S U P P O R T I N G
www.aviasimagazine.com
H I G H E S T
S A F E T Y
L E V E L
A V I ATIO N IS O U R P AS SIO N
SPECIAL ISSUE
STPI Tetap Tegak Berdiri
CESSNA 172
Pesawat Terpopuler di Dunia
FLIGHT TRAINING
AUSTRALIAN PARTNERSHIP OPPORTUNITY Par Avion Airlines, is an experienced and successful Australian flying training company based in Tasmania. The company has been operating for over 35 years in Australia, Southeast Asia and the pacific. • Offering University qualifications including: – Commercial Pilot Aviation – Graduate Diploma of Aviation and Business • In partnership with the University of Tasmania, one of the first universities in Australia with over 125 years of experience in education • 12 month full time course, including multi engine command instrument rating, low flying and mountain flying • English language education, including university certified training standards and testing to ICAO level 5 • Tasmania is an ideal location for flying training, due to varied weather, varied terrains, curfew free flying, easy and ready access to a full range of current technology navigation aids, all classes of airspace and low traffic density • Modern training fleet of aircraft and simulators • Par Avion own and operate Cambridge Aerodrome in Hobart.
WHAT WE ARE SEEKING Partnership with an experienced and reputable local Indonesian flying training company to look at a joint training opportunities within Indonesia and Australia. Allowing an Indonesian flying school the opportunity to promote aviation safety and participate in a flying training program including sessions within Australia with a University qualification.
EXPRESSIONS OF INTEREST TO: Mr Shannon Wells, Managing Director Par Avion 115 Kennedy Drive, Cambridge 7170 Tasmania, Australia
Phone: +61 419 123 342 Email:
[email protected]
Web: www.paft.com.au/indonesia
FOLLOW US: @SGAirshow
Singapore Airshow
Official Singapore Airshow
KAMI BERUBAH
P
WELCOME ABOARD CORPORATE
PRESIDENT DIRECTOR I Venita Pardede DIRECTOR I Tom Maruli ASSISTANT DIRECTOR I Galih Rudyto
EDITORIAL EDITOR IN CHIEF I Tom Maruli ASSISTANT EDITOR IN CHIEF I Andi Gultom
ERTAMA-TAMA kami mengucapkan selamat Tahun Baru 2016 kepada para pembaca AVIASI, tabloid kesayangan Anda yang kini telah berubah format menjadi majalah. Sebagai perkenalan dan untuk menemani anda berlibur, kami hadirkan dalam bentuk digital. Nantinya, bentuk cetak akan anda jumpai di pertengahan Januari. Ini kami lakukan sebab kami ingin berubah mengikuti trend sekaligus tentunya kami ingin memanjakan Anda; dan karenanya kami harus tampil lebih modis mengikuti era yang terus berubah. Perubahan yang kami lakukan seiring dengan dinamika dunia aviasi yang juga terus berubah. Diberlakukannya MEA awal tahun ini pastinya juga akan mengubah dunia aviasi di Tanah Air, terutama dari sisi bisnis. Oleh sebab itulah dalam edisi spesial ini kami berharap mampu mengawali perubahan ini dengan artikel tentang rekor produksi Cessna dan keberadaan STPI. Di luar itu, kami pastinya menyiapkan sejumlah artikel yang tetap penting dan perlu untuk Anda ketahui. Selamat membaca.
EXCECUTIVE EDITOR I Prof. DR. H. K. Martono, SH, L.L.M,
Capt. Herbroto, Kukuh, A.I. Nasution MANAGING EDITOR I Yohanes Irawan CONTRIBUTORS I Fajrin Rahardjo, Abimanyu, Indra Furwita, Dr. Wendry P, Vini Aryaseta, Danis DESIGN & ART WORKING I Handy ST WEB & IT SUPPORT I Ian Nugroho
MARKETING & SUPPORT
Redaksi
MARKETING & BUSS. DEV. I Joe Roland S. Bokau, Laurensius Arys FINANCE & ADMIN | Chingtia DISTRIBUTION | Susanto
Untuk saran, kritik dan komentar kirim email ke:
[email protected] atau melalui media sosial AVIASI. Redaksi menerima tulisan atau artikel dan foto yang berkaitan dengan dunia penerbangan. Setiap artikel atau tulisan yang dikirim ke redaksi diketik 2 spasi, maksimum 3.000 karakter dan disertai foto pendukung. Alamat pengiriman:
[email protected]
Wartawan AVIASI tidak diperkenankan menerima atau meminta imbalan dalam bentuk apa pun dari narasumber. Wartawan Tabloid AVIASI dilengkapi kartu pengenal atau surat keterangan tugas.
Kepada instansi yang akan mengundang Tabloid AVIASI guna liputan atau wawancara, undanganmohon ditujukan kepada Redaksi Tabloid AVIASI melalui email:
[email protected]
PUBLISHER
Atau telepon/SMS ke nomor 081288 737 747
PT TREND MEDIA GLOBAL Jl. Pulau Putri Raya LS No. 31 Kota Modern, Tangerang TELP | (021) 55780849 - 085100903778 FAX | (021) 55780849 WEBSITE | www.tabloidaviasi.com www.aviasimagazine.com EMAIL |
[email protected] |
[email protected]
2
S U P P O R T I N G
www.aviasimagazine.com
H I G H E S T
S A F E T Y
L E V E L
AVIATION IS OUR PASSION
SPECIAL ISSUE
STPI Tetap Tegak Berdiri
CESSNA 172
Pesawat Terpopuler di Dunia
Cover Cessna 172
PRINTING OFFICE
SURYA DJAYA Jl. Bungur Besar Raya no.139A, Jakarta Pusat Telp. 021 420 6091, Fax 021 426 3066 email.
[email protected]
A V I A T I O N
I S
O U R
P A S S I O N
FLY AND DISCOVER YOUR ULTIMATE HIGH
P
C + L P
R I + PL
3 D US
0 0 5 , 3 3
mo D o r S U ial P nt!
Y ec p L S N O an i s W ne le o d NO b n a I l i r fo
0 0 5 8,
de s u t S eat16 s 14 ary 20
u Jan f o Ava the end il Unt
For Inquiry Please Contact
Capt. Herbroto S. (+62 858 8076 8745 /
[email protected])
CONTENT HOT TOPIC
9
VIEW POINT
12
PT Kadomas Aviasindo Pusat Layanan dan Solusi Inovatif
Jokowi Sidak Proyek Kereta Bandar Udara
INSIGHT
20
Proflight Luluskan 17 Siswa Batch 4
Headlines Prospek bisinis AVIASI 2016
INFRASTRUCTURE & ENVIRONMENT Beban ATC di Soetta Dikurangi
4
24
FEATURES CESSNA 172 Pesawat Terpopuler di Dunia
28
DAY OFF Ulang Tahun Pilotos di STPI Curug
34
A V I A T I O N
I S
O U R
P A S S I O N
new SPIRIT same PASSION Mengawali tahun 2016, Tabloid AVIASI berganti format menjadi Majalah AVIASI. Perubahan ini dilakukan selain untuk mengikuti trend, AVIASI ingin lebih memanjakan pembaca, karenanya AVIASI harus tampil lebih modis mengikuti era yang terus berubah, sama seperti dinamika dunia aviasi yang juga terus berubah. Dengan wajah baru ini, AVIASI berharap ada semangat baru, namun dengan hasrat yang masih sama, AVIATION IS OUR PASSION
HOT TOPIC
FLASH NEWS
Indonesia Lobi Afrika Agar Masuk ICAO
I
NDONESIA Lobi Afrika Agar Masuk ICAO. Sejumlah kerja sama telah disiapkan dalam upaya Indonesia untuk masuk ke keanggotaan Dewan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO). Hal itu diungkap Utusan Khusus Indonesia yang memimpin delegasi di ICAO, Indroyono, saat memberikan sambutan dalam Pertemuan AFCAC di Kairo. “Afcac dan Indonesia punya MoU (nota kesepahaman) yang baru bisa diimplementasikan tahun depan,” ucapnya. Sejumlah lobi terus dilakukan Indonesia, termasuk mendekati negara-negara Afrika. “Salah satunya, Indonesia memberikan kontribusi sebesar 150.000 dollar AS untuk pengembangan anggota AFCAC,” kata Indroyono. “Misalnya latihan pemadam kebakaran di airport, tentang sistem navigasi, safety management system, dan lain-lain. Ada sekitar 13 jenis pelatihan,” ujar mantan direktur Badan PBB untuk Pangan dan Pertanian (FAO) itu. Indroyono mengatakan, pendekatan ini dikemukakan dalam Pertemuan Komisi Penerbangan Sipil Afrika (AFCAC) di Kairo. “Ada 54 negara di Afrika yang menjadi anggota. Indonesia turut diundang, selain mitra Afcac yang sudah berada di Dewan ICAO, seperti Amerika Serikat dan China,” kata Indroyono dikutip dari Kompas.com Selain itu, Indonesia pun akan membantu melakukan pengembangan kapasitas anggota AFCAC. Sejumlah pelatihan akan diberikan Indonesia kepada anggota AFCAC. (Fjn)
6
AVIASI/Yohanes
Garuda Indonesia Terima
Sertifikat ISO
untuk Delay Management
P
T Garuda Indonesia Tbk, maskapai penerbangan milik pemerintah ini mendapatkan sertifikat standard sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 untuk delay management. Sertifikat ini dikeluarkan oleh British Standard Institute Indonesia selaku Badan Sertifikasi Indonesia. Diterimanya sertifikat ini merupakan wujud komitmen Garuda Indonesia dalam meningkatkan kinerja serta menerapkan layanan terbaik bagi pengguna jasa khususnya dalam prosedur penanganan keterlambatan penerbangan. Sertifikat ISO 9001:2015 dikeluarkan sesuai dengan komitmen yang ditandatangani oleh Direktur Layanan Garuda Indonesia Nicodemus P. Lampe kepada Menteri Perhubungan RI pada tanggal 9 Juli 2015 lalu. Direktur Utama Garuda Indonesia M. Arif Wibowo dalam sambutannya mengatakan, Garuda Indonesia merupakan maskapai domestik pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikat ISO 9001:2015. Ini tentu akan mendukung program peningkatan layanan yang kami lakukan. Setiap naik kelas standar sudah menjadi kebutuhan mendasar, kita akan terus tingkatkan,” ujar Arif di Auditoriun Manajemen Garuda Indonesia, Selasa 15 Desember 2015. Arif melanjutkan, semua maskapai akan terus berkompetisi layaknya persaingan bisnis di bidang lain. “Saya rasa, semua airline tidak ada gap yang jauh, karena tingkat persaingn semakin ketat ke depan. Kita sudah punya standar, saya harap ini akan baik bagi penerbangan Indonesia,” kata dia. Sementara itu, Direktur layanan Garuda Indonesia, Nicodemus P. Lampe menambahkan, delay management di setiap maskapai merupakan atribut utama dalam pemenuhan kepuasa pelanggan, dan berpengaruh kepada kredibilitas dan kepercayaan pelanggan. “Ini merupakan acuan untuk menangani keterlambatan penerbangan sesuai dengan standar internasional. Dengan adanya ini, maka kami berharap, Garuda ke depan akan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pengguna jasa,” ujarnya. (Dan)
HOT TOPIC
FLASH NEWS
Ayo! Pilih Garuda Indonesia di Ajang Dunia Penerbangan
M
ASKAPAI terkemuka Tanah Air, Garuda Indonesia, kembali berkompetisi dengan maskapai-maskapai terbaik dunia untuk memperebutkan penghargaan bergengsi Skytrax World Airline Awards. Karena sistem penilaian salah satunya berpatokan pada voting, maka masyarakat Indonesia diharapkan bisa ikut memilih maskapai Garuda Indonesia sebagai favorit untuk mendapatkan penghargaan bergengsi ini. Skytrax World Airline merupakan penghargaan bergengsi dan menjadi salah satu acuan kualitas dan patokan keunggulan maskapai penerbangan dunia, sejumlah maskapai akan menjadi pesaing, diantaranya yakni Qatar Airways, ANA, Cathay Pacific, Emirates dan Singapore Airlines. Sebelumnya, Garuda Indonesia pernah mewakili Indonesia, menerima penghargaan sebagai maskapai bintang lima dan maskapai dengan staf kabin terbaik. Anda dapat menyumbangkan suara melalui situs www. worldairlinesurvey.com dengan mengisi jawaban atas beberapa pertanyaan terlebih dulu. Isi Garuda Indonesia pada kolom maskapai favorit, lalu berikan alasan mengapa memilih maskapai tersebut untuk dapat masuk ke dalam nominasi. Beberapa hal yang dapat Anda jawab pada voting nantinya ialah, jenis kabin apa yang biasa Anda gunakan dalam perjalanan udara. Setelah itu, Anda akan diminta untuk mengisi tingkat kepuasan terhadap maskapai ini dengan memilih bintang sebagai ukuran kepuasan.
Beberapa yang harus Anda isi adalah kepuasan pada situs maskapai, pemesanan online, check in secara online, pelayanan staf hingga batas bagasi. Anda juga akan diminta untuk memberikan nilai untuk kebersihan kabin, kenyamanan kursi, makanan, hingga fasilitas dalam kabin. (Fjn)
Express Air
M
Buka Rute Baru Pekanbaru–Tanjungpinang AVIASI/Tom
AVIASI/Joe Roland S. Bokau
ASKAPAI penerbangan Express Air terbangi rute Pekanbaru menuju Tanjungpinang. Penerbangan perdana rute ini, dimulai pada Jumat (18/12/2015). Regional Area Marketing Express Air, Sofyan seperti dilansir tribunnews.com menyatakan bahwa, Express Air akan menerbangi rute Pekanbaru-Tanjungpinang-Pekanbaru setiap hari kecuali Rabu. Dari Pekanbaru berangkat pada pukul 11.15 WIB dan tiba di Tanjungpinang pukul 12.50 WIB. Dari Tanjungpinang berangkat pukul 15.30 WIB dan tiba di Pekanbaru pukul 16.20 WIB. “Pesawat berada di Tanjungpinang selama 2 jam. Durasi waktu tersebut akan dimanfaatkan untuk penerbangan dengan rute TanjungpinangPalmatak AnambasTanjungpinang. Rute penerbangan ke Palmatak akan terwujud setelah seluruh perizinannya sudah tuntas diurus,” jelas Sofyan. Pesawat yang akan digunakan berjenis Dornier 328. Pesawat tersebut berkapasitas 32 seat dengan tingkat kenyamanan sangat ekslusif dan kebisingan yang terjaga secara baik. (Gru)
7
HOT TOPIC
FLASH NEWS
Penerbangan Langsung Jakarta-Moskow
Targetkan Turis Rusia K
ETEGANGAN antara Rusia dan Turki membuka peluang pariwisata bagi Indonesia. “Indonesia ingin berperan aktif untuk dapat menjadi tujuan wisata turis Rusia,” ungkap Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang mendapat tugas khusus sebagai penghubung Rusia di bidang investasi dan perizinan di Tanah Air. Susi menjelaskan, kasus Rusia-Turki (Turki menambak jatuh pesawat Rusia) memang tidak diinginkan oleh negara mana pun, termasuk Indonesia. “Sebetulnya peristiwa ini tidak kita inginkan, tapi kita bisa memanfaatkan. Turis Rusia banyak ke Turki dan mereka bisa ditarik kemari. Rusia tadi sudah siap untuk bangun hotel dan berinvestasi,” terang Susi. Lebih jauh Susi mengatakan akan berkoordinasi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk guna menindaklanjuti keinginan pengusaha Rusia terkait pembukaan rute penerbangan JakartaMoskow. “Kita nanti ngobrol dengan Pak Arif Wibowo (Direktur Utama PT Garuda Indonesia). Tentu saya harus cc Bu Rini (Menteri BUMN), saya mau approach,” katanya di acara Forum Bisnis RusiaIndoensia di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, awal Desember lalu. Ketua Dewan Bisnis Indonesia-Rusia Didie W. Soewondho mendukung apabila rute penerbangan langsung Jakarta-Moskow dibuka. Disebutkannya, Garuda Indonesia pernah menyatakan komitmennya untuk membuka penerbangan langsung JakartaMoskow waktu Emirsyah Satar menjabat sebagai Direktur Utama. Saat ini, apabila turis Rusia ingin terbang ke Jakarta mereka harus menempuh perjalanan paling tidak 16 jam karena harus singgah di Dubai atau Abu Dhabi selama tiga jam. Padahal, apabila langsung, penerbangan MoskowJakarta bisa ditempuh selama 12 jam. Terkait potensi turis, ia mengungkapkan setiap tahunnya ada sekitar 200 ribu warga Rusia yang berwisata ke Indonesia. Tujuan pariwisata yang digemari adalah Bali, Lombok, dan Jawa. Sementara jumlah warga Rusia yang plesir ke Turki dan Mesir mencapai enam juta orang per tahun. (Fjn)
8
Upaya Angkasa Pura II
Optimalkan Layanan P
T Angkasa Pura II (Persero) menerapkan kebijakan desentralisasi security check point 2 di Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk meningkatkan layanan kepada para penumpang(16/12). Security check point 2 atau yang dikenal dengan SCP 2 yang semula terpusat di area koridor utama Terminal 2F kini ditempatkan di lorong menuju ruang keberangkatan atau boarding lounge. Desentralisasi diterapkan demi mempersingkat antrian saat pemeriksaan dengan mesin x-ray dan metal detector. “Desentralisasi SCP 2 membuat pemeriksaan dilakukan di tujuh titik dibandingkan sebelumnya hanya 1 titik. Kebijakan ini adalah salah satu upaya kami dalam mengurai penumpukan penumpang yang dapat menimbulkan dampak psikologis tidak baik. Selain menciptakan ruang publik yang lebih luas di koridor utama, desentralisasi ini juga membuat penumpang dapat merasa lebih nyaman,” ujar Zulfahmi Senior General Manager PT Angkasa Pura II. “Secara berkala, PT Angkasa Pura II (Persero) selalu melakukan evaluasi terhadap kegiatan operasional demi meningkatkan pelayanan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta,” lanjutnya. Dengan diterapkannya desentralisasi SCP 2 ini maka dilakukan penambahan 2 unit mesin x-ray dari sebelumnya berjumlah 5 unit, untuk dioperasikan khusus di Terminal 2F. (Yhn)
Image: Angkasa Pura II
HOT TOPIC
FLASH NEWS
Jokowi Sidak
Proyek Kereta Bandar Udara
Garuda Raih Penghargaan Pengendali
Gratifikasi Terbaik M
Danis
P
ROYEK pembangunan Kereta Api (KA) Bandar udara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) ditinjau langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Presiden Jokowi yang hadir beserta Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Menteri Agraria dan Tata Ruang Mursyidan Baldan meninjau lokasi proyek yang akan jadi Stasiun KA Bandar udara Soetta itu. Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan sarana transportasi massal KA yang rencananya dari Stasiun KA Manggarai Jakarta menuju Bandar udara Soetta sudah bisa dimulai awal tahun 2016. “Kereta Api dari Manggarai menuju ke Bandar udara (Soekarno-Hatta) sudah dimulai awal tahun (2016),” katanya di, Senin (14/12) Dikatakannya, pembahasan lahan berjalan dengan baik dan akan rampung pada bulan Februari tahun depan. Dan pembangunannya sudah dimulai. Menurutnya, KA dari Stasiun Manggarai menuju Bandar udara Soetta dapat ditempuh dengan waktu 40 menit, dan pada semester pertama tahun 2017 KA menuju Bandara Soetta sudah dapat dioperasikan. “Pada semester pertama 2017 sudah bisa kita naikin, jadi dari Manggarai menuju bandar udara dapat ditempuh dengan waktu empat puluh menit,” ujarnya. Presiden menegaskan, bahwa pembangunan KA dari Manggarai ke Bandar udara Soetta harus selesai pada semester pertama tahun 2017. “tegasnya. Presiden menyambung, pembangunan rel KA menuju Bandar udara Soetta tinggal 12 kilometer dari Stasiun Batu Ceper. Sementara itu, Menteri Agraria Mursyidan Baldan menjelaskan bahwa pengadaan lahan menemui kendala karena sebelumnya ada perubahan rute dan penolakan dari warga. “Ya awal-awalnya ada perubahan rute dan penolakan dari masyarakat,”katanya.Namun kata Menteri Mursyidan, saat ini sudah dapat diterima oleh masyarakat yang sebelumnya menolak. “Saat ini sudah dapat diterima, yang penting ini kan soal kepastian dan kejelasan,”pungkasnya. (Dan)
ASKAPAI flag carrier Garuda Indonesia kembali meraih penghargaan untuk kedua kalinya sebagai BUMN dengan Unit Pengendali Gratifikasi Terbaik Tahun 2015 dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ketua KPK Taufiequrachman Ruki menyerahkan langsung penghargaan tersebut kepada Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko Garuda Indonesia IGN Askhara Danadiputra pada peringatan Hari Anti Korupsi Internasional yang berlangsung di Graha Sasana Budaya Ganesha, Bandung Kamis (10/12/2015) Penghargaan tersebut merupakan salah satu bentuk pengakuan atas keberhasilan dan konsistensi Garuda Indonesia dalam menjalankan pengendalian dan pengelolaan gratifikasi. Hal ini menunjukkan keseriusan Garuda Indonesia untuk menjadi perusahaan terbuka yang memiliki prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG). Keberhasilan penerapan GCG di setiap unit kerja telah membawa Garuda Indonesia sebagai perusahaan yang kokoh dan independen. Garuda Indonesia telah menerapkan Whistle Blower System sebagai sarana penyampaian aduan bagi setiap orang terkait penyelewengan wewenang pejabat dan pegawai Garuda Indonesia dan bekerjasama dengan asesor independen lainnya untuk penerapan GCG yang baik. (Gru)
Pendapatan Maskapai Global
Diprediksi Naik 10% A
SOSIASI Perusahaan Penerbangan Internasional (IATA) memprediksi pendapatan perusahaan penerbangan global akan naik 10% hingga mencapai rekor US$36,3 miliar pada tahun depan akibat harga bahan bakar turun dan ekspansi ekonomi AS. Sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (11/12/2015) pendapatan itu naik US$3,7 miliar dari perkiraan pendapatan pada tahun ini. Pendapatan bersih pada industri penerbangan akan mencapai US$33 miliar pada pada 2015, atau naik dari perkiraan pada Juni sebesar US$29,3 miliar yang tergolong tinggi, menurut IATA. Angka itu hampir dua kali angka yang dicapai pada tahun lalu. Maskapai penerbangan Amerika Utara memimpin pendapatan dan akan tercatat lebih dari separuh total pendapatan untuk 2015 dan 2016, menurut IATA. Margin keuntungan tahun depan akan mencapai sekitar 5,1%. Sedangkan return on capital industri itu akan melebihi biaya pinjaman untuk pertama kalinya dalam dua tahun. (Fjn)
9
HOT TOPIC
FLASH NEWS
AVIASI/Yohanes
Seminar Safety di Akademisi Mengusung Tema Regulatory and Aviation Safety System Development in Indonesia
S
EMINAR Nasional Himpunan Mahasiswa Udara di gelar di aula lantai 7 gedung kampus Sekolah Tinggi Managemen Transportasi, Kamis (10/12/2015). Seminar ini mengusung tema besar Regulasi Penerbangan Indonesia "Regulatory and Aviation Safety System Development in Indonesia." Seminar ini menghadirkan Ir. Suprasetyo selaku Dirjen Perhubungan, Prof. Dr H. M. K. Martono, S.H., LL.M. selaku Guru Besar Universitas Taruma Negara, Ir. muzaffar Ismail, M.Si selaku Direktur Angkutan Udara. Capt. Imanudin Yunus. Acara ini diadakan dengan tujuan memperkenalkan peserta perihal safety penerbangan indonesia yang masih dalam kategori 2. Acara tahunan ini dipersiapkan selama 1 bulan. Acara ini dihadiri 212 peserta dengan beberapa peserta ekternal dari Universitas Surya Dharma.
10
Muhammad Hanif Syukron selaku ketua acara bersyukur acaranya berjalan dengan lancar dan dengan adanya acara ini dirasa dapat memberikan nuansa baru dalam masa pendidikannya. Sekolah Tinggi Managemen Transportasi adalah perguruan tinggi yang menekuni program study transportasi dan logistik dengan Visi menjadi badan penyelenggara pendidikan tinggi bertaraf internasional, sebagai wadah pembangunan bangsa yang pluralistic berasaskan Pancasila. “Seminar dengan pembahasan yang mendunia ini sebagai salah satu langkah mencapai visi kami. Mahasiswa, dosen dan karyawan harus mengetahui seluk beluk transportasi dunia,” Ujar Tjuk Sukardiman selaku ketua STMT. “Topik yang bertaraf global ini nantinya akan dimasukkan kedalam mata kuliah wajib.
Sekarangkan masih di kemas dalam seminar dan kuliah umum,” lanjutnya. “Hal ini dirasa menjadi sangat penting, karena untuk meningkatkan safety transportasi kita, diperlukan kolaborasi antar empat pihak. Pihak pertama regulator selaku pemangku kebijakan, operator selaku penyedia jasa, user yang adalah masyarakat pengguna jasa, dan yang ke empat itu akademisi,” jelas Tjuk pada Aviasi ketika ditemui selepas seminar. Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi Trisakti sendiri menyelenggarakan pendidikan akademik dan profesional di bidang manajemen Transportasitasi dan logistik, dengan program pendidikan yaitu program Vokasi (D III), Strata Satu (S-1) , Pasca Sarjana (S-2) Magister Manajemen Transportasi, dengan program studi Manajemen Transportasi Udara, Manajemen Transportasi Darat, Manajemen Transportasi Laut dan Manajemen Logistik. Pada tahun 1970 STMT Trisakti dikenal dengan nama Akademi Angkutan Udara Niaga (AAUN) Trisakti. Berdasarkan Keputusan Mendikbud No.0332/O/1985 tanggal 27 Juli 1985 berubah menjadi Akademi Administrasi Niaga Udara Trisakti. Tanggal 6 Desember 1986 berdasarkan Keputusan Mendikbud No.0860/O/1986, status dan nama lembaga ini berubah menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi Trisakti (STMT Trisakti). (Yhn)
HOT TOPIC
FLASH NEWS
Angkasa Training Center
Kerjasama Lion dan Airbus Text: Danis
L
ION Air resmi menjalin kerja sama dengan Approved Training Organization (ATO). Kerjasama ini mencakup bidang pelatihan pilot, operasional simulator, training program, dan sefety management system. Pusat pelatihan ini diberi nama Angkasa Training Center. “Angkasa Training Center menargetkan dalam jangka waktu paling cepat 6 bulan dan paling lama satu tahun untuk mendapatkan sertifikat Airbus Approved Training Organization, DGCA Indonesia dan European Aviation Safety Agency (EASA),”kata President Director Lion Air Group, Edward Sirait. Menurut Sirait, kedepannya setiap tahun Angkasa Training Center dapat menghasilkan kurang lebih 200 pilot siap terbang. A Danis
Berharap
“Ground Breaking”
Bandar Udara Kertajati Akan Diresmikan Jokowi
P
ROYEK Bandar udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati tergolong proyek berskala nasional dan sudah sepantasnya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), seperti halnya proyek infrastruktur besar lainnya seperti jalan tol, bendungan/ waduk dan PLTA, demikian dikatakan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher. “Proyek pembangunan Bandar udara Kertajati ini kan kelasnya nasional, maka peresmiannya harus presiden,” ujar Aher di Bandung, Sabtu. Aher sangat berharap Presiden bisa menghadiri Ground breaking Bandar udara Kertajati, Kabupaten Majalengka yang direncanakan pada akhir Desember 2015. “Kita tahu bahwa jadwal di bulan Desember itu paling padat, namun saya yakin dan optimis beliau (Presiden Joko Widodo) pasti
berkomitmen terhadap proyek-proyek besar seperti BIJB,” kata Aher. Sementara itu, Presiden Direktur Utama PT BIJB, Virda Dimas Ekaputra mengatakan awalnya acara ground breaking akan dilakukan pada November namun digeser menjadi di Desember 2015 karena menyesuaikan dengan jadwal Presiden Jokowi. “Memang tadinya acara ground breaking mau di November tapi diundur supaya masuk dengan jadwal Pak Presiden,” ujarnya. Pihaknya sudah mengirim surat permohonan untuk menghadiri ground breaking BIJB kepada pihak Kepresidenan sejak beberapa hari lalu namun hingga kini belum ada jawaban. “Tapi kami menyerahkan sepenuhnya kepada presiden, tapi timnya sudah datang menemui PT BIJB dan memeriksa lapangan di Majalengka,” katanya. (Fjn)
Bandar udara Kertajati
11
VIEW POINT
PROFILE
PT Kadomas Aviasindo Pusat Layanan dan Solusi Inovatif
D
D
idirikan dengan semangat dan komitmen untuk memberikan kualitas layanan yang prima, PT Kadomas Aviasindo (PT KAS) mengawali perjalanannya pada tahun 1994 sebagai Approved Maintenance Organization (AMO) yang mendapatkan sertifikat dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Departemen Perhubungan Republik Indonesia. Dunia bisnis terus berkembang, begitu juga dengan PT KAS. Dengan pengalaman lebih dari 21 tahun, PT KAS yang berkantor pusat di Jl. Raya Pasar Minggu No. 10B Jakarta Selatan, saat ini memiliki 3 (tiga) pilar atau divisi bisnis yaitu : 1. Aero Group, perusahaan pemasok produk avionics, instrumen, komponen listrik dan mekanik, bermitra dengan Dornier, Euroavionics, Phoenix, Air Ambulance Technology, Rhotheta, dsb; 2. Services Group, yang melayani perawatan pesawat (MRO) dan sparepart/ komponen pesawat, bekerjasama dengan Testfuchs, ETI/Engine partner, dsb; 3. Multisarana, yang bergerak di bidang
12
bisnis baru dan jasa, bermitra dengan Wintergruen/Weigel, DeWitec, Pitschel Boats, Swissdrones, dsb. Melalui Ke-3 pilar bisnis tersebut, PT KAS berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanannya dan mengembangkan peluang bisnis serta menjalin kemitraan dengan klien dan berbagai mitra bisnis. Sejalan dengan Visi dan Misinya, PT KAS telah memulai program yang menantang untuk eksistensi perusahaan ke depan dengan memperluas portofolio melalui pusat layanan dan pemasok produk penerbangan berkualitas tinggi, termasuk pesawat dan produk-produk teknologi tinggi buatan Eropa lainnya. Perencanaan jangka panjang ke depan, PT KAS berniat untuk melakukan investasi produk-produk baru, komitmen untuk terus meningkatkan layanan yang lebih baik kepada pelanggan yang didukung oleh SDM yang terampil dan bermotivasi, serta dukungan dan kerjasama dengan mitra bisnis asing yang berpengalaman, diharapkan mampu meningkatkan
PROFILE
VIEW POINT
pertumbuhan perusahaan di masa mendatang. PT KAS sudah mulai melaksanakan strategi jangka panjang ini dengan menandatangani perjanjian pengembangan dengan perusahaan teknologi tinggi terutama Jerman dan perusahaan produk teknologi lainnya yang sesuai dengan pasar Indonesia. Upaya manajemen PT KAS untuk memperkuat dan meningkatkan perusahaan antara lain, kerjasama kemitraan dengan pabrikan pesawat Dornier yang memiliki pesawat amfibi baru yaitu Seastar atau kerjasama dengan perusahaan lainnya seperti Winter Gruen yang memiliki produk Trackjet yaitu kendaraan pembersih landasan. PT Kadomas Aviasindo (PT KAS) berkomitmen untuk terus memperkuat kehadirannya dengan inovasi dan peningkatan layanan, sehingga mampu meningkatkan pangsa pasar dan semakin diperhitungkan dalam percaturan industri dan bisnis di level nasional maupun internasional. (Gru)
13
VIEW POINT
FREQUENT FLYER
Hobi aku traveling, jadi untuk perjalanan lintas pulau itu ya paling enak naik pesawat terbang. Soalnya lebih cepat, tapi dengan catatan tidak pakai acara delay. Satu hal yang tidak kalah penting itu rasa aman penumpang dan yang paling mendasar buat aku itu jangan sampai ada suara aneh di pesawat. Karena kalau sampai ada suara yang tidak lazim seperti suara dentuman dan suara deritan di pesawat, aku mulai khawatir.
Fini Lie
Saya sering pergi keluar pulau Jawa, terutama saat pulang ke kampung halaman dan saya selalu pakai Garuda. Soalnya servicenya bagus, sepanjang perjalanan menyenangkan, karena ada makanan dan minuman, ditambah hiburan nonton juga. Belum lagi rasa nyaman karena kabinnya luas, kursi empuk dan lega. Dilengkapi keramahan crew cabin. Over all TOP.
Janet Pantur
Saya suka naik pesawat untuk mengunjungi tempat yang luar basa di Indonesia. Tapi pernah kejadian saat saya naik pewasat Lion air tujuan Denpasar-Jakarta mengalami kendala delay. Saat itu saya dijadwalkan berangkat pukul 18.30 WITA. Pihak maskapai memberitahukan bahwa pesawat mengalami masalah teknis pada mesin sehingga harus diperbaiki. Saya beranggapan bahwa perbaikan tersebut tidak akan memakan waktu yang lama, ternyata saya dan penumpang lainnya harus menunggu hingga jam 00.00 WITA. Saat itu pihak maskapai hanya memberikan snack dan tidak memberikan apa-apa lagi. Saya dan penumpang lainnya merasa kecewa akibat menunggu terlalu lama. Dari yang awalnya masih dalam situasi yang ramai hingga tidak ada seorang pun penumpang kecuali penumpang yang satu pesawat dengan saya. Itu adalah pengalaman terburuk buat saya.
Afifah
The flight is really good. I was flying with Garuda Indonesia from Amsterdam to Jakarta and in two weeks I will return to flight again. I love that flight because it’s a good flight, with delicious food in air flight and the Crew also really nice. Garuda provide a pleasant flying experience for me.
Derek Vassvrs 14
INSIGHT
PILOT LOUNGE
Mengintip
AKTIVITAS PILOT Sebelum Terbang
Pre-Flight
Sebelum mengudara, ada sejumlah tahapan yang harus dilakukan oleh seorang pilot. Seperti mengisi perencanaan terbang atau Flight-Plan 30 menit sebelum pesawat diterbangkan, mempelajari beban penerbangan (jumlah penumpang, bagasi, beban), menghitung dan menetapkan jumlah bahan bakar yang dibutuhkan. Sementara itu co-pilot menentukan rute penerbangan, koneksi frekuensi, dll
Flight-Plan
Flight-Plan sendiri berisi tentang: • Aircraft Identification/Callsign, • Flight Rules yang akan gunakan (Instrument Flying Rules/Visual Flying Rules); • Type of Flight (S jika layanan dijadwalkan, N jika tidak terjadwal Air Transport Operasi, G jika General Aviation atau penerbangan nonkomersial, M jika Militer, X untuk selain salah satu kategori sebelumnya seperti Penerbangan VVIP, Search And Rescue, dll); • Type Pesawat yang digunakan serta kriteria pesawat berdasar jenis efek turbulence yang di hasilkan ketika takeoff; • Jenis Equipment/peralatan Navigasi & TransponderDeparture Aerodrome, Departure Time, Route, Destination Aerodrome, EET (Estimated Entry Time) & Alternate aerodrome; • Cruising Speed & Altitude; • Suplementary Information / Informasi tambahan; • Other Information / Informasi lain.
Mengantisipasi Cuaca
Saat mengisi Flight-Plan, pilot sekaligus mempelajari kondisi keadaan cuaca di sepanjang rute yang akan dilalui. Data tentang kondisi cuaca tersebut terlihat dari foto satelit yang diterbitkan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika dalam bentuk soft copy dan hard copy. Informasi disampaikan ke pilot berupa hard copy yang
16
terdiri dari peta angin, peta lingkupan awan. Selain Flight-Plan, kokpit pesawat juga sudah dilengkapi radar untuk memantau cuaca di depan lintasan pesawat sampai jarak lebih kurang 250 nautical mile. Radar otomatis akan menyala apabila ada awan yang berpotensi menimbulkan turbulensi atau guncangan pada pesawat terbang. Setelah mempelajari cuaca pada rute yang akan dilalui, pilot akan briefing mengenai baik/buruk nya kondisi cuaca pada saat keberangkatan dan tujuan untuk mengambil keputusan apakah penerbangan aman dilakukan atau tidak.
Pengecekan Kondisi Pesawat
Pengecekan dari luar dengan walking around yaitu saat pilot berkeliling pesawat untuk memastikan tidak ada yang cacat. Sedangkan pengecekan dari dalam meliputi Electrical power up checklist, Pre-elemenary preflight, CDU preflight (memasukan flight plan ke dalam komputer), Preflight (memastikan semua tombol pada tempat semestinya), Taxy and take off briefing, Before start checklist (menyiapkan untuk star mesin), Before taxy checklist (persiapan untuk taxy), Before take off checklist, yaitu persiapan untuk take off. Selain itu pilot harus tahu berapa banyak bahan bakar yang harus dibawa sesuai dengan jarak tempuhnya dan menghitung perkiraan beban untuk take off. Saat terbang nanti, didalam kokpit, pilot dibantu oleh co-pilot, tetapi pilot harus benar-benar memahami panelpanel yang ada di dalam kokpit. Selama penerbangan berlangsung mulai dari take off hingga landing, pilot dan ko-pilot akan mengikuti jalur-jalur penerbangan yang telah terprogram melalui bantuan navigasi pesawat dan mendapat informasi dari ATC (Air Traffic Control) atau menara kontrol lalu lintas bandar udara. Pilot harus tahu persis apa saja yang akan dibawanya, oleh sebab itu pilot diberikan beberapa dokumen untuk mengetahui semua itu. (Yhn)
INSIGHT
AVIASI/Tom
PILOT LOUNGE
17
INSIGHT
HRD & TRAINING
STPI TETAP TEGAK BERDIRI R
aut muka bangga dan bahagia terpancar dari Ketua Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Ir. Yudhi Sari Sitompul, MM yang langsung memimpin sidang senat terbuka yang diikuti oleh seluruh civitas akademi. Sebanyak 127 Taruna dan Taruni STPI dari berbagai program studi mengikuti proses wisuda di Gedung Serbaguna Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Tangerang, Rabu (25/11/2015). Adapun program pendidikan yang diluluskan oleh STPI antara lain, D IV Telekomunikasi dan Navigasi Udara Angkatan 19; D IV Pemanduan Lalu Lintas Udara - Angkatan 20; D3 Penerangan
18
Aeronautika - Angkatan 13; D III Komunikasi Penerbangan - Angkatan 10; D III Pertolongan Kecelakaan Penerbangan - Angkatan 12; D III Pemanduan LLU Angkatan 59; D II Penerbangan - Angkatan 59 dan Program Non Diploma III Dari 127 lulusan yang di wisuda, sebanyak 84 wisudawan merupakan karyawan Airnav Indonesia yang ditugaskan belajar pada program D III dan D IV. Dalam sambutannya, Yudhi Sari mengatakan, lulusan ini merupakan perwujudan bentuk tanggung jawab STPI kepada bangsa dan negara, khususnya untuk memenuhi kebutuhan SDM bidang penerbangan yang profesional, prima, dan beretika.
Pada acara ini hadir pula Direktur Keamanan Penerbangan, M. Nasir Usman dan Direktur Airnav Indonesia, Bambang Tjahjono. Direktur Airnav Bambang Tjahjono dalam kesempatan yang sama turut mengucapkan rasa bangga kepada para lulusan STPI yang di wisuda. Selain itu, Bambang Tjahjono menyampaikan pentingnya mempersiapkan diri dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang tidak lama lagi akan dihadapi. “Mau atau tidak mau, suka atau tidak suka kita harus siap bersaing dalam arus globalisasi. Untuk itu kita harus terus meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan yang bermutu,”
INSIGHT
HRD & TRAINING
AVIASI/Tom
AVIASI/Anto ZQ
AVIASI/Eky Fajrin
STPI Curug merupakan yang tertua di Asia Tenggara, maka perlu dipertahankan keberadaannya
”
papar Bambang. Standarisasi pendidikan yang sudah sama dengan negara lain yang menjadikan STPI Curug mampu bersaing dengan hasil didikan di negara ASEAN lainnya. “STPI Curug merupakan yang tertua di Asia Tenggara, maka perlu dipertahankan keberadaannya,” tegasnya. Kepala Sekolah STPI Curug, Yudhi Sari menambahkan, kedepannya STPI Curug akan terus dikembangkan dan menambah area pelatihan dari yang saat ini hanya 120 lulusan, akan bertambah jadi 200 lulusan setiap tahun. Terkait rencana pembangunan bandar udara Lebak, Yudhi Sari mengatakan bila dirinya yakin STPI Curug tak akan terkena dampak, sebab membangun sebuah bandar udara membutuhkan kajian. “Ini adalah aset bangsa yang perlu dipertahankan dan tak mungkin terkena dampaknya,” tegasnya. STPI Curug yang didirikan sejak tahun 1952, telah banyak mencetak putra-putri bangsa di dunia penerbangan dan menjadi
tumpuan Indonesia. Bahkan, pernah juga ada peserta didik dari luar negeri. Kementerian Perhubungan menyatakan akan tetap mempertahankan keberadaan STPI Curug meski ada rencana pembangunan bandar udara di Lebak. Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menolak usulan pembangunan tersebut karena tidak memenuhi persyaratan kelaikan lokasi bandar udara. Sementara itu Direktur Keamanan Penerbangan Dirjen Penerbangan Udara, Nasir Usman sebelumnya sempat mengatakan, pembangunan bandar udara Lebak, perlu kajian yang mendalam dan tak mudah untuk direalisasikan. “Tidak mudah dan gampang membangun bandar udara di suatu tempat. Perlu kajian yang mendalam meski ada keinginan dari berbagai pihak,” katanya. Nasir menjelaskan, di STPI Curug ada 5 area latihan yang kondisinya harus steril dan tidak boleh terganggu adanya penerbangan. Jika bandar udara Lebak itu terealisasi, maka akan menganggu. (Yhn)
19
INSIGHT
HRD & TRAINING
Proflight Luluskan
17 Siswa Batch 4
B
ERTEMPAT di hotel Grand Mercure Kemayoran, sebanyak 16 siswa dan 1 siswi sekolah penerbangan Proflight diwisuda. Para wisudawan dan wisudawati tampak melangkah tegap maju dengan rasa bangga yang terpancar dari wajah mereka. Pada sebuah kesempatan, Alice Tiffany satu-satunya wisudawati mengatakan bahwa ia berharap agar ia dan teman-temannya bisa secepatnya dipinang oleh maskapai-maskapai. “Saya bangga menjadi lulusan Proflight Pilot School,” ujarnya dengan mantap. Proflight Pilot School didirikan pada tahun 2010. Sekolah penerbangan ini memiliki dua lokasi pendidikan; pertama, untuk Ground School atau pendidikan yang berhubungan dengan teori dan simulator berlokasi di Kompleks Puri Mutiara, Blok D/22-23 Jl. Griya Utama, Sunter Agung, Jakarta 14350, Indonesia; kedua, untuk lokasi pelatihan
20
AVIASI/Aris
penerbangan siswa akan dipindahkan ke home base Cirebon, tepatnya di Cakrabhuwana Airport, Penggung TNI AU Airbase, Cirebon, Indonesia. Ada dua lisensi pilot yang diboyong para lulusan, yakni Private Pilot License (PPL) dan Commercial Pilot License (CPL). PPL merupakan lisensi paling dasar untuk pilot yang memungkinkan pilot/siswa untuk menerbangkan pesawat bermesin tunggal, boleh membawa penumpang namun tidak untuk komersil. Paket ini mencakup 356 jam pendidikan Ground School, 50 jam terbang, dan 10 jam menggunakan perangkat latihan terbang. Sedangkan CPL, siswa bisa menjadi penerbang yang siap pakai atau komersil. Siswa yang bisa ikut ambil paket ini harus memiliki lisensi PPL. Pendidikan yang akan ditambahkan sebanyak 322 jam pendidikan Ground School, 100 jam latihan terbang, dan 10 jam terbang dengan alat simulator. (Ars-Yhn)
Q
PROFLIGHT Pilot School
SEKOLAH PENERBANGAN DI JAKARTA DAN CIREBON B U K A P E N D A F TA R A N SEKARANG DI HOTLINE : 0821 2323 2324 www.proflight-pilot-school.com @Proflightschool
PIN : 53A003AC
@Proflight pilot
You tube
0821 2323 2324
@Proflight_indonesia
21
INSIGHT
LAW & REGULATION
LAW & REGULATION INSIGHT
dalam Keselamatan Penerbangan Terlambat melakukan pembacaan dan evaluasi repetitive problem, mengakibatkan human error dalam pengambilan keputusan. Semoga menjadi hasil investigasi terakhir untuk jadikan 2016 dengan transportasi udara yang lebih aman dan nyaman. AVIASI/Anto ZQ
22
INSIGHT
LAW & REGULATION
S
Selama terbang, kapten penerbang pesawat udara yang bersangkutan mempunyai wewenang mengambil tindakan untuk menjamin keselamatan, ketertiban, dan keamanan penerbangan
”
EBAGAI pimpinan penerbangan yang akan menerbangkan pesawat udara, seorang pilot (Kapten) memiliki kewajiban dan tanggung jawab moral untuk melakukan pemeriksaan keamanan, baik di dalam kabin pesawat (aircraft cabin interior) maupun di bagian luar (aircraft cabin exterior). Yang harus dilakukan pilot adalah dengan melakukan walk around, meskipun pengecekan telah dilakukan oleh awak kabin maupun ground staf/ground engineer. Pemeriksaan keamanan harus dilakukan secara berlapis (check and recheck) dan kapten pilot merupakan lapis terakhir pemeriksaan keamanan sebelum pesawat mengudara. Demi keamanan saat terbang, pilot diberi wewenang sesuai Undang Undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2009 pasal 55: “Selama terbang, kapten penerbang pesawat udara yang bersangkutan mempunyai wewenang mengambil tindakan untuk menjamin keselamatan, ketertiban, dan keamanan penerbangan.” Kewenangan Pilot In Command (PIC) selama penerbangan bersifat mutlak sesuai dengan International Civil Aviation Organization (ICAO) serta Civil Aviation Safety Regulation (CASR). Termasuk di dalamnya menahan seseorang, menolak atau menurunkan orang dan muatan pada suatu bandara, bahkan melanggar suatu prosedur jika menurut pertimbangannya justru akan mengancam keselamatan dan keamanan penerbangan saat itu. Dalam dunia penerbangan juga ada istilah As Captain Discretion (SCD), yaitu memutuskan segala sesuatu yang tidak atau belum diatur dalam regulasi. Yang perlu digarisbawahi dalam kasus ini adalah persepsi “selama terbang” dipahami sebagai saat sebuah pesawat terbang menutup pintu (door closed), menyalakan mesin, bergerak sampai pesawat berhenti, mematikan mesin dan membuka pintu (until door open) untuk tujuan (intensi) terbang. Sedemikian besar kewenangan PIC tentunya dibarengi dengan tanggung jawab untuk semua hal yang terjadi dalam penerbangan. Kewenangan yang dimaksud bukan kewenangan mutlak karena segala tata-cara pengoperasian pesawat terbang telah diatur secara rinci dalam berbagai manual dan regulasi. Kewenangan ini hanya untuk melaksanakan dan menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan, bukan berlaku untuk hal-hal lain. Yang dimaksud personel operasi pesawat udara dalam peraturan tersebut adalah: Penerbang (Pilot), Juru Mesin Pesawat Udara (Engineer On Board) dan Juru Navigasi Pesawat
Udara (Air Navigator On Board), sedangkan yang dimaksud dengan personel kabin adalah Pramugara/Pramugari).
Personel Keamanan Untuk menjamin keamanan selama penerbangan, Badan Usaha Angkutan Udara menempatkan ”personel keamanan dalam penerbangan” (Inflight Security Officer), dan berkoordinasi dengan penanggung jawab penerbangan sipil negara tujuan. Selanjutnya ruang kendali pesawat udara (cockpit) merupakan tempat yang tidak boleh dimasuki oleh setiap orang, sebagaimana tersurat dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 9 tahun 2010 tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional butir 6.6.4.4 (Perlindungan Pesawat Udara): ”Badan Usaha Angkutan Udara wajib mengambil langkah-langkah untuk menjamin selama penerbangan tidak ada orang yang tidak berkepentingan masuk ke dalam ruang kendali pesawat udara (cockpit)”. Keberadaan ruang kendali pesawat udara (cockpit) secara fisik wajib dilindungi, hal tersebut tertuang dalam peraturan internasional (ICAO ANNEX 6) ”Operation Of Aircraft” chapter 13: 13.2.2 From 1 November 2003, all passenger-carrying aeroplanes of a maximum certificated take-off mass in excess of 45 500 kg or with a passenger seating capacity greater than 60 shall be equipped with an approved flight crew compartment door that is designed to resist penetration by small arms fire and grenade shrapnel, and to resist forcible intrusions by unauthorized persons. This door shall be capable of being locked and unlocked from either pilot’s station. ”Terhitung mulai tanggal 1 November 2003 pesawat udara yang memiliki beban pada saat lepas landas lebih dari 45.500 kg atau yang memiliki tempat duduk di atas 60 kursi, pintu pada ruang kendali (cockpit) dirancang untuk tahan terhadap peluru pistol dan pecahan granat, serta pintu mampu dikunci dan dibuka oleh pilot dari ruang kendali (cockpit).” Semua ketentuan yang menyangkut keamanan sejak pesawat udara masih berada di landas parkir (apron), selama dalam penerbangan sampai dengan mendarat, wajib dicantumkan ke dalam Program Keamanan Badan Usaha Angkutan udara (Aircraft Operator Security Program), dan merupakan ketentuan operasional yang mengikat serta harus diaplikasikan oleh seluruh petugas operasional penerbangan Badan Usaha Angkutan Udara bersangkutan. (Yhn)
23
INFRASTRUCTURE & ENVIRONMENT
AIRPORT
Beban ATC di Soetta
P
DIKURANGI
EMERATAAN trafik penerbangan di Bandar Udara Soekarno-Hatta (Soetta) dimaksudkan untuk meningkatkan keselamatan penerbangan dan kelancaran secara menyeluruh bandar udara, serta untuk mengurangi beban kerja ATC. Disamping itu pertimbangan lainnya adalah masalah ketersediaan peralatan bandar udara maupun kenavigasian yang menunjang pergerakan pesawat. “Jadi, saya bilang beban ATC itu bukan hanya dari ATC saja, tetapi bagaimana juga dengan peralatan penunjang dari sisi peralatannya, apakah bekerja secara optimal atau tidak? Dan juga, prosedurnya,” jelas Kepala Seksi Pelayanan Lalu Lintas Angkutan Udara Direktorat Kenavigasian Kemenhub Ferdinan
24
Nurdin. Namun demikian, pemerataan trafik dari 72 menjadi 60 pergerakan per jam hanya diperuntukkan bagi rute-rute domestik. Hal ini juga ditegaskan oleh Direktur Navigasi Penerbangan Kemenhub Novie Riyanto “Ini berlaku untuk penerbangan domestik saja,” katanya di Jakarta. Sebelumnya Novie menjelaskan, wacana tersebut muncul setelah regulator melihat besarnya beban kerja petugas Air Traffic Controller (ATC) di Bandar Udara Soetta dengan menerapkan 72 pergerakan per jam. “Kami bicara saat ini, dalam kondisi yang 72 movement per hour. Kami melihat beban berat buat ATC, maka untuk me-reduce hal-hal yang tidak diinginkan, kami mencoba menurunkan menjadi 60 pergerakan perjam,” katanya. (Fjn)
AVIASI/Tom
Image: Flight Radar
AIRPORT
INFRASTRUCTURE & ENVIRONMENT
Pondok Cabe
Komersialisasi Bandar Udara
Terancam Batal
K
EMENTERIAN Perhubungan telah memanggil PT Pertamina dan PT Garuda Indonesia untuk mengklarifikasi atas pemberitaan media massa selama ini. Rencana pengoperasian tidak begitu saja bisa dilakukan oleh kedua perusahaan plat merah sebelum memenuhi persyaratan lengkap. Patut diketahui, Kementerian Perhubungan meminta otoritas pengelola sarana angkutan transportasi udara di Kota Tangsel untuk mematuhi aspek keselamatan dan keamanan. Persyaratan harus dipenuhi sebelum bandar udara private ini beralih fungsi melayani penerbangan komersial berjadwal milik maskapai Garuda Indonesia. Oleh karena itu, rencana komersialisasi Bandar Udara Pondok Cabe oleh PT Pelita Air Services (PAS) pada Maret 2016 mendatang terancam batal. Pasalnya, masih banyak proses perizinan yang harus ditempuh PT PAS selaku pengelola bandar udara yang berlokasi di Kelurahan Pondok
Cabe, Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris PT PAS, Benny Respati Senin (14/12/2015). Ia mengaku, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara pada Kementerian Perhubungan RI belum mau memberikan izin jika segala kelengkapan belum diselesaikan. “Untuk saat ini, kami fokus dulu pada persyaratan fisik. Setelah itu, kami juga akan mengurus syarat manual teknis yang merupakan syarat dari Dirjen Perhubungan Udara,” jelasnya.. Sebelumnya, pengamat penerbangan Gerry Soejatman berpendapat, sejumlah elemen yang mesti dikaji ulang oleh lembaga negara berwenang seperti masalah ruang udara. Apalagi berdekatan dengan Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma yang arus hilir mudik pesawat terbang setiap harinya tergolong padat. (Gru)
AVIASI/Tom
Juanda Punya Terminal Khusus Umrah Bandar Udara
I
BADAH Umrah menjadi alternatif pilihan umat muslim dalam menjalankan ibadah haji, setiap tahunnya umat muslim yang berangkat terus meningkat, oleh karena itu peningkatan layanan patut menjadi prioritas dari penyelenggara maupun pengelola Bandar udara. Selaku pengelola Bandar udara Juanda, manajemen Angkasa Pura I (Persero) melihat pangsa pasar rute ini cukup besar, terlebih animo masyarakat Jawa Timur dan sekitarnya untuk berumrah cukup tinggi. Besarnya pangsa pasar inilah yang membuat Bandar udara Juanda berupaya untuk memfasilitasi keinginan warga Jawa Timur dan sekitarnya untuk beribadah umrah melalui pengoperasian terminal khusus umrah. Bandar udara Internasional Juanda Surabaya secara resmi mengoperasikan terminal khusus untuk jemaah umrah pada Minggu pagi (13/12/2015). Di mana terminal tersebut akan melayani penerbangan
langsung dari Surabaya ke Arab Saudi. “Dengan beroperasinya terminal khusus umrah ini maka jemaah yang akan melaksanakan umrah dari Surabaya tidak perlu lagi melalui Bandar udara Soekarno-Hatta Jakarta. Kami menggandeng tiga maskapai penerbangan, yakni Garuda Indonesia, Lion Air, dan Saudi Arabian Airlines yang membuka penerbangan langsung Surabaya ke Jeddah dan Madinah,” ujar General Manager Bandar udara Juanda Yuwono dikutip dari CNNIndonesia.com. Terminal khusus umrah yang terletak di Terminal 1 (T1) Bandar udara Juanda ini mampu menampung sekitar 400 orang penumpang. Untuk waktu yang dijadwalkan, maskapai Lion Air sendiri akan beroperasi dua kali dalam sepekan tiap Rabu dan Minggu menggunakan pesawat Airbus A330-300. Sementara maskapai Garuda Indonesia yang melayani rute SurabayaJeddah akan beroperasi tiga kali dalam sepekan yakni di hari Senin, Rabu, dan Minggu pulang-pergi. Sedangkan Saudi Arabian Airlines akan beroperasi dua kali dalam sepekan pada Selasa dan Kamis untuk rute Surabaya-Jeddah pulang pergi. (Fjn)
25
NAVIGATION
INFRASTRUCTURE & ENVIRONMENT
AVIASI/Eky Fajrin
Koordinasi PILOT dan ATC Text: Vini/Aryaseta
S
ISTEM koordinasi penerbangan di Indonesia masih kurang bagus dan kerap terjadi kesalahan komunikasi antara pilot dengan petugas ATC. Hal ini diungkapkan oleh Abdul Rozaq, Pilot maskapai penerbangan Garuda Indonesia. “Kadang kami tiba-tiba diminta untuk belok ke arah tertentu, lalu kembali lagi ke posisi semula. Saya sempat bertanyatanya ‘Mereka itu maunya apa?” ujar Rozaq di kantor Otoritas Bandara Wilayah 1 Soekarno-Hatta, Jakarta, belum lama ini. Dia membandingkan koordinasi penerbangan di Indonesia dengan Singapura. Di Singapura, kata Rozaq, koordinasi antara pilot dan ATC amat harmonis. Bahkan bisa dikatakan, ATC-lah yang membimbing pilot sepanjang perjalanan. Sistem navigasi Air Traffic Control di Indonesia dinilai jauh tertinggal. Sistem navigasi yang dimiliki belum bisa memandu lalu-lintas penerbangan berdasarkan kondisi cuaca. “Radar ATC di Indonesia belum canggih,” tambahnya. Kondisi itu jauh tertinggal jika dibandingkan dengan ATC di Singapura atau Hong Kong. Radar yang mereka
26
gunakan memiliki fitur yang bisa menjelaskan obyek tak bergerak seperti awan cumolonimbus. Jadi mereka bisa mengarahkan pilot untuk menghindari awan yang membahayakan. Manajemen ATC, prinsipnya tidak berkepentingan dengan cuaca. Sebab, informasi mengenai cuaca telah diketahui setiap pilot berdasarkan laporan yang disampaikan Flight Operation Officer di maskapainya masing-masing. “Jadi kalau sudah di udara, tanggung jawabnya ada pada pilot”. Saat berhadapan dengan awan cumolonimbus, misalnya, seorang pilot akan berusaha menghindari bagian awan yang paling berbahaya. Sebab, yang mereka hadapi saat itu adalah bongkahan es yang cukup tebal. Tidak ada teknik yang pasti. Semua tergantung perhitungan pilot saat di udara. Radar menara pengontrol lalu-lintas udara atau air traffic controller (ATC) di bandara-bandara Indonesia dianggap banyak pilot tak cukup akurat untuk mendeteksi cuaca. Selain itu, hubungan antara menara ATC dengan pesawat disebut berlaku searah dan pasif. Persoalan lantas muncul karena situasi di udara bisa berubah
setiap saat, terutama di langit Indonesia yang dinilai lebih dinamis pergerakannya. Keputusan yang terlambat beberapa menit saja bisa sangat berpengaruh terhadap kondisi penerbangan. Penasihat Federasi Pilot Indonesia Manotar Napitupulu mengatakan, sama halnya seperti pengendara mobil, pilot pesawat pun terbiasa untuk memilih ruterute alternatif yang memuluskan perjalanan. Namun Manotar menyoroti hubungan antara pilot pesawat dengan ATC di Indonesia yang berlaku searah dan pasif. Ketika menemui kondisi cuaca tertentu misalnya, pilot mesti memberitahukan lebih dulu kepada ATC sebelum mendapatkan izin atau rekomendasi untuk bermanuver. Hal tersebut, menurut Manotar, berbeda dengan ATC di luar negeri yang lebih berperan aktif dalam menyarankan jalur alternatif yang bisa dilalui pilot, atau mengusulkan tindakan yang bisa diambil pilot. “Menara pengawas di Korea, Jepang, dan Singapura bagus sekali. Mereka yang biasanya menghubungi kami dan memberitahu pilot jika ada awan, apa mampu terbang dilewati atau tidak, dan bagaimana melaluinya,” kata Manotar. Meski demikian, kata Manotar, kondisi
INFRASTRUCTURE & ENVIRONMENT
NAVIGATION
“
Jadi kalau sudah di udara, tanggung jawabnya ada pada pilot
”
menara pengawas lalu-lintas udara di Indonesia sebenarnya sudah lebih bagus dari tahun-tahun lalu.
Bolehkah Pilot Terbang di Tengah Cuaca Buruk?
Informasi mengenai kondisi cuaca merupakan syarat yang harus diketahui seorang pilot sebelum menerbangkan pesawat. Tanpa pengetahuan itu, penerbangan bisa berakhir fatal. Tak ada
pilot yang berani terbang tanpa tahu kondisi cuaca. Pilot yang bekerja pada sebuah maskapai penerbangan lazimnya akan memperoleh informasi itu lewat Flight Operation Officer. Mereka akan menjelaskan kondisi cuaca dua jam sebelum pemberangkatan dan dua jam penerbangan. Termasuk kondisi cuaca untuk tujuan alternatif jika pesawat itu terpaksa mengubah rute. Biasanya laporan cuaca akan terus diperbaharui petugas FOO secara berkala. Prosedur itu perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi cuaca terbaru. Bahkan, tak jarang seorang pilot meminta informasi terbaru jika laporan FOO tidak memberikan gambaran yang diinginkan. “Kalau tidak setuju, pilot bisa minta yang terbaru. Berkas mengenai informasi cuaca akan disampaikan FOO kepada pilot bersamaan dengan dokumen penerbangan (flight planning) atau yang biasa disebut dengan notice to airman. “Flight plane itu juga harus mendapat persetujuan dari ATC. Tapi ATC di Indonesia tidak berkewajiban memberikan informasi mengenai cuaca,” katanya.
AirNav Membantah
AirNav Indonesia membantah koordinasi navigasi penerbangan di Indonesia lemah. Justru selama ini pengatur lalulintas udara (ATC) Indonesia banyak mendapat pujian dari maskapai. Direktur Safety dan Standard AirNav Indonesia, Wisnu Darjono, mengatakan tudingan bahwa koordinasi navigasi ATC Indonesia lemah terlalu tendensius. “Tuduhan itu tidak ada dasarnya, harus bisa menampilkan data-data yang jelas saat mengatakan itu,” kata Wisnu kepada CNN Indonesia, belum lama ini. Wisnu mengungkapkan sejauh ini tidak ada komplain yang ditujukan pada ATC Indonesia terkait dengan koordinasi antara mereka dan pilot pesawat yang melintas. Sama sekali tidak ada komplain dari maskapai domestik ataupun internasional. Justru ATC Indonesia selama ini menurut Wisnu malah mendapat pujian dan apresiasi dari beberapa maskapai. A
AirNav Indonesia Gelar SAFETY REVIEW Guna Perbaiki Layanan IRNAV Indonesia menggelar acara Safety Review. di Ruang Platinum Kantor MATSC, Kantor Cabang Makasar Kamis (12/11/2015). AirNav Indonesia Kantor Cabang Makasar kali ini menjadi tuan rumah dalam acara ini yang berlangsung selama 2 hari dari tanggak 10 – 11 November 2015. Acara diikuti oleh Puluhan karyawan AirNav Indonesia dari Kantor Pusat, Cabang, Distrik dan KPNP yang dibuka oleh Safety and Quality Assurance Senior Manager AirNav (Ida Yuniarti), dengan didampingi GM MATSC (Novy
Pantaryanto), dan perwakilan Kepala Otoritas Bandara Wilayah 5. Fokus dalam acara Safety Review adalah dalam rangka lebih memberikan pelayanan navigasi penerbangan di Indonesia. Safety Review bertujuan mengenali kendala-kendala yang terkait dengan safety yang sejak awal kita identifikasi, kemudian ada langkahlangkah mitigasi untuk mengurangi resiko yang bisa terjadi. Dengan diselenggarakannya Safety Review ini, diharapkan dapat membantu mengantisipasi hazard yang muncul di kemudian hari, sehingga bisa ditangani dengan baik. A
AirNav Indonesia
A
27
FEATURES
REVIEW
Cessna 172
Pesawat Terpopuler di Dunia
Cessna
28
FEATURES
REVIEW
Cessna
P
esawat Cessna 172 yang dijuluki Skyhawk ini merupakan pesawat paling populer dan terlaris di dunia. Total produksi Skyhawk hingga saat ini sebanyak 43.000 unit, mengalahkan saudarasaudaranya seperti Cessna 150/152 yang diproduksi sebanyak 31.500 unit dan hampir dua kali lipatnya dari Cessna 182 yang sebanyak 23.237 unit. Cessna 172 bahkan melewati produksi Piper PA-28 yang berjumlah 32.778 unit. Tak heran jika Pesawat Cessna 172 ini menempati rekor dunia sebagai pesawat yang paling banyak diproduksi dan paling banyak diterbangkan di dunia. Pesawat buatan Cessna Aircraft Company yang bermarkas di Wichita, Amerika Serikat ini petama kali terbang pada tahun 1955 dan hingga saat ini masih diproduksi. Pesawat seharga dikisaran USD 400 ribu ini merupakan pesawat sayap tetap (high wing) bermesin tunggal dengan 4 buah kursi serta memiliki tiga buah roda yang tidak dapat dilipat saat mengangkasa (fixed gear). Pesawat ini merupakan pengembangan dari versi sebelumnya, yaitu Cessna 170. Pada Januari 1955, Cessna menerbangkan varian Cessna 170C menggunakan mesin
Continental O-300-A dengan elevator yang lebih besar dan tailfin yang lebih kaku. Pesawat ini telah mengalami beberapa modifikasi pada saat awal pengembangannya, termasuk memodifikasi landing gear dengan desain tricycle landing gear. Cessna 172 menjadi produk yang paling sukses, dimana pada tahun 1956 yang merupakan tahun awal produksi Cessna 172 telah dibuat lebih dari 1.400 unit. Cessna 172 Skyhawk memiliki panjang 8.2 meter dan membawa 272 kg bahan bakar, Cessna 172 Skyhawk dapat terbang non-stop sejauh 1,185 km (4 jam) dengan kecepatan 230 km/jam di ketinggian 14,000 kaki, atau 4,2 kilometer di atas permukaan laut. Panjang landasan yang dibutuhkan 497 meter. Estimasi biaya operasi per jam terbang adalah sekitar USD 962. Pesawat yang digolongkan ke dalam General Aviation ini lazim digunakan di sekolah-sekolah penerbangan di dunia termasuk Indonesia. Pesawat ini sangat praktis digunakan bagi para penerbang tahap pemula karena kehandalannya, bobot yang relatif ringan, karakter kendali yang stabil dan desain sayap yang memudahkan proses stall recovery (pengendalian saat kehilangan gaya dorong
dan hilangnya ketinggian), relatif hemat bahan bakar (33 liter/jam), interior yang nyaman, serta dapat mendarat dan lepas landas di permukaan tanah. Selain digunakan sebagai pesawat latih, Cessna 172 juga cocok digunakan untuk alat angkut perorangan, tur dan hiburan. (Gru)
29
TECHNOLOGY
Pendaratan dengan
GPS-BASED Text: Vini/Aryaseta
T
eknologi penuh inovasi telah melahirkan banyak tranformasi terutama di industri ini. Pada 2015, Boeing menunjukkan ecoDemonstrator 787 bersama Honeywell SmartPath melalui peningkatan kapasitas udara dengan meluncurkan kemampuan pesawat pada saat kedatangan dan lepas landas secara tepat waktu. Di Phoenix, Honeywell Aerospace dan Boeing memperlihatkan bagaimana sebuah pesawat bisa menggunakan generasi
30
teknologi terbaru, navigasi dan teknologi pendaratan untuk melakukan operasional di bandar udara yang aman dan sukses serta pendaratan dalam kondisi cuaca buruk dengan jarak pandang landas pacu minimal serendah 150 kaki. Honeywell dan Boeing berhasil menunjukkan bagaimana bandar udara yang mengalami masalah visibilitas seperti awan rendah atau kabut akan tetap melaksanakan operasional menggunakan versi Honeywell SmartPath Category III (CAT III) guna membantu pendaratan untuk mengurangi
penundaan dan pengalihan penerbangan karena cuaca buruk. “Wilayah udara semakin ramai dan diprediksi menjadi lebih ramai pada 10 tahun mendatang. Maskapai dan bandar udara membutuhkan sistem yang lebih efisien dan modern untuk menangani masuknya pesawat selama pendekatan (approach) dan pendaratan, khususnya ketika cuaca buruk,” kata Bob Smith, Chief Technology Officer, Honeywell Aerospace. “Honeywell menciptakan dan menguji sistem pendaratan presisi yang tidak
AVIASI/Joe Roland S. Bokau
FEATURES
CATEGORY III hanya akan meringankan pendekatan dan pendaratan di bandar udara, tetapi juga akan memberikan kemampuan pilot untuk mendarat ketika tidak dapat melihat landas pacu,” katanya. Menggunakan Honeywell’s SmartPath Ground-Based Augmentation System (GBAS), Boeing 787 pada saat tes di fasilitas pengujian Boeing di Moses Lake, Washington. Pesawat ini juga dilengkapi Integrated Navigation Receiver (INR), penerima navigasi yang mengintegrasikan sinyal pada instrumen pendaratan.
Untuk berhasil menyelesaikan CAT III, pengujian melibatkan pendaratan otomatis dalam kondisi sulit termasuk kabut, awan, hujan atau fenomena cuaca lainnya. Untuk navigasi, Honeywell memberikan teknologi navigasi generasi terbaru ke bandar udara dan maskapai selama beberapa dekade. Sistem pendaratan SmartPath memberikan solusi penerbangan yang memungkinkan peningkatan kapasitas bandara, penurunan kebisingan lalu lintas udara, mengurangi penundaan yang berhubungan dengan cuaca dan biaya
operasi berkurang. SmartPath menyelesaikan ini dengan menggunakan sinyal dari Global Positioning System untuk menyediakan operator penerbangan dengan sinyal navigasi digital yang sangat tepat untuk pendaratan. Berikutnya, Honeywell terus menerapkan teknologi baru ke dalam produk navigasi udara yang seperti Integrated Multi-mode Receiver, dengan kemampuan untuk mengupgrade melalui pembaruan perangkat lunak. A
31
CLASSIC
Pesawat Kepresidenan Era Soekarno Text: Yohanes Irawan
S
EBAGAI Negara kepulauan, Presiden Indonesia membutuhkan moda transportasi yang mampu mencapai seluruh pelosok nusantara. Sama halnya dengan lawatan keluar negeri. Salah satu moda transportasi yang efektif adalah pesawat. Pesawat kepresidenan adalah pesawat yang digunakan khusus oleh presiden dan wakilnya. Pesawat kepresidenan tidak hanya sekedar alat transportasi, tetapi juga sebagai simbol gengsi suatu Negara. Jika pesawat yang digunakan semakin canggih dan modern, tentunya si pengguna akan lebih dihormati. Pesawat kepresidenan RI menggunakan tanda panggil Indonesia one dengan kode registrasi RI-001. Berbeda dengan Amerika yang memiliki Air Force One, Indonesia memiliki pesawat
32
kepresindenan yang cenderung biasa-biasa saja, namun menyimpan banyak sejarah dan kenangan unik bagi perjalanan bangsa Indonesia. Sebenarnya, sejak Indonesia merdeka (17/8/1945), sudah ada rencana untuk menghadirkan sebuah moda transportasi udara kepresidenan yang cepat dan praktis. Usaha pertama dengan memodifikasi beberapa pesawat pengebom peninggalan Jepang. Namun pesawat itu hancur saat Agresi Militer Belanda I. Pada tahun 1948, menggunakan uang sumbangan saudagar Aceh, pemerintah membeli Douglas DC-3 Dakota yang kemudian diberi nama Seulawah dengan nomor registrasi RI-001. Sayangnya pesawat
ini tidak pernah digunakan Soekarno. Sebagai pesawat kepresidenan, Dakota hanya pernah digunakan oleh wakil presiden Mohammad Hatta saat kunjungannya ke Sumatra selama sebulan. Hingga pada Agresi militer Belanda II, RI-001 pesawat ini digunakan sebagai transportasi pejuan melawan Belanda dengan membentuk pesawat charter bernama Indonesia Airways di Burma. Pesawat kepresidenan pertama yang digunakan Sukarno adalah pesawat Garuda DC-3 dengan registrasi PK-DPD. Saat itu Sukarno kembali ke Jakarta dari Yogyakarta pada 28 desember 1849. Selain itu, Sukarno juga pernah menggunakan pesawat jet Convair 990A untuk kunjungan ke negara -
FEATURES
Douglas DC-3 Dakota
www.wikipedia.com
negara Asia seperti Kamboja, Korea Utara, dan Jepang, serta saat menghadiri konferensi Asia-Afrika di Aljazair (1965). Dalam lawat keluar negeri, Soekarno tidak selalu terbang dengan Garuda. Pada April 1961, ketika berkunjung ke AS dan bertemu dengan presiden Kennedy, soekarno justru menyewa pesawat boeing 707 milik Pan American World Airways (PANAM), lengkap dengan crew-nya. Sebab, pada waktu itu Garuda belum memiliki pesawat komersial untuk penerbangan jarak jauh saat itu. Pesawat DC-8 PANAM sewaan ini pernah digunakan Soekarno juga saat kunjungan ke Moskow pada Oktober 1960.
Helikopter Kepresidenan Soekarno
Presiden Soekarno menjadi presiden pertama di dunia yang memiliki helikopter
kepresidenan, yaitu tipe Hiller 360A. Penerbangan perdan 15 Januari 1951 dengan membawa presiden Soekarno dan Ibu Fatmawati keliling Jakarta secara bergantian karena kapasitasnya hanya cukup untuk satu penumpang. Melihat hal ini, Hiller segera digantikan dengan Bell 47G (berkapasitas dua penumpang) dan Bell 47J-2E Ranger (tiga penumpang). Pada 1960 , armada helikopter kepresidenan bertambah dengan kehadiran satu unit Sikorsky S-58 berkapasitas 12 penumpang, hadiah dari presiden Kennedy. Tiga unit helikopter itu menjadi bagian dari unit Istana Kepresidenan yang dikelola oleh personel AURI sebelum nantinya diserahkan kepada Skuadron 17. Soekarno memang dikenal sebagai presiden yang “tergila-gila” pada helikopter. Ia lebih suka menggunakan
helicopter dalam perjalanan dari Istana Merdeka menuju Kemayoran atau Halim Perdanakusuma, ketika liburan akhir pekan dan untuk mencari wilayah yang cocok bagi megaproyek, misalnya untuk Pebangunan Gelora Bung Karno. Helikopter Kepresidenan Sikorsky S-58 menjadi helikopter kepresidenan terakhir sebelum lengsernya Soekarno. Pada 11 Maret 1966, Soekarno menggunakannya untuk meninggalkan Istana Merdeka yang dikepung oleh tentara (diketahui sebagai tentara RPKAD) menuju ke Istana Bogor. Sore harinya, Soekarno didatangi oleh Tiga Jenderal yang memintanya membuat surat yang kemudian disbut sebagai Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) itu menjadi tonggak runtuhnya kekuasaan Orde Lama dan di mulainya Orde Baru. A
33
HOBBY & COMMUNITY
Ulang Tahun PILOTOS di STPI CURUG
34
DAY OFF
35
HOBBY & COMMUNITY
P
ULUHAN pilot yang memiliki hobi mengendarai motor besar dan tergabung di Pilotos berkumpul bersama merayakan ulang tahun ke-empat nya di bandar udara Budiarto, Curug, Kabupaten Tangerang, Minggu (13/12/2015). Ari Sapari ketua Pilotos mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti puluhan pilot dari berbagai maskapai ini bertujuan untuk menjalin kebersamaan antarsesama pilot. “Di ulang tahun Pilotos ke empat ini kami terus menjalin ke kompakan dengan pilot-pilot lainnya, tidak sekedar hura-hura,” katanya. Acara yang dimeriahkan oleh atraksi terjun payung dan
36
akrobatik pesawat ini berlangsung meriah, selain itu kegiatan sosial seperti santunan kepada anak yatim juga mewarnai kekompakan para pilot yang dari usia muda hingga tua berbaur dengan akrab. Tak cukup disitu, rata-rata anggota Pilotos yang merupakan alumni dari Sekolah TInggi Ilmu Penerbangan (STPI) Curug ini juga membacakan pernyataaan sikap penolakan atas isu akan di tutupnya sekolah STPI ini. Pernyataan tersebut di ungkapkan langsung oleh Presiden Asosiasi Pilot Garuda (APG) Capt. Bintang Hardiono. “Kami menolak penutupan STPI hingga kiamat,” tegas Bintang, yang disambut tepuk tangan anggota Pilotos lainnya. (Eky)
DAY OFF
37
DAY OFF
HOBBY & COMMUNITY
AVIASI/Eky Fajrin
Kecintaan Pada Dirgantara, Lahirkan
BUDIARTO FLYING CLUB B
ERANGKAT dari hobi kedirgantaraan khususnya aeromodelling, serta menyadari bahwa aeromodelling merupakan olahraga perpaduan antara sport dan keilmuan, Gatot Yan selaku ketua Budiarto Flying Club dengan sejumlah rekan lainnya melahirkan Budiarto Flying Club (BFC) yang di deklarasikan di kawasan Bandar udara Budiarto, Curug, Tangerang, Minggu (13/12/2015). Lahirnya BFC ini, jelas Gatot, sudah melalui mekanisme aturan main, yakni terdaftar di Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) provinsi Banten.
38
Sebelumnya juga sudah berkomunikasi dengan pihak Bandar udara Budiarto. “Momentum ini tidak saja hanya untuk menyalurkan hobi atau main-main saja di harapkan dapat lahir bibit atlet-atlet aeromodeling yang berprestasi. Selain itu juga dapat membuka cakrawala kepada siapa saja bahwa disini ada kegiatan positif yang dapat diakses oleh siapa saja, khususnya masyarakat Banten,” terangnya. Sampai saat ini keanggotaan BFC yang baru resmi di luncurkan sudah mencapai 40 orang.
39
HOBBY & COMMUNITY
“Sangat mudah, justru kami ingin memsyarakatkan olahraga aeromodelling ini. Jadi bagi siapa yang mau bergabung bisa datang kesini (Bandara Budiarto) setiap hari Minggu dan ketemu humas nanti diarahkan apa saja syaratnya,” ungkapnya. Bermain aeromodelling bukan berarti tidak ada tantangan, diakui berbagai kendala memang ada, salah satunya dengan terbatasnya lahan yang ada menjadi tantangan tersendiri. “Oleh sebab itu kami memilih kawasan Bandar udara Budiarto, karena memang paling representative yang memenuhi kriteria keamanan,” katanya. Sementara itu, Ketua FASI Banten I Ketut Karda Kapten Lek mengatakan sangat menyambut baik terbentuknya Budiarto Flying Club yang difasilitasi oleh kepala Bandar udara Budiarto ini. “Mudah-mudahan kedepan akan lebih baik lagi, tidak hanya untuk main-main, namun bisa melahirkan bibit atlet-atlet berprestasi dan juga mengadakan kegiatan positif seperti Kejurda, Porprov bahkan juga bisa kita adakan Budiarto Air Show,” paparnya. Kepala bandar udara Budiarto Afen Sena mengatakan bahwa terbentuknya BFC menjadi pijakan awal kita dapat melakukan kegiatan-kegiatan kedirgantaraan, kita berharap FASI Banten dapat segera berkantor di Budiarto sehingga kegiatan-kegiatan kedirgantaraan khususnya olahraga bisa diselenggarakan disini. “Kaitannya dalam hal ini kita ingin membuka mata dunia bahwa disini tidak semata mata ada flying school, banyak hal bisa dilakukan disini, Baik itu Kejurda, PraPON dan lainnya,” paparnya. (Fjn)
40
DAY OFF
41
DAY OFF
HOBBY & COMMUNITY
Mencintai Dirgantara Lewat
AEROMODELING R
AFIF, salah seorang pelajar SMK 6 Kota Tangerang yang juga tercatat sebagai atlet Aeromodeling, terlihat tampak serius berlatih bersama rekan lainnya di Lapangan Sukun, Tangerang. Meski diterjang cuaca terik, namun tak lantas menyurutkan niatnya untuk terus bisa mengembangkan diri di cabang olahraga yang juga disebut dengan OHLG (Out Hand Launched Glider). Guna mendapatkan hasil maksimal, stamina yang fit harus menjadi modal utama bagi siapa saja yang ingin terjun dalam kegiatan tersebut. Federasi Aero Sport Indonesia (FASI), kini juga tengah fokus untuk membina para pelajar yang memiliki hobi dan ketertarikan pada dunia teknik penerbangan pesawat. tanpa mesin tersebut. Hal ini diungkap oleh Sekertaris FASI kota Tangerang Junjunan Supriatin.
42
“Fokus kita adalah mencari bibit baru yang memang benar-benar memiliki ketertarikan pada dunia Aeromodeling,” terangnya Minggu (6/12/2015). Junjun juga menambahkan, bahwa yang terpenting dalam olahraga ini adalah minat pada dunia dirgantaranya dulu, baru setelah itu akan tumbuh rasa cinta. “Yang penting mereka tumbuh minat dulu, karena olahraga aeromodeling bermain di bawah terik matahari,” tuturnya saat ditemui dalam suatu kegiatan di Serang, Banten. Ada beberapa tatangan yang harus dihadapi dalam kegiatan ini. Junjunan mengatakan, kendala terbesar ada di alat perlengkapan dan prasarana. Karena, harga pesawat yang digunakan untuk Aeromodeling dibandrol dengan harga yang cukup mahal. “Memang selama ini kita juga dibantu oleh pemerintah daerah,
GRAND TEMBAGA HOTEL
Jl.Yos Sudarso, No.133 Timika. T: +62 901 322629 or 321284 F: +62 901 322394 E:
[email protected] W: www.grand-tembaga.com
43
HOBBY & COMMUNITY
namun kita tetap berharap pemerintah dapat lebih berperan karena olahraga kategori merupakan cabang emas,” ucapnya penuh harap. Saat ini, FASI kota Tangerang tercatat sudah memiliki sekitar 15 atlet, yang selalu dilatih secara rutin pada hari Sabtu dan Minggu. Hal tersebut juga dibenarkan oleh Visarado (15), salah seorang atlet junior yang sudah tergabung dalam FASI Kota Tangerang. “Kami rutin melakukan latihan setiap minggu. Dan diisini saya dapat belajar banyak mengenai dunia dirgantara, khususnya aeromodeling, karena saya memang cinta dengan dirgantara,” katanya. Jika melihat dari maknanya, Aeromodelling merupakan sebuah kegiatan olahraga, yang lantas dapat didefinisikan sebagai kegiatan olahraga dirgantara yang terkait dengan perencanaan, perancangan, pembuatan, dan penerbangan pesawat mode. Di olaharaga ini di kenal namanya, OHLG (Out Hand Launched Glider), yakni sejenis olahraga aeromodeling dengan menggunakan pesawat tanpa mesin yang terbuat dari kayu balsa, seperti pesawat dari kertas bedanya ini dari kayu dan rancangannya juga berbeda. Cara menerbangkannya pun cukup sederhana hanya di lempar sekuat tenaga tapi tidak dilempar begitu saja dengan beberapa teknik seperti melempar dengan melawan arah angin dengan sudut sekitar 70 derajat. Dengan teknik melempar yang baik disertai pesawat yang baik pula, dalam perlombaan OHLG, terbang dibatasi waktu 60 detik. Jika pesawat dapat mencapai skor tersebut, maka mendapat nilai sempurna, atau sering disebut max. Jenis pesawat yang digunakan dalam olahraga aeromodeling beragam, mulai dari pesawat yang bersayap tetap fixed wing, sayap berputar, dilempar bebas dengan menggunakan tenaga angin, tenaga karet, hingga tenaga mesin. Mesin juga dapat dibedakan menjadi electric power atau tenaga batere dan tenaga mesin yang menggunakan bahan bakar. Kelas terbang bebas biasanya dikenal dengan glider. Cara menggunakan yaitu dengan cara melempar pesawat dengan menggunakan tangan. Pesawat ini ada
44
DAY OFF
AVIASI/Eky Fajrin
yang menggunakan tenaga karet F1B dan tenaga angin F1A atau Glider A2 dan F1H atau Glider A1. Pesawat Glider A1 dan A2 dibantu terbang dengan menggunakan thermal alam. Dikenal pula kelas chuck glider atau OHLG On Hand Launched Glider yang dikenal sebagai pesawat ekonomis dan berpotensi besar untuk dikembangkan pada semua kalangan utamanya para siswa. Ada pula pesawat yang menggunakan tali untuk terbang. Pada saat pesawat telah terbang, tali yang digunakan dipegang oleh pilot dan dibiarkan terhubung ke pesawat. Hal ini dimaksudkan agat pesawat tetap terkendali sesuai keinginan pilot di darat. Jenis pesawat ini dikategorikan dalam kelas F2 Control Line. Dalam kelas ini dibagi lagi menjadi empat kelompok yaitu F2A Team Race, F2BAerobatic, F2C Speed, dan F2D Combat. Aeromodeling juga merupakan olahraga yang tidak semata-mata menggunakan lapangan untuk menerbangkan pesawat. Aeromodeling juga mempunyai cita rasa seni yang tinggi. Hal ini diwujudkan dengan pesawat model dengan menggunakan sistem Scale Model. (Fjn)
45
DAY OFF
TIPS
AVIASI/Anto ZQ
JANGAN KHAWATIR Terbang di Musim Hujan Text: Abimanyu Wiwasata
A
nda seorang demam pesawat atau pebisnis atau traveler sejati atau sekadar untuk mudik Natal & Tahun Baru atau sengaja berlibur dengan tetap memilih moda transportasi udara sebagai pilihan utama di musim hujan? Masuk musim penghujan bukan berarti rencana perjalanan Anda terganggu, bukan? Tentunya menginginkan perjalanan dengan pesawat udara menjadi berkesan positif, menyenangkan dan lancar. Tidak ada salahnya, Anda merencanakan perjalanan sebaik mungkin dengan kiat-kiat berikut ini:
46
1
Menentukan Kota Tujuan
Kemana Anda bepergian? Sebaiknya memilih dengan tepat destinasi Anda, apakah nantinya hujan dapat menghalangi rencana sederatan aktivitas. Bila iya, Anda boleh mengganti rencana tersebut dengan pindah ke tujuan lain. Tidak ada salahnya Anda mencoba nuansa baru.
2
Memilih Maskapai
Di Indonesia, untuk penerbangan dalam negeri tersedia maskapai layanan penuh (full service), layanan menengah (medium service) dan berbiaya hemat (no frill). Dalam menentukan maskapai, sesuaikan dengan biaya Anda, sebab masing-masing menawarkan layanan sesuai harga yang ditawarkan.
3
Menentukan Waktu Penerbangan
Kita tidak tahu kondisi di kota tujuan atau rotasi pesawat yang bakal membawa terbang Anda. Untuk itu, dianjurkan memilih waktu penerbangan paling awal menuju kota Anda, ini lebih membuat Anda tidak was-was soal ancaman delay.
4
Terlanjur Beli Tiket
Bila sudah membeli tiket jauh hari, tetap persiapkan semaksimal mungkin perjalanan sesuai yang direncanakan. Bila penerbangan yang dipilih dibatalkan oleh maskapai, maka segeralah refund atau rebooking pada penerbangan lain yang tersedia oleh maskapai tersebut.
DAY OFF
TIPS Langsung atau 5Terbang Singgah?
Sesuaikan kebutuhan dan kepentingan Anda apakah penerbangan langsung atau singgah. Bila pesawat yang akan membawa Anda harus singgah terlebih dahulu atau harus berganti pesawat (transfer), maka cari informasi lebih detail untuk kepengurusan tersebut, sehingga Anda tidak kebingungan.
6Perlengkapan Perjalanan
Barang bawaan dan peralatan lainnya harus ditentukan sesuai keperluan saat di kota tujuan dengan kadar secukupnya. Jangan biarkan bagasi Anda melebihi bagasi cuma-cuma dari maskapai. Jika melebihi timbangan, Anda akan dikenakan tarif kelebihan bagasi.
7Dokumen
Pastikan identitas resmi Anda masih berlaku dan aktif. Tiket dipastikan sudah berada ditangan. Bila baru memiliki kode booking, maka segeralah menghubungi maskapai.
8Check-In Lebih Awal
Ada maskapai yang memberikan kemudahan check-in lebih awal. Segeralah melakukan ini untuk mempersingkat waktu Anda saat di bandar udara. Setibanya di terminal keberangkatan, Anda tinggal melapor kembali untuk bagasi Anda. Apabila maskapai belum memberikan fasilitas mobile check-in atau web checkin, pastikan Anda tiba di airport dua jam sebelum waktu keberangkatan.
9
Kesehatan
Sebelum bepergian, sebaiknya konsultasi ke dokter mengenai kesehatan Anda. Jika Anda disarankan minum obat rutin, bawalah obat tersebut. Alangkah baiknya juga, Anda tetap menjaga kesehatan, dengan berolahraga, makan teratur, tidur teratur dan sebagainya.
10Payung
Bawalah payung kecil di tas jinjing Anda. Hal ini untuk antisipasi bila saat masuk ke pesawat (boarding) Anda kehujanan, ingat, ada beberapa bandar udara tanpa fasilitas jembatan ke pesawat (garbarata), walaupun pihak bandar udara sudah menyiapkan payung bila musim hujan. Selain itu, payung berfungsi membantu Anda saat di kota tujuan.
Terlarang & 11Barang Berbahaya
Perhatikan aturan yang berlaku di penerbangan yang tidak membahayakan keselamatan, keamanan dan kenyamanan. Bila belum mengetahui, sebelum berangkat Anda sebaiknya menanyakan kepada maskapai yang Anda pilih.
12Saat Terbang
Awak kokpit dan awak kabin bertugas untuk memberikan kenyaman dan memastikan keselamatan penerbangan. Ikuti aturan yang diberikan pramugari/pramugara, seperti gunakan sabuk pengaman (seat belt) bila kondisi berguncang. A
AVIASI/Joe Roland S. Bokau
47
48
www.aviasimagazine.com A V I A T I O N
I S
O U R
|
www.infopenerbangan.com
P A S S I O N
Perluas Wawasan di Dunia Penerbangan
Dapatkan Majalah AVIASI di toko buku terdekat atau baca
+6285100903778 +6281288747737
[email protected] [email protected]
@tabloidaviasi /TabloidAviasi
edisi digitalnya di gadget kesayangan melalui aplikasi
Dapatkan aplikasinya gratis di