MODEL DETEKTOR PENGAMAN RUMAH MENGGUNAKAN SENSOR PIR TERINTEGRASI CCTV Syahruddin Kusdillah, Prof. Dr. -Ing. Soewarto Hardhienata, Teguh Puja Negara, M.Si Email :
[email protected] Program Studi Ilmu Komputer-FMIPA Universitas Pakuan Abstrak Model Detektor Pengaman Rumah Menggunakan Sensor PIR Terintegrasi CCTV merupakan alat untuk mendeteksi dan memonitoring keadaan rumahdari jarak jauh, menggunakan pc/laptop dan handphone agar tetap dalam keadaan aman dari seseorang yang ingin mencoba masuk tanpa ijin dan berbuat jahat. Dalam merancang dan mengimplementasikan model detektor pengaman rumah ini, metode yang digunakan yaitu menggunakan metode penelitian bidang hardware programming, terbagi menjadi sepuluh tahapan yaitu Perencanaan proyek penelitian, penelitian, pengetesan komponen, desain sistem mekanik, desain sistem listrik, desain software, tes fungsional, intergrasi dan perakitan,tes fungsional keseluruhan sistem dan aplikasi sistem. Tujuan di dalam membuat model pengaman rumah ini selain untuk menyelesaikan tugas akhir skripsi, juga rasa tertarik untuk mengetahui perkembangan hardware pada saat ini, dan untuk memudahkan masyarakat khususnya bagi yang sibuk atau yang sering bepergian agar dapat mendeteksi dan mengontrol keadaan rumah tetap dalam suasana aman. Serta mendeteksi rumah dari tamu tidak di kenal yang ingin mencoba masuk dan berbuat jahat. Kata kunci: CCTV, Mikrokontroler, Ponsel, Sensor PIR.
I.
yang telah ada. Jika air telah melampaui batas level yang telah ditentukan maka akan secara otomatis memberikan peringatan kepada pihak yang terkait / SAR disekitar sungai dengan bunyi peringatan dan diinformasikan kepada masyarakat. Dengan peringatan tersebut maka masyarakat dapat mempersiapakan diri sehingga kerugian yang diderita dapat ditekan seminim mungkin. Penelitian yang dilakukan oleh Kristianto. Mengenai Rancang Bangun Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Sensor passive Infra red KC7783R dan LM35 Berbasis Mikrokontroler AT89s5, Sistem keamanan rumah terdiri dari dua macam sensor, yaitu PIR (Passive Infra Red) sebagai sensor keamanan rumah dari pencurian, sensor ini dipasang setiap pintu dan jendela rumah serta LM 35 sebagai sensor pendeteksi kebakaran yang dipasang didapur. Sistem ini dapat diaktifkan kapan saja, sesuai keinginan pemilik rumah. Dengan demikian pemilik rumah tidak perlu khawatir
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Perkembangan teknologi yang begitu pesat saat ini membuat orang ingin selalu berkreasi dan memicu untuk membuat sesuatu yang baru dimana dapat di aplikasikan serta dapat digunakan dengan mudah dan praktis. Dalam ilmu teknologi sudah banyak penemuan yang sangat bermanfaat bagi manusia salah satunya yaitu Sensor, dimana sensor adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi. Pada penelitian yang dilakukan oleh Putranto, mengenai Sistem Deteksi dan Peringatan Dini Bencana Alam Banjir Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535 dan SMS Gateway di Aliran Sungai Code, karena banjir selalu datang tanpa mengenal waktu. Dengan adanya kejadian tersebut maka akan dibuat alat yang dapat mendeteksi banjir, dengan cara mengukur ketinggian air di Dam
1
terhadap keamanan rumah pada saat ditinggal. Kemajuan teknologi tersebut sangat dibutuhkan untuk membuat sebuah sistem keamanan, karena sulitnya perekonomian saat ini membuat orang bertindak kriminal dengan cara melakukan pencurian dimana target pencurianya yaitu rumah-rumah yang ditinggal pergi oleh pemiliknya. Dari situlah yang membuat kekhawatiran jika kita pergi meninggalkan rumah, untuk mengatasi masalah tersebut maka penelitian ini akan membahas tentang Model Detektor Pengaman Rumah Menggunakan Sensor PIR Terintegrasi Dengan CCTV. Sistem ini dirancang dengan perangkat elektronika dan jaringan dimana alat ini digunakan sebagai pengontrol, pengaman dan pendeteksi keadaan rumah yang dapat terhubung dengan pemilik rumah dari jarak jauh.
II.
Sensor adalah komponen yang mengubah besaran fisik menjadi besaran listrik (Chandra dan Arifianto, 2010).
Gambar 1. Sensor Passive Infra Red (PIR ) Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan detektor gerakan berbasis PIR. Karena semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah gerakan akan terdeteksi ketika sumber infra merah dengan suhu tertentu (misal: manusia) melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu yang berbeda (misal: dinding), maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor. (Rahmalia, 2012).
TINJAUAN PUSTAKA
2.3
Mikrokontroller AVR ATMega 16 Mikrokontroller AVR merupakan seri mikrokontroler CMOS 8-bit buatan Atmel, berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer). Hampir semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR mempunyai 32 register general-purpose, timer/counter fleksibel dengan mode compare, interrupt internal dan eksternal, serial UART, programmable Watchdog Timer, dan mode power saving, ADC dan PWM internal. AVR juga mempunyai In-System Programmable Flash on-chip yang mengijinkan memori program untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan hubungan serial SPI. ATMega16 mempunyai throughput mendekati 1 MIPS per MHz membuat disainer sistem untuk mengoptimasi konsumsi daya versus kecepatan proses.
2.1
Detektor Pengaman Rumah Detektor Pengaman Rumah adalah suatu alat sensor yang di desain untuk mendeteksi, mengefisienkan sekaligus menjaga secara otomatisasi keadaan rumah agar tetap dalam suasana aman. Detektor ini akan bekerja jika diletakkan terpisah pada suatu jarak jangkauan tertentu dan di pasang secara sejajar berlawanan arah antara pemancar dan penerima pada daerah yang biasa dilalui orang. Ketika alat ini aktif maka terdapat seberkas sinar cahaya infra merah yang tidak tampak berada diantara pemancar dan penerima. Apabila berkas cahaya tersebut terputus atau terhalang oleh sesuatu maka detektor langsung bekerja dan mengirimkan sms gateway oleh perintah mikrokontroller, dan dengan penambahan CCTV yang terhubung dengan internet Alat ini dapat diaplikasikan dengan sebuah komputer (PC), sehingga kita dapat melihat dan mengontrol keadaan rumah tersebut melalui computer dan handphone yang di tunjang dengan sebuah program atau software yang dapat dibuat dan disesuaikan dengan alat ini. 2.2 Sensor Passive Infra Red (PIR)
Gambar 2. Mikrokontroler AVR ATMega 16 2.4 BASCOM-AVR IDE [1.11.8.7] BASCOM AVR yaitu singkatan dari 2
Basic Compiller adalah suatu software yang digunakan untuk mengubah listing program yang kita buat menjadi suatu file yang dapat dibaca sekaligus dijalankan oleh mikrokontroler. Dalam hal ini program diubah menjadi file.HEX .(wahyudy, 2011).
banyak memerlukan komponen pendukung. Hanya diperlukan satu variable resistor untuk memberi tegangan kontras pada matriks LCD.(Andyanni, 2012).
Gambar 5. LCD 2x16 2.7
Modem WAVECOM (Modem GSM) Wavecom adalah pabrikkan Perancis (berbasis di Issy-les-Moulineaux, Prancis), Wavecom SA berdiri sejak tahun 1993, dimulai sebagai konsultan teknik dan kantor sistem GSM jaringan nirkabel dan pada tahun 1996 mulai desain Wavecom Wireless GSM modul pertama dan didirikan pada tahun 1997, pertama berbasis GSM-GSM modul dan pengkodean khusus pada perintah. Sulit untuk menemukan referensi tipe navigasi modul sebagai pertama dibuat oleh Wavecom SA.
Gambar 3. Software BASCOM-AVR IDE [1.11.8.7] 2.5
Webcam 7 Pro Webcam 7 Pro adalah software webcam paling populer dan juga alat jaringan kamera dengan fitur yang lengkap dan sangat mudah untuk digunakan. Dengan menggunakan aplikasi yang satu ini, anda dapat dengan mudah mengawasi keadaan yang berada di dalam lingkup webcam anda dari manapun menggunakan perangkat seluler anda yang terhubung dengan koneksi internet. Kini kamera anda akan mempunyai fungsi yang lebih banyak yaitu sebagai kamera pengawas keamanan rumah anda.
Gambar 6. Modem Wavecom 2.8
CCTV Closed Circuit Television (CCTV) adalah suatu sistem yang menggunakan video kamera untuk menampilkan dan merekam gambar pada waktu dan tempat tertentu dimana perangkat ini terpasang. CCTV merupakan kepanjangan dari Closed Circuit Television, yang berarti menggunakan signal yang bersifat tertutup, tidak seperti televisi biasa yang merupakan broadcast signal. Pada umumnya CCTV digunakan sebagai pelengkap sistem keamanan dan banyak dipergunakan di berbagai bidang seperti militer, bandara, toko, kantor dan pabrik. Bahkan pada perkembangannya CCTV sudah banyak dipergunakan di dalam lingkup rumah pribadi. Kamera CCTV ini berfungsi sebagai alat pengambil gambar. Terdiri dari beberapa tipe kamera yang dibedakan dari segi kualitas,
Gambar 4. Aplikasi Webcam 7 Pro 2.6
LCD 2x16 LCD (Liquid Crystal Display) adalah modul penampil yang banyak digunakan karena tampilannya menarik. LCD yang paling banyak digunakan saat ini ialah tipe M1632 karena harganya cukup murah. LCD M1632 merupakan modul LCD dengan tampilan 2×16 (2 baris x 16 kolom) dengan konsumsi daya rendah. Modul tersebut dilengkapi dengan mikrokontroler yang didesain khusus untuk mengendalikan LCD.Untuk rangkaian interfacing, LCD tidak 3
penggunaan dan fungsinya. Terbagi dalam 2 kategoriu tama, yaitu : 1. Kamera CCTV Analog 2. Kamera CCTV Network
menjelaskan tentang metodologi yang akan digunakan yaitu Project Planning, Research, Parts Testing, Mechanical Design, Electrical Design, Software Design, Functional Test, Integration, Overall Testing dan Application.
1. Kamera CCTV Analog Kamera tipe ini merupakan jenis yang paling umum dipergunakan dan mudah untuk didapatkan karena harganya yang bervariatif (relatifterjangkau) dan instalasi yang mudah. Jenis kamera ini banyak dijumpai di berbagai pusat masyarakat (mall,hotel,restoran,pabrik).
IV. RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1 Perencanaan Proyek Penelitian (Project Planning) Pada penelitian kali ini topik di ambil dari model detektor pengaman rumah menggunakan sensor PIR terintegrasi CCTV.
2. Kamera Network (IP Camera) Kamera network adalah kamera CCTV yang menggunakan internet protocol untuk mengirimkan sinyal gambar melalui jaringan fast ethernet. Tujuan dari kamera ini sama dengan jenis analog, yaitu sebagai alat penunjang pengawasan. Kamera ini memungkinkan pengguna untuk melihat hasil pengawasa melalui jaringan internet computer atau handphone. (Nugroho, 2010).
Alat dan Bahan Alat-alat yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 1. Spesifikasi Hardware Pada pembuatan alat ini perangkat keras yang digunakan adalah seperangkat laptop dan perangkat keras lainnya dengan spesifikasi sebagai berikut : a. Laptop Laptop Toshiba Satelite C48b. Flashdisk 8GB c. Printer HP Deskjet 1010 d. Perangkat tambahan lainnya
Gambar 7. Closed Circuit Television (CCTV)
III. METODOLOGI PENELITIAN
Teknologi Utama a. Mikrokontroller ATMega 16 b. Sensor PIR c. CCTV d. LCD 2x16 e. Modem GSM Wavecom f. HP ASUS Android g. Perangkat tambahan lainnya
Tahap penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan hardware programming yang ditempuh melalui 10 tahapan. Tahapan tersebut dapat dilihat pada diagram di bawah ini.
2. Spesifikasi Software Kebutuhan perangkat lunak untuk pembuatan alat ini diantaranya adalah sebagai berikut : a. Sistem operasi Microsoft Windows 7 b. Aplikasi BASCOM AVR c. Aplikasi Webcam 7 Pro Gambar 8. Tahapan penelitian Dari gambar Tahapan penelitian ini
4.1.1. Penentuan Topik Penelitian 4
Dalam penelitian ini topik diambil dari ”MODEL DETEKTOR PENGAMAN RUMAH MENGGUNAKAN SENSOR PIR TERINTEGRASI CCTV” topik ini diambil karena terkait mengenai ketertarikan dengan hardware programing dan jaringan.
PCB sebagai elektronik.
Mikrokontroler ATMega16 berfungsi sebagai pengolah data dari keseluruhan sistem atau dapat disebut sebagai otak dari sistem yang telah dibangun.
3)
Sensor PIR Berfungsi sebagai alat pendeteksi
4)
Power Supply 12v (Adaptor dc) Berfungsi sebagai pemberi tegangan arus listrik
5)
CCTV Sebagai pemantau, perekam gambar, video.
6)
Modem GSM (wavecom). Berfungsi sebagai pengirim singkat.
4.2.
Penelitian (Research) Setelah perencanaan telah matang, dilanjutkan dengan penelitian awal dari alat yang akan dibuat. Pada tahap penelitian dilakukan perancangan awal rangkaian model detektor pengaman rumah menggunakan sensor PIR terintegrasi CCTV ini untuk memastikan bahwa rangkaian ini dapat diintegrasikan. 4.2.1. Gambaran Umum Sistem Alat yang telah dirancang dan di implementasikan ini mendeteksi keberadaan manusia di tambah dengan monitoring CCTV yang dapat dilihat dari handphone, sebagai output adalah sms gateway dan CCTV. 4.2.2. Prinsip kerja sistem Prinsip kerja sistem meliputi inputan yang diterima mikrokontroler ATMega16 berupa hasil dari keberadaan manusia yang yang terdeteksi sensor PIR yang kemudian mengirimkan sms gateway ditambah CCTV yang dapat dilihat menggunakan handphone.
pesan
7)
LCD 2x16 Berfungsi sebagai pemberitahu apakah koneksi sensor PIR dan ATMega 16 sudah terhubung.
8)
Rellay Berfungsi sebagai pemberi jangka waktu
9)
Kapasitor Berfungsi sebagai penyetabil tegangan.
rangkaian
Bahan Penelitian Bahan penelitian yang digunakan berupa dokumen dan data yang berasal dari tempat penelitian yakni semua informasi dan data- data yang diperoleh dari browsing dan referensi dari buku-buku, jurnal-jurnal dan skripsi terdahulu, seperti jurnal yang ditulis oleh Kristianto (2008) dan Putranto (2011).
4.1.2. Kebutuhan Alat Dan Bahan Pada tahap ini dilakukan estimasi kebutuhan alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian. Spesifikasi kebutuhan dan alat yang akan digunakan, antara lain : 1) Laptop Toshiba Satelite C48Processor intel core i3 dengan kapasitas memory 2GB dan hardisk 500GB. 2)
tempat
4.3. Pengetesan Komponen (Part Testing) Dalam tahap ini dilakukan pengetesan komponen atau alat terhadap fungsi kerja komponen berdasarkan kebutuhan dari aplikasi yang akan didesain. Pengetesan ini dilakukan menggunakan Kabel USB sebagai downloader. 4.3.1. Pengetesan menggunakan program a. Mikrokontroler ATMega16 Pengetesan awal dilakukan dengan
10) PCB 5
menyambungkan mikrokontroler kepada PC (Personal Computer) menggunakan USB ISP. Kemudian melakukan penulisan program dan mengupload atau memberikan perintah
lingkungan Alat ini di desain fleksibel sehingga dapat di tempatkan diberbagai ruangan karena alat ini digunakan dalam ruangan yang tidak terpenuhi dengan cuaca ekstrim. d. Penempatan modul Dalam perancangan desain alat ini, penerapan modul-modul elektronik tidak memakan banyak tempat, dibuat dan didesain seminimalis mungkin agar tidak memakan tempat. Berikut merupakan diagram blok proses pengiriman notifikasi berupa SMS Gateway.
Gambar 9. Mikrokontroller yang telah di program 4.3.2 Pengetesan Menggunakan Multimeter a. Sensor PIR Sensor PIR di test dengan mengunakan multimeter dan berfungsi dengan baik. b.
c.
Power Supply 12v (Adaptor dc) Power Suply di test dengan mengunakan multimeter dan berfungsi dengan baik.
Gambar 10. Diagram blok.SMS Gateway 4.5
Desain Sistem Kelistrikan (Electrical Design) Dalam desain sistem listrik terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain: 1. Sumber catur daya Catu daya yang akan digunakan pada rangkaian ini sebesar 12V dc, dimana pemakaian modul mikrokontroler ATMega16 bekerja pada 12V dc.
Kabel Jumper Kabel Jumper di test dengan mengunakan multimeter dan berfungsi dengan baik.
4.4 . Desain Sistem Mekanik (Mechanical Design) Dalam perancangan perangkat keras, desain mekanik merupakan hal penting yang harus dipertimbangkan. Pada umumnya kebutuhan aplikasi terhadap desain mekanik antara lain: a. Bentuk dan ukuran PCB Untuk rangkaian sms gateway dan sensor PIR ukuran PCB yang digunanakan sesuai dengan jumlah rangkaian yang di butuhkan.
2.
3.
Desain driver untuk pendukung aplikasi Desain driver untuk pendukung aplikasi ini menggunakan software BASCOM AVR, untuk penulisan dan mengupload program. Software ini berfungsi sebagai software programmer atau downloader Berikut merupakan diagram blok monitoring
b. Dimensi dan massa keseluruhan sistem Untuk dimensi dan massa keseluruhan sistem dibuat seminimal mungkin, agar dapat meminimalisasi dana yang digunakan serta memberikan kenyamanan pada pengguna. c. Ketahanan
dan
fleksibilitas
Mikrokontroller yang akan digunakan Mikrokontroller yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan mikrokontroller ATmega 16.
terhadap
6
CCTV menggunakan pc/laptop
handphone
dan
memiliki tujuan utama untuk mengirimkan peringatan tanda bahaya berupa SMS (Short Message Service) dan monitoring keadaan kepada pemilik rumah. 4.7
Tes Fungsional (Functional Test) Tes fungsional dilakukan terhadap integrasi sistem listrik, mekanis, dan software yang telah didesain. Tes ini dilakukan untuk meningkatkan performa dari perangkat lunak untuk pengontrolan desain listrik dan mengeliminasi error (bug) dari software tersebut.
Gambar 11. Diagram blok Monitoring CCTV menggunakan handphone/pc 4.5.1 Rangkaian Mikrokontroller ATmega 16 Rangkaian minimum sistem ATmega16 berfungsi sebagai pengendali utama dari model detektor pengamanan rumah. Mikrokontroller ini mendapat tegangan dari power supply (adapter) sebesar 12 v dc. Berikut desain kelistrikan pada model detektor keamanan rumah
4.8 Integrasi atau Perakitan (Integration) Pada proses integrasi ini dilakukan proses perakitan berdasarkan dari proses desain, baik desain mekanis, elektronik maupun desain software. 4.9 Tes Fungsional Keseluruhan Sistem (Overall Testing) Pada tahapan ini dilakukan pengetesan fungsi keseluruhan dari sistem. Apakah dapat berfungsi sesuai konsep atau tidak. Bila ada sistem yang tidak dapat bekerja dengan baik maka harus dilakukan proses perakitan ulang pada setiap desain sistemnya.
Gambar 12. Simulasi Pemasangan Sensor PIR dan CCTV(Prima, 2010). Keterangan : Sensor PIR dipasang dengan ketinggian 1,5 meter untuk memudahkan jangkauan manusia, jarak jangkauan ke depan sensor PIR 5 meter, atas 3 meter, bawah 3 meter, begitu pun samping kiri dan kanan yaitu 3 meter. Jarak ini masih bisa di atur berdasarkan kebutuhan dengan mensetting jarak pada sensor PIR nya.
4.10
Aplikasi Sistem(Application) Aplikasi sistem untuk meningkatkan performa dari aplikasi yang telah dirancang. Aplikasi sistem ditekankan pada desain skematika agar penggunaan lebih maksimal.
4.6
Setelah tahap perancangan sistem dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian sistem secara keseluruhan dan pembahasannya setelah semua rancangan di implementasikan. Adapun tahap pengujiannya dilakukan dengan beberapa uji coba seperti pengujian struktural, fungsional dan pengujian validasi.
V.
Desain Software (Software Design) Perancangan perangkat lunak (software) dalam penelitian ini diperlukan agar sistem yang direncanakan dapat bekerja dengan baik. Perancangan program pada proyek ini menggunakan software compiler BASCOM AVR dan Webcam 7 Pro. Penggunaan software ini merupakan bentuk optimasi sistem dari seluruh sistem keamanan yang di jalankan. Sistem dari proyek ini
5.1. 7
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keterangan Alat dan Dimensi Alat
Alat yang dipakai pada detektor pengaman rumah menggunakan mikrokontroler ATMega 16. dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
PC dan handphone. 5.2.
Pembahasan Pada tahap ini akan di lakukan pebahasan sistem kerja alat mulai dari pembahasan inputan prosses dan di akhiri dengan output, yang bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah sistem kerja alat mulai dari awal sampai akhir bekerjanya rangkaian. Awal dari sistem kerja rangkaian ini adalah saat mikrokontroler, LCD, modem GSM yang di beri tegangan power supply dc sebesar 12 volt maka lampu led LCD, dan LED modem GSM pada rangkaian akan menyala, itu menandakan Mikrokontroler, LCD dan modem GSM berfungsi dengan baik. Langkah selanjutnya yaitu mengetikan listing program yang di Compile dan di Upload menggunakan Software Bascom AVR. Setelah melakukan uploading menggunakan conector USB PC to DOWNLOADER maka langkah selanjutnya adalah memonitoring sistem kerja pada setiap bagian komponen. Sistem kerja alat ini di mulai saat sensor PIR mendeteksi keadaan manusia dan mengirimkan SMS Gateway berupa text ke ponsel dan CCTV yang dapat memonitoring keadaan rumah dari handphone.
Gambar 13. Detektor pengaman rumah sebelum disatukan dengan model rumah
Gambar 14. Hasil integrasi seluruh modul ke dalam rangkaian sistem
Gambar 15. Monitoring menggunakan PC (Laptop)
5.3.
Gambar 16. Hasil menggunakan handphone
Test Struktural Test Struktural dilakukan dengan mengetest simulasi modul, setelah sukses maka akan di rangkai modul itu di papan PCB. Sebelum komponen di pasang di papan PCB, komponen di uji coba menggunakan multitester apakah kompenen tersebut berfungsi dengan baik atau tidak.
monitoring
Pada gambar diatas terdiri semua gabungan modul dan tampilan hasil penelitian diantaranya Modul Mikrokontroler ATMega 16, sensor PIR, LCD, CCTV. Dimana modulmodul tersebut saling berinteraksi satu sama lain. Input yang dihasilkan berupa SMS gateway dan monitoring CCTV menggunakan
5.4.
Test Fungsional (Functional Test) Tes fungsional dilakukan terhadap integrasi sistem listrik dan software yang telah didesain. Tes ini dilakukan untuk meningkatkan performa dari perangkat lunak untuk pengontrollan desain listrik dan mengeliminasi error (Bug) dari software 8
tersebut. Test ini dilakukan terhadap sistem listrik dari modul mikrokontroler, modul sensor PIR,LCD, Modem GSM dan rangkaian power supply. Sensor PIR sebagai inputan untuk mendeteksi.
= 100 % Tabel 4. Pengujian Delay pengiriman SMS Gateway
5.5.
Test Validasi Table 1. Pengujian pada saat pemilik berada dirumah Rata-rata jangka waktu pengiriman SMS sangat tergantung pada kualitas perusahaan layanan penyedia jaringan GSM. Berdasarkan data dari pengambilan sebanyak tiga kali untuk masing-masing nomor GSM, dan setelah dirata-rata, maka jangka waktu paling cepat adalah 5,5 detik.
Table 2. Pengujian pada saat rumah kosong
Tabel 5. Pengujian Jangkauan sensor PIR
Tabel 3. Persentase keberhasilan sistem pengaman
Jarak ini masih bisa di atur berdasarkan kebutuhan dengan mensetting jarak pada sensor PIR nya.
VI.
6.1. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Alat keamanan ini mampu memberikan atau mengirimkan tanda bahaya melalui sms dimana pun pemilik rumah berada, asalkan terdapat jaringan pada daerah tersebut, sehingga pemilik rumah tidak perlu khawatir jika berada jauh dari rumah. 2. Sensitivitas perangkat sensor PIR (Passive Infra Red) tinggi, maka tidak dianjurkan untuk menggunakan modul dalam kondisi berikut : a. Dalam perubahan lingkungan yang cepat
Persentase keberhasilan dapat dibuat dalam bentuk persamaan
Contoh : Jika
KESIMPULAN DAN SARAN
: Jumlah SMS Terkirim = 5 Banyaknya Percobaan = 5
Maka :
9
b. Kondisi Getaran kuat c. Ditempat di mana ada menghalangi bahan ( contohnya kaca ) melalui IR yang tidak bisa lewat didaerah yang terdeteksi d. Terkena cahaya matahari langsung e. Memasang dan mengarahkan angin dari pemanas atau pendingin udara ke sensor 3. Dengan alat pengaman ini pemilik rumah bisa mendapatkan informasi yang jauh lebih baik karena dengan jaringan komunikasi yang semakin maju pemilik rumah langsung dapat mengetahui jika kondisi rumah tidak aman dan langsung dapat melaporkan secepatnya kepada petugas keamanan setempat. Kondisi jaringan seluler sangatlah berpengaruh pada kerja sistem ini, karena sistem ini menggunakan jaringan komunikasi yang dalam hal ini adalah jaringan GSM .
UCAPAN TERIMA KASIH Dalam penulisan laporan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr-Ing Soewarto Hardhienata selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktunya serta memberikan dorongan motivasi dan arahan kepada penyusun dalam menyelesaikan laporan hasil penelitian ini. 2. Teguh Pujanegara, M.Si selaku pembimbing II, yang telah membimbing dan memberikan masukan dalam penulisan laporan hasil penelitian ini. 3. Prihastuti Harsani, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komputer. 4. Teman-teman mahasiswa Ilmu Komputer 2011 terutama kelas C dan D yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam pembuatan laporan hasil penelitian ini. 5. Orang tua saya tercinta dan tersayang selaku Motivator terbesar dalam hidup saya yang selalu sabar memberikan motivasi. 6. Kakak-kakak dant eman-teman seperjuangan di HIMAKOM angkatan 2011, khususnya seksi keamanan
6.2. Saran 1. Sistem keamanan rumah ini masih terdapat keterbatasan untuk mengamankan ruangan yang ada, karena sistem ini hanya memiliki satu alat peendeteksi yaitu sensor PIR. Sehingga disarankan untuk menambah alat pendeteksi berupa 2 sampai 4 sensor PIR, dan sensor lainnya sesuai kebutuhan. 2. Kemudian pengamankan rumah dengan cara memberi peringatan kepada pemilik rumah dari jarak jauh saja, dan untuk menciptakan sistem keamanan yang lebih canggih lagi maka sistem ini dapat di tambahkan fitur lain seperti pengontrol pintu jarak jauh, sehingga ketika pencuri berhasil masuk kedalam rumah maka secara otomatis dari jauh pemilik rumah dapat menutup pintu sehingga pencuri terjebak di dalam rumah, alat pendeteksi wajah untuk mengetahui pemilik atau bukan yang masuk kedalam kawasan rumah, sidik jari atau id card dan banyak lagi alat yang bisa di tambahkan pada alat ini.
DAFTAR PUSTAKA
10
Rahmalia, Diani Renita., et al, 2012. Sistem pendeteksi keamanan ruangan dengan mikrokontroler ATMega 16 berbasis layanan SMS gateway.hlm 6-7.
Agfianto Eko Putra, 2010, Mudah Menguasai Pemrograman Mikrokontroler Atmel AVR menggunakan BASCOMAVR. Kelompok Riset DSP dan Embedded Intelligent System, ELINS Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Arifianto, Deni, Kamus komponen. Surabaya: PT kawan pustaka: 2011, hlm 171172. Berri Prima, 2010, Perancangan Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Sensor PIR (Passive Infra Red) Berbasis Mikrokontroler, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjung Pinang. Chandra, Frangky dan Deni Arifianto. Jago elektronika. Surabaya: PT kawan pustaka:2010, hlm 3. Dani Eko Kristianto, 2008, Mengenai Rancang Bangun Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Sensor passive Infra red KC7783R dan LM35 Berbasis Mikrokontroler AT89s51 Universitas Diponogoro, Semarang. Gifson, Albert dan Slamet, 2009, Sistem pemantau ruang jarak jauh dengan sensor passive infra red berbasis mikrokontroler AT89S52. Jurnal telkomnika, Vol 7, no.3, hlm 202203. Heryanto, Dkk, 2008. Mikrokontroller ATMega 8535 http://npx21.blog.uns.ac.id/2010/07/17 /atmega8535/ 21 februari 2015 21:43. Hanung Putranto, 2011, Mengenai Sistem Deteksi dan Peringatan Dini Bencana Alam Banjir Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535 dan SMS Gateway di Aliran Sungai Code, AMIKOM. Yogyakarta. Pramana, Rozeff, 2010. Jaringan komputer dan pengamanan. hlm 6. 11