BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan yang utama di Indonesia yang memiliki sebuah kontribusi yang berpengaruh sangat besar dalam membiayai pertumbuhan dan perkembangan di setiap negara, contohnya ialah negara Indonesia. Setiap perkembangan baik dari sisi ekonomi, sosial, budaya, pembangunan, pendidikan yang berguna untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di dalam suatu negara. Pemungutan pajak di Indonesia, bersumber dari 2 kategori, yaitu pendapatan pajak dari pemerintah pusat dan dari pemerintah daerah. Pendapatan pajak pusat ini dipungut oleh 2 (dua) instansi, yaitu Direktorat Jendral Pajak yang bertugas untuk memungut Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM), dan Bea Materai, serta Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang bertugas untuk memungut Bea Masuk dan Cukai. Menurut Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007, Cukai adalah pungutan negara yang dikenakan terhadap barang-barang tertentu yang mempunyai sifat dan karakteristik yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 itu sendiri. Barang-barang tertentu yang mempunyai sifat dan karakteristik yang ditetapkan oleh Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 adalah barang yang konsumsinya
perlu
dikendalikan,
peredarannya
perlu
diawasi,
pemakaiannya dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat atau lingkungan hidup, serta pemakaiannya dikenakan pembebanan negara demi keadilan dan keseimbangan. Di mana salah satunya adalah minuman beralkohol. Di Indonesia ini, terdapat berbagai perusahaan yang memproduksi minuman beralkohol, yang tentunya setiap perusahaan yang memproduksi minuman beralkohol tersebut mempunyai kewajiban untuk membayar cukai sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku. Penulis berencana untuk menganalisis pembayaran cukai yang
1
2 dilakukan oleh perusahaan yang memproduksi minuman beralkohol di Indonesia dalam periode tahun 2013-2015. Dalam hal ini, penulis mengambil PT. Sembilan Sahabat Sejati, salah satu perusahaan di Indonesia yang memproduksi minuman beralkohol untuk dijadikan objek penelitian atas pembayaran cukainya. Dengan ini maka akan dibuat karya tulis dengan judul “Analisis Perhitungan Pembayaran Cukai Minuman Beralkohol Golongan A Periode 2013 - 2015 (Studi Kasus PT. Sembilan Sahabat Sejati)” untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.
1.2
Rumusan Masalah 1. Bagaimana tata cara dan hasil perhitungan pembayaran cukai PT. Sembilan Sahabat Sejati menurut tarif cukai minuman beralkohol yang berlaku didasari dari Selling In dalam periode tahun 2013? 2. Bagaimana tata cara dan hasil perhitungan pembayaran cukai PT. Sembilan Sahabat Sejati menurut tarif cukai minuman beralkohol yang berlaku didasari dari Selling In dalam periode tahun 2014? 3. Bagaimana tata cara dan hasil perhitungan pembayaran cukai PT. Sembilan Sahabat Sejati menurut tarif cukai minuman beralkohol yang berlaku didasari dari Selling In dalam periode tahun 2015?
1.3
Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dibatasi menjadi ke dalam ruang lingkup berikut, yaitu : 1.
Jenis minuman beralkohol yang diteliti pengenaan tarif cukainya adalah bir (minuman beralkohol golongan A).
2.
Cukai bir yang diteliti adalah bir yang didistribusikan oleh PT. Sembilan Sahabat Sejati.
3.
Perhitungan analisis yang dilakukan penulis didasarkan pada jumlah liter dalam metode Selling-In (Pemasukan BKC ke dalam Gudang) PT. Sembilan Sahabat Sejati.
4.
Melakukan analisis mengenai jumlah pengenaan cukai yang seharusnya dibayarkan oleh PT. Sembilan Sahabat Sejati melalui PT. Delta Djakarta kepada Direktorat Jendral Bea dan Cukai menurut analisis penulis yang berdasarkan dari data HL PT. Sembilan Sahabat Sejati secara 3 periode
3 terakhir, yaitu 2013-2015. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penulisan Tujuan dalam melakukan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui tata cara dan hasil perhitungan pembayaran cukai PT. Sembilan Sahabat Sejati menurut tarif cukai minuman beralkohol yang berlaku didasari dari Selling In dalam periode tahun 2013. 2. Mengetahui tata cara dan hasil perhitungan pembayaran cukai PT. Sembilan Sahabat Sejati menurut tarif cukai minuman beralkohol yang berlaku didasari dari Selling In dalam periode tahun 2014. 3. Mengetahui tata cara dan hasil perhitungan pembayaran cukai PT. Sembilan Sahabat Sejati menurut tarif cukai minuman beralkohol yang berlaku didasari dari Selling In dalam periode tahun 2015.
Manfaat Penelitian ini adalah :
1.
Manfaat Teoritis : Karya tulis ini diharapkan untuk menambah wawasan pembaca tentang cukai yang dikenakan terhadap perusahaan yang memproduksi minuman beralkohol di dalam negeri, serta memberikan penjelasan tentang kontribusi yang terjadi dan seharusnya sesuai dengan peraturan cukai Alkohol yang dikemukakan
oleh
Menteri
Keuangan
(2010
:
NOMOR
62/PMK.011/2010. 2013 : NOMOR 207/PMK.011/2013 ) ketika terjadi kegiatan penjualan. (Namun untuk PT. Sembilan Sahabat Sejati, ini merupakan kegiatan pembelian, kegiatan penjualan dilihat dari sisi PT. Delta Djakarta)
4 2. Manfaat Practical : Karya Tulis ini dapat digunakan sebagai pengetahuan semua pihak yang terkait dengan jalur-jalur perdagangan minuman beralkohol produksi dalam negeri, dengan mengetahui tata cara pemungutan kemudian
dipraktekan
dan
dilakukan
sebagaimana
dengan
prosedur-prosedur yang seharusnya dilaksanakan sesuai dengan cukai terhadap minuman beralkohol yang dikemukakan oleh Menteri Keuangan (2010 : NOMOR 62/PMK.011/2010. 2013 : NOMOR 207/PMK.011/2013 ) kepada Bea dan Cukai.
1.5.
Sistematika Pembahasan Dalam skripsi ini, sistematika pembahasan memberikan gambaran secara garis besar mengenai tahap-tahap yang dijelaskan dalam setiap bab, sehingga dapat berguna dalam memudahkan pemahaman dari skripsi ini. Berikut adalah gambaran singkat yang akan dikemukakan dalam tiap bab diantaranya :
BAB 1
PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, identifikasi masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan.
BAB 2
LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dan mendukung dalam penyusunan penelitian ini dari masalah atau topik bahasan yang dipilih, yaitu Cukai, Direktorat Jendral Bea dan Cukai, Dasar Hukum Cukai, Barang Kena Cukai dan Barang Tidak Kena Cukai, Pembebasan Cukai, Pengenaan Tarif Alkohol dari Bea dan Cukai, Cukai Alkohol yang Dikemukakan oleh Menteri Keuangan (2010
:
NOMOR
62/PMK.011/2010.
2013
:
NOMOR
207/PMK.011/2013 ), Tata Cara Pemungutan Cukai terhadap Minuman Beralkohol Kepada Bea dan Cukai, Produk dan Dasar Pengenaan Cukai, Kegiatan Impor yang Dikenakan Cukai, Prosedur Tagihan Cukai Jika Kurang Bayar, serta mengenai Minuman Beralkohol. Dalam bab ini
5 terdapat
informasi-informasi
yang
diperoleh
dari
peninjauan
kepustakaan maupun informasi lain yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.
BAB 3
OBJEK DAN METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai objek penelitian seperti sejarah singkat perusahaan, bidang usaha, struktur organisasi dan uraian kerja terkait perusahaan yang dijadikan sebagai objek penelitian, serta desain penelitian dan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini.
BAB 4
ANALISIS DAN BAHASAN Bab ini menguraikan tentang hasil evaluasi dan analisis dari topik skripsi mengenai bagaimana penghitungan cukai yang dikenakan terhadap PT. Sembilan Sahabat Sejati sesuai dengan peraturan yang dikemukakan
oleh
Menteri
Keuangan
(2010
:
NOMOR
62/PMK.011/2010. 2013 : NOMOR 207/PMK.011/2013) berdasarkan dari data HL Selling In yang dimiliki oleh perusahaan.
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN Bab ini menjelaskan mengenai simpulan hasil dari pembahasan dan penelitian yang telah diperiksa serta memberikan saran yang bermanfaat bagi semua pihak.
1.6
State of Art No. Penulis 1.
Judul dan Objek
Hasil
Dewi
Analisis Kebijakan Analisis yang dilakukan oleh
Maharani
Pelekatan
Ismitania
Cukai
S.E
Pita Penulis merupakan tata cara dan
Minuman perhitungan jumlah pembayaran
(2013) Mengandung Alkohol
Etil yang harus dibayarkan kepada
Buatan Bea dan Cukai, namun kebijakan
Dalam Negeri
dari Penulis Dewi Maharani Ismitania merupakan kebijakan pengawasan terhadap MMEA, apa
6 saja yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam pengawasan tersebut.
2.
Lailan
Analisis
Analisis
yang
Syafrina S.E Faktor-Faktor yang penulis (2008)
Mempengaruhi
dibahas
Lailan
penerimaan
oleh
merupakan
cukai
terhadap
Penerimaan Cukai Tembakau,
sedangkan
penulis
Tembakau
tentang
di membahas
pengenaan
Sumatera
Utara cukai terhadap MMEA (Minuman
(Studi
Kasus Mengandung Etil Alkohol), walau
Kantor Pelayanan ditangani oleh bea dan cukai Bea
dan
Cukai untuk dua hal tersebut, namun
Medan)
memiliki perbedaan konsep dan tata cara perhitungan.
3.
Bonifacius
Pelaksanaan
Perbedaannya
Brizanda
Fungsi Kantor Bea yang
Kurniawan
dan
Cukai Bonifacius
S.H (2009)
Surakarta
Dalam pelaksanaan fungsi-fungsi kantor
Pemberantasan
terletak
bahwa
oleh
penulis
dibahas
merupakan
bea dan cukai terhadap barang
Barang Palsu dan palsu dan bajakan sebagaimana Hasil
Bajakan yang dimaksudkan oleh UU No
Setelah
17
Tahun
2006
Kepabeanan,
Berlakunya
sedangkan oleh penulis skripsi ini
Undang-Undang
membahas tata cara perhitungan
Nomor 17 Tahun MMEA sesuai dengan PMK No 2006
Tentang 207/PMK.011/2013
Kepabeanan
dikenakan sesuai dengan UU No 37 Tahun 2007
Sumber : library.binus.ac.id.
dan