BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Salah satu isu penting dalam penyelengaran pendidikan saat ini adalah
peningkatan
mutu
pendidikan.
Menurut
Sujana
(2005:
67)
“Keberhasilan suatu proses pendidikan dapat dilihat dari tinggi rendahnya hasil belajar peserta didik”. Dari sana keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari nilai ujian tengah semester (UTS), nilai ujian akhir semester (UAS), nilai ujian sekolah (US), dan nilai ujian nasional (UN). Siswa dikatakan berhasil jika nilai yang diperolehnya memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh tiap sekolah yang disebut dengan ”KKM” (Kriteria Ketuntasan Minimal). Semua sekolah bertanggung jawab kepada pemerintah, orang tua, dan masyarakat mengenai mutu pendidikannya. Jika sekolah mampu menunjukkan citra yang baik melalui mutu pendidikan yang tinggi, maka tingkat kepercayan masyarakat terhadap sekolah tersebut akan meningkat. namun Jika hasil belajar siswa rendah, maka akan menurunkan citra sekolah yang bersangkutan. Hasil belajar yang dicapai siswa bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor yang mempengaruhinya. Menurut Syamsudin (1996: 115) ada tiga faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Ketiga faktor tersebut, sebagai berukut.
Aa Syamsul Muhazizin, 2012 Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kompetensi Guru Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(1) Raw input ialah siswa dengan segala karakteristiknya seperti IQ, bakat khusus, motivasi, minat, kematangan, kesiapan, sikap, kebiasaan, dan lain-lain; (2) instrumental input ialah masukan instrumental seperti guru, metode, teknik, media, bahan sumber, program, sarana dan prasarana, dan lain-lain; (3) environmemtal input ialah masukan-masukan lingkungan seperti lingkungan sosial, situasi dan keadaan fisik (kampus, sekolah, iklim, letak sekolah, dan sebagainya), kultural, dan lain-lain. Berhasil tidaknya seorang siswa meraih prestasi belajarnya tergantung dari banyak hal atau tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. B.Bloom (Budiningsih, 2005: 74) dengan teori taksonomi mengatakan bahwa “ada dua faktor utama yang dominan terhadap hasil belajar yaitu karakteristik siswa yang meliputi (kemampuan, minat, hasil belajar sebelumnya, motivasi) dan karakter pengajaran yang meliputi (guru dan fasilitas belajar)”. Berdasarkan hasil wawancara dan data yang diperoleh dari guru yang tergabung dalam MGMP bidang studi IPS di Purwakarta, bahwa siswa SMP kelas VIII memperoleh nilai ujian akhir semester
tahun ajaran
2011/2012 di bawah KKM, mereka mengatakan bahwa memang hasil belajar siswa masih belum sesuai dengan harapan, karena untuk mencapai nilai KKM saja perlu dilaksanakan berbagai macam usaha, seperti mengadakan remedial dan pengayaan, dalam penentuan nilai KKM. Hasil belajar siswa yang rendah merupakan cerminan nilai US (ujian sekolah) yang akan diperolehnya nanti, dimana nilai ujian sekolah merupakan penentu kelulusan siswa selaian nilai (UN) ujian nasional. Jika tidak ada tindakan dari pihak sekolah, maka akan berdampak bagi peserta
Aa Syamsul Muhazizin, 2012 Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kompetensi Guru Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
didik, misalnya kesulitan dalam belajar IPS kemudian tidak lulus Ujian, orang tua akan merasa kecewa dengan hasil belajar anaknya, serta dampak bagi sekolah yakni akan dinilai sebagai lembaga formal yang tidak berhasil mengajar, membimbing dan mendidik siswanya untuk dapat lulus dalam UAS maupun US sehingga mampu memasuki sekolah lanjutan yang diharapkan. Proses belajar yang baik dan tepat akan menimbulkan motivasi belajar pada siswa, yang nantinya berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Sebagaimana yang dikatakan oleh Gates (2000:56) bahwa “motivasi adalah suatu kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mengatur tindakannya dengan cara tertentu”. Motivasi bagi siswa sangatlah penting dalam proses belajar, Hamalik ( 2002: 114) menyatakan bahwa sebagai berikut. Motivasi sebagai suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasan) dan reaksi untuk mencapai tujuan, Perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya. Dari uraian di atas motivasi belajar siswa sangatlah realtif dan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya karena dorongan ingin berprestasi. Siswa yang memiliki motivasi tinggi kemungkinan akan memiliki energi untuk belajar lebih tinggi pula. Namun, motivasi belajar siswa SMP di Purwakarta sekarang ini bisa dikatakan sangat rendah dan tidak setabil. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa SMP, mereka mengaku masuk di kelas dan mengikuti pelajaran karena sebagai
Aa Syamsul Muhazizin, 2012 Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kompetensi Guru Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
formalitas kehadiran terhadap mata pelajaran dan mau belajar karena tuntutan dari guru dan orang tua. Diketahui pula bahwa ada beberapa alasan dan motivasi siswa saat mengikuti pelajaran IPS di kelas baik karena alsan intern maupun ekstern. Baik karena motivasi untuk prestasi ataupun yang disebabkan oleh dorongan dan dari pihak luar seperti karena takut kepada guru. Siswa juga akan merasa termotivasi jika adanya motivasi dan pengaruh dari cara guru menyampaikan materi. Jika menyenangkan, maka siswa akan mengikuti kegiatan belajar dengan suka cita dan akan ada dorongan untuk berprestasi. Salah satu pertanyaan yang diajukan kepada siswa terkait motivasi siswa mengikuti pelajaran di kelas berdasarkan keinginan sendiri karena menyenangi pelajaran pun ternyata masih ada yang memiliki tujuan dan motif untuk berprestasi tersebut. Dari hasil wawancara tersebut dapat diindikasikan bahwa motivasi belajar siswa rendah. Dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan selain faktor
motivasi belajar siswa, juga ada faktor lain yang sangat penting yaitu faktor guru, seperti yang ditunjukkan pada data hasil penelitian bahwa salah satu faktor yang menentukan motivasi dan hasil belajar siswa adalah guru. Berdasarkan UU RI No 14 tahun 2005, menyatakan sebagai berikut. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dari sana dapat disimpulkan bahwa Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam dunia pendidikan. Ruh pendidikan sesungguhnya
Aa Syamsul Muhazizin, 2012 Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kompetensi Guru Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
terletak dipundak guru. Bahkan, baik buruknya atau berhasil tidaknya pendidikan hakikatnya ada di tangan guru. Sebab, sosok guru memiliki peranan yang strategis dalam ”mengukir” peserta didik menjadi pandai, cerdas, terampil, bermoral dan berpengetahuan luas. Guru juga dianggap sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan siswa. Menurut Rugaiyah (2011:6) menyatakan sebagai berikut. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas untuk mendidik , mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal pendidikan dasar dan pendidikan menegah. Eksistensi
guru
menjadi
bagian inheren yang
tidak
dapat
dipisahkan dari satu kesatuan interaksi pedagogis dalam sistem pengelolaan pengajaran pendidikan (sekolah), hal tersebut sejalan dengan cita-cita yang tertuang dalam tujuan pendidikan nasional. Karena itu, sikap profesionalisme dalam dunia pendidikan (sekolah), tidak sekadar dinilai formalitas tetapi harus fungsional dan menjadi prinsip dasar yang melandasai aksi operasionalnya. Tuntutan demikian ini wajar karena dalam dunia modern, khususnya dalam rangka persaingan global, memerlukan sumber daya manusia yang bermutu dan selalu melakukan improvisasi diri secara terus menerus. Seorang guru yang baik adalah mereka yang memenuhi persyaratan kemampuan profesional baik sebagai pendidik maupun sebagai pengajar atau pelatih. Di sinilah letak pentingnya standar mutu profesional guru untuk menjamin proses belajar mengajar dan hasil belajar yang bermutu. Terkait dengan profesionalisme guru, terutama guru IPS di Purwakarta, ada beberapa permasalahan yang terjadi, misalnya masih banyak
Aa Syamsul Muhazizin, 2012 Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kompetensi Guru Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
guru yang belum memenuhi kualifikasi lulusan, masih terdapat guru yang mengajar tidak sesuai latar belakang pendidikannya, kurang menyadari adanya keterpaduan dalam belajar IPS, bahkan masih ada beberapa guru yang belum memahami secara benar teknik dan metode dalam mengajar. Hal ini penting untuk diteliti untuk mengetahui secara lebih mendalam pengaruh dari motivasi belajar dan kopetensi guru terhadap hasil belajar siswa. hasil belajar yang rendah merupakan suatu hal yang tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena hal ini akan berdampak buruk terhadap perkembangan sumber daya manusia, yang pada akhirnya akan menghambat proses pembangunan negara. Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukan penelitian terhadap permasalahan yang telah diuraikan diatas, sehingga judul penelitian adalah “Pengaruh Kompetensi Guru dan
Motivasi Belajar
Terhadap Hasil
Belajar pada Mata Pelajaran IPS (Survey Terhadap Siswa SMP Di Kabupaten Purwakarta)”. B. Perumusan Masalah Masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian adalah : Bagaimana pengaruh motivasi belajar dan kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS SMP di kabupaten Purwakarta ? Rumusan masalah tersebut dijabarkan menjadi pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh yang positif motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS?
Aa Syamsul Muhazizin, 2012 Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kompetensi Guru Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Apakah ada pengaruh yang positif kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS ? 3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan motivasi belajar dan kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa pada pelajaran IPS? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh motivasi belajar dan kopetensi guru terhadap Hasil Belajar IPS di Sekolah Menengah Pertama di kabupaten Purwakarta. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengukur : 1. Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS di Sekolah Menengah Pertama di kabupaten Purwakarta. 2. Pengaruh kopetensi Guru terhadap hasil belajar IPS di Sekolah Menengah Pertama di kabupaten Purwakarta. 3. Pengaruh motivasi belajar siswa dan kopetensi guru
terhadap hasil
belajar IPS di Sekolah menengah Pertama di kabupaten Purwakarta. D. Manfaat Penelitian 1.
1 Manfaat Praktis a. Untuk memberikan informasi mengenai pengaruh anatara motivasi belajar dan kompetensi guru dengan hasil belajar b. Untuk dijadikan pertimbangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan di dunia pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.
2.
Manfaat teoritis
Aa Syamsul Muhazizin, 2012 Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kompetensi Guru Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
a. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan untuk memberikan sumbangan pemikiran mengenai pengaruh motivasi belajar dan persepsi siswa terhadap kompetensi guru dengan hasil belajar. b. Sebagai bahan kajian dan pengembangan lebih lanjut khususnya tentang pengaruh motivasi belajar dan kompetensi guru dengan hasil belajar terhadap kepentingan dunia praktis.
Aa Syamsul Muhazizin, 2012 Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kompetensi Guru Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu