BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang perpustakaan.uns.ac.id Perkembangan dunia bisnis di Indonesia saat ini sangatdigilib.uns.ac.id pesat. Hal itu ditandai dengan banyaknya perusahaan yang berdiri. Kelangsungan proses bisnis yang ada di perusahaan dipengaruhi oleh stakeholder diantaranya yaitu suplier, pemerintah, masyarakat, konsumen, bank atau penyedia dana. Untuk menjaga agar perusahaan mampu bertahan, perusahaan harus menjaga hubungan baik dengan pihak yang terkait salah satunya yaitu konsumen. Dalam menjaga konsumen-konsumen yang sudah terjalin dengan baik, perusahaan harus dapat memenuhi permintaan mereka. Waktu pengiriman yang tepat merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan perusahaan dalam memenuhi permintaan konsumen. Ketersediaan bahan baku produk di gudang merupakan salah satu peranan yang penting dalam menunjang pengiriman produk yang tepat waktu dalam memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen. Persediaan dalam suatu usaha merupakan salah satu modal kerja yang berupa barang. Namun disatu sisi persediaan dapat dianggap sebagai peborosan karena persediaan memicu peningkatan biaya dan merupakan beban yang perlu dihilangkan. Tetapi dilain sisi persediaan merupakan modal atau kekayaan yang diperlukan untuk menjamin kelancaran produksi dalam memenuhi permintaan konsumen, sehingga perusahaan
perlu
melakukan
manajemen
persediaan
untuk
mencapai
1
commit to user
keseimbangan optimum antara biaya-biaya yang terkait dengan persediaan dan tingkat layanan pada konsumen. Dengan adanya manajemen persediaan yang baik, diharapkan perusahaan tidak mengalami kehabisan persediaan ataupun over stock. Untuk kelancaran produksi dan ketepatan dalam memenuhi permintaan konsumen, maka perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dibutuhkan persediaan material yang cukup agar produksi tidak terhenti dan produk dapat selesai sesuai yang dijadwalkan. Oleh karena itu agar tercapainya efektivitas dalam biaya persediaan, perusahaan perlu merencanakan kebutuhan material yang digunakan dalam berproduksi untuk merencanakan jenis dan jumlah bahan baku yang perlu dibeli, selain itu untuk mengetahui kapan waktu pemesanan bahan baku. CV. Harapan Baru Surakarta merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan dan percetakan. Produksi yang ada di perusahaan ini yaitu berdasarkan order. Produk utama CV. Harapan Baru Surakarta yaitu buku LKS (Lembar Kerja Siswa) untuk SD sampai dengan SMA, produk sampingan yaitu kartu nama, kartu undangan, brosur, kop surat instansi, amplop dan kalender. Untuk memenuhi order tersebut, CV. Harapan Baru Surakarta menggunakan metode perkiraan dalam menentukan kapan dan beberapa banyak bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi. Sampai saat ini CV. Harapan Baru Surakarta belum menerapkan metode apapun dalam pengendalian persediaan bahan baku sehingga, mengakibatkan perencanaan bahan baku yang kurang baik dimana terjadi kekurangan persediaan yang mengakibatkan keterlambatan proses produksi dan mengalami over stock yang mengakibatkan berkurangnya nilai bahan baku (cacat). Mengingat kondisi
2
commit to user
tersebut, maka perlu adanya pengendalian persediaan dalam perencanaan bahan baku. Dalam membuat perencanaan bahan baku ada bermacam-macam metode dan salah satu metodenya yaitu dengan metode MRP. Menurut Heizer dan Render (2010 : 200) Material Requirement Planning (MRP) adalah sebuah perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id teknik permintaan dependen yang menggunakan daftar bahan, persediaan, tagihan yang diperkirakan, dan jadwal produksi induk untuk menentukan kebutuhan bahan. Setelah perencanaan bahn baku, output yang dihasilkan dari MRP yaitu memberikan catatan yang berhubungan dengan pesanan dan penjadwalan yang harus dilakukan, memberikan indikasi untuk penjadwalan ulang, memberikan indikasi untuk pembatalan pesanan, memberikan indikasi untuk keadaan persediaan (Purnomo, 2004 : 111). Berdasarkan uraian di atas, penulis mengambil judul “Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Produksi Buku Lks Taktis Dengan Metode Material Requirement
Planning
Pada CV. Harapan
Baru Surakarta”
karena buku LKS TAKTIS diterbitkan oleh CV. Harapan Baru Surakarta dan merupakan pesanan terbanyak pada CV. Harapan Baru Surakarta untuk semester gasal tahun ajaran 2012/2013.
3
commit to user
B. Rumusan Masalah Terkait dengan latar belakang diatas penulis merumuskan masalah : 1. Bagaimana penerapan perencanaan bahan baku buku LKS TAKTIS dengan metode Material Requirement Planning (MRP) pada CV. Harapan Baru Surakarta? perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2. Kapan kebutuhan bahan baku buku LKS TAKTIS harus tersedia pada CV. Harapan Baru Surakarta?
C. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah diatas, maka dapat disimpulkan tujuannya yaitu : a. Untuk menganalisis penerapan perencanaan bahan baku buku LKS TAKTIS dengan
metode Material Requirement Planning (MRP) pada
CV.
Harapan Baru Surakarta. b. Untuk menganalisis waktu kebutuhan bahan baku buku LKS TAKTIS harus tersedia pada CV. Harapan Baru Surakarta.
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yaitu sebagai berikut : 1. Manfaat Praktis Hasil penelitian dapat digunakan perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan perencanaan kebutuhan bahan baku.
4
commit to user
2. Manfaat Teoritis a. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta sebagai media pembelajaran dalam merencanakan kebutuhan bahan baku yang dapat digunakan untuk penjadwalan produksi agar berjalan dengan baik dan tepat waktu. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan referensi kepada pihak yang berkepentingan.
E. Metode Penelitian 1. Desain penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian diaman data deskriptif pada umumnya dikumpulkan melalui daftar pertanyaan dalam survei, wawancara ataupun observasi (Kuncoro, 2009:12). Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian mengenai perencanaan bahan baku Buku LKS TAKTIS pada CV. Harapan Baru Surakarta, kemudian menganalisis masalah perencanaan bahan baku khususnya buku LKS TAKTIS dengan metode MRP untuk menentukan jenis dan jumlah bahan-bahan yang perlu dibeli dan waktu bahan-bahan harus tersedia.
5
commit to user
2. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada CV. Harapan Baru Surakarta yang berlokasi di Ceplukan RT 01/ XVI Kelurahan Wonorejo, Gondangrejo, Karanganyar ( kantor cabang).
perpustakaan.uns.ac.id 3. Jenis Data
digilib.uns.ac.id
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: a. Data Primer Data primer adalah data yang dikumpulkan dari sumber-sumber asli untuk tujuan tertentu (Kuncoro, 2009: 157). Data primer yang diperoleh penulis yaitu aliran proses produksi. b. Data sekunder Menurut Sekaran (2006 : 65) data sekunder adalah data yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada. Data tersebut bisa merupakan internal atau eksternal organisasi dan dapat diakses melalui internet, penelusuran dokumen, atau publikasi informasi. Data yang diperoleh penulis antara lain : 1) Sejarah perusahaan. 2) Struktur organisasi. 3) Data Persediaan bahan baku. 4) Data pesanan produk. 5) Struktur produk buku LKS TAKTIS pada CV Harapan Baru Surakarta.
6
commit to user
4. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan : a. Observasi Metode observasi merupakan memperoleh data dengan mengamati perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id (Sekaran, 2006:102). Dalam penelitian ini, penulis melakukan observasi langsung di CV. Harapan Baru Surakarta untuk mengetahui aliran proses produksi dan mencatat hal-hal penting yang berkaitan dengan bahan baku. b.
Wawancara Selain observasi, dalam memperoleh data penulis juga melakukan wawancara secara langsung dengan manajer, karyawan dan staf yang ada di CV. Harapan Baru Surakarta. Data tersebut yaitu sejarah berdirinya perusahaan, persediaan bahan baku, order perusahaan, struktur produk buku LKS TAKTIS dan pemasaran produk.
5. Metode pembahasan Penulisan tugas akhir ini penulis mengunakan metode material requirement planning (MRP) pada CV. Harapan Baru Solo. Material Requirement Planning (MRP) adalah sebuah teknik permintaan dependen yang menggunakan daftar bahan, persediaan, tagihan yang diperkirakan, dan jadwal produksi induk untuk menentukan kebutuhan bahan (Heizer dan Render, 2010:200).
7
commit to user
Dengan menggunakan metode ini maka, dapat ditentukan jenis dan jumlah bahan – bahan yang perlu dipesan untuk diproduksi dan waktu bahan harus tersedia. a. Proses Perhitungan MRP Menurut Purnomo (2004:113) tahap-tahap dalam proses perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id perhitungan MRP adalah sebagai berikut : 1) Netting Merupakan proses perhitungan net requirement yang besarnya merupakan
selisih antara gross reqirement dengan alokasi
persediaan, jadwal penerimaan, dan jumlah yang ada pada akhir periode. 2) Lotting Lotting merupakan suatu proses untuk menentukan besarnya pesanan setiap item yang optimal berdasarkan kebutuhan bersih yang dihasilkan dari proses netting. 3) Offsetting Merupakan proses yang bertujian untuk menentukan saat yang tepat untuk melakukan rencana pemesanan dalam rangka memenuhi kebutuhan bersih, dengan memperhatikan lead time kesiapan material. 4) Explosion Menentukan proses kebutuhan kotor untuk item level yang lebih bawah yang didasarkan atas planned order release. Data BOM sangat memegang peranan, karena atas dasar BOM inilah proses
8
commit to user
explosion akan berjalan. Berukut merupakan bagan dari bill of material :
T(1)
Level 0 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id B(2)
A(2)
D3
D3
C(2)
D3
D3
D3
Level 1
D3
Level 2
Gambar 1.1 Bill of material Sumber : Haming dan Nurjamuddin (2007 : 38)
Tabel 1.1 Format MRP
Item : Lead time : Periode
1
2
3
4
5
6
GR SR OI NR PO
Sumber : Haryanto dan Ikhwan Setiawan ( 2007 : 21 )
9
commit to user
Keterangan : a) Item merupakan jenis komponen apa yang akan dipakai b) Gross
requirement
(GR) atau
kebutuhan
kasar
yaitu
keseluruhan jumlah item (komponen) yang diperlukan pada suatu periode. perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id c) Scheduled receipts (SR) atau penerimaan yang dijadwalkan yaitu jumlah item yang akan diterima pada suatu periode tertentu berdasarkan pesanan yang dibuat. d) On-hand inventory (OI) atau persediaan di tangan yaitu jumlah persediaan pada akhir periode dengan memperhitungkan jumlah persediaan yang ada ditambah dengan jumlah item yang akan diterima atau jumlah item yang akan dipakai/ dikeluarkan dari persediaan pada periode tersebut. e) Net requirement (NR) atau kebutuhan bersih yaitu jumlah kebutuhan bersih suatu item yang diperlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan kasar pada periode yang akan datang. f) Lead time adalah jangka waktu tenggang yang diperlukan untuk memesan (membuat suatu barang sejak saat pesanan (pembuatan) dilakukan sampai barang itu diterima.
b. Perhitungan MRP dengan Software Dalam perhitungan Material Requirement Planning, penulis mengunakan
software
POM
(Production
and
Operations
Management) for window 3 untuk menghitung MRP pada CV.
10
commit to user
Harapan Baru Solo. Software POM (Production and Operations Management) for window 3 merupakan sebuah program komputer yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam bidang produksi dan operasi yang bersifat kuantitatif (angka).
perpustakaan.uns.ac.id F. Kerangka Pemikiran
digilib.uns.ac.id
Berikut merupakan kerangka pemikiran dari penelitian : Order
Jadwal Induk Produksi (MPS)
BOM
MRP
Catatan Persediaan
(Bill of Material)
Kebijakan Perusahaan dalam menentukan : 1. Jenis dan jumlah bahan baku yang perlu dibeli 2. waktu bahan baku harus tersedia Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan
kerangka
diatas
bahwa,
perusahaan
berproduksi
berdasarkan pesanan yang telah diterima. Dari adanya pesanan tersebut, perusahaan merencanakan produksi barang yang di pesan oleh konsumen yaitu membuat jadwal induk. Dikarenakan dalam proses produksi perusahaan
11
commit to user
membutuhkan beberapa komponen yang bersifat kompleks maka, diperlukan adanya perencanaan bahan baku untuk produksi barang. Dari hal itu maka perusahaan perlu adanya penerapan sistem MRP dalam merencanakan kebutuhan bahan baku untuk mengantisipasi permasalahan yang terjadi dalam proses produksi khususnya mengenai bahan baku. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Dalam Perencanaan kebutuhan bahan baku denagn MRP, dimana komponen MRP terdiri dari MPS ( Master production schedule), BOM ( Bill of material), dan catatan persediaan. MPS adalah jadwal produksi utama yang diperoleh berdasarkan order. BOM adalah jumlah komponen yang diperlukan untuk membentuk produk utama yaitu ditentukan dengan cara mengalikan dengan kelipatan dari produk atau komponen sebelumnya. Berdasarkan data MPS, maka dapat dilakukan perhitungan dengan MRP untuk menentukan kuantitas bahan yang dibutuhkan serta waktu ketersediaan bahan baku. Dalam peritungan dengan MRP tersebut diperlukan adanya data persediaan yaitu catatan mengenai jumlah persediaan yang dimiliki baik produk jadi, bahan baku, atau komponennya. Dari MPS, BOM, dan catatan persediaan, maka akan diketahui bahan apa saja yang perlu dibeli, berapa kuantitas bahan-bahan yang diperlukan dalam membuat produk dan kapan bahan-bahan itu harus tersedia, sehingga perusahaan dapat memproduksi tepat waktu sesuai dengan yang dijadwalkan.
12
commit to user