BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Penelitian Teknologi Web 2.0 membuat arus dunia maya semakin padat.
Menurut situs www.oreilly.com/web2/, teknologi Web 2.0 yakni revolusi bisnis di
dalam
industri komputer yang
terjadi
akibat/
pergerakan ke Internet sebagai platform (perangkat lunak yang dapat digunakan di beberapa sistem operasi, misalnya Windows, Mac OS, Linux), dan suatu usaha untuk mengerti aturan-aturan agar sukses di platform tersebut, maka kita dapat berhubungan dengan objek di dunia maya secara interaktif. Secara teknis, fungsi Internet dari dulu sama, yakni sebagai media untuk melakukan pengiriman data, mesin pencari, sarana hiburan dan permainan, menyimpan data seperti audio, foto, dan dokumen (M.Agus,2006:9). Namun, ketika konsep Web 2.0 dicetuskan pertama kali oleh O’Reilly Media pada tahun 2003, aneka layanan Internet baru bermunculan salah satunya video streaming, download, dan upload. Sebenarnya
streaming
sudah
ada
sejak
lama,
bermula
dari
diluncurkannya radio Internet tahun 1994 (Straubhaar, 2004:54). Streaming adalah cara penayangan langsung sebuah data multimedia dari server penyedia layanan-layanan ke PC user (Straubhaar, 2004:55). Semakin cepat koneksi yang digunakan, semakin cepat pula tayangan itu bisa diputar. Download ialah proses transmisi sebuah file dari sebuah sistem komputer ke sistem lainnya,dimana user meminta 1
sebuah file dari sebuah komputer lain, dan menerimanya. Sedangkan upload ialah proses transmisi sebuah file dari komputer ke komputer lainnya dimana user mengirimkan file tersebut ke komputer lainnya (Kusuma, 2009:35). Dengan adanya teknologi Web 2.0 ini muncul istilah TV Internet, yakni situs yang memiliki tayangan video yang terkonsep, selalu diperbaharui terus-menerus, tidak statis, mengikuti perkembangan peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar, dan bisa diakses oleh publik secara bebas, dengan berbagai macam bentuk pendistribusiannya (Griffiths, 2003: 10).Untuk metode penyiaran teknologi TV Internet berbeda-beda, yang kini banyak digunakan adalah teknik broadcatching. Teknik broadcatching ialah teknik dimana pengguna dapat mengunduh aneka siaran TV atau video acara yang tersedia(Kusuma, 2009:8). Stasiun TV Internetyang muncul berkat konsep Web 2.0 seperti HBO, CNN, BBC, dan lain-lainmembuat publisitas lewat TV Internet begitu mudah.Banyak sebutan untuk TV Internet, ada yang melabelinya sebagai Televison on the Desktop (TOD), TV over IP (Television over Internet Protocol), Vlog, dan juga Vodcast.Vlog sendiri adalah sebutan untuk video web logging yakni semacam blog namun media untuk penyampaian informasinya menggunakan video.(Kusuma, 2009:8) Mengikuti
perkembangan
teknologi
TV
Internet,
dikembangkan pula inovasi di bidang teknologi industri hiburan. Inovasi ialah ide, praktik, atau objek yang dianggap baru oleh manusia 2
(Rogers, 2003:5). Mengenai inovasi pada media online,di Indonesia sudah memiliki teknologi yang dikeluarkan oleh PT. Telkom Indonesia dalam bentuk produk Pay TV, yaitu Internet TV dengan nama UseeTV yang menggunakan teknologi TV berbasis Internet. UseeTV ini diluncurkan secara resmi pada 26 Juli 2012 lalu (Sumber: presentasi UseeTV tahun 2012). Sebelumnya, PT. Telkom Indonesia sudah mengeluarkan produk pay TV dengan nama Groovia TV yang berbasis tv
kabel
berlangganan.Adanya
Groovia
TV
mempermudah
penyelenggara produk baru, yakni UseeTV karena infrastruktur dan sistem yang sudah memadai untuk adanya Internet TV. Namun berbeda dengan Groovia TV, inovasi yang dilakukan PT. Telkom Indonesia pada UseeTV ialah denganadanya istilah onlive videodelivery yang mengirimkan konten pada open network yakni kualitas yang diterima pelanggan dapat beragam menyesuaikan dengan kecepatan akses yang mereka miliki.UseeTV juga menghadirkan layanan Pay TV berlangganan dengan fitur-fitur yang lebih canggih.UseeTV saat ini hanya dapat dinikmati oleh pelanggan Telkom Group (Speedy dan Telkomsel) dengan menggunakan user ID. Konten yang saat ini dimiliki UseeTV antara lain:
3
Tabel 1.1 Konten di www.useetv.com ANTV, B-Channel, Indosiar, Kompas TV, Metro TV, SCTV, TVOne, O-Channel, Bali Live TV
TV, TVRI, TV Edukasi, Al Qur’an Kareem, Allegro, Arena, Celebes, MQTV, Tauhid TV, Berita Satu, Al-Jazeera, Alif TV, JTV
Festival Film, BeLifeStyle, Best Support, TVoD
Religi, Education, Music, Trailer New Release (Despicable Me, Death Race,
Movies
Fast and Furious, dan lain-lain), MiniTV (Pets
Channel,
Kocak
Channel,
Gokil
Channel, dan lain-lain) Super Show 5 Super Junior, Afgan’s Music Music Video
Videos, Project Pop’s Music Videos, Vidi Aldiano’s Music Videos, dan lain lain. Ardan Radio, B Radio, OZ Radio, KLCBS
Radio
Radio, MQFM Radio, Rajawali Bandung,
Streaming
Sindo
Bandung,
Global
Bandung,
RDI
Bandung, Suara Muslim, Jodhipati FM, Suara Edukasi, Radio Rodja, Bonapasogit FM, RRI Pro 1 (Sumber: www.useetv.com diakses pada 23 Maret 2013) 4
Kelebihan menggunakan layanan UseeTV yakni adanya layanan seamless yang berarti pelanggan dapat melanjutkan tontonan dari suatu device ke device yang lain seperti komputer, smartphone, tablet ataupun televisi, serta dapat melihat konten yang telah dinikmati dan dapat mengulanginya kembali jika diinginkan. Kelebihan lain dari layanan ini yaitu memiliki teknologi adaptive streaming yang memungkinkan layanan UseeTV tetap berjalan sesuai dengan kecepatan Internet yang dimiliki pengguna. Untuk saat ini, UseeTV telah tersedia pada aplikasi untuk gadget berbasis Ios (Apple), Android, Windows dan 2G phone. (Sumber: www.useetv.com.Diakses pada 23 Maret 2013). Salah satu konten layanan yang disediakan UseeTV ialah menu ToVi yang terdiri dari layanan New yakni film-film blockbuster terbaru, Movies yaitu film-film Hollywood lama, dan MiniTV yakni mini series di televisi. Konten ToVi merupakan konten film berbayar menggunakan teknik streaming yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat untuk menonton film dan tayangan televisi dengan teknologi Internet Hal ini didukung dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang terus menggunakan Internet untuk menunjang aktivitas sehari-hari,
salah
satunya
menonton
film.Menurut
data
dari
www.kominfo.go.id,pada tahun 2012, pengguna Internet di Indonesia sebesar 55 juta pengguna.Namun,masyarakat Indonesia rata-rata masih menikmati film-film dari membeli DVD asli atau bajakan, atau bahkan mengunduh film di situs gratis atau ilegal. 5
Sebuah studi tahun 2003 dalam jurnal A Journalof Law And Policy For The Information Society, profesor di bidang teknologi komputer, Lorrie Cranor, menyebutkan setidaknya ada 300 film populer terhitung yang beredar di Internet, Ia menemukan bahwa 77 persen beredar oleh adanya orang dalam, karena hanya lima persen dari
300
film
tersebut
2007:110).Berdasarkan
yang
dirilis
www.kompas.com,
dalam di
DVD(Stephen,
Jakarta,
misalnya,
diperkirakan setiap hari beredar satu juta keeping VCD/DVD bajakan, atau 30 juta keping per bulan. Angka pembajakan di dunia maya yang dari hari ke hari semakin tinggi, membuat banyak pelaku industri hiburan dan peranti lunak merugi. Akibat pembajakan, sebagai contoh, bersumber dari www.tempo.com,industri musik dunia merugi sampai Rp 120,5 triliun setiap tahun. Pembajakan juga mempengaruhi penghasilan pekerja seluruh dunia sampai anjlok Rp 26 triliun tiap tahun. Kerugian yang diderita akibat perangkat lunak yang diunduh secara ilegal pada tahun 2010 sebesar Rp 569 triliun (sumber: www.tempo.com). Adapun film-film yang paling banyak diunduh sejak pertama kali dirilis adalah: 1.
Avatar (2009) diunduh di Internet sebanyak 21 juta kali
2.
The Dark Knight (2008) diunduh 19 juta kali
3.
Transformers (2007) diunduh 18 juta kali 6
4.
Inception (2010) diunduh 18 juta kali
5.
The Hangover (2009) diunduh 17 juta kali
6.
Star Trek (2008) diunduh 16 juta kali
7.
Kick-Ass (2010) diunduh 15 juta kali
8.
The Departed (2006)diunduh 14 juta kali
9.
The Incredible Hulk (2008) diunduh 14 juta kali
10. Pirates: At World’s End (2007) diunduh 14 juta kali (Sumber:http://www.tempo.co/read/news/2012/10/15/072435742
,
diakses pada 21 juli 2013) Hal ini didukung pula oleh anggota di lembaga HaKI (Hak Kekayaan Intelektual), menurut situs www.jurnas.com, saat ini pembajakan melalui internet piracy yang makin berkembang selain pembajakan melalui DVD atau CD. Kepala Seksi Pertimbangan Hukum Direktorat Hak Cipta, Desain Industri, dan Rahasia Dagang, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Dep. Hukum dan HAM RI, Agung Damarsasongko mengatakan pada acara workshop on Copyright for Film Profesionals di Hotel Borobudur, Selasa, (13/7/2010). “Pembajakan melalui internet piracy atau mengunduh film secara ilegal saat ini menjadi permasalahan serius yang sedang dihadapi oleh perfilman tanah air.Karena kebanyakan dari mereka (para pembajak) selalu mengunduh film yang dikategorikan box office melalui Youtube.Meski sudah ada beberapa dari pembajakan di Internet sudah dikontrol oleh Youtube tapi masih ada beberapa film 7
yang masih lolos dari kontrol Youtube.Terutama untuk film-film yang sudah habis masa tayangnya di bioskop, tapi bisa tayang di Youtube. Dilain pihak, permasalahan pembajakan dengan menngunduh melalui Internet, bukan hanya menjadi persoalan di tanah air saja, tapi juga menjadi persoalan besar di dunia. Tapi di Indonesia saat ini kita memiliki kebijakan yaitu kita memiliki tim nasional penanggulangan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) untuk melakukan penegakan hukum dibidang Hak Cipta. Tim nasional ini nantinya diharapkan bisa mengurangi angka pembajakan CD atau VCD dan Internet.Tim nasional
penanggulangan
masalah
HaKI
ini
juga
sudah
dikoordinasikan di Kementerian Komunikasi da Informatika.Tujuan dari tim nasional penanggulangan HaKI ini adalah untuk meningkatkan penanggulangan HaKI di Indonesia, merumuskan kebijakan nasional untuk penangulangan pelanggaran HaKI dan menetapkan langkahlangkah nasional dalam rangka penanggulangan pelanggaran HaKI. Selain itu, tim tersebut juga bertugas mengkaji dan menetapkan langkah-langkah penyelesaian masalah dan melakukan koordinasi, sosialisasi dan pendidikan di bidang HaKI serta meningkatkan kerjasama
internasional.”(sumber:http://www.jurnas.com/news/3588/
diakses pada 19 Maret 2013)
Dibandingkan dengan mengunduh film secara ilegal atau membeli DVD bajakan yang harganya sekitar Rp 3.000 – Rp 10.000 per keping, UseeTV dapat menghadirkan layanan konten film berbayar pada konten ToVi yang resmi dan dilindungi oleh HaKI dan Undang8
Undang Hak Cipta, dengan tarif paket yang terbilang terjangkau jika dibanding membeli kepingan DVD film original yang mencapai Rp 30.000 – Rp 100.000 per film.Berikut tarif paket ToVi yang disediakan UseeTV. Gambar 1.1 Paket UseeTV UseeTV Basic
UseeTV Premium
Live TV
Mendapatkan semua paket basic SVoD (blockbuster 1-2 tahun)
TVoD Movies (non-blockbuster atau movies released dari dua tahun)
PPV/Pay Per View (blockbuster kurang dari setahun)
Musik Radio Streaming
FREE
SVoD: Rp 10.000/bulan (50 judul, refresh 5 judul/bulan) PPV: Rp 3.500/judul (masa aktif 48 jam, disediakan 10 pilihan judul)
(Sumber: Presentasi UseeTV Telkom, 2012) UseeTV menggunakan media sosial sebagai media komunikasi kepada pelanggan, salah satunya melalui media social Twitter. Menurut situs www.sidomi.com, pengguna Twitter di Indonesia sebanyak 140 juta, dan menduduki peringkat ke-lima negara terbanyak 9
pengguna Twitter.Berikut data statistik peringkat Negara pengguna Twitter terbanyak. Gambar 1.2 Data Peringkat Negara dengan Pengguna Twitter Terbanyak
(Sumber: www.sidomi.com. Diakses pada 2 Oktober 2013) UseeTV memiliki akun Twitter resmi dengan username @UseeTVcom. Saat ini akun Twitter @UseeTVcom memiliki followersberjumlah 17.351. UseeTV secara rutin menginformasikan layanan-layanan
yang
disediakan
oleh
UseeTV
dan
mengkomunikasikan kepada followersnya, misalnya dalam bentuk kuis berhadiah, atau tweeting tips-tips tentang dunia digital. Berikut beberapa contoh tweet dari akun @UseeTVcom:
10
Gambar 1.3 Tweets @UseeTVcom
Dari hasil pengamatan Penulis terhadap beberapa pelanggan dan followers UseeTV, mereka pernah melakukan pengunduhan film di situs unduh film gratis tanpa perlindungan hukum yang artinya mengunduh secara ilegal. Mereka (para follower) lebih memilih mengunduh film yang sudah beredar di situs Internet tanpa mempedulikan kualitas film dan adanya gangguan dalam gambar film tersebut. Mereka juga lebih memilih mengunduh film di situs Internet dibanding membeli kepingan DVD asli lalu meng-copy nya.Menurut Stephen (2007:109), meng-copy film dari DVD berjalan lambat dan membatasi pembajak video untuk meng-copynya kedalam bentuk tape video atau VCD. Jika sebuah film dari DVD di-convert kedalam bentuk tape video, hasilnya tidak maksimal. Tetapi karna film-film nya gratis, banyak orang yang tidak peduli jika mendapatkan kualitas film yang sedikit rendah.Selain dari meng-copy film yang sudah beredar, 11
keuntungan
yang
paling
tinggi
adalah
dari
membajak
film
baru(Stephen, 2007:109). Namun dengan adanya inovasi pada konten film berbayar ToVi tersebut, tidak sedikit pula yang tidak lagi mengunduh ilegal karena ketersediaan layanan yang menarik, dan para followers sudah menyadari akan adanya Undang-Undang Hak Cipta dan HaKI tersebut. Dari latar belakang yang telah dikemukakan, maka Penulis menelitipengaruh inovasi pada konten film berbayar di situs www.useetv.com terhadap perilaku mengunduh ilegal pada followers @UseeTVcom. 1.2
Rumusan Masalah: Rumusan Masalah yang dikemukakan Penulis ialah:
Adakah pengaruh inovasi pada konten film berbayar disitus www.useetv.com terhadap perilaku mengunduh ilegal pada followers akun Twitter @UseeTVcom?
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau
tidak nya pengaruh inovasi pada konten film berbayar di situs www.useetv.com terhadap perilaku mengunduh ilegal pada followers akun Twitter @UseeTVcom.
12
1.4
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak yang
membutuhkan. Dan kegunaan penelitian ini dapat di tinjau dari sisi teoritis dan praktis di antaranya adalah :
1.4.1
Aspek Teoritis a.
Menjadi sarana bagi Peneliti untuk menerapkan teori-teori yang telah diajarkan selama proses pengajaran di kampus.
b.
Memberikan kontribusi positif bagi praktisi studi Ilmu Komunikasi.
1.4.2
Aspek Praktis c.
Memberi kontribusi yang positif bagi UseeTV dalam memberikan layanan terbaik bagi pelanggan UseeTV
d.
Memberi masukan yang membangun bagi lembaga HaKI dalam mengevaluasi fenomena pembajakan film dan perilaku mengunduh film ilegal.
1.5
Tahapan Penelitian Pada suatu penelitian kuantitatif, tahapan yang mesti dilalui
adalah (Suharsaputra, 2012:56): 1.
Menentukan masalah yang akan diteliti,
2.
Mengkaji teori/generalisasi empiris dam memilih proposisi yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti,
3.
Menentukan konsep-konsep dan/atau variabel-variabel,
4.
Menentukan desain penelitian serta hipotesis,
5.
Menjabarkan konsep/variabel menjadi operasional, 13
6.
Menentukan indikator-indikator konsep/variabel,
7.
Membuat instrumen penelitian,
8.
Mengumpulkan data, menganalisis dan menyimpulkan,
9.
Melaporkan.
1.6
Lokasi dan Waktu Penelitian Berdasarkan tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahuipengaruh dari inovasi pada konten film berbayar yang disediakan oleh situs www.useetv.com terhadap perilaku mengunduh ilegal pada followers akun Twitter @UseeTVcom. Penelitian ini dimulai pada bulan Maret 2013. Dilakukan di Kota Bandung, Tangerang, dan Jakarta.
14