BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Universitas Lampung (Unila) telah menetapkan visi yang telah dirumuskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Unila Tahun 2005—2025, yaitu “Menjadi Perguruan Tinggi Sepuluh Terbaik di Indonesia” (Universitas Lampung, 2005). Pencapaian visi tersebut dilakukan secara bertahap. Untuk jangka menengah sampai tahun 2015 target yang ingin dicapai adalah “Terwujudnya Kualitas Pelayanan Tridharma Perguruan Tinggi yang Amanah untuk Menghasilkan Lulusan Berkarakter dan Berdaya Saing dalam Rangka Mencapai Dua puluh Besar Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia” (Universitas Lampung, 2011). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebagai bagian integral Unila, merumuskan visi untuk mendukung dan mempercepat pencapaian visi Unila. Mengingat dinamika perkembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di Indonesia, maka FKIP Unila menetapkan visi untuk jangka waktu sepuluh tahun, yaitu tahun 2011 s.d 2021. Visi FKIP Unila sampai tahun 2021 yaitu “ menjadi LPTK Inspiratif, Progresif yang Profesional dan Bermartabat”. (FKIP Universitas Lampung, 2011). Perumusan visi ini juga dilandasi oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Indonesia yang menetapkan kompetensi lulusan LPTK meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Keempat kompetensi lulusan LPTK tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh. Kualitas lulusan LPTK akan terukur dari penguasaan keempat kompetensi secara konprehensif dan integral. Kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik merupakan core dari sosok guru yang profesional. Kompetensi kepribadian merupakan pondasi dari kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik. Sinerjisitas ketiga kompetensi tersebut akan memperkuat kompetensi sosial lulusan LPTK. Pada tataran implementasi, kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik selain dibekali melalui seperangkat kurikulum LPTK, juga diperkuat melalui pengalaman nyata di sekolah dalam kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Kemudian untuk mewujudkan keutuhan kompetensi lulusan LPTK, maka mahasiswa FKIP juga harus memiliki pengalaman nyata di masyarakat luar sekolah, terutama guna memperkuat kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Kedua kompetensi ini akan lebih efektif jika diwadahi dalam suatu program lapangan secara sistematis dan tetap dalam koridor keilmuan kependidikan. Kaitannya dengan penguatan kompetensi lulusan LPTK di atas, kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kependidikan dapat menjadi sarana yang sangat efektif jika diintegrasikan dengan penguatan kompetensi secara utuh. Secara akademik, pengintegrasian KKN Kependidikan dengan PPL akan menjadi model yang sangat baik untuk penguatan Pedagogical Content Knowledge (PCK) lulusan LPTK (Loughran, et al., 2006) Berdasarkan pemikiran di atas, KKN Kependidikan FKIP akan lebih bermakna jika fokus pada tema pendidikan, karena hal ini lebih kontributif terhadap penguatan kompetensi lulusan LPTK secara utuh. Atas dasar rasionalitas sebagaimana diuraikan sebelumnya, maka program KKN Kependidikan yang fokus pada pendidikan dan terintegrasi dengan PPL merupakan model yang tepat untuk membangun kompetensi lulusan. B. MODEL KKN-K TERINTEGRASI Model KKN yang dikembangkan oleh FKIP Unila adalah Kuliah Kerja Nyata Kependidikan Terintegrasi disingkat dengan KKN-K Terintegrasi. Kependidikan dimaksudkan bahwa KKN FKIP Unila dilaksanakan untuk satu tema induk yaitu “Tema Pendidikan”. Tema induk ini sangat relevan dengan kompetensi lulusan LPTK sehingga out-put KKN menjadi jelas yaitu unsur 1
pendidikan dan unsur pengabdian, karena didukung oleh kompetensi yang dikuasai oleh mahasiswa. Namun demikian, tetap disadari bahwa kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik lebih banyak dilaksanakan dalam kegiatan PPL di sekolah, walaupun keempat kompetensi itu tetap merupakan satu kesatuan yang utuh. Keutuhan keempat kompetensi lulusan LPTK merupakan suatu konfigurasi dalam bentuk struktur bangunan guru profesional dan berkarakter, sebagaimana gambar 1.
Gambar 1. Struktur konfigurasi guru profesional dan berkarakter (Rahman, 2012) Struktur bangunan guru profesional dan berkarakter yang disajikan pada gambar 1. sekaligus menjadi landasan filosofis KKN-K Terintegrasi. Keterpaduan yang bersifat saling mengisi dan saling menguatkan antara kegiatan PPL di sekolah dengan kegiatan KKN-K di masyarakat merupakan pendekatan yang tepat. Melalui PPL di sekolah akan terbentuk calon guru profesional, karena PPL adalah muara keseluruhan kegiatan akademik mahasiswa LPTK. Penguasaan seperangkat pengalaman belajar yang telah diperoleh mahasiswa dalam perkuliahan akan teruji secara empirik selama mengikuti PPL. Demikian pula fenomena dan realita sosial di tengah masyarakat dapat lebih mendewasakan mahasiswa sebagai calon guru yang akan selalu hadir di tengah masyarakat. Melalui KKN-K mahasiswa akan memperoleh kesempatan untuk belajar banyak tentang dinamika sosial yang terjadi di tengah masyarakat, sehingga akan lebih mematangkan kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Melalui KKN-K Tertintegrasi mahasiswa FKIP dapat melakukan kegiatan akademik dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara simultan dan terpadu. Hal ini sekaligus memperdalam pemahaman mahasiswa terhadap profesi guru sebagai pendidik yang secara nyata tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan masyarakat. Inilah filosopi Model KKN-K Terintegrasi, sebagaimana digambarkan sebagai berikut.
2
Gambar 2. Landasan Filosofis PPL Secara filosofis muara kurikulum akademik FKIP sebagai LPTK adalah PPL dan KKN-K KKN Terintegrasi. Melalui PPL mahasiswa FKIP memperoleh pengalaman formal dalam mempraktekkan pengetahuan engetahuan dan ketrampilan yang telah diperoleh di kampus. Kemudian melalui KKN-K K mahasiswa memperoleh pengalaman nyata di tengah masyarakat. masyarakat Di samping itu KKN-K juga dapat berfungsi sebagai wujud kontribusi ontribusi akademik melalui mel kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dan dosen. KKN-K K Terintegrasi yang memadukan kegiatan KKN dan PPL secara bersamaan dapat menjadikan jenis dan konten kedua program tersebut saling bersinerji. Secara empirik, baik unsur-unsur substansial meliputi tujuan dan program maupun unsur-unsur unsur teknis yang terdiri atas waktu, sumberdaya manusia, biaya dan lokasi menjadi lebih efisien. efisien. Gambaran tentang sinerjisitas unsur-unsur yang terkait dengan integrasi KKN dan PPL dapat divisualisasikan pada gambar berikut ini.
Gambar 3 : Sinergi Integrasi KKN dan PPL
3
Diintegrasikannya PPL dan KKN melalui model KKN-K Terintegrasi, tidak saja menjadikan PPL dan KKN lebih efektif, melainkan kedua kegiatan ini dapat dilaksanakan secara lebih efisien. Perpaduan secara simultan PPL dan KKN-K model ini dapat memberikan ouput dan outcome yang diharapkan sesuai dengan waktu yang dialokasikan. Program KKN-K dan PPL dapat disinergikan pelaksanaannya, sehingga waktu yang digunakan lebih efisien jika dibandingkan dengan sistem yang parsial. Demikian pula SDM, biaya serta lokasi menjadi lebih mudah untuk dikelola.
C. PRINSIP DASAR, TUJUAN, DAN SASARAN 1. Prinsip Dasar KKN-K Terintegrasi berlandaskan pada keterpaduan Tridharma Perguruan Tinggi yang terdiri atas pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Unsur pendidikan dan pengajaran menjadi landasan utama dalam perencanaan, pelaksanaan, dan tolok ukur keberhasilanKKN-K Terintegrasi.Selain melaksanakan pendidikan dan pengajaran di sekolah, unsur pengabdian kepada masyarakat berupa kontribusi akademik mahasiswa dan dosen terhadap masyarakat menjadi salah satu kegiatan utama dalam penyelenggaraan KKN-K Terintegrasi. Selama berada di lapangan mahasiswa juga dapat memanfaatkan kegiatan KKN-K Terintegrasi untuk melakukan penelitian terutama dalam rangka penyusunan skripsi atau tugas akhir. Oleh karena itu, KKN-K Terintegrasi dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Berbasis Keilmuan KKN-K Terintegrasi FKIP Unila berbasis disiplin ilmu. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan merupakan cakupan bidang ilmu pendidikan, terdiri atas empat rumpun: Ilmu Pendidikan, Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, serta Pendidikan Bahasa dan Seni. Rumpun ilmu ini terdiri atas lima belas kajian keahlian atau disiplin ilmu. Dengan demikian, struktur keilmuan di FKIP Unila sudah menggambarkan multidisiplin. b. Efisiensi Melalui KKN-K Terintegrasi, program kegiatan PPL dan KKN dapat dilaksanakan dengan waktu, tenaga, dan anggaran yang efisien. Efesiensi waktu ditandai dengan penghematan dari 3,6 bulan (115 hari) menjadi 2,5 bulan (75 hari) untuk kegiatan PPL dan KKN. Efisiensi tenaga ditandai dengan pengehematan pengelola, dosen pembimbing lapangan, dan unsur masyarakat lain yang terkait. Efisiensi anggaran/biaya ditandai dengan penghematan biaya kegiatan PPL dan KKN karena pembimbingan dilaksanakan pada tempat dan waktu yang bersamaan. c. Fleksibilitas KKN-K Terintegrasi dilaksanakan secara fleksibel baik waktu, perencanaan program, pembekalan, pelaksanaan kegiatan di lapangan, dan evaluasi. Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan dapat mendaftar langsung ke Sekretariat Praktik Lapangan Terpadu (PLT) FKIP Unila. Dalam menetapkan lokasi, pihak PLT dapat mempertimbangkan usulan mahasiswa. Demikian juga, dalam menentukan kelompok mahasiswa dapat mengusulkan anggota kelompoknya dengan jumlah minimal 30 orang untuk ditempatkan
4
pada satu lokasi. Selain itu, PLT tentu saja juga menyelenggarakan KKN-K Terintegrasi secara terjadwal. d. Perluasan Akses Pendidikan KKN-K Terintegrasi mengakomodasi keseluruhan program baik yang terkait dengan pendidikan formal, informal, maupun nonformal. Contoh program yang dapat dikembangkan antara lain: penyelenggaraan kelompok belajar bagi masyarakat buta aksara, pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan generasi muda, dan pembinaan karang taruna. e. Sinergis
Program-program KKN-K Terintegrasi direncanakan dan dilaksanakan secara sinergis dengan pemangku kepentingan. Kegiatan PPL disesuaikan dengan programprogram akademik baik kurikuler, kokurikuler maupun ekstrakurikuler. Program KKN disesuaikan dan disinkronisasikan dengan kegiatan dan program-program pembangunan di wilayah yang bersangkutan. Kegiatan PPL dan KKN diorientasikan untuk mempercepaat pembangunan pendidikan dan pembangunan masyarakat. Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut diharapkan mahasiwa KKN-K Terintegrasi dapat mengidentifikasi berbagai permasalahan pendidikan yang ada di masyarakat dan di sekolah, menemukan solusi alternatif, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kontribusinya pada pembangunan pendidikan. 2. Tujuan Tujuan umum KKN-K Terintegrasiadalah untuk membentuk calon guru/tenaga kependidikan yang profesional dan berkarakter melalui kegiatan pelatihan, penyuluhan, dan praktik lapangan baik di sekolah maupun di masyarakat. Adapun tujuan khusus KKN-K Terintegrasi adalah sebagai berikut. a. Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administrasi, akademik, kondisi psikologis, dan sosial masyarakat di lapangan. b. Menguasai berbagai keterampilan dasar mengajar, mendidik, mengarahkan, membimbing, melatih, menilai, dan mengevaluasi. c. Menerapkan berbagai kemampuan profesional keguruan secara utuh dan terpadu di lapangan baik di sekolah maupun di masyarakat. d. Mengembangkan aspek kepribadian dan sosial di lingkungan sekolah dan masyarakat. e. Memanfaatkan berbagai program kegiatan untuk prapenelitian dan penelitian, terutama dalam rangka penyusunan skripsi atau tugas akhir. f. Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa terhadap permasalahan pendidikan di sekolah dan di masyarakat. g. Menerapkan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni secara teamwork dan interdispliner melalui kegiatan pendidikan, pengajaran dan pengabdian kepada masyarakat. h. Menanamkan nilai-nilai patriotisme, harmonisme, serta entreuprenership kepada masyarakat. 3. Sasaran KKN-K Terintegrasi FKIP Universitas Lampung akan diarahkan kepada 3 (tiga) sasaran utama sebagai berikut.
5
a. Mahasiswa Melalui program KKN-K Terintegrasi semakin memperkuat kompetensi lulusan LPTK agar menjadi guru profesional dan berkarakter. Kegiatan PPL di sekolah ditujukan agar mahasiswa menguasai keterampilan merencanakan, melaksanakan, menilai dan mengevaluasi proses pembelajaran, baik secara teoritis maupun praktis. Kegiatan KKNKependidikan ditujukan agar mahasiswa menemukenali secara nyata dinamika masyarakat umumnya dan dunia pendidikan khususnya. Di samping itu, melalui kegiatan KKN-Kependidikan mahasiswa dapat berpartisipasi dalam pembangunan pendidikan nasional. b. Masyarakat Dilihat dari unsur masyarakat, melalui KKN-K Terintegrasi akan tercipta masyarakat yang sadar pendidikan dan memiliki literasi yang memadai. Sadar pendidikan dapat dilihat dari keperdulian, keikutsertaan dalam pembangunan dan pengembangan pendidikan sebagai perwujudan masyarakat belajar (learning society), sedangkan kecukupan literasi dapat dilihat pada adaptabilitas masyarakat terhadap dinamika perkembangan sains, teknologi, dan seni. c. Pemerintah Daerah Dari unsur pemerintah daerah, melalui KKN-K Terintegrasi akan teridentifikasi masalah-masalah pendidikan di daerah dan ditemukannya solusi alternatif terhadap masalah tersebut. Sasaran yang akan dicapai adalah teridentifikasinya pemikiran, gagasan dalam bentuk program pembangunan dalam bidang pendidikan yang dapat diimplementasikan di daerah.
D. RUANG LINGKUP TEMA Tema pokok KKN-K Terintegrasi adalah “Mewujudkan Guru Profesional Berkarakter melalui Implementasi Nilai-nilai Kependidikan di Masyarakat dan Sekolah”. Berdasarkan tema pokok di atas, khusus yang berkaitan dengan implementasi kependidikan di masyarakat diturunkan kedalam tema dan subtema KKN Kependidikan sebagai berikut. 1. Pendidikan Masyarakat: pemberantasan buta aksara, Pembentukan dan optimalisasi Taman Pendidikan anak, seperti Taman Pendidikan Alquran dan sejenisnya. 2. Perluasan Akses Pendidikan: pendidikan anak usia dini (PAUD), kelompok bermain, model pola asuh. 3. Masyarakat Belajar: jam belajar masyarakat dan kesadaran belajar masyarakat, keterampilan berwiraswasta, Teknologi tepat guna. 4. Pendidikan Generasi Muda: pemberdayaan risma, pembinaan karang taruna, Pembinaan keolahragaan, Tanggap bencana alam, pengembangan bakat 5. Pendidikan Sadar Lingkungan: kesehatan lingkungan, sanitasi lingkungan, pola hidup sehat, pelestarian lingkungan dan pemanfaatan lahan. 6. Pendidikan Pengembangan Seni dan Budaya Daerah: pelestarian danpengembangan seni budaya daerah, penggalian dan pengembangan kepariwisataan, penggalian dan pengembangan seni kontemporer termasuk keagamaan. Adapun implementasi nilai-nilai kependidikan di sekolah dirumuskan di dalam Panduan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Secara garis besar kegiatan PPL di sekolah ditujukan untuk memperkuat kompetensi lulusan LPTK yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi 6
kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial dan turut membangun budaya sekolah yang konstruktif. Tema, subtema dan kegiatan program KKN-K di masyarakat dan sekolah disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 1. Tema dan Subtema KKN-K Teritegrasi NO 1
TEMA Pendidikan Masyarakat
SUBTEMA 1. Pemberantasan Aksara
KEGIATAN DI MASYARAKAT Buta
1. Pendidikan dan pelatihan baca, tulis, hitung 2. Pendataan anak-anak putus sekolah/dropout 3. Pendidikan wajib belajar paket A, paket B, paket C
2. Pembentukan dan pengoptimalan Taman Pendidikan Alquran
1. Pembentukan Taman Pendidikan Alquran 2. Pengoptimalan Taman Pendidikan Al-Quran yang sudah ada 3. Lomba baca Tulis Al-Quran bagi siswa
2
Perluasan Akses Pendidikan
Pendidikan anak usia dini (PAUD), kelompok bermain, pola asuh TPA
1. Pembentukan panitia (tim) pendiri PAUD. 2. Pembentukan panitia (tim) pendiri kober. 3. Memediasi pendirian PAUD, kober, dan TPA pada instansi terkait. 4. Pendidikan dan pelatihan bagi guru PAUD, kober, dan pengasuh TPA 5. Pembuatan Kelompok bermain dan belajar anak pra-sekolah 6. Penyuluhan bagi orang tua anak tentang pentingnya pola asuh anak usia dini 1. Pelatihan dan penyuluhan pentingnya jam belajar masyarakat. 2. Menumbuhkan kesadaran masyarakat agar gemar membaca, menulis, menyimak informasi Iptek
3
Masyarakat Belajar
1.
Jam belajar masyarakat dan kesadaran Belajar masyarakat
2.
Keterampilan berwiraswasta
1. Pelatihan pembuatan kue bagi ibu-ibu rumah tangga 2. Pelatihan berwiraswasta 3. Pelatihan berternak bagi Masyarakat
3.
Teknologi tepat guna
1. Pelatihan pembuatan pupuk kompos 2. Penyuluhan dan bimbingan teknis 7
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN Sejarah Ekonomi Geografi PPKn Bahasa Inggris Bahasa Indonesia Seni Tari Matematika Biologi Fisika Kimia Bimbingan Kon. Penjas PGSD PGPAUD Sejarah Ekonomi Geografi PPKn Bahasa Inggris Bahasa Indonesia Seni Tari Matematika Biologi Fisika Kimia Bimbingan Kon. Penjas PGSD PGPAUD Sejarah Ekonomi Geografi PPKn Bahasa Inggris Bahasa Indonesia Seni Tari Matematika Biologi Fisika Kimia Bimbingan Kon. Penjas PGSD PGPAUD
4
Pendidikan generasi muda dan olah raga
1. Pemberdayaan risma
2. Pembinaan karang taruna
pembuatan instalasi biogas bagi masyarakat peternak sapi 1. Pembentukan dan pemberdayaan risma 2. Perlombaan baca Alquran, adzan, Kaligrafi 3. Pengadaan perpustakaan masjid 1. 2. 3.
3. Pembinaan keolahragaan
1.
2.
5
6
Pendidikan Sadar Lingkungan dan Kesehatan
Pendidikan an Seni dan Budaya Daerah
Pemberdayaan Karang Taruna dalam pengembangan bakat Pelatihan keterampilan berwiraswasta Penggalakan senam kebugaran jasmani melalui pemuda dan Ibu-ibu PKK Penyuluhan Pentingnya Kesehatan Jasmani bagi pemuda
4. Tanggap bencana alam
Penyuluhan dan pelatihan dan penanggulangan bencana alam
5. Pengembangan bakat.
Pembinaan dan penyaluran bakat keolahragaan bagi generasi muda Pelatihan dan penyuluhan pentingnya kesehatan lingkungan.
1. Kesehatan lingkungan
Sejarah Ekonomi Geografi PPKn Bahasa Inggris Bahasa Indonesia Seni Tari Matematika Biologi Fisika Kimia Bimbingan Kon. Penjas PGSD PGPAUD
2. Sanitasi lingkungan
1. Pelatihan dan penyuluhan pembuatan jamban keluarga 2. Pelatihan dan penyuluhan sanitasi
3. Pola hidup sehat
1. Pengenalan jenis-jenis bergizi 2. Pelatihan dan penyuluhan pola makan hidup sehat dan kebersihan lingkungan 3. Pelatihan senam lansia
Sejarah Ekonomi Geografi PPKn Bahasa Inggris Bahasa Indonesia Seni Tari Matematika Biologi Fisika Kimia Bimbingan Kon. Penjas PGSD PGPAUD
4. Pelestarian lingkungan dan pemanfaatan lahan
1. Pelatihan dan penyuluhan penghijauan lingkunga 2. Pelatihan dan penyuluhan pemanfatan lingkungan untuk tanaman apotek hidup & sayur mayur 1. Pelatihan pembuatan monografi desa dari segi fisik: (a) letak, luas, batas, (b) hidrologi, iklim, cuaca, (c) sumberdaya alam, (d)
Sejarah Ekonomi Geografi PPKn Bahasa Inggris
1.
Pendidikan tertib administrasi desa
8
topografi dan lahan, (e)fasilitas dan aksebilitas, (f) insfrastruktur, (g) peta desa, dll. 2. Pelatihan pembuatan monografi sosial: (a) penduduk, (b)pertanian,(c) perkebunan, (d) perikanan, (e) peternakan, (f) organisasi kemasyarakatan, (g) mata pencarian, (h) agama, (i) adat istiadat dan budaya 2.
Penggalian dan Pengembangan Kepariwisataan
Pendidikan dan pelatihan pengembangan kepariwisataan
3.
Pengembangan Seni dan Budaya
1. Inventarisasi Peninggalanpeninggalan sejarah dan kebudayaan lokal 2. Mengadakan sanggar atau kelompok-kelompok seni . 3. Pendidikan dan pelatihan pengembangan seni tari, seni sastra, dan seni kriya.
9
Bahasa Indonesia Seni Tari Matematika Biologi Fisika Kimia Bimbingan Kon. Penjas PGSD PGPAUD
BAB II MEKANISME KKN-K TERINTEGRASI
A. PENGELOLAAN Sebagai pembina kegiatan KKN-K Terintegrasi FKIP Unila adalah Rektor Universitas Lampung. Pengelolaan penyelenggaraan KKN-K Terintegrasi dilaksanakan oleh FKIP Unila di bawah tanggung jawab Dekan FKIP Unila dengan unsur pelaksana utama adalah Unit Praktik Lapangan Terpadu (PLT) FKIP Unila. Adapun struktur pengelolaan KKN-K Terintegrasi secara lengkap dapat dilihat pada gambar 4. PEMBINA REKTOR
PEMERINTAH DAERAH
PENANGGUNG JAWAB DEKAN
MASYARAKAT
PELAKSANA UNIT PLT FKIP UNILA
DPL DAN GURU PAMONG
MAHASISWA
Gambar 4: Struktur organisasi pengelola KKN Kependidikan Terintegrasi Keterangan :
Garis Komando Garis Koordinasi
Penjelasan masing-masing tugas pengelola KKN-K Terintegrasi FKIP Universitas Lampung adalah sebagai berikut. 1. Ketua Tim bertugas: a. Bertindak sebagai koordinator dalam pelaksanaan KKN-K Terintegrasi. b. Merencanakan, membuat keputusan, mengarahkan, mengoordinasikan, mengawasi, mengevaluasi dan mengembangkan pelaksanaan KKN-K Terintegrasi. c. Mengoordinir penyusunan laporan pelaksanaan setiap periode KKN-K Terintegrasi. d. Bertanggung jawab kepada Dekan FKIP Unila terhadap pelaksanaan KKN-K Terintegrasi. 2. Sekretaris Tim bertugas: a. Membantu ketua tim dalam bidang kesekretriatan. b. Mengoordinasikan pelaksanaan administrasi KKN-K Terintegrasi. c. Mengoordinasikan pembentukan tim pengembangan tema dan kompetensi KKN-K Terintegrasi. d. Mengoordinasikan penentuan dosen pembimbing lapangan (DPL) dan bidang-bidang KKN-K Terintegrasi. 10
e. Merencanakan, mengoordinasikan serta melaksanakan pengadaan kebutuhan perlengkapan KKN-K Terintegrasi. f. Mengoordinasikan penempatan mahasiswa di lokasi KKN-K Terintegrasi. g. Bertanggung jawab terhadap penyusunan laporan hasil pelaksanaan KKN Kependidikan dan PPL. 3. Bendahara bertugas: a. Merencanakan anggaran tahunan seluruh tahapan kegiatan KKN-K Terintegrasi. b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan anggaran dan pengeluaran pelaksanaan KKN-K Terintegrasi. c. Menyusun laporan pertanggungjawaban penggunaan keuangan setiap periode pelaksanaan KKN-K Terintegrasi. d. Melakukan koordinasi dengan ketua/sekretaris tim pengelola KKN-K Terintegrasi dalam setiap pengeluaran anggaran seluruh kegiatan. 4. Bidang Kesekretariatan/administrasi bertugas. a. Membantu ketua dan sekretaris dalam pelaksanaan pekerjaan administrasi kegiatan KKN-K Terintegrasi. b. Membantu ketua, sekretaris, dan bendahara dalam perencanaan pengadaan kebutuhan perlengkapan KKN-K Terintegrasi. c. Membantu bendahara dalam pelaksanaan pekerjaan administrasi keuangan kegiatan KKN-K Terintegrasi. 5. Bidang pengembangan tema bertugas: a. Mengidentifikasi, merencanakan, dan mendata tema-tema KKN-K Terintegrasi dengan pihak internal (fakultas, jurusan, dan program studi). b. Mengembangkan tema-tema yang telah dirumuskan ke dalam bentuk kegiatan. c. Melokakaryakan tema-tema yang telah dirumuskan dan rencana bentuk kegiatannya dengan pihak internal. d. Menjalin kerjasama dengan stakeholder untuk mensinergikan tema-tema yang telah dirumuskan dengan program pemerintah daerah di bidang pendidikan. e. Merencanakan dan melakukan kerjasama dengan mitrakerja dalam penerapan dan pengembangan pendidikan baik di lingkungan masyarakat maupun sekolah. f. Menjalin kerjasama dengan pihak internal dan eksternal dalam rangka peningkatan dan pengembangan manajemen berbasis sekolah. g. Menjalin kerja sama dengan pihak internal dan eksternal dalam rangka peningkatan karier pendidik di lingkungan sekolah. h. Menjalin kerja sama dengan pihak internal dan eksternal dalam rangka peningkatan dan pengembangan pendidikan dan pembelajaran di masyarakat. i. Menginventarisasi dan memformulasikan berbagai program kegiatan KKN-K Terintegrasi FKIP Unila dengan tema-tema riset yang dilaksanakan mahasiswa, dosen, dan instansi terkait. 6. Bidang operasional dan monitoring bertugas. a. Menyusun perencanaan dan pelaksanaan operasional KKN Kependidikan dan PPL, yang meliputi: 1) menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan KKN-K Terintegrasi; 2) menentukan lokasi dan mengurus perizinan dan koordinasi dengan pemda/instansi terkait sesuai dengan tema KKN dan kompetensi PPL; 11
3) menentukan kriteria penjaringan dan penempatan mahasiswa dan dosen pembimbing sesuai dengan kebutuhan yang terkait dengan tema KKN-K Terintegrasi; 4) mengkoordinasikan tahapan operasional KKN-K Terintegrasi dengan mahasiswa, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), dan pihak pemangku kepentingan; b. Menyusun perencanaan dan pelaksanaan monitoring Program KKN-K Terintegrasi yang meliputi: 1) menyusun borang dan melakukan monitoring program kerja KKN-K Terintegrasi; 2) melakukan monitoring pelaksanaan pendidikan dan pelatihan baik di sekolah maupun masyarakat; 3) melakukan monitoring pelaksanaan penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa dan dosen pembimbing. 7. Bidang pembekalan dan evaluasi bertugas: a. Menyusun perencanaan dan pelaksanaan pembekalan KKN Kependidikan dan PPL, yang meliputi: 1) menyusun materi pembekalan untuk mahasiswa sesuai dengan tema KKN-K Terintegrasi; 2) menyusun jadwal pembekalan untuk dosen dan mahasiswa KKN-K Terintegrasi; 3) merencanakan waktu dan tempat pelaksanaan workshop untuk dosen pembimbing lapangan dan mahasiswa; 4) melaksanakan pembekalan kepada dosen dan mahasiswa peserta KKN-K Terintegrasi. b. Menyusun perencanaan dan pelaksanaan evaluasi akademik mahasiswa KKN-K Terintegrasi, meliputi: 1) menjadwalkan tahapan evaluasi pelaksanaan KKN-K Terintegrasi; 2) meyiapkan instrumen penilaian pelaksanaan, pendadaran, dan pelaporan KKN-K Terintegrasi ; 3) menilai proses pembekalan mahasiswa KKN-K Terintegrasi; 4) melakukan evaluasi kedisiplinan dan pelaksanaan progran KKN-K Terintegrasi bersamasama dengandosen pembimbing lapangan, guru pamong, dan kepala sekolah. 8. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) menjalankan tugas pokok dan fungsi membimbing mahasiswa praktik pengalaman lapangan (PPL) di sekolah dan KKN di masyarakat. a. Kegiatan membimbing PPL di sekolah meliputi: 1) memeriksa dan merivisi perangkat pembelajaran; 2) mengawasi, mengarahkan, dan menilai performance mahasiswa di sekolah; 3) membimbing penyusunan laporan PPL; 4) menilai perangkat pembelajaran dan laporan PPL. b. Kegiatan membimbing KKN di masyarakat meliputi: 1) memeriksa dan merivisi program kerja; 2) mengawasi dan mengarahkan pelaksanaan program kerja di lapangan; 3) memediasi mahasiswa dengan unsur-unsur masyarakat terkait; 4) menilai proses dan hasil pelaksanaan program kegiatan mahasiswa. c. Persyaratan DPL KKN-K Terintegrasi meliputi: 1) memahami kompetensi lulusan FKIP Unila secara mendalam; 2) memahami dan menguasai penyusunan perangkat pembelajaran; 12
3) memahami dan menguasai pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran pada suatu model pembelajaran yang relevan; 4) memahami dan menguasai teknik-teknik asesmen pembelajaran; 5) memahami dan menguasai kegiatan-kegiatan pendidikan di masyarakat (learning society and learning community); 6) memahami dan menguasai teknik menggerakkan masyarakat dalam pembangunan.
B. TAHAPAN KEGIATAN Tahapan kegiatan KKN-K Terintegrasi ditampilkan pada gambar 5 di bawah ini.
observasi Penetapan Verifikasi Pendaftaran
workshop
Mahasiswa
Pelaksanaan Penarikan Pendadaran
Penilaian
Gambar 5. Tahap Pelaksanaan KKN-K Terintegrasi Deskripsi tahapan pelaksanaan KKN-K Terintegrasi FKIP Unila adalah sebagai berikut. 1. Pendaftaran Pendaftaran KKN Mandiri FKIP Unila dibuka setiap saat tanpa terjadwal. Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan administratif, secara kolektif dengan jumlah minimal 30 orang dapat langsung mendaftar sebagai calon peserta KKN Mandiri. Adapun mekanisme pendaftaran tersebut dilakukan di prodi masing-masing dan diteruskan ke Unit Lapangan Terpadu FKIP Unila. Pendaftaran KKN dilaksanakan selama dua bulan dimulai pada awal semester lima. Mahasiswa yang pada saat pendaftaran belum memenuhi persyaratan 100 SKS boleh mendaftar dengan perkiraan pada semester enam telah memenuhi jumlah SKS tersebut. Batas miniminal pada saat pendaftaran adalah 86 SKS termasuk mata kuliah yang sedang ditempuhnya.
13
2. Penyeleksian Persyaratan Penyeleksian persyaratan pendaftaran KKN-K Terintegrasi dilakukan dua kali, yaitu pertama pada saat pendaftaran awal semester lima dan yang kedua dilakukan satu bulan sebelum pemberangkatan ke lokasi. Berkas pendaftaran dari program studi kemudian diverifikasi PLT untuk menentukan kelengkapan persyaratannya. Mahasiswa calon peserta KKN-K Teritegrasi FKIP Unila yang telah memenuhi persyaratan minimal 86 SKS dinyatakan lolos verifikasi tahap pertama. Mahasiswa yang dinyatakan lolos verifikasi tahap pertama berhak mengikuti pembekalan. Mahasiswa yang memenuhi semua persyaratan baik jumlah SKS yang ditempuhnya, lulus 5 mata kuliah kemampuan dasar mengajar, maupun keterangan lulus pembekalan berhak mengikuti kegiatan KKN-K Terintegrasi FKIP Unila. Pengumuman seleksi berkas tahap kedua dilakukan satu bulan sebelum pelaksanaan. Begitu pula, penempatan lokasi KKN-K Terintegrasi akan diumumkan satu bulan sebelum pelaksanaan. Mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan tidak berhak mengikuti kegiatan KKN-K Terintegrasi FKIP Unila dan persyaratan dikembalikan ke program studi masing-masing. Mahasiswa yang belum lulus dapat mendaftar ulang serta dapat mengikuti kegiatan KKN-K Terintegrasi pada periode berikutnya. 3. Pembekalan Mahasiswa peserta KKN/PPL FKIP Unila wajib mengikuti pembekalan. Materi pembekalan akan ditentukan kemudian sesuai dengan tema dan kebutuhan materi yang sangat berkaiatan untuk memperlancar pelaksanaan KKN /PPL. Pemberi materi pembekalan adalah pihak dekanat, PLT, pengusul tema (jurusan/program studi). Pembekalan KKN dilaksanakan per rumpun ilmu/jurusan dengan menempati Gedung Aula A dan Gedung Aula K. Pembekalan KKN-K Terintegrasi FKIP Unila dilaksanakan dua kali dalam setiap tahun. Pelaksanaan pembekalan pada saat libur semester atau pada hari Sabtu. Mahasiswa yang telah mengikuti dan lulus pembekalan akan diberikan surat keterangan. Mahasiswa yang tidak memiliki surat keterangan lulus pembekalan KKN tidak diperkenankan mengikuti kegiatan KKN-K Terintegrasi. Pembekalan KKN-K Terintegrasi FKIP Unila terdiri atas materi yang berkaitan dengan kegiatan non-akademik yang menyatu dengan kegiatan kokurikuler, materi yang berkaitan dengan kegiatan akademik, serta workshop penyusunan program kegiatan dan perangkat pembelajaran. Pembekalan yang berkaitan dengan kegiatan akademikdan workshop penyusunan program/perangkat pembelajaran dilaksanakan sebanyak enam kali pertemuan atau setara dengan 48 jam. Waktu pembekalan dimulai pagi hari sampai dengan sore hari dengan ratarata 8 jam per hari. Mahasiswa yang sedang menempuh perkuliahan di semester empat dan telah memenuhi persyaratan mata kuliah yang telah ditentukan boleh mendaftar pembekalan KKN-K Terintegrasi di Unit PLT FKIP Unila. Selanjutnya, mahasiswa tersebut perlu melengkapi persyaratan berikutnya dengan mengikuti pembekalan yang berkaitan dengan kegiatan akademik. Mahasiswa yang telah lulus pembekalan akan melaksanakan workshop penyusunan perangkat pembelajaran yang akan dipandu oleh dosen pembimbing lapangan. Kegiatan workshop dilaksanakan sebelum mahasiswa diterjunkan di lapangan. 4. Penempatan Lokasi Lokasi atau tempat KKN-K Terintegrasi bagi mahasiswa FKIP Unila ditentukan dengan dua cara. Pertama, penempatan dilakukan oleh tim pengelola KKN FKIP Unila dengan
14
terlebih dahulu melaksanakan survey lapangan. Kedua, penempatan tempat KKN-K Terintegrasi berdasarkan usulan mahasiswa. Penempatan lokasi KKN dengan cara pertama ini dilakukan jika jumlah pendaftarnya banyak. Pendaftaran dilakukan secara serentak dan terjadwal. Penempatan lokasi KKN dengan cara kedua dilakukan jika jumlah pendaftarnya terbatas dengan jumlah minimal 30 mahasiswa. Pendaftarannya dilakukan sewaktu-waktu atau tidak terjadwal. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan lokasi KKN antara lain adalah (1) lokasi KKN bisa ditempuh dengan kendaraan baik roda dua maupun roda empat, (2) lokasi KKN tidak dalam keadaan konflik internal yang berkepanjangan, (3) lokasi KKN terdapat berbagai jenjang pendidikan baik SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA/SMK baik sekolah negeri maupun swasta, (4) lokasi KKN siap diakses oleh mahasiswa KKN, dan (5) lokasi KKN diutamakan pada daerah yang sangat membutuhkan pembangunan di bidang pendidikan. Penempatan cara pertama dilakukan oleh tim monitoring KKN-K Terintegrasi tingkat fakultas dibantu oleh korkab atau korkot dan DPL. Kegiatan ini meliputi pengelompokan (plotting) mahasiswa sesuai dengan rumpun dan disiplin ilmu yang dimilikinya. Sasaran KKNK Terintegrasi adalah kecamatan/desa yang terdapat sekolah SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA/SMK baik sekolah negeri maupun swasta. Disamping itu, penempatan mahasiswa ke lokasi dengan mempertimbangkan bakat, etnik, dan agamanya. Sebelum turun ke lokasi, peserta KKN-K Terintegrasi FKIP Unila perlu konsolidasi dengan DPL. Konsolidasi ini diperlukan antara lain untuk perkenalan antar mahasiswa yang berbeda disiplin ilmunya, perancangan waktu observasi, pembagian tugas, penentuan lokasi pemondokan, penentuan biaya hidup selama KKN, dan penentuan kordinator mahasiswa baik di desa, sekolah, maupun kecamatan. 5. Penerjunan ke Lokasi KKN-K Terintegrasi Penerjunan mahasiswa KKN Kependidikan Terintergrasi FKIP ke lokasi berdasarkan jadwal yang sudah disusun. Disamping itu, penerjunan ke lokasi dapat dilaksanakan dua hari jika pesertanya cukup banyak. Penerjunan mahasiswa ke lokasi dengan kendaraan bus dan akan dikoordinir oleh korcab/korkot dan DPL. Penerjunan mahasiswa ke lokasi KKN-K Terintegrasi FKIP Unila tingkat Kabupaten atau Kota dikoordinir oleh Korkab atau Korkot, sedangkan DPL mengkoordinir sampai ke tingkat kecamatan dan desa. 6. Pelaksanaan Kegiatan KKN-K Terintegrasi dilaksanakan setelah mahasiswa sampai di lokasi. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada dua tempat yakni di desa dan di sekolah. Kegiatan di desa dilaksanakan pada sore/malam hari setelah kegiatan di sekolah. Kegiatan yang dilakukan mahasiswa pada awal KKN-K Terintegrasi adalah melakukan sosialisasi program yang telah direncanakan kepada masyarakat. Sosialisasi program dapat berlangsung baik jika ada hubungan yang harmonis antara mahasiswa, masyarakat di desa, masyarakat di sekolah dan pemerintah setempat. Mahasiswa melaksanakan kegiatan berdasarkan rencana kegiatan yang telah disusun dan disepakati berbagai pihak melalui forum diskusi. Mahasiswa mengagendakan semua kegiatan yang akan dijalankan baik program harian, mingguan, maupun bulanan sesuai dengan format yang telah disediakan. Pelaksanaan kegiatan di lokasi berlangsung dua bulan setengah.
15
7. Penarikan Mahasiswa dari Lokasi Penarikan mahasiswa dari lokasi dilakukan sesuai dengan jadwal penarikan. Waktu penarikan disediakan dua hari. Satu minggu sebelum penarikan, perwakilan mahasiswa, korkab/korkot, dan DPL perlu musyawarah untuk menetapkan waktu penarikan. Selanjutnya, korkab melaporkan ketetapan waktu penarikan kepada timlak KKN-K Terintegrasi. Penarikan mahasiswa dari lokasi menuju Bandar Lampung atau Kampus Universitas dilakukan secara serentak dengan menggunakan bus. Karena tidak semua desa bisa dijangkau bus, penarikan mahasiswa dari lokasi akan dikonsentrasikan di tingkat kecamatan. Untuk itu, mahasiswa dianjurkan untuk berkumpul di kecamatan. Selanjutnya, mahasiswa akan diarahkan ke kabupaten untuk mengikuti prosesi penarikan di tingkat kecamatan. Penarikan mahasiswa KKN Kependidikan di tingkat kecamatan dikoordinir oleh DPL dan di tingkat Kabupaten dikoordinir oleh korkab atau korkot. DPL, korkab/korkot perlu melaporkan hal-hal teknis penjemputan, jumlah dan keadaan mahasiswa setelah tiba di Bandar Lampung kepada timlak KKN-K Terintegrasi. 8. Pembuatan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Laporan Pelaksanaan dimaksudkan sebagai sarana penyampaian informasi tentang kegiatan KKN-K Terintegrasidan pertanggungjawaban program/kegiatan yang dilakukan mahasiswa. Ada dua jenis laporan pelaksanaan KKN-K Terintegrasi. Pertama, laporan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan di desa/masyarakat. Kedua, laporan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan di sekolah. Kedua jenis laporan ini diselesaikan sebelum penarikan mahasiswa dari lokasi KKN-K Terintegrasi. Laporan disusun secara individual dan diserahkan ke Sekretariat PLT dua minggu setelah selesai kegiatan KKN-K Terintegrasi. 9. Pendadaran Setelah melaksanakan KKN-K Terintegrasi, mahasiswa wajib mengikuti pendadaran yang dilaksanakan oleh DPL dan tim pelaksana tingkat fakultas. Pendadaran ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Pendadaran dilakukan secara tertulis dan/atau lisan untuk mengevaluasi pelaksanaan KKN-K Terintegrasi yang dilakukan oleh mahasiswa. Pada dasarnya pendadaran ini meliputi kajian tingkat capaian tujuan dan sasaran KKN-K Terintegrasi serta pengaruh yang ditimbulkannya bagi mahasiswa, masyarakat, dan institusi. C. PENDANAAN Sumber dana pelaksanaan KKN-K Terintegrasi dilakukan secara swadana oleh mahasiswa. Namun, dana kegiatan tersebut dalam pelaksanaannya bisa bersumber dari dana yang tidak mengikat. Adapun distribusi penggunaan dana tersebut antara lain diperuntukan bagi kegiatan sebagai berikut. 1. Transportasi mahasiswa dari kampus menuju lokasi KKN-K Terintegrasi dan dari lokasi menuju kampus. 2. Pengelolaan kegiatan KKN-K Terintegrasi. 3. Pembekalan dan workshop. 4. Uniform mahasiswa (baju dan topi). 5. Bahan habis pakai dan konsumsi. 6. Survey dan pemetaan lokasi. 7. Monitoring dan evaluasi. 8. Transportasi dan akomodasi dosen pembimbing lapangan. 9. Visitasi, Supervisi, dan Pembimbingan (DPL, Kepala Sekolah, koordinator sekolah, guru pamong). 16
10. Pendadaran. 11. Penyusunan laporan kegiatan. 12. Hal yang tidak terduga.
D. PEMBIMBINGAN Pembimbingan KKN-K Terintegrasi dilakukan oleh dosen pembimbing lapangan (DPL), guru pamong, koordinator PPL di sekolah, dan kepala sekolah. Pembimbingan di masyarakat dan di sekolah dilaksanakan secara terjadwal. Guru pamong, koordinator sekolah, dan kepala sekolah hanya membimbing kegiatan mahasiswa yang dilakukan di sekolah. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam melaksanakan pembimbingan antara lain sebagai berikut. 1. Pembimbingan KKN di masyarakat dilakukan oleh dosen pembimbing lapangan dari FKIP Universitas Lampung. 2. Pembimbingan PPL di sekolah dilakukan oleh DPL, guru pamong, koordinator sekolah, dan kepala sekolah. 3. Pembimbingan mahasiswa di lokasi didasarkan atas empat kompetensi dasar (pedagogi, profesional, kepribadian, dan sosial). 4. Pembimbingan dilakukan secara sistematis, komprehensif, koordinatif, dan terjadwal. Adapun tugas pembimbing lapangan ketika berada di lokasi KKN-K Terintegrasi antara lain sebagai berikut. 1. Membina kerjasama dengan perangkat desa atau kelurahan, kecamatan, instansi/sekolah atau dinas, dan masyarakat di lokasi KKN-K Terintegrasi. 2. Mengadakan orientasi dan observasi pendahuluan ke lokasi KKN Kependidikan dan PPL FKIP Unila serta membantu melancarkan proses pendekatan sosial mahasiswa dengan masyarakat dan instansi atau dinas di lokasi. 3. Menumbuhkan disiplin, memotivasi, serta mendampingi mahasiswa dalam melaksanakan program/kegiatan baik di masyarakat maupun di sekolah. 4. Membantu memecahkan masalah yang dihadapinya agar program-program KKN Kependidikan/PPL FKIP Unila terlaksana secara maksimal dan baik. 5. Mendorong dan menumbuhkan interaksi positif antar mahasiswa dari berbagai program studi, mahasiswa dengan aparat desa, mahasiswa dengan pendidik di sekolah. 6. Melakukan penilaian dalam rangka evaluasi akademik terhadap mahasiswa KKN Kependidikan/PPL FKIP Unila. 7. Menyusun laporan tertulis mengenai program dan kegiatan pembimbingan mahasiswa.
17
BAB III BOBOT, PERSYARATAN, DAN POLA PELAKSANAAN
A. BOBOT AKADEMIK KKN-K Terintegrasi terdiri atas dua mata kuliah yakni mata kuliah ‘KKN Kependidikan’ dan mata kuliah ‘PPL FKIP Unila’ yang masing-masing memiliki bobot SKS yang berbeda. Kedua mata kuliah ini merupakan kegiatan intrakurikuler wajib pada kurikulum pendidikan strata 1 (sarjana). Mata kuliah KKN Kependidikan berkode Mata Kuliah UNI-490 yang memiliki bobot SKS sebesar 3 (0-3) SKS, sedangkan mata kuliah PPL berkode KPP 400 yang memiliki bobot SKS 4 (04). Mata kuliah KKN Kependidikan dan PPL termasuk mata kuliah praktik lapangan sehingga pelaksanaan kegiatan di lapangan pun dalam bentuk praktik dan tidak ada teori. Berdasarkan bobot SKS tersebut, berarti mata kuliah KKN Kependidikan lebih sedikit daripada mata kuliah PPL FKIP Unila. Walaupun kedua mata kuliah tersebut bobotnya berbeda, kegiatannya dapat dilaksanakan secara bersamaan. Tahapan-tahapan kegiatan kedua mata kuliah ini terdiri atas pembekalan, workshop, pelaksanaan kegiatan, dan pelaporan. Kegiatan kedua mata kuliah tersebut tidak bisa dipisahkan karena bersinergi dan saling melengkapi. Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan kedua mata kuliah tersebut juga sama. Dengan demikian, mahasiswa akan memperoleh dua mata kuliah yang berbeda dalam waktu yang sama dengan jumlah SKS 7. Waktu yang diperlukan mahasiswa untuk kegiatan KKN Kependidikan yang bersinergi dengan PPL FKIP Unila sekitar 75 hari atau dua setengah bulan. Pelaksanaan kegiatan KKN Kependidikan Pendidikan selama tujuh hari dalam satu minggu, sedangkan kegiatan PPL di sekolah hanya enam hari, yaitu hari Senin sampai dengan hari Sabtu. Kegiatan KKN Kependidikan memerlukan waktu 4/5 jam per hari kecuali hari Minggu, sedangkan PPL di sekolah memerlukan waktu sekitar 6 jam per hari. Dengan demikian kedua mata kuliah ini memerlukan waktu sekitar 10 jam per hari. Kegiatan pembekalan KKN Kependidikan dan PPL FKIP dalam bentuk tatap muka dan workshop memerlukan waktu sekitar 800 menit (setara 16 jam) akan dilakukan sebelum mahasiswa ditempatkan pada lokasi KKN Kependidikan dan PPL FKIP Unila. Di dalam buku Peraturan Akademik dan Tata Pergaulan Warga Universitas Lampung tentang Satuan Kredit Semester pada Pasal 7 butir 4 dinyatakan bahwa satu SKS praktik lapangan adalah kegiatan praktik lapangan selama 4-5 jam per minggu selama satu semester disertai dengan 1-2 jam kegiatan terstruktur dan 1-2 jam kegiatan mandiri. Berdasarkan peraturan tersebut berarti dalam satu semester kegiatan praktik lapangan memerlukan waktu 16 X 4 atau 5 jam per minggu atay 64 sampai dengan 80 jam. Kegiatan terstruktur dan mandiri memerlukan waktu 16 X 2 = 32 jam sehingga jumlah seluruhnya = 92 sampai dengan 112 jam. Apabila dalam satu hari tersedia 10-11 jam untuk kegiatan tersebut maka hitungan 1 SKS kegiatan praktik lapangan dalam satu semester memerlukan waktu 10 hari. Mata kuliah KKN Kependidikan memerlukan waktu 4 jam per hari sehingga waktu yang diperlukan untuk 1 SKS dalam satu semester adalah 25 hari. Karena mata kuliah tersebut berbobot SKS 3, waktu yang diperlukan adalah 25 X 3 = 75 hari. Mata kuliah PPL memerlukan waktu 6 jam per hari sehingga waktu yang diperlukan untuk 1 SKS dalam satu semester adalah 17 hari. Karena mata kuliah tersebut berbobot SKS 4, waktu yang diperlukan adalah 17 X 4 = 72 hari. Berdasarkan perhitungan bobot SKS-nya, pelaksanaan kegiatan kedua mata kuliah di atas memerlukan waktu yang sama.
18
B. PERSYARATAN KKN-K Terintegrasi terbuka bagi semua mahasiswa FKIP Unila yang sudah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh Fakultas. Persyaratan tambahan diperlukan jika yang bersangkutan mengalami gangguan baik dari segi fisik maupun psikis. Selanjutnya, mahasiswa mendaftarkan diri sebagai calon peserta KKN Kependidikan Terintegrasi FKIP Unila dengan memenuhi beberapa persyaratan yang telah ditententukan. Adapun beberapa persyaratan bagi calon peserta KKN Kependidikan Terintegrasi FKIP Unila sebagai berikut. 1. Mahasiswa terdaftar pada jenjang pendidikan S-1 (sarjana) dari semua prodi di lingkungan FKIP Unila. 2. Mahasiswa telah menempuh minimal 100 SKS dan minimal IPK = 2,00 3. Tidak boleh mengambil matakuliah dan atau praktikum selama mengikuti KKN-K Terintegrasi. 4. Mendapat persetujuan dari pembimbing akademik (PA) dan ketua prodi di lingkungan FKIP. 5. Telah menempuh lima mata kuliah kemampuan dasar mengajar (evaluasi pembelajaran, media pembelajaran, metode/strategi pembelajaran, microteaching, dan perencanaan pembelajaran). Khusus untuk Program Studi Bimbingan dan Konseling, Program Studi Penjaskesrek, dan Program Studi Seni Tari, persyaratannya akan disesuaikan. 6. Membayar biaya pelaksanaan kegiatan KKN-K Terintegrasi. 7. Tidak dalam keadaan hamil lebih dari enam bulan (bagi yang hamil harus melampirkan surat keterangan dari dokter serta izin dari suami). 8. Menyatakan kesanggupan untuk ditempatkan di lokasi mana saja. 9. Mahasiswa mengisi KRS mata kuliah KKN Kependidikan dan PPL. 10. Bersedia mematuhi peraturan dan ketentuan yang ditetapkan oleh Tim Pengelola KKN-K Terintegrasi. C. POLA PELAKSANAAN Penyelenggaraan KKN-K Terintegrasi berbasis akademik sesuai dengan filosofi KKN Kependidikan, dilaksanakan secara terpadu. Pelaksanaannya terdiri atas dua pola, yaitu: 1. Pola Terjadwal, melalui pola ini pelaksanaan kegiatan dilakukan secara serentak pada periode tertentu. Pola ini dilaksanakan sekali dalam setahun dengan memanfaatkan masa libur semester genap (bulan Juli sampai dengan September). 2. Pola Fleksibel, melalui pola ini sejumlah mahasiswa dapat mengajukan permohonan kepada Unit Praktik Lapangan Terpadu (PLT) FKIP Unila untuk melaksanakan kegiatan KKN-K Terintegrasi setiap waktu sesuai permintaan mahasiswa dan memenuhi persyaratan yang ditentukan. Mahasiswa dapat mengusulkan sekolah dan desa tempat akan dilaksanakannya KKN-K Terintegrasi dan selanjutnya akan dipertimbangkan oleh Unit PLT. Jumlah mahasiswa yang dapat mengusulkan pola ini sekurang-kurangnya 30 orang mahasiswa. Ketentuan teknis tentang pelaksanaan kedua pola diatas akan diatur secara lebih rinci oleh Unit PLT FKIP Unila.
19
BAB IV EVALUASI
A. KOMPONEN PENILAIAN Evaluasi KKN-K Terintegrasi terdiri atas dua mata kuliah dengan bobot SKS yang berbeda, yakni mata kuliah KKN Kependidikan dan mata kuliah PPL. Karena kode mata kuliah berbeda, bobot SKS berbeda, serta teknis pelaksanaan berbeda, maka instrumen yang disiapkan untuk menilai kedua mata kuliah tersebut juga berbeda. Komponen-komponen penilaiannya disesuaikan dengan program/kegiatan yang berkaitan dengan kedua mata kuliah di atas. Secara umum komponen penilaian akademik untuk kedua mata kuliah tersebut meliputi 3 (tiga) ranah yaitu pengetahuan (cognitive), sikap (affective), dan keterampilan (psychomotoric). Mahasiswa FKIP adalah calon guru, oleh karena itu komponen penilaiannya diarahkan pada empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Komponen-komponen yang akan dievaluasi pada kegiatan KKN-K Terintegrasi FKIP Universitas Lampung adalah sebagai berikut. 1. Komponen Penilaian KKN Kependidikan Komponen yang dinilai pada kegiatan KKN Kependidikan meliputi laporan rencana kegiatan, kemampuan interpersonal, pelaksanaan program, laporan pelaksanaan, dan pendadaran. Penilaian dilakukan oleh tim pelaksana dan dosen pembimbing lapangan. Subsubkomponen yang dievaluasi dalam program KKN Kependidikan beserta bobot penilainya sebagai berikut. a. Perencanaan kegiatan (10%) terdiri atas pembekalan (5%) dan program kerja KKN Kependidikan (5%). b. Kemampuan Interpersonal (20%) terdiri atas kerjasama (5%), kerajinan dan kedisiplinan dan etika (5%), kreativitas (5%), tanggungjawab (5%). c. Pelaksanaan program (40%) terdiri atas kesesuian antara rencana program dengan pelaksanaan (10%), keterlaksanaan program kerja (10%), keberhasilan (10%), kebermanfaatan bagi masyarakat (10%). d. Laporan pelaksanaan (20%) terdiri atas sistematika penulisan, kelengkapan program kerja, bahasa laporan, data-data pendukung. e. Pendadaran (10%) terdiri atas ketepatan program yang dikembangkan, kelancaran pelaksanaan program, tingkat keberhasilan kegiatan, cara mengatasi hambatanhambatan yang ada, hubungan sosial dengan pemangku kepentingan. 2. Komponen Penilaian Program PPL Komponen yang dinilai dalam PPL hampir sama dengan program KKN Kependidikan meliputi 6 (enam) aspek, yaitu: perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, kemampuan interpersonal, ujian praktik mengajar, laporan PPL, dan pendadaran. Penilaian dilakukan oleh dosen pembimbing lapangan, guru pamong, koordinator sekolah, dan kepala sekolah. Adapun instrumen penilaian program PPL disesuaikan dengan komponen-komponen di atas yang sering disebut Alat Penilaian Kinerja Guru (APKG 1 dan APKG 2). Sub-subkomponen yang dievaluasi dalam program PPL sebagai berikut. a. Perencanaan kegiatan terdiri atas pembekalan dan workshop penyusunan perangkat pembelajaran . 20
b. Kemampuan Interpersonal meliputi: kerjasama, kerajinan, kedisiplinan, kreativitas, tanggungjawab, dan sopan santun selama melaksanakan program KKN. c. Pelaksanaan program meliputi relevansi perangkat pembelajaran dengan pelaksanaan kegiatan, persentase keterlaksanaan program kerja, persentase keberhasilannya, serta efektivitas pencapaiannya. d. Ujian praktik mengajar meliputi: keterampilan membuka pelajaran, keterampilan dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar, kegiatan menutup pelajaran, keterampilan mengevaluasi. e. Laporan pelaksanaan meliputi: sistematika penulisan, kelengkapan program kerja, bahasa laporan, serta data-data pendukung. f. Pendadaran antara lain meliputi: kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler yang dilaksanakan, teknis pelaksanaan program, tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan, hambatan-hambatan yang dialaminya, hubungan sosial dengan teman sejawat, guru pamong, stakeholders. Bobot penilaian PPL di sekolah berdasarkan komponen di atas adalah sebagai berikut. a. Perencanaan kegiatan bobot penilainnya 10% terdiri atas hasil pembekalan (5%) dan workshop penyusunan perangkat pembelajaran (5%) . b. Kemampuan Interpersonal bobot penilaiannya 15% terdiri atas kerjasama (5%), kerajinan dan kedisiplinan (5%), kreativitas,tanggungjawab, dan sopan santun (5%). c. Pelaksanaan programbobot penilaiannya 30% terdiri atas relevansi perangkat pembelajaran dengan pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar (20%), keterlaksanaan program kerja dan persentase keberhasilan (5%) serta efektivitas pencapaiannya (10). d. Ujian praktik mengajar bobot penilainnya 20% terdiri atas keterampilan membuka pelajaran (5%), keterampilan dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar (10%), kegiatan menutup pelajarandan mengevaluasi (5%). e. Laporan pelaksanaanbobot penilaiannya 15% terdiri atas sistematika penulisan dan bahasa (5%), kelengkapan program kerja serta data-data pendukung (10%). f. Pendadaran antara lainmeliputi kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler yang dilaksanakan, teknis pelaksanaan program, tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan, hambatan-hambatan yang dialaminya, hubungan sosial dengan teman sejawat, guru pamong, stakeholders dengan bobot 10%. B. TEKNIS PENILAIAN KKN-K Terintegrasi akan dinilai oleh berbagai pihak yang terdiri atas tim pelaksana, dosen pembimbing lapangan, guru pamong, wakil kepala sekolah, dan kepala sekolag. Penilaian KKN-K Terintegrasi dilakukan pada saat pembekalan, ketika melaksanakan program/kegiatan, dan setelah kegiatan berakhir (penilaian laporan dan pendadaran). 1. Kewenangan Penilai a. Program KKN Kependidikan akan dinilai oleh tim, yaitu dosen pembimbing lapangan, tim pelaksana, dan tim monitoring. Dosen pembimbing lapangan menilai perencanaan program, pelaksanaan program, kemampuan interpersonal, dan pendadaran. Tim pelaksana (PLT) dan tim monitoring menilai perencanaan program, laporan kegiatan, dan melaksanakan pendadaran. b. Program PPL FKIP Unila akan dinilai oleh tim, yaitu dosen pembimbing lapangan, kepala sekolah, koordinator sekolah, guru pamong, tim pelaksana, dan tim monitoring. Dosen pembimbing lapangan menilai perencanaan program, pelaksanaan program, dan ujian praktik. Guru pamong menilai perencanaan program, pelaksanaan program, dan ujian 21
praktik. Kepala sekolah dan koordinator sekolah menilai kemampuan interpersonal dan laporan kegiatan. Tim pelaksana (PLT) dan tim monitoring menilai perencanaan program, laporan kegiatan, dan melaksanakan pendadaran. 2. Tata Alur Penilaian Dua hari sebelum berakhir pelaksanaan PPL, DPL/guru pamong sudah melakukan ujian praktik di sekolah. Nilai ujian praktik mengajar dan nilai-nalai lainnya (perencanaan pembelajaran, kinerja guru, kemampuan interpersonal) diserahkan langsung kepada DPL. Selanjutnya DPL mengolah nilai berdasarkan bobotnya sehingga menjadi nilai akhir. DPL menyerahkan rekap nilai akhir PPL dan KKN Kependidikan kepada tim pelaksana di Sekretariat Praktik Lapangan Terpadu. Tim pelaksana KKN Kependidikan akan mendokumentasikan semua nilai yang masuk untuk diolah sesuai dengan kebutuhan. Tim pelaksana akan mengumumkan nilai KKN Kependidikan dan nilai PPL satu bulan setelah pelaksanaan kegiatan KKN-K Terintegrasi. Selanjutnya, Tim pelaksana akan menerbitkan surat keterangan, memasukkan nilai KKN Kependidikan dan nilai PPL ke Siakad online Unila.
22
BAB V PENUTUP Demikianlah Panduan KKN-K Terintegrasi disusun untuk dijadikan pedoman bagi dosen, mahasiswa, guru, dan pemangku kepentingan dalam melaksanakan kegiatan dimaksud. Dengan tersusunnya panduan ini, diharapkan pelaksanaan KKN-K Terintegrasi ini akan lebih berkualitas dan bermakna sehingga dapat menghasilkan calon-calon guru yang profesional, berkarakter, dan bermartabat. Untuk itu, agar tujuan KKN-K Terintegrasi tercapai secara maksimal maka dalam pelaksanaannya diperlukan komitmen yang tinggi dari para mahasiswa, dosen pembimbing, kepala sekolah, dan para pemangku kepentingan dalam mensukseskan program KKN-K Terintegrasi.
23
DAFTAR RUJUKAN
FKIP Universitas Lampung. 2011. Rencana Strategik FKIP Universitas Lampung. Bandar Lampung (tidak diterbitkan). Kemendiknas. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Balitbang Puskur: Jakarta. Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat. 2011. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Lampung. Universitas Lampung. Bandar Lampung. Loughran, J., Berry , A., and Mulhall, P. (2006). Understanding and Developing Scinece Teachers’ Pegagogical Content Knowledge. Sense Publisher: Rotterdam. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Indonesia. Depdiknas RI: Jakarta. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Rahman, Bujang. 2012. Kompetensi Guru untuk Menghadapi Persaingan Global. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan, FKIP Universitas Lampung, Bandar Lampung, 5 Januari 2012. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Universitas Lampung. 2005. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Universitas Lampung 2005-2025. Penerbit Unila: Bandar Lampung. Universitas Lampung. 2012. Peraturan Akademik dan Tata Pergaulan Warga Universitas Lampung. Penerbit Unila: Bandar Lampung. Universitas Lampung. 2012. Panduan Umum Universitas Lampung. Universitas Lampung. Bandar Lampung. Universitas Lampung. 2012. Panduan Akademik dan Tata Pergaulan Warga Universitas Lampung. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
24