ARTIKEL PENELITIAN
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK SISWA KELAS V MELALUI METODE SUGESTOPEDIA DI SDN 47 PANGIAN KECAMATAN LINTAU BUO KABUPATEN TANAH DATAR
Oleh: ERA EKA YANTI NPM:1110013411385
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2015
HALAMAN PERSETUJUAN
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK SISWA KELAS V MELALUI METODE SUGESTOPEDIA DI SDN 47 PANGIAN KECAMATAN LINTAU BUO KABUPATEN TANAH DATAR
Disusun Oleh: ERA EKA YANTI NPM:1110013411385
Telah Disetujui Oleh Dosen Pembimbing Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sebagai Syarat Mengeluarkan Nilai Tugas Akhir Skripsi
Padang, Juni 2015 Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Yetty Morelent, M.Hum.
Dra. Gusnetti, M.Pd.
1
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK SISWA KELAS V MELALUI METODE SUGESTOPEDIA DI SDN 47 PANGIAN KECAMATAN LINTAU BUO KABUPATEN TANAH DATAR 1
Era Eka Yanti¹, Yetty Morelent2, Gusnetti² Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2 Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Email
[email protected] Abstract
The purpose of this study to describe the increase listening skills in terms of the ability of students to name characters, the ability of students to comment on the nature of character and the ability of the students retell stories on speak and skills of students in answering the questions. The theory used by listening Suggestopedia method popularized by Lozanov. This type of research is classroom action research (PTK). The object of this study is the fifth grade students of SDN 47 Pangian District of Lintau Buo Tanah Datar. The instrument used in this study was the observation sheets, assessment sheets listening skills, and learning about the test results. Results of the research that has been done can be seen that the average ability of students to name a character in a story that dilisankan in the first cycle is 70.83. increased in the second cycle the average value was 89.58. The ability of students in commenting on the nature of the average value figures in the first cycle was 67.71 increased in the second cycle with the average value is 81.25, while the ability of the students retell the average value in the first cycle was 62.50 increased in the second cycle with an average value of 73.96 and the skills of students in answering questions with the average value of the first cycle was 62.50 increased in the second cycle the average value was 75.50. It can be concluded that listening skills and student learning outcomes by using suggestopedic increased. Key words : Listening, sugestopediadi method yang
A. PENDAHULUAN Keterampilan menyimak merupakan
diungkapkan
lambang-lambang
pembicara bunyi.
melalui Dalam
keterampilan berbahasa awal bagi seseorang
keterampilan ini yang paling ber-fungsi
untuk
adalah indera pendengaran dan konsentrasi.
mengembangkan
kemampuan
berbicara, membaca dan menulis. Menurut
Tarigan (2008:30) mengutip dari
Tarigan (2008:2) keterampilan berbahasa
Russel dan Anderson menyatakan bahwa
mencakup empat segi, yaitu menyimak,
menyimak bermakna mendengarkan dengan
berbicara, membaca dan menulis. Menyimak
penuh pemahaman dan perhatian serta
adalah keterampilan memahami pesan-pesan
apresiasi. 1
Menyimak
membutuhkan
konsentrasi karena pada aktivitas menyimak
kita senang dan menikmati belajar, kita akan
ini terjadi proses berfikir untuk memahami
belajar lebih baik.
materi yang sedang didengar. Konsentrasi ini
Berdasarkan pengalaman peneliti
dibutuhkan untuk mempermudah proses
selama mengajar di kelas V SDN 47 Pangian
berpikir sehingga yang didengar atau disimak
Kecamatan Lintau Buo Kabupaten Tanah
dapat diungkapkan secara lisan maupun
Datar, nilai keterampilan menyimak siswa
tulisan. Oleh sebab itu, aktivitas menyimak
pada pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu
lebih komplit daripada kegiatan berbahasa
kurang
lain yaitu berbicara, membaca dan menulis.
Ketuntasan Minimal (KKM) yang dicapai 70.
dari
75%
sedangkan
Kriteria
Sehubungan dengan itu menurut
Hal ini terlihat pada rata-rata harian siswa
Ardhana (2008:1) bahwa dalam komunikasi
hanya mencapai 60, sementara jumlah siswa
sehari-hari kegiatan menyimak mencapai
kelas V SDN 47 Pangian Kecamatan Lintau
50%, berbicara 25%, membaca 15% dan
Buo Kabupaten Tanah Datar adalah 16 orang
menulis 10%. Bahkan bila dihitung secara
yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 5
cermat,
kehidupan
siswa perempuan. Berarti, hanya 7 orang
manusia ini kesempatan untuk menjadi
siswa yang tuntas pada materi pelajaran
penyimak lebih besar daripada pembicara.
menyimak sedangkan 9 orang lagi belum
kemungkinan
Tarigan pendapat
dalam
(1989:390)
Lazonav
mengutip
menyatakan
tuntas. Artinya persentase ketuntasan belajar
bahwa
untuk menyimak siswa baru mencapai 44%.
metode sugestopedia yang didasarkan pada
Berdasarkan permasalahan tersebut
berbagai disiplin seperti yoga, musik klasik,
diatas, penulis tertarik melakukan penelitian
parapsikologi, dan terapi otogenik menurut
tindakan
dugaan
kemampuan
dapat
pembelajaran
meningkatkan
percepatan
5 sampai 50 kali dari yang
kelas
untuk
menyimak
meningkatkan siswa
kelas
V
melalui metode Sugestopedia SD Negeri 47
biasa. Metode sugestopedia ini memberi
Pangian Kecamatan Lintau Buo.
penekanan pada emosi siswa, dan berkaitan
B. KERANGKA TEORITIS
dengan upaya guru mempengaruhi minat dan
1. Pengertian dan Peran Guru
perhatian siswa terhadap materi yang sedang
Menurut Kunandar (2008:48) ditangan
disampaikannya, agar pembelajaran dapat
gurulah hasil pembelajaran yang merupakan
diterima secara alami. Ciri belajar dengan
salah satu indikator mutu pendidikan lebih
metode
banyak ditentukan, yakni pembelajaran yang
sugestopedia
mengutamakan
perasaan gembira dan menyenangkan. Ketika
baik
2
sekaligus
bernilai
sebagai
pemberdayaan kemampuan (ability) dan kesanggupan
(capability)
peserta
Keterampilan menyimak merupakan
didik.
keterampilan berbahasa awal bagi seseorang
Tanpa guru yang dapat dijadikan andalannya,
untuk
mustahil suatu sistem pendidikan dapat
menulis.
mencapai
Indonesia (2001:1066) dinyatakan bahwa
hasil
sebagaimana
yang
dapat
berbicara,
Pada
Kamus
merupakan
membaca Besar
Bahasa
diharapkan. Maka prasyarat utama yang
menyimak
harus dipenuhi bagi berlangsungnya proses
mendengarkan (memperhatikan) baik-baik
belajar mengajar yang menjamin optimalisasi
apa yang diucapkan atau dibaca orang.
hasil pembelajaran adalah tersedianya guru
Menurut
dengan kualifikasi dan kompetensi yang
berbahasa mencakup empat segi, yaitu
mampu memenuhi tuntutan tugasnya..
menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
Tarigan
suatu
dan
(2008:2)
kegiatan
keterampilan
Dalam Undang-Undang Pendidikan
Penguasaan keterampilan menyimak akan
Nasional No 20 tahun 2003 bab XI pasal 39
berpengaruh pada keterampilan berbahasa
ayat
lain. Menurut fitrahnya manusia hidup saling
2,
tentang
pendidik
dan
tenaga
kependidikan dinyatakan bahwa pendidik
berkomunikasi
merupakan tenaga profesional yang bertugas
Tarigan
merencanakan
melaksanakan
menyimak bermakna mendengarkan dengan
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
penuh pemahaman dan perhatian serta
melakukan bimbingan dan pelatihan, serta
apresiasi. Hal tersebut juga diungkapkan
melakukan penelitian dan pengabdian kepada
Tarigan (2008:31) menyimak ialah suatu
masyarakat, terutama bagi pendidik pada
proses kegiatan
perguruan tinggi.
lambang lisan dengan penuh perhatian,
Berdasarkan
dan
(2008:30)
kelompoknya.
menyatakan
bahwa
mendengarkan lambang-
undang-
pemahaman, apresiasi serta interprestasi
undang pendidikan nomor 20 tahun 2003 bab
untuk memperoleh informasi, menangkap isi
XI pasal 39 ayat 2, maka dapat dinyatakan
atau
bahwa guru memiliki tanggung jawab yang
komunikasi yang telah disampaikan sang
besar terhadap pekerjaannya. Selain pengajar
pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
guru juga bertugas sebagai pendidik yang
b. Langkah Kegiatan Menyimak
memberikan
penjelasan
dengan
pengaruh
terhadap
pesan,
serta
memahami
makna
Wassid dan Sunendar (2011:227)
pembentukan kepribadian siswa.
menjelaskan bahwa terdapat delapan proses
2. Keterampilan Menyimak
kegiatan menyimak, yakni :
a. Pengertian Keterampilan Menyimak
3
1. Pendengar memproses raw speech dan
8. Pendengar
menghapus
bentuk
pesan-
menyimpan image darinya dalam memori.
pesan yang telah ia terima. Pada dasar-
Image ini berisi frase, klausa, tanda-tanda
nya, 99% kata-kata dan frase, serta
baca, intonasi, dan pola-pola tekanan kata
kalimat yang diterima akan menghilang
dari suatu rangkaian pembicaraan yang ia
dan terlupakan.
dengar.
c. Faktor yang Mempengaruhi Menyimak
2. Pendengar menentukan tipe dalam setiap peristiwa
pembicaraan
yang
Tarigan
sedang
(2008:106)
faktor-faktor yang mempengaruhi menyimak,
diproses. Pendengar sebagai contoh harus
sebagai berikut.
melakukan kembali apakah pembicaraan
1. Faktor Fisik
tadi berbentuk dialog, pidato, siaran radio, dan
lain-lain
dan
kemudian
Kondisi
ia
merupakan
meginterpretasikan pesan yag ia terima
menentukan
3. Pendengar mencari maksud dan tujuan pembicara
fisik
seseorang
faktor
penting
keefektifan
mempertimbangkan
suatu
bentuk dan jenis pembicaraan, konteks,
menentukan
bagi
dan isi.
antaranya
kesehatan,
me-recall
latar
penyimak yang
serta
turut
kualitas
keaktifannya dalam menyimak. Faktor fisik merupakan
4. Pendengar
dengan
mengemukakan
belakang
modal setiap
yang
turut
penyimak
di
kesejahteraan,
lingkungan.
informasi ( melalui skema yang ia miliki
2. Faktor Psikologis
)sesuai dengan kontes subjek masalah
Faktor psikologis yang melibatkan sikap-
yang ada. Pengalaman dan pengetahuan
sikap dan sifat-sifat pribadi dalam menyimak
akan
mempengaruhi seseorang.
digunakan
hubungan-hubungan memberikan
dalam
membentuk
kognitif
interpretasi
yang
untuk
3. Faktor Pengalaman
tepat
Pengalaman
terhadap pesan yang disampaikan
sangat
pandangannya terhadap sesuatu. arti
yang
3. Metode
dimaksud 7. Pendengar
yang
dapat mengembangkan cara berfikirnya atau
yang dia dengar menentukan
guru
berharga. Melalui pengalaman seseorang
5. Pendengar mencari arti literal dari pesan
6. Pendengar
adalah
Pembelajaran
Bahasa
Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempertimbangkan
apakah
Wassid
dan
Sunendar
(2011:56)
informasi yang ia terima harus disimpan
menjelaskan metode adalah cara kerja yang
dalam memorinya atau ditunda
bersistem untuk memudahkan pelaksanaan
4
suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang
Metode ini memberi penekanan pada emosi
ditentukan.
siswa, dan berkaitan dengan upaya guru
Menurut Wassid dan Sunendar (2011:56)
mempengaruhi minat dan perhatian siswa
ada beberapa metode pembelajaran Bahasa
terhadap materi yang disampaikannya, agar
Indonesia di SD yaitu:
pembelajaran dapat diterima secara alami.
1. Metode Terjemahan Tatabahasa
4.
Adalah suatu metode pembelajaran bahasa
Metode Sugestopedia
a. Pengertian Sugestopedia
yang membantu pembelajar untuk lebih
Dalam KBBI
(2001:1097) sugesti
memahami bahasa yang dipelajarinya dengan
adalah pendapat yang dikemukakan (untuk
cara menganalisis tatabahasa dan terjemahan
dipertimbangkan) saran, anjuran, pengaruh
bahasa yang menjadi sasarannya.
yang dapat menggerakkan hati orang.
2. Metode Membaca Metode
ini
DePorter
bertujuan
agar
dan
Hernacki
(2011:72)
siswa
menyatakan bahwa relaksasi yang diiringi
mempunyai kemampuan memahami teks
musik membuat pikiran selalu siap dan
bacaan yang diperlukan dalam belajar.
mampu
3. Metode Audio Lingual,
digunakan menurut penemuan Dr. Lozanov
Metode yang mengutamakan pengulangan
paling membantu adalah barok seperti bach,
yang difokuskan pada lafal kata, dan
handel,
pelatihan pola-pola kalimat, berulang-ulang
merupakan jenis musik klasik.
secara intensif.
berkonsentrasi.
phachelbel,
Hastomi
4. Metode Langsung
dan
Musik
dan
yang
vivaldi
Sumaryati
ini
(2012:82)
menyatakan perlu diciptakan suasana belajar
Adalah belajar langsung menggunakan
yang
menyenangkan
sedikitpun
5. Metode Konstektual,
dicapai. Satu cara yang bisa dilakukan adalah
konsepsi
pembelajaran
yang
belajar
mengurangi
bahasa, secara intensif dalam komu-nikasi.
Adalah
tujuan
tanpa
yang
hendak
menggunakan musik. Musik bisa digunakan
membantu pengajaran menghubungkan mata
untuk
pelajaran dengan situasi dunia nyata serta
belajar
pembelajaran yang memotivasi peserta didik
keuntungan belajar diiringi dengan musik
agar
diantaranya:
menghubungkan
pengetahuan
dan
membantu yang
menciptakan
menyenangkan.
terapannya dengan kehidupan sehari-hari
- Meningkatkan konsentrasi
sebagai anggota keluarga dan masyarakat
- Meningkatkan daya ingat
6. Metode Sugestopedia.
5
suasana Beberapa
- Mampu menciptakan suasana tenang
diterima secara alami. Tarigan (1989:394)
dan rileks sehingga membuat belajar
menyatakan bahwa ciri sugestopedia yang
lebih efektif.
menonjol dan mencolok adalah sentralitas
- Merangsang daya kreativitas anak. Hastomi
dan
Sumaryati
atau pemusatan musik dan ritme musik bagi
(2012:87)
pembelajaran.
menyatakan bahwa musik bisa dimanfaatkan
Tarigan (1989 :394) menyatakan bahwa
dalam proses belajar mengajar di dalam
sugestopedia dikembangkan untuk menolong
kelas. Metode pembelajaran sugestopedia,
para siswa melenyapkan perasaan bahwa
memanfaatkan
pengiring
mereka tidak dapat berhasil dan dengan
proses belajar. Musik yang tepat dapat
demikian membantu mereka menanggulangi
menimbulkan sugesti positif pada anak-anak.
aneka rintangan, berbagai hambatan bagi
Musik yang mengandung unsur nyaman akan
pembelajan.
memberi sugesti serupa pula pada anak-anak.
c. Prinsip Pengajaran Sugestopedia
musik
sebagai
Artinya proses belajar pada anak-anak lebih banyak
terjadi
tanpa
kesadaran
Tarigan (1989:392) menyatakan bahwa
bahwa
ciri-ciri yang paling mendasar dalam metode
mereka sedang belajar.
sugestopedia ini adalah :
b. Sejarah Perkembangan Sugestopedia
1. Dekorasi kelas merupakan susunan
Tarigan (1989:391) menyatakan metode sugestopedia
berasal
dari
tata
Bulgaria
ruang
yang
memungkinkan
sangat terciptanya
dikembangkan oleh Dr. George Lozanov
kenyamanan dalam kelas, seperti
seorang pendidik psikolterapis, dan ahli
adanya fentilasi udara yang cukup,
fisika. Bermula ketika Lozanov menganalisis
penerangan
pasien-pasien
kebersihan, dan keasrian kelas.
kejiwaan
dengan
musik
yang
baroque yang menenangkan dan memberi
2. Perabot/mebel
mereka sugesti positif mengenai kesembuhan
3. Susunan/pengaturan
memadai,
kelas
mereka. Lozanov merasa bahwa metode ini
dimaksudkan
pengaturan
juga dapat diterapkan pada pendidikan.
tempat duduk atau kursi siswa.
Metode sugestopedia ini memberi penekanan
4. Penggunaan
pada emosi siswa, dan berkaitan dengan
peralatan
upaya
pembelajaran seperti tape recorder,
guru
mempengaruhi
minat
dan
perhatian siswa terhadap materi yang sedang
kaset,
disampaikannya, agar pembelajaran dapat
6
musik
susunan
yang
atau
maksudnya
digunakan
peralatan
dalam
yang
menghasilkan musik klasik dalam
langkah sebagai berikut:
prosesnya.
1. Kelas terdapat banyak poster, di antara
5. Perilaku guru yang otoritatif Tarigan
(1989:403)
poster-poster di kelas, terdapat beberapa
menyatakan
yang berisi informasi gramatikal
bahwa jenis kegiatan yang lebih asli dalam
2. Guru berbicara menentramkan hati siswa
sugestopedia
kegiatan-kegiatan
3. Guru mengatakan kepada siswa bahwa
menyimak yang berkaitan dengan teks dan
belajar itu mudah dan men-ggembirakan.
kosakata teks setiap unit. Berdasarkan teori
4. Guru mengatakan agar siswa menjawab
tersebut,
adalah
metode
menggabungkan
sugestopedia
antara
ini
kesadaran
pertanyaan-pertanyaan yang di-berikan.
dan
5. Guru membacakan cerita dengan iringan
konsentrasi dengan menggunakan musik
musik
klasik untuk mencapai kesuksesan siswa
suaranya dengan volume dan intonasi
dalam
musik.
pembelajaran.
mencakup
suasana
Ciri
metode
sugestif
di
ini
tempat
6. Guru
klasik.
Dia
membacakan
menyelaraskan
naskah
buat
penerapannya. Cahaya yang lemah lembut,
keduakalinya, sebaiknya para siswa me-
musik yang sayup-sayup, dekorasi ruangan
mejamkan matanya.
yang
ceria,
tempat
duduk
yang
7. Guru
menyuruh
siswa
untuk
menyenangkan, dan teknik dramatis yang
menganggap diri mereka sebagai tokoh
dipergunakan guru dalam pembelajaran.
utama sambil mengulang cerita yang
Kelas nyaman ini bertujuan membuat para
telah dilisankan di depan kelas.
siswa santai, memungkinkan siswa membuka
8. Guru membimbing kelas dalam berbagai
hati untuk belajar dalam model tidak
aktivitas yang berkaitan dengan cerita
menekan atau membebani. Suasana belajar
yang telah dilisankan guru, misalnya
yang menyenangkan dan berbeda dengan
tanya jawab, dan tes.
suasana metode pembelajaran yang lain akan
9. Guru
menutup
pelajaran
dengan
membuat kesan dan pengaruh yang berbeda.
memberikan sugesti pada siswa bahwa
d. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode
kegiatan belajar adalah kegiatan yang
Sugestopedia
sangat menyenangkan.
Tarigan (1989:425) menyatakan bahwa
Keberhasilan terletak
efektif,
Maksudnya dengan latar musik klasik akan
pelaksanaannya
perlu
memperhatikan langkah-
peranan
sugestopedia
agar penggunaan metode sugestopedia dapat maka
pada
metode
musik
klasik.
membantu membujuk serta menimbulkan
7
suatu sikap santai, sehingga mengurangi
Minimal (KKM) bahasa Indonesia, yaitu 70.
kegelisahan atau ketegangan dan kosentrasi
Sehingga
baru semakin meningkat.
keterampilan menyimak siswa meningkat
Jadi, pelaksanaan metode sugestopedia harus
memperhatikan
menjadi
langkah-langkah
itu
terlihat
setelah
75%,
keberhasilan
yang
dibatasi
pada
kemampuan siswa dalam menjawab soal.
pembelajaran agar manfaat dari metode sugestopedia
indikator
Instrumen
siswa
yang
mengumpulkan
digunakan
untuk
adalah
lembar
data
mengikuti kelas sugestopedia.
observasi, lembar penilaian, dan soal tes hasil
C. METODE PENELITIAN
belajar. Instrumen yang digunakan dapat
Jenis penelitian ini merupakan Penelitian
dijelaskan sebagai berikut :
Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara
1.
Lembar Observasi
kolaborasi antara guru kelas V SDN 47
Lembar observasi yang disiapkan adalah
Pangian sebagai peneliti dan teman sejawat.
lembar observasi aktivitas guru yang
Kunandar (2008:44) menyatakan bahwa
berisikan kegiatan guru dari awal sampai
penelitian tindakan merupakan penerapan
akhir
penemuan fakta pada pemecahan masalah
sugestopedia.
dalam situasi sosial dengan pandangan untuk
metode
Keterampilan
Lembar
penilaian
keterampilan
kolaborasi dan kerjasama para peneliti,
menyimak
ini
praktisi dan orang awam.
menyimak
dilakukan
kualitas
didalamnya,
Arikunto,dkk
tindakan
yang
Menyimak
yang melibatkan
(2012:16)
menyatakan
bahwa penelitian tindakan kelas
Lembar
sesuaia
Penilaian
meningkatkan
2.
pembelajaran
berisikan
yang
indikator
diamati
yaitu
kemampuan siswa menyebutkan nama
yang
tokoh, kemampuan siswa mengomentari
dilakukan terdiri dari empat komponen yaitu:
watak tokoh dan keterampilan siswa
perencanaan, pelaksanaan pengamatan, dan
dalam
refleksi.
rakyat.
Penelitian
tindakan
kelas
ini
akan
3.
menceritakan
kembali
cerita
Soal Tes Hasil Belajar
dilakukan dalam 2 siklus, dimana satu
Berisi tentang butir-butir soal sesuai
siklusnya terdiri dari 2 kali pertemuan.
dengan cerita rakyat yang dibacakan,
Indikator
keberhasilan
keterampilan
menyimak
dalam
proses
Hal ini bisa membuktikan seberapa
diukur
dengan
tingkat keberhasilan menyimak dari
menggunakan persentase Kriteria Ketuntasan
siswa tersebut.
8
D. PROSEDUR PENELITIAN Arikunto,dkk
(2012:16)
E. HASIL
menyatakan
bahwa penelitian tindakan kelas
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
yang
1.
dilakukan terdiri dari empat komponen yaitu:
Deskripsi
Kegiatan
Pembelajaran
Siklus I.
perencanaan, pelaksanaan pengamatan, dan
Observasi dilakukan untuk setiap kali
refleksi. Hubungan
keempat komponen
pertemuan, yaitu mengisi lembar observasi
tersebut
suatu
kegiatan guru, observasi kegiatan siswa dan
merupakan
siklus
dan
digambarkan pada diagram berikut : Keterampilan menyimak siswa kelas V
dalam Perencanaan 1 RPP Lembar Observasi Evaluasi Lembar teks
cerita Refleksi
Tidak Berhasil
lembar penilaian keterampilan menyimak
Siklus I
pembelajaran
Bahasa
Indonesia
melalui motode sugetopedia. Pada setiap akhir siklus diberikan tes hasil belajar, untuk Pelaksanaan dengan metode sugestopedia 1. Mengkondisikan Kelas 2. Tinjauan kembali terhadap bahan pelajaran 3. Pemberian sugesti positif selama PBM 4. Menyampaikan materi pelajaran dengan iringan musik klasik
mengukur kemampuan siswa. a. Data Hasil Proses Kegiatan Guru Siklus I Data
hasil
kegiatan
guru
dihitung
menggunakan rumus Sudjana ( 2012:109). Data
Pengamatan Aktifitas Siswa Aktifitas Guru
hasil
kegiatan
guru
siklus
1
siklus
I
siklus
I
pertemuan 1 P =
x 100%
Perencanaan RPP Lembar Observasi Evaluasi
Refleksi
Siklus II
Data Pelaksanaan dengan metode sugestopedia 1. Mengkondisikan kelas’ 2. Memberikan Sugesti positif 3. Menyampaikan materi dengan iringan musik klasik 4. Mengerjakan Latihan
hasil
kegiatan
guru
pertemuan 2 P =
Hasil
x 100%
pengamatan
pada
dijelaskan sebagai berikut:
Berhasil
Pengamatan Aktifitas Siswa Aktifitas Guru Keterampilan menyimak siswa kelas V melalui metode sugestopedia di SDN 47 Pangian Kecamatan Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar meningkat dan mencapai KKM yang ditetapkan
Tabel 1. dalam
9
Persentase pembelajaran
kegiatan bahasa
guru
Indonesia
dengan metode sugestopedia pada Siklus I
c.
pertemuan 1 dan 2
Data
Hasil
Penilaian
Proses
Menyimak Siswa Data hasil penilaian proses dihitung
Jumlah Persentase Skor 23 64,00 %
No
Pertemuan
1
I
2
II
25
69,00 %
3
Rata-rata
24
66,50 %
menggunakan rumus Sudjana ( 2012:109) - Kemampuan siswa dalam menyebutkan nama tokoh Siklus 1 pertemuan 1
b. Data Hasil Observasi Aktivitas siswa siklus I
Rata-rata =
Data hasil observasi aktivitas siswa dihitung menggunakan rumus Sudjana ( 2012:109)
Siklus 1 pertemuan 2
Data hasil aktivitas siswa siklus 1 pertemuan 1 P =
Rata-rata =
x 100
Data hasil aktivitas siswa siklus 1 pertemuan 2
- Kemampuan siswa dalam mengomentari
P =
x 100.
watak tokoh Siklus 1 pertemuan 1
Tabel 2. Persentase kegiatan siswa pada kerampilan
menyimak
dengan
Rata-rata =
metode
sugestopedia pada siklus I pertemuan 1 dan 2 No
Pertemuan Jumlah Persentas Skor
e
1
I
21
58,00 %
2
II
24
67,00 %
3
Rata-rata
Siklus 1 pertemuan 2
Rata-rata =
62,50 % -
10
- Kemampuan siswa dalam menceritakan kembali Siklus 1 pertemuan 1
d. Data Penilaian Hasil Menyimak Siswa Data penilaian hasil menyimak siswa dihitung
Rata-rata =
menggunakan
rumus
Sudjana
( 2012:109) Siklus 1 pertemuan 1 Rata-rata =
Siklus 1 pertemuan 2 61,04 Rata-rata =
Siklus 1 pertemuan 2 Rata-rata
Tabel 3. proses
Rekapitulasi keterampilan
nilai
=
rata-rata
menyimak
pada dengan
Tabel 4.Rekapitulasi data ketuntasan dan
metode sugestopedia siklus I pertemuan 1
rata-rata hasil belajar siswa sikus I pertemuan
dan 2
1 dan 2
pembelajaran
bahasa
Kemampuan Menyebutkan nama tokoh
Pe r te mu an
Sik lus I
Tar get
1
68,75
2 Jm lh Ra tara ta
72,92
Indonesia
Kemampuan Mengomentari Watak Tokoh Siklu sI
Targe t
70
66,67
70
141,67 140
70,83
70
Ket
Tun tas
Kemampuan Menceritakan Kembali Siklus I
Tar get
70
58,33
70
68,75
70
66,67
70
135,42
140
125
140
67,71
70
Ket
Tidak Tun tas
62,50
Ket
Tidak 70 Tun tas
Pertemuan
Indikator Yang Diamati Keterampilan Siswa dalam Menjawab Soal Target Siklus I
I
61,04
70
2
67,50
70
Jumlah
128,54
140
Ket
Tidak Rata-rata 64,27 70 Tun tas Berdasarkan tabel 4, terlihat bahwa persentase ketuntasan tes hasil belajar siswa secara keseluruhan masih tergolong rendah
11
dan
rata-rata
tes
hasil
belajar
secara
dengan metode sugestopedia pada Siklus II
keseluruhan belum mencapai KKM yang
pertemuan 1 dan 2
ditetapkan. 2.
No
Deskripsi
Kegiatan
Pertemu
Jumlah
an
Skor
1
I
26
72,00 %
observer
2
II
31
86,00 %
keterampilan
3
Rata-rata
28,5
79,00 %
Pembelajaran
Siklus II. Hasil
analisis
terhadap
dua
orang
peningkatatan
Persentase
menyimak melalui metode sugestopedia menunjukkan bahwa pembelajaran yang peneliti
laksanakan
sudah
berlangsung
dengan
baik
dirasa
pelaksanaan
dan
b. Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Data
hasil
kegiatan
guru
dihitung
menggunakan rumus Sudjana ( 2012:109)
pembelajaran sudah maksimal yaitu terlihat
Siklus II pertemuan 1
pada peningkatan, aktivitas guru, aktivitas siswa dan tes hasil belajar. Untuk lebih
P
jelasnya, diuraikan sebagai berikut: a. Data Hasil Proses Kegiatan Guru Siklus II
Siklus II pertemuan 2 Data
hasil
kegiatan
guru
dihitung
menggunakan rumus Sudjana ( 2012:109) Data
hasil
kegiatan
guru
siklus
P II
pertemuan 1 Tabel 6. Persentase kegiatan siswa pada P
kerampilan
menyimak
sugestopedia
dengan
metode
pada Siklus II pertemuan 1
dan 2 Siklus II pertemuan 2 No
Perte
Jumlah
muan
Skor
1
I
27
75,00 %
guru
2
II
31
86,00 %
Indonesia
3
Rata-
29
80,50 %
P
Tabel 5. dalam
Persentase pembelajaran
kegiatan bahasa
rata
12
Persentase
Siklus II pertemuan 2
c. Data Hasil Penilaian Proses Menyimak Siswa Data
hasil
kegiatan
guru
=
Rata-rata
dihitung
menggunakan rumus Sudjana ( 2012:109) - Kemampuan siswa dalam menyebutkan Tabel 7. Nilai rata-rata proses keterampilan
nama tokoh
menyimak
Siklus II pertemuan 1
pada
pembelajaran
bahasa
Indonesia dengan metode sugestopedia siklus Rata-rata
II pertemuan 1 dan 2
=
Pe r te mu an
Siklus II pertemuan 2 Rata-rata
=
- Kemampuan siswa dalam mengomentari watak tokoh Siklus II pertemuan 1 Rata-rata
Kemampuan Menyebutka n nama tokoh T a Sik K r lus e g II t e t
Kemampuan Menceritakan Kembali
Kemampuan Mengomentari Watak Tokoh
Sik lus II
Tar get
K et
Sik lus II
T a r g e t
1
81,25 70
75,00
70
68,75
70
2 Jm l Ra tarat a
97,92 70
87,50
70
79,17
70
179,17
162,5
140
147,92 140
Tun 81,25 tas
70
89,58 70
Tun tas
73,96
70
Ke t
Tun tas
d. Data Penilaian Hasil Menyimak Siswa
=
Data
hasil
kegiatan
guru
dihitung
menggunakan rumus Sudjana ( 2012:109) Siklus II pertemuan 2 Rata-rata
Siklus II pertemuan 1
=
Rata-rata
- Kemampuan siswa dalam menceritakan
=
Siklus II pertemuan 2
kembali Siklus II pertemuan 1 Rata-rata
Rata-rata
=
13
=
Tabel 8. Rekapitulasi data ketuntasan dan rata-rata
hasil
belajar
siswa
sikus
II
Pe rte mu an
pertemuan 1 dan 2
Indikator Yang
1
Keterampilan Siswa dalam
68,75 70 81,25 70
Kemampuan Mengomentari Watak Tokoh T T a a Si Si K r r klu klu e g g sI s II t e e t t 66,67 70 75,00 70
Kemampuan Menceritakan Kembali T T a a Si Si r r klu klu g g sI s II e e t t
Ket
Menjawab Soal
58,33 70 68,75 70
Hasil belajar yang diperoleh siswa pada
Siklus II
Target
siklus II pertemuan 1 dan 2 dari segi
I
74,16
70
menyebutkan nama tokoh nilai rata-ratanya
2
80,83
70
89,58,
Jumlah
154,99
140
mengomentari watak tokoh nilai rata-ratanya
Rata-rata
77,49
70
siswa
dalam
81,25 dan kemampuan menceritakan kembali
tas
nilai rata-ratanya 73,96.Hal ini telah melebihi target
belajar
pencapaian
Kriteria
Ketuntasan
Minimal yaitu 70.
ditetapkan oleh peneliti pada indikator ketuntasan
kemampuan
Tun
Dalam target ketuntasan belajar yang
keberhasilan
K e t
2 72,92 70 97,92 70 68,75 70 87,50 70 66,67 70 79,17 70 Jm 141,6 179,1 135,4 147,9 140 140 162,5 140 125 140 140 l 7 7 2 2 Ra taTun Tun Tun 70,83 70 89,58 70 67,71 70 81,25 70 62,50 70 73,96 70 rat tas tas tas a
Diamati Pertemuan
Kemampuan Menyebutkan nama tokoh T T a a Si Si K r r klu klu e g g sI s II t e e t t
Tabel 10. Rekapitulasi Penilaian Hasil
secara
Keterampilan Menyimak pada Pembelajaran
klasikal yaitu 75% dari jumlah siswa,
Bahasa Indonesia di Kelas V SD N 47
sedangkan ketercapaian ketuntasan belajar
Pangian
pada siklus II ini sudah mencapai target
Indikator Yang Diamati
ketuntasan belajar yaitu 75% dari target yang
Keterampilan Siswa dalam
ditetapkan.
Pertemuan
PEMBAHASAN Tabel 9. Rekapitulasi Penilaian Proses
Menjawab Soal
Ket
Sik
Tar
Sik
Tar
lus I
get
lus II
get
Keterampilan Menyimak pada Pembelajaran
I
61,04
70
74,16
70
Bahasa Indonesia di kelas V SD N 47
2
67,50
70
80,83
70
Jumlah
128,54
140
154,99
140
Rata-rata
64,27
Pangian
Dari
77,49
Tuntas
di atas terlihat terjadi peningkatan
keterampilan siswa dalam menjawab soal
14
pada siklus I 64,27 meningkat pada siklus II
terlihat dari terwujudnya hasil belajar
yaitu 77,49
menyimak yang sesuai dengan KKM yang
F. PENUTUP
telah ditetapkan.
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan
hasil
penelitian
SARAN
yang
Sehubungan dengan hasil penelitian
diperoleh, maka dapat di simpulkan sebagai
yang diperoleh, maka penulis memberikan
berikut:
saran sebagai berikut:
1. Terjadinya peningkatan hasil belajar siswa
1.
setelah penerapan metode sugestopedia
dalam
tokoh dari cerita yang telah mereka
2.
rata 89,58.
rata-rata
3.
67,71
mengajarkan pada
pembelajaran
pelajaran
bahasa
Bagi siswa diharapkan dapat mengatasi
Bagi sekolah sebagai referensi tentang pentingnya media pembelajaran
4.
ratanya 81,25. siswa
suatu
memotifasi siswa untuk belajar
sedangkan pada siklus II nilai rata-
c. Kemampuan
sebagai
kesulitan pembelajaran menyimak dan
watak
tokoh cerita yang telah disimak pada nilai
menjadikan
Indonesia .
70,83 sedangkan siklus II nilai rata-
I
sugestopedia
menyimak
simak pada siklus I nilai ratanya
siklus
diharapkan
alternatif pendekatan yang digunakan
a. Kemampuan siswa menyebutkan nama
mengomentari
guru
metode
dari segi:
b. Kemampuan
Bagi
Bagi peneliti lain sebagai dasar masukan dalam memilih pengajaran yang menarik
menceritakan
bagi
kembali cerita yang telah disimak
siswa
terutama
dalam
meningkatkan keterampilan menyimak.
pada siklus I nilai rata-ratanya 62,50 sedangkan pada siklus II nilai rata-
DAFTAR PUSTAKA
ratanya 73,96.
Alwi, Hasan. 2001. Kamus Besar Bahasa
2. Terjadinya
peningkatan
hasil
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
belajar
Ardhana,
keterampilan menyimak siswa dalam
2008. Assesmen
menjawab soal pada siklus I nilai rata-
Perkembangan
ratanya 62,50 sedangkan pada siklus II
Mendengarkan(http://Ardhana.12.wor
nilai rata-ratanya 75,50. Dari data tersebut
dpress.com/2012/08/12)
terlihat bahwa nilai siswa tidak tetap, dimana setiap siklus meningkat. Hal ini
15
dan
Evaluasi
Arikunto, Suharsimi; Suharjono, Supardi.
Wassid, Iskandar; Dadang, Sunendar. 2011.
2012. Penelitian Tindakan Kelas.
Strategi
Jakarta: PT Bumi Aksara
Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta DePorter, Bobby; Mike, Hernacki. 2011. Quantum
Learning
Membiasakan
Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa. Hastomi, I; Sumaryati, E. 2012. Terapi Musik. Jogjakarta: Javalitera. Kunandar, 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan
Kelas
sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar
Mengajar.
Bandung:
PT.
Remaja Rosdakarya Tarigan, Henry Guntur, 1989. Metodologi Pembelajaran Bahasa. Jakarta: Balai Pustaka. , 2008. Suatu
Menyimak sebagai
Keterampilan
Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
16
Pembelajaran
Bahasa.