BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Di era moderen ini masyarakat Indonesia yang merupakan negara berkembang dituntut untuk bergerak secara cepat dan tepat. Hal tersebut berpengaruh terhadap pola konsumsi masyarakat yang beranggapan jika makanan cepat saji dinilai lebih praktis namun tetap sesuai dengan selera konsumen. Selain itu perkembangan teknologi serta penyebaran informasi menyebabkan terjadinya perkembangan di dunia bisnis dengan cepat. Perkembangan dalam dunia bisnis ini menyebabkan munculnya persaingan yang kompetitif antar pengusaha. Persaingan usaha ini perlu diantisipasi dengan pemikiran yang matang dan perhitungan yang tepat. Seperti halnya bisnis waralaba makanan cepat saji yang kian hari kian berkembang dan diminati di Indonesia. Waralaba atau Franchising merupakan suatu sistem bagi distribusi selektif barang ataupun jasa dibawah suatu merek melalui tempat penjualan yang dimiliki oleh pengusaha independen (Anoraga, 2000:59). Berdasarkan Pasal 3 PP No.42/2007 tentang waralaba menyatakan bahwa setiap waralaba diwajibkan untuk memenuhi enam kriteria yaitu memiliki ciri khas usaha, terbukti sudah memberikan keuntungan, memiliki standar pelayanan barang dan jasa yang ditawarkan secara tertulis, mudah diajarkan dan diaplikasikan, ada dukungan yang berkesinambungan, serta memiliki HAKI yang telah terdaftar. Meningkatnya bisnis waralaba (Franchise) makanan cepat saji
1
2
Fast Food) di Indonesia dimulai pada tahun 1980. Diprakarsai oleh Kentucky Fried Chicken atau KFC dengan menu andalan ayam goreng pertumbuhan jumlah gerai restoran cepat saji di Indonesia terus berkembang dan bertambah setiap tahunnya. Kentucky Fried Chicken merupakan suatu merk dagang dari Yum! Brands, Inc yang berada di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat. Sedangkan di Indonesia sendiri PT. Fastfood Indonesia merupakan pemegang hak waralaba tunggal KFC. Didirikan oleh Kelompok Usaha Gelael pada tahun 1978 namun baru pada tahun 1994 KFC terdaftar sebagai perusahaan publik. Perusahaan waralaba makanan cepat saji lain yang ada di Indonesia adalah California Fried Chicken (CFC) atau PT Pioneerindo Gourment Internasional, Tbk didirikan pada tahun 1983 di Jakarta merupakan salah satu perusahaan generasi pertama di Indonesia yang memperkenalkan konsep restoran cepat saji dengan menu ayam goreng. California Fried Chicken terwaralaba Pioneer Take Out Amerika Serikat. Pada tahun 1989 perusahaan menyudahi usaha terwaralaba dan menjadi pemegang waralaba penuh. Sama halnya seperti KFC, waralaba CFC mencatatkan sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta pada bulan April 1994. PT. Fastfood Indonesia, Tbk dan PT. Pioneerindo Gourment Internasional, Tbk merupakan perusahaan waralaba makanan cepat saji di Indonesia. Keduanya sama-sama membidik target pasar keluarga. Berdasarkan catatan Kementrian Perdagangan pada tahun 2013 terdapat 2.250 pelaku usaha waralaba dimana 84% merupakan pelaku waralaba lokal dan sisanya pelaku waralaba asing.Itu artinya ada sekitar 1890 usaha waralaba lokal dan 360 usaha waralaba asing di Indonesia pada tahun 2013.
3
Prosentase Waralaba di Indonesia Tahun 2013 Asing 16%
Lokal 84%
Gambar 1 Prosentase Waralaba di Indonesia Tahun 2013 Bisnis waralaba makanan cepat saji di Indonesia dinilai cukup potensial karena terus mengalami peningkatan hampir setiap tahun berdasarkan catatan Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) pertumbuhan waralaba merek lokal dalam setahun rata-rata mencapai 2% , oleh karenanya perusahaan waralaba makanan cepat saji di Indonesia dituntut untuk memiliki kinerja keuangan perusahaan yang baik, sehingga mampu mencapai tujuan perusahaan. Salah satu cara untuk mencapai tujuan perusahaan adalah dengan menganalisis kinerja keuangan perusahaan. Terdapat beberapa metode atau cara yang dapat digunakan, menurut Kasmir (2009:72) salah satu metode yang bisa digunakan adalah dengan metode analisis horizontal dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode, hasil dari analisis ini akan terlihat perkembangan perusahaan dari periode yang satu ke periode yang lain. Dengan menggunakan teknik analisa rasio ini kita dapat mengetahui hubungan pos-pos yang ada dalam satu laporan keuangan antara laporan keuangan neraca dan laporan laba-rugi.
4
Rasio keuangan merupakan “Suatu kegiatan membandingkan angkaangka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya” (Kasmir, 2015:104). Pendapat lain dikemukakan oleh Harahap (2004:297) yang menyatakan bahwa rasio keuangan merupakan angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan relevan dan signifikan. Terdapat empat rasio keuangan seperti yang dikemukakan Wetson, J (2004:202) yaitu Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, dan Rasio Aktivitas. Rasio keuangan mampu menyajikan informasi secara jelas yang dapat digunakan untuk alat pertimbangan perusahaan juga berguna sebagai sumber informasi tambahan dalam proses pengambilan keputusan perusahaan masa sekarang dan masa yang akan datang. Penelitian sebelumnya melakukan analisis komparatif kinerja keuangan pada perusahaan yang sejenis masing-masing pada perusahaan perbankan dan perusahaan rokok, menunjukkan bahwa kinerja keuangan tidak mengalami perbedaan yang signifikan pada perusahaan perbankan namun terjadi perbedaan yang signifikan pada perusahaan rokok. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hodijah (2008) diperoleh hasil tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan pada Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, serta Bank Mega Syariah Indonesia yang diuji menggunakan pendekatan likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. Penelitian yang dilakukan oleh Erbina, M P (2012)diperoleh hasil terdapat perbedaan yang signifikan pada CR, QR, DAR, DER, TIE, ITO, TATO, NPM, ROI, ROE dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada
5
perhitungan EPS antara kinerja perusahaan PT. HM Sampoerna,Tbk dengan perusahaan PT.
Gudang Garam,Tbk
ditinjau
menggunakan
metode
perhitungan Rasio Likuiditas, Rasio Leverage, Rasio Aktivitas, dan Rasio Profitabilitas. Berdasarkan uraian diatas melatar belakangi penulis untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Perbandingan Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Waralaba Makanan Cepat Saji”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan paparan latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kinerja keuangan PTFastfood Indonesia, Tbk dibandingkan dengan PT Pioneerindo Gourmet Internasional, Tbk pada periode 20112014? 2. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan antara PTFastfood Indonesia, Tbk dan PT Pioneerindo Gourmet Internasional, Tbk pada periode 2011-2014? 1.3 Tujuan Penelitian Sehubungan dengan permasalahan yang telah disebutkan diatas, maka tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan menganalis perbandingan kinerja keuangan PTFastfood Indonesia, Tbk dan PT Pioneerindo GourmetInternasional, Tbk pada periode 2011-2014.
6
2. Untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan antara PTFastfood Indonesia, Tbk dan PT Pioneerindo Gourmet Internasional, Tbk pada periode 2011-2014. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Kontribusi Praktis a.
Bagi Perusahaan Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai dasar
pertimbangan
dalam
mengambil
keputusan
untuk
menyelesaikanpermasalahan yang dialami perusahaanagar perusahaan dapat berkembang dan menjadi lebih baik lagi kedepannya. b.
Bagi Investor dan Kreditur Bagi investor penelitian ini dapat di jadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi. Bagi kreditur penelitian ini dapat di jadikan sebagai bahan bahan pertimbangan dalam keputusan pemberian kredit ke perusahaan. 2. Kontribusi Teoritis Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusisebagai bahan masukan yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang ekonomi manajemen keuangan. 3. Kontribusi Kebijakan Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada penelitian selanjutnya agar penelitian ini bisa dikembangkan lebih lanjut sehingga mampu mengikuti perubahan zaman dan dapat dibandingkan secara teoritis.
7
1.5 Ruang Lingkup Penelitian Untuk mencegah agar pembahasan tidak mengalami penyimpangan dari pembahasan terlalu luas, maka batasan penelitian ini adalah sebagai berikut: analisis komparatif rasio keuangan dalam menilai kinerja perusahaan PT Fastfood Indonesia, Tbk dan PT Pioneerindo Gourmet Internasional, Tbk. Laporan keuangan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : neraca dan laba rugi selama empat periode dimulai pada tahun 2011 hingga tahun 2014 menggunakan jenis data sekunder yang diperoleh di Bursa Efek Indonesia.