BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian Sebelum berkembangnya internet di Indonesia, lembaga-lembaga pendidikan formal dan informal menggunakan cara konvensional untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Cara ini membutuhkan perangkat fisik seperti gedung, ruang kelas, papan tulis dan perangkat lainnya sebagai alat penyampaian ilmu. Interaksi antara guru dengan murid hampir seluruhnya terjadi secara fisik atau tatap muka di dalam ruang kelas (Parikesit, 2014). Di luar kelas, proses belajar mengajar dilakukan dengan menggunakan buku sebagai media perantara.
Namun keterbatasan konten yang hanya berupa teks dan gambar membuat para pelajar sulit untuk memahami materi pelajaran melalui buku. Beberapa mata pelajaran seperti seni musik dan Bahasa Inggris membutuhkan media audio sebagai alat untuk menyampaikan suara. Sejarah dan biologi membutuhkan media visual seperti film atau animasi untuk menggambarkan suatu kejadian yang tidak cukup disajikan dengan menggunakan teks dan gambar. Oleh karena itu, kegiatan belajar mengajar sangat membutuhkan teknologi informasi sebagai alat perantara untuk menyampaikan ilmu pengetahuan.
Kini Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat di bidang TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Menkominfo Tifatul Sembiring mengatakan bahwa indeks pembangunan TIK Indonesia yang sebelumnya berada di peringkat ke-109 pada tahun 2008, naik ke peringkat 97 pada tahun 2012. Tidak hanya itu, seluruh titik penting di wilayah Indonesia juga sudah terjangkau oleh sinyal komunikasi. Dalam laporan AKAMAI 2014, persentase kenaikan kecepatan internet Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia Pasifik (Sholeh, 2014).
Di pihak user, data tahun 2014 menyebutkan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 82 juta orang. Hal ini membuat indonesia berada di
peringkat ke-2 dunia dengan pertambahan pengguna internet sebanyak 430% dalam 5 tahun terakhir. Dari jumlah tersebut, 80% pengguna internet di Indonesia berada pada umur 14-19 tahun (Saputra, 2014). Data tersebut menyimpulkan bahwa mayoritas pengguna internet di Indonesia berasal kalangan pelajar yang masih duduk di bangku sekolah.
Kemajuan TIK dan penggunaannya yang semakin marak merupakan kesempatan bagi dunia pendidikan Indonesia untuk memasuki era e-learning. Saat ini sudah banyak lembaga pendidikan yang menerapkan metode pembelajaran e-learning ke dalam kurikulum mereka. Hal ini didukung lebih jauh oleh Wakil Presiden Boediono dengan menyarankan agar e-learning dibangun berskala nasional mulai dari tingkat SD hingga perguruan tinggi (Gatra, 2013). Latar belakang inilah yang mendorong penelitian ini dibuat dan ditujukan pada SMA Negeri 51 Jakarta.
1.2. Ruang Lingkup Penelitian Terdapat beberapa hal yang menjadi materi pembahasan pada penelitian ini, yaitu: 1) Penelitian dilakukan pada SMA Negeri 51 Jakarta. 2) Responden pada penelitian ini adalah murid kelas XI IPS. 3) Mata pelajaran yang dijadikan sebagai konten utama penelitian ini adalah Sejarah yang diperoleh dari kuesioner pendahuluan. 4) Lesson atau materi pelajaran yang akan dimasukkan adalah BAB 3: Pengaruh Revolusi Dunia terhadap Perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia. 5) Aktivitas e-learning yang dilakukan adalah absorb, do, connect dan test. 6) Penelitian ini tidak membahas tahap communication pada metodologi penelitian Design Science.
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk membangun sarana baru bagi guru dan murid agar dapat menjalankan aktivitas belajar mengajar melalui metode e-learning berbasis web. Sarana ini bersifat sebagai fasilitas pelengkap dari proses pembelajaran SMAN 51 yang sudah ada selama ini.
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah keleluasaan guru dan murid dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar di luar sekolah dan dapat di lakukan di luar jam sekolah.
1.4. Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan Design Science Research Methodology for Information System Research yang selanjutnya disingkat menjadi DSRM. Di dalam DSRM terdapat 6 tahap untuk melakukan penelitian sistem informasi: Problem Identification and Motivation, Define the Objectives for a Solution, Design and Development, Demonstration, Evaluation dan Communication. Selain DSRM, penelitian ini juga menggunakan ADBE (Analyze, Design, Build, Evaluation) untuk pengembangan e-learning. Kedua hal tersebut dapat dikombinasikan untuk mengembangkan suatu metode pembelajaran e-learning yang sesuai dengan ilmu sistem informasi.
1.4.1. Problem Identification and Motivation Terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah pada SMA Negeri 51 Jakarta, yaitu: 1) Melakukan wawancara dengan pihak sekolah mengenai proses belajar mengajar yang telah dilakukan selama ini. 2) Melakukan kuesioner kepada guru dan murid tentang kondisi belajar mengajar di sekolah.
1.4.2. Define the Objectives for a Solution Setelah
mengidentifikasi
masalah,
tahapan
selanjutnya
adalah
menentukan target-target yang ingin dicapai oleh SMA Negeri 51 Jakarta. Aktivitas ini dilakukan dengan mewawancarai pejabat tinggi sekolah.
1.4.3. Design and Development Pengembangan sistem e-learning SMA Negeri 51 Jakarta dilakukan dengan dengan pendekanan analisis dan perancangan berbasis objek (OOAD). Kebutuhan-kebutuhan sistem ditentukan dengan menganalisa
kondisi belajar mengajar yang ada dan dilanjutkan ke tahap perancangan.
Perancangan e-learning dilakukan dengan menggunakan aktivitas absorb, do, connect, dan test. Rancangan tersebut diimplementasikan menjadi website yang dapat digunakan oleh guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.
1.4.4. Demonstration Setelah website e-learning dibuat, dilakukan simulasi penggunaan sistem baru dengan mendemonstrasikannya kepada pihak sekolah dari tahap login hingga penyampaian materi agar user memahami cara penggunaannya.
1.4.5. Evaluation Pada tahap ini, sistem e-learing dievaluasi untuk memperbaiki kesalahan atau kelemahan yang ditemukan agar tetap sesuai dengan tujuan awal yang telah ditentukan. Proses ini dapat kembalikan ke tahap 2: Define the Objectives of a Solution atau tahap 3: Design and Development.
1.4.6. Communication Tahap terakhir adalah penyampaian kesimpulan penelitian kepada SMA Negeri 51 Jakarta.
1.5. Sistematika Penulisan Penelitian BAB 1, Pendahuluan. Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi, serta sistematika penulisan penelitian.
BAB 2, Landasan Teori. Bab ini menjelaskan berbagai macam teori dari elearning dan juga analisa perancangan sistem informasi yang mendukung penulisan penelitian.
BAB 3, Analisis dan Solusi. Bab ini menjelaskan tahap analisis sistem belajar mengajar SMA Negeri 51 Jakarta yang sedang berjalan dengan menjabarkan
hasil wawancara dan kuesioner yang telah ditujukan kepada murid dan guru. Dalam analisis tersebut, terdapat permasalahan yang akan diselesaikan dan target yang ingin dicapai serta solusi yang akan diberikan.
BAB 4, Perancangan dan Demonstrasi. Bab ini menjabarkan tahap perancangan e-learning berbasis web secara detail dan mendemonstrasikan penggunaanya.
BAB 5, Simpulan dan Saran. Bab ini berisi kesimpulan yang dapat diambil dan saran-saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian.