Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 1(2), 170-175
ARTIKEL PENELITIAN
Pengembangan Instrumen Penilaian Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
Development of the Instrument Patient Satisfaction for Pharmaceutical Services in Hospital Dedy Almasdy1, Yulihasri2 & Dila Deria Putri3 Keywords: instrument development, patient satisfaction, hospital pharmacy, clinical pharmacy.
ABSTRACT: Instrument to assessing patient satisfaction to hospital pharmacy services has developed. The instrument consists of two dimensions which are friendly explanation and managing theraphy. The result of instrument developing are a instrument which have fair to good of the level of agreement (ĸ = 0.53), fair to good validity (r > 0.632) and good reliability (cronbach alpha = 0.97).
Kata kunci: pengembangan instrumen, kepuasan pasien, pelayanan kefarmasian, farmasi rumah sakit.
ABSTRAK: Telah dilakukan pengembangan insrumen untuk pengukuran kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian yang diberikan oleh suatu rumah sakit. Instrumen terdiri atas dua dimensi yaitu penjelasan yang bersahabat (friendly explanation) dan pengelolaan terapi (managing theraphy). Hasil pengembangan didapatkan suatu instrumen dengan tingkat kesepahaman yang cukup baik (ĸ = 0.53), valid (r > 0,632) dan reliabel (cronbach alpha = 0,97)
Fakultas Farmasi Universitas Andalas Fakultas Ekonomi Universitas Andalas 3 RSUD Pasaman Barat 1 2
Korespondensi: Dedy Almasdy (
[email protected])
170
Jurnal Sains Farmasi & Klinis (e-ISSN: 2442-5435) | Vol. 01 No. 02 | Mei 2015
Pengembangan Instrumen Penilaian Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan Kefarmasian
PENDAHULUAN
kepuasan pasien, diantaranya: penjelasan (explanation),
Kepuasan
| Almasdy, dkk.
pasien
terhadap
kualitas
perhatian
(consideration),
kemampuan teknis (technical competence),
pelayanan farmasi merupakan indikator yang
aspek
keuangan
(financial
penting dalam mutu pelayanan kesehatan
kemudahan akses (accessibility), keefektifan
di rumah sakit (1). Kualitas pelayanan
obat-obatan
dikatakan baik dan memuaskan jika jasa
ketersediaan obat-obat OTC (OTC avaibility),
yang diterima sesuai atau melebihi dari yang
kualitas obat (drug quality), kepuasan umum
diharapkan, sebaliknya kualitas pelayanan
(general satisfaction),dan keberlanjutan ke
dikatakan jelek atau tidak memuaskan jika
apotik (continuity with the pharmacy).
(efficacy
of
aspects),
medications),
pelayanan yang diterima lebih rendah dari
Selanjutnya instrumen ini pada tahun
yang diharapkan (2). Tingkat kepuasan
2002 diperbarui dan divalidasi menjadi 20
pasien
atribut pertanyaan yang terdiri dari dua
tersebut
dapat
diukur
dengan
menggunakan instrumen berupa kuesioner
dimensi, yaitu
sebagai alat ukurnya.
managing theraphy (4). Instrumen ini telah
Berbagai instrumen telah dikembangkan dalam
mengukur
kepuasan
pasien.
friendly explanation dan
digunakan untuk mengukur kepuasan pasien terhadap
pelayanan
farmasi
diberbagai
Akan tetapi pasar (market) pada sektor
negara, antara lain; Nigeria (5), Brazil (6)
perumahsakitan
dan Macedonia (6).
mempunyai
kekhususan
tertentu dibandingkan dengan pasar pada
Di Indonesia, berbagai instrumen telah
sektor lainnya, yang dalam ekonomi, hal
dikembangkan
ini diistilahkan dengan pasar yang tidak
kepuasan pasien terhadap pelayanan yang
alamiah
Dengan
diberikan oleh suatu rumah sakit, demikian
demikian konsumen rumah sakit mempunyai
juga terhadap pelayanan kefarmasian yang
karakteristik
diberikan oleh instalasi farmasi rumah sakit.
(unnatural yang
market). berbeda
dengan
konsumen lain secara umum.
Akan
Mengatasi masalah tersebut Larson dkk telah
mengembangkan suatu instrumen
ini
tetapi murni
dalam
mengukur
pengembangan menggunakan
pengukuran
tingkat
instrumen pendekatan
kepuasan
pelanggan
yang khusus digunakan untuk pengukuran
secara umum. Sementara pasien rumah
kepuasan
sakit
pasien
terhadap
pelayanan
mempunyai
kekhususan
farmasi, dengan menggunakan model ideal
dibandingkan
referent
instrumen
sebagaimana yang telah disampaikan di
ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu; fase
atas. Berdasarkan hal di atas dikembangkan
I (Pretest) dengan jumlah responden 30
instrumen
pasien di klinik Tucson Arizona, uji fase II
digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan
dengan 350 pasien dan uji fase III dengan
pasien terhadap pelayanan farmasi rumah
519 pasien. Pada awalnya instrumen ini
sakit di Indonesia.
(3).
Pengembangan
pelanggan
tertentu
yang
secara
secara
khusus
umum,
akan
dikembangkan dari 55 atribut pertanyaan dalam uji
12
validitas
dimensi. dan
Setelah
reabilitas
dilakukan
METODE PENELITIAN
mengerucut
menjadi 44 pertanyaan dalam 10 dimensi
Pengembangan
Jurnal Sains Farmasi & Klinis (e-ISSN: 2442-5435) | Vol. 01 No. 02 | Mei 2015
instrumen
dilakukan
171
Pengembangan Instrumen Penilaian Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan Kefarmasian
| Almasdy, dkk.
Tabel 1. Variabel, indikator dan nomor pertanyaan pada instrumen untuk mengukur kepuasan pasien terhadap pelayanan farmasi (Larson et al, 2002) Variabel
atas
dasar
Indikator
Nomor Pertanyaan
Kepuasan
1. Penjelasan yang bersahabat (Friendly Explanation) Pasien
1. Pengelolaan terapi 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 (Managing Theraphy)
instumen
yang
telah
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11
tabel kontingensi.
dikembangkan oleh Larson dkk (4). Langkah
Selanjutnya dilakukan penghitungan nilai
pertama intrumen diterjemahkan kepada
kappa untuk menetukan tingkat kesesuaian
versi Bahasa Indonesia. Untuk menghindari
antara para pakar. Dari hasil perhitungan,
bias
issues),
didapatkan nilai kappa statistik sebesar 0,53
ketepatan terjemahan instrumen kepada
dengan nilai persentase kesesuaian antara
versi Bahasa Indonesia dievaluasi oleh dua
pakarnya sebesar 75%. Dengan demikian
orang ahli (peer opinion), selanjutnya tingkat
ada kesesuaian yang cukup (fair to good)
kesepahaman antar kedua ahli tersebut
antara nilai pengamatan kedua pakar dengan
dianalisis secara statistik (7).
Penilaian
nilai perkiraan yang seharusnya diberikan ke
terhadap tingkat kesesuaian para pakar
dua pakar tersebut (8), sebagaimana yang
didasarkan pada skala likert yang terdiri dari
dinyatakan pada Tabel 3.
budaya
(cross
cultural
5 kategori yaitu: (1) tidak sesuai, (2) kurang
Selanjutnya
dilakukan
uji
validitas
sesuai, (3) cukup sesuai, (4) sesuai, dan
terhadap instrumen kepuasan pasien versi
(5) sangat sesuai. Selanjutnya kuesioner
Bahasa
dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk
menggambarkan bahwa suatu instrumen
mengetahui apakah isi dari butir pertanyaan
benar-benar mampu mengukur variabel-
dalam suatu kuesioner valid dan reliabel.
variabel yang akan diukur dalam penelitian
Adapun variabel, indikator, dan nomor
serta
pertanyaan yang digunakan pada instrumen
kesesuaian
sebagaimana yang dinyatakan pada Tabel 1.
pengukuran, dalam hal ini adalah tingkat
Indonesia.
mampu
kepuasan HASIL DAN DISKUSI
instrumen
menunjukkan
antara pasien
Validitas
konsep terhadap
tingkat
dan
hasil
pelayanan
kefarmasian yang diberikan oleh suatu instalasi farmasi rumah sakit.
Table 2 memperlihatkan hasil penilaian para
versi
dengan membandingkan nilai r hitung dengan
Bahasa Indonesia dari instrumen yang telah
nilai r tabel untuk degree of freedom=n-k
dikembangkan oleh Larson dalam bentuk
dalam hal ini 10-2 atau df 8 pada pengujian
172
pakar
terhadap
instrumen
Penentuan tingkat signifikansi dilakukan
Jurnal Sains Farmasi & Klinis (e-ISSN: 2442-5435) | Vol. 01 No. 02 | Mei 2015
Pengembangan Instrumen Penilaian Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan Kefarmasian
| Almasdy, dkk.
Tabel 2. Hasil penilaian pakar terhadap versi Bahasa Indonesia instrument Larson Pakar I Pakar II Jumlah Pakar I Pakar II Jumlah 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5
4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
3 0 0 0 0 3 0 0 2 0 0 12
Tabel 3. Pedoman penentuan tingkat kesesuaian Nilai Kappa
Kesesuaian
> 0,75 0,4 - 0,75 < 0,4
Baik (excellent) Cukup (fair so good) Buruk (poor)
Sumber: Singgih, 2008 Tabel 4. Hasil perhitungan analisis validitas dimensi penjelasan yang bersahabat (Friendly Explanation) Nomor r-hitung Instrumen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
0,866 0,732 0,815 0,810 0,766 0,880 0,801 0,755 0,869 0,891 0,854
r-tabel
Keputusan
0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Jurnal Sains Farmasi & Klinis (e-ISSN: 2442-5435) | Vol. 01 No. 02 | Mei 2015
173
Pengembangan Instrumen Penilaian Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan Kefarmasian
| Almasdy, dkk.
Tabel 5. Hasil perhitungan analisis validitas dimensi pengelolaan terapi Managing Theraphy Nomor r-hitung Instrumen 12 13 14 15 16 17 18 19 20
0,815 0,861 0,770 0,807 0,802 0,889 0,819 0,797 0,718
r-tabel
Keputusan
0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 6. Hasil perhitungan analisis reabilitas instrumen No Dimensi 1. 2.
Alpha Cronbach
Friendly explanation Managing theraphy
Total
Keputusan
0,959 0,952
Reliabel Reliabel
0,976
Reliabel
pengujian satu arah dengan alpha 0,05,
secara berulang terhadap pertanyaan adalah
sehingga didapat r tabel sebesar 0,632.
konsisten. Suatu variabel dikatakan reliabel
Jika r hitung untuk r tiap butir pertanyaan
jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60
bernilai positif dan lebih besar dari r tabel,
(9). Dari pengujian menggunakan SPSS for
maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan
windows versi 16 diperoleh hasil yang tertera
valid (9). Dengan menggunakan bantuan
pada tabel 6.
SPSS for windows versi 16 diperoleh hasil sebagai Tabel 4 untuk dimensi penjelasan
KESIMPULAN
yang bersahabat (Friendly Explanation) dan Tabel 5 untuk dimensi pengelolaan terapi (Managing Theraphy). Pengujian bahwa mengukur
telah dilakukan didapatkan suatu instrumen
reabilitas
kuesioner
Pada pengembangan instrumen yang
menunjukkan
tersebut
variabel-variabel
konsisten yang
pengukuran
kepuasan
pasien
terhadap
pelayanan kefarmasian di rumah sakit
akan
dengan tingkat kesepakatan ahli yang cukup
diukur apabila dilakukan pengukuran yang
baik (ĸ = 0.53), valid (r > 0.632) dan reliabel
berulang. Butir pertanyaan dikatakan reliabel
(cronbach alpha 0.97).
atau handal apabila jawaban seseorang
174
Jurnal Sains Farmasi & Klinis (e-ISSN: 2442-5435) | Vol. 01 No. 02 | Mei 2015
Pengembangan Instrumen Penilaian Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan Kefarmasian
| Almasdy, dkk.
DAFTAR PUSTAKA 1.
Farris K, Kirking D. 1993. Assessing the quality of pharmaceutical care:
Journal of Pahrmacy Practice, 7-12. 6.
E, Monica R. 2009. User satisfaction
Application of the concepts of quality
with pharmacy services in the Brazilian
assessment from medical care. Ann
National STD/AIDS Program: Validity
Pharmacother, 215-223. 2.
Jakarta. 3.
and Reability Issue. Cad Saude Publica,
Supranto, J. 2001. Pengukuran tingkat kepuasan pelanggan. PT.Rineka Cipta: Larson
L,
Development
Mackeigan and
L.
1597-1609. 7.
Patient satisfaction with pharmaceutical care: update of validated instrument. J.Am. Pharm Assoc, 44-50. 5.
Azuka C, Enato F, Obehi A. 2004. Assessment of patient satisfaction with pharmaceutical services in a Nigerian teaching hospital. The International
Zorica
N,
V,
Aleksandra
Ljubica
S.
2010.
community
services
in Republic Macedonia. Macedonian
satisfaction with pharmacy services. Larson L, Rovers J, Mackeigan L. 2002.
Bogdan
pharmaceutical
an instrument to measure patient
4.
S,
Assessment of patient satisfaction with
of
Med Care, 522-536.
Zoran K,
1989.
validation
Azeredo T, Maria A, Vena L, Angela
Pharmaceutical Bulletin, 23-28. 8.
Paul K, Gray C. 2008. SPSS 15 Made Simple. Psychology Press. New York.
9.
Singgih S. Panduan lengkap menguasai SPSS 16. Elex Media Komputindo. Jakata. 2008.
10. Danang, S. 2010. Uji Khi Kuadrat dan Regresi untuk Penelitian Edisi I. Graha Ilmu: Yogyakarta.
Jurnal Sains Farmasi & Klinis (e-ISSN: 2442-5435) | Vol. 01 No. 02 | Mei 2015
175