BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan
memiliki
peran
strategis
dalam
mewujudkan
pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan negara, serta ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) diawali oleh peningkatan kualitas SDM melalui proses pendidikan. Melalui pendidikan, suatu bangsa juga dapat mencerdaskan dan mengembangkan watak kepribadian bangsanya untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan baik secara nasional maupun global. Pendidikan
adalah
proses
memanusiakan
manusia
melalui
pembelajaran dalam bentuk aktualisasi potensi peserta didik menjadi suatu kemampuan atau kompetensi (Sagala, 2011: 6). Dalam dunia pendidikan, kegiatan menilai hasil belajar siswa atau evaluasi pengajaran
merupakan suatu keharusan
yang tidak dapat
ditinggalkan. Menurut Norman E. Gronlund (M. Ngalim, 2006: 3), „Evaluasi pengajaran adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa‟. Evaluasi
dalam
pendidikan
dapat
dilakukan
dengan
menyelenggarakan tes hasil belajar siswa pada materi pelajaran yang ingin dievaluasi dalam beberapa periode waktu tertentu. Berdasarkan hasil tes tersebut dapat diketahui sejauh mana hasil belajar seorang siswa dalam suatu mata pelajaran dianggap gagal atau berhasil. Evaluasi dalam pendidikan juga Rini Wulandari, 2014 Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
2
dapat digunakan sebagai timbal balik untuk meningkatkan kualitas proses pengajaran atau sistem pendidikan yang berlaku.
Dasar kebijakan evaluasi pendidikan pertama kali dicetuskan dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 21: “Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
sebagai
bentuk
pertanggungjawaban
penyelenggaraan
pendidikan.” Selanjutnya fungsi evaluasi adalah sebagaimana dikemukakan dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 57 ayat 1 dan 2 yang berbunyi: “Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan”. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk semua jenjang, satuan, dan jenis pendidikan. Fungsi tersebut nampaknya berada dalam sekup nasional dan sekup lokal. Untuk
mengimplementasikan
fungsi
evaluasi
sebagaimana
dijelaskan dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 57 ayat 1 dan 2 tersebut, maka dikeluarkanlah Permendiknas No. 45 Tahun 2006 yang mengatur tentang ujian nasional (UN) pada tahun 2006 dan tahun-tahun berikutnya. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Republik Indonesia telah menerbitkan Peraturan tentang Kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah dan ujian nasional yang dikemas dalam Permen nomor 59 tahun 2011 tertanggal 16 Desember 2011.
Rini Wulandari, 2014 Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
3
Dalam Permen nomor 59 tahun 2011 dinyatakan persyaratan peserta didik mengikuti US/M dan Ujian Nasional (UN) diatur lebih lanjut dalam Prosedur Operasi Standar (POS) US/M atau POS UN. Sementara itu, untuk penerbitan dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan UN diserahkan kepada Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Pelaksanaan UN 2012 di Kota Bandung diikuti oleh 37.354 peserta tingkat SMA, SMK, dan Madrasah. Menurut data yang dikeluarkan Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Provinsi Jawa Barat, kelulusan UN tingkat SMA dan sederajat di Kota Bandung mencapai 100 persen. Prestasi serupa diraih oleh Kota Bekasi, Kota Sukabumi, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Garut, Kuningan, Majalengka, Subang, dan Sumedang. Sedangkan angka kelulusan di Provinsi Jawa Barat mencapai 99,94 persen dengan jumlah siswa tidak lulus 89 orang. Untuk sekolah menengah kejuruan (SMK) terdapat 53 siswa yang tidak lulus dengan tingkat kelulusan 100 persen di Kota Banjar, Kota Cirebon, Kota Sukabumi, Kabupaten Ciamis, Kuningan, Majalengka, Purwakarta, dan Tasikmalaya. Sedangkan untuk madrasah aliah (MA), terdapat 103 siswa yang tidak lulus di Provinsi Jawa Barat dengan tingkat kelulusan 100 persen di Kota Banjar, Kota Bogor, Kota Cirebon, Kota Depok, Sukabumi, dan Sumedang. Nilai akhir rata-rata UN tertinggi diraih oleh Kota Bogor dengan angka 8,33 untuk SMA dan 8,17 untuk
MA
serta
Kota
Cimahi
dengan
angka
8,6
untuk
(www.antarajawabarat.com/lihat/berita/37721/pengumuman-un-sma-di-bandungberlangsung-tertib)
Rini Wulandari, 2014 Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
SMK.
4
Angka kelulusan UN untuk tingkat SMA di Jawa Barat, terutama Kota Bandung secara umum tergolong tinggi. Akan tetapi jika kita telusuri pada lingkup yang lebih sempit yakni di tingkat sekolah tempat peserta melaksanakan UN, maka akan ditemukan berbagai permasalahan pada perolehan nilai UN tersebut. Bahkan pada sekolah-sekolah yang dikenal sebagai sekolah unggulan di Kota Bandung pun masih ditemukan beberapa permasalahan dalam perolehan nilai UN dalam mata pelajaran tertentu. Beberapa sekolah di Kota Bandung ada yang dikenal sebagai sekolah unggulan, baik sekolah berstatus negeri maupun sekolah swasta. Pada sekolah negeri dikenal dengan pembagian cluster. SMA Negeri di Kota Bandung terbagi menjadi 3 cluster. Sekolah yang berada di cluster 1 biasanya disebut sekolah unggulan. Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) sebagai institusi yang paling kompeten dalam menangani masalah pendidikan di Indonesia belum mengumumkan adanya sekolah unggulan. Yang dilakukan Depdiknas lebih pada memetakan peringkat sekolah berdasarkan hasil Ujian Nasional (UN) dan pengelompokkan sekolah ke dalam Sekolah Standar Nasional (SSN) dan Sekolah Standar Internasional (SSI). Dalam diskursus ilmu pendidikan, esensi sekolah unggulan merujuk kepada term effective, efficience, develop, accelerate, esssential dan high performance school. Sedangkan excellent school yang sepadan artinya dengan sekolah unggulan justru jarang digunakan. Merujuk pada penelitian Ronald Edmonds dalam jurnalnya ‘Correlate of Effective School’. Sekolah efektif
dirumuskan
sebagai
„sekolah
yang
mengorganisasikan
dan
memanfaatkan semua sumber daya yang dimilikinya untuk menjamin semua siswa bisa mempelajari materi kurikulum yang esensial di sekolah tersebut.‟
Rini Wulandari, 2014 Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
5
Substansi yang dapat disimpulkan sebagai pengertian sekolah efektif dari paparan terdahulu adalah sekolah yang mampu merumuskan tujuan dan misinya
dengan
baik
dan
mengupayakan
ketercapaiannya
dengan
memberdayakan seluruh komponen sekolah sejak input, proses, sampai output secara optimal. Sekolah dengan kondisi seperti inilah yang memungkinkan seluruh siswanya dapat benar-benar belajar dan melejitkan potensi dirinya dalam meraih prestasi hingga menjadi sekolah unggulan.
Berikut ini merupakan data yang penulis himpun mengenai rata-rata nilai UN pada mata pelajaran ekonomi SMA Negeri Cluster 1 se-Kota Bandung tahun ajaran 2011/2012 dan 2012/2013 yakni sebagai berikut: Tabel 1.1 Rata-rata Nilai UN SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung Pada Mata Pelajaran Ekonomi
No 1 2 3 4 5
Rata-rata Nilai UN 2011/2012 2012/2013
Nama Sekolah SMAN 2 Bandung SMAN 3 Bandung SMAN 4 Bandung SMAN 5 Bandung SMAN 8 Bandung
8,9 8,36 8,89 7,92 8,74
5,89 6,57 5,57 5,93 6,01
Presentase Penurunan % 30,1 % 17,9 % 33,2 % 19,9 % 27,3 %
Rini Wulandari, 2014 Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
6
8,28 8,39 7,18
6 SMAN 11 Bandung 7 SMAN 24 Bandung Rata-rata UN SMA se-kota Bandung
5,88 5,92 5,89
24 % 24,7 % 12,9 %
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bandung
Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa rata-rata hasil UN siswa kelas XII SMA Negeri Cluster 1 se-Kota Bandung tahun ajaran 2012/2013 pada mata pelajaran ekonomi seluruhnya mengalami penurunan lebih dari 10 %. Sebagai sekolah unggulan dengan predikat SMA Negeri Cluster 1 se-Kota Bandung, hasil belajar siswa yang mengalami penurunan merupakan suatu masalah yang tidak dapat dibiarkan begitu saja. Pada dasarnya input/kemampuan internal siswa SMAN Cluster 1 se-Kota Bandung sudah terseleksi dengan baik namun penurunan tingkat hasil belajar menandakan adanya permasalahan dalam komponen yang mempengaruhinya. Hal ini akan berdampak negatif terhadap kepercayaan masyarakat karena diduga rendahnya kualitas proses pembelajaran termasuk SDM yang terlibat di sekolah tersebut.
Berhasil tidaknya seorang siswa meraih prestasi belajarnya tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. R.Gagne (S.Sagala, 2011: 18) dengan teori belajarnya menggambarkan hasil belajar berupa kapabilitas yang ditimbulkan oleh stimulasi yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh pelajar. Seperti dikemukakan oleh Muhibbin Syah (2004: 139) bahwa, “Ada tiga faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu faktor internal (faktor dari dalam diri individu) meliputi keadaan atau kondisi jasmai dan rohani siswa, faktor eksternal (faktor dari luar diri individu) meliputi kondisi lingkungan disekitar siswa dan Rini Wulandari, 2014 Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
7
faktor pendekatan belajar (Approach to learning) yaitu jenis upaya belajar siswa (kebiasaan) yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi pelajaran”. Guru sebagai pendidik memiliki peran yang sangat penting. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas dan membantu proses perkembangan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, penentuan proses belajar dan prestasi belajar sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru secara utuh yang mencakup kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Dampak kualitas kompetensi guru bukan hanya akan berkontribusi terhadap kualitas lulusan yang dihasilkan (output), melainkan juga akan berlanjut pada kualitas kinerja dan jasa para lulusan tersebut (outcome) dalam pembangunan. Kemudian akan nampak pengaruhnya terhadap kualitas peradaban dan martabat hidup masyarakat, bangsa serta umat manusia pada umumnya. Pada akhirnya hal ini menjadi tanggung jawab bersama antara sekolah, siswa, orang tua, masyarakat dan berbagai pihak yang terkait. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul ‘Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Negeri Cluster 1 se-Kota Bandung pada Mata Pelajaran Ekonomi’.
1.2 Rumusan Masalah Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Rini Wulandari, 2014 Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
8
1. Bagaimana gambaran umum tingkat kompetensi guru dan hasil belajar siswa SMAN Cluster 1 se-Kota Bandung? 2. Bagaimana pengaruh kompetensi pedagogik terhadap hasil belajar siswa SMAN Cluster 1 se-kota Bandung? 3. Bagaimana pengaruh kompetensi kepribadian terhadap hasil belajar siswa SMAN Cluster 1 se-kota Bandung? 4. Bagaimana pengaruh kompetensi sosial terhadap hasil belajar siswa SMAN Cluster 1 se-kota Bandung? 5. Bagaimana pengaruh kompetensi profesional terhadap hasil belajar siswa SMAN Cluster 1 se-kota Bandung? 6. Bagaimana pengaruh kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional secara simultan terhadap hasil belajar siswa SMAN Cluster 1 se-kota Bandung?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1
Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui gambaran umum tentang kompetensi guru dan hasil belajar siswa SMAN Cluster 1 se-kota Bandung 2. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi pedagogik terhadap hasil belajar siswa SMAN Cluster 1 se-kota Bandung 3. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi kepribadian terhadap hasil belajar siswa SMAN Cluster 1 se-kota Bandung 4. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi sosial terhadap hasil belajar siswa SMAN Cluster 1 se-kota Bandung
Rini Wulandari, 2014 Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
9
5. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi profesional terhadap hasil belajar siswa SMAN Cluster 1 se-kota Bandung 6. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional secara simultan terhadap hasil belajar siswa SMAN Cluster 1 se-kota Bandung
1.3.2
Manfaat Teoritis 1.
Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dan untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi penelitian selanjutnya di dunia pendidikan terutama yang berkaitan dengan teori belajar sosial.
2.
Secara Praktis a. Bagi Pihak Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan evaluasi bagi pihak sekolah dan guru mata pelajaran ekonomi khususnya dalam rangka meningkatkan kompetensi guru dan hasil belajar peserta didik. b. Bagi Pihak Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai ilmu kependidikan dan memberikan pengalaman dengan terjun secara langsung ke lapangan serta merupakan temuan awal untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya tentang faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa pada lembaga pendidikan lainnya.
Rini Wulandari, 2014 Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
10
Rini Wulandari, 2014 Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii