1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Menurut Slameto (2010:3) belajar adalah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk melaksanakan suatu proses pembelajaran adalah melalui pendidikan nasional. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa fungsi pendidikan nasional yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan (Suriasumantri, 1984:190). Belajar matematika merupakan suatu syarat cukup untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya mulai dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah, maupun sampai tingkat perguruan tinggi.
1
Deskripsi Kemampuan Penalaran..., Yulia Ernawati, FKIP UMP 2016
2
Hal tersebut disebabkan karena dengan belajar matematika kita akan belajar bernalar secara kritis, kreatif dan aktif. Beberapa kemampuan yang perlu dikuasai oleh siswa dalam belajar
matematika
diantaranya
yaitu
kemampuan
komunikasi,
kemampuan penalaran, kemampuan pemahaman, dan kemampuan pemecahan masalah. Hal tersebut seperti yang diungkapkan dalam National Council of Teacher of Mathematics (2000) disebutkan bahwa terdapat lima kemampuan dasar dalam belajar matematika yaitu pemecahan masalah (problem solving), penalaran dan bukti (reasoning and proof), komunikasi (communication), koneksi (connections), dan representasi (representation). Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (BSNP,2006:140) tujuan diberikannya pendidikan matematika salah satunya agar siswa dapat menggunakan penalaran pada pola atau sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, dan menjelaskan gagasan atau pernyataan matematika. Oleh karena itu, kemampuan penalaran merupakan salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa dalam belajar matematika. Menurut Ihsan (2010:116) penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan yang benar di mana setiap kebenaran sesuai dengan kriterianya masing-masing. Menurut Suriasumantri (1984:43) penalaran merupakan suatu kegiatan berpikir sehingga penalaran mempunyai ciri-ciri tertentu.
Deskripsi Kemampuan Penalaran..., Yulia Ernawati, FKIP UMP 2016
3
Ciri yang pertama adalah adanya suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut logika atau suatu proses berpikir logis, sedangkan ciri yang kedua adalah sifat analitik dari proses berpikirnya. Jadi, penalaran merupakan suatu kegiatan berpikir seorang siswa melakukan suatu analisis dan kerangka pikir yang dipergunakan oleh siswa untuk analisis tersebut adalah logika penalaran, misalnya penalaran ilmiah merupakan suatu kegiatan analisis yang mempergunakan logika ilmiah. Suriasumantri (1984:44) menyatakan bahwa penalaran matematis dibagi menjadi dua macam yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif. Menurut Keraf (2007:43) penalaran induktif adalah suatu proses berpikir yang bertolak dari satu atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan (inferensi), misalnya tebaklah bangun datar apa yang sesuai dengan penjelasan ini? Memiliki empat sisi yang sama panjang, memiliki empat sudut yang sama besar, besar masing-masing sudut adalah 90, kelilingnya adalah 4 x sisi, luasnya adalah sisi x sisi, memiliki dua diagonal sama panjang, memiliki empat simetri putar dan memiliki empat simetri lipat. Penalaran deduktif adalah suatu proses berpikir yang bertolak dari suatu proposisi yang sudah ada menuju kepada suatu proposisi baru yang berbentuk suatu kesimpulan, misalnya suatu permainan bongkar pasang terdiri dari 3 buah segitiga sama sisi sedemikian rupa, sehingga siswa dapat menentukan panjang sisi dan keliling segitiga terbesar apabila diketahui panjang sisi dari segitiga terkecil adalah
(Keraf,2007:57).
Deskripsi Kemampuan Penalaran..., Yulia Ernawati, FKIP UMP 2016
4
Menurut Shadiq (2004:3) pentingnya memiliki kemampuan penalaran matematis karena soal-soal penalaran matematis dapat mengaktifkan siswa untuk berpikir secara logis, kritis, sistematis dan kreatif. Hal tersebut disebabkan karena kemampuan penalaran tidak hanya dibutuhkan siswa ketika mereka belajar matematika maupun mata pelajaran lainnya namun sangat dibutuhkan setiap manusia di saat memecahkan masalah ataupun di saat menentukan keputusan dalam kehidupan sehari-hari. Dilihat dari inti-inti soal-soal penalaran matematis yang tidak diberikan secara langsung kepada siswa dan harus ditemukan sendiri oleh siswa, menunjukkan bahwa siswa dituntut untuk memikirkan benar tidaknya suatu dugaan. Siswa juga belajar mengembangkan argumen dan bukti matematika serta belajar untuk memilih dan menggunakan berbagai tipe penalaran dengan berbagai macam metode pembuktian. Keraf (2007:4) menyatakan bahwa dasar sebuah argumen dalam penalaran matematis adalah berpikir kritis dan logis, sehingga kemampuan penalaran matematis dapat membantu siswa untuk lebih berfikir secara logis, kritis, dan analitis apabila menghadapi permasalahan yang membutuhkan kreativitas dan sikap kritis siswa dalam pengerjaannya. Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (BSNP,2006:140) tujuan diberikannya pendidikan matematika agar siswa memiliki sikap rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Oleh karena itu, dalam
Deskripsi Kemampuan Penalaran..., Yulia Ernawati, FKIP UMP 2016
5
mempelajari matematika perlu adanya minat belajar pada diri siswa. Pentingnya memiliki minat belajar matematika karena apabila siswa memiliki minat belajar yang baik terhadap matematika maka akan membuat dirinya senantiasa belajar dan mengikuti pembelajaran matematika dengan baik. SMP N 9 Purwokerto merupakan salah satu sekolah yang berwawasan lingkungan. Selain mengedepankan lingkungan hijau, sekolah tersebut juga mengedepankan SDM dari siswa-siswinya. Oleh karena itu, SMP N 9 Purwokerto mendapatkan predikat sebagai sekolah Adi Wiyata Nasional, yaitu sekolah yang mengedepankan lingkungan hijau yang sehat sebagai penunjang prestasi belajar siswa. Pada umunya di SMP N 9 Purwokerto khususnya siswa kelas VIII pada saat pembelajaran matematika siswanya cenderung memperhatian guru yang sedang menyampaikan pelajaran. Siswa juga cenderung ikut berpartisipasi aktif selama pembelajaran matematika seperti siswa aktif dalam berdiskusi kelompok ketika guru memberikan beberapa soal matematika atau siswa aktif menyampaikan pendapat ketika guru meminta siswa untuk menjelaskan suatu penyelesaian soal didepan kelas. Oleh karena itu, kemampuan penalaran matematis dan minat belajar siswa pada pembelajaran matematika merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang keberhasilan siswa dalam mempelajari matematika. Ahmadi dan Supriyono (2013:83) menyatakan bahwa tidak adanya minat seseorang anak terhadap matematika maka akan timbul kesulitan
Deskripsi Kemampuan Penalaran..., Yulia Ernawati, FKIP UMP 2016
6
dalam belajar. Belajar yang tidak ada minatnya mungkin tidak sesuai dengan bakatnya, tidak sesuai dengan kebutuhan, tidak sesuai dengan kecakapan, atau tidak sesuai dengan tipe-tipe khusus anak. Menurut Slameto (2010:57) minat belajar siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan siswa karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya sehingga tidak ada daya tarik baginya. Dengan kata lain, apabila siswa memiliki minat belajar terhadap pembelajaran matematika maka akan memudahkan siswa dalam mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan kemampuan penalaran matematis begitu juga sebaliknya, jika siswa tidak memiliki minat belajar terhadap pembelajaran matematika maka akan menyulitkan siswa dalam mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan kemampuan penalaran matematis. Setelah diketahui gambaran dari masalah-masalah kemampuan penalaran matematis di atas, maka dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi guru untuk mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan. Selain itu menjadi langkah awal untuk guru dalam rangka memberikan perlakuan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan belajar siswa. Adapun salah satu materi yang sesuai dengan permasalahan diatas adalah materi lingkaran karena materi lingkaran terlihat mudah namun siswa sebenarnya memerlukan kemampuan penalaran matematis yang tinggi. Hal ini disebabkan karena pada saat siswa menyelesaikan suatu soal, siswa tidak
Deskripsi Kemampuan Penalaran..., Yulia Ernawati, FKIP UMP 2016
7
hanya dituntut untuk mencari penyelesaian soal saja namun siswa juga dituntut untuk dapat menarik kesimpulan dari suatu pernyataan. Oleh karena itu, dari latar belakang tersebut peneliti ingin mendeskripsikan kemampuan penalaran matematis dan minat belajar siswa pada pembelajaran matematika kelas VIII di SMP Negeri 9 Purwokerto. Hal ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan penalaran matematis dan minat belajar pada pembelajaran matematika yang dimiliki oleh siswa. Oleh karena itu, peneliti mengadakan penelitian yang berjudul ”Deskripsi kemampuan penalaran matematis dan minat belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Purwokerto”.
B. Fokus penelitian 1.
Rumusan Masalah Masalah yang diteliti yaitu: bagaimana kemampuan penalaran matematis dan minat belajar siswa pada pembelajaran matematika untuk siswa kelas VIII di SMP Negeri 9 Purwokerto ?
2.
Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah di atas agar penelitian ini dapat terarah dan mendalam serta tidak terlalu luas jangkauannya, penelitian ini dibatasi pada deskripsi kemampuan penalaran matematis dan minat belajar siswa pada pembelajaran matematika untuk siswa kelas VIII di SMP Negeri 9 Purwokerto materi lingkaran tahun ajaran 2015/2016.
Deskripsi Kemampuan Penalaran..., Yulia Ernawati, FKIP UMP 2016
8
C. Tujuan penelitian Berdasarkan fokus masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran matematis dan minat belajar siswa pada pembelajaran matematika untuk siswa kelas VIII di SMP Negeri 9 Purwokerto materi lingkaran.
D. Manfaat penelitian 1. Bagi Sekolah Sebagai bahan referensi pihak sekolah untuk melakukan bimbingan terhadap siswa dalam pembelajaran matematika sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. 2. Bagi Guru Sebagai alat untuk evaluasi guru dalam proses pembelajaran yang telah dilaksanakan sebelumnya sehingga pembelajaran yang akan datang menjadi lebih baik. 3. Bagi Siswa Siswa dapat mengetahui seberapa besar kemampuan penalaran matematis dan minat belajar siswa pada pembelajaran matematika. 4. Bagi Peneliti Peneliti menambah pengalaman dan pengetahuan tentang gambaran kemampuan penalaran matematis dan minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
Deskripsi Kemampuan Penalaran..., Yulia Ernawati, FKIP UMP 2016