Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia, komunikasi merupakan hal yang sangat penting. Untuk melakukan apapun komunikasi adalah hal paling utama. Kegiatan dan cara berkomunikasi sangat banyak, salah satunya adalah menggunakan bahasa. Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi antaranggota masyarakat. Digunakan dalam berbagai lingkungan, tingkatan dan kepentingan yang beraneka ragam. Bentuk-bentuk bahasa antara lain adalah bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Pengertian bahasa menurut Widjono (2007 : 14) adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa mempunyai sifat dinamis, seiring dengan perkembangan zaman bahasa terusmenerus berkembang dan mengalami perubahan. Perubahannya sendiri dikarenakan adanya serapan dari kata-kata bahasa asing, dan ada juga pengurangan kata karena kata tersebut mungkin sudah tergantikan oleh kata-kata yang baru dan dari kata-kata serapan bahasa asing. Manusia dalam berkomunikasi menggunakan bahasa lisan maupun bahasa tulis. tujuannya untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat ataupun keinginan kepada orang lain. Dalam bahasa lisan, suatu ide, pikiran atau keinginan disampaikan secara langsung dengan cara diucapkan dan dengan bantuan udara pernapasan. Menurut Tata 1
dalam Cahyono (1995 : 6) bahasa lisan bermula dari peniruan gerakan dan isyarat tubuh secara verbal, berhubungan dengan mulut dan lidah sehingga mendorong orang untuk berbicara. Sedangkan bahasa tulis, ditulis dengan menggunakan sistem tulisan. Dewasa ini, bahasa di dunia saling mempengaruhi satu sama lain karena interaksi manusia kini sudah sangat meluas, khususnya adalah bahasa Jepang yang dipengaruhi oleh bahasa Cina. Selain bahasa, khususnya bahasa Jepang juga memiliki bentuk tulisan yang khusus, tulisan Jepang dipengaruhi oleh tulisan Cina. Namun pada bentuk tulisan Jepang banyak terdapat perubahan-perubahan serta penyederhanaan dari tulisan Cina. Dalam skripsi ini penulis akan meneliti mengenai kanji. Menurut sejarahnya kanji berasal dari Cina dan masuk ke Jepang pada sekitar abad ke 4–5. Jumlahnya kira-kira 50.000 huruf, kemudian dari huruf kanji dikembangkan dan disederhanakan menjadi huruf hiragana dan katakana. Jumlah huruf hiragana dan katakana adalah 46 huruf yang ditulis berdasarkan sukukata. Ketertarikan penulis meneliti kanji adalah karena kanji merupakan huruf yang unik, bentuk huruf yang memiliki filosofi. Penulisan huruf Jepang mungkin merupakan tulisan yang paling sulit di dunia. Pemelajar bahasa Jepang kesulitan mengerti makna dari sebuah kata, apabila kata tersebut hanya ditulis dengan huruf hiragana, katakana dan romaji, akan tetapi apabila ditulis dengan huruf kanji pemelajar akan lebih mengerti makna dari kata yang dipelajari. Ada 3 jenis huruf yang digunakan di Jepang yaitu: kanji, hiragana, katakana selain itu digunakan juga huruf romaji. Dalam Wikipedia The Free Enclycopedia (2011) hiragana adalah suatu cara penulisan bahasa Jepang dan mewakili sebutan suku kata. Pada masa silam, huruf hiragana juga dikenali sebagai Onna de atau (tulisan wanita) karena biasa digunakan oleh kaum wanita. Kaum lelaki pada masa itu 2
menulis menggunakan tulisan kanji dan katakana. Hiragana mulai digunakan secara luas pada abad ke-10 Masehi. Sedangkan huruf katakana berdasarkan Wikipedia The Free Enclycopedia (2011) adalah salah satu daripada tiga cara penulisan bahasa Jepang. Katakana biasanya digunakan untuk menulis kata-kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diserap ke dalam bahasa Jepang selain itu juga digunakan untuk menuliskan onomatope dan kata-kata asli bahasa Jepang, hal ini hanya bersifat penegasan saja. Gambar 1.1 Perubahan Huruf Kanji Menjadi Hiragana dan Katakana
Sumber: http://www.sprachschule-manabi.de/grundstufe1/kanaherk.htm Dalam perkembangan bahasa Jepang, tulisan-tulisan bahasa Cina diambil untuk menuliskan kata-kata. Namun, proses penyesuaian itu tidaklah sederhana karena struktur gramatika bahasa Jepang sangat berbeda dengan bahasa Cina. Bahasa Jepang memiliki banyak kata yang mengalami perubahan yang kompleks. 3
1.1.1
Asal-usul Kanji Jepang Gambar 1.2 Huruf Kanji
Sumber : http://missphantomhive05.blogspot.com/2011/04/kanji.html
Dalam Wikipedia The free Enclycopedia (2011) Secara resmi, aksara Tionghoa (Aksara Kanji) pertama kali dikenal di Jepang lewat barang-barang yang diimpor dari Tiongkok melalui Semenanjung Korea mulai abad ke-5 Masehi. Sejak itu pula, aksara Tionghoa banyak dipakai untuk menulis di Jepang, termasuk untuk prasasti dari batu dan barang-barang lain.
4
Gambar 1.3 Kanji Kuno
Sumber : http://Kanjinojigen.blogspot.com/2010/01/blog-post_21.html
Sebelumnya di awal abad ke-3 Masehi, dua orang bernama Achiki dan Wani datang dari Baekje di masa pemerintahan Kaisar Ōjin. Keduanya konon menjadi pengajar aksara Tionghoa bagi putra kaisar. Wani membawa buku Analek karya Kong Hu Chu dan buku pelajaran menulis aksara Tionghoa untuk anak-anak dengan judul Seribu Karakter Klasik. Walaupun demikian, orang Jepang mungkin sudah mengenal aksara Tionghoa sejak abad ke-1 Masehi. Di Kyushu ditemukan stempel emas asal tahun 57 Masehi yang diterima sebagai hadiah dari Tiongkok untuk raja negeri Wa (Jepang). Tulisan kanji Jepang berbeda dengan huruf asalnya yaitu kanji Cina, kanji Jepang yang diadopsi dari kanji Cina, memiliki perbedaan dalam bahasa Cina, satu kanji mempunyai satu ucapan (perkataan), sedangkan dalam bahasa Jepang dapat diucapkan beraneka ragam. Satu aksara kanji bisa memiliki cara membaca yang berbeda-beda. Selain itu tidak jarang, satu bunyi bisa dilambangkan oleh aksara kanji yang berbeda-
5
beda. Aksara kanji memiliki dua cara pengucapan, ucapan Tionghoa (on'yomi) dan ucapan Jepang (kun'yomi). Dalam Renariah (2004 : 6) untuk penulisan kanji, coretan-coretan yang membentuk kanji tidak dapat ditulis secara sembarangan, tetapi terdapat cara urutan penulisannya. Urutan cara menulis kanji dalam bahasa Jepang disebut hitsujun. Hitsujun merupakan suatu hal yang sangat penting dalam menulis kanji, karena selain terdapat urutan yang harus dipatuhi juga terdapat bentuk yang harus diperhatikan yaitu haneru, tomeru dan lain-lain. Dengan kata lain, kanji adalah huruf yang terbentuk dari beberapa garis. Coretan-coretan tersebut akhirnya membentuk sebuah kanji secara utuh. Hitsujun pun berlaku untuk penulisan hiragana dan katakana. Penulis akan menganalisis kanji bushu onna 「女」yang termasuk bushu jenis hen. Penulis memilih tema ini karena terdapat banyak sekali kanji yang terbentuk dari bushu onnahen di dalam buku pelajaran bahasa Jepang.
1.2 Rumusan Permasalahan Permasalahan yang diangkat adalah karena bahasa Jepang adalah bahasa yang memiliki banyak huruf, sehingga para pemelajar asing yang belajar bahasa Jepang tentu saja mengalami kesulitan. Maka dari itu, dalam penelitian ini penulis akan menganalisis kanji yang memiliki bushu Onna. 1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Menganalisis kanji yang memiliki bushu onnahen dan filosofi pembentukannya yang terdapat dalam Kamus Kanji Modern Jepang Indonesia yang ditulis oleh Andrew N. 6
Nelson. Melingkupi delapan kanji yang terbentuk dari bushu onnahen yaitu 「好」、 「始」、「姓」、「嫁」、「婦」、「姉」、「嬉」、「娯」, apakah kanji tersebut memiliki makna yang berhubungan dengan kodrat dan pekerjaan wanita atau kanji yang juga memiliki bushu onnahen tetapi tidak memiliki makna yang hubungannya dengan kodrat dan pekerjaan wanita.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk lebih mengetahui secara mendalam filosofi kanji yang memiliki bushu onnahen dengan kodrat dan pekerjaan-pekerjaan wanita dan memahami maknanya dengan tepat. Sebagai masyarakat atau pemelajar yang tidak memiliki latar belakang budaya yang menggunakan tulisan kanji, maka manfaat penelitian ini untuk memudahkan mengingat kanji Jepang berdasarkan filosofi pembentukannya.
1.5 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan kajian kepustakaan dan deskriptif analitis. Yaitu dengan cara mengumpulkan semua kanji yang akan dijadikan penelitian dari Kamus Kanji Modern Jepang Indonesia yang ditulis oleh Andrew N. Nelson, yang memiliki bushu onnahen yang berdasarkan pembentukan kanjinya berhubungan dengan pekerjaan wanita.
7
1.6 Sistematika Penulisan Di dalam penulisan skripsi ini, terdapat berbagai macam prosedur dan sistematika yang harus dipatuhi dalam penulisannya. Adapun sistematika dalam skripsi telah dibuat dengan sesuai aturan dan prosedur yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut. Bab 1 Pendahuluan, pada bab ini menjelaskan latar belakang mengapa penelitian ini dibuat, rumusan permasalahan dan ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti dan dituju oleh penulis dalam proses penelitian. Menjelaskan pula tujuan serta manfaat yang akan dicapai apabila penelitian selesai dilakukan dan metode yang digunakan dalam penelitian. Bab 2 Landasan Teori, dalam bab ini akan dijabarkan berbagai macam teori linguistik yang berhubungan dengan penelitian. Teori-teori tersebut berasal dari berbagai sumber yang akurat, yang akan digunakan untuk menganalisis korpus data yang ada. Bab 3 Analisis Data, pada bab ini, akan menganalisis korpus data satu per satu dengan menggunakan teori-teori yang telah ada, guna mendapatkan kesimpulan dari proses penelitian ini. Bab 4 Saran dan Kesimpulan, bab ini berisikan saran bagi pembaca hasil penelitian, dan kesimpulan yang baik berdasarkan analisis dari korpus data yang ada dari semua proses penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Bab 5 Ringkasan, pada bab ini akan menjelaskan kembali semua latar belakang, rumusan permasalahan ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta analisis yang sudah dijabarkan sebelumnya secara ringkas dan jelas
8