1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Permasalahan Kegiatan bisnis di Indonesia sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat, terutama dengan banyaknya bisnis internasional yang semakin berkembang dalam perusahaan-perusahaan dalam negeri. Bisnis internasional menjadi penting dilakukan untuk kegiatan perdagangan oleh sebuah negara, dengan menjalin bisinis internasional dengan negara lain berarti memberi kesempatan bagi perusahaan-perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar baik dalam hal materi maupun non-materi. Kegiatan bisnis internasional yang dilakukan antar negara tidak terlepas dari keterbatasan suatu negara dalam memproduksi suatu barang ataupun jasa. Oleh karena itu, bisnis internasional semakin berkembang pesat seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin meningkat. Hal inilah yang kemudian mendorong timbulnya suatu kerjasama antar negara, dimana sebuah negara akan memproduksi dan mengekspor barang-barang yang menjadi komoditas utamanya serta mengimpor barang-barang dari negara lain yang tidak dapat diproduksi sendiri. Sampai saat ini, sudah banyak perusahaan-perusahaan Indonesia yang melakukan kegiatan ekspor impor untuk produk-produknya salah satunya adalah perusahaan PT Astra Daihatsu Motor (PT ADM). PT ADM merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang memproduksi kendaraan roda empat. PT ADM sendiri sudah melakukan kegiatan bisnis internasional, khususnya kegiatan ekspor maupun impor kendaraan roda empat serta suku cadangnya. Dalam hal kegiatan ekspor atau penjualan ke luar negeri PT ADM bekerjasama dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT TMMIN), dimana PT ADM menangani penjualan untuk mobil Gran Max atau di luar negeri disebut dengan Toyota Town Ace dan Toyota Lite, sedangkan PT TMMIN menangani penjualan ekspor untuk mobil Avanza. Pada bulan Desember 2011 lalu PT ADM dan PT TMMIN meluncurkan produk barunya sebagai pengganti produk lamanya yaitu Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza yang akan dipasarkan di pasar domestik dan pasar ekspor.
2
Pasar ekspor untuk kendaraan tersebut dulunya dikelola oleh PT TMMIN, namun sekarang PT ADM melakukan perubahan bisnis dimana kegiatan ekspor akan dilakukan oleh PT ADM sendiri. Selain produk baru tersebut, penjualan ekspor produk Daihatsu Terios dan Toyota Rush pun akan dikelola oleh PT ADM dimana sebelumnya juga dikelola oleh PT TMMIN. Hal tersebut menyebabkan bertambahnya kegiatan operasional di PT ADM khususnya di Vehicle Logisics Center (VLC). SEBELUM Manufacturer ADM
Exporter
Broker/Marketing
Importir
Main Dealer
TMAP-MS
TOYOTA Overseas
TOYOTA Dealer
TMMIN
CUSTOMER
SESUDAH Manufacturer & Exporter
Broker/Marketing
Importir
Main Dealer
TMAP-MS
TOYOTA Overseas
TOYOTA Dealer
ADM
CUSTOMER
KETERANGAN : = Alur Pembayaran = Alur Pemesanan = Alur Distribusi Kendaraan
Gambar 1.1 Perubahan Aliran Bisnis Kendaraan Ekspor (New Xenia-Avanza) SEBELUM Manufacturer
Exporter
Broker/Marketing
Importir
Main Dealer
ADM
TMMIN
DMC
DAIHATSU Overseas
DAIHATSU Dealer
Manufacturer & Exporter
Broker/Marketing
Importir
Main Dealer
ADM
DMC
DAIHATSU Overseas
DAIHATSU Dealer
CUSTOMER
SESUDAH
CUSTOMER
KETERANGAN : = Alur Pembayaran = Alur Pemesanan = Alur Distribusi Kendaraan
Gambar 1.2 Perubahan Aliran Bisnis Kendaraan Ekspor (Terios-Rush) VLC merupakan gudang sementara untuk kendaraan Completely Built Up (CBU) sebelum diekspor. Kegiatan operasional VLC terdiri dari receiving,
3
quality check, washing dan shipping line. Dengan adanya perubahan bisnis yang dilakukan PT ADM menyebabkan kapasitas pengiriman ekspor setiap bulannya menjadi bertambah. Pertambahan kapasitas pengiriman ekspor ini, menyebabkan perlunya pertambahan kapasitas pengiriman ekspor ini pula menyebabkan perlunya perluasan atau relayout gudang penyimpanan sementara di area shipping line, area stock yard dan area loading car carrier karena sebelumnya area-area tersebut hanya mampu menampung mobil Gran Max saja. Oleh karena itu guna meningkatkan kapasitas pengiriman dan penyimpanan di VLC, penulis ingin melakukan penelitian atau analisis lebih lanjut di VLC-PT ADM mengenai plant layout VLC dan penggunaan metode line balancing pada proses kerja di VLC guna memenuhi permintaan ekspor CBU di PT ADM. 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yaitu peningkatan jumlah ekspor kendaraan yang dikelola oleh PT ADM, diperlukan relayout gudang penyimpanan sementara di area shipping line, area stock yard dan area loading car carrier dan analisis kebutuhan man power yang dibutuhkan agar tercapai keseimbangan lini pada masing-masing area kerja. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dilakukan analisis untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut ini: a. Bagaimana desain usulan layout baru untuk area shipping line, area stock yard dan area loading car carrier tanpa menambah luas lahan yang ada sehingga demand ekspor dapat terpenuhi? b. Bagaimana cara menganalisis kebutuhan man power yang dibutuhkan agar tercapai keseimbangan lini di VLC? 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan Untuk mempertegas ruang lingkup penelitian, maka scope (batasan) penulisan skripsi yang akan dibuat hanya terbatas pada permasalahan plant yang dirangkum oleh divisi Export Import (Departemen Logistik) di VLC-PT Astra Daihatsu Motor. Adapun batasan-batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a.
Jenis data produk yang dipakai adalah kendaraan ekspor yang dikelola oleh PT ADM.
4
b.
Penelitian dilakukan dengan pengambilan data standar waktu kerja masingmasing aktivitas di PT ADM VLC.
c.
Tidak menghitung kebutuhan mobil car carrier setelah perubahan kapasitas.
1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan a. Menganalisa perubahan layout yang dibutuhkan bagi perusahaan. b. Menganalisa kebutuhan man power yang dibutuhkan agar demand ekspor dapat terpenuhi 1.4.2 Manfaat Penelitian a. Bagi PT Astra Daihatsu Motor hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh perusahaan sebagai alternatif solusi yang dapat diterapkan untuk relayout. b. Bagi kalangan akademik, khususnya Program Studi Teknik Industri dapat dijadikan salah satu referensi untuk memperluas pemahaman mengenai line balancing dan relayout tempat kerja, khususnya untuk proses kerja pengiriman CBU di gudang. 1.5 Sistematika Penulisan Dalam melakukan penulisan laporan penelitian ini maka diperlukan suatu sistematika penulisan yang baik agar pembahasan persoalan dan penyajian hasil analisisnya terstruktur dengan baik, terarah dan mudah dimengerti. Pada penulisan laporan penelitian ini sistematika yang digunakan adalah sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini membahas latar belakang dilakukannya penelitian, identifikasi dan perumusan masalah penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan pembahasan dari skripsi ini. BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini berisikan tentang teori-teori penunjang yang digunakan sebagai landasan pemecahan persoalan sesuai permasalahan yang akan diteliti. BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini berisikan tentang langkah-langkah pemecahan masalah, serta didukung pula dengan flowchart tahap-tahap penelitian dalam
5
melakukan analisis perubahan layout yang diperlukan dan perubahanperubahan yang ditimbulkan oleh proses relayout. BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA Bab ini berisikan penjelasan tentang data umum perusahaan, untuk selanjutnya dilakukan pengumpulan dan pengolahan data serta pemecahan masalah dari proses relayout serta analisis data dari hasil yang telah diambil dan diolah. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan rangkuman dari seluruh proses penelitian menjadi kesimpulan serta saran-saran untuk implementasi atau pertimbangan kebijakan di kemudian hari.