Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 12 No. 1 Juni 2013 : 1 – 10
ISSN 1978-2365
ASPEK ENDAPAN (SCALING) PADA RENCANA PLTP SIKLUS BINARI DI LAPANGAN PANAS BUMI DIENG, JAWA TENGAH ASPECTS OF DEPOSITION (SCALING) OF THE BINARY CYCLE GEOTHERMAL POWER PLANTS IN DIENG GEOTHERMAL FIELD, CENTRAL JAVA Didi Sukaryadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Jln. Ciledug Raya Kav.109, Cipulir, Kebayoran Lama, Ciledug, Jakarta Selatan 12230
[email protected]
Abstrak Endapan (scaling) merupakan masalah yang sering ditemukan pada pembangkit listrik siklus binari, dikarenakan temperatur limbah air panas bumi (brine) yang digunakan sebagai sumber energi sudah pada titik kritis saturasinya, sehingga jika terjadi penurunan tekanan akan mudah sekali terbentuk endapan. Oleh karena itu sebelum digunakan untuk membangkitkan listrik perlu diketahui potensi dan kondisi-kondisi yang dapat mempercepat terjadinya endapan sebagai dasar untuk pengoperasian PLTP Siklus binari. Perhitungan potensi terjadinya endapan (silika, anhidrit dan kalsit) dari brine yang direncanakan akan digunakan sebagai sumber energi pada PLTP siklus binari dilakukan pada kondisi tekanan reservoir kemudian di flash ke tekanan 9,86 bar, 7 bar, 4 bar, dan 1,2 bar. Pengambilan sampel brine dilakukan di PAD sumur HCE-28 dan PAD sumur HCE-7. Hasil analisis dan perhitungan mengindikasikan bahwa potensi terjadinya endapan silika (SiO2) sebesar 140 mg/kg air, anhidrit (CaSO4) sebesar <50 mg/kg air dan tidak berpotensi terjadi endapan kalsit (CaCO3). Penambahan asam sulfat menyebabkan meningkatnya potensi endapan anhidrit, sebaiknya sebelum diinjeksikan kembali ke dalam reservoir pH brine dinormalkan dengan menambahkan NaOH. kata kunci: endapan, brine, siklus binari
Abstract Scaling is a problem that often found in binary cycles power plant, because the temperature of brine is used as an energy source already at saturation pressure, so if there is a pressure drop will aeasily precipitate. Therefore before using it to generate electricity, the potential and conditions that may accelerate the occurance of sediments as the basis for the operation of the binary cycles power plant is needed to know. Calculation of scaling potential (silica, anhidrite or calcite) from brine which will be used as energy source on binary cycle was done at reservoir pressure condition then were flashed to pressure of 9,86 bar, 7 bar, 4 bar, and 1,2 bar. Brine sampling was done on PAD well HCE-28 PAD well HCE-7.The result of analyzing and calculation indicate that scaling potential are 140 mg/kg water for silica, less than 50 mg/kg water for anhydrite (CaSO4) and calcite (CaCO3) will not deposited. Additional of sulfuric acid causes to increase potential of anhydrite, therefore before reinjection brine into reservoir pH brine should be normalized by additional of NaOH. Key words: scaling, brine, binary cycles
PENDAHULUAN Lapangan panas bumi Dieng terletak di
jam dengan kendaraan roda 4 dari kota Yogyakarta, DIY (lihat Gambar-1).
Dieng Plateau, yang berjarak kurang lebih 80 km
Lapangan panas bumi ini dikelola oleh PT.
Barat Laut atau dapat ditempuh dalam waktu 4
Geo Dipa Energy yang merupakan Badan Usaha
Diterima : 1 November 2012, disetujui terbit : 17 Mei 2013
1
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 12 No. 1 Juni 2013 : 1 – 10 Vol. 12 No. 1 Juni 2013 : 1 – 10
Milik Negara (BUMN) sejak bulan Agustus
Sumur-sumur lapangan panas bumi Dieng
2001.
memproduksi fluida 2 fasa dengan temperatur Survey sumberdaya panas bumi di Dieng
kepala sumur berkisar
180 – 200oC. Fluida
Plateau dimulai pada Tahun 1970 an. Dari tahun
panas bumi lapangan Dieng banyak mengandung
1985 hingga 1991, program pembangunan
komponen kimia seperti Ca, K, Sio2, Mg dll yang
pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP)
pada kondisi tertentu dapat mengendap dan
dengan kapasitas (55MW×2) telah dilakukan
mengganggu kinerja pembangkit8). Fasa uap dan
dengan pendanaan dari ADB.8) Di Tahun 1994,
air fluida panas bumi ini dipisahkan di separator
California
International(CEI)di
pada tekanan dan temperatur tinggi untuk
Amerika Serikat United State menandatangani
menghindari terjadi endapan. Fasa uap dialirkan
kontrak untuk pembangunan konstruksi PLTP
ke turbin untuk menggerakkan turbin kapasitas
Dieng kapasitas 150 MW hingga Tahun 2001,
60 MW sedangkan fasa air dialirkan ke kolam
dan Unit 1 (60MW) diselesaikan pada Tahun
penampungan dan dilakukan treatment sebelum
1998. Gambaran kondisi PLTP Dieng dapat
diinjeksikan kembali ke dalam reservoir.
Energy
dilihat pada Gambar-2. Latar Belakang Fasa air (brine) di Dieng sampai saat ini belum dimanfaatkan, hanya ditampung di kolam agar terjadi endapan silika akibat turunnya temperatur untuk kemudian diinjeksikan kembali melalui sumur injeksi setelah dicampurkan dengan asam sulfat (H2SO4). Berdasarkan data teknis, brine ini masih memiliki temperatur sekitar 175 – 179,9 oC dan tekanan keluar separator berkisar 10,2 – 10,8 Gambar-1. Peta Lokasi PLTP Dieng8)
bara dengan asumsi dryness : 30 - 40% maka fluida yang keluar sekitar 11,25 ton/jam air dan tekanan Indeks Saturasi Silika, Pssi (silica saturation index pressure) berbeda-beda untuk masing-masing sumur, yaitu 11 – 25 bara. Pssi adalah tekanan operasi minimal agar endapan silika tidak terbentuk. Ekstraksi panas dari air panas bumi bertemperatur tinggi biasanya terkendala dengan
Gambar-2. Kondisi PLTP Dieng8)
adanya endapan silika ketika temperatur air menurun.
Diterima : 1 November 2012, disetujui terbit : 17 Mei 2013 2
Menurunkan
atau
bahkan
Aspek Endapan (Scailing) Pada Rencana PLTP Siklus Binari Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 12 No. 1 Juni 2013 : 1 – 10Di Lapangan Panas Bumi Dieng, Jawa Tengah
menghilangkan
endapan
silika
dengan
Dua
macam
proses
yang
melibatkan
penanganan air yang tepat dapat meningkatkan
aqueous silica cenderung terjadi di silika
efisiensi penggunaan sumber daya panas bumi
amorphous larutan lewat jenuh (over-saturated
temperatur tinggi.
solution).
Temperatur fluida reservoar sumur
biasanya
untuk air mengendapkan silika amorphous
sumur.
mengalami polimerisasi dan membentuk koloid
Pendinginan selanjutnya bisa terjadi karena
yang dapat bertahan dalam larutan untuk waktu
tekanan
and
kecenderungan
langsung di permukaan. Kedua, silika cenderung
pada
160°
terdapat
250°C
tergantung
antara
di kepala
Pertama,
kepala
konduksi di permukaan, terutama jika air
yang
dilewatkan melalui heat exchangers.
kecenderungan kecil untuk mengendap dari
Mineral
silika
mempunyai
prograde
lama.
Silika
polymeric
mempunyai
larutan dibandingkan silika monomerik.
solubility dan selama pendinginan, biasanya antara 100° dan 200°C, kondisi jenuh dicapai berkenaan
dengan
Laju
Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui
berpotensi
seberapa besar potensi endapan (silika, kalsit dan
mengendap di fase ini jika air didinginkan di
anhidrit) yang terjadi jika brine dari sumur-
bawah titik jenuhnya.
sumur panas bumi Dieng dimanfaatkan untuk
pengendapannya
silika
amorphous.
Tujuan
cepat
dan
Untuk menghindari
terjadinya endapan silika amorphous, biasanya
PLTP siklus binari.
air panas bumi dibuang pada temperatur di atas temperatur jenuh silika amorphous, misal di injeksi
ke
pembuangan
dalam air
sumur seperti
injeksi. ini
Cara
Contoh brine (fluida air panas bumi) di
merupakan
ambil di silencer dan outlet separator pada Pad
pemanfaatan energi yang tidak efisien. Contoh pengalaman
Perhitungan potensi endapan silika, kalsit
menunjukkan bahwa ekstraksi panas secara
dan anhidrit dilakukan dengan metoda heat and
efisien
mass balance yang di flash pada tekanan 9,86
air
Nesjavellir,
sumur HCE-28 dan HCE-7.
Iceland,
dari
di
METODOLOGI
separasi
sangat
mungkin 4)
dilakukan tanpa menimbulkan endapan silika . Dengan menggunakan heat exchangers yang terdiri dari pipa-pipa berdiameter kecil dan
bar, 7 bar, 4 bar, 1,2 bar dan 1 bar. Teori Dasar Kinetika Polimerisasi Silika
dinding yang tipis, air separasi dapat didinginkan secara
cepat,
waktu
tinggalnya
sebentar,
pengalaman menunjukkan sehingga tidak cukup waktu untuk terjadinya endapan silika. Cara ekstraksi air buangan ini tidak memecahkan masalah pembuangan dengan injeksi.
Kinetika polimerisasi silika tergantung pada beberapa faktor seperti pH larutan, kekuatan ionik, dan temperatur (Chan, 1989; Weres et al., 1981; 1979)
Rothbaum 2,14,16,8)
and
Rohde,
1979;
Iler,
dan merupakan faktor-faktor yang
mengontrol laju pengendapan silika amorphous.
Diterima : 1 November 2012, disetujui terbit : 17 Mei 2013 3
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 12 No. 1 Juni 2013 : 1 – 10 Vol. 12 No. 1 Juni 2013 : 1 – 10
Menaikkan laju polimerisasi silika berdampak terhadap naiknya resiko terjadinya pengendapan. Konsentrasi silika di dalam sistem aquifer air panas bumi bertemperatur 200-350°C adalah sekitar 300-700 mg/kg SiO2 dan dikontrol oleh solubilitas kuarsa/quartz solubility (Fournier and Rowe, 1966; Mahon, 1966). Dalam air panas bumi, faktor-faktor yang menentukan
laju
polimerisasi
pengendapan
dapat
dikontrol
silika
dan
dengan
menambahkan larutan asam atau diencerkan dengan menambahkan air untuk mengatur nilai pH atau dengan menambahkan garam untuk mengurangi kekuatan ionik dan selanjutnya meningkatkan
laju
polimerisasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN Komposisi Kimia Brine PLTP Dieng
Perlakuan
seperti ini memerlukan biaya cukup tinggi. Jumlah air buangan dari PLTP Dieng adalah sekitar 8,7 ton/jam per MW listrik yang dihasilkan, dan oleh karena itu tidak ekonomis. Temperatur
Gambar-3. Pengaruh Temperatur pada Kinetika Polimerisasi Silika. Garis Titik-Titik menunjukkan Kelarutan Silika Amorf Pada 60oC dan 83oC [5]
dan kondisi terlalu jenuh
Berdasarkan pengamatan, pengukuran dan sampling brine baik di separator dan weirbox di Pad HCE-28 dan Pad HCE-7
diketahui bahwa masih terdapat energi panas yang dapat digunakan untuk menghasilkan listrik.
merupakan faktor yang sangat berpengaruh pada air panas bumi.
PLTP Dieng
Pada Pad HCE-28 dengan tekanan separator 9,86 bar, laju alir brine bertemperatur 150 – 170oC adalah 86 ton/jam dengan pH 6,2 (belum
Pengaruh Suhu Pada Proses Polimerisasi
ditambahkan asam sulfat).
Silika Laju polimerisasi silika dalam larutan yang mengandung sekitar 700 mg/kg silika unionized monomeric (sebagai SiO2) lebih cepat pada temperatur 60°C dari pada 83°C (gambar-3). Laju reaksi kimia umumnya meningkat dengan naiknya temperatur. Kondisi lewat jenuh (over-
Sedangkan dari Pad HCE-7 separator 7B pada tekanan 8,91 bar dialirkan brine sebesar 9,9 ton/jam dengan temperatur 150 – 170 oC dan pH 3,3 (sudah ditambahkan asam sulfat) dan brine dengan pH 5,5 dari separator 7C bertekanan 8,91 bar dialirkan sebesar 34,7 ton/jam dengan temperatur 150 – 170oC.
saturation) pada silika amorf lebih tinggi pada larutan bertemperatur 60°C, atau 440 mg/kg dibandingkan 403 mg/kg dalam larutan 83°C.
Rencana lokasi peletakan dan pengujian peralatan PLTP binari kapasitas 50 kW ini adalah di Pad sumur HCE-7 dengan memanfaatkan brine keluaran dari separator. Gambar–4 rencana titik inlet brine ke PLTP binari.
Diterima : 1 November 2012, disetujui terbit : 17 Mei 2013 4
AspekTerbarukan Endapan (Scailing) Pada Rencana PLTP Siklus Binari Ketenagalistrikan Dan Energi Di Lapangan Panas Bumi Dieng, Jawa Tengah Vol. 12 No. 1 Juni 2013 : 1 – 10
Tabel-1. Hasil Analisis Brine di AFT-28 dan Keluaran Separator Sumur HCE- 7, Dieng.
Gambar-4 Rencana Inlet Brine Untuk PLTP Siklus Binari Untuk menghindari terjadinya scaling/ endapan di sepanjang pipa injeksi atau turbin sebelum
diinjeksikan
kembali
ke
dalam
reservoir, pihak pengembang menambahkan asam sulfat ke dalam brine dan menampungnya terlebih dahulu ke dalam pond (kolam). Lihat Gambar – 5.
Sampel 7B dan 7C diambil di separator, tetapi sampel dari sumur HCE-28 diambil di weirbox. Untuk itu kondisi kimia fluida di reservoir dan setelah separator di sumur HCE-28 yang dihitung menggunakan heat dan mass balance. Gambar –5 Kolam penampungan brine
Temperatur reservoir sumur HCE-28 yang
Hasil analisis kimia brine dari sumur
dihitung menggunakan geotermometer silika
HCE-28, dan sumur HCE-7 PLTP Dieng dapat
menunjukkan nilai 270oC. Kondisi reservoir ini
dilihat pada Tabel -1. Semua unsur/senyawa
yang digunakan untuk menghitung kimia fluida
kecuali pH dalam satuan
reservoir, seperti terlihat pada Tabel-2.;
mg/L. Potensi
Derajat
terjadinya endapan dihitung pada kondisi setelah
keasaman
(pH)
dihitung
separator yang diflash pada 7, 4 dan 1,2 bar,
berdasarkan kesetimbangan kalsit (CaCO3) dan
yaitu di sumur HCE- 28, HCE-7B dan HCE-7C.
karbonat
(H2CO3),
serta
dikoreksi
dengan
pengukuran langsung di lapangan dan hasil analisis di laboratorium (250C).
Diterima : 1 November 2012, disetujui terbit : 17 Mei 2013
5
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 12 No. 1 Juni 2013 : 1 – 10 Vol. 12 No. 1 Juni 2013 : 1 – 10
Tabel-2. Perhitungan hasil analisa kimia air dari kondisi weirbox ke reservoir (270oC, 55,7 bar) dan separator (9,86 bar) di sumur HCE-28 (tanpa penambahan H2SO4)
maksimum 135 mg/kg air atau 12 kg/jam lihat tabel-6 dengan laju massa sebesar 28 ton/jam. Tabel-3. Hasil perhitungan kandungan SiO2 dan pH di sumur HCE-28 (tanpa penambahan H2SO4)
Tabel-4. Hasil perhitungan kandungan SiO2 dan pH di sumur HCE-7B
Potensi Terjadinya Endapan Silika (SiO2) Plotting kandungan SiO2 sebagai fungsi kelarutan terhadap pH dan temperatur dapat dilihat Gambar-6 hingga Gambar-10. Kandungan SiO2 dan pH pada kondisi separator dan kondisi di flash pada 7,4 dan 1,2 bar di sumur HCE- 28,
Tabel-5. Hasil perhitungan kandungan SiO2 dan pH di sumur HCE-7C
HCE-7B dan HCE-7C dapat dilihat pada Tabel-3 s/d 5. Semua unsur/senyawa kecuali pH
dalam satuan mg/L. Pemanfaatan fluida untuk sistem binari adalah fluida yang keluar dari separator di sumur HCE-28, HCE-7B dan HCE-7C yang ditreatment dengan asam sulfat dan dengan mempertahankan maka
temperatur
pemanfaatan
mengakibatkan
fluida
endapan
yang
tetap,
sumur
HCE-28
silika
sebesar
Pada
sumur
HCE-7B,
pemanfaatan
fluida dari 8,91 bar hingga 1,2 bar akan berpotensi terbentuk endapan silika sebesar 134,06 mg/kg air atau 1,3 kg/jam lihat Tabel-6,
Diterima : 1 November 2012, disetujui terbit : 17 Mei 2013 6
Aspek Endapan (Scailing) Pada Rencana PLTP Siklus Binari Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 12 No. 1 Juni 2013 : 1 – 10Di Lapangan Panas Bumi Dieng, Jawa Tengah
saat laju massa 9,9 ton/jam, dan merubah derajat keasaman fluida hingga pH 4,5 (lihat Tabel-4). Sumur HCE-7C mempunyai laju alir massa sebesar 34,7 ton/jam. Pemanfaatan fluida dari sumur ini dari tekanan 8,91 bar menuju 1,2 bar mengakibatkan endapan silika sebanyak 138,92 mg/kg air atau 4,9 kg/ton air jika fluida ditambahkan asam sulfat (lihat Tabel-6), dengan pH fluida berkisar antara 4,28 dan 4,38 (lihat Tabel-5). Sedangkan perbedaan SiO2 terhadap
Gambar-8. Plot kandungan SiO2 pada sumur HCE-7B dengan penambahan H2SO4
solubilitasnya lihat pada Tabel-6.
Gambar-9. Plot kandungan SiO2 pada sumur HCE-7C tanpa penambahan H2SO4.
Gambar-6. Plot kandungan SiO2 sumur HCE-28 tanpa penambahan H2SO4
Gambar-10. Plot kandungan SiO2 pada sumur HCE-7C dengan penambahan H2SO4
Gambar-7. Plot kandungan SiO2 sumur 7B tanpa penambahan H2SO4.
Diterima : 1 November 2012, disetujui terbit : 17 Mei 2013
7
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 12 No. 1 Juni 2013 : 1 – 10 Vol. 12 No. 1 Juni 2013 : 1 – 10
Tabel-6. Kandungan SiO2 di separator sumur HCE-28, HCE-7B dan HCE-7C, setelah treatment di 7, 4 dan 1,2 bar, serta kelebihan SiO2 dibanding solubilitas SiO2. (terutama sumur HCE-7B dan HCE-7C).
Endapan Kalsium Karbonat (CaCO3) Perhitungan
jumlah
kalsium
karbonat
(CaCO3) pada brine dilakukan untuk mengetahui potensi terhadap terjadinya endapan karbonat (CaCO3).
Hasil
dibandingkan
perhitungan
dengan
ini
akan
kelarutan/solubilitas
CaCO3. Tabel-7 merupakan hasil perhitungan dan kesebandingan CaCO3, menunjukkan bahwa kandungan CaCO3 di brine dari sumur HCE-28, HCE-7B dan HCE-7C setelah separator jauh di bawah temperatur saturasi CaCO3. Hal ini mengindikasikan, bahwa endapan kalsit (CaCO3) tidak akan terbentuk selama pemanfaatan fluida panas bumi dari separator ke tekanan 1, 2 bar. Tabel-7. Hasil Perhitungan Potensi Karbonat CaCO3.
Endapan
Endapan silika yang terjadi di pipa injeksi pada PLTP Dieng ditunjukkan pada Gambar-11 berikut;
Endapan Anhidrit (CaSO4) Gambar – 11. Endapan Silika (Silica Scaling) di Pipa Injeksi
Perhitungan potensi terjadinya endapan anhidrit (CaSO4) dilihat dari hasil perbandingan
Diterima : 1 November 2012, disetujui terbit : 17 Mei 2013 8
Aspek Endapan (Scailing) Pada Rencana PLTP Siklus Binari Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Di Lapangan Panas Bumi Dieng, Jawa Tengah Vol. 12 No. 1 Juni 2013 : 1 – 10
kandungan CaSO4 pada fluida panas bumi di
1. Membentuk endapan silika (SiO2) sebesar 140
separator sumur HCE-28, HCE-7B dan HCE-7C
mg/kg air dan endapan anhidrit (CaSO4)
dengan kelarutan CaSO4 pada temperatur dan
sebesar <50 mg/kg air.
tekanan tertentu.
2. Tidak
Tabel-8 menunjukkan hasil perhitungan tersebut
bahwa
endapan
anhidrit
(CaSO4)
mengakibatkan
endapan
kalsit
sulfat
akan
(CaCO3). 3.
Penambahan
asam
kemungkinan terbentuk di sumur HCE-7B dan
mengakibatkan potensi terbentuknya endapan
HCE-7C.
anhidrit
Penambahan
asam
sulfat
akan
(CaSO4)
semakin
tinggi.
Dengan
mengakibatkan potensi terbentuknya endapan
mengembalikan ke pH netral dapat mengurangi
anhidrit semakin tinggi. Dengan mengembalikan
terjadinya
ke pH netral dapat mengurangi terjadinya
menambahkan NaOH.
endapan
anhidrit
(CaSO4),
yaitu
endapan
CaSO4,
yaitu
dengan
dengan
menambahkan NaOH.
DAFTAR PUSTAKA [1]. Brown, K.L. and McDowell, G.D. (1983). pH
Tabel-8. Hasil Perhitungan Potensi Endapan Anhidrit (CaSO4)
control of silica scaling. Proc. Of 5th New Zealand Geothermal Workshop, pp 1157 – 162. [2]. Chan, S. H. (1989). A review on solubility and polymerization of silica. Geothermics, Vol. 18. pp. 49-56. [3]. Fleming, B.A. (1986). Kinetics of reaction between silicic acid and amorphous silica surfaces in NaCl solutions. J.Colloid and Interface Science, 110, pp 40 – 64. [4]. Geribaldi, F. (1980). The effect of some hydrodynamic deposition.,
parameters Diploma
on
silica
Project
80.11,
Geothermal Institute, University of Auckland. [5]. Ingvi Gunnarson, Stefan Arnorsson. Silica scaling: The main obstacle in efficient use of high-temperature geothermal fluids., Science Institute, University of Iceland, Dunhaga 3,
KESIMPULAN DAN SARAN Dengan penurunan tekanan hingga 1, 2 bar,
107 Reykjavik, Iceland. [6]. Kevin Brown . Thermodynamics and Kinetics
brine dari separator sumur HCE- 28, HCE-7B dan HCE-7C berpotensi untuk:
Diterima : 1 November 2012, disetujui terbit : 17 Mei 2013
of Silica Scaling (2011). GEOKEM, P.O. Box 30-125,
St
Martins,
Christchurch,
New
9
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 12 No. 1 Juni 2013 : 1 – 10 Vol. 12 No. 1 Juni 2013 : 1 – 10
Zealand. Proceeding International Workshop
[15]. White, F.M. (1979). “Fluid Mechanics”,
on Mineral Scaling, Manila, Philippines.,
McGraw Hill Book Co, New York.
[7]. Kevin Brown, Michael Dunstall.Silica Scaling
[16]. Weres, O.,Yee, A., and Tsao, L. (1981).
Under Controlled Hydrodymaic Conditions.
Kinetics of silica polymerization. J. Colloid
Proceeding
Interface Sci., Vol. 84, pp. 379-402.
World
Geothermal
Congress
2000, Kyushu – Tohoku, Japan, May 28 – June 10, 2000, Geothermal Institute, The University of Auckland, NZ, Private Bag 92019, Auckland, New Zealand. [8]. ller, R.K. (1979).The Chemistry of Silica. John Wiley and Sons, New York, NY.. [9]. Tohoku Electric Power Co., Inc., (2006) Preventions and Solutions for the Scale Problem at the Geothermal Power Plant and CDM Study in Indonesia., Engineering and Consulting Firms Association, Japan, Study Report, pp S-1. [10]. US
Geological
Survey.
Study
and
Interpretation of the Chemical Characteristics of Natural Water. Supply Paper 1473, US Government Printing Office, Washington, DC, 1970. [11]. Jenkins, D., Snoeyink, V.L (1988). Water Chemistry, John Wiley and Sons, New York, NY. [12]. Lerman, S.I., Scheerer, C.C
(1988).The
Chemical Behavior of Silica. ULTRAPURE WATER. [13]. Meyers, Peter (1999). Behavior of Silica in Ion
Exchange
and
Other
Systems.
International Water Conference, Pittsburgh, PA. [14]. Rothbaum, H. P. and Rohde, A. G. (1979). Kinetics
of
silica
polymerization
and
deposition from dilute solutions between 5 and 180°C. J. Colloid Interface Sci., Vol. 71, pp. 533-559.
Diterima : 1 November 2012, disetujui terbit : 17 Mei 2013 10