BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Indonesia merupakan
salah satu prioritas dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal ini karena usaha tersebut merupakan tulang punggung sistem ekonomi kerakyatan yang tidak hanya ditujukan untuk mengurangi masalah kesenjangan antarpelaku usaha, tapi juga
untuk pengentasan kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja. Lebih dari itu, pengembangan UKM mampu memperluas basis ekonomi dan dapat memberikan konstribusi yang signifikan dalam mempercepat perubahan struktural, yaitu meningkatnya perekonomian daerah dan ketahanan ekonomi nasional. Dikutip dari harian Republika edisi 12 September 2012, Pertumbuhan jumlah wirausahawan saat ini berkembang pesat seiring dengan dukungan pemerintah. Berdasarkan data BPS tahun 2012, jumlah wirausahawan di Indonesia mencapai 3.707.205 orang, sedangkan Berdasarkan Kadin (Kantor Dagang dan Industri ) di Bandung sendiri saat ini terdapat 3000 unit UMK. Saat ini pertumbuhan wirausahawan yang semakin meningkat tidak diiringi dengan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil, yang mana berdasarkan berita resmi Badan Pusat Statistik tahun 2012 pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil pada triwulan II turun sebesar -6,38 % pada triwulan I bagi semua sektor Industri kecuali tekstil, elektronik dan optik, dan pengolahan tembakau. Sentra sepatu Cibaduyut juga ikut
berkontribusi pada penurunan
pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil tahun 2012. Berdasarkan data yang diperoleh dari Instalasi Pengembangan IKM Persepatuan Cibaduyut terdapat beberapa unsur atau potensi yang mengalami penurunan dari tahun ke tahun yang dapat dilihat dalam Grafik 1.1 berikut
Unit Usaha
870
860 850
840
830
Unit Usaha
820
810 800 2005
2006
2007
2008
2009
Gambar 1.1 Grafik Jumlah Unit Usaha di Sentra Persepatuan Cibaduyut tahun 2005-2009 Sumber : Instalasi Pengembangan IKM Persepatuan Cibaduyut Dinas Industri & Perdagangan kota Bandung (2013)
Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa jumlah unit kerja atau UKM di Cibaduyut mengalami pertumbuhan yang fluktuatif. Tahun 2005 jumlah unit kerja sebanyak 845 unit, kemudian menurun ditahun 2006 menjadi 828 unit kerja. Pada tahun 2007, unit kerja persepatuan di Cibaduyut mengalami peningkatan menjadi 847 dan terus meningkat ditahun 2008 menjadi 867 unit kerja. Namun sayangnya penurunan jumlah unit kerja terjadi kembali ditahun 2009 menjadi 844 unit kerja saja. Tidak hanya dari segi jumlah UKM/Unit kerja yang mengalami fluktuasi jumlah dari tahun ke tahun, begitu pula terjadi pada penyerapan jumlah tenaga kerja di Sentra IKM Persepatuan Cibaduyut.
Tenaga Kerja
3650
3600
3550
Tenaga Kerja
3500
3450
3400 2005
2006
2007
2008
2009
Gambar 1.2 Grafik Jumlah Tenaga Kerja di Sentra Persepatuan Cibaduyut tahun 2005-2009 Sumber : Instalasi Pengembangan IKM Persepatuan Cibaduyut Dinas Industri & Perdagangan kota Bandung (2013)
Terlihat dari Grafik 1.2 jumlah tenaga kerja di atas, tahun 2005 jumlah tenaga kerja di Sentra Persepatuan Cibaduyut sebanyak 3556 orang, kemudian mengalami penurunan ditahun 2006 menjadi 3496 orang, ditahun 2007 dan 2008 jumlah tenaga kerja mengalami peningkatan, namun seiring dengan penurunan jumlah unit kerja maka penyerapan tenaga kerjapun ikut menurun. Ditahun 2009 jumlah tenaga kerja di Sentra Persepatuan Cibaduyut menjadi sebanyak 3590 orang. Dari segi volume produksi per tahun ternyata data dilapangan membuktikan bahwa lagi-lagi mengalami grafik yang fluktuatif dan diakhiri oleh penurunan jumlah produksi ditahun 2009. Ditahun 2005 jumlah produksi sepatu mencapai angka 4.046.700 pasang sepatu, kemudian mengalami penurunan kembali ditahun berikutnya menjadi 3.310.800 pasang sepatu, di tahun 2007 peningkatan jumlah produksi terjadi menjadi 4.546.300 pasang dan meningkat kembali ditahun 2008 menjadi 4.952.780 pasang sepatu. Karena unit kerja dan tenaga kerja yang menurun di tahun 2009 maka berimbas pula pada penurunan volume produksi
ditahun yang sama menjadi hanya 4.091.200 pasang sepatu saja. Berikut Grafik 1.3 jumlah produksi sepatu di sentra persepatuan Cibaduyut:
Produksi/Thn
6000000
5000000
4000000 3000000
Produksi/Thn
2000000 1000000 0 2005
2006
2007
2008
2009
Gambar 1.3 Grafik Jumlah Produksi Sepatu per tahun di Sentra Persepatuan Cibaduyut tahun 2005-2009 Sumber : Instalasi Pengembangan IKM Persepatuan Cibaduyut Dinas Industri & Perdagangan kota Bandung (2013)
Menurut Tommy pengurus Ikatan Pengrajin Sepatu Cibaduyut, ketika diwawancarai oleh redaksi Tribun News Januari 2012 Penurunan segi unit kerja, tenaga kerja, dan volume produksi disebabkan oleh
kendala permodalan dan
tenaga ahli.(www.tribunnews.com). Berdasarkan laporan akhir Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, aspek permodalan yang dimiliki oleh para pedagang di kawasan sentra perdagangan Cibaduyut adalah modal sendiri, modal pinjaman, dan uang muka dari buyer (PO). Pada umumnya pengusaha yang kuat mempunyai modal sendiri yang besar dan kebutuhan akan modal berusaha meminjam dari lembaga perbankan. Sedangkan untuk usaha kecil lebih cenderung mengandalkan dari uang muka (PO) dan modal sendiri. Karena proses dan sistem jual beli yang rata – rata mengandalkan uang muka dari konsumen sebagai modal, maka posisi tawar pedagang kecil di kawasan Cibaduyut relatif tidak kuat. Saluran distribusi dapat
mendikte atau memonopoli para pedagang, baik mengenai harga, diskon, pembayaran, sampai penyerahan barang.
Kebanyakan pengusaha sepatu khususnya pengusaha kecil terperangkap
dengan “dikte” yang dilancarkan saluran distribusi sebagai suatu ketergantungan.
Karena peningkatan modal usaha melalui penyisihan keuntungan dirasakan relatif
lambat dan keuntungan yang relatif rendah, maka hal diatas yang menyebabkan penurunan jumlah UKM (unit kerja) yang secara efek domino berimbas pula pada penurunan jumlah tenaga kerja dan volume produksi sepatu di sentra persepatuan
Cibaduyut. Salah satu unsur modal adalah modal kerja. Modal kerja adalah keseluruhan dari jumlah aktiva lancar (Riyanto;2009). Untuk mempertahankan kelangsungan usaha maka modal kerja harus dikelola dengan efektif dan efisien, karena sebagian besar sumber daya yang dimiliki perusahaan tertanam di modal kerja yang mana modal kerjalah yang membiayai semua kegiatan operasi perusahaan. Modal kerja yang berlebihan menunjukan adanya dana yang tidak produktif, sebaliknya kekurangan modal kerja akan menimbulkan hilangnya kesempatan untuk mendapatkan profit. Heizer
&
Render
(2009)
menyatakan
mempengaruhi peningkatan kinerja
bahwa
faktor-faktor
yang
sektor usaha mikro dan kecil (UMK)
dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor-faktor eksternal dan faktor-faktor internal. Faktor internal meliputi (1) area fungsional pemasaran (pelayanan, distribusi, promosi, harga, jalur distribusi, dan penempatan produk); (2) area keuangan (pinjaman, biaya modal, modal kerja, piutang, utang, pengendalian keuangan, dan jalur kredit); (3) area operasi Sedangkan faktor eksternal meliputi aspek sosial budaya dan ekonomi, serta peranan lembaga terkait seperti pemerintah Berdasarkan beberapa data dan
literatur yang telah disarikan mengenai
masalah diatas dan maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai “PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA SENTRA PENGRAJIN SEPATU CIBADUYUT”
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
masalah untuk diteliti sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi modal kerja pada pengrajin sepatu di Cibaduyut
Bandung?
2. Bagaimana kondisi keberhasilan usaha yang telah dicapai pengrajin sepatu
di Cibaduyut Bandung?
3. Seberapa besar pengaruh modal kerja terhadap keberhasilan usaha pengrajin sepatu di Cibaduyut Bandung?
4. Seberapa besar hubungan modal kerja dengan keberhasilan usaha pengrajin sepatu Cibaduyut Bandung? 1.3
Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap data dan informasi yang berhubungan dengan faktor keberhasilan usaha khusunya modal kerja, pengaruhnya terhadap keberhasilan usaha sepatu di Cibaduyut dengan tujuan memperoleh temuan mengenai: 1. Kondisi modal kerja pada pengrajin sepatu Cibaduyut Bandung. 2. Kondisi keberhasilan usaha yang telah dicapai pengrajin sepatu Cibaduyut Bandung. 3. Besarnya pengaruh modal kerja terhadap keberhasilan usaha pengrajin sepatu Cibaduyut Bandung 4. Besarnya hubungan antara modal kerja dengan keberhasilan usaha pengrajin sepatu Cibaduyut Bandung
1.3.2
Manfaat
Dengan diperolehnya informasi tentang pengaruh modal kerja terhadap
keberhasilan usaha dari penelitian ini diharapkan akan memperoleh manfaat bagi
pihak-pihak yang bersangkutan sebagai berikut : 1) Bagi penulis a. Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat penyelesaian
pendidikan Diploma IV, Program Studi Administrasi Bisnis, Jurusan
Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Bandung.
b. Menambah pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan penelitian di bidang bisnis, terutama mengenai pengaruh modal kerja dan keberhasilan usaha c. Dapat mengaplikasikan pengetahuan yang didapat selama kuliah di Politeknik Negeri Bandung, terutama mata kuliah yang berkaitan erat dengan bisnis. 2) Bagi perusahaan/Instansi Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran dari aspek praktis bagi pengusaha sepatu Cibaduyut mengenai pengaruh modal kerja terhadap keberhasilan usaha. 3) Bagi Institusi Polban dan Jurusan Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta sebagai bahan perbandingan khususnya mengenai pengaruh modal kerja terhadap keberhasilan usaha. 4) Pembaca a. Menambah wawasan bagi pembaca mengenai pengaruh modal kerja terhadap keberhasilan usaha perusahaan. b. Sebagai informasi bagi pembaca yang ingin melakukan penelitian yang sama atau penelitian lanjutan mengenai pengaruh modal kerja terhadap keberhasilan usaha perusahaan.
1.4
Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan laporan dalam penyelesaian tugas akhir ini berisi bab-
bab yang setiap bab memiliki sub bab yang mencakup pembahasan-pembahasan
dalam penelitian. Sistematika penyusunan laporan secara keseluruhan adalah sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN, meliputi :
1. Latar belakang masalah, isi dari bagian ini adalah mengenai informasi dan melatarbelakangi masalah yang ada pada penelitian ini
2. Identifikasi masalah, isi dari bagian ini adalah rumusan masalah penelitian yang dibatasi berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dalam sebuah penelitian. 3. Tujuan penelitian, isi dari bagian ini disebutkan untuk apa penelitian ini dilakukan dan apa yang akan dihasilkan dari penelitian ini. 4. Manfaat penelitian, isi dari bagian ini disebutkan manfaat dalam melakukan penelitian, baik bagi penulis, pembaca, dan perusahaan. 5. Sistematika laporan, meliputi gambaran urutan isi dari laporan penelitian ini. 6. Lokasi dan waktu penelitian, meliputi kapan dan dimana penelitian ini dilakukan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA, meliputi : 1. Tinjauan pustaka, dalam tinjauan pustaka dibahas mengenai teori-teori yang mendasari penelitian ini. baik dari buku, jurnal hingga internet yang dapat ditanggungjawabkan. Adapun teori yang digunakan antara lain mengenai modal kerja dan keberhasilan usaha. 2. Kerangka pikir, kerangka pikir merupakan gambaran pemetaan konsep dari penelitian yang akan dilakukan. BAB III METODE PENELITIAN, meliputi : 1. Prosedur penelitian, terdiri dari langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian mulai dari pemilihan topik hingga penyusunan laporan penelitian.
2. Metode dan teknik penelitian, dalam bagian ini dijelaskan mengenai metode
dan teknik penelitian yang digunakan.
3. Populasi dan sampling, bagian ini menjelaskan populasi yang akan dijadikan
objek penelitian, teknik sampling yang digunakan untuk mendapatkan jumlah sampel yang akan diambil.
4. Teknik pengumpulan data, berisi tentang teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam melakukan penelitian dan menulis laporan
penelitian.
5. Metode analisis data, berisi metode-metode yang digunakan dalam menganalisis data yaitu aplikasi SPSS 6. Variabel operasional, yang menggambarkan variabel independen dan dependen secara spesifik dan terstruktur untuk dijadikan kerangka pembuatan kuisioner penelitian. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN, meliputi: 1. Hasil penelitian, pada bagian ini berisi hasil dari pengolahan data melalui metode yang disebutkan diatas. 2. Pembahasan, dari hasilnya tersebut dibahas oleh penulis dengan landasan teori-teori yang ada membentuk sebuah narasi yang mudah dipahami. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian terakhir dari penelitian ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan penelitian ini dan saran-saran untuk perbaikan yang berkaitan dengan pengaruh modal kerja terhadap keberhasilan usaha. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan pada Sentra Industri Sepatu Cibaduyut Bandung yang berada di sepanjang Jalan Raya Cibaduyut Bandung. Penelitian ini akan dilakukan mulai 1 Maret sampai 31 Mei 2013