UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DENGAN PENAMBAHAN PEKERJAAN LAS DALAM MINAT BERWIRAUSAHA DI SMK TAMAN KARYA MADYA TEKNIK KEBUMEN
ARTIKEL E-JOURNAL
Oleh Riswanto NIM 112170274
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO TAHUN 2013
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DENGAN PENAMBAHAN PEKERJAAN LAS DALAM MINAT BERWIRAUSAHA DI SMK TAMAN KARYA MADYA TEKNIK KEBUMEN Oleh : Riswanto Program studi Pendidikan Teknik Otomotif Email :
[email protected] Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan krativitas, hasil belajar dan minat berwirausaha siswa. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI TKR 8 SMK Taman Karya Madya Teknik Kebumen yang berjumlah 39 siswa. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar observasi, tes soal dan kuesioner Berdasarkan dari data penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan penambahan pekerjaan las dapat meningkatkan kreativitas, hasil belajar dan minat berwirausaha siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya kreativitas, hasil belajar dan minat berwirausaha siswa. Pada kreativitas siswa data awal menunjukkan 33,5% meningkat menjadi 89,1% pada siklus I. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang semula diperoleh nilai rata-rata siswa dengan persentase ketuntasan 46,15%. Pada siklus I meningkat menjadi 100%. Minat berwirausaha siswa juga mengalami peningkatan yang pada data awal sebelum tindakan diperolah fakta bahwa pengukuran minat berwirausaha siswa yang diperoleh melalui lembar kuesioner dengan hasil rata-rata siswa yang menjawab setuju hanya 40,8% meningkat menjadi 85,6% setelah siklus I. Kata Kunci: Kreativitas, Pekerjaan Las, Minat Berwirausaha
A. Pendahuluan (Background) Era
globalisasi
Secara umum kualitas pendidikan di era
lembaga pendidikan formal ditentukan
persaingan mutu atau kualitas, dimana
oleh lulusan yang berkualitas. Namun yang
siapa yang berkualitas itulah yang akan
tidak
mampu bersaing dan berkembang serta
pendidikan, khususnya di Negara Indonesia
mampu mempertahankan eksistensinya.
ialah kemampuan lulusan untuk bersaing
Suatu bangsa dikatakan maju, jika bangsa
memperoleh
tersebut mempunyai tingkat pendidikan
menciptakan lapangan pekerjaan yang
yang baik, karena tingkat pendidikan yang
baru. Khusus untuk lembaga pendidikan
baik mampu mencetak generasi bangsa
tingkat atas terutama SMK, hal ini mutlak
yang
menjadi harga mati yang harus terus
berkualitas.
dimaksud
adalah
sebagai
Pendidikan pendidikan
yang formal
meliputi proses pembelajaran, kreativitas pendidik dan kualitas siswa.
dikesampingkan
dikembangkan
dalam
pekerjaan
agar
masyarakat tetap terjaga.
dunia
ataupun
kepercayaan
Mayoritas
lembaga
pendidikan
mengandalkan
keterampilan
yang
dalam hal ini SMK hanya terfokus pada
dipelajarinya di sekolah sesuai dengan
pembelajaran
sesuai
dengan
kejuruannya. Padahal telah kita ketahui
didukung
dengan
bahwa semakin tahun kuantitas lulusan
keterampilan yang lain yang bermanfaat
sekolah tingkat atas (SMK dan SLTA)
bagi siswa untuk mengarungi kehidupan
semakin bertambah, sementara lapangan
sesungguhnya. Keadaan tersebut tidak
pekerjaan
jauh berbeda dengan yang dialami oleh
semakin kecil kesempatannya untuk masuk
siswa SMK Taman Karya Madya Teknik
ke dunia pekerjaan.
kejuruannya,
Kebumen
yang tanpa
yang
permasalahan
ditambah
lain
seperti
dengan rendahnya
cenderung
tetap
bahkan
Kenyataan yang demikian, secara tidak
langsung
akan
kreativitas siswa dalam mengembangkan
generasi
keterampilan yang dimiliki, kecenderungan
sedikit
untuk bekerja sesuai keterampilan yang
mengandalkan
dimiliki
tersebut tanpa adanya keterampilan lain
dan
minimnya
berwirausaha, tepat
anggapan
tentang
pekerjaan
rasa yang
ingin kurang
lulusan
SMK
karena yang
program
tidak hanya
keahliannya
yang dimilikinya.
bisa
Penambahan pekerjaan las bagi
didapat dengan keterampilan yang dimiliki
siswa program keahlian tekhnik kendaraan
sesuai dengan program keahliannya serta
ringan SMK Taman Karya Madya Teknik
kurangnya
Kebumen dilaksanakan dengan tujuan:
kreativitas
hanya
pengangguran,
memunculkan
guru
dalam
menciptakan dan menumbuhkan minat berwirausaha siswa.
oleh SMK Taman Karya Madya Teknik dengan
Menambah bekal keterampilan bagi siswa SMK Taman Karya Madya Teknik
Realita yang demikian coba dikikis
Kebumen,
1.
memasukkan
Kebumen 2. Menumbuhkan usaha
atau
motivasi membuat
berwiralapangan
penambahan muatan lokal yakni pekerjaan
pekerjaan baru tanpa harus bersusah
las
tekhnik
payah mencari lapangan pekerjaan
kendaraan ringan khususnya siswa kelas XI
baik di wilayah Kebumen ataupun
sebagai bekal untuk berkecimpung di dunia
wilayah kota lain
pada
program
keahlian
usaha.
3. Memperkenalkan kepada masyara-kat Realita tersebut merupakan upaya
bahwa siswa SMK Taman Karya Madya
pihak sekolah untuk menumbuhkan minat
Teknik
berwirausaha siswa ataupun membuka
beberapa
lapangan pekerjaan baru. Tanpa dibekali
keterampilan kejuruan yang dipela-
dengan keterampilan lain seperti pekerjaan
jarinya
las, niscaya para lulusan akan hanya
Kebumen
mempunyai
keterampilan
selain
4. Menambahkan
ilmu
pengetahuan
terutama pada bidang afektif dan psikomotorik siswa SMK Taman Karya Madya Teknik Kebumen 5. Meningkatkan mutu dan kualitas SMK Taman Karya Madya Teknik Kebumen
B. Metode Penelitian (Research Method) Jenis
penelitian
ini
Keterangan : TK = Indeks TK atau tingkat kesukaran yang dicari U = Jumlah siswa yang termasuk kelompok pandai (upper group) yang menjawab benar untuk tiap soal L = Jumlah siswa yang termasuk kelompok kurang (lower group) yang menjawab benar untuk tiap soal T = Jumlah siswa yang termasuk
merupakan
kelompok pandai dan kelompok
penelitian tindakan kelas (Classroom Action
kurang (upper group dan lower
Research). PTK (Penelitian Tindakan Kelas).
group)
Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan,
Penelitian ini dikatakan berhasil jika
dimulai dari bulan Januari sampai bulan
jumlah siswa yang mencapai nilai KKM
April 2013 di SMK Taman Karya Madya
sebesar
Teknik Kebumen. Kelas yang menjadi subjek
persentase kreativitas siswa dan minat
penelitian adalah XI TKR 8 SMK yang
berwirausaha
berjumlah 39 siswa. Pengumpulan data
peningkatan.
dilakukan dengan
metode observasi,
metode
metode
tes
dan
kuesioner
75,00
mencapai
100
siswa
%,
dan
mengalami
Selain itu soal juga diukur dengan daya
pembeda.
Daya
pembeda
ialah
(angket). Metode observasi diterapkan
bagaimana kemampuan soal itu untuk
untuk mengetahui kreativitas siswa dalam
membedakan
pembelajaran
kelompok
dengan
mengisi
lembar
siswa
pandai
yang
(upper
termasuk
group)
dan
observasi yang telah disediakan, meted tes
kelompok kurang (lower group). Daya
diterapkan dengan memberikan instrumen
pembeda dapat dihitung dengan rumus:
penilaian (soal tes) yang digunakan untuk
𝐷𝑃 =
menilai hasil belajar siswa, sedangkan metode
angket
digunakan
siswa dengan instrument pengisian lembar angket.
Pada
setiap
siklus
setelah
pengambilan data dengan menggunakan lembar observasi, tes dan kuesioner. Untuk mengetahui kelayakan soal tes maka dapat diketahui dengan rumus:
𝑇𝐾 =
𝑈+𝐿 𝑇
1 2
untuk
mengetahui tingkat minat berwirausaha
𝑈+𝐿 𝑇
Keterangan: DP = Indeks DP atau daya pembeda yang dicari U
= Jumlah
siswa
yang
termasuk
kelompok pandai (upper group) yang menjawab benar untuk tiap soal
L
= Jumlah
siswa
yang
termasuk
k
: Banyaknya
kelompok kurang (lower group) yang menjawab benar untuk tiap soal T
= Jumlah
siswa
yang
termasuk
butir
soal
atau
pertanyaan : Jumlah varians butir : Varians total
kelompok pandai dan kelompok kurang (upper group dan lower group)
and Discussion)
Analisis juga dilaksanakan dengan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk mengetahui instrumen angket yang layak digunakan dan tidak. Adapun rumus yang dipakai adalah : =
∑ √[ ∑
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan (Finding
2
(∑ )(∑ )
(∑ )2 ][ ∑
2
(∑ )2 ]
Setelah
diterapkannya
penambahan
pekerjaan las, diharapkan ada peningkatan kreativitas siswa, hasil belajar siswa dan minat berwirausaha siswa. Pada observasi awal, data kreativitas siswa disajikan pada histogram berikut berikut :
Keterangan : r = Koefisien Korelasi Product Moment x = Skor total i = Skor item n = Jumlah sampel (responden) Kriteria pengujian sebagai berikut: 1.
Jika r hitung > r tabel, berarti item tersebut valid.
2. Jika r hitung < r tabel berarti item tersebut tidak valid. Sedangkan Uji Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas
Histogram 1. Persentase Kreativitas Siswa pada Observasi Awal
Berdasarkan data diketahui persentase kreativitas siswa kelas XI TKR 8 pada observasi awal sebesar 33,5 %. Pada siklus I data kreativitas penambahan
siswa
setelah
pekerjaan
las
diterapkannya maka
dapat
diketahui pada histogram berikut :
instrumen dilakukan dengan mengguna-kan rumus Cronbach's Alpha berikut:
Keterangan: : Reabilitas instrumen Histogram 4. Persentase Kreativitas Siswa pada Siklus I
Data
tersebut
menunjukan
persentase
kuesioner kepada siswa kelas XI TKR 8 yang
kreativitas siswa mengalami peningkaktan pada
berjumlah 39 siswa yang kemudian melakukan
siklus I dengan persentase sebesar 89,1 %.
pengisian lembar kuesioner tersebut. Penilitian
Peneliti dalam penelitian ini juga mengukur hasil
belajar
siswa.
Keberhasilan
belajar
tentang minat berwirausaha siswa dikatakan berhasil
manakala
persentase
minat
ditunjukan dengan adanya kenaikan nilai. Untuk
berwirausaha mengalami peningkatan. Pada
mengetahui
peneliti
observasi awal diketahui dari data histogram
membandingkan nilai pada observasi awal
persentase minat berwirausaha siswa sebesar
dengan nilai pada siklus I. Pada observasi awal
40,8 %. Adapun datanya sebagai berikut:
tingkat
kenaikannya,
nilai rata-rarta pre tes adalah 69,6, persentase jumlah siswa yang tuntas atau memenuhi nilai KKM (75,00) sebesar 46,15%. Tes yang diberikan merupakan tes dengan bentuk mulltiple choice. Pada observasi awal, peneliti memberikan tes standar kompetensi mengelas dengan proses las busur metal manual dengan kompetensi dasar menyiapkan materi untuk pengelasan dan pemilihan pengesetan mesin las dan elektroda
Histogram 3. Persentase Minat Berwirausaha Siswa pada
dengan jumlah soal 20. Pada siklus I, peneliti
Observasi Awal
memberikan tes dengan jumlah soal 40. Dari hasil tes, diperoleh nilai rerata tes teori siswa sebesar 85,6 dengan persentase ketuntasan sebesar 100% Berikut merupakan histogram
Setelah
dilaksanakan
dan
diterapkan
penambahan pekerjaan las minat berwirausaha siswa mengalami peningkatan yakni mencapai persentase sebesar 85,6%. Berikut merupakan data histogram minat berwirausaha siswa pada
kenaikan hasil belajar siswa.
siklus I.
Histogram 9. Persentase Rekapitulasi Peningkatan Kreativitas Siswa
Selain mengamati kreativitas dan hasil evaluasi belajar siswa, peneliti juga mengamati minat
berwirausaha
dilaksanakan
dengan
siswa.
Pengamatan
membagikan
lembar
Histogram 6. Persentase Minat Berwirausaha Siswa pada Siklus I
D. Simpulan dan Saran Berdasarkan pelaksanaan penelitian yang
dilakukan
terkait
dengan
penambahan pekerjaan las pada siswa kelas XI TKR 8 SMK Taman Karya Madya Teknik Kebumen dengan pola tindakan
DAFTAR PUSTAKA Buchori Alma. 2007. Kewirausahaan. Bandung: CV Alfabeta. Dedi Supriyadi. 1997. Kreativitas, Kebudayaan, dan Perkembangan Iptek. Bandung: CV Alfabeta.
kelas, dapat diambil kesimpulan bahwa kreativitas dan minat berwirausaha siswa mengalami
peningkatan
dari
sebelum
tindakan
sampai
setelah
dilaksanakan
diadakan tindakan kelas. Sebelum adanya penambahan pekerjaan las, kreativitas siswa dalam pembelajaran adalah 33,5%, dan setelah diadakan tindakan pada siklus I meningkat menjadi 89,1%. Peningkatan kreativitas siswa juga ditandai dengan hasil belajar
siswa
yang
pada
data
awal
diperoleh nilai rata-rata siswa 69,6 dengan persentase ketuntasan 46,15% pada siklus I meningkat Penambahan berpengaruh
menjadi
85,6
pekerjaan
las
(100%). juga
pada peningkatan minat
berwirausaha siswa yang pada data awal sebelum tindakan diperolah fakta bahwa pengukuran minat berwirausaha siswa yang diperoleh melalui lembar kuesioner dengan
hasil
rata-rata
siswa
yang
menjawab setuju hanya 40,8% meningkat menjadi 85,6% setelah siklus I.
Hendro. 2010. Kewirausahaan untuk SMK dan MAK Kelas X. Jakarta: Erlangga. M. Ngalim Purwanto. 2010. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Remaja Rosdakarya.