(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40)
こんじょう
Percakapan: まま:さすが、ママの子。いざとなると、 根 性 あるわっ。 あさり、ガンバレ! Terjemahan: Mama: Anak mama memang hebat. Walau dalam keadaan susah, tetap bersemangat. Berusaha Asari!
b. Analisis Penggunaan Katakana Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ. Kata ガン バレ
がんば
jika dituliskan dalam kanji menjadi 頑張 れ , yang mempunyai arti
“berusahalah!”. Kata ガンバレ yang dituliskan dengan katakana disini mengandung arti yang lebih kuat dari pada jika kata tersebut dituliskan dengan hiragana. Hal ini jika melihat pada konsep manga, maka fungsi katakana di sini bisa sebagai penggambaran perasaan dari gambar yang ada, agar perasaan yang ada pada gambar tersebut dapat lebih tersampaikan. Dengan kata lain fungsi katakana dalam kata ガン
48
バレ disini mengandung fungsi penekanan seperti yang dikemukakan oleh Mitamura (1988), dan juga fungsi sebagai penggambaran perasaan.
22.Buku ke-28, pada bagian judul cerita : 羽子板を作ろう halaman 147. a. Latar Belakang Situasi Situasi yang ada di bawah ini, terjadi karena sebelumnya Asari dan Tatami minta dibelikan hagoita (raket Jepang) yang seperti di rumah Ayako teman Tatami kepada Mama. Tetapi hagoita yang ada di rumah Ayako itu adalah hagoita yang besar sekali ukurannya, dan tentu saja mahal harganya. Mama pun tidak mau membelikannya. Asari dan Tatami menjadi kesal dan bermaksud membuat sendiri hagoita tersebut. Hal ini dapat dilihat dalam gambar berikut.
(Asari-chan buku no: 28, halaman 147)
Percakapan: あさり:くそ~ママのケチンボ。 じぶん
たたみ:しかたがない。自分たちで作ろう。 Terjemahan: Asari: Huuh, mama pelit. Tatami: Apa boleh buat. Ayo kita buat sendiri. 49
b. Analisis Penggunaan Katakana Penggunaan katakana yang ada pada situasi di atas, ada pada kata ケチンボ. けちんぼう
Yang jika dituliskan dalam hiragana atau kanji menjadi 吝 坊 Kata ケチンボ ini mempunyai arti orang yang pelit atau kikir. Dalam konteks kali ini kata-kata tersebut ditujukan untuk menyindir Mama yang tidak mau membelikan hagoita untuk mereka. Jadi dalam situasi ini fungsi katakana adalah sebagai penulisan ekspresi sindiran sesuai dengan konsep yang dikemukakan oleh Mitamura (1988).
23.Buku ke-26, pada bagian おまけ halaman 176. a. Latar Belakang Situasi Situasi di bawah ini terjadi pada saat Tatami dan temannya sedang bercakapcakap. Tiba-tiba temannya menanyakan sesuatu hal pada Tatami, dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
(Asari-chan buku no: 28, halaman: 176)
50
Percakapan: たたみの友達:ひとつきいていいか? たたみ:な...なんなりと。 たたみの友達:むかしキレイダーナの村人はみんな美しかった のだが。今はみんなおまえのようなのか? Terjemahan: Teman Tatami: Apakah boleh jika aku bertanya satu hal? Tatami : A… apa yang ingin kau tanyakan. Teman Tatami: Dulu penduduk desa Kireidaana semuanya cantikcantik. Tetapi apa sekarang semuanya seperti kamu?
b. Analisis Penggunaan Katakana Penggunaan katakana dalam situasi diatas tampak pada kata キレイダーナ. Kata キレイダーナ disini merupakan nama sebuah desa. Jadi キレイダーナ yang dimaksud, bukanlah kata yang mempunyai arti cantik, atau bersih. Karena hal ini lah kata キレイダーナ tersebut dituliskan dengan katakana. Jadi dalam konteks diatas, fungsi katakana yang ada adalah fungsi untuk menggambarkan maksud atau arti yang lain, seperti pada konsep yang dikemukakan oleh Ishida dalam Sudjianto & Dahidi (2004).
24.Buku ke-30, pada bagian judul cerita : ラブレター halaman 14. a. Latar Belakang Situasi Pada situasi ini, diceritakan mengenai seorang teman laki-laki yang sekelas dengan Asari menerima surat cinta. Tetapi di surat itu tidak dituliskan nama 51
pengirimnya. Teman Asari itu kemudian meminta kepada semua anak wanita di kelas untuk menulis sesuai dengan kata-kata yang tertulis dalam surat, untuk mengetahui siapa pengirim surat tersebut. Semua anak wanita dikelas dimintainya untuk mencoba menuliskan kata-kata dalam surat, kecuali Asari. Asari pun merasa tersinggung akan hal itu dan menjadi marah pada temannya itu. Kemarahan Asari terlihat dalam gambar berikut ini.
(Asari-chan buku no: 30, halaman 14)
Percakapan: あさり:な、な、ななに~~っコノヤロ。 わたしが男だとでもいうのか?しめ殺してやる~っ。 Terjemahan:Asari: A, a, aapaaa, kurang ajar. Apa aku mengatakan kalau aku ini laki-laki? Ku cekik kau sampai mati
52
b. Analisis Penggunaan Katakana Katakana dalam situasi di atas muncul pada kata コノヤロ . Kata コノヤロ disini, dalam konteks di atas fungsinya jelas sebagai umpatan Asari kepada temannya itu. Jadi penulisan katakana dalam konteks ini mempunyai fungsi sebagai penulisan ekspresi kasar atau vulgar. Hal ini sesuai dengan konsep fungsi katakana menurut Schonfeld (1999).
25.Buku ke-30, pada bagian judul cerita : くいしんぼうのカレンダー halaman 63. a. Latar Belakang Situasi Pada situasi di bawah ini diceritakan mengenai Asari dan Tatami yang sedang membicarakan tentang hari anak. Mereka berdua kemudian meminta kepada mama untuk memasakkan sesuatu pada hari anak itu. Asari dan Tatami yang sedang membicarakan tentang masakan untuk hari anak itu dapat dilihat dari gambar berikut ini.
(Asari-chan buku no: 30, halaman: 63)
53
Percakapan: たたみ:子どもの日のメニューは、カツオやタケノコの料 理。 Terjemahan: Tatami: Menu di hari anak adalah, masakan dengan bahan rebung dan ikan tongkol.
b. Analisis Penggunaan Katakana Pada situasi di atas, penulisan katakana ada pada kata カツオ dan タケノコ. かつお
Kata カツオ jika dituliskan dalam kanji menjadi 鰹 , dan kata タケノコ jika たけ
dituliskan dalam kanji menjadi 竹の子. Kata カツオ berarti ikan tongkol, sementara タケノコ adalah rebung (bambu muda). Keduanya adalah nama hewan dan nama tumbuhan. Karena itu fungsi katakana pada situasi diatas sesuai dengan konsep milik Mitamura (1988), yaitu fungsi katakana untuk menuliskan nama-nama hewan dan tumbuhan.
26.Buku ke-30, pada bagian judul cerita : 本物とニセモノ halaman 93. a. Latar Belakang Situasi Pada situasi berikut ini, diceritakan mengenai Asari dan Tatami yang membuat ulah sehingga mereka berdua memaksa Mama untuk membuatkan kue-kue untuk mereka. Pada akhirnya mama tersadar bahwa ia telah dibohongi oleh Asari dan Tatami. Tetapi itu sudah terlambat, Asari dan Tatami pun menikmati kue-kue mereka. Hal diatas dapat terlihat dalam gambar berikut ini.
54
(Asari-chan buku no: 30, halaman 93)
Percakapan: お母さん:な、なんかうまくのせられたような...。 たたみ:やったネ Terjemahan: Ibu: Se, sepertinya aku sudah dibohongi… Tatami: Berhasil.
b. Analisis Penggunaan Katakana Pada situasi di atas, penulisan katakana ada pada huruf ネ diakhir kata やったネ. Kata やったネ dalam konteks di atas, merupakan kata seruan. Sehingga fungsi katakana ネ disini, sesuai dengan konsep yang dikemukakan oleh Mitamura (1988) yaitu mengenai kata-kata seruan yang huruf-huruf terakhirnya ditulis dengan katakana. Dan jika ditanya mengapa huruf ネ pada akhir kata やったネ tersebut di
55
tuliskan dengan katakana, menurut pendapat saya hal ini adalah untuk memberikan kesan khusus atau kesan yang lebih kuat pada kata tersebut. Hal ini sesuai dengan konsep dari Ishida dalam Sudjianto & Dahidi (2004).
Demikianlah analisis saya pada bab 3 ini. Pada bab 3 ini saya tidak menguraikan semua kasus yang saya dapat dan telah saya analisis, hanya beberapa saja yang saya ambil dan saya uraikan sekedar untuk menunjukkan bagaimana cara saya menganalisis. Untuk lebih jelasnya lagi, dapat dilihat pada tabel 3.1 pada halaman lampiran.
56