©FKM-UNSIL 2011 ISBN 978-602-96943-1-4
PENERAPAN METODE FILTRASI DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN SISTEM DISTRIBUSI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL Arum Siwiendrayanti
1
1. Staf Pengajar Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, FIK, Universitas Negeri Semarang ABSTRAK Sebagian besar warga KecamatanLimbangan memperoleh air bersih dari mata air yang telah dilengkapi dengan sistem penyaluran oleh warga. Air dari mata air, apabila ditinjau dari debitnya, dapat dikatakan mencukupi. Namun kurang memadai apabila ditinjau dari parameter fisis khususnya aspek kekeruhan. Kondisi air yang keruh ini dikarenakan oleh adanya material tanah yang tersuspensi dalam air, kegiatan pembersihan bak penampung yang hanya dilakukan sekali dalam setahun, dan kondisi saluran air yang terbuka. Telah dilakukan percobaan dengan menerapkan metode filtrasi sederhana yang kemudian dapat mengurangi kekeruhan air yang berasal dari mata air tersebut. Hasil percobaan tersebut kemudian disosialisasikan kepada masyarakat Kecamatan Limbangan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat program IPTEKS. Bahan-bahan yang digunakan dalam penerapan IPTEKS ini adalah kuesioner pengetahuan-sikap serta media sosialisasi metode filtrasi yang berupa 2 unit peraga metode filtrasi dan materi paparan dalam bentuk power point yang ditampilkan dengan LCD. Metode-metode kegiatan yang digunakan adalah Metode Ceramah, Metode Demonstrasi, dan Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving). Simpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan kegiatan ini adalah para peserta kegiatan pengabdian mengalami peningkatan skor pengetahuan sebesar 47,25%, para peserta kegiatan menunjukkan sikap positif mengarah kepada kemandirian dalam menerapkan metode filtrasi dan sistem manajemen distribusi air bersih, dan pada saat pengoperasian unit peraga metode filtrasi, terjadi penurunan kekeruhan sampel air yang telah difiltrasi di rumah warga. Kata kunci: metode filtrasi, sistem distribusi, mata air ABSTRACT Most of the residents KecamatanLimbangan obtain clean water from springs that have been equipped with the distribution system by citizens. Water from the spring, when viewed from debitnya, it can be said enough. However inadequate when viewed from the aspect of physical parameters, particularly turbidity. This murky water conditions caused by the presence of soil material suspended in water, container vessel cleaning activity that is only done once a year, and the condition of open water channels. Experiments have been carried out by applying a simple filtration method which can reduce the turbidity of water from these springs. The experimental results are then disseminated to the public Limbangan District through community service activities of science and technology program. The materials used in the application of science and technology is knowledge-attitude questionnaire and socialization media filtration method aids in the form of 2 units of filtration methods and materials exposure in the form of power point which is displayed by LCD. The methods used are activities Lecture Method, Demonstration method, and Method of Problem Solving (Problem Solving). Conclusions that can be drawn from the implementation of these activities is the dedication of the participants in knowledge scores increased by 47.25%, the participants showed a positive attitude activities leading to independence in applying methods of filtration and water distribution management system, and at the time of the operation display unit method filtration, decrease the turbidity of water samples that have been filtered in the house residents. Key words: method of filtration, distribution systems, springs
PENDAHULUAN Air minum yang ideal seharusnya jernih, tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau, tidak mengandung kuman patogen dan bahan kimia yang membahayakan kesehatan manusia. Atas dasar pemikiran tersebut dibuat standar kualitas air minum yaitu suatu peraturan yang Prosiding Seminar Nasional “Peran Kesehatan Masyarakat dalam Pencapaian MDG’s di Indonesia” 12 April 2011
234
©FKM-UNSIL 2011 ISBN 978-602-96943-1-4
memberi petunjuk tentang konsentrasi berbagai parameter yang diperbolehkan ada dalam air minum. Standar semacam ini akan berlainan antara negara satu dengan negara lainnya, tergantung pada keadaan sosio-kultural termasuk kemajuan teknologinya. Negara berkembang seperti Indonesia perlu untuk mampu menerapkan cara-cara pengolahan maupun pengelolaan air yang relatif murah namun efektif (teknologi tepat guna), sehingga kualitas air yang dikonsumsi masyarakat dapat memenuhi standar yang ada. Umumnya, standar parameter kualitas air selalu dibagi dalam beberapa bagian, antara lain parameter fisis, parameter kimiawi, parameter biologis, dan parameter radiologis (Juli Soemirat Slamet, 2004). Salah satu aspek dari parameter fisis air adalah kekeruhan. Kekeruhan air disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi, baik yang bersifat organik maupun anorganik. Zat anorganik dapat berasal dari lapukan batuan dan logam, sedangkan zat organik dapat berasal dari lapukan tanaman dan hewan. Buangan industri juga dapat menjadi sumber kekeruhan. Zat organik dapat menjadi makanan bakteri sehingga mendukung perkembangbiakannya. Bakteri ini juga merupakan zat organik tersuspensi sehingga pertambahannya akan menambah pula kekeruhan air. Jika bakteri tersebut adalah bakteri patogen maka akan berbahaya bagi kesehatan manusia (Juli Soemirat Slamet, 2004). Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal terdiri atas 16 desa dan secara gografis terletak pada wilayah pegunungan dengan ketinggian sekitar 600 m dari permukaan laut. Sebagian besar warga Kecamatan Limbangan memperoleh air bersih dari mata air yang telah dilengkapi dengan sistem penyaluran oleh warga. Air dari mata air, apabila ditinjau dari debitnya dapat dikatakan mencukupi, namun kurang memadai apabila ditinjau dari parameter fisis khususnya aspek kekeruhan. Hasil survey kesehatan masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat(IKM) FIK UNNES dalam kegiatan PKL (Praktek Kerja Lapangan) di Desa Pakis Kecamatan Limbangan tahun 2007 menunjukkan bahwa 95% dari KK yang menjadi responden menggunakan air dalam kondisi keruh untuk keperluan sehari-hari. Hasil survey kesehatan masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa Jurusan IKM FIK UNNES dalam kegiatan PKL di Desa Pakis Kecamatan Limbangan tahun 2007 memberikan informasi bahwa kondisi air yang keruh ini dikarenakan oleh adanya material tanah yang tersuspensi dalam air, kegiatan pembersihan bak penampung yang hanya dilakukan sekali dalam setahun, dan kondisi saluran air yang terbuka. Kondisi ini juga terjadi pada desa-desa lain di Kecamatan Limbangan. Kelompok PKL mahasiswa IKM FIK UNNES di Desa Pakis tahun 2007 telah melakukan percobaan dengan menerapkan metode filtrasi sederhana yang kemudian dapat mengurangi kekeruhan air yang berasal dari mata air tersebut. Hasil percobaan tersebut perlu disosialisasikan ke desa-desa lain di Kecamatan Limbangan. Edukasi mengenai pemeliharaan sistem distribusi juga perlu dilakukan agar saluran distribusi terawat, bersih, berfungsi baik, dan tidak memperburuk kualitas air yang sampai ke rumah warga.
BAHAN DAN METODE Bahan-bahan yang digunakan dalam penerapan IPTEKS ini adalah sebagai berikut : a. Media sosialisasi metode filtrasi Prosiding Seminar Nasional “Peran Kesehatan Masyarakat dalam Pencapaian MDG’s di Indonesia” 12 April 2011
235
©FKM-UNSIL 2011 ISBN 978-602-96943-1-4
1). Materi paparan Dibuat dalam bentuk Power Point dan dipresentasikan menggunakan LCD. Memuat tentang materi standar kualitas air bersih, metode penjernihan air, metode filtrasi, sistem distribusi dan manajemen perawatan sistem distribusi. 2). Unit peraga filtrasi Berupa 2 buah unit prototipe untuk mendemonstrasikan cara pembuatan, cara pengoperasian, dan cara perawatan unit filtrasi. b. Kuesioner Berupa daftar pertanyaan untuk mengukur tingkat pengetahuan dan sikap antara sebelum dan sesudah dilakukannya kegiatan sosialisasi dan pelatihan. Dalam melaksanakan kegiatan penerapan IPTEKS ini digunakan metode-metode kegiatan sebagai berikut : a. Metode Ceramah Metode ceramah difasilitasi dengan alat bantu multimedia yaitu penggunaan gambar dan diagram yang digunakan untuk menyampaikan materi tentang tentang penerapan metode filtrasi dan manajemen pemeliharaan sistem distribusi untuk meningkatkan kualitas penyediaan air bersih b. Metode Demonstrasi Metode demontrasi digunakan untuk memperlihatkan dan memperagakan cara kerja dan cara pembuatan unit filterasi. c. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) Metode ini digunakan untuk menampung dan memecahkan permasalahan yang ada sekaitan dengan penyediaan air bersih. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan warga Kecamatan Limbangan tentang penerapan metode filtrasi dan manajemen pemeliharaan sistem distribusi untuk meningkatkan kualitas penyediaan air bersih Tujuan pertama dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pemecahan masalah (problem solving) warga tentang penerapan metode filtrasi dan manajemen pemeliharaan sistem distribusi untuk meningkatkan kualitas penyediaan air bersih. Untuk mencapai tujuan ini, diselenggarakan beberapa kali sosialisasi yang diadakan di ruang pertemuan Kantor Kepala Desa Jawisari yang dihadiiri perwakilan dari tiap desa di Kecamatan Limbangan. Dalam kegiatan sosialisasi ini digunakan metode ceramah dengan menampilkan gambar-gambar, pemberian leaflet, dan peragaan menggunakan unit peraga filtrasi (ukuran kecil). Dari 19 orang peserta yang hadir didapatkan untuk pengetahuan rata-rata nilai pre test sebesar 47,89 dan rata-rata nilai post test sebesar 70,53 (meningkat 47,25%). Saat dilakukan diskusi kelompok untuk pemecahan masalah, dari seluruh peserta yang terbagi Prosiding Seminar Nasional “Peran Kesehatan Masyarakat dalam Pencapaian MDG’s di Indonesia” 12 April 2011
236
©FKM-UNSIL 2011 ISBN 978-602-96943-1-4
dalam 5 kelompok didapatkan 2 kelompok yang pemecahan masalahnya kurang sempurna. 2. Pemberdayaan warga Kecamatan Limbangan agar dapat mengembangkan metode filtrasi dan manajemen pemeliharaan sistem distribusi untuk mempertahankan kualitas penyediaan air bersih Tujuan kedua dari kegiatan pengabdian ini adalah memberdayakan warga agar dapat mengembangkan metode filtrasi dan manajemen pemeliharaan sistem distribusi untuk mempertahankan kualitas penyediaan air bersih. Diharapkan setelah kegiatan pengabdian ini akan tercipta kemandirian warga Kecamatan Limbangan dalam mengembangkan metode filtrasi dan manajemen pemeliharaan sistem distribusi untuk mempertahankan kualitas penyediaan air bersih. Indikasi ke arah tersebut telah nampak dengan melihat telah terselenggaranya diskusi warga tentang identifikasi masalah dan perumusan solusi berkaitan dengan pemanfaatan penerapan metode filtrasi dan menajemen distribusi air. Diharapkan diskusi tersebut dapat berlanjut hingga ke tahap penyelesaian masalah secara mandiri oleh warga. 3. Pengurangan kekeruhan air mata air yang digunakan oleh warga Kecamatan Limbangan Tujuan ketiga dari kegiatan pengabdian ini adalah mengurangi kekeruhan air yang biasa digunakan oleh warga. Metode filtrasi diterapkan pada air yang tiba di rumah warga. Penurunan kekeruhan antara sebelum dan sesudah perlakuan dapat dilihat pada gambar foto berikut :
Sebelum
Sesudah
B. PEMBAHASAN 1. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan warga Kecamatan Limbangan tentang penerapan metode filtrasi dan manajemen pemeliharaan sistem distribusi untuk meningkatkan kualitas penyediaan air bersih Nilai rata-rata nilai pre test pengetahuan dari peserta kegiatan sebesar 47,89 menunjukkan
tingkat pengetahuan peserta kegiatan ”sedang” terhadap penerapan
Prosiding Seminar Nasional “Peran Kesehatan Masyarakat dalam Pencapaian MDG’s di Indonesia” 12 April 2011
237
©FKM-UNSIL 2011 ISBN 978-602-96943-1-4
metode filtrasi dan manajemen pemeliharaan sistem distribusi untuk meningkatkan kualitas penyediaan air bersih. Setelah mengikuti kegiatan sosialisasi dan demonstrasi dalam hal penerapan metode filtrasi dan manajemen pemeliharaan sistem distribusi dengan menggunakan metode ceramah, demonstrasi dan pemecahan masalah, ternyata tingkat pengetahuan peserta menjadi meningkat. Hal ini ditunjukan dengan nilai rata-rata setelah dilakukan post test adalah 70,53 (ada peningkatan sebesar 47,25%). Kegiatan sosialisasi dan demonstrasi melalui metode ceramah dan diskusi dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam pemecahan masalah
terkait. Hal ini ditunjukkan dari 5 kelompok diskusi yang dibentuk untuk memecahkan masalah selama kegiatan, 3 kelompok dapat menyelesaikan masalah dengan baik dan 2 kelompok kurang sempurna. Berdasarkan diskusi saat kegiatan berlangsung, para peserta banyak yang menanyakan tentang sejauh mana metode filtrasi dapat mengatasi kekeruhan air dan bagaimanakah
cara
membuat
serta
mengoperasikannya.
Mereka
juga
banyak
menanyakan tentang manajemen distribusi air yang baik dan bagaimana penerapannya di daerah mereka. Pada umumnya, para peserta kegiatan sangat antusias. Mereka memang telah menyadari tentang pentingnya air bersih. Sebetulnya mereka juga telah menerapkan metode filtrasi yang dipasang di dekat mata air. Namun karena manajemen dan pemeliharaan yang kurang terperhatikan maka air yang sampai ke rumah mereka tetap keruh. 2. Pemberdayaan warga Kecamatan Limbangan agar dapat mengembangkan metode filtrasi dan manajemen pemeliharaan sistem distribusi untuk mempertahankan kualitas penyediaan air bersih Warga sebenarnya telah memiliki kesadaran tentang pentingnya suplai air bersih. Warga telah membuat bangunan filter sederhana di dekat sumber mata air. Namun bangunan filter sederhana ini masih mengabaikan beberapa hal teknis yang penting seperti misalkan bangunan filter sederhana tersebut dalam kondisi terbuka dan hanya ditutup dengan daun kelapa kering saja. Selain itu bangunan filter sederhana tersebut kurang mendapat perawatan. Media filter tidak pernah dibersihkan maupun diganti dan pipa penyalur ditumbuhi ganggang. Hal-hal tersebut mengakibatkan air yang tiba di rumah warga dalam kondisi keruh. Pemberdayaan yang diharapkan dapat dicapai dalam kegiatan pengabdian ini berkaitan dengan 2 hal, yaitu : - Warga dapat secara swadaya membuat, mengoperasikan dan merawat bangunan filter sederhana yang diterapkan di masing-masing rumah untuk mengatasi kekeruhan pada air yang tiba di rumah warga. - Warga secara swadaya dapat melakukan perbaikan pada sistem filtrasi yang sebelumnya telah mereka terapkan dan secara swadaya pula menerapkan kegiatan perawatan dan pemantauan secara rutin.
Prosiding Seminar Nasional “Peran Kesehatan Masyarakat dalam Pencapaian MDG’s di Indonesia” 12 April 2011
238
©FKM-UNSIL 2011 ISBN 978-602-96943-1-4
3. Pengurangan kekeruhan air mata air yang digunakan oleh warga Kecamatan Limbangan Metode filtrasi sederhana terbukti berhasil menurunkan kekeruhan air yang tiba di rumah warga. Media yang digunakan pada filter yang digunakan adalah kerikil, pasir, dan ijuk. Media-media tersebut mudah didapat dan harga terjangkau. Media filter yang sederhana tersebut cukup memadai dalam menurunkan kekeruhan air yang tiba di rumah warga karena tingkat kekeruhan tidak terlalu tinggi dan jenis partikel penyebab kekeruhan hanya berupa partikel tanah dan tidak ada pencemar kimia. SIMPULAN 1. Para peserta kegiatan pengabdian mengalami peningkatan skor pengetahuan sebesar 47,25%. 2. Para peserta kegiatan menunjukkan sikap positif mengarah kepada kemandirian dalam menerapkan metode filtrasi dan sistem manajemen distribusi air bersih. 3. Pada saat pengoperasian unit peraga metode filtrasi, terjadi penurunan kekeruhan sampel air yang telah terdistribusi ke rumah warga. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada : 1. Departemen Pendidikan Nasional selaku pemberi dana kegiatan pengabdian IPTEKS ini dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penugasan Pengabdian Kepada Masyarakat Nomor: 019/SP2H/PPM/DP2MIV/2009 2. Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Semarang 3. Aparat Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal 4. Aparat Desa Jawisari, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal 4. Warga Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal 5. Segenap tim pelaksana kegiatan pengabdian IPTEKS ini. DAFTAR PUSTAKA I Wayan Sudiarsa. 2004. Air untuk Masa Depan. Jakarta : PT Rineka Cipta Juli Soemirat Slamet. 2000. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press Nurkholifah, dkk. 2007. “Filterisasi sebagai Metode Penjernihan Air di Dukuh senet dan Krajan Pakis Desa Pakis Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal Tahun 2007”. Laporan PKL. Semarang : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat FIK UNNES Semarang Setijo Pitojo dan Eling Purwantoyo. 2003. Deteksi Pencemar Air Minum. Semarang : Aneka Ilmu Sugiharto. 1987. Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah. Jakarta : Universitas Indonesia (UI-Press)
Prosiding Seminar Nasional “Peran Kesehatan Masyarakat dalam Pencapaian MDG’s di Indonesia” 12 April 2011
239