BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan semakin ketatnya persaingan bisnis di Jakarta, kalangan dunia usaha berlomba lomba untuk menjadi yang terbaik. Sehingga mendorong setiap perusahaan untuk berusaha semaksimal mungkin untuk mencari konsumen baru dan mempertahankan konsumen lamanya dengan berbagai strategi yang dapat mereka lakukan. Di dalam bisnis penyedia air bersih, tidak hanya perusahaan penyedia air bersih lainnya saja yang menjadi saingan, tetapi air tanah pun juga merupakan pesaing perusahaan penyedia air bersih.
PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) hadir di Jakarta untuk meningkatkan penyediaan dan pelayanan air bersih kepada masyarakat di wilayah Barat DKI Jakarta sejak 1 Februari 1998, melalui 25 tahun kerjasama dengan PAM Jaya. PALYJA merupakan bagian dari SUEZ ENVIRONNEMENT, lini usaha Grup GDF SUEZ – Perancis, yang bergerak di bidang: air, pelayanan limbah, peralatan terkait yang penting bagi kehidupan sehari-hari dan pelestarian lingkungan; dan juga merupakan bagian dari PT Astratel Nusantara, lini usaha Grup ASTRA – Indonesia yang bergerak di bidang infrastruktur.
Salah satu misi PALYJA adalah memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan tingkat pelayanan yang tinggi dan dengan menyediakan air bersih dengan 1
2
kuantitas, kesinambungan dan kualitas yang baik melalui operasi yang unggul. Berdasarkan data yang diambil dari website internal PALYJA, sejak tahun 1998 PALYJA telah berhasil meningkatkan akses air bersih menjadi lebih dari 419 ribu sambungan bagi lebih dari 3 juta penduduk di wilayah Barat.
Air bersih yang didistribusikan dalam wilayah konsesi PALYJA di wilayah Barat Jakarta terdiri dari air bersih yang diproduksi oleh Perseroan dan air curah olahan yang dibeli dari PDAM Tangerang dan Thames PAM Jaya (“TPJ”). Pada tahun 2006, Perseroan mendistribusikan 66% (sekitar 5.332 liter per detik) air bersih yang berasal dari produksi sendiri dan 34% (sekitar 2.759 liter per detik) yang dibeli dari PDAM Tangerang dan TPJ.
PALYJA telah berhasil memberikan akses pelayanan air bersih bagi lebih dari 3 juta masyarakat di wilayah Barat Jakarta.Disamping itu, sejak tahun 1998, Perseroan juga telah meningkatkan akses pelayanan air bersih bagi pelanggan sosial sebesar 456% dan pelanggan berpenghasilan rendah sebesar 64%. PALYJA akan terus memberikan yang terbaik bagi para pelanggannya dengan meningkatkan kualitas air bersihnya baik di masa kini maupun di masa yang akan datang.
Meski pun PT PAM Lyonnaise jaya sudah sangat di kenal di dalam kualitas air bersih yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari, tetapi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan Palyja, maka dibentuklah satu departemen yang bernama Water Quality departemen yang bertugas untuk meningkatkan
3
kualitas air palyja. Salah satu program dari department ini adalah meningkatkan kualitas air bersih Palyja menjadi air bersih siap minum. Program Air Bersih Siap Minum ini adalah program dimana air PALYJA yang berasal dari keran dapat langsung dikonsumsi untuk diminum.Program ini sudah mulai berjalan sejak tahun 2010, dimulai dengan menganalisa dan meneliti air bersih Palyja hingga layak untuk di minum. Tetapi di lingkungan masyarakat Jakarta khususnya, tidaklah mudah untuk mengubah keinginan mereka untuk meminum air langsung dari keran rumah mereka. Masyarakat
akan lebih memilih
meminum air yang berasal dari mata air pegunungan dibanding meminum air yang berasal dari keran rumah mereka , walaupun air tersebut sudah di uji dan di analisa kelayakannya. Oleh karena itu, demi kesuksesan program Air Bersih Siap Minum Palyja ini, program ini akan mulai di implementasikan terlebih dahulu di lingkungan kerja Palyja, dimana karyawan dan karyawati Palyja yang merupakan bagian dari masyarakat Jakarta akan berperan sebagai konsumen.
Dari latar belakang diatas, rumusan masalah penelitian ini adalah : “Bagaimana strategi palyja mensosialisasikan air bersih siap minum dimulai dari lingkungan kerja palyja”.
1.2 Ruang Lingkup Agar pembahasan tidak terlalu meluas, maka penulis merasa perlu memberikan batasan serta rumusan permasalahan sebagai berikut :
4
1.2.1 Batasan Masalah Untuk mempermudah didalam memahami skripsi ini, penulis membatasi penelitian hanya pada PT PAM Lyonnaise jaya (Palyja). 1.2.2
Rumusan Masalah
Bagaimana Strategi Public Relation yang digunakan oleh team
Public
Relation
PT
PAM
Lyonnaise
Jaya
dalam
mensosialisasikan Air Bersih Siap Minum Palyja sebagai salah satu program peningkatan mutu dan kualitas air yang akan di realisasikan di lingkungan kerja Palyja terlebih dahulu.
1.3 Tujuan dan Manfaat 1.3.1
Manfaat Penelitian 1. Manfaat praktis penelitian Hasil penelitian ini dapat di gunakan PT PAM Lyonnaise jaya dalam mengevakuasi strategi public relation yang telah digunakan di lingkungan internal Palyja dimana karyawan dan karyawati Palyja bertindak sebagai konsumen,untuk perencanaan strategi public relation dalam pelaksanaan program Air Bersih Siap Minum Palyja kedepannya.
Dimana
program
Palyja
kedepannya
adalah
merealisasikan program Air Bersih Siap Minum ini di lingkungan masyarakat Jakarta.
5
2. Manfaat akademis penelitian Memperkaya
strategi
kreatif
mahasiswa
dalam
upaya
membangun citra program dari sebuah perusahaan sehingga dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai penunjang dalam dunia kerja dan untuk menambah referensi bagi mahasiswa Universitas Bina Nusantara dalam hal kegiatan Public Relation. 1.3.2
Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi Public
Relation program Air Bersih Siap Minum Palyja dalam mengubah keinginan karyawan dan karyawati Palyja yang bertindak sebagai konsumen dan untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam menerapkan strategi kreatif Palyja dalam program Air Bersih Siap Minum Palyja.
1.4 Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell, 1998:15).
6
Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Berdasarkan metode tersebut maka hasil data akan difokuskan berupa pertanyaan secara deskriptif dan tidak mengkaji suatu hipotesa dan tidak menkoreksi variable. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengadakan pengamatan atau wawancara secara langsung terhadap subjek atau objek penelitian. Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ini adalah kata – kata (dari informan yang merupakan sebjek wawancara), dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumentasi yang dimiliki perusahaan. Sumber data dalam penelitian ini adalah salah satu karyawan dan karyawati PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA). Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Data Primer. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber asli. Sumber asli disini diartikan sebagai sumber pertama darimana data tersebut diperoleh. Sumber data primer dalam kegiatan penelitian antara lain sebagai berikut : A. Karyawan / Karyawati Palyja. Data yang diperoleh secara langsung dari karyawan / karyawati palyja melalui wawancara merupakan data murni. Data tersebut ada yang merupakan data murni dan ada pula yang disebut data tidak murni. Data murni adalah data yang
7
diperoleh secara mentah dari karyawan dan karyawati palyja. Data tidak murni adalah data yang disesuaikan informan dengan jalan pikirannya. B. Melakukan Observasi ke PT. PAM Lyonnaise jaya.
1.5 Sistematika Penulisan Pada penulisan skripsi ini, penulis menyusunnya dalam 5 bab yang diikuti oleh bab-bab serta sub-sub yang ada di dalamnya dengan perincian sebagai berikut :
BAB I
: Pendahuluan Bab ini terdiri dari latar belakang masalah,ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, dan metode penelitian
BAB II
: Landasan Teori Bab ini terdiri atas teori –teori yang berkaitan dengan penelitian
yaitu,
pengertian
komunikasi,
fungsi
komunikasi, pengetian public relation, peran dan fungsi public relation, tugas public relation, strategi public relation, sosialisasi, dan pengertian air bersih. BAB III
: Metodologi Bab ini membahas beberapa hal yaitu metode penelitian, narasumber, metode pengumpulan data (data primer dan
8
data sekunder ), metode analisis dan waktu serta lokasi penelitian. BAB IV
: Analisis dan Pembahasan Dalam tahap ini penulisan akan melakuakan pembahasan lebih lanjut mengenai hasil penelitian tentang strategi, pelaksanaan
strategi,
hambatan
palyja
dalam
mensosialisasikan “Air Bersih Siap Minum” pada karyawan dan karyawati palyja BAB V
: Kesimpulan dan Saran Dalam bab ini, penulisan akan melaporkan rangkuman dari keseluruhan penelitian berupa kesimpulan dan saran sehubungan
dengan
strategi
palyja
dalam
mensosialisasikan “Air Bersih Siap Minum” pada karyawan dan karyawati palyja.