Jadwal Rutin DOJCC Bali
Gathering pertemuan Doa Setiap Minggu I dan III Gathering di Basement FX / Aula SMI Setiap Minggu II Home Gathering di Rumah Anggota DOJ 1 Januari Koor Bahasa Inggris pk 18.00 15 Januari 2017 Gathering di Aula SMI
Tugas Tatib 21 Januari 2017 29 Januari 2017 Koor Misa Nuansa Imlek Pk. 9.30 Celebration Meal / Syukuran Makan bersama
29 Januari 2017 pk 11.00 (usai Misa Nuansa Imlek)
Mau Ikutan kegiatan DOJCC ? Hubungi : 0878 6180 5088
www.DOJCC.com
PROGRES PEMBANGUNAN Rumah Pelangi Kasih Bali oleh DOJCC Bali
Terimakasih untuk sumbangan para donatur. Persembahan kasih untuk pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga - Bali dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Gathering Bulan Desember 2016
Doa Taize
14 Desember 2016
Sharing Group DOJCC Moms
St. Martha 7 Desember 2016
Tugas Koor Bahasa Inggris
1 Januari 2017
Tugas Tatib di Gereja FX 25 Desember 2016
Christmas Celebration DOJCC with Santa Claus 25 December 2016 @Basement Gereja FX
Other photos click www.facebook.com/DOJCC
DOJCC YOUTH
Christmas Celebration DOJCC with Santa Claus 25 December 2016
@Basement Gereja FX
Other photos click www.facebook.com/DOJCC
Foto bersambung ke halaman 40
Fresh JUICE ! refresh your soul Fresh JUICE !
Fresh Juice adalah buku renungan harian berdasarkan penanggalan liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com). Terbit sebulan sekali di awal bulan. Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0878 6180 5088)
Kritik dan saran :
[email protected]
Fresh JUICE ! Team
Moderator: RD. Hady Setiawan Penasehat : Yovie Setiawan Pemimpin Redaksi : Nathasa Editor : Nathasa, Yovie Layout Design : Yovie Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi, Martina, Yovie, Rm. Vincent MGL, Jeff, Rina, Rm. Joseph MGL, Rm Wenz MGL, Sr. Benedicta, Maia, Rm. David MGL, Alin, Yudi, Betty, Pras, Yustina, Rita, Lia, Siska, Daniel, Lita, Herman, Br. Martin MGL. Desy, Flo, Lita, Rosa, Hilda, Birendra Distribusi : Anggota DOJ Bali Pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga. Sumbangan dapat disalurkan ke :
BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan
Shalom para pembaca Fresh Juice semua... Happy New Year 2017 Sungguh bahagia kita bisa menyambut bersama tahun baru 2017 ini. Tahun baru, semangat baru, harapan baru. Dengan Tuhan yang sama yang tidak pernah berubah, yang selalu mengasihi kita apa adanya dan memberikan yang terbaik yang kita perlukan. Biarlah di tahun yang baru ini kita kembali membuat komitmen yang baru. Yang pastinya untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi dari yang kemarin. Mempunyai perhatian dan kepedulian yang lebih terhadap sesama. Dan belajar lebih dan lebih lagi mengasihi terlebih dahulu.... Semoga kita selalu dalam naungan kasihNya... Salam Fresh Juice Nathasa PemRed Fresh Juice
Harap sms / telpon
0878 6180 5088 untuk konfirmasi.
Fresh JUICE ! managed by : www.DOJCC.com
Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Bijaksana seperti Maria Hari Raya Santa Maria Bunda Allah Bil 6:22-27; Gal 4:4-7; Luk 2:16-21
Minggu 1 Januari 2017
Luk 2:19 “Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya”.
Selamat Tahun Baru para sahabat pembaca freshjuice. Ibu saya adalah orang yang tidak cepat memberikan reaksi negatif jika sesuatu terjadi. Kalau terjadi sesuatu hal yang tidak mengenakkan hati, dia pasti diam untuk merenungkan lebih dalam apa yang terjadi sebenarnya dan mengapa. Dengan kata lain, orang bilang diam itu adalah emas karena diam adalah kesempatan untuk berefleksi sambil memikirkan langkah-langkah selanjutnya. Atau seperti panglima perang yang mundur sejenak untuk mengatur strategi yang jitu untuk mengalahkan musuh. Hari ini kita merayakan Tahun Baru 2017 dan juga sekaligus Hari Raya Santa Maria Bunda Allah. Tidak salah gereja memilih Tanggal 1 Januari untuk merayakan Bunda Maria sebagai Bunda Allah. Dikatakan di dalam injil hari ini bahwa “Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya”. Sebuah ajakan untuk meneladani Maria, seorang ibu yang melihat perkara-perkara dalam hidup dengan lebih bijaksana. Di awal tahun baru ini kita diajak untuk merenungkan perkara-perkara di tahun 2016 dan menatap tahun 2017 dengan lebih bijaksana. Mungkin kita mengalami hal-hal yang mengecewakan di tahun yang lalu, keluarga kita yang terpecah belah, bisnis kita yang hancur, sahabat kita yang mengkhianati dan lain sebagainya. Namun di awal tahun ini kita diajak bersama Bunda Maria untuk lebih bijaksana dalam menghadapi perkara-perkara yang sulit untuk kita cerna dan pahami. Banyak perkara yang tak dapat kumengerti Mengapakah harus terjadi di dalam kehidupan ini….. Satu perkara yang kusimpan dalam hati Tiada sesuatu kan terjadi tanpa Allah peduli….. Semoga dengan lagu di atas kita semakin bijaksana di tahun yang baru ini dan mencontoh teladan Bunda Maria, Ibu kita. Amin Rm. Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 11 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 86 / 2017
Siapakah Aku?
Senin 2 Januari 2017
Yoh 1:23 “Akulah suara orang yang
berseru-seru dipadang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! Seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya.”
PW S. Basilius Agung dan S. Gregorius dari Nazianze, Uskup dan Pujangga Gereja 1Yoh 2:22-28 Yoh 1:19-28
Seorang teman bruder saya dari Afrika selalu sepertinya setengah bercanda ketika ditanya siapa namanya. “Saya adalah Yohanes pembaptis!” katanya dengan bangga dan semangat. Dan kamipun sering tertawa geli mendengar jawabannya (Nama dia sebenarnya adalah John alias Yohannes). Namun dia bersikeras bahwa itulah identitas diriinya karena namanya diambil dari sang nabi pelurus jalan bagi Yesus tersebut. Identitas diri adalah penting. Identitas dan jati diri itu tidak mudah untuk didapat. Orang yang kenal dirinya sendiri, tahu dari mana dia berasal, dan tahu jelas tujuan hidupnya adalah orang yang terberkati. Terberkati? Ya, karena pengenalan diri yang mendalam adalah tanda kerendahan hati. Orang yang tahu siapa dia dimata Tuhan, dan siapa Tuhan bagi dirinya pastilah mempunyai hubungan yang harmonis dengan Tuhan, dan hasilnya pun hubungan dengan sesama juga akan baik adanya. Ini artinya dia juga tahu asal dirinya, keluarganya, komunitas dan lingkungannya, dan tidak lupa diri. Kan malu kalau orang lain sampai mengingatkan, “Tahu diri dong!”Tuhan Yesus pernah menampakan diri kepada santa Katarina dari Siena dan berkata: “kalau engkau tahu siapa Aku dan siapa dirimu, maka kekudusan ada padamu.” Proses pengenalan diri adalah lama dan tidak mudah. Santo Fransikus dari Asisi pernah berdoa semalam suntuk dengan penuh air mata dan hanya dengan satu pertanyaan, “ siapakah Engkau Tuhan, dan siapakah aku?” Santo Yohannes pembaptis pastilah juga menghabiskan banyak waktu dalam doa untuk tahu apakah tujuan hidupnya. Tetapi saat mereka sudah tahu persis apakah rencana Tuhan dihidup mereka, pekerjaan mereka membawa buah yang berlimpah, bahkan cerita karya Tuhan dihidup mereka terus diingat sampai beratus ratus tahun lamanya. Teman teman, mari kita juga mau mengenal diri lebih dalam lagi. Mari sisakan lebih lagi waktu hening dalam doa, sehingga Tuhan bisa berbicara lebih intim dengan kita. Tuhan punya rencana yang besar untuk kita, melampaui segala imajinasi kita. Maukah kita berjalan didalam karya agungnya? Ya Bapa, kami berterimakasih untuk rencanamu yang besar untuk kami. Bimbinglah kami, utuslah Roh Kudusmu agar kami bisa mendengar suaraMu, dan mengikuti arahanMu seperti santo Yohannes pembaptis yang membuka jalan bagi sesame untuk kedatangan PutraMu Tuhan kami Yesus Kristus. Amin. Rm David Lemewu MGL
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
12 Fresh Juice !
Vol. 86 / 2017
www.DOJCC.com
Menjadi Artis bagi Tuhan 1Yoh 2:29-3:6 Yoh 1:29-34
Selasa 3 Januari 2017
Yoh 1:34 Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian : Ia inilah Anak Allah
Hallo teman teman semua… Selamat tahun baru 2017. Kita berjumpa kembali di tahun yang baru, tahun penuh harapan dan sukacita 2017. Sudahkah kita men-set Goals pribadi ditahun 2017 ? Apa saja yang ingin kita capai di tahun ini..? Apakah ada dari goals kita salah satu nya agar bisa seperti Yohanes Pembabtis? Ups… kok Yohanes Pembaptis, ada apa gerangan? Dalam dunia modern kita tentu pernah mendengar kata endorse. Endorse berasal dari kata endorsement yang berarti dukungan. Kebanyakan di pakai dikalangan artis. Dimana mereka di dukung oleh suatu brand. Sehingga saat melihat sang artis, otomatis orang teringat akan yang brand yang ada dibelakangnya. Ibaratnya duta besarnyalah, mewakili brand yang mengendorse dia. Contohnya, Agnez Monika di endorse Honda. Liat Agnes langsung inget Honda. Jaman saya masih kerja di surf industry, brand surfing kami pun ada meng-endorse beberapa surfer atau penyanyi. Sebulan dikirimi beberapa pakaian agar mereka sering menggunakan brand kami dan karena public figure jadi lebih banyak dilihat orang sehingga brand bisa lebih dipopulerkan. Ternyata endorse ini pun sudah ada dari jaman dahulu kala. Ngga percaya? Contohnya Yohanes pembaptis ini . Yohanes meng’iklan’kan tentang Yesus , bahkan memberi guaranty kehebatan Yesus. Beginilah iklannya Yohanes, Lihatlah anak domba Allah, yang menghapus dunia, Kemudian dari padaku akan datang seorang yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku, aku sendiri mula mula tidak mengenal Dia tetapi untuk itulah aku datang, aku telah melihat Roh turun dari langit dan Ia tinggal diatasNya, dan aku memberi kesaksian, Ia inilah Anak Allah. Keren bukan ? Kembali ke cerita goals awal, apakah ada yang memasang target, tahun 2017 ini hidup atau pribadi kita bisa mencerminkan Yesus, kita menjadi artis yang mewakili Yesus. Setiap yang melihat kita bisa melihat Yesus melalui kehidupan kita. Saya pribadi ingin menjadi seperti Yohanes yang mampu mengendorse kehadiran Yesus dalam hidup pribadi saya, meski tidak sempurna banget kehidupan saya, tapi dalam ketidaksempurnakan saya, biarlah menjadi sempurna dengan kehadiran Yesus dalam hidup 2017 saya. Nah teman teman selamat menjadi Brand Ambassador bagi Tuhan Yesus.. Welcome New Year 2017, the year full of hope and joy… Agnes
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 13 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 86 / 2017
Murid Misionaris
Rabu 4 Januari 2017
Yoh 1:41 “Andreas mula-mula
bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: “Kami telah menemukan Mesias.”
1Yoh 3:7-10; Yoh 1:35-42
Ada momen momen yang sepertinya kecil di hidup manusia biasa seperti kebanyakan dari kita, yang ternyata menjadi momen yang megubah dunia. Inilah yang terjadi pada Santo Andreas. Sebagai seorang murid Yohanes Pembabtis yang taat, ia mengikuti arah gurunya yang menunjuk ke Yesus sebagai Anak domba Allah! Ketika mengikuti Yesus dan diundangnya untuk pergi melihat rumahNya, Ia pun pergi. Dengan aktif mencari dan melihat, Santo Andreas menemukan sang Mesias yang dinantikan oleh seluruh bangsa Israel. Lalu ia pergi menyebarkan kabar baik ini pada saudaranya Simon yang akhirnya menjadi Bapak Paus kita yang pertama. Dua ribu tahun kemudian Paus Fransiskus menghimbau lewat Evangelii Gaudium (The Gospel of Joy) bahwa semua umat Kristiani adalah seorang “missionary disciple” alias ‘murid missionaris.’ Kita bukan hanya murid yang terus duduk dibangku sekolah, tetapi kita murid Tuhan Yesus yang belajar sambil beraksi dan bermisi. Santo Andreas adalah contoh ideal dari seorang murid missionaris ini. Dia mengikuti (baca: membuntuti) Tuhan Yesus dari belakang, lalu ketika ditanya mengaku ingin melihat rumah Dia. Ketika diajak, tidak jual mahal dan langsung ikut. Dan ketika pulang kerumah langsung mengajak saudaranya kerena keyakinannya! Apakah terpikir olehnya bahwa Simon saudaranya akan dijadikan bapak Paus dari Gereja yang sudah sekarang berumur 2000 tahun? Pastilah tidak! Tapi sungguh luar biasa dampak dari apa yang ia lakukan! Sungguh luar biasa memang ketika seseorang seperti Santo Andreas, sudah bertemu dan menghabiskan waktu dengan sang Juru Selamat. Sungguh luar biasa karena imannya gerejapun menemukan pemimpinnya yang pertama. Sungguh luar biasa ketika dia menjadi seorang murid missionaris! Mari kita juga berlomba menjadi murid missionaris seperti Santo Andreas. Mari kita gencar mencari dimana Tuhan Yesus berada. Mungkin di kaum papa, atau dimanapun Dia berada. Mari kita gencar membawa saudari-saudara, teman-teman kita, siapa saja, untuk bertemu dengan Dia. Tuhan Yesuslah yang akan bekerja dan memakai semuanya sehingga gereja dan dunia semakin lagi mencerminkan kerajaan surga dimana Ia bertahta. Rm David Lemewu, MGL
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
14 Fresh Juice !
Vol. 86 / 2017
www.DOJCC.com
Mbah Google 1Yoh 3:11-21, Yoh 1:43-51
Kamis 5 Januari 2017
Yoh 1 : 48 “ bagaimana Engkau
mengenal aku?”
Eh, lu tau ga sama A? wah gua ga tau tuh, coba gua liat di google. Itu lah jaman sekarang segala hal yang tidak kita ketahui bisa kita ketahui dari ‘mbah google’. Dari A sampai Z bisa kita tanyakan, dan setelah kita tanyakan banyak sekali jawaban yang bisa kita dapatkan dari ‘mbah google tersebut. Enak sekali jaman sekarang, kalau jaman saya masih sekolah dulu untuk mencari UUD’45 pasal ke33 saya harus buka buku UUD tersebut. Kalau mau tau isi Sila dari pancasila dan ayatnya harus buka buku GBHN juga, sekarang mah gampang, tinggal aja ketik di google. Pasti keluar tuh jawabannya. Nah kalo jamannya Yesus ga ada tuh google, tetapi Kharisma dari Yesus sendiri sungguh luar biasa, terbukti setelah Nathanael bertanya, “bagaimana Engkau mengenal aku?” dan Yesus menjawab “ aku melihatmu dibawah pohon ara” ngapain Nathanael dibawah pohon ara juga tidak dijelaskan, hanya dengan jawaban tersebut Nathanael langsung percaya dan mau mengikut Yesus. Luar biasanya ‘mbah google’ ini banyak juga digunakan sebagai alat untuk mencari sebuah kebenaran berita, kita tau sendiri banyak sekali berita berita tidak benar berseliweran di sosial media beberapa bulan lalu, dan banyak orang bisa share tanpa mengetahui berita tersebut benar atau tidak, dengan mbah google ini sebenarnya kita juga bisa mengecek kebenaran berita yang tersebar tersebut. Mari kita sebagai orang Katolik, kita menjadi lebih bertanggung jawab menggunakan social media kita, sehingga kita tidak asal klik share tanpa mengetahui berita tersebut benar atau tidak, kita bisa tanyakan ke ‘mbah google’. Dan saat hati kita ada keraguan melakukan sesuatu, kita tanyakan sama ‘Babe Yesus’. Tuhan Yesus memberkati Prast
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 15 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 86 / 2017
Jumat 6 Januari 2017
Percaya memiliki Hidup yang Kekal
1 Yoh 5:1 Tidak ada orang yang
1 Yoh. 5:5-13; Markus 1:7-11
mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah!
Saudara –saudariku yang dikasihi oleh Tuhan kita Yesus Kristus, Bacaan hari ini benar-benar mengajak kita untuk percaya dan mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Jurus selamat yang menyelamatkan dan membawa kita kepada kehidupan kekal. Dalam bacaan pertama Rasul Yohanes dengan jelas menyatakan bahwa untuk menjadi kekal, pemenang, dan memiliki hidup kita harus percaya dan memiliki Yesus Kristus dalam hati, pikiran dan tindakan kita. Memang benar Yesus kristus yang kita sembah dan kita puji, datang untuk menyelamatkan kita umat manusia. Namun dalam karya penyelamatan ini Tuhan butuh peran aktif dari kita manusia yakni sebuah pengakuan yang lahir dari dalam hati dan pikiran kita, yang kita nyatakan lewat tindakan dan tutur kata dalam keseharian hidup kita. Hari ini juga seorang Yohanes Pembabtis yang sangat dihormati dan disegani oleh masyarakat disekitar sungai Yordan pun mengakui bahwa Yesus Kristus adalah anak Allah, anak yang dikasihi oleh Allah. Yohanes yang saleh saja menyadari bahwa dia tak layak menyetuh tali kasut Yesus, apalagi kita sebagai manusia biasa yang tidak terlepas dari dosa dan kesalahan. Bahkan Allah sendiri hadir dan menyatakan bahwa Yesus adalah anak yang dikasihi-Nya.Lalu terdengar suara’’ Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan”. (Mrk 1:11) Semoga kesaksian para rasul menguatkan iman dan pengharapan kita. Kitapun memperoleh pembabtisan kudus dan suci berupa Roh,air dan darah. Semoga kita tidak pernah meragukan bahwa Yesus adalah 100%Allah dan Manusia utusan Allah. Doa : Tuhan Yesus Kristus terima kasih, Engkau telah hadir dalam hati kami, semoga kami tidak pernah ragu akan pengorbanan –Mu dikayu salib demi selamat kami. Utuslah Roh kudus-Mu untuk tinggal dan menuntun langkah hidup kami , agar kami selalu mengakui bahwa engkau adalah milik kami. Amin Rossa Olla DT
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
16 Fresh Juice !
Vol. 86 / 2017
www.DOJCC.com
Doa Mengubah Segala Sesuatu PF S. Raimundus dari Penyafort, Imam 1Yoh 5:14-21; Yoh 2:1-12
Sabtu 7 Januari 2017
1Yoh 5:14 “Dan inilah keberanian
percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabukan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut Kehendak-Nya.”
Genap seminggu atau tujuh hari kita telah melangkah di tahun yang baru. Tentunya Harapan Baru ditahun ini akan menjadi lebih baik dari tahun kemarin. Saudara/i terkasih, di tahun ini kita mulai merancang segala sesuatu yang nanti akan kita kerjakan sepanjang tahun 2017 ini. Mulailah dengan doa dan mintalah dalam doa karena kekuatan doa sangat besar dalam kehidupan kita. Percaya bahwa Tuhan Yesus dapat mengabulkan semua doa kita seperti yang tertulis dalam 1Yoh 5:14 “Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabukan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepadaNya menurut Kehendak-Nya.” Pada Markus 11:24 “Karena Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.” dan Matius 7:7 “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapakan; ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu.” Dalam doa saya tahun lalu saya berharap saya bisa ke Australia, tentu saja ini adalah doa saya, Bagaimana dengan anda? Setiap orang punya doa dan permintaan serta harapan yang berbeda beda, terkabul sesuai keinginan atau tidak semuanya tergantung dari Iman percaya kita masing-masing. Saya seorang Katolik dari sejak lahir karena orang tua saya memang beragama Katolik, tapi keluarga saya sedikit Okultisme (kepercayaan terhadap hal-hal supranatura) dan katanya saya memiliki kekuatan roh leluhur. Pada prakteknya saya bisa menyaksikan memberhentikan hujan dengan menggunakan pakaian dalam atau menggunakan rokok dan sedikit sesajian buat penguasa langit, hahahaha..sedikit menggelitik kedengarannya tapi itu realita yang saya lihat. Tuhan Yesus mempunyai banyak cara yang untuk memanggil anaknya yang tersesat… yaa itulah saya !!! Ibarat domba yang tersesat dicari oleh penggembalanya dan dibawa lagi didalam kawanan domba agar tidak tersesat lagi. Setelah saya dipulihkan dan mengikuti Tuhan Yesus sebagai satu satunya juru selamat, saya merasakan banyak hal luar biasa yang Tuhan buat dalam hidup saya, mialnya saat saya mengendarai sepeda motor menuju tempat pelayanan tiba-tiba awan gelap dan mulai turun hujan, saya langsung berdoa pada Tuhan dan bukan lagi mengandalkan penguasa langit, dan hujanpun berhenti seperti permintaan saya yang saya minta dengan penuh keyakinan didalam doa. Juga banyak hal lain kejadian ketika saya memintanya didalam doa dan dengan iman percaya, doa saya dikabulkan. Sungguh luar biasa kekuatan doa dan saya semakin percaya kekuatan Doa dapat mengubah segala sesuatu. Selama hidup didalam Tuhan banyak hal yang sudah saya saksikan atas kemurahan Tuhan didalam hidupku sungguh Tuhan Yesus itu sungguh dahsyat dan luar biasa. Akhir kata saya ucapkan Selamat Tahun Baru, langkah baru, semangat baru, sukacita penuh dan percaya TUHAN YESUS itu Baik. Salam penuh kasih, Maurits
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 17 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 86 / 2017
Sudahkah kita merasa bahagia dengan hidup kita sekarang?
Minggu 8 Januari 2017
Mat.2:6 Dan engkau Bethlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel
Hari Raya Penampakan Tuhan Yes. 60:1-6; Ef. 3:2-3a.5-6; Mat. 2:1-12.
Hari Raya Penampakan Tuhan dalam Bahasa Yunani disebut Epiphany yang arti harafiahnya adalah memperlihatkan, ada juga yang menyebutnya Theophany atau penampakanTuhan atau Pesta Tiga Raja, karena melalui tiga orang majus dari Timur inilah, Herodes mulai terkejut dan kemudian merasa terancam oleh Messias telah lahir (Mat. 2:3). Melalui Tiga Raja dari Timur inilah kemudian bukan hanya seluruh Yerusalem tetapi orang bukan Yahudi pun tahu bahwa Allah telah menampakan diriNya dalam rupa seorang bayi istimewa yang lahir di Kota Bethlehem. Ternyata diperlukan Tiga Orang Sarjana dari Timur untuk menunjukkan bahwa kelahiran Yesus ini penting bagi manusia. Herodes sendiri dan penduduk Kota Yerusalem tidak menyadari kehadiran Allah sampai ketika ada kunjungan dari Tiga Raja dari Timur ini. Saya perlu sosok Tiga Raja dari Timur (orang asing) untuk menunjukkan kepada saya bahwa Allah itu ada, hidup dan hadir dalam hidup saya, bahwa panggilan saya sebagai Imam, dan sebagai anggota Komunitas DOJ (Disciples of Jesus) itu punya arti khusus dan patut dibanggakan karena membawa dampak yang baik bagi semua orang. Seringkali saya kurang menyukuri apa adanya saya sekarang. Sebagai Imam, kalau saya tidak hati-hati, maka saya bisa saja menghabiskan waktu saya untuk iri hati dengan panggilan hidup berumah tangga dan kemudian melupakan tugas penting saya sebagai Imam yang baik. Nah, apa yang membuat saya lebih menghargai panggilan saya? Sebagai Imam Kharismatik, saya seringkali juga diminta mendoakan orang, bukan saja dari kalangan Katolik tapi tak jarang juga dari agama lain. Kepercayaan saya akan Kuasa Allah itu bertambah yakin ketika mendoakan orang-orang yang bukan Katolik tetapi memiliki iman dan kepercayaannya lebih kuat dari saya atau orang Katolik kebanyakan. Ketika mendengar mereka sembuh atau bisa lebih tegar menghadapi persoalan hidup mereka, saya ditunjukan Tuhan untuk lebih menghargai panggilan saya dan kemudian berhak berbahagia dan bangga dengan panggilan hidup saya. Mari kita lihat lagi diri kita masing-masing. Sudahkah kita menyukuri apa yang kita punya dan yang kita peroleh dalam hidup sekarang ini? Sudahkah kita merasa bahagia dengan hidup kita sekarang? Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
18 Fresh Juice !
Vol. 86 / 2017
www.DOJCC.com
Menyenangkanmu, Kerinduanku Pesta Pembaptisan Tuhan Yes 42:1-4.6-7; Kis 10:34-38; Mat 3:13-17
Senin 9 Januari 2017
Mat 3:17 “…Inilah Anak yang
Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan”
Ucapan tersebut tersebut terdengar dari surga saat Yesus dibaptis oleh Yohanes. Andaikan suatu pagi, kita lagi berkaca, dan tiba-tiba saat kita lagi asyik mengamati diri kita sendiri di dalam cermin, terdengar suara “Inilah anak yang Kukasihi..”. Apa yang kita rasakan? Sesungguhnya itu bukanlah hanya sebuah pengandaian, karena dari waktu ke waktu, dalam setiap hembusan nafas kita, setiap denyut nadi kita, Tuhan menyampaikan kepada kita “Engkaulah anakKu yang Kukasihi” Pertanyaannya..adalah, apakah kemudian Tuhan juga akan berkata “Kepadamu Aku berkenan”? Kata “Berkenan” ini kita temukan di dalam bacaan pertama, kedua dan injil hari ini.Berkenan artinya “menyenangkan hati”.Sudahkah hidup kita berkenan pada Bapa yang mengasihi kita?Sudahkah kita menyenangkan hati Tuhan? Mungkin ada terbersit, bagaimana saya bisa menyenangkan Tuhan sementara hidup saya sendiri susah? Tuhan yang harusnya memberkati saya supaya hidup saya senang. Kita adalah milik kepunyaan Tuhan.Tuhan bersemayam di dalam kita.Jadi ketika kita menyenangkan Tuhan, sejatinya kita menyenangkan diri kita, dan menemukan damai dan sukacita.Hidup memang tidak mudah, namun kalau tidak ada damai dan sukcita di hati kita, kita perlu mencari lebih jauh apakah kesenangan yang menjadi tujuan kita selama ini, sungguh adalah kesenangan sejati di mata Tuhan.Di sekitar kita ada orangorang yang dalam kesulitan hidup, tetap memancarkan sukacita, damai dan kasih. Ada orang-orang yang meninggalkan kesenangan hidup untuk tujuan mulia menolong orang lain, melayani dan menyenangkan Tuhan. Lebih dari nafasku Bapa, Kuperlukan kasihMu Bapa Berjalan di sampingMu Bapa, Seumur hidupku Mzm. 62:1 Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. Semoga tahun 2017 ini menjadi tahun perkenanan Tuhan bagi setiap dari kita. Have a blessed year. Yustina
Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 19 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 86 / 2017
The Eye of the Lord
Selasa 10 Januari 2017
Ibr 2:6 Ada orang yang pernah memberi
Gregerius Bussa Guilielmus Bituricensis kesaksian di dalam suatu nas, katanya: “Apakah Ibr. 2:5-12; manusia, sehingga Engkau mengingatnya, Mzm. 8:2a,5, 6-7, 8-9; atau anak manusia, sehingga Engkau Mrk. 1:21b-28. mengindahkannya? Sebuah perjalanan singkat ke kota nostalgia saya, Jogjakarta, ternyata membawa oleh-oleh buah pikir yang sampai saat ini, masih terus ada dalam pergumulan saya. Saya memulai perjalanan pengenalan saya akan Allah sebagai sosok pribadi melalui sebuah gerakan karismatik katolik. Mungkin karena saat itu, terjadi di masa remaja saya, saat-saat itu selalu terkenang, dan membuat rasa cinta cukup mengakar di dalam diri saya. Tetapi jika ditanyakan apa yang menjadi buah pikir saya dan perasaan saya saat ini, maka saya akan jawab jujur : SEDIH. Sangat amat sedih, Pada mulanya, saya pikir, bahwa “api karismatik” itu mulai hilang hanya di dalam kelompok kecil di sekitar saya saja, tetapi saya salah. “Api” itu mulai mengecil mungkin di seluruh Indonesia. Hal itu sangat membuat saya sedih. Hal yang membuat saya sedih adalah ketika saya bertemu pribadi pribadi yang ternyata masih menyimpan “api” itu dan dari sorot matanya, sangat amat merindukan komunitas untuk merayakan atau menyalakan api itu kembali. Saya sangat sedih ketika persekutuan yang terjadi hanya menjadi rutinitas, ketika kepentingan pribadi dan egosentris menguasai para gembala yang dipercayakan tongkat penggembalaan saat ini. Saya sangat sedih ketika masing-masing persekutuan semakin meninggikan tembok-tembok yang seakan akan dibuat untuk memperjelas identitas kelompoknya. Tulisan ini bukanlah sebuah tulisan kritik. Tetapi saya menulis ini, dengan sebuah doa dan saya memanggil wahai jiwa-jiwa yang pernah merasakan pengalaman sapaan Roh Kudus di malam pencurahan, kapan pun itu Anda alami. Dalam kelompok apapun Anda mengalaminya, saya tidak peduli. Mari kita bersatu, Kita disapa oleh Roh Kudus yang sama, karena kita adalah biji mata Allah, yang begitu dikasihiNya. Mari nyalakan kembali API itu bersama-sama... Kehidupan kita terlalu berharga, maka ijinkanlah sentuhan Api Roh Kudus menyapa kehidupan kita sekali lagi, Keluarga kita terlalu berharga, maka ijinkanlah Kuasa Roh Kudus menyelimuti keluarga kita dengan kehangatan-NYa, diri kita sangatlah berharga, maka biarlah IA yang hidup dan bekerja sebebas-bebasnya. Lalu, marilah rayakan kembali Rasa Syukur untuk kehidupan yang IA berikan,bersama teman-teman yang dalam ziarah kehidupan ini,di komunitas terdekat Anda, di lingkungan Anda, di gereja Anda...~Karena persekutan adalah perayaan bukan rutinitas Siska
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
20 Fresh Juice !
Vol. 86 / 2017
www.DOJCC.com
Pelayan Tuhan Ibr 2:14-18 Mrk 1:29-39
Rabu 11 Januari 2017
Markus 1;35 Pagi pagi benar ,waktu hari masih gelap,Ia bangun dan pergi keluar.Ia pergi ketempat yang sunyi dan berdoa disana.
Adalah merupakan watak atau karakter orang sejak kecil, senang mendapat pujian. Entah karena dia pintar, berperestasi, sukses dalam hidup, cantik, tampan dan lain-lainnya. Pujian tersebut akan membuat dia senang dan bangga. Sekalipun kadang-kadang pujian itu agak berlebihan. Akibat negatif nya bisa saja dialami oleh si penerima pujian, yaitu dia akan sangat sulit mencari helm atau topi karena kepalanya sudah bertambah besar. Tentu Yesus tidak termasuk dalam golongan ini. Setelah Dia menyembuhkan banyak orang dan mengusir roh-roh jahat, melakukan mujizat-mujizat yang luarbiasa, Dia justru pergi dengan diam-diam dipagi hari meninggalkan orang orang dan mencari tempat sunyi untuk berdoa mengucap terimakasih dan bersyukur kepada Bapanya yang ada di sorga. Banyak juga hamba-hamba Tuhan yang dipakai secara luar biasa dan berhasil menunaikan tugas-tugas yang diberikan tanpa mengharapkan pujian dari orang. Dibalik sifat-sifat itu tentu dia punya sifat yang rendah hati, karena orang yang punya kesombongan rohani tidak akan berhasil dalam hal apapun. Salah satu pengikut Yesus yang hari ini kita peringati adalah St Arnoldus Janssen, yang hidup th 1873 -1909. Walaupun dia hanya seorang imam yang biasa saja dan menjadi guru matematika, tapi dia berhasil mendirikan 3 kongregasi religius, salah satunya adalah SVD, yang imam2 nya melayani Paroki-paroki di mana mana. Kerendahan hati yang dimilki oleh Arnoldus Janssen lah yang membuat Tuhan memilih dia menyatakan kemulianNya walaupun dia sebenarnya orang yang biasa-biasa saja,tidak punya latar belakang keilmuan untuk menjadi dasar baginya membangun 3 kongregasi yang sampai saat ini tetap hidup dan berkembang dengan baik. Saat ini kita hidup dalam dunia yang materialistis, dunia yang serba gemerlapan dan egois. Kalau sifat rendah hati tidak ada dalam diri mereka,maka kesombongan hati dan merasa mampu menyelesaikan masalah sendiri tanpa campur tangan orang lain dan Tuhan, maka bisa dibayangkan bagaimana jadinya dunia ini. Tapi syukurlah masih lebih banyak lagi orang-orang yang tetap mau percaya kepada Tuhan dan hidup didalam Dia dengan segala suka dukanya. Iwan Setiawan.
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 21 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 86 / 2017
Kamis 12 Januari 2017 Ibrani 3:7-14 ; Markus 1:40-45
Belas Kasihan Markus 1:41 Maka tergeraklah hatiNya oleh
belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tanganNya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya:”Aku mau, jadilah engkau tahir.”
Beberapa minggu yang lalu, ada sebuah kejadian yang membuat saya berpikir lebih jauh tentang “Belas Kasih”.Ketika saya naik Grab Taxi, ternyata pengemudinya seorang wanita. Singkat cerita pengemudi ini meminta tolong kepada saya untuk melakukan “order grab palsu” supaya ia dapat memenuhi kuota dan mendapatkan Bonus dari perusahaan Grab tersebut. Satu sisi saya tidak tega melihat wanita tersebut dan mudah saja bagi saya untuk memenuhi permintaan tersebut. Tapi disisi lain, jika saya memenuhi permintaan pengemudi tersebut, saya ikut andil dalam kecurangan pengemudi tersebut. Jujur dilema bagi saya untuk memutuskan mana yang saya pilih... Belas Kasih atau Keadilan.Tapi untungnya pada waktu itu saya pergi dengan anak saya.Dan pendapat dari anak saya, cukup menguatkan saya untuk memilih keputusan yang saya rasa tepat. Saya tidak melakukan order palsu seperti yang diminta oleh pengemudi itu, walaupun hati saya merasa kasihan terhadapnya. Belas kasihan tidak dilakukan dengan mengorbankan kebenaran / keadilan. Ada sebuah kisah yang saya baca di Internet, tentang seorang Pertapa dan Kepiting. Karena belas kasihan, seorang pertapa menolong seekor kepiting yang berusaha mencapai tepian sungai. Pertapa ini memberikan jari tangannya supaya kepiting itu dapat berpegang pada jarinya dengan cara menjapitnya. Dengan cara itu kepiting dapat mencapai tepian pantai. Tetapi arus sungai yang deras membuat kepiting terseret arus lagi.Hal itu terjadi beberapa kali, dan membuat jari pertapa itu terluka. Tetapi kemudian, ada seorang tua yang melihat kejadian tersebut.Ia menegur pertapa itu, dan sekaligus menunjukkan pada pertapa tersebut, untuk menolong kepiting dengan sebuah ranting, sehingga jarinya tidak terluka. Sikap belas kasih memang baik, tetapi harus disertai dengan kebijaksanaan. Sungguh baik jika kita bisa meniru Tuhan Yesus untuk berbelas kasih pada sesama kita, namun kita juga harus berhati-hati karena sebaiknya kasih itu tidak sekedar berkorban / menolong tetapi juga membangun dan mendidik. Jangan karena belas kasih, kita menjerumuskan diri kita dan orang lain ke dosa-dosa / kesalahan lain yang tidak kita sadari. Karena saya pun yakin, Tuhan Yesus tidak pernah mengabaikan kebenaran dalam tindakan berbelas kasihNya. JESUS BLESS US LIA
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
22 Fresh Juice !
Vol. 86 / 2017
www.DOJCC.com
Pantang Menyerah Ibr. 4:1-5,11; Mzm. 78:3,4bc,6c-7,8; Mrk. 2:1-12.
Jumat 13 Januari 2017
“Supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa”
Allah itu panjang sabar dan penuh kasih setia. Ini menjadi pegangan untuk saya, dikala saya tergoda dan jatuh ke dalam dosa. Dosa selalu tampil dalam kemasan yang menarik dan menjanjikan. Ibaratnya, sama seperti kita tertarik pada barang-barang yang dipajang di mall yang kita beli padahal sejak awal ke luar rumah kita tidak punya rencana untuk membelinya apalagi memakainya. Demikian pun dengan dosa, pada dasarnya kita tahu itu salah, tetapi kita tetap saja melakukannya berulang-ulang karena memang memenuhi sebagian kebutuhan kita, sebagian saja tidak sepenuhnya, sebab kita percaya hanya Allah yang bisa memuaskan segala dahaga kita. Markus menyajikan ceritera tentang Yesus yang menegur para ahli Taurat yang percaya bahwa hanya Allah yang bisa mengampuni dosa. Saya pikir Yesus, setuju dengan ide tersebut, namun demikian yang membuat Yesus menegur mereka adalah karena kekerdilan hati mereka yang tidak melihat kesabaran dan kasih setia Tuhan dalam diri Yesus yang terpaksa harus menghentikan pengajarannya karena ada orang yang diturunkan dari atap minta disembuhkan (Mrk 2:4-5). Tuhan itu panjang sabar dan penuh kasih setia, inilah yang menguatkan aku untuk tetap berusaha membalas cintaNya dengan segala kemampuan, bakat dan kemauan yang aku miliki. Ketika aku belajar Teologi Pastoral, perikop ini menjadi bahan yang menarik disajikan oleh sang dosen kepada kami dalam hubungan dengan tugas kami sebagai pelayan Tuhan. Dia bilang, salah satu sikap yang harus ditiru adalah oleh pelayan Tuhan adalah “pantang menyerah, gigih dan tidak gampang putus asa.” Sama seperti, teman-teman si lumpuh, kita diajak untuk tidak mundur dan pulang ke rumah walaupun pintu menuju Yesus penuh sesak. Kita harus berani, mencari jalan lain, bahkan kalau perlu dengan membongkar atap sekalipun. Sebagai orang yang telah belajar puluhan tahun dan punya kemampuan dan bakat yang tidak memalukan, aku sendiri seakan diingatkan bahwa, tugasku sebagai pelayan Tuhan kelak, dan tentu tugas kita semua sebagai murid-murid Tuhan adalah menjadi mediator juga. Menjadi teman-teman si lumpuh yang berani membongkar atap agar teman mereka si lumpuh bisa berjalan lagi. Namun demikian, hal itu hanya mungkin kalau kita memiliki iman yang teguh akan Tuhan yang panjang sabar dan penuh kasih setia. Rm Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 23 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 86 / 2017
Sahabat Orang Berdosa
Sabtu 14 Januari 2017
Mrk.2:17 Yesus mendengar perkataan itu dan berkata kepada mereka, “Bukan orang sehat yang memerlukan dokter, tetapi orang sakit. Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
Ibr 4:12-16; Mrk 2:13-17
Pembaca Fresh Juice terkasih, Dalam bacaan Ibrani hari ini, diceritakan bahwa Imam Agung Perjanjian Baru, Yesus Kristus, digambarkan sebagai manusia yang dekat dengan kita.Ia mengenal penderitaan, nasib manusia, mengalami semua yang kita alami, hanya bedanya, Ia tidak berdosa. Tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi di hadapan-Nya. Segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, dan kepada Dia kita harus memberikan pertanggungan jawab pada akhirnya. Sebagai Hakim Mahatinggi, Ia memegang firman hidup dan kuat, dan keputusanNya lebih tajam dari pedang bermata dua mana pun. Tetapi Dia saudara kita yang dapat menjembatani manusia dosa dengan Dia yang tidak berdosa.Yesus dekat pada kita sebagai manusia, tetapi sebagai Allah tinggi melebihi segala. Yesus dalam kerasulannya memang tidak membeda-bedakan, tetapi sebagai tabib Ia mengutamakan yang sakit, yang dosa. Ia pilih mereka-mereka di mana Ia dapat melayani. Pelayanan Yesus itu sifatnya menerima apa adanya, mengangkat, menyembuhkan. Bagi orang Farisi, pemungut cukai itu orang berdosa, sampah masyarakat, yang tidak perlu dikasihani, orang yang sangat rendah.Mereka membuat garis pemisah antara suci dan dosa dan mereka termasuk orang suci yang tidak boleh disentuh atau tersentuh orang berdosa. Yesus terlalu amat tahu bahwa semua manusia itu pendosa, dan Ia yang tersuci, tak luntur akan sentuhan orang berdosa, justru datang mencari dan menemani, menyucikan dan menyelamatkan mereka. Tak ada sesuatu yang menghina atau merendahkan dalam pendekatan Yesus. Sikap orang suci dan agung itu punya penglihatan tajam dan pengamatan peka. Si pemungut cukai Lewi dilihat oleh Yesus sebagai calon rasul, seperti Zakeus dilihat sebagai orang yang sekali bertobat, akan melakukan perbuatan silih yang menakjubkan. Itu disebabkan karena Yesus juga peka, dapat menyentuh tepat pada saat dan langsung kena. Kita menjauh karena tidak mau mengakui kedosaan sendiri, atau tidak mampu mengangkat sesama dari lembah nestapa, dan memberi perlakuan kepada mereka, yang meyakinkan, bahwa mereka itu berharga di mata Tuhan.Hanya Yesus mampu mencinta, menyentuh seperti Tuhan menyentuh dan mencintainya.Hanya Yesus diam-diam dapat mengembalikan harga diri kepada orang, yang sudah merasa dihina dan ditolak dimana-mana.Mereka menjauh, karena merasa setiap manusia memusuhinya.Hanya Yesus yang mendekat dengan kasih yang tak dibuat-buat, bisa mesra dan hangat, dan di situ hati pendosa pun jadi membuka diri, menghirup embun cinta dan pengampunanNya.Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya. Tuhan memberkati. Tina Bone
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
24 Fresh Juice !
Vol. 86 / 2017
www.DOJCC.com
Ikutlah Yesus Yes 49:3.5-6; 1Kor 1:1-3; Yoh 1:29-34
Minggu 15 Januari 2017
Yoh 1:29 Pada keesokan harinya
Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia”.
Seringkali kita menggunakan telunjuk kita untuk menyalahkan seseorang bahkan kadangkala kita menyalahkan Tuhan kalau kita mengalami musibah karena kesalahan kita sendiri.Di dunia modern ini ada yang namanya jari telunjuk “sakti” untuk menyuruh orang mengerjakan sesuatu. Apakah ada fungsi lain dari jari telunjuk kita? Salah satu Lukisan Leonardo da Vinci yang terkenal adalah lukisan Santo Yohanes Pembaptis yang mengarahkan jari telunjuknya kepada Yesus, Sang Mesias, Anak Domba Allah yang menebus dosa manusia. Lukisan tersebut mau mengisahkan bagaimana Yohanes mengajak orang-orang untuk tidak menjadi pengikutnya tetapi menjadi pengikut Kristus, orang yang ditunjuk dengan jarinya. Pada bacaan injil hari ini Yohanes berkata kepada orang banyak, “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia”. Sangat jelas bahwa Yohanes bukan saja orang yang berseru-seru di padang gurun untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan tetapi juga dia menunjukkan kepada orang banyak bahwa Yesuslah orang yang harus diikuti dan bukan dia. Dengan kata lain, pernyataan yang terkenal adalah “biarlah Dia semakin besar dan aku semakin kecil. Bagaimana dengan kita?Apakah di dalam pelayanan kita yang sukses kita mau mengajak orang untuk mengikuti Yesus dan bukan saya?Apakah aku menyombongkan diri karena banyak orang menjadi “pengikut” kita ataukah kita mengagungkan Tuhan? Marilah kita mengikuti teladan Yohanes pembaptis dengan mengarahkan orang kepada Yesus dan bukan kepada diri kita sendiri.Ikutilah Yesus dan bukan saya. Rm. Vincent Widi MGL
Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 25 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 86 / 2017
Senin 16 Januari 2017
Senantiasa akrab bersama Tuhan
Mrk 2 : 22 : “Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu...”
Ibr 5: 1-10; Mzm 110: 1.2.3.4; Mrk 2 : 18-22
Dalam bacaan Injil hari ini berbicara tentang puasa. Yang terbayang kalau kita dengar kata puasa adalah menahan lapar dan haus. Lalu saya sempat terpikir saat ini bahwa orang-orang menjadi sakit bukan karena kurang makan malah sebaliknya karena terlalu banyak makan. Dan jadi sejalan juga ya bahwa kita juga harus bisa berpuasa supaya kita tidak terlalu banyak makan dan menjadi sakit?? He..he… Sering kali kita berpuasa apabila ada ujud khusus yang akan kita jalani atau sedang dalam masalah. Jadi terkadang ada salah persepsi bahwa dengan berpuasa memudahkan atau memuluskan rencana kita bahkan bisa “memaksa” Tuhan untuk mengabulkan permintaan kita. Hal yang langsung mudah kita rasakan dengan puasa adalah melepaskan keterikatan kita kepada kebutuhan duniawi berupa makanan dan minuman. Sehingga dengan puasa tujuan utama kita adalah “memaksa” kita untuk lebih dekat dengan Tuhan.Bukan sekedar menahan lapar dan menunggu waktu berbuka.Kalau sekedar menahan lapar itu namanya “diet”. Jadi pada saat berpuasa seharusnya lebih banyak kita isi dengan firman dan doa sehingga kita berhasil lebih dekat dan akrab dengan Tuhan, itulah saatnya suara Roh Kudus lebih jelas terdengar. Akibatnya segala tindakan kita akan lebih mencerminkan kasih Allah. Puasa adalah suatu tindakan yang butuh pemahaman lebih dalam.Dengan puasa saya ingin lepaskan kebiasaan-kebiasaan buruk, saya mau bebas dari ikatan dendam, benci, amarah.Sehingga kemuliaan Tuhan dapat dilihat dari kehidupan saya. Sehingga spirit / anggur yang baru ini harus dipelihara dan disimpan dalam “kantong” yang baru.Tidak bisa diletakkan di “kantong” yang lama.Supaya tidak rusaklah keduanya. Semoga…… Litawati
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
26 Fresh Juice !
Vol. 86 / 2017
www.DOJCC.com
Berpegang Teguh Pada Pengharapan Selasa 17 Januari 2017 PW S. Antonius, Abas Ibr 6: 19 Pengharapan itu adalah Ibr 6:10-20 Mat 19:16-26
sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sa mpai ke belakang tabir.
Saya suka sekali membaca ayat tersebut. Tentang pengharapan. Dimana kita baru saja melangkah memasuki tahun yang baru di 2017. Seperti New Hope New Spirit, harapan baru semangat baru. Tanpa harapan hidup akan terasa lebih berat. Buat yang sedang sakit kanker, ginjal atau sakit apapun, tanpa harapan serasa hidup sudah tidak ada artinya lagi. Saya melihat 2 teman yang divonis menderita kanker. Usia mereka masih muda, mungkin 35 tahun. Sudah berkeluarga dan memiliki anak. Keduanya menghadapi kenyataan sakit dengan cara berbeda. Yang satu terasa suram, sedang yang satu penuh semangat. Status di FB nya tiap waktu adalah fight cancer, “yeyy kemoterapi yang ke 5”. Setiap waktu wall fb nya dipenuhi foto foto dia tersenyum tertawa berfoto selfie sambil diinfus. HARAPAN … saya yakin dia dipenuhi harapan 100% bahkan lebih, bahwa dia bisa sembuh. Harapan membuat dia lebih kuat menjalani kesulitan hidup. Kita manusia menjalani hidup di dunia, hanyalah sebuah bentuk proses menuju kekekalan bersama Allah disurga. Berarti harapan kita ada pada Allah, ujungnya perjalanan ini. Di desember 2015 saya ingat mengalami pergumulan. Saat itu saya menemukan ruko yang sangat cocok untuk memulai usaha jasa pengiriman barang. Akan tetapi di satu sisi.. sebagai manusia, sebagai perempuan single, saya juga memiiki ketakutan. Bagaimana kalau saya gagal, bagaimana kalau toko sepi, apakah saya sudah benar memilih lokasi ini? Setiap hari saya melewati jalan tangkuban perahu, sambil bermotor, saya melihat toko toko sepanjang tangkuban perahu. Ya Tuhan….beri saya kekuatan, saya hanya perlu Engkau mendampingi langkah ini. Kembali saya yakinkan diri saya. Kalau mereka bisa, saya juga bisa. Kenapa takut Rit..dalam bisnis, tidak ada jaminan buka toko di mall akan sukses. Tidak ada jaminan buka toko diatas got kecil akan gagal. Saya ingat ada sebuah jasa kirim yang sangat kecil dan berada diatas selokan, selalu dipenuhi antrian. Saya lihat lagi toko toko di mall, banyak juga yang tutup dan pindah lokasi lain karena sepi. Jadi semuanya tidak ada guarantee akan sukses atau gagal. Otak saya dipenuhi spekulasi dan pikiran. Akhirnya saya putuskan..saya siap melangkah. Apapun hasilnya biarlah jadi rencana Tuhan buat saya. Saya hanya bisa memenuhi otak saya dengan harapan yang positif. Selama saya sepenuhnya berharap pada belas kasih Tuhan, harapan saya tidak akan pernah kosong. “Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa”. Puji Tuhan 2016 boleh saya lalui dengan semangat dan hasil yang tidak mengecewakan. Dan bulan kemaren saat membayar sewa untuk tahun 2017, sudah jauh lebih ringan langkah ini. Dada dipenuhi semangat dan harapan baru lagi bahwa 2017 akan lebih amazing, mudah mudahan bulan mei nanti sudah bisa tersedia dana untuk membayar sewa 2018. Yeyyy… lets fight, keep the spirit, and trust only to God. Shaloom Rita
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 27 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 86 / 2017
Seberapa Penting Aturan Kita?
Rabu 18 Januari 2017
Ibr 7:1-3.15-17 Mrk 3:1-6
Mrk 3:4 ”Manakah yang diperbolehkan
pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?”
Beberapa minggu yang lalu, di kota Melbourne di Australia dimana saya tinggal, terjadi badai polen! Ya benar….bukan badai hujan tapi badai serbuk polen! Karena cuaca yang tidak karuan, dari panas menjadi dingin dengan tiba-tiba, serbuk-serbuk polen dari segala macam tanaman memecah menjadi berjuta-juta banyaknya, dan seluruh kota terserang badai ashma! Saya pun juga sesak napas padahal cuma lima menit ambil baju yang sudah kering di teras. Semua rumah sakit penuh dan banyak panggilan untuk ambulans yang tidak terjawab. Tiba-tiba ada tiga belas ribu kasus gawat darurat. Kode semua rumah sakit adalah BENCANA! Akhirnya ada sembilan orang yang meninggal karena ashma yang tidak bisa dirawat. Poinnya adalah… sakit itu tidak bisa menunggu, orang perlu disembuhkan dan menyembuhkan orang itu adalah perbuatan baik. Ambulans harus bisa melanggar aturan lalu lintas karena kalau tidak, pasti akan lebih banyak lagi, bahkan ratusan atau ribuan orang bisa meninggal. Hari ini Tuhan Yesus berpesan bahwa aturan hidup manusia adalah dibuat untuk kebaikan manusia, bukan sebaliknya.Jadi kalau aturan itu tidak menyelamatkan, harus dipertanyakan?Kita harus bisa flexibel. Aturan hidup itu melindungi sebuah nilai, apakah itu ketertiban lalu lintas, atau hidup mati manusia. Nilai-nilai ini sifatnya relatif, ada yang prioritasnya lebih tinggi dari yang lain. Hidup mati manusia contohnya adalah prioritas yang jauh lebih tinggi dari ketertiban lalu-lintas semata. Inilah yang membuat Tuhan Yesus sampai marah, karena para Farisi dan ahli Taurat memutar balik prioritas dari nilai-nilai religi mereka. Hari Sabat punya aturan supaya manusia tidak melupakan Tuhan dan bersyukur padanya, tetapi dibuat mutlak dan lupa akan Tuhannya sendiri yang mau membebaskan manusia dari penderitaannya! Mari kita semakin dewasa dalam membedakan dan mentaati segala macam hukum agama, hukum negara, bahkan hukum rumah tangga.Biarlah Roh Kudus membimbing kita supaya cermat dalam penggunaannya. Rm David Lemewu, MGL
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
28 Fresh Juice !
Vol. 86 / 2017
www.DOJCC.com
Tidak ada yang abadi, hanya Tuhan Ibr 7: 25-8:6, Mrk 3:7-12
Kamis 19 Januari 2017
Mrk 3 : 7 “ dan banyak orang
dari Galilea mengikutiNya”
Banyak orang yang bisa berubah hanya karena beberapa hal yang mempengaruhi, kita mungkin banyak melihat kejadian bahwa ada beberapa orang yang kita anggap tidak mungkin melakukan hal tersebut bisa tiba-tiba melakukan hal yang tidak pernah terlintas ada dipikiran kita. Saya sharing dengan seseorang yang saya anggap sangat berpengaruh dalam hal kerohanian saya, padahal orang tersebut bukanlah orang Katolik, tetapi banyak hal yang diajarkan mengenai kebaikan kebaikan didalam dunia ini, salah satunya adalah bagaimana kita menyikapi hal yang terjadi, untuk jangan terlalu berlebihan dalam menyikapi sesuatu hal. Hal ini mungkin perlu saya sharingkan disini, sesuai dengan bacaan hari ini karena sebelumnya banyak orang juga tidak ‘menganggap’ Yesus, tetapi sekarang mereka mengikutinya, setelah mengikutinya mereka akan menyangkal kembali. ‘Guru’ saya menjelaskan bahwa didunia ini tidak ada hal yang tidak berubah, bahkan batu yang keraspun akan berubah hanya dengan tetesan air yang konstan dan berulang. Apalagi hati manusia yang lembek? Mungkin dengan segepok uang hati manusia tersebut akan bisa berubah. Jadi janganlah terlalu mengharapkan sesuatu dari siapapun juga, karena manusia tidak pernah bisa dipegang hatinya, kemungkinan besar akan berubah, dari baik menjadi jahat atau sebaliknya dari jahat menjadi baik. TETAPI hanya Tuhan saja yang tidak mungkin berubah, Dia yang abadi tidak pernah berubah jika Dia bilang A maka sampai akhir dunia akan tetap A. Maka dari sharing tersebut marilah kita memberikan hidup kita kepada Tuhan yang sudah menjanjikan keselamatan kepada kita, dan janji tersebut tidak akan berubah!!! Tuhan Yesus memberkati Prast
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 29 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 86 / 2017
Panggilan Tuhan
Jumat 20 Januari 2017
Ibrani 8 : 12 : “ Sebab Aku akan
menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka”
PF S. Sebastianus, Martir; PF S. Fabianus, Paus dan Martir Ibr 8 : 6-13 ; Mrk 3:13-19
Dengar Dia panggil nama saya... dengar Dia panggil namamu, dengar Dia panggil nama saya... dengar Dia panggil namamu. Kujawab ya..ya..ya.. kujawab ya..ya..ya.. Kujawab ya Tuhan, kujawab ya Tuhan, kujawab ya..ya...ya.. itu satu bait lagu yang diajarkan pada saat kita sekolah minggu. Lagu tentang panggilan Tuhan kepada kita.Sama seperti bacaan Injil pada hari ini.Di mana Yesus memanggil kedua belas orang untuk menjadi muridNya.Dua belas orang yang kita kenal sebagai dua belas para Rasul.Tapi satu catatan yang ada adalah, Yesus memanggil ke dua belas orang sebagai orang yang terpilih menjadi Rasulnya, bukan karena kedua belas orang pilihan itu semuanya adalah orang baik-baik dan orang yang tidak punya dosa.Yesus memilih mereka karena mereka menanggapi panggilan Yesus.Apakah mereka sebelumnya sudah mengenal Yesus dengan baik?Tentu belum.Tetapi mengapa mereka menerima panggilan Yesus? Sebelum Yesus memanggil kedua belas orang itu, Yesus berkarya seorang diri.Tetapi semakin lama, semakin banyak orang yang memerlukan pengetahuan tentang firman Tuhan.Banyak orang yang belum mengenal Tuhan.Sehingga Yesus memerlukan para rasul yang bisa membantu Yesus untuk melayani umat manusia dan menjadi pewarta sabda Allah. Dalam proses menemukan para rasul, Yesus tidak mencari orang yang sempurna yang sudah tinggal tunjuk dan mengutus untuk pergi menjadi pelayan dan pewarta sabda Allah. Yesus.Yesus menemukan para rasul dalam perjalananNya.Dan saat bertemu dengan mereka satu persatu mereka dipanggil oleh Yesus.Mereka mau menerima panggilan Yesus, sehingga mereka meninggalkan apapun yang sedang mereka kerjakan.Mereka belum mengenal Yesus tetapi mereka mempunyai kepercayaan untuk mengikuti Yesus. Inti dari panggilan Yesus adalah : mau. Seperti dalam lagu di atas : ku jawab ya. Seandainya para rasul yang ditemui dan dipanggil Yesus menolak, Yesus tidak akan memaksa lebih jauh lagi. Dalam perjalanan menjadi seorang pewarta dan pelayan Tuhan, para rasul juga memerlukan proses. Setelah mau, mereka harus belajar dari Yesus.Dan setelah itu mereka baru siap untuk di utus.Belajar dari Yesus secara langsung.Melalui pengalaman sehari-hari bersama Yesus. Sekarang, apakah jika kita di ajak oleh Yesus untuk menjadi pelayan dan pewarta sabdaNya mau menjawab ya kepada Tuhan ?Bukan untuk mengambil bagian besar seperti para Rasul, tetapi bagian kecil yang bisa kita lakukan untuk melayani Tuhan dengan menjawab YA dengan keras dan mantap. Kujawab YA..YA... YA.. Kujawab YA..YA.. YA..ku jawab YA Tuhan, ku jawab YA Tuhan, ku jawab YA..YA..YA Angela
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
30 Fresh Juice !
Vol. 86 / 2017
www.DOJCC.com
Berbuat dari Hati itu adalah Ibadah PW S. Agnes, Perawan dan Martir Ibr 9:2-3.11-14 ; Mrk 3:20-21
Sabtu 21 Januari 2017
Mrk 3:20-21 ”Kemudian Yesus masuk ke sebuah
rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makan pun mereka tidak dapat. Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi.”
Bulan November yang lalu, hotel tempat saya bekerja sangat sibuk dengan banyak kegiatan dan acara yang terjadi dalam bulan yang sama. Banyak tenaga tersita, bahkan dalam 30 hari sebulan itu, saya cuma mendapatkan 1 hari libur, istirahat pun kurang. Kebiasaan badan saya adalah bila terlalu capek dan jadwal makan yang berantakan, pasti akan menyebabkan beberapa sakit akan bermunculan. Yang saya lakukan adalah bertahan dengan berbekal sisa semangat dan impian akan sedikit leha-leha begitu ‘badai’ ini berakhir. Bapak boss pun sudah mengingatkan untuk segera libur begitu semua kesibukan selesai. Bulan November pun berlalu, semua kesibukan berlalu, saya tetap melakukan aktivitas bekerja sebagaimana biasanya.Bahkan tidak sampai tepar. Injil hari ini semakin menguatkan saya bagaimana saya harus bekerja dan menjalani kewajiban yang diberikan kepada saya. Disaat beban pekerjaan semakin berat, bila dihadapi dengan cemberut, marah-marah, setengah hati, pastilah terasa semakin berat dan sulit. Bekerja dan melayani sebaiknya dilakukan dengan sukacita dan senang. Menikmati setiap proses yang ada, seperti Yesus dan murid-muridNya yang bahkan untuk makan saja mereka tidak sempat, tapi Yesus tidak sampai marah-marah bahkan disaat dicemooh kalau Dia tidak waras. Yesus tetap cool saja. Selagi masih diawal dari tahun 2017 ini, saya mengajak teman-teman untuk memulai satu komitmen baru, yaitu dengan tulus dan bersungguh dalam pekerjaan dan pelayanan apapun itu bentuknya, sebab bila kita berbuat dari hati, itu adalah bentuk ibadah dan tanggapan kita atas kepercayaan yang diberikan Tuhan dan sesama Selamat tahun baru. Senantiasa bersemangat dan sukacita selalu!! Tuhan memberkati Desy
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 31 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 86 / 2017
Kita adalah Pemenang
Minggu 22 Januari 2017
Mat. 4:17
Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!;
Peringatan Fakultatif St. Vinsensius, Diakon Yes. 8:23b-9:3; 1 Kor. 1:10-13.17; Mat. 4:12-23.
Ketika mendengar Yohanes Pembaptis telah ditangkap, Yesus kemudian menyingkir ke Galilea dan tinggal di Kapernaum, lalu memanggil orang-orang untuk menjadi pengikutNya yang kemudian terkenal dengan sebutan murid atau rasul. Barulah setelah persiapan-persiapan tersebut selesai, Yesus mulai mewartakan pentingnya pertobatan juga melenyapkan penyakit dan segala kelemahan bangsaNya Sebagai Allah, tentu Yesus bisa saja langsung terjun sendiri mewartakan Kerajaan Allah, tidak perlu bantuan dari orang-orang lain. Namun kenyataannya, Yesus membutuhkan juga orang-orang terdekat. Untuk apa? Tentu terutama untuk menjadi saksi akan karya agung Allah di tengah dunia. Mereka tidak mesti menjadi orang-orang pertama yang mengalami kesembuhan dahulu baru kemudian percaya, cukup dengan menyaksikan mukjizat saja pun mereka bisa percaya dan memberi kesaksian tentang Kerajaan Allah. Bagaimana dengan kita yang menyebut diri sebagai Disciples of Jesus (DOJ), muridmurid Tuhan? Apakah kita harus menunggu sampai kita sendiri mengalami mukjizat baru kemudian kita bisa bersaksi tentnag Kerajaan Allah?Syukurlah kalau kita mengalami jamahan Kasih Tuhan secara nyata, tetapi kalau tidak pun bukan lantas kita menyerah dan merasa bahwa Allah tidak mencintai kita, dan karena itu berhenti memberi kesaksian. Kita menjadi murid Kristus ketika kita dibaptis dengan air dan api, dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus, dengan ini kita menjadi anak-anak Allah dengan tugas khusus menyebarkan kasih Allah ke seluruh dunia. Seringkali kita segan untuk bersaksi tentang karya Allah dalam hidup kita masingmasing.Kita berpikir, masih ada para imam, biarawan/wati yang memang tugas dan pelayanan mereka seperti itu. Kita lupa, bahwa jauh sebelum mereka ditahbiskan atau berkaul, mereka lebih dahulu dibaptis, sama seperti orang lain. Karena itu, tidak ada alasan yang cukup untuk kita diam saja.Kita dipanggil untuk bersaksi, bukan untuk sekedar menonton dari jauh dan kemudian pulang ke rumah masing-masing.Kita bukan pengecut atau pecundang (looser). Kita adalah pemenang. Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
32 Fresh Juice !
Vol. 86 / 2017
www.DOJCC.com
Edan Ibr 9:15.24-28; Mrk 3:22-30
Senin 23 Januari 2017
Markus 3:21 Waktu kaum keluargaNya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi.
Markus 3:21 “Waktu kaum keluargaNya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi.” Demikianlah omongan yang ditujukan kepada Yesus atas pengajaran baik yang Yesus sampaikan dan mujizat yang Ia adakan. Bukannya melihat dan percaya, malah Yesus dibilang edan dan kerasukan. Dalam bahasa Jawa ada tertulis “Jamane jaman edan, sing ora edan ora keduman” ; yang artinya jamannya jaman edan, yang tidak ikut edan tidak akan mendapatkan bagian” Hal itu mengingatkan saya pada satu cerita di suatu desa yang sungainya sudah tercemar. JIka diminum airnya, orang bisa menjadi gila.Di desa itu ada seorang yang bijak yang mengetahui hal ini.Ia berusaha mengingatkan seluruh penduduk, namun dia malah dibilang gila. Satu persatu penduduk desa minum air sungai tersebut karena tidak percaya dan menjadi gila.Di akhir cerita, orang bijak ini merasa hanya dia sendiri yang tidak gila dan dia merasa kesepian, akhirnya dia pun ikut minum dari sungai tersebut dan ikut menjadi gila. Kadang kita pun mengalami situasi yang sama, berusaha hidup baik, malah kita dibilang edan, bodoh, kuno, tidak mengikuti jaman. Dan di titik tertentu kita juga kadang bingung apakah hidup kita ini benar atau tidak, kok kita tidak seperti umumnya kebanyakan orang. Karenanya penting bahwa kita memiliki teman-teman seiman, sahabat dalam doa, di mana kita bisa bertanya dan mendapatkan pencerahan. Jangan sampai dalam kebingungan dan kesendirian kita juga seperti orang bijak dalam cerita tersebut yang ikut minum dari sungai yang tercemar dan ikut menjadi gila. Apapun yang menanti kita di perjalanan tahun 2017 ini, kita satu dalam tekad dan doa, di tahun baru ini. Mungkin saja benardi jaman edan ini, orang yang tidak ikut edan tidak mendapatkan bagian dunia. Namun tidak apa, seperti kata pemazmur “Bagianku ialah TUHAN, aku telah berjanji untuk berpegang ada firman-firmanMu” (Mz 119:57) Yustina
Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 33 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 86 / 2017
Selasa 24 Januari 2017
Orang Yang Melakukan Kehendak Allah
Markus 3:35 “Barangsiapa
melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.”
PW S. Fransiskus dari Sales, Uskup dan Pujangga Gereja Ibr 10:1-10 ; Mrk 3:31-35
Yesus membuat suatu persaudaraan keluarga yang sejati dalam arti selalu mendahulukan kehendak Allah Bapa.Yesus bermaksud membentuk keluarga Allah yang meliputi semua orang, yaitu mereka yang melakukan kehendak Allah dan hidup saling mengasihi secara damai. Dalam Matius 6 : 33, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Mendahulukan Kerajaan Allah harus menjadi prioritas utama dalam hidup ini, janganlah membiarkan hal-hal yang lain menghambat, mengganggu dan mengalihkan perhatian kita, sehingga terhalang melakukan kehendak Bapa. Bila kita lihat sekarang banyak orang yang tidak mendahulukan kerajaan Allah karena alasan tidak ada waktu apakah alasan sibuk dalam pekerjaan, keluarga, arisan, dll. Karena itulah Yesus mengajak kita agar senantiasa mendahulukan kerajaan Allah dan berbuat sesuai dengan kehendakNya, sehingga kitalah yang menjadi anak-anakNya dan yang layak menerima hidup yang kekal, sebagaimana kata Yesus dalam Matius 7 : 21, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Untuk itu marilah kita senantiasa meningkatkan persaudaraan yang baru dengan Yesus dan berbuat sesuai dengan kehendakNya, Amen. Yudi
Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
34 Fresh Juice !
Vol. 86 / 2017
www.DOJCC.com
Wartakan dengan lantang Pesta Bertobatnya S. Paulus, Rasul Kis 22:3-16 Mrk 16:15-18
Rabu 25 Januari 2017
Mrk 16:15 “Lalu Ia berkata
kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”
Hari ini Gereja merayakan pertobatan Rasul Paulus.Pesta pertobatan ini berawal dari sebuah perjumpaan yang dialami oleh Saulus dengan Yesus di jalan menuju Damsyik. Saulus sebelum pertemuannya dengan Yesus adalah seorang yang sering menganiaya para pengikut Yesus. Setelah perjumpaan dengan Yesus, Saulus pun bertobat secara totalitas. Perubahan yang terjadi bukan hanya nampak dari perubahan nama Saulus menjadi Paulus, tetapi sunguh-sungguh mengubah pribadi Paulus. Inilah yang sebenarnya disebut pengalaman iman atau pengalaman rohani yakni dijamah oleh kasih Allah yang akhirnya menyadarkan Saulus akan kesalahannya dan membuat dia berbalik arah jalan. Pesan iman dan moral dari perikop Injil Markus hari ini antara lain bahwa perintah Yesus untuk pergi dan memberitakan Injil ke segala makluk tidak hanya tugas para murid Yesus semata, tetapi juga menjadi tugas kita sebagai para pengikut-Nya karena kita semua adalah Murid Yesus. Perintah Yesus itu terus dikumandang setelah mengikuti Ekaristi dalam ritus penutup “ Pergilah, kamu diutus”. Dan semuanya menjawab ‘amin’ secara sadar atau tidak sadar. Jadi kita semua diperintahkan oleh Yesus untuk memberitakan Injil Allah ke segala makluk di penjuru dunia. Bagaimana dengan kita semua? Sudahkah kita memberitakan Injil Allah? FLO
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 35 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 86 / 2017
Hati yang terbuka
Kamis 27 Januari 2017
Markus 4:23 Barangsiapa
mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia
PW S. Timotius dan Titus, Uskup 2Tim 1:1-8 Mrk 4:21-25
Pada bacaan injil hari, Tuhan Yesus mengajar kita melalui sebuah perumapamaan tentang pelita.Kita semua menyadari bagaimana pentingnya peran pendengaran kita. Pendegaran merupakan salah satu faktor dalam hal kita “berjalan bersama” dengan Allah dan bagaimana kita menghasilkan buah untuk kerajaan-Nya.Sekarang kita hidup di era teknologi, dimana kita bisa mendapatkan informasi dengan cepat melalui internet atau sosial media. Kita bisa mendengarkan pandangan atau pendapat yang positif atau negatif. Semua itu dapat mempengaruhi proses “mendengarkan” kita. “Perhatikanlah apa yang kamu dengar”. Di tengah era teknologi yang semakin maju, bagaimana caranya kita dapat mendengar suara Allah yang lemah lembut? Yang terkadang atau seringkali kita harus mencondongkan telinga-hati kita kepada-Nya, atau pergi ke sebuah tempat yang hening untuk berdoa. Percayakah kita bahwa Allah dapat berbicara dengan kita? Apakah kita rindu untuk membaca Kitab Suci sehingga (firman) Allah memang ada dan berbicara kepada kita secara langsung? Agar mampu mendengar suara Allah dengan cara-cara seperti ini, kita harus “meninggalkan” dunia dan segala pengaruhnya untuk beberapa saat lamanya. Bebaskanlah diri kita dari segala rasa susah, gelisah, khawatir, dan apapun yang bisa menghambat kita dalam mendengarkan Firman Allah. Tanyakanlah kepada diri kita sendiri apakah kita fokus pada Allah dan mendengarkan Dia penuh perhatian tentang apa yang dikatakan-Nya? Marilah kita membuka diri kita bagi Yesus pada saat-saat dan tempat-tempat tertentu yang khusus disediakan bagi-Nya saja. Di sinilah, pada saat yang penuh keheningan dengan Allah kita dapat berjumpa, kita dapat mendengar firman-Nya dan akhirnya mengerti akan kehendak-Nya. Marilah kita berdoa: “Ya Allah Tuhanku, berbicaralah, hamba-Mu mendengarkan dan berikanlah kepadaku sebuah hati yang terbuka. Bukalah pikiranku sehingga aku dapat mendengar dan menanggapi apa yang Kau sabdakan kepadaku pada hari ini. Amin.” -Santo-
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
36 Fresh Juice !
Vol. 86 / 2017
www.DOJCC.com
Kerendahan Hati
Jumat 27 Januari 2017
Mrk 4:32
PF S. Angela Merici, Perawan Ibr 10:32-39 Mrk 4:26-34
“Ia tumbuh menjadi lebih besar....”
Hari ini kita memperingati pesta St Thomas Aquino, tokoh besar dalam sejarah Gereja Katolik. Ia memang tokoh besar, baik itu secara fisik dan terlebih secara intelektual dan spiritual. Ia seorang Imam Dominican yang sangat produktif menulis theori dan komentar tentang perkembangan Ajaran Teologi Gereja Katolik yang ia rangkum dalam Summa Theologia. Yang saya soroti kali ini adalah kerendahan hatinya untuk berserah kepada Allah. Ia tidak menggunakan kemampuan intelektualnya untuk menyanggah cinta Tuhan pada dunia. Sebaliknya ia berjuang sekuat tenaga meyakinkan semua orang akan kenyataan cinta dan kasih Tuhan untuk kita. Thomas Aquino menjadi acuan bagi sedikit orang yang termasuk dalam kalangan intelektual Katolik untuk mengabdikan kepintaran mereka demi membesarkan cinta dan kasih Tuhan di atas dunia. Saya tidak mau menyandingkan diri sejajar dengan Thomas Aquino, namun kerendahan hatinya agaknya patut ditiru. Proses pembinaan sebagai calon imam yang lama dan melelahkan adalah tidak lain merupakan proses pelatihan untuk menjadi rendah hati. Begitu pun dengan proses saling mengenal antara suami dan isteri yang terkadang memakan waktu seumur hidup, juga merupakan proses pelatihan untuk menjadi rendah hati. Singkatnya, tiap kita dipanggil untuk memuliakan nama Tuhan, dan hal itu hanya mungkin jika kita dapat merendahkan diri dan memberi tempat lebih bagi cinta dan kasih Tuhan menjadi nyata dalam hidup kita masing-masing. Di Maumere, ada banyak sekali hajatan pernikahan. Beberapa teman-temanku sendiri ketika aktif dulu di dalam kelompok OMK, satu per satu menikah. Ada yang menikah dengan teman sesama OMK dulu dan ada juga yang menikah dengan orang yang belum dikenal lama. Kebetulan ada dua pasang pengantin baru yang diberkati oleh Uskup Agung Ende, Mgr Vincent Sensi. Dua perhelatan nikah dengan satu pesan yang sama yaitu nasehat bagi mempelai baru untuk saling menghargai bahwa pasangan hidup yang dinikahi tak lain adalah pribadi Allah sendiri. Kalau sudah begitu, kita semua boleh yakin, kekerasan dalam rumah tangga bisa-bisa menjadi sejarah masa silam, sebab ketika bahtera hidup rumah tangga sedikit oleng, maka kesadaran untuk melihat pasangan hidup sebagai gambaran citra Allah menjadi acuan untuk mengekang diri, mengendalikan emosi atau menjadi rendah hati, membiarkan cinta dan kasih Allah mengambil kendali bahtera rumah tangga. Semoga. Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 37 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 86 / 2017
Hadiah Iman Tanpa Syarat
Sabtu 28 Januari 2017
Mrk 4:39 Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!”
Thomas Aquino, Imam dan Pujangga Ibr 11:1-2.8-19; Mrk 4:35-41
Para Pencinta Firman Allah dan Penulis ‘Fresh Juice’ yang saya kasihi, Ketika menuliskan renungan ini saya baru saja ber-sharing dengan seorang Ibu muda yang mengalami ‘badai kecil’ dalam rumah tangganya yang belum lama dibangunnya.Ketika teman saya ini menceritakan kisah ‘pertengkaran’ dengan suaminya, saya terkekeh sendiri dan terkadang tawa saya meledak dan reda kembali seraya melanjutkan membaca. Untunglah dia ‘curhat’ melalui tulisan sehingga tidak dapat melihat ekspresi saya.Lucunya, belum apa-apa si Ibu teman saya ini sudah berniat berpisah dari suami, mantan kekasih yang ketika menapaki tangga altar untuk saying “I do” semangat banget.Maklum saya juga hadir disana. Saudaraku, badai dalam hidup kita sungguh bagaikan lambang komunitas kita tercinta, yaitu pelangi. Beraneka warna, bahkan terkadang menjadi gelap dan kelam, tanda hujan badai segera menerjang! Badai kehidupan dapat saja berupa goncangan dalam relasi, baik suami istri, keluarga, teman, dsb.Bisa juga gelombang ekonomi yang tak kunjung pasang, justru cenderung surut. Penyakit yang membuat kita terkaget-kaget karena tak pernah terbayangkan sebelumnya akan terkena penyakit itu. Atau tertimpa kecelakaan parah yang beritanya menggemparkan sahabat dan handai taulan seperti yang saya alami.Ada juga tertimpa musibah penipuan bahkan mungkin dari orang dekat yang sudah dianggap seperti saudara sendiri. St. Thomas Aquino dinobatkan sebagai seorang pujangga gereja karena tulisannya diluar nalar kemanusiaan. Dengan lugas menjelaskan hal-hal sulit dalam pemikiran ilahi dengan cara yang manusiawi hingga beliau disebut sebagai Pujangga Malaikat. Seumur hidupnya penuh kerendahan hati dan menggali iman dengan memohonkannya kepada Allah dalam tapa dan penyembahan di depan Sakramen Maha Kudus. Kecintaan dan marifatnya yang luar biasa dihadirkan oleh Imannya yang Percaya bahwa Santa Maria sungguh dikandung tanpa noda dosa, menjadi sebuah dogma gereja. Bapa Abraham yang adalah Bapa tiga agama besar di muka bumi ini, Kristen, Muslim dan Yahudi, mengajarkan kepada kita bahwa bahkan ketika Beliau dicemoohkan oleh Sara istrinya karena imannya bahwa mereka akan mempunyai anak dimasa tua, tetap teguh bahwa Sara pasti akan mengandung. Ironisnya Abraham harus mengorbanlan putra satu-satunya itu di tanur api walau sudah disabdakan kepadanya bahwa keturunannya akan menjadi besar bagaikan pasir di laut, toch Abraham tetap mengikuti kehendak Allah - ketika harapan tampak sia-sia Abraham memasrahkannya dengan kepercayaan yang tanpa syarat. Semoga kita senantiasa dihadiahi iman yang tak bersyarat pada Allah yang sudah lebih dulu mencintai kita, tanpa syarat. Agustina
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
38 Fresh Juice !
Vol. 86 / 2017
www.DOJCC.com
Mencari Allah dalam kehidupanku Zef : 2 :3;3:12-13; 1 Kor 1 :26-31; Mat : 5 : 1-12a
Mat 5 : 11
Minggu 29 Januari 2017
Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
Yesus dalam khotbahnya di bukit menyampaikan sabda bahagia. Sangat jelas siapakah yang dimaksud Yesus dalam khotbah-Nya, siapakah yang dianggap-Nya berbahagia. Mereka adalah orang-orang lemah, miskin, teraniaya dan lapar dan seterusnya. Orang –orang yang sering dianggap tidak berguna oleh masyarakat, tetapi oleh Yesus justru dipilih-Nya untuk mempermalukan orang –orang yang merasa dirinya lebih berguna. Hal ini menjadi pertanyaan buat kita semua, sehingga kita semua lebih melihat siapa diri kita di hadapan Allah. Seringkali kita lupa bahwa menilai manusia terletak dalam diri pribadinya yang pada dasarnya berharga. Oleh karena itu yang terpenting; menyadari, mengakui dan menghargai diri dan melihat kasih Allah yang begitu besar yang mana telah memberikan kita segala bakat dan kemampuan agar Allah di muliakan, dan setiap orang mendapatkan tempat dan merasakan kebahagiaan di dalam Allah. Untuk mencari kehendak Allah didalam diri kita baiklah kita selalu menyadari bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik. Adapun hal yang perlu kita perhatikan bersama yaitu, bahwa kita harus berani untuk memiliki kerendahan hati, kerendahan hati makksudnya menganggap diri kita sebagai hamba-hamba Allah dan melaksanakan apa yang menjadi rencana dan kehendak-Nya. Demikian juga Nabi Zefanya memberikan kita nasehat dan teladan agar kita mencari dan mewujudkan kerajaan Allah di dalam hidup kita bersama dengan orang lain. Sehingga kehidupan yang kita alami saat ini menjadi cermin bagi kehidupan kita dimasa yang akan datang, yaitu dunia baru yang sudah Allah janjikan kepada kita semua lewat sabda bahagia yang kita Tuhan Yesus janjikan kepada kita yang percaya kepadanya. Sebagai bahan refleksi kita bersama saya memberikan pertanyaan buat kita semua; 1. Siapakah diri kita dihadapan Allah ? 2. Apa yang harus kita lakukan untuk memperoleh kebahagiaan yang kekal ? Bruder Martin, MGL
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 39 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 86 / 2017
Kita berharga dimataNya
Senin 30 Januari 2017
Mrk 5:19 “Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-
orang sekampungmu dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!”
Ibr 11 : 32-40; Mzm 31: 20.21.22.23.24; Mrk 5 : 1-20
Dalam kisah injil hari ini Yesus mengusir roh jahat yang bernama Legion yang berarti dengan jumlah yang banyak dalam diri seseorang di daerah Gerasa dengan memindahkan roh-roh jahat tersebut ke dalam dua ribu babi yang akhirnya terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas. Kita lihat bahwa kekuatan roh jahat itu begitu kuat merasuk dan membelenggu bahkan menyandara diri seseorang tanpa disadarinya. Bagaimana dengan kehidupan kita saat ini? Mungkin dalam bayangan kita bahwa orang yang dalam kondisi tersebut terlihat seperti orang gila, berteriakteriak atau bahkan menyakiti diri sendiri. Kita tidak menyadari bahwa roh-roh jahat itu sudah bermutasi menjadi roh iri, benci, dengki, roh pemecah belah, korupsi, ketamakan, dan roh-roh jahat lain yang silih berganti masuk bahkan menetap menjadi Legion baru yang sangat kuat di dalam diri kita. Bagaimana cara mengusirnya? Undanglah Yesus untuk hadir, supaya roh-roh jahat akan diusirNya, sehingga tidak ada tempat lagi bagi roh-roh jahat itu didalam diri kita. Memang ini tidak mudah, cukup membutuhkan waktu dan proses dalam perjalanannya namun tetap undanglah Yesus selalu. Dalam proses ini pula ada yang Tuhan mau yaitu agar kita dimurnikan, sehingga tentu banyak berimbas ke kehidupan masa lampau, dengan kelompok-kelompok orang di kehidupan buruk dan kelam kita, sehingga kita dikucilkan, dijauhi dan tidak diterima dan diusir layaknya Yesus dalam injil hari ini, karena banyak dirugikan dengan matinya babi-babi mereka. Bagi manusia babi-babi ini adalah hartanya, tetapi bagi Tuhan 1 jiwa manusia jauh lebih berharga dari pada dua ribu babi itu. Dan akhirnya, Yesus pun akan melakukan itu juga kepada kita dalam Mrk. 5:19. Birendra
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
40 Fresh Juice !
Vol. 86 / 2017
www.DOJCC.com
Imanmu PW.S Yohanes Bosco, Imam Ibrani 12:1-4; Mrk 5:21-43
Selasa 31 Januari 2017
Mrk 5 :34”Hai anakKu imanmu telah menyelamatkan engkau.”
Saya sangat tertarik dengan firman ini. Padahal dulu tidak begitu. Yesus membangkitkan anak Yairus sekaligus menyembuhkan perempuan yang sakit pendarahan 12 tahun. Kenapa saya jadi tertarik dengan perikop ini? Saat itu agenda utama Yesus adalah datang ke rumah Yairus untuk menyembuhkan anaknya yang sakit, Eh ditengah jalan diinterupsi perempuan yang mengalami pendarahan menjamah jubah Yesus dan mengalami mujizat. Bagaimana perasaan Yairus saat kejadian interupsi itu?tentu perjalanan kerumahnya menjadi terlambat padahal status anaknya adalah Urgent! butuh kesembuhan atau bahkan kalau telat bisa meninggal. Saat kejadian mujizat itu, Yairus dapat kabar dari rumah kalau anaknya sudah meninggal. Saya dapat membayangkan bagaimana perasaan Yairus saat itu sedih berkecamuk.. Tapi apa yang dikatakan Yesus pada Yairus, “Jangan takut, percaya saja!” Reaksi Yesus selanjutnya ini perlu kita garis bawahi, Lalu Yesus “tidak memperbolehkan” seorangpun ikut, kecuali Petrus, Yakobus, Yohanes saudara Yakobus. Sesampainya dilokasi ketika melihat orang-orang menangis Yesus berkata,” Mengapa kamu ribut dan menangis anak ini tidak mati tetapi tidur!” Dan mereka malah mentertawakan Yesus. Dari cerita diatas ada beberapa hal yang menghalangi mujizat terjadi, apa saja itu. 1. Lingkungan sekitar kita. Kejadian kenapa Yesus hanya mengajak masuk ketiga muridnya dan Yairus, yang lain tidak? Kemungkinan besar mereka tidak punya iman yang sama dengan Yairus miliki, Yesus menjaga agar Yairus tidak menyerah, walaupun lingkungan berkata Menyerahlah!!..Itu sudah mustahil!!.Ngga mungkin!!. 2. Orang-orang terdekat. Belum tentu orang-orang terdekat bisa memahami untuk memelihara iman ini sampai semua digenapi. 3. Mujizat bisa dinyatakan dengan cara yang biasa. Kita harus proaktif menjemput mujizat seperti perempuan itu, bahkan bisa jadi mujizat dinyatakan dengan cara yang sama dimana dulu kita pernah mengalami kegagalan. Perempuan itu tidak putus asa karena sumber harapannya adalah Tuhan. Tetapi masalahnya, Apakah kita tetap mau percaya nich kalau Tuhan masih sanggup melakukan mujizat dengan caraNya, walaupun kata orang mustahil sekalipun? Lulu
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 41 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 86 / 2017
Rekreasi Olahraga
Pantai Tuban 11 Desember 2016