BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Penelitian Sebuah organisasi atau perusahaan tentunya terdiri dari orang-orang yang bekerja bersama untuk mencapai sebuah tujuan yang sama. Ada orangorang yang berperan sebagai pimpinan atau manajer, dan ada pula yang berperan sebagai karyawan. Dalam perjalanan untuk mencapai tujuan perusahaan, tentunya orang-orang di dalam perusahaan harus saling berkomunikasi
satu
sama
lain
terutama
dengan
pihak-pihak
yang
berhubungan dengan perusahaan. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan komunikasi. Komunikasi hadir dan berperan besar dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan pribadi maupun di lingkungan bermasyarakat, termasuk dalam dunia pekerjaan. Salah satu konteks komunikasi yang sering berlangsung dalam perusahaan adalah komunikasi
interpersonal
atau
komunikasi
antarpribadi.
Komunikasi
interpersonal dalam perusahaan nyata terlihat dari komunikasi antara pimpinan dengan karyawan dan karyawan dengan karyawan. Dalam dunia kerja, individu tidak bekerja sendirian namun bekerja bersama dengan individu-individu lainnya yang berperan sebagai pemimpin maupun rekan kerja dalam mencapai tujuan perusahaan. Komunikasi interpersonal menjadi sesuatu yang penting untuk diteliti karena komunikasi interpersonal
dapat
mempengaruhi
perilaku
organisasi
(Shulyn
&
Yazdanifard, 2013). Dapat dikatakan bahwa salah satu yang berpengaruh pada keberhasilan perusahaan adalah kemampuan komunikasi interpersonal setiap orang di dalamnya. Komunikasi interpersonal merujuk kepada komunikasi yang terjadi secara langsung antara dua orang (West & Turner, 2008). Komunikasi interpersonal yang biasa terjadi di dalam perusahaan adalah komunikasi secara tatap muka dan komunikasi tanpa tatap muka melalui penggunaan alat-alat komunikasi berbasis teknologi seperti telepon dan instant messenger. Dalam dunia kerja, komunikasi interpersonal sangat penting (Wood, 2015), hal ini didukung oleh beberapa survey antara lain: 1) National Survey of Employers melaporkan bahwa 89% atasan merasa bahwa murid perguruan tinggi perlu fokus dalam 1
2 mempelajari komunikasi secara lisan dan tertulis untuk menjadi seorang profesional (Rhodes, 2010). 2) Survey sejenis yang dilakukan pada tahun 2012 melaporkan bahwa atasan berpendapat bahwa kunci kualitas dari para pelamar pekerjaan
adalah
kemampuan
interpersonal,
kemampuan
komunikasi lisan, dan kemampuan beradaptasi (Selingo, 2012). 3) Survey terbaru pada tahun 2013 menemukan bahwa 93% atasan merasa kemampuan berpikir kritis dan komunikasi yang jelas dari para kandidat pekerja lebih penting dari gelar sarjana yang dimilikinya (Hart Research, 2013).
Dalam sebuah perusahaan atau organisasi, manajer yang merupakan atasan adalah orang yang memimpin perusahaan dan karyawan dalam meningkatkan kinerja untuk mencapai keberhasilan perusahaan. Sebagai orang yang memimpin sebuah divisi dalam perusahaan dan bertugas membimbing,
mengarahkan,
dan
memiliki
tanggung
jawab
dalam
pelaksanaan tugas dan tanggung jawa tertentu, manajer dituntut untuk memiliki kemampuan komunikasi interpersonal yang baik. Nantinya kemampuan komunikasi interpersonal yang dimiliki oleh manajer dapat diterapkan dalam strategi kepemimpinannya dalam divisi yang dipimpin. Apapun strategi kepemimpinan yang diterapkan dalam organisasi, komunikasi interpersonal antara manajer dengan karyawan harus tetap terjaga (Purwanto, 2006). Kepemimpinan adalah proses pengaruh sosial dalam hubungan interpersonal, penetapan keputusan, dan pencapaian tujuan (Soekarso & Putong, 2015). Berdasarkan pendapat dari Soekarso dan Putong, dapat dipahami bahwa strategi kepemimpinan memiliki kaitan erat dengan hubungan interpersonal yang dijalin melalui komunikasi interpersonal. Strategi kepimpinan menjadi sesuatu hal yang penting seiring dengan ketatnya persaingan di dunia bisnis. Untuk tetap bertahan dalam persaingan bisnis, perlu ada strategi kepemimpinan yang baik yang tentunya melibatkan komunikasi interpersonal yang baik. Hal ini yang menjadi salah satu latar belakang peneliti untuk mengangkat penelitian mengenai penerapan komunikasi interpersonal dalam strategi kepemimpinan.
3 Ketatnya persaingan di dunia bisnis salah satunya dirasakan oleh PT. Drinita Solution. PT. Drinita Solution adalah salah satu perusahaan baru yang bergerak di bidang distribusi aksesoris smartphone dan PC tablet dengan merek CAPDASE, AHHA dan Celly di Indonesia. PT. Drinita Solution merupakan salah satu dari dua distributor resmi (authorized distributor) merek aksesoris smartphone dan PC tablet CAPDASE di Indonesia. Mengawali bisnis di bidang aksesoris smartphone dan PC tablet sejak tahun 2000, PT. Drinita Solution resmi berbentuk badan hukum pada tahun 2009 dan siap memasuki bisnis modern channel. Bisnis aksesoris smartphone dan PC tablet di Indonesia cukup menawarkan masa depan yang cerah seiring dengan jumlah penggunanya yang semakin banyak. CAPDASE Ltd. sendiri mencatat perkembangan industri digital di Indonesia dengan jumlah pengguna perangkat mobile sebanyak 72 juta orang di Indonesia (Jose, 2015). Tingginya angka pengguna smartphone di Indonesia menyebabkan meningkatnya permintaan pasar akan aksesoris smartphone, yang membuat PT. Drinita Solution sebagai perusahaan yang sedang berkembang di Indonesia. Sebagai distributor, PT. Drinita Solution menerima dan mendistribusikan permintaan berbagai produk merek CAPDASE, AHHA dan Celly dari seluruh Indonesia. Selain sebagai distributor, PT. Drinita Solution juga memiliki beberapa gerai atau toko yang menjual produk merek CAPDASE, AHHA dan Celly serta bekerja sama dengan berbagai pihak terkait penjualan produk. Kantor PT. Drinita Solution terdiri dari beberapa divisi yang dipimpin oleh manajer-manajer. Manajer adalah orang yang bertanggung jawab atas hasil kerja satu orang atau lebih dalam suatu organisasi dimana manajer adalah orang yang menerima laporan dari pihak lain (Suprapto, 2009). Pada awal berdiri, PT. Drinita Solution memiliki permasalahan dimana beberapa karyawan merasa tidak nyaman untuk melalukan komunikasi terlebih dahulu kepada atasan mereka. Padahal dalam sebuah perusahaan, perlu ada komunikasi yang baik antara manajer dengan karyawan dan begitu pula sebaliknya. Untuk mengatasi permasalahan ini, manajer PT. Drinita Solution menerapkan atau mengimplementasikan komunikasi interpersonal ke dalam strategi kepemimpinannya sehingga tercipta lingkungan kerja yang nyaman dan akrab sehingga tidak ada lagi keragu-raguan dari karyawan untuk
4 melakukan
komunikasi dengan
manajer.
Kinerja
sebuah
organisasi
bergantung pada kemampuan komunikasi interpersonal pemimpinnya (Singh, 2014). Maka dari itu perlu ada implementasi komunikasi interpersonal dalam strategi kepemimpinannya. Melihat hal ini, maka penulis memutuskan untuk mengangkat judul penelitian ini adalah “Implementasi Komunikasi Interpersonal dalam Strategi Kepemimpinan Manajer PT. Drinita Solution”.
1.2.
Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan pada bagian sebelumnya maka fokus dari skripsi ini adalah: “Implementasi
komunikasi
interpersonal
dalam
strategi
kepemimpinan manajer di PT. Drinita Solution”.
1.3.
Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan fokus penelitian yang telah dipaparkan pada bagian sebelumnya, maka penulis menetapkan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1) Bagaimana kemampuan komunikasi interpersonal manajer PT. Drinita Solution? 2) Bagaimana
implementasi
atau
penerapan
komunikasi
interpersonal yang efektif oleh manajer PT. Drinita Solution dalam strategi kepemimpinannya?
1.4.
Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah: 1) Mengetahui kemampuan komunikasi interpersonal manajer PT. Drinita Solution. 2) Mengetahui
implementasi
atau
penerapan
komunikasi
interpersonal yang efektif oleh manajer PT. Drinita Solution dalam strategi kepemimpinan di unit kerjanya.
5 Dengan adanya penelitian ini, diharapkan penelitian ini dapat membawa manfaat bagi para pembaca, berikut adalah manfaat dari penelitian ini: a. Manfaat Akademis 1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai penerapan komunikasi interpersonal dalam strategi kepemimpinan. 2) Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan menjadi referensi untuk penelitian berikutnya yang berkaitan dengan penerapan komunikasi interpersonal dalam strategi kepemimpinan. b.
Manfaat Praktis 1) Penelitian ini diharapkan dapat memberi infomasi kepada PT. Drinita
Solution
mengenai
pentingnya
implementasi
komunikasi interpersonal dalam strategi kepemimpinan. 2) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi perusahaan
dalam
pemecahan
masalah
komunikasi
interpersonal dan strategi kepemimpinan.
c.
Manfaat Umum/Masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan mendorong
implementasi
atau
penerapan
komunikasi
interpersonal dalam strategi kepemimpinan di lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan pemerintahan, maupun lingkungan kerja.
1.5.
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, fokus penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat yang akan didapat melalui skripsi ini, serta ditutup dengan sistematika penulisan.
6 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori apa saja yang akan digunakan dalam skripsi ini, baik teori umum maupun teori khusus terkait dengan komunikasi interpersonal dan keberagaman dalam dunia kerja.
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan metode dan langkah-langkah yang digunakan penulis untuk mendapatkan dan menganalisa data penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis serta mendapatkan hasil penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini penulis akan mendeskripsikan objek penelitian, memaparkan hasil penelitian, serta membahas hasil penelitian yang sudah dikumpulkan oleh peneliti dan menghubungkan hasil tersebut dengan teori-teori yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, penulis akan memberikan kesimpulan serta saran akademis, saran praktis, dan saran umum terkait dengan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis.