MEMBANGUN KtrMAUAN BELAJAR MAN'DIRI DALAM PELAKS,ANAAN TUTORIAL TATA? MUICd MATA KULTAII STATISTIKA PtrNDIDII'AN
TUKIMIN PRAMONO (
[email protected]) TATI RAJATI Program Studi Pendidikan Matematika. Universitas Terbuka ABSTRACT
This a icle wa! o e of the steps that tied to exploft the prcblen-of the stud) about material subnisso al statixtic educltktn,
eryecia y the probten that w.ts connected ttith the dewlapne t af independent le.jni g intention far the tulo,iul acti.tity. As for spe.ialb) the aims that want to be a.hiered werc : (1). Shoving subnissijn oJ tutoriul natatial sratisaic educdtian that was cdtried out by the -tutar in cli].ss ; (2). Recei|it1g the obkctiw descriptions fotwads the inplenentatia of tubrial afstatistic edw:atian that had
eyer rcacheLl the canpetence target in accoftlance with the lation that wds dztemi ell by the subJ:ect. 'Ihe subjects oJ the obsenatian werc the students *ho were atte ding or ho/l dtended the statirtic educarion subject and the tutors rrho vere giring or had given tutotial statjstic education. The inllunent ol the obsenations *at takek.fran the fom of the pol! and the obsenatio sheet. The data 'rerc a alyzed hf xting the statistical technique qualitufie
fom
.description..lhe resubs ol the research could be shown as follows : {l). the tutorial dctirity r,/.rs sn tun{ling to be the routhe actirity, so it vas not accordance \rik drc pri ciples af tutorial actirity, (4. fhe .tulorial .Jctilit! stilt ofin ignared the ptinciples af tatoriat acti.tity, so thot it lended to be done like ) lhe cose af the i^bucrio al
ach
y.
t
3
t
Ihe
u@
had not ho,r optimot ,ancpntrction yet to inpty
;dependpnt lcaming. ir anothet i,ottt rh? turar stitt afptrci th? lectufe method, and ofren carried o\t one wa)) cannunication, (4). Most of t*eat suggested llat it was neceseryl to si,,/.tjb the ate at of non\dc educdtion. e g h" pducing morctidt tha' hJd h pa dicus,ed in another suhject, i.e : nathekancs subject. r15
\lentba
gu
Kehntrnh l:teldjat
Ildndnidaldn .. (lnknnh Ptdnbna 7. i lkiati)
Kq, wotds : stalislic edacath,n, in.lependent lea ing, and tutoriul activi,t
A.
PENDAHULUAN Orang yang belajar ingin benar-benar mengerti se(a dapat menerapkan pengetahuan ilmunya. Mereka harus serius lebih giat belajar untuk memecahkan masalah. menemukan sesuatu bagi dirinya seodiri dan selalu bergaul dengan ide-ide. (lhat. 2008 : 1). Dengan demikian, upaya untuk meningkatkan capaian ketultasan belajar menjadi pokok pemasalahan dalam sirtiap kegiatan pembelajaran. Betolak dari pengertian ini, {iranya untuk m€ncapai tingkat ketuntasan belajar tidak perlu terikat oleh terbatasnya waktu ataupun bobot dari materi yang sqdang dipelajari. Keadaan ini diperkuat lagi oleh sistem pendidikan .jarak .jaLrh (SPJJ) yang mengisyaratkan bahwa semua materi pembelajaran telah dikemas dalam bentuk modul yang harus selesai dan tuntas scsuai dengan jatah waktu yang telah diientukan. Keadaan ini hendaknya justrn merupakan sebuah ta.tangan ! mengingat tuntas atau tidak tuntasnya mated tersebut dipelajari, maka ujian tetap dilaksanakan sesuai dengan rencana.
Menurut p€ngamatan yang dilakukan penyusun dalarn lingkup yang bersifat masih sangat terbatas, pada kegiatan tutorial diperoleh informasi bahwa €ta-rata tutor dalain mendampingi mahasiswa belajar tampak
masih klasik. Dengan kata lain, seorang tutor dalam melaksanakan hrtorial. masih menyajikan materi pembelajaran menurut uraian lembar per lembar. Tutor dalam memandu menyusun ikhtisar materi pembelajaran masih berupa {ingkasan materi dan beLum mencerminkan konsep-konsep esensial yang perlu dikuasai. Padahal, dalam pedoman tutorial telah cukup jelas arahannya. C€jala-gejala perilaku yang demikian ini kiranya semakin menjauhkan harapar bagi mahasiswa )qng ingin memahami serangkaian materi seperti yang diinginkan.. Lebih dari itu, perkembangan yang ada menunjukkan bahwa pada umumnya masyarakat dalam belajar senantiasa menuntut untuk disediakan modelmodel penyampaian materi dalam belajarnya secara ringkas dan terarah,
Tuntutan
ini
bukan lagi suatu alasan yang mendasar dan bahkan 'I l6
llal. 36 No 2. 15.Iakttui 2012 :
Il5-ji8
perkembangan dunia yang terjadi saat ini menumbuhkan keperluan tethadap digunakannya pendekatan pendidikan lain di samping pe[dekatan konvensional ( Atwi, 2009 : 2 ).
Tutor merupakan sumber daya manusia dalarn setiap
proses
pendidikan dan alau pembelajaran. Tutor menjadi ujulg tombak dalam mendampingi belajar rnahasisw4 sehingga t€rcapai hasil belajar yang
optimal. Seorang tutor sebagai tenaga profesional
di
bidangnya, hendaknya terus berusaha meningkatkan cihanya di dalam menjalankan tugas pembelajararl Keberadnan tutor d4lam proses pelrbelajaran. secara langsung akan mempdngaruhi pada kuatitas hasil belajar. Demikian pula hainya, bagittor Statistika Pendidikan. Tutor statistika pendidikan harus
mempunyai tanggung jawab terhadap keberhasilan pendamphgan mahasiswa dalam b€la.jar statistika pendidikan, Mengingat bahwa materi statistika pendidikan masih merupakan salah satu matakuliah yang tergolong sulit, maka penyampaian materi harus dirumuskan menurut model-model atau strategi-shategi yang tepat agar hasil pembelajaran yang dicapai lebih optimai. Selanjutnya, guna mencapai tujuan tcisebut kiranya diperlukan upaya tersendiri, dan salah satunya adalah melalui membangun konauan belajar mandiri. Hal ini rnengingat balwa statistika pendidikan merupakan matakuliah yang berdiri sendiri dan dipandarg sebagai dasar matakuliah yang baru akan dt'manfaatkan oleh para mahasiswa dalam bidang pen€litjan pada klususnya (Heriyanto, 2008 : 1)
.Berdasarkan rekapitulasi angket yang dit erikan pada waktu diseLenggarakan pelatihan Tutor UPBJJ Yogyakarta, diperoleh masukan bah{a matakuliah Statirtika Pendidikan selalu tidak pemah tuntas.
Matakuljah Statistika Pendidikan memiliki semngkaian mareri yang di dalamnya sarat d€ngan'laDbang atau simbol yang bersifat khusus. Lebih dari itu, rumus-rumus yang akan digunakan untuk men]€lesaikan soal-soal yang ada juga bersifat khusus. Sementa8 itu, ufutan materi yang adq oleh sebagian pihak dikatakan belum mencerminkan urutan yang mengarah pada maleai-materi prasyarat yang dapat digunalGn untuk melnpelmudah pemaha4an materi sela4;utnya. 117
Iletthanguh Kenu a,
Be
tdjai- \ldhdr'i .lalun ... ( lnkn in Ptunbaa. IatiRuiuti)
Pemasalahan ini seb€flarnya tidak pcrlu terjadi. jika se,tiap tutor telah mempersiapkan rancangai strategi )"ng mendukung Hd ini mengingat bahwa tutorial yang ditawarkan oleh Universitas Terbuka merupakan bantuan atau pendanpingan pada proses belajar mahasiswa. Universistas Terbuka menawarkan program-program pendidikan melalui sistem Pendidikan Jarak iauh ( Atwi, 2009 : I44 ). Lebih jauh, diuraikan bahwa Pendidikan Jarak Jauh pada intinya menuntut mahasiswa untuk
belajar mandiri. Belajar mandiri, dalam praktiknya para mahasiswa belajar sendiri-sendiri atau membentuk kelompok belajar. Atas dasar uraian telsebut, agar dapat dicapai hasil yang optimal seperti yang diiarapkan, tutor hendaknya dapat mentusun ancangan kegiatan pembelajaran sesuai strat€gi yang dipilihnya agar mencapai
kompetensj yang lelah ditetapkan mata kuliah. Rancangfi kegiatan pembelajaran terseblt, tidak lain dimaksudkan agar semlla materi yang ada dapat dipelajari secara mandiri dan tuntas. Di samping itu, kiranya materi alGn ddngan sendirinya mencapai keturtasan apabila setidaknya tutor mampu me,nbangun kemauan belajar mandiri bsgi mahasiswa. Ada beberapa cara dalam rangka pengemasan materi. agar dapat memenuhi harapan sehubungan dengan kegiatan pembelajaran atau tutorial. Salah satu cara yang dapal dipilih adalah mengikuti langkahlangkah sebagai berikut : a. Sistemafis, artinya materi yang ada tersusun saling befiubungan secara lungsional guna mempermudah pencapaian kompetensi.
b. Memadai. artinya cakupan materi pokok, pengalaman belajar, sumber-
'
sumber belajar, dan rumusan sistem evaluasi cukup untuk menunjang tercapainya ketuntasan belajar.
c. Menyeluruh, aitinya komponen materi mencakup
keseluruhan
kompetensi baik materi yaDg telah diurajkan dalam matakuliah hingga
meliputi ranah kognitit, afektif dan psikomotorjk. ( BSNP, 2006 : 14 )
r
i8
l'01
J6,\a 2. 15.Idha i2012:IltIJ8
LANDASAN TEORT STATISTIKA
B,
HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut disajikan tentsng cara, mekanjsme dan langkahJangkah guna membangun kemauan belajar mandiri berdasarkan hasil suatu penQlitian. Penelitian yang dilakukan berupaya uniuk mendeslripsikan strategi yang dipilih tutot dalam hubungannya dengan penuntasan matsri. Sehubungan dengan itu, bqrikut berturut-tlrut akan ditunjukkan langkahlangkah mulai dari metode peneiitian yang digunakan yailx : 1) Metode Obsefiasi, yaitu dengafl cara mengamati setiap aspek yang b€rhubungan dengan variabel pen€litian baik pengamatan langsung maL:pun secara lidak langsung. Pengamatan langsung berarti mengamati aspek yang sedang terjadi di lapangao,.sedang pengamatan tidak langsung bemrti
mengamati pada sejunlah dokumen yang ad4 2) Metode Deskriplif, menganalisis masalah yang ada ken'ludian menafsirkannya untuk "vaitu menunjukkan berdaiarkan pa& ael-::
r:r: r.:L
g
-<
tl .
n H,latar \trndn:dirrt /l r'Dha Pt. r.n., ^ph'.t\ Sementara iru. alat pengumpolan data yang dipilih meliputi
I.
bda?",
!
tti R,r.t
:
Angket. AnBkcukuerioner rnerupakan alar pengumpulan dara lang b
3. Variabel datr indikator untuk
petrgembangan angkel wawancara
rta Demsamatal mut:rI oalam dalam Droses Droses tutorial. No.
Mahasiswa
2.
lndikator
Variabel
Tutor
a.
Kesiapan mahasiswa mengikuti tutorial b. Keaktifan mahasiswa dalam kegiatan ' tutorial
c. Kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas Kesiapan tutor
- matei : logis, runtut, ada contoh
ilustrasi
dan
Konsep
- pengembangan
RAT /SAT
- taktu : kesesuaian waktu dengan dengan RAT dan kesesuaian waktu untuk tutorial dengan alokasi waktu dalafi KIT b. 'Pelaksanaan Tuto al : pendekatan. stratbgi, metode dan teknik Penutup: evaluasi / balikan, motivasi dan oeniimpulan t20
l/ol 36
No.
2. l5.Idhttt i 2012 : I ls'
133
Selanjutnla" s€bagai sdjek penelitian adalah Tutor Mataloliah Statistika Pendidika dan mahasiswa yang sedang m€nemp h atau
pemah menempuh matakuliah tersebut di UPBJJ Yogyakarta yang 8 (delapan) wilayah yaitu : Kota Yogyakartq Kabupaten Sleman, Kabupaten Cunung Kidul, Kabupateo Bantul, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Purworejo, KabupBten Magelang dan Kota Magelang. Di samping itu, teknik aralisis data yang digunakan ddam penelitiar yaitu dipilih analisis deskriptif kualitatil Hal ini mengingat, bahwa dalam penelitian ini peneliti hanya betusaha menggambarkan dan nengint€rpretasi objek sesuai dengan apa adanya. (http://www.oddua[: unm.ore). S€hubungan dengafi itu, data yang diperoleh dilakukan pengkajiai\ kemudian satu persatu dianaljsis, ditelaah secelmal mungkin mengerui sebab akibat yang kemudian hasilnya digunakan sebagai unsur-unsur di dalam peaarikan kesimpulan. Dengan analisis deskriptif, lebih memungkinkan untuk melakukan analisis artar variabel datl dapat mengernbangkan generalisasi yang m€mpunyai validilas yang bersifat
meliputi
ul'llum.
Ada 2(dua) alasan yang perlu disanrpaikan sehubungan dengan pemilihan teknik analisis data yajtu : l) Menurut pengamatan secara empiris, diperoleh kesimpula[ bahwa sebagian besar laporan yang masuk berpola deskriptif, 2) Dengan analisis deskdptif, diperoleh manfaat unnrk mendapatkan variasi pembahasan permasalahan yang be*aitan dengan tingkah laku manusia dan keadaan iai banyak ditemui dalam bidang pendidikan (Saituddin.: 2005) Dalam rangka menindaklanjuti progmm peDdidikan dasar sepe{ti yang diharapkan tersebu! maka kesadaran akan perilaku belajar khususnya bagi para guru pada lembaga PAUD dan PGSD merupakan sualu dorongan positif . guna rnemenubi kebutuhan diri sendiri. Sehubungan dengan itu. tidak dapat dipungkiri bahwa perilaku belajax menghadapi serangkaiao pemikiran mulai dari apa saja yang mereka inginkan, apa yang harus dilakukan dan direncanakan serta cara-cala melangkah sehingga dapat memenuhi semua keinginannya. Di lain pihak, sarana fisik Inhrk penyelenggaraan pendidikan selalu ada keterbatasan. Rumusan frogram-progtam pendidikan seolah-olah 121
\l.hlb.tngun Kenwan
De
ldjat .\.lukdr-i .I.lurr . . (tukn
i11
Ptunnna. Titi R.ti'ti)
terus tertinggal sebagai akibat perkembangan ilmu d&n teknologi. Dalam beberapa hal pendidikan diselenggarakan agar masyarakat tidak disebut sebagai kelompok yang ketinggalan zaman. Pendidikan orang tua kumng
mendapat perhatian, karena dianggap tidak terlalu penting (Atwi Suparman, 2009 : 1). Kenyataan ini, dalam dasa warsa terakhir telah bergeser. Perke rbangan yang ada menun_jukkan bahwa seidng dengan kemajuan teknologi, banyak membutuhkan peranan dan pemikiran manusia yang berakibat diperlukannya pengembangan penyediaan pendidikan lang sesuai. . Konsekuensi logis yang terjadi adalah Sistem Belaiar Jarak Jaull (SBJJ). Dalani SBJJ, keberadaan tutor merupakan salah satu unsur penting bagi keberhasilan program secara keseluruhan. Keterlibatan tutor dalam SBJJ menuntut terjadinya pemahaman te0tang berbagai inlbrmasi yang berkaitan secara keseluruhan. SBJJ sendir; merupakan sisten belajar yang diselenggarakan secara inandiri dinana mahasiswa tidak bertatap muka atau bdftemu langsung dengan dosen sebagaimana pembelajaran
tatap muka (Ratnawati, 2008 : 2). Komunikasi mahasiswa dengan pengajar dilakukan melalui media cetak dan non cetak. Dalam SBJJ menerapkan berbagai pendekatan pembelajaran yang relatif baru dan betdasar asumsi bahwa proses pembeiajaran harus dirancang dengan atau tanpa dosen. SBJJ memberikan kelonggamn kepada para pebelajar untuk terus belajar melaliri berbagai sumber sesuai dengan tuntutan
ilmunya. Komponen dtama dalam SBJJ yang turul mempengaruhi baik .buuknya kegiatan pembelajaran menurut Ratoawati (2008i adalah bahan ajar, korlponen pelayanan nMhasiswa dan komponen pengujian. Ketiga komptinen ini seeaaa bersama-sarna menentukan keberhasilan proses belajar dalam SBJJ. Kirmpbnen bahan ajar dan pengujian merupakan komponen yang relatif frudah dikendalikan kualitasnya karena ditangani langsung oleh institusl tetapi komponen layanan mahasiswa agali sulit dikendalikan kualitasnya karena tidak sepenuhnya dilangani institusi. Komponen ini diantaranya ditangani oleh Koordinator BBLBA dan oleh tutor-tutor yang ada di daerah. Sebagai akibat langsung. maka
'
122
lol.36 No 2.
liJa u i2012:lt5 lt8
kesenjangan mutu produk pendidikan dapat saja terjadi aotara sekolah, perguan tinggi yang satt dengan sekolab, pe.guruan tinggi yang lain.
Mutu lullrsan seseorang pada umumnya hanya alitinjau dari banyak sedikitnya siswa,hahasiswa yang Iulus de[gan waktu }?ng rclatif singkat. Tinggi rendahnya prestasi leolah-olah masih banyak terabaikan. Padahal. tinggi rcndahnya prestasj belajax sebeDarnya merupakarl masalafi lang 'eriLr. kiusu:nya bagi para pengajar. Dianrara salah saru penlebabnla anlar.r lain dalang dari pengajar alau bahkan dataDg dari pa€ pebelajar. Antara peng4iar dan pebelajar di dalam upaya rnengkaji dan menelaah suatu materi pembelajaran tertentu hendaknya harus tercipta langkahlangkah yang seimbang. Di samping itu semua, seorang pengajar kiranya perlu sekali mengetahui hasil kerja dari yang telah mereka lakukan. Pengajar dalam hal ini tutor, hendaknya telah berpikir jauh ke depan bagoimana agar sejumlah materi yang akan disampaikan dapat diselesaikan tepat pada waktonya. Dalam praktik sehari-hari banyak fakior lain yang berpengaruh terhadap tercapainya suatu tujuan sp€rti ini. Cuna memperjelas kajian sehingga mencapai pada sasamn sesuai dengan permasalalm yang dirumuskan, maka berturut-turut diberikan uraian
l.
:
Mahasiswa PGSI) Mahasiswa PGSD nemiliki karakte.istik yang spesifik. Atas dasar syarat-syant yang telah ditentukan mahasiswa PGSD berasal .dari semua lulusan SMTA dan /atau sekolah-sekolah yfig seder.rjat sena memilili pengalaman \ i)ata bakli minimal I (saru) rahun. Melihar dari persyamtAn rnasukan. lelah dapal digambarkan beEpa 'spesifiknya, keadaan rrahasiswa PGSD. Dalam satu kelompok belajar, mahasiswa PGSD dapat saja terdiri dari beraaeka ragam perbedaan seperti : usia, penghasilan, status, pengalanLan pendidikarL ijazah, IQ dan masih banyak lsgi aspek-aspek yang lain dan sernua itu perlu memperoieh penanganan yang ,,berbeda". Kemajemukan mahasis\ra pcSD tersebut, apabila dilihat dari Iatar belaLalg,jazah dengrn tanpa balasan tahun. mala pendidilan mahasiswa PCSD )ang digmakan maiuk dalam kelompol
l2l
.\le
nlha Eun
Ke
nta .n Reldjat \ldhdn i delu,r ... ( hkintin
P rurtaha.
I Itj R.tjdti)
pendidikan andragogi. Menurut pendekatan andragogi, belajar dipandang sebagai suatLr proses pemecahan masalah daripada proses pember;an materi pelajaran (ht1p://re-searhengine.com). Oleh karena
itu. dalam kegi:itan
belajar'. peran
tutor harus
benar-benar
mengantarkan wawasan yang kornprehensif seputar belajar mandiri. KeadMn ini perlu dipertegas lagi bahwa pada umumnya kelompok orang dewasa itu dalarr beberapa hal harus diperlakukan berbeda dari rcmaja atau anak-anak.. Aftinya, dalam setiap kelompok belajar hendaknya telah dapat dideteksi perbedaannya dengan sangat ielas tentang makna perbedaan tercebut yang berdampak langsung pada
kelancaraf jalannya t€nsformasi materi yang dipelajari. Perkembangan yang terjadi, menunjukkan bahwa seseorarg "dewasa" telah memiliki kemauan untuk mengarahkan diri sendiri untuk belajar. Dorongan hatj untuk kepentingan belajar terus berkembang dan sering kali justru berkembang sedemikian cepat untuk teris melajutkan proses belajamya bahkan tanpa batas. 2.
Kegiatan Tuforial. Tutorial adalah suatu proses p€mberian bantLlan dan bi'nbingan belajar dari seseorang kepada orang lain. Dalam sistem pembelajaran
jarak jaLrh tutorial merupakan bagian integral dari
proses
pembelajaran nahasiswa. Dalam tutorial terkandung berbagai aspek, bantuan belajar. interaksi tutor dengan mahasiswa, dan interaksi mahasiswa dengan mahasiswa. Tutorial dilakukan untuk membantu mahasiswa dalan memecahkan berbagai masalah belajar melalui penyediaan tambahan informasi. diskusi, dan kegiatan lain yang
dapat meningkatkan motivasi mahasiswa unnlk belajar dan menyelesaikai s10di. Tutorial juga dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa agar mau dan rnampu belajar mandiri. Tutorial merupakan pendampingan belaja.. Kegiatan belajar itu sendiri merupakan proses mental dan emosional (Toto Rokhimat, 2003 : l). Di samping itu, dalanr pelaksanaan kegiatannya tutorial telah diatur menurut mod€f:model tertentu yang telah dikenal dengan istilah PA1 - tJT. Masing-masing model memiliki konrribusi
t1
I,'tl
36 No 2, ]J JdnMti 2t)J2 : I 15-138
yang berbeda s€hingga dalaft pelaksanaan kegiatan tutorial dapat dipilih sesuai dengan karakferistik materi )ang akan ditutorialkan. Tutor meiupakan seseorang yang terdidik melalui latihan singkat (Atwi, 2009 : 20?). Keberadaan tutor ;n;, perlu diupayakan dengan baik agar kegiatan tdtorial selalu berhasil sesuai dengan tujran ya[g telah dirumuskan sem! a. Peranan tltor merupakan fasilitator, medialor dan katalisator pada peristiwa interaktif antam siswa./peserta didik dengan mat€ri pembelajaran. Pada um0mnya tutor sangat besar manfaatnya dalam memberikan bimbingan dan arahan terutama untuk kom{nikasi timbal balik. Dalam kaitannya dengan belajar mandiri, keberadaan tutor pada umumnya sangat nlembantu keberhasilan belajar para sisdpeserta didik atau mahasiswa. Namun demikian, terkadang tordapat juga siswa/peserta didik atau mahasiswa dalam betrajar mandiri tanpa banhran tutor juga sama-sama memperoleh keberhasilan. Kegiatan lutorialyairg dharapkan sebenamya tidak ha{ya sebagai pengelolaan seratgkaian moteri )ang kemudian dapal dikemas menjadi sejumlah pertemuan, tetapi lebih dapat menjembatani berbagai keluhan yang berupa masukan dad siswa,/peserta didik atau malasiswa. Hasitnya, materi tutorial dapat disatupaikan secam menyeluruh dan mahasiswa merasa puas karcna terpenuhi dan ierlalaninya kebuluhan pedagogik yang disarnpaikan sesuai dengan materi-rnateri yang menjadi beban dalam studinya.
3.
_
.StatistikaPendidikan Statistika .Pendidikan merupakan salah satu matakuliah yang harus diambil dan ditampuh oleh sctiap mahasiswa PGSD. Statistjka 'Pendidikan. dapat dipandang sebagai dasar mata kuliah yang baru akan dimadaatkan oleh para mahasiswa dalam bidang penelitian khususnya bagi para mahasiswa yang memilih jalur skripsi. Sesuai dengan namanya, ."Statistika Pendididkan" dalam utaian-umiannya berkenaan dengan rumrs-rumus yang digunakan begitu saja tanpa dilengkapi dengan penututan-penuunnya. Mat€ri mata kuliah statistika pehdidikan dibelkan dalan 3 (liga) SKS yang disajikan dalam 9 (sembilan) modul" Kesembilan modul tersebut adalah: l).. 125
\lenbahgn Kek M, Belajar 1ldrdnid.lldh
.
(Ttkihlin Irltnnraa ln!iR.tiuti)
Pengetahuan dasar statistika. 2). Penyajian data dalam bentuk label, 3). Penyajian data dalam bentuk diagmm.4). Ukuran pemusaran, J). Ukuran lokasi dan dispersi, 6). Ukuran kemiringan dan kerunc;ngan, 7). Kurva normal din pengguaarinya, 8). Kurva-kurva lainnya dan penggunaannya, dan 9). Distribusi sampling. Dalam mempelajari ke
9
(sembilan) modul tersebut, disarankan agar peserta didik/mahasiswa mempelajarinya secara berur tan dimulai dari modul I sampai dengan modul 9 menurut cara yang berkesinambungan. (Heriyanto. 2000 : 1) Sementara itu. menurut alasan yang silatnya klasik matakuliah Statistika fendidikan ini dinyatakan sulit dan bahkan sangat sulit. Padahal, statistika pendidikan sebagai jenjang awal unruk mempelajari maleri yang masih ada hubungannya dengan masalah
: l). Kesulitan dalam mempelajari statistika pendidikan sebenarnya tidak perlu dikawatirkan. Secara langsung ?taupun tidak langsung, materi yang dipelajari dalam statistika pendidikan, selalu dihubungkan dan ditemui dalam statistik (Heriyanto, 2008
kehidupan nyata sehari-hari, Misalnya :menghitung rerata. menentukan nilai tengah, memutuskan besaran simpangan baku, kurva normal dan sejenisnya. Namun, pada umumnya omng kebanyakar hanya memandang kesulitan statistika pandidikan dari sebelah sisi tertentu. Sisi tersebut yang dimaksud tidak lain yaitu bahwa dalam statistika hampir semua pembahasan mater; terkait dengan matefiatika. Sementara ;tu, masalah matematika sampai saat ini masih tetap dipandang sebagai suatu pelajaran yang tidak pemah mUdah Para mahdsiswa diwajibkan mengikuti tutorial menurut alokasi waktu sepgrti yang telah ditentukan. Mahasiswa harus mencapai kompetensi matakuliah sesudi dengan sistematika umian materi yang ada dalam modul. Adapun. proses pembelaiaran yang harus
'
dilakukan berturuFturut mulai da.i uaian materi. memahami contoh. mendalami latihan membaca rangkuman dan mengerjakan soal sebagai tes formatif. Demilfian seterusnya. sehingga m€ncapai selu.uh materi dengan tidak meninggalkan petunjuk-petunjuk yang
tr6
lbl
36 No.2,
l5Januati2012:l15
telah disarankan dalam buku materi pokok. Maleri
138
statistika
pendidikan merupakan maleai awai yang berguna untuk memperkuat landasan guna mempelajari mata kuliah yang lain dan masih ada hubungannya dengan masalah statistika pada umumnya dan statistika pendidikan pada kiususr!". Lebih dari itu, dalam kehidupan modem seperti saat ini metode statistika telap harus diakui sebagai salah satu melod€ untuk mengumpulkan data. mengola]! menganalisis dan
menyimpulkan data yang nlasih akurat.
metode statistika
juga
Di
samping itu, dalam
membedkan cara-ca.a merumuskan kesimpulan berdasarkan pada ciri-cbi sampel terlentu menurlt hasil analisis s€mentara yang diambil dari suafu populasi. Seperti layaknya kemasan materi pembelajamn pada umunnya, kemasan materi statistika pendidikan dalarn tiap-tiap modul selalu
dibcrikan rurnusan kompetensinya, membatasi cakupan dan nrang lingkup, sehingga aktivitas pembelajarar lebih menjadi bermakna Dengalt d€mikian, pembelajar atau mahasiswa dapat terbantu terutama dahm menetralisir kekhawatirao yarg teiadi selarna ini. Oleh karena dalan mengkaji maieri statistika pendidikan pada intinya selah berhadapan dengan angka, bilangan dan tumuvhitungan serta muatan data yang serba tidak t€rbatas, maka kemudian dalam statistika menjadi lebih bersifat komplek. Namun, dibalik sifal kompJek ini mengandung pengertian bahwa ruang lingkup dan gerak kajian statistika berlaku untuk umum dan ba!*an semua bida{g ("http://shvoong.com) Pada umumnya, dalam statistika apapun jenisnya sefalu sarat dengan akunulasi bilangan dan rumus-rumus. Sehubungan dengan 'itu, guna mencapai kompe&nsi yang telah dirumuskan maka setiap permasalahal atau kesulitan harus selalu ada upaya pemecahannya. Adapun djantara usaha. yang disarankan guna memperk€cil pernasalaharL yaitu dapat membaca langsung pada buku induknya sepefli yang tercanturn dalam dallar pustaka selama benar-benar dapat membqntu pemahaman dan bukan m€nambah permasalahan. l)emikian pula permasalahan atau kesulitan yalrg berkenaan dengan lemahaman rumus-mmus, maka dapat ditempuh dengan cara
|)1
lle"thorquh K.n'onr Eelajat itmditidalnn ... (htki"tin l'tunrono. lAt i Ralati)
menge{akan lat;han yang diulang ulang menurut teknik komputasi yang lepal. Hal ini sengaja disarankan sebagai p€lengkap dalam pemahaman materi. Dalam kegiatan pendalaman ini. ternasuk di dalamnya adalah kernauan belajir mandiri dalam penggunaan alat seperti kalkulator dan lain.sebagainya.. Kegiatan seperti ini, kiranya akan membuahkan hasil yang sernpuma apabila proses pendalaman dilakukan seoara berencana. terus menerus dan lengkap dengan alat dalarn hal ini kalkulator yang tipenya sama sehingga diperoleh 4.
tingkat keakuratan yang tinggi. Penyampaian Mateii Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan. nasih dijunpai adanya kegiatan tutorial yang dilakukan rnasjh seperti memberikan kuliah. Keadaan ini merupakan cermin yang idak sesuai dengan tuntutan kegiatan tutorial yang bengisyratkan mahasisrva untuk aktif \ehingga Lemandirian belajar mahasi.$a dapal meninglat. Kebcrhasilan lutorial lidak hanya ditunjukkan oleh penguacaan kompetensi ya0g dikembangkan dalam setiap matakuliah oleh peserta tuforial, tetapi juga keterlibatan mahasiswa dalam proses mencapai kompetensi. Dalam hal ini tutor, hendaknya mengacu kegiatan dengan menerapkan rnodel tubrial yang ada dan dapat dipiLih sesuai dengan karakteristik mated yang ada. Sebuah kegiatan pembelajaran agar mencapai tujuan yang
diharapkan, hendaknya dipedornani dengan sebuah desain peinbelajarani Dengan pedoman ini diharapkan kegiatan pembelajaran berlangsung secam efektif dan lebih terarah, karena segrang pengajar dalarn hal ini tutor lebih "disiplin" dalam menjalankan tirgasnya sebagai pemandu belajar. Kendati demikian, melalui perannya sebagai pemandu belajar mahasiswa, tutor boleh
melakukan "improvisasi" rlalam kegiatan pembelajaran. Artinya tutor memungkinkan melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak direncanakan sesuai kebdtuhan yang berkembang ketika kegiatan pembelajaran berlangsung- Namun. "improvisasi" tersebut harus tetap merujuk pada desajn pembelajaran yang telah dibuat. i28
rol.36 No.2,
15
Januart 2012 : I l5-138
Desain pembglaja@n harus senantiasa
mementingkan
mahasiswa sebagai subjek belajar, bahkan sebagai objek belajar pasif
yang hanya mendengarlan apa yang disafrpaikan tutor. Baik isi mateai maupun stmtegi pembelajarannya harus nemberi peluang reluas-luasnyo agar mahasisrio dapal mengLmbangkan poten5i belajarnla masing-masints seoptimal mungkin (Julaeha, 2007 : a.J) Apabila demikian, maka dalam. tutorial tatap muka, yang salah satunya merupakan sarana untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa melalukan _ belajar mandiri, maka seorang tutoi hendaknya harus marnpu meng0payakan mahasiswa akil dalam belajar dan selalu mempunyai partisipasi secara cptimal.
I,ANDASAN Pf,MIKIRAN PENELITIAN DAI,AM HI,]BUNGANNYA DDNGAN PENYAMPAIAN MATNRI
Model-Model
T
Stat€gi Penyampaian
Mat€ri Mata kuliah Statistjka Pendidilqr
129
llcnlbakg"n Kehitrtt, Beldjdr lla".lr-i daldrl ... (Txkini" Prdnoho, Tdli Rdjdti)
Untuk menuju sukses dalam belajar. seseorang
hendal
mampu bersos;alisasi dengan kemauan sendiri sehingga bermanfaat guna mengasah kemampuannya. Seseomng yang belajar perlu dibekali slBtu stratlgi yang daliat membantu dalam kepenlingan belajarrrya. Menyadari akan kebutuhan belajar, untuk mewujudkan proses pembelajaran statislika pendidikan yang lebih bennakna maka allnra seseorang yang belajar dan }?ng mengajar hendaknya saling kreatif dan inovatif dalam mengembangkan strategi penelaahan materi penbelajaran. Pengajar membangun kemauan belajar mandiri dan pelajar kemudian terpanggil untuk mempraktikkan kemampuan belajar mai'dir'1. Kajian kegiatan penyampaian materi pembelajaran
dirancang dengan baik. sehingga dapat memberikan pengalaDran belaiar yang rnelibatkan proses mental dan fisik rnelalui interaksi antar siswa, siswa dengan pengajamya" dengan lingkungan dan sumbet belajar Iainnya dalam rargka mencapai kompelensi sepefti yang diinSnkan. Kegiatan belajar barus diupayakan selah dalam kondisi yang menyenangkan, ietapi kadang-kadang belajar harus dengan dipaksa ftAp/eE!!1ell&.ryAldpl9$ ...). Dalam kenyataan yang ada, bagi seseorang yang bclajar tidak alan mudah untuk berkonsentras; apabila dirinya merasa. dipaksa. Oleh karena itu, perlu dicari .ialan baru agar belajar menjadi srlatu kebutuhan sehingga hasilnya efektil dan lebih bermakna. Dewasa ini telah banyak para ahli di bidang pendidikan y.ing mencoba mengembangkan tentang gaya dan teknik belajar sebagai upaya mencar; benfuk baru agar belajar nrenjadi relatif praklis dan hegernaran. Apapun betuknya, belajar membutuhkan! konsentrasi. Apabila demikian, orang yang belajar dituntut harus dapat mengelola sendiri tentang kondisi, tempat. waktu sehingga dapat meriaksimalkan hasil belajar seperti yang diinginkan. Dalam hubungannya:d€ngan kegiatan tutorial, kiranya yang -adalah sangat pealLr tentang aspek kesiapan belajar. Aspek dalam kegiatan belajar sangat beran?ka mgam adanya. sehingga apabila diterapkan pada sistem pembelajaran klasikal aspek yang beraneka
ti0
Va|. J6
l\o. 2, lj.lanuoti 2Al2 : I lj-138
ragan tersebut hendaknya yang sepadan dan dapal diterima oleh anSgota kelompok pada umumnya. Satu hal yang penting dan medadi pefinbangan adalah bahwa anggota kelompok secara utuh kesemuanya mengenali aspek yang dianggap menjadi penentu kesiapan belajar, sehingga majing-masing dapat mempemiapkan diri secara maksimal
,
Kegiatan tutorial, samt dengan kegiatan mempelajari modul. mempersyaratkan orang yang mgmpunyai ketekunan tinggi, sehingga mereka akan gelisah jika suatu lopik yang mereka baca belum selesai. Belajar rnodul hendakiya mengikuti aturan dan arahan seperti nembaca sedikit demi sedikit, membual ringkasan, mengerjakan soal-soal latihan dan kemudian memahami sambil berbuat mengeiakan soal-soal tes formatif. Dengan cara mengikuti aturan sepelti itu. diharapkan dalam menyelesaikan tugas membaca modul secara keseluruhan akan tercapai. Di samping itu, masalah pemecahan beban tugas rnenjadi lebih ringan dan mencapai (ompetensinla. Hal ini ada kaitannya dengan konsep belajar rnandiri yang menekankan belajar secara banyak berinisiatif denga[ atau pun tanpa bantuan omng lain pada waklu belajar. Kegiatan belajat mandiri akan terasa lebih efektif apabila teiah menyatu dalam kehidupan seseor,mg yang sedang belajar. Salah satu prinsip belajar mandiri adalah tahu dan rnampu kapan dibutuhkannya bantuan atau . dukungan- dar; pihak lain (http://edineulik.wordpress.com). Dengan demikian, melalui belajar mandiri seseorang yang belajar tjdak perlu khawatir kelorangan-waktu dan materi yang rnenjadi beban belajar ' tidak selesai dibahas. Hal idi mengingat bahwa semua beban studi adalah telah menjadi tanggungan dan kurvajibannya. Artinyq kapan berlennu dengan teman. seja:wat, kapan belajar bersarn4 kapan membahas materi. d€ngan tutor sehingga sampai pada waklu ujian seluruh materi r€latif tuntas dipelaiad. Pemanfaat4 medja pembelaiaran juga m€rupakan salah satu bentuk langkah yang berhubungan dengan tindakan tepat di dalam mensiasali belajar mandiri. Dalam hubungannya dengan belajar
Dalam mempelajari nodul,
l]1
tt,\,tt4 /u,t l , n,,,h,tt lrelorat lld,.Jir:d,1,,n, tthAnt,t,Pt,4t,.4, t r.P.rrt, modul. hendaknya sepakat dan tertanam bahwa modul nrerupakan sumber belajar alau bahkan modul dapat dipandang sebaga; pengajar/Dosen. Perihal pennasalahan semacam itulah yang harus disiasati oleh sesaorang yang .mengikuti sistern belajar rrandiri. Orang yang belajar mandiri harus pandai menyusun jadwal untuk menyelesaikan pembahasan baban ajar. Se,nua nrateri belajar yang ada harlB dipandang mewakili p€ngajar karena materi tersebut merupakan hasil pe,mikiran dari seorang pengajar.'lentu saja seomng yang belajar harus.konsisten mensiasati diri sendiri dan terpanggil untuk disiplin melaksanakan jadwal yang telah dibuat sendiri. Dengan a'emikian, melalui cara belajar rrandiri seseorang yang belaja. lebih fleksibel karena dapat menjalankan aktivitas belajar secara leluasa tetapi tuntas-
Strategi belajar mandiri pe' lu direncanakan denSan kcterampilan
yang khusus. Hal ini karena ada hubungannya dengan kebiasaan belajar tatap muka. Kegiatan belajar lIrandiri, seseomng harus terampil untuk mengatur waktu untuk kegiatan belajar dengan saksama. Demikian keadaannya. mengingat bahwa seseorang yang belajar biasa terjebak pada kegiatan-kegiatan yang sifatnya rutin, sehingga berakibat pada kegiatan belajar yang justru pada akhimya yang dilupakan. Seqrentara itu. k€giatan belajar tersebut sangat dibutuhkan karena tuntutan suatu pembelajaran. P.oses belajar
mandi.i, dapat dikatakan bahwa tidak ada orang yang membantu mengingatkiin atau mengajak selain diri sendiri. Dengan kata lain, dalam kegiatan belajar mandiri sebagai penyemangat. pendorong dan pemacu adalah diri p.ibadi seseorang yang belajar. Dalam hibungannya dengan belajar statistika pendidikan. untuk mewujudkan proses pengkajian yang lebih bermakna, maka tutor hendaknya senantiasa keaiif dan inovatif dalam hal mendampingi belajar hahasiswa. KondisL mahasiswa UT yang unik dan sistem pembelajaran jarak jauh:yang diterapkan m€ngisyaratkan tuior dan mahasiswa 3aling mengembangkan sistem pembelajaran yang lebih khusus. Melalui sistem pendidikan terbuka tentunya lebih fleksibel dan dapat diikuti oleh siapa saja yang melalukan tanpa dihantui latar
ti)
tol
36 No. 2,
li
Janxa i
20 I
2
: I I 5-l 38
belakang pengalaman pendidikan sebelunnya (Yusufhadi Miarso, 2005 : 299). K€pentingan belajar mahasiswa adalah mengkaji hal-hal yang sesuai dengan kebuluhannya. Sehubungan dengan itu, mahasiswa s€bagai warga belaja( perlu bekal kemampuan berupa cara-cara belajar sarnpai kepdda teknik belajax untuk merrecahkan masalah yang dihadapinya termasuk langka}langkah merun{askan materi yang tefikat secara mandiri. Kegiatan belajar dalam hal ini tutorial, harus memungkinkan mahasisrva sebagai walga belajar seharusnya pandai mensiasatj
menurut cara-iara teNendiri secara logis. Tutoaial
harus
dilaksanakan berdasarkan prinsip-pdnsip kebebasan, kemandirian, ketekunan dan tanggung jawab (htp://www.pelanei-tc.corn). Oleh
karena itu, kegiatan tutorial dipersiapkan kiNsus misalnya : kaitannya dengan mated dan pe4jadwalan. Prinsip belajar nundiri, kelompok dan tutor sebaya, hendaknya dijadikad kebutuhan guna m€ncapai kompetensi belajar yang samt dengan materi dan terbatasnya waktu. Sementara ihl tutor pada umumnya masih mendomirutsi proses tutorial dengan menera*an pendekatan tutorial
konvensional dan rutin. K€giatan seperti ini tampak bahwa tutor banyak yang meml ai kegiatan tutorialnla langsung pada paparan
materi, selanjutnya pedbahasan contoh dan kemudian diakhiri dengan kegiatan niengevaluasi melalui mengerjakan latihan
soaL.
Dengan demikian, makna tutorial ftLncu yang be&kibat terhadap . pemahaman mahasiswa yeng dangkal dan tidak torcapainya keseimbangan antara ketuntasan mate dengan ketercapaian kompensi belajarnya.. ' Berdasarkan data primer hasil penelitian, maka diperoleh informasi bahwa rata-rata tutor dalam melaksanakan kegialan tutorial diawali dengan. pen€rapan metode dalam hubungaanya dengan penyampaian materi. Hasil penelitian denunjukkan bahwa k€banyakal tutor dalam penyampaian hated cenderung memilih metode lanya jawab, diskusi, pembedan fugas dan sistem seminar. Diantara metode tersebu! {utor kebanyakar cenderung meneraglan dan memilih si.rem seminar. Kec€nderungan ini sehubungan dengan
lJi
rlenbaagh Kehtuun Relrjar l.tdndt i dd14 ... (fukntlin Pnn.ha.
I.ti Ri(tiJ
alasan yang disampaiakan yaitu sangat bermanf'aat
untuk menyelesaikan pembahasan materi yang dirasa cukup rtemerlukan waktu untuk meny€lesaikan pemtlahasannya. Sedangkan 3 (tiga) metode yang lain -jirga cukup beralasan, mengapa tidak banyak diterapkan karena metode-metode te6ebut justtu memperlambat telhadap penuntasan mater;. Pengamatan selanjutnya adalah perihal tentalgjenis tugas yang diberikan pada saat tulorial. Perolehan dalam penelitian menunjukkan bahwa selama tutorial jenis tugas yang kebanyakkan dilakukan oleh tulor dapat dikelompokkan ke dalam : memp€lajari modul pada waklu t[todal. nenyusun ikhtisar, ,menyusun materi
simulasi dan menyelesaikan soal latihan dalam modul. Dari 4 (empat) kelompok tercebut, kebanyakkan tutor menerapkan langkah pemberian tugas pada saat tutorial yaitu menyusun materi simulasi. Dengan alasan yang sama, bahwajenis tugas ini menrpakan strategi yang terbaik dalam hubungannya dengan pemberian tugas di saat tutorial karena dapat dipakai s€bagai strategi untuk menyelesaikan materi yang harus habis dibahas pada waktu lutorial. Demikian halnya, kegiatan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas. Hasii penelitian menuniukkan bahwa sebagian besar tutor dalam hal yang berhubungan dengan kegiatan mahasiswa untuk menyelesaikan tugas, maka tutor memilih oara yaitu duselesaikan dengan keria lelompok. Padahal. tutorial yang dharapkan sebenarnya ddalah sebagai upaya pengelolaan serangkaian materi yang kemudian dapat dikemas menjadi sejumLah pertemuan mgnurut kompetensi yang ingin dicapai. Oleh karena itu, seorang tutor seharusiya tidak pertu mengeluh perihal yang berhubungan dengan rvaktu, tetapi lebib dapat menjembatani keluhan tersebut. Hasilnya. rnateri tutorial daiat disampa;kan secara menyeluruh dan mahasiswa merasa puas karena terpenuhi dan terlayaninya kebutuhan pedagogik yang disampaikan sesuai dengan materi-materi yang menjadi Iteban dalam studinya. Lebih dari itu, Iagi-lagi tutor senanliasa mempunyai talgging jawab menciptakan motivasi agar mahasiswa menghabiskan waktu untuk kegiatan belajar mandiri.
li4
val 36 No.2,
15
-Iahuori 2012
: lli ll3
D€ngan kata lain, tutor hendaknya s€nantiasa terpanggil untuk membangun kemauan belajar mandiri mahasiswa agar kegiatan turoriul dapat mencapai lotnpetensin)a. Aspek berikutnya lang juga dijadikan fokus pengamatan dalam ponelitian ini adalah kegiatan artor dalam memotivasi keberhasilan mahasiswa. Informasi yang diperoleh dapat dibilang bahwa sudah cukup memadai. Artinya upaya. tutor dalam kegiatan memotivasi keberhasiian mahasiswa telah menunjukkan langkah-langkah yang pedagogis. Langkah ini_dimulai dari memberikan latihan, merespon, menggilirkan pedanyaan, penguatan dan balikan rata-rata tutor lelah melakukan. Lebih dari itu, sebagai gambaran yang objektifte*adap pelaksana2n tutorial tatap rnuka matakuliah statistika pendidikan. berdasarkan pada hasil penelitian diperoleh informasi bahva : (a). Tutor menyampaikan tujuan pada setiap tutotial, (b) Kegiatan menjembatani irateri yang akan dibaias dengan materi sebelumnya, (c) Memolivasi mahasiswa dalam meniigkalkaD proses dan hasil pembelirjaran, (d) Mereviu materi tutorial, (e) Menambah wawasan kepada mahasiswa melalui penekanan terhadap konsep esensial, (fl Mengingalkan kon5ep belojdr mandiri. (g) Mcranglum hasil pembelajaran, (h) Memberikan tugas untuk kegiatar tuiorial berikutnya
C.
KESIMPULAN DAN SAITAN ,A, Kesimpuhtr Perolehan hasil penelitian di lapangan, menunjukkan bahwa kebanyakan peny(mpaian materi pada waktu tutorial adalah ' sebagaiberikut: 1. Kegiatan awal, rata-mta tutor belum melakukan penggalian pemahaman mahasiswa tentang substansi nata kuliah yang telah dikuasai atau materi yang akan ditutorialkao. Sesuai dengan panduan pelaksanaan tutorial, hal seperti ini peoting karenb.untuk rnenyiapkan djri mahasiswa agar senantiasa terlibat akifdalan set-iap kegiatan tutorial dalam hubungannya dengan upaya memotivasi belajar mandiri. Selanjutnya, t:15
)lcnlhanga, Kehtudh Belajar l l.rk.ln i
hlutn
..
(
litki tik Prdhloho lit
i R.Wt i)
kegiatan tutorial tidak bersilat rutinilas seperti halnya dengan kegiatan rnengajar.
2. Prins;p-prinsip tutorial yang harus diperhatikan sesuai dengan pedoman yaitu antara lain.bahwa tutorial merupakan suatu proses pemberian bantuan dan bimbingan belajar dari tutor kepada orang yang belajar. Kegiatan tutorial berbeda dengan kegiatan mengajar. OIeh karena itLr, penilihan melode plln harus disesuaikan dengan keadaan materi yang ada. Berdasar
informasi dari hasil penelitian, tutor cenderung memilih pendekatan kegiatan simulasi dalam setiap keSiatan tuto.ialnya. Padahal menurut pedoman yang ada. tutorial juga dimaksudkan untuk meningkatkan kemarnpuan mahasiswa agai mau membangun kemauan belajar mandiri. 3. Cara tutor di dalam meniotivasi k€berhasilan mahasiswa )aitu melalui langlah mere'pL,n penanlaan mahasis$a \ccara posilifdenghn menggilirl'an perun)aan tsuna mernicu Leterlibatan mahasiswa.
4.
Kegiatan dalam hubungannya dengan membuka dan menutup kegiatan tutoria'l yang dilakukan, kebanyakkan didominasi oleh kegiatan yang dapat menjebatani maleri yang akan dibahas
dengan materi lebelurnnya kemudian dila{iutkan dengan
B.
pemberian tugas untuk kegiatan berikutnya. Saran-saran ' Agar 'kegiatan lutorial dapat berjalan secara wajar dan mencapai tujuan, maka paia tutor hendaknya meyakini benar .bahwa kegiatan tutoial yang dilakLrkan telah sesuai dengan petunjuk ),a g ada. l'utor mata kLrliah statistika pendidikan pada khususnyq disarankan agar pengalokasian waktu benar-benar disesuaikan dengan bdbot mate.i yang ada dan bukan memasalahkan teitang banyak sedikitnya materi atau sukar mudahnF penelaahan: materi, tetapi tutor hendaknya mulai
mengambil langkah strategis dalam menuntaskan
dan
menyelesaikan rnateri yang sudai ditetapkan sesuai dengan jatah
wakfu yait0
8x
pertemuan. Satu-satunya cara yang dapat
ll.
lol
J6ND
2 l5,Inh,ffi2012 llt-llR
ditingkatkan penerapannya yaitu nembangun kemauan belajar mandi.iyang harus menjadi perhatian utarna.
REFtrRENSI BSNP. (2006). ,(r/ri,r1,
fl
Tingkat Sutuall Pelejaran Jenjang Pelldidikatl
Dtxar danMenengah. lakarh : Depdik0as lhat Hatimah.
Dlk.
(2008). Pembe laj arqn Bern'awanan Kemaryarakctan. Jakaft a lJniverditas Teft uka
Katalog. (2011). Pruptatil P?rdar. Jakafta : Universitas Terbuka Nar Herhyanto.(2008). Statistiktl Ddsat.Iakafta : Karunika
- lJT
Rokhimal,il oto. (2003). Sttukgi Belaiar MenEdj4l. Jakarla : Karunika TJT
-
Saifuddin, Azwar. \2005\. Metode Penelitiall. Yogy^kafta Pelajar
Siti Julaeha, (200'l). Kegiatan Renidial dan Pe
:
Pustaka
gd),oan- Jakarta
:
lJniversitas TerbulG
,
Suparman,
Atwi. Zuhairi. Aminudin. (2009). Pendidikan Jarak
./ata7,/a
:
Jauh,
Universitas l'erbuka
Tina Ramawati, Dewi Andriani. (2006). J'.Lr/en Belajar Jarak Jauh, Jakada : Universitas :Terbuka
Yusulladi Miarso.(2005).. Menyenai Benih Teknologj Jakarla : PrenadaMedia
'
t3'7
Fendidikan,
tlenbangu Keha ah Beldjat l{dkdr'iddlan .. (T kniia }rnrono, Tati R.iuti)
/
http://re.searhengine.com
0306 supriyadi-htrnl/ Jum at, 04 Irebruari
2011- lam : 08.30.
http://www.shvoong.com/exact-sciencds/statistics/202798 Senin, 02-05-201
1
,
1
-peneenian,
Jam: 15.10
http://ww-,panduan-unm.org/ind€x.php/drt;kel-nalar/penelitian/163deskiprif.himl. Rabu, 03 Mei 201 I, Jam : 09.16 http://edingulik.JvordpEss.oom . l2 Mei 201 I. Jam : 08.54
http://www.pelansi-tc.com, 23 Maret 2011, Jam : 10.45 http://www.oocities.o