BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Rawa air tawar menurut Irwan (2007) adalah ekosistem dengan habitat yang sering digenangi air tawar yang kaya mineral dengan pH sekitar 6 dengan kondisi permukaan air yang tidak tetap, adakalanya naik atau adakalanya turun, bahkan suatu ketika dapat pula mengering. Rawa terbentuk karena proses pendangkalan dari danau, waduk, atau proses lain seperti gempa yang mengakibatkan suatu daerah turun tetapi tidak dalam. Rawa
Jombor
di
desa
Krakitan,
Kecamatan
Bayat
yang
dilatarbelakangi oleh pegunungan kapur, merupakan salah satu rawa yang sangat luas di Kabupaten Klaten. Jaraknya ± 8 km kearah tenggara dari kota Klaten. Rawa tersebut memiliki peranan penting bagi penduduk untuk irigasi dan juga tempat wisata. Rawa jombor sangat luas, yang sebagian dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar menjadi warung apung, keramba. Aktivitas manusia di rawa menyebabkan banyak pencemaran yang berasal dari sisa-sisa makanan ikan, dan warung apung. Pembuangan sisa-sisa makanan berakibat buruk bagi kehidupan organisme di dalam air. Plankton merupakan salah satu komponen utama dalam sistem rantai makanan dan jaring makanan. Keberadaan fitoplankton sangat mempengaruhi kehidupan di perairan karena memegang peranan penting sebagai produsen
1
primer. Fitoplankton menyediakan sumber nutrisi utama bagi kelompok organisme air lainnya, salah satunya zooplankton yang berperan sebagai konsumen (Joice, 2002). Bahan pencemar menyebabkan terjadinya perubahan parameter lingkungan di dalam air yang tidak sesuai lagi bagi kehidupan jasad hidup. Apabila perubahan yang terjadi melewati ambang batas akibatnya akan fatal bagi kelangsungan hidup organisme air di dalamnya (Barus, 2004). Pemantauan kualitas perairan dapat dilakukan dengan menggunakan parameter fisik atau kimia, (Astirin dan Setyawan, 2000). Oleh sebab itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui “Perbedaan Keanekaragaman Jenis Fitoplankton Di Daerah Sekitar Keramba dan Sekitar Warung Apung Rawa Jombor Hubungannya dengan Kualitas Perairan. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Perbedaan limbah memunculkan perbedaan keanekaragaman jenis fitoplankton di daerah sekitar keramba dan sekitar warung apung Rawa Jombor. 2. Perbedaan limbah memunculkan perbedaan keanekaragaman jenis zooplankton di daerah sekitar keramba dan sekitar warung apung Rawa Jombor.
2
3. Perbedaan kualitas perairan di daerah sekitar keramba dan sekitar warung apung Rawa Jombor. 4. Hubungan kualitas perairan di daerah sekitar keramba dan sekitar warung apung Rawa Jombor dengan keanekaragaman jenis fitoplankton. 5. Hubungan kualitas perairan di daerah sekitar keramba dan sekitar warung apung Rawa Jombor dengan keanekaragaman jenis zooplankton. C. Pembatasan Masalah Peneliti hanya ingin mengetahui tentang perbedaan keanekaragaman jenis fitoplankton di daerah sekitar keramba dan sekitar warung apung hubungannya dengan kualitas perairan di Rawa Jombor. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah dapat dirumuskan beberapa permasalahan, yaitu : 1. Bagaimana perbedaan keanekaragaman jenis fitoplankton di daerah sekitar keramba dan sekitar warung apung Rawa Jombor ? 2. Bagaimana kualitas perairan di daerah sekitar keramba dan sekitar warung apung Rawa Jombor? 3. Bagaimana hubungan keanekaragaman jenis fitoplankton dengan kualitas perairan di daerah sekitar keramba dan daerah sekitar warung apung Rawa Jombor ?
3
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan yang diperoleh adalah sebagai berikut yaitu : 1. Untuk mengetahui perbedaan keanekaragaman jenis fitoplankton di daerah sekitar keramba dan sekitar warung apung Rawa Jombor. 2. Untuk mengetahui kualitas perairan di daerah sekitar keramba dan sekitar warung apung Rawa Jombor. 3. Untuk mengetahui hubungan antara keanekaragaman jenis fitoplankton dengan kualitas perairan di daerah sekitar keramba dan daerah sekitar warung apung Rawa Jombor. F. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: -
Bidang perikanan Sebagai sumber informasi untuk mengembangkan perikanan air tawar mengingat fitoplankton merupakan produsen primer yang dapat dimanfaatkan sebagai makanan alami ikan.
-
Masyarakat Sebagai informasi bagaimana kondisi kualitas air di Rawa Jombor di desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten.
-
Mahasiswa Sebagai tambahan pengetahuan dan masukan untuk penelitian selanjutnya.
4
G. Batasan Operasional 1. Fitoplankton adalah organisme perairan yang berukuran renik, sekitar 1μm-200μm. 2. Keanekaragaman jenis adalah banyaknya jenis dari jumlah total individu. 3. Kualitas perairan adalah kondisi baik-buruknya air yang dipergunakan untuk kehidupan organisme di dalamnya, yang dapat diketahui dari kondisi fisik dan kimiawi perairan. 4. Keramba adalah tempat pemeliharaan dan budidaya ikan secara tradisional di perairan bebas, yang menggunakan jaring sebagai pembatas. 5. Warung apung adalah sebuah bangunan yang mengapung di atas air, sebagai tempat wisata kuliner.
5