1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Selama masa perkembangan tubuh, payudara juga mengalami pertumbuhan, yang biasanya akan mencapai perkembangan maksimal ketika mencapai usia 16-18 tahun. Dalam masa perkembangan tubuh akan terjadi beberapa perubahan pada payudara yang berhubungan dengan sistem metabolisme tubuh. Proses tumbuh kembang payudara antara lain dipengaruhi aktivitas hormon, khususnya hormon esterogen (Putri, 2009). Akan tetapi, hormon juga bisa menyebabkan gangguan abnormal pada payudara wanita. Salah satu akibat negatif dari hormon estrogen adalah dapat menimbulkan terjadinya fibroadenoma mammae yaitu tumor jinak payudara yang sering ditemukan pada usia reproduksi yang disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu akibat sensitivitas jaringan setempat yang berlebihan terhadap esterogen sehingga kelainan ini sering digolongkan dalam mammary displasia. Penyakit ini terjadi secara asimptomatik pada 25% wanita dan sering terjadi pada usia awal reproduktif dan puncaknya adalah antara usia 15 sampai 35 tahun (Brave jurnal, 2009). Tumor merupakan suatu kelainan yang paling penting diantara semua kelainan yang terdapat pada payudara. Sejumlah 25 % dari wanita yang memeriksakan diri ke dokter atau ke rumah sakit disebabkan karena
2
mereka khawatir mengenai benjolan atau kelainan yang terdapat pada payudaranya. Jaringan payudara peka terhadap siklus hormon yang berhubungan dengan periode menstruasi, kehamilan, laktasi atau penggunaan kontrasepsi oral (Alhadrami, 2007). Wanita yang menderita atau pernah menderita fibroadenomma mammae memiliki peningkatan risiko untuk mengalami kanker payudara. Peningkatan risiko untuk terkena kanker payudara pada wanita dengan riwayat tumor jinak berhubungan dengan adanya proses proliferasi yang berlebihan. Proses proliferasi jaringan payudara yang berlebihan tanpa adanya pengendalian kematian sel yang terprogram oleh proses apoptosis mengakibatkan timbulnya keganasan karena tidak adanya kemampuan untuk mendeteksi kerusakan pada Deoxyribose Nucleic Acid (DNA) (Rini Indrati jurnal, 2007). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, pada tahun 2005 terdapat lebih dari 1,2 juta orang terdiagnosis menderita kanker payudara. Kanker payudara merupakan penyebab utama dalam kejadian (incidence) dan kematian (mortality) oleh kanker pada wanita (Hawari, 2004). Kanker payudara kini menjadi pembunuh wanita nomor satu di Indonesia. Tahun 2007 penderita kanker payudara mencapai 21,69 %, lebih tinggi dari kanker leher rahim yang angkanya 17 % (Dyayadi, 2009). Di propinsi Jawa Tengah, berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan kabupaten/kota yang berasal dari puskesmas tahun 2010, kasus penyakit kanker ditemukan sebanyak 488 kasus, terdiri dari Kanker Hati
3
13 jiwa, Kanker Bronkus 25 jiwa, Kanker Mamae 267 jiwa, Kanker Servik 183 jiwa. Berdasarkan laporan dari New South Wales Breats Cancer Institute, fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita dengan usia 21-25 tahun, kurang dari 5% terjadi pada usia di atas 50, sedangkan prevalensinya lebih dari 9% populasi wanita terkena fibroadenoma. Sedangkan laporan dari Western Breast Services Alliance, fibroadenoma terjadi pada wanita dengan umur antara 15 dan 25 tahun, dan lebih dari satu dari enam (15%) wanita mengalami fibroadenoma dalam hidupnya. Menurut penelitian Siti Fitria Dewi (2008), dari hasil penelitian tersebut diperoleh 144 kasus fibroadenoma payudara pada wanita. Paling banyak ditemukan pada usia di bawah 30 tahun (79,90%), yaitu pada kelompok usia 21 – 25 tahun (41,70 %), kelompok usia 16 – 20 tahun (25,70 %), kelompok usia 26 – 30 tahun (9,70%) dan kelompok usia 10 – 15 tahun (2,80 %). Lokasi yang tersering terdapat pada payudara kanan (44,50%), dan ditemukan kasus yang jarang sekali terjadi yaitu Giant Fibroadenoma (tidak diketahui lokasinya 0,70%). Upaya deteksi dini atau pencegahan fibroadenoma mammae dapat dilakukan dengan Periksa Payudara Sendiri (SADARI). SADARI adalah tindakan deteksi dini terhadap adanya gejala-gejala fibroadenoma mammae yang dapat berkembang menjadi kanker payudara. Metode ini sangat sederhana, namun diharapkan dapat menekan tingginya angka
4
penderita kanker payudara, karena semakin awal terdeteksi maka semakin cepat proses pengobatan yang diperlukan. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SMA Negeri 2 Semarang dengan wawancara menunjukkan bahwa 15 dari 20 siswi belum pernah melakukan tindakan mendeteksi dini fibroadenoma mammae yaitu dengan cara sadari. Di sekolah tersebut juga belum pernah ada penyuluhan tentang deteksi dini fibroadenoma mammae. Selain itu juga ditemukan 1 siswi yang memiliki ciri-ciri seperti Fibroadenoma Mammae di SMA Negeri 2 Semarang. Menurut Notoatmodjo (2003), perubahan perilaku atau seseorang mengadopsi perilaku baru dalam kehidupannya melalui 3 tahap yaitu pengetahuan, sikap, dan praktik. Setelah seseorang mengetahui stimulus atau objek kesehatan, ia akan mengadakan penilaian terhadap apa yang diketahui, proses selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau mempraktekkan apa yang diketahui. Untuk memastikan tindakan deteksi dini fibroadenoma mammae ini berhubungan dengan tingkat pengetahuan, penulis tertarik melakukan penelitian “Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Dengan Tindakan Deteksi Dini Fibroadenoma Mammae Di SMA Negeri 2 Semarang”
5
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah : “Adakah hubungan antara tingkat pengetahuan remaja putri dengan tindakan deteksi dini fibroadenoma mammae studi pada SMA Negeri 2 Semarang.”
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan remaja putri dengan tindakan deteksi dini fibroadenoma mammae studi pada SMA Negeri 2 Semarang.
2. Tujuan Khusus a)
Mendeskripsikan tingkat pengetahuan tentang fibroadenoma mammae pada siswi SMA.
b) Mendeskripsikan tindakan deteksi dini fibroadenoma mammae pada siswi SMA. c)
Menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan remaja putri dengan tindakan deteksi dini fibroadenoma mammae.
6
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat praktis a. Bagi Siswi Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan bacaan mengenai tindakan deteksi dini fibroadenoma mammae pada siswi SMA Negeri 2 Semarang. b. Bagi masyarakat Sebagai
informasi
dan
juga
menambah
wawasan
ilmu
pengetahuan bagi responden tentang pentingnya mendeteksi dini fibroadenoma mammae dalam upaya mencari pertolongan. c. Bagi Tenaga Kesehatan Sebagai informasi/masukan tentang kejadian fibroadenoma mammae sehingga tenaga kesehatan dapat memberikan informasi tentang SADARI sebagai dasar dalam deteksi dini fibroadenoma mammae.
2. Manfaat Teoritis a. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan untuk memperluas wawasan mahasiswi khususnya Program Studi DIII Kebidanan Universitas Muhammadiyah Semarang.
7
b. Bagi Peneliti Sebagai penerapan mata kuliah Metodologi Penelitian dan menambah pengalaman dalam penulisan KTI, serta sebagai masukan pengetahuan tentang dan tindakan deteksi dini fibroadenoma mammae.
E. Keaslian Penelitian Penelitian mengenai fibroadenoma mammae sebelumnya telah dilakukan oleh beberapa peneliti, beberapa diantaranya disajikan dalam Tabel 1.1. Tabel 1.1 Keaslian Penelitian No. 1.
Judul, Nama, Tahun Gambaran Hispatologi Tumor Payudara Di Instalasi Patologi Anatomi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik – Medan Tahun 2009-2010, oleh Zebua, Juang Idaman (2012)
Sasaran
Variabel
Metode
Pasien di rumah sakit umum pusat haji adam malik
Gambaran hispatologi tumor payudara.
Deskriftif
Hasil Gambaran histopatologi tumor payudara yang paling banyak adalah Invasive Ductal Karsinoma sebagai tumor ganas terbanyak yaitu 151 orang Fibroadenoma Mammae sebagai tumor jinak terbanyak yaitu 64 orang (75.3%) dari 85 orang penderita tumor jinak.
8
2.
Insidensi Fibroadenoma di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 2005 – 2006, oleh Siti Fitria Dewi, 2008
Pasien di rumah sakit immanuel Bandung.
Gambaran Deskriftif Insidensi Fibroadenoma
144 kasus fibroadenoma payudara pada wanita. Paling banyak ditemukan pada usia di bawah 30 tahun (79,90%), yaitu pada kelompok usia 21 – 25 tahun (41,70 %), kelompok usia 16 – 20 tahun (25,70 %), kelompok usia 26 – 30 tahun (9,70%) dan kelompok usia 10 – 15 tahun (2,80%).