R/045.AGA/11.3/2011 PT BANK KESAWAN Tbk BALANCE SHEETS As of December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
PT BANK KESAWAN Tbk NERACA Per 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah Penuh)
ASET
Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain (Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 3.337.211 dan Rp 1.066.748.402 per 31 Desember 2010 dan 2009) Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain (Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Nihil dan Rp 4.179.088.213 per 31 Desember 2010 dan 2009) Efek-efek (Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 305.094.257 dan Rp 355.899.257 per 31 Desember 2010 dan 2009) Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Pihak Ketiga (Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 17.450.816.469 dan Rp 15.376.804.492 per 31 Desember 2010 dan 2009) Aset Pajak Tangguhan Aset Tetap (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 44.254.613.591 dan Rp 40.671.916.923 per 31 Desember 2010 dan 2009) Agunan yang Diambil Alih (Setelah dikurangi penyisihan kerugian sebesar Rp 10.857.156.903 dan Rp 11.906.663.344 per 31 Desember 2010 dan 2009) Pendapatan yang Masih Harus Diterima Biaya Dibayar Dimuka Aset Tidak Berwujud (Setelah dikurangi akumulasi amortisasi masing-masing sebesar Rp 657.073.564 dan Rp 389.331.345 per 31 Desember 2010 dan 2009) Aset Lain-lain JUMLAH ASET
Catatan/ Notes
2010 Rp
ASSETS
2.b, 2.c, 2.h, 4 2.b, 2.c, 2.i, 5
37,124,193,164 165,866,772,099
34,367,655,079 98,789,349,233
2.b, 2.c, 2.i, 6
176,209,334,882
79,638,706,699
2.b, 2.c, 2.j, 7
206,526,186,384
95,914,669,675
2.c, 2.k, 8
180,732,121,996
520,027,581,163
2.c, 2.l, 9 2.c, 2.m, 10 2.ad, 36
42,943,930,737
--
124,028,498,469
128,499,790,492
1,558,278,099,637 4,486,235,699
1,289,169,598,661 4,895,769,616
2.n, 2.o, 11
34,961,598,018
39,069,271,733
2.p, 12 13 2.q, 14
18,558,634,873 15,502,108,457 7,880,619,775
25,384,561,347 12,289,910,420 7,965,327,638
2.s, 15 2.q, 16
881,961,307 15,935,174,758 2,589,915,470,255
898,712,786 10,879,994,891 2,347,790,899,433
2.x, 20.c
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
Final Draft/March 22, 2011
2009 Rp
Cash Current Accounts with Bank Indonesia Current Accounts with Other Banks (Net of allowance for impairment losses of Rp 3,337,211 and Rp 1,066,748,402 as of December 31, 2010 and 2009, respectively) Placements with Bank Indonesia and Other Banks (Net of allowance for impairment losses of Nil and Rp 4,179,088,213 as of December 31, 2010 and 2009, respectively) Securities (Net of allowance for impairment losses of Rp 305,094,257 and Rp 355,899,257 as of December 31, 2010 and 2009, respectively) Reverse Repo Loans Related Parties Third Parties (Net of allowance for impairment losses of Rp 17,450,816,469 and Rp 15,376,804,492 December 31, 2010 and 2009, respectively) Deferred Tax Assets Fixed Assets (Net of accumulated depreciation of Rp 44,254,613,591 and Rp 40,671,916,923 as of December 31, 2010 and 2009, respectively) Foreclosed Assets (Net of allowance for possible losses Rp 10,857,156,903 and Rp 11,906,663,344 as of December 31, 2010 and 2009, respectively) Unearned Revenues Prepaid Expenses Intangible Assets (Net of accumulated amortization of Rp 657,073,564 and Rp 389,331,345 as of December 31, 2010 and 2009, respectively) Other Assets TOTAL ASSETS
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Financial Statements 1
paraf:
R/045.AGA/11.3/2011 PT BANK KESAWAN Tbk BALANCE SHEETS (Continued) As of December 31, 2010 and 2009
PT BANK KESAWAN Tbk NERACA (Lanjutan) Per 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah Penuh)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Kewajiban Kewajiban Segera Simpanan Nasabah Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Pihak Ketiga Simpanan dari Bank Lain Hutang Pajak Estimasi Kerugian Komitmen & Kontinjensi Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Beban yang Masih Harus Dibayar dan Kewajiban Lain-lain Jumlah Kewajiban Ekuitas Modal Saham - nilai nominal Rp 250 per saham Modal Dasar - 10.000.000.000 saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 626.523.750 saham Agio Saham - Bersih Cadangan Umum Saldo Laba Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
(In Full Rupiah) Catatan/ Notes
2.s, 17 2.b, 2.t, 18 2.ad, 36 2.t, 19 2.z, 20.a 2.g, 38 2.aa, 21 22
1.b, 23 2.ac, 24 25
2010 Rp
3,690,996,796
3,765,558,368
154,861,082,864 2,217,456,695,703 11,749,358,047 5,038,399,516 142,880,719 5,048,759,586
121,843,225,043 2,018,115,971,527 3,896,675,211 4,155,633,356 216,576,970 4,354,554,609
13,803,855,039 2,411,792,028,270
12,950,094,037 2,169,298,289,121
156,630,937,500 6,104,598,757 2,176,675,771 13,211,229,957 178,123,441,985
156,630,937,500 6,104,598,757 980,173,771 14,776,900,284 178,492,610,312
2,589,915,470,255
2,347,790,899,433
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
Final Draft/March 22, 2011
2009 Rp
LIABILITIES AND STOCKHOLDERS' EQUITY Liabilities Current Liabilities Deposits from Customers Related Parties Third Parties Deposits from Other Banks Taxes Payable Estimated Losses on Commitments & Contingencies Estimated Liability on Employee Benefits Accruals and Other Liabilities Total Liabilities Stockholders' Equity Capital Stock -par value of Rp 250 per share Authorized - 10,000,000,000 shares Issued and Fully Paid 626,523,750 shares Additional Paid-In Capital - Net General Reserve Retained Earnings Total Stockholders' Equity TOTAL LIABILITIES AND STOCKHOLDERS' EQUITY
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Financial Statements 2
paraf:
R/045.AGA/11.3/2011 PT BANK KESAWAN Tbk STATEMENTS OF INCOME For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
PT BANK KESAWAN Tbk LAPORAN LABA RUGI Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan/ Notes PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga Provisi dan Komisi Jumlah Pendapatan Bunga Beban Bunga Bunga Provisi dan Komisi Jumlah Beban Bunga
2.b, 2.u, 26, 36 2.v
231,245,404,591 27,058,015 231,272,462,606
210,979,042,400 6,240,892,116 217,219,934,516
2.b, 2.u, 27, 36 28
120,272,646,689 1,624,575 120,274,271,264
132,271,052,642 15,329,308 132,286,381,950
Interest Expenses Interest Fees and Commissions Total Interest Expenses
110,998,191,342
84,933,552,566
Interest Income - Net
2.w
1,925,857,068 1,405,500,000
1,687,585,158 291,668,992
2.f 29
599,740,000 9,005,545,986 12,936,643,054
1,060,686,064 10,578,858,421 13,618,798,635
OTHER OPERATING INCOME Fees and Commisions from Unrelated Loans Transactions Gain on Sale of Securities Unrealized Gain on Valuation to Market of Trading Securities - Net Others Total Other Operating Income
2.g, 30
8,781,601,378
7,096,815,867
ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES
2.y, 31 2.x, 32
44,814,825,980 47,939,486,976 5,120,670,634 2,316,839,034 861,083,953 662,617,962 2,259,112,957 103,974,637,496
40,812,288,467 35,885,877,653 3,729,263,334 1,572,355,101 734,053,724 569,149,645 1,394,546,598 84,697,534,522
OTHER OPERATING EXPENSES General and Administrative Personnel Outsourching Service Employee Benefit Administration and Forms Process Contributions and Donations Others Total Other Operating Expenses
11,178,595,522
6,758,000,812
OPERATING INCOME
(7,120,356,081)
(370,273,830)
NON OPERATING EXPENSES - NET
4,058,239,441
6,387,726,982
INCOME BEFORE INCOME TAX
(2,436,353,250) (409,533,917) (2,845,887,167)
(2,206,590,960) (192,796,647) (2,399,387,607)
1,212,352,274
3,988,339,375
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Provisi dan Komisi Selain dari Pemberian Kredit Keuntungan Penjualan Efek Keuntungan Penilaian Efek yang Diperdagangkan yang Belum Direalisasi - Bersih Lain-lain Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Umum dan Administrasi Tenaga Kerja Jasa Outsouching Imbalan Kerja Administrasi dan Proses Warkat Iuran dan Sumbangan Lain-lain Jumlah Beban Operasional Lainnya
2.aa, 21 33
LABA OPERASIONAL BEBAN NON OPERASIONAL - BERSIH
34
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
2.z, 20.b 2.z, 20.b
LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
1.94
2.a, 2.ac, 35
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
Final Draft/March 22, 2011
2009 Rp OPERATING INCOME AND EXPENSES Interest Income Interest Fees and Commissions Total Interest Income
Pendapatan Bunga - Bersih
PEMBENTUKAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI
2010 Rp
INCOME TAX EXPENSES Current Deferred NET INCOME NET INCOME PER SHARE
6.37
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Financial Statements 3
paraf:
R/045.AGA/11.3/2011 PT BANK KESAWAN Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS’ EQUITY For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
PT BANK KESAWAN Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan/ Notes
SALDO PER 31 DESEMBER 2008 Penyisihan Cadangan Modal Disetor Agio Saham Beban Emisi Saham Laba Bersih
25 23 24 24
SALDO PER 31 DESEMBER 2009 Penerapan Awal PSAK 55 (Revisi 2006) Penyisihan Cadangan Laba Bersih
3 25
SALDO PER 31 DESEMBER 2010
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Capital Rp
Agio Saham/ Additional Paid-In Capital
Cadangan Umum/ General Reserve
(Defisit) Saldo Laba/ (Deficit) Retained Earnings
Jumlah Ekuitas/ Total Stockholders' Equity
Rp
Rp
Rp
Rp
125,304,750,000
(1,634,335,943)
46,250,271
11,722,484,409
135,439,148,737
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2008
-31,326,187,500 ----
--8,771,332,500 (1,032,397,800) --
933,923,500 -----
(933,923,500) ---3,988,339,375
-31,326,187,500 8,771,332,500 (1,032,397,800) 3,988,339,375
Reserve Allowance Paid In Capital Additional Paid In Capital Stock Issuance Cost Net Income
156,630,937,500
6,104,598,757
980,173,771
14,776,900,284
178,492,610,312
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2009
----
----
-1,196,502,000 --
(1,581,520,601) (1,196,502,000) 1,212,352,274
(1,581,520,601) -1,212,352,274
First Implementation of SFAS 55 (Revised 2006) Reserve Allowance Net Income
156,630,937,500
6,104,598,757
2,176,675,771
13,211,229,957
178,123,441,985
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2010
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Financial Statements
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
Final Draft/March 22, 2011
4
paraf:
R/045.AGA/11.3/2011 PT BANK KESAWAN Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
PT BANK KESAWAN Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Bunga, Provisi dan Komisi Pembayaran Bunga Penerimaan Provisi dan Komisi Selain Kredit Pembayaran Kepada Karyawan Pengeluaran Lainnya Pembayaran Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak Pembayaran Pajak Arus Kas Sebelum Perubahan dalam Aset dan Kewajiban Operasi
34
Penurunan (Kenaikan) dalam Aset Operasi Efek Diperdagangkan dan Penempatan pada Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Kredit yang Diberikan Aset Lain-lain (Penurunan) Kenaikan dalam Kewajiban Operasi Kewajiban Segera Giro Tabungan Deposito Berjangka Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Kewajiban Lain-lain Arus Kas Bersih (Digunakan untuk) Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan/Pencairan Efek-efek Penambahan/Penempatan Efek-efek Penjualan dan Keuntungan Penjualan Aset Tetap Perolehan Aset Tetap Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
11 11
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Sewa Pembiayaan Penambahan Modal Disetor Arus Kas Bersih (Digunakan untuk) Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
2010 Rp
2009 *) Rp
230,271,007,073 (120,274,271,264)
218,555,410,154 (132,221,729,139)
1,925,857,068 (50,573,616,934) (19,063,124,183)
1,687,585,158 (38,915,140,987) (14,409,156,604)
(8,077,474,091) (1,236,296,166)
-(3,324,000,045)
32,972,081,503
31,372,968,537
(61,313,012,082) (277,274,719,594) (6,515,676,725)
(34,568,584,915) 54,266,321,268 (4,195,374,247)
(74,561,572) 129,427,127,234 82,353,222,712 20,578,232,051 694,204,977 1,560,882,359
1,281,232,315 30,428,297,189 120,361,929,705 (2,891,234,608) 65,065,307 (1,315,157,863)
(77,592,219,137)
194,805,462,688
129,044,000,000 (100,782,998,097) 2,168,961,922 (3,536,817,390)
--1,831,400,585 (5,011,768,356)
26,893,146,435
(3,180,367,771)
(357,585,070) --
(774,582,567) 39,065,122,200
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Proceeds from Interest, Fees and Commissions Interest Payments Proceeds from Fees and Commissions Other than Loan Payment to Employees Other Expenses Payment of Tax Assesment Letter and Tax Collection Letter Tax Payment Cash Flows Before Changes in Operating Assets and Liabilities Decrease (Increase) in Operation Assets Trading Securities and Placement With Other Banks and Financial Institutions Loans Other Assets Decrease (Increase) in Operation Liabilities Current Liabilities Current Accounts Saving Deposits Time Deposits Estimated Liabilities on Employee Benefits Other Liabilities Net Cash Flows (Used for) Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from Securities Placement in Securities Proceeds and Gain from Sale of Fixed Assets Acquisition of Fixed Assets Net Cash Flows Provided by (Used for) Investing Activities
(357,585,070)
38,290,539,633
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Leasing Increase in Paid in Capital Net Cash Flows (Used for) Provided by Financing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(51,056,657,772)
229,915,634,550
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
666,099,474,009
436,183,839,459
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
615,042,816,237
666,099,474,009
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR
* Disajikan kembali (lihat Catatan 2.a dan 46)
Restated (see Notes 2.a and 46)*
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
Final Draft/March 22, 2011
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Financial Statements
5
paraf:
R/045.AGA/11.3/2011
PT BANK KESAWAN Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
PT BANK KESAWAN Tbk LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan/ Notes
Kas dan Setara Kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Lain - jangka waktu jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Sertifikat Bank Indonesia - jangka waktu jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Jumlah Informasi Tambahan Arus Kas: Aktifitas yang Tidak Mempengaruhi Arus Kas: Akrual Pendapatan Bunga yang Masih Harus Diterima Aset Tetap yang Diperoleh dari Sewa Pembiayaan Pencadangan Cadangan Umum
2010 Rp
4 5 6
37,124,193,164 165,866,772,099 176,212,672,093
34,367,655,079 98,789,349,233 80,705,455,101
7
206,526,186,384
100,038,202,339
7
29,312,992,497 615,042,816,237
352,198,812,257 666,099,474,009
Cash and Cash Equivalents consist of : Cash Current Accounts with Bank Indonesia Current Accounts with Other Banks Placement with Other Banks mature within 3 (three) months since acquisition date Certificates of Bank Indonesia mature within 3 (three) months since acquisition date Total Supplemental Cash Flows Information: Activities Not Affecting Cash Flows:
12
15,502,108,457
12,289,910,420
Accrued Interest Expense
10 24
804,904,481 1,196,502,000
-933,923,500
Fixed Assets Acquired by Leasing Appropriation to General and Statutory Reserve
* Disajikan kembali (lihat Catatan 2.a dan 46)
Restated (see Notes 2.a and 46)*
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
Final Draft/March 22, 2011
2009 *) Rp
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Financial Statements
6
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
1. Umum
1. General
1.a. Pendirian Bank PT Bank Kesawan Tbk (“Bank”) didirikan pada tanggal 1 April 1913 dengan nama N.V Chungwha Shangyeh Maatschappij (The Chinese Trading Company Limited) berdasarkan Akta No. 53 yang dibuat di hadapan Notaris Leonard Hendrik-Willem Van Sandick tanggal 28 April 1913 dan diumumkan dalam Extra Bijvougsel der Javasche Courant No. 78 tanggal 30 September 1913.
1.a. Establishment of the Bank PT Bank Kesawan Tbk (“the Bank”) was established on April 1, 1913 initially under a name of N.V Chungwha Shangyeh Maatschappij (The Chinese Trading Company Limited) based on the Notarial Deed No. 53 of Leonard Hendrik-Willem Van Sandick dated April 28, 1913 and was published in the Extra Bijvougsel der Javasche Courant No. 78 dated September 30, 1913.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 191547/U.M.II tanggal 28 Oktober 1958, Bank memulai kegiatan operasionalnya sebagai Bank Umum.
Based on Decree of the Minister of Finance No. 191547/U.M.II dated October 28, 1958, the Bank started its operation as a commercial bank.
Nama Bank diubah menjadi PT Bank Kesawan berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 60 yang dibuat di hadapan Notaris Ong Kiem Lian tanggal 10 Maret 1965 dan memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/68/15 tanggal 3 Juli 1965 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 95 tanggal 26 Nopember 1965, Tambahan No. 395.
The Bank‟s name was changed into PT Bank Kesawan based on the Deed of Articles of Association Amendment No. 60 in presence of Ong Kiem Lian dated March 10, 1965 and has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decree No. J.A.5/68/15 dated July 3, 1965 and has been published in the State Gazette No. 95 dated November 26, 1965, Supplement No. 395.
Perubahan status Bank dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 22 tanggal 25 Juli 2001 di hadapan Notaris Fathiah Helmi, SH, dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 27 Desember 2001, dengan Surat Keputusan No. C-20973.HT.01.04.TH.2001, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 17 September 2002, tambahan No. 11113.
The change of the Bank‟s status from a private company to a public company is based on a Minute of Meeting No. 22 dated July 25, 2001 in presence of Fathiah Helmi, SH, a Notary, and had been approved by the Minister of Justice of Republic of Indonesia dated December 27, 2001 in his Decree No. C-20973.HT.01.04.TH.2001, also has been published in the State Gazette of Republic of Indonesia No. 75 dated September 17, 2002, Supplement No. 11113.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 21 tanggal 16 November 2010 yang dibuat di hadapan Notaris Fathiah Helmi, SH, tentang Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Kesawan Tbk. Akta perubahaan tersebut telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-55264.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 24 Nopember 2010. Sedangkan untuk perubahan kepengurusan, terakhir pada Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan Terbatas PT Bank Kesawan Tbk No. 22 tanggal 16 Nopember 2010 yang dibuat di hadapan Notaris Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta.
The Bank‟s Articles of Association has been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 21 dated November 16, 2010 in presence of Fathiah Helmi, SH, a Notary, regarding to the Statement of Extraordinary General Meeting of Stockholders of PT Bank Kesawan Tbk. The amendment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-55264.AH.01.02 Year 2010 dated November 24, 2010. Whereas the last change of the management is covered in the Deed of Minute of Meeting General Meeting of Stockholders of PT Bank Kesawan Tbk No. 22 dated November 22, 2010 of Fathiah Helmi, SH, a Notary in Jakarta.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum perbankan.
According to article 3 of the Bank‟s Articles of Association, the scope of activities of the Bank is to engage in general banking business.
Final Draft/March 24, 2011
7
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Bank memperoleh persetujuan menjadi Pedagang Valuta Asing berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 28/366/UD/DIR tanggal 4 Desember 1995.
Based on the Decree of the Director of Bank Indonesia No. 28/366/UD/DIR dated December 4, 1995, the Bank was granted a license to act as a Foreign Exchange Bank.
Bank memperoleh persetujuan menjadi Bank Devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 28/150/KEP/DIR tanggal 22 Pebruari 1996.
Based on the Decree of the Director of Bank Indonesia No. 28/150/KEP/DIR dated February 22, 1996, the Bank was granted a license to conduct foreign exchange activities.
Bank memperoleh persetujuan menjadi Bank Persepsi Kas Negara berdasarkan Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-452/MK.03/1996 tanggal 16 Agustus 1996.
Based on the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. S-452/MK.03/1996 dated August 16, 1996, the Bank was granted a license as a National Perception Cash Bank.
Kantor Pusat Bank berlokasi di Jalan Hayam Wuruk No. 33, Jakarta Pusat. Bank mempunyai kantor pusat non operasional, kantor cabang, kantor cabang pembantu dan ATM di seluruh Indonesia dengan rincian sebagai berikut:
The Bank‟s head office is located at Jalan Hayam Wuruk No. 33, Central Jakarta. The Bank has operates non operational head office, branch offices, sub branches offices and ATMs in across Indonesia, as follow:
Kantor Pusat Non Operasional Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu ATM
2010
2009
1 12 22 22
1 11 21 20
Non Operational Head Office Branch Offices Sub Branch Offices ATMs
1.b. Penawaran Umum Saham Bank Pada tanggal 31 Oktober 2002, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) berdasarkan Surat Keputusannya No. S-2369/PM/2002 untuk melakukan penawaran umum atas 78.800.000 lembar saham dengan nilai nominal dan harga penawaran sebesar Rp 250 per saham. Saham Bank tersebut telah diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tanggal 21 Nopember 2002.
1.b. Public Offering of the Bank's Shares On October 31, 2002 the Bank obtained an effective notification from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) in his Decree No. S-2369/PM/2002 for the public offering of its 78,800,000 shares with par value of Rp 250 per share at the offering price of Rp 250 per share. The Bank‟s shares have been traded in Jakarta Stock Exchange (JSE) since November 21, 2002.
Dalam penawaran umum saham ini dikeluarkan pula Waran Seri I (waran) yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham baru. Setiap pemegang 2 (dua) saham baru Bank memperoleh 3 (tiga) waran, sehingga jumlah waran yang diterbitkan adalah sebanyak 118.200.000 lembar. Setiap 1 (satu) waran berhak membeli 1 (satu) saham baru Bank pada harga pelaksanaannya. Waran yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan, yaitu terhitung sejak tanggal 21 Mei 2003 sampai dengan tanggal 18 Nopember 2005. Sampai dengan jangka waktu pelaksanaan terakhir tanggal 18 Nopember 2005, waran yang telah dilaksanakan adalah sebanyak 101.219.000 waran pada harga pelaksanaan Rp 250 atau seluruhnya sebesar Rp 25.304.750.000.
These new shares are furnished by Warrants Series I (warrant), and granted to the new stockholders as a compliment. The 3 (three) warrants will be given to every 2 (two) Bank‟s new shares, accordingly, the total number of warrants issued was 118,200,000. Each warrant had a right to buy 1 (one) Bank‟s new share at the exercise price. The execution period was from May 21, 2003 to November 18, 2005. Up to the last exercise date on November 18, 2005, the number of exercised warrants was amounting to 101,219,000 warrants at price of Rp 250 or totaling Rp 25,304,750,000.
Final Draft/March 24, 2011
8
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Pada tanggal 15 Juni 2009, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM berdasarkan Surat Keputusannya No. S-5209/BL/2009 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 125.304.750 saham dengan nilai nominal Rp 250 per saham yang ditawarkan dengan harga Rp 320 per saham. Saham Bank tersebut telah diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 13 Juli 2009 sampai dengan 15 Juli 2009.
On June 15, 2009, the Bank obtained an effective notification from the Chairman of BAPEPAM in his Decree No S-5209/BL/2009 for released the First Public Limited Offering (PUT I) by issuing the Rights Issue (HMETD) amounting to 125,304,750 shares with par value of Rp 250 per share with at an offering price of Rp 320 per share. The Bank‟s shares have been traded in Indonesia Stock Exchange (ISE) since July 13, 2009 until July 15, 2009.
Pada tanggal 27 Desember 2010, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) berdasarkan Surat Keputusannya No. S-11585/BL/2010 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) atas 2.935.263.768 lembar saham dengan nilai nominal dan harga penawaran sebesar Rp 250 per saham.
On December 27, 2010, the Bank obtained an effective notification from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institutions (BAPEPAM-LK) in his Decree No. S-11585/BL/2010 for released the Second Public Limited Offerinf (PUT II) of its 2,935,263,768 shares with par value of Rp 250 per share at the offering price of Rp 250 per share.
1.c. Penawaran Umum Terbatas Saham Bank Penawaran Umum Terbatas I Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Kedua pada tanggal 26 Juni 2009, sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris Fathiah Helmi, SH, No. 85 tanggal 26 Juni 2009, Bank mengadakan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 125.304.750 saham dengan nilai nominal Rp 250 per saham yang ditawarkan dengan harga Rp 320 per saham.
1.c. Limited Public Offering of the Bank's Shares The First Limited Public Offering Based on the Second Extraordinary Stockholders‟ General Meeting on June 26, 2009, as covered by notarial deed of Fathiah Helmi, SH, No. 85 dated June 26, 2009, the Bank released the First Public Limited Offering (PUT I) by issuing the Rights Issue (HMETD) amounting to 125,304,750 shares with par value of Rp 250 per share with at an offering price of Rp 320 per share.
Setelah PUT I, modal ditempatkan dan disetor Bank meningkat menjadi 626.523.750 lembar saham atau senilai Rp 156.630.937.500.
After the PUT I, the Bank‟s issued and fully paid capital increased to 626,523,750 shares or Rp 156,630,937,500.
Penawaran Umum Terbatas II Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Kedua pada tanggal 27 Desember 2010, sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris Fathiah Helmi, SH, No. 63 tanggal 27 Desember 2010, Bank melakukan Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 2.935.263.768 saham dengan nilai nominal Rp 250 per saham yang ditawarkan dengan harga Rp 250 per saham (lihat Catatan 45).
The Second Limited Public Offering Based on the Second Extraordinary Stockholders‟ General Meeting on December 27, 2010 as covered by notarial deed of Fathiah Helmi, SH, No. 63 dated December 27, 2010, the Bank released the Second Public Limited Offering (PUT II) by issuing the Rights Issue (HMETD) amounting to 2,935,263,768 shares with par value of Rp 250 per share with at an offering price of Rp 250 per share (see Note 45).
1.d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
1.d. Board of Commissioners, Directors and Employees Based on the Minute of Stockholders‟ General Meeting on November 16, 2010, as covered by notarial deed of Fathiah Helmi, SH, No. 72 dated November 16, 2010, the structure of the Bank‟s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2010 are as follows:
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 16 Nopember 2010, sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris Fathiah Helmi, SH, No. 22 tanggal 16 Nopember 2010, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Independen Komisaris Independen Komisaris Independen
Final Draft/March 24, 2011
Suroto Moehadji Yorrys Raweyai Nasrul Husin
9
Commisioners Independent President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
Direksi Direktur Utama Direktur Bisnis Direktur Kepatuhan Direktur Operasional
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Directors President Director Business Director Compliance Director Operational Director
Drs. Gatot Siswoyo Rusli, ST Yosep Solihin Yo, SH Dra. Hemawati
Suroto Moehadji dan Drs. Gatot Siswoyo efektif masingmasing sebagai Komisaris Utama Independen dan Direktur Utama setelah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia (BI) No.12/73/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 7 Juni 2010. Sedangkan Dra. Hemawati efektif sebagai Direktur Operasional setelah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia No.12/143/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 8 Nopember 2010.
Through letter No. 12/73/GBI/DPIP/Rahasia dated June 7, 2010, Bank Indonesia (BI) has approved Suroto Moehadji and Drs. Gatot Siswoyo as Independent President Commissioner and President Director of the Bank, respectively. Meanwhile, through letter No. 12/143/GBI/DPIP/Rahasia dated November 8, 2010, Bank Indonesia has approved Dra. Hemawati as Operational Director of the Bank.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 26 Juni 2009, sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris Fathiah Helmi, SH, No. 86 tanggal 26 Juni 2009, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
Based on Stockholders‟ General Meeting on June 26, 2009, as covered by notarial deed of Fathiah Helmi, SH, No. 86 dated June 26, 2009, the structure of Bank‟s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2009 are as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Independen Komisaris Independen Komisaris Independen
Tjahjana Tjakrawinata Yorrys Raweyai Nasrul Husin
Commisioners Independent President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
Direksi Direktur Utama Direktur Bisnis Direktur Kepatuhan
Dinno Indiano, SE Rusli, ST Yosep Solihin Yo, SH
Directors President Director Business Director Compliance Director
Nasrul Husin efektif sebagai Komisaris Independen setelah memperoleh persetujuan dari BI berdasarkan Surat No. 11/137/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 9 Oktober 2009.
Through letter No. 11/137/GBI/DPIP/Rahasia dated October 9, 2009, BI has approved Nasrul Husin as Independent Commissioner of the Bank.
Tjahjana Tjakrawinata masih dalam proses fit and proper test di Bank Indonesia, dan pada tanggal 23 Februari 2010 beliau mengajukan permohonan pengunduran diri.
Tjahjana Tjakrawinata was still in the process of fit and proper test in Bank Indonesia, but on February 23, 2010, he submitted his resignation.
Jumlah gaji dan kompensasi lainnya yang telah diterima oleh dewan komisaris dan direksi adalah sebagai berikut:
Total salaries and other remunerations that have been received by the board of commissioners and directors are follows:
2010 Rp Direksi Dewan Komisaris
2009 Rp
2,455,622,678 1,046,625,000 3,502,247,678
2,342,500,000 498,750,000 2,841,250,000
Directors Commisioners
Bank memiliki 636 dan 554 karyawan tetap per 31 Desember 2010 dan 2009 (tidak diaudit).
As of December 31, 2010 and 2009, the Bank has 636 and 554 permanent employees (unaudited).
1.e. Komite – Komite Bank Sesuai PBI No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, Bank telah membentuk beberapa Komite.
1.e. .Bank’s Committees To comply with PBI No. 8/4/PBI/2006 dated January 30, 2006 regarding the implementation of the Good Corporate Governance for commercial bank, the Bank has established several committees.
Final Draft/March 24, 2011
10
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Susunan Komite Bank per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut :
The member of the Bank‟s Committees as of December 31, 2010 were as follows:
Komite Audit Ketua Anggota Komite Pemantau Risiko Ketua Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua Anggota Anggota
Audit Committee Chairman Member
Nasrul Husin Setiawan Boedihardjo Suroto Moehadji Irzal Zaini
Risk Monitoring Committee Chairman Member
Yorrys Raweyai Nasrul Husin Steven Hartanto
Nomination and Remuneration Committee Chairman Member Member
Susunan Komite Bank per 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut :
The member of the Bank‟s Committees as of December 31, were as follows:
Komite Audit
Audit Committee
Ketua Anggota Anggota
Nasrul Husin Ade Purwadi Abdul Kholiq
Chairman Member Member
Komite Pemantau Risiko Ketua Anggota Anggota
Nasrul Husin Ade Purwadi Abdul Kholiq
Risk Monitoring Committee Chairman Member Member
Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua Anggota Anggota
Yorrys Raweyai Nasrul Husin Steven Hartanto
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Penting
2. Summary of Significant Accounting Policies
2.a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 disusun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) , termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) 2008, peraturan serta pedoman Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. VIII G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 termasuk Surat Edaran No. SE-02-BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perbankan dan sesuai dengan praktik-praktik perbankan pedoman Akuntansi serta pelaporan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Final Draft/March 24, 2011
Nomination and Remuneration Committee Chairman Member Member
2.a. Basis of Financial Statements Preparation The financial statements for year ended December 31, 2010 are prepared in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia such as Statement of Financial Accounting Standard (SFAS), include the accounting and reporting guidelines for Indonesian banking industry (“PAPI”) 2008, the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) rules and guidelines No. KEP-06/PM/2000 dated March 13, 2000, regarding the “Guidelines for the Presentation of Financial Statements” including Circular Letter No. SE-02-BL/2008 dated January 31, 2008 regarding Guidelines for Public Bank‟s Financial Statement Presentation and Disclosures and prevailing banking industry practices and accounting and reporting guidelines prescribed by Bank Indonesia.
11
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 disusun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”), khususnya PSAK No. 31 (Revisi 2000) tentang “Akuntansi Perbankan” termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) 2001, peraturan serta pedoman Badan Pengawas Pasar Modal No. VIII G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 termasuk Surat Edaran No. SE-02-BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perbankan dan sesuai dengan praktik-praktik perbankan pedoman Akuntansi serta pelaporan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
The financial statements for the year ended December 31, 2009 was prepared in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia such as Statement of Financial Accounting Standard (“SFAS”), particulary SFAS No. 31 (2000 Revision) regarding “Accounting for Banking Industry”, include the accounting and reporting guidelines for Indonesian banking industry (“PAPI”) 2001, the Capital Market Supervisory Agency rules and guidelines No. KEP-06/PM/2000 dated March 13, 2000, regarding the “Guidelines for the Presentation of Financial Statements” including Circular Letter No. SE-02-BL/2008 dated January 31, 2008 regarding Guidelines for Public Listed Bank‟s Financial Statement Presentation and Disclosures and prevailing banking industry practices and accounting and reporting guidelines prescribed by Bank Indonesia.
Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip berkesinambungan (going concern) serta berdasarkan konsep biaya historis (historical cost), kecuali untuk efek-efek tertentu yang dinyatakan sebesar nilai wajar, aset tetap tertentu yang dinilai kembali berdasarkan Peraturan Pemerintah, dan agunan yang diambil alih yang dicatat sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi.
The financial statements have been prepared with going concern principles and historical cost basis, except for certain securities that carried at fair value, certain fixed assets which are revalued in accordance with Government Regulations, and foreclosed assets that stated as net realizable value.
Laporan keuangan juga disusun berdasarkan konsep dasar akrual, kecuali untuk tagihan bunga atas aset produktif yang digolongkan sebagai “non performing” yang dicatat pada saat kas diterima (cash basis). Kebijakan akuntansi ini telah diterapkan secara konsisten kecuali apabila dinyatakan adanya perubahan dalam kebijakan akuntansi yang dianut.
The financial statements are also prepared on accrual concept basis, except for the interest receivables on earning assets which are classified as “non performing” are recorded on cash basis. This policy has been consistently applied and otherwise will be noted if any changes in accounting policies applied.
Laporan arus kas disusun dengan menggolongkan transaksi ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung yang dimodifikasi. Untuk penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal perolehan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.
Statements of cash flows are prepared by classifying the transactions into operating, investing and financing activities. The cash flows statement is prepared based on the modified direct method. For the statements of cash flows presentation, cash and cash equivalents consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks and short term highly liquid investments with original maturities of 3 (three months)or less from the acquisition date which not collateralized or not limited in use.
Sebelum 1 Januari 2010, kas dan setara kas untuk tujuan laporan arus kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Perubahaan tersebut sehubungan dengan dicabutnya PSAK 31, ”Akuntansi Perbankan” efektif tanggal 1 Januari 2010. Untuk tujuan perbandingan, laporan keuangan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dilakukan penyajian kembali (lihat Catatan 46).
Prior to January 1, 2010, cash and cash equivalents for the purpose of statement of cash flows include cash, current accounts with Bank Indonesia and current account with other bank. This change is due to the withdrawal of SFAS 31, “Accounting for Banks” effective January 1, 2010. Accordingly, for comparative purposes, the statement of cash flows for the year ended December 31, 2009 have been restated (see Note 46).
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah.
The reporting currency used in the preparation of the financial statements is Indonesian Rupiah.
Final Draft/March 24, 2011
12
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
2.b. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi.
2.b. Foreign Currency Transactions and Balances Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah amounts at the prevailing rate of exchange in effect on the date of the transaction.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan mempergunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB.
As of December 31, 2010 and 2009, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies have been translated using the Reuters rates at 16.00 Western Indonesia Time.
Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan kewajiban dalam mata uang asing dicatat sebagai laba atau rugi tahun berjalan.
The resulting gains or losses from foreign currencies translations are recognized in the current year statement of income.
Kurs spot Reuters yang berlaku pada 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The prevailing Reuters rates on December 31, 2010 and 2009 are as follows:
2010 Rp Euro
2009 Rp
12,017.99
13,582.37
Euro
Dolar Amerika Serikat Dolar Australia
9,010.00 9,169.48
9,425.00 8,474.02
United States Dollar Australian Dollar
Dolar Singapura
7,025.89
6,704.50
Singapore Dollar
Dolar Hongkong
1,159.08
1,215.36
Hongkong Dollar
110.75
102.13
Japanese Yen
Yen Jepang
2.c. Aset dan Kewajiban Keuangan (i) Aset Keuangan Bank mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (A) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (B) pinjaman yang diberikan dan piutang, (C) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (D) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
2.c. Financial Assets and Liabilities (i) Financial Assets The Bank classifies its financial assets in the following categories of (A) financial assets at fair value through profit and loss, (B) loans and receivables, (C) held-to-maturity financial assets, and (D) available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financials assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
(A) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
(A) Financial Assets at Fair Value Through Profit or Loss
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
This category comprises two sub-categories: financial assets classified as held for trading, and financial assets designated by the Bank as at fair value through profit or loss upon initial recognition.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini. Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok
A financial asset is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit-taking. Derivatives are also
Final Draft/March 24, 2011
13
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
diperdagangkan, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan terdiri dari efek-efek.
categorised as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments. Financial assets held for trading consist of securities.
Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi dan dicatat masing-masing sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari penilaian efek yang diperdagangkan yang belum direalisasi” dan “Keuntungan/(kerugian) dari penjualan efek. Pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok diperdagangkan dicatat sebagai “Pendapatan bunga”.
Financial instruments included in this category are recognised initially at fair value; transaction costs are taken directly to the consolidated statement of income. Gains and losses arising from changes in fair value and sales of these financial instruments are included directly in the consolidated statement of income and are reported respectively as “Unrealized gain (loss) on valution to market of trading securities” and “Gains/(losses) on sale of market trading securities”. Interest income on financial instruments held for trading are included in “Interest income”.
Perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui sebagai “Keuntungan/ (kerugian) dari penilaian efek yang diperdagangkan yang belum direalisasi”.
Fair value changes relating to financial assets designated at fair value through profit or loss are recognised in “Unrealized gain (loss) on valution to market of trading securities”.
(B) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
(B) Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: a) yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b) yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau c)
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than: a) those that the Bank intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the entity upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss; b) those that the Bank upon initial recognition designates as available for sale; or c) those for which the Bank may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration.
dalam hal Bank mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
Final Draft/March 24, 2011
These are initially recognised at fair value including transaction costs and subsequently measured at amortized cost, using the effective interest method.
14
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan adalah jumlah aset keuangan atau kewajiban keuangan uang diukur pada saat pengukuran awal dikurangi pembayaran pokok pinjaman, ditambah atau dikurangi amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai pengakuan awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai.
Amortized cost from the financial asset or financial liability is the amount of financial assets or financial liabilities measured at the time of initial measurement minus principal payment, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate method, calculated from the difference between the value of initial recognition and value to maturity and less any impairment.
Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai “Cadangan kerugian penurunan nilai” sebagai komponen pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi sebagai “Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai”.
In the case of impairment, the impairment loss is reported as “Allowance for impairment losses” as a component of deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables recognized in the consolidated income statement as “Allowance for impairment losses”.
(C) Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
(C) Held-to-Maturity Financial Assets
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali : a) Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b) Investasi yang ditetapkan oleh Bank dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) Investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
Held-to-maturity investments are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that the Bank has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
These are initially recognised at fair value including transaction costs and subsequently measured at amortized cost, using the effective interest method.
Pendapatan bunga dari investasi dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugi dan diakui sebagai “Pendapatan bunga”. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan nilai diakui sebagai “Cadangan Kerugian Penurunan Nilai” sebagai komponen pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui di dalam laporan keuangan sebagai “Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai”.
Interest income on held-to-maturity investments is included in the consolidated income statement and reported as ”Interest income”. In the case of an impairment, the impairment loss is reported as “Allowance for impairment losses” as a component of deduction from the carrying value of the investment and recognised in the consolidated financial statement as ”Allowance for impairment losses”.
Final Draft/March 24, 2011
a) b) c)
15
those that the Bank upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss; those that the Bank designates as available for sale; and those that meet the definition of loans and receivables.
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
(D) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual
(D) Available-for-Sale Financial Assets
Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Available-for-sale investments are financial assets that are intended to be held for indefinite period of time, which may be sold in response to needs for liquidity or changes in interest rates, exchange rates or that are not classified as loans and receivables, heldto-maturity investments or financial assets at fair value through profit or loss.
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau kerugian diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di laporan perubahan ekuitas, diakui pada laporan laba rugi. Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi.
Available-for-sale financial assets are initial recognised at fair value, plus transaction costs, and measured subsequently at fair value with gains and losses being recognized in the statement of changes in equity, except for impairment losses and foreign exchange gains and losses, until the financial assets is derecognised. If an available-for-sale financial asset is determined to be impaired, the cummulative gain or loss previously recognised in the statement of changes in equity is recognised in the consolidated statement of income. Interest income is calculated using the effective interest method, and foreign currency gains or losses on monetary assets classified as available for-sale are recognised in the consolidated statement of income.
Bank tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual.
The Bank has no financial assets classified as available for sale.
(E) Pengakuan
(E) Recognition
Bank menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk mencatat transaksi aset keuangan yang lazim (reguler).
The Bank uses settlement date accounting for regular way contracts when recording financial asset transactions.
(ii) Kewajiban Keuangan Bank mengklasifikasikan kewajiban keuangan dalam kategori (A) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (B) kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Kewajiban keuangan dikeluarkan ketika kewajiban telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
(iI) Financial Liabilities The Bank classified its financial liabilities in the category of (A) financial liabilities at fair value through profit or loss and (B) financial liabilities measured at amortized cost. Financial liabilities are derecognised when extinguished.
(A) Kewajiban Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
(A) Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan kewajiban keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
This category comprises two subcategories: financial liabilities classified as held for trading, and financial liabilities designated by the Bank as at fair value through profit or loss upon initial recognition.
Final Draft/March 24, 2011
16
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking. Derivatives are also categorised as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar kewajiban keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi sebagai “Keuntungan/ (kerugian) penilaian efek yang diperdagangkan yang belum direalisasi”. Beban bunga dari kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat di dalam “Beban bunga”.
Gains and losses arising from changes in fair value of financial liabilities classified held for trading are included in the consolidated statement of income and are reported as “Unrealized gain (loss) on valuation to market of trading securities”. Interest expenses on financial liabilities held for trading are included in “Interest expenses”.
Jika Bank pada pengakuan awal telah menetapkan instrumen hutang tertentu sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar), maka selanjutnya, penetapan ini tidak dapat diubah. Berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2006), instrumen hutang yang diklasifikasikan sebagai opsi nilai wajar, terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan.
If the Bank designated certain debt securities upon initial recognition as at fair value through profit or loss (fair value option), then this designation cannot be changed subsequently. According to SFAS 55 (Revised 2006), the fair value option is applied on the debt securities consists of debt host and embedded derivatives that must otherwise be separated.
Perubahan nilai wajar terkait dengan kewajiban keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui di dalam “Keuntungan/(kerugian) penilaian efek yang diperdagangkan yang belum direalisasi”.
Fair value changes relating to financial liabilities designated at fair value through profit or loss are recognised in “Unrealized gain (loss) on valuation to market of trading securities”.
(B) Kewajiban Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi
(B) Financial Liabilities at Amortized Cost
Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities that are not classified as at fair value through profit and loss fall into this category and are measured as amortized cost.
Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, the Bank measures all financial liabilities at amortized cost using effective interest rates method.
2.d. Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal neraca menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya, seperti quoted market price atau broker‟s quoted price dari Reuters dan BI-SSSS.
2.d. Determination of Fair Value The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the balance sheet date such quoted market prices or broker‟s quoted price from Reuters and BI-SSSS.
Final Draft/March 24, 2011
17
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini.
A financial instrument is regarded as quoted in an active market if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency, and those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm‟s length basis. If the above criteria are not met, the market is regarded as being inactive. Indications that a market is inactive are when there is a wide bidoffer spread or significant increase in the bidoffer spread or there are few recent transactions.
Nilai wajar untuk semua instrumen keuangan lainnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Dengan teknik ini, nilai wajar merupakan suatu estimasi yang dihasilkan dari data yang dapat diobservasi dari instrumen keuangan yang sama, menggunakan model-model untuk mendapatkan estimasi nilai kini dari arus kas masa depan yang diharapkan atau teknik penilaian lainnya menggunakan input yang tersedia pada tanggal neraca.
For all other financial instruments, fair value is determined using valuation techniques. In these techniques, fair values are estimated from observable data in respect of similar financial instruments, using models to estimate the present value of expected future cash flows or other valuation techniques, using inputs existing at the dates of the consolidated balance sheet.
Bank menggunakan beberapa teknik penilaian yang digunakan secara umum untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan dengan tingkat kompleksitas yang rendah, seperti opsi nilai tukar dan swap mata uang. Input yang digunakan dalam teknik penilaian untuk instrumen keuangan di atas adalah data pasar yang dapat diobservasi.
The Bank uses widely recognized valuation models for determining fair values of non-standardised financial instruments of lower complexity, such as options or interest rate and currency swaps. For these financial instruments, inputs into models are generally market observable.
Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut.
For financial instruments with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially have the same characteristic or calculated based on the expected cash flows of the underlying net asset base of the marketable securities.
Berkaitan dengan kredit yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, maka nilai tercatat pada saat pengakuan awal dapat berbeda dengan nilai yang akan diperoleh pada saat jatuh tempo, jika Bank, menerima pendapatan atau mengeluarkan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada pemberian/pembelian kredit tersebut, memberikan kredit dengan suku bunga di bawah suku bunga pasar, memberikan/membeli kredit secara diskonto atau premium. Dalam menentukan suku bunga pasar, bank menggunakan suku bunga acuan yang berlaku di Bank. Pada prinsipnya suku bunga pasar tidak dapat disamaratakan untuk seluruh jenis kredit, dimana setiap jenis kredit memiliki risk premium yang berbeda dan target profit margin, dengan demikian Bank mengklasifikasikan jenis kredit tersebut menjadi kredit komersial (termasuk dengan jaminan back to back deposito), kredit konsumsi dengan agunan, kredit konsumsi tanpa agunan, dan kredit karyawan. Dengan demikian suku bunga acuan adalah biaya dana secara menyeluruh, ditambahkan dengan risk premium dan profit margin untuk kredit sesuai dengan jenis kreditnya.
In connection with the loans which recorded on the basis of amortized cost, their carrying values at the time of initial recognition may vary with the value to be obtained at the maturity date, if the Bank, receive the income or the transactions cost that are directly attributable to provide/purchase of such loans, giving loans with the interest rate below market rates, provide/purchase discount or premium credit. In determining the market rate, the bank uses interest rate prevailing in the Bank. In principle, the market interest rate can not be equated averaged for all types of credit, where each type of credit has a different risk premium and profit margin targets, thereby classifying the type of the Bank‟s credit to commercial loans (including secured back to back deposits), consumer credit with collateral, unsecured consumer loans, and credit employees. Thus the benchmark rate is the cost of funds as a whole, added to the risk premium and profit margin for credit in accordance with the type of credit.
Final Draft/March 24, 2011
18
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Bukti terbaik dari nilai wajar pada saat pengakuan awal adalah harga transaksinya (yaitu nilai wajar pembayaran yang diserahkan atau diterima), kecuali nilai wajar dari instrumen tersebut dapat dibuktikan dengan perbandingan transaksi untuk instrumen yang sama di pasar terkini yang dapat diobservasi (yang tanpa modifikasi atau re-packaging) atau berdasarkan teknik penilaian dimana variabelnya termasuk hanya data dari pasar yang dapat diobservasi.
The best evidence of fair value at initial recognition is the transaction price (that is, the fair value of the consideration given or received), unless the fair value of that instrument is evidenced by comparison with other observable current market transactions in the same instrument (that is, without modification or repackaging) or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets.
2.e. Penghentian Pengakuan Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Bank melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan).
2.e. Derecognition Financial assets are derecognised when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exists or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (that is, if substantially all the risks and rewards have not been transferred, the Bank tests control to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition).
Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Financial liabilities are derecognised when they have been redeemed or otherwise extinguished.
2.f. Klasifikasi dan Reklasifikasi Aset Keuangan
2.f. Classification and Reclassification of Financial Assets
Klasifikasi Aset Keuangan Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Classificiation of Financial Assets The Bank classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below:
Jenis Instrumen Keuangan/ Type of Financial Instrument Aset Keuangan/ Financial Asset
Final Draft/March 24, 2011
Klasifikasi Standar Pengukuran Awal/ Classification of Initial Measurement Standar
Kas/ Cash
Pinjaman Diberikan dan Piutang/ Loan and Receivables
Giro pada Bank Lain dan Bank Indonesia/ Current Account with Other Banks and Bank Indonesia
Pinjaman Diberikan dan Piutang/ Loan and Receivables
Penempatan pada Bank Lain dan pada Bank Indonesia/ Placements with Other Banks and Bank Indonesia
Pinjaman Diberikan dan Piutang/ Loan and Receivables
Efek-efek/ Securities
Salah Satu dari/ One of: - Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi/ Measured at Fair Value through Income Statement - Dimiliki hingga Jatuh Tempo/ Held to Maturity
Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali/ Reverse Repo
Pinjaman Diberikan dan Piutang/ Loan and Receivable
Kredit yang Diberikan/ Loans
Pinjaman Diberikan dan Piutang/ Loan and Receivable
19
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Jenis Instrumen Keuangan/ Type of Financial Instrument Kewajiban Keuangan/ Financial Liabilities
Klasifikasi Standar Pengukuran Awal/ Classification of Initial Measurement Standar
Simpanan Nasabah/ Deposits from Customers
Kewajiban lainnya/ Other Liabilities
Simpanan dari Bank Lain/ Deposits from Other Banks
Kewajiban lainnya/ Other Liabilities
Kewajiban Lain-lain/ Other Payables
Kewajiban lainnya/ Other Liabilities
Reklasifikasi Aset Keuangan Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki.
Reclasification of Financial Assets The Bank shall not reclassify any financial instrument out of or into the fair value through profit or loss category while it is held or issued.
Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut : a. dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; b. terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau c. terkait dengan kejadian tertentu yang berada diluar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank.
The Bank shall not classify any financial assets as held-to-maturity if the entity has, during the current financial year or during the two preceding financial years, sold or reclassified more than an insignificant amount of held-to-maturity investments before maturity (more than insignificant in relation to the total amount of held-to-maturity investments) other than sales or reclassifications that:
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi.
Reclassification of financial assets from held to maturity classification to available for sale are recorded at fair value. The unrealised gains or losses are recorded in the equity section and shall be recognized directly in equity section until the financial assets is derecognised, at which time the cumulative gain or loss previously recognised in equity shall be recognised in consolidated statement of income.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen tersebut.
Reclassification of financial assets from available for sale to held to maturity classification are recorded at carrying amount. The unrealised gains or losses is amortized by using effective interest rate up to the maturity date of that instrument.
Final Draft/March 24, 2011
a. are so close to maturity or the financial asset‟s calf date that changes in the market rate of interest would not have a significant effect on the financial asset‟s fair value; b. occur after the Bank has collected substantially all of the financial asset‟s original principal through scheduled payments or prepayments; or c. are attributable to an isolated event that is beyond the entity‟s control, is non-recurring and could not have been reasonably anticipated by the Bank.
20
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
2.g. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan
2.g. Impairment of Financial Assets
(i) Aset Keuangan yang Dicatat Berdasarkan Biaya Perolehan Diamortisasi
(i) Financial Assets Carried at Amortized Cost
Pada setiap tanggal neraca, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Bank assesses at each reporting date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti objektif dari penurunan nilai diantaranya adalah sebagai berikut:
The criteria that the Bank uses to determine that there is objective evidence of impairment loss include:
a.
kesulitan keuangan signifikan yang dialami pihak penerbit atau peminjam; atau terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut, kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut; atau hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan.
a. significant financial difficulty of the issuer obligor; or b. default or delinquency in interest or principal payments; or c. observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a portfolio of financial assets since the initial recognition of those assets, although the decrease cannot yet be identified with the individual financial assets in the portfolio, including adverse changes in the payment status of borrowers in the portfolio, national of local economic conditions that correlate with defaults on the assets in the portfolio; or d. the disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties.
Estimasi periode antara peristiwa kerugian dan identifikasinya ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi.
The estimated period between a loss occurring and its identification is determined by management for each identified portfolio.
Pertama kali Bank menentukan apakah terdapat bukti obyektif seperti tersebut di atas mengenai penurunan nilai atas aset keuangan. Penilaian individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang mengalami penurunan nilai. Cadangan kerugian penurunan nilai secara individual dibentuk apabila outstanding baki debet lebih besar daripada nilai likuidasi agunan. Nilai likuidasi agunan adalah nilai pasar agunan yang telah didiskonto dengan tingkat bunga efektif kredit yang diberikan dengan jangka waktu tertentu. Aset keuangan yang tidak signifikan namun mengalami penurunan nilai dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang
Initially the Bank assesses whether objective evidence of impairment for financial asset exists as described above. The individual assessment is performed on the significant impaired financial asset. Allowance for impairment losses on financial assets for individual stated where outstanding loans greater than liquidation value of collaterals. Liquidation value is fair value collaterals that have discounted with loans effective interest rate for the certain period. The insignificant impaired financial asset includes in group of financial asset with similar credit risk
b. c.
d.
Final Draft/March 24, 2011
21
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
memiliki karakteristik risiko yang serupa dan dilakukan penilaian secara kolektif (lihat Catatan 3). Untuk mempermudah penagihan kepada debitur, maka tagihan bunga untuk kredit yang telah mengalami penurunan nilai akan tetap dicatat didalam Kewajiban Kontijensi – Bunga Dalam Penyelesaian.
characteristics and collectively assessed (see Note 3). To simplify the billing to the debtor, the interest charges for loans are impaired will still be recorded in the Contingent Liabilities-Interest of Non Performing Granted .
Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka akun/rekening atas aset keuangan tersebut akan masuk ke dalam kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dinilai secara kolektif. Aset keuangan yang signifikan dan telah terdapat bukti objektif terjadi penurunan nilai, tidak dimasukkan dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Bank determine there is no objective evidence of impairment in value of financial assets are assessed on an individual basis, whether financial assets are significant or not, then the account on the financial assets are going to go into the group of financial assets that decline in value is assessed collectively. Significant financial assets and has been there is objective evidence to be impaired, not included in the collective assessment of impairment.
Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi sebesar cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi. Jika pinjaman yang diberikan atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini pada saat terdapat bukti obyektif terjadinya penurunan nilai.
The total impairment loss is measured as the difference between the carrying value of financial assets with the present value of estimated future cash flows discounted using the effective interest rate beginning of the financial asset. The carrying amount of the asset is reduced by reserves and the amount of impairment losses recognized impairment losses in earnings. If the loan is granted or held to maturity investment has a variable interest rate, the discount rate used to measure any impairment loss is the current effective interest rate when there is objective evidence of impairment.
Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan menggunakan discounted cashflow dilakukan hanya apabila arus kas masa datang atas aset keuangan tersebut memang benar-benar masih ada, dapat dibuktikan dan dapat dijaga akurasi realisasinya, dan untuk itu harus mendapatkan persetujuan dari Manajemen. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan menggunakan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
The calculation of the present value of estimated future cash flows of financial assets using the discounted cashflow done only if the future cash flows of financial assets are really still there, it can be proven and can be maintained accuracy of their realization, and therefore must obtain approval from Management. Calculating the present value of estimated future cash flows of financial assets by using collateral reflect the cash flow that can be generated from the acquisition of collateral less costs for obtaining and selling the collateral, regardless of whether the takeover is likely to happen or not.
Beban penurunan nilai yang terkait dengan kredit yang diberikan dan efek-efek (di dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang) diklasifikasikan di dalam beban penurunan nilai.
Impairment charges relating to loans, marketable securities (hold to maturity and loans and receivables categories) are classified in impairment charges.
Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dapat dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan
If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor‟s credit rating), the previously recognised impairment loss is reversed
Final Draft/March 24, 2011
22
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
menyesuaikan pos cadangan. Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi.
by adjusting the allowance account. The amount of the impairment reversal is recognised in the statement of income.
Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.
When a loan is uncollectible, it is written off against the related allowance for impairment loss. Such loans are written off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined.
(ii) Aset yang Tersedia untuk Dijual
(ii) Assets Classified as Available for Sale
Pada setiap tanggal neraca, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Lihat Catatan 2.g.(i) paragraf 2 untuk kriteria bukti obyektif adanya penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari investasi dalam instrumen hutang di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi.
The Bank assesses at each date of the balance sheet whether there is objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. Refer to Note 2.g.(i) paragraph 2 for the criteria of objective evidence of impairment. In the case of debt instruments classified as available for sale, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is objective evidence of impairment resulting in the recognition of an impairment loss. If any such evidence exists for available for sale financial assets, the cummulative loss, measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognised in profit or loss, is removed from equity and recognised in the statement of income.
Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen hutang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut dapat dipulihkan melalui laporan laba rugi.
If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrument classified as available for sale increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognised in profit or loss, the impairment loss is reversed through the statement of income.
(iii) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Aset Keuangan dan Non-keuangan Sebelum Berlaku PSAK 55 (Revisi 2006)
(iii) Allowance for Impairment Losses of Financial Assets and Non Financial Assets Before Implementation of SFAS 55 (Revised 2006)
Sebelum 1 Januari 2010, seluruh aset produktif dan non produktif wajib dibentuk cadangan kerugian yang lebih dikenal dengan istilah “Penyisihan Kerugian atas Aset Produktif dan Non Produktif” sebesar ketentuan minimum dari BI. Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia, efek-efek, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan serta komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit.
Before January 1, 2010, all earning assets should be covered by allowance for impairment losses on earning and non earning assets, which were known as “Allowance for possible losses of earnings and non earning assets” based on minimum BI regulation. Productive asset include current accounts with other banks, placements with other banks and BI, marketable securities, securities purchased under resale agreements, derivatives receivable, loans, acceptances receivable, investments and commitments and contingencies which carry credit risk.
Final Draft/March 24, 2011
23
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit antara lain terdiri dari penerbitan jaminan, letter of credit, standby letter of credit dan fasilitas kredit yang belum ditarik yang bersifat committed.
Commitments and contingencies with credit risk, includes issued guarantees, letters of credit, standby letters of credit and committed unused loan facility.
Penyisihan kerugian atas aset produktif ditentukan berdasarkan kriteria Bank Indonesia sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang diubah dengan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 serta PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 yang mengklasifikasikan aset produktif menjadi lima kategori dengan minimum persentase penyisihan kerugian sebagai berikut :
The allowances for possible losses on earning assets have been determined using BI criteria in accordance with BI regulation No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005 on “Asset Quality Ratings for Commercial Banks” which was amended by BI regulation No. 8/2/PBI/2006 dated January 30, 2006 and BI regulation No. 9/6/PBI/2007 dated March 30, 2007 and BI regulation No.11/2/PBI/2009 dated January 29, 2009 that classify earning assets into five categories with the minimum percentage of allowance for possible losses as follows:
Klasifikasi/ Classification Lancar/ Current Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention Kurang Lancar/ Substandard Diragukan/ Doubtful Macet/ Loss
Persentase Minimum Penyisihan/ Minimum Percentage of Allowance for Possible Losses
Dasar Perhitungan/ Basis of Calculation
1%
Tanpa faktor pengurang/ Without decreasing factor Setelah dikurangi nilai agunan/ Net of collaterals value Setelah dikurangi nilai agunan/ Net of collaterals value Setelah dikurangi nilai agunan/ Net of collaterals value Setelah dikurangi nilai agunan/ Net of collaterals value
5% 15 % 50 % 100 %
Persentase di atas berlaku untuk aset produktif dan komitmen dan kontinjensi, dikurangi nilai agunan, kecuali untuk aset produktif dan komitmen dan kontinjensi yang dikategorikan sebagai lancar, dimana persentasenya berlaku langsung atas saldo aset produktif dan komitmen dan kontinjensi yang bersangkutan.
The above percentages are applied to earning assets and commitments and contingencies, less the collateral value, except for earning assets and commitments and contingencies categorised as current, where the rates are applied directly to the outstanding balance of earning assets and commitments and contingencies.
Aset produktif dengan klasifikasi lancar dan dalam perhatian khusus, sesuai dengan peraturan BI, digolongkan sebagai aset produktif tidak bermasalah. Sedangkan untuk aset produktif dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet digolongkan sebagai aset produktif bermasalah.
Earning assets classified as current and special mention, in accordance with BI regulations, are considered performing. Non-performing earning assets consist of assets classified as substandard, doubtful and loss.
Penyisihan kerugian kredit terdiri dari penyisihan khusus dan umum.
The allowance for loan losses consists of specific and general provisions.
Penyisihan khusus dibuat jika kemampuan membayar diidentifikasikan kurang baik dan, menurut pertimbangan Direksi, estimasi kemampuan membayar peminjam berada di bawah jumlah pokok dan bunga kredit yang belum terbayar.
Specific provisions are made as soon as the debt servicing of the loan is questionable and the Directors consider that the estimated recovery from the borrower is likely to fall short of the amount of principal and interest outstanding.
Final Draft/March 24, 2011
24
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Penyisihan umum dimaksudkan untuk menyisihkan kerugian yang belum teridentifikasi namun diperkirakan mungkin terjadi berdasarkan pengalaman masa lalu, dari keseluruhan portofolio kredit. Termasuk dalam penyisihan adalah penyisihan kerugian 1% seperti yang dikehendaki oleh PBI untuk aset produktif dengan klasifikasi lancar.
General provisions are maintained for losses that are not yet identified but can reasonably be expected to arise based on historical experience, from the existing overall loan portfolio. Included in the allowance is the 1% provision required under BI regulations for earning assets classified as current.
Sejak 20 Januari 2006, sesuai dengan PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang telah diubah dengan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009, untuk aset produktif dengan nilai sama dengan atau di atas Rp 5.000, agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan penyisihan penghapusan aset produktif adalah apabila penilaian agunan tidak melampaui jangka waktu 24 bulan dan dilakukan oleh penilai independen.
Starting from January 20, 2006, in accordance with BI regulation No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005 on “Asset Quality Ratings for Commercial Banks” which amended by BI regulation No. 8//2/PBI/2006 dated January 30, 2006, BI regulation No. 9/6/PBI/2007 dated March 30, 2007 dan BI regulation No. 11/2/PBI/2009 dated January 29, 2009, for earning assets with balance equal or more than Rp 5,000, collateral value can be counted as deduction of allowance for possible losses if valuation of the collateral not more than 24 months and appraised by independent appraiser.
Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi disajikan sebagai kewajiban di neraca.
Estimated losses on commitments and contingencies are presented in the liability section of the consolidated balance sheet.
Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif masih dihitung dan dibentuk sesuai dengan PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tersebut.
The estimated losses arising from off balance sheet transactions are still calculated and provided based on the BI regulation No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005.
Sejak 20 Januari 2006, sesuai dengan PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang telah diubah dengan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, bank-bank juga wajib melakukan pembentukan penyisihan kerugian khusus terhadap aset non produktif seperti aset yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account.
Starting from January 20, 2006, in accordance with BI regulation No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005 on “Asset Quality Ratings for Commercial Banks” which amended by BI regulation No. 8//2/PBI/2006 dated January 30, 2006, banks are also required to make a special allowance for possible losses on non earning assets, such as foreclosed assets, abandoned properties, interbranch accounts and suspense accounts.
Dalam peraturan tersebut, klasifikasi aset yang diambil alih dan properti terbengkalai ditetapkan sebagai berikut:
This regulation classifies foreclosed assets and abandoned properties into the following classification:
Klasifikasi/ Classification
Batas Waktu/ Period
Persentase Minimum Penyisihan/ Minimum Percentage of Allowance for Possible Losses
Lancar/ Current
Sampai dengan 1 tahun/ Up to 1 year Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun/ More than 1 year up to 3 years Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun/ More than 3 years up to 5 years Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
--
Kurang Lancar/ Substandard Diragukan/ Doubtful Macet/ Loss
Final Draft/March 24, 2011
25
15 % 50 % 100 %
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Klasifikasi untuk rekening antar kantor dan suspense account ditetapkan sebagai berikut:
The classification for interbranch accounts and suspense accounts are as follows:
Klasifikasi/ Classification
Batas Waktu/ Period
Persentase Minimum Penyisihan/ Minimum Percentage of Allowance for Possible Losses
Lancar/ Current
Sampai dengan 180 hari/ Up to 180 days Lebih dari 180 hari/ More than 180 days
--
Macet/ Loss
100 %
Kolektibilitas dan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai seluruh aset produktif dan non-produktif untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masih ditentukan berdasarkan PBI tersebut.
Collectibility and allowance for impairment losses of earning assets and non-earning assets for the years ended December 31, 2010 and 2009 are, still determined by those Bank Indonesia Regulation.
2.h. Kas Kas meliputi kas kecil, kas besar, kas di dalam Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan bank notes.
2.h. Cash Cash includes petty cash, cash, cash in Automatic Teller Machines (ATMs) and bank notes.
2.i. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain
2.i. Current Accounts with Bank Indonesia and Other Banks Current Accounts with Bank Indonesia and Other Banks are classified as loans and receivables. Refer to Note 2.c.(i).(B) for the accounting policy of loans and receivables.
Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2.c.(i).(B) untuk kebijakan akuntasi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, giro pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Starting January 1, 2010, current accounts with Bank Indonesia and other banks are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs.
Sebelum 1 Januari 2010, giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro dikurangi penyisihan kerugian.
Prior to January 1, 2010, current accounts with other banks are stated at the outstanding balance less allowance for possible losses.
Pada tanggal 4 Oktober 2010, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan valuta asing. Peraturan ini berlaku efektif 1 Nopember 2010. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit Ratio (LDR).
On October 4, 2010, Bank Indonesia issued a regulation No. 12/19/PBI/2010 regarding Statutory Reserves at Bank Indonesia for Commercial Banks in Rupiah and foreign currencies. This regulation was effective as of November 1, 2010. In accordance with the regulation, the minimum ratio of Statutory Reserves consist of Primary Minimum Statutory Reserves, Secondary Minimum Statutory Reserves, and Loan to Deposit Ratio (LDR) Minimum Staturory Reserves.
GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 1 Nopember 2010. GWM LDR dalam Rupiah ditetapkan sebesar perhitungan antara Parameter Disinsentif Bawah atau Parameter Disinsentif Atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR Target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban
Primary Minimum Statutory Reserves is 8% of Third Party Fund (TPF) in Rupiah and Secondary Minimum Statutory Reserves is 2.5% of TPF in Rupiah were effective as of November 1, 2010. LDR Minimum Staturory Reserves in Rupiah is determined in the amount of computation between parameters under disincentive and over disincentive for the difference between the Bank‟s LDR and LDR target by taking into
Final Draft/March 24, 2011
26
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM Insentif yang mulai berlaku pada tanggal 1 Maret 2011. Sedangkan GWM dalam mata uang asing ditetapkan sebesar 1% dari DPK dalam mata uang asing, yang mulai berlaku pada tanggal 1 Nopember 2010.
account the difference between the Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR Incentive, was effective as of March 1, 2011. Meanwhile, the Minimum Statutory Reserves in foreign currency is 1% from TPF in foreign currency, was effective as of November 1, 2010.
GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar persentase tertentu dari DPK.
Primary Statutory Reserve is minimum deposit that should be maintained by bank in current account with BI in certain percentage of TPF which is determined by BI.
GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (“SBI”), Surat Utang Negara (“SUN”) dan/atau Excess Reserve, yang besarnya ditetapkan Bank Indonesia sebesar persentase tertentu.
Secondary Statutory Reserve is minimum reserve that should be maintained by bank in form of Bank Indonesia Certificates (“SBI”), Government Debenture Debt (“SUN”) and/or Excess Reserve, in certain percentage determined by BI.
Sebelum dan sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, giro pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo giro yang ditempatkan, sedangkan giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
Prior and starting January 1, 2010, current accounts with Bank Indonesia were stated at their outstanding balances, while current accounts with others banks where stated at their outstanding balances less allowance for impairment losses.
2.j. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada bank lain dan BI diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2.c.(i).(B) untuk kebijakan akuntasi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
2.j. Placements with Bank Indonesia and Other Banks Placements with other banks and BI are classified as loans and receivables. Refer to Note 2.c.(i).(B) for the accounting policy of loans and receivables.
Sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, penempatan pada bank lain dan BI disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Starting January 1, 2010, placement with other banks and BI are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs.
Sebelum 1 Januari 2010, penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo penempatan dikurangi penyisihan kerugian dan penempatan pada BI dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi pendapatan bunga yang ditangguhkan.
Prior to January 1, 2010, placement with other banks are stated at the outstanding balance less allowance for possible losses and placements with BI are stated at the outstanding balance less unearned interest income.
2.k. Efek-efek Efek-efek yang dimiliki terdiri dari SBI, obligasi korporasi, medium term notes, obligasi BUMN, dan Obligasi Pemerintah.
2.k. Securities Securities consist of SBI, corporate bonds, medium term notes, region-owned enterprises bonds, and Government Bonds.
Obligasi Pemerintah terdiri dari Obligasi Pemerintah dalam rangka program rekapitalisasi dan Obligasi Pemerintah yang dibeli dari pasar.
Government Bonds consist of Government Bonds from the recapitalisation program and Government Bonds purchased from the market.
Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan dimiliki hingga jatuh tempo. Lihat Catatan 2.c.(i) untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan dimiliki hingga jatuh tempo.
Securities are classified as financial assets held for trading and held to maturity. Refer to Note 2.c.(i) for the accounting policy of financial assets held for trading and held to maturity.
Final Draft/March 24, 2011
27
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, efek-efek disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, kecuali untuk efek-efek yang diukur melalui laporan laba rugi.
Starting January 1, 2010, securities are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs, except fair value trough profit and loss securities.
Sebelum 1 Januari 2010, efek-efek disajikan sebesar saldo dikurangi penyisihan kerugian.
Prior to January 1, 2010, securities are stated at the outstanding balance less allowance for possible losses.
2.l. Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali yang dimiliki terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Perbendaharaan Negara (SPN).
2.l. Reverse Repo Reverse repo consist off Government Securities and Treasury Bills.
Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2.c.(i).(B) untuk kebijakan akuntasi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Reverse repo was classified as loans and receivables. Refer to Note 2.c.(i).(B) for the accounting policy of loans and receivables.
Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi (amortised cost), yaitu nilai wajar tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali yang diukur pada saat pengakuan awal ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
Reverse repo are initially measured at amortised cost, i.e the fair value of reverse repo are measured at initial recognition plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate method, calculated from the differecen between initial value and maturity value and less allowance for impairment losses.
2.m. Kredit yang Diberikan Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam dengan peminjam, mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.
2.m. Loans Loans represent provision of cash or cash equivalent based on agreements with borrowers, where borrowers required to repay their debts with interest after specify periods.
Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2.c.(i).(B) untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Loans are classified as loans and receivables. Refer to Note 2.c.(i).(B) for the accounting policy of loans and receivables.
Pengukuran Awal Sejak 1 Januari 2010, pada saat pengukuran awal, kredit diukur pada nilai wajar atau nilai wajar ditambah/dikurangi biaya dan pendapatan transaksi.
Initial Recognition Starting January 1, 2010, loans are initially recognized at fair value plus/minus transaction costs and income.
Kredit sindikasi dicatat sebesar biaya yang diamortisasi sesuai dengan risiko yang ditanggung Bank.
Syndicated loans are stated at amortized cost in accordance with the risk borned by the Bank.
Kredit penerusan (chanelling loan) merupakan kredit kerjasama dengan perusahaan pembiayaan. Pengakuan pendapatan dan bebannya diakui secara akrual.
Chanelling loans are cooperated credit with financing company. Recognition of revenue and expenses are using accrual basis.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Nilai wajar kredit setelah pengukuran awal dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
Subsequent Measurement Loans, advances and financing are carried at amortized cost using the effective interest method.
Final Draft/March 24, 2011
28
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Sebelum 1 Januari 2010, kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
Prior to January 1, 2010, loans were stated at their outstanding balance less any allowance for impairment losses.
Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya.
Loan restructuring may involve a modification of the terms of the loans, conversion of loans into equity or other financial instruments and/or a combination of both.
Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui dalam laporan laba rugi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit yang diberikan dan penghasilan bunga sesuai dengan syaratsyarat restrukturisasi.
Restructured loans are stated at the lower of carrying value of the loan at the time of restructuring or net present value of the total future cash receipts after restructuring. Losses arising from any excess of the carrying value of the loan at the time of restructuring over the net present value of the total future cash receipts after restructuring are recognised in the consolidated statements of income. Thereafter, all cash receipts under the new terms shall be accounted for as the recovery of principal and interest revenue, in accordance with the restructuring scheme.
2.n. Aset Tetap dan Penyusutan Aset tetap diakui sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali aset tetap tertentu untuk tahun 2007 dan sebelumnya yang telah dinilai kembali, sesuai dengan ketentuan Pemerintah, untuk mencerminkan nilai wajar aset tersebut.
2.n. Fixed Assets and Depreciation Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation, except for certain fixed assets that have been revalued for 2007 and the years before, in accordance with Government regulation, to reflect their fair values.
Harga perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aset tetap.
Historical cost includes expenditure that is directly attributable to the acquisition of the items.
Dalam suatu revaluasi atau penilaian kembali, akumulasi depresiasi pada tanggal revaluasi dihilangkan dengan lawan nilai tercatat bruto aset dan nilai bersih aset disajikan kembali sebesar nilai revaluasi aset tersebut. Selisih penilaian kembali aset tetap dikreditkan ke akun “selisih penilaian kembali aset tetap” yang disajikan pada bagian ekuitas.
In a revaluation, any accumulated depreciation at the date of revaluation is eliminated against the gross carrying amount of the asset and the net amount is restated to the revalued amount of the asset. The difference resulting from the revaluation of such fixed assets is credited to the “fixed assets revaluation reserve” account presented in the equity section.
Pada tanggal 31 Oktober 2008, sesuai dengan penerapan PSAK 16 (Revisi 2007) mengenai Aset Tetap yang efektif berlaku 1 Januari 2008, Bank memilih model biaya untuk pengukuran aset tetapnya. Oleh karena itu, seluruh saldo selisih nilai revaluasi aset tetap yang sebelumnya dicatat sebagai selisih penilaian kembali aset tetap direklasifikasikan ke saldo laba. Dampak dari penerapan PSAK baru ini tidak material terhadap laporan keuangan periode komparatif.
On October 31, 2008, in accordance with implementation of SFAS 16 (Revised 2007) regarding Fixed Assets which was effective January 1, 2008, the Bank has decided to use the cost method for fixed assets measurement. Therefore all differences from the asset revaluation which were recorded in the fixed assets revaluation reserve have been reclassified to retained earnings. The impact of the implementation of this new SFAS is not material to the comparative period consolidated financial statements.
Tanah tidak disusutkan.
Land is not depreciated.
Final Draft/March 24, 2011
29
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (kecuali untuk bangunan dan renovasi bangunan menggunakan metode garis lurus) dengan tarif penyusutan sebagai berikut:
Depreciation is computed based on double declining method (except for buildings and building renovation which are using straight line method) based on the following depreciation rate:
Tahun/Year Bangunan Renovasi Bangunan Milik Sendiri Instalasi (Listrik, Penyejuk Udara, Telepon, Telex) Perlengkapan dan Perabot Kantor, Kendaraan Bermotor Anjungan Tunai Mandiri (ATM)
20 5 5 4-8 8
Buildings Renovation of Owned Buildings Installations (Electricity, Air Conditioning, Telephone, Telex) Office Equipment and Furniture, Motor Vehicles Automatic Teller Machines (ATMs)
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai perolehan dan akumulasi penyusutannya dihapuskan dari laporan keuangan. Keuntungan atau kerugian yang terjadi, diakui dalam laporan laba rugi periode terjadinya.
When assets are retired or disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are eliminated from the consolidated financial statements. The resulting gains or losses are recognised in the related period‟s statements of income.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dicatat sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset dikapitalisasi dan disusutkan.
Maintenance and repair cost are charged as an expense when incurred. Expenditure that extends the useful life of assets is capitalised and depreciated.
2.o. Sewa Pembiayaan Sesuai dengan PSAK 30 (Revisi 2007), sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan apabila perjanjian sewa mengalihkan secara substansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada lessee.
2.o. Financing Leases In accordance with PSAK 30 (Revised 2007), lease is classified as finance lease whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee.
Aset yang diperoleh melalui sewa pembiayaan diakui sebagai aset dalam neraca sebesar nilai wajar atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Kewajiban terkait dicatat sebagai kewajiban sewa pembiayaan.
Assets held under finance lease are recognized as assets in the balance sheet at their fair value or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability is established as finance lease obligation.
Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara beban keuangan dan pelunasan kewajiban. Beban keuangan dibebankan langsung ke laporan laba rugi selama masa sewa.
Minimum lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation. Finance charges are charged directly to statement of income over the lease term.
Penerapan PSAK 30 (Revisi 2007) dan Interpretasi PSAK (ISAK) No. 8 tahun 2008 oleh Bank tidak berdampak kepada laporan keuangan yang sebelumnya dilaporkan.
Implementation of PSAK 30 (Revised 2007) and ISAK No. 8 in 2008 by the Bank has no impact to the financial statements previously reported.
2.p. Agunan yang Diambil Alih Agunan yang diambil alih (AYDA) adalah aset yang diperoleh Bank, baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual diluar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank. AYDA merupakan jaminan kredit yang diberikan yang telah diambil alih sebagai bagian dari penyelesaian kredit yang diberikan.
2.p. Foreclosed Assets Foreclosed assets represent assets acquired by the Bank, both from auction and non auction based on voluntary transfer by the debtor or based on debtor‟s approval to sell the collateral where the debtor could not fulfill their obligations to the Bank. Foreclosed assets represent loan collateral acquired in settlement of loans.
Final Draft/March 24, 2011
30
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
AYDA diakui sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi (net realisable value), yaitu nilai wajar agunan setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan. Penilaian nilai wajar agunan AYDA dilakukan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia. Kelebihan saldo kredit yang diberikan yang belum dilunasi oleh peminjam di atas nilai dari AYDA, dibebankan terhadap cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan.
Foreclosed assets are presented at their net realisable value. Net realizable value is the fair value of the foreclosed assets less estimated cost of liquidating the foreclosed assets. Foreclosed assets is appraised based on Bank Indonesia Regulation. Any excess of the loan balance over the value of the foreclosed assets, which is not recoverable from the borrower, is charged to the allowance for impairment losses.
Biaya pemeliharaan atas AYDA yang terjadi setelah pengambilalihan atau akuisisi aset dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset yang diambil alih dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan.
Holding costs of foreclosed assets subsequent to the foreclosure or acquisition of the assets are charged to the current statements of income as incurred. Gains or losses from sale of foreclosed assets are credited or charged to the current period statements of income as incurred.
2.q. Aset Lain-lain dan Biaya Dibayar Dimuka Termasuk di dalam aset lain-lain antara lain adalah perbaikan sewa, beban perkara, alat tulis barang dan cetakan dan beban ditangguhkan.
2.q. Other Assets and Prepaid Expenses Included in other assets are maintenance of building rental, cases expense, office supplies and deffered expenses.
Biaya dibayar dimuka adalah beban yang telah dikeluarkan tetapi belum diakui sebagai beban pada periode terjadinya. Biaya dibayar dimuka akan digunakan untuk aktivitas Bank di masa mendatang. Biaya dibayar dimuka akan diakui sebagai beban pada laporan laba rugi pada saat diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya.
Prepaid expenses are expenses which have been incurred but have not been recognised as expense in the related period. Prepaid expenses will be used for the Bank‟s activities in the future. Prepaid expenses are recognised as expenses in the statement of income during the amortisation in accordance with the expected period of benefit.
2.r. Aset Tidak Berwujud Aset tidak berwujud terdiri dari perangkat lunak dan lisensi yang diamortisasi selama 8 tahun dengan metode saldo menurun ganda.
2.r. Intangible Assets Intangible assets consist of software dan license amortized by using the double declining method over the estimated economic useful life of 8 years.
2.s. Kewajiban Segera Kewajiban segera adalah kewajiban Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.
2.s. Obligation due Immediately Current liabilities represent the Bank liabilities to other parties that immediately payable in accordance with terms of the relevant agreements.
2.t. Simpanan Nasabah dan Simpanan dari Bank Lain Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (selain bank) kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk dalam pos ini adalah giro, tabungan, dan deposito berjangka.
2.t. Deposits from Customers and Deposits from Other Banks Deposits from customers are the funds placed by customers (excluding banks) with the Bank based on fund deposit agreements. Included in this account are demand deposits, saving deposits, and time deposits.
Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik di dalam maupun luar negeri, dalam bentuk giro, deposito berjangka dan deposito on call.
Deposits from other banks represent liabilities to domestic and overseas banks, in the form of demand deposits, time deposits, and on call deposits.
Simpanan dari nasabah dan dari bank lain diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2.c.(ii).(B) untuk kebijakan akuntansi atas kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Deposits from customers and other banks are classified as financial liabilities at amortized cost. Refer to Note 2.c.(ii).(B) for the accounting policy for financial liabilties at amortized cost.
Final Draft/March 24, 2011
31
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain sajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Starting January 1, 2010, deposits from customer and deposits from other banks are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs.
Sebelum 1 Januari 2010, simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain disajikan sebesar saldo simpanan.
Prior to January 1, 2010, deposits from customer and deposits from other banks are stated at the outstanding balance.
2.u. Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing dicatat dalam pendapatan bunga dan beban bunga di dalam laporan laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif.
2.u. Interest Income and Expense Interest income and expense for all interest-bearing financial instruments are recognised within „interest income‟ and „interest expense‟ in the statement of income using the effective interest method.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau kewajiban keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya.
The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, but does not consider future credit losses. The calculation includes all fees, commissions and other fees paid or received between parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transaction costs and all other premiums or discounts.
Sebelum 1 Januari 2010, pendapatan bunga dan beban bunga diakui berdasarkan konsep akrual. Penghasilan bunga atas kredit yang diberikan atau aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai bermasalah diakui pada saat penghasilan tersebut diterima. Pada saat aset keuangan diklasifikasikan sebagai bermasalah, bunga yang telah diakui tetapi belum ditagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontijensi.
Prior to January 1, 2010, interest income and expense are recognised on an accrual basis. Interest income on loans or other earning assets that classified as nonperforming is recognised only to the extent that the interest is received in cash. When a loan is classified as non-performing, any interest income previously recognised but not yet collected is reversed against interest income. The reversed interest income income is recognised as a contigent receivable.
2.v. Pendapatan Provisi dan Komisi Sejak diberlakukannya PSAK 55 (Revisi 2006) tanggal 1 Januari 2010, provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit yang signifikan diakui sebagai bagian/(pengurang) dari biaya perolehan kredit dan akan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif.
2.v. Fees and Commissions Income Since the implementation of SFAS 55 (Revised 2006) in January 1, 2010, fees and commissions income directly related to significant lending activities, are recognised as a part/(deduction) of lending cost and will be recognised as interest income by amortising the carrying value of loan with effective interest rate method.
Final Draft/March 24, 2011
32
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Sebelum 1 Januari 2010, penghasilan provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit, atau penghasilan provisi dan komisi yang berhubungan dengan jangka waktu tertentu, diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu kontrak. Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo penghasilan provisi dan komisi yang ditangguhkan diakui pada saat kredit dilunasi.
Prior to January 1, 2010, significant fees and commissions income directly related to lending activities, or fees and commissions income that relates to a specific period, are amortized using the straightline method over the term of the underlying contract. Unamortized fees and commissions relating to loans settled prior to maturity are recognised at the settlement date.
Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan pemberian kredit atau suatu jangka waktu diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya transaksi sebagai pendapatan operasional lainnya.
Fees and commissions income which are not related to lending activities or a specific period are recognized as revenues on the transaction date as other operating income.
2.w. Penghasilan Jasa Perbankan Lainnya Penghasilan jasa perbankan lainnya terdiri dari komisi transfer, komisi inkaso, komisi deposito, tabungan, giro, Kesawan cash, safe deposit boxes dan komisi agensi.
2.w. Other Banking Services Income Other banking services income includes of transfer fees, collection fees, commissions from deposits, saving deposits, demand deposits, Kesawan cash, safe deposit boxes and agency fees.
2.x. Beban Tenaga Kerja Beban tenaga kerja meliputi beban berupa gaji karyawan, bonus, lembur, tunjangan dan pelatihan.
2.x. Personnel expenses Personnel expense includes expenses related with salaries for employees, bonuses, overtime, allowances, and training.
2.y. Beban Umum dan Administrasi Beban umum dan administrasi merupakan beban yang timbul sehubungan dengan aktivitas kantor dan operasional Bank.
2.y. General and Administrative Expenses General and administrative expenses represent expenses which relate to office activities and the Bank‟s operational activities.
Seluruh penghasilan dan beban yang terjadi dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan.
All of these income and expenses are recorded in the statements of income when incurred.
2.z. Perpajakan Pajak penghasilan tangguhan disajikan dengan menggunakan metode kewajiban neraca. Pajak penghasilan tangguhan timbul akibat perbedaan temporer antara aset dan kewajiban menurut ketentuan-ketentuan pajak dengan nilai tercatat aset dan kewajiban dalam laporan keuangan. Tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku digunakan dalam menentukan besarnya jumlah pajak penghasilan tangguhan.
2.z. Taxation Deferred income tax is provided, using the balance sheet liability method. Deferred income tax on temporary differences arising between the tax base of assets and liabilities and their carrying amounts in the consolidated financial statements. Currently enacted or substantially enacted tax rates are used in the determination of deferred income tax.
Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal di masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.
Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilised.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the results of the appeal has been determined.
Final Draft/March 24, 2011
33
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
2.aa. Imbalan Kerja Kewajiban Pensiun Bank memiliki program-program pensiun sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan atau kebijakan yang ditetapkan oleh Bank. Program ini pada umumnya didanai melalui pembayaran kepada pengelola dana pensiun sebagaimana ditentukan dalam perhitungan aktuaria yang dilakukan secara berkala.
2.aa. Employee benefits Pension obligations The Bank have pension schemes in accordance with prevailing labor-related laws and regulations or the Bank‟ policies. The schemes are generally funded through payments to trustee-administered funds as determined by periodic actuarial calculations.
Bank harus menyediakan program pensiun dengan jumlah minimal tertentu sesuai dengan Undang-Undang (UU) Ketenagakerjaan No. 13/2003. Karena UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti. Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya didasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja atau jumlah kompensasi.
The Bank was required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003. Since the Labor Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under the Labor Law represent defined benefit plans. A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit to be provided, usually as a function of one or more factors such as age, years of service or total compensation.
Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui di necara adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca dikurangi nilai wajar aset program, yang disesuaikan dengan keuntungan/kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar di masa yang akan datang dengan menggunakan tingkat bunga Obligasi Pemerintah dalam mata uang yang sama dengan mata uang pensiun yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo pensiun yang bersangkutan.
The liability recognised in the consolidated balance sheets in respect of defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date less the fair value of plan assets, together with adjustments for unrecognized actuarial gains or losses and past service cost. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the Projected Unit Credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of Government Bonds that are denominated in the currency in which the pension will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
Keuntungan atau kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan asumsi-asumsi aktuarial dan perubahan pada program pensiun. Apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar asset program maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada pendapatan atau beban selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.
Actuarial gains or losses arising from experience adjustments, changes in actuarial assumptions and amendments to pension plans when exceeding 10% of present value of the defined benefit obligation or 10% of fair value program‟s asset are charged or credited to income over the average remaining service lives of the related employees.
Kewajiban Imbalan Pasca-Kerja Lainnya Bank memberikan imbalan kerja lainnya seperti cuti jangka panjang, uang pisah, uang jasa dan imbalan lainnya sesuai dengan yang ditentukan dalam UU Ketenagakerjaan.
Other Post-Retirement Obligations The Bank provides other benefits such as long service leave, severance pay, service pay and other benefits which is determined in compliance with the Labor Law.
Final Draft/March 24, 2011
34
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Perkiraan biaya imbalan ini dicadangkan sepanjang masa kerja karyawan, dengan menggunakan metodologi akuntansi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti. Kewajiban ini dinilai setiap tahun oleh aktuaris independen yang berkompeten.
The expected costs of these benefits are accrued over the period of employment, using an accounting methodology similar to that for defined benefit pension plans. These obligations are determined annually by independent qualified actuaries.
Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja Pesangon pemutusan kontrak terhutang ketika karyawan diberhentikan sebelum usia pensiun normal. Bank mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Bank menunjukkan komitmennya untuk memutuskan hubungan kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. Pesangon yang akan dibayarkan dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca didiskontokan untuk mencerminkan nilai kini.
Termination benefits Termination benefits are payable whenever an employee‟s employment is terminated before the normal retirement age. The Bank recognise termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employees according to a detailed formal plan and the possibility to withdraw the plan is low. Benefits falling due more than 12 (twelve) months after balance sheets date are discounted to present value.
2.ab. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
2.ab.Earnings per share Basic earnings per share is computed by dividing net income with the weighted average number of common shares outstanding during the year.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar ditambah dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang akan diterbitkan atas konversi efek yang berpotensi saham yang bersifat dilutif.
Diluted earnings per share is calculated by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding plus the weighted average number of shares outstanding which would be issued on the conversion of the dilutive potential shares.
2.ac. Agio Saham Agio saham dinyatakan secara bersih setelah dikurangi beban emisi saham dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas pada laporan neraca. Beban emisi saham merupakan biaya yang berkaitan dengan penerbitan saham Bank. Biaya ini mencakup fee dan komisi yang dibayarkan kepada penjamin emisi, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, serta biaya pencetakan dokumen pernyataan pendaftaran, biaya pencatatan saham di bursa efek, dan biaya promosi.
2.ac.Additional Paid-In Capital Additional paid-in capital are stated net less the stock issuance cost and presented under Equity in the balance sheet. The stock issuance cost is expenses paid in accordance to the issuance of the Bank‟s share. This expense consist of fee and commission paid to underwriter, institutes and profession supporting the capital market, and registration statement document printing expenses, shares recording expenses in the stock exchange and promotion expense.
2.ad.Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Bank melakukan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Definisi pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang digunakan adalah sesuai dengan PSAK 7 mengenai “Pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa”. Definisi pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah antara lain: 1) perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries); 2) perusahaan asosiasi; 3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan,
2.ad.Transactions with Related Parties
Final Draft/March 24, 2011
The Bank enter into transactions with parties which are defined as related parties in accordance to SFAS No. 7 regarding “Related party disclosures”. Related parties are principally defined as: 1)
enterprises that, through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the reporting enterprise (this includes holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries); 2) associated companies; 3 individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting rights of the reporting enterprise that gives them significant influence
35
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor); karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (c) atau (d), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaanperusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
over the enterprise, and close members of the family (close members of the family of an individual are those that may be expected to influence, or be influenced by, that person in their dealings with the enterprise); 4) key management personnel, that is those persons having authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the reporting enterprise, including commissioners, directors and managers of companies and close members of the families of such individuals; or 5) enterprises in which a substantial interest in the voting rights is owned, directly or indirectly, by a person described in “c” or “d”, or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes enterprises owned by commissioners, directors or major shareholders of the reporting enterprise and enterprises that have a member of key management in common with the reporting enterprise.
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan dalam laporan keuangan.
The nature of transactions and balances of accounts with related parties, are disclosed in the financial statements.
2.ae. Pelaporan Segmen Sebuah segmen usaha adalah sekelompok aset dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya. Bank melaporkan segmen primer berdasarkan segmen korporasi, bisnis, ritel, tresuri, dan lainlain.
2.ae.Segment Reporting A business segment is a group of assets and operations engaged in providing products or services that are subject to risks and returns that are different from those of other business segments. The Bank prepares the primary segment information based on corporate, business, retail, treasury, and others.
Sebuah segmen geografis menyediakan jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain. Bank melaporkan segmen sekunder berdasarkan daerah Sumatera, Jawa - Bali, dan Indonesia Timur, serta luar Indonesia.
A geographical segment is engaged in providing services within a particular economic environment that are subject to risks and return that are different from those of segments operating in other economic environments. The Bank prepares the secondary segment information based on Sumatera, Java - Bali, and East of Indonesia, and also outside Indonesia.
2.af.Penggunaan Estimasi Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:
2.af.Use of Estimate The preparation of financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia, requires the use of estimates and assumptions that effects: the reported amounts of assets and liabilities, and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements, the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period.
4)
5)
nilai aset dan kewajiban dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan, jumlah pendapatan dan beban dilaporkan selama periode pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan aktifitas saat ini, hasil yang mungkin timbul berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Final Draft/March 24, 2011
Although these estimates are based on management‟s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
36
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
3. Dampak Penerapan Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006)
3.
Impact on the Initial Implementation of SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006)
Bank menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) pada tanggal 1 Januari 2010 secara prospektif sesuai dengan ketentuan transisi atas standar tersebut.
The Bank implements prospectively the SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006) on January 1, 2010 in accordance with the transitional provisions of those standards.
Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) dilakukan sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, memberikan tambahan pedoman dibawah ini:
Transitional Provisions Upon First Time Implementation of SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006) which is performed based on Technical Bulleti” No.4 issued by the Indonesian Institute of Accountants, provides additional guidances below:
Perhitungan Suku Bunga Efektif Perhitungan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi yang diperoleh sebelumnya dan masih bersaldo pada tanggal 1 Januari 2010 ditentukan berdasarkan arus kas masa depan yang akan diperoleh sejak penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) sampai dengan jatuh tempo instrumen keuangan tersebut.
Effective Interest Rate The effective interest rate for financial instruments measured at amortized cost that were acquired prior to and still have a balance remaining as at January 1, 2010 is calculated by referring to the future cash flows that will be generated from the time SFAS 55 (Revised 2006) is first implemented up to the maturity of the financial instruments.
Penghentian Pengakuan Instrumen keuangan yang sudah dihentikan pengakuannya sebelum tanggal 1 Januari 2010 tidak dievaluasi kembali berdasarkan ketentuan penghentian pengakuan dalam PSAK 55 (Revisi 2006).
Derecognition Financial instruments that have been derecognised prior to January 1, 2010 should not be reassessed subsequently to determine whether they would meet the derecognition criteria under SFAS 55 (Revised 2006).
Klasifikasi Instrumen Keuangan sebagai Kewajiban atau Ekuitas Pada tanggal 1 Januari 2010, Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai kewajiban atau ekuitas sesuai dengan paragraf 11 PSAK 50 (Revisi 2006).
Classification of Financial Instruments as Debt or Equity The Bank should reassess its financial instruments existing as of January 1, 2010, to determine whether they should be classified as a debt or equity instrument in accordance with the requirements in paragraph 11 of SFAS 50 (Revised 2006).
Penurunan Nilai Instrumen Keuangan Pada tanggal 1 Januari 2010, Bank menentukan penurunan nilai instrumen keuangan berdasarkan kondisi pada saat itu. Selisih antara penurunan nilai ini dengan penurunan nilai yang ditentukan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku sebelumnya diakui langsung ke saldo laba pada pada tanggal 1 Januari 2010.
Impairment of Financial Instruments As at January 1, 2010, the Bank should determine any possible impairment of financial instruments based on conditions existing at that date. Any difference between the impairment resulting from implementation of SFAS 55 (Revised 2006) and the impairment calculated based on previous applicable accounting principles is recognised in retained earnings as of January 1, 2010.
Sebagai akibat penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) secara prospektif, pada tanggal 1 Januari 2010, Bank telah melakukan perhitungan kembali Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan sesuai dengan ketentuan transisi. Perbedaan antara saldo cadangan tersebut per 31 Desember 2009 dengan saldo cadangan yang dihitung berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2006) per 1 Januari 2010 untuk semua aset keuangan sejumlah Rp 1.581.520.601 telah didebitkan ke Saldo Laba awal per 1 Januari 2010. Rincian penyesuaian terhadap saldo cadangan untuk masing-masing akun aset keuangan adalah sebagai berikut:
As a result of the initial and prospective implementation of SFAS 55 (Revised 2006), on 1 January 2010, the Bank has recalculated the Allowance for Impairment of all financial assets in accordance with transitional provisions. The difference between the balances of such allowance as at 31 December 2009 and the required allowance calculated based on SFAS 55 (Revised 2006) for all financial assets as of January 1, 2010 amounted to Rp 1,581,520,601 was debited to the opening balance of Retained Earnings. Details of adjustment of such allowance for each financial assets are as follows:
Final Draft/March 24, 2011
37
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Jumlah/ Amount Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Lain
(798,925,933) (94,921,766)
Current Account with Other Banks Placement with Other Banks
Efek-efek
(101,165,000)
Securities
Kredit yang Diberikan
2,327,780,125
Loans
Aset Pajak Tangguhan
248,753,175 1,581,520,601
Deferred Tax Assets
Penurunan Nilai Secara Kolektif Sebagaimana dimungkinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 dan 55, Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum (lihat Catatan 2.g). Sesuai dengan SE-BI tersebut ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan 31 Desember 2011.
Collective Impairment As allow under the Bank Indonesia Circular Letter (SE-BI) No. 11/33/DPNP dated December 8, 2009, bank will apply the transition rule for collective impairment calculation on loans based on the prevailing Bank Indonesia regulation on Asset Quality Ratings for Commercial Banks (see Note 2.g). In accordance with aforementioned SE-BI, the transition rule for collective impairment calculation on loans can be applied until December 31, 2011.
Pada periode laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, Bank menggunakan metode kolektibilitas untuk menilai penurunan nilai secara kolektif, sesuai PBI No.7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang diubah dengan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 serta PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009. Penerapan ini dilakukan selama masa transisi sampai dengan 31 Desember 2011.
As of December 31, 2010, Bank was used collectibility method for assessing collective impairment, according to the BI regulation (PBI) No.7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005 on "Asset Quality Rating for Commercial Banks" which was amended by PBI No. 8/2/PBI/2006 dated January 30, 2006 and PBI No. 9/6/PBI/2007 dated March 30, 2007 and the PBI No.11/2/PBI/2009 dated January 29, 2009. Implementation was carried out during the transition period until December 31, 2011.
4. Kas
4. Cash 2010 Rp
Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Sub Jumlah Jumlah
2009 Rp
33,112,466,450
30,033,290,225
4,009,323,860 2,402,854 4,011,726,714 37,124,193,164
4,007,057,600 327,307,254 4,334,364,854 34,367,655,079
Akun dalam mata uang Rupiah termasuk uang pada mesin Automatic Teller Machine (ATM) pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 2.070.700.000 (2009: Rp 2.066.000.000).
Final Draft/March 24, 2011
Rupiah Foreign Currencies United States Dollar Singapore Dollar Sub Total Total
The Rupiah balance includes the cash amount in ATMs (Automatic Teller Machines) amounting to Rp 2,070,700,000 as of December 31, 2010 (2009: Rp 2,066,000,000).
38
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
5. Giro pada Bank Indonesia
5. Current Accounts with Bank Indonesia 2010 Rp
Rupiah Dolar Amerika Serikat Jumlah
2009 Rp
162,938,522,099 2,928,250,000 165,866,772,099
95,961,849,233 2,827,500,000 98,789,349,233
Rupiah United States Dollar Total
Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, setiap bank di Indonesia diwajibkan memiliki saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga baik dalam Rupiah maupun mata uang asing.
According to the regulation of Bank Indonesia, each bank in Indonesia is required to maintain a minimum liquidity reserve in certain percentage of third party funds both in Rupiah and foreign currencies.
Persentase GWM Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah:
The percentages of Bank‟s GWM as of December 31, 2010 and 2009, respectively are as follows:
2010 Rp Rupiah Utama Sekunder Mata Uang Asing
2009 Rp
8.12 11.53 1.14
5.09 20.46 1.14
6. Giro pada Bank Lain
Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Dolar Australia Dolar Hongkong Yen Jepang Sub Jumlah Jumlah Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
Rupiah Primary Secondary Foreign Currency
6. Current Accounts with Other Banks 2010 Rp
2009 Rp
333,608,070
335,847,791
158,570,210,895 10,617,992,330 4,474,297,557 1,852,957,607 223,405,437 140,200,197 175,879,064,023 176,212,672,093
62,236,948,960 11,881,125,574 3,177,177,124 1,694,319,964 499,579,392 880,456,296 80,369,607,310 80,705,455,101
(3,337,211) 176,209,334,882
(1,066,748,402) 79,638,706,699
Rupiah Foreign Currencies United States Dollar Singapore Dollar Euro Australian Dollar Hongkong Dollar Japanesse Yen Sub Total Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
Rincian giro pada bank lain berdasarkan bank dan jenis mata The Details of current accounts with other banks based on the uang adalah sebagai berikut: banks and its currencies are as follows: 2010 Rp Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sub Jumlah
Final Draft/March 24, 2011
2009 Rp
333,608,070 333,608,070
335,847,791 335,847,791
39
Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sub Total
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
2010 Rp Mata Uang Asing Wachovia Bank, NA (2010: USD 11,513,681.72; 2009: USD 2,981,307.57) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2010: USD 3,785,712.67; 2009: USD 2,493,821) Standard Chartered Bank (2010: USD 1,100,000; 2009: USD 100,000) PT Bank Central Asia Tbk (2010: USD 972,197.71; 2009: USD 544,077.94) Oversea Chinese Banking Corporation Ltd (2010: SGD 831,555.34; 2009: SGD 106,448.82) Deutsche Bank Frankfurt (2010: Euro 372,299.99; 2009: Euro 174,763.97) Standard Chartered Bank (2010: SGD 451,577.91; 2009: SGD 462,068.09) Oversea Chinese Banking Corporation Ltd (2010: USD 227,765.38; 2009: USD 484,183.30) ANZ Banking Group Ltd (2010: AUD 202,078.81; 2009: AUD 199,942.88) United Overseas Bank Ltd (2010: SGD 228,133.27; 2009: SGD 1,203,595.19) United Overseas Bank Ltd (2010: HKD 192,743,76; 2009: HKD 411,054.66) Sumitomo Mitsui Banking Corporation (2010: Yen 1,265,916; 2009: Yen 8,620,937) Indonesische Overzeese Bank N.V (2010: Nihil; 2009: Euro 59,155.23) Sub Jumlah Jumlah Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
2009 Rp
103,738,272,297
28,098,823,847
34,109,271,157
23,504,262,925
9,911,000,000
942,500,000
8,759,501,367
5,127,934,585
5,842,416,348
713,686,114
4,474,297,557
2,373,708,903
3,172,736,722
3,097,935,509
2,052,166,074
4,563,427,603
1,852,957,607
1,694,319,964
1,602,839,260
8,069,503,951
223,405,437
499,579,392
140,200,197
880,456,296
-175,879,064,023 176,212,672,093 (3,337,211) 176,209,334,882
803,468,221 80,369,607,310 80,705,455,101 (1,066,748,402) 79,638,706,699
Foreign Currencies Wachovia Bank, NA (2010: USD 11,513,681.72; 2009: USD 2,981,307.57) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2010: USD 3,785,712.67; 2009: USD 2,493,821) Standard Chartered Bank Charetered Bank, (2010:Standard USD 1,100,000; 2009: USDHongkong 100,000) PT Bank Central Asia Tbk (2010: USD 972,197.71; 2009: USD 544,077.94) Oversea Chinese Banking Corporation Ltd Chartered Bank,106,448.82) Singapore (2010: SGDStandard 831,555.34; 2009: SGD Deutsche Bank Frankfurt Indonesische Overzeese2009: BankEuro N.V, 174,763.97) Amsterdam (2010: Euro 372,299.99; Standard Chartered Bank Chartered Bank,462,068.09) Singapore (2010: SGDStandard 451,577.91; 2009: SGD Oversea Chinese Banking Corporation Ltd Standard Charetered Bank,484,183.30) Hongkong (2010: USD 227,765.38; 2009: USD ANZ Banking Group Ltd Banking2009: GroupAUD Ltd,199,942.88) Melbourne (2010: AUDANZ 202,078.81; United Overseas Bank Ltd United Overseas Bank,228,133.27; Singapore (2010: SGD 2009: SGD 1,203,595.19) United Overseas Bank Ltd UOBHKD Ltd,411,054.66) Hongkong (2010: HKD 192,743,76; 2009: Sumitomo Mitsui Banking Corporation (2010: Yen 1,265,916; 2009: Yen 8,620,937) Indonesische Overzeese Bank N.V Indonesische Overzeese (2010: Nil; Bank 2009:N.V, EuroAmsterdam 59,155.23) Sub Total Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
Kolektibilitas seluruh giro pada bank lain pada 31 Desember 2010 dan 2009 digolongkan Lancar, kecuali pada tanggal 31 Desember 2009 atas Indonesische Overzeese Bank N.V (Indover Bank N.V) digolongkan Macet.
Collectibility of all current accounts with in other banks in December 31, 2010 dan 2009 were classified as Current, unless in December 31, 2009 Indonesische Overzeese Bank N.V (Indover Bank N.V) was classified as Loss.
Perubahan dalam cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain adalah sebagai berikut:
The changes in allowance for impairment losses for current accounts with other banks are as follows:
2010 Rp Saldo Awal Penyesuaian Saldo Awal Sehubungan dengan Penerapan PSAK 55 (Revisi 2006) (lihat Catatan 3) Pembentukan selama Tahun Berjalan (lihat Catatan 30) Penghapusan dalam Tahun Berjalan Pemulihan selama Tahun Berjalan Saldo Akhir
Final Draft/March 24, 2011
2009 Rp
1,066,748,402
349,818,494
(798,925,933)
--
1,305,827,356 (706,305,756) (864,006,858) 3,337,211
1,065,637,290 -(348,707,382) 1,066,748,402
40
Beginning Balance Adjustment to Opening Balance Relating to Implementation of SFAS 55 (Revised 2006) (see Note 3) Allowance during the Year (see Note 30) Current Year Written Off Reversal during the Year Ending Balance
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai atas giro pada bank lain telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.
Management believes that the allowance for impairment losses on current account with other banks is adequate to cover possible losses, which might arise from uncollectible current accounts with other banks.
7. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
7. Placements with Bank Indonesia and Other Banks
Rincian penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebagai berikut: Jenis Penempatan
2010 Jangka Waktu/ Tingkat Bunga Period Rata-rata per Tahun/ Average Annual Interest Rate Hari/Day(s) (%)
Call Money Rupiah Bank Indonesia Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih
2 - 14
Dolar Amerika Serikat PT Bank Rabobank International Indonesia (USD 2,000,000) Jumlah Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
Jenis Penempatan
Call Money Rupiah Bank Indonesia Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih
The details of placements with Bank Indonesia and other banks are as follows:
4
5.86
0.20
2009 Jangka Waktu/ Tingkat Bunga Period Rata-rata per Tahun/ Average Annual Interest Rate Hari/Day(s) (%)
7
PT Bank CIMB Niaga Tbk 6,480 Dolar Amerika Serikat Indover Bank N.V (USD 1,300,000) 1 *) Deposito Berjangka Dolar Amerika Serikat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (USD 1,001,232.88) 30 Jumlah Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
Final Draft/March 24, 2011
Rp
189,400,000,000 (893,813,616) 188,506,186,384
Call Money Rupiah Bank Indonesia Unamortized Discount Net
18,020,000,000 206,526,186,384 -206,526,186,384
United States Dollar PT Bank Rabobank International Indonesia (USD 2,000,000) Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
Type of Placements
Jumlah/ Total
Rp
6.86
78,400,000,000 (50,917,555) 78,349,082,445
6.00
55,555,549
4.00
12,252,500,000
3.00
9,436,619,894 100,093,757,888 (4,179,088,213) 95,914,669,675
*) Penempatan pada Indover Bank N.V merupakan penempatan Overnight, tetapi pada tanggal 31 Oktober 2008, Indover Bank N.V dinyatakan gagal bayar dan dinyatakan pailit oleh Pengadilan Belanda pada tanggal 7 Desember 2008.
Type of Placements
Jumlah/ Total
Call Money Rupiah Bank Indonesia Unamortized Discount Net PT Bank CIMB Niaga Tbk United States Dollar Indover Bank N.V (USD 1,300,000) Time Deposit United States Dollar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (USD 1,001,232.88) Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
*) Placement with Indover Bank N.V was an Overnight placement, but on October 31, 2008, Indover Bank N.V was default and declared bankrupt by a Dutch Court on December 7, 2008.
41
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Jenis Penempatan
Rupiah Call Money Bank Indonesia Diskonto yang Belum Diamortisasi PT Bank UOB Buana PT Bank DBS Indonesia PT Bank Commonwealth PT Bank CIMB Niaga Tbk Dolar Amerika Serikat Call Money PT Bank Rabobank International Indonesia Jumlah
< 1 bulan/ month Rp
Placements with Bank Indonesia and other banks based on remaining periods to maturity as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
2010 > 3 - 12 bulan/ months Rp
> 1 - 3 bulan/ months Rp
> 12 bulan/ months Rp
Jumlah/ Total Rp
189,400,000,000
--
--
--
189,400,000,000
(893,813,616) -----
------
------
------
(893,813,616) -----
18,020,000,000 206,526,186,384
---
---
---
18,020,000,000 206,526,186,384
Type of Placements
Rupiah Call Money Bank Indonesia Unamortized Discount PT Bank UOB Buana PT Bank DBS Indonesia PT Bank Commonwealth PT Bank CIMB Niaga Tbk United States Dollar Call Money PT Bank Rabobank International Indonesia Total
2009 Jenis Penempatan
Rupiah Call Money Bank Indonesia Diskonto yang Belum Diamortisasi PT Bank CIMB Niaga Tbk Dolar Amerika Serikat Call Money Indover Bank N.V Deposito Berjangka PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Jumlah
< 1 bulan/ month Rp
> 1 - 3 bulan/ months Rp
> 3 - 12 bulan/ months Rp
Jumlah/ Total Rp
78,400,000,000
--
--
--
78,400,000,000
(50,917,555) --
---
---
-55,555,549
(50,917,555) 55,555,549
12,252,500,000
--
--
--
12,252,500,000
9,436,619,894 100,038,202,339
---
---
-55,555,549
9,436,619,894 100,093,757,888
Perubahan dalam cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebagai berikut:
Saldo Awal Penyesuaian Saldo Awal Sehubungan dengan Penerapan PSAK 55 (Revisi 2006) (Lihat Catatan 3) Pembentukan selama Tahun Berjalan (lihat Catatan 30) Penghapusan dalam Tahun Berjalan Pemulihan selama Tahun Berjalan Saldo Akhir
Final Draft/March 24, 2011
> 12 bulan/ months Rp
Type of Placements
Rupiah Call Money Bank Indonesia Unamortized Discount PT Bank CIMB Niaga Tbk United States Dollar Call Money Indover Bank N.V Time Deposit PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Total
The changes in allowance for impairment losses for placements with Bank Indonesia and other banks are as follows:
2010
2009
Rp
Rp
4,179,088,213
1,666,667
(94,921,766)
--
1,930,505,188 (3,707,031,138) (2,307,640,497) --
4,178,904,122 -(1,482,576) 4,179,088,213
42
Beginning Balance Adjustment to Opening Balance Relating to Implementation of SFAS 55 (Revised 2006) (See Note 3) Allowance during the Year (see Note 30) Current Year Written Off Reversal during the Year Ending Balance
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Selama tahun 2010, Bank telah menerima pembayaran dari Indover Bank N.V sebesar EUR 695,507.19 atau setara dengan Rp 8.561.962.488, sedangkan sisa saldo penempatan di Indover Bank N.V sebesar EUR 310,475.10 atau setara dengan Rp 3.707.031.138 telah dihapus.
During the year 2010, the Bank has received payment from Indover Bank NV of EUR 695,507.19, equivalent to Rp 8,561,962,488, while the remaining outstanding balance in Indover Bank NV of EUR 310,475.10, equivalent to Rp 3,707,031,138 has been written off.
Pada tahun 2009, penempatan pada PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Lippo Tbk) merupakan tagihan yang dimiliki Bank pada saat Bank mengambil alih kewajiban PT Bank Umum Majapahit Jaya sesuai dengan perjanjian pengakuan hutang PT Bank Lippo Tbk No. 59 tanggal 28 Oktober 1993. Tagihan tersebut memiliki tingkat bunga sebesar 6% per tahun dan akan dilunasi dalam 18 kali angsuran masing-masing sebesar Rp 55.555.556 setiap tahun sampai dengan tahun 2010. Per 31 Desember 2010 , tagihan ini telah lunas.
In 2009, placement in PT Bank CIMB NIaga Tbk (formerly PT Bank Lippo Tbk) represents the receivable occured when the Bank took over the liabilities of PT Bank Umum Majapahit Jaya as stated in the debt acknowledgment agreement of PT Bank Lippo Tbk No. 59 dated October 28, 1993. The receivable will be paid by 18 annual installments of Rp 55,555,556 until the year 2010 and bears annual interest at 6%. As of December 31, 2010, the receivable has been settled.
Kolektibilitas seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 digolongkan Lancar, kecuali pada tanggal 31 Desember 2009 penempatan pada Indover Bank N.V digolongkan Macet.
The collectibility of all placements with Bank Indonesia and other banks as of December 31, 2010 and 2009 are classified as Current, except at December 31, 2009 placement with Indover Bank N.V is classified as Loss.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain.
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses, which might arise from uncollectible placements with Bank Indonesia and other banks.
8. Efek-efek
8. Securities Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun/ Average Annual Interest Rate
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Sertifikat Bank Indonesia Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih Obligasi Pemerintah Obligasi Lainnya Premi (Diskonto) yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih Jumlah Efek Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Diperdagangkan Obligasi Pemerintah Obligasi Lainnya Kenaikan (Penurunan) Nilai yang Belum Direalisasi Nilai Wajar Jumlah Efek Diperdagangkan Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
Final Draft/March 24, 2011
Jumlah/ Total
2010 (%)
2009 (%)
2010 Rp
6.50
7.64
30,000,000,000 (687,007,503) 29,312,992,497
357,000,000,000 (4,801,187,743) 352,198,812,257
Held To Maturity Certificates of Bank Indonesia Unamortized Discount Net
9.59 10.15
10.32 10.48
100,782,998,097 25,473,425,659 -126,256,423,756 155,569,416,253
99,044,000,000 25,473,425,659 2,210,742,504 126,728,168,163 478,926,980,420
Government Bonds Other Bonds Unamortized Premium (Discount) Net Total Held To Maturity Securities
9.35 9.18
10.07 11.97
10,000,000,000 15,000,000,000
30,000,000,000 10,000,000,000
467,800,000 25,467,800,000 25,467,800,000
1,456,500,000 41,456,500,000 41,456,500,000
Trading Government Bonds Other Bonds Unrealized Gain on Increase (Decrease) in Value Fair Value Total Trading Securities
181,037,216,253 (305,094,257) 180,732,121,996
520,383,480,420 (355,899,257) 520,027,581,163
Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
43
2009 Rp
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Jangka waktu efek-efek sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Sertifikat Bank Indonesia Obligasi
The period of securities since acquisition date until maturity date are as follows:
2010
2009
> 90 hari/days > 12 bulan/months
> 90 hari/days > 12 bulan/months
Rincian efek-efek berdasarkan penerbit dan peringkat obligasi adalah sebagai berikut: Nama Penerbit
Obligasi Pemerintah Badan Usaha Milik Negara PT Jasa Marga PT Bank Jabar Banten PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Perusahaan Lainnya PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Indosat Tbk PT XL Axiata Tbk (d/h PT Exelcomindo Pratama Tbk) PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Apexindo Pratama Duta Tbk PT Lautan Luas Tbk PT Astra Sedaya Finance Jumlah Obligasi Efek Lainnya Sertifikat Bank Indonesia Jumlah Efek Lainnya Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
Certificates of Bank Indonesia Bonds
The details of securities based on issuer and rate of bonds are as follows:
Peringkat/Rating 2010 2009
Jumlah/Total 2010 Rp
Name of Issuer
2009 Rp
BB+**)
BB+**)
111,224,298,097
132,594,742,504
idAA*) --
idAA-*) idA+*)
473,425,659 --
473,425,659 3,073,500,000
idAAA*)
--
5,025,000,000
--
idAA+*) idAA+*)
-idAA+*)
10,001,500,000 5,000,000,000
-5,000,000,000
idAA-*) idAA*) -idA-*) idAA-*)
idA+*) idAA*) idA+*) idA-*) idAA-*)
5,000,000,000 5,000,000,000 -5,000,000,000 5,000,000,000 151,724,223,756
5,000,000,000 5,000,000,000 2,043,000,000 5,000,000,000 10,000,000,000 168,184,668,163
29,312,992,497 29,312,992,497
352,198,812,257 352,198,812,257
Bonds Government State Owned Company PT Jasa Marga PT Bank Jabar Banten PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Other Companies PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Indosat Tbk PT Axiata Tbk (formerly PT Exelcomindo Pratama Tbk) PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Apexindo Pratama Duta Tbk PT Lautan Luas Tbk PT Astra Sedaya Finance Total Bonds Other Securities Bank Indonesia Certificates Total Other Securities
181,037,216,253 (305,094,257) 180,732,121,996
520,383,480,420 (355,899,257) 520,027,581,163
Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
*) Pefindo **) Standard and Poor (S&P)
Nilai wajar dari efek-efek yang diperdagangkan dan biaya perolehan setelah amortisasi diskonto atau premium dari efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Final Draft/March 24, 2011
Fair value of trading securities and acquisition cost after discount or premium amortization of held to maturity securities as of December 31, 2010 and 2009 based on outstanding period to maturity are as follows:
44
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah) 2010
Jenis Efek
≤ 1 bulan/ month Rp
> 1 - 3 bulan/ months Rp
> 3 - 12 bulan/ months Rp
> 1 - 5 tahun/ years Rp
> 5 tahun/ years Rp
Jumlah/ Total Rp
Securities
Trading Fair Value
Diperdagangkan Nilai Wajar Rupiah Sub Jumlah
---
---
---
25,467,800,000 25,467,800,000
--
25,467,800,000 25,467,800,000
Rupiah Sub Total
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Biaya Perolehan Setelah Amortisasi Rupiah Sub Jumlah
---
5,000,000,000 5,000,000,000
29,312,992,497 29,312,992,497
25,242,577,231 25,242,577,231
96,013,846,525 96,013,846,525
Held to Maturity Total Cost Net of Amortization 155,569,416,253 Rupiah 155,569,416,253 Sub Total
Jumlah
--
5,000,000,000
29,312,992,497
50,710,377,231
96,013,846,525
181,037,216,253
Jenis Efek
≤ 1 bulan/ month Rp
Diperdagangkan Nilai Wajar Rupiah Sub Jumlah
2009 > 3 - 12 bulan/ > 1 - 5 tahun/ months years Rp Rp
> 1 - 3 bulan/ months Rp
---
---
5,000,000,000 5,000,000,000
> 5 tahun/ years Rp
25,568,500,000 25,568,500,000
Jumlah/ Total Rp
10,888,000,000 10,888,000,000
41,456,500,000 41,456,500,000
Total
Securities
Trading Fair Value Rupiah Sub Total
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Biaya Perolehan Setelah Amortisasi Rupiah 79,722,784,973 Sub Jumlah 79,722,784,973
153,178,686,993 153,178,686,993
119,297,340,291 119,297,340,291
---
126,728,168,163 126,728,168,163
Held to Maturity Total Cost Net of Amortization 478,926,980,420 Rupiah 478,926,980,420 Sub Total
Jumlah
153,178,686,993
124,297,340,291
25,568,500,000
137,616,168,163
520,383,480,420
79,722,784,973
Kolektibilitas efek-efek adalah Lancar per 31 Desember 2010 dan 2009. Sebelum 1 Januari 2010, penyisihan kerugian merupakan cadangan umum sebesar 1% sesuai dengan PBI untuk efek-efek di luar Sertifikat Bank Indonesia.
The collectibility of securities is Current as of December 31, 2010 and 2009. Before January 1, 2010, allowance for possible losses consist of general allowances amounting to 1%, in accordance with to Bank Indonesia‟s Regulations for securities except for Certificates of Bank Indonesia.
2010 Rp Lancar Jumlah Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
Final Draft/March 24, 2011
Total
2009 Rp
181,037,216,253 181,037,216,253
520,383,480,420 520,383,480,420
Current Total
(305,094,257) 180,732,121,996
(355,899,257) 520,027,581,163
Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
45
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Perubahan dalam cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek adalah sebagai berikut:
Saldo Awal Penyesuaian Saldo Awal Sehubungan dengan Penerapan PSAK 55 (Revisi 2006) (lihat Catatan 3) Pembentukan selama Tahun Berjalan (lihat Catatan 30) Pemulihan selama Tahun Berjalan Saldo Akhir
The changes in allowance for impairment losses for securities are as follows:
2010 Rp
2009 Rp
355,899,257
373,625,057
(101,165,000)
--
401,673,956 (351,313,956) 305,094,257
2,618,199 (20,343,999) 355,899,257
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya efek-efek.
Beginning Balance Adjustment to Opening Balance Relating to Implementation of SFAS 55 (Revised 2006) (see Note 3) Allowance during the Year (see Note 30) Reversal during the Year Ending Balance
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses, which might arise from uncollectible securities.
9. Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
9. Reverse Repo
2010 Jumlah/ Total Rp
Tingkat Bunga/ Interest Rate (%) Surat Utang Negara Surat Perbendaharaan Negara Jumlah
6.20 6.08
5,676,436,311 37,267,494,426 42,943,930,737
Jangka waktu efek yang dibeli dengan janji dijual kembali sejak tanggal pembelian hingga tanggal dijual kembali adalah sebagai berikut:
Government Securities Treasury Bills Total
The period of reverse repo since acquisition date until resale are as follows:
2010 Surat Utang Negara Surat Perbendaharaan Negara
Government Securities Treasury Bills
< 60 hari/days 28 - 60 hari/days
Per 31 Desember 2010, rincian tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2010, the details of reverse repo based on outstanding period to maturity are as follows:
2010 Jenis Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
Surat Utang Negara Surat Perbendaharaan Negara Jumlah
Final Draft/March 24, 2011
≤ 1 bulan/ month Rp -18,653,718,000 18,653,718,000
> 1 - 3 bulan/ months Rp
> 3 - 12 bulan/ months Rp
5,676,436,311 18,613,776,426 24,290,212,737
Jumlah/ Total Rp ----
46
5,676,436,311 37,267,494,426 42,943,930,737
paraf:
Reverse Repo Type
Government Securities Treasury Bills Total
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
10. Kredit yang Diberikan a.
10. Loans
Berdasarkan Jenis, Mata Uang, dan Kualitas Kredit Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kredit yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai. Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Unimpaired Rp Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Modal Kerja Investasi Konsumsi Karyawan Dolar Amerika Serikat Modal Kerja Sub Jumlah Pihak Ketiga Rupiah Modal Kerja Konsumsi Investasi Sindikasi Karyawan Dolar Amerika Serikat Modal Kerja Investasi Dolar Singapura Modal Kerja Investasi Sub Jumlah Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
Final Draft/March 24, 2011
a. By Type of Loans, Currency, and Loan Quality Loans quality based on impaired and unimpaired loans.
2010 Mengalami Penurunan Nilai/ Impaired Rp
Jumlah/ Total Rp
40,356,594,081 -6,477,013,873 3,124,103,631
-----
40,356,594,081 -6,477,013,873 3,124,103,631
75,323,600,000 125,281,311,585
---
75,323,600,000 125,281,311,585
606,885,180,190 596,802,443,564 240,878,259,762 16,628,571,429 2,623,486,307
18,196,937,339 7,547,176,262 9,599,691,021 ---
49,079,933,965 8,893,845,963
---
16,557,648,542 782,928,646 1,539,132,298,368 1,664,413,609,953
--35,343,804,622 35,343,804,622
625,082,117,529 604,349,619,826 250,477,950,783 16,628,571,429 2,623,486,307 -49,079,933,965 8,893,845,963 -16,557,648,542 782,928,646 1,574,476,102,990 1,699,757,414,575
(14,554,132,930) 1,649,859,477,023
(2,896,683,539) 32,447,121,083
(17,450,816,469) 1,682,306,598,106
47
paraf:
Related Parties Rupiah Working Capital Investment Consumer Employee United States Dollar Working Capital Sub Total Third Parties Rupiah Working Capital Consumer Investment Syndications Employee United States Dollar Working Capital Investment Singapore Dollar Working Capital Investment Sub Total Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia. Lancar/ Current Rp Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Modal Kerja Investasi Konsumsi Karyawan Dolar Amerika Serikat Modal Kerja Sub Jumlah Pihak Ketiga Rupiah Modal Kerja Konsumsi Investasi Sindikasi Karyawan Dolar Amerika Serikat Modal Kerja Investasi Dolar Singapura Modal Kerja Investasi Sub Jumlah Jumlah Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention Rp
Loans quality based on collectibility according to Bank Indonesia‟s regulation.
2010 Kurang Lancar/ Diragukan/
Macet/
Jumlah/
Sub Standard Rp
Loss Rp
Total Rp
Doubtful Rp
40,356,594,081 -6,477,013,873 3,124,103,631
----
-----
-----
-----
40,356,594,081 -6,477,013,873 3,124,103,631
75,323,600,000 125,281,311,585
---
---
---
---
75,323,600,000 125,281,311,585
594,772,735,983 576,997,230,853 235,454,935,503 16,628,571,429 2,623,486,307
12,112,444,207 19,805,212,711 5,423,324,259 ---
261,584,147 526,808,911 ----
6,472,479,728 874,655,537 ----
11,462,873,464 6,145,711,814 9,599,691,021 ---
625,082,117,529 604,349,619,826 250,477,950,783 16,628,571,429 2,623,486,307
49,079,933,965 8,893,845,963
---
---
---
---
16,429,661,276 410,994,892 1,501,291,396,171 1,626,572,707,756
127,987,266 371,933,754 37,840,902,197 37,840,902,197
--788,393,058 788,393,058
--7,347,135,265 7,347,135,265
--27,208,276,299 27,208,276,299
49,079,933,965 8,893,845,963 -16,557,648,542 782,928,646 1,574,476,102,990 1,699,757,414,575
(14,430,733,176) 1,612,141,974,580
(123,399,754) 37,717,502,443
(21,906,054) 766,487,004
(83,025,873) 7,264,109,392
(2,791,751,612) 24,416,524,687
(17,450,816,469) 1,682,306,598,106
Lancar/ Current Rp
Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention Rp
2009 Kurang Lancar/ Diragukan/
Macet/
Jumlah/
Sub Standard Rp
Loss Rp
Total Rp
Doubtful Rp
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Modal Kerja Konsumsi Investasi Karyawan Dolar Amerika Serikat Modal Kerja Sub Jumlah
42,855,647,326 5,438,062,653 2,468,400,044 242,658,151
-----
-----
-----
-----
42,855,647,326 5,438,062,653 2,468,400,044 242,658,151
78,793,000,000 129,797,768,174
---
---
---
---
78,793,000,000 129,797,768,174
Pihak Ketiga Rupiah Modal Kerja Konsumsi Investasi Sindikasi Karyawan
604,777,329,786 379,974,369,185 144,741,292,230 17,947,177,179 1,830,905,972
24,515,180,385 11,514,163,826 5,590,129,154 ---
4,823,751,420 5,171,670,738 ----
1,006,714,577 498,787,317 1,722,795,781 ---
43,225,464,000 10,100,420,763 5,369,729,356 ---
678,348,440,168 407,259,411,829 157,423,946,521 17,947,177,179 1,830,905,972
Final Draft/March 24, 2011
48
paraf:
Related Parties Rupiah Working Capital Investment Consumer Employees United States Dollar Working Capital Sub Total Third Parties Rupiah Working Capital Consumer Investment Syndications Employees United States Dollar Working Capital Investment Singapore Dollar Working Capital Investment Sub Total Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
Related Parties Rupiah Working Capital Consumer Investment Employees United States Dollar Working Capital Sub Total Third Parties Rupiah Working Capital Consumer Investment Syndications Employees
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
Lancar/ Current Rp Dolar Amerika Serikat Modal Kerja Dolar Singapura Modal Kerja Investasi Sub Jumlah Jumlah Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
b.
Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention Rp
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
2009 Kurang Lancar/ Diragukan/
Macet/
Jumlah/
Sub Standard Rp
Loss Rp
Total Rp
Doubtful Rp
13,586,852,574
--
--
--
9,715,604,701
16,640,821,156 495,265,371 1,179,994,013,453 1,309,791,781,627
--41,619,473,365 41,619,473,365
--9,995,422,158 9,995,422,158
--3,228,297,675 3,228,297,675
--68,411,218,820 68,411,218,820
23,302,457,275 -16,640,821,156 495,265,371 1,303,248,425,471 1,433,046,193,645
(10,396,075,704) 1,299,395,705,923
(531,785,190) 41,087,688,175
(40,680,906) 9,954,741,252
(331,381,094) 2,896,916,581
(4,076,881,598) 64,334,337,222
(15,376,804,492) 1,417,669,389,153
Berdasarkan Sektor Ekonomi
b. By Economic Sectors Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Unimpaired Rp
Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Jasa Perdagangan, Restoran dan Hotel Industri Perdagangan, Restoran, dan Hotel Jasa Sosial Masyarakat Lain-lain Dolar Amerika Serikat Jasa Perdagangan, Restoran dan Hotel Sub Jumlah Pihak Ketiga Rupiah Perdagangan, Restoran, dan Hotel Industri Jasa Listrik, Gas dan Air Pengangkutan, Pergudangan, dan Komunikasi Pertanian, Perburuan, dan Sarana Pertanian Konstruksi Jasa Sosial Masyarakat Pertambangan Lain-lain
Final Draft/March 24, 2011
United States Dollar Working Capital Singapore Dollar Working Capital Investment Sub Total Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
2010 Mengalami Penurunan Nilai/ Impaired Rp
Jumlah/ Total Rp
31,226,099,735
--
31,226,099,735
3,274,485,034 5,000,000,000
---
3,274,485,034 5,000,000,000
856,009,312 9,601,117,504
---
856,009,312 9,601,117,504
30,273,600,000
--
30,273,600,000
45,050,000,000 125,281,311,585
---
45,050,000,000 125,281,311,585
358,359,792,060 163,051,884,350 107,870,922,196 348,015,952
555,077,348 101,780,000 6,509,461,153 --
358,914,869,408 163,153,664,350 114,380,383,349 348,015,952
34,813,243,991
212,272,854
35,025,516,845
60,572,754,402 58,793,986,025 59,750,807,633 20,830,604,772 599,425,929,871
-14,024,416,401 6,393,620,604 -7,547,176,262
60,572,754,402 72,818,402,426 66,144,428,237 20,830,604,772 606,973,106,133
49
Related Parties Rupiah Services Trading, Restaurant and Hotels Manufacturing Trading, Restaurant and Hotels Social Community Services Others United States Dollar Services Trading, Restaurant and Hotels Sub Total Third Parties Rupiah Trading, Restaurant and Hotels Manufacturing Services Electricity, Water, and Gas Transportation, Warehousing, and Communications Agriculture, Persection, and Farming Tools Constructions Social Community Services Mining Others
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Unimpaired Rp Dolar Singapura Konstruksi Jasa Sosial Masyarakat Industri Perdagangan, Restoran, dan Hotel Sub Jumlah Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
Lancar/ Current Rp Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Jasa Industri Perdagangan, Restoran, dan Hotel Jasa Sosial Masyarakat Lain-lain Dolar Amerika Serikat Jasa Perdagangan, Restoran, dan Hotel Sub Jumlah Pihak Ketiga Rupiah Perdagangan, Restoran, dan Hotel Industri Jasa Listrik, Gas dan Air Pengangkutan, Pergudangan, dan Komunikasi Pertanian, Perburuan, dan Sarana Pertanian Konstruksi Jasa Sosial Masyarakat Pertambangan Lain-lain Dolar Amerika Serikat Industri Pengangkutan, Pergudangan, dan Komunikasi Konstruksi Perdagangan, Restoran, dan Hotel Pertanian, Perburuan, dan Sarana Pertanian
Final Draft/March 24, 2011
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
2010 Mengalami Penurunan Nilai/ Impaired Rp
Jumlah/ Total Rp
14,423,713,754 1,752,577,066 127,987,266
----
14,423,713,754 1,752,577,066 127,987,266
1,036,299,102 1,539,132,298,368 1,664,413,609,953
-35,343,804,622 35,343,804,622
1,036,299,102 1,574,476,102,990 1,699,757,414,575
(14,554,132,930) 1,649,859,477,023
(2,896,683,539) 32,447,121,083
(17,450,816,469) 1,682,306,598,106
2010 Dalam Perhatian Kurang Lancar/ Diragukan/ Khusus/ Special Mention Sub Standard Doubtful Rp Rp Rp
Macet/
Jumlah/
Loss Rp
Total Rp
Singapore Dollar Constructions Services Social Community Services Trading, Restaurant, and Hotels Sub Total Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
31,226,099,735 5,000,000,000
---
---
---
---
31,226,099,735 5,000,000,000
3,274,485,034 856,009,312 9,601,117,504
----
----
----
----
3,274,485,034 856,009,312 9,601,117,504
30,273,600,000
--
--
--
--
30,273,600,000
45,050,000,000 125,281,311,585
---
---
---
---
45,050,000,000 125,281,311,585
352,695,185,212 161,760,725,464 107,676,917,471 348,015,952
5,664,606,848 1,291,158,886 194,004,725 --
111,992,849 ----
12,991,625 ----
430,092,874 101,780,000 6,509,461,153 --
358,914,869,408 163,153,664,350 114,380,383,349 348,015,952
33,116,341,496
1,696,902,495
--
--
212,272,854
35,025,516,845
60,572,754,402 53,683,889,648 56,171,808,498 20,830,604,772 579,620,717,160
-5,110,096,377 3,578,999,135 -19,805,212,711
--149,591,298 -526,808,911
-6,459,488,103 --874,655,537
-7,564,928,298 6,244,029,306 -6,145,711,814
60,572,754,402 72,818,402,426 66,144,428,237 20,830,604,772 606,973,106,133
450,500,000
--
--
--
--
450,500,000
21,629,346,084 8,893,845,963
---
---
---
---
21,629,346,084 8,893,845,963
18,020,000,000
--
--
--
--
18,020,000,000
8,980,087,881
--
--
--
--
8,980,087,881
50
paraf:
Related Parties Rupiah Services Manufacturing Trading, Restaurant and Hotels Social Community Services Others United States Dollar Services Trading, Restaurant and Hotels Sub Total Third Parties Rupiah Trading, Restaurant and Hotels Manufacturing Services Electricity, Water, and Gas Transportation, Warehousing, and Communications Agriculture, Persection, and Farming Tools Constructions Social Community Services Mining Others United States Dollar Manufacturing Transportation, Warehousing, and Comunications Constructions Trading, Restaurant, and Hotels Agriculture, Persection, and Farming Tools
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
Lancar/ Current Rp
Dolar Singapura Konstruksi Jasa Sosial Masyarakat Industri Perdagangan, Restoran, dan Hotel Sub Jumlah Jumlah Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
2010 Dalam Perhatian Kurang Lancar/ Diragukan/ Khusus/ Special Mention Sub Standard Doubtful Rp Rp Rp
Macet/
Jumlah/
Loss Rp
Total Rp
14,051,780,000 1,752,577,066 --
371,933,754 -127,987,266
----
----
----
14,423,713,754 1,752,577,066 127,987,266
1,036,299,102 1,501,291,396,171 1,626,572,707,756
-37,840,902,197 37,840,902,197
-788,393,058 788,393,058
-7,347,135,265 7,347,135,265
-27,208,276,299 27,208,276,299
1,036,299,102 1,574,476,102,990 1,699,757,414,575
(14,430,733,176) 1,612,141,974,580
(123,399,754) 37,717,502,443
(21,906,054) 766,487,004
(83,025,873) 7,264,109,392
(2,791,751,612) 24,416,524,687
(17,450,816,469) 1,682,306,598,106
Lancar/ Current Rp Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Jasa Perdagangan, Restoran, dan Hotel Lain-lain Dolar Amerika Serikat Jasa Sub Jumlah Pihak Ketiga Rupiah Perdagangan, Restoran, dan Hotel Industri Jasa Pengangkutan, Pergudangan, dan Komunikasi Pertanian, Perburuan, dan Sarana Pertanian Konstruksi Jasa Sosial Masyarakat Pertambangan Lain-lain Dolar Amerika Serikat Industri Dolar Singapura Konstruksi Jasa Perdagangan, Restoran, dan Hotel Industri Sub Jumlah Jumlah Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
2009 Dalam Perhatian Kurang Lancar/ Diragukan/ Khusus/ Special Mention Sub Standard Doubtful Rp Rp Rp
Macet/
Jumlah/
Loss Rp
Total Rp
42,855,647,326
--
--
--
--
42,855,647,326
2,468,400,044 5,680,720,804
---
---
---
---
2,468,400,044 5,680,720,804
78,793,000,000 129,797,768,174
---
---
---
---
78,793,000,000 129,797,768,174
357,697,300,936 166,056,987,187 183,163,672,496
1,484,848,019 814,043,489 1,723,922,335
2,884,487,663 339,223,344 289,826,104
347,719,466 155,520,002 2,121,512,102
22,865,433,407 2,410,431,054 11,095,053,038
385,279,789,491 169,776,205,076 198,393,986,075
13,658,062,142
1,123,497,308
--
--
718,447,636
15,500,007,086
9,937,750,045 18,573,814,190 9,524,636,950 8,853,575,247 381,805,275,157
20,000,000,000 -4,958,998,388 -11,514,163,826
-679,681,657 630,532,651 -5,171,670,739
--104,758,788 -498,787,317
-8,112,000,000 1,878,266,349 1,515,561,872 10,100,420,763
29,937,750,045 27,365,495,847 17,097,193,126 10,369,137,119 409,090,317,802
13,586,852,575
--
--
--
9,715,604,701
23,302,457,276
13,828,450,684 1,676,125,000
---
---
---
---
13,828,450,684 1,676,125,000
1,402,469,301 229,041,543 1,179,994,013,453 1,309,791,781,627
--41,619,473,365 41,619,473,365
--9,995,422,158 9,995,422,158
--3,228,297,675 3,228,297,675
--68,411,218,820 68,411,218,820
1,402,469,301 229,041,543 1,303,248,425,471 1,433,046,193,645
(10,396,075,704) 1,299,395,705,923
(531,785,190) 41,087,688,175
(40,680,906) 9,954,741,252
(331,381,094) 2,896,916,581
(4,076,881,598) 64,334,337,222
(15,376,804,492) 1,417,669,389,153
Final Draft/March 24, 2011
51
paraf:
Singapore Dollar Constructions Services Social Community Services Trading, Restaurant, and Hotels Sub Total Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
Related Parties Rupiah Services Trading, Restaurant, and Hotels Others United States Dollar Services Sub Total Third Parties Rupiah Trading, Restaurant, and Hotels Manufacturing Services Transportation, Warehousing, and Communications Agriculture, Persection, and Farming Tools Constructions Social Community Services Mining Others United States Dollar Manufacturing Singapore Dollar Constructions Services Trading, Restaurant, and Hotels Manufacturing Sub Total Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
c.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Berdasarkan Jangka Waktu Kredit Rincian jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan perjanjian kredit adalah sebagai berikut:
c.
2010 Rp Rupiah ≤ 1 Tahun > 1 - 3 Tahun > 3 - 5 Tahun > 5 Tahun Sub Jumlah Dolar Amerika Serikat ≤ 1 Tahun > 1 - 3 Tahun > 3 - 5 Tahun > 5 Tahun Sub Jumlah Dolar Singapura ≤ 1 Tahun > 1 - 3 Tahun > 3 - 5 Tahun > 5 Tahun Sub Jumlah Jumlah Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
d.
2009 Rp
587,609,109,763 457,751,434,054 251,948,276,124 251,810,637,518
637,437,085,591 273,334,739,160 218,111,934,914 184,930,890,177
1,549,119,457,459
1,313,814,649,842
124,403,533,965 --8,893,845,963
91,945,587,500 434,265,075 1,350,917,201 8,364,687,500
133,297,379,928
102,095,457,276
2,377,881,276 14,139,605,311 370,436,116 452,654,485
15,688,530,000 195,548,810 720,329,268 531,678,449
17,340,577,188
17,136,086,527
1,699,757,414,575
1,433,046,193,645
(17,450,816,469)
(15,376,804,492)
1,682,306,598,106
1,417,669,389,153
Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo Rincian jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan sisa waktu dari tanggal neraca sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Telah jatuh tempo ≤ 1 Tahun > 1 - 3 Tahun > 3 - 5 Tahun > 5 Tahun Sub Jumlah
Final Draft/March 24, 2011
Rupiah ≤ 1 Year > 1 - 3 Years > 3 - 5 Years > 5 Years Sub Total United States Dollar ≤ 1 Year > 1 - 3 Years > 3 - 5 Years > 5 Years Sub Total Singapore Dollar ≤ 1 Year > 1 - 3 Years > 3 - 5 Years > 5 Years Sub Total Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
d. By Remaining Periods Loans based on the remaining periods from balance sheets date to maturity date are as follows:
2010 Rp Rupiah Telah Jatuh Tempo ≤ 1 Tahun > 1 - 3 Tahun > 3 - 5 Tahun > 5 Tahun Sub Jumlah
By Loan Periods Loan periods based on the loan agreements are as follows:
2009 Rp
21,674,785,296 586,902,430,619 526,032,961,138 204,601,040,687 209,908,239,719
58,695,614,119 604,924,417,543 342,269,692,233 148,684,510,231 159,240,415,716
1,549,119,457,459
1,313,814,649,842
-124,403,533,965 --8,893,845,963.00
9,715,604,701 82,229,982,799 434,265,075 1,350,917,201 8,364,687,500
133,297,379,928
102,095,457,276
52
Rupiah Over Due ≤ 1 Year > 1 - 3 Years > 3 - 5 Years > 5 Years Sub Total Foreign Currencies United States Dollar Over Due ≤ 1 Year > 1 - 3 Years > 3 - 5 Years > 5 Years Sub Total
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
2010 Rp Dolar Singapura Telah jatuh tempo ≤ 1 Tahun > 1 - 3 Tahun > 3 - 5 Tahun > 5 Tahun Sub Jumlah Jumlah Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
2009 Rp
16,645,473,853 323,169,581 -371,933,754.00
15,688,530,000 915,878,078 112,227,765 419,450,684
17,340,577,188 1,699,757,414,575
17,136,086,527 1,433,046,193,645
(17,450,816,469) 1,682,306,598,106
(15,376,804,492) 1,417,669,389,153
Berdasarkan klasifikasi kredit yang mengacu pada ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
Based on loans classification in accordance with Bank Indonesia‟s Regulations are as follows:
2010 Portfolio Kredit yang Diberikan/ Loan Portofolio Klasifikasi Risiko Kredit
(%) Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah
95.69 2.23 0.05 0.43 1.60 100.00
Jumlah Kredit yang Diberikan/ Loan Amount Rp
(%) Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah
91.40 2.90 0.70 0.23 4.77 100.00
1,699,757,414,575
17,450,816,469
Jumlah Kredit yang Diberikan/ Loan Amount Rp
Credit Risk Classification
Rp 14,430,733,176 123,399,754 21,906,054 83,025,873 2,791,751,612
Penyisihan Kerugian/ Allowance for Possible Losses Jumlah/ Total
Current Special Mention Sub Standard Doubtful Loss Total
Credit Risk Classification
Rp
1,309,791,781,627 41,619,473,365 9,995,422,158 3,228,297,675 68,411,218,820
10,396,075,704 531,785,190 40,680,906 331,381,094 4,076,881,598
1,433,046,193,645
15,376,804,492
Non Performing Loan (NPL) - Bruto yang dimiliki Bank per 31 Desember 2010 dan 2009, masing-masing sebesar Rp 35.343.804.622 dan Rp 81.634.938.653 atau sebesar 2,08% dan 5,70% dari jumlah kredit.
Final Draft/March 24, 2011
Penyisihan Kerugian/ Allowance for Possible Losses Jumlah/ Total
1,626,572,707,756 37,840,902,197 788,393,058 7,347,135,265 27,208,276,299
2009 Portfolio Kredit yang Diberikan/ Loan Portofolio Klasifikasi Risiko Kredit
Singapore Dollar Over Due ≤ 1 Year > 1 - 3 Years > 3 - 5 Years > 5 Years Sub Total Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
Current Special Mention Sub Standard Doubtful Loss Total
Loans classified as Non Performing Loan (NPL) - Gross are Rp 35,343,804,622 and Rp 81,634,938,653 or represents 2,08% and 5.70% of total loans as of December 31, 2010 and 2009, respectively.
53
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Non Performing Loan (NPL) - Bersih yang dimiliki Bank per 31 Desember 2010 dan 2009, masing-masing sebesar Rp 32.447.121.083 dan Rp 76.378.922.001 atau sebesar 1,91% dan 5,33% dari jumlah kredit.
Loans classified as Non Performing Loan (NPL) - Net are Rp 32,447,121,083 and Rp 76,378,922,001 or represents 1.91% and 5.33% of total loans as of December 31, 2010 and 2009, respectively.
Perubahan dalam cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses are as follows:
2010 Rp Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kolektif Saldo Awal Pembentukan Selama Tahun Berjalan (lihat Catatan 30) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Individual Saldo Awal Penyesuaian Saldo Awal Sehubungan dengan Penerapan Awal PSAK 55 (Revisi 2006) (lihat Catatan 3) Pemulihan selama Tahun Berjalan Penerimaan Kembali Kredit yang Dihapuskan Dalam Tahun Berjalan Penghapusan Dalam Tahun Berjalan Saldo Akhir
13,244,369,676 12,455,458,519
Collective Allowance for Impairment Losses Beginning Balance Allowance during the Year (see Note 30)
2,327,780,125 (2,395,728,003)
Individual Allowance for Impairment Losses Beginning Balance Adjustment to Opening Balance Relating to Implementation of SFAS 55 (Revised 2006) (see Note 3) Reversal during the Year
250,000,000 (10,563,498,664) 17,450,816,469
Bad Debts Recoveries in Current YearLoans Written Off Current Year-Loans Written Off Ending Balance
2,132,434,816
Jumlah minimum cadangan kerugian penurunan nilai yang disyaratkan oleh Bank Indonesia per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 16.415.852.197 dan Rp 14.918.510.000 dan masing-masing persentase pemenuhannya adalah masing-masing sebesar 106,30% dan 103,07%.
The minimum amount of allowance for impairment losses required by Bank Indonesia as of December 31, 2010 and 2009 are Rp 16,415,852,197 and Rp 14,918,510,000, respectively, and fulfillment of each percentage are 106.30% and 103.07%, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
Management believes that the above allowance for possible losses is adequate to cover possible losses, which might arise from uncollectible loans.
Informasi signifikan lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
Other significant information related to loans are as follows:
1.
1.
Tingkat Bunga Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk kredit dalam mata uang Rupiah adalah masing-masing sebesar 13,31% dan 14,61% pada tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk kredit dalam mata uang asing adalah masing-masing sebesar 3,63% dan 4,17% pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Final Draft/March 24, 2011
Interest Rates The average annual interest rate of loans in Rupiah were 13.31% and 14.61% for the years ended December 31, 2010 and 2009, respectively. The average annual interest rate of loans in foreign currency denomination was 3.63% and 4.17% as of December 31, 2010 and 2009, respectively.
54
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
2.
Kredit yang Dijamin Pihak Ketiga Jumlah kredit yang dijamin oleh pihak ketiga per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebesar Rp 262.858.769.743 dan Rp 197.783.395.228 atau sebesar 15,46% dan 14% dari jumlah kredit. Jaminan kredit sebagian besar berupa tanah, bangunan dan deposito berjangka.
2.
Loans Guaranteed by the Third Parties As of December 31, 2010 and 2009 total loans that are guaranteed by the third parties is amounting to Rp 262,858,769,743 and Rp 197,783,395,228 or represents 15.46% and 14% of total loans, respectively. Loan collateral mainly consist of land, buildings and time deposits.
3.
Deposito yang Dijaminkan Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 355.112.051.181 dan Rp 327.770.004.762 atau sebesar 24,99% dan 23,65 % dari jumlah deposito berjangka (lihat Catatan 18).
3.
Time Deposits Pledged as Collateral Time deposits pledged as collateral of loans as of December 31, 2010 and 2009 amounting to Rp 355,112,051,181 and Rp 327,770,004,762 or 24.99% and 23.65% from total time deposits, respectively (see Note 18).
Jumlah kredit yang dijaminkan dengan deposito berjangka per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp 290.892.304.509 dan Rp 270.658.876.136.
Total loans secured by time deposits as of December 31, 2010 and 2009 amounting to Rp 290,892,304,509 and Rp 270,658,876,136, respectively.
4.
Kredit Sindikasi Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama dengan bank-bank lain. Bagian Bank dalam kredit sindikasi dimana Bank bertindak sebagai anggota pada 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp 16.628.571.429 dan Rp 17.947.177.179 atau 56,98% dan 57,07% dari saldo kredit sindikasi.
4.
Syndicated Loans Syndicated loans represent loans provided to borrowers under a syndicated agreement with other banks. Bank‟s participation as a member as of December 31, 2010 and 2009 amounting to Rp 16,628,571,429 and Rp 17,947,177,179 respectively, or 56.98% and 57.07% from the total of syndicated loans.
5.
Kredit Karyawan Kredit yang diberikan kepada direksi dan karyawan Bank dikenakan bunga antara 6% sampai dengan 13% per tahun untuk keperluan pembelian kendaraan, rumah dan keperluan lainnya dengan jangka waktu kredit 1 (satu) sampai 10 (sepuluh) tahun. Kredit tersebut akan dilunasi melalui pemotongan gaji setiap bulan. Jumlah kredit yang diberikan kepada direksi dan karyawan adalah sebesar Rp 5.747.589.938 dan Rp 2.073.564.123 atau 0,34% dan 0,15% dari jumlah kredit per 31 Desember 2010 dan 2009.
5.
Employees’ Loan The loans for the Bank‟s directors and employees are used to purchase houses, cars and other personal necessities with period of 1 (one) to 10 (ten) years and charged by an interest rate ranged from 6% to 13% per annum. These loans will be paid through their monthly salary deductions. The loans to the directors and employees are amounting to Rp 5,747,589,938 and Rp 2,073,564,123 or represents 0.34% and 0.15% of total loans as of December 31, 2010 and 2009, respectively.
6.
Kredit Kepada Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Kredit yang diberikan kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebesar 7,37% dan 9,15% dari jumlah kredit.
6.
Loans to Related Parties Loans to related parties as of December 31, 2010 and 2009 amounting to 7.37% and 9.15% of total loans, respectively.
Kredit tersebut diberikan kepada PT Kudamas Vasing, Budiman Tandianus, Bosowa Group, karyawan kunci dan kerabat komisaris. 7.
Such loans are granted to PT Kudamas Vasing, Budiman Tandianus, Bosowa Group, key personnel and family of commissioners.
Kredit yang Direstrukturisasi Kredit yang direstrukturisasi meliputi antara lain penjadualan ulang pembayaran pokok pinjaman dan bunga, penyesuaian tingkat suku bunga dan perubahaan fasilitas pinjaman. Kredit yang direstrukturisasi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 28.541.248.354 dan Rp 15.490.801.253. Skema restrukturisasi kredit sebagai berikut:
Final Draft/March 24, 2011
7.
55
Restructured Loans Restructured loans consist of loans with rescheduled, principal and interest payments adjusted interest rates and loan facilities changes. Restructured loans as of December 31, 2010 and 2009 amounting to Rp 28,541,248,354 and Rp 15,490,801,253, respectively. Restructured loans scheme such as:
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
2010 Rp Perpanjangan Jangka Waktu Perubahaan Fasilitas Perubahan Nilai Angsuran Penurunan Suku Bunga Saldo Akhir
2009 Rp
9,203,524,051 2,709,152,874 16,628,571,429 -28,541,248,354
14,710,374,841 688,573,038 -91,853,375 15,490,801,253
Extended Time Period Loan Facilities Changes Installment Changes Reduce Interest Rate
8.
Batas Maksimum Pemberian kredit Pada tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009, tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan terhadap ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
8.
Legal Lending Limit Forr the years ended December 31, 2010 and 2009 the Bank did not violate or exceed the Legal Lending Limit (LLL) requirement.
9.
Kredit Penerusan (Channeling Loan) dan Pembiayaan Lainnya Bank memberikan kredit penerusan maupun bentuk kerjasama penerusan pembiayaan lainnya kepada PT Sejahtera Pertama Multifinance, PT Internusa Tribuana Citra Multifinance, PT Bentara Sinergies Multifinance, PT Indojasa Pratama Multifinance, PT Capella Multidana, PT Magna Finance, dan PT Bhakti Finance. Bank menunjuk perusahaan-perusahaan pembiayaan tersebut sebagai manajer fasilitas atas pembiayaan kendaraan kepada end users.
9.
Channeling Loan and Other Financing The Bank provides chanelling loan or other financing forwarding cooperation to PT Sejahtera Pertama Multifinance, PT Internusa Tribuana Citra Multifinance, PT Bentara Sinergies Multifinance, PT Indojasa Pratama Multifinance, PT Capella Multidana, PT Magna Finance, and PT Bhakti Finance. The Bank appointed those financing companies as the Facility Manager for financing vehicles to end users.
Bank juga memberikan kredit penerusan kepada Koperasi Nusantara sebagai penyalur pemberi pinjaman kepada para pensiunan atau janda /duda dari PNS, TNI dan POLRI. Pada dasarnya syarat pinjaman yang diberikan Koperasi Nusantara adalah para pensiunan atau janda/duda dari PNS, TNI dan POLRI yang mendapat rekomendasi dari Koperasi Nusantara. Besarnya angsuran setiap bulan maksimum sampai dengan 90% dari penerimaan dana pensiun. Pinjaman debitur minimum Rp 1.000.000 dan maksimum Rp 100.000.000.
The Bank also provides chanelling loan to Koperasi Nusantara as the channel to retirees or widows/ widowers of civil servant, military and police. Basically, loan requirements to Koperasi Nusantara are the retired civil servants, military, and police who have recommendation from Koperasi Nusantara. The amount of the maximum monthly installment up to 90% of the pension fund revenues. Loan debtors was amounting to minimum Rp 1,000,000 and a maximum of Rp 100,000,000.
a. Perjanjian Pengelolaan Piutang dengan PT Sejahtera Pertama Multifinance (SPM) Pada tahun 2009, Bank mengadakan Perjanjian Pengelolaan Piutang baru dengan SPM yang dinyatakan pada Akta No. 6 tanggal 3 September 2009 yang dibuat di hadapan Achmad Kiki Said, SH, Notaris di Jakarta. Bahwa antara SPM dan Bank telah ditandatangani Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 5 tanggal 19 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan Notaris Achmad Kiki Said, SH, dimana Bank telah setuju dan sepakat untuk membeli dan mengambil alih piutang milik SPM yang timbul dari Perjanjian Pembiayaan Konsumen kepada para debiturnya dan sekaligus menunjuk SPM untuk bertindak selaku pengelola piutang. Yang dinyatakan dalam Akta No. 7 tanggal 3 September 2009 yang dibuat di hadapan Notaris Achmad Kiki Said, SH. Adapun jumlah piutang yang diambil alih Bank seluruhnya tidak melebihi
a.
Final Draft/March 24, 2011
56
Receivables Administration Agreement with PT Sejahtera Pertama Multifinance (SPM) In 2009, the Bank entered into a new Receivables Administration Agreement with SPM as stipulated in the Deed No. 6 dated September 3, 2009 which was made in presence of Achmad Kiki Said, SH, a Notary in Jakarta. The Bank and SPM has signed a Deed of Receivables Sale and Purchase No. 5 dated October 19, 2009 in presence of Achmad Kiki Said, SH, a Notary, whereas the Bank agrees and approves to buy and take over SPM‟s receivables based on the Customers Financing Agreement with its customers, and also appointing SPM as the administrator of such receivables. As stipulated in the Deed No. 7 dated September 3, 2009 which was made in presence of Achmad Kiki Said, SH, a Notary. The receivables that have been taken over by the paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Rp 5.000.000.000. Jangka waktu perjanjian berakhir pada tanggal 3 September 2010. Adapun nilai piutang yang dikelola sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 4.996.650.872 dengan jumlah nasabah sebanyak 477 orang. Per 31 Desember 2010, fasilitas ini tidak diperpanjang.
Bank is not exceeding Rp 5,000,000,000. The agreement due on September 3, 2010. Amount of administrated receivables as of December 31, 2009 is Rp 4,996,650,872 for 477 customers. As of December 31, 2010, this facility is not extended.
b. Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama (Joint Financing) dengan PT Sejahtera Pertama Multifinance (SPM) Pada tahun 2009, Bank melakukan Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama dengan SPM Pembiayaan yang dinyatakan pada Addendum Perjanjian Kerjasama No. 001/BK-STAR/PKS/IX/09. Jangka waktu perjanjian berakhir pada 3 September 2010. Porsi pembiayaan bank sebesar Rp 13.509.882.040 atau sejumlah lain atas kesepakatan Bank dengan SPM dengan ketentuan jumlah pembayaran yang telah dilakukan oleh nasabah tidak diperkenankan untuk diakumulasikan ke dalam sisa porsi pembiayaan Bank (non revolving). Adapun pembiayaan bersama yang telah diberikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 14.298.621.361 dengan jumlah nasabah sebanyak 1.196 orang. Per 31 Desember 2010, fasilitas ini tidak diperpanjang.
b. Joint Financing Facility Cooperation Agreement with PT Sejahtera Pertama Multifinance (SPM) In year 2009, the bank entered into Joint Financing contract with SPM as stipulated in the Deed No. 001/BK-STAR/PKS/IX/09. The agreement due on September 3, 2010. Financing portion of the Bank is Rp 13,509,882,040 or other amount based on the arrangement between the Bank and SPM with conditions the amount paid by customer shall not be accumulated to the remaining of the Bank‟s financing portion (non revolving). The amount of joint financing that has been granted as of December 31, 2009 is Rp 14,298,621,361 for 1,196 customers. As of December 31, 2010, this facility is not extended.
c. Perjanjian Pengelolaan Piutang dengan PT Internusa Tribuana Citra Multi Finance (ITC) Pada tahun 2009, Bank mengadakan Perjanjian Pengelolaan Piutang dengan ITC yang dinyatakan pada Akta No. 80 tanggal 11 September 2009 yang dibuat di hadapan Setiawan, SH, di Jakarta. Bahwa antara ITC dan Bank telah menandatangani Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 78 yang dibuat di hadapan Notaris Setiawan, SH, dimana Bank telah setuju dan sepakat untuk membeli dan mengambil alih piutang milik ITC yang timbul dari Perjanjian Pembiayaan Konsumen kepada para debiturnya dan sekaligus menunjuk ITC untuk bertindak selaku pengelola piutang. Dan dinyatakan dalam Akta No. 79 tanggal 11 September 2009 yang dibuat di hadapan Notaris Setiawan, SH. Adapun jumlah piutang yang diambil alih Bank seluruhnya tidak melebihi Rp 20.000.000.000 yang bersifat on liquidation basis. Jangka waktu perjanjian akan berakhir pada tanggal 11 September 2010. Adapun nilai piutang yang dikelola sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 17.762.679.041 dengan jumlah nasabah sebanyak 543 orang.
c. Receivables Administration Agreement with PT Internusa Tribuana Citra Multi Finance (ITC) In 2009, the Bank entered into Receivables Administration Agreement with ITC as stipulated in the Deed No. 80 dated September 11, 2009 which was made in presence of Setiawan, SH, a Notary in Jakarta. The Bank and ITC has signed a Deed of Receivables Sale and Purchase No. 78 in presence of Setiawan, SH, a Notary, whereas the Bank agrees to buy and take over ITC‟s receivables based on the Customers Financing Agreement with its customers, and also appointing ITC as the administrator of such receivables. And as stipulated in the Deed No. 79 dated September 11, 2009 which was made in presence of Setiawan, SH, a Notary. Amount of receivables that have been taken over by the Bank is not exceeding Rp 20,000,000,000 on liquidation basis. The agreement will be due on September 11, 2010. Amount of administrated receivables as of December 31, 2009 is Rp 17,762,679,041 for 543 customers.
Pada tahun 2010, Bank mengadakan Perjanjian Pengelolaan Piutang dengan ITC yang dinyatakan pada Akta No. 102 tanggal 16 Juni 2010 yang dibuat di hadapan Notaris Setiawan, SH, di Jakarta. Bahwa antara ITC dengan Bank telah menandatangani Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 100 tanggal 16 Juni
In 2010, the Bank entered into Receivable Administration Agreement with ITC as stipulated in the Deed No. 102 dated June 16, 2010 which was made in presence of Setiawan, SH, a Notary, in Jakarta. The Bank and ITC has signed a Deed of Receivables Sale and Purchase No. 100 dated
Final Draft/March 24, 2011
57
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
2010 yang dibuat di hadapan Notaris Setiawan, SH, dimana Bank telah setuju dan sepakat untuk membeli dan mengambil alih piutang milik ITC yang timbul dari Perjanjian Pembiayaan Konsumen kepada para debiturnya dan sekaligus menunjuk ITC untuk bertindak selaku pengelola piutang. Dan dinyatakan dalam Akta No. 101 tanggal 16 Juni 2010 yang dibuat di hadapan Notaris Setiawan, SH. Adapun jumlah piutang yang diambil alih Bank seluruhnya tidak melebihi Rp 20.000.000.000 bersifat on liquidation basis. Jangka waktu perjanjian akan berakhir pada 16 Juni 2011. Adapun nilai piutang yang dikelola sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 17.256.300.498 dengan jumlah nasabah sebanyak 400 orang.
June 16, 2010 in presence of Setiawan, SH, a Notary, whereas the Bank agrees to buy and take over ITC‟s receivables based on the Customers Financing Agreement with its customers, and also appointing ITC as the administrator of such receivables. And as stipulated in the Deed No. 101 dated June 16, 2010 which was made in presence of Setiawan, SH, a Notary. Amount of receivables that have been taken over by the Bank is not exceeding Rp 20,000,000,000 on liquidation basis. The agreement will be due on June 16, 2011. Amount of administrated receivables as of December 31, 2010 is Rp 17,256,300,498 for 400 customers.
d. Perjanjian Kerja Sama Penerusan Pinjaman (Channeling) dengan PT Internusa Tribuana Citra (ITC) Pada tahun 2009, Bank melakukan Perjanjian Kerja Sama Penerusan Pinjaman (Channeling XI) dengan ITC, yang dinyatakan pada Akta No. 38 tanggal 7 Desember 2009 yang dibuat di hadapan Notaris Setiawan, SH. Jangka waktu perjanjian akan berakhir pada 7 Desember 2010. Porsi pembiayaan bank sebesar Rp 20.000.000.000 atau sejumlah lain atas kesepakatan Bank dengan ITC dengan ketentuan jumlah pembayaran yang telah dilakukan oleh nasabah (end users) tidak diperkenankan untuk diakumulasikan ke dalam sisa porsi pembiayaan Bank (non revolving). Adapun nilai pinjaman yang telah diberikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 1.656.906.900 dengan jumlah nasabah sebanyak 47 orang.
d.
Channeling Financing Agreement with PT Internusa Tribuana Citra Multi Finance (ITC) In 2009, the Bank entered into Channeling Agreement contract (Channeling XI) with ITC as stipulated in the Deed No. 38 dated December 7, 2009 which was made in presence of Setiawan, SH, a Notary. The agreement will be due on December 7, 2010. Financing portion of the Bank is Rp 20,000,000,000 or other amount based on the arrangement between the Bank and ITC with conditions the amount paid by customer (end users) shall not be accumulated to the remaining of the Bank‟s financing portion (non revolving). The amount of channeling that has been granted as of December 31, 2009 is Rp 1,656,906,900 for 47 customers.
Pada tahun 2010, Bank melakukan Perjanjian Kerjasama Penerusan Pinjaman (Channeling XII) yang baru dengan ITC, yang dinyatakan pada Akta No. 35 tanggal 5 Maret 2010 yang dibuat di hadapan Notaris Mimin Rusli, SH. Jangka waktu perjanjian akan berakhir pada 5 Maret 2011. Porsi pembiayaan Bank sebesar Rp 30.000.000.000 atau sejumlah lain atas kesepakatan Bank dengan ITC dengan ketentuan jumlah pembayaran yang telah dilakukan oleh nasabah (end users) tidak diperkenankan untuk diakumulasikan ke dalam sisa porsi pembiayaan Bank (non revolving). Adapun nilai pinjaman yang telah diberikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 29.985.176.194 dengan jumlah nasabah sebanyak 543 orang.
In 2010, the Bank entered into a new Channeling Agreement contract (Channeling XII) with ITC as stipulated in the Deed No. 35 dated March 5, 2010 which was made in presence of Mimin Rusli, SH, a Notary. The agreement will be due on March 5, 2011. Financing portion of the Bank is Rp 30,000,000,000 or other amount based on the arrangement between the Bank and ITC with conditions the amount paid by customer (end users) shall not be accumulated to the remaining of the Bank‟s financing portion (non revolving). The amount of channeling that has been granted as of December 31, 2010 is Rp 29,985,176,194 for 543 customers.
Pada tahun 2010, Bank melakukan Perjanjian Kerjasama Penerusan Pinjaman (Channeling XIII) yang baru dengan ITC, yang dinyatakan pada Akta No. 36 tanggal 5 Maret 2010 yang dibuat di hadapan Notaris Mimin Rusli, SH. Jangka waktu perjanjian akan berakhir pada 5 Maret 2011. Porsi pembiayaan Bank sebesar
In 2010, the Bank entered into a new Channeling Agreement contract (Channeling XIII) with ITC as stipulated in the Deed No. 36 dated March 5, 2010 which was made in presence of Mimin Rusli, SH, a Notary. The agreement will be due on March 5, 2011. Financing portion of the Bank is
Final Draft/March 24, 2011
58
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Rp 20.000.000.000 atau sejumlah lain atas kesepakatan Bank dengan ITC dengan ketentuan jumlah pembayaran yang telah dilakukan oleh nasabah (end users) tidak diperkenankan untuk diakumulasikan ke dalam sisa porsi pembiayaan Bank (non revolving). Adapun nilai pinjaman yang telah diberikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 19.999.560.877 dengan jumlah nasabah sebanyak 2.765 orang.
Rp 20,000,000,000 or other amount based on the arrangement between the Bank and ITC with conditions the amount paid by customer (end users) shall not be accumulated to the remaining of the Bank‟s financing portion (non revolving). The amount of channeling that has been granted as of December 31, 2010 is Rp 19,999,560,877 for 2,765 customers.
Pada tahun 2010, Bank melakukan Perjanjian Kerjasama Penerusan Pinjaman (Channeling XIV) yang baru dengan ITC, yang dinyatakan pada Akta No. 99 tanggal 16 Juni 2010 yang dibuat di hadapan Notaris Setiawan, SH. Jangka waktu perjanjian akan berakhir pada 16 Juni 2011. Porsi pembiayaan Bank sebesar Rp 30.000.000.000 atau sejumlah lain atas kesepakatan Bank dengan ITC dengan ketentuan jumlah pembayaran yang telah dilakukan oleh nasabah (end users) tidak diperkenankan untuk diakumulasikan ke dalam sisa porsi pembiayaan Bank (non revolving). Adapun nilai pinjaman yang telah diberikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 24.839.756.000 dengan jumlah nasabah sebanyak 358 orang.
In 2010, the Bank entered into a new Channeling Agreement contract (Channeling XIV) with ITC as stipulated in the Deed No. 99 dated June 16, 2010 which was made in presence of Setiawan, SH, a Notary. The agreement will be due on June 16, 2011. Financing portion of the Bank is Rp 30,000,000,000 or other amount based on the arrangement between the Bank and ITC with conditions the amount paid by customer (end users) shall not be accumulated to the remaining of the Bank‟s financing portion (non revolving). The amount of channeling that has been granted as of December 31, 2010 is Rp 24,839,756,000 for 358 customers.
Pada tahun 2010, Bank melakukan Perjanjian Kerjasama Penerusan Pinjaman (Channeling XV) dengan ITC, yang dinyatakan pada Akta No. 42 tanggal 9 Nopember 2010 yang dibuat di hadapan Notaris John Langsung, SH. Jangka waktu perjanjian akan berakhir pada 9 Nopember 2011. Porsi pembiayaan Bank sebesar Rp 50.000.000.000 atau sejumlah lain atas kesepakatan Bank dengan ITC dengan ketentuan jumlah pembayaran yang telah dilakukan oleh nasabah (end users) tidak diperkenankan untuk diakumulasikan ke dalam sisa porsi pembiayaan Bank (non revolving). Adapun nilai pinjaman yang telah diberikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 1.756.495.114 dengan jumlah nasabah sebanyak 46 orang.
In 2010, the Bank entered into Channeling Agreement contract (Channeling XV) with ITC as stipulated in the Deed No. 42 dated Nopember 9, 2010 which was made in presence of John Langsung, SH, a Notary. The agreement will be due on Nopember 9, 2011. Financing portion of the Bank is Rp 50,000,000,000 or other amount based on the arrangement between the Bank and ITC with conditions the amount paid by customer (end users) shall not be accumulated to the remaining of the Bank‟s financing portion (non revolving). The amount of channeling that has been granted as of December 31, 2010 is Rp 1,756,495,114 for 46 customers.
Pada tahun 2010, Bank melakukan Perjanjian Kerjasama Penerusan Pinjaman (Channeling XVI) dengan ITC, yang dinyatakan pada Akta No. 43 tanggal 9 Nopember 2010 yang dibuat di hadapan Notaris John Langsung, SH. Jangka waktu perjanjian akan berakhir pada 9 Nopember 2011. Porsi pembiayaan Bank sebesar Rp 20.000.000.000 atau sejumlah lain atas kesepakatan Bank dengan ITC dengan ketentuan jumlah pembayaran yang telah dilakukan oleh nasabah (end users) tidak diperkenankan untuk diakumulasikan ke dalam sisa porsi pembiayaan Bank (non revolving). Adapun nilai pinjaman yang telah diberikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 6.083.934.982 dengan jumlah nasabah sebanyak 818 orang.
In 2010, the Bank entered into Channeling Agreement contract (Channeling XV) with ITC as stipulated in the Deed No. 43 dated Nopember 9, 2010 which was made in presence of John Langsung, SH, a Notary. The agreement will be due on Nopember 9, 2011. Financing portion of the Bank is Rp 20,000,000,000 or other amount based on the arrangement between the Bank and ITC with conditions the amount paid by customer (end users) shall not be accumulated to the remaining of the Bank‟s financing portion (non revolving). The amount of channeling that has been granted as of December 31, 2010 is Rp 6,083,934,982 for 818 customers.
Final Draft/March 24, 2011
59
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
e. Perjanjian Pengelolaan Piutang dengan PT Bentara Sinergies Multifinance (BSM) Pada tahun 2009, Bank mengadakan Perjanjian Pengelolaan Piutang baru dengan BSM yang dinyatakan pada Akta No. 22 tanggal 19 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan Achmad Kiki Said, SH, Notaris di Jakarta. Bahwa antara BSM dan Bank telah menandatangani Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 20 tanggal 19 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan Notaris Achmad Kiki Said, SH, dimana Bank telah setuju dan sepakat untuk membeli dan mengambil alih piutang milik BSM yang timbul dari Perjanjian Pembiayaan Konsumen kepada para debiturnya dan sekaligus menunjuk BSM untuk bertindak selaku pengelola piutang. Yang dinyatakan dalam Akta No. 21 tanggal 19 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan Notaris Achmad Kiki Said, SH. Adapun jumlah piutang yang diambil alih Bank seluruhnya tidak melebihi Rp 10.000.000.000. Jangka waktu perjanjian akan berakhir pada tanggal 19 Oktober 2010. Adapun nilai piutang yang dikelola sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 9.999.855.000 dengan jumlah nasabah sebanyak 1.095 orang.
e. Receivables Administration Agreement with PT Bentara Sinergies Multifinance (BSM) In 2009, the Bank entered into a new Receivables Administration Agreement with BSM as stipulated in the Deed No. 22 dated October 19, 2009 which was made in presence of Achmad Kiki Said, SH, a Notary in Jakarta. The Bank and BSM has signed a Deed of Receivables Sale and Purchase No. 20 dated October 19, 2009 in presence of Achmad Kiki Said, SH, a Notary, whereas the Bank agrees and approves to buy and take over BSM‟s receivables based on the Customers Financing Agreement with its customers, and also appointing BSM as the administrator of such receivables. As stipulated in the Deed No. 21 dated October 19, 2009 which was made in presence of Achmad Kiki Said, SH, a Notary. The receivables that have been taken over by the Bank is not exceeding Rp 10,000,000,000. The agreement will be due on October 19, 2010. Amount of administrated receivables as of December 31, 2009 is Rp 9,999,855,000 for 1,095 customers.
Pada tahun 2010, Bank mengadakan Perjanjian Pengelolaan Piutang dengan BSM yang dinyatakan pada Akta No. 21 tanggal 31 Maret 2010 yang dibuat di hadapan Notaris Achmad Kiki Said, SH, di Jakarta. Bahwa antara BSM dengan Bank telah menanda-tangani Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 19 tanggal 31 Maret 2010 yang dibuat di hadapan Notaris Achmad Kiki Said, SH, dimana Bank telah setuju dan sepakat untuk membeli dan mengambil alih piutang milik BSM yang timbul dari Perjanjian Pembiayaan Konsumen kepada para debiturnya dan sekaligus menunjuk BSM untuk bertindak selaku pengelola piutang. Yang dinyatakan dalam Akta No. 20 tanggal 31 Maret 2010 yang dibuat di hadapan Notaris Achmad Kiki Said, SH. Adapun jumlah piutang yang diambil alih Bank seluruhnya tidak melebihi Rp 30.000.000.000. Jangka waktu perjanjian akan berakhir pada 31 Maret 2011. Adapun nilai piutang yang dikelola sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 29.999.974.709 dengan jumlah nasabah sebanyak 5.367 orang.
In 2010, the Bank entered into Receivables Administration Agreement with BSM as stipulated in the Deed No. 21 dated March 31, 2010 which was made in presence of Achmad Kiki Said, SH, a Notary, in Jakarta. The Bank and BSM has signed a Deed of Receivables Sale and Purchase No. 19 dated March 31, 2010 in presence of Achmad Kiki Said, SH, a Notary, whereas the Bank agrees and approves to buy and take over BSM‟s receivables based on the Customers Financing Agreement with its customers, and also appointing BSM as the administrator of such receivables. As stipulated in the Deed No. 20 dated March 31, 2010 which was made in presence of Achmad Kiki Said, SH, a Notary. The receivables that have been taken over by the Bank is not exceeding Rp 30,000,000,000. The agreement will be due on March 31, 2011. Amount of administrated receivables as of December 31, 2010 is Rp 29,999,974,709 for 5,367customers.
Pada tahun 2010, Bank mengadakan Perjanjian Pengelolaan Piutang dengan BSM yang dinyatakan pada Akta No. 12 tanggal 23 Nopember 2010 yang dibuat di hadapan Notaris Achmad Kiki Said, SH, di Jakarta. Bahwa antara BSM dengan Bank telah menanda-tangani Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 11 tanggal 23 Nopember 2010 yang dibuat di hadapan Notaris Achmad Kiki Said, SH, dimana Bank telah setuju dan sepakat untuk membeli dan mengambil alih piutang milik BSM yang timbul dari Perjanjian
In 2010, the Bank entered into Receivables Administration Agreement with BSM as stipulated in the Deed No. 12 dated November 23, 2010 which was made in presence of Achmad Kiki Said, SH, a Notary, in Jakarta. The Bank and BSM has signed a Deed of Receivables Sale and Purchase No. 11 dated November 23, 2010 in presence of Achmad Kiki Said, SH, a Notary, whereas Bank agrees and approves to buy and take over BSM‟s receivables based on the
Final Draft/March 24, 2011
60
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Pembiayaan Konsumen kepada para debiturnya dan sekaligus menunjuk BSM untuk bertindak selaku pengelola piutang. Yang dinyatakan dalam Akta No. 13 tanggal 23 Nopember 2010 yang dibuat di hadapan Notaris Achmad Kiki Said, SH. Adapun jumlah piutang yang diambil alih Bank seluruhnya tidak melebihi Rp 10.000.000.000. Jangka waktu perjanjian akan berakhir pada 23 Nopember 2011. Adapun nilai piutang yang dikelola sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 2.561.670.147 dengan jumlah nasabah sebanyak 543 orang. f.
Customers Financing Agreement with its customers, and also appointing BSM as the administrator of such receivables. As stipulated in the Deed No. 13 dated November 23, 2010 which was made in presence of Achmad Kiki Said, SH, a Notary. The receivables that have been taken over by the Bank is not exceeding Rp 10,000,000,000. The agreement will be due on November 23, 2010. Amount of administrated receivables as of December 31, 2010 is Rp 2,561,670,147 for 543 customers.
Perjanjian Kerja Sama Penerusan Pinjaman (Channeling) dengan PT Bentara Sinergies Multifinance (BSM) Pada tahun 2009, Bank melakukan Perjanjian Kerja Sama Penerusan Pinjaman dengan BSM, yang dinyatakan pada Akta No. 19 tanggal 19 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan Achmad Kiki Said, SH, Notaris di Jakarta. Jangka waktu perjanjian berakhir pada 7 Desember 2010. Porsi pembiayaan bank sebesar Rp 5.000.000.000 atau sejumlah lain atas kesepakatan Bank dengan BSM dengan ketentuan jumlah pembayaran yang telah dilakukan oleh nasabah tidak diperkenankan untuk diakumulasikan ke dalam sisa porsi pembiayaan Bank (non revolving). Adapun nilai pinjaman yang telah diberikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 4.999.988.000 dengan jumlah nasabah sebanyak 559 orang. Per 31 Desember 2010, fasilitas ini tidak diperpanjang.
f.
In 2009, the Bank entered into Channeling Agreement contract with BSM as stipulated in the Deed No. 19 dated October 19, 2009 which was made in presence of Setiawan, SH, a Notary in Jakarta. The agreement due on December 7, 2010. Financing portion of the Bank is Rp 5,000,000,000 or other amount based on the arrangement between the Bank and BSM with conditions the amount paid by customer shall not be accumulated to the remaining of the Bank‟s financing portion (non revolving). The amount of channeling that has been granted as of December 31, 2009 is Rp 4,999,988,000 for 559 customers. As of December 31, 2010, this facility is not extended.
g. Perjanjian Kerja Sama Penerusan Pinjaman (Channeling) dengan Koperasi Nusantara (KOPNUS) Pada tahun 2009, Bank melakukan Perjanjian Kerja Sama Penerusan Pinjaman dengan KOPNUS, yang dinyatakan pada Akta No. 7 tanggal 10 November 2009 yang dibuat di hadapan Achmad Kiki Said, SH, Notaris di Jakarta. Jangka waktu perjanjian akan berakhir pada 10 November 2010. Porsi pembiayaan bank sebesar Rp 50.000.000.000. Bank bertindak sebagai pemberi pinjaman dan KOPNUS bertindak sebagai penyalur atas pemberian pinjaman kepada debitur dengan ketentuan KOPNUS tetap berkewajiban untuk mengadministrasi kewajiban pembayaran debitur, melakukan penagihan dan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan lainnya yang ditetapkan oleh Bank. Pada dasarnya syarat pinjaman yang diberikan KOPNUS adalah para pensiunan atau janda/duda dari PNS, TNI dan POLRI yang mendapat rekomendasi dari KOPNUS. Besarnya angsuran setiap bulan maksimum sampai dengan 90% dari penerimaan dana pensiun. Pinjaman debitur minimum Rp 1.000.000 dan maksimum Rp 100.000.000 Adapun nilai pinjaman yang telah diberikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 18.277.000.000 dengan jumlah nasabah sebanyak 834 orang.
Final Draft/March 24, 2011
Channeling Financing Agreement with PT Bentara Sinergies Multifinance (BSM)
g. Channeling Financing Agreement with Koperasi Nusantara (KOPNUS) In 2009, the Bank entered into Channeling Agreement contract with KOPNUS as stipulated in the Deed No. 7 dated November 10, 2009 which was made in presence of Achmad Kiki Said, SH, a Notary in Jakarta. The agreement will be due on November 10, 2010. Financing portion of the Bank is Rp 50,000,000,000. The Bank acting as the lender and KOPNUS acts as a channel for providing loans to borrowers with the provisions of KOPNUS remains liable to moderate debtor's payment obligations, collect and conditions and other conditions set by the Bank. Basically, loan terms KOPNUS is the retirees or widows/ widowers of civil servants, military and police who got a recommendation from KOPNUS. The amount of the maximum monthly installment up to 90% of the pension fund revenues. Loan debtors minimum Rp 1,000,000 and a maximum of Rp 100,000,000. The amount of channeling that has been granted as of December 31, 2009 is Rp 18,277,000,000 for 834 customers.
61
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Pada tahun 2010, Bank melakukan Perjanjian Kerjasama Penerusan Pinjaman (Channeling II) dengan KOPNUS, yang dinyatakan pada Akta No. 1 tanggal 1 Maret 2010 yang dibuat di hadapan Notaris Achmad Kiki Said, SH, Notaris di Jakarta. Jangka waktu perjanjian akan berakhir pada 1 Maret 2011. Porsi pembiayaan Bank sebesar Rp 50.000.000.000. Bank bertindak sebagai pemberi pinjaman dan KOPNUS bertindak sebagai penyalur atas pemberian pinjaman kepada debitur dengan ketentuan KOPNUS tetap berkewajiban untuk mengadministrasi kewajiban pembayaran debitur, melakukan penagihan dan syarat-syarat dan ketentuanketentuan lainnya yang ditetapkan oleh Bank. Pada dasarnya syarat pinjaman yang diberikan KOPNUS adalah para pensiunan atau janda/duda dari PNS, TNI dan POLRI yang mendapat rekomendasi dari KOPNUS. Besarnya angsuran setiap bulan maksimum sampai dengan 90% dari penerimaan dana pensiun. Pinjaman debitur minimum Rp 1.000.000 dan maksimum Rp 100.000.000. Adapun nilai pinjaman yang telah diberikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 49.998.631.137 dengan jumlah nasabah sebanyak 1.541 orang.
In 2010, the Bank entered into Channeling Agreement contract (Channeling II) with KOPNUS as stipulated in the Deed No. 1 dated March 1, 2010 which was made in presence of Achmad Kiki Said, SH, a Notary, in Jakarta. The agreement will be due on March 1, 2011. Financing portion of the Bank is Rp 50,000,000,000. The Bank acting as the lender and KOPNUS acts as a channel for providing loans to borrowers with the provisions of KOPNUS remains liable to moderate debtor's payment obligations, collect and conditions and other conditions set by the Bank. Basically, loan requirements to KOPNUS are the retirees or widows / widowers of civil servants, military and police who have a recommendation from KOPNUS. The amount of the maximum monthly installment up to 90% of the pension fund revenues. Loan debtors was amounting to minimum Rp 1,000,000 and a maximum of Rp 100,000,000. The amount of channeling that has been granted as of December 31, 2010 is Rp 49,998,631,137 for 1,541 customers.
Pada tahun 2010, Bank melakukan Perjanjian Kerjasama Penerusan Pinjaman (Channeling III) dengan KOPNUS, yang dinyatakan pada Akta No. 1 tanggal 6 September 2010 yang dibuat di hadapan Notaris Achmad Kiki Said, SH, Notaris di Jakarta. Jangka waktu perjanjian akan berakhir pada 6 September 2011. Porsi pembiayaan Bank sebesar Rp 50.000.000.000. Bank bertindak sebagai pemberi pinjaman dan KOPNUS bertindak sebagai penyalur atas pemberian pinjaman kepada debitur dengan ketentuan KOPNUS tetap berkewajiban untuk mengadministrasi kewajiban pembayaran debitur, melakukan penagihan dan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan lainnya yang ditetapkan oleh Bank. Pada dasarnya syarat pinjaman yang diberikan KOPNUS adalah para pensiunan atau janda/duda dari PNS, TNI dan POLRI yang mendapat rekomendasi dari KOPNUS. Besarnya angsuran setiap bulan maksimum sampai dengan 90% dari penerimaan dana pensiun. Pinjaman debitur minimum Rp 1.000.000 dan maksimum Rp 100.000.000. Adapun nilai pinjaman yang telah diberikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 18.490.157.301 dengan jumlah nasabah sebanyak 630 orang.
In 2010, the Bank entered into Channeling Agreement contract (Channeling III) with KOPNUS as stipulated in the Deed No. 1 dated September 6, 2010 which was made in presence of Achmad Kiki Said, SH, a Notary, in Jakarta. The agreement will be due on September 6, 2011. Financing portion of the Bank is Rp 50,000,000,000. The Bank acting as the lender and KOPNUS acts as a channel for providing loans to borrowers with the provisions of KOPNUS remains liable to moderate debtor's payment obligations, collect and conditions and other conditions set by the Bank. Basically, loan requirements to KOPNUS are the retirees or widows / widowers of civil servants, military and police who have a recommendation from KOPNUS. The amount of the maximum monthly installment up to 90% of the pension fund revenues. Loan debtors was amounting to minimum Rp 1,000,000 and a maximum of Rp 100,000,000. The amount of channeling that has been granted as of December 31, 2010 is Rp 18,490,157,301 for 630 customers.
Final Draft/March 24, 2011
62
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
h. Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama (Joint Financing) dengan PT Indojasa Pratama Finance (IPF) Pada tahun 2009, Bank melakukan Perjanjian Kerjasama Pembiayaan yang baru dengan IPF yang dinyatakan pada Akta No. 37 tanggal 12 November 2009 yang dibuat di hadapan Setiawan, SH, Notaris di Jakarta. Jangka waktu perjanjian akan berakhir pada 12 November 2010. Porsi pembiayaan Bank sebesar Rp 50.000.000.000 atau sejumlah lain atas kesepakatan Bank dengan IPF yang bersifat on liquidation basis, dengan ketentuan jumlah pembayaran yang telah dilakukan oleh nasabah tidak diperkenankan untuk diakumulasikan ke dalam sisa porsi pembiayaan Bank (non revolving). Adapun pembiayaan bersama yang telah diberikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 23.021.474.855 dengan jumlah nasabah sebanyak 329 orang.
h.
Joint Financing Facility Cooperation Agreement with PT Indojasa Pratama Finance (IPF) In 2009, the Bank entered into new contract with IPF as stipulated in the Deed No. 37 which was made in presence of Setiawan, SH, Notary in Jakarta dated November 12, 2009. The agreement will due on November 12, 2010. Financing portion of the Bank is Rp 50,000,000,000 or other amount based on the arrangement between the Bank and IPF based on liquidation basis, with conditions the amount paid by customer shall not be accumulated to the remaining of the Bank‟s financing proportion (non revolving). The amount of joint financing that has been granted as of December 31, 2009 is Rp 23,021,47,855 for 329 customers.
Pada tahun 2010, Bank melakukan Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama (Joint Financing IV) dengan IPF yang dinyatakan pada Akta No. 58 tanggal 12 Februari 2010 yang dibuat di hadapan Notaris Setiawan, SH, Notaris di Jakarta. Jangka waktu perjanjian akan berakhir pada 12 Februari 2011. Porsi pembiayaan sebesar Rp 50.000.000.000 atau sejumlah lain atas kesepakatan Bank dengan IPF yang bersifat Non Revolving/On Liquidation Basis, dengan ketentuan jumlah pembayaran yang telah dilakukan oleh nasabah tidak diperkenankan untuk diakumulasikan ke dalam sisa porsi pembiayaan Bank (non revolving). Adapun Pembiayaan Bersama yang telah diberikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 49.963.730.106 dengan jumlah nasabah sebanyak 499 orang.
In 2010, the Bank entered into Joint Financing contract (Joint Financing IV) with IPF as stipulated in the Deed No. 58 dated February 12, 2010 which was made in presence of Setiawan, SH, a Notary, in Jakarta. The agreement will due on February 12, 2011. Financing portion of the Bank is Rp 50,000,000,000 or other amount based on the arrangement between the Bank and IPF based on Non Revolving/On Liquidation basis, with conditions the amount paid by customer shall not be accumulated to the remaining of the Bank financing proportion (non revolving). The amount of joint financing that has been granted as of December 31, 2010 is Rp 49,963,730,106 for 499 customers.
Pada tahun 2010, Bank melakukan Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama (Joint Financing V) dengan IPF yang dinyatakan pada Akta No. 131 tanggal 24 Agustus 2010 yang dibuat di hadapan Notaris Setiawan, SH, Notaris di Jakarta. Jangka waktu perjanjian akan berakhir pada 24 Agustus 2011. Porsi pembiayaan sebesar Rp 50.000.000.000 atau sejumlah lain atas kesepakatan Bank dengan IPF yang bersifat Non Revolving/On Liquidation Basis, dengan ketentuan jumlah pembayaran yang telah dilakukan oleh nasabah tidak diperkenankan untuk diakumulasikan ke dalam sisa porsi pembiayaan Bank (non revolving). Adapun Pembiayaan Bersama yang telah diberikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 11.251.792.146 dengan jumlah nasabah sebanyak 142 orang.
In 2010, Bank entered into Joint Financing contract (Joint Financing V) with IPF as stipulated in the Deed No. 131 dated Augusts 24, 2010 which was made in presence of Setiawan, SH, a Notary, in Jakarta. The agreement will due on Augusts 24, 2011. Financing portion of the Bank is Rp 50,000,000,000 or other amount based on the arrangement between the Bank and IPF based on Non Revolving/On Liquidation basis, with conditions the amount paid by customer shall not be accumulated to the remaining of the Bank‟s financing proportion (non revolving). The amount of joint financing that has been granted as of December 31, 2010 is Rp 11,251,792,146 for 142 customers.
Final Draft/March 24, 2011
63
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
i.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Perjanjian Kerja Sama Penerusan Pinjaman (Channeling) dengan PT Capella Multidana (CM) Pada tahun 2009, Bank melakukan Perjanjian Kerja Sama Penerusan Pinjaman (Channeling VI) dengan CM, yang dinyatakan pada Akta No. 119 tanggal 24 April 2009 yang dibuat di hadapan Jhon Langsung, SH, Notaris di Medan. Jangka waktu perjanjian berakhir pada 24 April 2010. Porsi pembiayaan bank sebesar Rp 50.000.000.000 atau sejumlah lain atas kesepakatan Bank dengan CM dengan ketentuan jumlah pembayaran yang telah dilakukan oleh nasabah tidak diperkenankan untuk diakumulasikan ke dalam sisa porsi pembiayaan Bank (non revolving). Adapun nilai pinjaman yang telah diberikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 36.898.673.044 dengan jumlah nasabah sebanyak 2.138 orang.
i.
Pada tahun 2010, Bank melakukan Perjanjian Kerjasama Penerusan Pinjaman (Channeling VII) dengan CM, yang dinyatakan pada Akta No. 127 tanggal 22 Maret 2010 yang dibuat di hadapan John Langsung, SH, Notaris di Jakarta. Jangka waktu perjanjian akan berakhir pada 22 Maret 2011. Porsi pembiayaan Bank sebesar Rp 75.000.000.000 atau sejumlah lain atas kesepakatan Bank dengan CM dengan ketentuan jumlah pembayaran yang telah dilakukan oleh nasabah tidak diperkenankan untuk diakumulasikan ke dalam sisa porsi pembiayaan Bank (non revolving). Adapun nilai pinjaman yang telah diberikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 74.977.329.986 dengan jumlah nasabah sebanyak 1.818 orang. j.
In 2010, the Bank entered into Channeling Agreement contract (Channeling VII) with CM as stipulated in the Deed No. 127 dated March 22, 2010 which was made in presence of Jhon Langsung, SH, a Notary, in Medan. The agreement will be due on March 22, 2011. Financing portion of the Bank is Rp 75,000,000,000 or other amount based on the arrangement between the Bank and CM with conditions the amount paid by customer shall not be accumulated to the remaining of the Bank financing portion (non revolving). The amount of channeling that has been granted as of December 31, 2010 is Rp 74,977,329,986 for 1,818 customers.
Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama (Joint Financing) dengan PT Magna Finance (MF) Pada tahun 2010, Bank melakukan Perjanjian Kerjasama Pembiayaan yang baru dengan MF yang dinyatakan pada Akta No. 1 tanggal 14 Januari 2010 yang dibuat di hadapan Notaris Achmad Kiki Said, SH, Notaris di Jakarta. Jangka waktu perjanjian akan berakhir pada 14 Januari 2011. Porsi pembiayaan sebesar Rp 50.000.000.000 atau sejumlah lain atas kesepakatan Bank dengan MF yang bersifat on liquidation basis, dengan ketentuan jumlah pembayaran yang telah dilakukan oleh nasabah (end users) tidak diperkenankan untuk diakumulasikan ke dalam sisa porsi pembiayaan Bank (non revolving). Adapun Pembiayaan Bersama yang telah diberikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 34.598.788.290 dengan jumlah nasabah sebanyak 495 orang.
Final Draft/March 24, 2011
Channeling Financing Agreement with PT Capella Multidana (CM) In 2009, the Bank entered into Channeling Agreement contract with CM as stipulated in the Deed No. 119 dated April 24, 2009 which was made in presence of Jhon Langsung, SH, a Notary in Medan. The agreement due on April 24, 2010. Financing portion of the Bank is Rp 50,000,000,000 or other amount based on the arrangement between the Bank and CM with conditions the amount paid by customer shall not be accumulated to the remaining of the Bank‟s financing portion (non revolving). The amount of channeling that has been granted as of December 31, 2009 is Rp 36,898,673,044 for 2,138 customers.
j.
Joint Financing Facility Cooperation Agreement with PT Magna Finance (MF) In 2010, the Bank entered into a new Joint Financing contract with MF as stipulated in the Deed No. 1 dated January 14, 2010 which was made in presence of Achmad Kiki, SH, a Notary, in Jakarta. The agreement will due on January 14, 2011. Financing portion of the Bank is Rp 50,000,000,000 or other amount based on the arrangement between the Bank and MF based on liquidation basis, with conditions the amount paid by customer shall not be accumulated to the remaining of the Bank‟s financing proportion (non revolving). The amount of joint financing that has been granted as of December 31, 2010 is Rp 34,598,788,290 for 495 customers.
64
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
l.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Perjanjian Kerjasama Penerusan Pinjaman (Channeling) dengan PT Bhakti Finance (BF) Pada tahun 2010, Bank melakukan Perjanjian Kerjasama Penerusan Pinjaman (Channeling) yang baru dengan BF, yang dinyatakan pada Akta No. 9 tanggal 20 April 2010 yang dibuat di hadapan Achmad Kiki Said, SH, Notaris di Jakarta. Jangka waktu perjanjian akan berakhir pada 20 April 2011. Porsi pembiayaan Bank sebesar Rp 5.000.000.000 atau sejumlah lain atas kesepakatan Bank dengan BF dengan ketentuan jumlah pembayaran yang telah dilakukan oleh nasabah tidak diperkenankan untuk diakumulasikan ke dalam sisa porsi pembiayaan Bank (non revolving). Adapun nilai pinjaman yang telah diberikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 4.809.112.702 dengan jumlah nasabah sebanyak 63 orang.
l.
Channeling Financing Agreement with PT. Bhakti Finance (BF) In 2010, the Bank entered into Channeling Agreement contract (Channeling) with PT Bhakti Finance as stipulated in the Deed No. 9 dated April 20, 2010 which was made in presence of Achmad Kiki Said, SH, a Notary, in Jakarta. The agreement will be due on April 20, 2011. Financing portion of the Bank is Rp 5,000,000,000 or other amount based on the arrangement between the Bank and BF with conditions the amount paid by customer shall not be accumulated to the remaining of the Bank‟s financing portion (non revolving). The amount of channeling that has been granted as of December 31, 2010 is Rp 4,809,112,702 for 63 customers.
Pada tahun 2010, Bank melakukan Perjanjian Kerjasama Penerusan Pinjaman (Channeling II) yang baru dengan BF, yang dinyatakan pada Akta No. 12 tanggal 21 September 2010 yang dibuat di hadapan Achmad Kiki Said, SH, Notaris di Jakarta. Jangka waktu perjanjian akan berakhir pada 21 September 2011. Porsi pembiayaan Bank sebesar Rp 20.000.000.000 atau sejumlah lain atas kesepakatan Bank dengan BF dengan ketentuan jumlah pembayaran yang telah dilakukan oleh nasabah tidak diperkenankan untuk diakumulasikan ke dalam sisa porsi pembiayaan Bank (non revolving). Adapun nilai pinjaman yang telah diberikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 19.999.909.292 dengan jumlah nasabah sebanyak 254 orang.
In 2010, the Bank entered into Channeling Agreement contract (Channeling) with PT Bhakti Finance as stipulated in the Deed No. 9 dated September 21, 2010 which was made in presence of Achmad Kiki Said, SH, a Notary, in Jakarta. The agreement will be due on September 21, 2011. Financing portion of the Bank is Rp 20,000,000,000 or other amount based on the arrangement between the Bank and BF with conditions the amount paid by customer shall not be accumulated to the remaining of the Bank‟s financing portion (non revolving). The amount of channeling that has been granted as of December 31, 2010 is Rp 19,999,909,292 for 254 customers.
10. Kelonggaran tarik Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan (kelonggaran tarik) per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 171.760.977.722 dan Rp 201.640.123.803 (lihat Catatan 38).
10. Unused Loan Facilities Unused loan facilities as of December 31, 2010, and 2009 amounting to Rp 171,760,977,722 and Rp 201,640,123,803, respectively (see Note 38).
11. Kredit Hapus Buku Perubahan dalam kredit yang dihapus buku adalah sebagai berikut:
11. Written-Off Loans The changes in the balance of written-off loans are as follows:
2010 Rp Saldo Awal Penambahan Selama Tahun Berjalan Penerimaan Kembali Kredit Hapus Buku Koreksi Saldo Akhir
Final Draft/March 24, 2011
2009 Rp
58,174,627,953 10,563,498,664 (250,000,000) -68,488,126,617
65
59,825,921,855 56,263,098 (885,000,000) (822,557,000) 58,174,627,953
Beginning Balance Additions During the Year Receipt of Prior Written-off Loans Adjustment Ending Balance
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
11. Aset Tetap
11. Fixed Assets Saldo Awal/ Beginning Balance Rp
Harga Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Kendaraan Mesin dan Inventaris Kantor Aset Sewa Pembiayaan Mesin ATM Akumulasi Penyusutan Bangunan Kendaraan Mesin dan Inventaris Kantor Aset Sewa Pembiayaan Mesin ATM Nilai Buku
Penambahan/ Additions
2010 Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclasification
Rp
Rp
Rp
17,101,997,327 14,801,634,268 12,972,605,905
--856,650,891
-797,500,000 2,928,600,000
----
17,101,997,327 14,004,134,268 10,900,656,796
32,935,682,420 77,811,919,920
2,333,052,164 3,189,703,055
84,703,697 3,810,803,697
1,929,268,736 1,929,268,736
37,113,299,623 79,120,088,014
1,929,268,736 79,741,188,656
96,123,595 3,285,826,650
-3,810,803,697
(1,929,268,736) --
96,123,595 79,216,211,609
7,976,609,168 7,094,378,758
596,711,854 1,647,592,962
56,856,428 1,413,460,674
---
8,516,464,594 7,328,511,046
24,613,987,458 39,684,975,384
2,728,690,333 4,972,995,149
81,434,994 1,551,752,096
1,124,364,255 1,124,364,255
28,385,607,052 44,230,582,692
986,941,539 40,671,916,923 39,069,271,733
161,453,615 5,134,448,764
-1,551,752,096
(1,124,364,255) --
24,030,899 44,254,613,591 34,961,598,018
Saldo Awal/ Beginning Balance Rp Harga Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Kendaraan Mesin dan Inventaris Kantor Aset Sewa Pembiayaan Mesin ATM Akumulasi Penyusutan Bangunan Kendaraan Mesin dan Inventaris Kantor Aset Sewa Pembiayaan Mesin ATM Nilai Buku
Final Draft/March 24, 2011
Saldo Akhir/ Ending Balance Rp
2009 Penambahan/ Pengurangan/ Deductions Additions Rp
Rp
Lease Assets ATM Machineries Accumulated Depreciation Buildings Vehicles Machineries and Office Supplies Lease Assets ATM Machineries Book Value
Saldo Akhir/ Ending Balance Rp
17,419,145,970 16,064,954,245 13,331,255,905
--996,500,000
317,148,643 1,263,319,977 1,355,150,000
17,101,997,327 14,801,634,268 12,972,605,905
29,659,311,907 76,474,668,027
3,355,475,513 4,351,975,513
79,105,000 3,014,723,620
32,935,682,420 77,811,919,920
1,929,268,736 78,403,936,763
-4,351,975,513
-3,014,723,620
1,929,268,736 79,741,188,656
7,706,303,024 6,525,260,777
575,274,397 1,797,378,600
304,968,253 1,228,260,619
7,976,609,168 7,094,378,758
22,430,128,050 36,661,691,851
2,247,164,926 4,619,817,923
63,305,518 1,596,534,390
24,613,987,458 39,684,975,384
672,832,473 37,334,524,324 41,069,412,439
314,109,066 4,933,926,989
-1,596,534,390
986,941,539 40,671,916,923 39,069,271,733
66
Acqusition Cost Direct Ownership Land Buildings Vehicles Machineries and Office Supplies
paraf:
Acqusition Cost Direct Ownership Land Buildings Vehicles Machineries and Office Supplies Lease Assets ATM Machineries Accumulated Depreciation Buildings Vehicles Machineries and Office Supplies Lease Assets ATM Machineries Book Value
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Beban penyusutan yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 5.134.448.764 dan Rp 4.933.926.990 (lihat Catatan 31).
Depreciation expense for the years ended December 31, 2010 and 2009 amounting to Rp 5,134,448,764 and Rp 4,933,926,990, respectively (see Note 31).
Kendaraan, bangunan dan inventaris kantor telah diasuransikan pada PT Asuransi Bosowa Periskop dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 106.712.823.075 dan USD 1,017,078 untuk tahun 2010 dan Rp 75.107.493.905 dan USD 743,026 untuk tahun 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutupi risiko kerugian.
Vehicles, buildings and office supplies are insured to PT Asuransi Bosowa Periskop with the sum insured of Rp 106,712,823,075 and USD 1,017,078 for year 2010 and Rp 75,107,493,905 and USD 743,026 for year 2009. Management believes that the insurance coverage is sufficient to cover any possible losses.
Pada tahun 2010, Bank menjual inventaris kantor dengan total nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai buku masingmasing sebesar Rp 3.013.303.607, Rp 1.489.588.755 dan Rp 1.523.714.942 dengan harga jual sebesar Rp 2.174.268.831. Atas penjualan inventaris kantor tersebut, Bank mencatat laba sebesar Rp 650.553.889. (Iihat Catatan 34).
In 2010, the Bank sold their office supplies with total acquisition cost, accumulated depreciation and book value amounting to Rp 3,013,303,607, Rp 1,489,588,755 and Rp 1,523,714,942, respectively, with selling price amounting to Rp 2,174,268,831. The Bank recorded gain from sale of fixed assets amounting to Rp 650,553,889 (see Note 34).
Pada tahun 2009, Bank menjual tanah, bangunan, kendaraan dan inventaris kantor dengan total nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai buku masing-masing sebesar Rp 3.014.723.620, Rp 1.596.534.390 dan Rp 1.418.189.230 dengan harga jual sebesar Rp 1.831.400.585. Atas penjualan kendaraan dan inventaris kantor tersebut, Bank mencatat laba sebesar Rp 413.211.355 (Iihat Catatan 34).
In 2009, the Bank sold their vehicles and office supplies with total acquisition cost, accumulated depreciation and book value amounting to Rp 3,014,723,620, Rp 1,596,534,390 and Rp 1,418,189,230, respectively, with selling price amounting to Rp 1,831,400,585. The Bank recorded gain from sale of fixed assets amounting to Rp 413,211,355 (see Note 34).
12. Agunan yang Diambil Alih
12. Foreclosed Assets
Beberapa kredit yang diberikan oleh Bank harus direstrukturisasi atau dihapusbukukan atau diambil alih agunannya. Agunan yang diambil alih untuk penyelesaian kredit dicatat dalam akun “Agunan yang Diambil Alih" (AYDA). Rincian agunan yang diambil alih berdasarkan nama nasabahnya adalah sebagai berikut: No.
1.
Debitur/ Borrower
PT Dadifa Niaga Mas
Jenis Agunan/ Type of Foreclosed Assets
Tanah dan Bangunan/Land and Property Mesin dan Peralatan/Machine and Equipment Tanah dan Bangunan/Land and Property Tanah/Land
Adriano Margo Hendra Jaya PT Sewu Agro Lestari Apartemen/Apartment Tanah/Land CV Dahan Mas Tanah dan Bangunan/Land and Property PT Hawai Abadi Sentosa Tanah/Land PT Dharmala Intiland Tanah dan Bangunan/Land and Property Lubuk Jantan Tanah/Land PT Yuda Wira Perkasa Tanah dan Bangunan/Land and Property Lim Kim Tjiang Tanah dan Bangunan/Land and Property PT Espro Batam Lain - lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar)/ Others (each below Rp 1 billion) Jumlah/Total Dikurangi: Penyisihan Kerugian/ Less: Allowance for Possible Losses Jumlah-Bersih / Total - Net 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Final Draft/March 24, 2011
Several loans granted by the Bank have had to be restructured or written-off or have resulted in foreclosed of assets. Foreclosed assets in settlement of loans are included under "Foreclosed Assets" account. The details of foreclosed assets based on debitor‟s name are as follows:
2010 Jumlah Unit/ Kavling/ Number of Unit/ Kavling 1 1 5 1 3 2 2 26 1 2 2 1
67
Nilai Awal Perolehan Tercatat/ Beginning Carrying Value Rp
Penambahan/ Penyesuaian Tahun Berjalan Addition/ Adjustment in Current Year Rp
(Pengurangan)/ (Penyesuaian) Tahun Berjalan (Deduction)/ (Adjustment) in Current Year Rp
Nilai Akhir Perolehan Tercatat/ Ending Carrying Value Rp
6,433,467,243
--
(1,000,000,000)
5,433,467,243
3,724,588,687 3,569,425,000 2,621,599,000 2,448,960,000 2,088,250,000 1,880,196,640 1,813,603,592 1,636,372,425 1,199,108,803 --
---------9,705,214,000
(3,724,588,687) -(625,000,000) (1,000,000) (1,600,000,000) ----(9,705,214,000)
-3,569,425,000 1,996,599,000 2,447,960,000 488,250,000 1,880,196,640 1,813,603,592 1,636,372,425 1,199,108,803 --
9,875,653,301 37,291,224,691 (11,906,663,344) 25,384,561,347
700,000,000 10,405,214,000
(1,624,844,228) (18,280,646,915)
8,950,809,073 29,415,791,776 (10,857,156,903) 18,558,634,873
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
No.
1.
Debitur/ Borrower
PT Utama Sugih Pratama
2.
PT Sarana Havana Sukses
3.
PT Dadifa Niaga Mas
4. 5. 6. 7.
PT Hawai Abadi Sentosa Hendra Jaya PT Sewu Agro Lestari PT Deltatama Mitrasejahtera
8. 9. 10. 11. 12. 13. 14 15 16. 17.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah) 2009 Jumlah Unit/ Kavling/ Number of Unit/ Kavling
Jenis Agunan/ Type of Foreclosed Assets
Tanah dan Bangunan/Land and Property Mesin dan Peralatan/Machine and Equipment Tanah dan Bangunan/Land and Property Tanah/Land Tanah dan Bangunan/Land and Property Mesin dan Peralatan/Machine and Equipment Tanah dan Bangunan/Land and Property Tanah/Land Apartemen/Apartment Tanah dan Bangunan/Land and Property Tanah/Land Tanah/Land Tanah/Land Tanah dan Bangunan/Land and Property Tanah/Land
CV Dahan Mas PT Dharmala Intiland Lubuk Jantan PT Yuda Wira Perkasa PT Putra Surya Perkasa Apartemen/Apartment Tanah dan Bangunan/Land and Property Susan Lim Tanah dan Bangunan/Land and Property Lipriady Prasetyo Tanah dan Bangunan/Land and Property Lim Kim Tjiang Tanah dan Bangunan/Land and Property Adriano Margo Lain - lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar)/ Others (each below Rp 1 billion) Jumlah/Total Dikurangi: Penyisihan Kerugian/ Less: Allowance for Possible Losses Jumlah-Bersih/Total - Net
1 1 34 3 1 1 4 1 4 5 15 2 26 1 2 7 1 1 2 5
Nilai Awal Perolehan Tercatat/ Beginning Carrying Value Rp
Penambahan/ Penyesuaian Tahun Berjalan Addition/ Adjustment in Current Year Rp
(Pengurangan)/ (Penyesuaian) Tahun Berjalan (Deduction)/ (Adjustment) in Current Year Rp
Nilai Akhir Perolehan Tercatat/ Ending Carrying Value Rp
7,638,090,754
--
(7,638,090,754)
--
6,600,000,000
--
(6,600,000,000)
--
6,433,467,243
--
--
6,433,467,243
4,180,000,000 3,569,425,000 2,621,599,000 2,370,484,615
-----
(2,091,750,000) --(1,377,195,770)
2,088,250,000 3,569,425,000 2,621,599,000 993,288,845
2,284,310,000 1,880,196,640 1,813,603,592 1,636,372,425 1,513,259,884 1,328,788,509 1,290,571,500 1,199,108,803 --
164,650,000 -------3,724,588,687
----(1,146,902,428) (1,328,788,509) (1,290,571,500) ---
2,448,960,000 1,880,196,640 1,813,603,592 1,636,372,425 366,357,456 --1,199,108,803 3,724,588,687
10,479,167,972 56,838,445,937 (8,199,338,000) 48,639,107,937
1,278,079,974 5,167,318,661
(3,241,240,946) (24,714,539,907)
8,516,007,000 37,291,224,691 (11,906,663,344) 25,384,561,347
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, AYDA terutama terdiri dari properti, mesin dan peralatan. AYDA properti terdiri dari properti perumahan, komersial dan industri yang terutama berlokasi di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bogor, Bandung, Surabaya, Pekanbaru, Medan, dan Makasar.
As of December 31, 2010 and 2009, the foreclosed assets principally consist of properties, machineries and equipments. Foreclosed assets in properties consist of residential, commercial and industrial properties which are located mainly in Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bogor, Bandung, Surabaya, Pekanbaru, Medan, and Makasar.
Kolektibilitas AYDA adalah sebagai berikut:
The collectibility of foreclosed assets are as follows:
Lancar Kurang Lancar Diragukan Jumlah Dikurangi: Penyisihan Kerugian Jumlah - Bersih
2010 Rp
2009 Rp
700,000,000 10,458,719,191 18,257,072,585 29,415,791,776 (10,857,156,903) 18,558,634,873
5,160,179,162 11,882,455,487 20,248,590,042 37,291,224,691 (11,906,663,344) 25,384,561,347
Perubahan dalam penyisihan kerugian AYDA adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for possible losses of foreclosed assets are as follows:
2010 Rp Saldo Awal Pembentukan Selama Tahun Berjalan (lihat Catatan 30) Pemulihan Selama Tahun Berjalan Saldo Akhir
Final Draft/March 24, 2011
Current Sub Standar Doubtful Total Less: Allowance for Possible Losses Total - Net
2009 Rp
11,906,663,344
8,199,338,000
-(1,049,506,441) 10,857,156,903
3,707,325,344 -11,906,663,344
68
Beginning Balance Allowance During the Year (see Note 30) Reversal During the Year Ending Balance
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Penambahan agunan yang diambil alih oleh Bank per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 10.405.214.000 dan Rp 5.167.318.661.
The additional of foreclosed assets as of December 31, 2010 and 2009 are amounting to Rp 10,405,214,000 and Rp 5,167,318,661, respectively.
Keuntungan bersih atas penjualan AYDA yang dilakukan oleh debitur pada tahun 2010 sebesar Rp 48.125.029 yang merupakan hasil realisasi penjualan sebesar Rp 17.319.514.000 dengan nilai buku sebesar Rp 17.271.388.971. Keuntungan tersebut dicatat pada akun pendapatan (beban) non operasional - bersih (lihat Catatan 34).
The net gain on sales of foreclosed assets made by debtor for year 2010 amounting to Rp 48,125,029 representing foreclosed assets sales proceeds of Rp 17,319,514,000 against a book value of Rp 17,271,388,971. The gain is recorded in the account of non operating income (expense) – net (see Note 34).
Kerugian bersih atas penjualan AYDA yang dilakukan oleh debitur pada tahun 2009 sebesar Rp 1.554.928.166 yang merupakan hasil realisasi penjualan sebesar Rp 22.888.239.370 dengan nilai buku sebesar Rp 24.881.544.446. Kerugian tersebut dicatat pada akun (beban) pendapatan non operasional - bersih (lihat Catatan 34).
The net loss on sales of foreclosed assets made by debtor for the year 2009 amounting to Rp 1,554,928,166 representing foreclosed assets sales proceeds of Rp 22,888,239,370 against a book value of Rp 24,881,544,446. The loss is recorded in the account of non operating income (expense) – net (see Note 34).
Keterangan atas beberapa AYDA yang memiliki nilai signifikan pada 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Informations related to significant foreclosed assets as of December 31, 2010 are as follows:
1.
1.
2.
PT Dadifa Niaga Mas (DNM) Bank dan DNM telah mengadakan Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli No. 94 tanggal 28 Oktober 2004 yang dibuat di hadapan Notaris FX Budi Santoso Isbandi, SH, Notaris di Jakarta. Dalam perjanjian tersebut disebutkan bahwa harga jual AYDA (sebidang tanah) yang disepakati adalah sebesar Rp 3.168.000.000.
PT Dadifa Niaga Mas (DNM) The Bank and DNM entered into a Sale and Purchase Agreement No. 94 dated October 28, 2004 which was made in presence of FX Budi Santoso Isbandi, SH, a Notary in Jakarta. In the agreement, it is stated that the agreed selling price of AYDA (a land) is Rp 3,168,000,000.
Bank dan DNM telah mengadakan Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli No. 98 tanggal 28 Oktober 2004 yang dibuat di hadapan Notaris FX Budi Santoso Isbandi, SH, Notaris di Jakarta. Dalam perjanjian tersebut disebutkan bahwa harga jual AYDA (sebidang tanah) yang disepakati adalah sebesar Rp 412.000.000.
The Bank and DNM entered into a Sale and Purchase Agreement No. 98 dated October 28, 2004 which was made in presence of FX Budi Santoso Isbandi, SH, a Notary in Jakarta. In the agreement, it is stated that the agreed selling price of AYDA (a land) is Rp 412,000,000.
Bank dan DNM telah mengadakan Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli No. 101 tanggal 28 Oktober 2004 yang dibuat di hadapan Notaris FX Budi Santoso Isbandi, SH, Notaris di Jakarta. Dalam perjanjian tersebut disebutkan bahwa harga jual AYDA (mesin dan peralatan) yang disepakati adalah sebesar Rp 3.218.467.243.
The Bank and DNM entered into a Sale and Purchase Agreement No. 101 dated October 28, 2004 which was made in presence of FX Budi Santoso Isbandi, SH, a Notary in Jakarta. In the agreement, it is stated that the agreed selling price of AYDA (machines and land) is Rp 3,218,467,243.
PT Hawai Abadi Sentosa (HAS) HAS menyerahkan secara sukarela agunannya untuk menyelesaikan kredit kepada pihak bank melalui Perjanjian Perdamaian No. 06, Surat Kuasa Jual No. 08 dan PPJB No. 07 pada tanggal 30 Oktober 2008 atas jaminan-jaminan: a. b. c.
2.
2 (dua) unit Ruko dengan SHGB No. 2148 dan SHGB No. 2149 atas nama Herry Wijaya; 1 (satu) unit Ruko dengan SHGB No. 2230 atas nama Angellika Husen (per 31 Desember 2009 telah ditebus); 1 (satu) unit tanah dan bangunan dengan SHGB No. 52 atas nama Anita;
Final Draft/March 24, 2011
69
PT Hawai Abadi Sentosa (HAS) HAS delivers voluntarily its collateral to finalize credit to the side of the Bank through Perjanjian Perdamaian No. 06, Letter of Attorney to Sells No. 08 and PPJB No. 07 on Octobers 30, 2008 for the collaterals: a. 2 (two) units building with SHGB No. 2148 and SHGB No. 2149 on behalf of Herry Wijaya; b. 1 (one) unit building with SHGB No. 2230 on behalf of Angellika Husen (as of December 31, 2009 has been redeemed); c. 1 (one) unit land and property with SHGB No. 52 on behalf of Anita; paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
d. e.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
1 (satu) unit tanah dan bangunan dengan SHGB No. 8251 atas nama Harry Janto Halim; dan 1 (satu) unit mobil colt diesel merek Mitsubishi tahun 2007 atas nama Harry Janto Halim.
d. e.
Per 31 Desember 2010, jaminan berupa 2 (dua) unit Ruko atas nama Herry Wijaya dan 1 (satu) unit tanah dan bangunan atas nama Harry Janto Halim telah ditebus oleh debitur senilai Rp 1.600.000.000. 3.
As of December 31, 2010, (two) units building on behalf Herry Wijaya and 1 (one) unit land and property on behalf Harry Janto Halim have been redeemed by the debtor amount to Rp 1,600,000,000.
Hendra Jaya Bank telah mengambil alih agunan atas nama Hendra Jaya, pengambilalihan agunan tersebut dilakukan dengan jalan eksekusi lelang berdasarkan petikan risalah lelang dengan No. 298/2008 pada tanggal 2 Juli 2008 yang dilaksanakan di Pengadilan Negeri kelas I A Bandung dengan nilai perolehan lelang dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL), yang seluruhnya dijadikan nilai perolehan AYDA sebesar Rp 3.569.425.000.
3
Adapun agunan berupa tanah kosong seluas 2.900 m2 di Jalan Bojong Raya (Holis) Kel.Caringin Kec. Bandung Kulon, Bandung, Jawa Barat, dengan surat kepemilikan SHM No. 340 atas nama. Ir. Hendra Jaya (d/h Kie Hoei Ke). 4.
5.
1 (one) unit land and property with SHGB No. 8251 on behalf of Harry Janto Halim; and 1 (one) unit colt diesel of Mitsubishi in 2007 on behalf of Harry Janto Halim.
Hendra Jaya The Bank has taken over collateral on behalf of Hendra Jaya, by the execution of auction based on passage of auction minutes No. 298/2008 dated July 2, 2008 which is executed in class District Court I A Bandung with auction provision value from Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL), totally become foreclosed assets amounting to Rp 3,569,425,000. The collateral is a land of 2,900 m2 located in Jalan Bojong Raya (Holis) Kel. Caringin Kec. Bandung Kulon Bandung, West Java with a letter of ownership SHM No. 340 on behalf of Ir. Hendra Jaya (formerly Kie Hoei Ke).
PT Sewu Agro Lestari (SAL) Bank dan SAL telah mengadakan kesepakatan bersama melalui Akta Perdamaian pada tanggal 5 Agustus 1999. Dalam perjanjian tersebut disebutkan bahwa SAL bersedia menyerahkan barang-barang yang dijaminkan berupa 9 (sembilan) unit apartemen Hayam Wuruk dan 1 (satu) unit ruko di Sunter kepada Bank senilai Rp 6.042.106.163.
4.
PT Sewu Agro Lestari (SAL) The Bank and SAL entered into a mutually agreement on August 5, 1999. In the agreement, it is stated that SAL was willing to give its collateral, 9 (nine) units of Hayam Wuruk apartment and 1 (one) unit building in Sunter with value amounting to Rp 6,042,106,163.
Para pihak sepakat bahwa agunan berupa apartemen diikat dengan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) dan pengalihan hak atas ruko dilakukan dengan Akta Jual Beli (AJB).
All parties agreed that the apartment must be bond by Sale and Purchase Agreements (SPA) and the building will be taken over by Sale and Purchase Agreement (SPA).
Per 31 Desember 2010, agunan yang belum terjual sebanyak 3 (tiga) unit apartemen.
As of December 31, 2010, the unsold collateral are 3 (three) units of apartment.
CV Dahan Mas Bank telah mengambil alih agunan atas nama CV Dahan Mas, pengambilalihan agunan tersebut dilakukan dengan jalan eksekusi lelang berdasarkan petikan risalah lelang dengan No. 253/2008 pada tanggal 4 Juni 2008 yang dibuat di hadapan pejabat lelang Mohamad Akyas, SH, pejabat lelang kelas I pada KPKNL Bandung dengan nilai lelang sebesar Rp 2.210.000.000.
5.
Adapun agunan berupa tanah dan bangunan pabrik yang terletak di Desa Cikalong, Kabupaten Bandung, Kecamatan Cikalong Wetan, Jawa Barat, dengan surat kepemilikan SHM No. 0242 dan SHM No. 0243 atas nama Endang Anwar Hidayat.
Final Draft/March 24, 2011
CV Dahan Mas The Bank has taken over collateral on behalf of CV Dahan Mas, by the execution of auction based on passage of auction minutes No. 253/2008 dated June 4, 2008 which was made before auction officer Mohamad Akyas, SH, auction officer of class I at KPKNL Bandung with auction value amounting to Rp 2,210,000,000. The collateral is land and factory buildings located in Desa Cikalong, Kabupaten Bandung, Kecamatan Cikalong Wetan, West Java, with letter of ownership SHM No. 0242 and SHM No. 0243 on behalf of Anwar Endang Hidayat.
70
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
6.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Adriano Margo Adriano Margo menyerahkan secara sukarela agunannya untuk menyelesaikan kredit kepada Bank senilai Rp 3.724.588.687 melalui Akta Kesepakatan Bersama (Perdamaian) No. 36, Surat Kuasa Jual No. 38, dan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) No. 37 pada tanggal 18 Maret 2009, yang dibuat di hadapan Notaris Jhon Langsung, SH, atas jaminan 5 (lima) unit ruko dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 2921, 2922, 2923, 2924, dan 2925 atas nama Adriano Margo dengan luas tanah 620 m2 dan luas bangunan 785 m2, yang terletak di Jl. Sakti Lubis, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Medan Maimun, Medan, Sumatera Utara. Per 31 Desember 2010, agunan ini telah ditebus pada bulan April 2010.
6.
Adriano Margo Adriano Margo delivers voluntary its collateral to finalize credit the side of the Bank amounting to Rp 3,724,588,687 through Akta Kesepakatan Bersama (Perdamaian) No. 36, Letter of Attorney Sells No. 38 and Sale and Purchase Agreements (SPA) No. 37 dated March 30, 2009 which was made in presence of Jhong Langsung, SH, a Notary, to guarantee 5 (five) unit buildings with Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 2921, 2922, 2923, 2924, and 2925 on behalf of Adriano Margo broadly ground wide 620 m2 and building wide 785 m2 which is located in Jl. Sakti Lubis, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Medan Maimun, Medan, North Sumatera. As of Desember 31, 2010, the collateral has been redeemed on April 2010.
13. Pendapatan yang Masih Harus Diterima
13. Unearned Revenues
2010 Rp Bunga Kredit yang Diberikan Bunga Efek-efek Bunga Penempatan pada Bank Lain Jumlah
11,842,578,150 3,659,430,206 100,101 15,502,108,457
2009 Rp 8,073,760,318 4,216,150,102 -12,289,910,420
Pendapatan yang masih harus diterima merupakan akrual atas pendapatan bunga kredit performing, pendapatan bunga efekefek, serta pendapatan bunga penempatan pada bank lain.
Unearned revenue consists of accrued interest income from performing loans, securities and placements with other banks.
14. Biaya Dibayar Dimuka
14. Prepaid Expenses 2010 Rp
Sewa Perbaikan dan Pemeliharaan Asuransi Lain-lain Jumlah
2009 Rp
6,648,520,761 442,814,137 97,929,220 691,355,657 7,880,619,775
5,755,157,771 455,173,158 38,248,771 1,716,747,938 7,965,327,638
15. Aset Tidak Berwujud
Final Draft/March 24, 2011
Rental Repair and Maintenance Insurances Others Total
15. Intangible Assets 2010 Rp
Perangkat lunak Lisensi Jumlah Dikurangi : Akumulasi Amortisasi Jumlah - Bersih
Interest from Loans Interest from Securities Interest from Placements with Other Banks Total
2009 Rp
1,031,846,904 507,187,967 1,539,034,871 (657,073,564) 881,961,307
780,856,164 507,187,967 1,288,044,131 (389,331,345) 898,712,786
71
Software License Total Less: Accumulated Amortization Total - Net
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Aset tidak berwujud terdiri dari perangkat lunak dan lisensi. Beban amortisasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 267.742.219 dan Rp 218.375.711 (lihat Catatan 31).
Intangible assets consist of software and license. Amortization expense for the years ended December 31, 2010 and 2009 are amounting to Rp 267,742,219 and Rp 218,375,711, respectively (see Note 31).
16. Aset Lain-lain
16. Other Assets 2010 Rp
Perbaikan Sewa Pembukaan Cabang Baru Alat Tulis dan Barang Cetakan Beban Perkara Beban Ditangguhkan Lain-lain Jumlah
6,517,398,490 5,589,051,915 1,102,844,501 509,232,875 202,778,299 2,013,868,678 15,935,174,758
2009 Rp 5,668,942,172 -1,158,795,125 2,179,260,205 22,448,035 1,850,549,354 10,879,994,891
Rental Repair Opening New Branches Stationary and Office Supplies Cases Expense Deferred Expense Others Total
Perbaikan sewa merupakan dana yang dikeluarkan oleh masingmasing cabang untuk biaya perbaikan dan renovasi atas gedung yang disewa. Dana yang dikeluarkan diakui sebagai perbaikan sewa dan kemudian diamortisasi sesuai dengan masa sewa bangunan.
Rental repair represents disbursements by each branch to repair and renovate the rental building. Cost is recorded as repair rent and amortized during the period of rental building.
Pembukaan cabang baru merupakan dana yang dikeluarkan oleh kantor pusat untuk persiapan pembukaan cabang baru di area Puri Indah, Kelapa Gading, dan Semarang.
Opening new branches represents disbursements by head office to preparation for opening new branches in the area of Puri Indah, Kelapa Gading, and Semarang.
17. Kewajiban Segera
17. Current Liabilities 2010 Rp
Transfer Bunga yang Masih Harus Dibayar Lain-lain Jumlah
2009 Rp
1,316,891,641 500,472,064 1,873,633,091 3,690,996,796
2,126,789,408 301,841,165 1,336,927,795 3,765,558,368
Transfer Accrued Interest Others Total
Titipan dana nasabah merupakan pengiriman dana (transfer) dari satu pihak kepada pihak lainnya melalui Bank sebagai perantara, dimana pada tanggal laporan, dana tersebut belum efektif diterima atau dikredit ke rekening penerima dana (beneficiary).
Customers fund deposits represents transfer from one party to another through the Bank as an intermediary, on the date of the financial statements, the fund has not yet effectively received or credited into the beneficiary‟s account.
Bunga masih harus dibayar merupakan beban bunga atas simpanan nasabah yang belum dikreditkan ke rekening nasabah.
Accrued interest is the interest expense of customer‟s deposits which has not yet been credited to customer‟s accounts.
Final Draft/March 24, 2011
72
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
18. Simpanan Nasabah
18. Deposits from Customers Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Related Parties Rp
2010 Pihak Ketiga/ Third Parties
Jumlah/ Total
Rp
Rp
Rupiah Giro Tabungan Deposito Berjangka Sub Jumlah
28,093,517,679 1,713,707,118 119,683,326,785 149,490,551,582
259,276,241,648 532,156,743,397 1,091,856,974,161 1,883,289,959,206
287,369,759,327 533,870,450,515 1,211,540,300,946 2,032,780,510,788
Rupiah Demand Deposits Saving Deposits Time Deposits Sub Total
Mata Uang Asing Giro Deposito Berjangka Sub Jumlah Jumlah
10,867,592 5,359,663,690 5,370,531,282 154,861,082,864
129,821,523,384 204,345,213,113 334,166,736,497 2,217,456,695,703
129,832,390,976 209,704,876,803 339,537,267,779 2,372,317,778,567
Foreign Currencies Demand Deposits Time Deposits Sub Total Total
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Related Parties Rp
2009 Pihak Ketiga/ Third Parties
Jumlah/ Total
Rp
Rp
Rupiah Giro Tabungan Deposito Berjangka Sub Jumlah
1,723,573,499 413,246,315 39,860,147,153 41,996,966,967
219,133,984,458 451,103,981,488 1,212,489,539,159 1,882,727,505,105
220,857,557,957 451,517,227,803 1,252,349,686,312 1,924,724,472,072
Rupiah Demand Deposits Saving Deposits Time Deposits Sub Total
Mata Uang Asing Giro Deposito Berjangka Sub Jumlah Jumlah
-79,846,258,076 79,846,258,076 121,843,225,043
66,917,465,111 68,471,001,311 135,388,466,422 2,018,115,971,527
66,917,465,111 148,317,259,387 215,234,724,498 2,139,959,196,570
Foreign Currencies Demand Deposits Time Deposits Sub Total Total
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 66 tanggal 13 Oktober 2008, besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) per nasabah per bank sebesar Rp 2.000.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut (lihat Catatan 43).
Pursuant to Government Regulation No. 66 dated September 13, 2008, the amount of deposits covered by Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) are deposits up to Rp 2,000,000,000 per customer per bank. As of December 31, 2010 and 2009 the Bank was a participant of the guarantee program (see Note 43).
Jumlah deposito yang dijadikan sebagai jaminan kredit yang diberikan per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp 355.112.051.181 dan Rp 327.770.004.762 (lihat Catatan 10). Tidak ada giro maupun tabungan yang dijadikan jaminan per 31 Desember 2010 dan 2009.
Time deposits received that have been pledged as loans collateral as of December 31, 2010 and 2009 amounting to Rp 355,112,051,181 and Rp 327,770,004,762, respectively (see Notes 10). There are no demand deposits or saving deposits used as collateral as of December 31, 2010 and 2009. a. Demand deposits consists of:
a.
Giro terdiri dari: 2010 Rp
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Sub Jumlah
Final Draft/March 24, 2011
2009 Rp
28,093,517,679
1,723,573,499
10,867,592 28,104,385,271
-1,723,573,499
73
Related Parties Rupiah Foreign Currencies United States Dollar Sub Total
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
2010 Rp Pihak Ketiga Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Sub Jumlah Jumlah
259,276,241,648
219,133,984,458
129,821,523,384 -389,097,765,032 417,202,150,303
63,051,917,116 3,865,547,995 286,051,449,569 287,775,023,068
2.37%
2.95%
0.73% 0.47%
1.76% 0.60%
Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura
b.
2009 Rp
Tabungan terdiri dari:
b. 2010 Rp
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Sub Jumlah Pihak Ketiga Rupiah Sub Jumlah Jumlah
413,246,315 413,246,315
532,156,743,397 532,156,743,397 533,870,450,515
451,103,981,488 451,103,981,488 451,517,227,803
Related Parties Rupiah Sub Total Third Parties Rupiah Sub Total Total
3.75%
3.80%
Average Interest Rates per Annum Rupiah
c. 2010 Rp
Final Draft/March 24, 2011
Saving deposits consists of:
2009 Rp
Deposito berjangka terdiri dari:
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Sub Jumlah Pihak Ketiga Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Dolar Australia Yen Jepang Sub Jumlah Jumlah
Average Interest Rates per Annum Rupiah Foreign Currencies United States Dollar Singapore Dollar
1,713,707,118 1,713,707,118
Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun Rupiah
c.
Third Parties Rupiah Foreign Currencies United States Dollar Singapore Dollar Sub Total Total
Time deposits consists of:
2009 Rp
119,683,326,785
39,860,147,153
5,359,663,690 125,042,990,475
79,846,258,076 119,706,405,229
1,091,856,974,161
1,212,489,539,159
204,345,213,113 ----1,296,202,187,274 1,421,245,177,749
39,125,094,872 24,890,331,882 2,522,271,915 1,468,778,329 464,524,313 1,280,960,540,470 1,400,666,945,699
74
Related Parties Rupiah Foreign Currencies United States Dollar Sub Total Pihak Ketiga Rupiah Foreign Currencies United States Dollar Singapore Dollar Euro Australian Dollar Japanese Yen Sub Total Total
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
2010 Rp Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Dolar Australia
2009 Rp 7.32%
9.32%
1.82% 2.09% 0.50% 2.50%
3.18% 2.44% 0.50% 2.50%
Saldo deposito berjangka berdasarkan periodenya: Rupiah Rp ≤ 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 12 bulan On Call Jumlah
2010 Mata Uang Asing/ Foreign Currencies Rp
The amount of time deposits based on its period: Jumlah/ Total
Rupiah Rp
2009 Mata Uang Asing/ Foreign Currencies Rp
Jumlah/ Total
995,019,678,137 168,937,462,916 24,796,166,614 19,472,627,227 3,314,366,052
196,653,047,936 12,773,595,332 219,306,974 58,926,561 --
1,191,672,726,073 181,711,058,248 25,015,473,588 19,531,553,788 3,314,366,052
979,023,905,167 193,118,570,435 25,049,922,109 40,699,318,408 14,457,970,193
136,905,472,259 11,150,894,407 205,980,642 54,912,079 --
1,115,929,377,426 204,269,464,842 25,255,902,751 40,754,230,487 14,457,970,193
1,211,540,300,946
209,704,876,803
1,421,245,177,749
1,252,349,686,312
148,317,259,387
1,400,666,945,699
Saldo deposito berjangka berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo: Rupiah Rp ≤ 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 12 bulan On Call Jumlah
Average Interest Rates per Annum Rupiah Foreign Currencies United States Dollar Singapore Dollar Euro Australian Dollar
2010 Mata Uang Asing/ Foreign Currencies Rp
Jumlah/ Total
The amount of time deposits based on maturity due date:
Rupiah Rp
2009 Mata Uang Asing/ Foreign Currencies Rp
Jumlah/ Total
978,271,237,102 208,158,235,619 10,791,069,493 11,005,392,679 3,314,366,052
184,682,214,723 24,803,355,107 219,306,974 ---
1,162,953,451,825 232,961,590,726 11,010,376,467 11,005,392,679 3,314,366,052
963,848,146,527 224,929,103,481 24,323,543,827 24,790,922,284 14,457,970,193
137,919,181,537 10,192,097,173 205,980,677 ---
1,101,767,328,064 235,121,200,654 24,529,524,504 24,790,922,284 14,457,970,193
1,211,540,300,945
209,704,876,804
1,421,245,177,749
1,252,349,686,312
148,317,259,387
1,400,666,945,699
19. Simpanan dari Bank Lain
This account represents demand deposits, time deposits and deposit on call from Other Banks in Rupiah. The enacted interest rates are the same as the interest rates of demand and time deposits to other parties.
2010 Rp
Final Draft/March 24, 2011
≤ 1 month > 1 month - 3 months > 3 months - 6 months > 6 months - 12 months On Call Total
19. Deposits from Other Banks
Akun ini merupakan penempatan dari bank lain dalam bentuk giro, deposito berjangka dan deposito on call dari Bank Lain dalam mata uang Rupiah. Suku bunga yang diberikan sama dengan suku bunga yang berlaku untuk giro dan deposito berjangka kepada pihak lain.
Deposito Berjangka Deposito on Call Giro Jumlah
≤ 1 month > 1 month - 3 months > 3 months - 6 months > 6 months - 12 months On Call Total
2009 Rp
8,288,847,933 2,100,000,000 1,360,510,114 11,749,358,047
2,255,636,880 -1,641,038,331 3,896,675,211
75
Time Deposits Deposits on Call Demand Deposits Total
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Informasi tentang jangka waktu dan bunga atas simpanan dari Bank lain adalah sebagai berikut:
The information about maturity term and average annual interest rates of placement from other Banks are as follows:
2010 Jenis Penempatan/ Type of Placements
Jangka Waktu/ Period
Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun/ Average Annual Interest Rate (%)
Deposito Berjangka/Time Deposits Giro/Demand Deposits Deposito on Call/Deposits on Call Jumlah/Total
≥ 30 hari/days
7.65% 0.99% 4.50%
Jenis Penempatan/ Type of Placements
Jangka Waktu/ Period
Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun/ Average Annual Interest Rate (%)
Deposito Berjangka/Time Deposits Giro/Demand Deposits Jumlah/Total
≥ 30 hari/days --
9.48% 2.42%
-≥ 30 hari/days
Jumlah/ Total Rp 8,288,847,933 1,360,510,114 2,100,000,000 11,749,358,047
2009 Jumlah/ Total Rp 2,255,636,880 1,641,038,331 3,896,675,211
20. Perpajakan a.
20. Taxation
Hutang Pajak
a. 2010 Rp
Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) - Bunga Pasal 21 Pasal 23 - Jasa Pasal 25 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Jumlah
b.
2009 Rp
2,660,460,140 784,905,484 452,655,326 97,175,797 693,531,834 349,670,935 5,038,399,516
Pajak Penghasilan Badan Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan yang disajikan dalam laporan laba rugi dan taksiran laba fiskal Bank adalah sebagai berikut:
Perbedaan Waktu: Penyisihan Kerugian Kredit yang Diberikan Agunan yang Diambil Alih Penempatan pada Bank Lain Efek-efek Giro pada Bank Lain Komitmen dan Kontijensi Cadangan Imbalan kerja Jumlah
Final Draft/March 24, 2011
Income Taxes Article 4 (2) - Interest Article 21 Article 23 - Service Article 25 Article 29 Value Added Tax (VAT) Total
2,724,216,392 46,316,603 16,836,954 57,697,218 1,002,401,644 308,164,545 4,155,633,356
b.
2010 Rp Laba sebelum Pajak Penghasilan Menurut Laporan Laba Rugi
Taxes Payable
Current Income Tax Expense The reconciliation between profit before income tax as presented in statements of income and estimated fiscal profit of the Bank are as follows: 2009 Rp
4,058,239,441
-(1,049,506,441) (94,921,766) (50,805,000) (1,066,748,402) (73,696,251) 694,204,977 2,416,766,558
76
6,387,726,982
Profit before Current Income Tax per Statements of Income
(3,060,000,000) 3,707,325,344 93,255,099 (17,725,800) 716,929,908 -65,065,308 7,892,576,841
Timing Differences: Allowance for Possible Losses Loans Foreclosed Assets Placement with Other Banks Securities Current Account with Other Banks Commitments and Contingencies Employee Benefits Expense Total
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
2010 Rp
2009 Rp
Perbedaan Tetap: Penyusutan atas Aset Sewa Guna Usaha Pengantian/Imbalan Pekerjaan atau Jasa dalam Bentuk Natura dan Kenikmatan Biaya Promosi Lainnya Jamuan dan Sumbangan Pajak Penghasilan Denda Pajak Bunga Sewa Guna Usaha Angsuran Pokok Aset Sewa Guna Usaha Jumlah Taksiran Laba Kena Pajak
161,453,615
314,109,066
535,979,046 1,049,753,315 24,467,969 3,655,293,431 2,249,676,202 -(347,977,100) 7,328,646,478 9,745,413,036
9,720,500 -11,420,500 -93,576,667 163,006,510 (603,727,815) (11,894,572) 7,880,682,269
Permanent Differences: Depreciation on Lease Assets Reimbursements/Remunerations in Connection of Employment or Services in the Form of Benefits in Kind Other Promotion Expenses Entertainment and Donation Income Tax Tax Penalties Interest of Lease Installment of Lease Principle Total Estimated Taxable Income
Pembulatan
9,745,413,000
7,880,682,000
Rounded
2,436,353,250
--
-2,436,353,250
2,206,590,960 2,206,590,960
Estimated Income Tax 2010 25% x Rp 9,745,413,000 2009 28% x Rp 7,880,682,000
1,742,821,416 693,531,834
1,204,189,316 1,002,401,644
Taksiran Pajak Penghasilan 2010 25% x Rp 9.745.413.000 2009 28% x Rp 7.880.682.000 Dikurangi: Kredit Pajak PPh Pasal 25 Taksiran Hutang Pajak Penghasilan
Less: Prepaid Taxes Article 25 Estimated Income Tax Payable
Perhitungan pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009 sama dengan Surat Pemberitahuan Tahunan Badan Bank untuk tahun 2009.
The calculation of corporate income tax for the year ended December 31, 2009 was inline with the Bank‟s‟ 2009 annual tax return.
Pada tanggal 15 Januari 2010, Bank telah menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP) dengan rincian sebagai berikut:
On January 15, 2010, the Bank has received several Tax Assessment Letters (TAL) and Tax Collection Letters (TCL) as follows:
2008 Pokok/Principal Rp
2007 Denda/Penalty Rp
Tahun 2007 STP PPN No.00001/107/07/054/10 STP PPN No.00001/106/07/054/10 STP PPh 25 No.00015/206/07/054/10 STP PPN No.00100/207/07/054/10 SKP PPh 4(2) No.00036/240/07/054/10 SKP PPh 21 No.00058/201/07/054/10 SKP PPh 23 No.00065/503/07/054/10
-1,815,050 609,323,100 101,935,077 288,149,203 318,587,248 Nihil/Nil
25,634,337 871,224 292,475,088 48,928,837 138,311,617 152,921,879 --
Year 2007 TCL VAT No.00001/107/07/054/10 TCL VAT No.00001/106/07/054/10 TCL CIT Art. 25 No.00015/206/07/054/10 TCL VAT No.00100/207/07/054/10 TAL Art. 4 (2) No.00036/240/07/054/10 TAL Art. 21 No.00058/201/07/054/10 TAL Art. 23 No.00065/503/07/054/10
Tahun 2008 STP PPh 25 No.00001/106/08/054/10 SKP PPh 4(2) No.00003/240/08/054/10 STP PPh 25 No.00004/206/08/054/10 STP PPN No.00005/107/08/054/10 SKP PPh 21 No.00007/201/08/054/10 SKP PPh 23 No.00010/203/08/054/10 STP PPN No.00017/207/08/054/10 Saldo Akhir
886,975,409 317,839,971 796,543,200 -363,721,558 74,153,742 2,068,754,331 5,827,797,889
230,613,606 82,638,392 207,101,232 478,339,545 94,567,605 19,279,973 477,992,867 2,249,676,202
Year 2008 TCL CIT Art. 25 No.00001/106/08/054/10 TAL Art. 4 (2) No.00003/240/08/054/10 TCL CIT Art. 25 No.00004/206/08/054/10 TCL VAT No.00005/107/08/054/10 TAL Art. 21 No.00007/201/08/054/10 TAL Art. 23 No.00010/203/08/054/10 TCL VAT No.00017/207/08/054/10 Ending Balance
Final Draft/March 24, 2011
77
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Per 31 Desember 2010, Bank telah melunasi SKP dan STP tersebut dengan jumlah total sebesar Rp 8.077.474.091 Pembayaran tersebut dibukukan sebagai beban lain-lain non operasional (lihat Catatan 34). c.
As of December 31, 2010, the Bank have paid all of the TAL and TCL totally Rp 8,077,474,091 The payment recorded as non operating expense (see Note 34).
Aset Pajak Tangguhan Pajak tangguhan dihitung berdasarkan perbedaan waktu antara jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak dari aset dan kewajiban. Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
c.
2010 Rp Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan Penyisihan Penghapusan Penempatan pada Bank Lain Giro pada Bank Lain Efek-efek Agunan yang Diambil Alih Komitmen dan Kontinjensi Kewajiban Diestimasi atas Imbalan kerja Sub Jumlah Selisih Penyusutan Aset Tetap Aset Pajak Tangguhan - Bersih
Deferred Tax Assets Deferred tax is computed based on the temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities as per financial statements and tax base of assets and liabilities with details as follows: 2009 Rp
-834,303 76,273,564 2,714,289,226 35,720,180 1,262,189,897 4,089,307,170
23,730,441 266,687,101 88,974,814 2,976,665,836 54,144,243 1,088,638,652 4,498,841,087
396,928,529 396,928,529 4,486,235,699
396,928,529 396,928,529 4,895,769,616
Defered Tax Assets (Liabilities) Allowance Possible Losses Placements with Other Banks Demand Deposits Other Banks Securities Foreclosed Assets Commitments and Contingencies Estimated Liability on Employee Benefits Sub Total Difference in Depreciation Fixed Asset Deferred Tax Assets - Net
21. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja
21. Estimated Liability on Employee Benefits
Bank menghitung dan membukukan beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003.
Bank calculates and records the employee benefits expense in accordance with the Labor Law No. 13 Year 2003 dated March 25, 2003.
Kewajiban imbalan kerja per tanggal 31 Desemberi 2010 dihitung oleh Aktuaris Independen, PT Ricky Leonard Jasatama dan 31 Desember 2009 dihitung oleh Aktuaris Independen, PT Rileos Pratama sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004).
Liability on employee benefits as of December 31, 2010 is calculated by an independent actuary, PT Ricky Leonard Jasatama and December 31, 2009 are calculated by an independent actuary, PT Rileos Pratama, in accordance with SFAS No. 24 (Revised 2004).
Jumlah kewajiban berdasarkan perhitungan Aktuaria Independen per tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Total liabilities balance based on the Independent Actuary‟s calculation as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
2010 Rp Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Keuntungan (Kerugian) Aktuaria yang Belum Diakui Kewajiban yang Diakui di Neraca
Final Draft/March 24, 2011
2009 Rp
11,606,051,805 (6,557,292,219) 5,048,759,586
78
5,957,004,206 (1,602,449,597) 4,354,554,609
Present Value of Past Service Liability Unrecognized Actuarial Gain (Loss) Employee Benefit Program Liabilty
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Perubahan pada kewajiban yang diakui sesuai perhitungan Aktuaria Independen:
The changes of liability that is recognized in accordance with the Independent Actuary‟s calculation:
2010 Rp Saldo Awal Beban Imbalan Kerja pada Tahun Berjalan Pembayaran Imbalan Kerja Selama Tahun Berjalan Saldo Akhir
2009 Rp
4,354,554,609
4,289,489,301
2,316,839,034
1,572,355,101
(1,622,634,057) 5,048,759,586
(1,507,289,794) 4,354,554,609
Beginning Balance Current Year Employee Benefits Expenses Current Year Employee Benefits Disbursement Ending Balance
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Bank mencatat saldo kewajiban diestimasi atas imbalan kerja masing-masing sebesar Rp 5.048.759.586 dan Rp 4.354.554.609.
On December 31, 2010 and 2009, the Bank recorded the balance of estimated liability on employee benefits amounting to Rp 5,048,759,586 and Rp 4,354,554,609, respectively.
Beban imbalan kerja untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The employee benefits expenses for the years ended December 31, 2010 and 2009 are as follows:
2010 Rp Beban Jasa Kini Beban Bunga Beban Jasa Masa Lalu (Vested) Amortisasi Kerugian Aktuaria Jumlah Beban Imbalan Kerja
2009 Rp
1,324,973,724 887,090,650 56,191,120 48,583,540 2,316,839,034
751,500,217 515,860,756 304,994,128 -1,572,355,101
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun oleh Aktuaria Independen untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009, adalah sebagai berikut:
The key assumptions used by the Independent Actuary for the years ended December 31, 2010 and 2009 for the calculation of employee benefits expense are as follows:
2010 Usia Pensiun Normal Tingkat Diskonto Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji Tingkat Mortalita Tingkat Cacat Tetap Tingkat Pengunduran Diri
Proporsi Pensiun Normal Metode
Final Draft/March 24, 2011
55 Tahun/Years 9.50% 8% Tabel Mortalita Indonesia 2/ Indonesian Table of Mortality 2 5% 13,5% sampai dengan usia 40 kemudian menurun secara linear sampai dengan 0% pada usia 55 tahun/ 13.5% up to age 40 then liniearly decline to 0% at age 55 100% Projected Unit Credit
Current Service Cost Interest Cost Past Service Cost (Vested) Amortization of Actuarial Loss Total Employe Benefit Expense
2009 55 Tahun/Years 11.00% 8% Tabel Mortalita Indonesia 2/ Indonesian Table of Mortality 2 5% 13,5% sampai dengan usia 40 kemudian menurun secara linear sampai dengan 0% pada usia 55 tahun/ 13.5% up to age 40 then liniearly decline to 0% at age 55 100% Projected Unit Credit
79
Normal Pensiun Age Discount Rate Salary Increase Rate Mortality Rate Disability Rate Resignation Rate
Proportion of Normal Retirement Method
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
22.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Beban yang Masih Harus Dibayar dan Kewajiban Lain-lain
22. Accrued Expenses and Other Liabilities 2010 Rp
Beban yang Masih Harus Dibayar Macam-macam Hutang kepada Pihak Ketiga Subsidi Bunga Setoran Jaminan Sewa Pembiayaan Lain-lain Jumlah
2009 Rp
5,173,290,246 3,130,381,248 611,398,035 693,545,210 59,178,671 4,136,061,629 13,803,855,039
5,460,220,820 3,586,813,000 838,404,405 842,602,725 322,829,256 1,899,223,831 12,950,094,037
Accrued Expenses Kind of Debts to Third Party Interest Subsidiary Security Deposits Leasing Others Total
Beban yang masih harus dibayar merupakan cadangan beban bunga yang akan dibayar kepada pihak ketiga.
Accrued expenses represent allowance for interest expenses that will be paid to third parties.
Per 31 Desember 2010 dan 2009, lain-lain merupakan saldo escrow account untuk transaksi kredit consumer, transaksi ATM BERSAMA, akrual atas reward point, cadangan tunjangan hari raya, penampungan sementara berkaitan dengan pembayaran asuransi dan notaris dari nasabah, dan hutang lainnya.
As of December 31, 2010 and 2009, others represent escrow account for consumer loan transaction, Automatic Teller Machine (ATM) BERSAMA Transaction, accrual point of reward, allowance for holiday, shelter insurance an notary and other liabilities.
Macam-macam hutang kepada pihak ketiga terdiri dari akrual atas biaya jasa yang dibayarkan Bank berkaitan dengan penggunaan jasa pihak ketiga.
Various kinds of debt to third parties consist of the accrual of fees paid by the Bank relating to the use of third party services.
Setoran jaminan merupakan jaminan pihak ketiga atas penerbitan letter of credit, safe deposit box dan bank garansi.
Security deposits represent deposits from third parties for the issuance of letter of credit, safe deposit box and bank guarantee.
Berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan No. 126/DIN/LA/BIR/IV07, Bank memperoleh fasilitas Finance Leasing dari PT Diebold Indonesia dengan nilai pembiayaan sebesar USD 261,003.60. Perjanjian leasing tersebut dimulai tanggal 1 Mei 2007 sampai dengan 20 April 2010 dan digunakan Bank untuk membiayai pengadaan 20 (dua puluh) unit mesin ATM.
Based on lease agreement No. 126/DIN/LA/BIR/IV-07, the Bank received Finance Leasing facility from PT Diebold Indonesia amounting to USD 261,003.60. This agreement started from May 1, 2007 up to April 20, 2010 and used to supply 20 (twenty) units ATM machines.
Pada tahun 2010, Bank memperoleh fasilitas Finance Leasing dari PT Diebold Indonesia dengan nilai pembiayaan sebesar USD 10,280.60. Fasilitas ini dimulai tanggal 15 Pebruari 2010 sampai dengan 15 Pebruari 2013 dan digunakan Bank untuk membiayai pengadaan 1 (satu) unit Mesin ATM.
In year 2010, the Bank received Finance Leasing from PT Diebold Indonesia amounting to USD 10,280.60. Thus facility started from February 15, 2010 up to February 15, 2013 and used to supply 1 (one) unit ATM machine.
Final Draft/March 24, 2011
80
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
23. Modal Saham
23. Capital Stock
Rincian pemegang saham dan kepemilikannya per 31 Desember 2010 dan 2009 sesuai dengan daftar pemegang saham Bank yang diterbitkan oleh PT Adimitra Transferindo, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
The details of the stockholders and their ownerships as of December 31, 2010 and 2009 according to the Bank Stockholder List released by PT Adimitra Transferindo, Stocks Administration Bureau are as follows: 2010 Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownerships (%)
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid Pemegang Saham PT Adhi Tirta Mustika PT Mallomo Lain-lain (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
320,943,272 115,325,423 190,255,055 626,523,750
2009 Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownerships (%)
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid Pemegang Saham PT Adhi Tirta Mustika PT Mallomo PT Kapita Sekurindo Lain-lain (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
51.22 18.41 30.37 100.00
320,943,272 115,068,695 40,638,000 149,873,783 626,523,750
51.22 18.37 6.49 23.92 100.00
Jumlah/ Total
Rp
Stockholders
80,235,818,000 28,831,355,750 47,563,763,750 156,630,937,500
PT Adhi Tirta Mustika PT Mallomo Others (each below 5%) Total
Jumlah/ Total Rp
Stockholders
80,235,818,000 28,767,173,750 10,159,500,000 37,468,445,750 156,630,937,500
PT Adhi Tirta Mustika PT Mallomo PT Kapita Sekurindo Others (each below 5%) Total
Penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 125.304.750 lembar saham atau senilai Rp 31.326.187.500 pada tahun 2009 berasal dari Penawaran Umum Terbatas I (lihat Catatan 1.c).
The increase in issued and fully paid capital by 125,304,750 shares or equivalent to Rp 31,326,187,500 in 2009 arose from the Limited Public Offering I (see Note 1.c).
Penambahan modal ditempatkan dan disetor tahun 2009 dari hasil Penawaran Umum Terbatas 1 dimuat dalam Akta No. 7 tanggal 10 Agustus 2009 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, notaris di Jakarta, dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-02294 tanggal 28 Januari 2010.
The increase of issued and paid in capital as a result of Limited Public Offering I was notarised by deed No. 7 dated August 10, 2009 of Fathiah Helmi, SH, in Jakarta and was approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in his letter No. AHU-AH.01.10-02294 dated January 28, 2010.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Bank Kesawan Tbk No. 20 tanggal 16 Nopember 2010 dari Notaris Fathiah Helmi, SH, para pemegang saham menyetujui peningkatan Modal Dasar Bank dari Rp 250.000.000.000 atau sebanyak 1.000.000.000 saham menjadi Rp 2.500.000.000.000 atau sebanyak 10.000.000.000 saham.
Based on the Deed of Minutes of Meeting of PT Bank Kesawan Tbk No. 20 dated November 16, 2010 from Fathiah Helmi, SH, Notary, the shareholders agree to increase the Bank‟s capital stock from Rp 250,000,000,000 or 1,000,000,000 shares to Rp 2,500,000,000,000 or 10,000,000,000 shares.
Atas peningkatan modal dasar tersebut, Bank telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 24 November 2010, dengan Surat Keputusan No. AHU-55264.AH.01.02 Tahun 2010 (lihat Catatan 45).
The increase in capital stock, the Bank has obtained approval from the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia on November 24, 2010, under Decree No. AHU-55264.AH.01.02 Year 2010 (see Note 45).
Final Draft/March 24, 2011
81
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
24. Agio Saham
24. Additional Paid-In Capital 2010 Rp
Agio Saham Beban Emisi Saham Jumlah
8,771,332,500 (2,666,733,743) 6,104,598,757
2009 Rp 8,771,332,500 (2,666,733,743) 6,104,598,757
Additional Paid-In Capital Stock Issuance Cost Total
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Kedua pada tanggal 26 Juni 2009, sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris Fathiah Helmi, SH, No. 85 tanggal 26 Juni 2009, Bank mengadakan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 125.304.750 saham dengan nilai nominal Rp 250 per saham yang ditawarkan dengan harga Rp 320 per saham. Penerbitan tersebut menghasilkan agio saham sebesar Rp 8.771.332.500.
Based on the Second Extraordinary Stockholders‟ General Meeting on June 26, 2009, as covered by notarial deed of Fathiah Helmi, SH, No. 85 dated June 26, 2009, the Bank released the First Public Limited Offering (PUT I) by issuing the Rights Issue (HMETD) amounting to 125,304,750 shares with par value of Rp 250 per share with at an offering price of Rp 320 per share. The paid in capital from the issuing of shares are amounting to Rp 8,771,332,500.
Penambahan beban emisi saham sebesar Rp 1.032.397.800 pada tahun 2009 dikarenakan penerbitan saham baru lewat PUT I.
Increase in stock issuance cost amounting to Rp 1,032,397,800 in 2009 was because the new shares issuance by PUT I.
25. Cadangan Umum
25. General Reserve
Cadangan umum merupakan cadangan laba yang dibentuk Bank sesuai dengan pasal 70 Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Pada tahun 2010, Bank menyisihkan cadangan tambahan sebesar Rp 1.196.502.000 di tahun 2010 berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 24 Juni 2010 (lihat Catatan 39) sehingga seluruhnya menjadi Rp 2.176.675.771.
General reserve represents reserve of profits made by the Bank according to Law No. 40 year 2007 article 70 about Limited Corporation. In 2010, the Bank made an additional reserve amounting to Rp 1,196,502,000 according to the Annual General Meeting of Stockholder on June 24, 2010 (see Note 39) resulting and cumulative the reserves of Rp 2,176,675,771.
Pada tahun 2009, Bank menyisihkan cadangan tambahan sebesar Rp 933.923.500 di tahun 2009 berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 26 Juni 2009 (lihat Catatan 39) sehingga seluruhnya menjadi Rp 980.173.771.
In 2009, the Bank made an additional reserve amounting to Rp 933,923,500 according to the Annual General Meeting of Stockholder on June 26, 2009 (see Note 39) resulting and cumulative the reserves of Rp 980,173,771.
26. Pendapatan Bunga
26. Interest Income 2010 Rp
Rupiah Giro pada Bank Lain Penempatan dan Giro pada Bank Indonesia Call Money Efek-efek Kredit yang Diberikan Lainnya Sub Jumlah
Final Draft/March 24, 2011
2009 Rp 36,964
6,697,780
3,982,819,722 2,894,852,727 28,433,843,891 191,244,116,314 494,576,639 227,050,246,257
2,451,353,516 1,217,604,042 38,438,804,935 163,880,816,614 149,638,531 206,144,915,418
Rupiah Current Accounts with Other Banks Placements and Current Accounts with Bank Indonesia Call Money Securities Loans Others Sub Total
82
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
2010 Rp Mata Uang Asing Giro pada Bank Lain Call Money Deposito Berjangka Kredit yang Diberikan Sub Jumlah Jumlah
28,950,301 529,968 34,494,785 4,131,183,280 4,195,158,334 231,245,404,591
2009 Rp 35,259,746 969,927 11,619,894 4,786,277,415 4,834,126,982 210,979,042,400
Foreign Currencies Current Accounts with Other Banks Call Money Time Deposit Loans Sub Total Total
Pendapatan bunga yang diperoleh dari pihak yang memiliki hubungan istimewa untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 7.687.659.375 dan Rp 10.142.294.183 atau merupakan 3,32% dan 4,67% dari seluruh pendapatan bunga kredit untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (lihat Catatan 36).
Interest income earned from related parties for the years ended December 31, 2010 and 2009 are amounting to Rp 7,687,659,375 and Rp 10,142,294,183 or reflects 3.32% and 4.67% of the total interest income for the years ended December 31, 2010 and 2009, respectively (see Note 36).
Sejak diberlakukannya PSAK 55 (Revisi 2006) pada tanggal 1 Januari 2010, provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit diakui sebagai bagian/(pengurang) dari biaya perolehan kredit dan akan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif.
Since the implementation of SFAS 55 (Revised 2006) in Januaty 1, 2010, significant fees and commissions income directly related to lending activities, are recognised as a part/(deduction) of lending cost and will be recognised as interest income by amortising the carrying value of loan with effective interest rate method.
27. Beban Bunga
27. Interest Expenses 2010 Rp
Rupiah Simpanan Nasabah Deposito Berjangka Tabungan Giro Deposito on Call Simpanan dari Bank Lain Deposito Berjangka Giro Call Money Deposito on Call Lainnya Sub Jumlah Mata Uang Asing Simpanan Nasabah Deposito Berjangka Giro Lainnya Sub Jumlah Jumlah
2009 Rp
92,792,121,321 17,143,834,729 5,851,534,313 292,038,856
104,550,642,017 13,935,164,507 6,074,189,632 1,839,442,975
219,964,914 46,955,590 27,360,419 15,275,366 -116,389,085,508
254,437,951 39,096,053 27,988,216 37,328,898 536,841,223 127,295,131,472
Rupiah Deposits from Customer Time Deposits Saving Deposits Demand Deposits On Call Deposits Deposits from Other Banks Time Deposits Demand Deposits Call Money On Call Deposits Others Sub Total
4,107,405,184 818,371,404 50,144,582 4,975,921,170 132,271,052,642
Foreign Currencies Deposits from Customer Time Deposits Demand Deposits Others Sub Total Total
3,321,812,853 531,282,004 30,466,324 3,883,561,181 120,272,646,689
Beban bunga yang telah dibayarkan kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 5.194.188.399 dan Rp 9.029.982.175 atau merupakan 4,32% dan 6,83% dari seluruh beban bunga untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (lihat Catatan 36). Final Draft/March 24, 2011
Interest expenses paid to the related parties for the years ended December 31, 2010 and 2009 amounting to Rp 5,194,188,399 and Rp 9,029,982,175 or reflect 4.32% and 6.83% of total interest expenses for the years ended December 31, 2010 and 2009, respectively (see Note 36).
83
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
28. Beban Provisi dan Komisi
28. Provision and Commission Expenses
Akun ini merupakan pembayaran komisi penjualan AYDA yang dibayarkan kepada pihak ketiga. Beban provisi dan komisi untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp 1.624.575 dan Rp 15.329.308.
This account represents the commissions of sales of foreclosed assets from third parties. Provision and commision expenses for the years ended December 31, 2010 and 2009 amounting to Rp 1,624,575 and Rp 15,329,308, respectively.
29. Pendapatan Operasional Lainnya-Lain-lain
29. Other Operating Income-Others
2010 Rp Bunga Tertunggak Tata Usaha Nasabah Administrasi Denda Keterlambatan Angsuran Pinjaman Save Deposit Box Penjualan Buku Cek dan Giro Imbalan Lain-lain Jumlah
2009 Rp
3,095,161,820 2,513,011,233 687,713,192 432,725,540 344,950,000 171,168,805 263,931,030 1,496,884,366 9,005,545,986
4,878,453,945 2,523,849,014 703,031,157 553,835,911 331,490,500 163,357,056 170,222,519 1,254,618,319 10,578,858,421
30. Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
30. Allowance For Impairment Losses
Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai terdiri dari:
Allowance for impairment losses consists of:
2010 Rp Aset Keuangan Giro pada Bank Lain (lihat Catatan 6) Penempatan pada Bank Lain (lihat Catatan 7) Efek-efek (lihat Catatan 8) Kredit yang Diberikan (lihat Catatan 10) Aset Non Keuangan Agunan yang Diambil Alih (lihat Catatan 12) Estimasi Komitmen dan Kontijensi (lihat Catatan 38) Pemulihan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah
Final Draft/March 24, 2011
Past Due Interest Customers Administration Administration Penalty for Past Due Loan Installments Save Deposit Box Sale of Cheque Books Fee Others Total
2009 Rp
1,305,827,356
1,065,637,290
1,930,505,188 401,673,956
4,178,904,122 2,618,199
12,455,458,519
156,000,000
--
3,707,325,344
172,114,098
13,601,877
(7,483,977,739) 8,781,601,378
(2,027,270,965) 7,096,815,867
84
Financial Assets Current Accounts with Other Banks (see Note 6) Placements with Other Banks (see Note 7) Securities (see Note 8) Loans (see Note 10) Non Financial Assets Foreclosed Assets (see Note 12) Estimated Losses on Commitment and Contingencies (see Note 38) Reversal of Allowance for Inpairment Losses Total
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
31. Beban Umum dan Administrasi
31. General and Administrative Expenses 2010 Rp
Iklan dan Promosi Asuransi Penyusutan (lihat Catatan 11) Telepon, Telex dan Data Komunikasi Hukum Sewa Pemeliharaan dan Perbaikan Listrik, Air dan Gas Honorarium Tenaga Ahli Transportasi Beban Ditangguhkan Perlengkapan Kantor Pajak dan Perijinan Amortisasi (lihat Catatan 15) Seragam Karyawan Jamuan dan Representasi Lain-lain Jumlah
5,285,988,675 5,266,860,648 5,134,448,764 4,513,570,841 3,702,442,238 3,676,885,784 3,546,629,252 2,829,364,863 2,319,030,571 1,921,519,881 1,751,219,585 596,507,249 435,501,503 267,742,219 253,331,767 13,003,200 3,300,778,940 44,814,825,980
2009 Rp 3,983,693,766 4,612,360,069 4,933,926,990 3,945,565,309 3,234,541,906 3,651,636,271 3,647,822,475 2,362,753,264 2,734,459,722 1,673,425,539 1,208,963,698 516,146,413 486,222,411 218,375,711 597,690,000 5,768,150 2,998,936,773 40,812,288,467
32. Beban Tenaga Kerja
32. Personnel Expenses 2010 Rp
Gaji Pokok THR/Bonus Pendidikan dan Pelatihan Tunjangan Jabatan Tunjangan Cuti, Transportasi, Kehadiran Pengobatan Iuran THT Perusahaan Honorarium Komisaris Lembur Tenaga Kontrak Lain-lain Jumlah
2009 Rp
30,715,105,071 8,000,693,035 2,248,872,744 1,913,208,818 1,538,100,019 1,243,032,146 906,354,310 786,604,825 329,884,727 125,000,000 132,631,281 47,939,486,976
33. Beban Administrasi dan Proses Warkat
24,972,611,439 4,529,105,161 1,855,877,195 1,178,194,107 414,546,000 1,240,292,505 737,688,572 380,492,335 329,187,863 120,000,000 127,882,476 35,885,877,653
Basic Salaries THR/Bonus Education and Training Functional Allowance Holiday, Attendance, Transportation Allowances Medical Old age Contribution Commissioners Wages Overtime Outsourcing Others Total
33. Administration and Form Process Expenses
Beban administrasi dan proses warkat merupakan beban administrasi untuk penyelesaian proses kliring. Beban administrasi dan proses warkat untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp 861.083.953 dan Rp 734.053.724.
Final Draft/March 24, 2011
Advertising and Promotion Insurance Depreciation (see Note 11) Telephone, Telex and Data Communication Legal Rental Repair and Maintenance Water, Gas and Electricity Professional Fees Transportation Deferred Expenses Office Supplies Taxes and License Amortization (see Note 15) Uniform Entertainment Others Total
This account represents administrative expenses regarding to clearing process. Adminstrative and form process expense for the years ended December 31, 2010 and 2009 are Rp 861,083,953 and Rp 734,053,724, respectively.
85
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
34. Pendapatan (Beban) Non Operasional - Bersih
Laba Selisih Kurs Laba Penjualan Aset Tetap (lihat Catatan 11) Laba (Rugi) Penjualan AYDA (lihat Catatan 12) Kerugian Penurunan Nilai Bunga Sewa Pembiayaan Pembayaran Pajak (lihat Catatan 20.b) Lain-lain - Bersih Jumlah
34. Non Operating (Expenses) Income - Net
2010 Rp
2009 Rp
780,808,674 650,553,889
452,966,081 413,211,355
193,811,964 (19,937,500) (93,934,485) (8,077,474,091) (554,184,532) (7,120,356,081)
(1,554,928,166) -(163,006,510) (95,226,667) 576,710,077 (370,273,830)
35. Laba Bersih per Saham Dasar
35. Net Income per Share
Perhitungan laba bersih per saham dasar 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
pada
2010 Rp Laba Bersih Laba Bersih Sesuai Laporan Laba rugi untuk Perhitungan Laba per Saham Dasar Jumlah Saham (lembar) Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Biasa untuk Perhitungan Laba per Saham Dasar Laba Bersih per Saham Dasar
1,212,352,274
626,523,750 1.94
A calculation of net income per share as of December 31, 2010 and 2009 is as follows: 2009 Rp
3,988,339,375
Net Income Net Income per Statements of Income for Net Income per Share Calculation
626,523,750 6.37
Number of Shares Weighted Average Number of Common Shares for for Basic Earnings per Share Computation Basic Earnings per Share
36. Sifat dan Transaksi dengan Pihak yang ……Mempunyai Hubungan Istimewa
36. Nature and Transactions of Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa. Transaksi-transaksi tersebut dilaksanakan dengan persyaratan dan kondisi yang normal dilakukan dengan pihak ketiga. Transaksi-transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
In course of business, the Bank has transactions with related parties. These transactions are conducted in a normal terms and conditions as well as transactions with the third parties. The transactions are as follows:
2010 Rp Kredit yang Diberikan (lihat Catatan 10) PT Bosowa Berlian Motor PT Bosowa Investama PT Makasar Capital PT Kudamas Vasing Sadikin Aksa PT Bosowa Multifinance Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank PT Bosowa Corporindo
Final Draft/March 24, 2011
Gain from Foreign Exchange Gain from Sale of Fixed Assets (see Note 11) Gain (Loss) from Sale of Foreclosed Assets (see Note 12) Impairment Losses Leasing Interest Tax Payment (see Note 20.b) Others - Net Total
2009 Rp
50,050,000,000 22,703,000,000 27,570,600,000 6,391,979,479 5,077,018,606 4,834,120,256
47,125,000,000 27,927,500,000 28,840,500,000 6,905,627,244 5,395,010,426 4,850,020,082
4,524,098,898 3,274,485,034
242,658,151 --
86
Loans (see Note 10) PT Bosowa Berlian Motor PT Bosowa Investama PT Makasar Capital PT Kudamas Vasing Sadikin Aksa PT Bosowa Multifinance Board of Commisiioners, Directors and Executive Employee of Bank PT Bosowa Corporindo
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
2010 Rp Kredit yang Diberikan (lihat Catatan 10) PT Firna Bosowa Rally Team PT Bosowa Resources Muhammad Subhan Aksa Jumlah Persentase dari Total Aset Simpanan Nasabah (lihat Catatan 17) Giro PT Bosowa Corporindo Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank PT Bosowa Multifinance PT Bosowa Lylod PT Bosowa Berlian Motor PT Semen Bosowa Maros PT Galung Loanna Bosowa PT Bosowa Utama PT Bosowa Resources PT Makasar Capital H.M Aksa Mahmud Bosowa Grup Lainnya (dibawah Rp 200 juta) Tabungan Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Sadikin Aksa Muhammad Subhan Aksa Deposito PT Semen Bosowa Maros PT Makasar Capital PT Bosowa Investama H.M Aksa Mahmud Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Sadikin Aksa Hj. Ramlah Aksa Atirah Aksa Nurahfan A Santo Jumlah Persentase dari Total Kewajiban
Final Draft/March 24, 2011
2009 Rp
856,009,312 --125,281,311,585
1,043,052,226 5,000,000,000 2,468,400,045 129,797,768,174
Loans (see Note 10) PT Firna Bosowa Rally Team PT Bosowa Resources Muhammad Subhan Aksa Total
4.84%
5.53%
Percentage from Total Assets
13,251,971,082
--
8,312,336,192 3,150,691,770 1,030,993,117 528,082,771 378,081,155 226,890,542 222,237,828 215,753,407 81,914,176 136,965,774 568,467,457 28,104,385,271
15,669,009 --179,284,761 987,525,932 --500,000 22,202,697 56,573,290 461,817,811 1,723,573,499
1,713,707,118 --1,713,707,118
364,135,324 49,060,991 50,000 413,246,315
45,050,000,000 27,570,600,000 24,294,606,412 12,901,418,400
47,125,000,000 28,840,500,000 26,666,478,462 12,979,485,948
8,768,243,086 5,001,348,765 1,340,338,738 116,435,074 -125,042,990,475 154,861,082,864
992,631,669 1,110,455,352 1,343,530,258 109,380,812 538,942,728 119,706,405,229 121,843,225,043
6.42%
5.62%
87
Deposits from Customer (see Note 17) Current Accounts PT Bosowa Corporindo Board of Commisiioners, Directors and Executive Employee of Bank PT Bosowa Multifinance PT Bosowa Lylod PT Bosowa Berlian Motor PT Semen Bosowa Maros PT Galung Loanna Bosowa PT Bosowa Utama PT Bosowa Resources PT Makasar Capital H.M Aksa Mahmud Other Bosowa Group (below Rp 200 million) Saving Deposits Board of Commisiioners, Directors and Executive Employee of Bank Sadikin Aksa Muhammad Subhan Aksa Time Deposits PT Semen Bosowa Maros PT Makasar Capital PT Bosowa Investama H.M Aksa Mahmud Board of Commisiioners, Directors and Executive Employee of Bank Sadikin Aksa Hj. Ramlah Aksa Atirah Aksa Nurahfan A Santo Total Percentage from Total Liabilities
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
2010 Rp Pendapatan Bunga (lihat Catatan 25) Bosowa Group PT Kudamas Vasing PT Makasar Capital Sadikin Aksa Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Muhammad Subhan Aksa Jumlah Persentase dari Total Pendapatan Bunga Beban Bunga (lihat Catatan 26) PT Bosowa Investama PT Semen Bosowa Maros H.M. Aksa Mahmud PT Makasar Capital Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Sadikin Aksa Hj. Ramlah Aksa Nurahfan A Santo Atirah Aksa PT Bosowa Utama PT Bosowa Multifinance PT Galung Loanna Bosowa PT Bosowa Resources PT Bosowa Berlian Motor PT Bosowa Lylod Bosowa Grup Lainnya Jumlah Persentase dari Beban Bunga
2009 Rp
4,686,847,162 1,000,129,294 999,484,941 804,176,056
6,887,868,741 1,173,551,757 1,282,382,832 787,824,594
197,021,922 -7,687,659,375
9,706,326 959,933 10,142,294,183
Interest Income (see Note 25) Bosowa Group PT Kudamas Vasing PT Makasar Capital Sadikin Aksa Board of Commisiioners, Directors and Executive Employee of Bank Muhammad Subhan Aksa Total
3.32%
4.67%
Percentage from Total Interest Revenue
2,092,477,543 1,056,686,201 860,096,279 636,708,612
4,456,615,923 1,722,400,550 849,019,705 1,055,829,475
157,108,896 139,703,782 50,480,151 14,816,303 8,826,062 3,348,390 2,617,328 1,505,270 510,482 381,107 285,507 168,636,486 5,194,188,399
9,653,582 106,564,146 68,626,711 41,275,052 9,808,385 ----481,702,282 -228,486,363 9,029,982,175
Interest Expense (see Note 26) PT Bosowa Investama PT Semen Bosowa Maros H.M. Aksa Mahmud PT Makasar Capital Board of Commisiioners, Directors and Executive Employee of Bank Sadikin Aksa Hj. Ramlah Aksa Nurahfan A Santo Atirah Aksa PT Bosowa Utama PT Bosowa Multifinance PT Galung Loanna Bosowa PT Bosowa Resources PT Bosowa Berlian Motor PT Bosowa Lylod Other Bosowa Group Total
4.32%
6.83%
Percentage from Interest Expenses
Sifat hubungan istimewa dari transaksi-transaksi tersebut diatas adalah dengan Perusahaan terkait, karyawan kunci dan kerabat dekat dari manajemen. Pihak Hubungan Istimewa/ Related Parties PT Kudamas Vasing
PT Bosowa Berlian Motor PT Bosowa Investama
PT Makasar Capital
Final Draft/March 24, 2011
The natures of related parties of those transactions are with related party, key personnel and closed relatives of the management.
Sifat Hubungan Istimewa/ Nature of Related Parties
Transaksi/ Transaction
Afiliasi dengan Direktur Bank/ Affiliates to Directors of Bank
Kredit yang Diberikan/Loans Pendapatan Bunga/Interest Income Beban Bunga/Interest Expense Kredit yang Diberikan/Loans Pendapatan Bunga/Interest Income Kredit yang Diberikan/Loans Pendapatan Bunga/Interest Income Beban Bunga/Interest Expense Kredit yang Diberikan/Loans Pendapatan Bunga/Interest Income Beban Bunga/Interest Expense
Pemegang saham dari pemegang saham utama Bank/ Shareholders of Bank's major shareholders Pemegang saham dari pemegang saham utama Bank/ Shareholders of Bank's major shareholders Pemegang saham dari pemegang saham utama Bank/ Shareholders of Bank's major shareholders
88
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
Pihak Hubungan Istimewa/ Related Parties PT Semen Bosowa Maros PT Bosowa Resources PT Bosowa Multifinance PT Firna Bosowa Rally Team PT Bosowa Corporindo Sadikin Aksa
Muhammad Subhan Aksa H.M Aksa Mahmud Hj. Ramlah Aksa PT Bosowa Lylod Atirah Aksa Nurahfan A Santo PT Bosawa Utama PT Galung Loanna Bosowa
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Sifat Hubungan Istimewa/ Nature of Related Parties
Transaksi/ Transaction
Pemegang saham dari pemegang saham utama Bank/ Shareholders of Bank's major shareholders Pemegang saham dari pemegang saham utama Bank/ Shareholders of Bank's major shareholders Pemegang saham dari pemegang saham utama Bank/ Shareholders of Bank's major shareholders Pemegang saham dari pemegang saham utama Bank/ Shareholders of Bank's major shareholders Pemegang saham dari pemegang saham utama Bank/ Shareholders of Bank's major shareholders Pemegang saham dari pemegang saham utama Bank/ Shareholders of Bank's major shareholders
Kredit yang Diberikan/Loans Beban Bunga/Interest Expense Kredit yang Diberikan/Loans Pendapatan Bunga/Interest Income Kredit yang Diberikan/Loans Pendapatan Bunga/Interest Income Kredit yang Diberikan/Loans Pendapatan Bunga/Interest Income Kredit yang Diberikan/Loans
Pemegang saham dari pemegang saham utama Bank/ Shareholders of Bank's major shareholders Pemegang saham dari pemegang saham utama Bank/ Shareholders of Bank's major shareholders Afiliasi dari Pemegang Saham/ Affiliated to Shareholders Pemegang saham dari pemegang saham utama Bank/ Shareholders of Bank's major shareholders Afiliasi dari Pemegang Saham/ Affiliated to Shareholders Afiliasi dari Pemegang Saham/ Affiliated to Shareholders Pemegang saham dari pemegang saham utama Bank/ Shareholders of Bank's major shareholders Pemegang saham dari pemegang saham utama Bank/ Shareholders of Bank's major shareholders
37. Transaksi Pembelian/Penjualan Tunai ……Mata Uang Asing
Final Draft/March 24, 2011
Beban Bunga/Interest Expense Beban Bunga/Interest Expense Beban Bunga/Interest Expense
Outstanding cash purchase and sales of foreign exchange as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
2010 Rp
Kewajiban Penjualan Tunai Dolar Amerika Serikat (2010: USD 8,900,000; 2009: USD 1,200,000) Jumlah
Kredit yang Diberikan/Loans Pendapatan Bunga/Interest Income Beban Bunga/Interest Expense
37. The Transactions of Cash Purchase/Sales of Foreign Exchange
Pembelian dan penjualan tunai mata uang asing yang belum diselesaikan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari:
Tagihan Pembelian Tunai Dolar Amerika Serikat (2010: USD 7,594,975; 2009: USD 400,000) Yen Jepang (2010: Nihil; 2009: Yen 18,415,000) Jumlah
Kredit yang Diberikan/Loans Pendapatan Bunga/Interest Income Beban Bunga/Interest Expense Kredit yang Diberikan/Loans Pendapatan Bunga/Interest Income Kredit yang Diberikan/Loans Beban Bunga/Interest Expense Beban Bunga/Interest Expense
2009 Rp
68,430,724,750
3,770,000,000
-68,430,724,750
1,880,723,950 5,650,723,950
Receivables Spot Purchase United States Dollar (2010: USD 7,594,975; 2009: USD 400,000) Japanese Yen (2010: Nil; 2009: Yen 18,415,000) Total
11,310,000,000 11,310,000,000
Liabilities Spot Selling United States Dollar (2010: USD 8,900,000; 2009: USD 1,200,000) Total
80,189,000,000 80,189,000,000
89
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
38. Komitmen dan Kontinjensi
38. Commitments and Contingencies
Dalam bisnis normal perbankan, Bank mempunyai komitmen dan kontinjensi yang tidak disajikan dalam laporan keuangan.
As part of normal banking business, the Bank has commitments and contingencies that are not presented in the financial statements.
Ikhtisar komitmen dan kontinjensi Bank yang dinyatakan dalam nilai kontrak setara dengan mata uang Rupiah adalah sebagai berikut:
The following is a summary of the Bank‟s commitments and contingencies at the equivalent Rupiah contractual amounts:
2010 Rp
2009 Rp
Komitmen Tagihan Komitmen Pembelian Tunai Mata Uang Asing yang Belum Diselesaikan
68,430,724,750
5,650,723,950
Commitments Commitment Receivables Outstanding Purchase of Spot Foreign Currencies
Kewajiban Komitmen Fasilitas Kredit kepada Nasabah yang Belum Digunakan Penjualan Tunai Mata Uang Asing yang Belum Diselesaikan L/C yang Tidak Dapat Dibatalkan yang Masih Berjalan Jumlah Kewajiban Komitmen Kewajiban Komitmen - Bersih
171,643,196,457 80,189,000,000 18,993,121,829 270,825,318,286 (202,394,593,536)
201,640,123,803 11,310,000,000 4,756,127,500 217,706,251,303 (212,055,527,353)
Commitment Liabilities Unused Loans Facilities Outstanding Sales of Spot Foreign Currency Outstanding Irrevocable Letters of Credit Total Commitment Liabilities Commitment Liabilities - Net
Kontinjensi Tagihan Kontinjensi Pendapatan Bunga dalam Penyelesaian Kewajiban Kontinjensi Bank Garansi yang Diterbitkan Kontinjensi - Bersih Kewajiban Komitmen dan Kontinjensi - Bersih
10,823,218,249
15,835,031,864
12,586,150,998 (1,762,932,749)
16,801,820,626 (966,788,762)
Contingencies Contingency Receivables Interest Income of Non Performing Granted Contingency Liabilities Bank Guarantees Issued Contingency - Net
(204,157,526,285)
(213,022,316,115)
Commitment and ContigenciesLiability Liability- -Net Net
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009, Bank telah membukukan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi masing-masing sebesar Rp 142.880.719 dan Rp 216.576.970.
For the years ended December 31, 2010 and 2009, the Bank has recorded estimated loss from commitments and contingencies amounting to Rp 142,880,719 and Rp 216,576,970, respectively.
Perubahan dalam estimasi kerugian komitmen dan kontijensi adalah sebagai berikut:
The changes in the estimated loss from commitments and contingencies are as follows:
2010 Rp
2009 Rp
Saldo Awal
216,576,970
289,712,098
Beginning Balance
Penyisihan selama Tahun Berjalan
172,114,098
13,601,877
Provision during the Year
Pemulihan dalam Tahun Berjalan
(245,810,349)
(86,737,005)
Recovery during the Year
142,880,719
216,576,970
Ending Balance
Saldo Akhir
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya komitmen dan kontinjensi.
Final Draft/March 24, 2011
Management believes that the above allowance for possible losses is adequate to cover possible losses, which might arise from uncollectible commitments and contingencies.
90
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
39. Penggunaan Laba Tahun 2009 dan 2008
39. The Usage of 2009 and 2008’s Net Income
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Kedua Perseroan Terbatas No. 72, tanggal 24 Juni 2010 yang dibuat di hadapan Notaris Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, laba bersih tahun buku 2009 sebesar Rp 3.988.339.375, dimana Rp 1.196.520.000 disisihkan sebagai cadangan dan sisanya akan dimasukkan sebagai laba yang ditahan.
Pursuant to the Decree of Annual General Meeting of Stockholder of the Company No. 72 dated June 24, 2010 which was made in presence of Fathiah Helmi, SH, Notary in Jakarta, the 2009‟s net income of Rp 3,988,339,375, amounting to Rp 1,196,520,000 was allocated as reserve and the remaining amount will be treated as retained earnings.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Kedua Perseroan Terbatas No. 86, tanggal 26 Juni 2009 yang dibuat di hadapan Notaris Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, laba bersih tahun buku 2008 sebesar Rp 3.113.077.357, dimana Rp 933.923.500 disisihkan sebagai cadangan dan sisanya akan dimasukkan sebagai laba yang ditahan.
Pursuant to the Decree of Annual General Meeting of Stockholder of the Company No. 86 dated June 26, 2009 which was made in presence of Fathiah Helmi, SH, Notary in Jakarta, the 2008‟s net income of Rp 3,113,077,357, amounting to Rp 933,923,500 was allocated as reserve and the remaining amount will be treated as retained earnings.
40. Manajemen Risiko
40. Risk Management
Manajemen risiko yang efektif merupakan landasan untuk dapat menghasilkan keuntungan secara konsisten yang berkelanjutan dan oleh karenanya merupakan perang sentral dari manajemen keuangan dan operasional Bank.
Effective risk management is fundamental to being able to generate profits consistently and sustainably and is thus a central part of the financial and operational management of the Bank.
Risk Assessment Framework (RAF) yang Bank miliki, menetapkan pendekatan Bank terhadap manajemen risiko dan kerangka kontrol dimana risiko dikelola untuk memperoleh keseimbangan antara risiko dan pendapatan.
The Bank‟s Risk Assesment Framework (“RAF”) sets out of Bank‟s approach to risk management and the control framework within which risks are managed and risk-return tradeoffs are made.
Risk Assessment Framework menetapkan: Prinsip-prinsip dan acuan-acuan yang digunakan dalam pengelolaan dan kontrol terhadap seluruh risiko serta untuk menginformasikan perilaku pada seluruh organisasi Kerangka dan bahasa yang sama digunakan untuk meningkatkan kesadaran atas proses manajemen risiko Penyediaan akuntabilitas dan tanggung jawab yang jelas untuk manajemen risiko
The Risk Assessment Framework established: Common principles and standards for the management and control of all risk, and to inform behaviour across the organizaton A share framework and same tone to improve awareness of risk management process Provides clear accountability and responsibility for risk management
Implementasi RAF menyediakan keuntungan bagi Bank antara lain: Pendekatan manajemen risiko yang terstruktur dan menyeluruh Transisi dari suatu manajemen risiko yang bersifat intuitif menjadi obyektif Memenuhi persyaratan-persyaratan Basel II Menetapkan suatu dasar untuk kepatuhan terhadap regulasi Memfasilitasi tata kelola yang kokoh dengan menyediakan kejelasan terhadap tanggung jawab dan akuntabilitas Meningkatkan proses manajemen risiko yang ada untuk menciptakan fokus dan disiplin Keseimbangan antara risiko dan pendapatan: risiko diambil sejalan dengan persyaratan-persyaratan dari pihak-pihak yang berkepentingan. Risiko akan diambil untuk mendukung
The implementation of RAF provides the following benefit to the Bank such as: Structured and coherent approach to risk management
Final Draft/March 24, 2011
Transition from an intuitive to objective risk management Carter to Basel II requirements Set a foundation for regulatory compliance Facilitate robust governance by providing clarify over ownership and accountabilities Leverage existing risk management processes to deliver focus and discipline Balancing risk and reward: risk is taken in line with the requirements of our stakeholders. Risk will be taken in support of the strategy and within risk appetite. The
91
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
strategi namun masih memenuhi risk appetite. Bank menghindari pengambilan risiko yang dapat menyebabkan kemungkinan kesulitasn keuangan yang material tehadap Bank maupun para nasabah Tanggung jawab; merupakan tanggung jawab bagi seluruh karyawan untuk memastikan pengambilan risiko dilakukan secara disiplin dan terfokus, terutama pada area yang menjadi wewenang karyawan, namun secara umum juga memastikan tingkat kesehatan Bank. Bank juga memiliki komitmen tanggung jawab sosial kepada nasabah dan pemegang saham dalam mengambil risko untuk menghasilkan suatu keuntungan. Akuntabilitas; risiko diambil hanya dalam batas kewenangan yang telah ditetapkan dan dengan infrastruktur dan sumber daya yang memadai. Seluruh risiko yang diambil harus transparan, dikontrol dan dilaporkan. Antisipasi; Bank mengantisipasi potensi terjadinya risiko dimasa datang dan memastikan kesadaran terhadap seluruh risiko yang telah teridentifikasi . Keuntungan kompetitif; Bank mencari keuntungan kompetitif melalui pengendalian risiko yang efektif dan efisien.
Bank avoids taking risk which have a distress to the Bank or its clients or customers
Manajemen risiko merupakan serangkaian aktifitas dimana melalui aktifitas tersebut, Bank mengelola dan mengoptimalkan keseimbangan antara profil risiko dan pendapatan Bank. Hal tersebut merupakan aktifitas Bank secara keseluruhan. Pendekatan manajemen risiko Bank dapat digolongkan ke dalam 6 (enam) proses manajemen risiko yang saling terkait: Perencanaan: menetapkan risk appetite sesuai dengan sasaran strategis; Penginformasian: mengidentifikasi, mengukur dan memonitor seluruh risiko yang material; Pengendalian: menetapkan parameter untuk menjaga kesesuaian profil risiko Bank tetap berada dalam risk appetite; Inisiasi: menata dan membukukan transaksi Pengoptimalan: menyeimbangkan antara risiko dan pendapatan untuk memperoleh hasil terbaik; dan Pengkomunikasian: mempengaruhi, menterjemahkan, dan mendemontrasikan kepatuhan terhadap persyaratanpersyaratan pihak eksternal yang berkaitan dengan manajemen risiko
Risk management is the set of end-to-end activities through which the Bank controls and optimizes the Bank‟s riskreturn profile. It is a management approach can usefully be grouped into 6 (six) inter-dependent risk management process categories:
Bank secara terus menerus RAF dalam upaya mencaai manajemen risiko yang baik dan kerjasama yang erat antara fungi manajemen risiko dan bisnis.
The Bank continually enhanches RAF in order to achieve a world-class risk management and strong partnership between the risk management functions and the business.
Penanggung jawab utama dalam mengelola risiko secara efektif adalah Direksi dan Dewan Komisaris. Bertindak sesuai dengan kewenangan yang didelegasikan oleh Dewan Komisaris, Komite Pemantau Risiko melakukan kajian terhadap area risiko tertentu dan melakukan pengawasan terhadap aktivitas Komite Manajemen Risiko dan Komite Aset dan Kewajiban (“ALCO”).
Ultimate responsibility for the effective management of risk rests with the Boards of Directors and Commissioners of the Bank. Acting within an authority delegated by the Board of Commissioners, the Risk Management Committee and the Asset and Liability Committee (“ALCO”).
Final Draft/March 24, 2011
Responsibility: it is responsibility of all employees to ensure risk taking is both disciplined and focused, particularly within their area of authority, but also generally in helping to ensure the soundness of the Bank. The Bank takes account of our social responsibilities commitment to customers and stockholders in taking risk to generate a return Accountability: risk is taken only within agreed authorities and where there is appropriate infrastructure and resources. All risk taking is transparent, controlled and reported Anticipation: the Bank anticipates future risks and ensure awareness of all existing risks Competitive advantage: the Bank seeks competitive advantage through effective and efficient risk management and control
Plan: set risk appetite in line with strategic objectives; Inform: identify, measure and monitor all material risks; Control: set parameter to keep the Bank‟s risk profile within risk appetite; Originate: structure and book transactions; Optimize: balance risk and return to best effect; and Communicate: influence, interpret and demonstrate compliance with external stakeholder requirements relating to risk management.
92
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Direksi menetapkan Direktur dan Pejabat Senior sebagai anggota komite Manajemen Risiko. Ketua dari Komite Manajemen Risiko adalah Direktur Utama.
The Board of Directors appoint a number of directors and senior management as a member of Risk Management Committee. This committee is chaired by the President Director.
ALCO, dengan wewenang yang diberikan oleh Direksi bertanggung jawab untuk memelihara rasio modal dengan pengelolaan neraca termasuk di dalamnya pengelolaan likuiditas Bank.
ALCO, through authority delegated by the Board of Directors is responsible for the maintenance of capital ratios relating to balance sheet management including management of the Bank‟s liquidity.
Anggota ALCO terdiri dari direksi dan pemimpin divisi.
ALCO members consist of the board of directors and division head.
Divisi Manajemen Risiko melakukan beberapa aktifitas utama:
The Risk Management Division performs the following core activities: 1. Reviews and when necessary challenges business strategy, hold discussions with businesses/functions on processes, asset quality and transparency of decision making; 2. Independently controls the risk management processes to ensure discipline and consistency with risk standards, policy and risk appetite; 3. Informs and challenges business strategy, discusses and encourage rigour, quality, optimization and transparency in relation to risk taking;
1.
2. 3.
4. 5. 6.
Mengkaji dan bilamana diperlukan menguji strategi bisnis, melakukan diskusi dengan unit bisnis/fungsional mengenai proses, kualitas aset dan tranparansi dalam pengambilan keputusan; Secara independen mengendalikan proses manajemen risiko yang bertujuan untuk memastikan adanya disiplin dan konsistensi dalam standar risiko, kebijakan dan risk appetite; Memberikan informasi dan menguji strategi bisnis melakukan diskusi dan berbagai proses untuk mendorong kualitas, optimalisasi dan transparansi dalam kaitannya dengan pengambilan risiko; Memberi saran atas kerangka manajemen risiko, struktur produk dan transaksi dan dalam menilai serta mengukur risiko; Memfasilitasi dan mengelola proses risiko yang bertujuan untuk memastikan efisiensi, efektivitas dan praktek operasional; dan Mengkomunikasikan dengan pihak yang berkepentingan untuk menunjukkan kepatuhan terhadap persyaratan dalam kaitan dengan manajemen risiko.
4. 5. 6.
Advises on risk management framework, structuring of products and transactions and on the assessment and measurement of risk; Facilitates and manages risk processes to ensure operational efficiency, effectiveness and best practice; and Communicates with stakeholders to demonstrate compliance with requirements in relation to risk management.
Stress testing dan skenario analisis digunakan untuk menilai kemampuan keuangan dan manajemen Bank untuk terus beroperasi secara efektif pada kondisi perdagangan ekstrem yang mungkin terjadi. Kondisi tersebut dapat timbul dari faktor ekonomi, hukum, politik, lingkungan dan sosial.
Stress testing and scenario analysis are used to assess the financial and management capability of the Bank to continue operating effectively under extrem conditions that could happen. Such conditions may arise from economic, legal, political, environmental and social factors.
Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis legal, atau adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung aktivitas atau produk Bank, atau kelemahan pengikatan seperti tidak dipenuhinya syarat-syarat sahnya kontrak dan atau pengikatan agunan yang tidak sempurna. Bank selalu memastikan bahwa semua kegiatan dan hubungan antara Bank dengan pihak ketiga selalu didasarkan pada peraturan dan kondisi yang mampu melindungi kepentingan Bank dari segi hukum.
Legal Risk Legal risk is the risk arising from weaknesses in judicial aspect, amongs others are caused by legal claims, unavailability of law and regulations which supports the Bank‟s products and activities, or weaknesses in legal documentation such as unavailability of binding contract and complete collateral agreements. The Bank always ensure that all activities and relationships between the Bank with third parties is always based on the rules and conditions that will protect the interests of the Bank from a legal perspective.
Final Draft/March 24, 2011
93
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi risiko hukum: karakter nasabah yang negatif, kurangnya pemahaman atas produk yang dijual kepada nasabah, dokumen legal yang lemah, konflik dengan nasabah atau pihak lain yang tidak diselesaikan dengan baik, dan keluhan nasabah yang tidak diselesaikan dengan memuaskan.
The following are factors which affect the legal risk: customers‟ negative character, less of understanding of product sold to customers, weak legal documentation, unresolved conflict with customers or other parties, and unresolved customer complaints.
Risiko Strategis Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank dan pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Berikut adalah faktor yang mempengaruhi risiko strategis Bank: visi Bank, rencana strategis, perubahan kepemilikan, dan peluncuran produk baru.
Strategic Risk Strategic risk is the risk which is caused by the determination and implementation of the Bank strategy and inaccurate decision making or the Bank unawareness to the external factor changes. Factors which affect the strategic risk are: the Bank vision, strategic plan, change of ownership, and launch of new products.
Pelaksanaan strategi, visi, misi Bank yang tidak tepat serta pengambilan keputusan yang bisnis yang tidak sejalan dengan perubahan eksternal dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis Bank.
Improper strategy, vision, and mission of the Bank following with unaligned business decisions has an impact on the Bank‟s business going concern.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut di atas, maka Bank telah membentuk, merumuskan, menyusun dan memantau pelaksanaan strategi termasuk corporate plan dan business plan. Bank selalu berupaya melakukan review strategi bisnis secara ketat dengan melakukan monitoring terhadap Key Performance Indicator (KPI) Bisnis dan Unit Support lainnya agar dapat tercapai target business plan.
The Bank has formulated, developed and monitored this strategy implementation including corporate plan and business plan. The Bank always seeks to rigorously review the business strategy by monitoring against Key Performance Indicator (KPI), Business and Other Support Unit for a business plan to achieve the target.
Risiko Reputasi Risiko Reputasi antara lain dapat timbul dari pemberitaan negatif yang menyangkut operasional Bank, atau persepsi negatif tentang Bank. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko reputasi antara lain: citra (image), share price, dan konflik internal.
Reputation Risk Reputation risk caused by negative publicity related with the Bank‟s operational or negative perception on the Bank. Factors which influence reputation risk are image, share price, and internal conflict.
Salah satu upaya yang dilakukan Bank untuk meningkatkan pengelolaan risiko reputasi adalah dengan mengoptimalisasikan fungsi Unit Pengaduan Nasabah. Unit ini berfungsi untuk menerima dan menyelesaikan keluhan nasabah Bank terkait dengan produk dan layanan Bank. Selain itu salah satu kegiatan yang telah dilakukan adalah dengan meningkatkan standar layanan nasabah dengan melakukan pelatihan service excellence.
One of the efforts by the Bank to increase reputation risk management is to optimize the Customer Complaints Unit function. This unit serves to receive and resolve complaints related with the Bank‟s customers with the Bank‟s products and services. In addition, one activity that has been done is to raise the standard of customer service by doing service excellence training.
Risiko Kepatuhan Dalam rangka meningkatkan pengelolaan terhadap risiko kepatuhan, Bank senantiasa memperkuat struktur organisasi dan jajaran Sumber Daya Manusia (SDM), melakukan penyempurnaan terhadap peraturan dan ketentuan–ketentuan yang ada, seperti:
Compliance Risk In order to improve the management of compliance risk, the Bank continues to strengthen its organizational structure and line of Human Resources (HR), to improve the rules and regulations that exist, such as:
Risiko kredit terkait dengan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aktiva Produktif, pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN), dan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Risiko pasar terkait dengan Posisi Devisa Netto (PDN); Risiko Strategis, terkait dengan Ketentuan pada Rencana Kerja Anggaran Tahunan Bank Kesawan. Risiko lainnya yang terkait dengan ketentuan eksternal dan internal.
Final Draft/March 24, 2011
94
Credit risk related with Capital Adequacy Ratio (CAR), Quality of Earning Assets, Allowance for Impairment Losses, and Legal Lending Limit (LLL). Market risk related with Net Open Position (NOP) regulation. Strategic risk related with the Bank‟s business plan. Other risks related with external and internal regulations. paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Risiko Kredit Pengelolaan risiko kredit adalah memastikan bahwa kredit diberikan berdasarkan prinsip-prinsip pemberian kredit yang sehat. Risiko Kredit merupakan risiko yang timbul akibat kegagalan debitur dalam memenuhi kewajibannya kepada Bank.
Credit Risk Credit risk management is to ensure that the credit is granted based on the principles of sound lending. Credit risk is risk arising from failure of debtors to fulfill its obligation to the Bank.
Tingkat ekposur maksimum risiko kredit Bank pada 31 Desember 2010 adalah moderat dengan kecenderungan stabil. Hal ini disebabkan permasalahan-permasalahan kredit telah banyak yang diselesaikan, agunan yang diambil alih yang membebani Bank sudah banyak diselesaikan dengan baik, adanya monitoring yang ketat dan bersifat harian pada seluruh kredit yang mengarah pada persoalan tunggakan pokok dan bunga baik yang di atas 30 (tiga puluh) hari maupun yang di bawah 30 (tiga puluh) hari yang merupakan wujud implementasi ketentuan kebijakan kredit No. 007/SE-Kredit/V/2006 perihal petunjuk pelaksanaan penanganan kredit bermasalah, penyisihan kerugian, penyaluran kredit kendaraan bermotor telah didukung oleh business officer dan sistem yang memadai.
Maximum exposure of credit risk rate of the Bank in December 31, 2010 is moderate with stable tendency. This is due to many problem loans were solved, most of foreclosed assets were settled, there are tight daily monitoring for all principle and interest late charges of loans above 30 (thirty) days or below 30 (thirty) days that implemented from loans policy No. 007/SE-Kredit/V/2006 about handling of non performing loans, allowance for possible losses, chanelling of vehicles supported by bussines officer and adequate system.
Eksposur Maksimum/ Maximum Exposure Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia Efek-efek Diperdagangkan Dimiliki Hingga Jatuh Tenpo Kredit yang Diberikan Pendapatan yang Masih Harus Diterima
165,866,772,099 176,212,672,093 206,526,186,384 25,467,800,000 155,569,416,253 1,699,757,414,575 15,502,108,457 2,444,902,369,861
Current Account With Bank Indonesia Current Account With Other Banks Placement With Other Banks and Bank Indonesia Securities Trading Held To Maturiry Loans Accrued Income
Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas risiko kredit bagi Bank pada tanggal 31 Desember 2010, tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya. Untuk aset, eksposur diatas ditentukan berdasarkan nilai tercatat bruto seperti yang diungkapkan pada laporan keuangan.
The above table represents a worst-case scenario of credit risk exposure to the Bank as at December 31, 2010, without taking into account of any collateral held or other credit enhancements attached. For assets, the exposures set out above are based on gross carrying amounts as reported in the statement of financial position.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, pada tanggal 31 Desember 2010, 69,52% dari jumlah eksposur maksimum berasal dari kredit yang diberikan.
As shown above, as at Desember 31, 2010, 69.52% of the total maximum exposure is derived from loans.
Manajemen yakin akan kemampuan Bank untuk mengendalikan dan memelihara eksposur risiko kredit yang berasal dari kredit yang diberikan berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimal exposure of credit risk to the Bank resulting from its loan based on the following:
Bank telah memiliki pedoman tertulis mengenai kebijakan dan proses kredit yang mencakup seluruh aspek pemberian kredit yang dilakukan. Setiap pemberian kredit harus senantiasa mengacu pada kebijakan tersebut. Bank telah memliki sistem deteksi dini permasalahan melalui ”early warning system” dan pemantauan yang disiplin.
Final Draft/March 24, 2011
95
The Bank has a documented credit policy and procedures manual that covers all aspects of the Bank lending activities. At all times, loan transaction must adhere to the requirements of the Bank‟s policy. The Bank has early problem detection system through “early warning system” and diciplined monitoring. paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Seluruh kredit diberikan dengan agunan kecuali untuk jenis kredit tertentu seperti kartu kredit, personal loan dan fasilitas antar bank. Pada tanggal 31 Desember 2010, 98.49% dari portfolio kredit yang diberikan dikategorikan sebagai tidak mengalami penurunan nilai.
All loans are secure by collateral, except for certain loans such as credit card, personal loan and interbank loans. As at July 31, 2010, 98.49% of the loans are classified as not impaired.
Untuk mengantisipasi adanya risiko kredit yang melekat pada kegiatan usaha debitur sehingga diperlukan opini tentang kualitas kredit suatu calon maupun debitur lama, maka diimplementasikan peraturan dan kebijakan kredit No: 701-2.30 perihal Credit Risk Rating yang di dalam ketentuannya mengatur mengenai minimum requirement yang diperlukan yang mencakup aspek pemilik, manajemen, industri, usaha, kinerja keuangan, dokumentasi dan administrasi dan jaminan.
To anticipate the inherent credit risk in debtors business activity, the Bank need to review the quality new debtors and existing debtors and implement Bank‟s regulation and policy No: 701-2.30 about Credit Risk Rating which described minimum requirement owner aspect, management, industrial, effort, financial performance, administration and documentation and collateral.
Beberapa prinsip utama dalam manajemen Risiko Kredit yang telah dilakukan Bank sampai 31 Desember 2010 antara lain:
Some key principles in the management of credit risk that have been performed by the Bank until December 31, 2010, are follows:
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas efektivitas penerapan manajemen risiko kredit
Melakukan pemberdayaan unit-unit kerja independen untuk melakukan pengendalian intern atas unit unit kerja yang berhubungan dengan proses pemberian kredit Pendelegasian wewenang dan limit untuk memutus kredit kepada komite kredit kantor pusat Melakukan perbaikan kualitas aktiva produktif, penyebaran risiko portofolio kredit (memastikan portofolio kredit terdiversifikasi di sektor-sektor industri maupun segmen pasar) Melakukan penyelesaian Agunan yang Diambil Alih (AYDA) Melakukan daily monitoring terhadap tunggakan kredit, baik di atas 30 hari maupun di bawah 30 hari untuk mengantisipasi kredit bermasalah, memonitor dan memberikan early warning potensi kerugian yang disebabkan pergeseran kolektibilitas kredit Melakukan identifikasi risiko yang terdapat pada produk dan aktivitas baru Penerapan scoring system
Board of Commissioners and Directors are responsible for the effective implementation of credit risk management Making empowerment independent works units to perform internal control over the work unit associated with the process of granting credit Delegation of authority and limit to break the credit to the head office credit committee To improve the quality of productive assets, credit portfolio risk distribution (ensuring diversified loan portfolio in industry sectors and market segments)
Conduct settlement of foreclosed assets Conduct daily monitoring of credit arrears, both above and below 30 days to anticipate the problem loans, monitoring and providing early warning of potential losses due to a shift in loan collectibility
Identify the risks inherent in new products and activities Application of scoring system
Pengendalian Batas Risiko dan Kebijakan Mitigasi Batas pemberian kredit ditelaah mengikuti perubahan pada kondisi pasar dan ekonomi, dan penelaahan kredit secara periodik, serta penilaian atas kemungkinan wanprestasi.
Risk Limit Control and Mitigation Policies Lending limits are reviewed in the light of changing market and economic conditions and periodic credit reviews and assessments of probability of default.
Bank menerapkan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit, antara lain dengan meminta agunan sebagai jaminan pelunasan kredit jika jaminan berupa sumber pembayaran utama debitur, berdasarkan arus kas tidak terpenuhi. Jenis agunan yang dapat diterima dalam rangka memitigasi risiko kredit antara lain: Kas; Tanah dan/atau bangunan; Mesin; Kendaraan bermotor;
The Bank employs policies to mitigate credit risk, by asking collateral to secure the repayment of loan if the main source of debtor‟s payment is based on its cash flow were not fulfilled. Collateral types that can be used to mitigate the risk are such as: Cash; Land and/or building; Machinery; Vehicle;
Final Draft/March 24, 2011
96
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Piutang dagang; dan Barang dagangan (persediaan).
Konsentrasi kredit Bank berdasarkan sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
The Bank‟s Loan Concentration based on economic sectors is as follows:
2010 Sektor Ekonomi
Rp
Perdagangan, Restoran, dan Hotel Jasa Industri Jasa Sosial Masyarakat Konstruksi Pengangkutan, Pergudangan, dan Komunikasi Pertanian, Perburuan, dan Sarana Pertanian Pertambangan Listrik, Gas, dan Air Lain-lain Jumlah
2009 (%)
426,295,653,544 175,880,083,084 168,732,151,616 68,753,014,615 96,135,962,143 56,654,862,929 69,552,842,283 20,830,604,772 348,015,952 616,574,223,637 1,699,757,414,575
Trade receivable; and Inventory.
Rp
(%)
25.08 469,389,111,665 10.35 184,493,710,770 9.93 188,897,703,668 4.04 14,095,944,969 5.66 43,524,847,045 3.33 16,589,289,640 4.09 25,410,527,561 1.23 10,367,606,402 0.02 14,775,964,920 36.27 465,501,487,005 100.00 1,433,046,193,645
Loans Concentration Bank berdasarkan jenis mata uang adalah sebagai berikut: Rp
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
1,549,119,457,459 150,637,957,116 1,699,757,414,575
32.75 Trading, Restaurant, and Hotel 12.87 Services 13.18 Manufacturing 0.98 Social Community Services 3.04 Constructions 1.16 Transportation, Warehousing, and Communications 1.77 Agriculture, Persection, and Farming Tools 0.72 Mining 1.03 Electricity, Gas, and Water 32.48 Others 100.00 Total
The Bank‟s Loan Concentration based on category of currency is as follows:
2010 Jenis Mata uang
Economic Sector
2009 (%) 91.14 8.86 100.00
Rp
(%)
Type of Currency
1,313,814,649,842 91.68 119,231,543,803 8.32 1,433,046,193,645 100.00
Rupiah Foreign Currencies Total
Risiko Likuiditas Pengelolaan likuiditas dan asset-liability meliputi pemeliharaan likuiditas pada tingkat yang cukup untuk memenuhi kewajibankewajiban yang jatuh tempo di setiap saat, serta pengelolaan risiko tingkat suku bunga dan risiko nilai tukar valuta asing, yang timbul dari setiap transaksi yang tercantum pada neraca maupun rekening administratif.
Liquidity Risk Liquidity management and asset-liability consist of maintaining liquidity above safety level to ensure that funding requirement can be met to replace over due liabilities, and also interest rate risk management and currency risk, which arises from every transaction in balance sheet and administration account.
Ketidaksesuaian antara jangka waktu penghimpunan dana dari pihak ketiga yang pada umumnya lebih pendek dari jangka waktu penyaluran kredit yang diberikan, akan menyebabkan masalah likuiditas yang mempengaruhi kemampuan Bank dalam memenuhi kewajibannya kepada para nasabah. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Bank.
The mismatch between maturities of funding which in general is shorter than maturity of loans will cause liquidity problems which will affect the capability of the Bank to meet its liabilities to customers. This may influence public‟s trust and will affect the going concern of the Bank.
Pengelolaan likuiditas Bank ditekankan pada penyesuaian arus dana masuk dan keluar. Kesenjangan arus dana diantisipasi melalui pemeliharaan alat likuid tingkat pertama yang memadai sejalan dengan perkiraan arus kas serta struktur kewajiban yang ada. Pemeliharaan alat likuid tingkat pertama terdiri dari pemeliharaan cadangan wajib (reserve requirement) yang ditetapkan Bank Indonesia pada tingkat yang optimal serta pemeliharaan surat-surat berharga berjangka pendek yang sangat likuid seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Bank juga memelihara cadangan alat likuid tingkat kedua yang terdiri dari penempatan dana jangka pendek di bank lain serta surat-surat
The focus of the Bank‟s management of liquidity is to match the cash inflow and cash outflow. The gap between cashflow will be anticipated with the right liquidity first tool maintenance in accordance with proforma cashflow and existing liabilities structure. Liquidity first tool maintenance consists of reserve requirement that should be in optimal level based on Bank Indonesia‟s regulation and short term liquid services maintenance, such as Certificates of Bank Indonesia. The Bank also maintain second liquid tool reserve, which are consist of placement of short term cash with other banks and liquid long term marketable securities
Final Draft/March 24, 2011
97
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
berharga berjangka panjang yang likuid seperti obligasi pemerintah, obligasi bank dan obligasi swasta non bank yang memiliki peringkat baik. Pengelolaan likuiditas juga dilakukan melalui pengelolaan struktur sumber dana dengan menerapkan batasan-batasan konsentrasi deposan dan berusaha mengurangi ketergantungannya pada dana mahal seperti deposito dan menggantinya dengan sumber dana murah seperti giro dan tabungan. Selain itu, Bank senantiasa memelihara kemampuan melakukan akses ke pasar uang, dengan selalu memelihara hubungan dengan bank-bank koresponden. Bank secara berkala meninjau seluruh keadaan di atas sekaligus mengambil tindakan guna menganekaragamkan cara pendanaan.
such as government bonds, bank‟s bonds and private non bank bonds that are in good rating. Liquidity management also conducted by financial resources structure maintenance, such as changing the concentration boundaries of depositors and try to decrease its dependance on high cost fund such as deposits and replace it with lower cost of fund such as current account and saving deposits. Beside that, the Bank also maintains its ability in accessing to money market by maintaining the relationship with correspondent banks. The Bank also obtains routine observations for all situations above and takes some actions to achieve funding variations.
Berikut adalah tabel analisa likuiditas (sisa jangka waktu jatuh tempo) dari aset dan kewajiban Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009:
The following is the liquidity analysis table (based on the remaining term of maturity) of the Bank‟s assets and liabilities as of December 31, 2010 and 2009:
Jumlah/ Total
s/d 1 Bulan/ up to 1 Month
2010 1 s/d 3 Bulan/ 3 s/d 6 Bulan/ 1 up to 3 Months 3 up to 6 Months
6 s/d 12 Bulan/ 6 up to 12 Months
> 12 Bulan/ >12 Months
Kas Giro Pada Bank Indonesia Giro Pada Bank Lain Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain Efek-efek Kredit yang Diberikan Jumlah
37,124,193,164 165,866,772,099 176,212,672,093
37,124,193,164 165,866,772,099 176,212,672,093
----
----
----
----
206,526,186,384 181,037,216,253 1,699,757,414,575 2,466,524,454,568
206,526,186,384 -313,812,085,985 899,541,909,725
-5,000,000,000 109,114,872,973 114,114,872,973
-29,312,992,497 193,455,884,758 222,768,877,255
--386,677,816,454 386,677,816,454
-146,724,223,756 696,696,754,405 843,420,978,161
Cash Current Accounts with Bank Indonesia Current Accounts with Other Banks Placements with Bank Indonesia and Other Banks Securities Loans Total
Kewajiban Segera Simpanan Nasabah Simpanan dari Bank Lain Jumlah
3,690,996,796 2,372,317,778,567 11,749,358,047 2,387,758,133,410
3,690,996,796 2,114,026,052,643 11,749,358,047 2,129,466,407,486
-232,961,590,726 -232,961,590,726
-11,010,376,467 -11,010,376,467
-11,005,392,679 -11,005,392,679
-3,314,366,052 -3,314,366,052
Current Liabilities Customer Deposits Deposits from Other Banks Total
78,766,321,158 (1,229,924,497,761)
(118,846,717,753)
211,758,500,788
375,672,423,775
840,106,612,109
Assets (Liabilities) - Net
Aset (Kewajiban) - Bersih
Jumlah/ Total
s/d 1 Bulan/ up to 1 Month
2009 1 s/d 3 Bulan/ 3 s/d 6 Bulan/ 1 up to 3 Months 3 up to 6 Months
6 s/d 12 Bulan/ 6 up to 12 Months
> 12 Bulan/ >12 Months
Kas Giro Pada Bank Indonesia Giro Pada Bank Lain Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain Efek-efek Kredit yang Diberikan Jumlah
34,367,655,079 98,789,349,233 80,705,455,101
34,367,655,079 98,789,349,233 80,705,455,101
----
----
----
----
100,042,840,333 520,383,480,420 1,433,046,193,645 2,267,334,973,811
99,987,284,784 79,722,784,973 48,265,843,198 441,838,372,368
-153,178,686,993 76,296,666,534 229,475,353,527
-124,297,340,291 242,293,682,093 366,591,022,384
--401,684,510,930 401,684,510,930
55,555,549 163,184,668,163 664,505,490,890 827,745,714,602
Cash Current Accounts with Bank Indonesia Current Accounts with Other Banks Placements with Bank Indonesia and Other Banks Securities Loans Total
Kewajiban Segera Simpanan Nasabah Simpanan dari Bank Lain Jumlah
3,765,558,368 2,139,959,196,570 3,896,675,211 2,147,621,430,149
3,765,558,368 1,869,679,598,540 3,896,675,211 1,877,341,832,119
-204,269,464,842 -204,269,464,842
-25,255,902,751 -25,255,902,751
-----
-40,754,230,437 -40,754,230,437
Current Liabilities Customer Deposits Deposits from Other Banks Total
119,713,543,662 (1,435,503,459,751)
25,205,888,685
341,335,119,633
401,684,510,930
786,991,484,165
Assets (Liabilities) - Net
Aset (Kewajiban) - Bersih
Jatuh tempo untuk perhitungan maturity gap adalah sisa waktu hingga jatuh tempo kontrak sejak tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Final Draft/March 24, 2011
The maturity used for maturity gap computation is the time remains until the contracts mature starting from December 31, 2010 and 2009.
98
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Analisa likuiditas/maturity gap adalah untuk mengukur beda kumulatif antara aset produktif (earning assets) dengan kewajiban berbunga (interest bearing liabilities) dan dampaknya terhadap likuiditas Bank serta exposure terhadap perubahan tingkat bunga dan nilai tukar.
Liquidity analysis/maturity gap analysis is to measure the cumulative differences between earning assets and interest bearing liabilities and its effect on the Bank‟s liquidity and the exposure to interest and exchange rate changes.
Sampai dengan 31 Desember 2010, Bank telah menyediakan alat likuid yang cukup untuk mengantisipasi kewajiban jangka pendek, net cash flow dapat diukur dengan baik, cukup baik, dan cukup mudah untuk memperoleh akses sumber dana pasar uang.
Until December 31, 2010, the Bank has provided adequate liquidity tool to anticipate short-term liabilities, net cash flow can be measured with good, quite good, and fairly easy to gain access to sources of money market funds.
Dalam menghadapi kemungkinan adanya ketidakseimbangan aset dan kewajiban, manajemen Bank, melalui mekanisne rapat Asset Liability Committee (ALCO) Bulanan, selalu melakukan review beberapa hal yang sifatnya sangat strategis, antara lain :
To face possibility of assets and liabilities mismatch, the Bank‟s Management, through monthly Asset Liability Committee (ALCO) meeting, is always review strategic things, such as follows:
a.
a.
The maturities of fund management are mismatch
b.
Accuracy of asset and liabilities management owning sensitivity for interest rate change Customer deposits analysis which describes all third party fund product arround Indonesia
b. c. d. e. f. g.
Pengelolaan pendanaan (funding) yang memiliki jatuh tempo tidak seimbang Ketepatan pengelolaan aset dan kewajiban yang memiliki sensitivitas terhadap perubahan suku bunga Analisis dana pihak ketiga yang menggambarkan trend berbagai produk dana pihak ketiga yang berada pada wilayah diseluruh Indonesia Penempatan dana pada portofolio surat berharga Laporan perkembangan kredit yang ada dan yang baru Strategi penetapan harga seusai dengan kondisi pasar saat ini Perbandingan target dengan realisasi Dana Pihak Ketiga
c. d. e. f.
Investment in securities portofolio Existing and new loans progress report Pricing strategy in accordance with market condition
g.
Comparation of goals with realization of third party fund
Risiko Pasar Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar dari portofolio yang dimiliki oleh Bank yang dapat merugikan Bank (Adverse movement).
Market Risk Market risk is risk arising from market variable movement from portofolio owned by the Bank which can harm the Bank (Adverse movement).
Risiko tingkat bunga atau sensitivitas timbul apabila jatuh tempo aset produktif berbeda secara signifikan dengan jatuh tempo kewajiban berbunga. Pada dasarnya akun giro, tabungan dan deposito tidak begitu sensitif terhadap perubahan tingkat bunga.
Interest rate risk or sensitivity arises when the maturity of earning assets differs significantly from the maturity of interest-bearing liabilities. Basically, the current accounts, saving and time deposits are less sensitive to changes in interest rates.
Risiko tingkat bunga adalah risiko kemungkinan turunnya pendapatan bunga bersih dan nilai pasar portofolio aset akibat perubahan tingkat bunga di pasar uang. Oleh karena aset dan pasiva seperti giro pada bank lain, investasi dalam bentuk efekefek, pinjaman, giro, tabungan, deposito dan sertifikat deposito, pinjaman yang diterima dan kewajiban-kewajiban pasar uang lainnya memiliki berbagai tingkat bunga dan jangka waktu, perubahan-perubahan pada tingkat bunga dapat mengakibatkan kenaikan atau penurunan pendapatan bunga bersih.
Interest rate risk is the possibility risk of the decrease of net interest income and market value of assets‟ portfolio resulting from the change of interest rates in money market. Since assets and liabilities such as current accounts with other banks, securities, loans, demand deposits, saving deposits, time and certificate of deposits, borrowing and other money market liabilities have various interest rates and terms, the changes of interest rate may resulting at the increase or decrease of net interest income.
Dengan adanya penurunan suku bunga Bank Indonesia yang berdampak pada penurunan suku bunga di pasar, ini menunjukkan bahwa bank-bank yang akan bertahan adalah bank yang efisien dan inovatif serta mampu mengembangkan teknologi perbankan yang berbasis pada jaringan, pelayanan dan produk.
With the existence of the decreasing of Bank Indonesia‟s interest rate in the market, it indicates that survived banks are banks that are efficient and inovative and can develop banking technology being based on network, product and service.
Final Draft/March 24, 2011
99
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
ALCO Bank beranggotakan Direksi dan beberapa anggota manajemen senior bertanggungjawab dalam menetapkan kebijakan dan strategi pengelolan risiko tingkat suku bunga di banking book, serta mengawasi penerapan dan pelaksanannya. Tujuan utama ALCO adalah mengoptimalkan hasil usaha Bank dengan tetap memperhatikan batasan-batasan risiko yang telah ditetapkan.
The Bank‟s ALCO, which consists of the Directors and selected members of senior management, is responsible in determining interest rate risk management policies and strategies in banking book and monitoring its implementation and execution. The main objective of ALCO is to optimise the Bank‟s return within predetermined risk limits.
Risiko mata uang asing timbul dari adanya posisi neraca dan komitmen dan kontinjensi (off balance sheet) baik di sisi aset maupun kewajiban.
Foreign currency risks arise from on and off balance sheet positions both on the asset and liability sides.
Bank diwajibkan untuk memenuhi persyaratan Rasio Posisi Devisa Neto (PDN) yang ditetapkan Bank Indonesia.
The Bank is required to fulfill the requirement of Net Open Position (NOP) determined by Bank Indonesia
Posisi mata uang asing Bank dapat dikelompokkan dalam dua aktivitas, yaitu trading book, yang dilakukan dalam rangka perolehan keuntungan transaksi mata uang asing, dan banking book yang dilakukan dalam rangka mengendalikan PDN Bank secara keseluruhan.
The Bank‟s foreign currency position management is divided into two activities: the trading book, which is managed to generate foreign exchange gains, and the banking book, which is managed to control the Bank‟s overall NOP.
Bank Indonesia menetapkan rasio PDN adalah setinggi-tingginya 20% dari modal, bagi bank yang telah memenuhi kriteria untuk wajib memenuhi kewajiban penyediaan modal minimum dengan risiko pasar.
Bank Indonesia determined the NOP ratio should be maximum 20% of bank‟s capital, for bank which has met the criteria to fulfill the requirement of capital adequacy ratio considered market risk.
2010
Mata Uang
Aset Pada Neraca dan Rekening Administrasi/ Assets on Balance Sheets and Administrative Rp
Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Dolar Singapura Dolar Hongkong Euro Dolar Australia Jumlah
554,394,481,190 173,535,543 38,552,219,107 223,405,437 9,495,710,383 2,535,523,061 605,374,874,721
Kewajiban pada Neraca dan Rekening Administratif/ Liabilities on Balance Sheets and Administrative Rp 555,544,253,958 66,450,000 38,475,395,777 -10,041,984,633 2,276,741,171 606,404,825,539
Posisi Devisa Neto/ Net Open Position
Nilai Absolut/ Absolute Value Currencies
Rp (1,149,772,768) 107,085,543 76,823,330 223,405,437 (546,274,250) 258,781,890 (1,029,950,818)
Rp 1,149,772,768 107,085,543 76,823,330 223,405,437 546,274,250 258,781,890 2,362,143,218
United States Dollar Japanese Yen Singapore Dollar Hongkong Dollar Euro Australian Dollar Total
2010 Mata Uang
Aset Pada Neraca/ Assets on Balance Sheets Rp
Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Dolar Singapura Dolar Hongkong Euro Dolar Australia Jumlah
485,963,756,440 173,535,543 38,552,219,107 223,405,437 9,495,710,383 2,535,523,061 536,944,149,971
Kewajiban pada / Liabilities on Balance Sheets Rp 475,355,253,958 66,450,000 38,475,395,777 -10,041,984,633 2,276,741,171 526,215,825,539
Posisi Devisa Neto/ Net Open Position
Nilai Absolut/ Absolute Value
Rp
Rp
10,608,502,482 107,085,543 76,823,330 223,405,437 (546,274,250) 258,781,890 10,728,324,432
Jumlah Modal (Risiko Kredit)
Currencies
10,608,502,482 107,085,543 76,823,330 223,405,437 546,274,250 258,781,890 11,820,872,932
United States Dollar Japanese Yen Singapore Dollar Hongkong Dollar Euro Australian Dollar Total
169,341,586,527
Total Equity (Credit Risk)
Rasio PDN (Keseluruhan)
1.39%
NOP Ratio (Aggregate)
Rasio PDN (Neraca)
6.98%
NOP Ratio (On-balance sheets)
Final Draft/March 24, 2011
100
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
2009
Mata Uang
Aset Pada Neraca dan Rekening Administrasi/ Assets on Balance Sheets and Administrative Rp
Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Dolar Singapura Dolar Hongkong Euro Dolar Australia Jumlah
268,152,994,020 3,225,804,360 40,331,524,290 499,579,390 5,633,632,670 3,213,104,920 321,056,639,650
Kewajiban pada Neraca dan Rekening Administratif/ Liabilities on Balance Sheets and Administrative Rp
Posisi Devisa Neto/ Net Open Position
Nilai Absolut/ Absolute Value Currencies
Rp
270,156,369,850 2,777,599,760 39,620,445,230 -5,446,469,250 3,026,727,920 321,027,612,010
Rp
(2,003,375,830) 448,204,600 711,079,060 499,579,390 187,163,420 186,377,000 29,027,640
2,003,375,830 448,204,600 711,079,060 499,579,390 187,163,420 186,377,000 4,035,779,300
United States Dollar Japanese Yen Singapore Dollar Hongkong Dollar Euro Australian Dollar Total
2009 Mata Uang
Aset Pada Neraca/ Assets on Balance Sheets Rp
Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Dolar Singapura Dolar Hongkong Euro Dolar Australia Jumlah
264,382,994,021 1,345,080,405 40,331,524,295 499,579,392 5,633,632,678 3,213,104,925 315,405,915,716
Kewajiban pada / Liabilities on Balance Sheets Rp
Posisi Devisa Neto/ Net Open Position
Nilai Absolut/ Absolute Value
Rp
Rp
258,846,369,854 2,777,599,764 39,620,445,226 -5,446,469,249 3,026,727,923 309,717,612,015
5,536,624,168 (1,432,519,358) 711,079,069 499,579,392 187,163,429 186,377,003 5,688,303,701
Jumlah Modal (Risiko Kredit)
Currencies
5,536,624,168 1,432,519,358 711,079,069 499,579,392 187,163,429 186,377,003 8,553,342,418
United States Dollar Japanese Yen Singapore Dollar Hongkong Dollar Euro Australian Dollar Total
171,863,571,518
Total Equity (Credit Risk)
Rasio PDN (Keseluruhan)
2.35%
NOP Ratio (Aggregate)
Rasio PDN (Neraca)
4.98%
NOP Ratio (On-balance sheets)
Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko kerugian langsung ataupun tidak langsung yang terjadi karena tidak memadainya atau karena adanya kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya masalah eksternal yang dapat mempengaruhi operasional Bank.
Operational Risk Operational risk is the risk of direct or indirect loss resulting from inadequate or failure in internal processes, people and systems or from external problems that effect the Bank‟s operation.
Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengelolaan risiko operasional senantiasa dibuat, dikaji ulang dan disempurnakan untuk memastikan kecukupan mekanisme kontrol pada semua kebijakan dan prosedur. Bank secara aktif melakukan sosialisasi untuk membangun risk awareness dan meningkatkan kualitas kontrol dalam rangka mitigasi risiko operasional.
The related policy and procedures for the management of operational risk are issued, reviewed and improved continuously including the Minimum Controls Standard Policy to ensure the adequacy of control mechanisms in all of the Bank‟s policy and procedures. The Bank actively conducts the socialization program to develop risk awareness and quality control to mitigate the operational risk.
Final Draft/March 24, 2011
101
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
41. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
41. Capital Adequacy Ratio
Bank diwajibkan untuk memenuhi persyaratan Rasio Kecukupan Penyediaan Modal Minimum (KPMM) yang ditetapkan Bank Indonesia, dengan mempertimbangkan secara kuantitatif nilai pospos aset dan kewajiban, juga pertimbangan secara kualitatif tentang komponen dan risiko tertimbang (Aset Tertimbang Menurut Risiko atau ATMR). Rasio KPMM merupakan salah satu indikator untuk mengetahui kesehatan Bank.
The Bank is subject to fulfill the requirement of Capital Adequacy Ratio (CAR) determined by Bank Indonesia by taking into the consideration the quantitative measures of assets and liabilities, and qualitative judgment regarding component and weighted risk (Risk Weighted Assets or RWA). CAR is one of the indicators of bank‟s soundness.
Bank Indonesia menetapkan rasio KPMM adalah 8%. Sebagaimana diatur dalam Peraturan BI No. 5/12/PBI/2003 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dengan memperhatikan risiko pasar. Rasio KPMM Bank setelah memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 10,66% dan 12,47%. Sedangkan rasio KPMM Bank setelah memperhitungkan risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masingmasing sebesar 10,72% dan 12,56%,.
Bank Indonesia requires CAR ratio shall be 8% as regulated in Bank Indonesia‟s Regulation No. 5/12/PBI/2003 regarding the obligation to provided capital adequacy ratio with market risk charge. The Bank‟s CAR considered the market risk as of December 31, 2010 and 2009 are 10,66% and 12.47%, respectively. Meanwhile Bank‟s CAR considered the credit risk as of December 31, 2010 and 2009 are 10.72% and 12.56%, respectively.
Tabel di bawah ini menunjukkan modal dan rasio KPMM Bank masing-masing per 31 Desember 2010 dan 2009 sebagai berikut:
The table below shows the Bank‟s capital and capital adequacy ratio for the years ended December 31, 2010 and 2009 as follows:
2010 Rp Modal Inti (Tier I) Modal Disetor Agio Saham Cadangan Umum Rugi Bersih Tahun Sebelumnya Sebelum Pajak Tangguhan Laba (Rugi) Bersih Tahun Berjalan Setelah Pajak Tangguhan Jumlah Modal Pelengkap (Tier II) Cadangan Revaluasi Aset Tetap (45% di tahun 2008) Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (Maksimum (1,25% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko) Jumlah Jumlah Modal (Tier I dan Tier II) Jumlah ATMR Rasio KPMM (Risiko Kredit) Rasio KPMM (Setelah Risiko Kredit dan Risiko Pasar) Rasio KPMM (Setelah Risiko Kredit, Risiko Pasar, dan Risiko Operasional)
Final Draft/March 24, 2011
2009 Rp
156,630,937,500 6,104,598,757 2,176,675,771
156,630,937,500 6,104,598,757 980,173,771
(8,240,485,171)
(9,776,739,235)
(8,902,651,409) 147,769,075,448
(907,430,241) 153,031,540,552
6,964,530,246
6,964,530,246
14,759,524,867 21,724,055,113
11,867,500,720 18,832,030,966
169,493,130,562 1,580,395,332,209 10.72%
171,863,571,518 1,368,392,758,762 12.56%
10.66%
12.47%
9.92%
12.47%
102
Core Capital (Tier I) Capital Stock Additional Paid-In Capital General Reverse Current Year Net Loss Before Deferred Tax Current Year Net Income (Loss) After Deferred Tax Total Supplement Capital (Tier II) Provision for Revaluation on Fixed Assets (45% on the year 2008) Provision for Possible Losses on Earning Assets (Maximum 1.25% from Risk Weighted Assets) Total Total Equity (Tier I and Tier II) Total WRA CAR Ratio (Credit Risk) CAR Ratio (After Credit and Market Risks) CAR Ratio (After Credit and Market and Operational Risks)
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
42. Rasio Aset Produktif BermasalahTerhadap Total Aset Produktif
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
42. Ratio of Non Performing Productive Assets to Total of Productive Assets
Tabel berikut menyajikan perkembangan kualitas aset produktif Bank sebelum dikurangi penyisihan kerugian untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 sebagai berikut:
The following table represents the progress of the quality of earning assets before the allowance for possible losses for the years ended December 31, 2010 and 2009 as follows:
2010 Rp
9,954,741,252 2,896,916,581 81,467,187,041 94,318,844,874
Non Performing Productive Assets Sub Standard Doubtful Loss Total (A)
176,212,672,093 18,020,000,000 181,037,216,253
80,705,455,101 21,744,675,443 520,383,480,420
Productive Assets Current Accounts with Other Banks Placement with Other Banks Securities
42,943,930,737 1,699,757,414,575 2,117,971,233,658
-1,433,046,193,645 2,055,879,804,609
Aset Produktif Bermasalah Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah (A) Aset Produktif Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Lain Efek-efek Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan Jumlah (B)
2009 Rp
788,393,058 7,347,135,265 27,208,276,299 35,343,804,622
Rasio Aset Produktif Bermasalah Terhadap Total Aset Produktif Produktif (A/B X 100%)
1.67%
4.56%
43. Perjanjian dan Perikatan Penting
Reverse Repo Loans Total (B) Ratio of Non Performing Productive Assets to Total of Productive Assets (A/B X 100%)
43. Significant Agreements
a.
Jaminan Pemerintah terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum Kewajiban-kewajiban tertentu Bank dijamin oleh Pemerintah berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.017/2000 tanggal 26 Mei 2000. Berdasarkan ketentuan dalam Program Penjaminan Pemerintah, periode penjaminan akan diperpanjang selama enam bulan secara otomatis sejak tanggal 31 Januari 2001 kecuali bila Menteri Keuangan, sebelum berakhirnya masa enam bulan tersebut, mengumumkan bahwa Pemerintah tidak bermaksud untuk memperpanjang penjaminan. Selain itu, berdasarkan keputusan ini, Bank diwajibkan untuk memperoleh persetujuan pemegang saham atas ketiadaan deklarasi dividen selama periode penjaminan (lihat Catatan 18).
a.
Government’s Security on Payment Obligations of a Private Bank Certain liabilities of the Bank are guaranteed by the Government based on the Decree of the Minister of Finance No. 179/KMK.017/2000 dated May 26, 2000. Under the terms of the Government Security Program, the period of guarantee will be automatically extended for another six months after January 31, 2001, unless if the Minister of Finance, prior to the end of the first six months, announces that the Government does not intend to extend the security. Besides, under this Decree, the Bank is required to obtain the approval from their stockholder for the non-declaration of dividends during the security period (see Note 18).
b.
Perjanjian dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis tentang Pemanfaatan ATM Bersama Untuk Principle Member Dalam meningkatkan pelayanan kepada nasabahnya, Bank melakukan kerja sama dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis. Kerja sama ini berupa penyediaan berbagai macam layanan transaksi (service level) melalui jasa ATM Bersama oleh PT Artajasa Pembayaran Elektronis kepada nasabah-nasabah Bank. Perjanjian kerja sama ini dituangkan dalam perjanjian No. 027/PKS.BKS/AJ/000/2010
b.
Agreement with PT Artajasa Pembayaran Elektronis about the Use of ATM-Bersama for Principle Member To increase service to customer, the Bank entered to agreement with PT Artajasa Pembayaran Elektronis. This agreement is consist of provision various kinds of transaction (service level) through ATM-Bersama Service by PT Artajasa Pembayaran Electronic to their customer and stated in Agreement No.027/PKS/AJ/000/2010 dated September 30, 2010.
Final Draft/March 24, 2011
103
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
tanggal 30 September 2010. Jangka waktu perjanjian adalah 36 (tiga puluh enam) bulan sejak ditandatanganinya Berita Acara Operasional Fitur ATM Bersama dan dapat secara otomatis diperpanjang.
The periods of this agreement is 36 (thirty six) months since minutes operational of features ATM Bersama was signed and can be automatically renewed.
c.
Perjanjian dengan PT BNI Life Insurance tentang Perjanjian Aliansi Strategis Dalam meningkatkan pelayanan kepada nasabahnya, Bank melakukan kerja sama dengan PT BNI Life Insurance. Tujuan dari kerja sama ini adalah melakukan promosi, distribusi, dan penjualan produk-produk asuransi melalui Kantor Cabang/In Branco Selling, Produk Bundling dengan produk-produk Bank, dan penyerahan atau rujukan para nasabah dari Bank. Perjanjian kerja sama ini dituangkan dalam perjanjian No. 003/BKSW-PKS/VI/2010 tanggal 25 Juni 2010. Jangka waktu perjanjian adalah 24 (dua puluh empat) bulan sejak ditandatanganinya perjanjian ini.
c.
Agreement with PT BNI Life Insurance about of Strategic Alliance Agreement To increase service to customer, the Bank entered to agreement with PT BNI Life Insurance. The purpose of this agreement is to promotion, distribution, and sale of insurance products through branch offices/In Branco Selling, Product Bundling with products of the Bank, and delivery or referral of customers from the Bank; and stated in Agreement No. 003/BKSW-PKS/VI/2010 dated June 25, 2010. The periods of this agreement is 24 (twenty four) months since the signing of agreement.
d.
Perjanjian dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan tentang Jasa Layanan Perbankan Dalam meningkatkan pelaksanaan penerimaan negara melalui bank persepsi/devisa dapat dilakukan secara tepat jumlah, tepat waktu, dan tepat sasaran, Bank melakukan kerja sama dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Departemen Keuangan Republik Indonesia. Tujuan dari kerjasama ini adalah mengatur pekerjaan Bank dalam rangka pelaksanaan Treasury Single Account (TSA). Perjanjian kerja sama ini dituangkan dalam perjanjian No.PRJ-99/PB/2009 tanggal 29 Desember 2009. Jangka waktu perjanjian adalah 1 Juli 2009 sampai dengan 30 Juni 2012, dan dapat dievalusi setiap tahun.
d.
Agreement with Directorate General of Treasury about Banking Services To increase the implementation of state revenue through the collecting/foreign exchange bank can be done in the right quantity, on time and on target, the Bank collaborated with the Directorate General of Treasury, Ministry of Finance of the Republic of Indonesia. The purpose of this agreement is to organize the work within the framework of the implementation of Bank Treasury Single Account (TSA). This agreement is stipulated in the agreement No.PRJ-99/PB/2009 December 29, 2009. The period of this agreement is July 1, 2009 until June 30, 2012, and can be evaluated every year.
44. Informasi Segmen
44. Segments Informations
Informasi segmen Bank berdasarkan letak geografis adalah sebagai berikut:
Geographical segmen information of the Bank are as follows: 2009
2010 Daerah Geografis
Jakarta dan Botabek Bandung Medan Pekanbaru dan Batam Surabaya dan Bali
Aset/ Assets Rp
Kewajiban/ Liabilities Rp
Aset/ Assets Rp
Kewajiban/ Liabilities Rp
Geographical Area
1,925,153,927,122
883,213,390,656
1,754,694,661,660
806,228,948,213
Jakarta and Botabek
53,230,569,540
15,438,433,604
28,593,225,652
6,154,561,836
Bandung
349,431,799,956
1,029,256,033,804
276,884,044,257
897,314,465,167
Medan
95,996,824,393
332,974,885,080
119,310,644,327
332,520,032,729
Pekanbaru and Batam
154,288,965,801
139,497,338,635
168,308,323,537
127,080,281,176
Surabaya and Bali
Makasar
12,130,674,367
11,411,946,491
--
--
Jumlah
2,590,232,761,179
2,411,792,028,270
2,347,790,899,433
2,169,298,289,121
Makasar Total
Final Draft/March 24, 2011
104
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
45. Kejadian Setelah Tanggal Neraca a.
45. Subsequent Events
Penawaran Umum Terbatas II Saham Bank
a.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 27 Desember 2010, sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris Fathiah Helmi, SH, No. 63 tanggal 27 Desember 2010, Bank melakukan Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 2.935.263.768 saham dengan nilai nominal Rp 250 per saham yang ditawarkan dengan harga Rp 250 per saham; dengan jadwal sebagai berikut: - 6 Januari 2011 adalah tanggal terakhir pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham yang berhak atas HMETD (recording date); - 10 – 17 Januari 2011 adalah periode perdagangan sertifikat bukti HMETD
The Second Limited Public Offering of the Bank's Shares Based on the Extraordinary Stockholders‟ General Meeting on December 27, 2010, as covered by notarial deed of Fathiah Helmi, SH, No. 63 dated December 27,2010, on January 3, 2011, the Bank released the Second Public Limited Offering (PUT II) by issuing the Rights Issue (HMETD) amounting to 2,935,263,768 shares with par value of Rp 250 per share with at an offering price of Rp 250 per share; with the following schedule: - January 6, 2011 is the last date of registration in the Register of Shareholdres entitled to the recording date; - January 10 – 17, 2011 are the trading period of HMETD certificate
Setelah PUT II, modal ditempatkan dan disetor Bank meningkat menjadi 3.561.787.518 lembar saham atau senilai Rp 890.446.879.500.
After the PUT II, the Bank‟s issued and fully paid capital increased to 3,561,787,518 shares or Rp 890,446,879,500.
b.
Pembukaan Kantor Cabang Pembantu Baru Pada tanggal 18 Januari 2011 dan 20 Januari 2011, Bank membuka kantor cabang pembantu baru masing-maisng di Puri Indah dan Kelapa Gading, Jakarta. Pembukaan kantor cabang pembantu baru tersebut telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia berdasarkan surat No. 13/16/DPIP/Prz tanggal 7 Januari 2011.
b.
Opening New Sub Branch Offices On January 18, 2011 and January 20, 2011, the Bank opened a new sub branch office in Puri Indah and Kelapa Gading, Jakarta, respectively. The opening of new branch office has been approved by the Bank Indonesia by letter No. 13/16/DPIP/Prz dated January 7, 2011.
c.
Akuisisi PT Bank Kesawan Tbk oleh Qatar National Bank SAQ (QNB) Berdasarkan Akta Akuisisi No. 26 tanggal 26 Januari 2011 dihadapan Notaris Fathiah Helmi, SH, Bank dan QNB telah menandatangani Akta Akuisisi dengan pesyaratan dan ketentuan sebagai berikut:
c.
Acquisition of PT Bank Kesawan Tbk by Qatar National Bank SAQ (QNB) Based on the Acquisition Deed No. 26 dated January 26, 2011 in presence of Fathiah Helmi, SH, a Notary, the Bank and QNB have signed the Deed of Acquisition with the requirement and conditions as follows: 1. QNB as a standby buyer in the rights issue has acquired 2,478,728,032 ordinary shares of New Shares with a nominal value of Rp 250 per share or Rp 619,68, 008,000
1.
QNB sebagai pembeli siaga dalam right issue telah mendapatkan 2.478.728.032 saham biasa atas Saham Baru dengan nominal Rp 250 setiap saham atau senilai Rp 619.682.008.000
2.
Setelah dilakukan akuisisi, susunan pemegang saham Bank adalah sebagai berikut: Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid Pemegang Saham Qatar National Bank SAQ PT Adhi Tirta Mustika Masyarakat Jumlah
Final Draft/March 24, 2011
2.
After the acquisition, the stockholders of the Bank are as follows:
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownerships (%)
2,478,728,032 320,943,272 762,116,214 3,561,787,518
69.59 9.01 21.40 100.00
105
Jumlah/ Total Rp
Stockholders
619,682,008,000 80,235,818,000 190,529,053,500 890,446,879,500
paraf:
Qatar National Bank SAQ PT Adhi Tirta Mustika Public Total
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
d.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
Susunan Komite Bank Pada tanggal 1 Pebruari 2011, susunan Komite Bank adalah sebagai berikut:
d.
The Structure of Bank’s Committee As of February 1, 2011, the member of the Bank‟s Committees are as follows:
Komite Audit
Audit Committee
Ketua Anggota Anggota
Nasrul Husin Setiawan Boedihardjo Irzal Zaini
Chairman Member Member
Komite Pemantau Risiko Ketua Anggota Anggota
Suroto Moehadji Irzal Zaini Setiawan Boedihardjo
Risk Monitoring Committee Chairman Member Member
Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua Anggota Anggota
Nomination and Remuneration Committee Chairman Member Member
Yorrys Raweyai Nasrul Husin Trisno Susanto
46. Penyajian Kembali Atas Laporan Arus Kas
46. Restatement of Statements of Cash Flows
Efektif tanggal 1 Januari 2010, komponen dari kas dan setara kas telah diubah seperti dijelaskan dalam Catatan 2.a. Oleh karenanya, laporan arus kas komparatif untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 telah disajikan kembali sebagai berikut:
Sesuai yang Dilaporkan Sebelumnya/ As Reported Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas pada Awal Periode Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode
Effective January 1, 2010, the components of cash and cash equivalents have been changed as explained in Note 2.a. Accordingly, the comparative statements of cash flows for the year ended December 31, 2009 had been restated as follows:
31 Des 2009/ Dec 31, 2009 Disajikan Setelah Kembali/ Disajikan Restatements Kembali/ As Restated
(67,140,946,527)
261,946,409,215
194,805,462,688
71,819,632,229
(75,000,000,000)
(3,180,367,771)
38,290,539,633 42,969,225,335 170,893,234,077 213,862,459,412
-186,946,409,215 265,290,605,382 452,237,014,597
38,290,539,633 229,915,634,550 436,183,839,459 666,099,474,009
47. Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Bank Indonesia
Net Cash Flows Provided by (Used for) Operating Activities Net Cash Flows Provided by (Used for) Investing Activities Net Cash Flows Provided by Financing Activities Net Increase in Cash and Cash Equivalent Cash and Cash Equivalent at the Beginning Balance Cash and Cash Equivalent at the end of Year
47. Revised Statements of Financial Accounting Standards and Bank’s Indonesia Regulation
Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang baru-baru ini diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia:
The following summarizes the revised Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) which were recently issued by the Indonesian Institute of Accountants:
a.
a.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada tanggal 23 Desember 2009, mengeluarkan beberapa PSAK baru yang efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 sebagai berikut:
Final Draft/March 24, 2011
106
On December 23, 2009, the Indonesian Institute of Accountants (IAI) released several new Statements of Financial Accounting Standards (PSAK), which will be effective on January 1, 2011, as follows:
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
a)
PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan”. Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
a)
PSAK 1 (Revised 2009) “Presentation of Financial Statements”. Prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity‟s financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.
b)
PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas”. Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan selama suatu periode.
b)
PSAK 2 (Revised 2009) “Statement of Cash Flows”. Requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.
c)
PSAK 3 (Revisi 2010) – Laporan Keuangan Interim. Menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsIp pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.
c)
PSAK 3 (Revised 2010) – Interim Financial Reporting. Prescribes the minimum contents of an interim financial report and the principles for recognition and measurement in complete or condensed financial statements for an interim period.
d)
PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi”. Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
d)
PSAK 5 (Revised 2009) “Operating Segments”. Segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activites in which the entity engages and the economic environments in which it operates.
e)
PSAK 7 (Revisi 2010) ”Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. Penerapan dini diperkenankan.
e)
PSAK 7 (Revised 2010) “Related Party Disclosure”. Request disclosure of related party relationship, transactions and outstanding balances, including commitements, in the financial statements. Early application is allowed.
f)
PSAK 8 (Revisi 2010) “Perisitiwa Setelah Periode Pelaporan”. Menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.
f)
PSAK 8 (Revised 2010) – “Events after the Reporting Period”. Prescribes when an entity should adjust its financial statements for events after the reporting period, and disclosures about the date when financial statements were authorized for issue and events after the reporting period. Requires an entity not to prepare financial statements on a going concern basis if events after the reporting indicate the going concern assumption is not appropriate.
g)
PSAK 19 (Revisi 2010) ”Aset Tidak Berwujud”, Menentukan perlakukan akuntansi bagi aset tang berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset tidak berwujud aset tidak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tak berwujud dan pengungkapannya.
g)
PSAK 19 (Revised 2010) “Intangible Assets”. Prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in another PSAK. Requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible asstes and related disclosures.
Final Draft/March 24, 2011
107
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
h)
PSAK 23 (Revisi 2010) ”Pendapatan”. Mengidentifikasi keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.
h)
PSAK 23 (Revised 2010) – Revenue. Identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. Prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events. Provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.
i)
PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”. Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.
i)
PSAK 25 (Revised 2009) “Accounting Policies, Changes ini Accounting Estimates and Errors”. Prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and corrections of errors.
j)
PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset”. Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
j)
k)
PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi”. Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontijensi dan aset kontijensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
k)
PSAK 48 (Revised 2009) “Impairment of Assets”. Prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized. PSAK 57 (Revised 2009) “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. Aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilites and contingent assets and to ensure that sufficent information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
l)
PSAK 58 (Revisi 2009) “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”. Bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan.
l)
PSAK 58 (Revised 2009) “Non-Current Assets. Held for Sale and Discontinued Operation”. Aims to specify the accounting for assets held for sale, and the presentation and disclosure of discontinued operations.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 : a) PSAK 10 (Revisi 2010) “ Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. Menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan. b)
Effective on or after January 1, 2012 : a) PSAK 10 (Revised 2010) “Effect of Foreign Exchange Rate”. Prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.
Bank sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangannya.
The Bank is presently evaluating and has not determined the effects of these revised and new Standards and Interpretations on its financial statements.
Final Draft/March 24, 2011
108
paraf:
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Full Rupiah)
PPSAK yang telah dicabut DSAK IAI adalah: a)
PPSAK 2: Pencabutan PSAK 41, “Akuntansi Waran” dan PSAK 43, “Akuntansi Anjak Piutang”.
b)
PPSAK 3: Pencabutan PSAK 54, “Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah”. PPSAK 4: Pencabutan PSAK 31 (Revisi 2000), “Akuntansi Perbankan”, PSAK 42, “Akuntansi Perusahaan Efek” dan PSAK 49, “Akuntansi Reksadana”. PPSAK 5: Pencabutan ISAK 6, “Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing”.
PPSAK which has been revoked by DSAK IAI as follows: a) PPSAK 2: Revocation of SFAS 41, “Accounting for Warrant” and SFAS 43, “Accounting for Factoring”. b) PPSAK 3: Revocation of SFAS 54, “Accounting for Troubled Debt Restructuring”. c) PPSAK 4: Revocation of SFAS 31 (2000 Revision), “Accounting for Banks”, SFAS 42, “Accounting for Securities Company” and SFAS 49, “Accounting for Mutual Funds”. d) PPSAK 5: Revocation of ISFAS 6, “Interpretation of Paragraph 12 and 16 SFAS 55 (1999) regarding Embedded Derivatives on Foreign Exchange Contracts”.
Bank juga sedang mengevaluasi dampak penerapan PSAK baru tersebut dan pencabutan PSAK 54, “Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah” dan PSAK 31 (Revisi 2000), “Akuntansi Perbankan” yang paling berpengaruh pada industri perbankan.
The Bank is presently evaluating the effects of these new standards and the revocation of SFAS 54, “Accounting for Troubled Debt Restructuring” and SFAS 31, “Accounting for Banks” of which have a significant effect on banking industries.
c)
d)
48. Management’s Responsibility on The Financial Statements
48. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 22 Pebruari 2011.
(Gatot Siswoyo) President Director
Final Draft/March 24, 2011
Management of the Bank is responsible for the financial statements that were completed on February 22, 2011.
(Hemawati) Operational Director
109
(Lanny Surya) Operation Division Head
paraf: