BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Penelitian Pada zaman sekarang ini persaingan di dunia usaha sudah semakin ketat, sehingga dapat memicu meningkatnya persaingan di dunia bisnis. Adapun berbagai cara yang telah dilakukan untuk mempertahankan perusahaan, salah satunya adalah dengan melakukan pemeriksaan laporan keuangan oleh pihak ketiga yaitu auditor. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kewajaran suatu laporan keuangan apakah terdapat indikasi kecenderungan kecurangan akuntansi dalam pelaporan keuangan yang dapat merugikan perusahaan dan pihak lainnya ataupun tidak. Kegunaan dari laporan keuangan perusahaan tersebut bergantung pada keakuratan dan ketepatan waktu penyampaian informasi tersebut. Laporan keuangan merupakan suatu pencatatan informasi keuangan atas transaksi-transaksi keuangan yang dilakukan oleh perusahaan pada suatu periode tertentu. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012:5) laporan keuangan merupakan struktur menyajikan posisi keuangan dan kinerja keuangan dalam sebuah entitas. Boynton (2006:83) mengatakan bahwa, “Informasi yang tepat waktu dan akurat untuk keperluan pengambilan keputusan sangat penting bagi para pengguna laporan keuangan.” Hal ini berarti bahwa laporan keuangan harus bersifat informatif, akurat, dan yang terpenting adalah tepat waktu. Laporan keuangan mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah perusahaan. Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar pemakai laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi serta menunjukkan tanggung jawab manajemen dalam penggunaan sumber daya perusahaan (IAI, 2012). Laporan keuangan yang disampaikan secara tepat waktu oleh suatu perusahaan, menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki informasi yang berkualitas. Informasi yang berkualitas dapat dijabarkan bahwa
1
2 informasi tersebut dapat diandalkan, dapat dipercaya, dan relevan. Semakin cepat suatu perusahaan mengeluarkan laporan keuangan maka laporan tersebut akan semakin berkualitas. Jadi, ketepatan waktu merupakan suatu karakteristik yang penting bagi penyampaian informasi dalam laporan keuangan. Pihak-pihak pengguna laporan keuangan (IAI, 2012) yaitu: 1. Investor Bagi pihak investor laporan keuangan berguna untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi mereka. 2. Manajemen Bagi pihak manajemen laporan keuangan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan rencana kegiatan perusahaan di periode mendatang. 3. Pemerintah Bagi pemerintah laporan keuangan digunakan untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional Perusahaan wajib menyampaikan laporan keuangan yang telah dibuat sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku dan telah diaudit oleh akuntan publik yang telah terdaftar di BAPEPAM dan LK atau yang sekarang dikenal dengan istilah Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Otoritas Jasa Keuangan merupakan lembaga negara yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan baik di sektor perbankan, pasar modal, dan sektor jasa keuangan non-bank seperti asuransi, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya. Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan juga diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995. Sejak tanggal 30 September 2003, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (OJK) mengeluarkan lampiran surat keputusan dengan nomor Kep-36/PM/2003 yang menyatakan
3 bahwa laporan keuangan tahunan disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim harus disampaikan kepada Badan Pengawas Pasar Modal selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Pada tanggal 1 Agustus 2012, Badan Pengawas Pasar Modal (OJK) juga mengeluarkan lampiran surat keputusan dengan nomor KEP431/BL/2012
yang
menyatakan
bahwa
setiap
perusahaan
wajib
menyampaikan laporan tahunan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (OJK) selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tahun buku berakhir, disampaikan dalam bentuk dokumen fisik (hardcopy) paling kurang 2 (dua) eksemplar, satu diantaranya dalam bentuk asli dan disertai dengan laporan dalam bentuk dokumen elektronik (softcopy). Laporan tahunan dalam bentuk asli dan wajib yang dimaksud adalah laporan yang memuat ikhtisar data keuangan penting, laporan dewan komisaris, laporan direksi, profil perusahaan, analisis dan pembahasan manajemen, tata kelola perusahaan, tanggungjawab direksi atas laporan keuangan, dan laporan keuangan yang telah diaudit. Data di Bursa Efek Indonesia Jakarta untuk tahun buku 2009 terdapat 68 perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan tahunannya, untuk tahun buku 2010 terdapat 62 perusahaan yang terlambat, dan untuk tahun buku 2011 terdapat 54 perusahaan. Tahun buku 2012 seperti yang diberikan Neraca (www.neraca.co.id) setidaknya per 1 april 2013 telah mencatat 52 perusahaan yang belum melaporakan laporan keuangan tahunan auditannya. Angka-angka tersebut menggambarkan bahwa ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan masih menjadi kendala pada beberapa perusahaan publik di Indonesia. Fenomena inilah yang menarik untuk dicermati karena ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan merupakan salah satu pencerminan kredibilitas atas kualitas informasi yang dilaporkan dan pencerminan tingkat kepatuhan terhadap regulasi yang ditetapkan. Tepat waktu merupakan kewajiban bagi perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menyampaikan laporan keuangan secara berkala. Aturan mengenai waktu pelaporan keuangan di Indonesia diatur pada oleh
4 Bapepam-LK pada Peraturan Bapepam-LK Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan
Ketua
Bapepam-LK
Nomor
Kep-346/BL/2011
tentang
Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik. Perubahan Bapepam-LK menjadi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai saat ini belum mempengaruhi peraturan yang berlaku sebelumnya, sehingga peraturan yang digunakan masih menggunakan aturan yang dikeluarkan oleh Bapepam-LK. Pada peraturan tersebut 4 yang dimaksud adalah laporan keuangan tahunan dan laporan keuangan tengah tahunan. Sesuai dengan peraturan tersebut, laporan keuangan tahunan disertai dengan laporan akuntan dalam rangka audit laporan keuangan, harus disampaikan kepada BapepamLK (OJK) selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan. Sedangkan laporan keuangan tengah tahunan wajib diserahkan kepada Bapepam-LK (OJK) : 1) selambat-lambatnya pada akhir bulan pertama setelah tanggal laporan keuangan tengah tahunan, jika tidak disertai laporan Akuntan; 2) selambat-lambatnya pada akhir bulan kedua setelah tanggal laporan keuangan tengah tahunan, jika disertai laporan akuntan dalam rangka penelaahan terbatas; dan 3) selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tangah tahunan, jika disertai laporan akuntan dalam rangka audit atas laporan keuangan. Undangundang No.8 tahun1995 tentang Pasar Modal mengatur pula kewajiban laporan keuangan. Undang-undang tersebut mengebutkan semua perusahaan yang terdaftar di pasar modal wajib menyampaikan laporan keuangan berkala kepada Bapepam-LK (OJK) sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan dalam Peraturan Bapepam-LK. Bagi perusahaan yang melanggar aturan tersebut akan dikenakan sanksi administrasi yang dapat berupa terguran tertulis, denda hingga penghentian sementara dari bursa. Penyempurnaan peraturan ini dimaksudkan agar investor dapat lebih cepat memperoleh informasi keuangan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasi serta menyesuaikan dengan perkembangan pasar modal. Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan publik ini telah banyak dilakukan dan berkembang baik di Indonesia maupun di negara lain. Dyer dan McHugh (Oktorina dan Suharli, 2005) meneliti ketepatan waktu
5 penyampaian laporan keuangan dengan menggunakan 120 perusahaan di Australia periode 1965-1971. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan tanggal berakhirnya tahun buku berpengaruh dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, sedangkan profitabilitas tidak signifikan mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Dogan, et al (2007) meneliti tentang hubungan antara ketepatan waktu pelaporan keuangan dengan kinerja perusahaan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ROE (Return on Equity) dan CNR (Change Net Return) berpengaruh terhadap ketepatan perusahaan dalam pelaporan keuangan. Sedangkan, CFR (Change in Financial Risk) dan FFR (Free Float Rate) tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Di Indonesia sendiri, Sari Devi (2013) melakukan penelitian terhadap Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage dan Ukuran Perusahaan terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa profitabilitas, Likuiditas, Leverage dan Ukuran
Perusahaan
tidak
berpengaruh
terhadap
ketepatan
waktu
penyampaian laporan keuangan. Berdasarkan ketidakkonsistenan hasil penelitian serta faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, penulis menyimpulkan bahwa ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan merupakan suatu objek yang masih perlu diteliti lebih lanjut. Dan dalam penelitian ini faktor-faktor yang diuji oleh penulis adalah kualitas audit, profitabilitas dan ukuran perusahaan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah terletak pada jenis industri yang digunakan oleh penulis yaitu pada sektor industri manufaktur (sektor industri dasar dan kimia, sektor aneka industri dan sektor barang konsumsi), variabel independen dan dependen yang digunakan oleh penulis, dan periode sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu periode 2012-2014. Penulis memilih penelitian ini dengan menggunakan perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian karena menurut penulis perusahaan
6 manufaktur memiliki populasi terbesar dalam kelompok industri non keuangan dan menjadi salah satu penyedia kebutuhan primer dan sekunder bagi masyarakat sehingga turut memiliki peran penting dalam perekonomian. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul “Pengaruh Kualitas Audit dan Profitabilitas terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014”. 1.2
Ruang Lingkup Penelitian Untuk menghindari agar pembahasan ini tidak menyimpang dari materi pokoknya, penelitian ini mempunyai batasan ruang lingkup yaitu penelitian ini akan membahas mengenai pengaruh kualitas audit, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Dimana variabel dependennya yaitu ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan yang diukur dengan ukuran jangka waktu hari dengan variabel independen yaitu kualitas audit yang diukur dengan KAP big four dan KAP non-big four dan profitabilitas yang diukur dengan menggunakan return on asset (ROA) dan variabel kontrol yaitu ukuran perusahaan yang diukur dengan logaritma natural total assets (LnTA). Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari laporan keuangan yang sudah diaudit oleh auditor independen dan telah dipublikasikan secara lengkap di Bursa Efek Indonesia.
1.3
Identifikasi Masalah Berdasarkan ruang lingkup yang telah diuraikan sebelumnya, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Kualitas audit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014
7 2. Profitabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014
1.4
Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara kualitas audit terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. 2. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara profitabilitas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.
1.5
Manfaat Penelitian Manfaat dilakukannya penelitian ini yaitu: 1. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pelatihan pengembangan kemampuan serta pemahaman yang lebih baik mengenai pengaruh kualitas audit, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dan dapat mempraktekkan penerapan teori yang telah diperoleh selama kuliah. 2. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan informasi yang dapat meningkatkan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. 3. Bagi Investor Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman dalam menilai suatu informasi keuangan yang berkualitas. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan pedoman nyata bagi manajemen perusahaan dalam upaya meningkatkan kepercayaan pasar melalui penyajian informasi yang lebih relevan didasarkan pada waktu penyampaian laporan keuangan dengan
8 mempertimbangkan
faktor
kualitas
audit,
profitabilitas
dan
ukuran
perusahaan.
1.6
Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan riset pengujian hipotesis yang menggunakan data historis yaitu berupa laporan keuangan auditan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diperoleh melalui situs www.idx.co.id. Riset yang dilakukan ini bersifat kausal guna menentukan hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih seperti bagaimana pengaruh kualitas audit dan profitabilitas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Penelitian ini menggunakan pengujian statistik berbantuan software Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 17.00.
1.7
Sistematika Pembahasan Sistematika ini dapat berguna dalam memudahkan pemahaman dari laporan skripsi ini. Sistematika pembahasan ini terbagi menjadi lima bab yaitu: BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, ruang lingkup penelitian, identifikasi masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika pembahasan. BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Bab ini berisikan teori-teori yang berkaitan dan mendukung penyusunan laporan dari masalah atau topik bahasan yang dipilih, yaitu berkaitan dengan teori yang digunakan dalam menyusun penelitian sekaligus menjelaskan mengenai variabel yang digunakan didalam penelitian seperti definisi laporan keuangan, peraturan penyampaian laporan keuangan di Indonesia, ketepatan waktu, kualitas audit, profitabilitas, bentuk rasio profitabilitas, ukuran perusahaan, penelitian terdahulu, pengembangan hipotesis dari penelitian ini dan kerangka pemikiran.
9 BAB 3 METODA PENELITIAN Bab ini berisi gambaran umum objek penelitian, metoda penelitian, jenis dan sumber data, operasional variabel, cara penentuan jumlah sampel, metode penyajian data, alat uji statistik yang digunakan dalam penelitian dan metode analisis data. BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi pembahasan hasil penelitian yaitu hasil pengujian hipotesis berupa hasil analisis data penelitian disertai dengan diskusi dan pembahasan dari hasil pengujian hipotesis tersebut dikaitkan dengan hasil penelitian terdahulu yang sudah ada. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan simpulan yang didapat dari hasil penelitian yang dilakukan pada bab sebelumnya (Bab 4) dan saran yang berisikan implikasi hasil penelitian dan usulan untuk penelitian selanjutnya, serta saran bagi pengguna yang akan menggunakan hasil penelitian. Simpulan dan saran ini merupakan suatu akhir dari penelitian yang berguna untuk memperbaiki dan memajukan perusahaan.
10