kelas I SDN Rowogempol 2 Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan” hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode iqro’ dapat meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuan membaca menulis
14
Inu Kencana Syafi’i, Al-Qur’an dan Ilmu Administrasi (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2000), hlm.1. 15 Maulana Kautsar Niazi, Menuju Pemahaman Al-Qur’an (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1983), hlm.14.
11
permulaan siswa kelas I SDN Rowogempol 2. Untuk para guru disarankan untuk menerapkan metode iqro’ untuk meningkatkan kemampuan membaca menulis permulaan di kelas I pembelajaran yang lebih mengaktifkan siswa dan memberikan kesempatan yang cukup bagi siswa untuk mengaktualisasikan diri dan lebih berpusat pada siswa.16 Skripsi karya Amti yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan BTQ Melalui Metode Iqro’ pada Anak TPA Al Ikhlas Papringan Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang Tahun 2012”, hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagai faktor pendorong dalam belajar metode Iqro’ diantaranya: sarana dan prasarana, minat belajar anak, dorongan orang tua anak dan dorongan dari masyarakat. Sedangkan faktor penghambat: belum adanya sarana yang bersifat teknologi, ada sebagian anak yang tingkat minat belajar rendah dan masih ada sebagian kecil orang tua yang belum mampu memberikan bimbingan membaca Al-Qur’an ketika anak di rumah. Sebagai pengelola dan pendidik TPA Al Ikhlas Papringan berusaha secara maksimal untuk meningkatkan kemampuan baca tulis Qur’an anak. Sarana dan prasarana yang ada dimanfaatkan secara maksimal dalam memberikan bimbingan secara sabar. Secara individu kepada anak yang minat belajar membaca Iqro’ rendah, melalui metode Iqro’
16
Nila Widjayanti, Peningkatan Kemampuan Membaca Menulis Permulaan Melalui Metode Iqro’ Siswa Kelas I SDN Rowogempol 2 Kecamatan Lekok Kabupaten Pasurua (Malang: Univesitas Negeri Malang, 2010), hlm.vii
12
merupakan upaya yang mampu meningkatkan kemampuan baca tulis Qur’an anak TPA Al Ikhlas Papringan.17 Dari penelitian di atas tidak sama dengan skripsi peneliti yang berjudul “Penerapan metode Iqro’ dalam pembelajaran Al-qur’an di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan”. 3. Kerangka Berfikir Berdasarkan dari analisis teori, maka dibuat kerangka berfikir bahwapembelajaran Al-qur’an diwajibkan oleh setiap umat Islam, serta pembelajaran Al-qur’an harus dimulai sejak usia dini baik dilakukan di lembaga formal maupun di lembaga non formal seperti Taman Pendidikan Al-qur’an (TPA). TPA merupakan salah satu lembaga pendidikan yang mengajarkan anak bagaimana membaca Alqur’an dengan baik dan sesuai dengan tajwid yang benar. Dalam belajar
membaca
Al-qur’an
harus
memiliki
suatu
metode
pembelajaran karena pembelajaran akan berhasil apabila pendidik melaksanakan pembelajaran dengan baik dan efektif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai yaitu peserta didik dapat membaca Alqur’an sesuai dengan tajwid yang benar. Pembelajaran dapat dilaksanakan dengan berbagai variasi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Salah satunya adalah dengan penerapan metode pembelajaran yang menyesuaikan dengan karakteristik siswa.Metode pembelajaran Al-qur’an ada 17
Amti, Upaya Meningkatkan Kemampuan BTQ Melalui Metode Iqro’ pada Anak TPA Al Ikhlas Papringan Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang Tahun 2012 (Salatiga: STAIN Salatiga, 2012), hlm.vii
13
berbagai macam, salah satunya adalah metode pembelajaran Al-qur’an dengan menggunakan metode Iqro. Metode Pembelajaran Al-Qur’an
Input
Metode Iqro’
Proses Persiapan pembelajaran
Pelaksanaan Pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran
Hasil Prestasi Siswa Output
Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik
TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan merupakan lembaga pendidikan yang dalam pembelajaran membaca Al-qur’anya menggunakan metode Iqro’ dengan baik. Metode Iqro’ merupakan suatu metode pembelajaran Al-qur’an yang memudahkan peserta didik dan pendidik dalam belajar membaca Al-qur’an, karena panduanbelajar
membaca
Al-qur’an.
dalam jilid terdapat
Penerapan
metode
sangatlah
berpengaruh terhadap hasil prestasi peserta didik. Apabila metode yang dipilih cocok, maka pembelajaran dan hasil peserta didiknya baik. Dengan pemilihan metode Iqro’ dalam pembelajaran tersebut, diharapkan semuapeserta didik akan mampu membaca Al-qur’an dengan baik dan benar.
14
F. Metode Penelitian 1.
Desain Penelitian a. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk field reseach adalah untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuai unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau masyarakat.18 Penelitian Lapangan (Field Research) merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis dalam masyarakat, selain itu juga
memberikan
kesempatan
untuk
mempersiapkan
diri
menghadapi persoalan-persoalan yang kongkrit dalam laporan studinya yang sangat diperlukan di masa mendatang, sehingga dalam pemecahan masalah ini menggunakan bantuan data yang ada di lapangan yaitu di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan. b. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Kualitatif. Pendekatan kualitatif yaitu membuat gambaran atau lukisan secara sistematika, faktual, akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan fenomena yang diteliti. Penelitian ini juga cenderung meneliti informan yang dianggap mengetahui dan
18
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hlm.46.
15
dapat dipercaya untuk menjadi sumber data serta mengetahui data masalah secara mendalam.19 2.
Sumber Data Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data diperoleh. Adapun sumber data dari penelitian ini adalah: a. Sumber data primer Adapun sumber data primer yang dimaksud dalam penelitian ini adalah : kepala sekolah dan para pendidikdi TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan. b. Sumber data sekunder Adapun sumber data sekunder yang dimaksud dalam penelitian ini adalah beberapa buku dan literatur yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang diteliti.
3.
MetodePengumpulan Data a. Observasi Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti, sehingga dapat dikontrol keandalan (reliabilitas) dan kesahihannya (validitasnya).20 Metode ini di gunakan untuk mendapatkan data yang mudah diamati langsung
19
yaitu
mengenai
penerapan
Metode
Iqro’
dalam
H.B.Sutopo, Metodologi Penelitian Hukum Kualitatif, Bagian II (Surabaya: UNS Press, 1998),hlm.22. 20 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Cet. ke-4, Jilid II (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm.52.
16
pembelajaran Al-Qur’an di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan atau peristiwa yang dianggap penting dan relevan dengan peneliti ini. Metode ini digunakan peneliti untuk memperoleh data tentang: aktivitas pembelajaran dan penerapan metode Iqro’ di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan, Lingkungan sekitar sekolah, serta Sarana dan prasaranan di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan. b. Wawancara (Interview) Interview merupakan alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pernyataan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari Interview adalah kontak langsung dengan tatap muka antara pencari informasi (Interviewer) dan sumber informasi (Interviewee).21 Metode ini digunakan peneliti untuk untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang hal-hal yang berhubungan dengan penerapan metode Iqro’ dalam pembelajaran Al-Qur’an di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan dan faktor apa saja yang mempengaruhi penerapan metode Iqro’ dalam pembelajaran AlQur’an di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan.
21
Amirul Hadi dan Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Cet. ke-10 (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998), hlm.135.
17
c. Dokumentasi Dokumen adalah segala sesuatu materi dalam bentuk tertulis yang dibuat oleh manusia. Dokumen yang dimaksud adalah segala catatan baik berbentuk catatan dalam kertas maupun elektronik. Dokumen dapat berupa buku, artikel media massa, catatan harian, undang-undang, notulen, blog, halaman web, foto, dan lainnya.22 Metode ini digunakan peneliti untuk memperoleh data sekunder tentang gambaran umum TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan yaitu : Sejarah Berdirinya TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan,
Letak
Geografis
TPA
Aisyiyah
Pekajangan
Pekalongan, Visi, Misi dan Tujuan TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan, Struktur Organisasi TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan, Keadaan Pendidik dan Peserta didik TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan, Keadaan Sarana dan Prasarana TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan. 4.
Metode Analisis Data Analisis data adalah upaya yang dilakukandengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, dan memilah-milah menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskanya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang
22
Samiaji Sarosa, Dasar-DasarPenelitian Kualitatif (Jakarta: PT Indeks, 2012), hlm.61
18
dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.23 Adapun teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan objek sesuai dengan apa adanya.24 Data yang diperoleh berupa deskripsi kata-kata atau kalimat yang tertulis yang mengarah pada tujuan penelitian.25 Analisis data dalam penenlitian ini dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Dengan menggunakan teori Milles and Hubberman. Melalui tahapan:26 a. Data Reduction (Reduksi Data) Yaitu
merangkum,
memilih
hal-hal
yang
pokok,
memfokuskan data pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. b. Data Display (Penyajian Data) Yaitu merakit data yang telah diperoleh dari sekumpulan informasi yang tersusun, kemudian di sajikan dalam bentuk uraian singkat dengan jenis teks yang sering digunakan adalah naratif.
23
Lexy J. Maleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), hlm.248 24 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005), hlm.157. 25 Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis(Yogyakarta: Teras, 2011), hlm.50. 26 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: ALFABETA, 2012), hlm.91-99
19
c. Conclusiong Drawing / Verification Yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi kesimpulan dari awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya, tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal di dukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan
mengumpulkan
data,
maka
kesimpulan
yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Dengan demikian peneliti akan menggambarkan secara sistematis mengenai penerapan metode Iqro’ dalam pembelajaran Al-qur’an di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan dan sejauh mana peranan metode Iqro’ terhadap perkembangan peserta didik maupun sekolah.
G. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan penjelasan dan pemahaman pokok-pokok masalah yang akan dibahas maka peneliti menyusun sistematika skripsi sebagai berikut: Bagian muka memuat sampul, halaman judul, halaman pernyataan, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan skripsi, motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi dan abstrak.
20
Bagian isi memuat hal-hal sebagai berikut: Bab I Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan. Bab II Metode Pembelajaran Membaca Al-Qur’an dan Penerapan Metode Iqro.Dalam pembahasanya terdiri atas dua sub bab. Sub bab pertamayaitu: Metode Pembelajaran membaca Al-Qur’an meliputi: : Pengertian Metode Pembelajaran, Pengertian Membaca Al-Qur’an, Kedudukan Metode dalam Belajar-Mengajar, Dasar Pertimbangan Pemilihan Metode Pembelajaran, dan Metode Pengajaran Al-Qur’an. Sedangkan sub bab kedua yaitu Penerapan Metode Iqro’, meliputi: Sejarah Metode Iqro’, Pengertian Metode Iqro’, Prinsip-prinsip Dasar Metode Iqro’, Materi Pembelajaran Metode Iqro’, dan Proses Pelaksanaan Pembelajaran Metode Iqro’. Bab IIIPenerapan Metode Iqro’ dalam Pembelajaran Al-Qur’an di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan yang meliputi: Pertama,Gambaran Umum TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan yaitu: Sejarah berdirinya TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan,Letak Geografis TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan, Visi, Misi dan Tujuan TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan, Struktur Organisasi TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan, Keadaan Pendidik dan Peserta didik TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan, Keadaan Sarana dan Prasarana TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan.Kedua,Penerapan Metode Iqro’ dalam Pembelajaran Al-
21
Qur’an di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan. Ketiga,Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerapan Metode Iqro’ dalam Pembelajaran AlQur’an di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan. Bab IV AnalisisPenerapan Metode Iqro’ dalam Pembelajaran AlQur’an di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan, meliputi: Analisis tentangPenerapanMetode Iqro’ dalam Pembelajaran Al-qur’an di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan, dan Analisis tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerapan Metode Iqro’ dalam Pembelajaran Al-Qur’an di TPA Aisyiyah Pekajangan Pekalongan. Bab V penutup meliputi simpulan dan saran. Bagian akhir meliputi : lampiran-lampiran, daftar pustaka dan daftar riwayat hidup peneliti.