BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta
tahun 2012, menyatakan jumlah pernikahan di DKI Jakarta dalam kurun waktu 1 tahun mencapai angka 11.164 pasangan, angka ini belum termasuk data dari kota pendukung seperti Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Dengan angka pernikahan yang begitu tinggi maka industri ini sangat menjanjikan perkembangannya dimasa yang akan datang, karena hal ini merupakan efek domino dari tingginya angka pernikahan maka akan berdampak pada permintaan beragam pernak pernik kebutuhan pesta pernikahan di Indonesia juga menjadi tinggi. Menurut Arief Rachman selaku Marketing Director Parakrama Organizer saat di wawancara oleh Indopos di Jakarta, Sabtu (19/4/2014) mengutarakan bahwa perputaran uang dalam industri pernikahan di Indonesia di tahun 2013 mencapai angka USD 7 miliar atau setara Rp 70 triliun. "Sungguh angka yang fantatis mengingat pelaku usaha industri pernikahan merupakan industri kecil dan menengah," kata Arief. Melaksanakan sebuah pernikahan sesuai dengan mimpi masing-masing individu yang ingin membangun sebuah rumah tangga baru tentu menjadi sesuatu yang penting. Tertata rapi, tidak terlupakan, dan indah tentu menjadi impian banyak calon pengantin pada hari spesial mereka yang hanya terjadi sekali dalam seumur hidup. Bisnis dibidang jasa wedding ini begitu ramai dilirik banyak pihak karena dianggap tidak akan pernah padam dan pasangan yang ingin melaksanakan pernikahan akan terus bermunculan. King David Entertainment merupakan jasa penyedia MC dan Entertainment untuk memeriahkan acara wedding yang berdiri sejak tahun 2009 yang kemudian berubah nama menjadi David Entertainment pada tahun 2013 di karenakan masalah internal perusahaan yang akhirnya menyebabkan keputusan ini di ambil.
1
2
Gambar 1.1 Logo King David Entertainment Sumber: Doc Pribadi David Entertainment (2014)
Menurut Arif Tjahyadi selaku Direktur David Entertainment di Jakarta, Selasa (17/3/2015). saat itu di tahun 2011-2012 brand King David Entertainment ini memang sedang melambung tinggi dan sangat terkenal di bidang wedding karena dalam seminggu saja King David Entertainment dapat menangani sebanyak 18 event pernikahan pada akhir pekan “Rebranding yang memang harus terjadi karena masalah internal ini cukup meresahkan saya, saya berpikir tentang bagaimana cara agar tetap diterima dengan merek baru ini”, tentu menjadi sebuah ketakutan tersendiri dari pendiri untuk melakukan rebranding pada merk ini. King David Entertainment kemudian diubah menjadi David Entertainment pada awal 2013, Perubahan nama merek tidak di buat terlalu jauh dari merk terdahulu dengan tujuan untuk tetap dapat di kenali oleh konsumen sebagai brand lama sehingga di awal tahun perubahan merk ini banyak konsumen yang menyadari dan banyak pula yang tidak mengetahui terjadinya perubahan ini bahkan terdapat konsumen yang tidak mengetahui merk ini sebelumnya.
Gambar 1.2 Logo David Entertainment Sumber: Doc Pribadi David Entertainment (2015)
3 Berikut ini adalah data perusahaan yang menunjukkan jumlah konsumen per tahun:
Tabel 1.1 Jumlah Konsumen King David Entertainment 2012-2014
Sumber: Doc Pribadi David Entertainment (2015)
Data perusahaan di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2012, King David Entertainment memiliki jumlah konsumen sebanyak 475 konsumen yang kemudian pada awal tahun 2013 King David Entertainment berubah menjadi David Entertainment dan jumlah konsumen pun menurun pada tahun 2013 sebanyak 231 konsumen, di tahun 2014 peningkatan jumlah konsumen mulai terlihat sebanyak 375 konsumen, namun jumlah ini belum mampu melampaui jumlah konsumen di tahun 2012. Rebranding secara definisi berarti perubahan identitas, yang harus dilihat sebagai sebuah keputusan strategis dengan rencana yang matang. (Daly dan Moloney, 2004) Rebranding adalah sebuah praktek dari pembentukan nama baru yang merepresentasikan perubahan posisi dalam mind frame para stakeholder dan pembedaan identitas dari kompetitornya (Muzellec et.al, 2003).
4 Saat ingin melaksanakan sebuah resepsi pernikahan, calon pengantin tentu kebingungan tentang apa saja elemen yang dibutuhkan untuk menunjang hari bahagia mereka. Tentu saja calon pengantin yang masih awam tersebut belum memiliki sebuah pengalaman terjun langsung didalam menggelar sebuah acara resepsi pernikahan. Untuk memperluas pengetahuan dari calon pengantin tentu pasangan ini akan mulai bertanya kepada teman atau kerabat mereka yang telah menikah atau yang bekerja dibidang jasa wedding, tentang rekomendasi apa saja yang harus dipersiapkan dan vendor mana saja yang memiliki predikat baik didalam bidang wedding ini. Maka dari itu penulis ingin meneliti apakah Word Of Mouth (WOM) yang terjadi ini cukup berpengaruh dalam menentukan keputusan pembelian dari para calon pengantin ini. Kotler & Keller (2007) mengemukakan bahwa Word Of Mouth Communication (WOM) atau komunikasi dari mulut ke mulut merupakan proses komunikasi yang berupa pemberian rekomendasi baik secara individu maupun kelompok terhadap suatu produk atau jasa yang bertujuan untuk memberikan informasi secara personal. Tentunya pula brand dari sebuah vendor memegang peranan penting, karena saat direkomendasikan tentu brand akan menjadi salah satu hal yang di kemukakan, namun bagaimana bila brand yang telah cukup terkenal dan memiliki predikat cukup baik didalam bidang jasa wedding ini harus melakukan Rebranding karena terjadinya sebuah masalah internal? Akankah Rebranding tersebut mempengaruhi Purchase Decision. Pengertian tersebut berarti perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan dan definisi Purchase Decision menurut Nugroho (2003:38) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasi sikap pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Berdasarkan uraian yang dijabarkan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitan pengaruh yang berjudul “Analisis Pengaruh Rebranding dan Word of Mouth terhadap Purchase Decision (Studi Kasus : David Entertainment Taman Palem).”
5 1.2
Ruang Lingkup Penelitian Responden pada penelitian ini dibatasi, yaitu hanya kepada calon klien David
Entertainment Taman Palem. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara menyebarkan kuesioner kepada para calon konsumen yang akan melangsungkan pernikahan dan mengunjungi booth David Entertainment pada pameran wedding Jakarta Mega Wedding Festival di PRJ pada 27-29 Maret 2015, pameran wedding Balai Samudera pada 10-12 April 2015, pameran wedding Jakarta Mega Wedding Festival di PRJ pada 1-3 Mei 2015. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan manajer marketing David Entertainment diketahui bahwa konsumen yang mengunjungi booth David Entertainment dalam perhari nya mencapai 70 calon konsumen, baik yang hanya bertanya ataupun melakukan deal.
1.3
Identifikasi Masalah Hal- hal yang menjadi permasalahan yang akan diteliti oleh peneliti adalah 1. Apakah rebranding berpengaruh secara signifikan terhadap purchase decision pada David Entertainment? 2. Apakah word of mouth mempengaruhi secara signifikan terhadap purchase decision pada David Entertainment? 3. Apakah rebranding dan word of mouth secara bersamaan berpengaruh secara signifikan terhadap purchase decision pada David Entertainment?
1.4
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang ingin diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui apakah rebranding berpengaruh secara signifikan terhadap purchase decision pada David Entertainment. 2. Mengetahui apakah word of mouth berpengaruh secara signifikan terhadap purchase decision pada David Entertainment. 3. Mengetahui apakah rebranding dan word of mouth berpengaruh secara signifikan terhadap purchase decision pada David Entertainment.
6 1.5
Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini : 1. Bagi Perusahaan Penelitian dapat berguna bagi pihak manajemen untuk data kondisi manajemen perusahaan dan data input untuk perencanaan perusahaan dalam meningkatkan keputusan pembelian pelanggan serta menyusun strategi pemasaran agar dapat terus mempertahankan eksistensi dan mendatangkan konsumen baru. 2. Bagi Penulis Sebagai sarana dalam mengaplikasikan teori yang telah diterima selama perkuliahan, khususnya pada bidang Manajemen Pemasaran, sehingga penulis dapat memperoleh pengetahuan dan memperluas wawasan. 3. Bagi Pembaca Sebagai sarana untuk menambah wawasan mengenai strategi pemasaran sebuah perusahaan dan diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan informasi bagi mereka yang membaca dan nantinya dapat digunakan sebagai gambaran atau panduan bagi usaha penelitian ilmiah lain yang memiliki hubungan dengan penelitian ini dan penelitian ini dapat menjadi pedoman bagi penelitian-penelitian baru dan gagasan-gagasan baru lainnya. 4. Bagi Pengembangan Ilmu: Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan baru mengenai terjadinya fenomena manajemen pemasaran yang nyata dan ditujukan agar dapat di pelajari oleh generasi-generasi penerus bangsa lainnya.
1.6
State of the Art Dari Jurnal “The Effectiveness of Rebranding as a Comparative study of
Ghanaian Business Using the Principles of Corporate Rebranding.” menyatakan bahwa saat sebuah perusahaan ingin melakukan Rebranding maka harus memperhatikan tiga prinsip, yakni: 1. Saat ingin melakukan Rebranding harus sesuai dengan visi perusahaan dan melakukan Rebranding yang lebih baik dan lebih modern walaupun sekedar mengganti logo.
7 2. Saat perusahaan ingin melakukan Rebranding harus mempertahankan ciri khas perusahaan, mempertahankan setidaknya beberapa konsep inti untuk nantinya membangun berupa jembatan dari merek perusahaan yang lama untuk merek perusahaan yang akan di Rebranding. 3. Saat perusahaan ingin melakukan Rebranding maka diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pasar lainnya, sehingga dapat memperluas pasar.
Berdasarkan jurnal ‘Impact of word of mouth on consumer behavior in indian healthcare industry” menyatakan bahwa konsumen senang melihat berbagai iklan di media cetak ataupun elektronik namun yang paling memperngaruhi keputusan konsumen dalam memilih produk atau jasa adalah dengan mendengarkan pengalaman orang lain saat konsumen mendengar cerita-cerita positif tentang sebuah brand, hal itu akan memudahkan konsumen untuk memutuskan pilihan mereka. Sedangkan dari Jurnal “The Impact of Word Of Mouth (WOM) on the Purchasing Decision of the Jordanian Consumer.” menyatakan bahwa perusahaan harus menyadari betapa pentingnya word of mouth didalam strategi pemasaran. Perusahaan harus membangun hubungan yang baik dengan konsumen dan memastikan loyalitas mereka untuk merekomendasikan sebuah produk atau jasa kepada rekan-rekannya ataupun di social media online, dengan mengandalkan word of mouth yang sudah terbangun dengan baik dan akan menghemat biaya pemasaran sebuah perusahaan. Semua manajer perusahaan harus paham bahwa dengan adanya konsumen yang terpuaskan maka akan mendatangkan konsumen-konsumen baru lainnya melalui word of mouth.
8 Tabel 1.2 Penelitian-Penelitian Terdahulu Peneliti
Penelitian
Hasil Penelitian
Bety
Analisis pengaruh
Di dalam penelitian ini strategi merek
Oktavianita,
strategi branding
memiliki pengaruh yang positif dan
Imam Santoso,
terhadap keputusan
signifikanterhadap keputusan pembelian
Rizky Luthfian
pembelian pada rumah pada rumah makan Ayam Bakar Wong
Ramadhan,
makan ayam bakar
Solo
2014.
wong solo dengan
pengaruh positif dan signifikan terhadap
pendekatan partial
citra merek pada rumah makan Ayam
least square
Bakar Wong Solo
Nawaz Ahmad,
Impact of word of
Di dalam penelitian ini di jabarkan bahwa
Jolita
mouth on consumer
word of mouth berpengaruh positif
Vveinhardt,
buying decision
terhadap
dan
strategi
consumer
merek
memiliki
buying
decision
Rizwan
dikarenakan konsumen akan memilih
Raheem
advertising namun konsumen cenderung
Ahmed, 2014.
mudah terpengaruh oleh word of mouth, konsumen akan menjadi salesman untuk perusahaan
jika
mereka
merasakan
pengalaman yang baik Jamid Ul Islam,
Impact of word of
Di dalam penelitian ini di jabarkan bahwa
Dr. Rahela
mouth on consumer
word of mouth berpengaruh secara positif
Farooqi, 2013
behavior in indian
terhadap
healthcare industry
konsumen cenderung bergantung pada
consumer
behavior,
karena
word of mouth untuk memilih health care institute Ahmad M
The Impact of word of
Di dalam penelitian ini di jabarkan bahwa
Zamil, 2011
mouth (WOM) on the
word of mouth berpengaruh secara positif
purchasing decision of terhadap purchase decision. Word of the jordania consumer mouth di nilai dapat memangkas biaya marketing sebuah perusahaan apabila terjalankan dengan baik dan citra yang di dapat dari word of mouth itu sendiri positif
9 Peneliti
Penelitian
Hasil Penelitian
Frank
The Effectiveness of
Di dalam penelitian ini di jabarkan bahwa
Frimpong
Rebranding as a
rebranding
akan
Opuni, Michael
Comparative study of
perusahaan
menjalankan
Sarkodie
Ghanaian Business
yang
dengan
Baffoe, 2013
Using the Principles
rebranding yang terjadi tidak terpaut jauh
of Corporate
dengan brang terdahulu baik dalam
Rebranding
perubahan logo, tagline ataupun warna
baik
merk Sumber: Penulis (2015)
berhasil
apabila
komunikasi
konsumen
serta
10