Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia dan untuk itu setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang status sosial, ras, etnis, agama, dan gender. Pemerataan akses dan peningkatan mutu pendidikan akan membuat warga negara Indonesia memiliki kecakapan hidup (life skills) sehingga mendorong tegaknya pembangunan manusia seutuhnya serta masyarakat madani dan modern yang dijiwai nilai-nilai Pancasila.
Disisi lain, Penyusunan RPJMD Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau dimaksudkan untuk mengimplementasikan cita-cita RPJM Nasional sehingga tercipta kesinambungan dan konsistensi tujuan pembangunan nasional ke dalam pembangunan daerah dan memayungi pelaksanaan arah kebijakan umum, program/kegiatan dan alokasi anggaran pemerintah daerah seperti yang tertuang di dalam Permendiknas Nomor 32 Tahun 2005, tentang Renstra Depdiknas Tahun 2005-2009. RPJMD Tahun 2010-2015 ditujukan untuk lebih memantapkan penataan Pembangunan di segala bidang dengan menekankan upaya peningkatan kualitas SDM termasuk pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan daya saing perekonomian. RPJMD Tahun 2010-2015 tersebut, selanjutnya dijabarkan ke dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010-2015. Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau disusun berdasarkan visi, misi, tujuan serta prioritas program pembangunan pendidikan dengan mengacu kepada Renstra Dinas Pendidikan Tahun 2005-2009. sebagai 1 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
pedoman bagi semua tingkatan pengelola pendidikan, mulai dari pemerintahan provinsi, pemerintahan kabupaten dan kota, satuan pendidikan, dan masyarakat dalam merencanakan dan melaksanakan serta mengevaluasi program dan kegiatan pembangunan pendidikan di Provinsi Kepulauan Riau. Dalam perjalanan selama 3 (tiga) tahun terjadi beberapa indikator yang tidak sesuai dengan perkembangan pembangunan Pendidikan di Provinsi Kepulauan
Riau
dan
juga
sesuai
dengan
pemerikasaan
dari
Mentri
Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) tentang Indikator Kinerja Utama yang mengalami beberapa perbaikan atau revisi sehingga pada tahun Anggaran 2014 Dinas Pendidikan melalui Bappeda Provinsi Kepulauan Riau merasa perlu melalukan revisi Renstra Tahun 2010-2015. 1.2 Landasan Filosofis Pendidikan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan UU Sisdiknas amat mendasar dalam memberikan landasan filosofis serta berbagai prinsip dasar dalam pembangunan pendidikan, seperti filosofi pendidikan nasional
berdasarkan
filsafat
Pancasila,
paradigma
pendidikan
dan
pemberdayaan manusia seutuhnya, paradigma pembelajaran sepanjang hayat berpusat pada peserta didik, paradigma pendidikan untuk semua yang inklusif, dan Paradigma Pendidikan untuk Perkembangan, Pengembangan, dan/atau Pembangunan
Berkelanjutan
(PuP3B
atau
Education
for
Sustainable
Development).
1.3 Landasan Hukum Landasan hukum Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010—2015 adalah: 1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 2) Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 3) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 4) Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional 5) Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 6) Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
2 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
7) Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005--2025 8) Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan 9) Undang-Undang No. 9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan 10) Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik 11) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 12) Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan 13) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah,
Pemerintah
Provinsi,
Pemerintah
Kabupaten/Kota. 14) Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2005-2025
1.4. Pilar-Pilar Strategis Pilar-pilar strategis dari landasan filosofis pendidikan Provinsi Kepulauan Riau mengacu pada strategi pembangunan pendidikan nasional sebagaimana ditetapkan dalam penjelasan umum UU Sisdiknas, yaitu sebagai berikut: 1.4.1
Pendidikan Agama serta Akhlak Mulia
1.4.2 Pengembangan dan Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KTSP) 1.4.3
Proses Pembelajaran yang Mendidik dan Dialogis
1.4.4
Evaluasi, Akreditasi, dan Sertifikasi Pendidikan yang Memberdayakan
1.4.5
Peningkatan Profesionalitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1.4.6
Penyediaan Sarana Belajar yang Mendidik
1.4.7
Pembiayaan Pendidikan sesuai Prinsip Pemerataan dan Berkeadilan
1.4.8
Penyelenggaraan Pendidikan yang Terbuka dan Merata
1.4.9
Pelaksanaan Wajib Belajar
1.4.10 Pelaksanaan Otonomi Satuan Pendidikan 1.4.11 Pemberdayaan Peran Masyarakat 1.4.12 Pusat Pembudayaan dan Pembangunan Masyarakat 1.4.13 Pelaksanaan Pengawasan dalam Sistem Pendidikan Nasional
3 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
1.5. Sistematika Penulisan Sistematika Penulisan Renstra Sinas Pendidikan adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5.
Latar Belakang Landasan Filosofi Pendidikan Landasan Hukum Pilar-pilar Strategi Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN UMUM PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2010 2.1 2.2.
2.3. 2.4 2.5 .
Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi serta Struktur Organisasi Hasil Capaian Pembangunan Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau Sampai Tahun 2010 Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing Pendidikan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Pencitraan Analisis Lingkungan Strategis Dinas Pendidikan
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1.
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pendidikan
3.2.
Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih.
3.3. 3.4.
Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
3.5.
Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. 4.2. 4.3.
Visi dan Misi Dinas Pendidikan Tujuan dan Sasaran dan Tata Nilai Jangka Menengah Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau Strategi dan kebijakan
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
4 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
BAB II KONDISI UMUM PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PADA AKHIR TAHUN 2010 2.1 Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Serta Struktur Organisasi
2.1.1
Kedudukan Dinas Pendidikan adalah Unsur Pelaksana Teknis Daerah Provinsi Kepulauan Riau yang di Pimpin oleh Kepala Dinas dan berada di bawah serta bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
2.1.2.
Tugas Pokok Melaksanakan
sebagian
kewenangan
desentralisasi,
tugas
dekonsentrasi dan tugas pembantuan di bidang pendidikan sesuai dengan lingkup tugasnya. 2.1.3.
Fungsi Dinas Pendidikan mempunyai fungsi: a. b. c. d. e. f. g. h.
i. j.
Pengelolaan kegiatan kesekretariatan, meliputi perencanaan dan evaluasi, keuangan, umum dan kepegawaian. Penyusunan progran di bidang pendidikan. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, kordinasi serta pembinaan teknis di bidang pendidikan tingkat TK, SD, SMP, dan SLB. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, kordinasi serta pembinaan teknis di bidang pendidikan tingkat SMA. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, kordinasi serta pembinaan teknis di bidang pendidikan tingkat SMK. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, kordinasi serta pembinaan teknis di bidang Pendidikan Luar Sekolah. Perumusan kebijakan teknis dan fasilitasi pendidikan tinggi. Perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, kordinasi serta pembinaan teknis di bidang pendidikan, peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan. Pelaksanaan pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang pendidikan. Penyediaan bantuan pengadaan buku pelajaran pokok, sarana dan prasarana untuk Taman Kanak-Kanak, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, dan Pendidikan Luar Sekolah.
5 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
k.
Penyediaan bantuan pengadaan sarana dan prasarana di bidang pendidikan. l. Penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian di bidang pendidikan. m. Pembinaan terhadap Unit Pelaksanaan Teknis Dinas dalam lingkup tugasnya. n. Pelaksanaan tugas lain di bidang pendidikan yang diserahkan oleh Gubernur.
2.1.4 Struktur Organisasi dan Kepegawaian a. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Struktur organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 4 Tahun 2011 tanggal 4 Agustus 2011. Dinas Pendidikan, terdiri dari: (a) Sekretariat, (b) Bidang Pendidikan Dasar (c) Bidang
Pendidikan menengah dan Tinggi,
(d) Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal (e) Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Sebagai Berikut:
6 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
3. Struktur Organisasi
7 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
2.2. Hasil Capaian Pembangunan Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau Sampai Tahun 2010 Pendidikan mempunyai peranan sangat strategis dalam pembangunan nasional untuk mencapai bangsa yang maju, mandiri dan beradab mulai dari masyarakat daerah sampai masyarakat kota. Oleh karena itu, pemerintah telah menetapkan bahwa pembangunan pendidikan merupakan salah satu angenda penting dalam pembangunan nasional dan Daerah sebagaimana termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2005-2009 sekaligus menjadi prioritas utama dalam rencana kerja pemerintah pusat maupun daerah, dimana Pemerintah sudah menganggarkan 20% Dana APBD itu untuk Pendidikan. Karena melihat pentingnya peranan pendidikan dalam pembangunan bangsa, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk terus menerus meningkatkan layanan pendidikan yang merata dan berkualitas bagi segenap anak bangsa melalui berbagai program dan kegiatan pembangunan bidang pendidikan, antara lain perluasan akses dan pemerataan pendidikan, peningkatan mutu di semua jenjang jenis dan jalur pendidikan berbasis IT, meningkatkan daya saing lulusan dan relevansi pendidikan. Kesungguhan pembangunan pendidikan sampai dengan pertengahan tahun 2009 telah berhasil meningkatkan taraf pendidikan di Provinsi Kepulauan Riau. Perkembangan ini, antara lain, ditunjukkan dengan telah tuntasnya Provinsi Kepulauan Riau dengan Program Wajib Belajar Sembilan
Tahun,
meningkatnya rata-rata lama sekolah menjadi 8,6 pada tahun 2010, dimana pada tahun 2008 baru 8,2, angka melek aksara penduduk usia 15 tahun ke atas sebesar 96,04 persen, serta meningkatnya angka partisipasi kasar (APK) dan angka partisipasi murni (APM) pada semua jenjang pendidikan. APM SD/MI/Sederajat adalah sebesar 96,80 persen dan APK SMP 96,01 persen pada tahun 2010, sementara itu, APK SMA/SMK/MA/sederajat tahun 2010 adalah 58 persen.
2.2.1. PEMERATAAN DAN PERLUASAN AKSES PENDIDIKAN Perluasan akses pendidikan diarahkan untuk memperluas daya tampung satuan pendidikan dengan tujuan akhir agar semua warga negara mempunyai kesempatan yang sama dalam mendapatkan layanan pendidikan. Selama kurun waktu 2005-2010 telah dilaksanakan sejumlah program perluasan akses pendidikan sebagai implementasi dari kebijakan pokok perluasan dan pemerataan akses pendidikian. Pencapaian yang diperoleh dari implementasi tersebut menunjukkan
8 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
adanya peningkatan kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau selama rentang waktu lima tahun, seperti pada tabel 2.1 berikut:
Tabel 2.1 Capaian Kinerja Perluasan Akses pendidikan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2005-2010
REALISASI NO
INDIKATOR KUNCI (%)
KONDISI AWAL
Target
2005
2006
2007
2008
2009
2010
1
APK PAUD
42,25
43,32
44,45
45,11
45,23
48,11
50,11
2
APK SD/MI
95,72
97,32
98,50
98,85
102,12
103,15
104,55
3
APM SD/MI
80,21
83,12
85,72
88,42
96,99
97,14
98,10
4
APK SMP/MTs
65,26
69,16
77,15
84,52
96,48
97,15
98,54
5
APM SMP/MTs
83,87
84,73
85,19
86,71
86,93
87,03
89,49
6
APK SMA/MA/SMK
38,14
60,2
65,21
68,12
68,32
73,66
74,65
7
APM SMA/MA/SMK
31,25
40,21
42,73
47,28
50,10
52,33
54,26
Upaya perluasan akses pendidikan telah berhasil meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) jenjang PAUD dari 42,25 persen pada tahun 2004 dan diperkirakan menjadi 50,11 persen pada tahun 2010. Pada jenjang SD/MI/Sederajat terjadi peningkatan angka partisipasi kasar (APK) dari 95,72 persen pada kondisi awal tahun 2004 dan diperkirakan naik menjadi 104,55 persen pada tahun 2010. Seiring dengan itu angka partisipasi murni (APM) SD/MI/Sederajat dari 80,21 persen pada tahun 2004 dan diperkirakan 98,10 pada tahun 2010. Pada jenjang SMP/MTs/Sederajat APK meningkat dari 65,26 persen pada tahun 2004 dan diperkirakan menjadi 98,56 persen pada tahun 2010, demikian juga APK
9 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
SMA/MA/SMK/Sederajat, APK meningkat dari 38,14 persen tahun 2004 dan diperkirakan tahun 2010 menjadi 74,65 persen. Walaupun dari segi perluasan akses di Provinsi Kepulauan Riau yang dicapai pada tahun 2009 tersebut telah meningkat dan melampaui target, dari segi pemerataan antara provinsi di Indonesia terlihat disparitas yang cukup lebar. Gambar berikut
memperlihatkan
targrt
capaian
APM
SD/MI/Sederajat,
APM
SMP/MTs/Sederajat, APM SMA/MA/SMK/Sederajat dan rasio guru terhadap siswa disemua jenjang pendidikan serta sertifikasi guru
a)
Target Sebaran APM SD/MI/Paket A Provinsi Kepulauan Riau
DKI Jakarta DI Yogyakarta Kepulauan Riau Bangka Belitung Jawa Tengah Bali Jawa Timur Lampung Maluku Utara Bengkulu Banten Sumatera barat Kalimantan Tengah Jawa Barat Kalimantan Timur Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan Kalimantan Selatan Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sumatera Utara Jambi Riau Sumatera selatan Kalimantan Barat Nusa Tenggara Timur Gorontalo Nusa Tenggara Barat Papua Maluku Nanggroe Aceh Darussalam Sulawesi Barat Papua Barat
97.61 97.43 97.13 97.06 97.05 97.00 96.65 96.56 96.44 96.32 96.13 95.83 95.66 95.56 95.47 95.37 95.22 95.20 95.07 94.61 94.20 93.79 92.95 92.55 92.17 92.07 92.02 91.72 91.46 90.18 89.31 87.08 86.91
Gambar 2.1 Sebaran APM SD/MI/Paket A pada Tahun 2008 (Depdiknas, 2009)
10 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
Data Sebaran capaian APM SD/MI/Paket A secara nasional menunjukkan bahwa dari segi perluasan akses secara nasional telah melampaui target nasional, dimana untuk rata-rata APM nasional tahun 94,61 persen dan target Provinsi Kepulauan Riau telah melebihi target nasional yaitu mencapai 97,13 persen di tahun 2008.
b)
Sebaran APM SMP/MTs/Paket B Provinsi Kepulauan Riau
DKI Jakarta DI Yogyakarta Kepulauan Riau Sumatera barat Bali Jawa Timur Nanggroe Aceh Darussalam Riau Nusa Tenggara Barat Bengkulu Jambi Jawa Tengah Sumatera Utara Sulawesi Utara Kalimantan Selatan Sulawesi Selatan Maluku Bangka Belitung Maluku Utara Lampung Kalimantan Timur Jawa Barat Banten Sulawesi Tenggara Sulawesi Barat Sumatera selatan Kalimantan Tengah Gorontalo Sulawesi Tengah Kalimantan Barat Papua Nusa Tenggara Timur Papua Barat
114.98 114.05 105.76 105.29 103.92 102.69 102.20 100.19 100.16 99.71 99.66 99.05 98.81 98.70 96.55 96.15 95.62 95.44 94.98 94.18 93.92 92.40 91.78 90.51 89.98 88.56 85.77 82.52 80.54 80.30 79.03 77.65 77.70
Gambar 2.2 Sebaran APM SMP/MTs/Paket B Tahun 2008 (Depdiknas, 2009)
Data sebaran capaian APM SMP/MTs/Paket B Tahun 2008
secara
nasional menunjukkan bahwa dari segi perluasan akses secara nasional telah melampaui target nasional, dimana untuk rata-rata target APM nasional tahun 94,18
11 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
persen dan capaian Provinsi Kepulauan Riau telah melebihi target nasional yaitu mencapai 105,76 persen di tahun 2008.
c)
Sebaran APM SMA/MA/SMK/Paket C Provinsi Kepulauan Riau
DKI Jakarta DI Yogyakarta Maluku Kalimantan Timur Bali Sulawesi Utara Sumatera Utara Kepulauan Riau Sumatera barat Bangka Belitung Bengkulu Gorontalo Sulawesi Tengah Nanggroe Aceh Darussalam Sulawesi Tenggara Maluku Utara Jambi Jawa Timur Sulawesi Selatan Kalimantan Selatan Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Barat Kalimantan Tengah Jawa Tengah Kalimantan Barat Papua Barat Riau Sumatera selatan Papua Lampung Jawa Barat Banten Sulawesi Barat
113.61 92.36 91.06 84.91 83.84 79.16 78.51 78.34 78.32 76.14 75.74 74.04 71.94 70.88 70.81 69.62 66.58 65.06 61.36 60.82 60.47 60.21 58.32 57.79 57.48 57.47 57.30 56.99 54.96 53.90 53.14 53.06 52.04
Gambar 2.3 Sebaran APM SMA/MA/SMK/Paket C Tahun 2008 (Depdiknas, 2009)
Data sebaran capaian APM SMA/MA/SMK/Paket C Tahun 2008 secara nasional menunjukkan bahwa dari segi perluasan akses secara nasional telah melampaui target nasional, dimana untuk rata-rata target APM nasional tahun 66,58 persen dan capaian Provinsi Kepulauan Riau telah melebihi target nasional yaitu mencapai 78,34 persen di tahun 2008.
12 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
d)
Rasio Guru Terhadap Siswa SD Provinsi Kepulauan Riau Kalimantan Selatan
13 13 14 15 15 16 16 16 16 16 17 17 17 18 18 19 19 20 20 21 21 21 21 21 22 24 24 25 26 27
Maluku Sulawesi Tenggara Bangka Belitung Gorontalo Sumatera Selatan Jawa Timur Sulawesi Selatan Nanggroe Aceh Darussalam Kalimantan Timur Sumatera Utara Kepulauan Riau Jambi Bali Jawa Tengah Nusa Tenggara Timur
30 30
Papua
33 0
5
10
15
20
25
30
35
Gambar 2.4 Sebaran Rasio Guru Terhadap Siswa SD Provinsi Kepulauan Riau (Depdiknas, 2009)
Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan tidak terlepas dari peran strategis guru, dengan kata lain guru merupakan komponen yang sangat kursial di satuan pendidikan. Tidak hanya mutu guru, jumlah guru di sekolah harus seimbang dengan jumlah siswa di sekolah tersebut. Keterbatasan jumlah guru di sebuah sekolah dapat berakibat pada jumlah siswa yang dapat diterima di sekolah tersebut, yang berarti mengurangi akses calon peserta didik untuk memperoleh pendidikan. Pada jenjang SD, secara nasional rasio guru terhadap siswa telah baik, yaitu 21 siswa per guru. Namun, bila dilihat rasio tersebut di setiap provinsi, terlihat disparitas yang sangat lebar, yaitu 33 siswa per guru di provinsi Papua hingga 13 siswa per guru do provinsi D.I Yogyakarta dan Kalimantan Selatan.
13 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
e)
Rasio Guru Terhadap Siswa SMP Provinsi Kepulauan Riau D.I. Yogyakarta
12 12 13 13 14 14 14 14 15 16 17 17 18 18 18 19 19 19 19 20 20 20 21 21 22 22 22 22 23 23
Kalimantan Tengah Sulawesi Tenggara Sulawesi Utara
Maluku Bengkulu Jawa Timur Sumatera Selatan Sulawesi Selatan Nangroe Aceh Darussalam Kepulauan Riau Nusa Tenggara Barat Papua Kalimantan Timur Maluku Utara Jawa Barat
25 27 28
Banten 0
5
10
15
20
25
30
Gambar 2.5. Rasio guru terhadap siswa SMP (Depdiknas, 2009)
Pada jenjang SMP secara nasional rasio guru terhadap siswa telah
mencapai 14 siswa per guru, dan untuk provinsi Kepulauan Riau rasionya 20 siswa per guru, tetapi jika dilihat data per provinsi di Indonesia, juga terdapat disparitas rasio guru terhadap siswa yang cukup lebar antarprovinsi. Hal ini ditunjukka pada gambar 2.5. diatas dimana Rasio guru terhadap siswa di provinsi Gorontalo dan Provinsi D.I. Yogyakarta telah mencapai 12 siswa per guru, sementara di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan di Provinsi Banten rasio guru terhadap siswa adalah masing-masing 27 dan 28 siswa per guru. 14 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
f) Rasio Guru Terhadap Siswa SMA Provinsi Kepulauan Riau Gorontalo
12 12 12 13 13 14 14 14 15 15 16 16 16 17 17 17 17 18 18 18 18 18 18 19 19 20 20 21 22 23 24
Sulawesi Utara Riau Maluku
Lampung Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Jawa Timur Sulawesi Barat Bengkulu Kepulauan Riau
Bangka Belitung Kalimantan Selatan Sumatera Utara Kalimantan Barat Maluku Utara
26 Papua Barat
29 0
5
10
15
20
25
30
35
Gambar 2.6. Rasio Guru Terhadap Siswa SMA (Depdiknas, 2009)
Pada gambar 2.6. terlihat gambar rasio guru terhadap siswa jenjang pendidikan menengah (SMA) secara nasional telah mencapai 18 siswa per guru. Namun seperti halnya SD dan SMP sebaran guru antar provinsi juga tidak merata, seperti terlihat pada gambar di atas rasio guru terhadap siswa di provinsi Kepulauan Riau telah mencapai 18 siswa per guru, hal ini juga sama yang dicapai oleh provinsi Jawa Barat, Bengkulu, Papua, Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan, sementara untuk daerah Papua Barat rasio guru terhadap siswanya adalah 29 siswa per guru.
15 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
g)
Rasio Guru Terhadap Siswa SMK Provinsi Kepulauan Riau
Maluku Sulawesi Tenggara D.I. Yogyakarta Kalimantan Tengah Sumatera Barat Gorontalo Bangka Belitung Kepulauan Riau Jambi Maluku Utara Papua Kalimantan Barat Riau Papua Barat Kalimantan Selatan Bengkulu Sumatera Selatan Nusa Tenggara Timur Lampung Bali Sulawesi Tengah DKI Jakarta Sumatera Utara Sulawesi Selatan Sulawesi Barat Jawa Barat Jawa Timur Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Kalimantan Timur Banten Nangroe Aceh Darussalam Sulawesi Utara
11 12 12 13 14 15 16 18 18 19 19 19 20 20 20 21 21 21 22 24 24 24 24 25 25 26 27 29 34 34 35 49 54 0
10
20
30
40
50
60
Gambar 2.7. Rasio Guru Terhadap Siswa SMK (Depdiknas, 2009)
Pada gambar di atas terlihat rasio guru terhadap siswa untuk seluruh provinsi di Indonesian untuk provinsi Kepulauan Riau rasio guru terhadap siswa adalah 18 siswa per guru, dan untuk provinsi Sulawesi Utara terlihat sekali bahwa di daerah tersebut masih kekurangan guru SMK dimana rasionya 54 siswa per guru sementara untuk rata-rata rasio nasional jenjang pendidikan SMK adalah 25 siswa per guru, namun untuk daerah Maluku dan Sulawesi Utara rasionya cukup baik yaitu 11 dan 12 siswa per guru.
16 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
2.2.2. DATA SEKOLAH TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK Tabel 2.2 Rekap Sekolah TK/RA Tahun Pelajaran 2010/2011 Provinsi JUMLAH SEKOLAH No
Kepulauan Riau
JUMLAH SISWA
KAB/KOTA L
P
JUMLAH GURU L/P
N
S
10
354
7.155
12.940
1.415
1
BATAM
2
NATUNA
4
50
967
854
193
3
TANJUNGPINANG
4
52
1.363
1.208
322
4
KARIMUN
10
60
1.895
1.829
242
5
BINTAN
6
26
1.939
1.539
153
6
LINGGA
2
14
600
500
52
7
ANAMBAS
1
14
310
315
57
Jumlah
37
570
14.229
19.185
2.434
Tabel 2.3 Rekap Sekolah SD/MI Tahun Pelajaran 2010/2011 Provinsi Kepulauan Riau JUMLAH SEKOLAH No
JUMLAH SISWA
KAB/KOTA
JUMLAH GURU
N
S
L
P
L/P
1
BATAM
137
110
50.275
46.743
3.817
2
NATUNA
78
2
5.028
4.771
1.010
3
TANJUNGPINANG
54
11
12.112
11.096
1.331
4
KARIMUN
121
24
14.919
13.655
1.991
5
BINTAN
89
6
9.011
8.013
1.332
6
LINGGA
125
2
5.660
5.277
1.355
7
ANAMBAS
59
1
2.860
2.698
546
663
156
99.865
92.253
11.382
Jumlah
17 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
Tabel 2.4 Rekap Sekolah SMP/MTs Tahun Pelajaran 2010/2011 Provinsi Kepulauan Riau
No
KAB/KOTA
JUMLAH SEKOLAH
JUMLAH SISWA
JUMLAH GURU
N
S
L
P
L/P
1
BATAM
46
57
14.282
13.838
1.415
2
NATUNA
22
10
1.962
1.942
376
3
TANJUNGPINANG
16
9
4.605
4.486
633
4
KARIMUN
40
18
5.673
5.698
719
5
BINTAN
26
7
3.077
3.085
543
6
LINGGA
32
3
1.901
1.896
234
7
ANAMBAS
14
4
1.026
992
130
32.526
31.937
Jumlah
196
70
4.050
Tabel 2.5 Rekap Sekolah SMA/MA Tahun Pelajaran 2010/2011 Provinsi Kepulauan Riau JUMLAH SEKOLAH No
JUMLAH SISWA
KAB/KOTA
JUMLAH GURU
N
S
L
P
L/P
1
BATAM
17
32
4.398
6.130
648
2
NATUNA
12
4
1.329
1.315
249
3
TANJUNGPINANG
7
5
2.361
2.549
336
4
KARIMUN
13
7
3.057
3.713
409
5
BINTAN
8
2
1.418
1.653
257
6
LINGGA
7
3
1.072
1.245
123
7
ANAMBAS
3
3
546
509
73
67
123
14.181
17.114
2.095
Jumlah
18 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
Tabel 2.6 Rekap Sekolah SMK Tahun Pelajaran 2010/2011 Provinsi Kepulauan Riau JUMLAH SEKOLAH No
JUMLAH SISWA
KAB/KOTA
JUMLAH GURU
N
S
L
P
L/P
1
BATAM
6
32
5.353
3.854
374
2
NATUNA
3
4
254
181
97
3
TANJUNGPINANG
4
5
2.498
2.078
289
4
KARIMUN
2
7
1.359
609
148
5
BINTAN
3
2
650
365
100
6
LINGGA
2
3
184
187
18
7
ANAMBAS
1
3
78
78
0
21
61
10.376
7.352
1.026
Jumlah
Tabel 2.7 Rekap Sekolah SLB Tahun Pelajaran 2010/2011 Provinsi Kepulauan Riau JUMLAH SEKOLAH No
JUMLAH SISWA
KAB/KOTA
JUMLAH GURU
N
S
L
P
L/P
1
BATAM
1
2
160
102
76
2
NATUNA
0
0
0
0
0
3
TANJUNGPINANG
1
0
107
82
34
4
KARIMUN
1
1
80
76
36
5
BINTAN
0
0
0
0
0
6
LINGGA
0
0
0
0
0
7
ANAMBAS
0
0
0
0
0
3
3
347
191
146
Jumlah
19 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
Tabel 2.8 Sebaran Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Tahun 2010
No
Jenjang Pendidikan
Angka Partisipasi Kasar (APK)
Angka Partisipasi Murni (APM)
Angka PartisipasiSekolah (APS)
1
TK/RA
46,6
26,0
72,82
2
SD/MI
103,25
96,8
73,00
3
SMP/MTs
96,11
86,0
98,50
4
SMA/MA/SMK
63
55,00
62,40
20 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
2.3 Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing Pendidikan Peningkatan mutu dan daya saing pendidikan diarahkan untuk mewujudkan proses dan keluaran pendidikan yang bermutu. Mewujudkan mutu pendidikan bukan hal yang mudah apalagi dikaitkan dengan fungsi dan tujuan seperti tertulis dalam Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Namun, capaian pembangunan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah seperti nilai ujian nasional siswa, jumlah guru yang telah memenuhi kualifikasi, jumlah Sekolah bertaraf Internasional ( vfr) atau Rintisan SBI (RSBI), dan jumlah perolehan medali pada berbagai oliempiade ilmiah Internasional dapat dijadikan Indikator kinerja. Sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan pada jenjang pendidikan SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK telah dilakukan pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana belajar
mulai dari pembangunan Unit Sekolah Baru (USB),
pembangunan Labor dan perpustakaan sampai sampai pada rehabilitasi sarana belajar. Dimana dalam kurun waktu tahun 2005 sampai dengan tahun 2010, telah dilakukan pembangunan Unit Sekolah Baru sebanyak 62 USB yang disebar di tujuh kabupaten/kota dan rehabilitasi sebanyak 123 ruang kelas belajar dan telah dibangun 43 laboratorium, serta penerapan TIK jenjang pendidikan dasar. Selain itu pada tahun 2008 juga telah dikembangkan sekolah rintisan SD/MI, SMP/MTs yang bertaraf internasional, dan ditahun 2010 sudah mulai dibangun di provinsi Kepulauan Riau sekolah SMA bertaraf Internasional. Ketersediaan buku juga merupakan salah satu faktor sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang berkualitas tetapi buku pelajaran yang diperlukan saat ini belum tersedia secara memadai. Oleh karena itu, pemerintah berusaha meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran melalui bantuan penyediaan buku-buku teks pelajaran yang disebut BOS Buku. Pada tahun 2008, disediakan terutama untuk mata pelajaran IPA, matematika dan bahasa Indonesia bagi 19,6 juta siswa SD, 6,7 juta siswa SMP dan 6,1 juta siswa MI/MTs diseluruh Indonesia. Penyediaan BOS Buku ditujukan untuk meningkatkan mutu pendidikan Dasar dengan memberikan bantuan kepada sekolah untuk pengadaan buku teks pelajaran bagi seluruh siswa dan membantu masyarakat dengan meringankan beban biaya pendidikan. Di samping itu, pada tahun 2008 dan dilanjutkan sampai sekarang pemerintah telah membeli hak cipta naskah buku pelajaran dari pada penulis buku pelajaran. Naskah ini sebagian telah diunggah di website Depdiknas dalam bentuk buku
21 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
elektronik (e-book) yang bebas diunduh dan dicetak oleh siapapun diseluruh kabupaten/kota. Ketersediaan buku elektronik ini diharapkan dapat pula membantu siswa dalam mengakses buku pelajaran secara gratis. Dengan ketersediaan buku yang semakin banyak dan mencakup beragam mata pelajaran, diharapkan kualitas proses belajar mengajar juga menjadi lebih banyak. Namun kendalanya di provinsi Kepulauan Riau saat ini belum semua sekolah yang mempunyai dan mampu mengakses internet dengan baik, terutama sekolah-sekolah yang berada didaerah pulau terjauh. Rata-rata nilai ujian juga merupakan salah satu indikator kinerja peningkatan mutu pendidikan. Rata-rata nilai UN siswa SD pada tahun 2010 telah mencapai peningkatan dari 6,33 di tahun 2009 menjadi 7,18 di tahun 2010 (Tabel 2.2 ) yang berarti telah melampaui target nasional yaitu 5.50 Sementara itu, rata-rata nilai UN siswa SMA/MA telah mencapai 7,30 di tahun 2010 berarti juga telah melampaui target nasional sebesar 5,50. SMK juga telah mengalami peningkatan di tahun 2010 yaitu menjadi 7,51 dimana pada tahun 2009 sempat mengalami penurunan drastis yaitu 5,65. Tabel 2.9 Rerata Nilai Ujian Nasional SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA Tahun 2005-2010 No
1
Kunci
2007/2008
2008/2009
2009/2010
2010/2011
_
_
6,33
6,66
6,80
7,18
6,43
6,81
5,99
6,51
6,62
7,06
-
7,0
7,15
6,73
6,59
7,30
-
7,27
7,05
7,07
5,65
7,51
Rerata nilai UN SMA/MA
4
2006/2007
Rerata nilai UN SMP/MTs
3
2005/2006
Rerata nilai UASBN SD/MI
2
Realisasi
Indikator Kinerja
Rerata nilai UN SMK
22 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
Tabel 2.10 Persentase Kelulusan Siswa Ujian Nasional SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA Tahun 2005-2010
Jika data ujian tersebut diuraikan lebih lanjut (Tabel 2.3) terungkap bahwa persentase kelulusan peserta ujian dari mulai jenjang SMP/MTs hingga jenjang SMA/MA/SMK dari tahun ajaran 2005/2006 sampai tahun 2009/2010 mengalami Fluktuasi setiap tahunnya tahun 2007 naik, tahun 2008 turun, kemudian 2009 dan 2010 mengalami peningkatan lagi.
Selain nilai rata-rata kelulusan Ujian Nasional, kualifikasi dan profesionalisme guru merupakan indikator mutu pendidikan yang sangat penting. Tabel 2.3 memperlihatkan kualifikasi guru dan dosen, serta profesionalismenya.
23 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
Tabel 2.11 Kualifikasi dan profesionalisme Guru dan Dosen No
Realisai
Indikator Kinerja Kunci
2005
Guru yang memenuhi
-
kualifikasi S-1/D-4
2006
2007
2008
2009
2010
523
1.123
1.406
1.342
1.629
Jumlah
6.023
Provinsi Kepulauan Riau dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan kualifikasi guru ke jenjang S-1/D-4 terus ditingkatkan ini dibuktikan selama lima tahun sudah sekitar 6.023 orang guru yang sudah ditingkatkan pendidikannya menjadi kualifikasi S-1/D-4 melalui dan APBD pemerintah provinsi Kepulauan Riau. Jika kita lihat secara nasional seluruh provinsi di Indonesia tentang kualifikasi guru yang sudah S-1/D-4 dapat dilihat pada gambar 2.8 berikut ini:
24 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
a. Persentase Jumlah Guru SD Berkualifikasi ≥ S-1/D-4 Provinsi Kepulauan Riau
DKI Jakarta
43 34
DI Yogyakarta
31 24 24 24 24 22
Banten Bali Kalimantan Timur
19 18 17 16 16 16 15 15 13 13 13 12 12 11 10 9 9 8 8 7 6 6 6 5 4
Sumatera Barat Riau Sulawesi Barat Sulawesi Utara Kepulauan Riau Gorontalo Sulawesi Tengah Sumatera Selatan Kalimantan Tengah Nusa Tenggara Timur Papua Barat Maluku 0
10
20
30
40
50
Gambar 2.8. Persentase Jumlah Guru SD Berkualifikasi ≥ S-1/D-4 (Depdiknas, 2009)
Persentase guru SD/SDLB berkualifikasi ≥ S-1/D-4 untuk provinsi Kepulauan Riau adalah 13 persen, sementara target nasional tahun 2009 adalah 40%, dengan demikian hanya daerah DKI Jakarta saja yang guru SD nya melampaui target nasional tahun 2009 (Gambar 2.8)
25 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
b. Persentase Jumlah Guru SMP Berkualifikasi ≥ S-1/D-4 Provinsi Kepulauan Riau
Jawa Timur Sulawesi Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara Bengkulu Jawa Tengah Kalimantan Selatan Jawa Barat Banten DKI Jakarta Bali Nusa Tenggara Barat Sulawesi Barat DI Yogyokarta Sumatera selatan Jambi Riau Maluku Utara Kepulauan Riau Gorontalo Nanggroe Aceh Darussalam Kalimantan Tengah Papua Sumatera barat Sumatera Utara Bangka Belitung Lampung Sulawesi Utara Papua Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Maluku
82% 80% 80% 80% 80% 78% 77% 76% 75% 74% 74% 73% 73% 73% 72% 71% 69% 68% 68% 65% 65% 65% 64% 63% 63% 62% 61% 60% 56% 55% 49% 48% 32% 0%
20%
40%
60%
80%
100%
Gambar 2.9. Persentase Jumlah Guru SMP/SMPLB Berkualifikasi ≥ S-1/D-4 (Depdiknas, 2009)
Persentase guru SMP/SMPLB berkualifikasi ≥ S-1/D-4 untuk provinsi Kepulauan Riau adalah 65 persen pada tahun 2008, sementara target nasional tahun 2009 adalah 40%, dan dengan demikian untuk kualifikasi SMP/SMPLB semua provinsi telah melampaui target nasional kecuali daerah Maluku (Gambar 2.9).
26 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
c. Persentase Jumlah Guru SMA Berkualifikasi ≥ S-1/D-4 Provinsi Kepulauan Riau Jawa Timur
100% 93% 93% 93% 93% 93% 92% 92% 92% 91% 91% 91% 91% 91% 91% 90% 90% 90% 90% 90% 89% 89% 89% 88% 88% 88% 87% 85% 84% 84% 83% 82% 81%
Sulawesi Tengah Nusa Tenggara Barat Sulawesi Barat Sulawesi Tenggara Sumatera barat Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Papua Barat Riau Sumatera selatan Kepulauan Riau Banten Kalimantan Tengah Sumatera Utara Kalimantan Barat Maluku 0%
20%
40%
60%
80% 100% 120%
Gambar 2.10. Persentase Jumlah Guru SMA/SMALB Berkualifikasi ≥ S-1/D-4 (Depdiknas, 2009)
Persentase guru SMA/SMALB berkualifikasi ≥ S-1/D-4 untuk provinsi Kepulauan Riau adalah 89 persen pada tahun 2008, sementara target nasional tahun 2009 adalah 40%, dengan demikian untuk kualifikasi SMA/SMALB semua provinsi telah melampaui target nasional (Gambar 2.10). Kenyataan ini menunjukkan bahwa untuk periode 2010-2014 peningkatan kualifikasi guru hingga S-1/D-4 tampaknya tidak terlalu sulit untuk SMP/SMPLB, SMA/SMALB
27 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
d. Persentase Jumlah Guru SMK Berkualifikasi ≥ S-1/D-4 Provinsi Kepulauan Riau Jawa Timur Sulawesi Selatan Bali Sulawesi Tenggara Sulawesi Tengah Maluku Utara DKI Jakarta Jawa Tengah Kalimantan Selatan Nanggroe Aceh Darussalam Jawa Barat Papua Sumatera selatan Sumatera Utara Lampung
Kalimantan Barat Maluku
99% 88% 88% 87% 87% 86% 86% 85% 85% 85% 85% 85% 84% 84% 84% 83% 83% 83% 83% 82% 82% 81% 81% 80% 78% 78% 77% 76% 75% 73% 72% 69% 66% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
Gambar 2.11. Persentase Jumlah Guru SMK Berkualifikasi ≥ S-1/D-4 (Depdiknas, 2009)
Persentase guru SMK berkualifikasi ≥ S-1/D-4 untuk provinsi Kepulauan Riau adalah 76 persen pada tahun 2008, sementara target nasional tahun 2009 adalah 40%, dengan demikian untuk kualifikasi SMK semua provinsi telah melampaui target nasional (Gambar 2.11). Kenyataan ini menunjukkan bahwa untuk periode 2010-2014 peningkatan kualifikasi guru hingga S-1/D-4 tampaknya juga tidak terlalu sulit untuk SMK. Upaya lain yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan guru adalah melalui sertifikasi guru yang merupakan amanat Undang-undang Guru dan Dosen telah dilaksanakan sejak Tahun 2006. Sampai tahun 2008 sertifikasi guru untuk daerah provinsi Kepulauan Riau masih jauh dibawah target nasional yaitu 5 persen dari target nasional sebesar 20 persen 28 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
e. Persentase Jumlah Guru yang bersertifikat Provinsi Kepulauan Riau
Bali Jawa Tengah Nusa Tenggara Barat Gorontalo D.I. Yogyakarta DKI Jakarta Jawa Timur Banten Sulawesi Selatan Sulawesi Utara Sumatera Barat Nanggroe Aceh Darussalam Lampung Sulawesi Tengah Riau Sumatera Utara Sulawesi Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Selatan Bengkulu Kalimantan Tengah Jambi Bangka Belitung Kalimantan Timur Jawa Barat Sulawesi Tenggara Papua Maluku Maluku Utara Kalimantan Barat Papua Barat Sumatera Selatan Kepulauan Riau
23 23 20 18 17 17 17 17 17 15 15 15 15 15 14 14 14 13 13 13 13 12 12 12 12 11 11 10 10 9 9 7 5 0
5
10
15
20
25
Gambar 2.12 Persentase Jumlah Guru yang bersertifikasi (Depdiknas, 2009)
Upaya lain yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan guru adalah melalui sertifikasi guru yang merupakan amanat Undang-undang Guru dan Dosen telah dilaksanakan sejak Tahun 2006. Sampai tahun 2008 sertifikasi guru untuk daerah provinsi Kepulauan Riau masih jauh dibawah target nasional yaitu 5 persen dari target nasional sebesar 20 persen pada tahun 2009. (Gambar 2.12)
29 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
2.4 TATA KELOLA, AKUNTABILITAS, DAN PENCITRAAN PUBLIK Upaya peningkatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik dinilai masih perlu ditingkatkan. Masih ditemukannya permasalahan di dalam pengelolaan program dan kegiatan di lingkungan Dinas Pendidikan yang berujung pada persoalan hukum yang menyeret pelaksana teknis kegiatan. Perbaikan manajemen pengelolaan, peningkatan pelaksanaan tugas dan fungsi, peningkatan koordinasi serta kerjasama dengan pihak lain serta upaya peningkatan peran serta masyarakat yang peduli pendidikan untuk bersama-sama membangun pendidikan di Provinsi Kepulauan Riau ini perlu ditingkatkan lagi. Disamping itu upaya penciptaan “Good Governance” menuju kepada “Clean Government” secara terus menerus dan berkelanjutan harus tetap digalakkan. 2.4.1 Kondisi Eksternal Lingkungan Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau (1) Sosial Budaya Tingkat pengangguran terbuka di Kepulauan Riau cenderung menurun selama 2006-2008. Pada tahun 2006, tingkat pengangguran terbuka sebesar 12,24 persen, kemudian menurun menjadi 9,01 persen pada tahun 2007 dan turun lagi menjadi 8,01 persen pada tahun 2008. Angka harapan hidup penduduk secara nasional adalah 68,70 tahun. Penduduk Kepulauan Riau mempunyai angka harapan hidup yang jauh lebih panjang dibandingkan dengan penduduk Indonesia lainnya. Ini menunjukkan adanya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kepulauan Riau. Angka IPM Kepulauan Riau berada di atas IPM Nasional (72,6). Pada skala nasional, IPM Kepulauan Riau berada pada peringkat ke 6 dari 33 Provinsi di Indonesia, Kepulauan Riau termasuk dalam 6 Provinsi terbaik di Indonesia serta meraih skor tinggi pada semua indikator dan selalu masuk dalam kategori 10 besar.
(2) Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau selama 2004-2008 terlihat cukup signifikan dengan rerata setiap tahun di atas 6 persen dan selalu berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Tahun 2008, pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau sempat turun dari 7,01 persen pada tahun 2007 menjadi 6,65 persen akibat
30 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
melemahnya sektor industri dan perdagangan sebagai dampak krisis keuangan global serta kenaikan harga BBM pada pertengahan tahun 2008. Meskipun demikian, angka pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau tahun 2008 tersebut masih lebih tinggi dibandingkan dengan angka pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2008 yaitu 6,1%. Ini mensyaratkan bahwa perekonomian Provinsi Kepulauan Riau berkembang lebih baik dari rerata ekonomi nasional. mensyaratkan bahwa perekonomian Provinsi Kepulauan Riau berkembang lebih baik dari rerata ekonomi nasional.
(3) Teknologi
Persaingan yang makin tinggi pada masa yang akan datang menuntut peningkatan kemampuan dalam penguasaan dan penerapan iptek dalam rangka menghadapi perkembangan global menuju ekonomi berbasis pengetahuan. dalam rangka meningkatkan kemampuan iptek nasional, tantangan yang dihadapi adalah meningkatkan kontribusi iptek untuk meningkatkan kemampuan dalam memenuhi hajat hidup bangsa; menciptakan rasa aman; memenuhi kebutuhan pendidikan dan kesehatan, energi dan pangan; memperkuat sinergi kebijakan iptek dengan kebijakan sektor lain; mengembangkan budaya iptek di kalangan masyarakat; meningkatkan komitmen bangsa terhadap pengembangan iptek; mengatasi degradasi fungsi lingkungan; mengantisipasi dan menanggulangi bencana alam; serta meningkatkan ketersediaan dan kualitas sumber daya iptek, baik SDM, sarana dan prasarana maupun pembiayaan iptek. Teknologi informatika dan komunikasi merupakan
teknologi
yang
banyak
kaitannya
dengan
pembangunan
pendidikan.Pemanfaatan TIK memiliki aspek positif dan aspek negatif. Teknologi Informatika dan Komunikasi (TIK) sudah merupakan bagian yang sulit dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Berkat TIK semua proses kehidupan menjadi lebih cepat, lebih efisien, lebih akurat dan lebih indah. Perkembangan TIK juga sudah dimanfaatkan di dunia pendidikan antara lain dalam proses belajarmengajar, baik pembelajaran tatap muka maupun pembelajaran jarak jauh (distance learning). Aplikasi e-learning sudah bukan merupakan barang baru di dunia pendidikan. Proses belajar-mengajar tidak lagi mengenal keterbatasan ruang dan waktu. Bahkan TIK sudah memungkinkan terjadinya knowlegde sharing melalui ebook dan e-library.
31 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
Demikian pula penerapan e-administrasi sudah menjadi keniscayaan di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional. TIK memungkinkan hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. Namun demikian TIK dapat pula menimbulkan masalah. Perkembangan TIK dapat berbelok ke arah yang salah. Plagiarisme dalam dunia penulisan karya ilmiah dan perancangan serta pelanggaran terhadap hak atas kekayaan intelektual (HAKI) menjadi lebih terbuka. Akses anak di bawah usia dewasa pada situs-situs di jagat maya yang bukan peruntukkannya makin sulit dikendalikan.
(4) Politik Salah satu dampak dari reformasi adalah terwujudnya kebebasan berpolitik masyarakat melalui suatu mekanisme pemilihan umum yang demokratis. Kebebasan berpolitik masyarakat diwujudkan melalui pilihan atas aspirasi politiknya, baik melalui keterlibatan dalam partai politik, maupun hanya sebatas simpatisan serta penentuan pilihan melalui mekanisme Pemilu. Kebebasan politik ini juga berdampak kepada pemilihan pucuk pimpinan eksekutif dalam Pemilihan Kepala Daerah. Pilihan politik baik dalam pemilu legislatif dan Pilkada memberikan ruang publik yang cukup luas untuk masyarakat Kepulauan Riau menentukan arah pembangunan pendidikan melalui pilihan politiknya atas janji-janji politik para kandidat peserta pemilu dengan menggunakan isu strategis permasalahan pendidikan.
2.4.2 Potensi dan Permasalahan Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau (1) Potensi Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau Provinsi Kepulauan Riau memiliki potensi sumber daya kelautan dan pesisir serta kegiatan jasa pariwisata bahari yang sangat besar. Namun potensi tersebut baru dapat menghasilkan suatu nilai tambah terhadap wilayah apabila terlebih dahulu dilakukan suatu upaya rekayasa pengembangan maupun pengelolaan. Upaya tersebut hanya dapat dilakukan oleh sumber daya manusia yang terampil, terlatih, maupun terdidik terutama keahlian di bidang kelautan dan pesisir. Oleh karena itu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang ada di dalam wilayah hendaknya sejalan dengan arah pembangunan yang ingin dicapai. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan baik formal maupun Non formal di bidang kelautan dan pesisir merupakan salah satu contoh upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh suatu wilayah.
32 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
(2) Permasalahan Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
Di samping beberapa potensi yang dapat dijadikan bekal dalam melanjutkan pembangunan
pendidikan
lima
tahun
ke
depan, masih
ditemui beberapa
permasalahan. Permasalahan tersebut harus bisa diatasi dalam kurun waktu 20102015. Tabel 2.12 Permasalahan Dinas Pendidikan TEMA
PERMASALAHAN 1. Masih ada Penduduk Buta Aksara usia
A. PEMERATAAN PERLUASAN
DAN AKSES
PENDIDIKAN
produktif ( 15 tahun atau lebih) 2. Rendahnya Angka Partisipasi Pendidikan 3. Akses Guru ke LPTK Keguruan masih rendah 4. Sarana dan Prasarana Pendidikan 1. Nilai-nilai Budi Pekerti dan Akhlak Mulia belum
terintegrasi
dalam
setiap
mata
pelajaran 2. Jumlah guru yang masih belum merata ke semua
Kabupaten,
berlebih
di
daerah
perkotaan 3. Pemberdayaan Pengawas belum Optimal B. MUTU, RELEVANSI DAN DAYA SAING
4. Motivasi
Intrinsik
Guru
dan
Tenaga
kependidikan masih rendah 5. Persentase Jumlah Guru SMP, SMA, dan SMK yang Berkualifikasi ≥ S-1/D-4 masih rendah (59,86% tahun 20101) 6. Persentase Guru yang Bersertifikat masih sangat rendah (9,5%) 7. Tingkat Kelulusan Ujian Nasional yang menurun Terutama untuk SMK (5,65 pada tahun 2010
33 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
8. Rendahnya Daya saing lulusan dalam dunia kerja 9. Angka Rata-rata lama bersekolah Penduduk Kepri dari 8,9 tahun menjadi 11 tahun
1. Kepemimpinan
transformasional
Kepala
sekolah masih rendah C. TATA
KELOLA,
AKUNTABILITAS,
DAN
PENCITRAAN PUBLIK
2. Budaya Mutu (School Culture) Sekolah masih rendah 3. Implementasi sekolah sebagai Organisasi Pembelajaran belum membudaya 4. Image masyarakat terhadap pengelolaan pendidikan masih rendah
2.4. Analisis Lingkungan Strategis Dinas Pendidikan 1. Kekuatan a. Capaian Pembangunan Pendidikan; Potensi Sumber Daya Manusia; b. Potensi Sumber Daya Alam, pertambangan dan energi serta potensi wisata kelautan; c. Sektor industri masih dominan di Kepulauan Riau; d. Kondisi Geografi Kepulauan Riau yang merupakan daerah lintas Internasional; e. Keberhasilan implementasi kebijakan terobosan; f.
Pembagian tanggungjawab pengelolaan pendidikan dengan mendorong optimalisasi peran pemerintah provinsi, kabupaten dan kota;
g. Telah dilakukan reformasi peraturan perudnangan yang mendukung pembangunan pendidikan; h. Anggaran pendidikan 20% dari APBN dan APBD;
34 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
2. Kelemahan a. Terjadinya
disparitas
akses
memperoleh
pendidikan
antarjenjang
pendidikan, kaya dan miskin, pedesaan dan perkotaan di provinsi, kabupaten dan kota; b. Materi kurikulum masih terlalu berat bagi peserta didik. Beban belajar anak masih dominan terhadap aspek olah pikir, sementara aspek olah rasa, olah hati dan olah raga sangat kurang; c. Relatif belum sepenuhnya terealisasi penegakan pelaksanaan peraturan ketentuan dan kebijakan di pusat dan daerah; d. Diantara 5 Kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau masih terdapat kesenjangan ekonomi antar wilayah; e. Masih
terkendalanya
penyampaian
jaringan
pendidikan
dari
kota
kekabupaten terutama daerah pulau terjauh; f.
Sering terjadi perpindahan pegawai/pejabat dari satu instansi keinstansi lain dan dari struktural ke fungsional
3. Peluang a. Kemajuan Teknologi Informatika dan Komunikasi (TIK) membuka peluang terhadap pengayaan materi ajar dan menjangkau daerah yang tidak terjangkau
serta
mendukung
efisiensi
pengolahan
e-administrasi
pendidikan; b. Pengembangan
Kebudayaan
melayu
untuk
mendukung
kegiatan
pariwisata berpeluang untuk mengkomunikasikan keunggulan yang dimiliki kepada masyarakat diluar provinsi; c. Wilayah laut dan pulau-pulau di Provinsi Kepulauan Riau menyimpan sumber daya alam yang berpotensi besar untuk menunjang program pembangunan pendidikan terutama pada pengembangan kurikulum bermuatan lokal; d. Terdapat peluang mengembangkan pariwisata di bidang kelautan, perluasan akses memperoleh pendidikan dengan mendirikan sekolah menengah kejuruan dan kajian di bidang pariwisata; e. Besarnya
komitmen masyarakat dalam
mendukung
pembangunan
pendidikan antara lain melalui Coorporate Social Responsibility (CSR); f.
Kuatnya dukungan lembaga legislatif terhadap pembangunan pendidikan;
35 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
g. Karena letak wilayah Kepulauan Riau berbatasan langsung dengan negara ASEAN yang maju seperti Singapore, maka membuka peluang untuk meningkatkan daya saing, memanfaatkan teknologi informasi modern dalam berkomunikasi dan lainnya; h. Kuatnya dukungan Internasional (MDGs, EFA, EfSD) dalam pencaturan global; i.
Keunggulan potensi alam yang belum tergali secara optimal;
j.
Dampak globalisasid dan pasar bebas membuka peluang masuknya pendidikan asing dan tenaga asing ke Provinsi Kepulauan Riau (pertukaran pelajar dan guru)
4. Ancaman a. Penyalahgunaan TIK dapat meningkatkan pornografi, pelanggaran HAM, plagiat, radikalisme dan pelanggaran HAKI, penyalahgunaan internet lainnya; b. Penyalahgunaan narkoba dan zat adiktif lainnya; c. Melemahnya kepercayaan pasar/ pengguna terhadap mutu keluaran pendidikan; d. Dampak globalisasi dapat merusak kebudayaan dan generasi bangsa; e. Luasnya wilayah Kepulauan Riau menyebabkan masyarakat yang masih terisolir mengalami kesulitan baik dari segi transportasi dan informasi;
36 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pendidikan Seperti yang telah kita ketahui, kualitas pendidikan di Indonesia semakin menurun. Hal ini terbukti dari kualitas guru, sarana belajar, dan murid-muridnya. Guru-guru tentuya punya harapan terpendam yang tidak dapat mereka sampaikan kepada siswanya. Sarana pembelajaran juga turut menjadi faktor utama masalah pendidikan , terutama bagi penduduk di daerah terbelakang. Namun, bagi penduduk di daerah terbelakang tersebut, yang terpenting adalah ilmu terapan yang benar-benar dipakai buat hidup dan kerja. Ada banyak masalah yang menyebabkan mereka tidak belajar secara normal seperti kebanyakan siswa pada umumnya, antara lain guru dan sekolah. Beberapa langkah yang akan dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan , antara lain yaitu: 1. Meningkatkan akses terhadap masyarakat untuk bisa menikmati pendidikan. Tolak ukurnya dari angka partisipasi. 2. Menghilangkan ketidakmerataan dalam akses pendidikan, seperti ketidakmerataan di desa dan kota, serta jender. 3. Meningkatkan mutu pendidikan dengan meningkatkan kualifikasi guru dan dosen, serta meningkatkan nilai rata-rata kelulusan dalam ujian nasional. 4. Menambah jumlah jenis pendidikan di bidang kompetensi atau profesi sekolah kejuruan. Untuk menyiapkan tenaga siap pakai yang dibutuhkan. 5. Berencana membangun infrastruktur seperti menambah jumlah komputer dan perpustakaan di sekolah-sekolah. 6. Meningkatkan anggaran pendidikan. 7. Penggunaan teknologi informasi dalam aplikasi pendidikan. 8. Pembiayaan bagi masyarakat miskin untuk bisa menikmati fasilitas penddikan.
37 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
Penyebab rendahnya mutu pendidikan antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu: 1. Rendahnya sarana fisik, 2. Rendahnya kualitas guru, 3. Rendahnya kesejahteraan guru, 4. Rendahnya prestasi siswa, 5. Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan, 6. Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan, 7. Mahalnya biaya pendidikan.
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih. 3.2.1. VISI Provinsi Kepulauan Riau “Terwujudnya Kepulauan Riau Sebagai Bunda Tanah Melayu Yang Sejahtera, Berakhlak Mulia dan Ramah Lingkungan” 3.2.2. MISI Provinsi Kepulauan Riau : 1. Mengembangkan Budaya Melayu sebagai Payung Bagi Budaya lainnya dalam Kehidupan Masyarakat. 2. Meningkatkan Pendayagunaan Sumber Daya Kelautan dan Pulau-pulau Kecil. 3. Mengembangkan Wisata yang Berbasis Kelautan dan Budaya Setempat. 4. Mengembangkan Potensi Ekonomi Lokal dengan Keberpihakan kepada Rakyat Kecil ( wong cilik ). 5. Meningkatkan Investasi dengan pembangunan infrastruktur yang Berkualitas. 6. Memberdayakan Masyarakat melalui Pendidikan dan Kesehatan yang Berkualitas. 7. Mengembangkan tata Kelola Pemerintahan yang baik, Etos Kerja, Disiplin, Budi Pekerti dan Supremasi Hukum 8. Mengembangkan Kehidupan yang Demokratis, keadilan serta Berkesetaraan Gender. 9. Mengembangkan pembangunan yang Ramah Lingkungan .
38 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
3.2.3. Program Kerja Kepala daerah.
Program kerja Gubernur, turut menciptakan suasana masyarakat Kepri
yang kondusif, aman dan tentram melalui pelayanan terbaik 3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi
3.3.1. Penyusunan Renstra-KL Alur Penyusunan Renstra-KL Rencana strategis KL disusun berdasarkan RPJMN dan berpedoman pada RPJPN 2005-2025, hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan di sektor yang sesuai dengan tugas dan kewenangannya serta aspirasi masyarakat. Alur penyusunan Renstra-KL ditetapkan melalui proses sebagai berikut: 1. Proses Teknokratik; 2. Proses Politik; dan 3. Penetapan Renstra-KL.
Penjelasan atas proses penyusunan Renstra-KL adalah sebagai berikut: 1. Proses Teknokratik Rancangan teknokratik Renstra-KL adalah perencanaan yang dilakukan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah untuk menganalisis kondisi obyektif dengan mempertimbangkan beberapa skenario pembangunan selama periode rencana berikutnya. Proses tersebut mewadahi sinkronisasi rancangan teknokratik Renstra-KL dengan rancangan teknokratik RPJMN dan RPJPN 2005-2025 yang dilakukan dengan pertemuan tiga pihak (trilateral meeting) antara K/L, Kementerian Negara
Perencanaan
Pembangunan
Nasional/Badan
Perencanaan
Pembangunan Nasional, dan Departemen Keuangan. Proses penyusunan rancangan teknokratik Renstra-KL mengacu pada rancangan teknokratik RPJMN yang berpedoman pada RPJPN 2005-2025 yaitu Periode pembangunan 2010 -2014 (merujuk pada rencana pembangunan jangka menengah Tahap II), oleh karena itu penentuan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan K/L selama 5 (lima) tahun mendatang harus berfokus pada pencapaian RPJMN 2010 -2014.
39 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
2. Proses Politik Proses
politik
merupakan
proses
penyusunan
Renstra-KL
yang
disesuaikan dengan visi, misi, dan program prioritas (platform) Presiden. Secara garis besar, proses politik dalam alur penyusunan Renstra-KL adalah sebagai berikut:
1) Penyusunan Rancangan Renstra-KL.
Rancangan Renstra-KL berpedoman pada Rancangan Awal RPJMN yang telah memuat visi, misi, dan program prioritas (platform) Presiden terpilih. Rancangan
Renstra-KL
disusun
berdasarkan
Rancangan
Teknokratik Renstra-KL dengan mempertimbangkan koordinasi bersama Pemerintah Daerah untuk mengidentifikasikan pembagian tugas dalam pencapaian sasaran nasional.
2) Penelaahan Rancangan Renstra-KL (Trilateral Meeting). Penelaahan Rancangan Renstra-KL dilakukan melalui pertemuan trilateral meeting, yang melibatkan tiga pihak, yaitu K/L, Kementerian Negara
Perencanaan
Pembangunan
Nasional/Badan
Perencanaan
Pembangunan Nasional, dan Departemen Keuangan. Peranan masing-masing pihak adalah sebagai berikut: a. K/L menyampaikan Rancangan Renstra yang berisi visi, misi, tujuan, sasaran
dan
kebijakan,
program
serta
kegiatan
yang
telah
memasukkan kebutuhan pendanaan jangka menengah. b. Kementerian
Perencanaan
Pembangunan
Nasional/Bappenas
memperhatikan: 1) Penjabaran sasaran prioritas Presiden dalam Rancangan Awal RPJMN ke dalam sasaran strategis K/L; 2)
Konsistensi penjabaran kebijakan K/L dengan Rancangan Awal RPJMN;
3)
Konsistensi program dan kegiatan K/L sebagai penjabaran operasional Rancangan Awal RPJMN yang memuat Prioritas, Fokus Prioritas, Kegiatan Prioritas Bidang;
40 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
4)
Sinergi antara sasaran hasil (outcome) program K/L dengan program prioritas Presiden;
5)
Sinergi antara sasaran keluaran (output) kegiatan K/L dengan sasaran hasil (outcome) program K/L; serta
6) Sumberdaya yang diperlukan. c. Departemen Keuangan memperhatikan kebijakan anggaran dan efisiensi pendanaan bagi program dan kegiatan K/L untuk jangka menengah sesuai dengan kebutuhan pendanaan K/L.
Hasil
trilateral
meeting
oleh
Kementerian
Perencanaan
Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional selanjutnya akan digunakan sebagai bahan penyempurnaan Rancangan Awal RPJMN menjadi Rancangan RPJMN.
3) Penetapan Renstra-KL RPJMN ditetapkan dengan Peraturan Presiden, dan dijadikan pedoman dalam menyempurnakan Rancangan Renstra-KL menjadi Renstra-KL. Rancangan Renstra-KL ditetapkan menjadi Renstra-KL dengan Peraturan Pimpinan K/L, dan disampaikan kepada Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.
3. 4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
3.4.1 Substansi Data dan Analisis Penyusunan RTRW Provinsi Bagian ini menjelaskan aspek-aspek yang dianalisis dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Propinsi dan data (time-series) serta peta (tingkat ketelitian skala 1:250.000) yang diperlukan di dalam analisis tersebut. Analisis yang dilakukan bertujuan untuk: 1) memahami karakteristik unsur-unsur pembentuk ruang; 2) memahami hubungan sebab akibat terbentuknya kondisi ruang wilayah; 3) mengetahui beberapa fenomena yang ada. Aspek-aspek analisis yang dimaksud meliputi:
41 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
1. Kebijaksanaan pembangunan; 2. Analisis regional; 3. Ekonomi dan sektor unggulan; 4. Sumberdaya manusia; 5. Sumberdaya buatan; 6. Sumberdaya alam; 7. Sistem permukiman; 8. Penggunaan lahan; 9. Kelembagaan. Dalam Renstra Dinas Pendidikan tidak semua Aspek yang akan dianalisis, adapun aspek-aspek tersebut diantaranya: 1). Kebijakan Pembangunan Analisis kebijaksanaan pembangunan dilakukan untuk memahami arahan kebijaksanaan pembangunan wilayah propinsi yang bersangkutan dan kedudukannya dalam perspektif kebijaksanaan pembangunan nasional, serta untuk mengantisipasi dan mengakomodasi program-program pembangunan kawasan/kabupaten/kota yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu, selain dilakukan pengkajian terhadap tujuan dan sasaran pembangunan di propinsi yang bersangkutan, juga dilakukan pengkajian terhadap RTRWN serta program-program kawasan/kabupaten/kota untuk melihat peranan wilayah propinsi dalam pembentukan pola dan struktur ruang nasional dan regional. Kebutuhan Data/Peta Data yang dibutuhkan dalam analisis kebijaksanaan pembangunan meliputi: 1. Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN); 2. Program Pembangunan Nasional (Propenas); 3. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional; 4. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota; 5. Program sektoral 2). Analisis Regional Analisis
regional
dilakukan
untuk
memahami
kedudukan
dan
keterkaitan propinsi dalam sistem regional yang lebih luas dalam aspek sosial, ekonomi, lingkungan, dan budaya. Sistem regional tersebut dapat berupa
42 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
pulau atau pun nasional, di mana propinsi dapat berperan dalam perkembangan regional dan nasional. Kebutuhan Data/Peta 1. Data satuan wilayah sungai (SWS) dan daerah pengaliran sungai (DPS); 2. Ekosistem wilayah; 3. Sistem jaringan transportasi; 4. Sistem pergerakan barang dan modal; 5. Pola migrasi penduduk; 6. Karakteristik budaya (suku, adat, agama, dan ras).
3). Ekonomi Regional Analisis ekonomi dilakukan untuk mewujudkan ekonomi wilayah yang sustained melalui keterkaitan ekonomi lokal dalam sistem ekonomi wilayah yang lebih luas (regional, nasional, dan internasional). Dalam pengertian tersebut, analisis ekonomi diarahkan untuk menciptakan keterkaitan intraregional (antar kawasan/kabupaten/kota) dan inter-regional (antar wilayah). Dari analisis ini, diharapkan diperoleh pengetahuan mengenai karakteristik perekonomian wilayah propinsi dan ciri-ciri ekonomi kawasan dengan mengidentifikasi wilayah basis ekonomi propinsi, sektor-sektor unggulan,
besaran
kesempatan
kerja,
pertumbuhan
dan
disparitas
pertumbuhan ekonomi antar kabupaten/kota di wilayah propinsi. Kebutuhan Data/Peta Data dan/atau peta perekonomian yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: 1. Produk Domestik Regional Bruto; 2. Income per capita; 3. APBD; 4. Jumlah dan besar investasi pemerintah dan swasta; 5. Jumlah tenaga kerja di sektor formal dan informal; 6. Jumlah pengangguran; 7. Jumlah wisatawan nusantara dan mancanegara.
4). Sumber Daya Manusia Analisis sumberdaya manusia dilakukan untuk memahami aspekaspek kependudukan terutama yang memiliki pengaruh timbal balik dengan
43 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
pertumbuhan perkembangan sosial dan ekonomi. Selain itu, analisis sumberdaya manusia dilakukan untuk
memahami
faktor-faktor
sosial
kemasyarakatan
yang
mempengaruhi perkembangan wilayah serta hubungan kausalitas diantara faktor-faktor tersebut. Dari hasil analisis ini dapat diketahui sebaran/distribusi, struktur, kualitas, karakteristik masyarakat, tingkat pertumbuhan penduduk, kendala dalam pengembangan serta potensi sumberdaya manusia yang dapat dikembangkan. Kebutuhan Data/Peta Data sumberdaya manusia yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: 1. Jumlah penduduk; 2. Kepadatan penduduk; 3. Pertumbuhan penduduk; 4. Penduduk menurut mata pencaharian; 5. Penduduk menurut tingkat pendidikan; 6. Penduduk menurut struktur usia; 7. Penduduk menurut struktur agama; 8. Penduduk menurut jenis kelamin; 9. Penduduk menurut struktur pendapatan; 10. Jumlah kepala keluarga; 11. Angka kelahiran dan angka kematian; 12. Tingkat mobilitas penduduk; 13. Tingkat harapan hidup; 14. Tingkat buta huruf.
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis 1. Kesejahteraan tenaga pendidik dan kependidikan; 2. Pemerataan akses pendidikan; 3. Peningkatan mutu pendidikan; 4. Keaksaraan fungsional; 5. Pendidikan Luar Sekolah (Non Formal)
44 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 VISI DAN MISI DINAS PENDIDIKAN Dalam rangka mewujudkan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa dan sejalan visi provinsi Kepulauan Riau, Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau membuat visi 2015: “Menjadikan Masyarakat Kepulauan Riau menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Mandiri, Kompetitif, Berakhlak Mulia dan Bertamadun Melayu”
Dalam mewujudkan Visi Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau, maka ditetapkan empat misi pendidikan dan arahan pencapaian sasaran-sasaran pokok sebagai ukuran bagi pencapaian Rencana Pembangunan Pendidikan Jangka Menengah. Misi Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau diantaranya: MISI Dinas Pendidikan Kepulauan Riau: Tabel 4.1 Misi Dinas Pendidikan MISI
KODE M1
Memberikan pelayanan pendidikan yang prima kepada masyarakat
M2
Meningkatkan mutu di semua jenis, jenjang dan jalur pendidikan berbasis IT
M3
Meningkatkan
partisipasi
masyarakat
dalam
penyelenggaraan
Pendidikan M4
Meningkatkan daya saing lulusan dan berjiwa wirausaha
M5
Menerapkan pendidikan Budi Pekerti, Budaya Daerah dan Sejarah Lokal dalam Kurikulum
45 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
4.2.1. Tujuan Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
Tujuan Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau sesuai dengan Visi dan Misi Dinas Pendidikan tahun 2010-2015 adalah: 1. Mewujudkan pelayanan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, menengah umum, menengah kejuruan dan perguruan tinggi yang merata dan bermutu 2. Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi guru serta meningkatkan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan 3. Meningkatkan mutu pembelajaran yang berbasis IT 4. Mewujudkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan Pendidikan Non Formal dan Informal 5. Mewujudkan Pendidikan Khusus dan layanan khusus 6. Menciptakan lulusan yang berdaya saing dan berjiwa wira usaha 7. Meningkatkan budi pekerti sesuai dengan nilai-nilai budaya
4.2.2. Tujuan Strategis Dinas Pendidikan
Tujuan Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010-2015 mengacu pada tujuan strategis pembangunan pendidikan Nasional yang dirumuskan berdasarkan jenjang layanan pendidikan dan sistem tata kelaola yang diperlukan untuk menghasilkan layanan prima pendidikan sebagaimana dikehendaki dalam Visi 2010 Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan riau dan Visi Kemendiknas dengan memperhatikan Misi Dinas Pendidikan Jangka Menengah. Dengan demikian tujuan strategi Dinas Pendidikan 2010-2015 adalah sebagai berikut:,
46 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
Tabel 4.2 Penjabaran Tujuan Strategis Dinas Pendidikan NO
TUJUAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
(1)
(2)
(3) Persentase Provinsi Kepri Mencapai APK PAUD Persentase Kota Mencapai APK PAUD Persentase Kab.Mencapai APK PAUD Persentase Provinsi Kepri Mencapai APK SD/MI Persentase Kota Mencapai APK SD/MI Persentase Kabupaten Mencapai APK SD/MI Persentase Provinsi Kepri Mencapai APK SMP/MTs Persentase Kota Mencapai APK SMP/MTs
1
Terwujud dan terjangkaunya layanan pendidikan yang bermutu dan berkesetaraan gender di semua jenjang pendidikan
Target Tahun 2015 (4) 55% 60% 50%
109% 109,5% 108,5% 97,80% 98,00%
Persentase Kabupaten Mencapai APK SMP/MTs
97,60%
Persentase Provinsi Kepri mencapai APK SMA/MA/SMK/SMLB
70%
Persentase Kota Mencapai APK SMA/MA/SMK/SMLB
80%
Persentase Kabupaten Mencapai APK SMA/MA/SMK/SMLB
66%
Persentase Provinsi Kepri Mencapai APM SD/MI
98,40%
Persentase Kota Mencapai APM SD/MI Persentase Kabupaten Mencapai APM SD/MI Persentase Provinsi Kepri Mencapai APM SMP/MTs Persentase Kota Mencapai APM SMP/MTs
98,80% 98,00% 95% 96%
Persentase Kabupaten Mencapai APM SMP/MTs
94%
Persentase Provinsi Kepri Mencapai APM SMA/MA/SMK
68%
Persentase Kota Mencapa APM SMA/MA/SMK
70%
47 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
Persentase Kabupaten Mencapai APM SMA/MA/SMK Persentase APS kelompok usia 7-12 Tahun Persentase APS kelompok usia 13-15 Tahun Persentase APS Kelompok usia 16-18 tahun Rata-rata Nilai UN SD/MI Rata-rata Nilai UN SMP/MTs Rata-rata Nilai UN SMA/MA Rata-rata Nilai UN SMK
2
Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar dan menengah yang berbasis IT
4
89% 7,00% 7,00 7,25% 7,5%
Persentase Peserta Didik Putus Sekolah SMP/SMPLB
1,2%
Persentase Peserta Didik Putus Sekolah SMA/MA/SMK
1,4%
Persentase Angka Melek Huruf usia 15-24 tahun
98% 12% 90%
Persentase SD/SDLB dan SMP/SMPLB melaksanakan e-Pembelajaran
45%
Persentase SMA melaksanakan ePembelajaran
30%
Persentase TK Berakreditasi
Terwujudnya kualifikasi dan kompetensi guru serta meningkatnya kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan
99%
0,8%
Persentase sekolah dengan Kondisi Baik
3
98,20%
Persentase Peserta Didik Putus Sekolah SD/SDLB
Persentase Angka rata-rata lama sekolah
Terwujudnya Sekolah berakreditasi, dan memenuhi SNP dengan akreditasi minimal B
66%
5%
Persentase SD/MI Berstandar SNP Dengan Akreditasi Minimal B
85%
Persentase SMP/MTs Berstandar SNP Dengan Akreditasi Minimal B
87%
Persentase SMA/MA/SMK Berstandar SNP Dengan Akreditasi Minimal B
85%
Persentase Kota/Kabupaten memiliki Layanan Pendidikan PAUDNI
32%
Persentase Tutor PAUDNI Mengikuti Pelatihan dan perlombaan
65%
Persentase Guru TK Berkualifikasi S1/D4
48 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
45%
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
Persentase Guru TK Bersertifikat pendidik Persentase Guru SD/SDB Berkualifikasi S1/D4 Persentase Guru SD/SDLB Bersertifikat Persentase Guru SMP Berkualifikasi S1/D4
45% 4,10% 95%
Persentase Guru SMP S1/D4 bersertifikat Pendidik
10%
Persentase Guru Satuan Pendidikan SD/SMP Mengikuti Pelatihan Pendidikan Karakter
97%
Persentase Guru SMA/MA/SMK sederajat Berkualifikasi S1/D4
98%
Persentase Guru SMA/MA/SMK Bersertifikat Rasio Guru/murid untuk Jenjang SD Rasio Guru/murid untuk Jenjang SMP
35% 1:20 1:20
Rasio Guru/murid untuk Jenjang SMA/MA/SMK
1:18
Persentase Dosen Program Sarjana/Diploma Profesi yang Berkualifikasi Minimal S2
92%
Persentase Dosen Program Pasca Sarjana yang Berkualifikasi S3
15%
Persentase Dosen Program Spesialis-1 yang Berkualifikasi S2/S3 dan Spesialis-1
20%
Persentase Dosen Bersertifikat
4.2.3.
2,5%
17%
Sasaran Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015 Untuk Keperluan Pengukuran ketercapaian tujuan strategis pembangunan pendidikan diperlukan sejumlah sasaran strategis yang mengambarkan kondisi yang harus dicapai pada tahun 2015. Sasaran strategis untuk tiap tujuan strategis tersebut adalah sebagai berikut:
49 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
4.3.
Strategi dan Arah kebijakan
4.3.1.
Strategi Pembangunan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010—2015
STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH : 1) Mendorong pengembangan wilayah laut dan sektor - sektor kelautan perikanan. 2) Meningkatkan keterkaitan antar daerah ( connectivity ). 3) Mendorong
percepatan
pembangunan
daerah
tertinggal,
kawasan
terdepan/terluar. 4) Mendorong pertumbuhan wilayah - wilayah potensial dengan tetap menjaga momentum pertumbuhan wilayah yang sudah ada. 5) Lebih
memfokuskan
pada
pertumbuhan
ekonomi,
Lapangan
kerja,
pengentasan kemiskinan dan pelestarian lingkungan ( Pro Growth, Pro Jobs, Pro Poor, Pro Environment ). 6) Keterkaitan antara target nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam hal : a. Pertumbuhan Ekonomi di atas 8 persen b. Pengurangan Kemiskinan di bawah 10 persen (makro) c. Pengurangan Pengangguran di bawah 5 persen 7) Mempercepat
pencapaian
target
MDGs
melalui
perencenaan
dan
penganggaran yang terkoordinasi dan terintegrasi. 8) Mengupayakan kesetaraan gender melalui penerapan strategi PUG dan penyusunan
perencanaan
yang
Responsif
Gender
di
setiap
sektor
perhatian
pada
pembangunan. 9) Memenuhi
hak
dasar
perempuan
dengan
memberi
tercukupinya kebutuhan dasar yaitu : pangan, pekerjaan, pendidikan, kesehatan rasa aman, serta hak berpartisipasi dalam perumusan publik. 10) Melaksanakan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dalam penanganan perlindungan terhadap perempuan dan anak dari ancaman berbagai tindak kekerasan dengan berbagai pihak. 11) Memenuhi hak - hak anak untuk mencapai kualitas tumbuh kembang dan kesejahteraan anak. 12) Meningkatkan
kesejahteraan
perempuan
dengan
melaksanakan
pemberdayaan ekonomi keluarga melalui pembentukan kelompok, bantuan
50 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
akses permodalan, bimbingan dan pelatihan bagi perempuan khususnya di wilayah terpencil dan pesisir. 13) Melakukan pemberdayaan, peningkatan kemandirian dan pendekatan sosial budaya dalam upaya menciptakan lingkungan kondusif dan pemenuhan hak reproduksi perempuan. Strategi Pembangunan
Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2010—
2015
STRATEGI I: Perluasan dan pemerataan akses PAUD bermutu dan berkesetaraan gender di semua Kabupaten/Kota dilakukan melalui: a) penyediaan pendidik dan tenaga kependidikan PAUD bermutu yang merata antar kabupaten dan kota yang meliputi pemenuhan guru TK/TKLB bermutu; penyediaan pendidik dan tenaga kependidikan PAUD nonformal bermutu; pelaksanaan diklat bidang TK bermutu; dan penyediaan tenaga kependidikan TK/TKLB bermutu yang merata antar kabupaten dan kota; b) perluasan dan pemerataan akses TK/TKLB bermutu dan berkesetaraan gender di seluruh kabupaten dan kota; c) keluasan
dan
kemerataan
akses
PAUD
nonformal
bermutu
dan
berkesetaraan gender di seluruh kabupaten dan kota. d) ketersediaan model pembelajaran, data dan informasi berbasis IT dan standar mutu PAUD serta keterlaksanaan akreditasi PAUD. e) Ketersediaan Bahan Ajar Pendidikan Budi Pekerti dan Budaya Daerah. STRATEGI II : Perluasan dan pemerataan akses pendidikan dasar universal bermutu dan berkesetaraan gender di semua Kabupaten/Kota dilakukan melalui: a) penyediaan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan dasar bermutu yang merata antar kabupaten dan kota yang meliputi penyediaan guru SD/SDLB dan SMP/SMPLB bermutu; penyediaan pendidik dan tenaga kependidikan Paket A dan Paket B bermutu; penyediaan diklat bidang SD/SDLB dan SMP/SMPLB bermutu; penyediaan tenaga kependidikan SD/SDLB dan SMP/SMPLB bermutu yang merata kabupaten dan kota;
51 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
b) perluasan dan pemerataan akses SD/SDLB dan SMP/SMPLB bermutu dan berkesetaraan gender di seluruh kabupaten dan kota; c) perluasan dan pemerataan akses pendidikan Paket A dan Paket B bermutu dan; d) berkesetaraan gender di seluruh kabupaten dan kota; serta e) penyediaan model pembelajaran, data dan informasi berbasis IT dan standar mutu pendidikan dasar serta keterlaksanaan akreditasi pendidikan dasar. f)
Ketersediaan Bahan Ajar Pendidikan Budi Pekerti dan Budaya Daerah.
STRATEGI III Perluasan
dan
pemerataan
akses
pendidikan
menengah
bermutu,
berkesetaraan gender, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat di semua Kabupaten/Kota dilakukan melalui: a) penyediaan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan menengah bermutu yang merata antar Kabupaten dan Kota, kabupaten dan kota, yang meliputi penyediaan guru SMA/SMLB/SMK bermutu; penyediaan pendidik dan tenaga kependidikan Paket C bermutu; penyediaan diklat bidang SMA/SMLB/SMK bermutu; dan penyediaan tenaga kependidikan SMA/SMLB/SMK bermutu yang merata antar kabupaten dan kota; b) perluasan dan pemerataan akses pendidikan SMA/SMLB dan SMK bermutu, berkesetaraan gender dan relevan dengan kebutuhan masyarakat di semua kabupaten dan kota; c) perluasan dan pemerataan akses pendidikan Paket C bermutu, berkesetaraan gender dan relevan dengan kebutuhan masyarakat di semua kabupaten dan kota; serta d) ketersediaan model kurikulum dan pembelajaran; data dan informasi berbasis IT dan standar mutu pendidikan menengah serta keterlaksanaan akreditasi pendidikan menengah. e) Ketersediaan Bahan Ajar Pendidikan Budi Pekerti dan Budaya Daerah.
52 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
STRATEGI IV Perluasan dan pemerataan akses pendidikan tinggi bermutu, berdaya saing, berkesetaraan gender, dan relevan dengan kebutuhan Provinsi Kepulauan Riau dilaksanakan melalui: a) perluasan dan pemerataan akses pendidikan tinggi bermutu, berdaya saing, berkesetaraan gender dan relevan dengan kebutuhan bangsa dan negara yang meliputi pemerataan dan perluasan akses prodi vokasi, profesi dan akademik; penyediaan dosen; penyediaan dan perluasan akses PT; penyediaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang bermutu, berdaya saing serta berkesetaraan gender dan relevan dengan kebutuhan bangsa dan negara; dan b) ketersediaan data dan informasi berbasis riset dan standar mutu pendidikan tinggi serta keterlaksanaan akreditasi pendidikan tinggi. c) Memfasilitasi Peningkatan Sumber Daya Manusia Perguruan Tinggi STRATEGI V Perluasan dan pemerataan akses pendidikan orang dewasa berkelanjutan yang berkesetaraan gender dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dilaksanakan melalui: a) perluasan dan pemerataan akses pendidikan orang dewasa bermutu, berkesetaraan gender dan relevan dengan kebutuhan masyarakat di provinsi yang meliputi peningkatan tingkat literasi yang berkesetaraan gender di kabupaten dan kota; dan perluasan pemerataan akses kursus dan pendidikan life skill bermutu, berkesetaraan gender dan relevan dengan kebutuhan masyarakat di semua kabupaten dan kota; b) penyediaan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan orang dewasa berkelanjutan yang berkesetaraan gender dan relevan dengan kebutuhan masyarakat; c) penyediaan model pembelajaran, data dan informasi berbasis riset dan standar
nasional
pendidikan
orang
dewasa
berkelanjutan
keterlaksanaan akreditasi pendidikan orang dewasa berkelanjutan.
53 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
serta
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
STRATEGI VI Penguatan tata kelola, sistem pengendalian manajemen dan sistem pengawasan intern dilakukan melalui: a) penguatan tata kelola dan sistem pengendalian manajemen di satuan kerja Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau yang meliputi penguatan tata kelola dan sistem pengendalian manajemen di satuan kerja daerah; b) penguatan tata kelola dan sistem pengendalian manajemen Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau yang meliputi perwujudan pelayanan prima dalam perencanaan dan kerja sama; perwujudan pelayanan prima di bidang pengelolaan
anggaran
perwujudan
pengelolaan
Dinas
Pendidikan
Provinsi
Kepulauan
dan
pembinaan
kepegawaian
yang
Riau; andal;
perwujudan layanan prima di bidang hukum dan organisasi; serta perwujudan pelayanan prima dalam menunjang fungsi pelayanan umum Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau; 4.3.2 Kebijakan Pembangunan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010-2015
A) KEBIJAKAN UMUM PROVINSI KEPULAUAN RIAU : 1) Menghadirkan Pertumbuhan Ekonomi Yang Tinggi ( diatas 7 % Per tahun ), Berkualitas ( menyerap banyak tenaga kerja dan mensejahterakan seluruh penduduk Kepulauan Riau secara berkeadilan ), dan berkelanjutan. 2) Revitalisasi dan pengembangan infrastruktur baru yang
berkualitas serta
dapat mendukung pembangunan ekonomi secara produktif, berdaya saing dan berkelanjutan. 3) (Pemenuhan ( Swasembada ) energi listrik dan pasokan gas untuk menunjang kebutuhan sektor ekonomi, industri dan kehidupan rumah tangga secara ramah lingkungan dan berkelanjutan. 4) Meningkatkan Kapasitas dan Kualitas SDM ( Masyarakat ) melalui program pendidikan, kesehatan dan pelatihan yang berkualitas secara terpadu dan berkesinambungan. 5) Meningkatkan Kesejahteraan Buruh, Petani, Nelayan, dan Rakyat Kecil( Wong Cilik ). 6) Menciptakan iklim investasi dan usaha ( bisnis ) yang kondusif dan atraktif.
54 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
7) Memelihara dan meningkatkan daya dukung dan kualitas lingkungan untuk menjamin pembangunan sosio-ekonomi berlangsung secara berkelanjutan. 8) Membangun pemerintah yang bersih dan berwibawa ( Good Governance ). 9) Mengembangkan Pri - Kehidupan yang Agamis dan Berbudaya serta Demokratis dalam bingkai Pancasila.
B) KEBIJAKAN PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU : 1) Meningkatkan kualitas pendidikan dan pembinaan sumberdaya manusia, 2) Menerapkan Pendidikan Budi Pekerti dan Budaya Daerah. 3) Meningkatkan pemerataan dan perluasan akses pendidikan. 4) Membangun sumberdaya manusia yang berkualitas dan terampil dalam bidang IPTEK.
B) ARAH KEBIJAKAN PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU : 1) Pemerataan dan Keterjangkauan Pelayanan Pendidikan 2) Kualitas Pelayanan Pendidikan 3) Relevansi Pembangunan Pendidikan dengan Kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri. 4) Memfasilitasi sumber daya untuk Perguruan Tinggi berbasis Maritim sesuai dengan kemampuan daerah 5) Memberdayakan Lembaga Pendidikan non formal.
C) KEBIJAKAN KHUSUS DI BIDANG PENDIDIKAN 1. Penambahan dan perbaikan akses pendidikan; 2. Pembinaan dan pengembangan semua jenis, jenjang dan jalur Pendidikan 3. Penambahan dan Pemantapan pendidikan kejuruan; 4. Pemberian beasiswa bagi siswa/mahasiswa berprestasi atau yang tidak mampu, ke berbagai Universitas terbaik, S1, S2, S3 5. Peningkatan
kesejahteraan
pendidik
dan
tenaga
kependidikan, serta
kualifikasi Guru 6. Pemenuhan kebutuhan guru di bidang ilmu tertentu yang masih dibutuhkan; 7. Peningkatan kompetensi guru melalui program diklat dan pendidikan profesi berkelanjutan
55 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
8. Pemberian dukungan bagi peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan swasta; 9. Pembangunan taman bacaan masyarakat; 10. Pengelolaan dan penyelenggaraan sekolah bertaraf Internasional , pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus.
4.3.3 Penjabaran Misi, Tujuan dan Sasaran ke dalam Strategi
Tabel 4.8 PENJABARAN MISI, TUJUAN dan Sasaran ke dalam Strategi No.
1
2
Misi
Tujuan
Permasalahan
Strategi
Kebijakan
Program
1
2
3
4
5
6
1.
Belum meratanya akses sarana baik PAUD, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah untuk daerah-daerah Hinterland
Meningkatkan Akses di semua jenjang, jenis dan jalur Pendidikan yang bermutu, berdaya saing, berkesetaraan gender dan relevan denganVisi dan Misi Provinsi Kepulauan Riau dan Dinas Pendidikan
Penambahan dan Perbaikan Akses di semua jenjang, jenis dan jalur Pendidikan yang bermutu, berdaya saing, berkesetaraan gender
- PAUD - Pendidikan Dasar - Pendidkan Menengah - PK dan PLK - PNFI
2.
Minimnya sarana dan prasarana di daerah terpencil yang belum memiliki akses yang layak
Membangun sarana dan prasarana pendidikan di daerah Hinterland
Memprioritaskan pembangunan Sarana dan Prasarana Pendidikan bagi daerah Hinterland
- PAUD - Pendidikan Dasar - Pendidkan Menengah - PK dan PLK - PNFI
3.
Masih terkendalanya jaringan pendidikan dari Provinsi ke kab/kota terutama daerah Hinterland
Melakukan koordinasi dengan Kab/ Kota dalam upaya kelancaran pemecahan masalah yang dihadapi
Optimalisasi Jaringan Internet (Jardiknas) ke Kabupaten/Kota termasuk daerah Hinterland
Manajemen Pelayanan Pendidikan
Persentase jumlah guru TK, SD, SMP, SMA dan SMK berkualifikasi ≥ S1/D4 masih rendah (59,86 % guru belum S1) Pada Tahun 2010
Meningkatkan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan melalui jenjang akademik, kualifikasi serta sertifikasi guru
Menyediakan Bantuan Dana untuk kualifikasi
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan /SDM Pendidikan
Memberikan pelayanan Pendidikan yang prima kepada masyarakat
Meningkatka n mutu di semua jenjang jenis dan jalur pendidikan berbasis IT
Mewujudkan Pelayanan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah
Meningkatan Kualifikasi guru 1
56 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
Meningkatan Kompetens guru
Meningkatan Kesejahteraa n pendidik dan tenaga kependidikan
Meningkatka n mutu pembelajaran
3
Meningkatka n partisipasi masyarakat dalam menyelengg arakan pendidikan Non Formal dan Informal
Mewujudkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggar aan pendidikan Non Formal dan Informal
Masih tingginya persentase guru yang belum memahami pembelajaran berbasis IT
Melaksanakan pelatihan metodologi pembelajaran berbasis IT
Menyelenggarakan pelatihan berbasis IT pada guru-guru di semua jenjang, jenis dan jalur pendidikan
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan /SDM Pendidikan
Belum optimalnya motivasi pendidik dan tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugas
Memberikan dana pembinaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
Peningkatan Kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan /SDM Pendidikan
Belum cukup tersedianya media pembelajaran berbasis IT
Meningkatkan mutu pendidikan melalui sarana pembelajaran
Penambahan dan melengkapi media pembelajaran berbasis IT
- PAUD - Pendidikan Dasar - Pendidkan Menengah - PK dan PLK
1.
Masih adanya penduduk yang buta aksara (0,86 dari 1,9 juta penduduk)
Meningkatkan akses pendidikan masyarakat melalui taman bacaan masyarakat dan PKBM
Memberdayakan potensi yang ada pada masyarakat untuk penuntasan buta aksara
Program Pendidikan Non Formal
2.
Rendahnya peran serta masyarakat terhadap pelayanan PAUD
Meningkatkan akses pendidikan melalui partisipasi masyarakat
Penambahan akses pendidikan melalui pengadaan sarana PAUD non formal
Program Pendidikan PAUD Non Formal
Meningkatkan dan memperluas akses pelayanan pendidikan non formal
Peningkatan Pemberdayaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, Sanggar Kegiatan Belajar SKB), Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB) dan Lembaga khusus
Program Pendidikan Non Formal
Peningkatan mutu Pendidikan, Relevansi dan daya saing serta menjalin kerjasama dengan dunia usaha dan dunia Industri
2
3
4
3
4
5
Masih Ada anak usia sekolah dan masyarakat yang belum tuntas mendapatkan layanan pendidikan formal
Meningkatka n daya saing lulusan dan berjiwa wirausaha
Menciptakan lulusan yang berdaya saing dan berjiwa wirausaha
Rendahnya daya saing lulusan dalam melanjutkan ke pergurun tinggi dan dunia kerja
Membangun sekolah kejuruan yang berbasis potensi daerah
Menerapkan pendidikan Budi Pekerti, Budaya Daerah, Sejarah Lokal dalam Kurikulum
Menanamkan nilai nilai budi pekerti sesuai dengan Budaya Daerah
Masih ada penyimpangan perilaku di kalangan siswa
Mengintegrasikan nilainilai budi pekerti/ akhlak mulia dan budaya daerah dalam setiap mata pelajaran
57 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Mengimplementasi kan nilai budi pekerti/ akhlak mulia dan budaya daerah
Pendidikan Menengah
Peningkatan Mutu Pendidikan
Peningkatan Mutu Pendidikan
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2010--2015 5.1. Restrukturisasi Program dan Kegiatan
Dinas
Pendidikan Provinsi
Kepulauan Riau 1. Penataan
sistem
Pendidikan
Nasional (UU
20/2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional/Sisdiknas); 2. Reformasi dan Kebijakan Terobosan Periode 2010-2015 a. Pendanaan pendidikan melalui: peningkatan
kualifikasi
dan
sertifikasi
pendidik
dan
tenaga
kependidikan (PTK) b. Penerapan TIK untuk e-Pembelajaran dan e-Administrasi c. Pembangunan prasarana dan sarana pendidikan d. Rehabilitasi prasarana dan sarana pendidikan e. Reformasi Pembukuan secara mendasar f.
Peningkatan mutu dan daya saing pendidikan dengan pendekatan komprehensif
g. Perbaikan Rasio Peserta Didik SMK:SMA h. Otonomisasi Satuan Pendidikan i.
Intensifikasi
dan
ekstensifikasi
pendidikan
informal
untuk
menggapaikan layanan pendidikan kepada peserta didik yang tak terjangkau pendidikan formal (reaching the unreached) j.
Penguatan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik pendidikan dengan pendekatan komprehensif
5.2 Pembagian Kewenangan dan Tanggung Jawab Pemerintah Provinsi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidkan Nasional (UU Sisdiknas) merupakan respon terhadap tuntutan reformasi di bidang pendidikan. Sejalan dengan prinsip desentralisasi, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 mengatur penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan yang menjadi kewenangan Pemerintah, pemerintah provinsi.
58 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
UU Sisdiknas menetapkan bahwa Pemerintah daerah provinsi melakukan koordinasi atas penyelenggaraan pendidikan, pengembangan tenaga kependidikan dan penyediaan fasilitas penyelenggaraan pendidikan lintas daerah kabupaten/kota untuk tingkat pendidikan dasar dan menengah. Pemerintah kabupaten/kota mengelola pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta satuan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal. Perguruan tinggi menentukan kebijakan dan memiliki otonomi dalam mengelola pendidikan di lembaganya. Tabel 5.1 Program Dinas Pendidikan tahun 2010-2015 KODE
PROGRAM
P1
Pelayanan Administrasi Perkantoran
P2
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan
P3
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
P4
Perencanaan Pembangunan Daerah
P5
Penyusunan dan Publikasi Data/Informasi
P6
Pendidikan Anak Usia Dini
P7
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
P8
Pendidikan Menengah
P9
Pendidikan Non Formal
P10
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
P11
Manajemen Pelayanan Pendidik
P12
Peningkatan Mutu Pendidikan
P13
Pendidikan Tinggi
Uraian dari setiap program di atas, dibagi menjadi subbab berikut:
1.
Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Administrasi Perkantoran dilakukan untuk mendukung tujuan (1) Memberikan pelayanan secara profesional, baik pelayanan internal organisasi maupun pelayanan publik
2. Peningkatan
Pengembangan
Sistem
Keuangan
59 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Pelaporan
Capaian
Kinerja
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan dilakukan untuk mendukung tujuan (1) Memberikan laporan capaian kinerja keuangan dan manajemen pelayanan pendidikan
3. Program pendidikan Anak Usia Dini Program pendidikan Anak Usia Dini dilakukan untuk mendukung tujuan: (1) Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan TK bermutu dan berkesetaraan
di
semua
kabupaten
dan
Kota
yang
meliputi
pemenuhan guru TK/TKLB berkompeten dan penyediaan tutor PAUD nonformal berkompeten; (2) Penyediaan manajemen PAUD berkompeten yang merata di seluruh kabupaten/kota yang meliputi pemenuhan kepala satuan pendidikan, pengawas dan tenaga administrasi; (3) Penyediaan dan pengembangan sistem pembelajaran, data dan informasi
berbasis
riset,
dan
standar
mutu
PAUD,
serta
keterlaksanaan akreditasi PAUD (4) Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana untuk penerapan sistem pembelajaran TK/TKLB berkualitas yang merata di seluruh kabupaten/kota (5) Penyediaan subsidi untuk meningkatkan keterjangkauan layanan pendidikan
TK/TKLB
berkualitas
yang
merata
di
seluruh
kabupaten/kota
4. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dilakukan untuk mendukung tujuan: (1) Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan SD/MI dan SMP/MTs bermutu dan berkesetaraan gender di semua Kabupaten dan Kota (2)
Peningkatan
Mutu
Pendidikan
Dasar
Sembilan
Tahun
melalui
Penambahan sarana dan Prasarana Pendidikan dengan penerapan sistem e-pembelajaran SD/SDLB dan SMP/SMPLB bermutu yang merata di seluruh Kabupaten dan Kota
60 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
(3) Penyediaan Subsidi untuk meningkatkan
keterjangkauan
layanan
pendidikan SD/SDLB dan SMP/SMPLB bermutu yang merata di seluruh kabupaten/kota.
5.
Program Pendidikan Menengah Program Pendidikan Menengah dilakukan untuk mendukung tujuan: (1) Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan SMA/SMK/SMLB yang bermutu, relevan dan berkesetaraan di semua kabupaten/kota (2) Penyediaan dan Peningkatan sarana dan prasarana untuk penerapan sistem
pembelajaran
SMA
bermutu
yang
merata
diseluruh
kabupaten/kota (3) Penyediaan dan Peningkatan sarana dan prasarana untuk penerapan sistem pembelajaran SMK bermutu yang berbasis keunggulan lokal dan relevan dengan kebutuhan daerah yang merata di seluruh kabupaten/kota (4)
Penyediaan
subsidi untuk
meningkatkan
keterjangkauan
layanan
pendidikan SMA/SMK/SMLB yang bermutu, relevan dan berkesetaraan di semua kabupaten/kota.
6. Program Pendidikan Non Formal Program ini dilakukan untuk mendukung tujuan sebagai berikut: (1) Tersedia dan terjangkaunya layanan PAUD Bermutu dan Berkesetaraan di semua kabupaten/kota (2) Terjaminnya kepastian memperoleh layanan Pendidikan Dasar bermutu dan Berkesetaraan di semua kabupaten/kota (3) Tersedia dan terjangkaunya Layanan Pendidikan Menengah yang bermutu dan Relevan dan berkesetaraan di semua Kabupaten/kota (4) Tersedia
dan
terjangkaunya
Layanan
Pendidikan
Orang
Dewasa
berkelanjutan yang bermutu dan Relevan dan berkesetaraan di semua Kabupaten/kota.
61 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
7. Program Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Program ini dilakukan untuk mendukung tujuan sebagai berikut: (1) Penyediaan pendidik pendidikan dasar berkompeten yang merata di seluruh kabupaten/kota yang meliputi pemenuhan guru SD/SDLB dan SMP/SMPLB serta tutor Paket A dan Paket B berkompeten (2) Penyediaan manajemen SD/SDLB dan SMP/SMPLB serta tutor Paket A dan Paket B berkompeten yang merata di seluruh Kabupaten/kota yang meliputi pemenuhan kepala satuan pendidikan, pengawas dan tenaga administrasi (3) Penyediaan pendidik pendidikan menengah berkompeten yang merata di seluruh Kabupaten/kota yang meliputi pemenuhan guru SMA/SMLB/SMK serta tutor Paket C berkompeten (4) Penyediaan
manajemen
SMA/SMLB/SMK
serta
tutor
Paket
C
berkompeten yang merata di seluruh Kabupaten/kota yang meliputi pemenuhan
kepala
satuan
pendidikan,
pengawas
dan
tenaga
administrasi
8. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Program manajemen pelayanan pendidikan dilakukan untuk mendukung tujuan berikut: (1)
Penguatan tata kelola dalam menjamin terselenggaranya layanan prima pendidikan
(2)
Penguatan kelembagaan, prosedur kerja dan sumberdaya manusia Dinas Pendidikan dan Kabupaten/kota
(3)
Penguatan sistem perencanaan dilingkungan Dinas Pendidikan dan Kabupaten/kota
(4)
Penguatan sistem pendataan dan pencatatan dilingkungan Dinas Pendidikan dan Kabupaten/kota.
62 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
9. Program Peningkatan Mutu Pendidikan Program peningkatan mutu Pendidikan dilakukan untuk mendukung tujuan berikut: (1)
Meningkatnya Daya saing siswa dalam berkompetisi untuk tingkat nasional dan internasional
(2)
Meningkatkan prestasi siswa melalui perlombaan dan pembentukan karakter siswa.
10. Program Pendidikan Tinggi Program pendidikan tinggi dilakukan untuk mendukung tujuan berikut: (1)
Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan tinggi bermutu, relevan, berdaya saing dan berkesetaraan disemua kabupaten/kota
(2)
Penyediaan dosen
berkompeten
untuk mendukung
pelaksanaan
tridharma perguruan tinggi yang bermutu dan berdaya saing (3)
Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana untuk penerapan sistem pembelajaran perguruan tinggi bermutu dan berdaya saing.
Kerangka berfikir penerapan strategi pencapaian tujuan strateg T1 yang dikaitkan dengan program dan kegiatan pembangunan pendidikan nasional 2010-2015 dapat dijabarkan pada Tabel 5.1
63 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
5.3
PROYEKSI TARGET PENCAPAIAN IKK TAHUN 2010-2015
Tabel 5.2 Penjabaran Tujuan Strategis Dinas Pendidikan
NO
(1)
KONDIS I AWAL (2010)
2011
2012
2013
2014
2015
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Persentase Provinsi Kepri Mencapai APK PAUD
32,40%
35%
40%
45%
50%
55%
Persentase Kota Mencapai APK PAUD
34,70%
40%
45%
50%
55%
60%
Persentase Kab.Mencapai APK PAUD
30,10%
30%
35%
40%
45%
50%
Persentase Provinsi Kepri Mencapai APK SD/MI
103,25%
107,7 %
108,10%
108,4%
108,6 %
109%
104,10%
108,4 %
108,80%
109%
109,2 %
102,42%
107%
107,40%
107,8%
108%
96%
96,40 %
96,70%
97%
97,40 %
97,80 %
97%
97,40%
96,4%
96,60%
97,80 % 97,00 %
98,00 % 97,60 %
TUJUAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
(2)
(3)
Persentase Kota Mencapai APK SD/MI Persentase Kabupaten Mencapai APK SD/MI Persentase Provinsi Kepri Mencapai APK SMP/MTs
1
Terwujud dan terjangkaunya layanan pendidikan yang bermutu dan berkesetaraan gender di semua jenjang pendidikan
Persentase Kota Mencapai APK SMP/MTs Persentase Kabupaten Mencapai APK SMP/MTs Persentase Provinsi Kepri mencapai APK SMA/MA/SMK/SMLB
96,5% 95,5%
96,80 % 96,00 %
109,5 % 108,5 %
63,00%
63,50 %
64%
66%
68%
70%
Persentase Kota Mencapai APK SMA/MA/SMK/SMLB
65,00%
65,50 %
65%
67%
70%
80%
Persentase Kabupaten Mencapai APK SMA/MA/SMK/SMLB
61%
61,50 %
63%
65%
66%
66%
Persentase Provinsi Kepri Mencapai APM SD/MI
96,11%
97,00 %
97,40%
97,75%
98,00 %
98,40 %
Persentase Kota Mencapai APM SD/MI
96,70%
97,50 %
97,80%
98,00%
98,2%
98,80 %
Persentase Kabupaten Mencapai APM SD/MI
95,55%
96,50 %
97,00%
97,50%
97,70 %
98,00 %
Persentase Provinsi Kepri Mencapai APM SMP/MTs
86,00%
87,50 %
91%
93%
94%
95%
Persentase Kota Mencapai APM SMP/MTs
86,60%
88,00 %
92%
94%
95%
96%
Persentase Kabupaten Mencapai APM SMP/MTs
85,40%
87,00 %
90%
92%
93%
94%
Persentase Provinsi Kepri Mencapai APM SMA/MA/SMK
55,10%
56%
60%
62%
65%
68%
64 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
Persentase Kota Mencapa APM SMA/MA/SMK
57,10%
58%
62%
64%
66%
70%
53,10%
54%
58%
60%
64%
66%
96,82%
97,50 %
97,70%
97,90%
98,00 %
98,20 %
Persentase APS kelompok usia 13-15 Tahun
98,50%
98,70 %
98,90%
99,10%
99,30 %
99,00 %
Persentase APS Kelompok usia 16-18 tahun
62,40%
70%
80%
85%
87%
89%
Persentase Kabupaten Mencapai APM SMA/MA/SMK Persentase APS kelompok usia 712 Tahun
6,00%
6,00%
6,25%
6,50%
6,75%
6,00%
6,00%
6,25%
6,50%
6,75%
Rata-rata Nilai UN SD/MI
Rata-rata Nilai UN SMP/MTs
2
Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar dan menengah yang berbasis IT
6,59%
6,25%
7,60%
6,75%
7,0%
7,25%
Rata-rata Nilai UN SMK
5,65%
7,00%
7,60%
7,30%
7,40%
7,50%
Persentase Peserta Didik Putus Sekolah SD/SDLB
2,00%
1,60%
1,40%
1,20%
1,00%
0,80%
Persentase Peserta Didik Putus Sekolah SMP/SMPLB
2,5%
2,3%
2,20%
2%
1,8%
1,2%
5%
4%
3,5%
3%
2%
Persentase Peserta Didik Putus Sekolah SMA/MA/SMK
94%
95%
96%
97%
Persentase Angka rata-rata lama sekolah
10
10,5
10,75
11
11,5
12
Persentase sekolah dengan Kondisi Baik
55%
57%
60%
66%
80%
84%
Persentase SD/SDLB dan SMP/SMPLB melaksanakan ePembelajaran
10%
20%
30%
35%
40%
10%
15%
20%
23%
26%
0
1%
1,70%
2,5%
3%
Persentase SD/MI Berstandar SNP Dengan Akreditasi Minimal B
45%
50%
60%
75%
80%
Persentase SMP/MTs Berstandar SNP Dengan Akreditasi Minimal B
45%
50%
60%
75%
80%
45%
50%
60%
75%
80%
10%
15%
20%
24%
28%
15%
30%
40%
50%
55%
Persentase TK Berakreditasi
4
Terwujudnya kualifikasi dan kompetensi guru serta meningkatnya kesejahteraan pendidik dan tenaga
1,4%
93%
Persentase SMA melaksanakan ePembelajaran
3
7,00
Rata-rata Nilai UN SMA/MA
Persentase Angka Melek Huruf usia 15-24 tahun
Terwujudnya Sekolah berakreditasi, dan memenuhi SNP dengan akreditasi minimal B
7,00%
Persentase SMA/MA/SMK Berstandar SNP Dengan Akreditasi Minimal B Persentase Kota/Kabupaten memiliki Layanan Pendidikan PAUDNI meliputi Pemenuhan guru berkompeten, penyediaan tutor Pendidikan PAUDNIl Persentase Tutor PAUDNI Mengikuti Pelatihan dan perlombaan
65 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
98%
45%
30%
5% 85%
87%
85%
32%
65%
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
kependidikan
Persentase Guru TK Berkualifikasi S1/D4
22%
25%
20%
35%
40%
45%
0
1%
0,70%
1,7%
2%
2,5%
10%
20%
30%
35%
40%
45%
2,71%
3,00%
3.19 %
3,49%
4%
4,10%
47,7%
50%
75%
88%
89%
95%
1%
3%
5%
7%
9%
10%
Persentase Guru TK Bersertifikat pendidik Persentase Guru SD/SDB Berkualifikasi S1/D4 Persentase Guru SD/SDLB Bersertifikat Persentase Guru SMP Berkualifikasi S1/D4 Persentase Guru SMP S1/D4 bersertifikat Pendidik Persentase Guru Satuan Pendidikan SD/SMP Mengikuti Pelatihan Pendidikan Karakter Persentase Guru SMA/MA/SMK sederajat Berkualifikasi S1/D4 Persentase Guru SMA/MA/SMK Bersertifikat Rasio Guru/murid untuk Jenjang SD
30%
1:16
1:17
1:18
1:19
1:20
1:20
Rasio Guru/murid untuk Jenjang SMP
1:16
1:17
1:18
1:19
1:20
1:20
Rasio Guru/murid untuk Jenjang SMA/MA/SMK Persentase Dosen Program Sarjana/Diploma Profesi yang Berkualifikasi Minimal S2
1:13
1:14
1:15
1:16
1:17
1:18
40%
50%
75%
97%
82%
91%
90%
95%
96%
98%
20%
25%
20%
25%
30%
35%
45%
60%
80%
85%
88%
92%
6%
8%
10%
13%
14%
15%
Persentase Dosen Program Spesialis-1 yang Berkualifikasi S2/S3 dan Spesialis-1
0
5%
10%
15%
17%
20%
Persentase Dosen Bersertifikat
5%
7%
10%
12%
15%
17%
Persentase Dosen Program Pasca Sarjana yang Berkualifikasi S3
5.4.
35%
PERKIRAAN PENERIMAAN DAN ANGGARAN PENDIDIKAN Tabel 5.3 Perkiraan Penerimaan dan Anggaran Pendidikan tahun 2010-2015
No.
1.
2.
3.
Struktur Pembiayaan dan Anggaran APBD Kepri
2010
2011
2012
2013
2014
Provinsi
Anggaran Pendidikan 20% Dana Dekonsentrasi
1.830.000,-
1.921.000,00
2.017.000,00
2.117.000,00
2.222.000,00
366.000,-
384.200,00
403.400,00
423.400,00
444.400,00
180.734,578
189.771,306
199.259,871
209.222,864
172.128,170
66 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
Pembagian Tanggungjawab Pemerintah Daerah
Tabel 5.4 Pendanaan Pendidikan
Oleh
Pemerintah
dan
PENANGGUNG JAWAB No
JENIS BIAYA
I
Biaya Investasi Satuan Pendidikan
1. a. b. 2.
Biaya Investasi Lahan Pendidikan Sekolah Standar Nasional SBI/Sekolah Berbasis Keunggulan Lokal Biaya Investasi Selain Lahan Pendidikan
PENDIDIKAN DASAR
PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI
Pemerintah/Pemda Pemerintah/Pemda/Masyarakat/Pihak Asing
a. Sekolah Standar Nasional Pemerintah/Pemda Pemerintah/Pemda/Masya. b. SBI/Sekolah Berbasis Keunggulan Lokal Pemerintah/Pemda/Masyarakat/Pihak Asing II Biaya Investasi Penyelenggaraan dan/atau Pengelolaan Pendidikan 1. Biaya Investasi Lahan 2. Biaya Investasi Selain Lahan III Biaya Operasi Satuan Pendidikan 1. a. b. 2.
Biaya Personalia Sekolah Standar Nasional SBI/Sekolah Berbasis Keunggulan Lokal Biaya Non Personalia
Pemerintah/Pemda Pemerintah/Pemda
Pemerintah/Pemda Pemerintah/Pemda/Masyarakat/Pihak Asing
a. Sekolah Standar Nasional Pemerintah/Pemda Pemerintah/Pemda/Masya. b. SBI/Sekolah Berbasis Keunggulan Lokal Pemerintah/Pemda/Masyarakat/Pihak Asing IV Biaya Operasi Penyelenggaraan Pendidikan dan/atau Pengelolaan Pendidikan 1. 2. VI VI
Biaya Personalia Pemerintah/Pemda Biaya Non Personalia Pemerintah/Pemda Bantuan Biaya Pendidikan dan Beasiswa Pemerintah/Pemda Pendanaan Pendidikan di Luar Negeri Pemerintah
Lingkup kegiatan dan pendanaan pendidikan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam rangka pelaksanaan Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau 2011--2015 adalah sebagai berikut: 1) Pendanaan pendidikan oleh pemerintah kabupaten dan kota difokuskan pada penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah, koordinasi pengembangan
67 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
kurikulum, melaksanakan evaluasi pendidikan dan pengelolaan satuan pendidikan berstandar internasional dan satuan pendidikan berbasis keunggulan lokal; 2) Pendanaan Pendidikan oleh Pemerintah Provinsi difokuskan pada koordinasi atas penyelenggaraan pend idikan,
pengembangan
tenaga
kependidikan
dan
penyediaan
fasilitas
penyelengaraan pendidikan lintas daerah kabupatan dan kota serta mengelola dan mengembangkan sekolah bertaraf internasional untuk tingkat pendidikan dasar dan menengah; 3) Pendanaan pendidikan oleh Depdiknas difokuskan pada penyusunan kebijakan pendidikan nasional, mengembangkan standar nasional pendidikan, menyusun kerangka dasar kurikulum, melaksanakan evaluasi pendidikan, melakukan akreditasi, penyelenggaraan dan pengelolaan sekolah bertaraf internasional serta mengelola perguruan tinggi; 5.5 Koordinasi, Tata Kelola dan Pengendalian 5.5.1 Koordinasi Perencanaan Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau Dalam konteks sistem pendidikan sebagai pranata sosial menuntut perlu adanya kegiatan koordinasi perencanaan pendidikan secara terintegrasi. Kegiatan koordinasi penyusunan Renstra pendidikan Provinsi Kepulauan Riau dilakukan melalui musyawarah perencanaan daerah, rapat kerja perencanaan daerah dan perencanaan pendidikan lintas instansi. Pihak yang dilibatkan dalam forum koordinasi perencanaan pendidikan adalah Dinas Pendidikan, Bappeda, Dinas lain, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupatan dan Kota serta Perguruan tinggi yang menyusun Renstra pendidikan secara otonomi. Forum
Musyawarah
Perencanaan
Pembangunan
(Musrenbang)
diselenggarakan oleh Bappeda dalam rangka sinkronisasi program, kegiatan dan anggaran pendidikan. Peserta Musrenbang adalah Bappeda Provinsi, Bappeda Kabupaten dan Kota, serta perwakilan lain terkait dengan pelaksanaan fungsi pendidikan. Dalam forum Musrenbang Diknas memberikan masukan tentang kebijakan, program, kegiatan dan anggaran pembangunan pendidikan di daerah.
68 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
5.5.2. Tata Kelola Kegiatan pengembangan sistem tata kelola Renstra diwujudkan dalam bentuk lokakarya
penyusunan
SOP,
pelatihan
dalam
bidang
perencanaan
dan
penganggaran untuk para perencana pendidikan serta pengembangan data pendukung perencanaan. Tujuan dari pengembangan sistem tata kelola adalah agar terjadi kesamaan mekanisme serta sinergi dalam perencanaan pembangunan pendidikan nasional antarperencana di tingkat nasional, provinsi, kabupaten dan kota. 5.5.3. Pengendalian Pengendalian terhadap implementasi Renstra dilakukan melalui pengawasan internal yang merupakan tanggung jawab dari SKPD yang membidangi pengawasan yaitu Inspektorat Daerah untuk Dinas Pendidikan di provinsi, kabupaten dan kota. Sistem pengawasan internal yang efektif dilakukan melalui pengendalian operasional dan finansial, manajemen resiko, sistem informasi manajemen dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. Pengawasan internal dilaksanakan untuk membantu unit kerja di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau dalam mencapai prestasi dan target yang menguntungkan dan mencegah kehilangan sumber daya. Di samping itu dapat membantu menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya dan juga dapat memastikan bahwa unit kerja dalam mengimlplementasikan Renstra mematuhi undang-undang dan peraturan serta terhindar dari reputasi yang buruk dengan segala konsekuensinya. Pada umumnya pengawasan internal di dalam sektor publik dilaksanakan oleh dua pihak, yaitu: atasan langsung; dan unit pengawasan independen. Pengawasan atasan langsung termsuk yang dilakukan oleh unit pengawasan Departemen. Sedangkan unit pengawasan independen adalah seperti Badan Pemeriksaan Keuangan Pembangunan (BPKP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Kegiatan pengawasan oleh atasan langsung biasa disebut dengan supervisi atau pengawasan melekat. Dalam supervisi dapat terjadi tindakan langsung oleh atasan terhadap bawahan. Fungsi ini melekat pada semua pimpinan di setiap tingkat manajemen. Kegiatan tersebut menetapkan 6 (enam) sarana dan sasaran pelaksanaan pengawasan internal, yaitu: (i) penciptaan struktur organisasi; (ii) penyusunan kebijaksanaan pelaksanaan; (iii) penyusunan rencana kerja; (iv)
69 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
penyelenggaraan pencatatan dan pelaporan; (v) pembinaan personil; dan (vi) prosedur kerja. Oleh karena itu, jumlah temuan bukanlah indikator kinerja kunci keberhasilan pengawasan tapi keberhasilan dalam mencapai peningkatan efektivitas dan efiseinsi dari keenam sarana dan sasaran pengawasan tersebut untuk menciptakan good governance. 5.6. Pemantauan dan Evaluasi Pemantauan dan evaluasi oleh pemerintah provinsi digunakan untuk (a) mengukur tingkat pencapaian target pembangunan pendidikan provinsi bersangkutan sesuai dengan Renstrada 2010-2015; (b) memperbaiki kinerja aparatur Pemda kabupaten dan kota, kecamatan dan satuan pendidikan agar kapabilitas dan kapasitas dalam penyelenggaraan pendidikan makin meningkat; (c) meningkatkan kemampuan dan kesanggupan aparatur Pemda provinsi dalam melaksanakan tugas pemantauan dan evaluasi. Pemantauan dan evaluasi terhadap peningkatan mutu dan relevansi yang dicapai oleh setiap kabupaten dan kota dilaksanakan oleh BAN-SM, BAN-PNF yang difasilitasi oleh dinas pendidikan provinsi dan dewan pendidikan tingkat provinsi. Acuan utama dalam melaksanakan standarisasi, akreditasi, penjaminan mutu, pengawasan mutu dan pemantauan dan evaluasi adalah Standar Nasional Pendidikan (Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005) beserta peraturan pemerintah lainnya. Tim pemantauan dan evaluasi tingkat provinsi merupakan unsur utama dalam pengembangan dan implementasi sistem informasi pendidikan provinsi yang juga merupakan bagian dari jaringan sistem informasi pendidikan nasional.
70 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015
Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau
BAB VI PENUTUP 6.1 PENUTUP Rencana Strategis Dinas Pendidikan provinsi Kepulauan Riau merupakan acuan dalam melaksanaan aktifitas operasional organisasi, karenanya dibutuhkan kerjasama yang baik dan saling pengertian serta bertanggungjawab pada pihak-pihak yang berkepentingan mulai dari Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota, Dinas Pendidikan Provinsi sampai pada Pemerintah Pusat. Rencana Strategis ini merupakan proses yang berkelanjutan mulai dari periode 2005-2009 dan dilanjutkan untuk periode 2010-2015, diharapkan melalui penjabaran materi rencana strategis ini menjadi program-program yang realistis serta memperhatikan kondisi wilayah setempat, visi dan misi pendidikan yang telah dicanangkan oleh Dinas Pendidikan serta mampu mewujudkan Tujuan Pendidikan yang telah direncanakan untuk lima tahun ke depan.
71 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2010 - 2015