ASPEK KOGNITIF DALAM DESAIN SITUS BERITA HARIAN DI INTERNET
Oleh : Eko Nugroho
UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2004
ASPEK KOGNITIF DALAM DESAIN SITUS BERITA HARIAN DI INTERNET
Disertasi untuk memperoleh derajat Doktor dalam Ilmu Psikologi pada Universitas Gadjah Mada
Dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Pada tanggal 10 Juli 2004
Oleh : Eko Nugroho
Lahir di Klaten Jawa Tengah
ii
iii
iv
PRAKATA Puji syukur saya naikkan ke hadapan Allah yang Mahakuasa dan Mahakasih atas kasih dan rahmatNya sehingga disertasi ini dapat diselesaikan. Menyelesaikan sebuah disertasi membutuhkan lebih dari hanya sekedar otak yang cerdas, melainkan membutuhkan seluruh sumberdaya yang ada. Selain tentu saja otak yang harus mampu berpikir sistematis, juga dibutuhkan penguasaan semangat yang tidak boleh padam di tengah-tengah berbagai masalah yang dihadapi sebagai seorang insan manusia yang berkeluarga dan mempunyai pekerjaan, kemampuan pengaturan waktu yang terbatas di dalam berbagai macam kegiatan dinas, keluarga maupun masyarakat yang tidak pernah berhenti, dan kemampuan menyediakan dana yang tidak sedikit di tengah-tengah kebutuhan ekonomi keluarga dalam situasi negara yang masih belum pulih ekonominya. Sungguh suatu pengalaman perjuangan yang tak akan terlupakan. Mengenang semua pengalaman ini sekali lagi saya menaikkan syukur kepada Allah yang Mahabaik. Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya pertama-tama saya haturkan kepada yang saya hormati Prof. Drs. Sutrisno Hadi, MA, selaku promotor yang telah menghantarkan saya mencapai derajat doktor. Beliau adalah salah seorang dosen terbaik yang pernah dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada. Hatinya yang selalu ingin melihat mahasiswanya lulus dengan baik, kesediaannya untuk memberikan waktu dan tenaga untuk membimbing, dan kesiapannya untuk selalu
v
membantu mahasiswanya akan selalu membekas dalam ingatan saya.
Beliau
jugalah yang sudah menjadi pembimbing ketika istri saya meraih gelar Magister, sehingga tidak berlebihan kalau saya sebut bahwa beliau adalah dosen pembimbing keluarga saya. Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya saya ucapkan juga kepada Prof. Ir. Achmad Djunaedi, MUP, Ph.D sebagai ko-promotor. Beliau adalah salah seorang dosen Pascasarjana terbaik di UGM. Kemampuan beliau untuk membantu mahasiswa bimbingannya membuat saya benar-benar memahami kualitas seorang sarjana yang mempunyai derajat doktor. Keberadaan beliau sebagai dosen di jajaran Program Pascasarjana membuat saya yakin bahwa kualitas pendidikan Pascasarjana di UGM akan terus meningkat dari waktu ke waktu. Beliau jugalah yang ketika menjadi pimpinan saya di UPT Pusat Komputer UGM yang mendorong dan membantu saya untuk meneliti bidang yang saya tulis dalam disertasi ini. Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya juga saya ucapkan kepada Dr. Sugiyanto sebagai ko-promotor. Beliau adalah salah satu yang di mata saya adalah dosen teladan di lingkungan UGM. Kerajinan beliau, penguasaan ilmu beliau, dan kemampuan mengajar beliau sungguh patut ditiru oleh semua dosen di UGM.
Sungguh sebuah keuntungan besar bagi UGM memiliki beliau sebagai
dosen.
vi
Terima kasih saya yang tak terhingga saya ucapkan kepada Prof. Dr. Djemari Mardapi, MSc, Dr. Th. Dicky Hastjaryo, dan Dr. Sasongko Pramonohadi, DEA atas masukan yang diberikan sebagai tim pemeriksa naskah disertasi. Terima kasih saya yang tak terhingga saya ucapkan juga kepada Prof. Djamaludin Ancok, MSc, Ph.D, Prof. Adhi Susanto, MSc, Ph.D, dan Dr. Th. Dicky Hastjarjo yang menjadi tim penilai disertasi saya. Masukan-masukan yang diberikan sungguh sangat berharga dan menambah bobot karya tulis ini. Terutama kepada Prof Djamalludin Ancok, MSc, PhD yang menurut saya sungguh-sungguh seorang dosen yang sangat inspiratif. Terima kasih saya yang tak terhingga juga saya ucapkan kepada Prof. Mifthah Thoha, MPA, Prof. Dr. Djemari Mardapi, MSc dan Prof. Drs. Subanar, MSc, Ph.D sebagai tim penguji yang sudah memberi masukan penting untuk peningkatan kualitas disertasi ini. Terima kasih saya yang sebesar-besarnya saya ucapkan kepada Prof. Dr. Djamaludin Ancok, Dr. Fathul Himam, MA selaku pengelola program S3 Psikologi dan Sdr. Ir. Syahrul Fauzi sebagai staf administrasi yang menjadi pengarah dan pendorong langkah saya sehingga terselesaikannya studi di tingkat S3 ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya juga saya ucapkan kepada jajaran pimpinan Fakultas Psikologi yang sudah memberi kesempatan kepada saya untuk menimba ilmu di lingkungan Fakultas Psikologi.
vii
Terima kasih saya yang tulus saya ucapkan kepada para dosen saya di program S3 Psikologi UGM yang sudah memberikan ilmu kepada saya. Semoga ilmu yang sudah saya terima ini dapat saya amalkan bagi kemajuan nusa dan bangsa. Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya saya ucapkan kepada Prof. Ir. Achmad Djunaedi, MUP, Ph.D dan Dr.Ir.Sasongko Pramonohadi, DEA sebagai Kepala UPT Pusat Komputer periode terdahulu dan Drs. Bambang Nurcahyo Prastowo, MSc, sebagai Kepala Unit Penunjang Universitas Pusat Layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang sudah memberi kesempatan dan dukungan bagi studi saya. Terima kasih dengan tulus juga saya sampaikan kepada Ir. F. Soesianto, BSc.E, Ph.D yang menjadi dosen pembimbing skripsi ketika saya menempuh pendidikan Strata 1 di Fakultas Teknik UGM
dan Drs. Placidus Soedibyo, MSc
yang menjadi dosen pembimbing thesis ketika saya menempuh pendidikan Strata 2 di bidang Akuntansi Program Pascasarjana UGM. Kepada almarhum ayah dan almarhum ibu Djati Widodo, saya ucapkan terima kasih disertai hormat saya atas perjuangan beliau membesarkan dan mendidik saya di tengah-tengah berbagai macam kesulitan yang dihadapi. Untuk semua teman sependeritaan
satu angkatan di program pendidikan
doktor Psikologi yaitu Dr (kandidat) Muhammad Diponegoro, M.Ag, Dr (kandidat) Anton Sudarmanto, M.Si, Dr (kandidat) Badrun Kartowagiran,M.Pd, Dr. Fattah Hanurawan, M.Si, M.Ed, Dr (kandidat) Indria Laksmi Gamayanti, M.Si, Dr.
viii
(kandidat) Partino, M.Pd dan Dr. Syamsul Bachri Thalib saya ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya dan penghargaan setinggi-tingginya atas kerjasama seia sekata sebagai teman berbagi suka dan duka semasa kita sekolah bersama. Ayo maju terus. Akhirnya, terima kasih yang mendalam saya sampaikan kepada istri tercinta dr. Hawa Mustikawati,M.Si, yang terus menjadi penolong dan pendorong dalam seluruh aspek kehidupan saya, juga dalam studi saya. Untuk anak-anakku tersayang si sulung Sarah Astari Mutiara dan si bungsu Miriam Putri Evanti, terima kasih yang banyak, karena sudah dan selalu menjadi sumber sukacita ayah.
Yogyakarta, Agustus 2004 Eko Nugroho
ix
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...........................................................................................
i
SURAT PERNYATAAN ....................................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................
iii
PRAKATA …………........................................................................................…
iv
DAFTAR ISI…….................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................…….. xiii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvii DAFTAR ISTILAH … ........................................................................................ xviii DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................….
xxi
INTISARI ……….................................................................................................. xxiv ABSTRAK …....................................................................................................... BAB I
xxv
PENGANTAR A.
Latar Belakang Masalah .............................................................
1
B.
Perumusan Masalah ....................................................................
8
C.
Pembatasan Masalah ..................................................................
8
D.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...............................................
13
E.
Batasan Lingkup Penelitian ……………………………………..
14
F
Keaslian Penelitian ..................................................................
14
x
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA ………………………….……. …
16
A.
Aspek Kognitif dan Ketertarikan pada Situs .……..………
16
B.
Teknologi yang Ramah Guna ……………………………..
20
C.
D.
E.
1. Teknologi yang berorientasi manusia ……………
21
2. Interaksi manusia dan komputer dalam situs ……
22
Keterbatasan Pemberian Perhatian .........................................
27
1. Pemrosesan informasi oleh manusia ……………
29
2. Keterbatasan dalam pemberian perhatian ………
34
a.
Perhatian selektif ……………………..……
35
b.
Pemrosesan penglihatan paralel . …………
38
c. Visual momentum…………………………
41
Tampilan Visual yang Ramah Baca ......................................
46
1. Konsep perancangan tampilan visual …………
52
a.
Pola penyajian informasi …………………
52
b.
Penekanan informasi ………………………
55
c.
Navigasi …………………. ………………
61
2. Aspek perancangan tampilan visual ……………
64
Landasan Teori ......................................................................
65
1. Kognisi mengawali afeksi ………........................
65
2. Keterbatasan dalam penglihatan ..………………
66
a. Keterbatasan dalam pemilihan …………….
66
xi
b. Keterbatasan pemberian fokus...……………...
68
c. Keterbatasan pembagian perhatian ………….
69
3. Teknik perancangan tampilan layar ………….….
70
4. Kerangka Konseptual Pengaruh Kognitif Desain Terhadap Kunjungan ……………………………..
80
F.
Hubungan Antara Masalah Penelitian, Teori dengan Hipotesis
82
G.
Hipotesis ...................................................................................
85
METODE PENELITIAN ……………………………………
86
A.
Subyek …………. ……………………………………………
86
B.
Variabel Penelitian ……………………………………………
87
1. Identifikasi variabel ..............................................................
87
2. Definisi operasional …………………………….................
88
Pengumpulan Data ……………..................................................
91
1. Instrumen …………………….……….................................
91
2. Prosedur ……………………………………………………
93
3. Analisis uji coba instrumen …………………………………
94
Teknik Analisis ………..............................................................
99
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …….…………
101
A.
Deskripsi Data ………… ....................................... .....................
101
B.
Pengujian Hipotesis ……………................................................
107
C.
Pengembangan Penelitian ……..……………………………
125
BAB III
C.
D. BAB IV
xii
D.
Hasil Analisis Kualitatif …………………………………….
132
E.
Pembahasan ……………….…...............................................
131
1. Pengujian hipotesis ………. …………………………….
131
2. Pengembangan teori Wicken ……………………………
135
3. Pengembangan konsep penyerapan informasi dari sudut pandang kognitif …………………………..…
143
4. Penjelasan dari sisi teori Zajonc …………………..……
145
KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………..
147
A.
Kesimpulan ………..................................................................
147
B.
Saran …………………………….............................................
149
RINGKASAN DISERTASI …………………………………………………
151
DAFTAR PUSTAKA .………………………………………………………..
193
LAMPIRAN ………....……………………………………………………….
202
BAB V
xiii
DAFTAR TABEL No. 1.
Judul
Halaman
Perbedaan Tampilan Layar Situs dan Sistem Informasi Desktop Based …………………………………………………… 25
2.
Kombinasi Dimensi …………………………………………….
60
3.
Daftar Lokasi Asal Responden ………………………………….
87
4.
Identifikasi Variabel ……………………………………………..
88
5.
Daftar Pertanyaan Pengukuran Variabel Tergantung …………… 91
6.
Rangkuman Hasil Uji Coba Instrumen Strukturisasi Informasi … 96
7.
Rangkuman Hasil Perhitungan Korelasi dan Sumbangan Efektif faktor Terhadap Konstrak Strukturisasi Informasi ……… 96
8.
Rangkuman Hasil Uji Coba Instrumen Penyorotan ……………..
9.
Rangkuman Hasil Perhitungan Korelasi dan Sumbangan Efektif faktor Terhadap Konstrak Penyorotan ………….……..
10.
97
98
Rangkuman Hasil Perhitungan Korelasi dan Sumbangan Efektif faktor Terhadap Konstrak ……………………………… 99
11.
Pekerjaan Responden ……………………………………………. 100
12.
Jenis Kelamin Responden ……………………………………….. 100
13.
Frekuensi Akses Situs …………………………………………… 101
14.
Frekuensi Akses Jenis Berita ……………………………………. 102
15.
Frekuensi Akses Situs per Pekerjaan ……………………………. 102
16.
Frekuensi Akses Jenis Berita per Pekerjaan …………………….. 103 xiv
17.
Cacah Situs Dikunjungi per Pekerjaan …………………………. 103
18.
Frekuensi Kunjungan per Situs per Pekerjaan …………………. 104
19.
Frekuensi per Lama Jam Akses Situs Favorit per Hari ………….
104
20.
Frekuensi Banyak Kunjungan ke Situs Favorit Per Hari ………
105
21.
Pekerjaan vs Banyak Kunjungan ke Situs Favorit per Hari ……
105
22.
Pekerjaan vs Lama Kunjungan ke Situs Favorit per Hari ………
105
23.
Korelasi Kanonik Kunjungan ke Situs dengan Desain Situs ……
107
24.
Koefisien Subvariabel Kanonik Pertama ……………………….
108
25.
Koefisien Subvariabel Kanonik Pertama Desain Situs …………... 108
26.
Nilai Rerata Subvariabel Bebas ..……………………………….. 109
27.
Hasil Ringkasan Model Regresi terhadap Frekuensi ……………. 109
28.
Koefisien Regresi Subvariabel Bebas ……………………………. 110
29.
Uji Multikolinieritas Model Regresi Penuh Atas Subvariabel jam Kunjungan ke Situs …………………..……….. 110
30.
Hasil Regresi Stepwise Terhadap Frekuensi Kunjungan ke Situs .. 111
31.
Koefisien Regresi Subvariabel Bebas …………..……………….
32.
Hasil Ringkasan Model Regresi Terhadap Jam Kunjungan ke Situs 113
33.
Koefisien Regresi Subvariabel Bebas …………………..……….. 114
34.
Uji Multikolinieritas Model Regresi Penuh Atas
112
Subvariabel Jam Kunjungan ke Situs ……………………………. 114 35.
Hasil Regresi Stepwise Terhadap Jam Kunjungan ke Situs ..…….. 115
xv
36.
Koefisien Regresi Subvariabel Bebas ……….…………………..
37.
Analisis Korelasi Kanonik Tahap Kedua Kunjungan ke Situs
116
Dengan Desain Situs …………………………………………….. 117 38.
Koefisien Subvariabel Kanonik Pertama ………………………... 118
39.
Koefisien Subvariabel Kanonik Pertama Desain Situs ………..
40.
Hasil Regresi Stepwise Per Faktor Terhadap Frekuensi Kunjungan ke Situs ………………………………….
41.
121
Koefisien Regresi Faktor Terhadap Subvariabel Frekuensi Kunjungan ……………………………………………
42.
118
121
Hasil Regresi Stepwise Per Faktor Terhadap Jam Kunjungan ke Situs …………………………………………
122
43.
Koefisien Regresi Faktor Terhadap Subvariabel Jam Kunjungan.. 122
44.
Hasil Ringkasan Model Regresi Terhadap Frekuensi Kunjungan ke Situs dengan Dua Subvariabel Desain Situs……..
45.
Koefisien Regresi Subvariabel Bebas dengan Dua Subvariabel Desain Situs. …………………………
46.
123
123
Uji Multikolinieritas Model Regresi Penuh Atas Subvariabel Frekuensi Kunjungan ke Situs dengan Dua Subvariabel Desain Situs……………………………………………………… 124
47.
Hasil Regresi stepwise Terhadap Frekuensi Kunjungan ke Situs dengan Dua Subvariabel Desain Situs………………….
xvi
125
48.
Koefisien Regresi Subvariabel Bebas dengan Dua Subvariabel Desain Situs…………………………… 125
49.
Hasil Ringkasan Model Regresi Terhadap Jam Kunjungan ke Situs dengan Dua Subvariabel Desain Situs……… 126
50.
Koefisien Regresi Subvariabel Bebas dengan Dua Subvariabel Desain Situs…………………………… 127
51.
Uji Multikolinieritas Model Regresi Penuh Atas Subvariabel Jam Kunjungan ke Situs dengan Dua Subvariabel Desain Situs… 128
52.
Hasil Regresi Stepwise Terhadap Jam Kunjungan ke Situs dengan Dua Subvariabel Desain Situs…………………………… 128
53.
Koefisien Regresi Subvariabel Bebas Jam Kunjungan dengan Dua Subvariabel Desain Situs………….
54.
128
Analisis Korelasi Kanonik dengan Dua Subvariabel Desain Situs……………………………………
129
55.
Koefisien Kanonik Pertama Kunjungan ke Situs ………………… 130
56.
Koefisien Kanonik Pertama Desain Situs ………………………
xvii
130
DAFTAR GAMBAR No.
Judul
Halaman
1. Keterkaitan Paradigma Teori dan Model Penelitian Tentang Aspek Kognitif dalam Desain Situs Di Internet……………….
19
2. Model Pemrosesan Informasi oleh Manusia ………………….
32
3. Taxonomi Penelitian Tentang Aspek Kognitif Dalam Desain Situs Berita Harian di Internet dalam Ilmu Psikologi Teknologi..
72
4. Kerangka Konseptual Pengaruh Kognitif Desain Terhadap Kunjungan ……………………………………………………….
81
5. Ringkasan Hubungan Permasalahan, Hipotesis dan Teori Terkait.. 84 6. Model Dua Subvariabel Bebas Keterbatasan Penglihatan ……..
137
7. Diagram Penyerapan Informasi yang Efektif………………….. 140 8. Diagram Penyerapan Informasi yang Tidak Efektif …….…….. 141 9. Pengembangan Teori Keterbatasan dalam Penglihatan ………..
xviii
142
DAFTAR ISTILAH No.
Istilah
Keterangan
1.
Advertorial sites
Situs yang berfungsi sebagai media iklan
2.
Attention
3.
Chunk
4.
Desktop based
5.
E-mall
6.
p
Perhatian. Konsentrasi usaha mental terhadap alat pengindera atau usaha mental. Suatu istilah yang akan menuntun ke kumpulan beberapa istilah yang lain Sistem Informasi yang berbasis bukan web Situs yang berfungsi sebagai kumpulan iklan berbagai macam produk Tingkat signifikansi
7.
Password
8.
Portal
9.
HCI
10.
HTML
11.
Hypertext
12.
Human error
13.
Human factors
14.
Human information processing Icon
15.
Kata kunci. Suatu kata khusus yang harus di ketikkan agar diijinkan mengakses suatu situs tertentu. Situs yang berfungsi sebagai pintu masuk ke berbagai situs lainnya Human Computer Interaction, suatu bidang ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dengan komputer Singkatan dari Hypertext Markup Language, yaitu bahasa pemrograman untuk membuat suatu situs Metode penyajian informasi secara nonlinear dengan menggunakan metode jaringan untuk menghubungkan simpul informasi yang satu dengan simpul informasi yang lain Kesalahan yang diakibatkan karena kelalaian manusia Faktor akibat keberadaan manusia Pemrosesan informasi oleh manusia Sebuah gambar pada tampilan layar komputer yang menggambarkan suatu xix
No.
Istilah
obyek software. Keterangan
16.
Internet
Jaringan computer global yang tersambung ke banyak komputer diseluruh penjuru dunia. Antarmuka antara manusia dengan mesin
17. 18.
Man-machine interface Mouse
19.
Navigasi
20.
Operating system
21.
Penyorotan
22.
Prompt
23.
Reader friendly
24.
Search engine
25.
Scrolling
26.
Situs
27.
Software
Perangkat lunak pengelola sumberdaya komputer Berasal dari istilah bahasa Inggris highlighting, yang berarti pemberian tekanan dalam rangka penonjolan citra supaya memperoleh perhatian dari pemirsa. Suatu karakter yang menandai bahwa komputer siap menerima instruksi Ramah baca. Suatu tampilan informasi di layar situs yang nyaman dibaca oleh pengguna komputer Program untuk membantu pemakai mencari suatu situs tertentu Proses memindah halaman layar secara berurutan Adalah halaman web yang disimpan dalam lingkungan jaringan Internet Perangkat lunak komputer
28.
Surfer
Pemirsa situs di Internet
29.
User interface
30.
User friendly
31.
Working memory
Tampilan layar suatu aplikasi komputer yang menjadi alat hubung antara pengguna dengan komputer Ramah guna. Suatu tampilan layar yang nyaman dipergunakan oleh operator komputer Bagian memori manusia yang dipergunakan untuk mengolah informasi
Sebuah jenis perangkat keras input dalam sistem komputer Tata Prosedur penelusuran suatu situs
xx
jangka pendek No.
Istilah
32.
Username
33.
World wide web
Keterangan Nama identitas seorang pengguna di dalam berhubungan dengan komputer Situs Internet yang berbasis web, dibuat menggunakan sistem Hypertext Markup Language
xxi
DAFTAR LAMPIRAN No.
Judul
Halaman
1. Instrumen Tahap Pertama Pengukuran Variabel Tergantung Kunjungan ke Situs …………………………………………….….
202
2. Pertanyaan Untuk Pengukuran Variabel Tak Tergantung Desain Situs Pada Instrumen Tahap Pertama yang Gugur, Subvariabel Strukturisasi Informasi…………………………...……
203
3. Pertanyaan Untuk Pengukuran Variabel Tak Tergantung Desain Situs Pada Instrumen Tahap Pertama yang Gugur, Subvariabel Penyorotan…………………………………….……...
204
4. Distribusi Pertanyaan dalam Kuesioner Terhadap Faktor-Faktor Subvariabel Tak Tergantung………………………..
205
5. Cetakan hasil program SPS Uji Coba Instrumen Subvariabel Strukturisasi Informasi ………………………….……
206
6. Cetakan hasil program SPS Uji Coba Instrumen Subvariabel Penyorotan …………………………………………..
224
7. Cetakan hasil program SPS Uji Coba Instrumen Subvariabel Pnavigasi ..……………………………………………
239
8. Kuesioner Pengumpulan Data ……………………………..……...
251
9. Data Penelitian …………………………………………….………
264
10. Cetakan SPSS Hasil Analisis Deskriptif Data Penelitian………….
288
xxii
11. Cetakan SPSS Uji Normalitas Data ………………………………
309
12. Cetakan SPSS Uji Linieritas Data ……………………………….
314
13. Hasil Cetakan Paket SAS Analisis Korelasi Kanonik Tahap Pertama…………………………………………………….
320
14. Hasil Cetakan Paket SPSS Analisis Regresi dengan Variabel Tergantung Frekuensi Kunjungan ke Situs……………………….
326
15. Hasil Cetakan Paket SPSS Analisis Regresi Stepwise dengan Variabel Tergantung Frekuensi Kunjungan ke Situs……………..
329
16. Hasil Cetakan Paket SPSS Analisis Regresi dengan Variabel Tergantung Jam Kunjungan ke Situs……………………………...
331
17. Hasil Cetakan Paket SPSS Analisis Regresi Stepwise Dengan Variabel Tergantung Jam Kunjungan ke Situs……………………
334
18. Hasil Cetakan Paket SPSS Analisis Regresi Stepwise Perfaktor dengan Variabel Tergantung Frekuensi Kunjungan ke Situs………
338
19. Hasil Cetakan Paket SPSS Analisis Regresi Stepwise Perfaktor dengan Variabel Tergantung Jam Kunjungan ke Situs…………….
345
20. Hasil Cetakan Paket SAS Analisis Korelasi Kanonik Tahap Kedua ……………………………………………………..…
348
21. Hasil Cetakan Paket SPSS Analisis Regresi Variabel Tergantung Frekuensi Kunjungan ke Situs dengan Dua Subvariabel Desain Situs 352
xxiii
22. Hasil Cetakan Paket SPSS Analisis Regresi Stepwise Variabel Tergantung Frekuensi Kunjungan ke Situs dengan Dua Subvariabel Desain Situs …………………………………………………………. 356 23. Hasil Cetakan Paket SPSS Analisis Regresi Variabel Tergantung Jam Kunjungan ke Situs dengan Dua Subvariabel Desain Situs ……
361
24. Hasil Cetakan Paket SPSS Analisis Regresi Stepwise Variabel Tergantung Jam Kunjungan ke Situs dengan Dua Subvariabel Desain Situs …………………………………………………………
365
25. Hasil Cetakan Paket SAS Analisis Korelasi Kanonik dengan Dua Subvariabel Desain Situs …………………………….
369
26. Tampilan Layar Situs Mesin Pencari Google ………………………
375
27. Desain Situs Berita Harian: Bernas ……….….……………………
377
28. Desain Situs Berita Harian: The Washingon Post .…………………
378
xxiv
Intisari Ada milyaran situs di Internet berlomba meraih perhatian para surfer. Oleh karena itu desain tampilan layar situs menjadi sesuatu yang sangat penting. Sebuah aspek desain tampilan layar situs yang masih kurang diberi perhatian oleh para ahli adalah aspek kognitif. Manusia mempunyai keterbatasan di dalam memroses informasi yang diterimanya. Di dalam psikologi kognitif dikembangkan teori tentang Pemrosesan Informasi oleh Manusia. Di dalam siklus pemrosesan informasi oleh manusia banyak aspek kognitif yang terlibat. Penelitian ini mengkhususkan pengkajian pada aspek keterbatasan perhatian dalam penglihatan. Menurut Wicken ada tiga keterbatasan perhatian dalam penglihatan yaitu (1) keterbatasan dalam pemilihan perhatian, (2) keterbatasan dalam fokus perhatian, (3) keterbatasan dalam membagi perhatian. Agar layar tampilan suatu situs nyaman dibaca, maka keterbatasan ini perlu diatasi dengan tiga faktor Desain Layar Tampilan yaitu (1) strukturisasi informasi, (2) penyorotan dan (3) navigasi. Indikasi ketertarikan seseorang kepada suatu situs diukur dengan Kunjungan ke Situs. Kunjungan seseorang ke Situs diukur dari dua faktor yaitu (1) frekuensi kunjungan dan (2) lama kunjungan ke situs. Situs yang diteliti adalah situs yang menyajikan berita harian. Subyek penelitian adalah 315 orang. Berusia 17 tahun sampai dengan 55 tahun dan sudah mempunyai pengalaman akses situs Internet minimal tiga bulan. Alat analisis yang dipergunakan adalah canonical correlation dan regresi. Hasil analisis tahap pertama menunjukkan bahwa Desain Situs mempengaruhi Kunjungan ke Situs. Meneguhkan teori Lazarus bahwa kognisi mengawali afeksi. Namun demikian dalam analisis nampak bahwa antara Strukturisasi Informasi dan Penyorotan ada multicolinearity. Hal ini mendorong kearah disatukannya kedua faktor tersebut menjadi Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi. Dengan demikian faktor Desain Situs disederhanakan menjadi hanya dua faktor, yaitu Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi dan Navigasi. Analisis Desain Situs dengan dua faktor ini tetap terbukti secara signifikan mempengaruhi Kunjungan ke Situs. Fakta ini didukung oleh teori desain dari Djunaedi yang mengatakan bahwa hanya ada dua aspek perancangan tampilan visual, yaitu aspek substantif dan aspek procedural. Aspek substantif dalam penelitian ini diwujudkan dalam faktor Strukturisasi Tiga Dimensi, sedangkan faktor procedural diwujudkan dalam faktor Navigasi. Hasil ini mendorong kearah penyimpulan bahwa teori tiga keterbatasan Wicken dapat disederhanakan menjadi dua keterbatasan saja, yaitu (1) keterbatasan dalam pemilihan perhatian dalam ruang tiga dimensi dan (2) keterbatasan dalam membagi perhatian. Butir pertama berkaitan dengan cara menyerap informasi dan butir kedua berkaitan dengan cara menyimpan informasi.
xxv
Abstract There are billions of internet web sites competing to attract surfers. Resulting the site screen display design becomes one of the important things in internet. Yet, the aspect of site screen display design has not been paid attention enough by Internet experts, considering it is a cognitive aspect. The limitations of human attention represent one of the most formidable bottlenecks in human information processing. In cognitive psychology some theories about the human information processing were developed including some aspects in information processing cycles by the human. This study focus on limitation human attention in term of sight. According to Wickens, there are three limitations in sight. These are : (1) the limits of selective attention, (2) the limits of focused attention and (3) the limits of divided attention. To be read clearly, website screen display should consider three web design factors, these are : (1) information structure, (2) highlighting and (3) navigation. On the other side, the level of the user attention to a website may be measured based on two aspects, these are : (1) visiting frequency, and (2) visiting length of time to the site. This study focuses on websites serving today news. Having 315 respondents ranging from 17 to 55 years old who have some access experience in website surfing least for three months, this study employs particular analysis tools, these are : canonical correlation and regression. The first phase findings show that site design affects site visits, reconfirming Lazarus theory that cognition precede affection. The research findings also show that there is multicolinearity between information structure and highlighting. Therefore, these two factors may be united become : three-dimensional information structure resulting in the modification of web design factors which become : (1) threedimensional information structure, and (2) navigation. This modified concept is supported by Djunaedi’s concept stating that screen display design is affected by two factors, these are substantive and procesural aspects. In this study, substantive aspect is expressed as three-dimensional information structure, while procedural aspect is figured out as navigator aspect. In conclusion, by these study, Wicken’a theory (which consists of three factors) has been modified becoming only two factors, these are : (1) the limits of selective attention in the form of three dimensions, and (2) the limits of divided attention. The first factor relates to the taking of information, while the later relates to the way of saving information.
xxvi
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Masalah Aplikasi teknologi Internet di dalam hampir semua bidang berkembang dengan sangat pesat sekali. Perkembangan tersebut berbentuk kurva eksponensial. Pada awal tahun 2002 sebuah mesin pencari (search engine) terkenal, yaitu Google mengklaim bahwa mesin pencari tersebut mempunyai daftar sebanyak 2.073.418.204 situs untuk ditelusuri pada tampilan layarnya, pada awal tahun 2003 mesin pencari tersebut sudah mengklaim bahwa daftar situs yang dimiliki adalah sejumlah 3.083.324.652 dan pada awal tahun 2004 jumlah daftar situs yang dimiliki sudah mencapai sejumlah 4.285.199.774 buah. Jadi selama dua tahun berturut-turut rata-rata pertumbuhannya adalah sebesar 43.85% per tahun. Jumlah milyaran situs ini akan terus bertambah seiring dengan semakin populernya Internet di berbagai kelompok usia dan di berbagai profesi Milyaran situs tersebut berlomba untuk meraih perhatian para penjelajah (surfer) Internet. Oleh karena itu, teknologi perancangan situs, termasuk teknik perancangan tampilan layarnya, menjadi hal yang sangat penting. . Seiring dengan hal tersebut, teknologi perangkat keras maupun perangkat lunak juga berkembang semakin canggih. Pembuatan situs dengan perangkat lunak pembuat situs makin lama makin mudah dan variatif. Mula-mula dikembangkan bahasa pemrograman generasi pertama yang disebut HTML (Hypertext Markup
2 Language), yaitu suatu bahasa pemrograman yang berkemampuan untuk membuat suatu hypertext. Hypertext adalah metode penyajian informasi secara non-linear dengan menggunakan jaringan untuk menghubungkan simpul informasi yang satu dengan simpul informasi yang lain.
Sebuah teks dalam hypertext
mampu
mereferensikan satu atau lebih halaman teks lain secara non-sekuensial. Dalam hypertext, semua teks tersebut saling mereferensikan satu dengan yang lainnya, sehingga halaman teks-teks tersebut menjadi sebuah sistem teks yang terintegrasi untuk menyatakan suatu hal yang dikehendaki. Selanjutnya dikembangkan VRML (Virtual Reality Modelling Language), yang dengan ini maka teknologi perancangan suatu situs menjadi sangat dipermudah dari segi perangkat lunaknya. Pada masa sekarang, masalah utama tentang pembuatan suatu situs yang mampu menarik perhatian para pengunjung terutama terletak pada desain tampilan layar dan isinya (content). Apabila membandingkan situs-situs yang isinya bertopik sejenis, misalnya kelompok situs yang berisi berita, maka peran aspek desain situs menjadi salah satu hal pokok dalam meningkatkan jumlah kunjungan pemirsa. Oleh karena itulah maka desain tampilan layar situs, yang juga disebut user interface menjadi salah satu faktor utama untuk menarik pemirsa mengunjungi suatu situs tertentu. User Interface makin hari akan menjadi makin penting peranannya. Hal ini disebabkan karena perkembangan perangkat lunak pemrograman yang makin hari makin mudah dipergunakan. Sejak dipergunakannya bahasa COBOL (Common
3 Bussines Oriented), yang merupakan bahasa pemrograman generasi ketiga, yang dipakai secara luas di seluruh dunia pada sekitar tahun 1960. Disusul kemudian dengan dikembangkannya bahasa dbase/Clipper yang jauh lebih efektif dan lebih mudah
dipergunakan
daripada
bahasa
Cobol.
Disusul
kemudian
dengan
perkembangan bahasa pemrograman Visual yang sudah lebih baik lagi. Maka tingkat kesukaran dalam hal pemrograman sekarang sudah jauh berkurang. Dampaknya ialah bahwa sekarang tuntutan masyarakat bergeser pada tampilan layar komputer yang ramah guna (user friendly) dalam aplikasi sehari-hari.
Userfriendliness
berkaitan dengan produktifitas. Semakin user friendly aplikasi suatu perangkat lunak, maka akan semakin produktif operator yang menggunakannya. Kenyataan ini dapat dilihat jelas pada perkembangan tampilan perangkat lunak pokok komputer, yaitu Sistem Operasi (Operating System). Pada era komputer personal pertama, yaitu Apple II, tampilan sistem operasi nampak begitu sederhana bila dilihat melalui teknologi jaman sekarang. Promptnya masih berbentuk ":". Perintah internalnya masih sangat terbatas. Selanjutnya muncul sistem operasi yang pada sekitar tahun 1980 menguasai seluruh dunia, yaitu DOS buatan Microsoft. Perintah-perintah DOS jauh lebih ramah pakai dibandingkan dengan sistem operasi milik Apple. Kelebihan ini menyebabkan para pengguna komputer di seluruh dunia menyukai dan menggunakannya. Sistem operasi ini terus dikembangkan, mula-mula muncul DOS versi 1 yang terus dikembangkan sampai dengan DOS versi 7. Tidak berhenti sampai di sini, Apple MacIntosh mengeluarkan sistem operasi berkonsep Windows. Mulailah
4 dipergunakan icon sebagai pengganti kalimat-kalimat untuk memberikan perintah. Dengan bantuan mouse, maka sedemikian mudah untuk mempergunakan computer. Kemampuan ini menyebabkan Apple berani berpromosi dengan kalimat "if you can click, then you can use Apple Computer". Hasilnya dunia beramai-ramai meningggalkan DOS dan mulai mempergunakan Windows. Selanjutnya tidak ketinggalan Microsoft mengeluarkan versi Window, mulamula versi Windows 3, yang dikembangkan terus menjadi Windows 95, Windows 98, Windows
NT, Windows Millenium, Windows 2000 dan pada tahun 2001 ini
Microsoft sudah mengeluarkan versi
Windows XP (extra performance).
Menggunakan Windows memang jauh lebih mudah daripada menggunakan DOS yang masih mempergunakan perintah berorientasi kalimat. Pada saat ini sistem operasi terus dikembangkan agar semakin mudah dipergunakan. Dari sejarah perkembangan sistem operasi ini, terlihat jelas pergeseran metode penggunaan komputer, yaitu terus bergerak ke arah yang makin ramah pakai. Perlu diketahui bahwa kesuksesan desain perancangan tampilan sistem operasi Windows yang dilakukan oleh tim Apple Macintosh, melibatkan belasan orang psikolog dalam pekerjaannya. Kenyataan menunjukkan bahwa hasil yang diraih tim ini benar-benar memuaskan para pemakai. Hal ini disebabkan karena memang interaksi antara manusia dan komputer pada dasarnya adalah bidang ilmu psikologi. Berhubungan dengan hal tersebut, pemahaman tentang bagaimana seorang manusia memroses
5 suatu informasi yang diterimanya menjadi sangat perlu untuk dipelajari oleh para ahli komputer. Manusia mempunyai keterbatasan di dalam memroses informasi yang diterimanya. Miller (dalam Wickens, 1992) dalam makalahnya yang terkenal tahun 1956 "The Magical Number Seven Plus or Minus Two" mengatakan bahwa kapasitas working memory manusia adalah hanya tujuh slot dengan plus atau minus dua. Untuk meningkatkan kapasitas tersebut, dikembangkan teknik chunking. Teori ini nampak jelas sudah diterapkan pada rancangan layar tampilan sistem operasi Windows. Apabila diperhatikan, jumlah menu pada perangkat lunak under windows jumlahnya adalah antara lima sampai sembilan. Pada setiap menu apabila di-klik akan muncul submenu yang sebenarnya adalah chunk dari menu tersebut. Perkembangan dunia teknologi informasi yang nampak di masyarakat membuktikan bahwa dunia aplikasi komputer makin hari akan makin banyak melibatkan ahli-ahli psikologi. Hal ini tidak sulit untuk dipahami karena memang penerima akhir suatu rangkaian proses informasi, adalah manusia. Kinerja baik perangkat keras terlebih lagi perangkat lunak memperlihatkan bahwa penggunaan komputer semakin lama semakin mudah. Teknologi pemrograman perangkat lunak juga semakin hari semakin mudah. Perkembangan seperti ini mengakibatkan bahwa titik berat pengembangan perangkat lunak bukan lagi terletak di tangan ahli pemrograman, melainkan justru terletak di tangan ahli perancang user interface. Produktif atau tidaknya suatu aplikasi sangat banyak tergantung pada baik buruknya
6 rancangan user interface. User interface yang baik niscaya akan membuat sistemnya produktif dan sebaliknya bila buruk sistem tak akan produktif. Pemahaman yang baik tentang karakteristik manusia akan sangat membantu di dalam perancangan user interface yang baik. Dillon (1987) mengatakan bahwa pemahaman pemrosesan informasi oleh
manusia akan sangat
membantu seorang pemrogram di dalam
merancang tampilan layar yang baik. Penelitian Dillon menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kemudahan pemrosesan informasi yang diperoleh dari layar adalah masalah "dangkal" atau "dalam"nya pengetahuan yang harus dicerna oleh pemirsa dari tata letak informasi yang ada di layar.
Melengkapi apa yang
disampaikan Dillon di atas, Findlay dkk (1988) menyatakan bahwa dari aspek persepsi dan proses kognisi maka diperlukan berbagai macam trade off di dalam memilih berbagai macam fasilitas dalam rangka peningkatan kualitas tampilan layar. Diantara trade off tersebut adalah jumlah material yang akan ditampilkan dan tingkat keruwetan layar, mengandalkan memori pengguna dengan banyak alat pengingat yang perlu ditampilkan. Penelitian mereka membuktikan bahwa pemilihan akan halhal seperti di atas akan mempengaruhi kecepatan pengguna di dalam mengekplorasi tampilan layar. Aspek psikologi berperanan sangat penting dalam kemudahan dan kenyamanan transfer informasi dari layar komputer kepada manusia sebagai pemakai dari sistem. Perancangan user interface atau tampilan layar yang baik makin terasa perlunya dalam dunia internet. Pada masa sekarang ada jutaan situs internet yang saling berlomba untuk berebut perhatian para pemirsa. Perkembangan seperti ini
7 mengakibatkan teknik perancangan layar tampilan komputer di situs internet menjadi hal yang sangat penting. Terlebih lagi Tauscher dan Greenberg (1997) pernah mengadakan penelitian mengenai pola cara seseorang mengunjungi kembali suatu situs yang pernah dikunjunginya. ternyata mengunjungi
Menurut penelitian mereka, 59% pengunjung
kembali situs yang belum lama dikunjunginya. Diduga
langkah ini disebabkan karena keinginan pengunjung untuk mengurangi overhead tenaga kognitif dan tenaga fisik seandainya harus mencari situs baru, dan kunjungan ini dilakukan hanya pada beberapa halaman saja dari situs yang dikunjunginya. Selanjutnya
pengunjung
cenderung
menambah
perbendaharaan
situs
yang
dikunjunginya. Penemuan Tauscher dan Greenberg ini makin meyakinkan pentingnya desain situs yang baik. Sekali suatu desain situs berhasil meraih simpati pengunjung, maka situs tersebut akan terus dikunjungi oleh pemirsa. Sebaliknya, apabila suatu situs dianggap kurang menarik oleh pengunjung, maka situs tersebut akan makin dijauhi oleh pengunjung. Menurut Lazarus dalam Fleckenstein (1992), ketertarikan seseorang secara emosi terhadap suatu hal, akan diawali oleh ketertarikannya secara kognitif, sehingga menurut Lazarus, apabila suatu situs mempunyai karakteristik desain yang bagus dari aspek kognitif, maka orang akan tertarik mengunjungi situs tersebut. Oleh karena itu, agar suatu situs menerima kunjungan yang tinggi, maka aspek kognitif dalam desain harus diberi perhatian yang baik oleh pembuat situs. Ada tiga aspek manusia yang mempengaruhi, yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek konatif. Aspek kognitif berkaitan dengan kemampuan orang untuk
8 mencipta. Aspek afektif berkaitan dengan kemampuan emosi. Aspek konatif berkaitan dengan kemampuan untuk berkehendak. Setiap aspek mempunyai cakupan masalah yang luas yang memerlukan penelitian mendalam. Penelitian ini memfokuskan diri pada aspek kognitif. Di dalam aspek kognitif ini terdapat berbagai macam faktor yang mempengaruhi, dan penelitian ini memfokuskan diri pada salah satu dari factor-faktor tersebut, yaitu keterbatasan kapasitas perhatian manusia.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan
latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan
sebelumnya maka diajukan masalah umum penelitian yaitu: bagaimanakah desain informasi di layar tampilan situs yang menarik perhatian pengguna dipandang dari aspek kognitif bidang keterbatasan perhatian penglihatan? Dalam studi ini situs dianggap “menarik perhatian pemirsa” jika situs tersebut lebih sering dan atau lebih lama dikunjungi oleh pengguna dibandingkan situs sejenis lainnya.
C. Pembatasan Masalah Informasi yang ditampilkan melalui media Internet ada berbagai macam variasi. Beberapa fasilitas komunikasi informasi di Internet yang populer antara lain adalah: 1).World Wide Web
9 World Wide Web (WWW) sering disebut sebagai " the Web ", adalah alat hiperteks untuk memberi kesempatan pemakai mencari dan menampilkan informasi berdasarkan kata-kata kunci. Web dikembangkan dari ide hiperteks. Hiperteks adalah suatu teks yang dapat dihubungkan dengan suatu teks lain. Contohnya, jika kita adalah pembaca informasi, mungkin ada kata atau frase yang ditandai dengan cara yang khusus, misalnya underline, bold atau italics. Dengan meng-klik kata khusus tersebut maka kita akan dibawa masuk ke dalam teks lain. Demikian seterusnya secara berjenjang. Metode seperti inilah yang disebut hiperteks, sedangkan metode transfernya disebut HTTP (Hypertext Transfer Protocol). Untuk membuat teksnya dipergunakan bahasa yang disebut HTML (Hypertext Markup Language). Untuk membaca hiperteks ini dipergunakan WWW browser yang antara lain adalah Netscape Communicator, Internet Explorer, Mosaic dan lain-lain. Agar WWW browser dapat menuju teks yang diinginkan dibantu oleh sistem pencarian lokasi yang disebut: URL (Uniform Resource Locator). 2). Surat elektronik (Electronic mail) Pemakai Internet dapat mengirimkan dan menerima pesan-pesan dari orang lain dalam Internet. Selanjutnya pemakai dapat mengirim dan menerima pesan-pesan dari orang-orang dari jaringan-jaringan yang lain, misalnya Compuserve atau MCI mail (yaitu jaringan-jaringan yang mempunyai hubungan dengan Internet). 3). Jaringan pemakai (Usenet)
10 Usenet adalah sistem kelompok diskusi dimana artikel-artikel didistribusikan ke seluruh penjuru dunia. 4). Layanan pemindahan berkas (File Transfer Protocol = FTP) FTP merupakan sistem yang menyediakan file-file untuk publik. Pemakai dapat mengakses sistem tersebut dengan menggunakan username bebas, yaitu username yang tidak perlu menggunakan password. Dengan FTP kita dapat memperoleh filefile secara gratis. 5). Mailing list Mailing list merupakan sistem yang mengirimkan pesan-pesan (dapat berupa artikel, berita atau topik yang lainnya) ke sekelompok orang. Setiap mailing list memiliki penanggungjawab masing-masing. 6). Buletin Board System (BBS) BBS merupakan tempat untuk menyimpan pesan-pesan dan file-file yang sesuai dengan topik yang ditentukan. Terdapat banyak BBS di seluruh dunia dan masingmasing memiliki penanggungjawabnya. 7). Chatting Chatting adalah suatu model komunikasi antar personal melalui jaringan internet. Fasilitas ini memungkinkan sekelompok orang “bercakap-cakap” melalui media internet tentang apapun. Dalam penelitian ini yang menjadi titik perhatian utama adalah World Wide Web. Karena media inilah yang paling luas dan paling sering diakses oleh masyarakat
11 umum. Perlu diketahui juga bahwa informasi yang ditampilkan melalui media World Wide Web meliputi berbagai macam jenis (Turban, 2000), antara lain adalah: 1). Search engine Search Engine adalah suatu perangkat lunak yang dipergunakan untuk melacak lokasi suatu World Wide Web berdasarkan suatu kata kunci yang ditentukan. Contoh search engine antara lain: Yahoo, Altavista, Excite dan lain-lain. 2). Portal Portal adalah suatu World Wide Web yang ditujukan untuk menginformasikankan sesuatu hal kepada sekelompok orang. Contohnya ialah situs Detik.com yang berupa portal terutama untuk berita-berita politik, kompas.com yang merupakan situs harian kompas dapat juga dikelompokkan kedalam jenis ini. 3). E-mall E-mall adalah suatu situs yang merupakan toko elektronik. Situs seperti ini menjual berbagai macam barang dengan menggunakan media elektronik. Contohnya ialah amazon.com, yang amat terkenal di seluruh dunia antara lain sebagai toko buku virtual. 4). Advertorial sites Advertorial site adalah suatu situs yang dibangun oleh suatu organisasi tertentu dengan tujuan untuk membantu meningkatkan citra atau pemasaran organisasi tersebut. Contohnya ialah www.microsoft.com.
12 5). Berita-berita Terdapat situs yang menyajikan berita bagi para pemirsanya. Ada situs yang memang mengkhususkan diri pada pemberitaan, misalnya situs www.kompas.com tetapi ada juga situs yang sebenarnya fungsi utamanya adalah hal yang lain, misalnya sebagai mesin pencari, tetapi juga menyajikan berita terkini yang bagus sehingga juga sering diakses oleh para pemirsa. Contohnya www.yahoo.com yang juga mempunyai sajian berita aktual terkini walaupun fungsi utamanya sebenarnya adalah mesin pencari. Penelitian ini berfokus pada situs yang menyajikan berita dari hari kesehari pada sajian informasinya. Situs tersebut dapat berupa situs yang tujuan utamanya menyajikan berita tetapi dapat juga situs yang fungsi utamanya lain tetapi yang juga menyajikan berita. Disadari bahwa pengunjung situs mempunyai berbagai macam motivasi, antara lain: melihat perkembangan politik dan ekonomi, hiburan, bisnis, membaca iklan, dan lain-lain. Penelitian ini tidak membedakan motivasi pengguna. Faktor-faktor yang membuat suatu situs menjadi favorit bagi pemakai antara lain adalah: 1). Faktor materi isi situs tersebut. 2). Faktor kognitif desain situs. 3). Faktor seni desain situs. 4). Faktor kemudahan diakses, misalnya karena nama situs mudah diingat.
13 5). Faktor kecepatan transfer data dari situs. Penelitian ini berfokus pada aspek kognitif. Diasumsikan bahwa situs berita favorit bagi seorang pemakai adalah situs yang memiliki nilai lebih pada kombinasi dari faktor-faktor di atas dibandingkan dengan situs lain. Di sisi lain juga harus diakui bahwa kombinasi tersebut dapat terdiri berbagai macam nilai bobot yang berbeda dari masing-masing faktor tersebut. Tidak selalu situs favorit mempunyai nilai bobot tertinggi pada faktor kognitifnya. Tetapi cukup dapat diterima bahwa pada situs favorit tersebut pastilah aspek kognitifnya setidak-tidaknya mempunyai nilai cukup baik. Tentu saja pada beberapa situs favorit aspek kognitifnya mempunyai nilai bobot sangat baik.
D.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memahami hubungan antara keterbatasan perhatian penglihatan sebagai sebuah aspek kognitif manusia dengan desain tampilan layar situs yang menarik perhatian pengguna. Melalui penelitian ini diharapkan akan dapat diperoleh metode desain layar tampilan yang nyaman dinikmati oleh para pengguna dari aspek kognitif. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan sumbangan kepada para pakar bidang Psikologi Teknologi dalam perancangan User Interface situs yang makin ramah baca. Selain itu diharapkan melalui penelitian ini akan dapat diperoleh suatu tolok ukur untuk dapat menilai desain tampilan layar yang baik bagi para
14 pembaca dari
dua buah situs internet yang sejenis,
misalnya kompas.com dan
jawapos.com.
E. Batasan Lingkup Penelitian
Penelitian ini tidak memperhitungkan masalah budaya. Tidak tertutup kemungkinan bahwa budaya mempengaruhi faktor-faktor yang mempengaruhi caracara perancangan User Interface. Untuk memahami pengaruh faktor budaya, penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut oleh mereka-mereka yang berminat mendalaminya.
F. Keaslian Penelitian Penelitian tentang desain tampilan layar yang sudah banyak dilakukan adalah di bidang aplikasi sistem informasi. Penelitian desain tampilan layar situs internet relatif masih belum banyak dilakukan. Penelitian yang sudah dilakukan biasanya mengenai suatu aspek tertentu tampilan layar saja, antara lain yang dilakukan oleh Ark, Dryer dkk (1998)
yang menemukan bahwa tata letak informasi di layar
mempengaruhi kecepatan seseorang untuk menemukan suatu informasi yang diinginkannya. Wright dkk (1997) menemukan bahwa warna memang mempengaruhi efektifitas tampilan layar. Koman (1996) menemukan bahwa animasi dapat
15 dipergunakan untuk menarik perhatian pemirsa kepada suatu informasi yang dianggap penting. Masalah navigasi diteliti oleh Andrew dkk yang membandingkan navigasi secara linier, scrolling dan hypertext. Tullis (1988) meneliti tentang kepadatan informasi di layar dan menemukan bahwa tingkat kepadatan 25% adalah yang terbaik. Penelitian-penelitian yang berkaitan dengan desain tampilan seperti yang dilakukan di atas umumnya menyoroti sebuah aspek tertentu dari masalah desain layar tampilan. Penelitian ini berusaha meneliti masalah desain layar tampilan situs secara komprehensif dari aspek kognitif. Berdasarkan teori tentang tiga macam keterbatasan perhatian yang dikembangkan oleh Wickens (1992) maka dikembangkan tiga macam cara mendesain tampilan layar yang dapat mengatasi tiga macam keterbatasan perhatian tersebut sehingga diharapkan hasil tampilan layar yang diperoleh akan efektif dari aspek kognitif di dalam menyampaikan informasi yang ingin disampaikan oleh perancang situs berita harian.
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Aspek Kognitif Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek kognitif dalam perancangan tampilan layar situs harian berita di Internet. Paradigma penelitian ini adalah bahwa teknologi harus disesuaikan dengan manusia dan bukan sebaliknya. Sebelum masa perang dunia ke dua, paradigma yang dipergunakan ialah bahwa manusialah yang harus menyesuaikan diri dengan teknologi (Sanders 1992) Dampak dari paradigma lama tersebut nampak dari banyaknya berbagai macam pelatihan intensif yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan pada waktu itu untuk melatih para karyawannya menggunakan teknologi yang ada. Tetapi dengan semakin rumitnya pengoperasian peralatan karena semakin majunya teknologi, maka paradigma tersebut diubah menjadi bahwa teknologilah yang harus disesuaikan dengan manusia. Untuk mendukung hal ini maka tentu saja sangat dibutuhkan peran ilmu psikologi.
Bidang teknologi yang dikaji pada
penelitian ini adalah teknologi informasi, khususnya bidang tentang interaksi antara manusia dan komputer. Di dalam bidang interaksi antara manusia dan komputer, salah satu masalah yang dipelajari adalah tentang bagaimanakah merancang suatu tampilan layar komputer yang user friendly. Masalah ini sudah lama dipelajari oleh para ahli bidang Interaksi Antara Manusia dan Komputer,
17 tetapi terutama di seputar aplikasi di bidang Sistem Informasi Manajemen. Yaitu aplikasi teknologi informasi untuk mendukung kegiatan administrasi suatu organisasi, yang sudah berkembang sejak sekitar tahun 1950. Perkembangan teknologi informasi yang pesat di bidang internet pada sekitar tahun 1990 memunculkan jenis aplikasi teknologi informasi baru yang sebelumnya belum ada, yaitu aplikasi yang berbasis web. Aplikasi teknologi informasi yang berbasis web ini mempunyai banyak perbedaan dengan aplikasi teknologi informasi di perusahaan. Aplikasi teknologi informasi di web dipergunakan terutama bukan untuk mendukung kegiatan administrasi di organisasi, akan tetapi dalam aspek yang sangat luas. Ada berbagai macam aplikasi teknologi informasi berbasis web antara lain untuk adpertensi, pendidikan, transaksi bisnis dan sebagainya termasuk aplikasi penayangan informasi berita harian. Hal ini mengakibatkan bahwa teknik penyajian informasi di layar tampilan komputer untuk aplikasi web berbeda dengan aplikasi desktop based. Tampilan layar aplikasi web lebih memerlukan yang berkarakteristik readers friendly dan bukannya user friendly. Tentu saja teori dan model yang sudah dikembangkan dalam bidang teknik pengembangan tampilan layar yang user friendly tetap dapat dipergunakan, tetapi ada banyak aspek dari karakteristik reader friendly yang harus dikembangkan secara berbeda dan terpisah. Selanjutnya dari berbagai macam penggunaan aplikasi web, penelitian ini mempelajari terutama aplikasi untuk penayangan informasi berita harian. Untuk merancang suatu tampilan layar situs berita harian
18 ada tiga hal mendasar yang menjadi aspek penting yaitu aspek isi (content) situs, aspek kognitif dan aspek seni. Penelitian ini mendalami aspek kognitifnya. Menurut Lazarus dalam Fleckenstein (1992), proses kognisi mengawali proses afeksi. Sehingga sesuai teori Lazarus, maka suatu situs yang memenuhi kaidahkaidah kognitif yang baik akan mampu menarik hati para pemirsa. Selanjutnya, di dalam psikologi kognitif dikembangkan teori tentang Pemrosesan Informasi Oleh Manusia (Human-Information Processing) (Wickens, 1992) Di dalam siklus pemrosesan informasi oleh manusia terdapat banyak aspek kognitif yang terlibat persepsi, memori, perhatian dan lain sebagainya. Penelitian ini mengkhususkan pengkajian pada aspek perhatian (attention) Selanjutnya aspek perhatian berkaitan dengan panca indera. Dari kelima panca indera, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan dan pengecapan, penelitian ini mendalami masalah keterbatasan perhatian dalam penglihatan. Selanjutnya berdasarkan teori keterbatasan penglihatan yang dikemukakan oleh Wickenss, maka dikembangkan suatu model teknik perancangan tampilan layar situs yang sesuai dengan ramburambu kognisi manusia. Diharapkan tampilan layar situs yang seperti ini akan nyaman dibaca oleh manusia. Sistematika kajian penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.
19
Gambar 1: Keterkaitan Paradigma Teori dan Model Penelitian Tentang Aspek Kognitif dalam Desain Situs di Internet.
20
B. Teknologi yang Ramah Guna Perkembangan teknologi yang sangat cepat sejak revolusi industri di Eropa pada abad ke delapan belas membuat perubahan secara revolusioner di bidang interaksi manusia dengan peralatan. Perancangan suatu mesin yang mengakomodasi batas-batas kemampuan orang pemakai mesin tersebut menjadi suatu hal yang mendesak harus dilakukan. Bidang yang meneliti dan mengembangkan hal ini disebut sebagai Human Factors. Meister di dalam Wickenss (1992) mendefinisikan Human Factors sebagai studi tentang cara orang melakukan suatu pekerjaan dalam suatu operasi yang menggunakan sistem manusia-mesin, dan pengaruh faktor perilaku dan nonperilaku terahdap pekerjaan tersebut. Sebuah kasus yang sering dikutip para ahli Human Factors sebagai contoh bukti pentingnya pengembangan peran Human Factor dalam perancangan mesin, terutama dalam hal penggunaannya, adalah kecelakaan di instalasi pembangkit listrik tenaga nuklir di Three Miles Island dekat Harrisburg, Pennsylvania di Amerika Serikat pada tanggal 28 Maret 1979. Diyakini oleh para ahli bahwa penyebab utama kecelakaan tersebut adalah karena terlalu banyak dan terlalu rumitnya panel peralatan yang harus ditangani oleh operator untuk menjalankan instalasi nuklir tersebut, sehingga tingkat kerumitannya melebihi kemampuan pemrosesan informasi yang dapat dilakukan oleh manusia. Peristiwa ini menjadi salah satu pendorong untuk semakin dikembangkannya Human Factors menjadi sebuah bidang yang akan mengembangkan suatu hubungan antara mesin dan manusia yang harmonis, sehingga mesin akan mampu bekerja secara maksimal
21
dengan manusia yang mengoperasikannya tetap dapat menjalankannya dengan nyaman. 1. Teknologi yang berorientasi manusia Sebelum masa perang dunia ke dua, perancangan suatu mesin dilakukan dengan paradigma bahwa manusialah yang harus menyesuaikan dirinya dengan mesin. Dengan demikian tekanannya adalah pada pelatihan, yaitu melatih orang agar dapat menyesuaikan diri dengan mesin yang akan dipergunakannya. Tetapi pengalaman pada perang dunia ke dua membuktikan bahwa terjadi banyak kasus di mana orang yang sangat terlatih sekalipun ternyata banyak membuat kesalahan pada waktu mengoperasikan mesin tersebut. Kasus tersebut berupa antara lain jatuhnya pesawat terbang yang setelah diteliti ternyata tidak ada kerusakan mesin sebelumnya. Dapat disimpulkan bahwa kecelakaan tersebut terjadi karena human error. Kenyataan ini mengakibatkan pemerintah Amerika Serikat memerintahkan para ahli psikologi ikut ambil bagian dalam melakukan penelitian untuk mengatasi kenyataan tersebut. Fakta lain yang juga disadari oleh para ahli adalah bahwa perkembangan teknologi yang sangat cepat ini mengakibatkan sistem kerja mesin menjadi semakin kompleks. Mesin terdiri dari semakin banyak elemen yang saling berinteraksi baik antar elemen di dalam mesin sendiri maupun juga antara elemen mesin dengan manusia. Masalah ini mendorong para perancang mesin untuk memikirkan dengan sungguh-sungguh tentang bagaimana membagi tugas antara mesin dan manusia di dalam pengoperasian suatu mesin. Untuk dapat membuat perancangan penggunaan mesin yang baik para
22
ahli perlu melakukan analisis yang rinci tentang kinerja orang dalam berbagai macam jenis pekerjaan, berbagai macam situasi, berbagai macam kelompok usia dan dalam berbagai macam parameter lainnya. Di lain pihak dengan semakin majunya teknologi maka komponen-komponen fisik mesin juga juga semakin maju dengan kurva berbentuk geometris. Misalnya perkembangan pertambahan kecepatan yang dapat dicapai oleh kendaraan, mulai dari kereta kuda, mobil sampai dengan pesawat ulangalik. Semakin tingginya temperatur yang harus diatur dalam sistem enerji, mulai dari suhu pembakaran arang sampai dengan suhu pembakaran enerji fusi nuklir. Berbagai macam hal inilah yang akhirnya mengakibatkan adanya perubahan paradigma, yaitu bahwa pada masa sekarang mesinlah yang harus disesuaikan dengan manusia. Paradigma inilah yang mendorong semakin meningkatnya intensitas keterlibatan pada ahli psikologi di dalam dunia teknologi, yaitu bahwa psikolog bersama teknolog harus bekerja sama di dalam menciptakan teknologi yang canggih tetapi tetap dapat dikendalikan dengan baik oleh orang yang menggunakannya. 2. Interaksi manusia dan komputer dalam situs Sejak diketemukannya komputer elektronik yang pertama pada tahun 1945 di Amerika Serikat, perkembangan teknologi informasi sampai saat ini sudah maju pesat sekali. Pada saat ini bahkan siswa Sekolah Dasar sudah diajar untuk mulai berinteraksi
dengan
komputer.
Tidak
seperti
pada
awal
mula
komputer
dikembangkan, pada waktu itu hanya orang-orang ahli saja yang menggunakan, pada masa sekarang pengguna computer terdiri dari anak-anak sampai orang tua, dan orang
23
yang berpendidikan rendah sampai dengan para ahli. Persentase penduduk dunia yang menggunakan komputer semakin hari semakin bertambah, selain karena tingkat pendidikan penduduk dunia yang semakin membaik, faktor yang lain adalah karena harga komputer yang semakin lama menjadi semakin murah. Hal ini mendorong ke arah semakin besarnya kebutuhan untuk merancang cara orang dapat berinteraksi dengan komputer dengan nyaman dan efektif. Suatu cara interaksi yang baik antara manusia dengan komputer akan memberikan banyak keuntungan, antara lain naiknya produktivitas pengguna komputer, berkurangnya human errors dalam melakukan pekerjaan, menurunnya tingkat stres orang dalam bekerja dan lain sebagainya. Pada sekitar tahun 1970 Moran (dalam Preece dkk, 1994), mengemukakan suatu konsep Man Machine Interface yang didefinisikan sebagai “semua aspek dari sistem yang mempunyai kontak dengan pengguna”. Istilah Human-Computer Interaction (HCI) mulai dipergunakan dan diperkenalkan pada sekitar tahun 1980 sebagai sebuah bidang studi yang baru yang lebih luas daripada sekedar hanya membuat rancangan tatap muka antara komputer dengan pengguna, melainkan juga mempelajari semua aspek yang terkait dengan interaksi antara manusia dengan komputer. Definisi HCI menurut Association Computing Machinery (ACM) adalah is a discipline concerned with the design, evaluation and implementation of interactive computing systems for human use and with the study of major phenomena surrounding them. Sehubungan dengan bidang yang dipelajari, maka seorang ahli HCI membutuhkan pengetahuan
24
yang luas dan mendalam
baik tentang
manusia maupun teknologi dan cara
keduanya berinteraksi satu dengan yang lain. Perkembangan dunia Internet yang sangat pesat pada era tahun 1990 membuka cakrawala baru dalam dunia HCI. Apalagi dengan sangat pesatnya aplikasi world wide web. Seperti yang sudah dijelaskan pada bab terdahulu mesin pencari Google mengklaim bahwa mesin tersebut memiliki daftar lebih dari 3 milyar halaman situs. Menurut mesin pencari Google pertambahan jumlah situs mencapai sekitar 50% pertahun. Sungguh suatu bilangan yang sangat besar. Terlebih lagi bila diingat bahwa dibalik sekian banyak halaman situs tersebut berputar sekian milyar dollar uang para pebisnis. Jelas bahwa hal ini juga menjadi tantangan yang besar bagi bidang HCI untuk memberikan dukungannya. Selama ini pengembangan HCI terutama adalah ditujukan untuk mendukung aplikasi sistem informasi manajemen di dalam organisasi. Baik organisasi yang mencari keuntungan seperti perusahaan, maupun juga organisasi yang tidak mencari keuntungan seperti organisasi pemerintah, organisasi lembaga swadaya masyarakat dan lain-lain. Pengembangan HCI pada bidang tersebut tentu saja penting, tetapi pengembangan HCI untuk mendukung situs juga tidak kalah pentingnya. Terlebih lagi, HCI di lingkungan situs jauh lebih bervariasi dan lebih kompleks dibandingkan dengan bidang system informasi manajemen. Tabel 1 memberikan beberapa perbedaan antara sifat aplikasi HCI di dunia situs dan sistem informasi desktop based.
25
Tabel 1: Perbedaan Tampilan Layar Situs dan Sistem Informasi desktop based No
Aspek
1
Jenis aplikasi
2
Waktu baca
3
Rutinitas
4
Motivasi
5
Grup
6
Informasi
7
Variasi
8
Thema
Sistem Informasi desktop based.
Situs (Web Based)
Aplikasi terutama adalah untuk Aplikasi sangat bervariasi mendukung pekerjaan di kantor antara lain untuk iklan, berita harian, sistem informasi perkantoran dsb. Layar tampilan dibaca untuk Layar tampilan dibaca dalam waktu yang lama karena waktu waktu yang cepat karena ingin untuk membaca cukup banyak. segera membaca situs yang lain. Rutin dibaca dari kesehari Ada kemungkinan dibaca karena berkaitan dengan hanya sekali dan tidak dibaca pekerjaan. Pengguna tidak lagi, bila dibaca lagi sering membutuhkan variasi sehingga pembaca ingin ada perubahan layar tampilan tidak perlu variasi sehingga tampilan perlu diubah-ubah. sering divariasi. Pengguna mempunyai motivasi Pengguna tidak ada motivasi untuk berusaha keras mampu harus mampu membaca layar membaca tampilan layar karena tampilan, bila terasa sulit kebutuhan kesuksesan dalam dibaca maka pengguna dengan pekerjaannya. mudah akan mencari sitsu lain. Layar tampilan yang sama Pembaca umumnya sendiri dan dibaca oleh sekelompok orang tidak dalam satu grup untuk dalam sebuah grup sehingga bisa saling belajar membaca dapat saling membantu bila layar tampilan. menemui kesulitan. Informasi yang ditampilkan di Informasi yang ditampilkan layar relatif tidak banyak seringkali padat. Pengguna tidak membutuhkan Pengguna membutuhkan variasi pada tampilan layar. variasi agar tertarik pada tampilan layar. User Friendly Reader Friendly
Perbedaan-perbedaan seperti tersebut di atas mengakibatkan pengembangan HCI untuk situs mempunyai banyak perbedaan dengan HCI untuk sistem informasi desktop based.
26
Pengembangan HCI untuk aplikasi situs mempunyai beberapa aspek yang harus dipertimbangkan yaitu: 1) Aspek kognitif Aspek kognitif mempertimbangkan kemampuan kognitif manusia dalam merancang suatu tampilan layar situs. Menurut Solso (1995), psikologi kognitif yaitu
bidang-bidang
memori, perhatian, kecerdasan buatan, kognitif saraf,
persepsi, pengenalan pola, representasi pengetahuan, imagery, bahasa, development psychology, berpikir dan formasi konsep dan kecerdasan manusia. Aspek yang akan dipelajari dalam penelitian ini ialah aspek perhatian. 2) Aspek isi situs Isi situs menjadi salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam perancangan tampilan layar. Situs yang berisi suatu berita menggunakan teknik perancangan yang berbeda dengan suatu situs yang mempromosikan suatu produk, dan berbeda pula dengan situs yang bertujuan untuk memberikan suatu pelatihan dengan sistem e-learning. 3) Aspek seni Perancangan suatu tampilan layar situs harus diakui mempunyai aspek seni yang harus dipertimbangkan juga. Penggunaan tata warna, animasi dan berbagai fasilitas variasi yang lain akan pasti membantu mendorong ke arah kesuksesan suatu situs.
27
Sampai saat ini pengembangan HCI untuk situs masih relatif belum terlalu banyak diteliti oleh
para ahli. Textbook yang memuat bahasan mengenai hal
tersebutpun masih jarang dijumpai.
C. Keterbatasan Pemberian Perhatian
Faktor manusia (human factors) sebagai suatu disiplin ilmu, lahir dari masalah perancangan peralatan yang dioperasikan oleh manusia selama Perang Dunia II (Sanders & McCormick, 1987) Masalah-masalah diseputar sensory-motor banyak menjadi bahan pembahasannya, misalnya masalah perancangan tampilan informasi penerbangan, pengendalian alat dan lain-lain. pengoperasian komputer oleh manusia
Masalah yang muncul dalam
sebenarnya merupakan perluasan dari
masalah faktor manusia seperti yang sudah dikembangkan tersebut. Perbedaannya adalah terletak pada masalah pengoperasian komputer oleh manusia yang banyak mengandung aspek kognitif, aspek komunikasi dan aspek interaksi, yang dalam pengembangan faktor manusia klasik tidak banyak dibahas. Dillon (1987) mengatakan bahwa pemahaman pemrosesan informasi oleh
manusia sangat
membantu seorang pemrogram di dalam merancang tampilan layar yang baik. Penelitian Dillon menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kemudahan pemrosesan informasi yang diperoleh dari layar adalah masalah "dangkal" dan "dalam"nya pengetahuan yang harus dicerna oleh pemirsa dari tata letak informasi yang ada di layar.
Istilah
"dangkal" dan "dalam" tersebut tentu saja adalah
28
pengertian yang hanya ada dalam bidang ilmu psikologi. Lebih lanjut Mayes dkk (1988) menemukan bahwa pemakai komputer cenderung tidak mempelajari isi dari menu yang ada pada tampilan layar, melainkan mereka hanya sekedar mengambil informasi yang dibutuhkan dari layar dan sesudah selesai membuangnya dan tidak ada usaha signifikan untuk mengingat. Para pengguna tersebut mengingat hanya informasi
seperlunya
saja,
sekedar
untuk
mampu
melakukan
pengenalan
(recognition) dan tidak nyata ada usaha untuk mengingat informasi yang banyak untuk tujuan menghafal. Penemuan Mayes dan kawan-kawan ini membawa kepada suatu pengertian bahwa perhatian seseorang kepada suatu layar tampilan komputer mengikuti suatu pola yang berhubungan dengan masalah keterbatasan pemberian perhatian dari seseorang. Oleh karena itu pemahaman mengenai cara aspek-aspek yang mempengaruhi keterbatasan pemberian perhatian oleh seseorang akan sangat membantu perancangan suatu desain tampilan layar yang mudah dipersepsi oleh manusia. Findlay dkk (1988) menyatakan bahwa dari aspek persepsi dan proses kognisi akan diperlukan berbagai macam trade off di dalam memilih berbagai macam fasilitas dalam rangka peningkatan kualitas tampilan layer, antara lain adalah trade off
antara
banyak material yang akan ditampilkan dan keruwetan layar,
mengandalkan memori pengguna dengan banyak alat pengingat yang perlu ditampilkan. Penelitian mereka membuktikan bahwa pemilihan akan hal-hal seperti di atas akan mempengaruhi kecepatan pengguna di dalam mengekplorasi tampilan layar.
29
1. Pemrosesan informasi oleh manusia Pada masa kini muncul suatu disiplin ilmu baru yang disebut "Interaksi Manusia-Komputer" (Human-Computer Interaction), yang didefinisikan sebagai "disiplin ilmu mengenai perancangan, evaluasi dan implementasi dari sistem komputer interaktif yang dipergunakan oleh orang dan studi tentang masalah-masalah yang berkaitan dengannya" (ACM, 1992) Ilmu Interaksi Manusia-Komputer ini adalah ilmu multidisiplin. Ilmu-ilmu lain yang menjadi pendukungnya antara lain adalah: 1) Ilmu komputer, yaitu perancangan aplikasi dan rekayasa antarmuka (interfaces) antara manusia dengan komputer. 2) Psikologi, yaitu aplikasi teori dari proses kognitif dan analisis empiris dari perilaku pemakai (user) 3) Sosiologi dan Antropologi, yaitu interaksi antara teknologi, pekerjaan dan organisasi. 4) Teknik Industri, yaitu masalah produk interaktif. Interaksi Manusia-Komputer membahas masalah unjuk kerja bersama antara manusia dan komputer yaitu antara lain masalah
struktur komunikasinya,
kemampuan manusia untuk menggunakan mesin, algoritma dan pemrograman perangkat lunak antarmuka, perancangan, implementasi dari antarmuka termasuk masalah untung rugi perancangan tatap muka tersebut. Jadi, disiplin interaksi manusia komputer mempunyai aspek ilmu, rekayasa dan aspek perancangan. Di dalam ilmu
30
ini, faktor psikologi mempunyai bobot yang penting. Hal ini adalah sesuai apa yang dikemukakan oleh Dillon (1987) yang mengatakan bahwa pemahaman pemrosesan informasi oleh
manusia akan sangat
membantu seorang pemrogram di dalam
merancang tampilan layar yang baik. Penelitian Dillon menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kemudahan pemrosesan informasi yang diperoleh dari layar adalah masalah "dangkal" dan "dalam"nya pengetahuan yang harus dicerna oleh pemirsa dari tata letak informasi yang ada di layar. Istilah "dangkal" dan "dalam" ini tentu saja adalah pengertian yang ada dalam ilmu Psikologi. Sebuah bidang ilmu Psikologi yang mendalami mengenai kemampuan berpikir manusia adalah Psikologi Kognitif. Pengertian kognisi adalah proses berpikir. Kognisi menunjuk kepada proses bagaimana manusia sampai memiliki pemahaman atas sesuatu hal, mengingat, mampu membangun suatu ide, memberi perhatian, waspada, bernalar, berimajinasi, memperoleh suatu ketrampilan (Solso, 1995) Psikologi Kognitif bermanfaat untuk meningkatkan kualitas desain layar tampilan melalui antara lain: memberikan pengetahuan mengenai apa yang dapat diharapkan dan tidak dapat diharapkan untuk dilakukan pengguna, mengidentifikasi dan menjelaskan keberadaan dan sebab dari masalah yang dihadapi pengguna dan memberikan peralatan dan metode yang dapat dipergunakan untuk membangun suatu layar tampilan sebagai peralatan antar muka yang nyaman dipergunakan. Psikologi Kognitif selanjutnya dikembangkan lebih luas menjadi model pemrosesan informasi oleh manusia (Human-Information Processing) Model pemrosesan informasi oleh
31
manusia mempunyai asumsi bahwa bahwa kognisi dapat dianalisis menjadi suatu urutan tahapan proses. Pada setiap tahap, suatu operasi tertentu yang unik dilakukan terhadap informasi yang diterima. Setiap tahap
menerima
masukan dari hasil
keluaran tahap sebelumnya. Menurut Wickens (1992), gambar pemrosesan informasi oleh manusia adalah seperti pada Gambar 2. Apabila suatu stimuli datang, maka dilakukan sensory processing oleh manusia dengan menggunakan modal yang dimilikinya, yaitu panca indera. Ada lima panca indera manusia
yaitu penglihatan, pendengaran, penjamahan, pengecapan dan
pembauan. Proses penginderaan manusia dilakukan terutama berturut-turut melalui penglihatan, pendengaran dan penjamahan. Dari ketiga buah indera tersebut yang paling dominan adalah penglihatan (Wickens, 1992) Oleh panca indera, informasi yang diterima disimpan dalam STSS (short term sensory store) STSS mempunyai tiga macam sifat: (1) tidak memerlukan perhatian untuk menyimpannya; (2) menyimpan informasi fisik dari stimuli; (3) cepat diterima tetapi juga cepat hilang, lama penyimpanan informasi di sini hanya berorde puluhan milidetik saja (Wickens, 1992); (4) kapasitas sangat terbatas; (5) kapasitas dapat ditingkatkan melalui teknik chunking dan (6) informasi baru menggantikan informasi yang lama. Selanjutnya informasi diteruskan ke susunan syaraf otak yang lebih tinggi yang mampu untuk melakukan pengenalan. Pada tahap ini dikatakan bahwa informasi tersebut dipersepsi oleh manusia.
Untuk melakukan persepsi
sudah diperlukan kemampuan
memberikan perhatian oleh manusia. Perhatian adalah suatu kemampuan manusia
32
Gambar 2 : Model Pemrosesan Informasi Oleh Manusia (Wickens, 1992)
33 untuk mengarahkan diri terhadap sesuatu hal dan menerima informasi dari hal tersebut dan memberikan tanggapan yang diperlukan. Kemampuan memberikan perhatian pada manusia mempunyai keterbatasan (Wickens, 1992) Hasil proses persepsi adalah pengenalan manusia terhadap informasi dari stimulus yang masuk. Pengenalan ini diperoleh dengan memanfaatkan informasi yang sudah ada di LTM (long term memory) LTM mempunyai sifat
(1) menyimpan informasi
berdasarkan fakta dan pengetahuan dari pengalaman; (2) berkapasitas besar; (3) waktu akses kembali (recall times) lambat; (4) informasi tersimpan melalui proses perulangan dan (5) proses lupa terjadi secara lambat. Selanjutnya proses persepsi ini adalah proses many-to-one mapping. Yaitu bahwa banyak informasi sejenis yang ada dalam LTM akan menghasilkan kesimpulan pada sebuah pengenalan terhadap informasi dari stimuli yang masuk. Tentu saja proses persepsi ini menggunakan working memory atau STM (short term memory) sebagai media kerjanya. Selanjutnya proses diteruskan dengan seleksi pemilihan keputusan oleh si manusia tentang tanggapan apakah yang akan dilakukan dengan stimuli yang masuk. Setelah membuat keputusan tentang jenis tanggapan yang akan dilakukan, maka keputusan dilaksanakan dalam
bentuk perilaku yang dapat diamati sebagai tanggapan yang
nampak atas stimuli yang diterima. Tanggapan ini selanjutnya mengakibatkan suatu umpan balik yang akan dapat menghasilkan suatu bentuk stimuli baru.
34 Tahap selanjutnya adalah eksekusi atas pemilihan tanggapan yang sudah diputuskan. Hasilnya adalah feedback si manusia terhadap stimuli yang diterima. Proses seleksi keputusan dan tanggapan maupun proses eksekusi tanggapan memerlukan perhatian, demikian juga pengendalian working memory. Gambar di atas menjelaskan bahwa perhatian merupakan aspek yang penting di dalam pemrosesan informasi oleh manusia. Perhatian mempunyai keterbatasan (Wickens, 1992). Keterbatasan perhatian manusia merupakan salah satu hambatan dalam pemrosesan informasi oleh manusia.
Perhatian didefiniskan sebagai
“konsentrasi dari usaha mental kepada alat pengindera atau kejadian mental” (Solso, 1995).
Penelitian atas topik perhatian mencakup lima aspek yaitu kapasitas
pemrosesan
dan
perhatian
selektif,
pengendalian,
pemrosesan
otomatis,
neurocognition dan kesadaran. Keterbatasan kapasitas pemrosesan dan perhatian selektif mengakibatkan hambatan struktural dalam pemrosesan informasi. Ada dua model yang mengusulkan lokasi terjadinya hambatan. Model tapis (Filter model) yang diusulkan Broadbent (dalam Solso, 1995) mengatakan bahwa pemrosesan informasi oleh manusia dibatasi oleh kapasitas saluran, dan hambatan tersebut terdapat pada tahap sebelum proses persepsi. Model kedua adalah model penyusutan (Attenuation model) oleh Treisman yang mengatakan bahwa tapisnya terletak antara sinyal dan analisis verbal. Menurut model penyusutan ada tapis yang mengatur penguatan ataupun penyusutan sinyal yang masuk. Suatu stimuli mempunyai ambang aktivasi yang berbeda dengan jenis stimuli yang lain.
35
Apabila dikaitkan dengan lima buah modal panca indera manusia, maka pada dasarnya masalah keterbatasan perhatian dapat dikelompokkan sesuai modalitasnya menjadi keterbatasan perhatian dalam penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, dan pengecapan. Penelitian ini berfokus pada keterbatasan perhatian dalam penglihatan dalam kaitannya dengan pengembangan suatu teknik desain tampilan layar situs yang baik dengan menggunakan pendekatan Wickens. Pendekatan Wickens dipilih karena pendekatan ini sederhana. 2. Keterbatasan dalam memberi perhatian Keterbatasan kapasitas perhatian manusia ini dapat dikelompokkan kedalam tiga kategori (Wickenss, 1992) sebagai berikut: a. Perhatian selektif. Karena keterbatasan dalam memberi perhatian, maka orang melakukan perhatian selektif. Tidaklah mengherankan apabila Mayes dkk (1988) menemukan bahwa pemakai komputer cenderung tidak mempelajari isi dari menu yang ada pada tampilan layar, melainkan hanya sekedar mengambil informasi yang dibutuhkan dari layar dan sesudah selesai membuangnya dan tidak ada usaha signifikan untuk mengingat. Para pengguna mengingat hanya informasi seperlunya, sekedar mampu melakukan pengenalan dan tidak untuk tujuan menghafal. Berkaitan dengan hal tersebut, sebuah hal penting yang harus diketahui untuk memahami sistem penglihatan oleh mata ialah bahwa hanya ada wilayah kecil yang mata kita dapat melihatnya secara detail, yang disebut fovea. Oleh karena itu mata
36 akan selalu berusaha meletakkan obyek pada daerah fovea yang sempit itu. Untuk mengikuti obyek tersebut mata bergerak secara pursuit, yaitu mengikuti obyek secara kontinyu, atau secara saccadic, yaitu mengikuti obyek secara diskrit. Dalam proses "saccadic" ada dua sifat penting yaitu proses pemindaian (scanning)
yang
menunjukkan transisi fiksasi visual dari satu bagian ke bagian lainnya, dan proses fiksasi itu sendiri. Fiksasi diartikan sebagai proses penetapan posisi. Proses fiksasi terdiri dari 3 macam hal yaitu lokasi , medan pandangan dan lama pandangan. Cara orang mengarahkan perhatiannya dipengaruhi faktor kognitif. Orang cenderung
mengarahkan perhatiannya kepada wilayah yang diharapkan akan
memberikan informasi terbanyak. Hal menonjol di lingkungan juga akan banyak mengambil perhatian, misalnya hal yang besar, cerah, berwarna-warni dan yang berubah-ubah (misalnya berkedip). Menurut penelitian Megaw dan Richardson (dalam Wickenss, 1992) orang cenderung mencari informasi dimulai dari pojok kiri atas. Ark dkk (1998) menemukan bahwa tata letak informasi di layar mempengaruhi kecepatan seseorang untuk menemukan suatu informasi yang diinginkannya. Lebih alami tata letak tersebut, informasi akan lebih mudah untuk dipahami orang. Seluas apakah mata kita dapat melihat? Kadang-kadang mata kita melihat secara luas untuk mengetahui keadaan sekitar, tetapi mata kita juga dapat melihat wilayah yang sempit untuk melihat secara detail. Untuk ini Mackworth (dalam Wickenss, 1992) mengemukakan UFOV (Useful field of view) sebagai daerah lingkaran seputar titik fiksasi asal informasi diambil.
37 Dalam penelitian Drury (dalam Wickenss, 1992) diketemukan bahwa apabila waktu yang diberikan lebih banyak maka kemungkinan mendeteksi sasaran yang diinginkan akan lebih besar. Tetapi peluang untuk ini tidak berubah secara linier, melainkan secara kuadratis. Tampilan grafik tersebut memberikan akibat bahwa ada periode waktu yang optimal bagi seorang operator untuk melihat pada layar pengamatan. Penyelidikan yang ekstensif pada model penglihatan menghasilkan kesimpulan berikut: 1) Efek dominan yang mempengaruhi waktu penglihatan adalah jumlah elemen yang ingin dilihat. Hal ini disebabkan karena sistematika penglihatan biasanya bersifat serial. 2) Jarak dan kerumitan obyek-obyek yang dilihat juga mempengaruhi proses penglihatan. 3) Apabila obyek yang harus dicari mempunyai dimensi yang lebih dari obyek-obyek lainnya, maka pencariannya akan lebih mudah. 4) Pencarian beberapa obyek akan lebih lama daripada pencarian sebuah obyek saja. 5) Pelatihan dalam penglihatan akan menghasilkan otomatisasi. Perlu diketahui juga bahwa orang biasanya melakukan pencarian terstruktur, oleh karena itu meletakkan obyek pada posisi yang tepat akan mempercepat pencarian. Orang akan cenderung
mengarahkan perhatiannya kepada wilayah yang
diharapkan akan memberikan informasi terbanyak. Hal-hal yang menonjol di sekitar
38 lingkungan juga akan banyak mengambil perhatian, misalnya hal-hal yang besar, cerah, berwarna-warni dan yang berubah-ubah (misalnya berkedip) Hal juga yang perlu dicatat adalah bahwa menurut penelitian Megaw dan Richardson (dalam Sanders & McCormick, 1993) orang cenderung mencari informasi dengan dimulai dari pojok kiri atas. Hal-hal yang mempengaruhi pemilihan perhatian adalah sebagai berikut: 1) Hal dominan yang mempengaruhi waktu penglihatan adalah banyaknya elemen yang harus dilihat. Hal ini disebabkan karena sistematika penglihatan biasanya adalah serial. 2) Jarak dan kerumitan obyek-obyek yang dilihat. 3) Ukuran obyek. Apabila obyek yang harus dicari mempunyai dimensi yang lebih dari oyek-obyek lainnya, maka pencariannya akan lebih mudah. 4) Pencarian beberapa obyek akan lebih lama dari mencari sebuah obyek saja. Perlu diketahui juga bahwa orang biasanya melakukan pencarian terstruktur. Oleh karena itu meletakkan obyek pada posisi yang tepat akan mempercepat pencarian. b. Pemrosesan penglihatan paralel. Adanya masalah keterbatasan dalam memberikan fokus perhatian adalah disebabkan karena adanya kemampuan pemrosesan paralel oleh manusia. Kemampuan pemrosesan paralel sebenarnya adalah hal yang baik bagi manusia, tetapi hal ini akan menjadi buruk apabila bersifat keharusan (mandatory) dan bukannya pilihan (optional)
39 Para ahli psikologi sepakat bahwa pemrosesan visual terdiri atas dua tahap, yaitu fase preatensi, dan fase focal attention. Fase preatensi adalah fase ketertarikan seseorang pada suatu obyek penglihatan (Wickens, 1992) Fase focal attention adalah proses ketika seseorang memusatkan fokus penglihatannya pada obyek. Kedua fase ini berhubungan dengan
penyimpan sensori jangka pendek. Pada manusia ada dua
macam penglihatan, yaitu penglihatan global dan penglihatan lokal. Penglihatan global lebih kuat dipersepsi daripada penglihatan lokal. Sebagai contoh, suatu deretan huruf T yang membentuk pola huruf F, maka orang tetap akan lebih cenderung melihatnya sebagai huruf F daripada huruf T. Antara bentuk global dan bentuk lokal tidak sama. Hal ini disebut konflik tanggapan. Penelitian membuktikan bahwa walaupun suatu obyek berada berdekatan dan hal ini membantu adanya pemrosesan paralel, tetapi hal ini tidak menjamin terselenggaranya pemrosesan paralel yang baik. Di lain pihak, kedekatan obyek juga dapat mengakibatkan adanya kebingungan penglihatan. Untuk menarik perhatian pemirsa pada sesuatu hal, dapat dipergunakan warna. Wright dkk (1997) mengatakan bahwa warna memang berpengaruh terhadap efektifitas tampilan layar. Pengaruh tersebut akan positif bila pemilihan warnanya tepat, sebaliknya apabila pemilihan warnanya salah, maka justru akan mengurangi efektifitas tampilan layar. Pemilihan warna ini perlu disesuaikan dengan selera para pemirsa. Di dalam mengatur warna, perlu diperhitungkan aspek persepsi manusia terhadap warna. Persepsi manusia terhadap warna antara lain dapat diterangkan
40 dengan model HSV (hue, saturation ,value) Hue adalah aspek panjang gelombang pembentuk warna, misalnya merah, biru. Saturation adalah tingkat kemurnian warna, sedangkan value adalah tingkat kegelapan warna. Terkait dengan value terdapat istilah brightness berkaitan dengan tingkat banyak cahaya yang dipergunakan untuk memancarkan warna tersebut. Van Laar (1988) melakukan penelitian untuk melihat hubungan corak warna, kuat pencahayaan dan kekentalan warna dalam kaitannya dengan tampilan informasi di layar. Ternyata yang paling kuat memberikan pembedaan adalah corak warna, diikuti oleh kuat pencahayaan dan terakhir adalah kekentalan warna. Menurut Wright dkk (1997) penggunaan warna dalam penampilan informasi mempunyai beberapa manfaat antara lain: 1) Pewarnaan target akan mempermudah dan mempercepat pengenalan obyek. 2) Warna dapat berfungsi sebagai alat untuk memperoleh preatensi. 3) Warna dapat dipergunakan sebagai alat pembuat redundansi informasi, selain dengan menggunakan bentuk, ukuran dan posisi. Beberapa catatan yang perlu diketahui bagi orang yang ingin menggunakan warna sebagai alat pemberi informasi adalah: 1) Untuk menghindari kebingungan sebaiknya warna yang dipilih tidak melebihi enam macam. 2) Warna tidak memberikan suatu gradasi. Bila tiga orang diminta mengurutkan warna, maka besar kemungkinan akan ada tiga macam urutan warna.
41 3) Suatu warna dapat dihubungkan dengan suatu sifat atau keadaan. Misalnya merah dengan kemarahan, hijau memberikan nuansa aman dan tenteram dan sebagainya. 4) Penggunaan warna yang tidak tepat akan berakibat justru menumbuhkan kebingungan pada subyek. 5) Corak warna lebih kuat efeknya daripada kuat pencahayaan. Koman (1996) menyatakan bahwa salah satu metode untuk meningkatkan kemampuan menarik perhatian pemirsa adalah dengan memanfaatkan animasi. Di dalam mengunakan teknik animasi, hal-hal yang perlu diperhitungkan dari obyeknya adalah warna, ukuran, warna latar belakang, loopingnya, transparansi dan teknik menghentikannya. Animasi yang baik akan sangat efektif untuk menarik perhatian pemirsa. c.Visual momentum. Penelitian Billingsley (dalam Wickens, 1992) menunjukkan bahwa orang akan mengalami kebingungan dan disorientasi ketika mereka mengamati dan berusaha memahami suatu urutan gambar grafik yang simbol dan labelnya tidak inkonsisten.
Fenomena seperti ini disebut Visual Momentum.
Keterbatasan ini pada dasarnya, adalah berkaitan dengan masalah daya ingat. Para perancang perangkat lunak komputer menyadari, bahwa orang mempunyai kemampuan terbatas dalam hal waktu untuk berinteraksi dengan komputer. Pada era Internet dengan teknologi hypertext
seperti sekarang ini masalah kemudahan
navigasi dalam penelusuran teks menjadi sangat penting. Dengan makin kompleksnya hypertext, maka seringkali para pemirsa menjadi bingung dalam menentukan posisi
42 dan orientasi dalam penelusuran. Hammond dan Allison (1987) menekankan bahwa makin kompleks hypertext, makin besar pula masalah navigasi yang dihadapi. Untuk mengatasinya Hammond dan Allison menyarankan untuk menggunakan suatu sistem metafor perjalanan untuk mengatasinya. Metode navigasi dapat
memakai cara
hypertext maupun scrolling. Masing-masing cara mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Andrew dkk (1988) membandingkan metode navigasi secara hypertext dan secara linear. Keuntungan sistem hypertext ialah bahwa bahwa navigasi dapat langsung diarahkan ke material yang sesuai dengan kebutuhan pemirsa. Kerugiannya ialah bahwa penelusurannya menjadi tidak linier, sehingga menyulitkan pemirsa apabila menginginkan untuk kembali ke posisi semula. Menurut Andrew dkk metode scrolling lebih baik untuk navigasi dibandingkan dengan hypertext. Namun demikian diakui bahwa metode hypertext memberikan penelusuran yang lebih cepat dibandingkan dengan scrolling. Metode scrolling adalah cara penelusuran teks secara linier. Halaman digerakkan halaman demi halaman. Dalam rangka meningkatkan kemampuan melakukan navigasi, metaphora spasial sangat penting dan berguna untuk dikembangkan. Gambaran bentuk matrik akan sangat membantu untuk menggambarkan karakteristik obyek yang juga bersifat matriks. Aplikasi spasial dalam perangkat lunak Lotus adalah salah satu bukti bentuk aplikasi hal tersebut. Dengan mouse yang dapat diarahkan kemanapun, maka hal ini memberikan kesan kepada pemakai seolah-olah dapat memanipulasi obyek di ruang tiga dimensi. Hal ini disebut sebagai DMI (Direct Manipulation Interface)
43 Dalam lingkungan basisdata, Cole (dalam Sanders & McCormick, 1993) menemukan bahwa cara penyimpanan model spasial ternyata juga efektif untuk dipergunakan. Model spasial adalah bentuk penggambaran suatu informasi dengan menggunakan metafora ruang. Hal ini disebabkan karena para pekerja sudah terbiasa melakukan penyimpanan data dengan mempergunakan model spasial. Searah dengan Cole dkk (dalam Sanders & McCormick, 1993) menemukan bahwa dalam unjuk kerja percobaan pencarian data, metode spasial adalah yang paling efektif dipergunakan. Oleh karena itu Henderson dan Card (dalam Sanders & McCormick, 1993) mengusulkan pemakaian istilah "pintu" dan "ruangan" selain jendela ("windows") untuk dipergunakan dalam operasi berkas. Mendukung kearah itu Knepp dkk (dalam Sanders & McCormick, 1993) merancang sistem pencarian tiga atau empat dimensi dalam masalah inventori (misalnya dalam kasus sekrup dimensinya adalah panjang, lebar, bentuk ulir dan bahan) Namun demikian pemakaian metode grafis bukannya tanpa kelemahan. Shneiderman (dalam Sanders & McCormick, 1993) menunjukkan bahwa petunjuk dengan grafis tidak selalu cukup dijelaskan, sehingga pemakai kadang-kadang salah interpretasi. Demikian juga menggunakan grafis banyak memerlukan ruang untuk menampilkannya. Selain itu cara memerintah dengan grafis dirasa justru lebih lambat bagi orang yang sudah terbiasa mengetik dengan cepat. Thomas dan Gould (dalam Sanders & McCormick, 1993) menemukan bahwa sistem pencarian berorientasi spasial, misalnya QBE (Query by example) lebih efektif
44 dipergunakan daripada perintah dengan tata bahasa yang kompleks. Durding dkk (dalam Sanders & McCormick, 1993) menekankan bahwa sebaiknya model spasial dari data perlu disesuaikan dengan mental set dari pengguna yang bersangkutan. Dalam penampilan informasi di layar, baik dengan label, simbol maupun orientasi, pengamat seringkali mengalami disorientasi. Ketika pengamat dibawa ke suatu menu yang berjenjang, seringkali pengamat lalu kehilangan orientasi dan tidak bisa kembali ke posisi semula. Untuk mengatasi masalah ini berkembang konsep visual momentum. Konsep ini diperoleh dari editor filem, intinya adalah cara membawa para pengamat/ penonton melihat potongan-potongan filem tanpa kehilangan pemahaman mengenai urutan filem yang dilihat. Hal yang sama juga berlaku dalam tampilan layar komputer. Ada dua hal dasar dalam pengembangan visual momentum (Wickenss, 1992) sebagai berikut: 1) Penggunaan representasi yang konsisten. Apabila suatu simbol sudah dipilih untuk menyatakan suatu arti atau maksud tertentu, maka simbol tersebut jangan dipergunakan untuk maksud yang lain. 2) Pergunakanlah transisi yang bertahap dan tidak sekonyong-konyong. Sebagai contoh, membawa seorang pemirsa ke suatu halaman tertentu situs, akan lebih baik bila terlebih dahulu dibawa ke halaman pertama situs tersebut. Agar pemirsa mempunyai orientasi tentang keberadaannya daalam situs tersebut. Beri penekanan pada jangkar, sebagai alat penuntun kepada urutan yang dikehendaki. Orang cenderung untuk menggunakan konsep konservatisme dan
45 memakai sistem jangkar di dalam mengintegrasikan informasi. Konservatif artinya ialah bahwa dalam merevisi hipotesis, orang tidak mengambil informasi dari data hasil observasi sebanyak yang seharusnya mereka lakukan. Demikian juga orang cenderung melakukan penjangkaran, yaitu bahwa kekuatan kepercayaan orang terhadap suatu hipotesis tergantung urutan mana yang terlebih dahulu dikenal. Hipotesis yang terlebih dahulu dikenal akan dipercayai lebih kuat daripada yang datang belakangan. Apabila informasi yang didapat diperoleh dari beberapa sumber, umumnya orang cenderung bias pada hal-hal yang menonjol. Keterbatasan dalam membagi perhatian, adalah berkaitan dengan masalah daya ingat. Bieber dkk (1997) mengatakan bahwa pada era hypermedia seperti pada masa sekarang, maka perancangan situs harus memanfaatkan semua kelebihan yang ada pada hypermedia. Namun demikian sistem navigasinya sebaiknya tetap sederhana. Oleh karena itu maka kesederhanaan navigasi menjadi salah satu syarat penting agar suatu situs menjadi situs yang disukai oleh para pemirsa. Para perancang perangkat lunak komputer menyadari, bahwa orang mempunyai kemampuan terbatas dalam hal waktu untuk berinteraksi dengan komputer. Termasuk dalam hal tersebut adalah manipulasi obyek tiga dimensi dalam komputer. Dalam rangka meningkatkan kemampuan orang berinteraksi dengan komputer, metafora spasial sangat penting dan berguna untuk dikembangkan.
Gambaran bentuk matrik akan sangat membantu
untuk menggambarkan karakteristik obyek yang juga bersifat matriks. Dengan mouse yang dapat diarahkan kemanapun, maka hal ini memberikan kesan kepada pemakai
46 seolah-olah dapat memanipulasi obyek di ruang tiga dimensi. Hal ini disebut sebagai DMI (Direct Manipulation Interface) Durding, Becker dan Gould (dalam Sanders & McCormick, 1993) menekankan bahwa sebaiknya organisasi spasial dari data adalah disesuaikan dengan mental set dari pengguna yang bersangkutan. Dalam penampilan informasi di layar, baik dengan label, simbol maupun orientasi, pengamat seringkali mengalami disorientasi. Ketika pengamat dibawa kesuatu menu yang berjenjang (multilevel menu), seringkali pengamat lalu kehilangan orientasi dan tak bisa kembali ke posisi semula.
Untuk mengatasi masalah ini berkembang konsep visual
momentum. Salah satu aspek dari Visual Momentum adalah waktu tanggapan (response time) Menurut Nielson waktu tanggapan sebaiknya tidak melebihi 10 detik. Bahkan apabila response time kurang dari 0.1 detik maka pengunjung akan dapat merasakan adanya kaitan langsung antara obyek yang dimanipulasi dengan gerakan yang dilakukannya. Apabila perasaan keterkaitan langsung itu tidak diperlukan, maka response time 1 detik masih dapat diterima.
D. Tampilan Visual yang Ramah Baca
Banyaknya situs di dunia internet mengakibatkan peran tampilan layar di situs menjadi sangat penting. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, teknik perancangan layar tampilan di dunia maya yang mempunyai thema ramah baca mempunyai cukup banyak perbedaan dengan teknik perancangan layar di dunia aplikasi desktop based
47 yang bertema ramah guna yang sudah banyak dipelajari oleh para ahli. Ada milyaran situs yang bersaing untuk meraih perhatian para pemirsa dari seluruh dunia. Ada dana trilyunan rupiah yang dipertaruhkan di sana. Oleh karena itu maka desain situs yang baik menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting. Suatu situs yang baik haruslah mampu menyampaikan informasi dengan efektif serta nyaman dibaca oleh para pemirsa. Beberapa penelitian yang sudah dilakukan antara lain oleh Erskine dkk (1997) yang dari penelitiannya menemukan bahwa perancangan suatu situs internet adalah content-driven atau dikendalikan oleh isi. Jadi menurut Erskine dan kawan-kawan, isi suatu situs akan menentukan bentuk rancangan tampilan situs. Karena menurut Erskine dan kawan-kawan, suatu situs pada dasarnya berisi artifak komunikasi yang biasa dipergunakan dalam lingkungan kerja yang sesuai dengan isi situs tersebut. Oleh karena itulah perancangan situs perlu dikembangkan melalui dialog yang melibatkan perancang situs yang biasanya seorang ahli komputer dan pengguna situs yang bidang kerjanya sesuai dengan isi situs yang dibuat. Berkaitan dengan hal ini maka Shneiderman (1997), berdasar hasil penelitiannya, memberikan sebagai berikut:
strategi
dalam rangka mengusahakan agar suatu tampilan situs sanggup
mampu menarik perhatian para pemirsa, pertama-tama perancang situs menentukan tujuan dari penayangan situs tersebut dan sekaligus juga pangsa pasarnya. Baru setelah itu perancang mulai menentukan obyek dan aksi yang akan ditampilkan dalam situs. Berdasarkan obyek dan aksi tersebut perancang memilih metafora yang
48 sesuai antara lain metafora buku, metafora encyclopaedia, metafora shopping mall dan lain lain. Setelah itu baru perancang menentukan metode aksi yang sesuai untuk dipakai, antara lain scrolling, linking atau zooming. Menurut penelitian Gould dan Grischowsky (dalam Sanders, & McCormick, 1993), membaca tulisan dari layar VDT (Video Display Terminal) adalah 20% - 30% lebih lambat daripada membaca tampilan di kertas hasil cetakan. Hal ini dikonfirmasikan oleh penelitian Wilkinson dan Robinshaw, juga penelitian Harpster dkk (dalam Sanders, & McCormick, 1993) Alasan untuk hal ini berkaitan dengan kualitas citranya. Citra pada layar komputer dibentuk dari ribuan pixel (picture elements) Ada berbagai macam kemampuan layar, antara lain 640 x 200, 1024 x 800, bahkan ada juga yang 2000 x 2000. Lebih tinggi resolusi layar, lebih baik kualitas citranya, dan lebih baik kualitas citra, lebih cepat pula proses pembacaannya. Tampilan citra tulisan pada layar sebaiknya tidak lebih kecil dari 7 x 9 matriks agar masih nyaman dibaca orang. Kualitas citra tersebut juga mempengaruhi jarak antara mata dengan citra. Jarak efektif antara mata dengan layar perlu lebih jauh daripada jarak antara mata dengan tampilan hardcopy. Menurut Mac Cormick (1993) jarak optimal adalah sekitar 45 cm. Beberapa penelitian lain, antara lain oleh Cushman (dalam Sanders, & McCormick,1993) menemukan bahwa citra gelap di atas latar belakang terang memberikan dampak yang lebih baik daripada sebaliknya. Selanjutnya menurut penelitian Nass dkk (dalam Sanders, & McCormick, 1993), kepribadian komputer
49 dapat disetarakan dengan kepribadian orang. Untuk menjadikan komputer mempunyai kepribadian yang semacam kepribadian orang dapat dilakukan dengan cara memberikan beberapa karakteristik sederhana kepada komputer. Selanjutnya menurut Nass dan kawan-kawan, orang akan memberikan tanggapan kepada komputer tersebut seperti memberikan tanggapan kepada orang. Selanjutnya Findlay dkk (1988) menyatakan bahwa dari aspek persepsi dan proses kognisi maka akan diperlukan berbagai macam trade off di dalam memilih berbagai macam fasilitas dalam rangka peningkatan kualitas tampilan layar. Antara lain adalah trade off antara banyak material yang akan ditampilkan dan keruwetan layar, mengandalkan memori pengguna dengan banyak alat pengingat yang perlu ditampilkan. Penelitian mereka membuktikan bahwa pemilihan akan hal-hal seperti di atas akan mempengaruhi kecepatan pengguna di dalam mengekplorasi tampilan layar. Mendukung hal tersebut, tidaklah mengherankan apabila Mayes dkk (1988) dalam penelitiannya menemukan bahwa
pemakai komputer
ternyata cenderung tidak
mempelajari isi dari menu yang ada pada tampilan layar, melainkan mereka hanya sekedar mengambil informasi yang dibutuhkan dari layar dan sesudah selesai membuangnya dan tidak ada usaha signifikan untuk mengingat. Para pengguna tersebut mengingat hanya informasi seperlunya saja, sekedar untuk mampu melakukan pengenalan (recognition) dan tidak nyata ada usaha untuk mengingat informasi yang banyak untuk tujuan menghafal.
50 Menurut penelitian Mayoll
dan kawan-kawan (dalam Wickenss, 1993),
faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan informasi antara lain adalah pertama ukuran huruf dan yang kedua adalah pengelompokan huruf yang tak sejenis walaupun ukurannya sama. Jadi menurut Mayoll, besar dan kecilnya huruf mempengaruhi efektifitas penyerapan informasi. Selanjutnya menurut Gronlund dan kawan-kawan (dalam Wickenss, 1993), posisi spasial data pada laporan mempengaruhi unjuk kerja rekognisi.
Lebih jauh lagi
Musen dan kawan-kawan (dalam Wickenss, 1993)
meneliti hubungan antara kata dengan warna dan juga antara bentuk dengan warna. Hasil yang diperoleh adalah bahwa efektifitas pengingatan
hubungan-hubungan
tersebut adalah tergantung pada fungsi yang ada antara yang hal-hal yang diingat, sedangkan menurut penelitian Seifert dan kawan-kawan (dalam Wickenss, 1993), penyerapan informasi yang berbentuk gambar memang lebih baik daripada informasi yang berbentuk kata, sekalipun kata tersebut sudah dalam ukuran yang optimal untuk mata. Suatu perancangan layar tampilan situs memang sangat penting sekali, hal ini dibuktikan oleh Tauscher dan Greenberg (1997) yang menemukan pola bagaimana seseorang mengunjungi kembali suatu situs yang pernah dikunjunginya. Menurut penelitian mereka, 59 persen pengunjung ternyata mengunjungi kembali situs yang belum lama dikunjunginya. Diduga langkah ini disebabkan karena keinginan pengunjung untuk mengurangi overhead tenaga kognitif dan tenaga fisik seandainya harus mencari situs baru, dan kunjungan ini dilakukan hanya pada beberapa halaman
51 saja dari situs yang dikunjunginya. Selanjutnya pengunjung cenderung menambah perbendaharaan situs yang dikunjunginya. Lama waktu pengaksesan situs juga perlu menjadi bahan pertimbangan para perancang situs. Nielsen (1996) menemukan bahwa waktu pengaksesan situs yang lebih dari 10 detik akan mengakibatkan pengunjung kehilangan perhatian. Nielsen memang menyarankan penggunaan multimedia untuk menarik perhatian para pemirsa. Namun demikian Nielsen mengingatkan bahwa multimedia membutuhkan volume berkas yang sangat besar. Oleh karena itu agar tidak mengecewakan para pemirsa, sebaiknya volume berkas ditayangkan apabila pengunjung akan melakukan downloading. Rata-rata rumah tangga sekarang menggunakan model yang berkecepatan 28.8 kb. Untuk itu berkas yang volumenya lebih besar dari 50Kb perlu diberi peringatan. Hal ini disebabkan karena menurut Nielsen pengunjung membutuhkan maksimum 10 detik untuk memperoleh tanggapan. Response time yang lebih dari 10 detik akan mengakibatkan pengunjung kehilangan perhatian. Menurut Nielsen manipulasi langsung atas obyek memerlukan response time maksimum 0.1 detik agar pengunjung dapat merasakan adanya kaitan langsung antara obyek yang dimanipulasi dengan gerakan yang dilakukannya. Apabila perasaan keterkaitan langsung itu tidak diperlukan, maka response time 1 detik masih dapat diterima.
52 1. Konsep perancangan layar tampilan Agar tampilan layar situs dapat secara efektif berhasil menarik perhatian pengunjung situs, maka perlu dikembangkan metode-metode untuk mengatasi masalah keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam pemberian perhatian oleh manusia. Untuk mengatasi masalah keterbatasan dalam memilih perhatian, maka informasi yang disajikan pada layar tampilan perlu disusun dalam suatu struktur yang baik. Struktur tata letak informasi yang baik haruslah memperhatikan faktor-faktor kepadatan informasi, cara pengelompokan informasi dan kompleksitas informasi, sedangkan untuk mengatasi masalah keterbatasan dalam memberikan fokus perhatian, maka perlu dikembangkan cara-cara penyorotan (highlighting) tepat atas informasi-informasi yang dipandang perlu diberi perhatian lebih daripada yang lain. Selanjutnya, untuk mengatasi masalah keterbatasan dalam membagi perhatian, maka cara yang efektif adalah dengan memberikan navigasi penelusuran situs kepada para pengunjung. Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan suatu tampilan layar situs: a. Pola penyajian informasi. Keberadaan perhatian selektif pada faktor manusia perlu dipertimbangkan dalam perancangan desain informasi pada layar tampilan. Berkaitan dengan hal tersebut, agar suatu informasi yang ditampilkan pada layar tampilan dapat dipersepsi dengan efektif oleh pemirsa, maka informasi yang ditampilkan di layar perlu diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan pemirsa
53 untuk memersepsi informasi tersebut sesuai dengan urutan prioritas kepentingan informasi yang ditampilkan. Hal ini penting karena Mayes dkk (1988) menemukan bahwa pemakai komputer cenderung tidak mempelajari isi dari menu yang ada pada tampilan layar, melainkan mereka hanya sekedar mengambil informasi yang dibutuhkan dari layar dan sesudah selesai membuangnya dan tidak ada usaha signifikan untuk mengingat. Para pengguna tersebut mengingat hanya informasi seperlunya saja, sekedar untuk mampu melakukan pengenalan (recognition) dan tidak nyata ada usaha untuk mengingat informasi yang banyak untuk tujuan menghafal. Selain hal tersebut, penemuan Ark dkk (1998) juga perlu menjadi bahan pertimbangan. Mereka menemukan bahwa tata letak informasi dilayar mempengaruhi kecepatan seseorang untuk menemukan suatu informasi yang diinginkannya. Lebih alami tata letak tersebut, lebih mudah untuk dipahami orang. Penelitian mereka menemukan bahwa gambar tiga dimensi dipersepsi lebih mudah dan lebih cepat daripada gambar dua dimensi, demikian juga tata letak model yang bernuansa seharihari lebih baik daripada tataletak yang formal. Selain itu Walsh (1996) juga menemukan bahwa desain style tampilan adalah penting. Oleh karena itu pemilihan style yang tepat adalah keharusan dalam desain. Pemilihan style pertama adalah berkaitan dengan pemilihan bentuk
font. Selanjutnya perlu ditentukan juga
karakteristik teksnya, yaitu spasi antar huruf, spasi antar kata, dekorasi teksnya, alignment vertikal dan horizontalnya, ketinggian baris dan terakhir indentasinya. Pengaturan tata letak huruf pada layar juga perlu dipertimbangkan.
54 Perancangan struktur tampilan layar perlu memperhatikan hal sebagai berikut: 1) Kepadatan (Density) Kepadatan total informasi yang ditampilkan pada layar dinyatakan dalam perbandingan antara karakter yang tertampil di layar dengan ruang yang tersedia. Pada layar dengan 80 kolom x 24 baris, berarti total tersedia 1920 ruang karakter. Penelitian menunjukkan bahwa waktu pencarian informasi (search time) akan bertambah bila kepadatannya juga bertambah. Hal yang sama adalah juga bahwa error pembacaan akan makin bertambah bila kepadatan bertambah. Menurut penelitian Tullis (1988) rata-rata kepadatan layar yang baik adalah sekitar 25%. Kepadatan yang lebih tinggi dari 40% sudah kurang baik. dikurangi antara lain dengan cara
Kepadatan
dapat
menggunakan singkatan, menggunakan format
dalam bentuk tabel, membuang kata-kata yang tak perlu dan lain lain. 2) Pengelompokan. Pengelompokan kolom akan lebih baik daripada pengelompokan masif. Dengan jumlah informasi yang sama, efektifitas pembacaan dengan menggunakan metode pengelompokan kolom akan lebih baik daripada (dalam Sanders &
metode masif. Tullis
McCormick, 1993) dalam penelitiannya menyarankan agar
ukuran sebuah kelompok tidak melebihi dua belas sampai empat belas huruf untuk ukuran lebar, dan enam sampai tujuh baris untuk ukuran ketinggiannya. Hal ini disebabkan karena waktu pencarian ditentukan oleh cacah kelompok dan ukuran kelompoknya. Lebih banyak cacah kelompoknya, maka akan lebih lama waktu
55 pencariannya. Demikian juga ukuran kelompok yang melebihi ukuran seperti yang dijelaskan di atas akan memberikan dampak waktu pencarian yang lebih lama. 3) Kompleksitas Tullis (1998) mendefinisikan kompleksitas sebagai tata letak item pada layar yang mengikuti suatu pola yang dapat diprediksi. Cara terbaik untuk mengurangi kompleksitas adalah dengan mengatur informasi pada suatu kolom-kolom terpisah. Menurut penelitian Wolf (dalam Sanders &
McCormick, 1993), informasi akan
lebih mudah ditangkap pengguna apabila disusun per kolom daripada per baris. b. Penekanan informasi. Oleh karena layar tampilan situs internet menampilkan informasi dengan sistem halaman, yaitu bahwa sekali tampil sekaligus satu halaman, maka pada halaman tersebut pada saat yang sama, sekaligus ditampilkan banyak informasi. Karena adanya karakteristik kemampuan pemrosesan paralel pada faktor manusia, maka hal di atas tersebut membawa dampak negatif antara lain terjadinya kebingungan dalam menangkap informasi pada pemirsa. Untuk mengatasi masalah ini
maka
perlu
dilakukan
tindakan
penyorotan
(highlighting)
(highlighting) dapat dilakukan dengan cara antara lain:
Penyorotan
menebalkan tulisan,
membalik warna, memberi warna, kedip/blinking, membuat simbol dan lain-lain.. Tujuan dari penyorotan adalah untuk melakukan preatensi dari pemirsa kepada halhal yang oleh perancang tampilan layar dianggap penting dan memberi bobot lebih daripada hal-hal yang kurang penting, sekaligus untuk mengurangi waktu pencarian. Menurut penelitian Fisher dan Tan (dalam Sanders & McCormick, 1993) pemberian
56 penyorotan hanya efektif bila hal tersebut dilakukan dengan tepat. Satu hal yang perlu dicatat, bahwa penyorotan dengan sistem kedip sebaiknya dihindari, karena sulit membaca citra/ tulisan yang berkedip dan dapat membingungkan. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan penyorotan antara lain adalah: 1) Pemilihan kode informasi yang tepat. Informasi dapat dikodekan dengan dua macam cara, yaitu dengan cara simbol dan cara verbal. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya sendiri sebagai berikut: a) Verbal. Kelebihannya adalah sesuai untuk menampilkan informasi yang volumenya banyak. Kekurangannya adalah lebih sulit dan lebih lama dibaca daripada simbol. b) Simbol. Kelebihan: (1) Cepat dibaca oleh pengguna. (2)
Sesuai untuk menampilkan informasi yang volumenya sedikit.
(3) Cepat dipahami oleh pengguna. (4) Lebih mudah diterima dalam situasi lingkungan yang dalam tekanan. Kekurangan: (1) Harus sesuai dengan apa yang digambarkan. (2) Simbol di budaya tertentu belum tentu sama pada budaya yang lain. (3) Apabila simbolnya banyak dan kecil bentuknya, akan sulit dibeda-bedakan.
57 Jadi secara ringkas, simbol (termasuk di dalamnya ikon) akan lebih efektif dipergunakan bila informasi yang disampaikan sedikit. Misalnya perintah "buka file", atau perintah "cetak file". Dengan catatan simbol yang dipergunakan haruslah sesuai dan yang sudah/mudah dipahami oleh orang, sedangkan untuk menyampaikan informasi yang volumenya besar, metode verbal lebih efektif untuk dipergunakan. Simbol terbaik yang dipergunakan sebaiknya adalah simbol yang paling baik menyatakan informasi yang akan disampaikan. Kesesuaian ini tergantung kepada dua hal: (1) apakah sudah terbentuk kesesuaian antara simbol dengan informasi yang disampaikan dan (2) apakah simbol tersebut mudah untuk dipelajari. Kriteria-kriteria untuk penggunaan simbol: i)
Recognition, yaitu bahwa simbol harus sudah atau akan dikenali oleh para
pemakai. ii) Matching, yaitu bahwa simbol yang dipergunakan harus sesuai dengan referensi yang disimbolkan. iii)
Preference, yaitu bahwa simbol yang dipergunakan sedapat mungkin dapat
disukai oleh para pemakai. 2) Pembuatan kode informasi yang tepat Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kode informasi dapat dinyatakan baik dengan kode verbal maupun kode simbol. Kode dapat dibuat dalam bentuk satu dimensi atau multi dimensi. Kode satu dimensi misalnya ialah dengan menggunakan dimensi warna untuk menyatakan sesuatu. Contohnya dalam lalu lintas, warna merah
58 berarti berhenti, kuning berarti persiapan dan hijau berarti boleh jalan, sedangkan pengkodean multi dimensi antara lain terdapat pula pada lampu lalu lintas yang dipasang dengan model berdiri. Pada lampu tersebut dipergunakan dua dimensi, yaitu warna dan posisi lampu. Posisi paling atas dan digabung dengan warna merah berarti berhenti. Posisi lampu tengah digabung warna kuning berarti persiapan. Posisi paling bawah digabung warna hijau berarti boleh jalan. Menurut penelitian Thomas (1964), dimensi yang paling gampang dikenali masyarakat adalah warna, selanjutnya bentuk geometris. Ark dkk (1998) menemukan bahwa gambar tiga dimensi dipersepsi lebih mudah dan lebih cepat daripada gambar dua dimensi, demikian juga tata letak model alami lebih baik daripada tata letak yang bersifat resmi. Beberapa jenis dimensi yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan intensitas kode untuk meraih preatensi (perhatian awal) yang lebih antara lain adalah: a) Warna. Orang akan efektif membedakan maksimal 9 macam warna. Bila dikombinasi dengan kejenuhan (misal merah tua dan merah muda) maka total akan mampu membedakan sekitar 24 jenis. Di dalam penggunaan sebaiknya jangan lebih dari 9 jenis. Menurut Matthew (dalam Sanders & McCormick, 1993) penggunaan warna yang terlalu ekstrim harus dihindarkan, misalnya merah dan biru.
59 b) Bentuk geometris. Orang mampu membedakan sekitar maksimal 15 jenis bentuk geometris. Di dalam penggunaannya sebaiknya jangan lebih dari 5. Cocok digunakan pada layar tampilan monitor. c) Inklinasi sudut. Orang mampu membedakan maksimal 24 jenis inklinasi sudut. Sebaiknya jangan menggunakan lebih dari 12. Cocok untuk maksud-maksud tertentu, misalnya menunjukkan arah. d) Ukuran bentuk. Orang mampu membedakan sekitar maksimal 6 ukuran bentuk. Di dalam penggunaannya sebaiknya jangan lebih dari 3 jenis ukuran. Gunakan hanya bila memang benar-benar cocok. e) Kecerahan (Brightness) Orang mampu membedakan sekitar maksimal 4 jenis. Di dalam penggunaan sebaiknya jangan lebih dari 2. Dari berbagai macam dimensi tersebut, yang paling efektif untuk menghasilkan pembedaan berturut-turut adalah warna, bentuk geometris, ukuran, alfanumeris, inklinasi dan kecerahan. Penggunaan bersama-sama dari dimensi-dimensi tersebut disebut pengkodean multidimensi. Heglin (dalam Sanders & McCormick, 1993) menyarankan agar penggunaan multidimensi tidak lebih dari 3 dimensi. Selain itu, tidak semua dimensi
60 dapat digabungkan satu dengan yang lainnya.
Di bawah ini adalah potensi
penggunaan dimensi yang mungkin menurut Heglin (dalam Sanders & McCormick, 1993): Tabel 2 : Kombinasi Dimensi 1 1 2 3 4 5 6
Alfanumeris Warna Geometris Sudut Bentuk Kecerahan
2 x
x x x x x
3
4
x
x
5 x x x
6 x x x
x
Metode mengkombinasi dimensi ada dua yaitu: 1) Kombinasi ortogonal. 2) Kombinasi jamak. Kombinasi ortogonal adalah dengan menggunakan kombinasi dua macam dimensi yang berbeda. Misalnya suatu simbol yang menggunakan 7 macam dimensi dan 5 tingkat kecerahan. Dengan kombinasi tersebut akan diperoleh 35 macam simbol yang berbeda. Teknik pengkombinasian dengan cara ortogonal ini dipergunakan bila diinginkan untuk membuat banyak macam symbol, sedangkan kombinasi jamak ialah bahwa dimensi dipergunakan secara jamak. Contohnya ialah lampu pengatur lalu lintas. Dimensi ketinggian lampu, lampu berhenti paling atas, lampu persiapan di tengah dan lampu berjalan paling bawah dikombinasi dengan warna merah kuning dan hijau. Pengkodean jamak seperti ini diperlukan untuk pengkodean informasi yang bersifat kritis.
61 Untuk membuat simbol yang baik, perlu dipenuhi karakteristik sebagai berikut: 1) Simbol tersebut harus mudah dideteksi. Misalnya hal-hal yang memang lebih penting harus diberi tanda yang lebih menyolok daripada yang kurang penting. 2) Simbol tersebut harus mudah dibedakan satu dengan yang lainnya. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, orang hanya mampu membedakan maksimal 9 macam warna. Pengkodean dengan warna yang lebih banyak dari 9 akan mempersulit pembedaan satu dengan yang lainnya. 3) Simbol tersebut sedapat mungkin mempunyai arti bagi usernya. Hal ini terkait dengan budaya seseorang. Suatu simbol yang mempunyai arti di suatu budaya, belum tentu mempunyai arti yang sama di budaya yang lain. c. Navigasi. Pemirsa layar tampilan perlu diberi tuntunan dalam memanipulasi layar. Salah satu hal yang perlu diketahui adalah masalah visual momentum. Pada waktu seseorang melihat suatu informasi, maka informasi tersebut akan disimpan didalam memorinya. Informasi yang tersimpan tersebut akan mempengaruhi mental orang itu, sehingga ketika orang tersebut melihat dan menangkap informasi selanjutnya, orang tersebut akan mengharapkan bahwa informasi yang masuk mempunyai hubungan dengan informasi yang sudah tersimpan. Apabila harapan ini terpenuhi maka informasi yang datang akan dapat diserap dengan cepat. Sebaliknya apabila informasi yang datang jauh berbeda dengan informasi yang sudah tersimpan, maka diperlukan waktu untuk penyesuaian mental orang tersebut agar dapat menangkap informasi yang datang dengan baik. Apabila informasi yang datang selanjutnya mempunyai isi
62 yang berbeda lagi, maka orang tersebut memerlukan waktu untuk penyesuaian lagi. Bila informasi yang ditangkap berturut-turut berbeda-beda, maka orang tersebut akan mempunyai kesulitan untuk menangkap rangkaian informasi yang datang dengan baik. Berkaitan degan hal ini, orang akan menjadi bingung atau disorientasi apabila melihat suatu rangkaian informasi, grafik misalnya, yang mempunyai simbol, label atau orientasi yang tidak konsisten.
Hal seperti ini dapat
terjadi pada menu
bertingkat yang dirancang oleh seorang programmer. Menurut Billingsley (dalam Sanders &
McCormick,
1993)
hal ini akan mengakibatkan user kehilangan
kemampuan untuk kembali ke titik asal dia mulai bekerja. Masalah Visual Momentum ini pada dasarnya adalah disebabkan karena keterbatasan daya ingat. Oleh karena kenyataan ini maka kepada pengguna perlu diberi navigasi penelusuran situs. Arahan yang perlu diberikan kepada user, tentu saja sebaiknya adalah arahan yang bukan hanya memungkinkan cara penelusuran satu macam jalan saja. Penelusuran harus dimungkinkan untuk dilakukan oleh banyak pemirsa sesuai dengan keinginan dan kepentingan masing-masing. Yang penting di sini adalah, bahwa melalui jalan manapun cara penelusuran yang akan dilakukan oleh pemirsa, semua jalan tersebut pada dasarnya adalah jalan hasil rancangan yang memang sudah dirancang olem perancang. Oleh karena itulah maka kepada para pemirsa layar tampilan perlu diberi tuntunan
dalam
memanipulasi
layar.
Maka
pada
layar
tampilan
perlu
diimplementasikan suatu sistem navigasi spasial yang baik. Hal ini disebut sebagai
63 DMI (Direct Manipulation Language) Beberapa rambu yang perlu dilakukan dalam memberikan navigasi antara lain adalah sebagai berikut (Preece dkk, 1994): 1) Ada representasi kontinyu dan konsisten dari obyek. 2) Manipulasi obyek dilakukan secara fisik dan bukannya dengan tata bahasa yang kompleks. 3) Operasi dapat dilakukan dengan cepat. 4) Transisi dilakukan secara bertahap, bukan dengan sekonyong-konyong dan dapat dikembalikan ke posisi semula. 5) Dilakukan penekanan pada jangkar sebagai alat penuntun kepada urutan yang dikehendaki. Jangkar petunjuk yang dibuat sebaiknya yang menyolok ("Highligt anchors") Jangkar petunjuk adalah suatu simbol yang tidak berubah pada semua tampilan kode informasi yang ditampilkan. Hal ini harus dilakukan agar pemirsa melakukan penelusuran layar sesuai dengan arahan yang dikehendaki oleh perancangnya. 6) Kompatibilitas. Kompatibilitas adalah hubungan kesesuaian antara stimuli dengan tanggapan yang diharapkan dari seseorang. Bahwa suatu simbol perlu disusun secara kompatibel adalah penting agar mudah diserap oleh orang yang menerima. Ada 4 macam kompatibilitas yang perlu diperhatikan sebagai berikut: a) Kompatibilitas konseptual. Kompatibilitas konseptual adalah tingkat korelasi antara simbol dan materi yang diasosiasikan dengan simbol tersebut.
64 b) Kompatibilitas gerakan, yaitu adalah menghubungkan antara gerakan pada tampilan dengan tanggapan yang sesungguhnya terjadi. Sebagai contoh, gerakan memutar searah jarum jam biasanya berarti ada tanggapan yang berupa pertambahan pada proses tanggapannya. c) Kompatibilitas spasial, yaitu hubungan antara simbol dan lokasi yang disimbolkannya. d) Kompatibilitas modalitas, yaitu bahwa suatu simbol akan lebih tepat disimbolkan dengan suatu indera tertentu daripada yang lainnya. Macam modal meliputi modal penglihatan, modal pendengaran, modal penciuman, modal perabaan dan modal perasaan. Gambar tentu saja paling efektif ditampilkan untuk modal penglihatan dengan tanggapan secara manual, sedangkan simbol verbal sebenarnya paling efektif bila menggunakan modal pendengaran dengan tanggapan modal suara. 2. Aspek perancangan tampilan visual Menurut Djunaedi (2001), untuk merancang suatu tampilan informasi di layar, ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu aspek substantif dan aspek prosedural. 1) Aspek substantif. Adalah aspek yang menyangkut isi dari tampilan. Berkaitan dengan aspek kognitif yang dibahas di depan, maka komponen yang termasuk dalam aspek ini ialah komponen strukturisasi informasi dan komponen penyorotan.
65 2) Aspek prosedural. Adalah aspek yang menyangkut mengenai proses penyajian informasi. Berkaitan dengan masalah kognitif di atas maka komponen yang termasuk dalam aspek ini adalah navigasi.
E. Landasan Teori 1. Kognisi mengawali afeksi. Mengenai hubungan kognisi dan afeksi,
ada dua pendapat yang sama
kuatnya. Pendapat pertama mengatakan bahwa kognisi mengawali afeksi. Pendapat ini didukung kuat oleh Lazarus. Pendapat kedua mengatakan afeksi mengawali kognisi. Pendapat ini didukung oleh Zajonc dan Hazel Markus. Jadi menurut Lazarus, suatu situs yang secara kognitif nyaman dipersepsi, akan mengakibatkan orang suka mengunjungi situs tersebut. Suatu situs yang secara kognitif baik, akan membuat orang tertarik mengunjungi situs tersebut. Teori Lazarus ini menjadi dasar penelitian ini, yaitu bahwa desain situs yang baik akan mengakibatkan orang mengunjungi situs tersebut. Faktor lain yang juga dapat mempengaruhi kunjungan ke situs antara lain adalah faktor popularitas situs, faktor budaya dan juga faktor manusia seperti jenis kelamin, latar belakang pendidikan dan motivasi. Penelitian ini berfokus kepada aspek kognitif desain situs. Indikasi ketertarikan seseorang pada suatu situs Internet dapat diukur dari dua faktor yaitu : 1) Frekuensi kunjungan.
66 Semakin sering seseorang mengunjungi suatu situs berarti semakin orang itu menyukai situs tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa frekuensi kunjungan seseorang kepada suatu situs menjadi salah satu indikator ketertarikan orang pada suatu situs. 2) Lama kunjungan. Semakin lama suatu situs dikunjungi berarti semakin orang menyukai situs tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa lama kunjungan seseorang kepada suatu situs menjadi salah satu indikator ketertarikan orang pada suatu situs. 2. Keterbatasan perhatian dalam penglihatan Dari berbagai macam aspek kognitif, penelitian ini berfokus pada aspek perhatian (attention) dari penglihatan. Wickenss (1992) mengatakan bahwa keterbatasan perhatian dalam hal penglihatan manusia ada 3 jenis, yaitu sebagai berikut: a. Keterbatasan dalam pemilihan. Sistem penglihatan oleh bola mata ternyata dilakukan hanya oleh suatu wilayah sempit yang disebut fovea. Oleh karena itu mata akan selalu berusaha meletakkan obyek pada daerah fovea yang sempit itu. Hal ini mengakibatkan manusia mempunyai keterbatasan perhatian dalam penglihatan. Penyelidikan yang ekstensif pada model penglihatan menghasilkan kesimpulan berikut: 1) Efek dominan yang mempengaruhi waktu penglihatan adalah jumlah elemen yang harus dilihat. Hal ini disebabkan karena sistematika penglihatan biasanya bersifat serial.
67 2) Jarak dan kerumitan obyek-obyek yang dilihat juga mempengaruhi proses penglihatan. 3) Apabila obyek yang harus dicari mempunyai dimensi yang lebih dari oyek-obyek lainnya, maka pencariannya akan lebih mudah. 4) Pencarian beberapa obyek akan lebih lama daripada pencarian sebuah obyek saja. 5) Pelatihan dalam penglihatan akan menghasilkan otomatisasi. Orang biasanya melakukan pencarian terstruktur, karena itu meletakkan obyek pada posisi yang tepat akan mempercepat pencarian. Orang cenderung mengarahkan perhatiannya kepada wilayah yang diharapkan akan memberikan informasi terbanyak. Hal-hal yang menonjol di sekitar lingkungan juga akan banyak mengambil perhatian, misalnya hal-hal yang besar, cerah, berwarna-warni dan yang berubahubah (misalnya berkedip) Perlu diketahui orang cenderung mencari informasi dengan dimulai dari pojok kiri atas tampilan layar. Hal-hal yang mempengaruhi pemilihan perhatian adalah sebagai berikut: 1) Hal dominan yang mempengaruhi waktu penglihatan adalah banyaknya elemen yang harus dilihat. Ini disebabkan karena sistematika penglihatan adalah serial. 2) Jarak dan kerumitan obyek-obyek yang dilihat. 3) Ukuran obyek. Apabila obyek yang harus dicari mempunyai dimensi yang lebih dari oyek-obyek lainnya, maka pencariannya akan lebih mudah. 4) Pencarian beberapa obyek akan lebih lama dari mencari sebuah obyek saja.
68 b. Keterbatasan pemberian fokus. Keterbatasan memberikan fokus perhatian disebabkan karena adanya kemampuan pemrosesan paralel oleh manusia. Kemampuan ini adalah hal baik bagi manusia, tetapi menjadi buruk apabila bersifat keharusan (mandatory) dan bukannya pilihan (optional) Pemrosesan paralel dapat mengganggu penyerapan informasi penting oleh manusia. Sangat mungkin terjadi bahwa informasi yang kurang penting justru memperoleh perhatian yang lebih daripada informasi yang penting. Untuk menarik perhatian pemirsa pada suatu informasi yang penting, dapat dipergunakan warna. Penggunaan warna dalam penampilan informasi mempunyai beberapa manfaat antara lain: 1) Pewarnaan target akan mempermudah dan mempercepat pengenalan obyek. 2) Warna dapat berfungsi sebagai alat untuk memperoleh preatensi 3) Warna dapat dipergunakan sebagai alat pembuat redundansi informasi, selain dengan menggunakan bentuk, ukuran dan posisi. Beberapa catatan yang perlu diketahui bagi orang yang ingin menggunakan warna sebagai alat pemberi informasi adalah: 1) Untuk menghindari kebingungan sebaiknya warna yang dipilih tidak melebihi enam macam. 2) Warna tidak memberikan suatu gradasi. Bila tiga orang diminta mengurutkan warna, maka besar kemungkinan akan ada tiga macam urutan warna. 3) Suatu warna dapat dihubungkan dengan suatu sifat atau keadaan. Misalnya merah dengan kemarahan, hijau memberikan nuansa aman dan tenteram dan sebagainya.
69 4) Penggunaan warna yang tidak tepat akan berakibat justru menumbuhkan kebingungan pada subyek. 5) Corak warna lebih kuat efeknya daripada kuat pencahayaan. Sebuah metode untuk meningkatkan kemampuan menarik perhatian pemirsa adalah dengan animasi. Di dalam mengunakan teknik animasi, hal-hal yang perlu diperhitungkan dari obyeknya
adalah warna, ukuran, warna latar belakang,
loopingnya, transparansi dan teknik menghentikannya. Animasi yang baik akan sangat efektif untuk menarik perhatian pemirsa. c.Keterbatasan pembagian perhatian. Keterbatasan ini pada dasarnya berkaitan dengan masalah daya ingat. Teknologi hypertext berguna untuk membantu mengatasi masalah ini. Tetapi dengan makin kompleksnya hypertext, seringkali pemirsa menjadi bingung dalam menentukan posisi dan orientasi dalam penelusuran. Makin kompleks hypertext, makin besar pula masalah navigasi yang dihadapi. Ketika pemirsa dibawa kesuatu menu yang berjenjang, seringkali pemirsa kehilangan orientasi dan tak bisa kembali ke posisi semula. Untuk mengatasi masalah ini ada beberapa hal yang perlu diketahui sebagai berikut: 1) Penggunaan representasi yang konsisten. Apabila suatu simbol sudah dipilih untuk menyatakan suatu arti atau maksud tertentu, maka simbol tersebut jangan dipergunakan untuk maksud yang lain. 2) Pergunakanlah transisi yang bertahap dan tidak sekonyong-konyong.
70 Sebagai contoh, membawa seorang pemirsa ke suatu halaman tertentu situs, akan lebih baik bila terlebih dahulu dibawa ke halaman pertama situs tersebut. Agar pemirsa mempunyai orientasi tentang keberadaannya daalam situs tersebut. 3. Teknik perancangan tampilan layar. Agar tampilan layar situs dapat secara efektif berhasil menarik perhatian pengunjung situs, maka perlu dikembangkan metode-metode untuk mengatasi masalah keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam pemberian perhatian oleh manusia. Untuk mengatasi
masalah keterbatasan dalam memilih perhatian, maka adalah perlu
informasi yang disajikan pada layar tampilan disusun dalam suatu struktur yang baik. Struktur tata letak informasi yang baik haruslah memperhatikan faktor-faktor kepadatan informasi, cara pengelompokan informasi dan kompleksitas informasi, sedangkan untuk mengatasi masalah keterbatasan dalam memberikan fokus perhatian, maka perlu dikembangkan cara-cara penyorotan (highlighting) tepat atas informasi-informasi yang dipandang perlu diberi perhatian lebih daripada yang lain (Sanders & McCormick, 1993) Selanjutnya, untuk mengatasi masalah keterbatasan dalam membagi perhatian, maka cara yang efektif adalah dengan memberikan navigasi penelusuran situs kepada para pengunjung. Dengan demikian ada 3 (tiga) subvariabel penting yang perlu diperhatikan dalam membuat desain tampilan layar yang baik, sebagai berikut: 1) Strukturisasi informasi. 2) Penyorotan.
71 3) Navigasi. Gambar 3 menunjukkan taxonomi penelitian tentang aspek kognitif dalam desain situs berita harian di internet dalam kaitannya dengan ilmu Psikologi Teknologi. 1) Strukturisasi Informasi Agar suatu informasi yang ditampilkan pada layar tampilan dapat dipersepsi dengan efektif oleh pemirsa, maka informasi yang ditampilkan di layar perlu diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan pemirsa untuk memersepsi informasi tersebut sesuai dengan urutan prioritas kepentingan informasi yang ditampilkan. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: a) Kepadatan (Density) Kepadatan total informasi yang ditampilkan pada layar dinyatakan dalam perbandingan antara karakter yang tertampil di layar dengan ruang yang tersedia. Pada layar dengan 80 kolom x 24 baris, berarti total tersedia 1920 ruang karakter. Penelitian menunjukkan bahwa waktu pencarian informasi (search time) akan bertambah bila kepadatannya juga bertambah. Hal yang sama adalah juga bahwa error pembacaan akan makin bertambah bila kepadatan bertambah. Menurut penelitian Tullis (dalam Sanders &
McCormick, 1993) rata-rata kepadatan layar
yang baik adalah sekitar 25%. Kepadatan yang lebih tinggi dari 40% sudah kurang baik. Jarak antar baris tulisan maupun jarak antar kolom tulisan harus cukup baik sehingga mudah dibaca. Kata-kata yang kurang penting tidak ada atau kalaupun ada hanya sedikit. Demikian juga elemen-elemen yang ditampilkan di layar tidak terlalu
72 banyak, jarak antar elemen juga tidak terlalu dekat. Kepadatan dapat dikurangi antara lain dengan cara menggunakan singkatan, menggunakan format dalam bentuk tabel, membuang kata-kata yang tak perlu dan lain lain. b) Pengelompokan Mengadakan pengelompokan akan lebih baik daripada tanpa pengelompokan. Pengelompokan kolom akan lebih baik daripada pengelompokan masif. Dengan jumlah informasi yang sama, efektifitas pembacaan metode pengelompokan kolom akan lebih baik. Menurut penelitian Wolf (dalam Sanders &
McCormick, 1993),
informasi akan lebih mudah ditangkap pengguna apabila disusun per kolom daripada perbaris. Tullis (1998)
dalam penelitiannya menyarankan agar ukuran sebuah
kelompok tidak melebihi 12 sampai 14 huruf untuk ukuran lebarnya dan 6 sampai 7 baris untuk ketinggiannya. Hal ini disebabkan karena waktu pencarian ditentukan oleh cacah kelompok dan ukuran grupnya. Lebih banyak cacah kelompoknya, maka akan lebih lama waktu pencariannya. Demikian juga ukuran grup yang melebihi ukuran seperti yang dijelaskan di atas akan memberikan dampak waktu pencarian yang lebih lama. Tata letak (lay out) informasi dimulai dari pojok kiri atas. Penyusunan kalimat yang baik adalah arah kolom (column wise) dan bukannya arah baris (row wise)
73
Gambar 3 : Taksonomi Penelitian Tentang Aspek Kognitif dalam Desain Situs Berita Harian di Internet dalam Ilmu Psikologi Teknologi
74 c) Kompleksitas Tullis (1998) mendefinisikan kompleksitas sebagai tata penempatan item pada layar yang mengikuti suatu pola yang dapat diprediksi. Kalimat-kalimat yang dipergunakan sederhana dan pendek. Selain itu Ark dkk (1998) menemukan bahwa tata letak informasi di layar mempengaruhi kecepatan seseorang untuk menemukan suatu informasi yang diinginkannya. Lebih alami tata letak tersebut, lebih mudah untuk dipahami orang. Penelitian mereka menemukan bahwa gambar tiga dimensi dipersepsi lebih mudah dan lebih cepat daripada gambar dua dimensi, demikian juga tata letak model ekologis lebih baik daripada tataletak reguler. Selain itu Walsh (1996) juga menyatakan bahwa pemilihan font yang bagus juga akan mempengaruhi kemampuan pemirsa untuk menyerap informasi. Ukuran huruf yang tepat juga penting, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Kombinasi jenis font maupun ukuran yang dipergunakan sebaiknya juga tidak terlalu banyak. Pola kombinasi penataan simbol dan tulisan sederhana sehingga judah dibaca. Ukuran huruf juga tepat, tak terlalu besar dan tak terlalu kecil. Jumlah macam warna yang dipergunakan sebaiknya tidak lebih dari lima buah. 2) Penyorotan Oleh karena layar tampilan menampilkan informasi dengan sistem halaman, yaitu bahwa sekali tampil sekaligus satu halaman, maka jelas pada satu halaman tersebut
pada saat yang sama sekaligus ditampilkan banyak informasi. Karena
adanya karakteristik kemampuan pemrosesan paralel pada faktor manusia, maka hal
75 di atas
membawa
antara lain dampak negatif terjadinya kebingungan dalam
menangkap informasi pada pemirsa. Untuk mengatasi masalah ini maka perlu dilakukan tindakan penyorotan (highlighting) Penyorotan (highlighting) dapat dilakukan dengan cara antara lain
menebalkan tulisan, membalik warna, memberi
warna, kedip/blinking, membuat simbol dan lain-lain. Tujuan dari penyorotan adalah untuk melakukan preatensi dari pemirsa kepada hal-hal yang oleh perancang tampilan layar dianggap penting dan membri bobot lebih daripada hal-hal yang kurang penting, sekaligus untuk mengurangi waktu pencarian. Menurut penelitian Fisher dan Tan (dalam Sanders & McCormick, 1993) pemberian penyorotan hanya efektif bila hal tersebut dilakukan pada dengan tepat. Satu hal yang perlu dicatat, bahwa penyorotan dengan sistem kedip sebaiknya dihindari, karena membaca citra/tulisan yang berkedip adalah sulit dan dapat membingungkan.
Wright dkk (1997) mengatakan bahwa
warna dapat dipergunakan sebagai teknik penyorotan yang efektif. Selain warna, Koman (1996) menambahkan bahwa animasi juga dapat dipergunakan sebagai alat penyorotan. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan penyorotan antara lain adalah: a) Pemilihan kode informasi Pemilihan kode informasi harus tepat, yaitu verbal ataukah simbol. Masingmasing memiliki kelebihan dan kekurangannya.
76 i) Verbal. Kelebihannya adalah sesuai untuk menampilkan informasi yang volumenya banyak. Kekurangannya adalah lebih sulit dan lebih lama dibaca daripada simbol. ii) Simbol. Kelebihannya adalah: aa) Cepat dibaca oleh pengguna. bb) Sesuai untuk menampilkan informasi yang volumenya sedikit. cc) Cepat dipahami oleh pengguna. dd) Lebih mudah diterima dalam situasi lingkungan yang dalam tekanan. Kekurangannya adalah: aa) Harus sesuai dengan apa yang digambarkan. bb) Simbol di suatu budaya belum tentu sama artinya pada budaya yang lain. cc) Apabila simbolnya banyak dan kecil bentuknya, akan sulit dibeda-bedakan. Kriteria-kriteria untuk penggunaan simbol. aa) Recognition. Yaitu bahwa simbol sudah atau akan dikenali para pemakai. bb) Matching. Yaitu bahwa simbol yang dipergunakan harus sesuai dengan referensi yang disimbolkan. cc) Preference. Yaitu bahwa simbol yang dipergunakan sedapat mungkin dapat disukai oleh para pemakai.
77 b) Pembuatan kode Pembuatan kode baik menggunakan simbol maupun verbal haruslah tepat. Beberapa parameter pembuatan kode yang bisa dipakai, sesuai dengan tingkat urutan efektifitas untuk membuat penyorotan ialah: i) Warna Cacah warna yang dipergunakan maksimal 5 macam. Warna sesuai dengan isinya, tidak terlalu ekstrim dan nyaman dipandang mata. Warna yang dipilih harus memperjelas informasi yang dinyatakan. Penebalan tulisan bermanfaat untuk penyorotan. ii) Bentuk Banyak jenis bentuk yang dipakai tidak lebih dari 5 macam. Bentuk juga harus mudah dibedakan satu dengan yang lain. Selain itu bentuk yang dipakai sedapat mungkin sudah dikenal oleh masyarakat (recognized), sesuai degan isinya (matched) dan sedapat mungkin yang disukai masyarakat (preference) iii) Ukuran Banyak ukuran yang dipakai tidak lebih dari 3 macam. Tidak terlalu besar maupun terlalu kecil. iv) Inklinasi Banyak inklinasi sudut yang dipakai tidak lebih dari 5 macam. v) Kecerahan Banyak jenis kecerahan dipakai tidak lebih dari 2 macam.
78 vi) Kombinasi Latar belakang terang dengan tulisan gelap akan lebih baik daripada sebaliknya. c) Variasi kode Untuk meningkatkan dampak penyorotan dapat dilakukan variasi-variasi pengkodean, antara lain dengan cara: i) Kombinasi kode Kode yang satu dapat dikombinasi dengan kode yang lain asal memberikan dampak menguatkan penonjolan informasi yang diinginkan. ii) Animasi kode Penambahan animasi berguna untuk menarik mata pemirsa kepada informasi yang dikehendaki. 3) Navigasi Untuk mengatasi keterbatasan di dalam membagi perhatian, pemirsa layar tampilan perlu diberi tuntunan dalam memanipulasi layar. Beberapa parameter yang perlu dipertimbangkan dalam memberikan navigasi antara lain adalah sebagai berikut: a) Alat navigasi Alat navigasi perlu mempunyai beberapa sifat yang diperlukan, antara lain: i) Manipulasi dilakukan secara fisis, bukan secara verbal. ii) Memakai simbol (ikon) yang umum dipergunakan oleh masyarakat. iii) Simbol navigasi ditampilkan secara cukup menyolok.
79 iv) Simbol navigasi tidak berubah. v) Mempunyai sifat kompatibel. Kompatibilitas adalah hubungan antara stimuli dengan tanggapan yang diharapkan dari seseorang.
Bahwa suatu simbol perlu
disusun secara kompatibel adalah penting agar mudah diserap oleh orang yang menerima. Kompatibilitas tersebut adalah: aa)
Kompatibilitas konseptual. Kompatibilitas konseptual adalah tingkat
korelasi
antara simbol dan materi yang diasosiasikan dengan simbol tersebut. bb) Kompatibilitas spasial. Yaitu hubungan antara simbol dan lokasi yang disimbolkannya. cc)
Kompatibilitas modalitas. Yaitu bahwa suatu simbol akan lebih tepat
disimbolkan dengan suatu
indera
tertentu daripada yang lainnya. Ada modal
penglihatan, modal pendengaran, modal penciuman, modal perabaan, modal perasaan. Gambar tentu saja paling efektif ditampilkan untuk modal penglihatan dengan tanggapan secara manual, sedangkan simbol verbal sebenarnya paling efektif bila menggunakan modal pendengaran dengan tanggapan modal suara. b) Proses navigasi i) Manipulasi dilakukan secara fisik, bukan secara verbal. ii) Proses transisi dilakukan secara bertahap. iii) Waktu tanggap pendek, sebaiknya tidak lebih dari 10 detik.. iv) Selalu dapat dikembalikan ke posisi semula. v) Bentuk alat navigasi direpresentasikan secara kontinyu dan konsisten.
80 vi) Posisi alat navigasi direpresentasikan secara kontinyu dan konsisten. vii) Warna alat navigasi direpresentasikan secara kontinyu dan konsisten. viii)Ukuran alat navigasi direpresentasikan secara kontinyu dan konsisten. ix) Kecerahan alat navigasi direpresentasikan secara kontinyu dan konsisten. x) Kompatibilitas gerakan, yaitu ada hubungan antara gerakan pada tampilan dengan tanggapan yang terjadi. 4. Kerangka Konseptual Pengaruh Kognitif Desain Terhadap Kunjungan. Kerangka konsep hubungan antara desain situs dan kunjungan adalah seperti Gambar 4. Variabel kognitif desain terdiri atas faktor struktur informasi, penyorotan dan navigasi. Variabel kunjungan ke situs terdiri dari 2 faktor yaitu frekuensi kunjungan dan lama kunjungan. Akan diteliti pengaruh desain situs atas kunjungan ke situs. Alat analisis yang akan dipergunakan adalah korelasi kanonik. Korelasi kanonik dipilih karena kemampuannya untuk menggabungkan faktor struktur informasi, faktor penyorotan dan faktor navigasi menjadi sebuah factor desain situs. Selain juga menggabungkan faktor frekuensi kunjungan dan lama kunjungan menjadi variable kunjungan ke situs. Selanjutnya akan diteliti juga apakah masing-masing faktor desain situs, yaitu struktur informasi, penyorotan dan navigasi mempunyai pengaruh yang keandalan maupun besarnya sama terhadap masing-masing factor kunjungan ke situs, yaitu frekuensi kunjungan dan lama kunjungan ke situs. Keandalan adalah berkaitan dengan tingkat signifikansinya dan besar adalah berkaitan dengan bilangan koefisien pengaruh masing-masing variable bebas terhadap variabel tergantung.
81
Gambar 4 : Kerangka Konseptual Pengaruh Kognitif Desain Terhadap Kunjungan
82 Selain aspek desain situs, sebenarnya masih ada faktor lain yang mempengaruhi kunjungan ke situs. Yaitu aspek isi (content) situs dan aspek seni desain situs. Suatu situs berita harian yang mempunyai isi informasi yang bagus akan lebih disukai daripada situs berita harian yang isi informasinya kurang bagus. Demikian juga suatu situs yang memiliki seni desain yang bagus akan membuat orang lebih menyukai situs tersebut disbanding dengan situs yang memiliki seni desain yang kurang bagus. Variabel-variabel lain yang juga akan mempengaruhi kunjungan ke situs adalah popularitas situs, faktor manusia dan juga budaya. Suatu situs yang sudah sangat popular akan membuat orang terdorong mengunjungi situs tersebut. Selain hal tersebut, faktor manusia seperti jenis kelamin, latar belakang pendidikan, usia, jenis pekerjaan, tingkat penghasilan, motivasi juga mempengaruhi kunjungan ke situs. Pria dan wanita kemungkinan mempunyai selera ketertarikan yang berbeda atas suatu situs. Seorang pemuda kemungkinan juga mempunyai selera ketertarikan yang berbeda dengan orang tua atas suatu situs. Demikian juga budaya. Suatu suku tertentu menyukai gambar-gambar atau warna-warna tertentu lebih daripada gambar-gambar atau warna-warna tertentu yang lain. Sehingga suatu situs yang mempunyai gambargambar dan warna-warna tertentu akan lebih disukai daripada situs lainnya. Penelitian ini berfokus pada mencari pengaruh aspek kognitif desain situs terhadap kunjungan ke situs. Bidang penelitian mengenai peran aspek kognitif dalam desain situs sampai sekarang belum banyak menjadi perhatian para perancang situs.
83
F. Hubungan Antara Masalah Penelitian dengan Hipotesis Penjelasan dibawah ini menunjukkan hubungan antara masalah penelitian yang sudah dikemukakan, hipotesis yang disusun dengan teori yang terkait. Lihat Gambar 7. Kolom pertama adalah Masalah Penelitian. Masalah yang diteliti adalah desain informasi dilayar tampilan seperti apakah yang menarik perhatian pengguna dipandang dari aspek kognitif manusia? Model desain seperti apakah yang dapat dipergunakan dalam merancang format tampilan layar yang mempermudah persepsi manusia terhadap informasi di layar tampilan situs internet? Kolom kedua adalah kolom yang menunjukkan landasan teori-teori terkait yang mendasari hipotesis. Kolom ketiga adalah hipotesis yang dinyatakan dalam bentuk hipotesis alternatif. Ada tujuh hipotesis hasil dari kombinasi tiga variabel tergantung dan empat variabel bebas. Ke tiga buah variabel tergantung adalah Kunjungan ke Situs, Frekuensi Kunjungan ke Situs dan Lama Kunjungan ke Situs. Variabel Frekuensi Kunjungan ke Situs dan variable Lama Kunjungan ke Situs sesungguhnya adalah subvariabel dari variable Kunjungan ke Situs. Ke empat buah variabel bebas adalah Desain Situs, Struktur Informasi, Penyorotan Informasi dan Navigasi. Variabel Struktur Informasi, Penyorotan Informasi dan Navigasi sesungguhnya adalah subvariabel dari variable Desain Situs. Ke tujuh buah hipotesis tersebut dapat dilihat pada diagram seperti pada gambar. Kolom keempat adalah kolom Sifat hipotesis.
84
Gambar 5 : Ringkasan Hubungan Permasalahan, Landasan, dan Hipotesis.
85
G. Hipotesis Berdasarkan kerangka teori yang telah diuraikan sebelumnya, maka diajukan hipotesis-hipotesis sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan positif antara desain informasi layar tampilan dengan kunjungan ke situs di internet. 2. Terdapat hubungan positif antara struktur informasi di layar tampilan dengan frekuensi kunjungan ke situs di internet. 3. Terdapat hubungan positif antara penyorotan informasi di layar tampilan dengan frekuensi kunjungan ke situs di internet. 4. Terdapat hubungan positif antara navigasi informasi di layar tampilan dengan frekuensi kunjungan ke situs di internet. 5. Terdapat hubungan positif antara struktur informasi di layar tampilan dengan lama kunjungan ke situs di internet. 6. Terdapat hubungan positif antara penyorotan informasi di layar tampilan dengan lama kunjungan ke situs di internet. 7. Terdapat hubungan positif antara navigasi informasi di layar tampilan dengan lama kunjungan ke situs di internet.
86 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis. Untuk melakukan pengujian tersebut perlu ditetapkan sampel (subjek penelitian), variabel yang diteliti, cara pengambilan data dan cara menganalisis data.
A. Subyek
Subjek penelitian adalah para pengguna Internet yang sudah berpengalaman melakukan akses di Internet setidak-tidaknya tiga bulan. Berumur antara 17 tahun sampai dengan 55 tahun. Responden dapat berjenis kelamin pria maupun wanita. Responden dapat berpendidikan tingkat apa saja. Latar belakang pekerjaan juga tidak menjadi prasyarat untuk menjadi responden. Yang penting adalah bahwa responden mempunyai pengalaman yang cukup di dalam hal surfing di dunia Internet. Diharapkan dengan pengalaman selama itu para responden akan mempunyai pengalaman membaca situsberita harian yang cukup untuk dapat menjawab pertanyaan kuesioner dengan baik.
Pemilihan subjek dilakukan dengan cara
purposive sampling. Jumlah responden sebanyak 315 orang yang berasal dari 14 lokasi pengumpulan data. Distribusi jumlah responden dari keempatbelas lokasi tersebut dapat dilihat pada halaman berikut.
87 Tabel 3 : Daftar Lokasi Asal Responden Jumlah Responden 14
No 1
Nama Unit Warnet De Java
Lokasi Jl. Samirono
2
Warnet Galileo
Jl. Kaliurang
9
3
Warnet Dolphin
Jl. Selokan Mataram
53
4
Warnet Gemini
Jl. Gejayan
47
5
Warnet Neptune
Jl. Godean
14
6
Warnet Nasa
Jl. Tentara Rakyat Mataram
2
7
Warnet Pasca Sarjana UGM
Bulaksumur
2
8
Warnet UPT Pusat Komputer
Jl. Pancasila 1
5
9
Warnet lain
Jl. Merpati
6
10
Staf dan pegawai Upt Puskom
Jl. Pancasila
21
11
Civitas Akademika STIE “YO”
Glagahsari
91
12
Civitas Akademika UKDW
Jl. Dr. Wahidin
12
13
Civitas Akademika STMIK “DB”
Jl. Ring Road Barat
21
14
Mahasiswa dan masyarakat lain
Yogyakarta
18
Jumlah responden
315
B. Variabel
1. Identifikasi variabel Variabel penelitian terdiri atas variabel-variabel seperti tercantum pada tabel sebagai berikut.
88
Tabel 4 : Identifikasi Variabel Posisi variabel Tergantung Bebas
Variabel Faktor Kunjungan ke Lama kunjungan situs Frekuensi Kunjungan Desain Situs di Strukturisasi Informasi Internet Penyorotan Informasi Navigasi Informasi
Kode Skala Y1 Rasio Y2 X1
Rasio Interval
X2 X3
Interval Interval
2. Definisi operasional Variabel “Lama Kunjungan ke Situs” (Y1) adalah lama waktu pengguna internet mengakses situs berita harian favoritnya dibanding dengan lama waktu mengakses seluruh situs berita harian di internet yang diaksesnya pada satuan waktu tertentu. Variabel
“Frekuensi Kunjungan ke Situs” (Y2) adalah jumlah ulangan
pengguna internet mengakses situs berita harian
favoritnya
dibanding dengan
banyak kali mengakses seluruh situs berita harian yang diaksesnya pada kurun waktu tertentu. Variabel “Kunjungan ke Situs” adalah gabungan multivariat dari kedua variabel di atas. Variabel bebas Desain Situs di Internet terdiri dari tiga variabel berikut: a. Strukturisasi informasi. Strukturisasi Infomasi (X1) adalah yang menjelaskan tentang pola perletakan informasi di layar tampilan. Strukturisasi Infomasi mempunyai tiga faktor sebagai berikut:
89 1) Faktor Kepadatan Informasi ialah faktor yang menunjukkan seberapa padat informasi yang ditampilkan di layar tampilan. Informasi yang terlalu padat akan kurang efektif diterima pengguna situs, demikian juga apabila informasinya kurang padat. Akan diukur sejauh mana tingkat kepadatan informasi yang ditampilkan di layar. Faktor ini diukur dengan skala interval. 2) Faktor Pengelompokan Informasi ialah faktor yang menunjukkan apakah teknik mengelompokkan informasi cukup sistematis. Teknik mengelompokkan informasi di layar tampilan akan mempengaruhi efektifitas penyampaian informasi. Akan diukur sejauh mana efektifitas metode pengelompokan informasi yang disajikan di layar tampilan. Faktor ini diukur dengan skala interval. 3) Faktor Kompleksitas Penataan Informasi ialah faktor yang menunjukkan tingkat kerumitan penataan informasi. Penataan informasi yang terlalu kompleks akan menurunkan efektifitas penyampaian informasi Akan diukur tingkat kompleksitas penataan informasi di layar tampilan. Faktor ini diukur dengan skala interval. Strukturisasi Informasi diukur dengan skala interval dengan cara menjumlah aljabar tiga buah faktornya. b. Penyorotan. Penyorotan (X2) terdiri dari beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah: 1) Faktor pemilihan kode yang tepat. Kode dapat berupa simbol mupun verbal. Ketepatan di dalam memilih jenis kode untuk menyatakan suatu informasi akan mempengaruhi efektifitas penyampaian informasi. Akan diukur ketepatan pemilihan
90 jenis kode yang dipilih oleh perancang untuk menyampaikan informasi tertentu yang ingin disampaikannya. Faktor ini diukur dengan skala interval. 2) Faktor pembuatan kode yang baik. Ada berbagai macam kode yang bisa dipilih oleh perancang untuk menyampaikan suatu informasi. Akan diukur ketepatan jenis kode yang dipilih untuk menyampaikan suatu jenis informasi tertentu yang ingin disampaikan oleh perancang situs. Faktor ini diukur dengan skala interval. 3) Faktor animasi. Animasi adalah suatu gambar atau tulisan yang bergerak. Animasi dapat digunakan sebagai alat untuk menekankan suatu informasi. Namun demikian penggunaan informasi yang kurang tepat justru membuat kebingungan pada penerima informasi. Oleh karena itu akan diukur ketepatan penggunaan animasi untuk penekanan suatu informasi yang dikehendaki oleh perancang situs. Faktor ini diukur dengan skala interval. Penyorotan diukur dengan skala interval dengan cara menjumlah aljabar tiga buah faktornya. c). Navigasi. Navigasi (X3) terdiri dari faktor : 1) Faktor alat navigasi. Pengguna perlu dituntun dalam penelusuran situs dengan menggunakan alat navigasi tertentu. Ada berbagai macam alat navigasi yang dapat dpergunakan. Akan diukur efektifitas pemilihan alat navigasi yang dilakukan oleh perancang situs.
91 2) Faktor proses navigasi. Teknik menuntun pemakai situs dengan alat navigasi ada berbagai macam cara. Akan diukur efektifitas kemudahan teknik penuntunan situs yang ada di layar tampilan. Navigasi diukur dengan skala interval dengan cara menjumlah aljabar dua buah faktornya.
C. Pengumpulan Data 1. Instrumen Untuk pengumpulan data penelitian disusun sebuah instrumen pengumpulan data. Instrumen pengumpulan dalam data bentuk akhir yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran 8. Seperti yang dapat dilihat pada Lampiran 1, pengukuran variabel tergantung dilakukan dengan menggunakan lima pertanyaan sebagai berikut: Tabel 5 : Daftar Pertanyaan Pengukuran Variabel Tergantung No 1 2 3 4 5
Satuan Pertanyaan Jawaban Berapa jeniskah situs berita harian yang anda akses rata-rata Buah tiap hari? Berapa kalikah rata-rata tiap hari anda mengakses tiap Kali situsnya? Berapa jamkah rata-rata anda mengakses tiap jenis situs Jam harian berita perhari? Berapa kalikah rata-rata tiap hari anda mengakses situs Kali harian berita favorit anda? Berapa jamkah rata-rata anda mengakses situs harian berita Jam favorit anda perhari?
Dari kelima pertanyaan tersebut dihitung bilangan sebagai berikut:
Kode P1 P2 P3 P4 P5
92 a.
Banyak situs berita harian diakses tiap hari (J1) adalah jawaban pertanyaan
nomor satu (P1) dikalikan dengan jawaban pertanyaan nomor dua (P2). b.
Banyak jam mengakses situs berita harian
tiap (J2) hari adalah jawaban
pertanyan nomor satu (P1) dikalikan jawaban pertanyaan nomor dua (P2) dikalikan jawaban pertanyaan nomor tiga (P3). c.
Banyak jam mengakses situs berita harian favorit tiap hari (J3) adalah jawaban
pertanyaan nomor empat (P4) dikalikan jawaban nomor lima (P5). d.
Frekuensi Kunjungan ke Situs Favorit (J4) adalah jawaban pertanyaan nomor
empat (P4) dibagi dengan banyak situs berita harian diakses tiap hari (J1). e.
Lama Kunjungan ke Situs Berita harian Favorit (J5) adalah banyak jam
mengakses situs berita harian favorit tiap hari (J3) dibagi dengan banyak jam mengakses situs berita harian tiap hari (J2). Untuk mengukur tergantung perhitungannya sebagai berikut: a.
Lama Kunjungan ke Situs (Y1) adalah lama kunjungan ke situs favorit perhari
(J5) dibagi dengan banyak jam mengakses semua situs harian berita per hari (J2). Jadi satuan Lama Kunjungan ke Situs (Y1) adalah persen. b.
Frekuensi Kunjungan ke Situs (Y2) adalah frekuensi kunjungan ke situs favorit
perhari (J4) dibagi dengan frekuensi kunjungan ke semua situs harian berita per hari (J1). Jadi satuan Frekuensi Kunjungan ke Situs (Y2) adalah persen. Metode persen dipilih dengan asumsi bahwa besar bilangan frekuensi ataupun lama kunjungan ke situs favorit akan kurang bermakna tanpa dibandingkan dengan
93 frekuensi ataupun lama total pemakai mengakses semua situs berita harian yang diaksesnya. Untuk mengukur variabel bebas digunakan 59 (lima puluh sembilan) pertanyaan dengan distribusi seperti pada Lampiran 4. Untuk mengukur Strukturisasi Informasi digunakan 20 buah pertanyaan. Dari 20 buah pertanyaan tersebut sebanyak 6 buah pertanyaan digunakan untuk mengukur faktor Kepadatan Informasi, 7 buah pertanyaan digunakan untuk mengukur faktor Pengelompokan Informasi dan 7 buah pertanyaan sisanya digunakan untuk mengukur faktor Kompleksitas Informasi. Nomor-nomor pertanyaan yang digunakan tersebut dapat dilihat pada Lampiran 4. Daftar pertanyaan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 8. Untuk mengukur Penyorotan digunakan 23 buah pertanyaan. Dari 23 buah pertanyaan tersebut sebanyak 6 buah pertanyaan digunakan untuk mengukur faktor Pemilihan Kode, 11 buah pertanyaan digunakan untuk mengukur faktor Pembuatan Kode dan 6 buah pertanyaan sisanya digunakan untuk mengukur faktor Variasi Kode. Nomor-nomor pertanyaan yang digunakan tersebut dapat dilihat pada Lampiran 8. Untuk mengukur
Navigasi digunakan 16 buah pertanyaan. Dari 16
buah pertanyaan tersebut sebanyak 8 buah pertanyaan digunakan untuk mengukur faktor Alat Navigasi dan 8 buah pertanyaan digunakan untuk mengukur faktor Proses Navigasi. Nomor-nomor yang digunakan tersebut dapat dilihat pada Lampiran 8. 2. Prosedur
94 Penelitian ini subjeknya adalah semua pengguna internet yang berusia antara 17 sampai dengan 55 tahun. Pemilihan jangkauan umur ini didasarkan pada perkiraan usia orang yang aktif membaca berita harian. Umur 17 tahun adalah awal orang mulai dianggap dewasa dan umur 55 tahun adalah usia orang memasuki batas pensiun. Pada tahap pertama kuesioner yang disusun disebarkan kepada para responden yang memenuhi syarat. Responden ujicoba berasal antara lain dari pegawai kantor, mahasiswa dan pengguna internet yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jumlah responden 44 orang.
Berdasarkan hasil kuesioner dilakukan perbaikan pada
kuesioner. Selanjutnya kuesioner hasil perbaikan dibagikan kepada subjek penelitian yang memenuhi kualifikasi. Akhirnya diperoleh sejumlah 315 responden yang datanya layak untuk diolah. Wawancara personal juga dilakukan kepada beberapa responden untuk mendengar langsung pengamatan subjek terhadap materi penelitian. 3.Analisis uji coba instrumen Analisis ujicoba instrumen dilakukan untuk menguji validitas konstrak dan reliabilitas instrumen. Validitas instrumen dalam penelitian ini adalah validitas isi dan validitas konstrak. Validitas isi disusun berdasarkan teori yang diperoleh dari kajian teoritis yang ada. Validitas isi tersebut dapat dilihat dari kisi-kisi yang ada. Pengujian validitas konstrak dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SPS (Seri Program Statistik) yang dikembangkan oleh Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih, modul Analisis Butir. Perangkat lunak SPS ini akan melakukan perhitungan korelasi antara tiap butir pertanyaan dengan total untuk tiap faktor.
95 Berdasarkan korelasi tersebut ditentukan butir pertanyaan yang sahih dan yang gugur pada α=10%. Selanjutnya berdasarkan butir pertanyaan yang sahih dilakukan uji kesahihan faktor konstrak, yaitu untuk melihat sumbangan efektif tiap faktor terhadap instrumen . Reliabilitas instrumen dihitung dengan teknik Hoyt. a. Instrumen Strukturisasi Informasi. Pada tahap pertama instrumen ini terdiri dari 22 buah pertanyaan yang terdiri dari 3 faktor yaitu sebanyak 6 pertanyaan untuk faktor Kepadatan Informasi, 7 pertanyaan untuk faktor Pengelompokan Informasi dan 9 pertanyaan untuk faktor Kompleksitas Informasi. Setelah dilakukan ternyata sebanyak 6 pertanyaan untuk faktor Kepadatan Informasi semuanya sahih, 7 pertanyaan untuk faktor Pengelompokan Informasi semuanya sahih. Dari 9 pertanyaan untuk faktor Kompleksitas Informasi sebanyak 2 pertanyaan gugur dan 7 buah pertanyaan sahih. Pada analisis butir untuk mempermudah proses analisis Strukturisasi Informasi dinamakan V111, faktor Kepadatan Informasi dinamakan faktor V1111, faktor Pengelompokan Informasi dinamakan faktor V1112 dan faktor Kompleksitas Informasi dinamakan faktor V1113. Pertanyaan yang gugur dapat dilihat pada Lampiran 2 halaman 203. Hasil perhitungan koefisien reliabilitas (rtt) untuk faktor Kepadatan Informasi adalah 0,728 dengan tingkat signifikansi p = 0,000. Jadi sangat andal. Hasil perhitungan koefisien reliabilitas (rtt) untuk faktor Pengelompokan Informasi adalah 0,763 dengan tingkat signifikansi p =0,000. Jadi sangat andal. Hasil perhitungan reliabilitas (rtt) untuk faktor Kompleksitas Informasi adalah 0,735 dengan tingkat
96 signifikansi p =0,000. Jadi sangat andal. Selanjutnya hasil perhitungan koefisien nilai reliabilitas (rtt) untuk
Strukturisasi Informasi adalah 0,864 dengan tingkat
signifikansi p =0,000. Jadi sangat andal. Hasil analisis terangkum berikut: Tabel 6 : Rangkuman Hasil Ujicoba Instrumen Strukturisasi Informasi Faktor Kepadatan Informasi Pengelompokan Informasi Kompleksitas Informasi Total
Jumlah 6 7 9 22
Sahih 6 7 7 20
Gugur Reliabilitas 0 0,728 0 0,763 2 0,735 2 0,864
Hasil korelasi faktor terhadap konstrak dan perhitungan sumbangan efektif faktor-faktor terhadap konstrak adalah seperti tabel berikut : Tabel 7 : Rangkuman Hasil Perhitungan Korelasi Dan Sumbangan Efektif Faktor Terhadap Konstrak Strukturisasi Informasi Faktor Kepadatan Informasi Pengelompokan Informasi Kompleksitas Informasi
rxy
rbt
0,752 0,512 0,877 0,693 0,845 0,610
p 0,000 0,000 0,000
Sumbangan Efektif 26,978 % 36,461 % 36,562 %
Status Sahih Sahih Sahih
Jadi dengan dua buah pertanyaan dihapuskan dari instrumen, maka instrumen Strukturisasi Informasi andal untuk digunakan. b.
Instrumen Penyorotan. Pada tahap pertama instrumen ini terdiri dari 26 buah
pertanyaan yang terdiri dari 3 faktor yaitu sebanyak 8 pertanyaan untuk faktor Pemilihan Jenis Kode, 12 pertanyaan untuk faktor Pembuatan Kode dan 6 pertanyaan untuk faktor Variasi Kode. Setelah dilakukan dilakukan analisis ternyata dari sebanyak 8 pertanyaan untuk faktor Pemilihan Jenis Kode, sebanyak 2 pertanyaan
97 gugur dan 6 buah pertanyaan sahih. Dari 12 pertanyaan untuk faktor Pembuatan Kode sebanyak 1 pertanyaan gugur dan 11 pertanyaan sahih, sedangkan dari 6 pertanyaan untuk faktor Variasi Kode sebanyak 6 pertanyaan semuanya sahih. Pada analisis butir untuk mempermudah proses analisis Penyorotan dinamakan V222, faktor Pemilihan Jenis kode dinamakan faktor V2221, faktor Pembuatan Kode dinamakan faktor V2222 dan faktor Variasi Kode dinamakan faktor V2223. Pertanyaan yang gugur dapat dilihat pada Lampiran 3. Hasil perhitungan koefisien reliabilitas (rtt) untuk faktor Pemilihan Jenis Kode adalah rtt=0,799 dengan tingkat signifikansi p =0,000. Jadi sangat andal. Hasil perhitungan nilai reliabilitas (rtt) untuk faktor Pembuatan Kode adalah rtt=0,861 dengan tingkat signifikansi p =0,000. Jadi sangat andal. Hasil perhitungan koefisien reliabilitas (rtt) untuk faktor Variasi Kode adalah rtt=0,778 dengan tingkat signifikansi p =0,000. Jadi sangat andal. Selanjutnya hasil perhitungan koefisien reliabilitas (rtt) untuk
Penyorotan adalah rtt=0,894 dengan tingkat signifikansi p
=0,000. Jadi sangat andal. Hasil analisis terangkum dalam tabel berikut: Tabel 8 : Rangkuman Hasil Ujicoba Instrumen Penyorotan Faktor Pemilihan Jenis Kode Pembuatan Kode Variasi Kode Total
Jumlah 8 12 6 26
Sahih 6 11 6 23
Gugur 2 1 0 3
Reliabilitas 0,799 0,861 0,778 0,894
Hasil korelasi faktor terhadap konstrak dan perhitungan sumbangan efektif faktor-faktor terhadap konstrak adalah seperti tabel berikut:
98 Tabel 9 : Rangkuman Hasil Perhitungan Korelasi Dan Sumbangan Efektif faktor Terhadap Konstrak Penyorotan Faktor Pemilihan Jenis Kode Pembuatan Kode Variasi Kode
rxy
rbt
0,811 0,632 0,861 0,456 0,731 0,543
p 0,000 0,000 0,000
Sumbangan Efektif 27,155 % 51,574 % 21,270 %
Status Sahih Sahih Sahih
Jadi dengan menghapus tiga buah pertanyaan, maka instrumen Penyorotan andal untuk digunakan. c.
Instrumen Navigasi. Pada tahap pertama instrumen ini terdiri dari 12 buah
pertanyaan yang terdiri dari 2 faktor yaitu sebanyak 6 pertanyaan untuk faktor Alat Navigasi dan 6 pertanyaan untuk faktor Proses Navigasi. Setelah dilakukan dilakukan analisis ternyata sebanyak 6 pertanyaan untuk faktor Alat Navigasi semuanya sahih dan 6 pertanyaan untuk faktor Proses navigasi semuanya sahih. Pada analisis butir untuk mempermudah proses
Strukturisasi Informasi dinamakan V333, faktor Alat
Navigasi dinamakan faktor V3331, faktor Proses Navigasi dinamakan faktor V3332. Untuk instrumen Navigasi ini tidak ada pertanyaan yang gugur. Hasil perhitungan untuk faktor Alat Navigasi adalah rtt=0,819 dengan p =0,000. Jadi sangat andal. Hasil perhitungan untuk faktor Proses Navigasi adalah rtt=0,806 dengan p =0,000. Jadi sangat andal.. Selanjutnya hasil perhitungan untuk Navigasi adalah rtt=0,884 dengan p =0,000. Jadi sangat andal. Hasil korelasi faktor terhadap konstrak dan perhitungan sumbangan efektif faktor-faktor terhadap konstrak adalah seperti tabel berikut:
99 Tabel 10 : Rangkuman Hasil Perhitungan Korelasi Dan Sumbangan Efektif faktor Terhadap Konstrak Faktor
rxy
Alat navigasi Proses Navigasi
rbt
p
0,927 0,688 0,000 0,911 0,688 0,000
Sumbangan Efektif 52,770 % 47,230 %
Status Sahih Sahih
Kesimpulan dari analisis diatas adalah bahwa instrumen Navigasi adalah andal untuk digunakan. D. Teknik Analisis
Dipilih korelasi kanonik (canonical correlation) dan regresi berganda linier sebagai alat analisis untuk membuktikan hipotesis. Korelasi kanonik dipilih karena kemampuannya menghitung besar korelasi banyak variabel tergantung dengan banyak variabel bebas (Hair dkk, 1998). Secara matematis bentuk korelasi kanonik tersebut adalah : Y1+ Y2 = X1 + X2 + X3, Y1 adalah Frekuensi Kunjungan, Y2 adalah Jam Kunjungan, X1 adalah Struktur Informasi, X2 adalah Penyorotan, dan X3 adalah Navigasi. Sedangkan untuk menghitung besar hubungan satu variabel tergantung dengan banyak variabel bebas dipergunakan regresi berganda linier. Secara matematis bentuknya adalah : Y1 = X1 + X2 + X3, dan Y2 = X1 + X2 + X3, Gabungan
Lama Kunjungan dan
Frekuensi Kunjungan membentuk variabel
Kunjungan ke Situs. Gabungan Strukturisasi Informasi, Penyorotan dan Navigasi membentuk variabel Desain Situs.
100
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
Deskripsi Data
Jumlah data yang layak diolah adalah 315 responden. Jumlah responden sebanyak ini distribusi jumlah orang sesuai pekerjaannya adalah seperti pada tabel di bawah ini. Tabel 11 : Pekerjaan Responden Pekerjaan Dosen Mahasiswa Pelajar Lain-lain Total Dari tabel di
Frekuensi 17 234 8 56 315
Persen 5,4 74,3 2,5 17,8 100,0
atas dapat dilihat bahwa pekerjaan
Persen Kumulatif 5,4 79,7 82,2 100,0
pemakai internet mayoritas
responden adalah mahasiswa. Jenis kelamin responden adalah seperti pada tabel di bawah ini. Tabel 12 : Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Pria Wanita Total
Frekuensi 199 116 315
Persen 63,2 36,8 100,0
Persen Kumul 63,2 100,0
101 Dari tabel di
atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden adalah pria, yaitu
sebanyak 63,2 persen . Tabel 13 menunjukkan jenis-jenis situs yang sering diakses oleh para responden. Dua situs terlaris yaitu Kompas dan Detik sudah mencakup separuh dari seluruh responden. Hasil tersebut menunjukkan bahwa situs harian berbahasa Indonesia masih menjadi pilihan para responden. Yahoo sebenarnya lebih terkenal sebagai search engine, tetapi situs tersebut memang juga mempunyai berita semacam hot news, yaitu berita terkini untuk masalah yang paling banyak disorot secara international dari hari ke hari. Jadi Yahoo sebenarnya juga termasuk situs yang menyajikan berita harian. Tabel 13 : Frekuensi Akses Situs Nama Situs Berita Kompas Detik Yahoo Kedaulatan Rakyat Astaga Bolanews Liputan 6 Lainnya (Rpblika dll) Non harian ( infokomputer dll) Luar Negeri Tak Diisi Total
Frekuensi 98 58 35 20 9 11 8 15 27 22 12 315
Persen 31,1 18,4 11,1 6,3 2,9 3,5 2,5 4,8 8,6 7,0 3,8 100,0
Persen Kumulatif 34,9 53,3 64,4 70,8 73,7 77,1 79,7 84,4 93,0 100,0 3,8
Tabel 14 menunjukkan jenis berita yang sering dicari responden, yaitu berita umum, berita politik dan berita ekonomi. Hasil ini juga menunjukkan bahwa situs-
102 situs berita favorit masih berkisar di seputar masalah yang bersifat umum, politik dan ekonomi. Masalah yang bersifat khusus, misalnya tentang musik atau olah raga masih belum banyak dibaca melalui Internet. Tabel 14 : Frekuensi Akses Jenis Berita Jenis Berita Berita Umum Berita Politik Berita Ekonomi Iklan Info Kerja Info Lain (musik, dll) Tak Diisi Total
Frekuensi 116 106 30 5 10 9 39 315
Persen 36,8 33,7 9,5 1,6 3,2 2,9 12,4 100,0
Persen Kumulatif 49,2 82,9 92,4 94,0 97,1 100,0 12,4
Tabel 15 menunjukkan tabulasi silang antara jenis situs yang diakses dengan jenis pekerjaan responden. Dapat dilihat bahwa memang situs Kompas dan Detik disukai oleh semua kalangan responden, dari dosen sampai pelajar. Tabel 15 : Frekuensi Akses Situs per Pekerjaan
Jenis Berita Kompas Detik Yahoo Kedaulatan Rakyat Astaga Bolanews Liputan 6 Lainnya (Republika dll) Khusus (Infokomputer dll) Luar Negeri (CNN dll)
Jenis Pekerjaan Dosen Mahasiswa Pelajar 7 76 2 2 37 2 3 21 0 0 19 0 1 8 0 2 9 0 0 8 0 0 11 1 0 20 2 2 14 1
Lain-lain 13 17 11 1 0 0 0 3 5 5
Total 98 58 35 20 9 11 8 15 27 22
103 Tak Diisi Total
0 17
11 234
0 8
1 56
12 315
Tabel 16 juga menunjukkan bahwa semua kalangan menyukai berita umum, politik dan ekonomi. Kelompok mahasiswa adalah kelompok yang paling luas variasi jenis berita yang dibaca. Tabel 16 : Frekuensi Akses Jenis Berita per Pekerjaan
Jenis Berita Berita Umum Berita Politik Berita Ekonomi Iklan Info kerja Lain (Musik, Olahraga dll) Tak Diisi Total
Dosen 6 9 1 0 0 0 1 17
Macam Pekerjaan Mahasiswa Pelajar Lain-lain 88 3 19 73 1 23 19 2 8 5 0 0 10 0 0 5 2 2 34 0 4 234 8 56
Total 116 106 30 5 10 9 39 315
Tabel 17 menunjukkan rerata cacah situs yang dikunjungi setiap hari per jenis pekerjaan. Terlihat pada tabel bahwa mayoritas responden setiap hari rata-rata mengunjungi dua buah situs berita harian. Tabel 17 : Cacah Situs Dikunjungi per Pekerjaan
Cacah Situs Dikunjungi 1 2 3 4 5 6
Dosen 4 9 4 0 0 0
Macam Pekerjaan Mahasiswa Pelajar 37 1 136 5 36 1 7 0 17 0 1 1
Lain-lain 4 32 10 4 5 1
Total 46 182 51 11 22 3
104 Total
17
234
8
56
315
Tabel 18 menunjukkan frekuensi kunjungan ke situs setiap hari. Mayoritas responden mengunjungi situs satu kali sehari. Sebagian mengunjungi rata-rata dua kali sehari dan kunjungan tiga kali atau jumlahnya sudah sangat sedikit. Tabel 18 : Frekuensi Kunjungan per Situs per Pekerjaan
Frekuensi Kunjungan 1 2 3 4 Total
Dosen 15 2 0 0 17
Macam Pekerjaan Mahasiswa Pelajar 200 6 29 1 5 0 0 1 234 8
Lain-lain 43 12 0 1 56
Total 264 44 5 2 315
Tabel 19 menunjukkan lama mengakses situs favorit perhari. Tabel 19 : Frekuensi Per Lama Jam Akses Situs Favorit per Hari
Jumlah Jam 0,25 0,50 0,75 1,00 1,50 2,00 3,00 4,00 6,00 Total
Frekuensi 6 42 1 163 28 58 10 6 1 315
Persen 1,9 13,3 0,3 51,7 8,9 18,4 3,2 1,9 0,3 100,0
Persen Kumulatif 1,9 15,2 15,6 67,3 76,2 94,6 97,8 99,7 100,0
105 Tabel 20 menunjukkan bahwa rata-rata pengunjung mengakses situs berita harian favoritnya sebanyak satu kali perhari. Hanya sekitar 18.1 persen pengunjung yang mengakses sitsu berita harian favoritnya dua kali perhari. Tabel 20 : Frekuensi Banyak Kunjungan ke Situs Favorit Per Hari Frekuensi 1 2 3 4 5 Total
Frekuensi 242 57 12 1 3 315
Persen 76,8 18,1 3,8 0,3 1,0 100,0
Persen Kumulatif 76,8 94,9 98,7 99,0 100,0
Tabel 21 menunjukkan banyak kunjungan ke Situs favorit per pekerjaan perhari. Tabel 21: Pekerjaan vs Banyak Kunjungan ke Situs Favorit per Hari
Pekerjaan Dosen Mahasiswa Pelajar Lain Total Tabel 22
Banyak Kunjungan 2 3 4 3 1 0 39 9 1 1 1 0 14 1 0 57 12 1
1 13 184 6 39 242
5 0 1 0 2 3
Total 17 234 8 56 315
menunjukkan lama kunjungan ke Situs favorit per pekerjaan
perhari. Tabel 22 : Pekerjaan vs Lama Kunjungan ke Situs Favorit per Hari Jumlah Jam Mengunjungi Situs Pekerjaan Dosen
0.25
0.50
0
6
0.75 1.00
0
8
1.50
1
2.00 3.00 4.00
2
0
0
6.00
Total
0
17
106 Mahasiswa Pelajar lainnya Total
4 0 2 6
28 1 7 42
0 0 1 1
120 6 29 163
23 0 4 28
46 1 9 58
9 0 1 10
3 0 3 6
1 0 0 1
234 8 56 315
B. Pengujian Hipotesis
1. Hasil analisis korelasi kanonik tahap pertama kunjungan ke situs dengan desain situs Untuk memenuhi asumsi yang diperlukan dalam pemakaian korelasi kanonik maka dilakukan uji normalitas dan uji linieritas data. Uji normalitas data dilakukan menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan paket program SPSS. Hasilnya adalah seperti pada Lampiran 11 halaman 285. Tes signifikansi untuk 0,020, untuk untuk
Frekuensi Kunjungan = 0,062, untuk
Strukturisasi Informasi = 0,048, untuk
jam Kunjungan =
Penyorotan = 0,048 dan
Navigasi = 0,012. Apabila dipergunakan standar signifikasi = 0,1 maka
hasil tes tersebut menunjukkan bahwa Informasi dan
Frekuensi Kunjungan,
Penyorotan normal, demikian juga untuk
Strukturisasi
Jam Kunjungan dan
Navigasi normal. Uji linieritas data dilakukan dengan menggunakan metode regresi linier dengan bantuan paket SPSS. Hasilnya adalah seperti pada Lampiran 12. Hubungan antara
Frekuensi Kunjungan dengan
tingkat signifikansinya adalah =0,000. Hubungan antara
Strukturisasi Informasi Frekuensi Kunjungan
dengan Penyorotan tingkat signifikansinya adalah =0,000. Hubungan Frekuensi
107 Kunjungan dengan Navigasi tingkat signifikansinya adalah =0,000. Hubungan antara Jam Kunjungan dengan
Strukturisasi Informasi tingkat signifikansinya
adalah sebesar =0,000. Hubungan antara Jam Kunjungan dengan Penyorotan tingkat signifikansinya adalah =0,000. Hubungan antara Jam Kunjungan dengan Navigasi tingkat signifikansinya adalah =0,000. Jadi dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel tergantung dan variabel bebas adalah linier. Hasil pemrosesan data untuk menghitung korelasi kanonik dengan menggunakan paket program SAS (Statistical Analysis Software) adalah seperti pada Lampiran 13 halaman 292. Hasilnya seperti dalam tabel sebagai berikut: Tabel 23 : Korelasi Kanonik Kunjungan ke Situs dengan Desain Situs No 1 2
Nilai Korelasi kanonik 0,360 0,027
Nilai Wilk’s lambda adalah = 0,870 dengan nilai p = 0,000. Seperti yang diketahui nilai Wilk’s
lambda adalah untuk mengukur signifikansi hubungan
antara Kunjungan ke Situs dengan Desain Situs. Jadi hasil tes menunjukkan bahwa ada korelasi yang signifikan antara Kunjungan ke Situs dengan Desain Situs. Menurut hasil pemrosesan dengan SAS proporsi nilai korelasi kanonik pertama adalah 99,5 persen. Berarti nilai korelasi kanonik pertama ini dapat secara signifikan menyatakan korelasi antara variabel Kunjungan ke Situs dengan Desain Situs.
108 Dari Lampiran 13 dapat dilihat bahwa variabel kanonik pertama untuk Kunjungan ke Situs mempunyai koefisien kanonik sebagai berikut: Tabel 24 : Koefisien Kanonik Pertama Kunjungan ke Situs
Variabel tergantung (Y) Frekuensi Kunjungan ke Situs (Y1) Lama Kunjungan ke Situs (Y2)
Koefisien Kanonik 2,508 1,986
Koefisien Kanonik Terbakukan 0,596 0,532
Koefisien Korelasi Struktur 0,900 0,872
Dapat dilihat pada kolom nilai koefisien kanonik, koefisien kanonik terbakukan maupun koefisien korealasi struktur bahwa variabel laten kunjungan ke situs dipengaruhi terutama oleh
Frekuensi Kunjungan ke Situs daripada
Lama
Kunjungan ke Situs. Selanjutnya dari Lampiran 13 halaman 292 dapat disusun Tabel 25 berikut: Tabel 25 : Koefisien Kanonik Pertama Desain Situs
Variabel bebas (X) Strukturisasi Informasi (X1) Penyorotan (X2) Navigasi (X3)
Koefisien Kanonik 0,064 0,017 0,047
Dapat dilihat bahwa variabel Desain Situs Strukturisasi Informasi, yang kedua oleh
Koefisien Korelasi Struktur 0,937 0,807 0,797
Koefisien Kanonik Terbakukan 0,622 0,180 0,342
dipengaruhi terutama oleh
Navigasi,
dan terakhir oleh
Penyorotan. Besar koefisien redundancy adalah 0,101. Koefisien ini lebih akurat mencerminkan hubungan antara Kunjungan ke Situs dan Desain Situs dibandingkan dengan koefisien korelasi kanonik. 2. Hasil analisis regresi untuk Frekuensi Kunjungan ke Situs.
109 Lampiran 14 menunjukkan bahwa nilai rerata variabel bebas adalah seperti pada Tabel 26. Kolom Jumlah Pertanyaan pada tabel adalah jumlah pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner. Kolom Rerata per Pertanyaan pada tabel diperoleh dari nilai Rerata Total dibagi Jumlah Pertanyaan. Skala atas nilai Rerata per Pertanyaan adalah dari lima sampai dengan satu. Skala lima artinya sangat baik, empat adalah baik, tiga adalah cukup baik, dua kurang baik dan satu adalah tidak baik. Jadi dari Tabel 26 tersebut dapat dibaca bahwa dalam hal Desain Situs, aspek Strukturisasi Informasi, aspek Penyorotan dan aspek Navigasi nilai reratanya hampir sama, yaitu sekitar 3,5 (tiga setengah), yaitu terletak antara baik dan cukup baik. Tabel 26 : Nilai Rerata Variabel Bebas No 1 2 3
Variabel bebas (X) Strukturisasi Informasi (X1) Penyorotan (X2) Navigasi (X3)
Jumlah Rerata per Rerata Total Pertanyaan Pertanyaan 70,68 20 3,53 79,62 23 3,46 57,08 16 3,56
Lampiran 14 halaman 298 menunjukkan hasil regresi
dengan
Frekuensi
Kunjungan ke Situs sebagai tergantung adalah sebagai berikut: Tabel 27 : Hasil Ringkasan Model Regresi terhadap Frekuensi Kunjungan ke Situs No 1 2 3 4
Parameter R R² F Tingkat signifikansi
Nilai 0,324 0,105 12,153 0,000
110 Tabel tersebut menunjukkan bahwa dan
Strukturisasi Informasi,
Penyorotan,
Navigasi bersama-sama mempengaruhi Lama Kunjungan ke Situs secara
sangat nyata. Tingkat keandalannya adalah < 0,1 persen. Koefisien regresinya adalah sebagai berikut: Tabel 28 : Koefisien Regresi Variabel Bebas No 1 2 3 4
Keterangan Konstanta Strukturisasi Informasi Penyorotan Navigasi
Koefisien Regresi -0,116 0,00499 0,00994 0,00400
Koef Reg Terbakukan 0,204 0,044 0,123
Nilai t -1,016 2,661 0,557 1,781
Tabel 28 menunjukkan bahwa secara individual hanya Informasi dan
Tingkat Signf 0,310 0,008 0,578 0,076 Strukturisasi
Navigasi yang mempunyai tingkat keandalan di bawah 10
persen, yaitu untuk
Strukturisasi Informasi sebesar 0,8 persen dan
Navigasi
sebesar 7,6 persen. Penyorotan tingkat keandalannya jauh melebihi 10 persen. Lampiran 14 menunjukan bahwa uji multikolinieritas atas ketiga
pada model
persamaan ini besarnya adalah sebagai berikut: Tabel 29 : Uji Multikolinieritas Model Regresi Penuh Atas Jam Kunjungan ke Situs Variabel bebas (X) Strukturisasi Informasi (X1) Penyorotan (X2) Navigasi (X3)
Toleransi 0,491 0,471 0,608
Nilai toleransi yang baik adalah sekitar 1 (satu). Jadi dari Tabel 28 tersebut nampak bahwa sedikit banyak terjadi keadaan multikolinieritas.
111 Lampiran 14 halaman 298 menunjukkan hasil uji Heterosedastisitas. Diagram varians pada grafik berjudul “Scatterplot Dependent variable: PF” menunjukkan pola yang stabil. Tidak tampak adanya pola yang berubah secara teratur. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi Heterosedasitas (Santoso, 2000). Lampiran 14 juga menunjukkan hasil uji Normalitas. Seperti yang dapat dilihat pada grafik yang berjudul “Normal P –P Plot of Regression, Dependent Variabel: PF”, titiktitik bergerak di
sekitar dan searah dengan garis diagonal, maka dapat
disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas (Santoso, 2000). Berdasarkan hasil tersebut di atas, diputuskan untuk dilakukan analisis regresi lanjut secara stepwise. Analisis regresi stepwise dilakukan untuk membuang variabel bebas yang secara individual kurang nyata pengaruhnya terhadap variable
tergantung Jam Kunjungan ke Situs. Diharapkan dengan langkah
lanjutan ini tingkat terjadinya multikolinieritas juga dapat dikurangi. 3. Hasil analisis regresi stepwise untuk Frekuensi Kunjungan ke Situs. Analisis regresi stepwise seperti pada Lampiran 15 menghasilkan
tabel
seperti berikut: Tabel 30 : Hasil Regresi stepwise terhadap Frekuensi Kunjungan ke Situs No 1 2 3 4
Parameter R R² F Tingkat signifikansi
Nilai 0,323 0,104 18,115 0,000
112 Hasil tersebut menunjukkan bahwa hanya
Strukturisasi Informasi dan
Navigasi yang layak dimasukkan ke dalam model regresi. Model tersebut mempunyai tingkat keandalan < 0.1 persen. Koefisien regresi
Strukturisasi
Informasi adalah sebagai berikut: Tabel 31 : Koefisien Regresi Variabel Bebas No 1 2 3
Keterangan Konstanta Strukturisasi Informasi Navigasi
Koefisien Regresi -0,100 0,006 0,004
Koef Reg Terbakukan 0,226 0,135
Nilai t -0,905 3,495 2,087
Hasil di atas menunjukkan dengan hanya memasukkan dua Strukturisasi Informasi dan
Tingkat Signf 0,366 0,001 0,038 saja, yaitu
Navigasi, maka penurunan nilai R² dibandingkan
dengan memasukkan ketiga variabel bebas semuanya adalah sebesar = 0,105 – 0,104 = 0,001 atau sebesar 0,1 persen dari nilai sebelumnya. Penurunan nilai ini diiringi dengan kenaikan nilai F
menjadi 18,115 dari sebelumnya sebesar
12,153. Kenaikan ini relatif besar. Tabel 30 di atas juga menunjukkan bahwa secara individual
Strukturisasi Informasi mempunyai tingkat keandalan di
bawah 1 persen, yaitu sebesar 0,1 persen dan
Navigasi mempunyai tingkat
keandalan di bawah 5 persen yaitu 3,8 persen. Lampiran 15 menunjukan bahwa uji multikolinieritas atas
Strukturisasi
Informasi dan Navigasi nilai toleransinya adalah 0,684. Nilai ini sudah semakin mendekati satu, sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan demikian terjadi perbaikan atas kondisi multikolinieritas.
113 Lampiran 15 juga menunjukkan hasil uji Heterosedastisitas. Hasil diagram varians pada grafik yang berjudul “Scatterplot Dependent variable: PJ” menunjukkan pola yang stabil. Tidak tampak adanya pola yang berubah secara teratur. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi Heterosedastisitas (Santoso, 2000). Lampiran 15 juga menunjukkan hasil uji Normalitas. Seperti yang dapat dilihat pada grafik yang berjudul “Normal P –P Plot of Regression”, titik-titik bergerak di sekitar dan searah dengan garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas (Santoso, 2000). Hasil yang diperoleh di atas mendorong perlunya dilakukan Analisis Kanonik tahap kedua dengan hanya menggunakan aspek Strukturisasi Informasi dan aspek Navigasi sebagai komponen Desain Situs. 4. Hasil analisis regresi untuk tergantung Jam Kunjungan ke Situs. Lampiran 16 menunjukkan hasil regresi dengan
jam Kunjungan ke Situs
sebagai tergantung adalah sebagai berikut : Tabel 32 : Hasil Ringkasan Model Regresi terhadap Jam Kunjungan ke Situs No 1 2 3 4
Parameter R R² F Tingkat signifikansi
Nilai 0,314 0,099 11,344 0,000
Tabel tersebut menunjukkan bahwa Strukturisasi Informasi, Penyorotan dan Navigasi secara bersama-sama mempengaruhi Lama Kunjungan ke Situs secara sangat nyata. Tingkat keandalannya adalah < 0,1 persen .
114 Koefisien regresi masing-masing bebas adalah sebagai berikut:
Tabel 33 : Koefisien Regresi Variabel Bebas No 1 2 3 4
Keterangan Konstanta Strukturisasi Informasi Penyorotan Navigasi
Koefisien Regresi -0,216 0,005 0,002 0,003
Koef Reg Terbakukan 0,192 0,073 0,003
Nilai t -1,681 2,502 0,929 1,358
Tabel di atas menunjukkan bahwa secara individual hanya
Tingkat Signf 0,094 0,013 0,353 0,175 Strukturisasi
Informasi yang mempunyai tingkat keandalan di bawah 5 persen , yaitu sebesar 1,3 persen . Penyorotan dan navigasi tingkat keandalannya melebihi 10 persen. Lampiran 16 menunjukan bahwa uji multikolinieritas atas ketiga
pada model
persamaan ini besarnya adalah sebagai berikut: Tabel 34 : Uji Multikolinieritas Model Regresi Penuh Atas Jam Kunjungan ke Situs Variabel (X) Strukturisasi Informasi (X1) Penyorotan (X2) Navigasi (X3)
Toleransi 0,491 0,471 0,608
Nilai toleransi yang baik adalah sekitar 1 (satu). Jadi dari Tabel 34 tersebut nampak bahwa sedikit banyak terjadi keadaan multikolinieritas. Lampiran 16 juga menunjukkan hasil uji Heterosedastisitas. Hasil diagram varians pada grafik yang berjudul “Scatterplot Dependent variable: PJ” menunjukkan pola yang stabil. Tidak tampak adanya pola yang berubah secara teratur. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi Heteroskedaasitas (Santoso,
115 2000). Lampiran 16 juga menunjukkan hasil uji Normalitas. Seperti yang dapat dilihat pada grafik yang berjudul “Normal P –P Plot of Regression, Dependent Variable: PJ”, titik-titik bergerak di sekitar dan searah dengan garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas (Santoso, 2000). Berdasarkan hasil tersebut di
atas, diputuskan untuk dilakukan analisis
regresi lanjut secara stepwise. Analisis regresi stepwise dilakukan untuk membuang variabel terhadap variabel
bebas yang secara individual kurang nyata pengaruhnya
tergantung Jam Kunjungan ke Situs. Diharapkan dengan
langkah lanjutan ini tingkat terjadinya multikolinieritas juga dapat dikurangi. 5. Hasil analisis regresi stepwise untuk Jam Kunjungan ke Situs. Analisis regresi stepwise seperti pada Lampiran 17 menghasilkan seperti pada Tabel 35 berikut: Tabel 35 : Hasil Regresi stepwise terhadap Jam Kunjungan ke Situs No 1 2 3 4
Parameter R R² F Tingkat signifikansi
Nilai 0,295 0,087 29,852 0,000
Hasil tersebut menunjukkan bahwa hanya Strukturisasi Informasi yang layak dimasukkan ke dalam model regresi. Model tersebut mempunyai tingkat keandalan dibawah 0,1 persen . Koefisien regresi Strukturisasi Informasi adalah sebagai berikut:
116
Tabel 36 : Koefisien Regresi Variabel Bebas No 1 2
Keterangan Konstanta Strukturisasi Informasi
Koefisien Regresi -0,071 0,008
Koef Reg Terbakukan 0,295
Nilai t -0,663 5,464
Tingkat Signf 0,508 0,001
Hasil di atas menunjukkan bahwa dengan hanya memasukkan satu Strukturisasi Informasi saja, maka penurunan nilai R dibandingkan dengan memasukkan ketiga semuanya yaitu Strukturisasi Informasi, Penyorotan dan Navigasi adalah sebesar = 0,314 – 0,295 = 0,019 atau sebesar 6,05 persen dari nilai sebelumnya. Penurunan nilai ini diiringi dengan kenaikan nilai F
sebesar =
29,852 – 11,344 = 18,508 atau 61,99 persen . Kenaikan ini relatif besar. Tabel 35 di atas juga menunjukkan bahwa secara individual
Strukturisasi Informasi
mempunyai tingkat keandalan di bawah 1 persen , yaitu sebesar 0,01 persen . Lampiran 17 halaman 310 menunjukan bahwa uji multikolinieritas atas Strukturisasi Informasi nilai toleransinya adalah 1. Hal ini disebabkan karena memang bebasnya hanya satu, yaitu Strukturisasi Informasi saja. Lampiran 17 juga menunjukkan hasil uji Heterosedastisitas. Hasil diagram varians pada grafik yang berjudul “Scatterplot Dependent variable: PJ” menunjukkan pola yang stabil. Tidak tampak adanya pola yang berubah secara teratur. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi Heterosedastisitas (Santoso, 2000). Lampiran 17 juga menunjukkan hasil uji Normalitas. Seperti yang dapat
117 dilihat pada grafik yang berjudul “Normal P –P Plot of Regression”, titik-titik bergerak di sekitar dan searah dengan garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas (Santoso, 2000). 6. Hasil analisis korelasi kanonik tahap kedua. Analisis Kanonik tahap kedua tetap menggunakan aspek jam Kunjungan ke Situs dan aspek Frekuensi Kunjungan ke Situs sebagai komponen Kunjungan ke Situs dan aspek Strukturisasi Informasi dan aspek Navigasi sebagai komponen Desain Situs. Hasil pemrosesan data untuk menghitung korelasi kanonik dengan menggunakan paket program SAS (Statistical Analysis Software) adalah seperti pada Lampiran 18. Hasilnya adalah seperti dalam Tabel 37 sebagai berikut: Tabel 37 : Analisis Korelasi Kanonik tahap Kedua Kunjungan ke Situs dengan Desain Situs No 1 2 Nilai Wilk’s
Nilai Korelasi kanonik 0,357 0,014 lambda adalah = 0,872 dengan nilai p = 0,000. Jadi hasil tes
menunjukkan bahwa ada korelasi yang signifikan antara Kunjungan ke Situs dengan Desain Situs. Menurut hasil pemrosesan dengan SAS proporsi nilai korelasi kanonik pertama adalah 99,86 persen. Berarti nilai korelasi kanonik pertama ini dapat secara signifikan menyatakan korelasi antara Kunjungan ke Situs dengan Desain Situs. Dari Lampiran 18 dapat dilihat bahwa
kanonik pertama untuk kunjungan ke Situs
mempunyai koefisien kanonik sebagai berikut:
118 Tabel 38 : Koefisien Kanonik Pertama
Variabel tergantung (Y) Frekuensi Kunjungan ke Situs (Y1) Lama Kunjungan ke Situs (Y2)
Koefisien Kanonik 2,544 1,953
Koefisien Kanonik Terbakukan 0,605 0,523
Koefisien Korelasi Struktur 0,903 0,868
Ternyata nilai koefisien kanonik, koefisien kanonik terbakukan maupun koefisien korelasi struktur Frekuensi Kunjungan ke Situs lebih besar
daripada
Lama
Kunjungan ke Situs. Dari Lampiran 18 halaman 314 juga dapat dilihat bahwa kanonik pertama untuk Desain Situs mempunyai besar koefisien sebagai berikut : Tabel 39 : Koefisien Kanonik Pertama Desain Situs
Variabel bebas (X) Strukturisasi Informasi (X1) Navigasi (X3)
Koefisien Kanonik 0,074 0,055
Koefisien Kanonik Terbakukan 0,721 0,398
Koefisien Korelasi Struktur 0,944 0,803
Jelas terlihat bahwa koefisien Strukturisasi Informasi lebih besar daripada koefisien Navigasi. Koefisien redundancy adalah 0,100, nilai koefisien ini relative kecil. Koefisien ini lebih akurat mencerminkan hubungan antara Kunjungan ke Situs dan Desain Situs dibandingkan dengan koefisien korelasi kanonik. Dibandingkan dengan analisis korelasi kanonik tahap pertama ada penurunan nilai korelasi kanonik utama sebesar = 0,360 – 0,357 = 0,003 atau sebesar 0,56 persen. Bilangan ini relatif sangat kecil. Di lain pihak ada peningkatan nilai Wilk’ lambda sebesar = 0,872 – 0,870 = 0,002 atau sebesar 0,27 persen.
119 Hasil analisis menunjukkan komponen desain tampilan layar yang berpengaruh terhadap Kunjungan Ke Situs hanya dua dari tiga komponen, yaitu Strukturisasi Informasi dan Komponen Navigasi. Jadi hipotesis pertama yang mengatakan desain informasi layar tampilan mempengaruhi kunjungan ke situs dapat diterima. Hipotesis ketiga yang mengatakan strukturisasi informasi di layar tampilan mempengaruhi frekuensi kunjungan ke situs dapat diterima. Hasil di atas juga menunjukkan bahwa hipotesis
ketiga
yang mengatakan
penyorotan informasi di layar tampilan
mempengaruhi frekuensi kunjungan ke situs tidak dapat diterima. Hipotesis keempat yang mengatakan
navigasi informasi di layar tampilan mempengaruhi frekuensi
kunjungan ke situs dapat diterima. Hipotesis kelima yang mengatakan strukturisasi informasi di layar tampilan mempengaruhi lama kunjungan ke situs dapat diterima. Hipotesis keenam yang mengatakan
penyorotan informasi di layar tampilan
mempengaruhi lama kunjungan ke situs tidak dapat diterima. Hipotesis ketujuh yang mengatakan navigasi di layar tampilan mempengaruhi lama kunjungan ke situs tidak dapat diterima. Selanjutnya ke luarnya Penyorotan dari model akibat adanya multikolinieritas dengan
Strukturisasi Informasi mendorong ke arah adanya kemungkinan bahwa
pada dasarnya kedua tersebut sebenarnya dapat dijadikan sebagai satu saja. Teori keterbatasan perhatian dalam pemilihan informasi yang dikemukakan Wicken pada dasarnya adalah berasumsi bahwa informasi tersebut terletak pada suatu bidang datar, yaitu bidang dua dimensi. Selanjutnya keterbatasan perhatian dalam berfokus pada
120 dasarnya adalah operasi yang dilakukan pada sumbu ketiga yang ditambahkan pada bidang dasar dua dimensi yang sudah
ada. Apabila kedua macam keterbatasan
perhatian tersebut dijadikan satu pada dasarnya adalah wajar dan mungkin, yaitu keterbatasan perhatian dalam memlih informasi dalam ruang tiga dimensi. Untuk menguji kemungkinan ini dilakukan tindak lanjut analisis dengan menyatukan Strukturisasi Informasi dan
Penyorotan menjadi
Dimensi dengan cara menjumlahkan data
Strukturisasi Informasi Tiga
Strukturisasi Informasi dengan
Penyorotan. Langkah ini membuat variabel Desain Situs menjadi terdiri dari dua yaitu Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi dan Navigasi. Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi untuk mengatasi keterbatasan menangkap informasi dan
Navigasi
adalah untuk mengatasi keterbatasan dalam pemrosesan informasi yang diakibatkan keterbatasan daya ingat. 7. Hasil analisis regresi perfaktor pada Frekuensi Kunjungan Untuk mengetahui lebih rinci pengaruh analisis regresi stepwise terhadap adalah faktor-faktor dari semua
bebas terhadap
tergantung, dilakukan
Frekuensi Kunjungan dengan variabel bebasnya bebas yang ada. Analisis dilakukan dengan paket
program SPSS dengan nama X11 adalah faktor Kepadatan, X12 adalah faktor Pengelompokan, X13 adalah faktor Kompleksitas. Ketiganya adalah faktot-faktor dari
Strukturisasi Informasi. X21 adalah faktor Pemilihan Jenis Kode, X22 adalah
faktor Pembuatan Kode dan X23 adalah faktor Variasi Kode. Ketiganya adalah faktor-faktor dari
Penyorotan. X31 adalah faktor Alat Navigasi, X32 adalah faktor
121 Proses Navigasi. Keduanya adalah faktor-faktor dari
Navigasi. Hasilnya adalah
seperti pada lampiran 19 yang diringkas dalam tabel berikut: Tabel 40 : Hasil Regresi stepwise per Faktor terhadap Frekuensi Kunjungan No 1 2 3 4
Parameter R R² F Tingkat signifikansi
Nilai 0,324 0,105 18,287 0,000
Hasil menunjukkan bahwa model regresi tersebut mempunyai tingkat keandalan < 0,1 persen. Koefisien regresi faktor dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 41 : Koefisien Regresi Faktor terhadap Frekuensi Kunjungan No Keterangan 1 Konstanta 2 Faktor Pengelompokan 3 Faktor Variasi Kode
Koefisien Regresi -0,003 0,0142 0,009
Koef Reg Terbakukan 0,240 0,132
Nilai t -0,032 3,937 2,172
Tingkat Signf 0,974 0,001 0,031
Hasil seperti pada Tabel 41 tersebut memperlihatkan bahwa ada sebuah faktor dari Strukturisasi Informasi dan sebuah faktor dari Penyorotan yang masuk dalam model. Hal penting yang muncul dari analisis ini adalah bahwa
Penyorotan
sebenarnya mempunyai alasan untuk masuk dalam persamaan. 8. Hasil analisis regresi perfaktor pada Jam Kunjungan Analisis regresi stepwise juga dilakukan terhadap
Jam Kunjungan dengan
variabel bebasnya adalah faktor-faktor dari semua bebas yang ada. Hasilnya adalah seperti pada lampiran 20 yang diringkas dalam tabel berikut:
122 Tabel 42 : Hasil Regresi stepwise per Faktor terhadap Jam Kunjungan ke Situs No 1 2 3 4
Parameter R R² F Tingkat signifikansi
Nilai 0,326 0,106 12,294 0,000
Hasil tersebut menunjukkan bahwa model regresi tersebut mempunyai tingkat keandalan < 0,1 persen . Koefisien regresi faktor adalah sebagai berikut: Tabel 43 : Koefisien Regresi Faktor terhadap Jam Kunjungan No 1 2 3 4
Keterangan Konstanta Faktor Pengelompokan Faktor Variasi Kode Faktor Proses Navigasi
Koefisien Regresi -0,012 0,012 0,014 -0,008
Koef Reg Terbakukan 0,261 0,194 -0,137
Nilai t -0,104 3,839 3,048 -1,997
Tingkat Signf 0,917 0,001 0,003 0,047
Hasil seperti pada tabel di atas memperlihatkan bahwa dari ketiga buah
yang
ada, kesemuanya mempunyai masing-masing sebuah faktor yang masuk ke dalam model, termasuk didalamnya faktor dari Penyorotan. Hasil analisis regresi per faktor tersebut semakin menguatkan bahwa pada dasarnya ketiga
tersebut layak dan perlu dimasukkan dalam model. Hal ini akan
dilakukan dengan menggabungkan dua buah
yaitu
Strukturisasi Informasi dan
Penyorotan menjadi sebuah Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi.
123 C. Pengembangan Penelitian
1.
Hasil analisis regresi untuk Frekuensi Kunjungan ke Situs dengan Strukturisasi
Informasi Tiga Dimensi dan Navigasi. Lampiran 21 menunjukkan hasil regresi dengan
Frekuensi Kunjungan ke Situs
sebagai tergantung adalah sebagai berikut: Tabel 44 : Hasil Ringkasan Model Regresi terhadap Frekuensi Kunjungan ke Situs Dengan Dua Desain Situs. No 1 2 3 4
Parameter R R² F Tingkat signifikansi
Nilai 0,330 0,109 19,028 0,000
Tabel tersebut menunjukkan bahwa
Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi
dan Navigasi secara bersama-sama mempengaruhi Lama Kunjungan ke Situs secara sangat nyata. Tingkat keandalannya adalah < 0,1 persen . Nilai F nya lebih baik daripada regresi dengan tiga
Strukturisasi Informasi,
Penyorotan dan
Navigasi
pada tabel sebelumnya yang sebesar F hit=12,153. Koefisien regresi masing-masing bebas adalah sebagai berikut: Tabel 45 : Koefisien Regresi bebas Dengan Dua Desain Situs. No Keterangan 1 Konstanta 2 Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi 3 Navigasi
Koefisien Regresi -0,220
Koef Reg Terbakukan
0,009 0,010
0,244 0,122
Nilai t -1,765
Tingkat Signf 0,079
3,746 1,866
0,001 0,063
124 Tabel di atas menunjukkan bahwa secara individual Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi dan Navigasi mempunyai tingkat keandalan di bawah 10 persen , yaitu untuk
Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi sebesar 0,001 persen dan
Navigasi sebesar 6,3 persen . Lampiran 21 menunjukan bahwa uji multikolinieritas atas ketiga
pada model
persamaan ini besarnya adalah sebagai berikut: Tabel 46: Uji Multikolinieritas Model Regresi Penuh Atas Frekuensi Kunjungan ke Situs Dengan Dua Desain Situs. Variabel Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi Navigasi
Toleransi 0,671 0,671
Nilai toleransi yang baik adalah sekitar 1 (satu). Jadi dari Tabel 46 tersebut nampak bahwa keadaan multikolinieritas masih dapat diterima. Lampiran 21 juga menunjukkan hasil uji Heterosedastisitas. Hasil diagram varians pada grafik yang berjudul “Scatterplot Dependent variable: PF” menunjukkan pola yang stabil. Tidak tampak adanya pola yang berubah secara teratur. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi Heteroskedaasitas (Santoso, 2000). Lampiran 21 juga menunjukkan hasil uji Normalitas. Seperti yang dapat dilihat pada grafik yang berjudul “Normal P –P Plot of Regression, Dependent Variabel : PF”, titik-titik bergerak disekitar dan searah dengan garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas (Santoso, 2000).
125 Berdasarkan hasil tersebut di atas, diputuskan untuk dilakukan analisis regresi lanjut secara stepwise. Diharapkan dengan langkah lanjutan ini tingkat terjadinya multikolinieritas juga dapat dikurangi. 2. Hasil analisis regresi stepwise untuk Frekuensi Kunjungan ke Situs dengan Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi dan Navigasi. Analisis regresi stepwise seperti pada Lampiran 22 menghasilkan seperti pada tabel berikut: Tabel 47 : Hasil regresi stepwise terhadap frekuensi kunjungan ke situs dengan dua variabel desain situs. No 1 2 3 4
Parameter
Nilai 0,330 0,109 19,028 0,000
R R² F Tingkat signifikansi
Hasil tersebut mirip dengan Tabel 44 dengan penjelasan yang sama dengan penjelasan Tabel 44. Selanjutnya koefisien regresi dapat dilihat pada Tabel 48 sebagai berikut: Tabel 48 : Koefisien regresi dengan dua variable desain situs. No Keterangan 1 Konstanta 2 Strukturisasi informasi tiga dimensi 3 Navigasi
Koefisien Regresi -0,220
Koef Reg Terbakukan
0,006 0,010
0,244 0,122
Nilai t -1,765
Tingkat Signf 0,079
3,746 1,866
0,001 0,063
Hasil di atas mirip dengan Tabel 45 dengan penjelasan yang sama dengan penjelasan Tabel 45. Lampiran 22 juga menunjukan bahwa uji multikolinieritas
126 yang dilakukan nilainya sama dengan Tabel 46, yaitu baik Informasi Tiga Dimensi maupun
Strukturisasi
Navigasi nilai multikolinieritasnya adalah =
0.671. Lampiran 22 juga menunjukkan hasil uji Heterosedastisitas yang hasilnya juga mirip dengan pada lampiran 22. Hasil dari Lampiran 21 dan Lampiran 22 menunjukkan bahwa memang secara signifikan dapat diterima untuk menyatukan Penyorotan menjadi satu
Strukturisasi Informasi dan
Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi. Hasil analisis
menunjukkan bahwa tingkat signifikansi pengaruh variabel Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi ini lebih baik dibandingkan dengan
Strukturisasi
Informasi (dua dimensi) yang lama. 3. Hasil regresi untuk variabel tergantung Jam Kunjungan ke Situs dengan Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi dan Navigasi. Lampiran 23 menunjukkan hasil regresi dengan
jam Kunjungan ke Situs
sebagai variabel tergantung adalah sebagai berikut: Tabel 49 : Hasil ringkasan model regresi terhadap jam kunjungan ke situs dengan dua variabel desain situs. No 1 2 3 4
Parameter R R² F Tingkat signifikansi
Tabel tersebut menunjukkan bahwa dan
Nilai 0,330 0,109 19,054 0,000 Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi
Navigasi secara bersama-sama mempengaruhi Lama Kunjungan ke Situs
secara sangat nyata. Tingkat keandalannya adalah < 0,1 persen .
127 Koefisien regresi masing-masing bebas adalah sebagai berikut: Tabel 50 : Koefisien regresi variabel bebas dengan dua variabel desain situs. No 1 2 3
Keterangan Konstanta Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi Navigasi
Koefisien Regresi -0,354 0,004
Koef Reg Terbakukan 0,271
Nilai t -2,520 4,152
Tingkat Signf 0,012 0,001
0,003
0,089
1,360
0,175
Tabel 50 menunjukkan bahwa secara individual hanya
Strukturisasi Informasi
Tiga Dimensi yang mempunyai tingkat keandalan di bawah 10 persen. Lampiran 23 menunjukan bahwa uji multikolinieritas atas kedua
pada model
persamaan ini besarnya adalah sebagai berikut: Tabel 51 : Uji multikolinieritas model regresi penuh atas jam kunjungan ke situs dengan dua variable desain situs. Variabel Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi Navigasi
Toleransi 0,671 0,671
Nilai toleransi yang baik adalah sekitar 1 (satu). Jadi dari Tabel 51 tersebut nampak bahwa keadaan multikolinieritas masih dapat diterima. Lampiran 23 menunjukkan hasil uji Heterosedastisitas. Diagram varians pada grafik yang berjudul “Scatterplot Dependent variable: PJ” menunjukkan pola yang stabil. Tidak tampak adanya pola yang berubah secara teratur. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi Heterosedatisitas (Santoso, 2000). Lampiran 23 juga menunjukkan hasil uji Normalitas. Seperti yang dapat dilihat pada grafik yang berjudul “Normal P –P Plot of Regression, Dependent Variable: PJ”, titiktitik bergerak disekitar dan searah dengan garis diagonal, maka dapat disimpulkan
128 bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas (Santoso, 2000). Berdasarkan hasil tersebut di atas, diputuskan untuk dilakukan analisis regresi lanjut secara stepwise.
Diharapkan
dengan
langkah
lanjutan
ini
tingkat
terjadinya
multikolinieritas juga dapat dikurangi. 4. Hasil analisis regresi stepwise
untuk
Jam Kunjungan ke Situs dengan
Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi dan Navigasi. Analisis regresi stepwise seperti pada Lampiran 24 menghasilkan Tabel 52. Tabel 52 : Hasil regresi stepwise terhadap jam kunjungan ke situs dengan dua variabel desain situs. No 1 2 3 4
Parameter R R² F Tingkat signifikansi
Nilai 0,322 0,104 36,154 0,000
Hasil menunjukkan hanya Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi yang layak dimasukkan ke dalam model regresi dengan tingkat keandalan < 0,1 persen. Besar F adalah 36,154 yang cukup banyak lebih baik daripada nilai F
dengan
Strukturisasi Informasi Dua Dimensi yang sebesar 29,852. Koefisien regresi Strukturisasi Informasi adalah sebagai berikut: Tabel 53 : Koefisien regresi jam kunjungan dengan dua variabel desain situs No 1 2
Keterangan Konstanta Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi
Koefisien Regresi -0,294 0,005
Koef Reg Terbakukan Nilai t -2,202 0,322
6,013
Tingkat Signf 0,028 0,000
129 Hasil di atas menunjukkan bahwa ternyata yang dapat masuk ke model hanya satu Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi saja. Hasil ini mirip dengan Tabel 34, tetapi nilai t Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi yang sebesar 6,013 lebih baik daripada nilai t Strukturisasi Informasi (dua dimensi) pada Tabel 34 yang sebesar 5,464. Hal ini menunjukkan bahwa memang Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi lebih kuat tingkat signifikansinya dibandingkan dengan Strukturisasi Informasi (dua dimensi). 5. Hasil korelasi kanonik tahap kedua dengan dua variabel desain situs. Analisis Kanonik dengan menggunakan
Strukturisasi Informasi Tiga
Dimensi dan Navigasi sebagai Desain Situs dilakukan dengan hasil seperti pada Lampiran 25. Tabel 54 : Analisis korelasi kanonik dengan dua variable desain situs No 1 2
Nilai Korelasi Kanonik 0,372 0,030
Nilai Wilk’s lambda adalah = 0,861 dengan nilai F = 12,084 dengan p = 0,000. Nilai F
ini lebih besar daripada nilai F
Informasi dua dimensi
yang menggunakan Strukturisasi
yang sebesar 10,988. Jadi dapat disimpulkan bahwa
Srukturisasi Informasi Tiga Dimensi lebih kuat signifikansinya dibandingkan dengan Strukturisasi Informasi dua dimensi.
130 Besar koefisien kanoniknya adalah sebagai berikut : Tabel 55 : Koefisien Kanonik Pertama Kunjungan ke Situs
Variabel Frekuensi Kunjungan ke Situs Lama Kunjungan ke Situs
Koefisien Kanonik 2,373 2,109
Dari Lampiran 18 halaman 314 terlihat
Koefisien Kanonik Terbakukan 0,564 0,545
Koefisien Korelasi Struktur 0,886 0,887
kanonik pertama untuk Desain Situs
mempunyai besar koefisien sebagai berikut : Tabel 56 : Koefisien Kanonik Pertama Desain Situs Koefisien Kanonik
Variabel Strukturisasi Informasi Navigasi
0,048 0,044
Koefisien Kanonik Terbakukan 0,782 0,320
Koefisien Korelasi Struktur 0,965 0,768
Dari Tabel 56 terlihat variabel laten Desain Situs dipengaruhi terutama oleh Strukturisasi Informasi. Koefisien redundancy adalah 0,109 lebih baik dari koefisien dengan Strukturisasi Informasi Dua Dimensi. Koefisien ini lebih akurat mencerminkan hubungan antara Kunjungan ke Situs dan Desain Situs dibandingkan dengan koefisien korelasi kanonik.
D.Hasil Analisis Kualitatif
Wawancara dilakukan secara langsung dengan beberapa pengguna harian berita di Internet. Mereka memberikan evaluasi terhadap desain situs favorit mereka. Pada
131 dasarnya variabel utama mereka memilih situs terutama adalah karena aspek isinya (“content”nya). Ketika ditanya preferensi mereka dari aspek kognitif, banyak dari antara mereka yang mengatakan bahwa mereka menyukai situs favorit mereka terutama karena merasa mudah untuk melakukan penelusuran informasi. Sebagian besar mengatakan bahwa kemudahan ini disebabkan karena cara menata informasi di situs yang memudahkan mereka membaca informasi dan baru setelah itu menyatakan bahwa navigasinya membantu memudahkan mereka.. Faktor penyorotan disebut oleh hanya sedikit responden sebagai faktor yang membuat mereka tertarik kepada situs favorit mereka. Situs-situs favorit mereka antara lain adalah www.detik.com, www.kompas.com dan www.satunet.com.
E.
Pembahasan
1. Pengujian hipotesis Langkah pertama analisis adalah menghitung nilai korelasi kanonik antara Kunjungan ke Situs dengan Desain Situs. Kunjungan ke Situs mempunyai dua komponen yaitu Frekuensi Kunjungan ke Situs dan Jam Kunjungan ke Situs. Desain Situs mempunyai tiga komponen yaitu Strukurisasi Informasi, Penyorotan dan Navigasi. Nilai korelasi kanonik pertama = 0,360, signifikan melalui tes Wilk’s lambda dengan p = 0,000. Hasil tersebut menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara Kunjungan ke Situs dengan Desain Situs.
132 Hasil regresi
Strukturisasi Informasi, Penyorotan dan Navigasi terhadap
variabel tergantung Frekuensi Kunjungan ke Situs menunjukkan hasil signifikan dengan p (tingkat signifikansi) < 0,001 dengan koefisien R=0,324. Tes signifikansi atas tiap koefisien sebagai berikut : Strukturisasi Informasi dengan p = 0,8 persen, Penyorotan dengan p = 57,8 persen dan Navigasi dengan p = 7,6 persen. Bila diambil batas signifikansi sebesar 10 persen maka komponen Strukturisasi Informasi dan komponen Navigasi signifikan dan komponen Penyorotan tidak signifikan. Hasil ini mendorong dilakukannya analisis regresi stepwise atas ketiga komponen tersebut terhadap
Frekuensi Kunjungan ke Situs. Hasil analisis menunjukkan konsistensi
dengan analisis regresi sebelumnya, yaitu bahwa hanya komponen
Strukturisasi
Informasi dan komponen Navigasi yang layak masuk ke dalam model regresi, masing-masing dengan nilai tes signifikansi p berturut-turut sebesar 0,1 persen dan 3,8 persen . Komponen Penyorotan ditolak untuk masuk ke dalam model. Regresi terhadap Frekuensi Kunjungan ke Situs oleh komponen Strukturisasi Informasi dan komponen Navigasi memberikan nilai p = 0,000 dan nilai koefisien korelasi anda sebesar R= 0,323. Koefisien regresi terbakukan komponen Strukturisasi Informasi adalah sebesar = 0,226, sedangkan komponen Navigasi adalah sebesar = 0,135. Hasil ini menunjukkan bahwa Strukturisasi Informasi selain lebih signifikan ternyata juga lebih besar pengaruhnya terhadap Navigasi.
Frekuensi Kunjungan ke Situs daripada
133 Hasil regresi ketiga komponen variabel Desain Situs terhadap Jam Kunjungan ke Situs menunjukkan model signifikan pada p = 0,000 persen dengan nilai R = 0,314. Tes signifikansi
atas Strukturisasi Informasi, Penyorotan dan Navigasi
berturut-turut adalah 1,3 persen, 35,3 persen dan 17,5 persen. Bila batas signifikansi dipergunakan 10 persen, maka hanya
Strukturisasi Informasi saja yang signifikan.
Analisis regresi stepwise yang dilakukan menguatkan hasil ini. Analisis regresi stepwise menghasilkan bahwa hanya Strukturisasi Informasi saja yang layak masuk ke dalam model dengan tingkat signifikansi model sebesar 0,01 persen dan nilai koefisien korelasi ganda sebesar 0,295. Hasil analisis regresi stepwise mendorong dilakukannya analisis ulang Korelasi Kanonik. Analisis ini dilakukan dengan komponen dari variabel Desain Situs yang terbukti signifikan, yaitu komponen Strukturisai Informasi dan komponen Navigasi. Hasilnya adalah koefisien Korelasi Kanonik pertamanya sebesar 0,357, dengan proporsi 99,86 persen. Tes Wilk’ lambda adalah = 0,872 dengan p = 0,01 persen. Jadi signifikan. Koefisien Korelasi Kanonik ini lebih kecil 0,002, atau 0,5 persen dibandingkan koefisien Korelasi Kanonik perhitungan pertama. Penurunan ini relatif sangat kecil. Hasil perhitungan kedua menghasilkan peningkatan Wilk’ lambda sebesar = 0,002 atau sebesar 0,27 persen yang relatif cukup kecil juga. Hasil analisis Korelasi Kanonik kedua ini menunjukkan bahwa penyederhanaan model, yaitu mengurangi jumlah komponen Desain Situs dari tiga buah komponen, yaitu Strukturisasi Informasi Dua Dimensi, Penyorotan dan Navigasi menjadi hanya dua
134 komponen yaitu Strukturisasi Informasi dan Navigasi tidak membuat perbedaan yang berarti
pada
nilai
koefisien
Korelasi
Kanoniknya
maupun
juga
tingkat
signifikansinya. Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa dari secara teoritis ada tiga komponen kognitif Desain Situs, yaitu Strukturisasi Informasi, Penyorotan dan Navigasi, dalam praktek ternyata hanya ada dua komponen Desain Situs yang mempunyai pengaruh nyata dalam Kunjungan ke Situs, yaitu komponen Strukturisasi Informasi dan Navigasi. Keberadaan dua buah variabel ini mempunyai kemiripan kuat dengan konsep desain tampilan layar yang dikemukakan oleh Djunaedi (1991). Aspek substantif dalam hal ini diwakili oleh komponen Strukturisasi Informasi dan aspek prosedural dalam hal ini diwakili oleh komponen Navigasi. Namun demikian hal ini tidak berarti bahwa komponen Penyorotan terbukti tidak berpengaruh kepada Kunjungan ke Situs. Perhitungan korelasi Pearson memperlihatkan bahwa sebenarnya komponen Penyorotan berpengaruh secara signifikan dengan p =0,000 terhadap baik Frekuensi Kunjungan maupun jam Kunjungan ke Situs. Komponen Penyorotan ini ditolak masuk kepersamaan antara lain adalah karena adanya multikolinieritas. Hal ini mendorong kearah pemikiran untuk menggabungkan komponen Strukturisasi Informasi dengan komponen Penyorotan menjadi satu komponen Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi. Penggabungan ini dilakukan dengan menjumlah secara aljabar komponen Strukturisasi Informasi dengan komponen Penyorotan. Dengan demikian komponen Desain Situs yang baru ada dua buah, yaitu Strukturisasi
135 Informasi Tiga Dimensi dan Navigasi. Hasil korelasi kanonik variabel Desain Situs dengan dua buah komponen baru ini terhadap variabel Kunjungan ke Situs ternyata memang memiliki tingkat signifikansi yang lebih baik daripada sebelumnya. Nilai F = 12,084 lebih besar dibanding nilai F sebelumnya yang sebesar 10,988. Demikian juga signifikansi pengaruh kedua komponen tersebut dalam besaran nilai F terhadap Frekuensi Situs yang baru adalah sebesar 19,028 lebih baik daripada nilai F sebesar 18,115 dari yang lama. Hal yang sama terhadap Jam Kunjungan Situs, nilai F yang baru adalah 36,154 yang lebih besar daripada F
lama sebesar 29,852. Hal-hal
tersebut membuktikan bahwa penggabungan Strukturisasi Informasi dengan Penyorotan menjadi Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi memang dapat diterima dan lebih baik. 2. Pengembangan teori Wickens Apabila fakta di atas dipertemukan dengan teori keterbatasan perhatian yang dikemukakan oleh Wicken, penelitian
ini memunculkan sebuah hal baru yang
nampaknya berguna untuk menyempurnakan teori Wicken tersebut.
Teori
keterbatasan perhatian Wicken butir pertama mengatakan adanya keterbatasan perhatian dalam pemilihan informasi. Tersirat dalam teori ini domain informasinya adalah bidang dua dimensi. Selanjutnya teori keterbatasan perhatian Wicken butir kedua mengatakan adanya keterbatasan perhatian untuk berfokus. Tersirat dalam teori ini bahwa butir kedua
sebenarnya
adalah perluasan dari teori pertama dengan
menambahkan adanya dimensi ke tiga pada teori yang pertama. Jadi
teori
136 keterbatasan Wicken butir pertama dan butir kedua dapat disederhanakan menjadi satu
teori keterbatasan pemilihan informasi tetapi dengan pengertian domain
informasinya
adalah ruang tiga dimensi.
Jadi tiga buah keterbatasan yang
dikemukakan (Wickens, 1992) dapat disederhanakan menjadi dua sebagai berikut: i.
Keterbatasan menyerap informasi.
Yang merupakan gabungan dari keterbatasan memilih informasi dan keterbatasan memberi fokus pada informasi. ii.
Keterbatasan menyimpan informasi.
Yang merupakan istilah lain dari keterbatasan membagi perhatian. Seperti yang sudah dijelaskan didepan keterbatasan ini pada dasarnya adalah masalah daya ingat. Berkaitan dengan hal penyerapan informasi, masalah daya ingat berkaitan dengan kemampuan menyimpan informasi yang diserap. Berdasarkan pemahaman adanya dua keterbatasan ini, maka agar tercapai kemudahan, kecepatan, kenyamanan dan optimasi penyerapan dan penyimpanan informasi, maka Desain Situs tersebut perlu: a). Disusun dalam suatu struktur tiga dimensi yang sistematis. b). Disusun dengan bantuan suatu navigasi yang sistematis. Pengambilan kesimpulan ini sesuai dengan konsep Desain yang dikemukakan Djunaedi yang mengatakan bahwa ada dua desain, yaitu substansi yang berhubungan dengan informasi yang dpilih dan prosedur yang berhubungan dengan proses lanjut setelah melakukan pemilihan tersebut. Dengan demikian dapat ditarik suatu
137 kesimpulan bahwa
Desain Situs tidak terdiri dari tiga, melainkan dapat
disederhanakan lebih sistematis menjadi dua saja, yaitu: a). Strukturisasi Tiga Dimensi . b). Navigasi. Perkembangan hal ini dapat dilihat pada diagram di bawah ini.
Gambar 6 : Model Dua Variabel Bebas Keterbatasan Penglihatan
138 Selanjutnya, apabila dirunut kepada kapasitas fisik maupun psikis yang menjadi dasar kemampuan manusia memroses informasi melalui penglihatan, maka sebenarnya ada empat macam dasar kemampuan manusia yaitu: a). Kemampuan fovea mata yang mengakibatkan mata mampu menyoroti suatu “titik” pada suatu bidang informasi. b). Kemampuan manusia menggerakkan bola mata yang membuat manusia mempunyai kemampuan menangkap informasi secara dua dimensi. c). Kemampuan mata manusia berfokus yang membuat manusia mampu menangkap informasi secara tiga dimensi. d). Kemampuan daya ingat manusia membuat manusia mampu memroses informasi melalui dimensi keempat, yaitu waktu. Kenyataan adanya kemampuan manusia yang seperti ini apabila dikaitkan dengan fakta adanya keterbatasan manusia didalam memberi perhatian, mendorong kearah dapat disimpulkan sebuah pengertian sebagai berikut: bahwa manusia mempunyai kemampuan memroses informasi secara empat dimensi, yaitu tiga dimensi adalah dimensi ruang, dan satu dimensi yang lain adalah dimensi waktu. Keempat dimensi ini dapat disebut sebagai dimensi ruang-waktu. Pengambilan informasi oleh seorang manusia dilakukan dalam ruang tiga dimensi. Setelah informasi tersebut diambil atau diserap oleh seseorang, maka selanjutnya informasi tersebut disimpan di dalam ingatan dan diproses
seiring berjalannya waktu sesuai kehendak pemrosesnya.
Sementara pemrosesan informasi yang sudah diserap terus berjalan, proses
139 penyerapan informasi juga terus berjalan, sehingga volume informasi yang diproses terus bertambah. Volume informasi empat dimensi inilah yang sesungguhnya diproses oleh manusia. Kapasitas volume informasi yang dapat diproses oleh seorang manusia ditentukan oleh banyak energi yang dapat dialokasikan orang tersebut untuk mempertahankan volume informasi empat dimensi yang sudah diserap di dalam ingatannya. Informasi yang diserap dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu informasi berguna dan sesuai kebutuhan dan informasi yang tidak berguna karena tidak sesuai kebutuhan. Oleh karena itu, perlu disusun suatu cara agar seseorang dapat menyerap informasi yang berguna dan sesuai kebutuhan tersebut secara maksimal. Agar jenis informasi yang sudah diserap dan selanjutnya diproses tersebut adalah informasi yang berguna dan sesuai kebutuhan. Dengan demikian sedapat mungkin semua informasi yang diserap, diproses dan disimpan dalam ingatan seseorang adalah informasi yang berguna dan sesuai kebutuhan. Pemilihan informasi yang berguna dan sesuai kebutuhan tersebut ditentukan oleh panduan dari metode Strukturisasi Tiga Dimensi dan metode Navigasi dari tampilan informasi di layar. Apabila Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi dan Navigasinya bagus, maka diharapkan informasi yang diserap oleh seseorang akan optimal, karena hampir semua informasi yang diserap dan diproses adalah informasi yang berguna dan sesuai kebutuhan. Apabila suatu saat, total informasi yang berguna dan sesuai kebutuhan yang akan diserap oleh seseorang volumenya lebih kecil daripada kapasitas energi pengolah informasi yang dimilikinya, maka proses penyerapan dan pengolahan
140 informasinya akan terasa ringan.
Dilain pihak, bila Strukturisasi Informasi dan
Navigasinya jelek, maka walaupun total informasi yang berguna dan sesuai kebutuhan yang akan diserap oleh seseorang volumenya sebenarnya lebih kecil daripada kapasitas energi pengolah informasi yang dimilikinya, tetapi karena banyak “sampah informasi” yang terpaksa ikut diserap dan diolahnya, maka pemrosesannya akan terasa melelahkan karena membutuhkan banyak energi untuk mengolah informsi tersebut. Diagram penyerapan informsi yang baik adalah
seperti pada
diagram di bawah ini. Nampak pada diagram tersebut bahwa energi terbuang minimal.
Gambar 7 : Diagram Penyerapan Informasi Yang Efektif
141 Dilain pihak apabila Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi dan Navigasinya kurang bagus, maka volume informasi yang diserap oleh manusia akan seperti pada diagram
di
bawah
ini.
Pada
diagram
terlihat
banyak
energi
terbuang.
Gambar 8 : Diagram Penyerapan Informasi Yang Tidak Efektif Hasil penelitian yang dilakukan ini mendorong kearah dapat disimpulkan, bahwa Teori Keterbatasan Manusia Dalam hal
Penyerapan Informasi melalui
Penglihatan sebagai sebuah teori khusus dari Teori Keterbatasan Perhatian dalam Penglihatan dari Wickens (1992).
142
Gambar 9 : Pengembangan Teori Keterbatasan Perhatian dalam Penglihatan Untuk Menyerap Informasi Penelitian ini juga menampakkan hasil bahwa pengaruh komponen Strukturisasi Informasi dan komponen navigasi tidak sama. Pengaruh komponen Strukturisasi Informasi lebih signifikan dan lebih besar daripada pengaruh komponen Navigasi.
Hal ini nampaknya tidak sulit dimengerti kalau dipahami bahwa
sebenarnya proses navigasi adalah proses lanjutan dari proses pemilihan informasi yang dipelaksanaannya menggunakan komponen Strukturisasi Informasi.
143 3. Pengembangan konsep penyerapan informasi dari sudut pandang kognitif. Konsep desain situs yang dibahas di depan sebenarnya juga dapat dipergunakan untuk teknik desain untuk membantu pemirsa menelusuri suatu situs yang biasanya terdiri dari banyak halaman. Halaman yang satu dihubungkan dengan halaman yang lain dengan menggunakan teknik hypertext. Agar penelusuran efektif, teknik navigasi yang baik sangat diperlukan. Melalui pemahaman seperti ini, maka Navigasi dapat dianggap sebagai salah satu komponen dari Strukturisasi Informasi. Navigasi membantu pemirsa berpindah halaman dengan efektif. Jadi Navigasi sebenarnya membentuk Stuktur Informasi dimensi ke empat. Apabila suatu situs dianggap sebagai sebuah kumpulan informasi yang akan disampaikan kepada pemirsa, maka keseluruhan informasi tersebut dapat di Desain menjadi suatu bentuk Strukturisasi Informasi yang terdiri dari banyak halaman situs. Suatu halaman situs dapat saja memuat banyak topik informasi. Setiap topik terdiri dari sejumlah informasi tertentu. Maka untuk setiap topik informasi tersebut dapat disusun suatu Desain Strukturisasi Informasi empat dimensi. Jumlah informasi tentang sebuah topik sebaiknya tidak melebihi kapasitas simpan informasi maksimal pada otak seorang pemirsa. Apabila semua topik dalam sebuah situs digabung, maka akan menjadi suatu Struktur Informasi empat dimensi yang lebih kompleks. Pada dasarnya, agar dapat diserap oleh pemirsa secara efektif, suatu volume informasi perlu disajikan secara terstruktur empat dimensi. Dimensi yang keempat adalah Navigasi. Metode yang efektif untuk ini adalah dengan hypertext. Buku dapat
144 dianggap sebagai sebuah kumpulan informsi yang hendak disajikan kepada orang. Oleh karena itu, buku sebaiknya disusun dengan menggunakan metode hypertext. Daftar isi yang ada pada sebuah buku sebenarnya sudah mempunyai konsep hypertext di dalamnya. Karena seorang pembaca dapat membaca suatu bab tertentu langsung menuju ke halaman yang dikehendaki dengan bantuan daftar isi. Agar lebih efektif, konsep hypertext ini sebaiknya juga diimplementasikan pada halaman-halaman buku, sehingga seorang pembaca dapat langsung meneruskan membaca suatu topik tertentu dari suatu halaman yang sedang dibacanya ke suatu halaman lain secara tidak linier. Apalagi apabila buku tersebut sudah berwujud buku elektronik, maka implementasi konsep hypertext sudah didukung dengan teknologi HTML yang operasional, sehingga penulisan suatu buku dengan mengimplementasi konsep hypertext sebenarnya sudah siap untuk mulai dilaksanakan. Hal yang sama dapat diterapkan pada teknik presentasi. Teknik yang biasa dipergunakan sekarang adalah dengan metode linier, halaman informasi ditayangkan satu demi satu. Teknik ini dapat diperbaiki dengan menerapkan metode hypertext. Tetapi perangkat lunak presentasi yang ada sekarang masih belum menerapkan prinsip hypertext dalam teknologinya, sehingga orang masih kesulitan untuk meloncat dari suatu halaman presentasi ke halaman yang lain. Diharapkan perangkat lunak untuk presentasi akan segera mengimplementasikan teknik hypertext didalam fitur perangkat lunaknya, sehingga seorang penyaji dapat berpindah dari simpul informasi ke simpul informasi yang lain dengan mudah.
145 4. Penjelasan dari sisi teori Zajonc. Mengenai peran kognisi dan afeksi, dalam khazanah ilmu psikologi ada dua pendapat yang sama kuatnya. Pendapat pertama mengatakan bahwa kognisi mendahului afeksi. Pendapat ini didukung oleh Lazarus. Teori ini disebut juga appraisal theory. Pendapat kedua mengatakan bahwa afeksi mendahului kognisi. Pendapat ini didukung kuat oleh Zajonc dan Hazel Markus. Dua pendapat ini mempunyai pendukung yang sama kuatnya, karena kedua pendapat tersebut masingmasing mempunyai bukti hasil penelitiannya. Keberadaan dua teori yang sama kuat tersebut dapat menjadi sumber penjelasan mengenai koefisien redundancy
hasil
perhitungan analisis korelasi kanonik sebesar 0,109 yang relatif kecil. Kecilnya bilangan koefisien tersebut ada kemungkinan karena sebagian responden mempunyai pola ketertarikan pada situs yang mengikuti teori Zajonc. Memang hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan signifikansi teori Lazarus, yaitu bahwa ketertarikan pemirsa untuk menelusuri suatu situs berita harian adalah disebabkan karena desain situs yang baik secara kognitif. Tetapi dilain pihak tidak tertutup kemungkinan untuk melakukan penelitian yang dapat membuktikan kebenaran pola ketertarikan pada situs yang mengikuti teori Zajonc, yaitu bahwa seseorang terlebih dahulu tertarik pada suatu situs karena suatu alasan tertentu, baru setelah itu dia melakukan penelusuran atas situs tersebut.
146 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan
Kesimpulan berikut menggunakan faktor Desain Situs pertama Strukturisasi Informasi Dua Dimensi kedua, Penyorotan dan ketiga Navigasi. 1. Desain Situs mempengaruhi Kunjungan ke Situs. Hal ini meneguhkan teori Lazarus yang menyatakan bahwa faktor kognitif mengawali proses afektif. Desain yang secara kognitif bagus akan menarik orang untuk mengunjungi situs tersebut. 2. Faktor Desain Situs yang secara signifikan mempengaruhi Kunjungan Ke Situs adalah faktor Strukturisasi Informasi dan faktor Navigasi. 3. Faktor Penyorotan tidak mempengaruhi Kunjungan ke Situs secara signifikan. 4. Faktor Strukturisasi Informasi dan faktor Navigasi secara signifikan mempengaruhi Frekuensi Kunjungan ke Situs. Faktor Strukturisasi Informasi lebih signifikan dibandingkan dengan faktor Navigasi. Faktor
Penyorotan tidak
mempengaruhi Frekuensi Kunjungan ke situs seacra signifikan. 5. Faktor Strukturisasi Informasi secara signifikan mempengaruhi Jam Kunjungan. Faktor Penyorotan dan Navigasi tidak mempengaruhi Frekuensi Kunjungan ke situs secara signifikan. Butir-butir kesimpulan selanjutnya ini adalah dengan menggunakan faktor Desain Situs berikut, pertama Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi dan kedua
147 Navigasi. Langkah ini dilakukan karena dalam penelitian ternyata menggabungkan faktor Strukturisasi Informasi Dua Dimensi dengan faktor Penyorotan menjadi faktor Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi menghasilkan pengaruh kepada Kunjungan Situs secara lebih signifikan dibandingkan dengan menggunakan hanya faktor Strukturisasi Dua Dimensi saja. 6. Desain Situs mempengaruhi Kunjungan ke Situs secara lebih signifikan dibandingkan seperti pada butir pertama. 7. Faktor Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi dan faktor Navigasi secara signifikan mempengaruhi Frekuensi Kunjungan ke Situs. Pengaruhnya lebih signifikan dibandingkan dengan butir keempat. Faktor Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan faktor Navigasi. 8. Faktor Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi secara signifikan mempengaruhi Jam Kunjungan. Faktor. Pengaruhnya lebih signifikan dibandingkan dengan butir kelima. Faktor Navigasi tidak mempengaruhi Frekuensi Kunjungan ke situs secara signifikan. Butir-butir berikut ini disimpulkan berdasarkan butir keenam, ketujuh dan kedelapan di atas. 9. Teori keterbatasan Wickens butir pertama dan butir kedua dapat disederhanakan dan dijadikan satu menjadi teori keterbatasan pemilihan informasi dengan pengertian pemilihan informasinya adalah dalam ruang tiga dimensi. Dengan demikian dua faktor keterbatasan perhatian manusia yang menjadi dua faktor pembatas yang akan
148 berpengaruh pada keterbatasan perhatian adalah
keterbatasan perhatian dalam
pemilihan informasi dan keterbatasan dalam membagi perhatian. Keterbatasan perhatian dalam memilih informasi adalah berhubungan dengan kemampuan manusia menyerap informasi secara tiga dimensi. Keterbatasan dalam membagi perhatian adalah berhubungan dengan kemampuan manusia untuk menyimpan atau mengingat informasi yang sudah diserapnya. 10. Ada dua teknik desain tampilan layar yang dapat dilakukan. Yang pertama adalah dengan melakukan strukturisasi informasi secara tiga dimensi. Hal ini adalah untuk mengatasi keterbatasan perhatian dalam pemilihan. Yang kedua adalah dengan melakukan navigasi. Hal ini untuk mengatasi keterbatasan manusia dalam membagi perhatian. 11. Manusia mempunyai keterbatasan perhatian di dalam penglihatan untuk menyerap informasi. Volume informasi yang dapat diserap tergantung kepada dua faktor yaitu faktor Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi dan faktor Navigasi.
B.
Saran
Pertama, pengembang situs di Internet perlu memperhitungkan aspek kognitif dalam perancangan desain tampilan layarnya. Pada dasarnya ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan desain tampilan layar, yaitu : a. Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi.
149 b. Navigasi. Faktor Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi perlu lebih diperhatikan daripada faktor Navigasi karena faktor Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi terbukti lebih signifikan pengaruhnya dibandingkan faktor Navigasi Kedua, perlu dilakukan penelitian dari aspek budaya untuk dapat mengetahui variasi Strukturisasi Informasi dan variasi metode Navigasi yang sesuai untuk suatu rumpun bangsa tertentu, sehingga efektifitas desain untuk dapat ditinkatkan. Ketiga, faktor usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, bidang pekerjaan barangkali
mempunyai sensitivitas yang berbeda terhadap pengaruh warna,
bentuk, tata letak informasi dan gambar dalam kaitannya dengan penerapan informasi. Hal ini perlu dipastikan melalui penelitian oleh yang berminat. Keempat, sangat menarik untuk meneliti tentang besar volume informasi yang dapat diserap oleh seseorang dalam satu kali penyerapan yang secara kognitif nyaman sehingga pemahaman informasi tersebut efektif. Hasil penelitian ini akan sangat penting bagi penyediaan informasi untuk pengambilan keputusan oleh seorang manajer. Kelima, untuk meningkatkan efektifitas penyimpanan dan pemaparan informasi, maka perlu dipelajari pemanfaatan aspek aural, temporal dan spektral citra. Keenam, penting dan menarik untuk meneliti tentang besar volume informasi maksimal yang dapat diserap oleh seseorang sebelum mencapai titik lelah.
150 Ketujuh, perlu dilakukan penelitian sejenis tetapi yang berdasar pada teori Zajonc, yaitu bahwa afeksi mendahului kognisi. Hasil penelitian tersebut akan melengkapi penelitian ini menjadi suatu penelitian yang saling melengkapi dan komprehensif, karena memang teori Zajonc dan teori Lazarus sama kuatnya. Kedelapan, untuk meningkatkan kualitas validitas eksternal, maka perlu dilakukan penelitian lebih jauh dengan menggunakan teknik random sampling berdasarkan pengalaman tentang profil populasi pengguna internet yang diperoleh dari penelitian ini. Kesembilan, perlu dilakukan penelitian yang komprehensif tentang efektifitas desain situs di Internet untuk menarik pengunjung, dari aspek isi, seni dan kognitif secara bersama-sama. Sekaligus juga diperhitungkan faktor-faktor lain yang diperkirakan juga ikut mempunyai pengaruh antara lain misalnya faktor budaya, faktor popularitas dan lain-lain.,
151
ASPEK KOGNITIF DALAM DESAIN SITUS INTERNET RINGKASAN DISERTASI I. PENDAHULUAN E. Latar Belakang Masalah Aplikasi teknologi Internet di dalam hampir semua bidang berkembang dengan sangat pesat sekali. Perkembangan tersebut berbentuk kurva exponensial. Pada awal tahun 2002 sebuah mesin pencari (search engine) terkenal, yaitu Google mengklaim bahwa mesin pencari tersebut menelusuri sebanyak 2.073.418.204 situs pada tampilan layarnya, dan pada akhir tahun 2002 mesin pencari tersebut sudah mengklaim bahwa situs yang ditelusuri adalah sejumlah 3.083.324.652. Jadi dalam waktu setahun ada pertambahan jumlah situs sebanyak 1.009.906.448 atau sebesar 48.67 persen. Milyaran situs tersebut berlomba untuk meraih perhatian para surfer Internet. Oleh karena itu, teknologi perancangan situs, termasuk teknik perancangan tampilan layarnya, menjadi hal yang sangat penting. Jumlah milyaran situs ini akan terus bertambah seiring dengan semakin populernya Internet diberbagai kelompok usia dan diberbagai profesi. Pada masa sekarang, masalah utama tentang bagaimana membuat suatu situs yang mampu menarik perhatian para pengunjung, antara lain terletak terutama pada masalah desain tampilan layarnya, selain tentu saja aspek isinya (content). Apabila
152 isinya bertopik hal yang sejenis, misalnya kelompok-kelompok situs yang berisi berita, maka peran aspek desain tampilan menjadi salah satu hal pokok dalam meraih kunjungan pemirsa. Oleh karena itulah maka desain tampilan layar situs, yang juga disebut User Interface menjadi salah satu faktor utama untuk menarik pengunjung mengunjungi suatu situs tertentu. Masalah perancangan layar tampilan yang nyaman dibaca menjadi masalah yang semakin hari semakin penting. Manusia mempunyai keterbatasan di dalam memroses informasi yang diterimanya. Menurut Miller (dalam Wickens, 1992) dalam makalahnya yang terkenal ditahun 1956 "The Magical Number Seven Plus or Minus Two" mengatakan bahwa kapasitas working memory manusia adalah hanya tujuh slot dengan plus atau minus dua. Untuk meningkatkan kapasitas tersebut, dikembangkan teknik chunking. Teori ini nampak jelas sudah diterapkan pada rancangan layar tampilan sistem operasi Windows. Apabila diperhatikan, jumlah menu pada perangkat lunak under windows jumlahnya adalah antara lima sampai sembilan. Lalu pada setiap menu apabila di klik akan muncul submenu yang sebenarnya adalah chunk dari menu tersebut. Pemahaman yang baik tentang karakteristik manusia akan sangat membantu di dalam perancangan user interface yang baik. Dillon (1987) mengatakan bahwa pemahaman pemrosesan informasi oleh manusia akan sangat membantu seorang pemrogram di dalam merancang tampilan layar yang baik. Penelitian Dillon menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kemudahan pemrosesan informasi yang diperoleh dari layar adalah masalah "dangkal" atau "dalam"nya pengetahuan
153 yang harus dicerna oleh pemirsa dari tata letak informasi yang ada di layar. Melengkapi apa yang disampaikan Dillon di atas, Findlay dkk (1988) menyatakan bahwa dari aspek persepsi dan proses kognisi maka akan diperlukan berbagai macam trade off di dalam memilih berbagai macam fasilitas dalam rangka peningkatan kualitas tampilan layar. Antara lain adalah trade off antara banyak material yang akan ditampilkan dan keruwetan layar, mengandalkan memori pengguna dengan banyak alat pengingat yang perlu ditampilkan. Penelitian mereka membuktikan bahwa pemilihan akan hal-hal seperti di atas akan mempengaruhi kecepatan pengguna di dalam mengekplorasi tampilan layar.
F.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memahami hubungan antara keterbatasan
perhatian penglihatan sebagai sebuah aspek kognitif manusia dengan desain tampilan layar situs yang menarik perhatian pengguna. Melalui penelitian ini diharapkan akan dapat diperoleh metode desain layar tampilan yang nyaman dinikmati oleh para pengguna dari aspek kognitif. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan sumbangan kepada para pakar bidang Psikologi Teknologi dalam perancangan User Interface situs yang makin ramah baca.
154 II. KAJIAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
E. Kerangka Kajian Penelitian ini mengkaji aspek kognitif dalam perancangan tampilan layar situs harian berita di Internet. Paradigma penelitian ini adalah bahwa teknologi harus disesuaikan dengan manusia dan bukan sebaliknya. Oleh karena itu perancangan suatu tampilan layer perlu diatur sesuai dengan kemampuan kognitif manusia agar mudah dibaca. Perkembangan teknologi informasi yang pesat di bidang internet pada sekitar tahun 1990
memunculkan jenis aplikasi teknologi informasi baru yang
sebelumnya belum ada, yaitu aplikasi yang berbasis web. Ada berbagai macam aplikasi teknologi informasi berbasis web antara lain untuk adpertensi, pendidikan, transaksi bisnis dan sebagainya termasuk aplikasi penayangan informasi berita harian. Hal ini mengakibatkan bahwa teknik penyajian informasi di layar tampilan komputer untuk aplikasi web berbeda dengan aplikasi desktop based. Selanjutnya dari berbagai macam penggunaan aplikasi web, penelitian ini mempelajari terutama aplikasi untuk penayangan informasi berita harian. Di dalam psikologi kognitif dikembangkan teori tentang Pemrosesan Informasi Oleh Manusia (Human-Information Processing) (Wicken, 1992). Di dalam siklus pemrosesan informasi oleh manusia terdapat banyak aspek kognitif yang terlibat
persepsi,
memori,
perhatian
dan
lain
sebagainya.
Penelitian
ini
mengkhususkan pengkajian pada aspek perhatian (attention). Selanjutnya aspek
155 perhatian berkaitan dengan panca indera. Dari kelima panca indera, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan dan pengecapan, penelitian ini mendalami masalah keterbatasan perhatian dalam penglihatan. Selanjutnya berdasarkan teori keterbatasan penglihatan yang dikemukakan oleh Wickens, maka dikembangkan suatu model teknik perancangan tampilan layar situs yang sesuai dengan ramburambu kognisi manusia. Diharapkan tampilan layar situs yang seperti ini akan nyaman dibaca oleh manusia.
F. Teknologi yang Ramah Guna Perkembangan teknologi yang sangat cepat sejak revolusi industri di Eropa pada abad ke delapan belas membuat perubahan secara revolusioner di bidang tentang bagaimana manusia berinteraksi dengan peralatan. Perancangan suatu mesin yang mengakomodasi batas-batas kemampuan orang pemakai mesin tersebut menjadi suatu
hal
yang
mendesak
harus
dilakukan.
Bidang
yang
meneliti
dan
mengembangkan hal ini disebut sebagai Human Factors. Meister di dalam Wickens (1992) mendefinisikan Human Factors sebagai studi tentang bagaimana orang melakukan suatu pekerjaan dalam suatu operasi yang menggunakan sistem manusiamesin, dan bagaimana faktor perilaku dan nonperilaku mempengaruhi pekerjaan tersebut.
G. Teori Model pemrosesan informasi oleh manusia mempunyai asumsi bahwa bahwa kognisi dapat dianalisis menjadi suatu urutan tahapan proses. Pada setiap tahap, suatu
156 operasi tertentu yang unik dilakukan terhadap informasi yang diterima. Setiap tahap menerima masukan dari hasil keluaran tahap sebelumnya. Apabila suatu stimuli datang, maka dilakukan sensory processing oleh manusia dengan menggunakan modal yang dimilikinya, yaitu panca indera. Ada lima panca indera manusia yaitu penglihatan, pendengaran, penjamahan, pengecapan dan pembauan. Dari kelima buah indera tersebut yang paling dominan adalah penglihatan (Wicken, 1992). Oleh panca indera, informasi yang diterima disimpan dalam STSS (short term sensory store. Selanjutnya informasi diteruskan ke susunan syaraf otak yang lebih tinggi yang mampu untuk melakukan pengenalan. Pada tahap ini dikatakan bahwa informasi tersebut dipersepsi oleh manusia.
Untuk melakukan persepsi
sudah diperlukan
kemampuan memberikan perhatian oleh manusia. Perhatian adalah suatu kemampuan manusia untuk mengarahkan diri terhadap sesuatu hal dan menerima informasi dari hal tersebut dan memberikan tanggapan yang diperlukan. Kemampuan memberikan perhatian pada manusia mempunyai keterbatasan (Wicken, 1992). Keterbatasan kapasitas perhatian manusia ini dapat dikelompokkan kedalam 3 (tiga) kategori (Wickens, 1992) sebagai berikut: a. Keterbatasan dalam pemilihan perhatian. Karena adanya keterbatasan dalam memberi perhatian, maka seseorang melakukan perhatian selektif. b. Keterbatasan dari fokus perhatian. Adanya masalah keterbatasan dalam memberikan fokus perhatian adalah disebabkan karena adanya kemampuan pemrosesan paralel oleh manusia
157 c.Keterbatasan dalam pembagian perhatian. Keterbatasan ini pada dasarnya, adalah berkaitan dengan masalah daya ingat. Agar suatu tampilan situs Internet mudah dibaca maka perlu dipertimbangkan hal-hal berikut : 1. Konsep perancangan layar tampilan Agar tampilan layar situs dapat secara efektif berhasil menarik perhatian pengunjung situs, maka perlu dikembangkan metode-metode untuk mengatasi masalah keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam pemberian perhatian oleh manusia. Untuk mengatasi masalah keterbatasan dalam memilih perhatian, maka informasi yang disajikan pada layar tampilan perlu disusun dalam suatu struktur yang baik. Struktur tata letak informasi yang baik haruslah memperhatikan faktor-faktor kepadatan informasi, cara pengelompokan informasi dan kompleksitas informasi, sedangkan untuk mengatasi masalah keterbatasan dalam memberikan fokus perhatian, maka perlu dikembangkan cara-cara penyorotan (highlighting) tepat atas informasiinformasi yang dipandang perlu diberi perhatian lebih daripada yang lain. Selanjutnya, untuk mengatasi masalah keterbatasan dalam membagi perhatian, maka cara yang efektif adalah dengan memberikan navigasi penelusuran situs kepada para pengunjung. Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan suatu tamopilan layar situs: a. Pola penyajian informasi. Agar suatu informasi yang ditampilkan pada layar tampilan dapat dipersepsi dengan efektif oleh pemirsa, maka informasi yang
158 ditampilkan di layar perlu diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan pemirsa untuk memersepsi informasi tersebut sesuai dengan urutan prioritas kepentingan informasi yang ditampilkan. b. Penekanan informasi. Oleh karena layar tampilan situs internet menampilkan informasi dengan sistem halaman, yaitu bahwa sekali tampil sekaligus satu halaman, maka pada halaman tersebut pada saat yang sama, sekaligus ditampilkan banyak informasi, maka perlu dilakukan tindakan penyorotan (highlighting). Tujuan dari penyorotan adalah untuk melakukan preatensi dari pemirsa kepada hal-hal yang oleh perancang tampilan layar dianggap penting. c. Navigasi. Pemirsa layar tampilan perlu diberi tuntunan dalam memanipulasi layar. Hal ini diperlukan agar seseorang tidak perlu terlalu banyak mengingat informasi yang sudah diserapnya secara terus menerus. 2. Aspek perancangan tampilan visual Menurut Djunaedi (2001), untuk merancang suatu tampilan informasi di layar, ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu aspek substantif dan aspek prosedural. Pertama adalah aspek substantif. Yaitu aspek yang menyangkut isi dari tampilan. Berkaitan dengan aspek kognitif yang dibahas di depan, maka komponen yang termasuk dalam aspek ini ialah komponen strukturisasi informasi dan komponen penyorotan. Kedua adalah aspek procedural, yaitu aspek yang menyangkut mengenai proses penyajian informasi. Berkaitan dengan masalah kognitif di atas maka komponen yang termasuk dalam aspek ini adalah navigasi.
159
1. Indikasi ketertarikan kepada situs Indikasi ketertarikan seseorang pada suatu situs Internet dapat diukur dari dua faktor yaitu pertama frekuensi kunjungan. Semakin sering seseorang mengunjungi suatu situs berarti semakin orang itu menyukai situs tersebut. Faktor kedua adalah lama kunjungan. Semakin lama suatu situs dikunjungi berarti semakin orang menyukai situs tersebut.
D. Hipotesis Berdasarkan kerangka teori yang telah diuraikan sebelumnya, maka diajukan hipotesis-hipotesis sebagai berikut: 1.
Terdapat hubungan positif antara desain informasi layar tampilan dengan kunjungan ke situs di internet.
2. Terdapat hubungan positif antara struktur informasi di layar tampilan dengan frekuensi kunjungan ke situs di internet. 3. Terdapat hubungan positif antara penyorotan informasi di layar tampilan dengan frekuensi kunjungan ke situs di internet. 4. Terdapat hubungan positif antara navigasi informasi di layar tampilan dengan frekuensi kunjungan ke situs di internet. 5. Terdapat hubungan positif antara struktur informasi di layar tampilan dengan lama kunjungan ke situs di internet. 6. Terdapat hubungan positif antara penyorotan informasi di layar tampilan dengan lama kunjungan ke situs di internet.
160 7. Terdapat hubungan positif antara navigasi informasi di layar tampilan dengan lama kunjungan ke situs di internet. III METODE PENELITIAN E. Subjek penelitian Subjek penelitian adalah 315 orang pengguna Internet yang sudah berpengalaman melakukan akses di Internet setidak-tidaknya tiga bulan. Berumur antara 17 tahun sampai dengan 55 tahun. Responden dapat berjenis kelamin pria maupun wanita. Responden juga dapat berpendidikan tingkat apa saja. Latar belakang pekerjaan juga tidak menjadi prasyarat untuk menjadi responden. Yang penting adalah bahwa responden mempunyai pengalaman yang cukup di dalam hal surfing di dunia Internet. F. Variabel Penelitian Variabel tergantung Kunjungan ke Situs terdiri atas dua subvariabel. Subvariabel tergantung “Lama Kunjungan Ke Situs” adalah lama waktu seorang pengguna internet mengakses situs berita harian yang paling disukainya dibanding dengan lama waktunya mengakses seluruh situs berita harian di internet yang diaksesnya pada satuan waktu tertentu. Subvariabel tergantung “Frekuensi Kunjungan Ke Situs” adalah banyak kali seorang pengguna internet mengakses situs berita harian
yang paling disukainya dibanding dengan banyak kali mengakses
seluruh situs berita harian di internet yang diaksesnya pada kurun waktu tertentu.
161 Variabel bebas Desain Situs di Internet terdiri dari tiga subvariabel, yaitu subvariabel Strukturisasi Infomasi, yang menjelaskan tentang pola perletakan informasi di layar tampilan, subvariabel Penyorotan, yang menjelaskan usaha untuk menarik preatensi seseorang pada informasi yang dianggap penting oleh perancang dan subvariabel Navigasi yang menjelaskan usaha untuk memberikan navigasi kepada pengunjung situs. D. Teknik Analisis Dipilih alat analisis canonical correlation dan regresi berganda linier sebagai alat analisis untuk membuktikan hipotesis. Alat analisis ini dapat digunakan karena variabel dependen mempunyai skala ratio sedangkan semua variabel independen mempunyai skala interval.
IV HASIL PENELITIAN D. Pengujian hipotesis. 9.
Hasil analisis korelasi kanonik tahap pertama kunjungan ke situs dengan
desain situs menghasilkan nilai korelasi kanonik pertama sebesar 0,360 dengan nilai Wilk’s lambda adalah = 0,870 dengan nilai p = 0,000. Jadi hasil tes menunjukkan bahwa ada korelasi yang signifikan antara Kunjungan ke Situs dengan Desain Situs. Menurut hasil pemrosesan dengan SAS proporsi nilai korelasi kanonik pertama adalah 99,5 persen. Berarti nilai korelasi kanonik pertama ini dapat secara signifikan menyatakan korelasi antara variabel Kunjungan ke Situs dengan Desain Situs.
162 10.
Hasil analisis regresi untuk subvariabel Frekuensi Kunjungan ke Situs
menghasilkan nilai R kuadrat sebesar 0,105 dengan nilai F hitung sebesar 12,153. Tingkat signifikansi yang dicapai adalah sebesar 0,000. Subvariabel Strukturisasi Informasi ternyata signifikan dengan nilai hitung t sebesar 2,661 ( p = 0,008). Subvariabel Penyorotan tidak signifikan dengan nilai t hitung sebesar 0,557 ( p = 0,578). Subvariabel Navigasi singifikan dengan nilai hitung t sebesar 1,781 ( p = 0,076). Hal ini mendorong dilakukannya analisis regresi stepwise yang menghasilkan nilai R kuadrat sebesar 0,104 dengan nilai F hitung sebesar 18,115. Tingkat signifikansi yang dicapai adalah sebesar 0,000. Subvariabel Strukturisasi Informasi ternyata signifikan dengan nilai hitung t sebesar 3,495 ( p = 0,001). Subvariabel Navigasi signifikan dengan nilai t sebesar 2,087 ( p = 0,038). Variable Penyorotan dikeluarkan dari persamaan. 11.
Hasil analisis regresi untuk subvariabel Lama Kunjungan ke Situs
menghasilkan nilai R kuadrat sebesar 0,099 dengan nilai F hitung sebesar 11,344. Tingkat signifikansi yang dicapai adalah sebesar 0,000. Subvariabel Strukturisasi Informasi ternyata signifikan dengan nilai hitung t sebesar 2,502 ( p = 0,013). Subvariabel Penyorotan tidak signifikan dengan nilai t hitung sebesar 0,929 ( p = 0,353). Subvariabel Navigasi kurang signifikan dengan nilai hitung t sebesar 1,358 ( p = 0,175).
Hal ini mendorong dilakukannya analisis regresi stepwise yang
menghasilkan nilai R kuadrat sebesar 0,087 dengan nilai F hitung sebesar 29,852. Tingkat signifikansi yang dicapai adalah sebesar 0,000. Subvariabel Strukturisasi
163 Informasi ternyata signifikan dengan nilai hitung t sebesar 5,464 ( p = 0,000). Subvariabel Navigasi dan subvariable Penyorotan dikeluarkan dari persamaan. 12.
Analisis Kanonik tahap kedua tetap menggunakan aspek jam Kunjungan ke
Situs dan aspek Frekuensi Kunjungan ke Situs sebagai komponen Kunjungan ke Situs dan aspek Strukturisasi Informasi dan aspek Navigasi sebagai komponen subvariabel Desain Situs. Hasil analisis korelasi kanonik tahap kedua menghasilkan nilai korelasi kanonik pertama sebesar 0,357 dengan nilai Wilk’s lambda adalah = 0,8723 dengan nilai p = 0,000. Jadi hasil tes menunjukkan bahwa ada korelasi yang signifikan antara Kunjungan ke Situs dengan Desain Situs. Menurut hasil pemrosesan dengan SAS proporsi nilai korelasi kanonik pertama adalah 99,86 persen. Berarti nilai korelasi kanonik pertama ini dapat secara signifikan menyatakan korelasi antara subvariabel Kunjungan ke Situs dengan Desain Situs. Dibandingkan dengan analisis korelasi kanonik tahap pertama ada penurunan nilai korelasi kanonik utama sebesar = 0,359 – 0,357 = 0,002 atau sebesar 0,55 persen. Bilangan ini relatif sangat kecil. Dilain pihak ada peningkatan nilai Wilk’ lambda sebesar = 0,872 – 0,870 = 0,002 atau sebesar 0,27 persen. 5. Hasil pengujian yang dilakukan diatas menunjukkan bahwa komponen desain tampilan layar yang berpengaruh terhadap Kunjungan Ke Situs hanyalah dua dari tiga komponen, yaitu komponen Strukturisasi Informasi dan Komponen Navigasi. Analisis Korelasi kanonik.
Dengan pengertian seperti tersebut, maka
hipotesis
pertama yang mengatakan desain informasi layar tampilan mempengaruhi kunjungan
164 ke situs dapat diterima. Hipotesis ketiga yang mengatakan strukturisasi informasi di layar tampilan mempengaruhi frekuensi kunjungan ke situs dapat diterima. Hasil diatas juga menunjukkan bahwa hipotesis ketiga yang mengatakan penyorotan informasi di layar tampilan mempengaruhi frekuensi kunjungan ke situs tidak dapat diterima. Hipotesis keempat yang mengatakan navigasi informasi di layar tampilan mempengaruhi frekuensi kunjungan ke situs dapat diterima. Hipotesis kelima yang mengatakan strukturisasi informasi di layar tampilan mempengaruhi lama kunjungan ke situs dapat diterima. Hasil diatas menunjukkan bahwa hipotesis keenam yang mengatakan penyorotan informasi di layar tampilan mempengaruhi lama kunjungan ke situs tidak dapat diterima. Hasil diatas juga menunjukkan bahwa hipotesis ketujuh yang mengatakan navigasi di layar tampilan mempengaruhi lama kunjungan ke situs tidak dapat diterima. Selanjutnya fenomena keluarnya subvariabel Penyorotan dari model akibat adanya multikolinieritas dengan subvariabel Strukturisasi Informasi mendorong kearah adanya kemungkinan bahwa pada dasarnya kedua subvariabel tersebut sebenarnya dapat dijadikan sebagai satu subvariabel saja. Teori keterbatasan perhatian dalam pemilihan informasi yang dikemukakan Wicken pada dasarnya adalah berasumsi bahwa informasi tersebut terletak pada suatu bidang datar, yaitu bidang dua dimensi. Selanjutnya keterbatasan perhatian dalam berfokus pada dasarnya adalah operasi yang dilakukan pada sumbu ketiga yang ditambahkan pada bidang dasar dua dimensi yang sudah ada. Apabila kedua macam keterbatasan perhatian tersebut dijadikan satu
165 pada dasarnya adalah wajar dan mungkin. Yaitu keterbatasan perhatian dalam memlih informasi dalam ruang tiga dimensi. Untuk menguji kemungkinan ini dilakukan tindak lanjut analisis dengan menyatukan subvariabel Strukturisasi Informasi dan subvariabel Penyorotan menjadi subvariabel Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi dengan cara menambahkan data subvariabel Strukturisasi Informasi dengan subvariabel Penyorotan. Langkah ini membuat variabel Desain Situs menjadi terdiri dari dua subvariabel yaitu subvariabel Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi dan subvariabel navigasi. Subvariabel Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi untuk mengatasi keterbatasan menangkap informasi dan subvariabel Navigasi adalah untuk mengatasi keterbatasan dalam pemrosesan informasi yang diakibatkan keterbatasan daya ingat. E. Pengembangan penelitian. 1. Hasil analisis regresi untuk subvariabel tergantung Frekuensi Kunjungan ke Situs dengan subvariabel Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi dan subvariabel Navigasi menghasilkan nilai R kuadrat sebesar 0,109 dengan nilai F hitung sebesar 19,028. Tingkat signifikansi yang dicapai adalah sebesar 0,000. Subvariabel Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi ternyata signifikan dengan nilai hitung t sebesar 3,746 ( p = 0,000). Subvariabel Navigasi singifikan dengan nilai hitung t sebesar 1,866 ( p = 0,063). Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi pengaruh variabel Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi ini lebih baik daripada subvariabel Strukturisasi Informasi (dua dimensi) yang lama.
166 2. Hasil analisis regresi stepwise untuk subvariabel tergantung Lama Kunjungan ke Situs dengan subvariabel Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi dan subvariabel Navigasi menghasilkan menghasilkan nilai R kuadrat sebesar 0,104 dengan nilai F hitung sebesar 36,154. Tingkat signifikansi yang dicapai adalah sebesar 0,000. Subvariabel Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi ternyata signifikan dengan nilai hitung t sebesar 6,013 ( p = 0,000). Subvariabel Navigasi keluar dari persamaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi pengaruh subvariabel Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi ini lebih baik daripada subvariabel Strukturisasi Informasi Dua Dimensi. 3. Analisis Kanonik menggunakan aspek Jam Kunjungan ke Situs dan aspek Frekuensi Kunjungan ke Situs sebagai komponen Kunjungan ke Situs dan aspek Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi dan aspek Navigasi sebagai komponen subvariabel Desain Situs. Hasil analisis korelasi kanonik tahap kedua menghasilkan nilai korelasi kanonik pertama sebesar 0,372 dengan nilai Wilk’s lambda adalah = 0,861 dengan nilai F hitung sebesar 12,801,
nilai p = 0,000. Jadi hasil tes
menunjukkan bahwa ada korelasi yang signifikan antara Kunjungan ke Situs dengan Desain Situs. Nilai F hitung ini besar daripada nilai hitung Wilk’s lambda yang menggunakan Strukturisasi Informasi Dua dimensi. C. Pembahasan Hasil penelitian Hasil analisis diatas menunjukkan bahwa dari secara teoritis ada tiga komponen kognitif Desain Situs, yaitu Strukturisasi Informasi, Penyorotan dan
167 Navigasi, dalam praktek ternyata hanya ada dua komponen Desain Situs yang mempunyai pengaruh nyata dalam Kunjungan ke Situs, yaitu komponen Strukturisasi Informasi dan Navigasi. Signifikansi keberadaan dua buah subvariabel ini sebenarnya sudah memenuhi teori desain tampilan layar yang dikemukakan oleh Djunaedi (1991). Aspek substantif dalam hal ini diwakili oleh komponen Strukturisasi Informasi dan aspek prosedural dalam hal ini diwakili oleh komponen Navigasi. Namun demikian hal ini tidak berarti bahwa komponen Penyorotan terbukti tidak berpengaruh kepada Kunjungan ke Situs. Hasil perhitungan dengan perangkat lunak SPSS memperlihatkan bahwa sebenarnya komponen Penyorotan berpengaruh secara signifikan dengan p =0,000 terhadap baik Frekuensi Kunjungan maupun jam Kunjungan ke Situs. Komponen Penyorotan ini ditolak masuk kepersamaan antara lain adalah karena faktor adanya multikolinieritas. Apabila fakta ini kita pertemukan dengan teori keterbatasan perhatian yang dikemukakan oleh Wicken, nampaknya penelitian
ini memunculkan sebuah hal baru yang nampaknya berguna untuk
menyempurnakan teori Wicken tersebut. Teori keterbatasan perhatian Wicken butir pertama mengatakan adanya keterbatasan perhatian dalam pemilihan informasi. Tersirat dalam teori ini domain informasinya adalah bidang 2 (dua) dimensi. Selanjutnya teori keterbatasan perhatian Wicken butir kedua mengatakan adanya keterbatasan perhatian untuk berfokus. Tersirat dalam teori ini bahwa butir kedua sebenarnya
adalah perluasan dari teori pertama dengan menambahkan adanya
dimensi ke tiga pada teori butir yang pertama. Jadi sebenarnya teori keterbatasan
168 Wicken butir pertama dan butir kedua sesungguhnya memang dapat disederhanakan dan dijadikan satu menjadi teori keterbatasan pemilihan informasi tetapi dengan pengertian domain informasinya adalah ruang tiga dimensi. Jadi dengan demikian tiga buah keterbatasan yang dikemukakan (Wicken, 1992) dapat disederhanakan menjadi dua buah saja, yaitu pertama Keterbatasan Menyerap Informasi. Yang merupakan gabungan dari Keterbatasan Memilih Informasi dan Keterbatasan Memberi Fokus pada informasi. Kedua Keterbatasan Menyimpan Informasi. Yang merupakan istilah lain dari Keterbatasan Membagi Perhatian. Seperti yang sudah dijelaskan didepan keterbatasan ini pada dasarnya adalah masalah daya ingat. Berkaitan dengan hal penyerapan informasi, maka masalah daya ingat berkaitan dengan kemampuan menyimpan informasi yang diserap. Selanjutnya agar tercapai kemudahan, kecepatan, kenyamanan dan optimasi penyimpanan informasi, maka Desain Situs tersebut perlu pertama disusun dalam suatu struktur tiga dimensi yang sistematis, dan kedua disusun dengan bantuan suatu navigasi yang sistematis. Pengambilan kesimpulan ini sesuai dan
didukung oleh teori desain oleh
Djunaedi yang mengatakan bahwa aspek suatu desain ada dua macam, yaitu substansi yang berhubungan dengan informasi yang dpilih dan prosedur yang berhubungan dengan proses lanjut setelah melakukan pemilihan tersebut. Dengan demikian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa subvariabel Desain Situs tidak terdiri dari tiga
169 subvariabel, melainkan dapat disederhanakan lebih sistematis menjadi
dua
subvariabel saja, yaitu pertama Strukturisasi Tiga Dimensi, dan kedua Navigasi. Selanjutnya, apabila dirunut kepada kapasitas fisik maupun psikis yang menjadi dasar kemampuan manusia memroses informasi melalui penglihatan, maka sebenarnya ada empat macam dasar kemampuan manusia yaitu : a). Kemampuan fovea mata yang mengakibatkan mata mampu menyoroti suatu “titik” pada suatu bidang informasi. b). Kemampuan manusia menggerakkan bola mata yang membuat manusia mempunyai kemampuan menangkap informasi secara dua dimensi. c). Kemampuan mata manusia berfokus yang membuat manusia mampu menangkap informasi secara tiga dimensi. d). Kemampuan daya ingat manusia membuat manusia mampu memroses informasi melalui dimensi keempat, yaitu waktu. Kenyataan adanya kemampuan manusia yang seperti ini apabila dikaitkan degan fakta adanya keterbatasan manusia didalam memberi perhatian, mendorong kearah dapat disimpulkan sebuah pengertian sebagai berikut : bahwa manusia mempunyai kemampuan memroses informasi secara empat dimensi, yaitu dimensi ruang-waktu. Pengambilan informasi dilakukan dalam ruang tiga dimensi dan selanjutnya diproses seiring berjalannya waktu sesuai kehendak pemrosesnya dengan dituntun oleh kemampuannya memberi perhatian. Volume informasi empat dimensi inilah yang sesungguhnya diproses oleh manusia. Oleh karena itu, perlu disusun suatu cara agar
170 seseorang dapat menyerap informasi secara empat dimensi secara maksimal, sedapat mungkin mencapai batas maksimal kapasitas penyimpanan yang dimiliki oleh manusia. V KESIMPULAN DAN SARAN C.
Kesimpulan Pertama, Desain Situs secara signifikan mempengaruhi Kunjungan ke Situs.
Komponen Desain Situs yang secara signifikan mempengaruhi Kunjungan Ke Situs adalah komponen Strukturisasi Informasi dan komponen Navigasi. Kedua komponen Strukturisasi Informasi dan komponen Penyorotan dapat digabung menjadi sebuah komponen Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi. Ketiga Desain Situs yang terdiri dari komponen Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi dan komponen Penyorotan secara signifikan mempengaruhi Kunjungan ke Situs. Keempat, teori keterbatasan Wicken butir pertama dan butir kedua dapat disederhanakan dan dijadikan satu menjadi teori keterbatasan pemilihan informasi dengan pengertian pemilihan informasinya Dengan demikian dua faktor
adalah dalam ruang tiga dimensi.
keterbatasan perhatian manusia yang menjadi dua
faktor pembatas yang akan berpengaruh pada keterbatasan perhatian adalah keterbatasan perhatian dalam pemilihan informasi dan keterbatasan dalam membagi perhatian. Keterbatasan perhatian dalam memilih informasi adalah berhubungan dengan kemampuan manusia menyerap informasi secara tiga dimensi. Keterbatasan
171 dalam membagi perhatian adalah berhubungan dengan kemampuan manusia untuk menyimpan atau mengingat informasi yang sudah diserapnya. D. Saran-saran Pertama, dengan adanya berbagai macam variasi cara melakukan Strukturisasi Informasi Tiga Dimensi maupun dalam melakukan metode Navigasi, perlu dilakukan penelitian dari aspek lintas budaya untuk dapat mengetahui aspek kognitif variasi Strukturisasi Informasi dan variasi metode Navigasi manakah yang sesuai untuk suatu rumpun bangsa tertentu. Sehingga para perancang situs dapat mempertajam cara desain situsnya apabila mereka merancang suatu situs yang ditujukan untuk suatu rumpun bangsa terentu. Hal ini sudah menjadi kebutuhan karena banyak mesin pencari (search engine) yang dibuat dengan bahasa tertentu dan ditujukan untuk suatu rumpun bangsa tertentu. Kedua, dengan adanya berbagai macam variasi cara melakukan Strukturisasi Informasi maupun dalam melakukan metode Navigasi, perlu dilakukan penelitian dari aspek isi situs (content) untuk dapat mengetahui aspek kognitif variasi Strukturisasi Informasi dan variasi metode Navigasi manakah yang disukai orang untuk suatu jenis content tertentu. Sehingga para perancang situs dapat mempertajam cara desain situsnya apabila mereka merancang suatu situs yang mempunyai suatu content tertentu. Ketiga, faktor budaya yang berbeda barangkali mempunyai sensitivitas yang berbeda terhadap pengaruh warna, bentuk, tata letak informasi dan gambar dalam
172 kaitannya dengan penerapan informasi. Hal ini perlu dipastikan melalui penelitian oleh yang berminat. Ketujuh, faktor usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, bidang pekerjaan barangkali mempunyai sensitivitas yang berbeda terhadap pengaruh warna, bentuk, tata letak informasi dan gambar dalam kaitannya dengan penerapan informasi. Hal ini perlu dipastikan melalui penelitian oleh yang berminat.
173 COGNITIVE ASPECTS OF INTERNET SITE DESIGN
DISSERTATION SUMMARY CHAPTER I INTRODUCTION A. Research Background
Internet
technological
application
in
almost
all
fields
develops
extraordinarily fast. The development forms an exponential curve. At the beginning of 2002 a famous search engine, Google, states that the machine explore 2.073.418. 204 sites in its screen display, and at the end of 2002 the machine has claimed that the explored sites are 3.083.324.652. So, in a year the number of the added sites is 1.009.906.448 or 48,67 persen Billions of sites compete to draw the attention of internet surfers. Therefore, site design technology, including technical design of its screen display, becomes a very important matter. The billions of sites will continuously increase along with the increasing internet popularity among various groups of age and profession. Nowadays, the main problem about how to make a site that is able to draw audience’s attention lies mainly upon its display design problem, other than its content aspect. If the content has the similar topic, for example site groups containing news, then the role of display design aspect becomes one of the main problems in obtaining the visit of the audience. Therefore, the site of screen display design, which is also called User Interface, becomes one of the main factors for draw the audience to visit the site. Designing the screen display that is comfortable to read becomes a more and more important problem.
174 Human have some limitations in processing the information they receive. According to Miller (in Wickens, 1992) in his paper which is famous in 1956 “The Magical Number Seven Plus or Minus Two” says that the capacity of human’s working memory is only seven slots with plus or minus two. In order to increase the capacity, the chunking technique is developed. This theory seems to have been clearly applied in the design of screen display system of windows operation. If we pay attention to this, the number of menu on the software under windows is between five to nine. Then if every menu is clicked, it will appear the submenu that is actually the chunk of the menu. A good understanding of the human cognitive characteristics will be so helpful in designing user interface. Dillon (1987) says that the understanding of processing the information by human will be so helpful for a programmer in designing a good screen display. Dillon’s research states that the factors influencing the ease of processing the information gotten from the screen is about the “shallowness” or “deepness” of the knowledge that should be comprehended by the audience of information setting on the screen. Completing what is stated by Dillon above, Findlay Cs. (1988) state that from the perception aspect and cognition process it is needed various kinds of trade off in choosing various kinds of facilities in order to increase the quality of screen displays. One of them is the trade off between many materials that will be displayed and the complexity of the screen. Their research proved that choosing those matters above will affect the speed of the user in exploring the screen display.
175
B. Purposes and Significance of the Study This study is aimed to understand the relation between the limitedness of sight as a cognitive aspect of human and the site of screen display design that draws the user’s attention. Through this study it is hoped that the method of screen display design that is comfortable to be enjoyed by the users from cognitive aspect will be gotten. The result of this study is hoped to give some contribution to the experts in the field of Technological psychology in designing the user interface site that is more comfortable to read.
I.
CHAPTER II THEORETICAL STUDY AND HYPOTHESIS FORMULATION
A. Framework of the Study This research studies the cognitive aspects in designing the screen display of the daily news site in Internet. The paradigm of this study is that technology must be suited to human, not vice versa. Therefore, designing a screen display need to be organized according to human cognitive ability in order that it is easily read. The rapid development of Internet information technology in 1990s generates a new kind of information technology application, namely web-based application. There are various kinds of information technology application that is
176 based on web such as; advertisement, education, business transaction, and so on including the application of information display of daily news. This makes the technique of presenting the information on the computer display screen for web application different from desktop based application. From the various kinds of web application usage, this research mainly studies the application for displaying daily news information. In cognitive psychology it is developed the theory about
Human-
Information Processing (Wickens, 1992). In the cycle of human-information processing there are many cognitive aspects involved, such as; perception, memory, attention, etc. This research focuses on studying the attention aspect. Then, attention aspect relates to the five senses, namely sense of sight, sense of hearing, sense of smelling, sense of touching, and sense of tasting. This study will concern to the problem of the limitation of attention in sight. Based on the theory of sight limitation proposed by Wickens, it is developed a technical model of designing screen display site that is suitable with the signs of human cognition. It is hoped that this kind of site screen display will be comfortable to be read by human.
B. User Friendly Technology The rapid development of technology since industrial revolution in Europe in the eighteenth century makes revolutionary changes in the field of how human interact with equipment. Designing a machine accommodating the ability limits of the
177 machine user becomes urgent to be done. The field studying and developing this matter is called Human Factors. Meister in Wickens (1992) defines Human Factors as the study of how human do certain work in an operation using human-machine system, and how the behavioral and non-behavioral factors affect the work.
C. Theory The model of information processing by human assumes that cognition can be analyzed to be a successive process stage. In every stage, a unique operation conducted to the received information. If the stimulus comes, then it is done the sensory processing by human using the capital they have, namely five senses. They are sense of seeing, hearing, touching, tasting, and smelling. Among those senses, the most dominant one is the sense of seeing (Wickens, 1992). By the five senses, the received information is saved in STTS (short term sensory store). Then the information is continued to the higher brain nerves that are able to recognize it. In this stage it is said that the information is perceived by human. Doing the perception has needed the ability to pay attention by human. Attention is a human ability to direct themselves to certain thing and to accept information from it and to give the response needed. The human ability to pay attention has limitation (Wickens, 1992). The limited capacity of human attention can be classified into three categories (Wickens, 1992) as follows:
178 a. The limitation in choosing attention. Because of the limitation in giving attention, someone does selective attention. b. The limitation in focusing attention. The limitation is caused by the parallel processing ability of human. c. The limitation in sharing attention. This limitation is basically related to memory capacity. In order that an Internet site display can be easily read, the followings should be considered: 1. The concept of designing display screen In order that the site screen display can effectively succeed in drawing the attention of the site visitors, it should be developed the methods of overcoming the problems about the existed limitations in choosing attention. Therefore, the information presented on the screen need to be arranged in a good structure. A good information setting should pay attention to the factors of information density, the way of classifying information and information complexity, whereas in order to overcome the limitation in giving the focus of attention, it is necessary to develop the appropriate highlighting ways for the information that should be paid attention. While in order to overcome the limitation in sharing attention, the effective way is by giving navigation for exploring the site to the visitors. There are three points that should be considered in designing a site screen display.
179 a. The pattern of presenting information. In order that the information displayed on the screen can be perceived effectively by audience, the information that is presented on the screen should be arranged certain manner so that it make the audience easy to perceive the information in accordance with the important priority of the displayed information. b. Highlighting the information. Because the screen of Internet site displays information with page system, that is one page for once display, then the page also display much information at the same time. Therefore it is necessary to do highlighting. The purpose of highlighting is to get pre-attention from the audience to the cases that the screen designer regards as important display. c. Navigation. The audience of display screen should be guided in manipulating the screen. It is needed in order that someone does not need to remember the information he/she has absorbed continuously. 2. The aspects designing visual display According to Djunaedi (2001), for designing an information display on the screen, there are two aspects that should be taken into account, namely substantive and procedural aspects. The first is substantial aspect. It is the aspect concerning the content of a display. In relation to the cognitive aspect discussed above, the components included in this aspect are the component of structuring information and highlighting component. The second is procedural aspect. It is the aspect concerning
180 the process of presenting information. Related to the cognitive aspect above, the components included in this aspect is navigation. 1. Site interest indication The indication that someone is interested to an Internet site can be measured from two factors. The first is the frequency of visit. The more often someone visits a site, it means that he/she is more and more interested in the site. The second is the duration of the visit. The longer time a site is visited, it means that people are more and more interested in the site.
D. Hypothesis Based on the theoretical framework above, it is proposed some hypotheses as follows: 1. There is a positive correlation between the design of display screen information and the visit to the Internet site. 2. There is a positive correlation between information structure on display screen and the frequency of visit to the Internet site. 3. There is a positive correlation between information highlighting on the display screen and the frequency of visit to the Internet site. 4. There is a positive correlation between information navigation on display screen and the frequency of visit to Internet site.
181 5. There is a positive correlation between information structure on the display screen and the hours of visit to Internet site. 6. There is a positive correlation between information highlighting on the display screen and the hours of visit to Internet site. 7. There is a positive correlation between information navigation on the display screen and the hours of visit to Internet site. II. III.
CHAPTER III METHOD
A. Subject of the Study
Subject of the study is the Internet users who have been sophisticated in doing access in Internet for the minimum of three months. Their age is between 17 years to 55 years old. The respondents can be male and female. They can also come from any education level. The background of occupation is not the requirement for being a respondent. What is important is that the respondents have enough experience in surfing in an Internet world.
A. The Variables of the Study The dependent variable Visit to the Site consists of two sub-variables. The dependent sub-variable ‘Visiting Hours to Site’ is how long time an Internet user accesses the site of daily news that he/she likes most, compared to how long time for accessing the whole daily news site in internet that he/she accesses in a certain time.
182 The dependent sub-variable ‘Frequency of Visit to a Site’ is how many times an internet user accesses the daily news site he/she likes most compared with how many times he/she accesses the whole daily news site in internet that he/she accesses in a certain period of time. The independent variable ‘Site Design in Internet’ consists of three subvariables, namely the sub-variable of Information Structuring that explains about the pattern of placing information on the display screen, the sub-variable of Highlighting that explains the effort to draw pre-attention to the information that is regarded important by the designer and the sub-variable of Navigation that explains the effort to give navigation to the site visitors.
B. Technique of Analysis The instruments chosen for analysis are canonical correlation and multiple linear regression to prove the hypotheses. These instruments can be used because the dependent variables have ratio scale while all independents variables have interval scale.
183
CHAPTER IV RESULT OF THE STUDY
A. Hypotheses Testing 1. The result of canonic correlation of the first stage visit to the site and the site design results the first canonic correlation value 0,360 with the Wilk’s lambda value = 0,867 with the p value = 0,000. Thus, the result of the test shows that there is a significant correlation between Visit to Site and Site Design. According to the result of the process using SAS, the proportion of the first canonic correlation value is 99,5 persen It means that this first canonic correlation value can significantly states the correlation between the variables of Visit to Site and Site Design. 2. The result of regression analysis for the sub-variable Frequency of Visit to Site results the value of R quadrate 0,105 with the value of estimate F 12,153. The significance level that is reached is 0,000. The sub-variable Information Structuring is significant to the estimate value t 2,661 (p = 0,008). The subvariable Highlighting is not significant with the value of estimate t 0,557 (p = 0,578). The sub-variable Navigation is significant with the value of estimate T 1,781 (p = 0,076). This encourages the stepwise regression analysis resulting the value of R quadrate 0,014 with the value of estimate F 18,115. The level of significance that is reached is 0,000. The sub-variable Information Structuring is
184 significant with the estimate value of t 3,495 (p = 0,001). The sub-variable Navigation is significant with the value of t 2,087 (p = 0,038). The variable Highlighting is excluded from the equation. 3. The result of regression analysis for the sub-variable Visiting Hours to Site results the value of R quadrate 0,099 with the value of estimate F 11,344. The level of significance that is reached is 0,000. The sub-variable Structuring Information is significant with the estimate value of t 2,502 (p = 0,013). The sub-variable Highlighting is not significant with the estimate value of t 0,929 (p = 0,353). The sub-variable Navigation is less significant with the estimate value of t 1,358 (p = 0,175). This encourages the stepwise regression analysis resulting the value of R quadrate 0,087 with the estimate value of F= 29,852. The level of significance that is reached is 0,000. The sub-variable Structuring Information is significant with the estimate value of t 5,464 (p = 0,000). The sub-variable Navigation and Highlighting is excluded from the equation. 4. The second stage of canonic analysis uses the aspects of Visit to Site and Visiting Frequency to Site as the component Visit to Site and Structuring Information and Navigation as the component of the sub-variable Site Design. The result of the second stage of canonic correlation analysis results the value of the first canonic correlation 0,357 with the value of Wilk’s lambda = 0,872 with the value of p = 0,000. Thus, the result of the test shows that there is a significant correlation between Visit to Site and Site Design. According to the result of processing using
185 software package SAS, the proportion of the first canonic correlation value is 99,86 percent. It means that the first canonic correlation value can state significantly the correlation between the sub-variable Visit to Site and Site Design. Compared to the first stage of canonic correlation, there is a decreasing value of the main canonic correlation = 0,359 – 0,357 = 0,002 or 0,55 percent. This number is small enough. On the other side there is an increasing value of Wilk’s lambda = 0,872 – 0,867 = 0,002 or 0,27 percent. 5. The result of the testing above shows that the component of Screen Display Design that is influential to Visit to Site is only two of the three components, namely the component of Structuring Information and Navigation of the canonic correlation analysis. Therefore, the first hypothesis stating that the display screen information design influences the visit to site is acceptable. The third hypothesis stating that structuring information on display screen influences the frequency of visit to site is acceptable. The result also shows that the third hypothesis stating that highlighting information on display screen influences the frequency of visit to site is unacceptable. The fourth hypothesis stating that information navigation on the display screen influences the frequency of visit to site is acceptable. The fifth hypothesis stating that structuring information on display screen influences the visiting hours to site is acceptable. The result above shows that the sixth hypothesis stating that highlighting information on display screen influences the visiting hours to site is unacceptable. The result also shows that the seventh
186 hypothesis stating that navigation of display screen influences the visiting hours to site is unacceptable. Then, the phenomena of excluding the sub-variable Highlighting from the model as the result of the existing multi-co-linearity with the sub-variable Structuring Information encourages the possibility that basically the two sub-variables can be one sub-variable only. The theory of Attention Limitation in choosing information proposed by Wicken basically assumes that the information lies upon a horizontal field, namely two-dimension field. The attention limitation in focus basically is an operation done by the third axis added to the existing basic two-dimension field. If the two kinds of limitation are united, it is reasonable. That is the limitation in choosing information in three dimension space. To test this possibility, it is done the analysis uniting the sub-variable Structuring information as the sub-variable Structuring Three-Dimension Information by adding the data of structuring information and highlighting. This makes the variable Site Design consists of two sub-variables; Structuring Three-Dimension Information and Navigation. The subvariable Structuring Three-Dimension Information is to overcome the limitation in catching the information, and Navigation is to overcome the limitation in processing information as a result of memory capacity.
187 B. Developing the Study 1. The result of regression analysis for the dependent sub-variable Visiting Frequency to Site with the sub-variable Structuring Three Dimension Information and Navigation results R quadrate 0,109 with the estimate value of F 19,028. The level of significance that is reached is 0,000. The sub-variable Structuring Three Dimension Information is significant with the estimate value of t 3,746 (p = 0,000). The sub-variable Navigation is significant with the estimate value of t 1,866 (p = 0,063). The result of the analysis also shows that the influence significance level of the variable Structuring Three Dimension Information is in balance with the sub-variable Structuring Information (two dimension). 2. The result of stepwise regression analysis for the dependent variable Visiting Hours to Site with the sub-variable Structuring Three Dimension Information and Navigation result the value of R quadrate 0,104 with the estimate value of F 36,154. The reached significance level is 0,000. Structuring Three dimension Information is significant with the value of estimate t = 6,013 (p = 0,000). Navigation excludes from the equation. The result of the analysis shows that the significance level of the influence of sub-variable Structuring Three Dimension Information is better than the sub-variable Structuring Two Dimension Information. 3.
The canonic analysis using the aspect of Visiting Hours to Site and Visiting to Site Frequency as the component Visit to Site and the aspect of Structuring Three
188 Dimension Information and Navigation as the component of sub-variable Site Design. The result of the second stage canonic correlation analysis results the first canonic value 0,3717 with the value of Wilk’s lambda = 0,8609 and computed F value = 12,801 with the p value = 0,0001. Thus, the result of the test shows that there is a significant correlation between Visit to Site and Site Design. The F value of this Wilk’s lambda is greater than the F value of Wilk’s lambda using Structuring Two Dimension Information.
C. Discussing the Result of the Study The result of the above analysis shows that theoretically there are three components of cognitive site design, namely Structuring Information, Highlighting and Navigation. In practice, there are only two components of Site Design having real influence in Visiting to Site, namely the components of Structuring Information and Navigation. The significance of the two variables has met the screen display design proposed by Djunaedi (1991). The substantive aspect in this case is represented by the components of Structuring information and the procedural aspect is represented by the component of Navigation. However, it does not mean that the component Highlighting proves that it does not influence Visit to Site. The result of the estimation using the software SPSS shows that Highlighting influences significantly with p = 0,00 to Visiting Frequency and Visiting Hours to Site. Highlighting is excludes from the equation because there is multi-co-linearity factor. If this fact is
189 met to the theory of attention limitation, this study seems to generate new thing that is useful for making perfect the theory of Wickens. The first theory of attention limitation states that there is attention limitation in choosing information. The information here is two dimension information. The second theory states the attention limitation to focus. This is actually the expansion of the first theory by adding the three dimension to the first theory. Thus, actually the limitation theory point one and two can be simplified into one theory of limitation of choosing information with three dimension information. So, the three limitations proposed by Wicken are simplified into two as follows: i.
The limitation of absorbing information. It constitutes the combination of Limitation of Choosing Information and Limitation of Giving Focus to Information.
ii.
Limitation of storing Information. It is another term of Limitation to Share Attention as what has been explained above. This is only about the capacity of memory. Then in order to reach the ease, speed, comfort and maximization in storing information the Site Design should be : a). Arranged in a systematical three dimension structure. b). Arranged with the help of systematical navigation.
This conclusion is drawn and supported by the theory of Design by Djunaedi stating that there are two aspects of a design ; the substance related to the chosen information and the procedure related to the process after choosing the information. Therefore, it
190 can be drawn a conclusion that the sub-variable Site Design does not consist of three sub-variables, but it can be simplified into two sub-variables, namely Three Dimension of Structuring Information and Navigation. If it is tracked to the physical and psychological capacity of human to proceed information through sight, actually there are four basic human abilities: a). The ability of eye fovea that causes the eyes able to illuminate a ‘point’ in an information field. b). Human ability to move the eyes that makes human able to catch information of two dimensions. c). The ability of human eyes to focus that makes human able to catch three dimension information. d). The ability of human memory capacity that makes human able to proceed information through the fourth dimension, namely time. These human abilities, if they are related to human limitation in giving attention, will encourage the conclusion that human have ability to proceed information in four dimensions, that is space-time dimension. The information is taken from the three dimension space and then proceeded along with the time as to the doer guided by his own ability to give attention. This four dimension information volume is really proceeded by human. Therefore it must be arranged a way to absorb four dimension information maximally, to get the limit capacity of storing owned by human.
191
V. CONCLUSION AND SUGGESTION A. Conclusion First, the Site Design significantly influences Visit to Site. The site design components that significantly affect Visit to Site are the components of Structuring two dimension information and Navigation. Second, the component structuring information two dimension and highlighting can be combined into the component of Structuring information three dimension. Third, site design consisting of structuring information three dimension and the component of Navigation significantly affect Visit to site. Four, the limitation theory proposed by Wicken, point one and two can be combined into one theory becoming the theory of limitation of choosing information in the sense that the information is chosen in three dimension space. Therefore the two human limitation factors in choosing information and in sharing attention. The attention limitation in choosing information relates to the human ability to absorb the information in three dimension. The limitation in sharing attention relates to human ability to store or remember the absorbed information.
192 B. Suggestions First, the existing various ways in doing structuring information three dimension and conducting Navigation method, it is necessary to do a research from the cross-cultural aspect to know the cognitive aspects of the variation of structuring information and Navigation method that are suitable with certain nations. So, the site designers can sharpen their way of designing the site for certain nations. This has been a need because many search machines made in certain language and for certain nations. Second, the existence of various ways in conducting structuring information and in doing Navigation method, it is necessary to do a research from site content aspect to know the cognitive aspect of the structuring information variation and the variation of Navigation method that is liked for certain content. So, the site designers can sharpen their ways of designing the site having certain content. Third, different cultural factor may have different sensitivity to the influence of colour, form, information setting and picture in relation to applying information. This should be made clear through research. Four, the factors of age, gender, education level, and job may have different sensitivity to the influence of colour, form, setting of information, and picture related to the application of information. This should be made clear through research.
193
DAFTAR PUSTAKA Altmann, E., Jill, H., & Bonnie, E. (1995). Display Navigation By An Expert Programmer: A Preliminary Model Of Memory . Proceedings of the HCI'85 Conference on People and Computers X, 1, 75-90. Retrieved September 21, 2000, from the World Wide Web: http:// www.hci.org/ Ark, W., Christopher, D., & Zhai, S. (1998). Representation Matters: The Effect of 3D Objects and a Spatial Metaphor in Graphical User Interface [Abstract]. Proceedings of the HCI'98 Conference on People and Computers XIII, 1, 209-219. Retrieved September 21, 2000, from the World Wide Web: http:// www.hci.org/ Bardnard, P., & Harrison, M., (1989). Integrating Cognitive and System Models in Human Computer Interaction [Abstract]. Proceedings of the HCI'88 Conference on People and Computers V, 1, 87-103. Retrieved September 26, 2000, from the World Wide Web: http:// www.hci.org/ Benyon, D., Stone, D., & Woodroffe, M. (1997). Experience with developing multimedia courseware for the World Wide Web: the need for better tools and clear pedagogy . International Journal of Human-Computer Studies, 47, 1, 197-218. Retrieved September 29, 2000, from the World Wide Web: http:// ijhcs.open.ac.uk/ Bieber, M., Vitali, F., Ashman, H., Balasubramanian, V. & Oinas-Kukkonen, H. (1997). Fourth generation hypermedia: some missing links for the World Wide Web. International Journal of Human-Computer Studies, 47, (1), 31-66. Retrieved September 29, 2000, from the World Wide Web: http:// ijhcs.open.ac.uk/ Blanchard, Harry, E. (1997). Standards: User Interface Standards in the ISO Ergonomics Technical Committee. SIGCHI Bulletin, 29, 197-218. Retrieved Oktober 4, 2000, from the World Wide Web: http://www.hcibib.org Bolot, J., & Hoschka, P. (1996). Performance Engineering of the World Wide Web Application to Dimensioning and Cache Design. World Wide Web Journal, 1. Retrieved Oktober 4, 2000, from the World Wide Web: http:// www.w3j.com
194
Bray, T. (1996). Measuring the Web. World Wide Web Journal, 1. Retrieved Oktober 4, 2000, from the World Wide Web: http:// www.w3j.com Cross, N. (1984) . Developments in Design Methodology. New York : John Wiley & Sons. Danziger, K. (1990) . Constructing the Subject : Historical Origins of Psychological Research. Cambridge : Cambridge University Press. Dewan, P., & Shen, H. (1998). Controlling Access in Multiuser Interfaces [Abstract]. ACM Transactions on Computer-Human Interaction, 5, 34-62. Retrieved September 21, 2000, from the World Wide Web: http:// www.acm.org /pubs /articles /journals /tochi /1998-5-1 /p34-dewan/p34dewan.pdf Diaper, D., & Sahithi, P.S. (1995). Red Faces over User Interface : What should Colour be used For? [Abstract]. Proceedings of the HCI'95 Conference on People and Computers X, 1, 425-435. Retrieved September 21, 2000, from the World Wide Web: http:// www.hci.org/ Dillon, A. (1987). Knowledge Acquisition and Conceptual Models: A Cognitive Analysis of the Interface [Abstract]. Proceedings of the HCI'87 Conference on People and Computers : Designing the Interface, 1, 371-379. Retrieved September 21, 2000, from the World Wide Web: http:// www.hci.org/ Djunaedi, A. (1986). The Development of A Microcomputer-Based Comprehensive Urban Planning Decision Support System. Disertasi Doktor, Texas A&M University, College Station, Texas. Djunaedi, A. (1997). Perancangan Antar Muka (User-Interface Design). Pembekalan Tugas Akhir PY (tidak dipublikasikan). Yogyakarta : UPT Pusat Komputer Universitas Gadjah Mada. Djunaedi, A. (2001). Memahami Perkembangan Ilmu Arsitektur Dalam Lingkup Kelompok Ilmu-Ilmu Teknik Di Indonesia Pada Umumnya Dan Khususnya Di UGM. Edisi Kedua. Karya ilmiah (tidak dipublikasikan). Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Djunaedi, A. (2002). Suplemen Petunjuk Penulisan Usulan Penelitian dan Tesis. Yogyakarta : Program Pascasarjana magister Perencanaan Kota & daerah. Universitas Gadjah Mada.
195
Downton, A. (1991). Engineering The Human-Computer Interface. London : McGraw Hill Book Company. Dix, Alan, Finlay,Janet, Abowd, Gregory, Beale, Russel. (1993). Human-Computer Interaction. New York : Prentice Hall. Eastin, M., & LaRose, R. (2000). Internet Self-Efficacy and the Psychology of the Digital Divide. Journal of Computer-Mediated Communication. 6,1-30. Retrieved Oktober 4, 2000, from the World Wide Web: http://www.ascusc.org/jcmc/vol6/issue1/eastin.html Ebersole, Sl. (2000). Uses and Gratifications of the Web among Students. Journal of Computer-Mediated Communication. 6,31-50. Retrieved Oktober 5, 2000, from the World Wide Web: http://www.ascusc.org/ jcmc/vol6/ issue1/ ebersole.html Erskine, L. E., Carter-Tod, D. & Burton, J. K. (1997). Dialogical techniques for the design of web sites. International Journal of Human-Computer Studies, 47, 169-196. Retrieved September 29, 2000, from the World Wide Web: http:// ijhcs.open.ac.uk/ Flanagan, D. (1996). User Interfaces with HTML and JavaScript. World Wide Web Journal, 1. Retrieved Oktober 4, 2000, from the World Wide Web: http:// www.w3j.com Fleckenstein, Kristie S. (1992). Defining Affect in Relation to Cognition: A Response to Susan McLeod. A Journal of Composition Theory Online. JAC 11.2. Retrieved Juni 17, 2004, from the World Wide Web: http://jac.gsu.edu/jac/11.2/ReaderResponse/3.htm Ford, S., & Marchak, F. (1997). The Future of Visual Interaction Design? SIGCHI Bulletin, 29, 197-218. Retrieved Oktober 4, 2000, from the World Wide Web: http://www.hcibib.org Fowler, C.J.H., Macaulay, L.A., & Fowler, L.A. (1985). Relationship Between Cognitive Style and Dialogue Style: An Explorative Study [Abstract]. Proceedings of the HCI'85 Conference on People and Computers : Designing the Interface, 1, 186-198. Retrieved September 21, 2000, from the World Wide Web: http:// www.hci.org/
196
Fukuzumi, S., & Hayashi, Y. (1989). Luminance and Stimulus Purity of VDT Display Color in Terms of Readability [Abstract]. International Journal of Human-Computer Interaction, 1, 115-135. Retrieved September 21, 2000, from the World Wide Web: http:// www.acm.org /pubs /articles /journals /tochi /1998-5-1 /p34-dewan/p34-dewan.pdf Geoffrey, S., Geoffrey, S., Everett, S., Marsh, E., & Wauchope, K. (1998). Mental Representations of Spatial Language [Abstract]. International Journal of Human-Computer Studies, 48, 705-728. Retrieved September 29, 2000, from the World Wide Web: http:// www.hci.org/ Google. Retrieved Desember www.google.com
16, 2002, from the World Wide Web: http://
Gundavaram, S. (1996). Web Gateways. Increasing the Power of the Web. World Wide Web Journal, 1. Retrieved Oktober 4, 2000, from the World Wide Web: http:// www.w3j.com Hair, J., Anderson, R., Tatham, R., & Black, W. (1995). Multivariate Data Analysis with Readings. New Jersey : Prentice Hall. Hammond, N., & Allison, L. (1987). The Travel Metaphor as Design Principle and Training Aid for Navigating Around Complex Systems [Abstract]. Proceedings of the HCI'85 Conference on People and Computers III, 1, 7590. Retrieved September 21, 2000, from the World Wide Web: http:// www.hci.org/ Heckel, P. (1984). The elements of friendly software design. New York : Warner Books. Hoffman, D., Novak, T., Schlosser, A. (2000). The Evolution of the Digital Divide: How Gaps in Internet Access May Impact Electronic Commerce. Journal of Computer-Mediated Communication. 6,1-30. Retrieved Oktober 5, 2000, from the World Wide Web: http://www.ascusc.org/ jcmc/ vol6/ issue1/ hoffman.html Hurwitz, R. (1996). WWW Site Measurement. A Collective Interview. World Wide Web Journal, 1. Retrieved Oktober 4, 2000, from the World Wide Web: http:// www.w3j.com
197 Turban, E., Lee, J., King, D., & Chung, H. (2000). Electronic Commerce a Managerial Perspective. Upper Saddle River : Prentice Hall. McLeod, R., (1995). Management Information System. New Jersey : Prentice-Hall Inc, Englewood Cliffs. Instone, K. (1996). Usability Engineering for the Web. World Wide Web Journal, 1. Retrieved Oktober 4, 2000, from the World Wide Web: http:// www.w3j.com Johnson,P. (1992). Human-Computer Interaction. Psychology, task Analysis and Software Engineering. London : McGraw Hill Book Company. Kang Sing, B. (1998). Hands-Free Navigation in VR Environments by Tracking the Head [Abstract]. International Journal of Human-Computer Studies, 48, 247-266. Retrieved September 29, 2000, from the World Wide Web: http:// www.hci.org/ Keane, M., & Johnson, P. (1987). Preliminary Analysis for Design [Abstract]. Proceedings of the HCI'85 Conference on People and Computers III, 1, 133-146. Retrieved September 21, 2000, from the World Wide Web: http:// www.hci.org/ Koman, R. (1996). GIF Animation. World Wide Web Journal, 1. Retrieved Oktober 4, 2000, from the World Wide Web: http:// www.w3j.com Laar, V., & Flavell, R., (1988). Towards the Construction of maximallyConstrasting Set of Colours [Abstract]. Proceedings of the HCI'88 Conference on People and Computers IV, 1, 373-389. Retrieved September 26, 2000, from the World Wide Web: http:// www.hci.org/ Landauer, T., Gould, J., Anderson, J. & Barnard, P. (1985). Psychological Research Methods in the Human Use of Computers Analysing the Learning of Command Sequences in a Menu System [Abstract]. Proceedings of the HCI'85 Conference on People and Computers : Designing the Interface, 1, 41-45. Retrieved September 21, 2000, from the World Wide Web: http:// www.hci.org/ Leganchuk, A., Zhai, S., & Buxton, W. (1998). Manual and Cognitive Benefits of Two-Handed Input : An Experimental Study [Abstract]. ACM Transactions on Computer-Human Interaction, 5, 326-359. Retrieved September 21,
198 2000, from the World Wide Web: http: //www.acm.org/pubs /articles /journals /tochi /1998-5-4 /p326-leganchuk /p326-leganchuk.pdf Lindsay, O. H., & Norman, D. A. (1977). Human Information Processing. New York : Academic Press. Liley, C. (1996). Not Just Decoration: Quality Graphics for the Web. World Wide Web Journal, 1. Retrieved Oktober 4, 2000, from the World Wide Web: http:// www.w3j.com Mayes, T. J., Draper, S.W., McGregor, A.M., & Oatley, K. (1988). Information Flow in a User Interface: The Effect of Experience and Context on the Recall of MacWrite Screens. [Abstract]. Proceedings of the HCI'88 Conference on People and Computers : Designing the Interface, 1, 275289. Retrieved September 21, 2000, from the World Wide Web: http:// www.hci.org/ Monk, A.F., Walsh, P., & Dix, A.J. (1988). A Comparison of Hypertext, Scrolling and Folding. [Abstract]. Proceedings of the HCI'88 Conference on People and Computers : Designing the Interface, 1, 421-435. Retrieved September 21, 2000, from the World Wide Web: http:// www.hci.org/ Nielsen, J. (1989). What Do Users Really Want? [Abstract]. International Journal of Human-Computer Interaction, 1, 137-147. Retrieved September 21, 2000, from the World Wide Web: http:// www.hci.org/ Nielsen, J. (1996). Guidelines for Multimedia on the Web. World Wide Web Journal, 1. Retrieved Oktober 4, 2000, from the World Wide Web: http:// www.w3j.com Preece, J., Rogers, Y., Sharp, H., Benyon, D., Holland, S., & Carrey, T, (1994). Human computer interaction. New York : Addison Wesley. Ren, X., & Moriya, S. (1998). The Influence of Target Size, Distance and Direction of the Design of Selection Strategies [Abstract]. Proceedings of the HCI'98 Conference on People and Computers XIII, 1, 67-82. Retrieved September 21, 2000, from the World Wide Web: http:// www.hci.org/ Sanders, M.S., & McCormick, E.J. (1993). Human factor in engineering and design. New York : McGraw-Hill.
199
Shieh, K., Chen, M, Chuang, J. (1997). Effects of Color Combination and Typography on Identification of Characters Briefly Presented on VDTs. [Abstract]. International Journal of Human-Computer Interaction, 9, 169181. Retrieved September 29, 2000, from the World Wide Web: http:// www.hci.org/ Shneiderman, B. (1997). Designing information-abundant web sites: issues and recommendation. International Journal of Human-Computer Studies, 47, 5-30. Retrieved September 29, 2000, from the World Wide Web: http:// ijhcs.open.ac.uk/ Smith, P.A., Newman, I.A., & Parks, L.M. (1997). Virtual hierarchies and virtual networks: some lessons from hypermedia usability research applied to the World Wide Web. International Journal of Human-Computer Studies, 47, 197-218. Retrieved Oktober 3, 2000, from the World Wide Web: http://www.hbuk.co.uk/ ap/ijhcs/ webusability/ smith/smith.html Solso, R.L. (1995). Cognitive Psychology. Boston : Allyn and Bacon. Steinmetz, R., & Nahrstedt, K. (1995). Multimedia, computing, communications and applications. Upper Saddle River : Prentice Hall. Tauscher, L. & Greenberg, S. (1997). How people revisit web pages: empirical findings and implications for the design of history systems. International Journal of Human-Computer Studies, 47, 97-138. Retrieved September 29, 2000, from the World Wide Web: http:// ijhcs.open.ac.uk/ Thimbleby, H. (1997). Gentler: a tool for systematic web authoring. International Journal of Human-Computer Studies, 47, 139-168. Retrieved September 29, 2000, from the World Wide Web: http:// ijhcs.open.ac.uk/ Turban, E., Lee, J., King, D., & Chung, H.M. (2000). Electronic Commerce, a Managerial Perspective. New Jersey : Prentice-Hall. Tullis, T.S. (1998). A Method for Evaluating Web Page Design Concepts. [Abstract]. Proceedings of ACM CHI' 98 Conference on Human factors in Computing Systems,1, 323-324. Retrieved September 26, 2000, from the World Wide Web: http:// www.hci.org/
200
Vanderdonckt, J., Ouedraogo, M., & Ygueitengar, B. (1994). A Comparison of Placement Strategies for Effective Visual Design [Abstract]. Proceedings of the HCI'94 Conference on People and Computers IX, 1, 125-143. Retrieved September 21, 2000, from the World Wide Web: http:// www.hci.org/ Van Laar, D. (1988). Towards the Construction of a Maximally-Contrasting Set of Colours [Abstract]. Proceedings of the HCI'88 Conference on People and Computers : Designing the Interface, 1, 373-389. Retrieved September 21, 2000, from the World Wide Web: http:// www.hci.org/ Vaughan, M.W. (1998). Testing the Boundaries of Two User-Centered Design Principles: Metaphors and Memory Load. [Abstract]. International Journal of Human-Computer Interaction, 10, 265-282. Retrieved September 29, 2000, from the World Wide Web: http:// www.hci.org/ Walsh, N. (1996). An Introduction to Cascading Style Sheets. World Wide Web Journal, 1. Retrieved Oktober 4, 2000, from the World Wide Web: http:// www.w3j.com Wickens, C. D. (1972). Engineering Psychology and Human Personality : an Objective Approach. Wiley International Edition. Wickens, C. D. (1992). Engineering Psychology and Human Performance. New Tork : Harper Collins Publishers. Wildemuth, B.M., & Friedman, C.P., & Downs, S.M. (1998). Hypertext versus Boolean Access to Biomedical Information: A Comparison of Effectiveness, Efficiency, and User Preferences [Abstract]. ACM Transactions on Computer-Human Interaction, 5, 156-183. Retrieved September 21, 2000, from the World Wide Web:http:// www.acm.org/pubs /articles /journals /tochi /1998-5-2 /p156-wildemuth /p156-wildemuth.pdf Wilson, S. (1995). World Wide Web Design Guide. Indianapolis : Hayden Books. Wilson, M.D., Barnard, P.J., & MacLean, A. (1985). Analysing the Learning of Command Sequences in a Menu System [Abstract]. Proceedings of the HCI'85 Conference on People and Computers : Designing the Interface, 1, 63-75. Retrieved September 21, 2000, from the World Wide Web: http:// www.hci.org/
201 Wilson, M.D., Barnard, P.J., & MacLean, A. (1985). Analysing the Learning of Command Sequences in a Menu System [Abstract]. Proceedings of the HCI'85 Conference on People and Computers : Designing the Interface, 1, 63-75. Retrieved September 21, 2000, from the World Wide Web: http:// www.hci.org/
202
LAMPIRAN 1 INSTRUMEN TAHAP PERTAMA PENGUKURAN KUNJUNGAN KE SITUS INSTRUMEN : KUNJUNGAN KE SITUS HARIAN BERITA DI INTERNET PETUNJUK : Mohon dijawab dengan satuan sesuai pertanyaan yang diberikan (jawaban dapat bilangan bulat atau boleh juga menggunakan bilangan pecahan dengan tanda desimal). No
Pertanyaan
1.
Berapa KALI-kah rata-rata perhari anda mengakses situs harian berita di Internet ?
kali
2.
Berapa KALI-kah rata-rata perhari anda mengakses situs harian berita FAVORIT anda?
kali
3.
Berapa JAM-kah rata-rata perhari anda mengakses situs harian berita di Internet ?
jam
4.
Berapa JAM-kah rata-rata perhari anda mengakses situs harian berita FAVORIT anda?
jam
203
LAMPIRAN 2 PERTANYAAN YANG GUGUR PADA INSTRUMEN PENGUKURAN VARIABEL STRUKTURISASI INFORMASI TAHAP PERTAMA
No
Pertanyaan
14.
Apakah huruf-huruf dilayar tampilan terlalu kecil ?
15.
Apakah pola penataan symbol dan tulisan sederhana sehingga mudah dibaca ?
A B C D E
204 LAMPIRAN 3 PERTANYAAN UNTUK PENGUKURAN VARIABEL BEBAS DESAIN SITUS PADA INSTRUMEN TAHAP PERTAMA YANG GUGUR No
Pertanyaan
16.
Apakah symbol-simbol yang dipergunakan mudah dibedakan satu dengan yang lain ?
17.
Cepatkah anda memahami informasi/perintah yang terkandung pada icon yang dipakai ?
18
Mudahkah anda memahami informasi / perintah yang terkandung pada icon yang dipakai ?:
A B C D E
205 LAMPIRAN 4 DISTRIBUSI PERTANYAAN DALAM KUESIONER TERHADAP FAKTORFAKTOR VARIABEL BEBAS 1. Variabel Strukturisasi informasi a.Aspek kepadatan b.Aspek pengelompokan
1 2
c.Aspek kompleksitas
6
3 1 0 7
4 1 1 1 2
5 1 9 1 3
8 1 5 1 4
9 1 6 1 7
3
7
8
1
2
4
1 4 5
1 5 6
1 6 9
1 7
1 8
1 9
2 0
2 1
2 2
3. Variabel Navigasi. a.Aspek alat navigasi.
1
2
4
8
b.Aspek proses navigasi.
3
5
6
7
1 2 9
1 3 1 0
2. Variabel Penyorotan. a.Aspek pemilihan jenis kode yang tepat. b.Aspek pembuatan kode yang baik c.Aspek variasi kode.
2 0 1 8
1 0
1 1
1 4 1 1
1 5 1 6
1 2
1 3
2 1
2 3
206
LAMPIRAN 5 CETAKAN HASIL PROGRAM SPS UJI COBA INSTRUMEN VARIABEL STRUKTURISASI INFORMASI
** Halaman 1 Paket : SPS (Seri Program Statistik) Modul : Analisis Butir Program : Analisis Kesahihan Butir Edisi : Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia Versi IBM/IN, Hak Cipta © 1998 Dilindungi UU Nama Pemilik Nama Lembaga Alamat
: Ir. Eko Nugroho, MS : Pusat Komputer UGM : Yogyakarta 88281, Indonesia
Nama Peneliti Nama Lembaga Tgl. Analisis Nama Berkas
: Eko Nugroho : UPT Pusat Komputer UGM : 02-26-2002 : v111
Nama Konstrak Nama Faktor 1
: v111 : v1111
Butir Butir Butir Butir Butir Butir
1 2 3 4 5 6
= Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor :
Jumlah Butir Semula Jumlah Butir Gugur Jumlah Butir Sahih
: : :
1 2 3 4 5 6 6 0 6
207
Jumlah Kasus Semula Jumlah Data Hilang Jumlah Kasus Jalan
: : :
44 0 44
208
** Halaman 2 ** RANGKUMAN ANALISIS KESAHIHAN BUTIR ================================================== Butir No. r xy r bt p Status -----------------------------------------------------------------------------------1 2 3 4 5 6
0.628 0.646 0.636 0.673 0.661 0.668
0.435 0.481 0.465 0.467 0.467 0.467
0.002 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001
sahih sahih sahih sahih sahih sahih
209
** Halaman 3 Nama Konstrak Nama Faktor 2 Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir
1 2 3 4 5 6 7
: v111 : v1112
= Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor :
7 8 9 10 11 12 13
Jumlah Butir Semula Jumlah Butir Gugur Jumlah Butir Sahih
: : :
7 0 7
Jumlah Kasus Semula Jumlah Data Hilang Jumlah Kasus Jalan
: : :
44 0 44
** RANGKUMAN ANALISIS KESAHIHAN BUTIR ================================================== Butir No. r xy r bt p Status -----------------------------------------------------------------------------------1 2 3 4 5 6 7
0.539 0.788 0.629 0.596 0.602 0.621 0.737
0.386 0.660 0.484 0.395 0.459 0.505 0.550
0.005 0.000 0.001 0.004 0.001 0.000 0.000
sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih
210
** Halaman 4 Nama Konstrak Nama Faktor 3 Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir
1 2 3 4 5 6 7 8 9
: v111 : v1113
= Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor :
14 15 16 17 18 19 20 21 22
Jumlah Butir Semula Jumlah Butir Gugur Jumlah Butir Sahih
: : :
9 2 7
Jumlah Kasus Semula Jumlah Data Hilang Jumlah Kasus Jalan
: : :
44 0 44
211
** RANGKUMAN ANALISIS KESAHIHAN BUTIR ================================================== Butir No. r xy r bt p Status -----------------------------------------------------------------------------------1 2 3 4 5 6 7 8 9
0.715 0.615 0.517 0.520 0.100 0.038 0.547 0.782 0.668
0.571 0.405 0.363 0.298 -0.100 -0.119 0.416 0.657 0.485
0.000 0.003 0.007 0.023 0.262 0.276 0.003 0.000 0.001
sahih sahih sahih sahih gugur gugur sahih sahih sahih
212
** Halaman 5 Nama Konstrak Nama Faktor 4 Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
: v111 : v1113
= Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
= Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor :
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Butir 21 = Rekaman Nomor : Butir 22 = Rekaman Nomor :
21 22
Jumlah Butir Semula Jumlah Butir Gugur Jumlah Butir Sahih
: : :
22 2 20
213
Jumlah Kasus Semula Jumlah Data Hilang Jumlah Kasus Jalan
: : :
44 0 44
214
** Halaman 6 ** RANGKUMAN ANALISIS KESAHIHAN BUTIR ================================================== Butir No. r xy r bt p Status -----------------------------------------------------------------------------------1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0.515 0.544 0.503 0.460 0.343 0.588 0.474 0.663 0.590 0.542
0.444 0.483 0.438 0.375 0.256 0.517 0.411 0.599 0.532 0.462
0.001 0.001 0.002 0.006 0.045 0.000 0.003 0.000 0.000 0.001
sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
0.585 0.464 0.635 0.625 0.361 0.521 0.434 0.053 0.062 0.641
0.529 0.409 0.554 0.559 0.256 0.459 0.338 -0.033 -0.006 0.596
0.000 0.003 0.000 0.000 0.045 0.001 0.012 0.412 0.484 0.000
sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih gugur gugur sahih
21 22
0.603 0.592
0.531 0.513
0.000 0.000
sahih sahih
215
** Halaman 1 Paket : SPS (Seri Program Statistik) Modul : Analisis Butir Program : Uji Keandalan Teknik Hoyt Edisi : Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia Versi IBM/IN, Hak Cipta © 1998 Dilindungi UU Nama Pemilik Nama Lembaga Alamat
: Ir. Eko Nugroho, MS : Pusat Komputer UGM : Yogyakarta 88281, Indonesia
Nama Peneliti Nama Lembaga Tgl. Analisis Nama Berkas
: Eko Nugroho : UPT Pusat Komputer UGM : 02-26-2002 : v111
Nama Konstrak Nama Faktor 1
: v111 : v1111
Butir Butir Butir Butir Butir Butir
1 2 3 4 5 6
= Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor :
Jumlah Butir Semula Jumlah Butir Sahih
: :
1 2 3 4 5 6 6 6
216
** Halaman 2 ** TABEL RANGKUMAN ANALISIS ==================================================== === Sumber JK db RK Subyek Butir Sisa
81.072 30.519 110.314
43 5 215
1.885 -0.513
Total
221.905
263
--
R tt = 0.728
p = 0.000
Andal
217
** Halaman 3 Nama Konstrak Nama Faktor 2 Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir
1 2 3 4 5 6 7
: v111 : v1112
= Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor :
Jumlah Butir Semula Jumlah Butir Sahih
: :
7 8 9 10 11 12 13 7 7
** TABEL RANGKUMAN ANALISIS ==================================================== === Sumber JK db RK Subyek Butir Sisa
93.263 31.214 132.500
43 6 258
12.169 -0.514
Total
256.987
307
--
R tt = 0.763
p = 0.000
Andal
218
** Halaman 4 Nama Konstrak Nama Faktor 3 Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir
1 2 3 4 7 8 9
: v111 : v1113
= Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor :
Jumlah Butir Semula Jumlah Butir Sahih
: :
14 15 16 17 20 21 22 9 7
** TABEL RANGKUMAN ANALISIS ==================================================== === Sumber JK db RK Subyek Butir Sisa
101.169 45.065 160.649
43 6 258
2.353 -0.623
Total
306.883
307
--
R tt = 0.735
p = 0.000
Andal
219
** Halaman 5 Nama Konstrak : v111 Semua Faktor Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 20 21 22
= Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor :
Jumlah Butir Semula Jumlah Butir Sahih
: :
22 20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 20 21 22
220
** TABEL RANGKUMAN ANALISIS ==================================================== === Sumber JK db RK Subyek Butir Sisa
188.958 106.830 490.020
43 19 817
4.394 -0.600
Total
758.808
879
--
R tt = 0.864
p = 0.000
Andal
221
** Halaman 1 Paket : SPS (Seri Program Statistik) Modul : Analisis Butir (Anabut) Program : Uji Kesahihan Faktor-faktor Konstrak Edisi : Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia Versi IBM/IN, Hak Cipta © 1998 Dilindungi UU Nama Pemilik Nama Lembaga Alamat
: Ir. Eko Nugroho, MS : Pusat Komputer UGM : Yogyakarta 88281, Indonesia
Nama Peneliti Nama Lembaga Tgl. Analisis Nama Berkas
: Eko Nugroho : UPT Pusat Komputer UGM : 02-26-2002 : v111
Nama Konstrak Nama Faktor 1 Nama Faktor 2 Nama Faktor 3
: v111 : v1111 : v1112 : v1113
Butir Butir Butir Butir Butir Butir
1 2 3 4 5 6
= Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor :
Jumlah Kasus Semula Jumlah Data Hilang Jumlah Kasus Jalan
: : :
1 2 3 4 5 6 44 0 44
222
** Halaman 2 ** MATRIKS INTERKORELASI ================================================== r x1 x2 x3 y -----------------------------------------------------------------------------------x1 p
1.000 0.000
0.519 0.001
0.410 0.006
0.752 0.000
x2 p
0.519 0.001
1.000 0.000
0.636 0.000
0.877 0.000
x3 p
0.410 0.006
0.636 0.000
1.000 0.000
0.845 0.000
y p
0.752 0.000
0.877 0.001
0.845 0.000
1.000 0.000
p = dua ekor ** KORELASI EFEKTIF
FAKTOR-KONSTRAK
DAN
SUMBANGAN
==================================================== Faktor rxy rbt p SE% Status --------------------------------------------------------------------------------------1
0.752
0.512
0.000
26.978 Sahih
223
2
0.877
0.693
0.000
36.461 Sahih
3
0.845
0.610
0.000
36.562 Sahih
p = dua ekor
224
LAMPIRAN 6 CETAKAN HASIL PROGRAM SPS UJI COBA INSTRUMEN VARIABEL PENYOROTAN
** Halaman 1 Paket : SPS (Seri Program Statistik) Modul : Analisis Butir Program : Analisis Kesahihan Butir Edisi : Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia Versi IBM/IN, Hak Cipta © 1998 Dilindungi UU Nama Pemilik Nama Lembaga Alamat
: Ir. Eko Nugroho, MS : Pusat Komputer UGM : Yogyakarta 88281, Indonesia
Nama Peneliti : Eko Nugroho Nama Lembaga : UPT Pusat Komputer UGM Tgl. Analisis : 02-26-2002 Nama Berkas : v222 Nama Konstrak : v222 Nama Faktor 1 : v2221 Butir 1 = Rekaman Nomor : 1 Butir 2 = Rekaman Nomor : 2 Butir 3 = Rekaman Nomor : 3 Butir 4 = Rekaman Nomor : 4 Butir 5 = Rekaman Nomor : 5 Butir 6 = Rekaman Nomor : 6 Butir 7 = Rekaman Nomor : 7 Butir 8 = Rekaman Nomor : 8 Jumlah Butir Semula : 8 Jumlah Butir Gugur : 2 Jumlah Butir Sahih : 6 Jumlah Kasus Semula : 44 Jumlah Data Hilang : 0 Jumlah Kasus Jalan : 44
225
* Halaman 2 ** RANGKUMAN ANALISIS KESAHIHAN BUTIR ================================================== Butir No. r xy r bt p Status -----------------------------------------------------------------------------------1 2 3 4 5 6 7 8
0.660 0.738 0.742 0.688 0.074 0.064 0.694 0.788
0.435 0.620 0.592 0.516 -0.163 -0.173 0.579 0.683
0.002 0.000 0.000 0.000 0.145 0.130 0.001 0.001
sahih sahih sahih sahih gugur gugur sahih sahih
226
** Halaman 3 Nama Konstrak Nama Faktor 2 Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
: v222 : v2222
= Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor :
Jumlah Butir Semula Jumlah Butir Gugur Jumlah Butir Sahih
: : :
12 1 11
Jumlah Kasus Semula Jumlah Data Hilang Jumlah Kasus Jalan
: : :
44 0 44
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
227
** RANGKUMAN ANALISIS KESAHIHAN BUTIR ================================================== Butir No. r xy r bt p Status -----------------------------------------------------------------------------------1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
0.692 0.704 0.625 0.615 0.548 0.650 0.583 0.726 0.614 0.690 0.668 0.061
0.595 0.616 0.536 0.522 0.452 0.557 0.489 0.650 0.533 0.593 0.562 -0.059
0.000 0.000 0.000 0.001 0.000 0.001 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.352
sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih gugur
228
** Halaman 4 Nama Konstrak Nama Faktor 3 Butir Butir Butir Butir Butir Butir
1 2 3 4 5 6
: v222 : v2223
= Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor :
21 22 23 24 25 26
Jumlah Butir Semula Jumlah Butir Gugur Jumlah Butir Sahih
: : :
6 0 6
Jumlah Kasus Semula Jumlah Data Hilang Jumlah Kasus Jalan
: : :
44 0 44
** RANGKUMAN ANALISIS KESAHIHAN BUTIR ================================================== Butir No. r xy r bt p Status -----------------------------------------------------------------------------------1 2 3 4 5 6
0.677 0.753 0.687 0.617 0.806 0.618
0.515 0.597 0.512 0.466 0.708 0.400
0.000 0.000 0.000 0.001 0.000 0.004
sahih sahih sahih sahih gugur gugur
229
** Halaman 5 Nama Konstrak : v222 Nama Faktor 4 : Butir 1 = Rekaman Nomor : Butir 2 = Rekaman Nomor : Butir 3 = Rekaman Nomor : Butir 4 = Rekaman Nomor : Butir 5 = Rekaman Nomor : Butir 6 = Rekaman Nomor : Butir 7 = Rekaman Nomor : Butir 8 = Rekaman Nomor : Butir 9 = Rekaman Nomor : Butir 10 = Rekaman Nomor : Butir 11 = Rekaman Nomor : Butir 12 = Rekaman Nomor : Butir 13 = Rekaman Nomor : Butir 14 = Rekaman Nomor : Butir 15 = Rekaman Nomor : Butir 16 = Rekaman Nomor : Butir 17 = Rekaman Nomor : Butir 18 = Rekaman Nomor : Butir 19 = Rekaman Nomor : Butir 20 = Rekaman Nomor : Butir 21 = Rekaman Nomor : Butir 22 = Rekaman Nomor : Butir 23 = Rekaman Nomor : Butir 24 = Rekaman Nomor : Butir 25 = Rekaman Nomor : Butir 26 = Rekaman Nomor : Jumlah Butir Semula : 26 Jumlah Butir Gugur : 3 Jumlah Butir Sahih : 23 Jumlah Kasus Semula : 44 Jumlah Data Hilang : 0 Jumlah Kasus Jalan : 44
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
230
** Halaman 6 ** RANGKUMAN ANALISIS KESAHIHAN BUTIR ================================================== Butir No. r xy r bt p Status -----------------------------------------------------------------------------------1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0.479 0.569 0.625 0.501 -0.085 -0.127 0.562 0.786 0.394 0.466
0.397 0.520 0.570 0.434 0.161 0.202 0.518 0.756 0.309 0.392
0.001 0.001 0.002 0.006 0.045 0.000 0.003 0.000 0.000 0.001
sahih sahih sahih sahih gugur gugur sahih sahih sahih sahih
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
0.651 0.588 0.566 0.653 0.673 0.539 0.615 0.448 0.625 0.235 0.540 0.539 0.439 0.509 0.600 0.434
0.603 0.533 0.512 0.600 0.628 0.476 0.569 0.368 0.560 0.164 0.489 0.482 0.376 0.463 0.558 0.365
0.000 0.003 0.000 0.000 0.045 0.001 0.012 0.412 0.484 0.000 0.012 0.412 0.484 0.000 0.000 0.000
sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih
231
** Halaman 1 Paket : SPS (Seri Program Statistik) Modul : Analisis Butir Program : Uji Keandalan Teknik Hoyt Edisi : Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia Versi IBM/IN, Hak Cipta © 1998 Dilindungi UU Nama Pemilik Nama Lembaga Alamat
: Ir. Eko Nugroho, MS : Pusat Komputer UGM : Yogyakarta 88281, Indonesia
Nama Peneliti Nama Lembaga Tgl. Analisis Nama Berkas
: Eko Nugroho : UPT Pusat Komputer UGM : 02-26-2002 : v222
Nama Konstrak Nama Faktor 1
: v222 : v2221
Butir Butir Butir Butir Butir Butir
1 2 3 4 7 8
= Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor :
Jumlah Butir Semula Jumlah Butir Sahih
: :
1 2 3 4 7 8 8 6
232
** Halaman 2 ** TABEL RANGKUMAN ANALISIS ==================================================== === Sumber JK db RK Subyek Butir Sisa Total R tt = 0.799
139.333 10.455 140.212 290.000 p = 0.000
43 5 215
3.240 -0.652
263
-Andal
233
** Halaman 3 Nama Konstrak Nama Faktor 2 Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
: v222 : v2222
= Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor :
Jumlah Butir Semula Jumlah Butir Sahih
: :
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 12 11
** TABEL RANGKUMAN ANALISIS ==================================================== === Sumber JK db RK Subyek Butir Sisa
243.628 37.764 338.054
43 10 430
5.666 -0.786
Total
619.446
483
--
R tt = 0.861
p = 0.000
Andal
234
** Halaman 4 Nama Konstrak Nama Faktor 3 Butir Butir Butir Butir Butir Butir
1 2 3 4 5 6
: v222 : v2223
= Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor :
Jumlah Butir Semula Jumlah Butir Sahih
: :
21 22 23 24 25 26 6 6
** TABEL RANGKUMAN ANALISIS ==================================================== === Sumber JK db RK Subyek Butir Sisa
105.163 22.261 116.905
43 5 215
2.446 -0.544
Total
244.330
263
--
R tt = 0.778
p = 0.000
Andal
235
** Halaman 5 Nama Konstrak : v222 Semua Faktor Butir 1 = Rekaman Nomor : Butir 2 = Rekaman Nomor : Butir 3 = Rekaman Nomor : Butir 4 = Rekaman Nomor : Butir 5 = Rekaman Nomor : Butir 6 = Rekaman Nomor : Butir 7 = Rekaman Nomor : Butir 8 = Rekaman Nomor : Butir 9 = Rekaman Nomor : Butir 10 = Rekaman Nomor : Butir 11 = Rekaman Nomor : Butir 12 = Rekaman Nomor : Butir 13 = Rekaman Nomor : Butir 14 = Rekaman Nomor : Butir 15 = Rekaman Nomor : Butir 16 = Rekaman Nomor : Butir 17 = Rekaman Nomor : Butir 20 = Rekaman Nomor : Butir 21 = Rekaman Nomor : Butir 22 = Rekaman Nomor : Butir 23 = Rekaman Nomor : Butir 24 = Rekaman Nomor : Butir 25 = Rekaman Nomor : Butir 26 = Rekaman Nomor : Jumlah Butir Semula Jumlah Butir Sahih
: :
26 23
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 20 21 22 23 24 25 26
236
** TABEL RANGKUMAN ANALISIS ==================================================== === Sumber JK db RK Subyek Butir Sisa
324.383 79.521 758.9140
43 22 946
Total
1,162.817
1011
R tt = 0.894
p = 0.000
7.544 -0.802 -Andal
237
** Halaman 1 Paket : SPS (Seri Program Statistik) Modul : Analisis Butir (Anabut) Program : Uji Kesahihan Faktor-faktor Konstrak Edisi : Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia Versi IBM/IN, Hak Cipta © 1998 Dilindungi UU Nama Pemilik Nama Lembaga Alamat
: Ir. Eko Nugroho, MS : Pusat Komputer UGM : Yogyakarta 88281, Indonesia
Nama Peneliti Nama Lembaga Tgl. Analisis Nama Berkas
: Eko Nugroho : UPT Pusat Komputer UGM : 02-26-2002 : v222
Nama Konstrak Nama Faktor 1 Nama Faktor 2 Nama Faktor 3
: v222 : v2221 : v2222 : v2223
Jumlah Kasus Semula Jumlah Data Hilang Jumlah Kasus Jalan
: : :
44 0 44
238
** Halaman 2 ** MATRIKS INTERKORELASI ================================================== r x1 x2 x3 y -----------------------------------------------------------------------------------x1 1.000 0.468 0.673 0.811 p 0.000 0.002 0.000 0.000 x2 p
0.468 0.002
1.000 0.000
0.359 0.016
0.861 0.000
x3 p
0.673 0.006
0.359 0.016
1.000 0.000
0.731 0.000
y p
0.811 0.000
0.861 0.000
0.731 0.000
1.000 0.000
p = dua ekor ** KORELASI FAKTOR-KONSTRAK DAN SUMBANGAN EFEKTIF ==================================================== Faktor rxy rbt p SE% Status --------------------------------------------------------------------------------------1
0.811
0.632
0.000
27.155 Sahih
2
0.861
0.456
0.000
51.574 Sahih
3
0.731
0.543
0.000
21.270 Sahih
p = dua ekor
239
LAMPIRAN 7 CETAKAN HASIL PROGRAM SPS UJI COBA INSTRUMEN VARIABEL NAVIGASI
** Halaman 1 Paket : SPS (Seri Program Statistik) Modul : Analisis Butir Program : Analisis Kesahihan Butir Edisi : Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia Versi IBM/IN, Hak Cipta © 1998 Dilindungi UU Nama Pemilik Nama Lembaga Alamat
: Ir. Eko Nugroho, MS : Pusat Komputer UGM : Yogyakarta 88281, Indonesia
Nama Peneliti Nama Lembaga Tgl. Analisis Nama Berkas
: Eko Nugroho : UPT Pusat Komputer UGM : 02-26-2002 : v333
Nama Konstrak Nama Faktor 1
: v333 : v3331
Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir
1 2 3 4 5 6 7 8
= Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor :
Jumlah Butir Semula
:
1 2 3 4 5 6 7 8 8
240
Jumlah Butir Gugur Jumlah Butir Sahih Jumlah Kasus Semula Jumlah Data Hilang Jumlah Kasus Jalan
: : : : :
0 8 44 0 44
241
** Halaman 2 ** RANGKUMAN ANALISIS KESAHIHAN BUTIR ================================================== Butir No. r xy r bt p Status -----------------------------------------------------------------------------------1 2 3 4 5 6 7 8
0.612 0.768 0.801 0.633 0.646 0.724 0.633 0.619
0.485 0.689 0.731 0.478 0.517 0.640 0.470 0.445
0.001 0.000 0.000 0.001 0.000 0.000 0.001 0.001
sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih
242
** Halaman 3 Nama Konstrak Nama Faktor 2 Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir
1 2 3 4 5 6 7 8
: v222 : v2222
= Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor :
9 10 11 12 13 14 15 16
Jumlah Butir Semula Jumlah Butir Gugur Jumlah Butir Sahih
: : :
8 0 8
Jumlah Kasus Semula Jumlah Data Hilang Jumlah Kasus Jalan
: : :
44 0 44
** RANGKUMAN ANALISIS KESAHIHAN BUTIR ================================================== Butir No. r xy r bt p Status -----------------------------------------------------------------------------------1 2 3 4 5 6 7 8
0.677 0.646 0.630 0.639 0.628 0.723 0.650 0.665
0.568 0.521 0.473 0.479 0.482 0.631 0.508 0.543
0.000 0.000 0.001 0.001 0.001 0.000 0.000 0.000
sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih
243
** Halaman 4 Nama Konstrak Nama Faktor 3
: v333 :
Butir 1 = Rekaman Nomor : Butir 2 = Rekaman Nomor : Butir 3 = Rekaman Nomor : Butir 4 = Rekaman Nomor : Butir 5 = Rekaman Nomor : Butir 6 = Rekaman Nomor : Butir 7 = Rekaman Nomor : Butir 8 = Rekaman Nomor : Butir 9 = Rekaman Nomor : Butir 10 = Rekaman Nomor : Butir 11 = Rekaman Nomor : Butir 12 = Rekaman Nomor : Butir 13 = Rekaman Nomor : Butir 14 = Rekaman Nomor : Butir 15 = Rekaman Nomor : Butir 16 = Rekaman Nomor :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Jumlah Butir Semula Jumlah Butir Gugur Jumlah Butir Sahih
: : :
16 0 16
Jumlah Kasus Semula Jumlah Data Hilang Jumlah Kasus Jalan
: : :
44 0 44
244
** Halaman 5 ** RANGKUMAN ANALISIS KESAHIHAN BUTIR ================================================== Butir No. r xy r bt p Status -----------------------------------------------------------------------------------1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
0.592 0.730 0.769 0.649 0.632 0.784 0.504 0.446 0.759 0.593 0.501 0.565 0.575 0.661 0.578 0.584
0.522 0.683 0.728 0.570 0.561 0.747 0.400 0.332 0.718 0.527 0.411 0.480 0.499 0.609 0.501 0.516
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.004 0.013 0.001 0.000 0.003 0.001 0.000 0.000 0.000 0.004
sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih sahih
245
** Halaman 1 Paket : SPS (Seri Program Statistik) Modul : Analisis Butir Program : Uji Keandalan Teknik Hoyt Edisi : Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia Versi IBM/IN, Hak Cipta © 1998 Dilindungi UU Nama Pemilik Nama Lembaga Alamat
: Ir. Eko Nugroho, MS : Pusat Komputer UGM : Yogyakarta 88281, Indonesia
Nama Peneliti Nama Lembaga Tgl. Analisis Nama Berkas
: Eko Nugroho : UPT Pusat Komputer UGM : 02-26-2002 : v333
Nama Konstrak Nama Faktor 1
: v333 : v3331
Butir Butir Butir Butir Butir Butir
1 2 3 4 7 8
= Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor :
Jumlah Butir Semula Jumlah Butir Sahih
: :
1 2 3 4 7 8 8 8
246
** Halaman 2 ** TABEL RANGKUMAN ANALISIS ==================================================== === Sumber JK db RK Subyek Butir Sisa Total R tt = 0.819
152.330 15.352 193.398 361.080 p = 0.000
43 5 301
3.543 -0.643
351
-Andal
247
** Halaman 3 Nama Konstrak Nama Faktor 2 Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir
1 2 3 4 5 6 7 8
: v333 : v3332
= Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor : = Rekaman Nomor :
Jumlah Butir Semula Jumlah Butir Sahih
: :
9 10 11 12 13 14 15 16 8 8
** TABEL RANGKUMAN ANALISIS ==================================================== === Sumber JK db RK Subyek Butir Sisa Total R tt = 0.806
126.318 4.6821 171.318 302.318 p = 0.000
43 7 301 351
2.938 -0.569 -Andal
248
** Halaman 5 Nama Konstrak : v333 Semua Faktor Butir 1 = Rekaman Nomor : 1 Butir 2 = Rekaman Nomor : 2 Butir 3 = Rekaman Nomor : 3 Butir 4 = Rekaman Nomor : 4 Butir 5 = Rekaman Nomor : 5 Butir 6 = Rekaman Nomor : 6 Butir 7 = Rekaman Nomor : 7 Butir 8 = Rekaman Nomor : 8 Butir 9 = Rekaman Nomor : 9 Butir 10 = Rekaman Nomor : 10 Butir 11 = Rekaman Nomor : 11 Butir 12 = Rekaman Nomor : 12 Butir 13 = Rekaman Nomor : 13 Butir 14 = Rekaman Nomor : 14 Butir 15 = Rekaman Nomor : 15 Butir 16 = Rekaman Nomor : 16 Jumlah Butir Semula : 16 Jumlah Butir Sahih : 16 ** TABEL RANGKUMAN ANALISIS ==================================================== === Sumber JK db RK Subyek Butir Sisa
234.790 21.676 408.574
Total
665.040
R tt = 0.884
p = 0.000
43 15 645 703
5.460 -0.633 -Andal
249
** Halaman 1 Paket : SPS (Seri Program Statistik) Modul : Analisis Butir (Anabut) Program : Uji Kesahihan Faktor-faktor Konstrak Edisi : Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia Versi IBM/IN, Hak Cipta © 1998 Dilindungi UU Nama Pemilik Nama Lembaga Alamat
: Ir. Eko Nugroho, MS : Pusat Komputer UGM : Yogyakarta 88281, Indonesia
Nama Peneliti Nama Lembaga Tgl. Analisis Nama Berkas
: Eko Nugroho : UPT Pusat Komputer UGM : 02-26-2002 : v333
Nama Konstrak Nama Faktor 1 Nama Faktor 2
: v333 : v3331 : v3332
Jumlah Kasus Semula Jumlah Data Hilang Jumlah Kasus Jalan
: : :
44 0 44
250
** Halaman 2 ** MATRIKS INTERKORELASI ================================================== r x1 x2 y -----------------------------------------------------------------------------------x1 p
1.000 0.000
0.688 0.000
0.927 0.000
x2 p
0.668 0.000
1.000 0.000
0.911 0.000
y p
0.927 0.000
0.911 0.000
1.000 0.000
p = dua ekor ** KORELASI EFEKTIF
FAKTOR-KONSTRAK
DAN
SUMBANGAN
==================================================== Faktor rxy rbt p SE% Status --------------------------------------------------------------------------------------1
0.927
0.688
0.000
52.770 Sahih
2
0.911
0.688
0.000
47.230 Sahih
p = dua ekor
251
LAMPIRAN 8 KUESIONER PENGUMPULAN DATA
I.
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Penelitian :
ASPEK KOGNITIF DALAM DESAIN SITUS BERITA HARIAN DI INTERNET
Disusun oleh : No mhs : 98/731/PS
Eko Nugroho
PROGRAM DOKTOR PSIKOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2002
252 KATA PENGANTAR Dampak dunia Internet semakin hari semakin nyata dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Hal ini berlaku diseluruh dunia. Oleh karena itulah maka masyarakat Indonesia, perlu segera dibawa kepada pemahaman yang cukup terhadap dunia Internet. Hal ini penting agar masyarakat Indonesia tidak ketinggalan oleh jaman yang terus berubah berkembang. Tidak terkecuali para ahli di Indonesia, harus terus menyesuaikan diri dan semakin menguasai teknologi Internet. Salah satu aspek yang perlu segera dikuasai oleh para ahli yang berhubungan dengan internet di Indonesia adalah bagaimana caranya merancang suatu situs berita harian Internet yang mampu menarik hati para pengunjung situs berita harian di dunia Internet. Aspek kognitif mengenai metode membuat desain tata letak informasi dilayar tampilan inilah yang menjadi fokus dari penelitian ini. Melalui penelitian ini diharapkan akan dapat diketahui metode tentang bagaimanakah membuat rancangan desain informasi di layar tampilan situs harian berita Internet yang mampu menarik banyak pengunjung dari aspek kognitif. Dengan demikian diharapkan situs harian berita-situs harian berita yang dirancang dan dibuat oleh para ahli di Indonesia akan mampu bersaing dengan situs harian berita-situs harian berita lain yang ada di seluruh dunia. Untuk mendukung tercapainya harapan diatas, kami mohon kesediaan Anda untuk meluangkan waktu sejenak dan mengisi kuesioner ini dengan teliti. Dukungan Anda atas penelitian ini sungguh akan mempunyai andil untuk mendorong kemajuan masyarakat Indonesia dalam hal penguasaan teknologi informasi di era globalisasi ini. Atas waktu, tenaga dan pikiran yang sudah Anda berikan guna mendukung terselenggaranya penelitian ini, saya mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya. Semoga Tuhan membalas amal baik Anda.
Yogyakarta, Mei 2002
Eko Nugroho Peneliti
253 LEMBAR JAWABAN DATA IDENTITAS (Apabila anda keberatan Nama dan Alamat boleh dikosongi, yang lain mohon diisi) C. Nama
:__________________________________________________
Alamat
:__________________________________________________
Umur (tahun)
:__________________________________________________
Pendidikan terakhir
: SD / SLTP / SLTA / mahasiswa D3/ D3/ mahasiswa S1/ S1/ Mahasiswa S2/ S2/ mahasiswa S3 / S3* (* lingkari salah satu)
Pekerjaan
:__________________________________________________
Jenis Kelamin
: pria / wanita ( * lingkari salah satu )
Sudah berapa lama biasa membaca situs berita harian di Internet : _______(th / bulan*) * lingkari salah satu
Alamat situs harian berita favorit yang sering dikunjungi :
//www. //www. //www.
Alasan mengunjungi situs harian berita (lingkari pilihan anda, jawaban boleh lebih dari satu) : __________ingin tahu berita politik terakhir/ ingin tahu berita ekonomi terakhir/ ingin tahu berita umum terakhir/ melihat iklan/ mencari peluang kerja _____________________
254
255
BAGIAN I
INSTRUMEN : KUNJUNGAN KE SITUS HARIAN BERITA DI INTERNET PETUNJUK : 1. Referensi. Pertanyaan 1,2 dan 3 mohon dijawab dengan referensi SEMUA situs harian berita-situs harian berita yang anda kunjungi. Pertanyaan 4 dan 5 mohon dijawab dengan referensi HANYA situs harian berita FAVORIT anda. 2. Kata yang dicetak miring adalah materi yang ditanyakan dan kata yang dicetak tebal adalah pokok jawaban yang ditanyakan. 3.
Mohon dijawab dengan referensi waktu kegiatan anda 3 (tiga) bulan terakhir. Isilah dengan referensi SEMUA situs HARIAN BERITA yang biasa anda akses
No
Pertanyaan
1.
Berapa JENIS-kah situs harian berita yang anda akses rata-rata setiap hari ?
bua h
2
Berapa KALI-kah rata-rata setiap hari anda mengakses setiap situsnya ?
kali
3.
Berapa JAM-kah rata-rata anda mengakses setiap jenis situs harian berita perhari ?
jam
Isilah dengan referensi HANYA SITUS HARIAN BERITA FAVORIT anda
256
No
Pertanyaan
4.
Berapa KALI-kah rata-rata setiap hari anda mengakses situs harian berita favorit anda ?
kali
5.
Berapa JAM-kah rata-rata anda mengakses situs harian berita favorit anda perhari?
jam
257 BAGIAN II INSTRUMEN : STRUKTUR INFORMASI DI LAYAR TAMPILAN
PETUNJUK : 1. Referensi. Pertanyaan-pertanyaan dibawah mohon dijawab dengan referensi situs harian berita FAVORIT anda. 2. Kata yang dicetak miring adalah materi yang ditanyakan dan kata yang dicetak tebal adalah pokok jawaban yang ditanyakan. 3. Berilah tanda (V) pada kolom disebelah kanan dari tiap-tiap pernyataan yang sesuai dengan apa yang Anda lihat : 4. Arti tiap-tiap kolom disebelah kanan adalah sebagai berikut : - A : sangat : misal sangat baik / sangat banyak dll - B : dalam kondisi : misal dalam kondisi baik/ dalam kondisi banyak dll - C : cukup : misal cukup baik / cukup banyak dll - D : kurang : misal kurang baik / kurang banyak dll - E : tidak : misal tidak baik/ tidak banyak dll No
Pertanyaan
1.
Padatkah informasi yang ditampilkan di layar ?
2
Baikkah pengelompokan informasi di layar tampilan ?
3
Nyamankah untuk dibaca jarak antar baris tulisan dilayar tampilan ?
4
Nyamankah untuk dibaca jarak antar kolom tulisan dilayar tampilan ?
5
Sedikitkah kata-kata kurang penting yang ada dilayar tampilan ?
A B C D E
258 6
Mudahkah diprediksi pola penempatan item/ informasi dilayar tampilan ?
7
Pendekkah kalimat-kalimat yang dipergunakan ?
8
Sedikitkah simbol-simbol/ icon-icon yang ditampilkan di layar ?
9
Dekatkah jarak antar icon di tampilan layar?
10
Mudahkah dibaca penataan simbol / icon / tulisan dilayar ?
11
Mudahkah dibaca kalimat-kalimatnya ?
12
Sukakah anda pada font(model) huruf tulisan yang dipergunakan di layar tampilan ?
13
Besarkah huruf-huruf di layar tampilan ?
14
Mudahkah dibaca informasi yang ada di layar ? A B C D E
15
Nyamankah untuk dibaca ukuran lebar per kolom tulisan dilayar?
16
Nyamankah untuk dibaca ketinggian kolom setiap blok tulisan dilayar ?
17
Baguskah kombinasi tulisan / icon / simbol yang dipergunakan dilayar ?
18
Apakah tata letak tulisan / icon / simbol terkesan alami (tidak dibuat-buat)?
19
Apakah penyusunan tata letak kalimatnya berpola arah kolom (column wise) ?
20
Apakah titik awal informasinya dekat dengan posisi pojok kiri atas?
259
BAGIAN III INSTRUMEN : PENYOROTAN (HIGHLIGHTING) PETUNJUK : 1. Referensi. Pertanyaan-pertanyaan dibawah mohon dijawab dengan referensi situs harian berita FAVORIT anda. 2. Kata yang dicetak miring adalah materi yang ditanyakan dan kata yang dicetak tebal adalah pokok jawaban yang ditanyakan.] 3. Berilah tanda (V) pada kolom disebelah kanan dari tiap-tiap pernyataan yang sesuai dengan apa yang Anda lihat : 4. Arti tiap-tiap kolom disebelah kanan adalah sebagai berikut : - A : sangat : misal sangat baik / sangat banyak dll - B : dalam kondisi : misal dalam kondisi baik/ dalam kondisi banyak dll - C : cukup : misal cukup baik / cukup banyak dll - D : kurang : misal kurang baik / kurang banyak dll - E : tidak : misal tidak baik/ tidak banyak dll No
Pertanyaan
1.
Sedikitkah jumlah macam warna yang dipergunakan pada informasi di layar tampilan ?
2
Sedikitkah warna tua (misalnya biru tua, merah tua dll) yang dipergunakan di layar tampilan ?
3
Banyakkah informasi yang disampaikan melalui sebuah icon yang ada di layar ?
4
Nyamankah warna-warna yang tertampil di layar ?
A B C D E
260 5
Membantu memperjelaskah pemberian warna dalam penyampaian informasi ?
6
Sudah sesuaikah pemakaian warna di layar ?
7
Mudahkah anda menangkap informasi dari simbol/icon yang dipergunakan ?
8
Tepatkah perintah-perintah yang ditulis dengan menggunakan kalimat (atau menurut anda barangkali lebih tepat bila perintah diberikan dengan menggunakan simbol/icon) ?
9
Kenalkah anda sebelumnya dengan bentuk-bentuk simbol/ icon yang dipergunakan dilayar tampilan ?
10
Mudahkah dibedakan satu dengan yang lain simbolsimbol/icon-icon yang dipergunakan dilayar tampilan ?
11
Sedikitkah bentuk-bentuk geometris simbol/icon yang ada dilayar tampilan ?
12
Besarkah ukuran simbol/icon yang dipergunakan ?
13
Sedikitkah jenis ukuran ( besar / kecilnya ) simbolsimbol/icon-icon yang ada dilayar tampilan ?
14
Tepatkah pemanfaatan icon sebagai alat pemberian perintah pada situs di layar tampilan tersebut ?
15
Sukakah anda dengan simbol-simbol/ icon-icon yang dipergunakan ?
16
Sesuaikah simbol/ icon yang dipakai dengan informasi yang diwakili ?
17
Tepatkah penempatan lokasi animasi pada layar tampilan ?
18
Tepatkah penempatan waktu animasi pada layar tampilan ?
A B C D E
261 19
Membantukah tampilan animasi dilayar ?
20
Apakah animasi yang ada membantu memperjelas penyampaian informasi yang dilakukan ?
21
Apakah kombinasi warna/simbol/icon/tulisan yang dipergunakan memperjelas penyampaian informasi yang disampaikan ?
22
Apakah penebalan tulisan/simbol/icon yang dilakukan membantu memperjelas penyampaian informasi yang hendak ditekankan ?
23
Apakah tulisan yang ada lebih gelap dibanding dengan latar belakangnya?
262 BAGIAN IV INSTRUMEN : NAVIGASI PETUNJUK : 1. Referensi. Pertanyaan-pertanyaan dibawah mohon dijawab dengan referensi situs harian berita FAVORIT anda. 2. Kata yang dicetak miring adalah materi yang ditanyakan dan kata yang dicetak tebal adalah pokok jawaban yang ditanyakan.] 3. Berilah tanda (V) pada kolom disebelah kanan dari tiap-tiap pernyataan yang sesuai dengan apa yang Anda lihat : 4. Arti tiap-tiap kolom disebelah kanan adalah sebagai berikut : - A - B
: sangat : misal sangat baik / sangat banyak dll : dalam kondisi : misal dalam kondisi baik/ dalam kondisi banyak dll - C : cukup : misal cukup baik / cukup banyak dll - D : kurang : misal kurang baik / kurang banyak dll - E : tidak misal tidak baik/ tidak banyak dll
No
Pertanyaan
1.
Kontinyukah (tampak terus menerus) alat navigasi yang ada ?
2.
Konsistenkah penampilan bentuk alat navigasi ?
3.
Konsistenkah penampilan posisi alat navigasi ?
4.
Konsistenkah penampilan besar ukuran alat navigasi ?
5.
Konsistenkah penampilan kecerahan (brightness) alat navigasi ?
A B C D E
263 6.
Banyakkah manipulasi simbol navigasi yang menggunakan mouse ?
7.
Bertahapkah transisi akses web dari halaman ke halaman yang lain ?
8.
Sesuaikah simbol navigasi yang dipergunakan dengan gerakan yang diwakili?
9.
Sederhanakah cara navigasi yang dipergunakan dalam situs harian berita yang bersangkutan?
10.
Cepatkah respon situs harian berita bila anda meng-klik simbol navigasi ?
11.
Mudahkah bagi anda untuk kembali ke posisi semula dalam menelusuri situs?
12.
Menyolokkah (=mudah dilihat) penampilan alat navigasi yang ada ? A B C D E
13
Cocokkah simbol/icon yang dipilih dipergunakan sebagai alat navigasi ?
14
Tetapkah (=tidak berubah) warna simbol navigasi dalam proses pemakaian ?
15
Tetapkah (=tidak berubah) ukuran simbol navigasi dalam proses pemakaian ?
16.
Apakah menurut anda cara navigasi yang diberikan memang membantu dalam penelusuran situs?
264
LAMPIRAN 9 DATA PENELITIAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
SA1 SB2 SA3 SA4 SA5 SC6 SC7 SA8 SA9 SB10 SB11 SC12 SC13 4 3 4 4 3 4 4 5 2 4 5 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 5 4 3 3 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 3 4 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 5 4 4 3 2 3 3 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 5 5 5 3 4 3 4 4 4 2 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 2 4 5 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 2 5 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 5 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 3 4 5 5 5 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 4 5 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 5 4 4 4 5 5 4 3 5 4 4 5 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 5 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 3 4 3 5 3 5 4 5 3 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 5 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 5 4 5 4 4 3 3 4 4 4 1 5 4 4 4 5 4 3 5 5 5 5 5 4
265 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75
4 3 4 3 5 5 5 5 4 4 5 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 3 4 5 4 3 4 3
4 2 3 3 4 5 5 5 5 5 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 3 5 4 4 3 3 5 4 4 3 3 4 4 5 5 3 4 5 4 3 4
5 3 3 2 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 3 5 4 4 4 3 5 5 4 3 5 2 4 3 5 4 4 3 5 5 4
4 2 3 3 4 5 4 4 4 4 3 4 5 3 3 4 3 3 2 4 2 5 4 4 3 2 5 5 4 3 5 3 4 3 5 4 4 3 5 3 4
4 3 3 3 4 4 3 5 4 2 4 3 5 3 3 3 1 1 2 3 2 4 3 1 3 3 5 5 3 3 4 3 3 3 5 2 3 4 3 3 4
3 3 2 4 3 5 3 3 4 4 3 4 4 1 4 2 3 2 3 3 3 4 2 3 5 1 5 3 3 3 4 3 3 5 3 2 3 3 3 2 3
4 4 3 4 4 4 4 5 3 1 5 4 3 3 4 3 3 5 2 3 3 4 3 4 3 2 5 1 3 3 1 2 4 4 5 3 2 4 3 3 3
5 3 3 3 3 2 4 5 4 3 4 2 2 4 4 2 1 2 4 3 2 4 3 1 4 5 5 5 3 3 3 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3
3 4 3 5 3 3 4 5 3 1 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 5 3 3 3 5 5 5 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3
5 4 3 2 3 5 4 5 4 5 4 3 4 2 5 4 3 4 3 3 2 5 4 4 5 5 5 1 3 3 5 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3
4 4 4 3 4 5 4 5 4 5 4 4 5 2 5 4 4 3 4 4 3 5 5 5 5 3 5 4 3 4 5 4 5 3 5 4 5 4 5 3 4
4 2 2 4 3 5 4 2 5 4 5 3 3 3 4 4 5 5 2 3 3 5 5 5 4 5 5 5 3 4 5 3 4 5 3 2 3 3 3 3 4
4 3 3 2 3 5 4 2 4 3 4 4 2 1 3 4 4 3 2 3 2 4 3 4 3 2 3 4 3 4 3 2 3 3 5 1 3 3 3 3 3
266 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115
4 2 5 2 4 3 3 4 4 4 3 2 5 5 5 3 4 3 3 5 3 3 5 3 4 3 5 5 4 3 5 4 4 4 3 4 2 4 3 4
4 4 5 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 4 4 5 4 2 4 5 3 4 3 3 4 3 4 4 5 3 5 2 4
2 4 4 1 3 2 3 3 4 3 2 2 4 3 4 2 4 3 4 5 4 2 4 4 3 5 4 3 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 3 4
5 4 3 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 3 4
3 3 5 1 3 3 3 3 4 4 2 3 4 5 4 2 4 4 3 4 4 3 5 4 2 2 3 1 3 5 3 4 1 3 3 3 3 3 4 3
3 3 3 4 1 4 2 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 2 4 5 3 2 3 3 4 3 3 3 5 3 4 3 3 1 5 3 3
3 4 4 2 4 5 2 4 4 3 3 3 3 2 2 3 5 4 3 3 1 4 5 3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 5 4 4
4 4 1 4 3 4 3 2 2 4 3 3 5 3 2
4 3 3 2 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1 3 5 4 3 3 4 1 4 3 4 4 3 4 4 3 2 3 3 2
4 4 3 2 2 3 2 4 3 1 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 1 2 4 3 3 3 5 5 4 3 3 5 4 3 4 4 2 3 3 2
3 4 4 2 3 3 3 4 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 1 3 4 3 3 3 5 5 3 5 4 5 4 4 4 4 2 5 3 4
4 5 3 4 3 4 3 3 5 3 4 1 5 4 3
3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 2 4 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 1 3 3 3
3 5 4 4 3 5 2 2 3 4 4 3 4 5 3 4 4 5 3 4 3 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 2 3 3 4
4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4
3 5 5 4 2 5 3 3 4 3 3 2 4 4 1 4 4 4 4 3 3 2 5 4 5 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4
2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 2 5 3 4 4 5 3 5 3 3 5 3 5 4 3 2 3 3 2
3 5 2 4 1 2 4 3 2 3 4 2 5 3 2
4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 1 4 3 3
267 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156
3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 2 4 4 3 5 4 3 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 3 3 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 3 4 4 5 3 4 5 5 3 5 3 5 5 3 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
2 3 3 3 2 2 4 3 2 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 2 3 1 5 5 4 5 5 4 4 2 3 5 4 4 3 3 4 4
3 4 4 3 3 3 4 4 2 2 2 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 2 3 2 5 5 4 5 5 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4
3 3 3 3 3 1 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 1 4 1 4 3 4 5 3 3 4 3 5 4 3 3 4 4
3 5 4 3 5 1 3 4 4 4 2 4 5 3 2 4 3 4 3 3 3 4 4 2 2 5 5 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 5 4
5 5 4 3 4 3 5 4 4 2 3 4 4 4 4 3 5 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 2 5 4 3 4 3 4
4 4 4 3 5 1 4 5 4 4 3 5 3 3 3 3 5 4 4 3 2 4 3 3 5 1 1 2 2 5 1 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4
3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 5 2 3 2 4 2 4 3 3 3 3 4
4 3 5 3 5 3 4 5 3 4 3 4 4 2 2 4 4 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3 1 3 3 3 5 4 3 3 3 4 5
4 3 5 3 5 4 4 5 3 4 3 4 4 4 4 5 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 5 5 4 5 3 4 4 3 4 4 3 5 3 4 5
4 4 5 3 4 4 3 5 3 3 2 2 5 3 4 5 3 4 2 4 3 3 3 4 3 5 3 4 3 5 5 5 4 3 4 3 4 5 4 4 4
3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 2 4 5 4 3 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 5 3 3 5 3 3 4
4 4 4 3 4 3 3 5 3 4 3 4 5 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 5 5 4 3 5 5 4 4 5 4 4 5 2 3 4
3 3 3 3 4 3 3 4 2 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 5 5 4 4 5 4 4 4 3 5 3 3 3 3 4 4
3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 5 5 4 4 5 4 3 3 3 5 3 2 3 2 4 4
4 4 4 3 3 4 3 4 2 4 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 4 5 4 4 3 3 4 4
3 3 4 3 3 4 3 5 2 4 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 2 4 2 2 3 1 3 3 3 1 1 3 1 4 4 4 3 1 3 3 3
2 3 4 3 2 3 3 5 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 2 4 4 3 3 1 5 4 4 5 4 4 2 3 4 4 3 4 3 2 4
268 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197
4 4 4 5 4 3 3 5 3 3 4 3 5 5 3 3 5 2 5 3 3 5 3 4 3 2 3 4 3 4 5 5 4 4 4 4 3 5 3 4 4
4 4 4 2 3 3 3 3 3 4 4 4 5 4 3 5 5 3 5 4 3 3 5 3 4 2 5 3 3 4 5 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4
4 4 4 2 3 3 3 4 2 4 3 4 5 4 4 5 5 3 4 4 4 5 4 4 3 3 5 3 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4
4 4 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 5 5 4 4 3 3 4 5 4 3 4 4
3 3 4 1 1 2 3 1 3 4 2 1 5 3 3 3 5 4 4 3 4 3 4 5 3 5 4 3 3 3 4 1 5 4 4 4 5 3 4 3 3
4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 5 3 4 3 4 3 3 5 3 5 3 5 5 3 4 3 4 4 4 3 4 5 2 2 3 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 5 4 5 3 4 4 4 3 4 3 3 3 5 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4
3 3 3 2 3 3 3 5 2 2 3 1 5 3 4 3 5 2 4 3 2 3 2 1 4 3 3 3 3 3 2 3 5 1 3 3 3 3 4 4 4
3 3 4 4 5 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 5 2 4 3 2 3 3 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4
4 4 4 4 5 2 3 5 3 5 4 3 3 3 3 5 5 2 4 2 2 4 3 5 3 1 4 4 5 4 5 3 4 4 4 3 5 4 5 4 4
4 4 4 3 5 3 3 5 3 5 4 3 3 4 5 5 5 3 4 4 4 4 3 5 3 1 5 4 5 5 4 4 4 4 4 3 5 4 4 5 4
4 4 4 1 3 2 3 3 2 4 4 2 3 4 4 5 5 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4
4 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 4 3 5 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 5 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4
4 4 3 3 5 3 3 5 3 4 4 3 5 4 5 5 5 2 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 5 4 5 4 5 4 3 4 4 4 5 4
3 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 4 5 3 5 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 3 3
3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 4 5 3 5 2 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 3 3
3 4 4 3 3 2 3 3 3 5 4 3 3 4 3 3 5 3 3 3 2 3 4 4 3 3 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 3 4 3
3 4 3 1 2 2 3 3 2 3 4 1 3 4 3 4 5 2 5 4 3 3 3 3 3 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 3
3 4 4 3 4 2 3 3 3 4 4 1 3 3 4 3 5 2 5 3 4 4 4 4 3 5 2 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 5 5 4
269 198 199 200
3 3 4
5 3 4
4 3 3
4 3 3
4 5 3
5 5 3
4 4 3
3 4 3
3 4 3
4 5 3
5 5 4
5 4 5
4 3 3
4 4 5
4 4 3
4 4 3
4 4 3
3 3 3
4 5 3
201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237
3 4 5 4 3 5 3 4 4 3 5 4 5 5 3 3 3 1 4 4 4 4 2 4 5 2 5 4 3 4 4 5 2 3 4 4 5
4 4 4 5 4 5 4 5 5 3 5 4 5 5 4 4 5 1 3 4 4 4 4 5 3 5 4 5 3 3 3 4 2 5 4 3 3
3 3 4 4 4 4 4 3 5 4 5 5 5 3 3 3 3 1 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 4 3 4 4 3 3 2
4 3 4 4 3 4 4 3 5 4 4 5 5 1 3 3 3 1 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3
3 1 3 3 2 3 4 4 3 3 1 3 3 3 3 1 1 1 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 5 4 3 3 3 3 3 3
5 3 3 4 3 5 4 4 3 4 5 3 2 1 3 4 2 1 4 3 3 3 3 4 4 1 3 4 4 3 4 4 2 5 3 4 5
3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 1 4 3 1 3 1 1 1 5 1 4 3 4 3 3 3 4 5 4 3 4 3 1 4 3 5 1
3 3 4 3 4 4 3 5 3 2 5 3 4 2 3 1 5 1 5 1 3 3 3 3 3 5 3 1 3 3 4 1 5 4 4 4 3
4 3 2 3 4 4 3 3 4 1 3 2 3 4 3 1 3 1 4 1 4 3 4 4 3 5 3 4 5 1 3 4 3 3 5 4 4
5 4 3 3 5 3 3 4 2 2 5 3 3 5 4 3 4 1 3 3 3 4 4 4 4 4 3 5 5 2 3 4 4 3 5 4 5
5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 3 5 1 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 1 3 4 5 5 5 5 4
4 4 5 5 4 5 4 2 5 5 5 3 4 4 4 5 1 1 4 4 4 4 5 3 5 5 4 4 3 5 4 4 5 5 5 3 2
4 3 4 4 3 4 3 2 5 3 3 4 4 3 3 5 3 1 3 3 4 3 2 3 2 1 3 3 3 3 3 3 4 5 2 3 2
3 4 4 5 5 5 4 3 5 4 5 5 5 5 4 5 5 1 3 3 4 4 4 3 4 5 5 4 3 3 4 5 3 4 4 4 3
3 3 4 5 4 5 3 3 5 4 5 5 5 5 3 3 3 1 4 3 3 4 3 5 4 5 5 3 3 1 4 3 5 5 2 4 3
4 3 3 5 3 4 3 2 4 3 3 4 5 1 3 3 3 1 3 3 2 3 4 4 4 5 3 3 3 1 4 4 3 2 5 3 4
5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 5 5 1 4 5 3 1 4 3 3 3 1 3 4 5 3 4 2 3 3 5 5 4 5 4 3
3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 4 3 4 3 3 1 4 1 3 1 2 3 2 4 3 2 3 1 4 2 3 3 2 3 5 3 4
3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 5 4 5 1 3 1 4 1 3 1 4 3 4 3 4 4 3 3 4 2 3 3 4 2 2 4 3
270 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278
4 4 3 3 4 3 5 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 5 5 3 4 4 4 4 4 3 5 4 3 4 2 3 3 3 3 3 4 5 5 5 5
4 5 2 4 4 4 4 2 4 3 5 4 3 5 3 3 5 4 4 4 5 4 4 3 4 5 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 5
3 5 2 4 5 2 3 2 4 3 2 4 3 5 3 4 4 4 3 3 4 5 5 4 3 3 4 2 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4
3 4 4 4 5 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 5 5 4 3 3 5 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3
5 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3 4 1 3 2 4 3 3 1 2 4 2 2 3 4 4 4 3 2 3 3 5 3 4 3 2 2 4 3 4 3
4 3 4 3 3 1 4 2 4 4 5 4 5 3 1 3 2 4 4 4 5 4 4 1 3 4 2 2 3 3 4 3 3 4 3 4 2 5 3 4 4
4 3 2 3 3 5 3 4 2 1 5 3 3 2 5 3 4 3 4 4 5 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 4 1 3 3
5 1 2 4 5 1 3 4 3 3 1 3 1 4 4 3 3 5 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3
3 5 3 4 3 5 4 3 4 1 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 1 4 4 4 3 5 4 3 3 5 3 4 3 4 3
3 3 2 4 2 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 2 5 5 5 5 4 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3
5 4 4 4 2 5 5 5 4 4 3 4 4 5 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3
3 1 5 4 3 5 5 5 5 1 5 5 4 3 2 3 2 3 4 4 5 3 4 5 4 3 5 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4
1 2 4 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 5 4 4 5 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 5 4 3 3 3
5 4 4 5 3 3 5 3 4 4 4 4 3 4 2 4 1 4 5 5 5 3 4 5 5 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 3 5 4 5 3 3
1 4 4 4 3 4 4 5 4 1 4 4 4 4 3 3 4 5 5 5 5 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 4
2 4 3 4 3 4 4 4 4 1 3 4 4 3 4 3 3 4 4 5 5 4 4 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 4 4 3
4 3 4 3 4 3 5 5 4 4 3 4 4 5 3 4 2 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4
3 1 4 3 3 2 5 2 3 5 1 4 3 3 2 3 4 5 3 4 3 4 4 1 4 3 2 2 3 3 3 4 2 2 5 4 3 3 3 4 4
4 5 4 3 2 1 3 3 4 1 5 4 3 4 2 3 1 4 4 3 4 3 3 1 3 3 1 3 3 3 4 5 4 2 4 2 3 3 3 4 4
271 279 280 281 282 283 284 285 286 287 288 289 290 291 292 293 294 295 296 297 298 299 300 301 302 303 304 305 306 307 308 309 310 311 312 313 314 315 1 2
5 5 3 3 4 3 3 4 5 5 4 4 4 3 5 5 4 4 3 4 4 4 1 4 5 4 4 5 3 4 5 4 3 5 5 4 4
3 4 5 3 3 4 5 3 4 4 5 3 5 3 5 5 3 4 5 4 5 4 2 3 4 4 5 5 3 3 3 3 4 3 5 4 4
3 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 5 5 4 5 3 3 5 4 5 4 2 4 4 4 5 5 3 3 5 3 3 2 5 3 3
4 4 2 4 3 3 5 3 4 4 3 3 2 5 4 5 4 3 4 4 5 4 2 4 4 1 5 5 3 3 5 5 4 1 4 3 3
3 3 1 3 2 3 3 4 5 5 2 2 2 2 4 5 3 2 1 1 4 3 5 2 1 4 3 3 3 5 4 5 3 4 4 4 3
2 4 1 4 2 4 5 3 5 3 3 4 4 5 4 5 2 3 2 4 5 4 3 3 4 4 4 5 3 4 5 3 3 5 4 3 3
4 1 5 4 4 3 3 2 4 3 3 4 5 4 3 5 3 3 4 4 4 4 3 5 4 3 4 5 3 4 5 1 4 1 3 3 3
5 3 1 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 1 4 5 2 4 1 4 3 3 3 3 3 3 2 5 3 3 5 3 4 1 4 4 3
4 4 2 3 4 3 3 3 5 3 3 3 3 3 4 5 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 5 3 4 5 4 3 4
3 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 2 4 5 4 5 2 3 2 4 5 4 2 4 4 4 4 5 3 3 5 4 4 1 4 5 3
3 5 3 5 4 5 5 4 5 5 5 3 3 5 4 5 3 3 5 4 5 3 2 4 5 5 4 5 3 3 5 5 5 5 4 5 4
3 5 5 4 3 4 3 4 4 5 5 3 3 5 4 2 2 3 2 4 5 3 2 4 4 4 5 5 3 4 5 5 4 4 5 3 3
2 5 4 3 4 3 3 3 5 5 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 3 4 5 2 3 2 4 4 3
4 5 5 4 4 5 5 3 5 5 4 2 3 5 4 4 3 3 5 4 5 4 2 3 5 5 4 5 3 4 5 2 5 2 4 5 4
4 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 3 3 5 5 5 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 4 5 4 3 5 5 5 3
4 4 1 4 3 3 5 4 5 4 3 3 3 3 5 4 4 3 2 4 4 5 2 4 4 4 4 5 3 4 3 5 4 4 4 4 3
2 3 3 3 4 4 3 3 4 4 5 3 4 5 4 3 3 4 3 4 4 5 2 3 5 5 5 5 3 4 5 5 5 3 5 4 4
2 4 1 4 5 3 1 3 5 4 5 3 4 3 5 3 2 4 3 1 3 5 2 3 4 4 4 4 3 3 5 3 3 2 4 4 2
PB1 PB2 PA3 PB4 PB5 PB6 PA7 PA8 PB9 PB10 PB11 PB12 PB13 5 1 2 4 4 4 4 3 5 4 4 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 5 5 3 3 3
4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 5 3 3 3 1 4 5 5 2 3 4 4 3 4 3 3 5 5 3 1 3 3 4
272 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
4 3 3 4 4 2 2 3 4 3 5 3 3 1 4 4 5 3 4 3 3 4 2 4 5 5 3 4 3 3 5 5 4 2 3 3 4 5 4 5 1
4 3 2 5 3 3 2 3 4 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 2 3 1 3 4 4 2 3 3 3 3 3 5 3 3 2 3 5 4 5 1
5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 1 5 4 3 2 3 3 4 4 3 1
5 4 2 5 4 2 4 4 4 3 4 5 3 5 4 4 4 3 4 4 2 3 5 4 4 5 3 4 3 3 1 4 4 2 3 3 4 5 5 4 4
4 4 2 4 5 4 4 4 5 3 4 4 1 4 5 4 3 2 3 3 2 2 5 3 4 3 5 2 3 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 3 3
5 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 2 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 5
5 3 4 5 5 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 2 5 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 5 4
5 2 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 1 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 5 3 4 3 3 4 3 4 2 2 3 3 2 4 4 3
5 3 4 4 5 2 2 3 4 3 3 4 1 4 1 3 3 2 4 4 2 1 2 4 3 4 3 4 3 3 1 5 4 3 3 2 3 1 3 5 4
5 3 3 4 5 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 2 2 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4
4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 5 3 5 2 3 1 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2
3 1 4 3 4 3 2 4 4 3 2 3 1 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 5 3 3 1 4 4 2 3 2 3 3 4 4 1
5 3 2 4 3 3 4 4 5 3 4 3 4 3 4 3 5 3 4 3 3 3 3 3 4 5 3 4 3 3 1 5 5 3 3 3 4 4 3 2 2
273 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84
4 2 3 2 3 3 1 1 3 3 3 3 3 1 1 2 2 3 5 3 4 3 2 2 5 5 1 2 4 2 2 4 2 4 4 4 4 3 1 3 4
3 2 4 2 1 4 1 1 2 4 3 2 4 1 3 3 2 2 2 2 3 2 2 4 4 1 1 4 3 2 3 3 3 4 2 4 3 4 2 3 4
4 3 3 2 1 5 3 1 1 2 3 3 4 4 4 3 2 5 2 2 3 4 3 4 4 5 4 5 4 2 4 3 4 4 4 5 2 4 3 4 3
4 1 3 3 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 5 3 4 5 5 3 3 5 3 3 3 4 4 5 3 3 3 3 3 2 5 2 1 5 4 4 3
4 5 4 2 5 2 4 3 1 4 4 3 5 3 5 3 5 5 5 4 3 4 4 5 2 5 4 5 5 5 5 4 3 5 5 4 2 5 4 4 3
3 3 3 4 3 2 5 3 3 3 4 2 4 2 4 4 2 5 5 3 3 4 3 4 3 4 3 5 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 3 5 4
3 4 3 3 2 4 5 4 4 2 4 3 4 2 4 4 3 5 1 4 3 4 3 4 4 5 4 5 3 3 3 3 5 3 4 3 2 5 3 4 4
3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 4 2 4 3 3 5 3 5 5 3 3 5 4 2 3 5 1 3 4 3 3 3 4 3 4 3 1 4 2 3 3
4 3 3 4 1 5 3 4 3 2 3 2 3 1 1 4 3 5 2 3 3 4 4 3 2 5 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 1 2 2 4 3
4 3 2 4 2 5 4 3 3 3 3 3 4 2 3 5 2 5 1 3 3 5 3 3 2 5 4 3 3 3 4 3 4 2 3 4 2 3 3 3 3
2 2 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 5 4 3 4 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4
3 3 3 2 1 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 4 1 4 3 4 3
3 3 4 2 4 3 2 3 2 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 5 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3
274 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124
2 3 4 4 2 2 1 4 4 3 3 2 5 4 3 2 4 1 1 5 3 4 3 2 2 3 3 2 5 3 3 3 4 4 3 3 3 3 5 4
2 4 3 2 3 5 1 3 3 4 3 2 2 5 3 3 4 5 1 4 3 4 4 1 3 3 3 2 5 3 3 4 4 3 4 5 3 3 3 4
3 4 3 4 3 4 1 4 4 3 4 1 2 5 3 3 4 4 4 5 3 3 5 3 4 4 3 2 5 2 4 2 4 4 4 2 3 3 5 3
4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 4 4
3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 2 5 4 4 5 4 4 3 5 3 4 5 3 4 3 4 3 3 3 4 4 5 5 3 4 3 2 5 3
3 3 4 4 3 5 4 4 4 3 3 3 3 5 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 5 2 3 3 5 3 4 5 4 2 5 2
2 2 3 4 2 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 3 4 4 5 5 4 3 4 4 4 3 3 2 3 2 4 2 5 5 5 3 4 2 3 3
3 4 3 4 4 4 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 5 4 4 5 3 2 4 3
2 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 3 1 4 3 3 5 4 4 1 3 3 4 3 4 1 5 2 3 2 2 2
2 3 2 4 5 2 3 3 3 4 5 2 2 4 4 3 4 4 4 5 3 4 5 5 4 4 4 2 3 3 4 2 5 2 3 3 3 2 3 3
2 3 2 4 4 3 4 3 3 2 4 1 4 2 3 4 4 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 2 5 3 3 3 3 4 3 5 3 3 2 3
3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 5 2 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3
3 4 2 4 5 3 3 3 4 3 4 1 4 2 3 4 4 4 3 4 4 3 2 4 5 1 4 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3
3 3 3 4 2 4 3 4 2 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 5 3 4 2 5 2 4 3 5 4 4 3 4 2 3 4
4 5 4 5 4 2 4 3 4 4 3 3 5 2 4 3 5 3 4 5 4 2 2 3
2 2 3 4 5 4 3 5 3 3 4 2 2 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 5 3 4 3 5 2 3 4 3 3 4 3
2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 4 3 2 2 3 2 3 3 3 5 3 3 2 5 4 2 2 2 3 4 3
4 3 4 5 3 2 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 5 4 2 3 4 2 4 2
4 4 5 4 3 2 4 4 3 3 4 3 5 3 4 3 5 5 2 3 1 2 4 3
275 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165
3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 4 2 2 4 4 4 5 3 2 4 4 4 4 2 4 4 4 5 2 3 5 4
5 2 2 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 4 3 3 3 3 3 5 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 3 5 2
2 2 4 4 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 4 5 1 5 4 3 2 2 5 2 4 5 4 3 3 3 5 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3
4 1 4 5 4 4 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 5 4 4 5 4 4 2 4 5 5 2 5 3 4 5 3 4 4 3 5 2 3 4 3
2 5 4 5 4 3 3 3 2 3 5 3 4 3 3 2 1 5 4 3 5 2 4 4 4 4 3 2 5 3 4 4 3 4 4 2 5 2 3 5 3
4 2 4 5 5 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4 5 4 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 1 3 4 3
4 3 3 4 2 3 3 3 3 4 5 3 4 4 3 2 3 5 4 4 3 1 4 3 3 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 2 3 2 3 3 3
4 2 3 5 4 2 4 4 3 3 5 3 3 4 3 3 5 3 3 4 3 5 3 4 3 4 4 3 4 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 1 3 1 3 1 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3
4 3 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 1 4 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 2 3 5 3
4 3 3 3 3 3 1 2 4 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 5 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 5 2 3 5 3
2 3 3 4 4 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 5 2 3 2 4 5 3 3 3 2 2 4 3 4 3 3 1 2 3 4 3
4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 1 2 4 3 4 5 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 5 2 3 4 3
3 5 4 4 2 3 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 2 5 4 3 5 2 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 5 2 3 4 3
4 3 4 5 3 3 5 3 3 3 5 2 3 3 3 2 1 3 4 3 5 3 4 4 3 5 4 4 3 3 4 5 3 4 4 3 3 3 3 4 3
4 3 4 4 3 4 3 2 3 3 5 3 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 3 3 5 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 5 3 3 3 3
4 3 3 5 5 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 5 3 4 2 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 2 3 4 3
3 3 3 5 4 4 5 2 2 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 5 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 3 2 3 3 3
3 4 3 5 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 5 4 4 5 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 5 3 3 4 3
276 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200
3 1 4 3 3 3 3 5 3 3 3 4 3 3 1 3 3 5 4 3 5 5 4 3 3 5 4 4 4 4 3 3 3 4 3
4 1 3 3 3 3 5 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3
3 3 3 5 3 4 5 5 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 5 5 4 5 5 5 3 4 4 5 5 3 3 3 3
4 4 2 5 4 4 3 4 2 4 4 3 3 4 5 2 3 5 5 4 5 4 5 4 5 4 3 4 5 3 3 3 4 3 4
5 4 4 5 4 4 3 5 3 4 4 2 5 3 5 3 3 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 4
4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 4 5 3 4 4 5 4 5 4 4 5 3 3 4 3 4 4 4
3 4 3 4 4 4 2 5 2 3 3 4 4 4 3 3 3 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 5 3 2 4 5 4 4 4
4 2 4 3 4 3 5 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 5 5 4 4 4 5 4 3 5 4 3 5 5 4 4 4
2 1 5 2 4 3 1 5 2 3 4 4 4 2 3 2 3 5 4 5 3 3 5 3 1 5 3 3 3 3 3 4 4 3 3
4 4 5 3 4 3 5 3 3 4 3 2 3 5 5 2 3 4 3 5 4 3 2 4 2 5 5 3 3 3 5 4 4 4 3
4 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 4 3
4 1 3 2 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3
3 1 3 2 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 1 2 3 2 2 3 4 3 4 5 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3
4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 3 5 3 4 5 4 4 4 5 3 4 3 4 4 5 5 4 5 3
5 3 3 3 4 4 4 4 3 5 3 2 4 4 4 3 3 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3
3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 2 3 4 4 4 3 3 5 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3
3 3 3 3 4 3 5 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 2 5 4 4 4 4 4 3 5 3 3 4 3 5 4 4
3 3 3 3 4 3 5 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2 4 4 4 5 4 4 3 2 4 4 4 3 5 4 4
3 2 3 3 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 5 4 4 4 4 2 5 5 5 3 4 5 4 4 5 3
201 202 203 204 205
3 4 4 3 3
4 3 4 3 3
4 3 4 4 4
4 4 3 5 4
4 4 4 5 4
4 3 3 4 3
3 3 3 3 4
4 3 2 3 3
2 2 1 3 3
2 3 2 3 3
3 2 3 4 3
3 3 4 4 3
3 3 4 4 3
4 3 3 5 4
4 3 4 5 4
3 3 4 3 3
4 4 3 4 3
3 4 4 4 3
2 4 2 3 4
277 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246
3 2 3 2 2 2 3 5 3 4 1 3 4 3 2 1 4 3 5 3 2 4 4 3 3 2 1 2 3 2 4 5 4 3 4 3 4 1 4 5 4
3 1 3 3 3 1 3 5 3 3 1 3 5 3 2 4 4 3 4 1 1 4 4 3 1 2 3 2 3 3 3 3 5 1 4 1 3 3 3 4 3
4 3 4 3 3 5 4 3 4 3 5 3 3 3 4 2 4 4 4 4 5 3 5 4 1 4 4 4 4 5 4 5 5 1 3 3 4 5 3 3 3
4 3 4 5 3 5 5 4 4 3 5 3 2 4 3 3 4 2 2 1 4 4 4 4 5 5 5 3 4 5 5 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4
4 3 4 5 4 5 5 3 4 3 5 3 1 2 4 4 3 3 2 3 4 4 3 5 2 4 5 1 3 5 5 2 5 2 4 3 3 3 5 3 5
3 3 3 4 3 5 4 5 3 3 5 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 5 4 2 2 4 2 4 5 4 3 4 3 3 4 3 3 5 3 4
4 4 3 4 3 5 3 3 4 3 5 3 4 2 2 2 3 2 2 4 5 3 3 4 2 1 3 2 5 3 4 4 4 5 3 3 3 4 5 4 3
3 4 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 4 3 4 5 2 3 2 2 2 3 3 4 3 2 3 3 4 5 3 2 5
3 1 2 2 2 3 1 2 3 4 2 4 4 2 1 3 3 1 2 3 5 2 3 2 2 2 3 1 3 3 3 1 1 2 3 2 3 4 5 2 2
3 3 3 3 3 5 1 5 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4 4 4 1 1 4 2 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 5 2 3
3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 1 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 1 3 3 3 2 3 4 3
3 2 3 3 3 5 3 4 3 4 2 3 4 3 2 3 3 4 2 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 1 2 3 3 4 3 3 4 3 3
3 1 4 3 3 5 3 4 3 2 3 5 4 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 2 3 3 2 3 3 4 3 1 3 3 3 4 3 3 3 3
4 3 3 2 2 4 2 5 4 3 3 1 3 4 2 5 3 3 4 4 3 3 4 5 3 4 4 1 5 5 3 5 4 2 4 4 5 1 4 3 4
4 3 4 4 3 5 4 5 4 4 3 3 5 3 3 4 3 2 4 4 5 5 4 5 5 1 4 4 2 4 4 4 5 1 4 4 3 3 5 4 3
3 3 3 5 3 5 5 5 3 3 3 2 5 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 2 2 5 5 3 3 4 2 4 2 4 3 5 2 5 3 4
3 4 4 3 2 4 3 5 3 4 3 3 4 2 4 2 3 1 3 3 1 4 3 3 3 4 4 3 4 5 4 3 3 4 4 3 3 3 5 2 3
3 4 3 3 2 3 3 5 3 4 3 3 3 5 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 5 3 3 2 3 3 3 3 3 5 1 3
4 4 3 3 2 5 4 5 4 5 1 5 2 3 3 1 3 2 4 4 5 5 4 2 4 3 4 5 5 5 5 4 3 5 3 4 5 5 5 3 3
278 247 248 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280 281 282 283 284 285 286 287
4 5 5 4 3 3 3 5 5 4 3 4 4 3 2 3 5 3 2 3 3 3 3 4 3 2 2 4 2 4 5 2 2 5 3 3 4 3 3 4 4
4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 5 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4
4 4 4 3 4 4 3 5 5 5 5 5 5 4 3 3 3 5 3 2 4 5 5 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4 5 4 5
4 5 4 3 2 5 4 5 4 3 5 4 4 5 5 2 2 2 2 3 4 5 3 3 4 3 2 4 5 5 3 5 3 4 3 3 3 4 3 3 5
4 4 5 4 4 4 3 2 4 4 5 5 5 5 5 5 2 3 2 5 5 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 2 5 4 5 5 5 3 4
2 5 4 3 3 2 3 3 4 4 4 3 5 5 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 4 5 3 4 4 4 2 3 3 5 5 4 4
3 5 5 3 3 3 4 1 5 3 3 4 4 4 3 2 2 2 3 3 3 4 5 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 1 5 5 5 5 3 5
4 4 4 3 4 3 3 5 5 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 5 4 4 5 4 5
1 3 3 1 2 3 4 1 5 1 1 3 3 2 1 3 1 1 2 3 3 5 3 4 3 1 2 3 2 3 4 2 2 4 4 3 4 4 5 3 5
5 3 3 2 3 4 3 2 4 2 3 4 4 4 2 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 1 2 3 3 3 4 3 3 4 4 5 3 5 5 3 5
3 5 4 2 5 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4
3 4 5 2 4 3 3 5 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 4 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 5
3 3 3 3 4 4 3 2 2 1 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 5 3 3 5 4 3 5 4 3 3 4 3 3 4 4
4 4 5 3 3 3 3 4 3 5 5 5 4 4 5 3 2 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 5 4 3 4 4 5 3 4 5 3 4 5 3 5
2 5 5 3 5 5 3 3 4 5 4 3 5 5 5 4 2 3 3 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 3 2 4 5 4 3 4 3 3 5
3 3 3 3 2 5 3 4 4 4 4 4 5 5 1 4 3 2 3 4 3 3 5 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 5 4 4 3 4 5
4 4 3 4 3 3 4 2 5 4 5 5 4 4 3 4 2 4 3 4 3 4 5 5 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 3 5
4 4 3 1 5 5 4 1 4 3 5 4 4 4 3 4 4 5 3 4 3 4 5 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 1 5 3 4 5 4 5
4 3 5 2 4 5 3 4 5 5 5 4 5 5 5 3 4 3 2 3 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 5 3 5 5 5 5 4 5 1 3 5
279 288 289 290 291 292 293 294 295 296 297 298 299 300 301 302 303 304 305 306 307 308 309 310 311 312 313 314 315 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 5 2 2 2 2 3 4 3 5 4 2 5 5 3 3 4
3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3 2 2 3 4 3 4 5 5 3 5 3 3 3
3 5 4 1 5 4 4 4 2 5 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 5 3 3 1 4 5 3
5 5 4 3 3 5 4 3 3 5 3 4 4 2 4 4 4 4 5 3 4 5 5 3 4 5 5 4
5 5 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 5 2 4 3 3 4 5 3 2 5 5 4 3 3 4 4
5 5 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 2 5 3 4 5 4 4 3
5 4 3 4 2 4 4 2 3 3 4 5 4 3 3 4 4 4 5 3 5 5 4 5 2 4 4 3
5 3 3 1 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 5 5 3 4 4 2 4 5 3 4 3
3 4 3 4 5 3 4 3 2 1 4 4 4 3 4 3 3 2 5 3 4 5 3 3 1 3 3 3
5 3 3 4 3 4 4 3 3 2 4 5 4 3 4 3 2 4 5 3 4 5 2 3 4 3 4 3
3 4 4 1 1 3 4 3 2 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 3 4 5 3 4 5 2 4 3
3 5 3 3 5 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 5 2 3 3 3 3 3
3 4 4 1 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 5 5 3 4 3 4 3
3 2 3 5 5 4 4 4 4 3 3 3 5 2 4 4 4 5 5 3 5 5 4 4 2 4 4 4
3 4 3 4 5 4 4 3 4 2 4 4 5 2 4 4 4 4 5 3 5 3 5 4 1 4 5 4
4 5 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 5 2 4 4 4 4 4 3 5 5 3 4 3 3 3 4
4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 3 2 4 4 3 4 3 3 5 5 4 5 3 4 3
4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 5 2 2 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 4
4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 2 5 2 2 4 4 3 5 3 2 5 5 3 3 4 3 4
NA1 NA2 NB3 NA4 NB5 NB6 NB7 NA8 NB9 NB10 NB11 NA12 NA13 4 4 5 4 5 1 4 5 2 2 4 5 5 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 2 1 3 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4 3 5 3 5 3 5 4 3 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 2 2 3 3 2 4 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
280 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
3 4 4 4 4 5 4 5 3 3 3 4 3 4 4 5 4 3 4 3 3 5 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3
3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 3 5 5 4 4 3 4 5 4 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2
3 4 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 2 4 4 5 4 4 4 3 3 5 4 4 4 2 3 3 5 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 2
3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 4 3 4 3 5 5 4 4 3 3 5 4 4 4 2 3 3 5 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3
3 3 4 4 4 2 3 5 3 2 3 3 2 3 4 5 4 3 4 3 2 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2
3 3 4 5 2 4 3 5 3 4 4 2 2 3 3 4 3 4 4 2 3 3 5 4 3 3 4 3 5 4 1 3 2 3 3 3 4 4 3 3 4
3 4 4 4 3 4 4 5 3 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 3 3 1 4 5 2 3 4 4 5 5 2 3 5 3 4 4 4 4 3 3 4
3 4 4 4 3 3 3 5 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 3 3 2 5 4 4 5 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
3 4 4 4 4 3 3 5 3 3 3 2 2 5 4 4 5 4 3 2 4 5 3 4 4 3 3 4 4 5 5 4 4 3 4 3 3 5 3 3 3
3 4 2 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 3 5 3 4 3 2 2 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2
3 4 2 4 5 4 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 5 3 3 2 2 5 3 5 2 3 5 3 4 4 5 3 5 5 5 5 2 4 3 4 2
3 4 3 3 4 3 3 5 3 2 3 3 3 3 4 5 5 4 4 2 3 5 3 5 3 3 4 3 5 4 4 3 3 5 4 4 3 4 3 3 4
3 3 4 3 4 4 4 5 2 4 3 3 2 3 4 5 5 4 3 2 4 5 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 5 3 4 3 4 4 4 2
281 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93
2 3 2 4 3 4 4 3 5 2 4 4 4 3 4 4 4 2 5 4 4 4 3 3 4 4 5 1 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4
4 3 2 4 4 4 5 3 5 4 4 4 3 3 4 3 4 3 5 4 3 3 3 3 4 4 2 1 5 3 4 4 4 4 3 4 5 3 3 4 3
3 3 2 4 4 4 5 3 5 4 4 4 4 3 3 3 5 3 3 4 3 3 3 2 3 4 2 2 3 3 4 5 3 3 3 4 3 3 3 4 2
2 3 3 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 2 2 4 5 3 5 4 3 2 3 2 2 3 5 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3
3 3 3 4 4 4 4 3 5 5 4 4 3 4 3 4 5 4 3 4 3 2 3 3 4 3 5 3 5 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4
3 3 3 5 3 4 3 1 5 5 3 3 4 3 3 2 5 4 5 3 3 3 3 4 5 2 1 1 5 3 3 3 3 3 4 5 5 3 2 3 2
3 3 3 4 4 3 3 3 5 3 3 4 4 3 3 4 5 5 3 5 3 3 4 4 4 4 1 2 5 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 5 4
4 3 3 5 4 5 3 3 5 5 4 4 5 2 3 3 5 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 5
3 4 3 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 1 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4
4 4 2 3 3 4 3 5 4 4 3 4 5 3 3 2 4 2 3 4 3 1 4 3 2 3 1 1 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 5
3 4 2 5 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 3 4 5 3 3 5 3 1 4 4 5 4 5 2 5 4 4 4 4 4 3 3 5 3 4 4 5
2 3 2 4 3 4 4 3 5 5 4 4 4 2 3 3 5 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 1 5 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3
3 3 3 4 4 4 3 3 5 3 4 4 4 2 3 3 5 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 5 4 4 4 3 4 3 4 5 3 3 4 3
282 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133
3 4 2 4 5 4 3 4 3 3 4 4 3 5 4 3 4 4 2 5 3 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 2 5 3 3 3 3 5 4
3 3 3 4 5 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 2 5 3 4 4 5 4 3 3 4 3 4 3 4 3 5 4 4 4 3 5 3
4 4 3 3 5 4 2 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 2 5 3 4 4 5 3 3 3 3 3 4 3 3 3 5 4 3 3 3 5 3
3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 2 5 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 5 4 2 3 4 5 3
4 3 3 3 5 4 3 4 4 3 3 4 3 5 3 4 3 4 3 5 3 4 4 3 4 3 4 3 2 5 2 3 3 4 4 2 3 4 3 3
4 3 3 2 4 3 3 3 4 4 5 1 4 3 2 2 1 4 2 5 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 4 4 3 3 5 2 4 5 1
3 3 2 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 4 4 3 4 3 4 5 1
3 3 4 2 4 2 5 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 2
4 3 2 3 4 3 2 4 3 5 3 4 2 4 3 3 3 3 2 3 3 4 2 5 4 4 3 3 2 3 2 3 3 4 3 4 5 3 4 3
3 3 2 4 4 3 3 3 3 4 4 4 2 4 3 5 3 4 1 3 3 4 3 5 4 4 4 4 3 5 2 4 2 3 2 2 4 3 3 1
4 3 3 3 4 2 5 4 4 3 4 2 5 3 4 4 5 4 4 5 4 5 4 2 4 2 3 2 4 4 4 2 2
4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 5 3 2 5 3 3 3 4 3 5 3 4 3 5 4 4 1 3 3 3 3 4 2 4 2 3 3 4 3 3
4 4 4 3 5 3 3 4 4 5 5 3 3 5 4 3 4 4 2 5 3 4 3 5 4 3 4 3 2 5 4 4 3 4 3 2 4 3 4 3
3 4 2 3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 3 2 5 3 4 4 5 3 4 1 4 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3
3 3 5 5 4 4 4 3 3 3 3 2 5 3 4 4 5 4 3 3 4 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3
4 4 3 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 5 3 5 4 4 3 5 3 5 2 5 5 4 5 3 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4
3 4 2 4 4 4 2
283 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174
4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 5 4 4 4 3 5 4 3 5 3 4 4 3 4 4 5 3 2 3 1 3 4 1 5 5 4 4 5 4 3
4 4 3 2 3 4 2 4 3 4 4 5 4 4 4 3 5 3 3 2 2 4 3 3 3 3 5 3 2 2 3 4 4 1 5 5 4 4 5 4 3
4 4 3 2 4 3 3 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 5 4 2 2 3 4 4 1 5 5 4 4 5 4 3
4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 3 2 3 3 4 4 3 3 4 5 3 2 3 3 4 4 1 5 5 4 3 3 3 2
4 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 5 4 3 3 3 5 3 2 3 4 3 3 4 5 5 3 3 4 3 2
3 1 2 3 5 2 5 5 3 2 3 1 2 4 3 2 4 2 3 1 2 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 1 1 3 3 5 3 2
3 3 3 3 1 3 3 4 2 4 4 1 3 3 2 3 4 4 3 4 2 5 4 3 4 4 1 3 2 3 2 3 2 1 1 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 3 5 3 4 2 3 3 3 3 2 3 5 5 3 4 5 3 5 2 3 2 3 4 4 5 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 4 5 3 3 5 3 5 5 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 5 2 2 3 3 4 4 5 3 3 3 3 3 2
3 3 3 2 3 4 2 4 3 4 3 4 4 4 2 3 1 3 3 3 2 3 4 3 4 5 3 5 1 3 2 3 3 4 4 3 4 3 5 3 2
3 4 3 3 3 4 2 5 3 4 4 5 5 4 2 4 3 3 3 3 3 5 5 3 4 5 3 5 2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 5 4 2
3 3 3 3 4 3 2 4 5 3 3 5 5 4 3 3 3 3 2 1 2 4 4 3 4 3 3 2 2 3 2 3 2 2 4 3 3 3 5 3 3
3 5 2 3 3 4 3 5 3 4 4 5 3 3 3 3 4 4 3 3 4 5 5 4 4 4 3 5 2 3 3 3 4 4 5 3 3 4 4 4 3
3 3 2 3 5 3 3 5 5 3 4 5 5 4 4 3 4 4 2 4 3 5 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 4 1 3 3 4 4 4 2
3 3 2 3 3 3 3 5 5 3 4 5 5 3 3 3 4 4 3 4 3 5 4 3 3 4 3 3 2 3 1 3 3 4 5 3 3 4 5 4 3
3 5 3 4 4 5 5 5 5 4 3 5 5 5 3 4 4 4 3 5 4 5 5 3 4 5 3 3 3 3 4 3 5 3 5 3 3 4 5 4 3
284 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200
3 3 4 3 3 4 3 1 5 5 5 2 3 4 2 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3
3 3 4 4 3 4 2 1 4 5 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3
3 3 4 4 3 4 3 1 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3
3 3 3 3 3 4 3 1 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3
3 4 3 3 3 4 2 1 4 5 3 3 3 4 4 3 4 2 4 3 4 3 3 4 3 3
3 4 2 4 3 3 2 3 5 3 3 2 3 4 2 5 3 2 3 2 3 3 5 4 5 5
3 3 2 4 3 4 3 3 4 4 5 1 3 5 2 4 3 3 3 3 4 4 4 3 5 5
3 3 1 3 4 3 3 3 4 4 2 1 3 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 5 4 5 5 5 4 4 3 3 3 4 5 4
3 3 4 4 4 5 2 3 3 4 3 4 3 2 2 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4
3 5 4 4 4 5 3 3 5 4 5 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 4 3 3
3 4 3 4 4 3 3 1 4 4 5 4 3 2 4 5 4 2 5 3 3 3 4 4 4 3
3 3 3 4 4 4 3 1 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4
3 3 4 3 4 4 2 3 5 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3
3 3 3 4 4 4 3 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3
3 4 5 4 3 5 4 3 5 5 5 5 3 3 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5
201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214
3 4 3 4 4 4 3 3 5 4 4 3 4 4
4 3 3 4 4 4 4 5 3 3 4 3 4 4
4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4
4 4 4 3 3 3 3 2 4 3 4 4 4 3
3 5 4 4 3 3 3 4 4 5 5 3 5 3
3 4 3 4 3 3 2 3 3 5 5 1 5 3
3 3 3 5 3 3 2 4 3 4 5 4 5 3
3 4 3 5 3 3 3 3 3 3 5 4 5 3
4 3 4 4 3 3 3 3 4 2 5 5 5 3
4 3 4 4 3 3 3 5 5 3 3 5 5 3
4 3 4 3 4 4 3 3 5 2 3 1 5 4
4 4 4 5 3 3 4 5 2 2 3 1 5 3
4 4 4 2 4 4 3 3 3 5 5 4 4 4
4 4 3 4 4 4 4 3 2 5 5 5 5 4
4 4 4 3 4 4 4 4 2 5 5 3 5 4
4 3 4 5 4 4 3 3 3 5 5 5 3 4
285 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253 254 255
3 4 3 3 4 1 2 4 4 3 4 5 3 4 3 1 1 4 5 5 1 4 3 3 3 3 3 4 1 4 2 3 1 5 5 3 4 4 5 5 5
4 4 3 4 3 3 2 4 5 3 4 5 4 4 3 2 2 5 4 5 2 3 2 4 4 3 4 5 2 4 3 4 4 5 4 3 3 4 3 4 4
3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 4 3 1 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4
4 3 3 4 2 4 3 3 2 4 4 3 4 3 3 1 3 3 5 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 5 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 5
3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 4 4 4 5 5 3 4 3 2 3 4 3 2 5 3 4 3 3 3 2 5 3 3 2 5
4 3 3 4 2 2 2 3 2 3 4 5 4 3 4 1 3 3 3 5 5 4 5 5 3 4 4 3 5 5 4 3 3 4 3 2 4 4 3 3 4
3 3 3 2 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 5 3 4 2 3 3 4 2 4 2 3 4 5 3 5 3 3 3 5 4 2 3 3 3 1 4
4 3 3 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 5 4 5 3 3 2 3 3 3 2 4 3 5 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 5
3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 1 2 3 4 5 4 3 4 3 5 3 4 3 2 4 4 3 4 5 5 2 3 3 4 4 4
4 3 3 4 5 4 3 3 3 3 4 5 4 3 3 5 2 4 3 5 5 4 5 4 3 4 5 4 5 3 4 2 1 5 4 1 2 5 3 2 4
5 4 3 3 5 4 3 4 4 3 5 4 4 4 5 1 1 3 2 5 5 4 5 4 4 4 3 3 5 4 5 3 1 4 4 1 5 4 3 4 4
3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 5 3 4 3 4 5 2 4 5 5 4 4 3 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 1 3 3 4 2 5
4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 5 4 5 4 5 1 2 4 2 4 4 3 3 3 2 4 4 3 4 5 4 3 3 4 5 3 2 4 3 5 4
3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 1 4 1 4 3 5 3 4 4 2 4 4 3 5 4 4 3 4 4 5 1 3 4 3 4 5
4 4 5 4 3 3 4 3 3 4 4 5 4 4 4 1 4 1 3 4 5 3 2 4 2 4 3 5 5 3 4 3 5 5 5 1 4 4 3 5 4
3 4 3 3 4 3 2 3 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 5
286 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280 281 282 283 284 285 286 287 288 289 290 291 292 293 294 295 296
4 5 4 5 5 3 4 3 4 3 3 3 4 5 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 5 1 4 4 3 5 4 4 3 5 3 4 4 5 5 4 3
5 4 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 4 5 4 4 4 4 3 4 3 5 5 4 3
3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 2 4 3 4 3 4 5 3 3 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 1 3 5 5 2 3
4 4 4 5 5 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 5 3 5 3 5 4 3 4 1 3 5 5 2 2
4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 2 4 3 4 4 5 3 3 4 4 5 4 1 3 5 3 5 4 4 3 3 4 5 5 2 3
3 2 4 2 2 5 3 3 2 2 3 4 5 4 3 3 3 4 3 3 4 4 2 3 5 3 1 5 3 1 3 4 4 3 3 4 5 3 5 4 2
5 3 4 4 4 5 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 5 4 5 3 3
5 5 5 4 4 2 4 3 4 2 3 3 3 5 2 4 3 2 3 3 5 4 2 2 4 1 4 2 4 5 3 5 4 4 4 4 3 4 5 3 3
3 4 4 4 4 5 3 3 4 3 3 3 4 3 1 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 2 4 2 3 3 3 5 4 3 3 4 3 4 5 3 3
3 4 4 3 4 5 3 3 5 3 1 2 4 4 1 5 3 3 3 4 4 3 3 3 5 2 2 1 4 3 3 4 4 4 3 1 4 4 4 2 3
1 2 3 4 3 4 3 4 5 3 4 2 4 5 1 3 4 2 2 3 5 4 4 2 5 5 3 4 5 5 4 4 4 2 3 5 3 4 4 4 3
4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 2 3 3 5 1 5 4 3 3 3 5 3 3 3 4 5 3 3 3 5 3 4 4 5 2 5 5 4 4 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 5 3 3 4 4 2 5 4 3 3 4 5 5 4 3 4 3 4 4 4 3
3 5 3 4 4 2 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 5 5 2 3 4 4 4 4 3 3
3 5 4 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 5 3 5 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 5 5 4 3 2 4 4 4 4 3
5 5 4 4 4 1 4 3 4 4 3 4 2 5 4 5 4 3 4 3 5 5 4 3 5 1 4 5 5 5 2 5 5 3 3 1 5 4 4 5 4
287 297 298 299 300 301 302 303 304 305 306 307 308 309 310 311 312 313 314 315
4 3 5 4 3 3 4 4 3 4 3 4 5 2 4 5 3 3 4
3 3 5 4 2 3 5 5 2 4 3 3 5 3 4 3 4 4 4
4 4 5 4 2 3 5 5 3 4 3 4 4 4 5 4 4 2 4
5 3 5 4 2 2 4 5 3 5 3 5 5 2 3 1 4 3 4
5 3 5 5 3 1 4 4 4 5 3 4 5 4 4 2 4 3 3
4 4 5 5 2 2 4 4 3 4 3 4 5 5 4 4 3 4 3
3 4 5 5 3 3 4 4 3 4 3 2 4 3 4 5 4 3 3
2 3 5 5 2 3 4 4 3 4 3 3 5 4 5 3 4 2 3
5 3 5 4 2 2 5 5 4 4 3 4 5 4 4 1 3 2 3
3 4 5 4 2 1 4 4 4 4 3 4 4 5 3 3 3 3 2
3 3 5 4 2 3 4 4 5 4 3 5 5 4 4 5 3 3 3
3 3 4 4 2 2 3 3 5 4 3 4 5 4 5 4 3 4 4
3 4 4 5 3 3 4 4 4 4 3 5 5 3 4 4 3 5 4
4 4 5 4 3 2 4 4 3 4 3 1 5 4 3 3 4 3 4
2 4 5 5 3 3 4 4 3 4 3 4 5 3 3 1 4 4 4
4 4 5 5 3 3 4 4 3 4 3 4 5 3 4 2 3 5 4
288
LAMPIRAN 10 CETAKAN SPSS HASIL ANALISIS DESKRIPTIF DATA PENELITIAN DIPROSES DENGAN SPSS
Descriptives Descriptive St ti ti N Minimu 315 17.00
Umur d Lama kenal iRerata t tcacah it dikunjun i Frekuensi 2 kunjungan Jam itrata2 j i situs Frekuensi j i situs fJam mengunjungi i i favorit Valid N (li t i )
Maximu 46.00
Mea 23.636 22.240 3 2.333 3
Std. D i i5.096 2 1.247 8 1.058 8
315
.25
7.00
315
1.00
6.00
315
1.00
4.00
1.190
.4741
315
.25
3.00
1.170 7
.5341
315
1.00
5.00
1.304 8
.6502
315
.25
6.00
1.278 5
.7403
315
Frequencies Statistics
N
Valid Missing
Pendidikan 315 0
Pekerjaan 315 0
Jenis kelamin 315 0
Kode situs 315 0
Kode berita dicari 315 0
Frequency Table Pekerjaan
Valid
Frequency DOSEN 17 MAHASISWA 234 PELAJAR 8 LAIN-LAIN 56 Total 315
Percent 5.4 74.3 2.5 17.8 100.0
Valid Percent 5.4 74.3 2.5 17.8 100.0
Cumulative Percent 5.4 79.7 82.2 100.0
289 Jenis kelamin
Valid
PRIA WANITA Total
Frequency 199 116 315
Percent 63.2 36.8 100.0
Valid Percent 63.2 36.8 100.0
Cumulative Percent 63.2 100.0
Kode situs
Valid
Frequency TAK DIISI 12 KOMPAS 98 DETIK 58 YAHOO 35 KEDAULATAN RAKYAT 20 ASTAGA 9 BOLANEWS 11 LIPUTAN6 8 LAINNYA (REPUBLIKA, 15 JAWAPOS DLL) SITUS BERITA LAIN 27 (INFOKOMPUTER DLL) SITUS BERITA LUAR 22 NEGERI Total 315
Percent 3.8 31.1 18.4 11.1 6.3 2.9 3.5 2.5
Valid Percent 3.8 31.1 18.4 11.1 6.3 2.9 3.5 2.5
Cumulative Percent 3.8 34.9 53.3 64.4 70.8 73.7 77.1 79.7
4.8
4.8
84.4
8.6
8.6
93.0
7.0
7.0
100.0
100.0
100.0
Kode berita dicari
Valid
TAK DIISI BERITA UMUM BERITA POLITIK BERITA EKONOMI IKLAN INFO KERJA LAINNYA (MUSIK, BAHAN MAKALAH DLL) Total
Frequency 39 116 106 30 5 10
Percent 12.4 36.8 33.7 9.5 1.6 3.2
Valid Percent 12.4 36.8 33.7 9.5 1.6 3.2
Cumulative Percent 12.4 49.2 82.9 92.4 94.0 97.1
9
2.9
2.9
100.0
315
100.0
100.0
290
Crosstabs Case Processing Summary Cases Missing N Percent 0 .0%
Valid N Kode situs * Pendidikan
315
Percent 100.0%
Total N 315
Percent 100.0%
Kode situs * Pendidikan Crosstabulation Count S2 DAN S3 Kode situs
TAK DIISI KOMPAS DETIK YAHOO KEDAULATAN RAKYAT ASTAGA BOLANEWS LIPUTAN6 LAINNYA (REPUBLIKA, JAWAPOS DLL) SITUS BERITA LAIN (INFOKOMPUTER DLL) SITUS BERITA LUAR NEGERI
1
S1 8 4 2 1 2
Pendidikan SLTA 8 62 37 21 18 7 7 6
1
Total
2
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
.004
Total 6 4 4 1 2
2 2
12 98 58 35 20 9 11 8
2
1
15
2
17
6
2
27
3
12
2
5
22
22
206
60
25
315
40 40
Asymp. Sig. (2-sided) .291 .229
1
.949
df
SD
4 22 13 7
11
Chi-Square Tests Value 44.417a 46.274
SLTP
315
a. 38 cells (69.1%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .05.
291 Directional Measures
Nominal by Interval
Eta
Kode situs Dependent Pendidikan Dependent
Value .129 .132
Crosstabs Case Processing Summary Cases Missing N Percent
Valid N Kode situs * Jenis kelamin
Percent 315
100.0%
0
Total N
.0%
315
Kode situs * Jenis kelamin Crosstabulation Count
Kode situs
Total
TAK DIISI KOMPAS DETIK YAHOO KEDAULATAN RAKYAT ASTAGA BOLANEWS LIPUTAN6 LAINNYA (REPUBLIKA, JAWAPOS DLL) SITUS BERITA LAIN (INFOKOMPUTER DLL) SITUS BERITA LUAR NEGERI
Jenis kelamin PRIA WANITA 3 9 61 37 42 16 21 14 4 16 7 2 11 7 1
Percent
Total 12 98 58 35 20 9 11 8
10
5
15
18
9
27
15
7
22
199
116
315
100.0%
292 Chi-Square Tests Value 35.587a 39.134
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
10 10
Asymp. Sig. (2-sided) .000 .000
1
.138
df
2.201 315
a. 4 cells (18.2%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.95. Directional Measures
Nominal by Interval
Eta
Kode situs Dependent Jenis kelamin Dependent
Value .084 .336
Crosstabs Case Processing Summary
Valid N Kode situs * Pekerjaan
315
Percent 100.0%
Cases Missing N Percent 0 .0%
Total N 315
Percent 100.0%
293 Kode situs * Pekerjaan Crosstabulation Count DOSEN Kode situs
TAK DIISI KOMPAS DETIK YAHOO KEDAULATAN RAKYAT ASTAGA BOLANEWS LIPUTAN6 LAINNYA (REPUBLIKA, JAWAPOS DLL) SITUS BERITA LAIN (INFOKOMPUTER DLL) SITUS BERITA LUAR NEGERI
7 2 3 1 2
Total
Pekerjaan MAHASISWA PELAJAR 11 76 2 37 2 21 19 8 9 8
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
3
15
20
2
5
27
2
14
1
5
22
17
234
8
56
315
30 30
Asymp. Sig. (2-sided) .127 .023
1
.741
df
.109 315
Directional Measures
Eta
12 98 58 35 20 9 11 8
1
a. 29 cells (65.9%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .20.
Nominal by Interval
Total
11
Chi-Square Tests Value 38.941a 47.369
LAIN-LAIN 1 13 17 11 1
Kode situs Dependent Pekerjaan Dependent
Value .084 .258
294
Crosstabs Case Processing Summary Cases Missing N Percent
Valid N Kode berita dicari * Pekerjaan
Percent 315
100.0%
0
Total N
.0%
Percent 315
100.0%
Kode berita dicari * Pekerjaan Crosstabulation Count
Kode berita dicari
TAK DIISI BERITA UMUM BERITA POLITIK BERITA EKONOMI IKLAN INFO KERJA LAINNYA (MUSIK, BAHAN MAKALAH DLL)
Pekerjaan MAHASISWA PELAJAR 34 88 3 73 1 19 2 5 10
DOSEN 1 6 9 1
Total
17
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
1.184
2
9
234
8
56
315
18 18 1
.276
315
a. 16 cells (57.1%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .13.
Directional Measures Value Nominal by Interval
Eta
Kode berita dicari Dependent Pekerjaan Dependent
39 116 106 30 5 10
2
Asymp. Sig. (2-sided) .021 .057
df
Total
5
Chi-Square Tests Value 32.139a 28.366
LAIN-LAIN 4 19 23 8
.150 .158
295
Crosstabs Case Processing Summary Cases Missing N Percent
Valid N Kode berita dicari * Jenis kelamin
Percent 315
100.0%
0
Total N
.0%
315
Kode berita dicari * Jenis kelamin Crosstabulation Count
Kode berita dicari
TAK DIISI BERITA UMUM BERITA POLITIK BERITA EKONOMI IKLAN INFO KERJA LAINNYA (MUSIK, BAHAN MAKALAH DLL)
Jenis kelamin PRIA WANITA 19 20 67 49 78 28 19 11 3 2 5 5
Total
Total 39 116 106 30 5 10
8
1
9
199
116
315
Chi-Square Tests Value 13.230a 13.806
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
4.116
6 6
Asymp. Sig. (2-sided) .040 .032
1
.042
df
315
a. 4 cells (28.6%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.84. Directional Measures Value Nominal by Interval
Eta
Kode berita dicari Dependent Jenis kelamin Dependent
.114 .205
Percent 100.0%
296
Crosstabs Case Processing Summary Cases Missing N Percent
Valid N Kode berita dicari * Pendidikan
Percent 315
100.0%
0
Total N
.0%
Percent 315
100.0%
Kode berita dicari * Pendidikan Crosstabulation Count
Kode berita dicari
TAK DIISI BERITA UMUM BERITA POLITIK BERITA EKONOMI IKLAN INFO KERJA LAINNYA (MUSIK, BAHAN MAKALAH DLL)
S2 DAN S3 1
S1 1 6 12 3
Pendidikan SLTA 27 79 69 18 3 7
1
Total
2
22
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Value 45.107a 33.142 2.110
24 24
Asymp. Sig. (2-sided) .006 .101
1
.146
df
315
a. 21 cells (60.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .03.
SLTP
SD
Total
8 26 13 8 1 2
2 5 12 1 1 1
39 116 106 30 5 10
3
2
3
9
206
60
25
315
297 Directional Measures Value Nominal by Interval
Eta
Kode berita dicari Dependent Pendidikan Dependent
.169 .119
Crosstabs Case Processing Summary
Valid N Rerata cacah situs dikunjungi * Pendidikan
Percent 315
Cases Missing N Percent
100.0%
0
Total N
.0%
Percent 315
100.0%
Rerata cacah situs dikunjungi * Pendidikan Crosstabulation Count S2 DAN S3 Rerata cacah situs dikunjungi
1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00
Total
S1 4 10 5
2
3 2
22
Pendidikan SLTA 32 122 26 9 14 3 206
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Value 13.992a 15.928 .048
20 20
Asymp. Sig. (2-sided) .831 .721
1
.827
df
315
a. 20 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .02.
SLTP
SD
Total
7 36 13 1 3
3 12 7 1 2
60
25
46 182 51 11 22 3 315
298 Directional Measures Value Nominal by Interval
Eta
Rerata cacah situs dikunjungi Dependent Pendidikan Dependent
.060 .110
Crosstabs Case Processing Summary
Valid N Rerata cacah situs dikunjungi * Pekerjaan
Percent 315
Cases Missing N Percent
100.0%
0
.0%
Total N
Percent 315
Rerata cacah situs dikunjungi * Pekerjaan Crosstabulation Count
Rerata cacah situs dikunjungi
Total
1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00
DOSEN 4 9 4
17
Pekerjaan MAHASISWA PELAJAR 37 1 136 5 36 1 7 17 1 1 234 8
LAIN-LAIN 4 32 10 4 5 1 56
Total 46 182 51 11 22 3 315
100.0%
299 Chi-Square Tests Value 21.954a 16.694
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
15 15
Asymp. Sig. (2-sided) .109 .337
1
.022
df
5.270 315
a. 15 cells (62.5%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .08. Directional Measures Value Nominal by Interval
Eta
Rerata cacah situs dikunjungi Dependent Pekerjaan Dependent
.133 .162
Crosstabs Case Processing Summary
Valid N Rerata cacah situs dikunjungi * Jenis kelamin
Percent 315
Cases Missing N Percent
100.0%
0
Rerata cacah situs dikunjungi * Jenis kelamin Crosstabulation Count
Rerata cacah situs dikunjungi
Total
1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00
Jenis kelamin PRIA WANITA 27 19 107 75 39 12 10 1 14 8 2 1 199 116
Total 46 182 51 11 22 3 315
.0%
Total N
Percent 315
100.0%
300 Chi-Square Tests Value 9.430a 10.519
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
5 5
Asymp. Sig. (2-sided) .093 .062
1
.084
df
2.988 315
a. 3 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.10. Directional Measures Value Nominal by Interval
Eta
Rerata cacah situs dikunjungi Dependent Jenis kelamin Dependent
.098 .173
Crosstabs Case Processing Summary
Valid N Frekuensi rata2 kunjungan persitus * Jenis kelamin
Percent 315
100.0%
Cases Missing N Percent 0
Frekuensi rata2 kunjungan persitus * Jenis kelamin Crosstabulation Count
Frekuensi rata2 kunjungan persitus Total
1.00 2.00 3.00 4.00
Jenis kelamin PRIA WANITA 163 101 30 14 4 1 2 199 116
Total 264 44 5 2 315
.0%
Total N
Percent 315
100.0%
301 Chi-Square Tests Value 2.481a 3.221
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
3 3
Asymp. Sig. (2-sided) .479 .359
1
.133
df
2.256 315
a. 4 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .74.
Directional Measures Value Nominal by Interval
Eta
Frekuensi rata2 kunjungan persitus Dependent Jenis kelamin Dependent
.085 .089
Crosstabs Case Processing Summary
Valid N Frekuensi rata2 kunjungan persitus * Pendidikan
Percent 315
100.0%
Cases Missing N Percent 0
.0%
Total N
Percent 315
100.0%
302 Frekuensi rata2 kunjungan persitus * Pendidikan Crosstabulation Count
Frekuensi rata2 kunjungan persitus
S2 DAN S3 2
1.00 2.00 3.00 4.00
Total
S1
2
Pendidikan SLTA 19 174 3 29 3 22
SLTP 45 11 2 2 60
206
SD 24 1
25
Total 264 44 5 2 315
Chi-Square Tests Value 14.421a 13.960
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
12 12
Asymp. Sig. (2-sided) .275 .303
1
.515
df
.425 315
a. 14 cells (70.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .01. Directional Measures Value Nominal by Interval
Eta
Frekuensi rata2 kunjungan persitus Dependent Pendidikan Dependent
.181 .086
Crosstabs Case Processing Summary
Valid N Frekuensi rata2 kunjungan persitus * Pekerjaan
Percent 315
100.0%
Cases Missing N Percent 0
.0%
Total N
Percent 315
100.0%
303 Frekuensi rata2 kunjungan persitus * Pekerjaan Crosstabulation Count
Frekuensi rata2 kunjungan persitus
1.00 2.00 3.00 4.00
DOSEN 15 2
Total
17
Pekerjaan MAHASISWA PELAJAR 200 6 29 1 5 1 234 8
Chi-Square Tests Value 25.470a 13.955
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
9 9
Asymp. Sig. (2-sided) .002 .124
1
.075
df
3.168 315
a. 10 cells (62.5%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .05. Directional Measures Value Nominal by Interval
Eta
Frekuensi rata2 kunjungan persitus Dependent Pekerjaan Dependent
.137 .157
LAIN-LAIN 43 12 1 56
Total 264 44 5 2 315
304
Crosstabs Case Processing Summary Cases Missing N Percent
Valid N Jam rata2 mengunjungi situs * Pekerjaan
Percent 315
100.0%
0
Total N
.0%
Percent 315
Jam rata2 mengunjungi situs * Pekerjaan Crosstabulation Count DOSEN Jam rata2 mengunjungi situs
.25 .50 1.00 1.41 1.50 2.00 2.50 3.00
4 9
4
Total
17
Pekerjaan MAHASISWA PELAJAR 4 36 1 114 7 19 7 51 1 2 234 8
LAIN-LAIN 1 11 31 3 1 8
Chi-Square Tests Value 11.426a 15.856
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
21 21
Asymp. Sig. (2-sided) .954 .778
1
.244
df
1.355 315
a. 23 cells (71.9%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .03. Directional Measures Value Nominal by Interval
Eta
Jam rata2 mengunjungi situs Dependent Pekerjaan Dependent
.105 .101
1 56
Total 5 52 161 22 8 63 1 3 315
100.0%
305
Crosstabs Case Processing Summary Cases Missing N Percent
Valid N Jam rata2 mengunjungi situs * Pendidikan
Percent 315
100.0%
0
Total N
.0%
Percent 315
100.0%
Jam rata2 mengunjungi situs * Pendidikan Crosstabulation Count S2 DAN S3 Jam rata2 mengunjungi situs
.25 .50 1.00 1.41 1.50 2.00 2.50 3.00
Total
S1
1
4 14
1
4
2
22
Pendidikan SLTA 5 34 102 15 7 39 1 3 206
SLTP
Chi-Square Tests Value 14.106a 19.609
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
28 28
Asymp. Sig. (2-sided) .986 .878
1
.569
df
.325 315
a. 29 cells (72.5%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .01. Directional Measures Value Nominal by Interval
Eta
Jam rata2 mengunjungi situs Dependent Pendidikan Dependent
.088 .089
SD
Total
11 31 6 1 11
3 13 1
60
25
8
5 52 161 22 8 63 1 3 315
306
Crosstabs Case Processing Summary Cases Missing N Percent
Valid N Jam rata2 mengunjungi situs * Jenis kelamin
Percent 315
100.0%
0
.0%
Jam rata2 mengunjungi situs * Jenis kelamin Crosstabulation Count
Jam rata2 mengunjungi situs
Jenis kelamin PRIA WANITA 4 1 41 11 102 59 9 13 6 2 35 28 1 1 2 199 116
.25 .50 1.00 1.41 1.50 2.00 2.50 3.00
Total
Total 5 52 161 22 8 63 1 3 315
Chi-Square Tests Value 14.572a 15.177
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
7.212
7 7
Asymp. Sig. (2-sided) .042 .034
1
.007
df
315
a. 7 cells (43.8%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .37. Directional Measures Value Nominal by Interval
Eta
Jam rata2 mengunjungi situs Dependent Jenis kelamin Dependent
.152 .215
Total N
Percent 315
100.0%
307
Frequencies Statistics Jam mengunjungi situs favorit N Valid 315 Missing 0 Jam mengunjungi situs favorit
Valid
.25 .50 .75 1.00 1.50 2.00 3.00 4.00 6.00 Total
Frequency 6 42 1 163 28 58 10 6 1 315
Percent 1.9 13.3 .3 51.7 8.9 18.4 3.2 1.9 .3 100.0
Valid Percent 1.9 13.3 .3 51.7 8.9 18.4 3.2 1.9 .3 100.0
Cumulative Percent 1.9 15.2 15.6 67.3 76.2 94.6 97.8 99.7 100.0
Frequencies Statistics Frekuensi mengunjungi situs favorit N Valid 315 Missing 0 Frekuensi mengunjungi situs favorit
Valid
1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 Total
Frequency 242 57 12 1 3 315
Percent 76.8 18.1 3.8 .3 1.0 100.0
Valid Percent 76.8 18.1 3.8 .3 1.0 100.0
Cumulative Percent 76.8 94.9 98.7 99.0 100.0
308
Crosstabs Case Processing Summary
Valid N Pekerjaan * Frekuensi mengunjungi situs favorit
Percent 315
Cases Missing N Percent
100.0%
0
Total N
.0%
Percent 315
100.0%
Pekerjaan * Frekuensi mengunjungi situs favorit Crosstabulation Count 1.00 Pekerjaan
DOSEN MAHASISWA PELAJAR LAIN-LAIN
13 184 6 39 242
Total
Frekuensi mengunjungi situs favorit 2.00 3.00 4.00 3 1 39 9 1 1 1 14 1 57 12 1
5.00
Total 1 2 3
17 234 8 56 315
Crosstabs Case Processing Summary
Valid N Pekerjaan * Jam mengunjungi situs favorit
Percent 315
Cases Missing N Percent
100.0%
0
.0%
Total N
Percent 315
100.0%
Pekerjaan * Jam mengunjungi situs favorit Crosstabulation Count .25 Pekerjaan
Total
DOSEN MAHASISWA PELAJAR LAIN-LAIN
.50 4 2 6
.75 6 28 1 7 42
1 1
Jam mengunjungi situs favorit 1.00 1.50 2.00 8 1 2 120 23 46 6 1 29 4 9 163 28 58
3.00
9
1 10
309
LAMPIRAN 11 CETAKAN SPSS UJI NORMALITAS DATA TES NORMALITAS SUBVARIABEL Explore Case Processing Summary Cases Missing N Percent 0 .0% 0 .0% 0 .0% 0 .0% 0 .0%
Valid N PF PJ SI PN NV
315 315 315 315 315
Percent 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Total N 315 315 315 315 315
Percent 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Tests of Normality a
PF PJ SI PN NV
Kolmogorov-Smirnov Statistic df Sig. .049 315 .062 .056 315 .020 .051 315 .048 .051 315 .048 .058 315 .012
a. Lilliefors Significance Correction
Statistic .992 .983 .980 .996 .992
Shapiro-Wilk df 315 315 315 315 315
Sig. .068 .001 .000 .573 .079
310
PF Normal Q-Q Plot of PF 3
2
1
Expected Normal
0
-1
-2
-3 0.0
.2
.4
.6
.8
1.0
1.2
1.0
1.2
Observed Value
Detrended Normal Q-Q Plot of PF .4
.3
.2
Dev from Normal
.1
0.0
-.1
-.2 0.0
.2
.4
.6
.8
Observed Value
PJ Normal Q-Q Plot of PJ 3
2
1
Expected Normal
0
-1
-2
-3 -.2
0.0
Observed Value
.2
.4
.6
.8
1.0
1.2
311 Detrended Normal Q-Q Plot of PJ .6
.4
Dev from Normal
.2
0.0
-.2
-.4 0.0
.2
.4
.6
.8
1.0
1.2
Observed Value
SI Normal Q-Q Plot of SI 3
2
1
Expected Normal
0
-1
-2
-3 0
20
40
60
80
100
80
100
Observed Value
Detrended Normal Q-Q Plot of SI .5 0.0 -.5 -1.0
Dev from Normal
-1.5 -2.0 -2.5 -3.0 0
20
Observed Value
40
60
312
PN Normal Q-Q Plot of PN 3
2
1
Expected Normal
0
-1
-2
-3 50
60
70
80
90
100
110
90
100
110
70
80
90
Observed Value
Detrended Normal Q-Q Plot of PN .3
.2
Dev from Normal
.1
0.0
-.1 50
60
70
80
Observed Value
NV Normal Q-Q Plot of NV 3
2
1
Expected Normal
0
-1
-2
-3 30
40
Observed Value
50
60
313 Detrended Normal Q-Q Plot of NV .2
.1
0.0
Dev from Normal
-.1
-.2
-.3
-.4 30
40
Observed Value
50
60
70
80
314 LAMPIRAN 12 CETAKAN SPSS UJI LINIERITAS DATA TES LINIERITAS Regression Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered SIa
Variables Removed
Method Enter
.
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: PF Model Summary Model 1
R R Square .303a .092
Adjusted R Square .089
Std. Error of the Estimate .22669
a. Predictors: (Constant), SI
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1.622 16.085 17.706
df 1 313 314
Mean Square 1.622 .051
F 31.555
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), SI b. Dependent Variable: PF
Coefficientsa
Model 1
(Constant) SI
Unstandardized Coefficients B Std. Error 2.147E-02 .094 7.410E-03 .001
a. Dependent Variable: PF
Standardized Coefficients Beta .303
t .228 5.617
Sig. .820 .000
315 Regression Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered PNa
Variables Removed
Method Enter
.
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: PF Model Summary Model 1
R R Square .255a .065
Adjusted R Square .062
Std. Error of the Estimate .22997
a. Predictors: (Constant), PN
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1.153 16.553 17.706
df 1 313 314
Mean Square 1.153 .053
F 21.795
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), PN b. Dependent Variable: PF Coefficientsa
Model 1
(Constant) PN
Unstandardized Coefficients B Std. Error 8.130E-02 .100 5.827E-03 .001
a. Dependent Variable: PF
Standardized Coefficients Beta .255
t .811 4.668
Sig. .418 .000
316 Regression Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered NVa
Variables Removed
Method Enter
.
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: PF Model Summary Model 1
R R Square .262a .069
Adjusted R Square .066
Std. Error of the Estimate .22953
a. Predictors: (Constant), NV
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1.216 16.491 17.706
df 1 313 314
Mean Square 1.216 .053
F 23.072
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), NV b. Dependent Variable: PF Coefficientsa
Model 1
(Constant) NV
Unstandardized Coefficients B Std. Error 5.714E-02 .102 8.551E-03 .002
a. Dependent Variable: PF
Standardized Coefficients Beta .262
t .558 4.803
Sig. .577 .000
317 Regression Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered SIa
Variables Removed
Method Enter
.
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: PJ Model Summary Model 1
R R Square .294a .087
Adjusted R Square .084
Std. Error of the Estimate .25632
a. Predictors: (Constant), SI
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1.952 20.565 22.517
df 1 313 314
Mean Square 1.952 .066
F 29.713
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), SI b. Dependent Variable: PJ Coefficientsa
Model 1
(Constant) SI
Unstandardized Coefficients B Std. Error -6.95E-02 .106 8.130E-03 .001
a. Dependent Variable: PJ
Standardized Coefficients Beta .294
t -.653 5.451
Sig. .514 .000
318 Regression Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered PNa
Variables Removed
Method Enter
.
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: PJ Model Summary Model 1
R R Square .259a .067
Adjusted R Square .064
Std. Error of the Estimate .25903
a. Predictors: (Constant), PN
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1.516 21.001 22.517
df 1 313 314
Mean Square 1.516 .067
F 22.591
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), PN b. Dependent Variable: PJ Coefficientsa
Model 1
(Constant) PN
Unstandardized Coefficients B Std. Error -2.68E-02 .113 6.682E-03 .001
a. Dependent Variable: PJ
Standardized Coefficients Beta .259
t -.238 4.753
Sig. .812 .000
319 Regression Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered NVa
Variables Removed
Method Enter
.
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: PJ Model Summary Model 1
R R Square .244a .060
Adjusted R Square .057
Std. Error of the Estimate .26010
a. Predictors: (Constant), NV
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1.342 21.175 22.517
df 1 313 314
Mean Square 1.342 .068
F 19.837
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), NV b. Dependent Variable: PJ Coefficientsa
Model 1
(Constant) NV
Unstandardized Coefficients B Std. Error -7.66E-03 .116 8.985E-03 .002
a. Dependent Variable: PJ
Standardized Coefficients Beta .244
t -.066 4.454
Sig. .947 .000
320 LAMPIRAN 13 HASIL CETAKAN PAKET SAS ANALISIS KORELASI KANONIK TAHAP PERTAMA ANALISIS KORELASI KANONIK
KUNJUNGAN KE SITUS VS DESAIN SITUS
Means and Standard Deviations 2 KUNJUNGAN KE SITUS 3 DESAIN SITUS 315 Observations Variable PF PJ SI PN NV
ANALISIS KORELASI KANONIK
Mean
Std Dev
0.545048 0.505079 70.688889 79.625397 57.082540
0.237710 0.267633 9.698235 10.398095 7.276140
KUNJUNGAN KE SITUS VS DESAIN SITUS
Correlations Among the Original Variables Correlations Among the KUNJUNGAN KE SITUS
PF PJ
PF
PJ
1.0000 0.5714
0.5714 1.0000
Correlations Among the DESAIN SITUS
SI PN NV
SI
PN
NV
1.0000 0.6858 0.5622
0.6858 1.0000 0.5861
0.5622 0.5861 1.0000
Correlations Between the KUNJUNGAN KE SITUS and the DESAIN SITUS
PF PJ
SI
PN
NV
0.3025 0.2951
0.2551 0.2598
0.2626 0.2446
321 ANALISIS KORELASI KANONIK
KUNJUNGAN KE SITUS VS DESAIN SITUS
Canonical Correlation Analysis Canonical Correlation 1 2
Adjusted Canonical Correlation
0.359760 0.027351
0.348660 -.030192
Approx Standard Error
Squared Canonical Correlation
0.049129 0.056391
0.129427 0.000748
Eigenvalues of INV(E)*H = CanRsq/(1-CanRsq) Eigenvalue 1 2
Difference
0.1487 0.0007
0.1479 .
Proportion
Cumulative
0.9950 0.0050
0.9950 1.0000
Test of H0: The canonical correlations in the current row and all that follow are zero
1 2
Likelihood Ratio
Approx F
Num DF
Den DF
Pr > F
0.86992131 0.99925192
7.4566 0.1164
6 2
620 311
0.0001 0.8901
Multivariate Statistics and F Approximations S=2 Statistic
M=0
Value
N=154 F
Num DF
Den DF
F Wilks' Lambda
0.86992131
7.4566
6
620
Pillai's Trace
0.13017552
7.2172
6
622
Hotelling-Lawley Trace
0.14941797
7.6950
6
618
Roy's Greatest Root
0.14866933
15.4121
3
311
0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 NOTE: F Statistic for Roy's Greatest Root is an upper bound. NOTE: F Statistic for Wilks' Lambda is exact.
Pr >
322 ANALISIS KORELASI KANONIK
KUNJUNGAN KE SITUS VS DESAIN SITUS
Canonical Correlation Analysis Raw Canonical Coefficients for the KUNJUNGAN KE SITUS
PF PJ
KUN1
KUN2
2.5074826175 1.9863448002
-4.470832578 4.0967101352
Raw Canonical Coefficients for the DESAIN SITUS
SI PN NV
DES1
DES2
0.0641279529 0.0172955604 0.0469350351
-0.021510099 0.1184371594 -0.137630686
Standardized Canonical Coefficients for the KUNJUNGAN KE SITUS
PF PJ
KUN1
KUN2
0.5961 0.5316
-1.0628 1.0964
Standardized Canonical Coefficients for the DESAIN SITUS
SI PN NV
DES1
DES2
0.6219 0.1798 0.3415
-0.2086 1.2315 -1.0014
323 ANALISIS KORELASI KANONIK
KUNJUNGAN KE SITUS VS DESAIN SITUS
Canonical Structure Correlations Between the KUNJUNGAN KE SITUS and Their Canonical Variables
PF PJ
KUN1
KUN2
0.8998 0.8722
-0.4363 0.4892
Correlations Between the DESAIN SITUS and Their Canonical Variables
SI PN NV
DES1
DES2
0.9373 0.8065 0.7966
0.0729 0.5016 -0.3970
Correlations Between the KUNJUNGAN KE SITUS and the Canonical Variables of the DESAIN SITUS
PF PJ
DES1
DES2
0.3237 0.3138
-0.0119 0.0134
Correlations Between the DESAIN SITUS and the Canonical Variables of the KUNJUNGAN KE SITUS
SI PN NV
KUN1
KUN2
0.3372 0.2902 0.2866
0.0020 0.0137 -0.0109
324 ANALISIS KORELASI KANONIK
KUNJUNGAN KE SITUS VS DESAIN SITUS
Canonical Redundancy Analysis Raw Variance of the KUNJUNGAN KE SITUS Explained by Their Own The Opposite Canonical Variables Canonical Variables
1 2
Proportion
Cumulative Proportion
Canonical R-Squared
Proportion
Cumulative Proportion
0.7823 0.2177
0.7823 1.0000
0.1294 0.0007
0.1013 0.0002
0.1013 0.1014
Raw Variance of the DESAIN SITUS Explained by Their Own The Opposite Canonical Variables Canonical Variables
1 2
Proportion
Cumulative Proportion
Canonical R-Squared
Proportion
Cumulative Proportion
0.7312 0.1413
0.7312 0.8725
0.1294 0.0007
0.0946 0.0001
0.0946 0.0947
Standardized Variance of the KUNJUNGAN KE SITUS Explained by Their Own The Opposite Canonical Variables Canonical Variables
1 2
Proportion
Cumulative Proportion
Canonical R-Squared
Proportion
Cumulative Proportion
0.7852 0.2148
0.7852 1.0000
0.1294 0.0007
0.1016 0.0002
0.1016 0.1018
325 ANALISIS KORELASI KANONIK
KUNJUNGAN KE SITUS VS DESAIN SITUS
Canonical Redundancy Analysis Standardized Variance of the DESAIN SITUS Explained by Their Own The Opposite Canonical Variables Canonical Variables
1 2
Proportion
Cumulative Proportion
Canonical R-Squared
Proportion
Cumulative Proportion
0.7212 0.1382
0.7212 0.8593
0.1294 0.0007
0.0933 0.0001
0.0933 0.0934
Squared Multiple Correlations Between the KUNJUNGAN KE SITUS and the First 'M' Canonical Variables of the DESAIN SITUS M PF PJ
1
2
0.1048 0.0985
0.1049 0.0986
Squared Multiple Correlations Between the DESAIN SITUS and the First 'M' Canonical Variables of the KUNJUNGAN KE SITUS M SI PN NV
1
2
0.1137 0.0842 0.0821
0.1137 0.0844 0.0822
326 LAMPIRAN 14 HASIL CETAKAN PAKET SPSS ANALISIS REGRESI FREKUENSI KUNJUNGAN KE SITUS
Regression Descriptive Statistics PF SI PN NV
Mean .5450 70.6889 79.6254 57.0825
Std. Deviation .2377 9.6982 10.3981 7.2761
N 315 315 315 315
Correlations Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
PF 1.000 .303 .255 .263 . .000 .000 .000 315 315 315 315
PF SI PN NV PF SI PN NV PF SI PN NV
Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered NV, SI, PNa
Variables Removed .
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: PF
Method Enter
SI .303 1.000 .686 .562 .000 . .000 .000 315 315 315 315
PN .255 .686 1.000 .586 .000 .000 . .000 315 315 315 315
NV .263 .562 .586 1.000 .000 .000 .000 . 315 315 315 315
327 Model Summaryb Change Statistics Model 1
R R Square .324a .105
Adjusted R Square .096
Std. Error of the Estimate .2260
R Square Change .105
F Change 12.153
df1 3
df2 311
S
a. Predictors: (Constant), NV, SI, PN b. Dependent Variable: PF ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1.862 15.881 17.743
df
Mean Square .621 5.106E-02
3 311 314
F 12.153
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), NV, SI, PN b. Dependent Variable: PF Coefficientsa
Model 1
(Constant) SI PN NV
Unstandardized Coefficients B Std. Error -.116 .114 4.996E-03 .002 9.949E-04 .002 4.002E-03 .002
Standardi zed Coefficien ts Beta .204 .044 .123
t -1.016 2.661 .557 1.781
Sig. .310 .008 .578 .076
95% Confidence Interval for B Lower Bound Upper Bound -.340 .108 .001 .009 -.003 .005 .000 .008
a. Dependent Variable: PF Collinearity Diagnosticsa
Model 1
Dimension 1 2 3 4
Eigenvalue 3.977 9.989E-03 7.318E-03 5.434E-03
a. Dependent Variable: PF
Condition Index 1.000 19.954 23.313 27.053
(Constant) .00 .77 .22 .00
Variance Proportions SI PN .00 .00 .23 .09 .15 .02 .62 .88
NV .00 .00 .96 .03
328 Residuals Statisticsa Minimum Predicted Value .2879 Std. Predicted Value -3.340 Standard Error of 1.288E-02 Predicted Value Adjusted Predicted Value .2961 Residual -.4234 Std. Residual -1.874 Stud. Residual -1.914 Deleted Residual -.4417 Stud. Deleted Residual -1.922 Mahal. Distance .023 Cook's Distance .000 Centered Leverage Value .000
Maximum .7855 3.123
Mean .5450 .000
Std. Deviation 7.700E-02 1.000
9.575E-02
2.378E-02
9.116E-03
315
.7980 .6013 2.661 2.716 .6263 2.744 55.381 .077 .176
.5449 -2.12E-16 .000 .000 1.857E-04 .002 2.990 .004 .010
7.738E-02 .2249 .995 1.002 .2281 1.006 4.095 .007 .013
315 315 315 315 315 315 315 315 315
a. Dependent Variable: PF
Charts Normal P-P Plot of Regression Stand Dependent Variable: PF 1.00
Expected Cum Prob
.75
.50
.25
0.00 0.00
.25
.50
.75
1.00
Observed Cum Prob
Scatterplot Dependent Variable: PF Regression Studentized Residual
3
2
1
0
-1
-2 -4
-3
-2
-1
0
1
Regression Standardized Predicted Value
2
3
4
N 315 315
329
LAMPIRAN 15 HASIL CETAKAN PAKET SPSS ANALISIS REGRESI STEPWISE FREKUENSI KUNJUNGAN KE SITUS
Regression Variables Entered/Removeda Model 1
Variables Entered
Variables Removed
SI
.
NV
.
2
a. Dependent Variable: PF
Method Stepwise (Criteria: Probabilit y-of-F-to-e nter <= .050, Probabilit y-of-F-to-r emove >= .100). Stepwise (Criteria: Probabilit y-of-F-to-e nter <= .050, Probabilit y-of-F-to-r emove >= .100).
330 Model Summaryc Change Statistics Model 1 2
R R Square .303a .092 b .323 .104
a. Predictors: (Constant), SI b. Predictors: (Constant), SI, NV c. Dependent Variable: PF
Adjusted R Square .089 .098
Std. Error of the Estimate .2269 .2257
R Square Change .092 .013
F Change 31.536 4.357
df1 1 1
df2 313 312
S
331
LAMPIRAN 16 HASIL CETAKAN PAKET SPSS ANALISIS REGRESI JAM KUNJUNGAN KE SITUS
Regression Descriptive Statistics PJ SI PN NV
Mean .5051 70.6889 79.6254 57.0825
Std. Deviation .2676 9.6982 10.3981 7.2761
N 315 315 315 315
Correlations Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
PJ 1.000 .295 .260 .245 . .000 .000 .000 315 315 315 315
PJ SI PN NV PJ SI PN NV PJ SI PN NV
Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered NV, SI, PNa
Variables Removed .
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: PJ
Method Enter
SI .295 1.000 .686 .562 .000 . .000 .000 315 315 315 315
PN .260 .686 1.000 .586 .000 .000 . .000 315 315 315 315
NV .245 .562 .586 1.000 .000 .000 .000 . 315 315 315 315
332 Model Summaryb Change Statistics Model 1
R R Square .314a .099
Adjusted R Square .090
Std. Error of the Estimate .2553
R Square Change .099
F Change 11.344
df1 3
df2 311
S
a. Predictors: (Constant), NV, SI, PN b. Dependent Variable: PJ
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 2.218 20.273 22.491
df
Mean Square .739 6.519E-02
3 311 314
F 11.344
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), NV, SI, PN b. Dependent Variable: PJ Coefficientsa
Model 1
(Constant) SI PN NV
Unstandardized Coefficients B Std. Error -.216 .129 5.308E-03 .002 1.877E-03 .002 3.449E-03 .003
Standardi zed Coefficien ts Beta .192 .073 .094
t -1.681 2.502 .929 1.358
Sig. .094 .013 .353 .175
95% Confidence Interval for B Lower Bound Upper Bound -.470 .037 .001 .009 -.002 .006 -.002 .008
a. Dependent Variable: PJ Collinearity Diagnosticsa
Model 1
Dimension 1 2 3 4
Eigenvalue 3.977 9.989E-03 7.318E-03 5.434E-03
a. Dependent Variable: PJ
Condition Index 1.000 19.954 23.313 27.053
(Constant) .00 .77 .22 .00
Variance Proportions SI PN .00 .00 .23 .09 .15 .02 .62 .88
NV .00 .00 .96 .03
333 Residuals Statisticsa Minimum Predicted Value .2330 Std. Predicted Value -3.237 Standard Error of 1.455E-02 Predicted Value Adjusted Predicted Value .2293 Residual -.5340 Std. Residual -2.091 Stud. Residual -2.136 Deleted Residual -.5570 Stud. Deleted Residual -2.148 Mahal. Distance .023 Cook's Distance .000 Centered Leverage Value .000 a. Dependent Variable: PJ
Charts Normal P-P Plot of Regression Stand Dependent Variable: PJ 1.00
Expected Cum Prob
.75
.50
.25
0.00 0.00
.25
.50
.75
1.00
Observed Cum Prob
Scatterplot Dependent Variable: PJ Regression Studentized Residual
3
2 1
0
-1 -2 -3 -4
-3
-2
-1
0
1
Regression Standardized Predicted Value
2
3
4
Maximum .7579 3.008
Mean .5051 .000
Std. Deviation 8.405E-02 1.000
N
.1082
2.687E-02
1.030E-02
315
.7676 .6406 2.509 2.561 .6672 2.584 55.381 .068 .176
.5050 -8.23E-17 .000 .000 1.046E-04 .001 2.990 .003 .010
8.450E-02 .2541 .995 1.002 .2574 1.005 4.095 .007 .013
315 315 315 315 315 315 315 315 315
315 315
334 LAMPIRAN 17 HASIL CETAKAN PAKET SPSS ANALISIS REGRESI STEPWISE JAM KUNJUNGAN KE SITUS
Regression Descriptive Statistics PJ SI PN NV
Mean .5051 70.6889 79.6254 57.0825
Std. Deviation .2676 9.6982 10.3981 7.2761
N 315 315 315 315
Correlations Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
PJ SI PN NV PJ SI PN NV PJ SI PN NV
PJ 1.000 .295 .260 .245 . .000 .000 .000 315 315 315 315
SI .295 1.000 .686 .562 .000 . .000 .000 315 315 315 315
PN .260 .686 1.000 .586 .000 .000 . .000 315 315 315 315
NV .245 .562 .586 1.000 .000 .000 .000 . 315 315 315 315
335 Variables Entered/Removeda Model 1
Variables Entered
Variables Removed
SI
.
Method Stepwise (Criteria: Probabilit y-of-F-to-e nter <= .050, Probabilit y-of-F-to-r emove >= .100).
a. Dependent Variable: PJ
Model Summaryb Change Statistics Model 1
R R Square .295a .087
Adjusted R Square .084
Std. Error of the Estimate .2561
R Square Change .087
F Change 29.852
df1 1
df2 313
S
a. Predictors: (Constant), SI b. Dependent Variable: PJ ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1.958 20.533 22.491
df 1 313 314
Mean Square 1.958 6.560E-02
F 29.852
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), SI b. Dependent Variable: PJ Coefficientsa
Model 1
(Constant) SI
Unstandardized Coefficients B Std. Error -7.05E-02 .106 8.143E-03 .001
a. Dependent Variable: PJ
Standardi zed Coefficien ts Beta .295
t -.663 5.464
Sig. .508 .000
95% Confidence Interval for B Lower Bound Upper Bound -.280 .139 .005 .011
336 Excluded Variablesb
Model 1
PN NV
Beta In .108a .115a
t 1.463 1.769
Sig. .144 .078
Partial Correlation .083 .100
Collinearity Statistics Minimum Tolerance Tolerance VIF .530 1.888 .530 .684 1.462 .684
a. Predictors in the Model: (Constant), SI b. Dependent Variable: PJ
Collinearity Diagnosticsa
Model 1
Dimension 1 2
Condition Index 1.000 14.669
Eigenvalue 1.991 9.252E-03
Variance Proportions (Constant) SI .00 .00 1.00 1.00
a. Dependent Variable: PJ Residuals Statisticsa Minimum Predicted Value 9.233E-02 Std. Predicted Value -5.227 Standard Error of 1.444E-02 Predicted Value Adjusted Predicted Value 7.670E-02 Residual -.5486 Std. Residual -2.142 Stud. Residual -2.162 Deleted Residual -.5590 Stud. Deleted Residual -2.175 Mahal. Distance .001 Cook's Distance .000 Centered Leverage Value .000 a. Dependent Variable: PJ
Maximum .7275 2.816
Mean .5051 .000
Std. Deviation 7.897E-02 1.000
N
7.691E-02
1.932E-02
6.596E-03
315
.7341 .6227 2.431 2.445 .6299 2.465 27.317 .044 .087
.5050 -9.41E-17 .000 .000 8.031E-05 .001 .997 .003 .003
7.938E-02 .2557 .998 1.002 .2573 1.004 2.021 .005 .006
315 315 315 315 315 315 315 315 315
315 315
337
Charts Normal P-P Plot of Regression Stand Dependent Variable: PJ 1.00
Expected Cum Prob
.75
.50
.25
0.00 0.00
.25
.50
.75
1.00
Observed Cum Prob
Scatterplot Dependent Variable: PJ Regression Studentized Residual
3 2 1 0 -1 -2 -3 -6
-4
-2
0
Regression Standardized Predicted Value
2
4
338 LAMPIRAN 18 HASIL CETAKAN PAKET SAS ANALISIS KORELASI KANONIK TAHAP KEDUA ANALISIS KORELASI KANONIK
KUNJUNGAN KE SITUS VS DESAIN SITUS
Means and Standard Deviations 2 KUNJUNGAN KE SITUS 2 DESAIN SITUS 315 Observations Variable PF PJ SI NV
Mean
Std Dev
0.545048 0.505079 70.688889 57.082540
0.237710 0.267633 9.698235 7.276140
339 ANALISIS KORELASI KANONIK
KUNJUNGAN KE SITUS VS DESAIN SITUS
Correlations Among the Original Variables Correlations Among the KUNJUNGAN KE SITUS
PF PJ
PF
PJ
1.0000 0.5714
0.5714 1.0000
Correlations Among the DESAIN SITUS
SI NV
SI
NV
1.0000 0.5622
0.5622 1.0000
Correlations Between the KUNJUNGAN KE SITUS and the DESAIN SITUS
PF PJ
SI
NV
0.3025 0.2951
0.2626 0.2446
340 ANALISIS KORELASI KANONIK
KUNJUNGAN KE SITUS VS DESAIN SITUS
Canonical Correlation Analysis Adjusted Canonical Correlation
Canonical Correlation 1 2
0.357022 0.014337
0.349724 .
Approx Standard Error
Squared Canonical Correlation
0.049240 0.056422
0.127465 0.000206
Eigenvalues of INV(E)*H = CanRsq/(1-CanRsq) Eigenvalue 1 2
Difference
0.1461 0.0002
0.1459 .
Proportion
Cumulative
0.9986 0.0014
0.9986 1.0000
Test of H0: The canonical correlations in the current row and all that follow are zero
1 2
Likelihood Ratio
Approx F
Num DF
Den DF
Pr > F
0.87235613 0.99979446
10.9882 0.0641
4 1
622 312
0.0001 0.8002
Multivariate Statistics and F Approximations S=2 Statistic
M=-0.5 Value
N=154.5 F
Num DF
Den DF
F Wilks' Lambda
0.87235613
10.9882
4
622
Pillai's Trace
0.12767007
10.6373
4
624
Hotelling-Lawley Trace
0.14629080
11.3375
4
620
Roy's Greatest Root
0.14608522
22.7893
2
312
0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 NOTE: F Statistic for Roy's Greatest Root is an upper bound. NOTE: F Statistic for Wilks' Lambda is exact.
Pr >
341 ANALISIS KORELASI KANONIK
KUNJUNGAN KE SITUS VS DESAIN SITUS
Canonical Correlation Analysis Raw Canonical Coefficients for the KUNJUNGAN KE SITUS
PF PJ
KUN1
KUN2
2.5434551551 1.9532431679
4.4504661428 -4.112595376
Raw Canonical Coefficients for the DESAIN SITUS
SI NV
DES1
DES2
0.0743254479 0.0546480927
-0.100111778 0.1569501416
Standardized Canonical Coefficients for the KUNJUNGAN KE SITUS
PF PJ
KUN1
KUN2
0.6046 0.5228
1.0579 -1.1007
Standardized Canonical Coefficients for the DESAIN SITUS
SI NV
DES1
DES2
0.7208 0.3976
-0.9709 1.1420
342 ANALISIS KORELASI KANONIK
KUNJUNGAN KE SITUS VS DESAIN SITUS
Canonical Structure Correlations Between the KUNJUNGAN KE SITUS and Their Canonical Variables
PF PJ
KUN1
KUN2
0.9033 0.8682
0.4290 -0.4962
Correlations Between the DESAIN SITUS and Their Canonical Variables
SI NV
DES1
DES2
0.9444 0.8029
-0.3288 0.5961
Correlations Between the KUNJUNGAN KE SITUS and the Canonical Variables of the DESAIN SITUS
PF PJ
DES1
DES2
0.3225 0.3100
0.0062 -0.0071
Correlations Between the DESAIN SITUS and the Canonical Variables of the KUNJUNGAN KE SITUS
SI NV
KUN1
KUN2
0.3372 0.2867
-0.0047 0.0085
343 ANALISIS KORELASI KANONIK
KUNJUNGAN KE SITUS VS DESAIN SITUS
Canonical Redundancy Analysis Raw Variance of the KUNJUNGAN KE SITUS Explained by Their Own The Opposite Canonical Variables Canonical Variables
1 2
Proportion
Cumulative Proportion
Canonical R-Squared
Proportion
Cumulative Proportion
0.7812 0.2188
0.7812 1.0000
0.1275 0.0002
0.0996 0.0000
0.0996 0.0996
Raw Variance of the DESAIN SITUS Explained by Their Own The Opposite Canonical Variables Canonical Variables
1 2
Proportion
Cumulative Proportion
Canonical R-Squared
Proportion
Cumulative Proportion
0.8028 0.1972
0.8028 1.0000
0.1275 0.0002
0.1023 0.0000
0.1023 0.1024
Standardized Variance of the KUNJUNGAN KE SITUS Explained by Their Own The Opposite Canonical Variables Canonical Variables
1 2
Proportion
Cumulative Proportion
Canonical R-Squared
Proportion
Cumulative Proportion
0.7849 0.2151
0.7849 1.0000
0.1275 0.0002
0.1000 0.0000
0.1000 0.1001
344 ANALISIS KORELASI KANONIK
KUNJUNGAN KE SITUS VS DESAIN SITUS
Canonical Redundancy Analysis Standardized Variance of the DESAIN SITUS Explained by Their Own The Opposite Canonical Variables Canonical Variables
1 2
Proportion
Cumulative Proportion
Canonical R-Squared
Proportion
Cumulative Proportion
0.7683 0.2317
0.7683 1.0000
0.1275 0.0002
0.0979 0.0000
0.0979 0.0980
Squared Multiple Correlations Between the KUNJUNGAN KE SITUS and the First 'M' Canonical Variables of the DESAIN SITUS M PF PJ
1
2
0.1040 0.0961
0.1040 0.0961
Squared Multiple Correlations Between the DESAIN SITUS and the First 'M' Canonical Variables of the KUNJUNGAN KE SITUS M SI NV
1
2
0.1137 0.0822
0.1137 0.0822
345
LAMPIRAN 19 HASIL CETAKAN PAKET SPSS ANALISIS REGRESI STEPWISE PER FAKTOR DENGAN VARIABEL TERGANTUNG FREKUENSI KUNJUNGAN KE SITUS Regression Variables Entered/Removeda Model 1
Variables Entered
Variables Removed
X12
.
X23
.
2
Method Stepwise (Criteria: Probabilit y-of-F-to-e nter <= .050, Probabilit y-of-F-to-r emove >= .100). Stepwise (Criteria: Probabilit y-of-F-to-e nter <= .050, Probabilit y-of-F-to-r emove >= .100).
a. Dependent Variable: PF
Model Summaryc Model 1 2
R R Square .302a .091 .324b .105
Adjusted R Square .088 .099
a. Predictors: (Constant), X12 b. Predictors: (Constant), X12, X23 c. Dependent Variable: PF
Std. Error of the Estimate .22695 .22561
Durbin-W atson 1.952
346 ANOVAc Model 1
2
Regression Residual Total Regression Residual Total
Sum of Squares 1.622 16.121 17.743 1.862 15.881 17.743
df 1 313 314 2 312 314
Mean Square 1.622 .052
F 31.482
Sig. .000a
.931 .051
18.287
.000b
a. Predictors: (Constant), X12 b. Predictors: (Constant), X12, X23 c. Dependent Variable: PF Coefficientsa
Model 1 2
(Constant) X12 (Constant) X12 X23
Unstandardized Coefficients B Std. Error 9.062E-02 .082 1.786E-02 .003 -2.95E-03 .092 1.415E-02 .004 8.623E-03 .004
a. Dependent Variable: PF
Standardized Coefficients Beta .302 .240 .132
t 1.105 5.611 -.032 3.937 2.172
Sig. .270 .000 .974 .000 .031
347 Excluded Variablesc
Model 1
2
X11 X13 X21 X22 X23 X31 X32 X11 X13 X21 X22 X31 X32
Beta In .076a .068a .037a .045a .132a .094a .049a .062b .029b -.015b .007b .060b .007b
t 1.134 .887 .547 .685 2.172 1.455 .740 .932 .368 -.210 .110 .889 .101
Sig. .258 .376 .585 .494 .031 .147 .460 .352 .713 .833 .912 .375 .920
Partial Correlation .064 .050 .031 .039 .122 .082 .042 .053 .021 -.012 .006 .050 .006
Collinearity Statistics Tolerance .650 .488 .647 .685 .775 .692 .672 .644 .458 .570 .636 .638 .612
a. Predictors in the Model: (Constant), X12 b. Predictors in the Model: (Constant), X12, X23 c. Dependent Variable: PF Residuals Statisticsa Predicted Value Residual Std. Predicted Value Std. Residual
Minimum .2513 -.4556 -3.815 -2.019
a. Dependent Variable: PF
Maximum .7166 .5930 2.228 2.628
Mean .5450 .0000 .000 .000
Std. Deviation .07700 .22489 1.000 .997
N 315 315 315 315
348 LAMPIRAN 20 HASIL CETAKAN PAKET SPSS ANALISIS REGRESI STEPWISE PER FAKTOR DENGAN VARIABEL TERGANTUNG JAM KUNJUNGAN KE SITUS Regression Variables Entered/Removeda Model 1
Variables Entered
Variables Removed
X12
.
X23
.
X32
.
2
3
a. Dependent Variable: PJ
Method Stepwise (Criteria: Probabilit y-of-F-to-e nter <= .050, Probabilit y-of-F-to-r emove >= .100). Stepwise (Criteria: Probabilit y-of-F-to-e nter <= .050, Probabilit y-of-F-to-r emove >= .100). Stepwise (Criteria: Probabilit y-of-F-to-e nter <= .050, Probabilit y-of-F-to-r emove >= .100).
349 Model Summaryd Model 1 2 3
R R Square .275a .076 b .308 .095 .326c .106
Adjusted R Square .073 .089 .097
Std. Error of the Estimate .25773 .25548 .25427
Durbin-W atson
2.011
a. Predictors: (Constant), X12 b. Predictors: (Constant), X12, X23 c. Predictors: (Constant), X12, X23, X32 d. Dependent Variable: PJ ANOVAd Model 1
2
3
Regression Residual Total Regression Residual Total Regression Residual Total
Sum of Squares 1.700 20.791 22.491 2.127 20.364 22.491 2.384 20.107 22.491
df
a. Predictors: (Constant), X12 b. Predictors: (Constant), X12, X23 c. Predictors: (Constant), X12, X23, X32 d. Dependent Variable: PJ
1 313 314 2 312 314 3 311 314
Mean Square 1.700 .066
F 25.595
Sig. .000a
1.063 .065
16.291
.000b
.795 .065
12.294
.000c
350 Coefficientsa
Model 1 2
3
(Constant) X12 (Constant) X12 X23 (Constant) X12 X23 X32
Unstandardized Coefficients B Std. Error 3.977E-02 .093 1.829E-02 .004 -8.49E-02 .104 1.335E-02 .004 1.149E-02 .004 -1.15E-02 .110 1.736E-02 .005 1.429E-02 .005 -8.38E-03 .004
Standardized Coefficients Beta .275 .201 .156 .261 .194 -.137
t .427 5.059 -.814 3.279 2.556 -.104 3.839 3.048 -1.997
Sig. .670 .000 .416 .001 .011 .917 .000 .003 .047
a. Dependent Variable: PJ
Excluded Variablesd
Model 1
2
3
X11 X13 X21 X22 X23 X31 X32 X11 X13 X21 X22 X31 X32 X11 X13 X21 X22 X31
Beta In .081a .149a .043a .086a .156a -.010a -.074a .065b .107b -.018b .045b -.061b -.137b .086c .133c .020c .072c .033c
t 1.204 1.928 .635 1.314 2.556 -.150 -1.124 .968 1.350 -.255 .662 -.901 -1.997 1.279 1.662 .272 1.055 .390
Sig. .229 .055 .526 .190 .011 .881 .262 .334 .178 .799 .509 .368 .047 .202 .097 .786 .292 .697
a. Predictors in the Model: (Constant), X12 b. Predictors in the Model: (Constant), X12, X23 c. Predictors in the Model: (Constant), X12, X23, X32 d. Dependent Variable: PJ
Partial Correlation .068 .108 .036 .074 .143 -.009 -.064 .055 .076 -.014 .037 -.051 -.113 .072 .094 .015 .060 .022
Collinearity Statistics Tolerance .650 .488 .647 .685 .775 .692 .672 .644 .458 .570 .636 .638 .612 .631 .449 .531 .614 .402
351 Residuals Statisticsa Predicted Value Residual Std. Predicted Value Std. Residual
Minimum .1493 -.5381 -4.083 -2.116
a. Dependent Variable: PJ
Maximum .6848 .6281 2.063 2.470
Mean .5051 .0000 .000 .000
Std. Deviation .08714 .25305 1.000 .995
N 315 315 315 315
352
LAMPIRAN 21 HASIL CETAKAN PAKET SPSS ANALISIS REGRESI DENGAN VARIABEL TERGANTUNG FREKUENSI KUNJUNGAN KE SITUS VARIABEL STRUKTURISASI INFORMASI DAN PENYOROTAN DIGABUNG
Regression
Correlations Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
PF 1.000 .314 .262 . .000 .000 315 315 315
PF SIPN NV PF SIPN NV PF SIPN NV
Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered NV, SIPNa
Variables Removed .
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: PF
Method Enter
SIPN .314 1.000 .574 .000 . .000 315 315 315
NV .262 .574 1.000 .000 .000 . 315 315 315
353 b Model Summary
Model 1
Change Statistics Std. Error Adjusted of the R Square Sig. F Durbin-W R R Square R Square Estimate Change F Change df1 df2 Change atson .330a .109 .103 .22487 .109 19.028 2 312 .000 .133
a.Predictors: (Constant), NV, SIPN b.Dependent Variable: PF
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1.924 15.776 17.701
df 2 312 314
Mean Square .962 5.057E-02
F 19.028
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), NV, SIPN b. Dependent Variable: PF a Coefficients
Standardi zed Unstandardized Coefficien Coefficients ts Mode B Std. Error Beta 1 (Constan -.220 .125 SIPN 581E-03 .001 .244 NV 973E-03 .002 .122
t -1.765 3.746 1.866
95% Confidence Interval for B Collinearity Statistics Lower Upper Bound Bound Tolerance VIF Sig. .079 -.465 .025 .000 .002 .005 .671 1.490 .063 .000 .008 .671 1.490
a.Dependent Variable: PF Collinearity Diagnosticsa
Model 1
Dimension 1 2 3
Eigenvalue 2.987 8.006E-03 5.117E-03
a. Dependent Variable: PF
Condition Index 1.000 19.315 24.161
Variance Proportions (Constant) SIPN NV .00 .00 .00 .61 .00 .70 .39 1.00 .30
354 Residuals Statisticsa
Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value
Minimum .28670 -3.303
Maximum .78860 3.108
Mean .54529 .000
Std. Deviation .07828 1.000
.01281
.05955
.02067
.00739
315
.27693 -.42904 -1.908 -1.913 -.43108 -1.921 .022 .000 .000
.79953 .61582 2.739 2.791 .63953 2.822 21.023 .100 .067
.54522 .00000 .000 .000 .00007 .002 1.994 .003 .006
.07852 .22415 .997 1.002 .22649 1.005 2.496 .008 .008
315 315 315 315 315 315 315 315 315
a. Dependent Variable: PF
Charts Normal P-P Plot of Regression Standa Dependent Variable: PF 1.00
Expected Cum Prob
.75
.50
.25
0.00 0.00
.25
.50
Observed Cum Prob
.75
1.00
N 315 315
355 Scatterplot Dependent Variable: PF Regression Studentized Residual
3
2
1
0
-1
-2 -4
-3
-2
-1
0
1
Regression Standardized Predicted Value
2
3
4
356 LAMPIRAN 22 HASIL CETAKAN PAKET SPSS ANALISIS REGRESI STEPWISE DENGAN VARIABEL TERGANTUNG FREKUENSI KUNJUNGAN KE SITUS VARIABEL STRUKTURISASI INFORMASI DAN PENYOROTAN DIGABUNG
Regression Correlations Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
PF SIPN NV PF SIPN NV PF SIPN NV
PF 1.000 .314 .262 . .000 .000 315 315 315
SIPN .314 1.000 .574 .000 . .000 315 315 315
NV .262 .574 1.000 .000 .000 . 315 315 315
357 Variables Entered/Removeda Model 1
Variables Entered
Variables Removed
SIPN
.
NV
.
2
Method Stepwise (Criteria: Probabilit y-of-F-to-e nter <= .200, Probabilit y-of-F-to-r emove >= .300). Stepwise (Criteria: Probabilit y-of-F-to-e nter <= .200, Probabilit y-of-F-to-r emove >= .300).
a. Dependent Variable: PF c Model Summary
Model 1 2
Change Statistics Std. Error Adjusted of the R Square Sig. F Durbin-W R R Square R Square Estimate Change F Change df1 df2 Change atson .314a .099 .096 .22576 .099 34.302 1 313 .000 .330b .109 .103 .22487 .010 3.482 1 312 .063 .133
a.Predictors: (Constant), SIPN b.Predictors: (Constant), SIPN, NV c.Dependent Variable: PF
358 ANOVAc Model 1
2
Regression Residual Total Regression Residual Total
Sum of Squares 1.748 15.953 17.701 1.924 15.776 17.701
df 1 313 314 2 312 314
Mean Square 1.748 5.097E-02 .962 5.057E-02
F 34.302
Sig. .000a
19.028
.000b
a. Predictors: (Constant), SIPN b. Predictors: (Constant), SIPN, NV c. Dependent Variable: PF a Coefficients
Standardi zed Unstandardized Coefficien Coefficients ts Model B Std. Error 1 (Constant -.147 .119 SIPN 605E-03 .001 2 (Constant -.220 .125 SIPN 581E-03 .001 NV 973E-03 .002
Beta .314 .244 .122
t -1.238 5.857 -1.765 3.746 1.866
Sig. .217 .000 .079 .000 .063
95% Confidence Interval for B Collinearity Statistics Lower Upper Bound Bound Tolerance VIF -.381 .087 .003 .006 1.000 1.000 -.465 .025 .002 .005 .671 1.490 .000 .008 .671 1.490
a.Dependent Variable: PF b Excluded Variables
Model 1 NV
Beta In .122a
t 1.866
Sig. .063
a. Predictors in the Model: (Constant), SIPN b. Dependent Variable: PF
Collinearity Statistics Partial Minimum Correlation Tolerance Tolerance VIF .105 .671 1.490 .671
359 Collinearity Diagnosticsa
Model 1 2
Dimension 1 2 1 2 3
Eigenvalue 1.994 5.737E-03 2.987 8.006E-03 5.117E-03
Condition Index 1.000 18.644 1.000 19.315 24.161
Variance Proportions (Constant) SIPN NV .00 .00 1.00 1.00 .00 .00 .00 .61 .00 .70 .39 1.00 .30
a. Dependent Variable: PF Residuals Statisticsa
Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value
Minimum .28670 -3.303
Maximum .78860 3.108
Mean .54529 .000
Std. Deviation .07828 1.000
.01281
.05955
.02067
.00739
315
.27693 -.42904 -1.908 -1.913 -.43108 -1.921 .022 .000 .000
.79953 .61582 2.739 2.791 .63953 2.822 21.023 .100 .067
.54522 .00000 .000 .000 .00007 .002 1.994 .003 .006
.07852 .22415 .997 1.002 .22649 1.005 2.496 .008 .008
315 315 315 315 315 315 315 315 315
a. Dependent Variable: PF
N 315 315
360
Charts Normal P-P Plot of Regression Standa Dependent Variable: PF 1.00
Expected Cum Prob
.75
.50
.25
0.00 0.00
.25
.50
.75
1.00
Observed Cum Prob
Scatterplot Dependent Variable: PF Regression Studentized Residual
3
2
1
0
-1
-2 -4
-3
-2
-1
0
1
Regression Standardized Predicted Value
2
3
4
361 LAMPIRAN 23 HASIL CETAKAN PAKET SPSS ANALISIS REGRESI DENGAN VARIABEL TERGANTUNG JAM KUNJUNGAN KE SITUS VARIABEL STRUKTURISASI INFORMASI DAN PENYOROTAN DIGABUNG
Regression Correlations Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
PJ 1.000 .322 .244 . .000 .000 315 315 315
PJ SIPN NV PJ SIPN NV PJ SIPN NV
SIPN .322 1.000 .574 .000 . .000 315 315 315
NV .244 .574 1.000 .000 .000 . 315 315 315
Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered NV, SIPNa
Variables Removed .
Method Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: PJ b Model Summary
Mode 1
Change Statistics Std. Error Adjusted of the R Square Sig. F Durbin-W R R SquareR Square Estimate ChangeF Change df1 df2 Change atson .330a .109 .103 .25360 .109 19.051 2 312 .000 .396
a.Predictors: (Constant), NV, SIPN b.Dependent Variable: PJ
362 ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 2.450 20.066 22.516
df 2 312 314
Mean Square 1.225 6.431E-02
F 19.051
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), NV, SIPN b. Dependent Variable: PJ Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant) SIPN NV
B -.354 4.476E-03 3.266E-03
Std. Error .141 .001 .002
Standardi zed Coefficien ts Beta .271 .089
t -2.520 4.152 1.360
Sig. .012 .000 .175
a. Dependent Variable: PJ Collinearity Diagnosticsa
Model 1
Dimension 1 2 3
Eigenvalue 2.987 8.006E-03 5.117E-03
a. Dependent Variable: PJ
Condition Index 1.000 19.315 24.161
Variance Proportions (Constant) SIPN NV .00 .00 .00 .61 .00 .70 .39 1.00 .30
95% Confidence Interval for B Lower Upper Bound Bound -.631 -.078 .002 .007 -.001 .008
363 Residuals Statisticsa
Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value
Minimum .22461 -3.176
Maximum .77206 3.021
Mean .50520 .000
Std. Deviation .08834 1.000
.01445
.06716
.02331
.00833
315
.22345 -.48215 -1.901 -1.905 -.48384 -1.913 .022 .000 .000
.78236 .67146 2.648 2.669 .68233 2.696 21.023 .089 .067
.50515 .00000 .000 .000 .00004 .001 1.994 .003 .006
.08854 .25279 .997 1.002 .25535 1.005 2.496 .007 .008
315 315 315 315 315 315 315 315 315
a. Dependent Variable: PJ
Charts Normal P-P Plot of Regression Standa Dependent Variable: PJ 1.00
Expected Cum Prob
.75
.50
.25
0.00 0.00
.25
.50
Observed Cum Prob
.75
1.00
N 315 315
364 Scatterplot Dependent Variable: PJ Regression Studentized Residual
3
2
1
0
-1
-2 -4
-3
-2
-1
0
1
Regression Standardized Predicted Value
2
3
4
365 LAMPIRAN 24 HASIL CETAKAN PAKET SPSS ANALISIS REGRESI STEPWISE DENGAN VARIABEL TERGANTUNG JAM KUNJUNGAN KE SITUS VARIABEL STRUKTURISASI INFORMASI DAN PENYOROTAN DIGABUNG
Regression
Correlations Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
PJ 1.000 .322 .244 . .000 .000 315 315 315
PJ SIPN NV PJ SIPN NV PJ SIPN NV
SIPN .322 1.000 .574 .000 . .000 315 315 315
Variables Entered/Removeda Model 1
Variables Entered
Variables Removed
SIPN
a. Dependent Variable: PJ
.
Method Stepwise (Criteria: Probabilit y-of-F-to-e nter <= .100, Probabilit y-of-F-to-r emove >= .110).
NV .244 .574 1.000 .000 .000 . 315 315 315
366 b Model Summary
Model 1
Change Statistics Std. Error Adjusted of the R Square Sig. F Durbin-W R R Square R Square Estimate Change F Change df1 df2 Change atson .322a .104 .101 .25395 .104 36.154 1 313 .000 .406
a.Predictors: (Constant), SIPN b.Dependent Variable: PJ
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 2.331 20.185 22.516
df 1 313 314
Mean Square 2.331 6.449E-02
F 36.154
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), SIPN b. Dependent Variable: PJ Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant) SIPN
B -.294 5.318E-03
Std. Error .134 .001
Standardi zed Coefficien ts Beta .322
t -2.202 6.013
Sig. .028 .000
95% Confidence Interval for B Lower Upper Bound Bound -.558 -.031 .004 .007
a. Dependent Variable: PJ b Excluded Variables
Model 1
NV
Beta In .089a
t 1.360
Sig. .175
a. Predictors in the Model: (Constant), SIPN b. Dependent Variable: PJ
Partial Correlation .077
Collinearity Statistics Minimum Tolerance VIF Tolerance .671 1.490 .671
367 Collinearity Diagnosticsa
Model 1
Dimension 1 2
Eigenvalue 1.994 5.737E-03
Condition Index 1.000 18.644
Variance Proportions (Constant) SIPN .00 .00 1.00 1.00
a. Dependent Variable: PJ Residuals Statisticsa
Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value
Minimum .23730 -3.109
Maximum .73717 2.692
Mean .50520 .000
Std. Deviation .08617 1.000
.01431
.04680
.01944
.00562
315
.23685 -.47978 -1.889 -1.893 -.48143 -1.900 .001 .000 .000
.74357 .66166 2.606 2.625 .67182 2.651 9.666 .053 .031
.50511 .00000 .000 .000 .00008 .001 .997 .003 .003
.08615 .25354 .998 1.002 .25520 1.004 1.326 .005 .004
315 315 315 315 315 315 315 315 315
a. Dependent Variable: PJ
Charts
N 315 315
368 Normal P-P Plot of Regression Standa Dependent Variable: PJ 1.00
Expected Cum Prob
.75
.50
.25
0.00 0.00
.25
.50
.75
1.00
Observed Cum Prob
Scatterplot Dependent Variable: PJ Regression Studentized Residual
3
2
1
0
-1
-2 -4
-3
-2
-1
0
Regression Standardized Predicted Value
1
2
3
369
LAMPIRAN 25 HASIL CETAKAN PAKET SAS ANALISIS KORELASI KANONIK VARIABEL STRUKTURISASI INFORMASI DAN PENYOROTAN DIGABUNG ANALISIS KORELASI KANONIK
KUNJUNGAN KE SITUS VS DESAIN SITUS
Means and Standard Deviations 2 KUNJUNGAN KE SITUS 2 DESAIN SITUS 315 Observations Variable PF PJ SIPN NV
Mean
Std Dev
0.545260 0.505216 150.377778 57.082540
0.237463 0.267787 16.203920 7.276140
Correlations Among the Original Variables Correlations Among the KUNJUNGAN KE SITUS
PF PJ
PF
PJ
1.0000 0.5709
0.5709 1.0000
Correlations Among the DESAIN SITUS
SIPN NV
SIPN
NV
1.0000 0.5736
0.5736 1.0000
Correlations Between the KUNJUNGAN KE SITUS and the DESAIN SITUS
PF PJ
SIPN
NV
0.3142 0.3218
0.2620 0.2441
370 ANALISIS KORELASI KANONIK
KUNJUNGAN KE SITUS VS DESAIN SITUS
Canonical Correlation Analysis Adjusted Canonical Correlation
Canonical Correlation 1 2
0.371780 0.030396
0.364865 .
Approx Standard Error
Squared Canonical Correlation
0.048633 0.056381
0.138220 0.000924
Eigenvalues of INV(E)*H = CanRsq/(1-CanRsq) Eigenvalue 1 2
Difference
0.1604 0.0009
0.1595 .
Proportion
Cumulative
0.9943 0.0057
0.9943 1.0000
Test of H0: The canonical correlations in the current row and all that follow are zero
1 2
Likelihood Ratio
Approx F
Num DF
Den DF
Pr > F
0.86098374 0.99907608
12.0841 0.2885
4 1
622 312
0.0001 0.5915
Multivariate Statistics and F Approximations S=2 Statistic
M=-0.5 Value
N=154.5 F
Num DF
Den DF
F Wilks' Lambda
0.86098374
12.0841
4
622
Pillai's Trace
0.13914397
11.6648
4
624
Hotelling-Lawley Trace
0.16131380
12.5018
4
620
Roy's Greatest Root
0.16038902
25.0207
2
312
0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 NOTE: F Statistic for Roy's Greatest Root is an upper bound. NOTE: F Statistic for Wilks' Lambda is exact.
Pr >
371 ANALISIS KORELASI KANONIK
KUNJUNGAN KE SITUS VS DESAIN SITUS
Canonical Correlation Analysis Raw Canonical Coefficients for the KUNJUNGAN KE SITUS
PF PJ
KUN1
KUN2
2.3732610214 2.1089925692
4.5473571173 -4.030080218
Raw Canonical Coefficients for the DESAIN SITUS
SIPN NV
DES1
DES2
0.048249734 0.0439175339
-0.057864073 0.1619345958
Standardized Canonical Coefficients for the KUNJUNGAN KE SITUS
PF PJ
KUN1
KUN2
0.5636 0.5648
1.0798 -1.0792
Standardized Canonical Coefficients for the DESAIN SITUS
SIPN NV
DES1
DES2
0.7818 0.3196
-0.9376 1.1783
372 ANALISIS KORELASI KANONIK
KUNJUNGAN KE SITUS VS DESAIN SITUS
Canonical Structure Correlations Between the KUNJUNGAN KE SITUS and Their Canonical Variables
PF PJ
KUN1
KUN2
0.8860 0.8865
0.4637 -0.4627
Correlations Between the DESAIN SITUS and Their Canonical Variables
SIPN NV
DES1
DES2
0.9651 0.7680
-0.2617 0.6404
Correlations Between the KUNJUNGAN KE SITUS and the Canonical Variables of the DESAIN SITUS
PF PJ
DES1
DES2
0.3294 0.3296
0.0141 -0.0141
Correlations Between the DESAIN SITUS and the Canonical Variables of the KUNJUNGAN KE SITUS
SIPN NV
KUN1
KUN2
0.3588 0.2855
-0.0080 0.0195
373 ANALISIS KORELASI KANONIK
KUNJUNGAN KE SITUS VS DESAIN SITUS
Canonical Redundancy Analysis Raw Variance of the KUNJUNGAN KE SITUS Explained by Their Own The Opposite Canonical Variables Canonical Variables
1 2
Proportion
Cumulative Proportion
Canonical R-Squared
Proportion
Cumulative Proportion
0.7855 0.2145
0.7855 1.0000
0.1382 0.0009
0.1086 0.0002
0.1086 0.1088
Raw Variance of the DESAIN SITUS Explained by Their Own The Opposite Canonical Variables Canonical Variables
1 2
Proportion
Cumulative Proportion
Canonical R-Squared
Proportion
Cumulative Proportion
0.8742 0.1258
0.8742 1.0000
0.1382 0.0009
0.1208 0.0001
0.1208 0.1209
Standardized Variance of the KUNJUNGAN KE SITUS Explained by Their Own The Opposite Canonical Variables Canonical Variables
1 2
Proportion
Cumulative Proportion
Canonical R-Squared
Proportion
Cumulative Proportion
0.7855 0.2145
0.7855 1.0000
0.1382 0.0009
0.1086 0.0002
0.1086 0.1088
374 ANALISIS KORELASI KANONIK
KUNJUNGAN KE SITUS VS DESAIN SITUS
Canonical Redundancy Analysis Standardized Variance of the DESAIN SITUS Explained by Their Own The Opposite Canonical Variables Canonical Variables
1 2
Proportion
Cumulative Proportion
Canonical R-Squared
Proportion
Cumulative Proportion
0.7607 0.2393
0.7607 1.0000
0.1382 0.0009
0.1051 0.0002
0.1051 0.1054
Squared Multiple Correlations Between the KUNJUNGAN KE SITUS and the First 'M' Canonical Variables of the DESAIN SITUS M PF PJ
1
2
0.1085 0.1086
0.1087 0.1088
Squared Multiple Correlations Between the DESAIN SITUS and the First 'M' Canonical Variables of the KUNJUNGAN KE SITUS M SIPN NV
1
2
0.1288 0.0815
0.1288 0.0819
375
LAMPIRAN 26 Tampilan layer situs mesin pencari Google
376
377
LAMPIRAN 27 DESAIN SITUS BERITA HARIAN : BERNAS
378
LAMPIRAN 28 DESAIN SITUS BERITA HARIAN : WASHINGTON POST