KAJIAN ASPEK EKONOMI PADA PENGELOLAAN TANAH PEMAKAMAN UMUM (TPU) KRISTEN DI KOTA MEDAN
TESIS
Oleh
RONALD REZEKI TARIGAN 067020008/AR
S
C
N
PA
A
S
K O L A
H
E
A S A R JA
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008
Ronald Rezeki Tarigan : Kajian Aspek Ekonomi Pada Pengelolaan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Kota Medan, 2008 USU Repository © 2008
KAJIAN ASPEK EKONOMI PADA PENGELOLAAN TANAH PEMAKAMAN UMUM (TPU) KRISTEN DI KOTA MEDAN
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Teknik dalam Program Studi Teknik Arsitektur pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh
RONALD REZEKI TARIGAN 067020008/AR
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008
Judul Tesis
: KAJIAN ASPEK EKONOMI PADA
PENGELOLAAN TANAH PEMAKAMAN UMUM (TPU) KRISTEN DI KOTA MEDAN Nama Mahasiswa : Ronald Rezeki Tarigan Nomor Pokok : 067020008 Program Studi : Teknik Arsitektur
Menyetujui, Komisi Pembimbing
(Prof. Julaihi Wahid, Dipl.Arch, B.Arch, M.Arch, PhD) Ketua
(Salmina W. Ginting, ST, MT) Anggota
Ketua Program Studi,
Direktur,
(Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc)
(Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa, B. M.Sc)
Tanggal Lulus: 04 Desember 2008
Telah diuji pada Tanggal: 04 Desember 2008
PANITIA PENGUJI TESIS Ketua
: Prof. Julaihi Wahid, Dipl.Arch, B.Arch, M.Arch, PhD
Anggota
: 1. Salmina W. Ginting, ST, MT 2. Ir. Rahmad Dian, MT 3. Ir. Rudolf Sitorus, MLA 4. Ir. Erlisa, ST, MT
ABSTRAK Perkembangan fisik Kota Medan secara umum bergerak sangat cepat, ini diakibatkan oleh tuntutan dan kebutuhan masyarakat Kota Medan yang sangat tinggi. Masyarakat merupakan bagian dari sebuah kota harus menyadari bahwa mereka harus mati atau meninggal dan sedini mungkin perlu direncanakan tempat pemakaman yang layak, tertata dan terkelola dengan baik guna menghindarkan kesembrautan tata letaknya. Setelah manusia mengalami kematian, pada masyarakat tertentu terdapat suatu penilaian terhadap orang yang meninggal yaitu dengan memberikan ruang khusus tersendiri. Salah satu bentuk apresiasi manusia kepada orang yang sudah meninggal yaitu menyediakan lahan dalam bentuk ruang yang disebut makam. Sebagai contoh kasus dipilih mengenai aspek ekonomi pada manajemen pengelolaan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Kota Medan yang merupakan salah satu cara guna menghindari tekanan-tekanan yang ditimbulkan oleh perkembangan Kota Medan. Tujuan penelitian Kajian Aspek Ekonomi Pada Pengelolaan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Kota Medan dari sudut pandang aglomerasi dapat mendorong munculnya kegiatan-kgiatan lain yang sangat potensial secara ekonomi dan membuktikan bahwa peranan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen sangat potensial dalam meningkatkan Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Lokasi penelitian direncanakan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B yang dikelola oleh pemerintah Kota Medan. Adapun hasil yang dapat diambil dalam kajian ini adalah untuk menemukan konsep manajemen pemakaman yang baik, khususnya untuk Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B yang berpotensi secara ekonomi sehingga menjadi contoh proyek dalam menciptakan pemakaman baru baik secara fisik maupun manajemen pengelolaannya kedepan di Kota Medan.
Kata Kunci: Manajemen Lahan, Aspek Ekonomi Lahan, Lahan Pemakaman, Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Ronald Rezeki Tarigan : Kajian Aspek Ekonomi Pada Pengelolaan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Kota Medan, 2008 USU Repository © 2008
ABSTRACT
Development of Medan city physic generally moves rapidly, this is caused by claim and need of people in Medan City that is very high. People is part of city must be aware that they should die and it is important to plan the funeral, orderly, and managed well to avoid the irregularity. After human experiences the death, in certain people there is a evaluation on dead man namely by giving special room. One of forms of human appreciation to dead ma namely to prepare the land in the form called grave. For example, the case is choosen about aspect of economy from management of Christian Public Grave in Medan city as one of way to avoid the pressures caused by development of Medan city. The goal of research on Economic Aspect Review in Grave general management for Christian in Medan city from vie of agglomeration can promote the emergence of another activities that is very potential in economy and to proove that role of Christian Public Grave is very potential in ceasing the source of Native Regional Income. The location of research in plan is Christian General Grace of Simalingkar B, managed by government of Medan city. The result gained in this research is to find the good concept of grave management, especially for Land of General Grace Simalingkar B that is potential in economy thus a project sample in creating the new grave area physically or management in the future in Medan city. Keyword:
Management of land, aspect of Land economy, land of funeral, native regional revenue (PAD).
Ronald Rezeki Tarigan : Kajian Aspek Ekonomi Pada Pengelolaan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Kota Medan, 2008 USU Repository © 2008
KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan dan memanjatkan doa puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya yang tak berkesudahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan tesis ini tepat pada waktunya. Tesis yang berjudul “Kajian Aspek Ekonomi Pada Pengelolaan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Di Kota Medan”. Ini disusun sebagai persyaratan untuk memperoleh Gelar Magister Teknik dalam Program Studi Teknik Arsitektur pada Sekolah Pascasarjana di Universitas Sumatera Utara (USU). Dengan segala hormat dan kerendahan hati, pada kesempatan yang baik ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1.
Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa.B, M.Sc selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara (USU);
2.
Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc selaku Ketua Program Studi Magister Teknik Arsitektur Universitas Sumatera Utara (USU);
3.
Prof. Julaihi Wahid, Dipl.Arch, B.Arch, M.Arch, PhD selaku Ketua Komisi Pembimbing I dan Ibu Salmina W. Ginting, ST, MT, selaku Pembimbing II yang banyak memberikan masukan, arahan serta ikut membantu dalam penyelesaian tesis ini sesuai jadwal waktu yang ditetapkan;
4.
Ir. Dwira N Aulia, M.Sc selaku Sekretaris Program Studi Magister Teknik Arsitektur Universitas Sumatera Utara (USU);
5.
Bapak dan Ibu Dosen Magister Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara (USU) yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan pengajarannya selama mengikuti perkuliahan;
6.
Novi, Staff administrasi pengelola Program Magister Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara (USU);
7.
Rekan-rekan mahasiswa Program Magister Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Angkatan ”06 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu ;
8.
Orang tua saya yang terkasih, Bapak Kabar Tua Tarigan dan Ibu Duma Elly Anne Br. Ujung serta abang saya Roy Tarigan, adik-adik yang saya sayangi (Denny Tarigan, Fridolin Tarigan, Imelda Tarigan);
9.
Orang tua saya yang terkasih, Bapak Sihar Cibro dan Ibu Yetty Br. Ujung, SH atas kesempatan yang diberikan, baik moril maupun materiil kepada saya;
10. Salam terima-kasih yang sebesar-besarnya, terkhusus buat adik saya Renhard Tarigan dan Brenlit Ginting yang telah berjibaku membantu saya,
baik waktu,
tenaga yang diberikan hingga selesainya tesis ini; 11. Semua pihak yang telah membantu, baik moril maupun materiil dalam penyelesaian tesis ini. Dan penulis menyadari sepenuhnya bahwa yang disajikan dalam tesis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap dan berdoa semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Medan, 04 Desember 2008
Penulis,
RIWAYAT HIDUP
Nama
: RONALD REZEKI TARIGAN
Tempat/ Tanggal Lahir
: Tigalingga, 14 Januari 1980
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Kristen Protestan
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Jl. Lada 1 No. 2 Perumnas Simalingkar Medan
Pendidikan
:
1. Sekolah Dasar Negeri (SDN) 030301 Hutarakyat, Sidikalang
Tamat (1992)
2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) RK. ST. Paulus, Sidikalang
Tamat (1995)
3. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5, Medan
Tamat (1998)
4. Sarjana Teknik Arsitektur Institut Teknologi Medan (ITM), Medan
Tamat (2003)
5. Magister Teknik Arsitektur Universitas Sumatera Utara (USU), Medan Tamat (2008)
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ................................................................................................................ i ABSTRACT ..............................................................................................................ii KATA PENGANTAR .............................................................................................iii RIWAYAT HIDUP ..................................................................................................vi DAFTAR ISI ............................................................................................................vii DAFTAR TABEL .................................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xi DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xiii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1 1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah ............................................................................. 7 1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7 1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8 1.5. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 10 2.1. Defenisi Aglomerasi ............................................................................ 10 2.2. Tinjauan Teori ..................................................................................... 11 2.2.1. Konsep Ekonomi Aglomerasi (Agglomeration Economies) ..... 11 2.3. Teori Aglomerasi ................................................................................. 12 2.3.1. Teori Neo Klasik ........................................................................ 12
2.3.2. Teori Eksternalitas Dinamis ....................................................... 13 2.3.3. Teori Ekonomi Geografi Baru (The New Economic Geography) ............................................. 14 2.4. Kasus-Kasus Algomerasi Perkotaan ................................................... 15 2.4.1. Aglomerasi Perkotaan di Daerah Istimewa Yogyakarta ........... 15 2.4.2. Konsentrasi Geografis Industri Manufaktur di Greater Jakarta dan Bandung Periode 1980-2000: Menuju Satu Daerah Aglomerasi .................................................................. 18 2.5. Pemakaman ........................................................................................... 20 2.5.1 Pemakaman di Kota Medan ...................................................... 22 2.5.2. Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Kota Medan ....... 34 2.6. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang Sah .......................................... 36 2.6.1. Sektor Pemakaman sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) ................................................ 36 2.6.2. Target dan Hasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) Medan ...... 39 BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 44 3.1. Jenis Penelitian....................................................................................... 44 3.2. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 44 3.3. Lokasi Penelitian .................................................................................. 45 3.4. Jadwal Penelitian ................................................................................. 45 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 49 4.1.
Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan ............................................................................. 49 4.1.1. Lokasi ...................................................................................... 49 4.1.2. Kondisi Umum Tanah Pemakaman Umum (TPU ) Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B
Kecamatan Medan Tuntungan ............................................. 60 4.1.3. Kapasitas Tanah Pemakaman Umum (TPU ) Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan ..................... 61 4.2.
Aglomerasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan ... .......................................................................... 63
BAB V KESIMPULAN ....................................................................................... 80 5.1.
Kesimpulan dan Saran ...................................................................... 80 5.1.1. Kesimpulan ............................................................................. 80 5.1.2. Saran ........................................................................................ 82
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 85
DAFTAR TABEL Nomor
Judul
Halaman
2.1.
Daftar Tanah Pemakaman Umum (TPU) Yang Dikelola Oleh Pemko Medan ..............................................................................................24
2.2.
Daftar Tanah Wakaf / Yayasan Dalam Daerah Kota Medan ........................25
2.3.
Target dan Realisasi Sektor Pemakaman Tahun 1996-2002 ........................40
2.4.
Target dan Realisasi Mobil Jenazah Tahun 2000-2002 ................................42
3.1.
Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kajian Aspek Ekonomi Pada PengelolaanTanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Kota Medan ...............................................................................................46
4.1.
Kondisi umum tapak .....................................................................................60
4.2.
Jumlah Pemakaman Baru (dewasa) di Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan Periode Tahun 2000 s/d 2005 .....................................................................................62
4.3.
Jumlah Pemakaman Baru (anak-anak) di Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan Periode Tahun 2000 s/d 2005 .....................................................................................62
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul
Halaman
1.1.
Kerangka Pemikiran dan Penelitian ............................................................. 9
2.1.
Target dan Realisasi Pemakaman 1996-2000 ............................................... 40
2.2.
Target dan Realisasi Mobil Jenazah Tahun 2000-2002 ................................ 42
2.3.
Skets Prosedur Untuk Memperoleh Izin Pemakaman Jenazah .................... 43
2.4.
Skets Prosedur Untuk Memperoleh Izin Pemindahan Kerangka Jenazah/Tulang Belulang ......................................... 43
4.1.
Lokasi Pemakaman Umum Kristen di Kota Medan, Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan................ 50
4.2.
Peta sebaran pengguna areal Pemakaman Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan................ 51
4.3.
Lokasi Pemakaman Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan ............................ 52
4.4.
Situasi dan Kondisi Lokasi Pemakaman Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan .............................................................. 53
4.5.
Situasi dan Kondisi Lokasi Pemakaman Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan .............................................................. 54
4.6.
Situasi dan Kondisi Site Plan Lokasi Pemakaman Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan............................................... 55
4.7.
Peta udara dan Kondisi Site Plan Lokasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan .............................................. 56
4.8.
Aglomerasi yang terjadi disekitar Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan ..................................................................... 64
4.9.
Tukang Nisan ............................................................................................... 66
4.10.
Tukang Bunga ............................................................................................... 67
4.11.
Tukang Konstruksi Makam/Kuburan sedang bekerja di lokasi Pemakaman .................................................................................................. 69
4.12. Tukang Peti Jenazah .................................................................................... 70 4.13. Tempat Parkir disekitar Pemakaman ........................................................... 72 4.14.
Sarana Toilet ................................................................................................. 73
4.15.
Kantin di Sekitar Pemakaman ...................................................................... 74
4.16. Tukang Air Bersih ......................................................................................... 75 4.17.
Penjaga Kuburan ........................................................................................... 76
4.18.
Ragam bentuk kuburan yang dimiliki masyarakat di dekat lokasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan. .......................... 78
4.19.
Site Plan Tanah Kaplingan Pemakaman yang dijual masyarakat di dekat lokasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan ................................................................................................. 79
5.1.
Tambahan Usulan Aglomerasi yang terjadi disekitar Tanah Pemakaman Umum Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan ............................ 84
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Judul
Halaman
1.
Lampiran Hasil Perhitungan Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Lapangan Pekerjaan ............................................................................ 87
2.
Lampiran Proyeksi Penduduk Kota Medan ................................................ 126
3.
Lampiran Sebaran Diagram Batang Penggunaan Makam Simalingkar B Tahun 2006 ................................................................................................. 134
BAB I PENDAHULUAN
1.6. Latar Belakang Tingkat pertumbuhan penduduk Kota Medan kurun waktu 1990-2004 sebesar 1,0% lebih rendah dari tingkat pertumbuhan penduduk Sumatera Utara yaitu sebesar 1,2%. Tingkat pertumbuhan penduduk kota Medan tersebut juga lebih rendah dari Kabupaten Deli Serdang (2,10%) dan Kota Binjai (1,68%). Angka pertumbuhan tersebut menunjukkan bahwa kota-kota sekitar kota Medan dibandingkan kota inti/kota Medan sehingga kondisi tersebut menunjukkan bahwa kota-kota sekitarnya mempunyai peran yang besar dalam menampung laju urbanisasi perkotaan. Perubahan tingkat pertumbuhan kota Medan tersebut selama kurun waktu tahun 1970-2004 mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Hal ini tentunya mempunyai implikasi pada perubahan guna lahan pertanian menjadi guna lahan pemukiman, perkantoran, dan perdagangan, jasa dan industri dan fasilitas sosial lainnya. Pertambahan penduduk di perkotaan yang sangat tinggi mengakibatkan meningkatnya kebutuhan tanah. Selain itu, meningkatnya kegiatan sosial-ekonomi di perkotaan sebagai bagian dari pertumbuhan dan perkembangan kota juga merupakan penyebab meningkatnya permintaan terhadap tanah. Meningkatnya permintaan tanah dan terbatasnya persediaan tanah di perkotaan merupakan penyebab terus meningkatnya nilai tanah perkotaan. Dari sisi penyediaan infrastruktur perkotaan yang mempergunakan tanah sebagai basis kegiatan, maka terus meningkatnya harga tanah di perkotaan merupakan kendala bagi peningkatan pelayanan
sarana dan prasarana tersebut termasuk areal untuk pemakaman sudah sangat mendesak pengadaannya sekarang ini, sedangkan pada sisi lain peningkatan pelayanan merupakan tangung jawab pemerintah daerah yang harus dipenuhi. Ironisnya masalah penting yang dialami pemerintah kota didunia ketiga adalah kurangnya sumber-sumber pembiayaan dan kapasitas dalam menyediakan infrastruktur perkotaan tersebut. Dengan gambaran seperti di atas, hal ini juga dialami oleh pemerintah kota Medan dalam hal menyediakan infrastruktur kota termasuk areal pemakaman. Terbatasnya tanah dan anggaran pemerintah kota serta meningkatnya kebutuhan akan infrastruktur membuat pemerintah kota kesulitan dalam menangani/menyediakan areal pemakaman di perkotaan. Melihat perkembangan kota Medan sangat membutuhkan terwujudnya sarana dan prasarana perkotaan yang handal guna mendukung stabilisasi nilai kehidupan diperkotaan baik langsung maupun tidak langsung. Kota Medan saat ini dalam perkembangan menuju kota metropolitan dimana kegiatan ekonominya dapat dijadikan sebagai mesin perekonomian di kawasan Sumatera-Utara, dan dari acuan tersebut diatas wajar melihat peningkatan pembangunan yang semakin menuju ke ciri pembangunan yang berkelanjutan dan berkesinambungan dan dapat dikatakan bahwa pembangunan kota Medan sangat menggembirakan. Perkembangan fisik kota Medan secara umum bergerak sangat cepat, ini diakibatkan oleh tuntutan dan kebutuhan masyarakat kota Medan yang sangat tinggi. Dengan demikian masyarakat yang merupakan bagian dari sebuah kota harus menyadari bahwa mereka harus mati atau meninggal. Dengan mengalami kematian dalam hidup ini berarti kita harus mengetahui suatu paham yakni paham kematian akhir dari sebuah
kehidupan. Perlu dipertimbangkan apabila pertumbuhan penduduk ada, berarti
tingkat
kematian juga kurang lebih pasti seimbang, jadi harus dipikirkan kemana nantinya seseorang itu dikuburkan, sehingga wajar direncanakan sedini mungkin untuk mengantisipasi kejadian ini nantinya. Setiap peristiwa pasti memiliki awal dan akhir. Sama halnya dengan kehidupan di dunia, di awali dengan kelahiran dan diakhiri dengan kematian. Kelahiran disambut gembira dengan berbagai pengharapan terhadap kehidupan si anak kelak. Sedangkan kematian identik dengan kesedihan dan rasa kehilangan yang mendalam. Sebagai penghormatan terakhir, bisanya proses pemakamam dilakukan sakral mungkin sesuai dengan agama dan adat yang berlaku. Kemudian, jenazah dimakamkan di area pemakaman di tata dan dikelola sedemikian rupa sebagai wujud rasa sayang dari orang yang ditinggalkan. Setelah manusia mengalami kematian, pada masyarakat tertentu terdapat suatu penilaian terhadap orang yang mengalami kematian/meninggal yaitu dengan memberikan ruang khusus tersendiri. Proses kematian ini mengindikasikan terjadinya pemisahan antara ruang yang mati dan ruang yang hidup. Salah satu bentuk apresiasi manusia terhadap yang sudah meninggal disediakan lahan dalam bentuk ruang yang disebut makam. Tanah pemakaman merupakan suatu tanda peringatan dan juga dapat menggambarkan
salah satu defenisi yang dapat mencerminkan ciri dari sebuah kota.
Makam adalah simbol dari kehadiran yang mati sekaligus analogi peralihan dua dunia sehingga perlu direncanakan sedini mungkin untuk menghindarkan kesembrautan tata letaknya.
Fisik pemakaman dapat kita kaitkan dengan dunia arsitektur yang disebut juga seni (art). Dalam perkembangan selanjutnya, bahwa kehadiran bentuk simbolis ini dapat dihadirkan dengan satu pandangan yang mempunyai tujuan tertentu dan berkembang menjadi sebuah kajian yang didalamnya berisikan hal-hal yang mempengaruhi wujud arsitektur pemakaman itu sendiri. Maka dengan sendirinya analisis ini dimaksudkan untuk mengajak cara pandang masyarakat luas terhadap kematian yang bisa mempengaruhi pembentukan dan penataan arsitektur pemakaman yang modern tetapi harus didasari jiwa yang religius. Sehingga paham kematian dalam masyarakat yang percaya dengan konsep pemakaman ini akan mempengaruhi pembentukan fisik pemakaman serta akan lebih memperkaya arsitektur pemakaman itu sendiri dan akan lebih memperdalam pemahaman manusia akan kehidupan dan kematian. Manajemen Tanah Pemakaman Umum (TPU) di kota Medan nantinya dapat menciptakan suatu manajemen yang baik bagi mereka yang mengalami kematian dan kehidupan. Ini didasari oleh nilai-nilai sejarah dan potensi dari kawasan yang akan dapat memberikan nilai ganda bagi perkembangan suatu wilayah secara ekonomi sehingga menghasilkan berbagai kegiatan-keiatan (aglomerasi) yang berpotensi secara ekonomi dalam upaya meningkatkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Medan. Kajian ini nantinya akan memberikan suatu rekomendasi dalam bentuk solusi yang baik dalam mengatasi segala masalah dengan aristektur pemakaman agar tertata fisik dan manajemen pengelolaannya pada kawasan pemakaman eksisting. Pengelolaan manajemen tempat pemakaman yang tidak keseluruhannya dikelola oleh Pemerintah Kota Medan adalah salah satu masalah yang belum terkoordinir, pemakaman yang multi fungsi, disamping
terbenturnya anggaran dan sempitnya lahan juga kultur kebiasaan penduduk yang heterogen, saling memiliki budaya kebiasaan dan tata cara penguburan. Untuk penambahan lahan terlebih dahulu harus diadakan penelitian tentang lokasi yang strategis baik tempat, kondisi dan luas areal, sedangkan teknis pelaksanaannya harus matang dan disesuaikan dengan Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) serta profesionalisme petugas pengelola yang kesemuanya ini membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dengan keterbatasan sumber tadi, Pemerintah Kota Medan dalam hal ini Dinas Pertamanan Kota Medan secara bertahap mulai memikirkan pentingnya infrastruktur seperti pemakaman di kota Medan, disamping bersumber dari APBD propinsi Sumatera Utara atau bahkan bantuan dari Pemerintah Pusat. Berdasarkan uraian dan analisa diatas maka rencana judul penelitian ini adalah “Kajian Aspek Ekonomi Pada Pengelolaan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Kota Medan”. Yang menjadi studi kasus umum dalam tesis ini dipilih berdasarkan data dari Pemerintah Kota Medan melalui Dinas Pertamanan Kota Medan, adapun Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen yang dikelola oleh Pemerintah Kota Medan terdiri dari: 1. Pemakaman Kristen Tanjung Selamat Jalan Flamboyan Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan Selayang; 2. Pemakaman Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan;
3. Pemakaman Kristen Patumbak Jalan Turi Ujung Kelurahan Timbang Deli Kecamatan Medan Amplas; 4. Pemakaman Kristen Abdullah Lubis Jalan Abdullah Lubis Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru; 5. Pemakaman Kristen Padang Bulan Jalan Letjen Jamin Ginting Kecamatan Medan Baru; 6. Pemakaman Kristen Gajah Mada Ujung Jalan Gajah Mada Perempatan Jalan Sei Wampu Kecamatan Medan Baru; 7. Pemakaman Kristen Gajah Mada Lama Jl. Gajah Mada Perempatan Jalan Iskandar Muda Kecamatan Medan Petisah. Tetapi dalam pembahasan kajian ini hanya ditentukan 1 (satu) lokasi saja yaitu Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan. 1.7. Perumusan Masalah Dengan melakukan berbagai observasi di tempat-tempat pemakaman di seluruh Kota Medan, maka disimpulkan akan muncul berbagai masalah penting diantarannya adalah : 1. Dari tujuh lokasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Kota Medan enam diantaranya tidak berfungsi lagi, hanya satu lokasi saja yang dapat diberdayakan secara ekonomi tetapi belum maksimal; 2. Manajemen Pemakaman dari seluruh Tanah Pemakaman Umum (TPU) di Kota Medan belum dikelola dengan baik; 3. Masyarakat belum disadarkan bahwa Tanah Pemakaman Umum sebenarnya potensial secara ekonomi;
4. Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen kota Medan secara ekonomi tidak memberi sumbangan besar bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD); 5. Tidak terkoordinasi dengan baik, karena tidak adanya investor swasta yang ingin menjadikan pemakaman sebagai peluang bisnis yang sangat menguntungkan. 1.3. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengkaji aspek ekonomi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Kota Medan dari sudut pandang Aglomerasi yaitu bahwa kegiatan utama pemakaman di Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen dapat mendorong munculnya kegiatankegiatan lain yang sangat potensial secara ekonomi; 2. Menelusuri potensi ekonomi tersebut dalam upaya meningkatkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Medan. 1.4. Manfaat Penelitian Nantinya hasil penelitian ini akan bermanfaat terhadap perkembangan kota Medan khususnya dalam manajemen penataan pemakaman yang ada di kota Medan antara lain : 1. Sebagai bahan masukan untuk penelitian lanjutan dalam bidang pengembangan sarana dan prasarana sosial bermasyarakat dalam kota; 2. Sebagai bahan masukan kepada pemerintah Kota Medan di dalam setiap pengambilan kebijakan pembangunan kota khususnya masalah pemakaman. 1.5. Kerangka Pemikiran Melalui penjelasan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, maupun manfaat penelitian ini nantinya akan tercipta suatu solusi yang tepat sebagai panduan dalam mengambil kebijakan manajemen pembangunan Kota Medan.
Untuk lebih jelasnya Kerangka Penelitian di aplikasikan dalam bentuk struktur urutan sebagai berikut: LATAR BELAKANG GAGASAN IDE
Memberdayakan Kawasan Pemakaman Agar Berfungsi Secara Ekonomi
MASALAH a. Dari tujuh lokasi TPU Kristen di kota Medan enam diantaranya tidak berfungsi lagi, hanya satu lokasi saja yang dapat diberdayakan secara ekonomi tetapi belum maksimal. b. Manajemen Pemakaman dari seluruh TPU di kota Medan belum dikelola dengan baik. c. Masyarakat belum disadarkan bahwa Tanah Pemakaman Umum sebenarnya potensial secara ekonomi d. TPU Kristen kota Medan secara ekonomi tidak memberi sumbangan besar bagi PAD
TUJUAN a. Untuk mengkaji aspek ekonomi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Medan dari sudut pandang Aglomerasi yaitu bahwa kegiatan utama pemakaman di Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen dapat mendorong munculnya kegiatan – kegiatan lain yang sangat potensial secara ekonomi. b. Menelusuri potensi ekonomi tersebut dalam upaya meningkatkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Medan.
SURVEY LAPANGAN
LITERATUR
WAWANCARA
PENGUMPULAN DATA
-
ANALISA Lokasi (Karakter) Kegiatan Pemakaman Dampak lain akibat kegiatan pemakaman
KESIMPULAN/SARAN Gambar. 1. Kerangka Pemikiran dan Penelitian
STUDY BANDING
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Defenisi Aglomerasi Apa yang dimaksud dengan aglomerasi? Montgomery (1988) mendefinisikan aglomerasi sebagai konsentrasi spasial dari aktifitas ekonomi di kawasan perkotaan karena “penghematan akibat lokasi yang berdekatan (economies of proximity) yang diasosasiakan dengan kluster spasial dari perusahaan, para pekerja, dan konsumen” (Montgomery, 1988). Ini senada dengan Markusen (1996) yang menyatakan bahwa aglomerasi merupakan suatu lokasi yang “tidak mudah berubah” akibat adanya penghematan eksternal yang terbuka bagi semua perusahaan yang letaknya berdekatan dengan perusahaan lain dan penyedia jasa dan bukan akibat kalkulasi perusahaan atau para pekerja secara individual. Sementara itu, para ahli ekonomi perkotaan mendefinisikan kota sebagai hasil dari produksi aglomerasi secara spasial. Ini pada gilirannya mendorong tumbuhnya literatur mengenai formasi kota. Perspektif moderen menunjukkan beberapa kelemahan teori Klasik mengenai aglomerasi. Pada konteks ini, tiga jalur pemikiran dapat diidentifikasi. Pertama, teori-teori baru mengenai eksternalitas dinamis (dynamic externalities). Kedua, mazab pertumbuhan perkotaan. Ketiga, paradigma berbasis biaya transaksi.
Dalam menjelaskan fenomena aglomerasi, banyak ekonom mendefinisikan kota sebagai hasil dari proses produksi aglomerasi secara spasial. Dalam khasanah studi
perkotaan yang secara intensif dilakukan oleh para ekonom agaknya dapat diidentifikasi empat periode evolusi pemikiran (Quigley, 1998: 127-9). kebanyakan studi memformalkan model yang mencoba menjelaskan daya tarik lokasi kawasan perkotaan.
2.2. Tinjauan Teori 2.2.1. Konsep Ekonomi Aglomerasi (Agglomeration Economies) Dalam konteks ekonomi geografi, konsep aglomerasi berkaitan dengan konsentrasi spasial dari penduduk dan kegiatan-kegiatan ekonomi (Malmberg dan Maskell, 2001). Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Montgomery dalam Kuncoro (2002) bahwa aglomerasi adalah konsentrasi spasial dari aktivitas ekonomi di kawasan perkotaan karena penghematan akibat lokasi yang berdekatan (economies of proximity) yang diasosiasikan dengan kluster spasial dari perusahaan, para pekerja dan konsumen. Keuntungan-keuntungan dari konsentrasi spasial sebagai akibat dari ekonomi skala (scale economies) disebut dengan ekonomi aglomerasi (agglomeration economies). (Mills dan Hamilton, 1989). Pengertian ekonomi aglomerasi juga berkaitan dengan eksternalitas kedekatan geografis dari kegiatan-kegiatan ekonomi, bahwa ekonomi aglomerasi merupakan suatu bentuk dari eksternalitas positif dalam produksi yang merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan kota. (Bradley and Gans, 1996). Ekonomi aglomerasi diartikan sebagai penurunan biaya produksi karena kegiatan-kegiatan ekonomi berlokasi pada tempat yang sama. Gagasan ini merupakan sumbangan pemikiran Alfred Marshall yang menggunakan istilah localized industry sebagai pengganti dari istilah ekonomi aglomerasi. Ahli ekonomi Hoover juga membuat klasifikasi ekonomi aglomerasi menjadi 3 jenis (Isard, 1979) yaitu large scale economies
merupakan keuntungan yang diperoleh perusahaan karena membesarnya skala produksi perusahaan tersebut pada suatu lokasi, localization economies merupakan keuntungan yang diperoleh bagi semua perusahaan dalam industri yang sama dalam suatu lokasi dan urbanization economies merupakan keuntungan bagi semua industri pada suatu lokasi yang sama sebagai konsekuensi membesarnya skala ekonomi (penduduk, pendapatan, output atau kemakmuran) dari lokasi tersebut. Berbeda dengan pendapat para ahli ekonomi yang lain, O’Sullivan (1996) membagi ekonomi aglomerasi menjadi dua jenis yaitu ekonomi lokalisasi dan ekonomi urbanisasi. Dalam hal ini yang dimaksud dengan ekonomi aglomerasi adalah eksternalitas positif dalam produksi yaitu menurunnya biaya produksi sebagian besar perusahaan sebagai akibat dari produksi perusahaan lain meningkat.
2.3. Teori Aglomerasi 2.3.1. Teori Neo Klasik Sumbangan terbesar Teori Neo Klasik adalah pengenalan terhadap ekonomi aglomerasi dengan argumentasi bahwa aglomerasi muncul dari prilaku para pelaku ekonomi dalam mencari keuntungan aglomerasi berupa ekonomi lokalisasi dan ekonomi urbanisasi. (Kuncoro, 2002). Asumsi yang digunakan oleh teori neo-klasik adalah constant return to scale dan persaingan sempurna. Alfred Weber dikenal sebagai pendiri teori lokasi modern yang berkenaan dengan tempat, lokasi dan geografi dari kegiatan ekonomi. Minimalisasi biaya yang dikombinasikan dengan bobot input-input yang berbeda dari perusahaan dan industri menentukan lokasi optimal bagi suatu perusahaan. Weber secara eksplisit memperkenalkan konsep ekonomi aglomerasi, skala efisien
minimum, dan keterkaitan ke depan dan ke belakang. Konsep ini menjadi dasar berkembangnya teori perdagangan regional baru. Dalam sistem perkotaan teori neo klasik, mengasumsikan adanya persaingan sempurna sehingga kekuatan sentripetal aglomerasi disebut sebagai ekonomi eksternal murni. (Krugman, 1998). Kekuatan sentripetal muncul dari kebutuhan untuk pulang-pergi (commute) ke pusat bisnis utama dalam masing-masing kota yang menyebabkan suatu gradien sewa tanah dalam masingmasing kota. Menurut Krugman (1998), keterbatasan teori neo klasik diantaranya adalah melihat bahwa ekonomi eksternal yang mendorong adanya aglomerasi masih dianggap sebagi misteri (blackbox). Disamping itu sistem perkotaan neo klasik adalah non spasial yang hanya menggambarkan jumlah dan tipe kota tetapi tidak menunjukkan lokasinya.
2.3.2. Teori Eksternalitas Dinamis Teori-teori
eksternalitas
dinamis
percaya
bahwa
kedekatan
geografis
memudahkan transmisi ide, maka transfer teknologi merupakan hal penting bagi kota (Glaeser, et.al. 1992). Teori eksternalitas dinamis didasarkan pada teori yang dikemukakan oleh Marshall-Arrow-Romer (MAR), Porter dan Jacob. Teori-teori ini mencoba menjelaskan secara simultan bagaimana membentuk kota dan mengapa kota tumbuh. Eksternalitas MAR menekankan pada transfer pengetahuan antar perusahaan dalam suatu industri. Menurut MAR monopoli lokal merupakan hal yang lebih baik dibandingkan dengan kompetisi lokal sebab lokal monopoli menghambat aliran ide dari industri lain dan eksternalitas diinternalisasi oleh inovator. Seperti halnya MAR, Porter mengatakan bahwa dengan transfer pengetahuan tertentu, konsentrasi industri secara
geografis akan mendorong pertumbuhan. Berbeda dengan MAR, Porter menyatakan bahwa kompetisi lokal lebih penting untuk mempercepat adopsi inovasi. Tidak seperti MAR dan Porter, Jacob percaya bahwa transfer pengetahuan paling penting adalah berasal datang dari industri-industri inti. Variasi dan keberagaman industri yang berdekatan secara geografis akan mendukung inovasi dan pertumbuhan dibandingkan dengan spesialisasi secara geografis.
2.3.3. Teori Ekonomi Geografi Baru (The New Economic Geography) Teori ekonomi geografi baru berupaya untuk menurunkan efek-efek aglomerasi dari interaksi antara besarnya pasar, biaya transportasi dan increasing return dari perusahaan. Dalam hal ini ekonomi aglomerasi tidak di asumsikan tetapi diturunkan dari interaksi ekonomi skala pada tingkat perusahaan, biaya transportasi dan mobilitas faktor produksi. Teori ekonomi geografi baru menekankan pada adanya mekanisme kausalitas sirkular untuk menjelaskan konsentrasi spasial dari kegiatan ekonomi (Krugman dan Venables dalam Martin & Ottavianno, 2001). Dalam model tersebut kekuatan sentripetal berasal dari adanya variasi konsumsi atau beragamnya intermediate good pada sisi produksi. Kekuatan sentrifugal berasal dari tekanan yang dimiliki oleh konsentrasi geografis dari pasar input lokal yang menawarkan harga lebih tinggi dan menyebarnya permintaan. Jika biaya transportasi cukup rendah maka akan terjadi aglomerasi. Dalam model eksternalitas teknologi, transfer pengetahuan antar perusahaan memberikan insentif bagi aglomerasi kegiatan ekonomi. Informasi diperlakukan sebagai barang publik dengan kata lain tidak ada persaingan dalam memperolehnya. Difusi informasi ini kemudian
menghasilkan
manfaat
bagi
masing-masing
perusahaan.
Dengan
mengasumsikan bahwa masing-masing perusahaan menghasilkan informasi yang berbeda-beda, manfaat interaksi meningkat seiring dengan jumlah perusahaan. Karena interaksi ini informal, perluasan pertukaran informasi menurun dengan meningkatnya jarak. Hal ini memberikan insentif bagi pengusaha untuk berlokasi dekat dengan perusahaan lain sehingga menghasilkan aglomerasi.
2.4. Kasus-Kasus Aglomerasi Perkotaan 2.4.1. Aglomerasi Perkotaan di Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam menjelaskan fenomena aglomerasi, banyak ekonom mendefinisikan kota sebagai hasil dari proses produksi aglomerasi secara spasial. Dalam khasanah studi perkotaan yang secara intensif dilakukan oleh para ekonom agaknya dapat diidentifikasi empat periode evolusi pemikiran (Quigley, 1998: 127-9). Pada perode pertama, yaitu beberapa dasawarsa setelah Perang Dunia I, fokus analisis adalah pada faktor-faktor yang mempengaruhi lokasi perusahaan dan rumah tangga dalam suatu kota. Pada periode kedua, yang dimulai pada pertengahan dasawarsa 1960-an, kebanyakan studi memformalkan model yang mencoba menjelaskan daya tarik lokasi kawasan perkotaan. Periode ketiga muncul dari analisis yang intensif mengenai kota-kota utama di AS (misalnya, New York) dan memperkenalkan konsep eksternalitas, yang muncul akibat skala ekonomis. Saat ini, kita berada dalam pertengahan periode keempat dalam mencoba memahami perekonomian kota. Pada periode ini, kota digunakan untuk menganalisis hakekat dan sebab-sebab pertumbuhan ekonomi. Kebanyakan analisis aglomerasi secara implisit mengasumsikan bahwa formasi dan perkembangan kota dapat dipahami bila mekanisme konsentrasi produksi secara spasial telah dimengerti dengan benar.
DIY adalah provinsi yang unik secara demografik. Jumlah penduduk DIY hanya sekitar 3,1 juta jiwa pada tahun 2000 dan memiliki angka pertumbuhan penduduk 0,72%, yang paling rendah di Indonesia. Dengan sekitar 60% penduduk tinggal di daerah perkotaan, DIY merupakan provinsi dengan penduduk paling padat kedua di Indonesia, setelah DKI Jakarta. Rata-rata tingkat kepadatan penduduk DIY pada tahun 2000 sebesar 980 orang/km2, dengan tingkat kepadatan tertinggi di Kota Yogyakarta (12.228 orang/km2) dan terendah di Gunung Kidul (451 orang/km2). Aglomerasi penduduk DIY cenderung berada di kota Yogjakarta dan kabupaten Sleman. Dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,51% per tahun selama 1990-2000, Kabupaten Sleman memiliki pertumbuhan penduduk tertinggi di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, diikuti Bantul dan Gunungkidul, sedang Kodya Yogya dan Kulonprogo mengalami pertumbuhan negatif. Dari segi jumlah penduduk, Kabupaten Sleman juga memiliki penduduk terbesar diikuti Bantul,Gunungkidul, Jogja dan Kulonprogo. Secara demografis hal ini menunjukkan bahwa di Sleman terdapat aktivitas yang tinggi dalam bidang kependudukan berupa bertambahnya para pendatang, meningkatnya angka kelahiran, dan banyaknya pasangan usia subur. Pada gilirannya, ini menunjukkan adanya fenomena perkotaan, terutama Extended Yogyakarta urban region, yaitu kota Yogyakarta ditambah kecamatan-kecamatan di Kabupaten Sleman yang berbatasan langsung dengan Yogyakarta. Dari uraian di atas, dengan melihat komposisi penduduk Sleman, maka dapat disimpulkan bahwa wilayah selatan Kabupaten Sleman yang meliputi kecamatan Gamping, Melati, Ngaglik dan Depok ditambah lagi dengan Kecamatan Godean dan
Sleman memang merupakan basis pertumbuhan perkotaan yang membentuk satu aglomerasi dengan Kota Yogyakarta. Kecamatan Godean, Sleman dan Ngaglik, kendati terletak agak jauh dari Kota Yogyakarta, telah berkembang menjadi arah kegiatan masyarakat di wilayah kecamatan sekitarnya sehingga menjadi pusat pertumbuhan. Indikator kependudukan ketiga kecamatan/kota tersebut memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi yang mencerminkan tingginya aktivitas kependudukan sebagai salah satu fenomena perkotaan. Dinamika aktivitas ekonomi di DIY menimbulkan konsentrasi aktivitas ekonomi di Kota Yogyakarta dan kabupaten Sleman. Aglomerasi ekonomi di kedua daerah ini nampaknya tumbuh pesat, sebagaimana tercermin dari tingginya pertumbuhan ekonomi yang melebihi rata-rata DIY. Menjamurnya rumah makan, rumah kos, berbagai aktivitas perdagangan dan jasa, berjalan seiring dengan dibangunnya universitas dan hotel. Apakah aglomerasi penduduk juga sejalan dengan aglomerasi industri di DIY? Identifikasi wilayah perkotaan juga bisa dilakukan dengan melihat konsentrasi spasial per kecamatan dari Industri Besar dan Menengah (IBM) yang ada di Kabupaten Sleman. Dengan menggunakan metode identifikasi kluster yang telah dikembangkan dalam literatur Industri terakhir (Kuncoro, 2002), adanya akses jalan, khususnya ring road dan jalan raya yang menghubungkan Kota Yogyakarta dan Magelang, ikut berperanan dalam membentuk aglomerasi industri di sepanjang kedua jalan ini.
2.4.2. Konsentrasi Geografis Industri Manufaktur di Greater Jakarta dan Bandung Periode 1980-2000: Menuju Satu Daerah Aglomerasi
Menurut studi yang dilakukan oleh Amini Hidayati dan Mudrajad Kuncoro menyatakan bahwa pertumbuhan sektor industri yang cukup pesat menunjukkan keberhasilan industrialisasi yang tidak terlepas dari berbagai kebijakan dan strategi yang telah ditempuh pemerintah untuk mendorong dan merangsang investasi disektor industri,diantaranya melalui penerapan strategi industri substitusi impor maupun strategi promosi ekspor. Namun demikian, ternyata keberhasilan ini tidak diiringi dengan penyebaran aktifitas industri yang merata secara spasial. Aktifitas industri Indonesia hanya terkonsentrasi di daerah-daerah tertentu saja. Dalam studinya menemukan bahwa pusat konsentrasi industri manufaktur Indonesia berlokasi di pulau Jawa dengan konsentrasi yang membentuk pola dua kutub (bipolar pattern). Pola konsentrasi yang ditemukan oleh Kuncoro memperkuat penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hill, yaitu di ujung barat pulau Jawa yang meliputi Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi) dan Bandung. Sedangkan di ujung timur pulau Jawa berpusat di
kawasan
Surabaya. Sementara itu apabila menyimak lebih mendalam perkembangan konsentrasi industri di kutub barat pulau Jawa yang meliputi Greater Jakarta dan Bandung, maka akan terlihat beberapa fenomena yang cukup menarik untuk diamati lebih lanjut. Pertama, dewasa ini terdapat kecenderungan perkembangan aktifitas industri manufaktur di kota-kota inti (core region) dalam hal ini Metropolitan Jakarta dan Bandung terlihat menurun. Sementara itu di kota-kota pinggiran (fringe region) seperti Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Botabek) aktifitas industri manufaktur justru semakin meningkat. Fakta ini dapat dilihat dari sudut pangsa tenaga kerja, nilai tambah maupun jumlah perusahaan yang beroperasi di wilayah ini selama dua dekade terakhir. Kedua, terdapat fenomena pengelompokan (aglomerasi) industri yang cenderung membentuk suatu koridor
pembangunan diantara wilayah metropolitan Jakarta dengan metropolitan Bandung (gambar 4). Secara fenomenal dapat dibuktikan dengan meningkatnya jumlah desa urban di sepanjang koridor-koridor tersebut. Sedangkan secara geografis konsentrasi industri terlihat tersebar di sepanjang koridor Jakarta – Bandung, sehingga wilayah perkotaan di Jabotabek dan Metropolitan Bandung hampir menyatu atau membentuk suatu jaringan kota (network cities) (Laquian, 1998: 1; Kuncoro, 2000: 185). Mengacu pada beberapa fenomena yang telah dipaparkan di atas, penelitian ini berusaha mengidentifikasi dan meneliti di daerah mana saja aglomerasi industri berlokasi dalam lingkup kedua Greater (Jakarta dan Bandung), bagaimana pola dan dinamikanya selama periode 1980-2000.
2.5. Pemakaman Life (Kehidupan), menurut webster Dictionary adalah The state of animal or plant in which its organs are capable of performing their function (New Websters Dictinary for english Languange,1997) Sedangkan death (kematian) The act or fact of dying; The total and permanent cessation of all the vital function of an animal or plant, The state of being dead; Loss or absent of spiritual life; Lost or deprivation of civil life (New Websters Dictinary for english Languange,1997) The Enchicolopedia of religon mempertegas arti diatas bahwa keberadaan kehidupan dan dapat didefenisikan dari tanda tanda nyata, antara lain adanya nafas, kesadaran, fungsi akal, dan pergerakan fisik, (Mircia Eliade. The enclopedia of religion) dalam Charles dkk,2003. Sedangkan kematian adalah keberadaan yang berada secara esensial dari kehidupan di dunia, kehidupan antara yang lahir dan yang mati. Kematian
umumnya diyakini sebagai nasib alami manusia yang ditetapkan oleh Tuhan atau dewa. (Mircia Eliade. The enclopedia of religion). Berdasarkan definisi umum di atas, proses peralihan dari kehidupan kematian dapat ditandai dengan hilangnya atau lepasnya jiwa yang mengisi manusia, yaitu suatu kekuatan yang menyebabkan gerak dan dapat hidup langsung begitu lepas dari tubuh jasmani. (Koencaraningrat. Ritus peralihan di Indonesia, Jakarta Balai Pustaka, 1985 : 52). Jiwa dianggap tidak pembusukan (dekomposisi) atau bersifat kekal. (Loise Leahy.SJ. Misteri Kematian, suatu pendekatan filsafat. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum 1998 : 48). Anggapan ini menghadirkan pemikiran bahwa jiwa akan mengalami hal yang sama seperti saat jasmani masih hidup. Adanya kepercayaan akan kekekalan jiwa dan keterikatan yang hidup dengan yang mati mendorong masyarakat tertentu untuk memberikan perlakuan khusus pada kematian. Bentuk perlakuan khusus terhadap kematian sebenarnya behubungan dengan penghargaan manusia tehadap orang yang meninggal. Caranya adalah dengan selalu berusaha untuk mempersembahkan atau memberikan suatu kepada orang yang telah meninggal,
baik
itu
persembahan
doa
maupun
persembahan
fisik.
Menurut
Koentjaraningrat (1987:393), bentuk perlakuan khusus terhadap kematian berkaitan salah satu unsur universal kebudayaan yaitu sistim religi yang berkembang di masyarakat. Dengan unsur ini manusia akan membayangkan wujud dunia gaib, dewa dan makhluk halus yang mendiaminya, sifat Tuhan serta hakekat hidup dan mati dan mengalami ketakutan terhadapnya sehingga mendorong manusia untuk selalu menyertakan perlakuan khusus dalam menjalankan setiap tahap kehidupannya. Pelakuan khusus ini penting
karena adanya gagasan bahwa setiap perubahan yang terjadi dalam hidup manusia melibatkan aksi dan reaksi antara sesuatu yang suci dan duniawi. Pada masyarakat tertentu, terdapat suatu bentuk perlakuan khusus terhadap orang meninggal yaitu dengan memberikan ruang khusus. Hal ini terdorong oleh proses kematian yang sering melambangkan proses pemisahan antara orang yang hidup dengan yang mati. Setelah kematian, manusia akan mengalami proses transisi kematian, dan akhir dari proses itu adalah pengiriman orang yang mati ke dunia kematian (the world of death). Pernyataan yang serupa dikemukakan oleh Waterrson (1990) bahwa orang-orang percaya yang mati akan menempati ”The land of the dead”, yang diidentikkan dengan kehidupan di dunia. Dari pernyataan-pernyataan di atas maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan ”Ruang” untuk yang mati dengan ”Ruang” yang hidup. Anggapan tersebut kemudian berkembang sehingga bentuk perlakuan khusus terhadap kematian ada yang berhubungan dengan masalah spasial (kekurangan).
2.5.1. Pemakaman di Kota Medan Berdasarkan Sumber Data dari Dinas Pertamanan Koa Medan Tahun 2004 Tanah Pemakaman Umum di kota Medan terdapat sebanyak 115 kawasan dengan luas areal 1.084.565,80 m2 (108,46 Ha) yang menyebar di seluruh kecamatan di Kota Medan. Areal TPU tersebut dibagi menjadi 2 yakni : 1. Pemakaman Umum adalah
areal pemakaman untuk umum yang pengelolanya
dilakukan oleh pemerintah Kota Medan sebanyak 8 unit dengan luas keseluruhan
sebanyak 45,5 Ha diantaranya adalah TPU Sei Batu Gingging, Jl. Gajah Mada, Jl. Abdullah Lubis dan TPU Simalingkar B; 2. Pemakaman bukan umum adalah areal pemakaman yang disediakan untuk anggota golongan berdasarkan etnis dan agama, yang dikelola oleh badan sosial, yayasan dan kelompok lainnya. Jumlah pemakaman bukan umum ini sebanyak 107 unit dengan luas 629.565 m2 (62,96 Ha) diantaranya adalah TPU Jl. SM. Raja. Jl. Sei Deli dan TPU Islam Guru Patimpus. (Dinas Pertamanan Koa Medan Tahun, 2004). Secara umum, dalam peraturan daerah Kota Medan No. 9 Tahun 1987 tentag ” Izin Pengunaan Tanah Tempat Pemakaman” yang kemudian berubah menjadi Perda No. 2 Tahun 2002 tentang ” Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat ” hanya menjelaskan kegiatan yang berhubungan dengan pengurusan pemakaman maupun pemindahan kerangka jenazah serta penggunaan mobil jenazah, dimana kegiatan tersebut harus mendapat persetujuan dari Pemerintah Kota Medan atau pejabat yang dihunjuk yaitu Dinas Pertamanan Kota. (Gordon Angkasa Raya Situmorang, 2006) Adapun lokasi pemakaman yang telah direncanakan untuk pelaksanaan maksud tersebut diatas adalah : 1. Lokasi Pemakaman yang dikelola oleh Pemerintah Kota Medan (Dinas Pertamanan Kota Medan) adalah: a. Taman Pemakaman umum Kristen Gajah Mada Ujung, jalan Gajah Mada Perempatan Jalan Sei Wampu Kecamatan Medan Baru; b. Taman Pemakaman Umum Kristen Gajah mada Lama, jalan Gajah Mada Perempatan Jalan Iskandar Muda Kec. Medan Petisah; c. Lokasi Pemakaman Islam Sei Batu Gingging (Jalan Sei Batu Gingging Medan).
2. Lokasi Pemakaman yang dikelola oleh Badan Sosial, yayasan atau badan keagamaan adalah : a. Lokasi Pemakaman Islam Kayu Besar (Jalan Thamrin Medan) ; b. Lokasi Pemakaman warga Arab (Jalan Brigjen Katamso Medan) ; c. Lokasi Pemakaman Islam (Jalan Halat Medan) ; d. Lokasi Pemakaman Islam (Jalan Guru Patimpus Medan). Tabel. 2.1. Daftar Tanah Pemakaman Umum (TPU) Yang Dikelola Oleh Pemko Medan NO
1 2 3 4 5
6
7
8 9
NAMA PEMAKAMAN/ ALAMAT
Tanjung Selamat Jln. Flamboyan Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Patumbak Jl. Turi Ujung Abdullah Lubis Jl. Abdullah Lubis Padang Bulan Jl. Letjend Jamin Ginting Gajah Mada Ujung Jl. Gajah Mada Perempatan Jl. Sei Wampu Gajah Mada Lama Jl. Gajah Mada Perempatan Jl. Iskandar Muda Sei Batu Gingging Jl. Sei Batu Gingging Deli Tua Jl. Deli Tua Jumlah
LUAS AREAL (M2)
KELURAHAN/ KECAMATAN
KETERANGAN
Tj. Selamat/ M. Selayang Simalingkar B/M Tuntungan Timbang Deli/M.Amplas
Kristen
15.000
Babura/M. Baru
Kristen
20.000
M. Baru
Kristen
19.000
M. Baru
Kristen
19.000
M. Petisah
Kristen
15.000
Babura/ M. Baru
Islam
25.000
Kab Deli serdang
Hindu/Budha/ Gelandangan
10.000 65.000 40.000
453.000
Kristen
Kristen
Tabel. 2.2. Daftar Tanah Wakaf / Yayasan Dalam Daerah Kota Medan
NO
NAMA TANAH WAKAF
1
Perkuburan Kayu Besar Jl Thamrin Kel. P. Pasar Kec. M. Kota Pekuburan Jl. Kemiri Pekuburan Jl. S.M. Raja/ Mesjid Raya Pekuburan Jl. Purwosari P. Brayan Bengkel Pekuburan Jl. Glugur Darat II Kec.M. Timur Pekuburan Jl. Krakatau P. Brayan Darat II Kec. Timur Pekuburan Kel. P. Brayan Darat I Kec. M. Timur Pekuburan Jl. Mabar Kel Sidodadi Kec. M. Perjuangan Pekuburan Jl. Santosa Baru Kec. M. Perjuangan Pekuburan Jl. Sei Kera Pekuburan Jl. Krakatau P. Brayan Darat II Bersertifikat Jl. Tuasan /Psr III Kec. M. Perjuangan Perkuburan Jl. Tuasan/Psr III Kec. M. Perjuangan Bersertifikat Jl. Sei Deli Kel. Silalas Kec. M. Barat Bersertifikat Jl. G. Patimpus Kel. Silalas Kec. M. Barat Bersertifikat Jl. Semangka Kel. Silalas
2 3 4
5
6
7
8
9
10 11
12
13
14
15
16
LUAS AREAL (M2)
STATUS TANAH WAKAF
KETERANGAN
30000
Islam
5590
Islam
4960
Islam
20000
Islam
1577
Bersertifikat
5988
2379
Islam
Islam
Bersertifikat
Islam
Islam Islam Bersertifikat
Islam
Islam
Kristen
4030
Islam
6815
Islam
1800
Islam
Lanjutan Tabel. 2.2
17
18
19
20
21 22
23
24
25
26 27
28
29 30
Bersertifikat Jl. Karya Gg. Wakaf Kel. Sei Agul Kec M. Barat Bersertifikat Jl. Ling II P. Brayan Kota Kec. M. Barat
Perkuburan Jl. Lingk. IV P. Brayan Kec. M. Barat Perkuburan Jl. K.L. Yos Sudarsono Belawan Kota Kec. M. barat Perkuburan Jl. Pembangunan Perkuburan Jl. Letjend. J. Ginting Kec. M Baru Perkuburan Al-Hasanah Jl. Sei Tuntungan Kel. Babura Kec. M. Baru Perkuburan Jl. Kapt. Pattimura Kel. Darat Kec. M. Baru Perkuburan Pasar VI Lingk. VIII Kel. Besar Kec.M. Labuhan Pekuburan Jl. Sutomo Ujung Perkuburan Lingk. IX Kel. Bear Kec. M. Labuhan Perkuburan Lingkungan XII Kel. Besar Kec. M. Labuhan Perkuburan Lingk. XIII Kel. Besar Kec. M. Labuhan Perkuburan Lingk. VIII Kel. Pekan Labuhan Kec. M. Labuhan
18739
Islam
2236
Bersertifikat
Islam
1600
Bersertifikat
Islam
4888
Islam
Islam 7267
Islam
3613
Islam
6678
Islam
14437
Islam
Islam/Hindu 1206
8416
Islam
Bersetifikat
Islam
6782
Islam
5684
Islam
Lanjutan Tabel. 2.2
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44 45
Perkuburan Lingk. V Kel Sei Mati Kec M. Labuhan Perkuburan Lingk. VI Kel. Sei Mati Kec. M. Labuhan Perkuburan Kamp. Bahari Kel. Sei Mati Kec. M. Labuhan Perkuburan Lingk. XI Kel. Pekan Labuhan Kec. M. Labuhan Perkuburan Lingk. II Martubung Kec. M. Labuhan Perkuburan Lingk. VI Kel. Kota Bangun Kec. M. Deli Perkuburan Lingk. VI Kel. Kota Bangun Kec. M. Deli Perkuburan Lingk. III Kel. Mabar Kec. M. Deli Perkuburan Lingk. III Km. 6,5 Tj. Mulia Kec. M. Deli Perkuburan Lingk. Kel. Tj. Mulia Kec. M. Deli Perkuburan Jl. Yos Sudarso Km 7 Kec. M. Deli Perkuburan Gg. Surya Lingk. VII Tj. Mulia Kec. M. Deli Perkuburan Jl. Aluminium III Lingk. XIII Tj. Mulia Kec. M. deli Perkuburan Lingk. I Kel. Titi Papan Tj. Mulia Kec. M. Deli Perkuburan Lingk. XII Kel. Titi Papan
1295
Islam
4416
Islam
2034
Islam
1080
Islam
2250
Islam
Islam 9980
196
Islam
1350
Islam
9000
Islam
6785
Islam
6928
Islam
224
Islam
31752
Islam
316
Islam
1000
Islam
Lanjutan Tabel. 2.2
46 47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
Tj. Mulia Kec. M. Deli Perkuburan Jl. Merak Kel Sei Sikambing Perkuburan Jl. Kamboja Kec. M. Sunggal Perkuburan Lingk. Seroja. Kel. Sunggal Kec. M. Sunggal Perkuburan Lingk. P. Baris Kel. Lalang Kec. M. Sunggal Perkuburan Masyarakat Karo Jl. Flamboyan Kel. Tj. Selamat Kec M. Tuntungan Perkuburan Kel. Tj. Selamat Kec. M. Tuntungan Perkuburan Kel. Baru Ladang Baru Kec. M Tuntungan Perkuburan Jl. Kuba IV Kec. M. Denai Perkuburan Jl. Panglima Denai Kec. M Amplas Perkuburan Jl. Pertahanan Kec. M. Amplas Perkuburan Sp. Apros /Polonia Kec. M. Denai Perkuburan Jl. Sempurna Ujung Kec. M. Kota Perkuburan Gg. Lia Lingk. I Menteng Kec. M. Denai Perkuburan Jl. Menteng VII Kel. Binjai Kec. M. Denai Perkuburan Jl. Menteng VII Kel. Binjai Kec. M. Denai
1601
Islam
3089
Islam
1010
Bersertifikat
Islam
8788
Bersertifikat
Islam
Kristen
8218
Islam
2319
Islam
4235
Islam
Kristen
Islam
Kristen
1484
Sertifikat
1167
1500
Islam
Islam
Sertifikat
Islam
Lanjutan Tabel. 2.2
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73 74
Perkuburan Jl. B. Katamso Gg. Sawah Titi Kuning Kec. M. Johor Perkuburan Gg. Sepakat Link I Kec. M. Johor Perkuburan Lingk. V Kel Titi Kuning Kec M. Johor Perkuburan Gg. Halim Kel Titi Kuning Kec. M. Johor Perkuburan Jl. Karya Utama Kel. P. Mansyur Kec M. Johor Perkuburan Jl. Karya Utama Kel. P. Mansyur Kec. M. Johor Perkuburan Jl. Suka Rahmat Kel. Suka Maju Kec. M. Johor Perkuburan Gg. Alam Kec. M. Johor Perkuburan LIngk X Titi Kuning Gg. Sawah Kec M. Johor Perkuburan Kel. Kuala Bekala Kec. M. Johor Perkuburan Jl. B. Katamso Km 8,2 Kedai Durian Kec. M. Johor Perkuburan JL. Stasiun Ujung Kedai Durian Kec. M. Johor Perkuburan Jl. Stasiun Ujung Kedai Durian Kec. M. Johor Perkuburan Jl. Ika Bakti Lingk IV Gedung
750
Islam
2225
Islam
400
Islam
600
Islam
9000
Islam
18849
Islam
2275
Islam
2600
Islam
820
Islam
6827
Islam
1900
Sertifikat
Islam
6944
Sertifikat
Islam
10920
Sertifikat
Islam
2322
Sertifikat
Islam
Lanjutan Tabel. 2.2
75
76
77
78
79
80 81
82
83
84
85
86
87
88
Johor Kec. M. Johor Perkuburan Kuala Bekala Kec. M. Johor Perkuburan Jl. Sari Lingk. I Kedai Durian Kec. M. Johor Perkuburan Kel. Indra Kasih Kec. M. Tembung Perkuburan HS I/II Jl. SM Raja/Bajak Kel. Harjosari II Kec. M. Amplas Perkuburan Jl. Panglima Denai Kec. M Amplas Perkuburan Jl. Menteng VII Gg. Seroja Kec. M. Amplas Perkuburan Jl. Menteng VII Gg. Wakaf Kec. M. Amplas Perkuburan Timbang Deli Kec. M. Amplas Perkuburan Gg. Ujung Link. V. Tj Gusta Kec. M. Helvetia Perkuburan Kelo Helvetia Kec. M. Helvetia Perkuburan Jl. Buntu No. 53 Cinta Damai Kec. M. Helvetia Perkuburan Jl. Gatot Subroto sei Kambing Kec. M. Petisah Perkuburan Jl. Kel sari Rejo Kec. M. Polonia Perkuburan Jl B. Katamso Kamp. Baru Kec. M. Maimun
Islam
3000
Islam
4570
Sertifikat
Islam
6905
Sertifikat
Islam
7562
Islam
577
Islam
12000
Islam
6000
Islam
8741
Sertifikat
Islam
10729
Sertifikat
Islam
4216
Islam
18000
Islam
2502
Islam
6574
Sertifikat
Islam
Lanjutan Tabel. 2.2
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100 101 102
103 104
Perkuburan Jl. B. Katamso Gg. Sempurna Sei Mati Kec. M. Maimun Perkuburan Mandailing Jl B. Katamso Sei Mati Kec. M. Maimun Perkuburan Gg. Pelita Kamp. Baru Kec. M. Maimun Perkuburan Jl. B Katamso Sei Mati Kec. M. Maimun Perkuburan Minang Jl. B. Katamso Gg. Perwira Sei Mati Kec. M. Maimun Perkuburan Jl. B. Katamso Sei Mati Kec. M. Maimun Perkuburan Jl. B. Katamso Sei Mati Kec. M. Maimun Perkuburan Jl. B. Katamso Sei Mati Kec. M. Maimun Perkuburan Jl. B. Katamso Sei Mati Kec. M. Maimun Perkuburan Jl. B. Katamso Kamp. Baru Kec. M. baru Perkuburan Jl. Saudara Beringin Kec. M. Selayang Perkuburan P. B. Selayang II Kec. M. Selayang Perkuburan Tj. Sari Kec. M. Selayang Perkuburan Asam Kumbang Kec. M. Selayang Perkuburan Mesjid Juang Jl. H.M. Yamin Sei Kera Hilir I Kec. M. Perjuangan Perkuburan Jl. Ibrahim Umar Sei Kera Kec. M. Perjuangan
4418
Sertifikat
Islam
26432
Sertifikat
Islam
8579
Sertifikat
Islam
2584
Sertifikat
Islam
4141
Sertifikat
Islam
4245
Sertifikat
Islam
2318
Sertifikat
Islam
6540
Islam
5760
Islam
6814
Sertifikat
Islam
3658
Sertifikat
Islam
7816
Sertifikat
Islam
7667
Sertifikat
Islam
4376
Sertifikat
Islam
6057
Islam
4600
Islam
Lanjutan Tabel. 2.2
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115 116 117
Perkuburan Jl. Setia Jadi Tegal Rejo Kec. M. Perjuangan Perkuburan Sei Kera Hulu Kec. M. Perjuangan Perkuburan Lingk.39 Rengas Pulau Kec. M. Marelan Perkuburan Lingk. 14 Rengas Pulau Kec. M. Marelan Perkuburan Lingk. 33 Rengas Pulau Kec. M. Marelan Perkuburan Lingk 38. Rengas Pulau Kec. M. Marelan Perkuburan Lingk 17 Rengas Pulau Kec. M. Marelan Perkuburan Lingk. IX Terjun Kec. M. Marelan Perkuburan Lingk. 32 Rengas Pulau Kec. M. Marelan Perkuburan Lingk. 14 Rengas Pulau Kec. M. Marelan Perkuburan Lingk. X Labuhan Deli Kec. M. Marelan Perkuburan Jl. Halat Kec. M. Area Perkuburan Jl. IsmailiayahKec. M. Area
1000
Sertifikat
Islam
3680
Islam
195
Islam
600
Islam
1327
Islam
1500
Islam
2120
Islam
1994
Islam
412
Islam
945
Islam
1400
Islam
40000
Islam
8376
Islam
Keterangan : - Sudah Sertifikat
33 Lokasi
185.008 m2
- Belum Sertifikat
71 Lokasi
431.416 m2
104 Lokasi
616.424 m2
Jumlah - Lokasi Yang Belum Tertata
13 Lokasi
Jumlah
117 Lokasi
2.5.2. Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Kota Medan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen yang dikelola oleh Pemerintah Kota Medan terdiri dari: 8. Pemakaman Kristen Tanjung Selamat Jalan Flamboyan Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan Selayang; 9. Pemakaman Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan; 10. Pemakaman Kristen Patumbak Jalan Turi Ujung Kelurahan Timbang Deli Kecamatan Medan Amplas; 11. Pemakaman Kristen Abdullah Lubis Jalan Abdullah Lubis Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru; 12. Pemakaman Kristen Padang Bulan Jalan Letjen Jamin Ginting Kecamatan Medan Baru; 13. Pemakaman Kristen Gajah Mada Ujung Jalan Gajah Mada Perempatan Jalan Sei Wampu Kecamatan Medan Baru;
14. Pemakaman Kristen Gajah Mada Lama Jl. Gajah Mada Perempatan Jalan Iskandar Muda Kecamatan Medan Petisah. Tanah pemakaman umum dan bukan tanah pemakaman umum dalam melaksanakan kegiatan mempunyai perbedaan antara lain : Tanah Pemakaman Umum 1. Melaksanakan kegiatan administrasi sesuai dengan Peraturan Daerah yang telah ditetapkan; 2. Anggaran biaya yang dipergunakan disesuaikan dengan APBD; 3. Untuk penambahan lahan ataupun pembenahan lokasi, terlebih dahulu harus membuat pengajuan /usulan dan mendapat persetujuan dari DPRD. Tanah Pemakaman Bukan Umum 1. Melaksanakan kegiatan sesuai peraturan yang telah disepakati oleh para pengurus/anggota; 2. Anggaran biaya yang dikeluarkan berdasarkan dana yang tersedia pada kas yayasan dan atas pembenahan lokasi pemakaman berdasarkan atas musyawarah para pengurus /anggota; 3. Untuk penambahan lahan atau pembenahan lokasi pemakaman berdasarkan atas musyawarah para pengurus/anggota dan disesuaikan dengan dana yang tersedia pada kas. Pengelolaan tempat pemakaman yang tidak keseluruhannya dikelola oleh Pemerintah kota Medan adalah salah satu masalah yang belum terkoordinir, pemakaman yang multi fungsi, disamping terbenturnya anggaran dan sempitnya lahan juga kultur kebiasaan penduduk yang heterogen, saling memiliki budaya kebiasaan dan tata cara
penguburan yang berbeda. Untuk penambahan lahan terlebih dahulu harus diadakan penelitian tentang lokasi yang strategis baik tempat, kondisi dan luas areal, sedangkan teknis pelaksanaannya harus matang dan disesuaikan dengan Rencana Umum Ruang Kota (RUTRK) serta profesionalisme petugas pengelola yang kesemuanya ini membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dengan keterbatasan sumber tadi, Pemerintah Kota Medan dalam hal ini Dinas Pertamanan Kota Medan secara bertahap menata pemakaman di kota Medan, disamping bersumber dari APBD Propinsi Sumatera Utara atau bahkan bantuan dari Pemerintah Pusat.
2.6. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Yang Sah Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak seluruhnya memiliki kesamaan, terdapat pula sumber-sumber pendapatan lainnya , yaitu penerimaan lain-lain yang sah, menurut Devas bahwa: kelompok penerimaan lain-lain dalam pendapatan daerah tingkat II mencakup penerimaan kecil-kecil, seperti hasil penjualan alat berat dan bahan jasa. Penerimaan dari swasta, bunga simpan giro dan bank serta penerimaan denda kontraktor. Namun walaupun demikian sumber penerimaan daerah sangat bergantung pada potensi daerah itu sendiri.
2.6.1 Sektor Pemakaman sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pelaksanaan pekerjaan pada pemakaman adalah pekerjaan pelayanan masyarakat yang memerlukan pertapakan tanah untuk tempat pemakaman jenazah dalam hal ini harus menempuh prosedur yang berlaku sesuai dengan perda No. 9 Tahun 1987 berbunyi “ Izin Penggunaan Tanah Tempat Pemakaman” berubah menjadi perda No. 32 Tahun
2002 berbunyi “ Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat”. Seksi pemakaman dalam melaksanakan kegiatannya setiap tahun dibebani dengan target oleh pemerintah kota Medan dan persetujuan dari DPRD Kota Medan. Masyarakat yang memerlukan pertapakan tanah pemakaman terlebih dahulu harus memenuhi beberapa syarat antara lain : 1. Surat keterangan dari kelurahan atau rumah sakit; 2. Surat keterangan dari Dinas Kesehatan yang telah disediakan; 3. Mengisi formulir permohonan yang telah disediakan. Masyarakat yang ingin memindahkan kerangka jenazah keluarganya ke tempat lain terlebih dahulu harus memenuhi syarat yaitu : a. Surat keterangan dari lurah tempat domisili ahli waris; b. Surat keterangan dari Dinas Kesehatan Kota Medan; c. Surat keterangan dari Sekretaris Daerah (Sekda) bagi jenazah yang akan dibawa ke luar kota; d. Mengisi formulir permohonan izin yang telah disediakan. Masyarakat yang ingin mempergunakan mobil jenazah untuk mengangkut jenazah keluarganya, terlebih dahulu memenuhi syarat yaitu membuat/mengisi formulir permohonan izin yang telah disediakan. Adapun bidang pekerjaan yang terdapat pada seksi pemakaman meliputi antara lain : A. Bidang Administrasi 1. Menerbitkan surat izin pemakaman; 2. Menerbitkan surat izin pemindahan kerangka jenazah; 3. Menerbitkan surat izin penguburan kembali kerangka jenazah yang telah dibongkar;
4. Menerbitkan surat izin pemakaian mobil jenazah; 5. Mengeluarkan surat perintah jalan (SPJ) kepada supir mobil jenazah yang akan keluar kota; 6. Menerbitkan surat perpanjangan izin retribusi penggunaan tanah tempat pemakaman; 7. Membuat surat pengantar/perintah ke lokasi pemakaman untuk penggalian lubang. Adapun Tanah Pemakaman Umum (TPU) yang dikelola oleh Pemerintah Kota Medan ada 9 (Sembilan) lokasi yang mempunyai luas areal sekitar 453.000 m2 atau 45,3 Ha dan dikerjakan 38 orang tenaga kerja dengan tenaga pengawas sebanyak 8 orang tenaga swakelola dan 1 orang tenaga Pegawai Negeri Sipil. B. Bidang Lapangan 1. Membersihkan lokasi pemakaman; 2. Menggali / menutup lubang; 3. Melayani masyarakat yang datang berziarah ke tempat pemakaman kepada ahli waris yang datang berziarah. Merujuk peraturan yang mengatur tentang pemakaman dituangkan pada Perda No. 9 tahun 1987 berbunyi “ Izin Penggunaan Tanah Tempat Pemakaman” kemudian berubah menjadi Perda No. 32 tahun 2002 berbunyi “ Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat” dengan perincian dan masa berlaku sebagai berikut : 1. Pemakaman dewasa
= Rp. 65.000/2 Tahun
2. Pemakaman anak
= Rp. 55.000/2 Tahun
3. Pembangunan bina/tanda peringatan makam
= Rp. 25.000/Jenazah
4. Membongkar makam dan menutup kembali
= Rp. 25.000/Jenazah
5. Mengubur kembali jenazah yang telah dibongkar = Rp. 25.000/Jenazah
6. Memperpanjang izin retribusi pemakaman 50% dari izin pemakaman dewasa dan anak-anak 7. Pengabuan Mayat : a. Pengabuan Terbuka
= Rp. 200.000/Jenazah
b. Pengabuan Tertutup
= Rp. 300.000/Jenazah
c. Menyemayamkan Jenazah
= Rp. 15.000/Hari
8. Wajib retribusi tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang membayar, dikenakan denda 2% setiap bulannya Perincian biaya untuk pemakaian mobil jenazah adalah sebagai berikut : 1. Pemakaian dalam kota = Rp. 40.000/trip 2. Pemakaian ke luar kota adalah panjang jalan yang dilalui x Rp. 800,- + pemakaian dalam kota (….. Km x Rp. 800,- + Rp. 40.000,-) Pemakaian mobil jenazah diatur pada Perda No. 6 Tahun 1999 berbunyi “Retribusi Kekayaan Daerah”. Untuk memperoleh tempat pemakaman bukan umum setiap pemohon dikenakan pungutan sebesar Rp. 15.000 sampai dengan Rp. 30.000/jenazah sesuai dengan lokasi tanah makam yang ditetapkan dengan keputusan Kepala Daerah. Pengutipan dilakukan oleh pengelola pemakaman bukan umum dengan ketentuan 25 % dari pungutan tersebut disetor ke kas Pemerintah Daerah sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) (Dinas Pertamanan Kota Medan, 2003).
2.6.2. Target dan Hasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) Medan Subdis Pemakaman dalam melaksanakan kegiatan setiap tahun dibebani target Pendapatan Asli Daerah (PAD), berdasarkan hal tersebut diatas maka hasil-hasil yang telah dicapai dari tahun 1996 s/d 2002 adalah sebagai berikut : Tabel. 2.3. Target dan Realisasi Sektor Pemakaman Tahun 1996-2002
No
Tahun
Target
Realisasi
Anggaran
Rp.
Rp.
Keterangan
1
1996/1997
36.000.000
27.154.250
Tidak memenuhi
2
1997/1998
40.000.000
52.610.800
Over target
3
1998/1999
40.000.000
33.906.000
Tidak memenuhi
4
1999/2000
89.627.000
79.698.200
Tidak memenuhi
5
2000 (9 Bulan)
70.000.000
56.445.000
Tidak memenuhi
6
2001
100.000.000
86.571.250
Tidak memenuhi
7
2002
125.000.000
79.850.000
Tidak memenuhi
8
2003
150.000.000
165.780.293
Over Target
9
2004
175.000.000
131.710.586
Tidak memenuhi
10
2005
200.000.000
127.640.879
Tidak memenuhi
11
2006
225.000.000
223.571.171
Tidak memenuhi
12
2007
250.000.000
219.501.464
Tidak memenuhi
Sumber : Dinas Pertamanan Kota Medan, 2007 Gambar. 2.1. Target dan Realisasi Pemakaman 1996-2007
Dari uraian tersebut diatas dapat dilihat bahwa target yang dibebankan khususnya dari sektor pemakaman belumlah memenuhi apa yang diharapkan karena masih banyak target yang dibebankan tidak tercapai, hal ini disebkan masa berlaku izin 4 tahun sementara yang dibebankan berlaku 1 tahun sekali, sehingga izin retribusi yang telah dibayar oleh ahli waris untuk yang akan datang tidak dapat ditagih akan tetapi menunggu sampai 4 tahun kedepan (masa berlaku izin terakhir).
Tabel 2.4. Target dan Realisasi Mobil Jenazah Tahun 2000-2002
Tahun
Target
Realisasi
No
Anggaran
Rp.
Rp.
Keterangan
1
2000
2.520.000
2.944.000
Over Target
2
2001
2.520.000
2.720.000
Over Target
3
2002
2.720.000
2.788.000
Over Target
Target dan Realisasi Mobil Jenazah Tahun 2000-2002 3.000.000 2.900.000 2.800.000 2.700.000 Target Realisasi
2.600.000 2.500.000 2.400.000 2.300.000 2000
2001
2000
Tahun Anggaran Sumber : Dinas Pertamanan Kota Medan 2002 Gambar. 2.2. Target dan Realisasi Mobil Jenazah Tahun 2000-2002
LURAH Surat Kematian
DINAS KESEHATAN Surat Keterangan AHLI WARIS/ PENGURUS STM DINAS PERTAMANAN IZIN PEMAKAMAN LOKASI/TEMPAT PEMAKAMAN Sumber : Dinas Pertamanan Kota Medan, 2008 Gambar. 2.3. Skets Prosedur Untuk Memperoleh Izin Pemakaman Jenazah
LURAH Surat Pengantar ( Dari Domisili Ahli Waris ) DINAS KESEHATAN Surat Keterangan AHLI WARIS/ PENGURUS STM SEKETARIS DAERAH KOTA MEDAN Surat Keterangan DINAS PERTAMANAN Izin Pemindahan Kerangka Jenazah/Tulang Belulang - Lokasi Pemakaman /Tempat Pemakaman -
Sumber: Dinas Pertamanan Kota Medan, 2008 Gambar. 2.4. Skets Prosedur Untuk Memperoleh Izin Pemindahan Kerangka Jenazah/Tulang Belulang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada kasus ini adalah Model Deskriptif yang dapat diartikan suatu cara dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu set pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki (Nazir, 1985) Menurut Nazir (1985) dengan metode deskriptif ini juga diselidiki kedudukan fenomena dan faktor yang akan melihat hubungan antara suatu faktor dengan faktor lainnya. Oleh karena itu, penelitian deskriptif ini juga dinamakan studi kasus. Jadi pada penelitian ini yang diarahkan pada metode deskriptif dimana kasusnya berjudul “Kajian Aspek Ekonomi Pada Pengelolaan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Kota Medan”. Cakupan yang digunakan sebagai bentuk Metode Analisa Data dalam melakukan Kajian dan Aspek Ekonomi Pada Pengelolaan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Kota Medan” adalah menggunakan metode Kualitatif yang diartikan akan dapat memberikan deskripsi atas apa yang diteliti.
3.2. Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah Data Primer yang akan menjelaskan hasil dari pengumpulan data penelitian yang juga berupa informasi mengenai persepsi tentang permasalahan yang akan diangkat sesuai dengan judul 44: “Kajian Aspek Ekonomi Pada Pengelolaan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Kota Medan”. Adapun data-data yang rencananya dikumpulkan adalah : a. Data Lokasi; b. Data Luas Tanah Pemakaman Umum (TPU); c. Data Manajemen Pengelolaan; d. Data Aglomerasi yang terjadi.
3.3. Lokasi Penelitian Rencana lokasi penelitian direncanakan pada daerah yang ada lokasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen yang berada di kota Medan secara keseluruhan, tetapi dalam pembahasannya ditentukan 1 (satu) lokasi studi seperti sudah diutarakan sebelumnya untuk dikaji yaitu Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B, Jalan Bunga Rampe, Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan.
3.4. Jadwal Penelitian Direncanakan jangka waktu dalam meneliti kasus yang diangkat diperlukan selama kurang 6 (enam) bulan, adapun bagiannya adalah terdiri dari : 1. Persiapan Survei;
2. Survei dan Kompilasi Data; 3. Analisa Data; 4. Olah Hasil Penelitian; 5. Pembahasan hasil Penelitian; 6. Kesimpulan dan Saran (Rekomendasi).
Tabel 3.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kajian Aspek Ekonomi Pada Pengelolaan Tanah Pemakaman Umum ( TPU ) Kristen di Kota Medan JADWAL PEKERJAAN N o
TAHAPAN PENELITIAN
1
Persiapan Survei Survei dan Kompilasi Data Analisis Data Olah hasil data penelitian Pembahasan hasil penelitian Kesimpulan dan saran ( rekomendasi )
Bulan – 1 1
2 3 4 5 6
2
3
Bulan - 2 4
1
2
3
Bulan - 3 4
1
2
3
Bulan - 4 4
1
2
3
Bulan – 5 4
1
2
3
4
a. Persiapan Survei Tahapan persiapan survei dilakukan dalam 2
minggu, dengan distribusi waktu
pada kegiatan studi literatur dan kegiatan persiapan survei, dengan perincian; a. penyelesaian surat-surat dan pengurusan perijinan; b. pembuatan program pelaksanaan survei; c. merancang daftar data yang dibutuhkan, serta pembuatan peta-peta survei; d. persiapan hal-hal lain yang berhubungan dengan kelancaran survei. b. Survei Terdiri dari dua jenis pokok kegiatan, yaitu :
a. Survei primer, yang dilakukan dengan terjun langsung kelokasi studi dengan wawancara dan obeservasi lapangan; b. Survei sekunder, dilakukan dengan pengumpulan data sekunder yang sifatnya instansional, dengan cara menghubungi instansi, lembaga dan dinas-dinas yang berkaitan dengan pemakaman di Kota Medan. c. Kompilasi Data Kompilasi data dilakukan dengan proses seleksi, pengelompokan data secara sistematis sesuai dengan apa yang dibutuhkan dalam analisis dan penulisan tesis penelitian. d. Analisis Data Kegiatan pokok analisis adalah menelaah, mengolah serta menilai data yang telah tersusun sehingga dihasilkan interpretasi data sesuai dengan tujuan penelitian tesis. Kegiatan ini direncanakan memerlukan waktu 3 (tiga) minggu. e. Olah Hasil Data Penelitian Memerlukan waktu penyelesaian selama 6 (enam) minggu untuk hasil data. Pengolahan data dilakukan sesuai dengan permasalahan, tujuan, dan sasaran penelitian tesis. Setiap perkembangan hasil penelitian dikonsultasikan dengan pembimbing tesis melalui proses bimbingan tesis.
f. Pembahasan Hasil Penelitian Setelah draft olah hasil data penelitian dirampungkan dan dengan persetujuan pembimbing diarahkan kepembahasan hasil penelitian guna mendapatkan hasil untuk pembahasan lanjutan. Pembahasan ini dikonsultasikan dengan dosen pembimbing.
g. Kesimpulan dan Saran (Rekomedasi) Bagian ini merupakan hasil rekapitulasi akhir dari setiap kegiatan, dan setiap hasil kegiatan ini baik itu dari awal sampai dengan tahap rekomendasi merupakan wujud nyata dari penelitian.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan 4.1.1. Lokasi Rencana lokasi penelitian direncanakan adalah Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen yang dikelola oleh pemerintah kota Medan dan berada di kota Medan secara keseluruhan, tetapi dalam pembahasannya ditentukan 1 (satu) dari 7 (tujuh) lokasi studi yaitu Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B, Jalan Bunga Rampe Kel. Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan. Berdasarkan uraian dan analisa diatas maka judul penelitian ini adalah “Kajian Aspek Ekonomi Pada Pengelolaan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Kota Medan” Adapun alasan dipilih lokasi tersebut diatas adalah: 1. Faktor Fisik Pemakaman (arsitektur) Bentuk dari fisik makam yang ada pada saat ini umumnya sudah bagus dan tertata rapi sehingga menciptakan keserasian di lokasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B dengan melihat keseragaman bentuk dan simbol salib yang ada. Pola Pedestrian sudah tertata rapi dan beraturan tetapi masih kurang maksimal untuk membuat para pengunjung merasa lebih aman dan nyaman. Vegetasi yang terdapat di lokasi belum memadai dan kurang lengkap. 2. Faktor Administrasi
Manajemen pengelolaan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B sudah ada secara administrasi tetapi belum maksimal dalam hal pelayanan jasa pemakaman yang diberikan serta sumber daya manusia (SDM) relatif minim. 3. Faktor Sosial Lokasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B mampu memberikan dampak sosial yang baik pada masyarakat sekitar seperti penyediaan lapangan kerja yang dapat menghidupi kebutuhan sehari-hari masyarakat secara ekonomi.
Tanah Pemakaman Umum
Sumber : Bappeda Kota Medan, 2008 Gambar. 4.1. Lokasi Pemakaman Umum Kristen di Kota Medan, Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan
Berikut ini disajikan peta sebaran pengguna areal pemakaman Simalingkar B seperti gambar berikut ini (*):
(*) Tabel dan hasil data perhitungan dapat dilihat dalam bab lampiran 1 Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008 Gambar. 4.2. Peta sebaran pengguna areal Pemakaman Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan
JALAN BUNGA RA MPE
Pemakaman Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan
UTARA
BARAT
TIMUR
SELATAN
JALAN SETAPAK
P e m a ka m a n K r i ste n Pada ng Bula Ja l a n L e t j e Ja mi n G in t i n Kel urahan Pada ng Bula K e c a m a ta n M edan Baru
Sumber : Survey Lapangan, 2008 Gambar. 4.3. Lokasi Pemakaman Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan
Yang menjadi studi penelitian dipilih Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan
Tuntungan, dipilih karena areal pemakaman ini dianggap sudah layak, tertata rapi dan berada di Kota Medan.
Sumber: Survey Lapangan, 2008 Gambar. 4.4. Situasi dan Kondisi Lokasi Pemakaman Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan
Sumber: Survey Lapangan, 2008 Gambar. 4.5. Situasi dan Kondisi Lokasi Pemakaman Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan
A : Kantor pengelola dengan bangunan yang sangat sederhana dan berkesan seperti gudang A : Batas tapak tanpa ada pembatas yang nyata antara lahan perkuburan dengan perladangan penduduk S : Sebaiknya pagar dibuat dengan bahan yang kuat dan jelas memisahkan antara lahan perkuburan dengan perladangan masyarakat
S : Dibuat dengan bentuk bangunan yang baik sehingga dapat memberikan rasa nyaman A : Banyak sampah yang berserakan dan menumpuk S : Dibuat bak penampungan sampah, juga perlu disediakan tempat-tempaat sampah ditempat strategis.
A : Keberadaan gerbang masuk pemakaman dgn gapura dari besi S : Perancangan gerbang pemakaman dengan desain yang menyatu dengan pemakaman dan simbol yang jelas A : Akses jalan menuju perkampungan penduduk dan sungai S : Dibuat batas jalan yang nyata dengan membuat pintu gerbang A : Kedai kopi dengan material bambu dan bahan penutup atap S : Dibuat kantin sehingga lebih terlihat rapi dan bersih
bura Sungai Ba
A : Tempat parkir kendaraan dengan perkerasan lantai tanah merah S : Dibuat lahan parkir yang lebih permanen dengan perkerasan aspal sehingga lebih murah biaya pemeliharaannya
A : Pola sirkulasi jalan (tersier) yang tidak beraturan dengan lebar yang tidak memadai dan sebagian jalan setapak masih berupa tanah dan rumput sehingga bec bila hujan S : Dibuat jalan setapak dengan perkerasan konblok dengan pola sirkulasi yan baik sehingga memudahka n dalam perawatan areal makam dan jalan itu sendiri
A : Vegetasi yang ada pada tapak didominasi pada tanaman semak sebagai tanaman yang beragam dan juga tanaman liar lainnya yang tidak terawat S : Perlu adanya pemilihan jenis tanaman yang mudah perawatannya
Sumber: Survey Lapangan, 2008 Gambar. 4.6. Situasi dan Kondisi Site Plan Lokasi Pemakaman Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan
Sumber: Survey Lapangan, 2008 Gambar. 4.7. Peta Udara dan Kondisi Site Plan Lokasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan
a. Kondisi
Umum Areal Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B Jl.
Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan Lokasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B, pada saat ini yang keadaannya yang tidak teratur dan kurang tertata dengan rapi, Pemakaman di Tanah Pemakaman Umum(TPU) Simalingkar B masih diperlukan pembenahan.. Perlu direncanakan sebuah pemakaman yang terpadu, yang lokasinya tidak menyebar agar tidak kelihatan semraut dan keadaannya dapat tertata dengan baik dan terawat. b. Vegetasi Vegetasi yang terdapat di kawasan pemakaman Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B saat ini menciptakan kesan yang seram dan angker bagi masyarakat yang melihatnya. Maka sebaiknya di kawasan pemakaman Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B ditanam pohon-pohon besar yang jauh dari kesan seram dan angker. Seperti penanaman pohon palem, cemara, perdu,dan perumputan pada areal pemakaman. Selain itu penanaman pohon-pohon besar yang memiliki akar yang menyebar dapat mengganggu dan merusak keberadaan makam di sekelilingnya sehingga penanaman pohon-pohon besar harus dihindari dan penempatan penanaman vegetasi pada kawasan pemakaman Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B tidak beraturan. Sebaiknya membuat pola tanaman yang teratur pada kawasan pemakaman sehingga kelihatan rapi dan teratur
c. Pedestrian Kawasan pemakaman untuk saat ini Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B tidak memiliki lebar jalan yang mencukupi untuk lintasan para pengunjung. Sebaiknya merencanakan jalur pedestrian yang sesuai dengan tingkat kenyamanan yang baik seperti membuat lebar jalan ± 180 cm2. Pola pedestrian di kawasan pemakaman Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B sangat tidak beraturan atau memakai pola sirkulasi yang tidak menentu sehingga menyulitkan para pengunjung untuk beradaptasi dengan lingkungan kawasan tersebut sebaiknya dibuat pola sirkulasi yang tidak menyulitkan para pengunjung. Tidak terdapatnya pengerasan di areal pedestrian sehingga dapat mengurangi kenyamanan bagi para pengunjung maka sebaiknya di berikan pengerasan di setiap jalur pedestrian di kawasan pemakaman tersebut, sehingga para pengunjung dapat merasa lebih aman dan nyaman. d. Pembatas Masih banyak terdapat kawasan pemakaman Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B yang tidak mempunyai pembatas/pagar sebaiknya diberi pembatas/pagar antara jalan dan pemakaman dan pembatas Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B yang kurang maksimal sehingga peranannya sebagai penutup efektif kurang berfungsi. Maka sebaiknya diberi pembatas yang sehingga kawasan pemakaman itu memiliki kesan terlindungi sebagai peredam suara dan sebagai pembatas ruangan.
e. Penerangan
Tidak adanya penerangan yang tidak teratur dan cukup di kawasan pemakaman Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B, sehingga dapat menimbulkan kesan seram dan angker pada kawasan pemakaman sehingga sistem penerangan di kawasan tersebut perlu penataan dan
perencanaan dengan mengatur pola letak lampu-lampu
penerangan diareal kawasan pemakaman sehingga kelihatan tertata rapi dan teratur. f. Pengelola/Manajemen Tidak terkelola dengan baik areal atau kawasan pemakaman Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B, masih tercipta kekacauan dan sistem penataan/peletakan areal pemakaman yang sebaiknya direncanakan sebuah pengelolaan terhadap kawasan pemakaman agar terciptanya suatu kawasan dengan penataan yang baik dan teratur. Kurangnya kebersihan di areal tersebut di sebabkan kurangnya kinerja para pengelola. Sebaiknya di rencanakan suatu kawasan yang bersih dan tertata rapi, sehingga kawasan pemakaman menjadi tempat yang nyaman bagi mereka yang berkunjung untuk melaksanakan ziarah. Dan masih ditemukan suatu aktifitas yang kurang baik karena digunakan sebagai tempat aktifitas yang bersifat negatif. Direncanakan suatu pengamanan yang ketat seperti penempatan pos security (keamanan) sehingga kawasan pemakaman terjaga dari hal-hal yang kurang menyenangkan
g. Arsitektur Kuburan/Makam/Fisik Bentuk dari nisan masing-masing pada saat ini umumnya sudah bagus sehingga tercipta keserasian pada kawasan tersebut. Sebaiknya dibuat keseragaman antara nisan satu dengan yang lainnya dengan simbol Salib Kristen.
4.1.2. Kondisi Umum Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B terletak di Jalan Bunga Rampe VI Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan. Dimulai pengoperasian tahun 1997. Tanah Pemakaman Umum (TPU) ini memiliki luas areal sebesar 6,4 Ha. Tabel. 4.1. Kondisi umum tapak Kondisi Umum Luas Tapak
6,4 Ha
Batas Utara Tapak
Lahan Pertanian
Batas Selatan Tapak
Sungai Babura
Batas Timur Tapak
Lahan Pertanian
Batas Barat Tapak
Pemukiman Penduduk
Jarak Tapak dengan Jalan Utama
1,5 Km
Elevasi Tapak
30 m dpl
Suhu maksimum rata-rata tapak
28 0 C
Lanjutan Tabel. 4.1
Suhu minimum rata-rata tapak
24 0 C
Suhu rata-rata tahunan
26 0 C
Kelembapan relatif
88%
Curah hujan rata-rata
320 mm
Jumlah hari hujan rata-rata
21 hari
Kecepatan angin rata-rata
2,4 km/jam
Sumber : Stasiun Geofisika Tuntungan
Di TPU Simalingkar B, secara umum petak makam memiliki bentuk dan karakteristik yang seragam yaitu didominasi dengan bangunan beton dan penggunaan bahan keramik. Selain itu pola letak makam juga sudah teratur dimana petak makamnya sejajar dengan satu yang lainnya. Dari segi pemeliharaan, petak makam tampak bersih dan terawat dengan baik. Hanya saja, hampir seluruh bangunan petak makam dibuat dengan beton dan jarak antara makam sangat rapat. Hal ini membuat daerah resapan air menjadi sedikit dan air hujan yang turun langsung mengalir kesaluran drainase yang ada. 4.1.3. Kapasitas
Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B Jl. Bunga
Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan Pada Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B, rata-rata pemakaman pertahun untuk orang dewasa adalah 463 dan 80 orang untuk anak-anak. Jumlah ini bila dirata-ratakan perbulan maka tiap bulan dibutuhkan minimal 39 tanah makam dewasa (tabel 4.2) dan
tanah makam anak-anak (tabel 4.3) bagi warga kecamatan Medan
Tuntungan dan sekitarnya. Tabel. 4.2. Jumlah Pemakaman Baru (dewasa) di Simalingkar B Jl. Bunga Rampe
Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan Periode Tahun 2000 s/d 2005 Tahun
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
Total
2000
50
45
40
35
20
40
25
20
35
15
15
15
355
2001
30
45
15
20
40
23
27
35
36
40
35
42
388
2002
45
50
25
20
50
40
35
50
55
40
45
50
05
2003
40
35
20
25
45
40
45
35
30
45
40
30
430
2004
65
50
45
35
55
60
35
50
52
46
30
55
578
2005
19
35
49
48
58
42
73
34
76
35
4
48
521
Rata-rata
42
43
32
31
45
41
40
37
47
37
28
40
463
Sumber: Dinas Pertamanan Pemko Medan
Tabel. 4.3. Jumlah Pemakaman Baru (anak-anak) di Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan Periode Tahun 2000 s/d 2005 Tahun
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
2000
5
10
15
6
8
2
2
2001
10
15
25
14
12
2002
5
4
2
3
5
1
2003
5
6
4
2
2004
6
5
4
6
6
3
8
6
2005 Rata-rata
6
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
2
Total 50
15
20
24
5
8
148
6
8
4
10
3
3
54
3
1
5
5
10
2
1
44
4
7
5
4
4
5
3
3
56
3
4
5
7
6
19
14
1
6
74
8
6
5
4
8
9
13
3
4
80
Sumber: Dinas Pertamanan Pemko Medan
4.2. Aglomerasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B
Jl. Bunga
Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan Telah didefinisikan bahwa aglomerasi sebagai konsentrasi spasial dari aktifitas ekonomi di kawasan perkotaan karena “penghematan akibat lokasi yang berdekatan (economies of proximity) yang diasosiasikan dengan kluster spasial dari perusahaan, para
pekerja, dan konsumen” dimana arti kata ”perusahaan” adalah merupakan Tanah Pemakaman Umum (TPU) yang dalam pembahasannya diwujudkan sebagai (subjek), ”para pekerja” sebagai (predikat), dan ”konsumen” sebagai (objek). Dalam pembahasan ini analogi kata ”Perusahaan” dapat diartikan sebagai
”Tanah Pemakaman Umum”
(TPU) Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan yang dalam pembahasannya diaplikasikan sebagai titik (pusat) kegiatan atau sumber utama segala kegiatan. analogi kata ”Para Pekerja” dapat diartikan sebagai ”orang-orang yang terlibat langsung di sekitar wilayah Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan dalam menjalankan segala sesuatu berdasarkan kebutuhan (sistem yang diperlukan)” yang dalam pembahasannya diaplikasikan sebagai penggerak kegiatan atau penggerak utama segala kegiatan, sedangkan dalam pembahasan ini analogi kata ”konsumen” dapat diartikan sebagai ”Pengguna Tanah Pemakaman Umum” (TPU) Simalingkar B
Jl. Bunga Rampe
Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan yang dalam pembahasannya diaplikasikan sebagai orang-orang yang menggunakan subjek sebagai hasil akhir kegiatan atau sumber utama segala kegiatan dan tidak terlepas dari penggerak kegiatan, dimana dapat disimpulkan antara ketiga faktor diatas akan punya keterkaitan dan saling memenuhi kebutuhan masing-masing secara bersama-sama.
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan aglomerasi yang terjadi disekitar Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B seperti bagan dibawah ini. TUKANG NISAN BATU + KATA MUTIARA
TUKANG KONSTRUKSI MAKAM DEWASA +ANAK-ANAK
TUKANG BUNGA + POT BUNGA
TUKANG PETI JENAZAH DEWASA+ANAK-ANAK
TANAH PEMAKAMAN UMUM KRISTEN (TPU) SIMALINGKAR B
PARKIR KENDARAAN RODA 2+RODA 4
KANTIN TOILET KECIL+BESAR
TUKANG AIR BERSIH
Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008 Gambar : 4.8. Aglomerasi yang terjadi disekitar Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B Jl Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan
Menciptakan lapangan kerja merupakan masalah utama dalam mengatasi angka pengangguran yang sangat tinggi. Pemerintah
kota Medan dapat juga berkontribusi
dalam penciptaan lapangan kerja secara langsung dengan mengalokasikan lebih banyak pengeluaran pada pembangunan infrastruktur yang telah rusak. Kebijakan ini sekaligus
meningkatkan iklim investasi dengan sendirinya, yang akan mendorong investor swasta menciptakan lapangan pekerjaan. Lebih lanjut, pemerintah masih dapat mengontrol pengeluarannya dengan memberikan kesempatan pada pihak swasta untuk berinvestasi di bidang industri pemakaman. Ini mememerlukan upaya dari pemerintah kota Medan untuk memformulasikan kebijakan di bidang industri pemakaman, yang dapat menggerakkan investasi namun meminimalisir resiko terhadap anggaran yang dibutuhkan. Hal serupa juga dapat ditempuh oleh pemerintah kota Medan dengan meningkatkan skala dari sejumlah program yang memiliki efek besar terhadap penyediaan lapangan pekerjaan khususnya di daerah sekitar pemakaman seperti dapat dijabarkan dibawah ini berikut perincian uang yang diperoleh (dapat dilihat dalam lampiran).
1. Tukang Nisan/Nama
Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008 Gambar : 4.9. Tukang Nisan
Tukang nisan merupakan usaha kecil yang tidak pernah lepas dari kebutuhan pemakaman. Pada masyarakat Kristen nisan merupakan sebuah gambaran atau symbol tradisi pahat dan ukir Pengulangan simbol dan doa-doa, sejak lama dianggap bagian dari pencapaian kerohanian tertentu dalam berbagai ritual keagamaan. Itu sebabnya "repetisi" (pengulangan) simbol dalam wujud nisan merupakan bagian dari niat manusia mencapai tataran tertentu dalam konteks relasi mereka dengan leluhur dan alam kehidupan. Dan bagi tukang batu nisan ini menyatakan bahwa usaha kerajinan batu-batuan ini cukup untuk menghidupi kebutuhan keluarga. Batu yang digunakan tukang nisan ini semula berasal dari batuan-tuan local daerah Sumatera dan sekitarnya. Ketika persediaan habis, tukang nisan menggunakan batu dari Purwakarta, Jabar.
2. Tukang Bunga
Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008 Gambar : 4.10. Tukang Bunga
Usaha penjualan bunga juga merupakan sebuah usaha kecil yang tidak pernah lepas dari kebutuhan pemakaman. Bunga umumnya pada masyarakat Kristen merupakan sebuah gambaran atau simbol rasa kasih persaudaraan kita terhadap keluarga maupun kepada leluhur kita yang sudah meninggal. Dan bagi pengusaha bunga menyatakan bahwa usaha kerajinan menjual bunga untuk kebutuhan ziarah cukup untuk menghidupi kebutuhan keluarga. Biasanya pengusaha bunga ini akan mengalami permintaan melonjak pada hari-hari tertentu disaat hari paskah, natal maupun tahun baru tiba, dari pengakuannya untuk memenuhi kebutuhan bunga untuk Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B merupakan konsumen yang sangat tinggi permintaannya. 3. Tukang Konstruksi Makam/Kuburan Menurut seorang kepala mandor, uang begitu mudah didapatkan di areal Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B. Yang penting seorang dengan status kepala
tukang saja, jika rajin dan setidaknya para tukang masih bisa mengantongi Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu sehari, Tukang dapat memperoleh Rp 65 ribu s/d Rp 100 ribu perhari, sedangkan pekerja akan memperoleh penghasilan sebesar 35 ribu s/d 50 ribu perharinya. Bahkan, terkadang seorang kepala tukang mendapat borongan membangun makam yang secara tiba-tiba dapat order, dengan membuat bangunan standar makam saja dibutuhkan dana sebesar minimal Rp 5 juta rupiah untuk pemakaman orang dewasa sedangkan bangunan standard makam untuk anak-anak dibutuhkan dana sebesar 3 juta rupiah. Dengan perincian buat bahan dan upah tukang+pekerja Rp 4 juta, 1 juta buat kepala tukang. Memang terkadang seorang kepala tukang hanya mendapatkan hasil borongan Rp 1 juta.
Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008 Gambar : 4.11. Tukang Konstruksi Makam/Kuburan sedang bekerja di lokasi Pemakaman
4. Tukang Peti Jenazah Ketatnya pengawasan lalu lintas kayu mengakibatkan langkanya bahan bangunan, jangankan membangun rumah, membuat peti mati saja masyarakat yang dalam hal ini
tukang peti jenazah kesulitan untuk mendapatkan bahan utama papan.
Sulitnya
mendapatkan kayu untuk saat ini juga dikeluhkan masyarakat umum khususnya para pembuat peti jenazah. Akibat dari kesulitan itu, membuat harga peti jenazah relatif mahal seperti perincian selanjutnya pada halaman lampiran. Para tukang peti jenazah sekarang ini diseluruh kota Medan lebih banyak mensuplai kebutuhan pemakaman untuk wilayah Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B. Dari sisi ekonomi, tukang peti jenajah sangat potensial secara ekonomi, hal ini dapat dilihat tingkat penghasilan yang didapat setiap harinya bisa menghasilkan Rp. 800.000,- s/d 1.200.000,- setiap minggunya. Dan dari perincian angka tersebut sesuai dengan lampiran, para pengusaha peti jenazah bisa mendapatkan keuntungan sampai dengan 40%. Tetapi untuk jaman sekarang besaran itu sangat sulit untuk didapat akibat harga bahan baku kayu dan papan yang tinggi.
Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008 Gambar : 4.12. Tukang Peti Jenazah
5. Parkir Kendaraan Lapangan parkir yang ada di Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B cukup luas untuk menampung kendaraan baik itu kendaraan staf kantor pengelola maupaun pengunjung makam. Lapangan parkir tersebut belum di aspal hanya dilapisi oleh batu yang dikeraskan sehingga pada musim hujan akan menjadi tanah berlumpur. Kapasitas parkir biasanya terisi penuh setiap tiga hari menjelang paskah dan 1 hari menjelang natal, merupakan hari yang sakral. Biasanya pada kesempatan ini para penziarah di pekuburan Kristen di daerah perkotaan dimana jumlahnya sampai ratusan, bahkan ribuan penziarah berjubel memadati areal pekuburan yang luasnya mungkin hanya sekitar 16 hektar didatangi untuk berziarah dan mendoakan sanak saudara mereka yang sudah terkubur disana. Rutinitas berziarah ke kuburan sudah dilakukan sejak sejak 10 tahun yang lalu dan dilakukan setiap tahunnya. Dari analisa diatas membuat rutinitas ini juga membawa berkah bagi orang lain. Sepanjang areal parkir yang tersedia baik itu lahan yang masih kosong dipekuburan yang letaknya didalam makam dengan sendirinya mendadak menjadi area parkir. Puluhan pemuda setempat yang dikoordinir kepala juru parkir memanfaatkan areal parkir yang tersedia sebagai area parkir, dan berubahlah mereka menjadi tukang parkir dadakan bagi ratusan bahkan ribuan pengunjung yang berkendaraan. Menurut salah seorang pemuda yang kita wawancarai dilokasi parkir tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B, penghasilan yang diperoleh selama masa ziarah yang dimulai di hari paskah itu lumayan banyak. Dalam sehari bisa memperoleh seratusan ribu. Puncaknya adalah menjelang paskah dan natal dan tahun baru.
sehari
Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008 Gambar : 4.13. Tempat Parkir disekitar Pemakaman
6. Toilet Kualitas sebuah lingkungan kadang-kadang dapat dinilai dari sarana fasilitas didalamnya. Juga tidak terlepas untuk sarana toilet yang menurut fungsinya sangat berperan untuk menghasilkan kualitas tersebut. Untuk sarana dalam bentuk Tanah Pemakaman Umum (TPU) di Simalingkar B, seperti terlihat gambar di bawah ini menunjukkan belum terpenuhinya kualitas yang diinginkan seperti faktor kebersihan, higinies, saluran, air, dan ukuran standarisasi arsitekturnya yang dibutuhkan sama sekali belum di perhatikan.
Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008 Gambar : 4.14. Sarana Toilet
7. Kantin Kantin untuk penjualan makanan dan minuman serta kios yang ditemukan disekitar tanah pemakaman umum di kota Medan khususnya di Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B. Keberadaan kios pedagang makanan dan minuman mempunyai letak yang strategis yaitu di areal parkir dekat bangunan pengelola, namun perlu dilakukan perbaikan dan penataan kembali bangunan kios-kios tersebut agar seragam, tidak terlihat kumuh dan tidak mengambil lahan kosong dibelakangnya.
Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008 Gambar : 4.15. Kantin di Sekitar Pemakaman
8. Tukang air bersih
Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008 Gambar : 4.16. Tukang Air Bersih
Air bersih sangat mutlak diperlukan untuk daerah pemakaman. Dimanapun dan kapanpun air tidak pernah lepas dari kehidupan manusia. Kebutuhan akan air khususnya untuk pemakaman sudah menjadi sebuah keharusan, alasannya setiap orang kristen setelah selesai melakukan ziarah wajib membasuh wajah diatas pemakaman keluarga atau leluhur yang disayangi, hal ini membuktikan tingkat atau nilai kekeluargaan itu sangat melekat pada jati diri orang kristen. Juga setelah selesai melakukan ziarah dan membasuh wajah, peziarah wajib membasuh kaki dipintu keluar tanah pemakaman umum. Khusus untuk Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B. Kebutuhan sarana air sama sekali belum memadai, hal ini dapat dilihat dari tingkat kebersihan dan kesehatan air yang belum terjamin seperti air bewarna kekuning-kuningan yang diambil
langsung dari sumur sementara letak toilet tidak kurang dari 5 (lima) meter dari posisi septictank toilet. 9. Penjaga Kuburan
Sumber : Data Penelitian Lapangan , 2008 Gambar : 4.17. Penjaga Kuburan
Kuburan atau kawasan makam selama ini identik dengan tempat yang menyeramkan. Bahkan sebagian anggota masyarakat menganggap bahwa kuburan atau makam adalah tempat yang harus dihindari manusia, karena kuburan merupakan tempat berkumpulnya roh-roh orang mati. Bahkan secara berlebihan, ada yang menganggap badan akan sial jika tak segera mandi jika baru habis mengunjungi kuburan atau makam. Tetapi kenyataan ini tidak berlaku untuk para penjaga kuburan. Seperti di beberapa tempat Tanah Pemakaman Umum (TPU) kristen di kota Medan, khususnya Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B, penjaga kuburan merupakan pekerjaan yang sangat menguntungkan menurut para penjaga kuburan yang berhasil diwawancarai.
Mereka mengatakan hasil yang didapat lumayan untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apalagi menjelang hari suci umat kristiani seperti paskah, natal, dan suasana tahun baru. Pada hari suci ini para penjaga makam kadang-kadang mendapatkan penghasilan sampai lima kali lipat. 10. Perluasan Tanah Pemakaman Umum (TPU) dari Tanah Penduduk Kegiatan perluasan tanah pemakaman umum dari tanah penduduk terjadi disekitar areal Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B Medan, hal ini dikarenakan adanya keinginan masyarakat tertentu untuk membuat fisik makam keluarganya tidak sama dengan keadaan pemakaman di lokasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B dengan membedakan ukuran, bentuk dan suasana. Tetapi untuk perawatan makam tersebut tetap dipercayakan dengan imbalan tertentu kepada masyarakat secara perorangan yang akses pencapaian ke lokasi areal tersebut tidak begitu jauh. Sehingga masyarakat sangat terbantu dan kegiatan ini berpotensi secara ekonomi untuk menghidupi dan mencukupi kebutuhan masyarakat sekitar. Mengenai nilai tanahnya (harga permeter2) pada saat awal ditentukan lokasinya, nilai jual tanah hanya berkisar sekitar Rp. 50.000,- permeter2, tentu hal ini sangat merugikan masyarakat yang tanahnya berada di sekitar lokasi tanah pemakaman umum (TPU) Simalingkar B. Tetapi tanpa mereka sadari ternyata sekarang ini nilai tanah mereka yang berada di sekitar lokasi tanah pemakaman umum (TPU) Simalingkar B, khususnya di sepanjang pintu masuk ke lokasi yang dimaksud. Menurut survei lapangan harga tanah permeter2nya sekarang ini bisa mencapai 1,5 juta – 2 juta. Tetapi masyarakat hanya menjual dalam bentuk persil ukuran 5 meter x 10 meter. Adapun contoh gambar site plan lokasi seperti di bawah ini :
`
Sumber : Data Penelitian Lapangan , 2008 Gambar : 4.18. Ragam bentuk kuburan yang dimiliki masyarakat di dekat lokasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan
B
Tanah Masyarakat Simalingkar B
Tanah Kavlingan
Tanah Kavlingan
Tanah Kavlingan
Tanah Kavlingan
Tanah Kavlingan
Tanah Kavlingan
Tanah Kavlingan
Tanah Masyarakat
Tanah Kavlingan
Akses Masuk Ke Pemakaman Simalin g k a r
Tanah Kavlingan
Tanah Kavlingan
Lokasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B Medan Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008 Gambar : 4.19. Site Plan Tanah Kaplingan Pemakaman yang dijual masyarakat di dekat lokasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan
BAB V KESIMPULAN 5. 1. Kesimpulan Dan Saran Manajemen pengelolaan tanah pemakaman umum (TPU) yang berkelanjutan dalam suatu kawasan menuntut tercukupinya kebutuhan dasar semua orang dan tersedianya peluang yang sama dan keadilan dalam memenuhi kebutuhan sarana sosial yang lebih baik. Pada akhirnya, harus disadari bahwa Manajemen pengelolaan tanah pemakaman umum (TPU)
yang berkelanjutan tersebut bukanlah suatu tingkat
keselarasan yang tetap (statis), akan tetapi lebih merupakan suatu proses dinamis tentang pemanfaatan sumberdaya, arah investasi sumberdaya, orientasi pengembangan teknologi serta perubahan visi kelembagaan yang lebih konsisten terhadap kebutuhan hari depan, di samping kebutuhan masa kini.
5.1.1. Kesimpulan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan ternyata menghasilkankan cakupan aglomerasi diantaranya yaitu: a. Kegiatan aglomerasi di Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B teryata berhasil dan berpotensi secara ekonomi. b. Kegiatan-kegiatan aglomerasi yang dihasilkan diantaranya: 1. Tukang Nisan / Nama; 2. Tukang Bunga; 3. Tukang Konstruksi Makam / Kuburan;
4. Tukang Peti jenazah; 5. Parkir Kendaraan; 6. Toilet; 7. Usaha Kantin dan Kios; 8. Tukang Air Bersih; 9. Penjaga Kuburan. c. Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B sangat berpotensi untuk menambah sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), adapun sumber-sumbernya adalah: 1. Izin penguburan untuk dewasa; 2. Izin penguburan untuk anak-anak; 3. Izin perpanjangan makam dewasa; 4. Izin perpanjangan makam anak-anak. d. Indikator keberhasilan aglomerasi yang dicapai dapat dilihat dalam halaman lampiran ”item” Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan sumber lapangan kerja di sekitar areal pemakaman. e. Tanah disekitar pintu masuk pemakaman berguna sebagai investasi barang tak bergerak, karena sangat menguntungkan
secara finasial. Beberapa faktor yang
menyebabkan perlunya investasi tanah di sekitar pemakaman yaitu : 1. Karena adanya kecenderungan orang terhadap pemilihan tanah sebagai kekayaan yang layak; 2. Karakteristik dari tanah yang merupakan investasi jangka panjang; 3. Investor tahu keadaan pasar tanah dan barang tak bergerak;
4. Investor dapat mengawasi sendiri investasinya; 5. Kepercayaan bahwa dengan investasi barang tak bergerak/sumberdaya tanah, maka ia akan terhindar dari inflasi. Di samping hal tersebut di atas, tanah/barang tak bergerak relatif tetap dan mempunyai keuntungan dalam jangka panjang. Untuk masa sekarang dan yang akan datang, tanah tetap mempunyai nilai yang tinggi. Nilai ekonomi tanah disekitar areal pemakaman akan tetap bertambah akibat perluasan Tanah Pemakaman Umum (TPU) dari Tanah Penduduk
5.1.2. Saran Perlu dipertahankan dan dikelola konsep manajemen baru khususnya untuk Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B, yang berpotensi secara ekonomi sehingga menjadi ”pilot project” untuk menciptakan pemakaman baru baik secara fisik dan manajemen pengelolaannya kedepan. Melihat perkembangan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B Medan, Dalam manajemen pengelolaan tanah pemakaman umum (TPU) baik itu dalam perencanaan ekonomi dan fisik pemakaman kedepan nanti, lokasi yang diteliti diberikan masukan-masukan atau usulan usulan, sehingga pada apilkasinya nanti dipergunakan untuk kepentingan proses pemakaman, adapun usulan yang di ajukan adalah sebagai berikut: 1. Kapel (Rumah Doa); 2. Gedung Gereja; 3. Toko Souvenir;
4.
Wisma/Jambur;
5. Toko Bangunan. Usulan tersebut diatas, apabila diaplikasikan di areal pemakaman nantinya akan tetap menghasilkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Berdasarkan penelitian serta analisa yang telah dilakukan, maka penulis ingin mengemukakan upaya pembenahan apa sajakah yang perlu dilakukan dalam proses pengembangan manajemen makam menjadi andalan dalam memperoleh penghasilan dan masukan ke sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan lapangan kerja baru.
Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan, maka tambahan maupun usulan aglomerasi baru yang muncul antara lain seperti dibawah: Kapel (Rumah Doa)
Toko Bangunan
Gedung Gereja
TANAH PEMAKAMAN UMUM KRISTEN (TPU) SIMALINGKAR B
Toko Sovenir
Wisma/Jambur
Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008 Gambar : 5.1. Tambahan Usulan Algomerasi yang terjadi disekitar Tanah Pemakaman Umum Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan
DAFTAR PUSTAKA Amini Hidayati Dan Mudrajad Kuncoro, (2000) “Konsentrasi Geografis Industri Manufaktur di Greater Jakarta dan Bandung”:Menuju Satu Daerah Aglomerasi; Badan Pusat Statistik Kota Medan, (2001) ”Medan Dalam Angka”, Medan; Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, (2002)”Sumatera Dalam Angka”; Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, (2006) ”Master Plan Kota Medan 2016. (Penyusunan RTRW Kota Medan)”; Dinas Pertamanan Kota Medan, 2003 ”Profil Pertamanan Kota Medan 2002” Direktorat Jendral Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum, 2006” Ruang Terbuka Hijau Sebagai Unsur Utama Tata Ruang Kota”; Harian Umum Batak Pos, Hari Jumat 8 Desember 2006 hal 15 kolom 1, 2006 ”Pengembang Diminta Sediakan Lahan Pemakaman”, Medan; Hermanson Sharon, AARP Public Policy Institute, 1999, Jurnal : “Funeral arrangements: Peraturan-peraturan pemakaman Preneed Funeral and Burial Agreements, Peraturan-peraturan mengenai penguburan dan pemakaman”; Jean Marie Hartman, Nan Shao, John Hasse, David Tulloch, Jennifer Miedowicz, 2003 Jurnal: “The Value of Green in the City: Nilai dari Sebuah Kota Hijau”; Kantor Pelayanan Pemakaman PEMPROV DKI JAKARTA, Pemakaman” Jakarta;
(2006)”Info
Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 136, (2001) ”Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Pemakaman” Propinsi Menurut Nazir (1985) dengan metode deskriptif ini juga diselidiki kedudukan fenomena atau faktor yang akan melihat hubungan antara suatu faktor dengan faktor lainnya. Oleh karena itu, penelitian deskriptif ini juga dinamakan studi kasus ; Mudrajad Kuncoro, SE, M.Soc.Sc, Dr ”Aglomerasi Perkotaan di DIY: Apa, Di Mana, dan Mengapa?” Dosen Fakultas Ekonomi & Pascasarjana UGM Pemimpin Redaksi Jurnal Ekonomi & Bisnis Indonesia; Nazir, Moh, (1985), ”Metode Penelitian”, Ghalia Indonesia;
Nasution Achmad Delianur, ST,MT, Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara , 2003, Jurnal: ”Perkembangan Kebutuhan Masyarakat Pada Ruang Terbuka Publik Di Pusat Kota”, Medan; Pemerintah Kota Medan, (2005) ”Arah Dan Kebijakan Umum”, Medan; Peraturan Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 2, (1992) ”Tentang Pemakaman Umum Dalam Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta”, Jakarta; Sugiarto, dkk, (2003), “Teknik Sampling”, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta; Sitorus Rudolf, 1999, Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jurnal : Penataan Lahan (Landscaping), Medan; The New Georgia Encyclopedia, 2005, Jurnal : “Cemetery Preservation: Pemeliharaan Pemakaman/Kuburan”; Tarigan Randiman MAP Drs. H, Kepala Dinas Pertamanan Kota Medan, 2007 Jurnal : “Ruang Terbuka Hijau (RTH) Wilayah Perkotaan”, Medan; Wardhana Iwan Henry, 2005, Staff Badan Perencanaan Daerah (BAPEDA) Propinsi DKI Jakarta, Jurnal : “Mengelola Aset Kota Jakarta”, Jakarta; Worpole Ken, 2001 Jurnal : “Churchyards and cemeteries/Kuburan dan Pemakaman Habitat Action Plan/ Kegiatan Perencanaan Kehidupan”; ______________, Lab. Perencanaan Lanskap Departemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian – IPB Kampus Bogor Darmaga, 2005 Jurnal: “Ruang Terbuka Hijau (RTH) Wilayah Perkotaan”.
LAMPIRAN 1 Hasil Perhitungan Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Lapangan Pekerjaan
1.
Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Tanjung Selamat Jalan Flamboyan Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan Selayang. Luas = 10.000 m2 = 10 Ha Jika diperkirakan untuk 1 (satu) orang untuk dimakamkan membutuhkan tanah seluas = 1,5 m’ x 2,5 m’ = 3,75 m2 /orang Maka ditaksir/diperkirakan jumlah orang dimakamkan di lokasi Tanah Pemakaman Umum(TPU) Kristen Tanjung Selamat Jalan Flamboyan Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan Selayang adalah : = 10.000 m2 : 3,75 m2 = 2.667 orang Dengan asumsi perbandingan /persentase meninggal sebagai dasar penelitian antara yang meninggal dewasa dan anak-anak adalah: - Dewasa = 90 % - Anak = 10 % Total = 100 % Sehingga perincian uang yang dapat ditarik /diperoleh untuk sumber pendapatan asli daerah(PAD) kota Medan adalah sebagai berikut: a. Izin penguburan untuk dewasa
= 90 % x 2667 orang = 2.400 orang x Rp. 65.000,= Rp. 156.000.000,-
b. Izin penguburan untuk anak – anak
= 10 % x 2.667 orang = 267 orang x Rp. 55.000,= Rp. 14.685.000,-
c. Izin perpanjangan makam dewasa
= 2.667 orang x Rp. 32.000,= Rp. 85.344.000,-
d. Izin perpanjangan makam anak-anak
= 267 orang x Rp. 27.500,= Rp. 7.342.500,-
1.1. Lapangan kerja a Tukang Nisan/Nama Berdasarkan survey data, harga rata-rata untuk 1(satu) buah nisan/orang Adalah : Rp. 150.000,- & 1 (satu) buah batu ”kata Mutiara” adalah Rp. 250.000,Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah : Nisan = 2.667 orang x Rp. 150.000,= Rp. 400.000.000,”Kata Mutiara” = 2.667 orang x Rp. 250.000,= Rp. 666.750.000,b
Tukang bunga Berdasarkan survey data harga rata-rata 1 (satu) ikat bunga adalah= Rp. 45.000,- dan 1(satu) unit pot bunga adalah = Rp. 10.000,Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah: Bunga Pot Bunga
c
= 2.667 orang x 45.000,= Rp. 120.015.000,= 2.667 orang x Rp. 10.000,= Rp. 26.670.000,-
Tukang konstruksi makam/kuburan Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat makam dewasa (Standard) adalah = Rp. 8.000.000,- dan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat makam anak-anak (Standard) adalah = Rp. 5.000.000,Membuat makam dewasa (Standard):
-
= 2.400 orang x 8.000.000,= Rp. 19.200.000.000,Membuat makam anak-anak(Standard): = 267 orang x 5.000.000,= Rp. 1.335.000.000,-
d
Tukang peti jenazah Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) buah peti jenazah adalah : - Ukuran dewasa Rp. 800.000,- (standard) - Ukuran anak-anak Rp. 400.000,- (standard) maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut : - Peti jenazah ukuran orang dewasa adalah : = 2.400 orang x 800.000,= Rp. 1.920.000.000,-Peti jenazah ukuran untuk anak-anak adalah : = 267 orang x Rp. 400.000.= Rp. 106.800.000,-
e
Parkir kendaraan : Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata parkir kendaraan untuk 1 (satu) unit kendaraan yang terdiri dari: - Roda 2 (dua) adalah = Rp. 1.000,- Roda 4 (empat) adalah = Rp. 2.000,Jika diperhitungkan dalam setiap 1 (satu) orang/hari meninggal, maka biasanya jumlah rata-rata pengiring kendaraan roda 2(dua) sebanyak 25 unit kendaraan dan roda 4(empat) sebanyak 10 unit kendaraan, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut : - Parkir kendaraan roda 2(dua) adalah : = 25 unit x Rp 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 18.000.000,- Parkir kendaraa roda 4(empat) adalah : = 10 unit x Rp.2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 14.400.000,-
f
Toilet Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk buang air kecil + buang air besar di lokasi pemakaman adalah : - Buang air kecil = Rp. 1.000,- Buang air besar = Rp. 2.000,Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan orang akan ke toilet ; - Untuk buang air kecil sebanyak = 20 orang - Untuk buang air besar sebanyak = 5 orang
Maka dapat dihitung uang yang didapat dengan perincian sebagai berikut ; Catatan : per 2 (dua) tahun - Buag air kecil = 20 orang x Rp. 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 14.400.000,- Buang air besar = 5 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp.7.200.000,g
Kantin pengelola Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) gelas minuman yang terdiri dari: - Teh manis panas adalah = Rp. 1.500,- Teh manis dingin adalah = Rp. 2.000,Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan dengan rata-rata pengunjung ke kantin untuk istirahat minum teh manis panas sebanyak 50 orang /hari dan 50 orang /hari untuk istirahat minum teh manis dingin. sehingga dapat dihitung besaran nilai rupiah dengan perincian sebagai berikut: Catatan : Per 2 (dua) tahun
-
-
Teh manis panas = 50 orang x Rp. 1.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 54.000.000,Teh manis dingin = 50 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 72.000.000,-
h
Tukang air bersih Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) galon air bersih adalah Rp. 3.500,untuk keperluan penguburan dan ziarah keluarga. Jika setiap hari diperkirakan 1(satu) orang dikuburkan memerlukan 1 galon air bersih dan setiap hari 2(dua) keluarga berziarah membutuhkan 1 galon air, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut ; Penguburan = 1 orang x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 2.520.000,Ziarah keluarga = 2 keluarga x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 5.040.000,-
i
Penjaga kuburan/makam Berdasar survey data kelapangan, untuk 1 (satu) bulan penuh, seorang penjaga kuburan /makam dibayar oleh ahli waris makam sebesar = Rp. 10.000,-/bulan dan pembersih kuburan dibayar oleh ahli waris sebesar = Rp. 15.000,-/bulan. Maka didapat perhitungan uang yang diterima penjaga kuburan/makam dan pembersih kuburan adalah sebagai berikut: Penjaga kuburan/makam = 2.667 orang x Rp. 10.000,- x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 640.080.000,Pembersih kuburan/makam = 2.667 orang x Rp. 15.000,- x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 960.120.000,-
j
Pedagang buah-buahan Berdasarkan survey data kelapangan, jenis buah-buahan yang biasanya dipasarkan di lokasi studi terdiri dari: - Jambu kelutuk /bangkok - Duku manis - Pisang barangan Untuk 1 (satu) kg buah jambu kelutuk dijual seharga = Rp. 2.500,-/kg 1 (satu) kg buah duku manis dijual seharga = Rp. 10.000,-/kg 1 (satu) sisir pisang barangan dijual seharga = Rp. 5.000,-/sisir Jika dalam 1 hari seorang pedagang mampu menjual 10 kg untuk jambu kelutuk, 10 kg buah duku manis dan 10 sisir pisang barangan, maka dapat dihitung uang yang dihasilkan dengan perincian sebagai berikut: Catatan : Per 2 (dua) tahun - Jambu kelutuk - Buah duku manis - Pisang barangan
= 10 kg x Rp. 2.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp.18.000.000,= 10 kg x Rp. 10.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 72.000.000,= 10 sisir x Rp. 5.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 36.000.000,-
Rekapitulasi Tanah Pemakaman Umum(TPU) Kristen Tanjung Selamat Jalan Flamboyan Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan Selayang. - Luas 10.000 M2 URAIAN
NILAI RINCIAN
SUB TOTAL RINCIAN
RINCIAN UANG
( Rp. )
( Rp. )
NO.
A
SUMBER PENDAPATAN ASLI DAEARAH (PAD)
1
Izin Penguburan Untuk Dewasa
2
Izin penguburan Untuk Anak – anak
14,685,000.00
3
Izin Perpanjangan Makam Dewasa
85,344,000.00
4
Izin Perpanjangan Makam anak-anak
156,000,000.00
7,342,500.00
SUB TOTAL A B
LAPANGAN PEKERJAAN
1
Tukang Nisan/Nama
263,371,500.00
- Nisan
400,000,000.00
- ”Kata Mutiara”
666,750,000.00 1,066,750,000.00
SUB TOTAL B1 2
Tukang Bunga - Bunga - Pot Bunga
120,015,000.00 26,670,000.00 146,685,000.00
SUB TOTAL B2 3
Tukang Konstruksi makam - Membuat Makam Dewasa - Membuat Makam Anak-anak
19,200,000,000.00 1,335,000,000.00 20,535,000,000.00
SUB TOTAL B3 4
Tukang Peti Jenazah - Peti Jenazah Dewasa - Peti Jenazah Anak-anak
1,920,000,000.00 106,800,000.00 2,026,800,000.00
SUB TOTAL B4 5
Parkir Kendaraan - Parkir Kendaraan 2
18,000,000.00
- Parkir Kendaraan Roda 4
14,400,000.00 32,400,000.00
SUB TOTAL B5 6
Kamar Mandi - Buag air kecil - Buang air besar
14,400,000.00 7,200,000.00 21,600,000.00
SUB TOTAL B6 7
Kantin - Teh manis panas
54,000,000.00
- Teh manis dingin
72,000,000.00 126,000,000.00
SUB TOTAL B7 8
Tukang air bersih - Penguburan
2,520,000.00
- Ziarah keluarga
5,040,000.00 7,560,000.00
SUB TOTAL B8 9
Penjaga Kuburan/makam - Penjaga kuburan/makam
640,080,000.00
- Pembersih kuburan/makam
960,120,000.00
1,600,200,000.00
SUB TOTAL B9 10
Pedagang Buah-buahan - Jambu kelutuk
18,000,000.00
- Buah duku manis
72,000,000.00
- Pisang barangan
36,000,000.00
SUB TOTAL B 10
SUB TOTAL B
126,000,000.00
25,688,995,000.00
2.
Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B Jalan Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan. Luas
= 65.000 m2 = 6,50 Ha
Jika diperkirakan untuk 1 (satu) orang untuk dimakamkan membutuhkan tanah seluas
= 1,5 m’ x 2,5 m’
2
= 3,75 m /orang
Maka ditaksir/diperkirakan jumlah orang dimakamkan di lokasi Tanah Pemakaman Umum(TPU) Kristen Simalingkar B Jalan Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan adalah : = 65.000 m2 : 3,75 m2 = 17.334 orang
Dengan asumsi perbandingan /persentase meninggal sebagai dasar penelitian antara yang meninggal dewasa dan anak-anak adalah: - Dewasa - Anak Total
= 90 % = 10 % = 100 %
Sehingga perincian uang yang dapat ditarik /diperoleh untuk sumber pendapatan asli daerah(PAD) kota Medan adalah sebagai berikut:
a. Izin penguburan untuk dewasa
= 90 % x 17.334 orang = 15.600 orang x Rp. 65.000,= Rp. 1.014.000.000,-
b. Izin penguburan untuk anak – anak
= 10 % x 17.334 orang = 1.733 orang x Rp. 55.000,= Rp. 95.315.000,-
c. Izin perpanjangan makam dewasa
= 17.334 orang x Rp. 32.000,= Rp. 554.688.000,-
d. Izin perpanjangan makam anak-anak
= 1.733 orang x Rp. 27.500,= Rp. 47.657.500,-
2.1. Lapangan kerja a. Tukang Nisan/Nama Berdasarkan survey data, harga rata-rata untuk 1(satu) buah nisan/orang Adalah : Rp. 150.000,- & 1 (satu) buah batu ”kata Mutiara” adalah Rp. 250.000,Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah :
Nisan
= 17.334 orang x Rp. 150.000,= Rp. 2.600.100.000,-
”Kata Mutiara”
= 17.334 orang x Rp. 250.000,= Rp. 4.333.500.000,-
b.
Tukang bunga Berdasarkan survey data harga rata-rata 1 (satu) ikat bunga adalah= Rp. 45.000,- dan 1(satu) unit pot bunga adalah = Rp. 10.000,-
Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah:
Bunga
= 17.334 orang x 45.000,= Rp. 780.030.000,-
Pot Bunga
= 17.334 orang x Rp. 10.000,= Rp. 173.340.000,-
c.
Tukang konstruksi makam/kuburan Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat makam dewasa (Standard) adalah = Rp. 8.000.000,- dan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat makam anak-anak (Standard) adalah = Rp. 5.000.000,a.
Membuat makam dewasa (Standard): = 15.600 orang x 8.000.000,= Rp. 124.800.000.000,-
b.
Membuat makam anak-anak(Standard): = 1.733 orang x 5.000.000,= Rp. 8.665.000.000,-
d.
Tukang peti jenazah Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) buah peti jenazah adalah : - Ukuran dewasa Rp. 800.000,- (standard) - Ukuran anak-anak Rp. 400.000,- (standard) maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut : - Peti jenazah ukuran orang dewasa adalah : = 15.600 orang x 800.000,= Rp. 12.480.000.000,-Peti jenazah ukuran untuk anak-anak adalah : = 1.733 orang x Rp. 400.000.= Rp. 693.200.000,-
e.
Parkir kendaraan Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata parkir kendaraan untuk 1 (satu) unit kendaraan yang terdiri dari:
- Roda 2 (dua) adalah
= Rp. 1.000,-
- Roda 4 (empat) adalah = Rp. 2.000,-
Jika diperhitungkan dalam setiap 1 (satu) orang/hari meninggal, maka biasanya jumlah rata-rata pengiring kendaraan roda 2(dua) sebanyak 75 unit kendaraan dan roda 4(empat) sebanyak 25 unit kendaraan, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut :
- Parkir kendaraan roda 2(dua) adalah : = 75 unit x Rp 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 54.000.000,- Parkir kendaraa roda 4(empat) adalah : = 25 unit x Rp.2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 36.000.000,-
f.
Toilet Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk buang air kecil + buang air besar di lokasi pemakaman adalah : - Buang air kecil
= Rp. 1.000,-
- Buang air besar
= Rp. 2.000,-
Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan orang akan ke toilet ; - Untuk buang air kecil sebanyak
= 40 orang
- Untuk buang air besar sebanyak
= 15 orang
Maka dapat dihitung uang yang didapat dengan perincian sebagai berikut ; Catatan : per 2 (dua) tahun -
Buag air kecil = 40 orang x Rp. 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 28.800.000,-
-
Buang air besar = 15 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 21.600.000,-
g.
Kantin pengelola Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) gelas minuman yang terdiri dari:
- Teh manis panas adalah = Rp. 1.500,- Teh manis dingin adalah = Rp. 2.000,-
Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan dengan rata-rata pengunjung ke kantin untuk istirahat minum teh manis panas sebanyak 75 orang /hari dan 50 orang /hari untuk istirahat minum teh manis dingin. sehingga dapat dihitung besaran nilai rupiah dengan perincian sebagai berikut: Catatan : Per 2 (dua) tahun -
Teh manis panas = 75 orang x Rp. 1.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 81.000.000,-
-
Teh manis dingin = 50 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 72.000.000,-
h.
Tukang air bersih Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) galon air bersih adalah Rp. 3.500,untuk keperluan penguburan dan ziarah keluarga. Jika setiap hari diperkirakan 1(satu) orang dikuburkan memerlukan 1 galon air bersih dan setiap hari 2(dua) keluarga berziarah membutuhkan 1 galon air, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut ; -
Penguburan = 1 orang x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 2.520.000,-
-
Ziarah keluarga = 3 keluarga x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 7.560.000,-
i.
Penjaga kuburan/makam Berdasar survey data kelapangan, untuk 1 (satu) bulan penuh, seorang penjaga kuburan /makam dibayar oleh ahli waris makam sebesar = Rp. 10.000,-/bulan dan pembersih kuburan dibayar oleh ahli waris sebesar = Rp. 15.000,-/bulan. Maka didapat perhitungan uang yang diterima penjaga kuburan/makam dan pembersih kuburan adalah sebagai berikut: -
Penjaga kuburan/makam = 17.334 orang x Rp. 10.000,- x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 4.160.160.000,-
-
Pembersih kuburan/makam = 1.733 orang x Rp. 15.000,- x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 623.880.000,-
j.
Pedagang buah-buahan Berdasarkan survey data kelapangan, jenis buah-buahan yang biasanya dipasarkan di lokasi studi terdiri dari: a.
Jambu kelutuk /bangkok
b.
Duku manis
c.
Pisang barangan
Untuk
1 (satu) kg buah jambu kelutuk dijual seharga =
Rp. 2.500,-/kg
1 (satu) kg buah duku manis dijual seharga =
Rp. 10.000,-/kg
1 (satu) sisir pisang barangan dijual seharga =
Rp. 5.000,-/sisir
Jika dalam 1 hari seorang pedagang mampu menjual 30 kg untuk jambu kelutuk, 20 kg buah duku manis dan 30 sisir pisang barangan, maka dapat dihitung uang yang dihasilkan dengan perincian sebagai berikut: Catatan : Per 2 (dua) tahun
- Jambu kelutuk
= 30 kg x Rp. 2.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp.54.000.000,-
- Buah duku manis
= 20 kg x Rp. 10.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 144.000.000,-
- Pisang barangan
= 30 sisir x Rp. 5.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 108.000.000,-
Rekapitulasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B Jalan Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan. - Luas 65.000 M2 URAIAN
NILAI RINCIAN
SUB TOTAL RINCIAN
RINCIAN UANG
( Rp. )
( Rp. )
NO. A 1 2 3 4 B 1
2
3
SUMBER PENDAPATAN ASLI DAEARAH (PAD) Izin Penguburan Untuk Dewasa Izin penguburan Untuk Anak – anak Izin Perpanjangan Makam Dewasa Izin Perpanjangan Makam anak-anak SUB TOTAL A LAPANGAN PEKERJAAN Tukang Nisan/Nama - Nisan - ”Kata Mutiara” SUB TOTAL B1 Tukang Bunga - Bunga - Pot Bunga SUB TOTAL B2 Tukang Konstruksi makam - Membuat Makam Dewasa - Membuat Makam Anak-anak
1,014,000,000.00 95,315,000.00 554,688,000.00 47,657,500.00
1,711,660,500.00 2,600,100,000.00 4,333,500,000.00 6,933,600,000.00 780,030,000.00 173,340,000.00 953,370,000.00 124,800,000,000.00 8,665,000,000.00 133,465,000,000.00
SUB TOTAL B3 4
Tukang Peti Jenazah - Peti Jenazah Dewasa - Peti Jenazah Anak-anak
12,480,000,000.00 693,200,000.00 13,173,200,000.00
SUB TOTAL B4 5
6
7
8
9
Parkir Kendaraan - Parkir Kendaraan 2 - Parkir Kendaraan Roda 4 SUB TOTAL B5 Kamar Mandi - Buag air kecil - Buang air besar SUB TOTAL B6 Kantin - Teh manis panas - Teh manis dingin SUB TOTAL B7 Tukang air bersih - Penguburan - Ziarah keluarga SUB TOTAL B8 Penjaga Kuburan/makam - Penjaga kuburan/makam
54,000,000.00 36,000,000.00 90,000,000.00 28,800,000.00 21,600,000.00 50,400,000.00 81,000,000.00 72,000,000.00 153,000,000.00 2,520,000.00 7,560,000.00 10,080,000.00 4,160,160,000.00
- Pembersih kuburan/makam
623,880,000.00 4,784,040,000.00
SUB TOTAL B9 10
Pedagang Buah-buahan - Jambu kelutuk
54,000,000.00
- Buah duku manis
144,000,000.00
- Pisang barangan SUB TOTAL B10
108,000,000.00
SUB TOTAL B
306,000,000.00
161,630,350,500.00
3.
Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Patumbak Jalan Turi Kelurahan Timbang Deli Kecamatan Medan Amplas. Luas = 40.000 m2 = 4.00 Ha Jika diperkirakan untuk 1 (satu) orang untuk dimakamkan membutuhkan tanah seluas = 1,5 m’ x 2,5 m’ = 3,75 m2 /orang Maka ditaksir/diperkirakan jumlah orang dimakamkan di lokasi Tanah Pemakaman Umum(TPU) Kristen Tanjung Selamat Jalan Flamboyan Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan Selayang adalah : = 40.000 m2 : 3,75 m2 = 10.667 orang Dengan asumsi perbandingan /persentase meninggal sebagai dasar penelitian antara yang meninggal dewasa dan anak-anak adalah: - Dewasa = 90 % - Anak = 10 % Total = 100 % Sehingga perincian uang yang dapat ditarik /diperoleh untuk sumber pendapatan asli daerah(PAD) kota Medan adalah sebagai berikut: a. Izin penguburan untuk dewasa
= 90 % x 10.667 orang = 9.600 orang x Rp. 65.000,= Rp. 624.000.000,-
b. Izin penguburan untuk anak – anak
= 10 % x 10.667 orang = 1067 orang x Rp. 55.000,= Rp. 58.685.000,-
c. Izin perpanjangan makam dewasa
= 9.600 orang x Rp. 32.000,= Rp. 307.200.000,-
d. Izin perpanjangan makam anak-anak
= 1.067 orang x Rp. 27.500,= Rp. 29.342.500,-
2.2. Lapangan kerja a. Tukang Nisan/Nama Berdasarkan survey data, harga rata-rata untuk 1(satu) buah nisan/orang Adalah : Rp. 150.000,- & 1 (satu) buah batu ”kata Mutiara” adalah Rp. 250.000,Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah : Nisan ”Kata Mutiara” b.
= 10.667 orang x Rp. 150.000,= Rp. 1.600.050.000,= 10.667 orang x Rp. 250.000,= Rp. 2.666.750.000,-
Tukang bunga Berdasarkan survey data harga rata-rata 1 (satu) ikat bunga adalah = Rp. 45.000,- dan 1(satu) unit pot bunga adalah = Rp. 10.000,Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah: Bunga Pot Bunga
c.
= 10.667 orang x 45.000,= Rp. 480.015.000,= 10.667 orang x Rp. 10.000,= Rp. 106.670.000,-
Tukang konstruksi makam/kuburan Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat makam dewasa (Standard) adalah = Rp. 8.000.000,- dan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat makam anak-anak (Standard) adalah = Rp. 5.000.000,1.
Membuat makam dewasa (Standard):
2.
= 10.667 orang x 8.000.000,= Rp. 85.536.000.000,Membuat makam anak-anak(Standard): = 1.067 orang x 5.000.000,= Rp. 5.335.000.000,-
d.
Tukang peti jenazah Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) buah peti jenazah adalah : - Ukuran dewasa Rp. 800.000,- (standard) - Ukuran anak-anak Rp. 400.000,- (standard) maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut : - Peti jenazah ukuran orang dewasa adalah : = 10.667 orang x 800.000,= Rp. 8.533.600.000,-Peti jenazah ukuran untuk anak-anak adalah : = 1.067 orang x Rp. 400.000.= Rp. 426.800.000,-
e.
Parkir kendaraan Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata parkir kendaraan untuk 1 (satu) unit kendaraan yang terdiri dari: - Roda 2 (dua) adalah = Rp. 1.000,- Roda 4 (empat) adalah = Rp. 2.000,Jika diperhitungkan dalam setiap 1 (satu) orang/hari meninggal, maka biasanya jumlah rata-rata pengiring kendaraan roda 2(dua) sebanyak 25 unit kendaraan dan roda 4(empat) sebanyak 10 unit kendaraan, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut : - Parkir kendaraan roda 2(dua) adalah : = 25 unit x Rp 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 18.000.000,- Parkir kendaraa roda 4(empat) adalah : = 10 unit x Rp.2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 14.400.000,-
f.
Toilet Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk buang air kecil + buang air besar di lokasi pemakaman adalah : - Buang air kecil = Rp. 1.000,- Buang air besar = Rp. 2.000,Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan orang akan ke toilet ; - Untuk buang air kecil sebanyak = 20 orang - Untuk buang air besar sebanyak = 5 orang Maka dapat dihitung uang yang didapat dengan perincian sebagai berikut ; Catatan : per 2 (dua) tahun - Buag air kecil = 20 orang x Rp. 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 14.400.000,- Buang air besar = 5 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp.7.200.000,-
g.
Kantin pengelola Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) gelas minuman yang terdiri dari: - Teh manis panas adalah = Rp. 1.500,- Teh manis dingin adalah = Rp. 2.000,-
h.
Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan dengan rata-rata pengunjung ke kantin untuk istirahat minum teh manis panas sebanyak 50 orang /hari dan 50 orang /hari untuk istirahat minum teh manis dingin. sehingga dapat dihitung besaran nilai rupiah dengan perincian sebagai berikut: Catatan : Per 2 (dua) tahun Teh manis panas = 50 orang x Rp. 1.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 54.000.000,Teh manis dingin = 50 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 72.000.000,Tukang air bersih Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) galon air bersih adalah Rp. 3.500,untuk keperluan penguburan dan ziarah keluarga. Jika setiap hari diperkirakan 1(satu) orang dikuburkan memerlukan 1 galon air bersih dan setiap hari 2(dua) keluarga berziarah membutuhkan 1 galon air, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut ; Penguburan = 1 orang x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 2.520.000,Ziarah keluarga = 2 keluarga x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 5.040.000,-
i.
Penjaga kuburan/makam Berdasar survey data kelapangan, untuk 1 (satu) bulan penuh, seorang penjaga kuburan /makam dibayar oleh ahli waris makam sebesar = Rp. 10.000,-/bulan dan pembersih kuburan dibayar oleh ahli waris sebesar = Rp. 15.000,-/bulan. Maka didapat perhitungan uang yang diterima penjaga kuburan/makam dan pembersih kuburan adalah sebagai berikut: Penjaga kuburan/makam = 10.667 orang x Rp. 10.000,- x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 2.560.080.000,Pembersih kuburan/makam = 10.667 orang x Rp. 15.000,- x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 3.840.120.000,-
j.
Pedagang buah-buahan Berdasarkan survey data kelapangan, jenis buah-buahan yang biasanya dipasarkan di lokasi studi terdiri dari: 1. Jambu kelutuk /bangkok 2. Duku manis 3. Pisang barangan Untuk 1 (satu) kg buah jambu kelutuk dijual seharga = Rp. 2.500,-/kg 1 (satu) kg buah duku manis dijual seharga = Rp. 10.000,-/kg 1 (satu) sisir pisang barangan dijual seharga = Rp. 5.000,-/sisir Jika dalam 1 hari seorang pedagang mampu menjual 20 kg untuk jambu kelutuk, 20 kg buah duku manis dan 10 sisir pisang barangan, maka dapat dihitung uang yang dihasilkan dengan perincian sebagai berikut: Catatan : Per 2 (dua) tahun - Jambu kelutuk - Buah duku manis - Pisang barangan
= 20 kg x Rp. 2.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp.36.000.000,= 20 kg x Rp. 10.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 144.000.000,= 10 sisir x Rp. 5.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 36.000.000,-
Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Patumbak Jalan Turi Kelurahan Timbang Deli Kecamatan Medan Amplas.
- Luas 40.000 M2 URAIAN NO.
NILAI RINCIAN
SUB TOTAL RINCIAN
( Rp. )
( Rp. )
A 1
RINCIAN UANG SUMBER PENDAPATAN ASLI DAEARAH (PAD) Izin Penguburan Untuk Dewasa
624,000,000.00
2 3 4
Izin penguburan Untuk Anak – anak Izin Perpanjangan Makam Dewasa Izin Perpanjangan Makam anak-anak
58,685,000.00 307,200,000.00 29,342,500.00
B 1
2
3
SUB TOTAL A LAPANGAN PEKERJAAN Tukang Nisan/Nama - Nisan - ”Kata Mutiara” SUB TOTAL B1 Tukang Bunga - Bunga - Pot Bunga SUB TOTAL B2 Tukang Konstruksi makam - Membuat Makam Dewasa - Membuat Makam Anak-anak
1,019,227,500.00 1,600,050,000.00 2,666,750,000.00 4,266,800,000.00 480,015,000.00 106,670,000.00 586,685,000.00 85,536,000,000.00 5,335,000,000.00 90,871,000,000.00
SUB TOTAL B3 4
Tukang Peti Jenazah - Peti Jenazah Dewasa - Peti Jenazah Anak-anak
5
6
7
8
9
SUB TOTAL B4 Parkir Kendaraan - Parkir Kendaraan 2 - Parkir Kendaraan Roda 4 SUB TOTAL B5 Kamar Mandi - Buag air kecil - Buang air besar SUB TOTAL B6 Kantin - Teh manis panas - Teh manis dingin SUB TOTAL B7 Tukang air bersih - Penguburan - Ziarah keluarga SUB TOTAL B8 Penjaga Kuburan/makam
8,533,600,000.00 426,800,000.00 8,960,400,000.00 18,000,000.00 14,400,000.00 32,400,000.00 14,400,000.00 7,200,000.00 21,600,000.00 54,000,000.00 72,000,000.00 126,000,000.00 2,520,000.00 5,040,000.00 7,560,000.00
- Penjaga kuburan/makam
2,560,080,000.00
- Pembersih kuburan/makam
3,840,120,000.00 6,400,200,000.00
SUB TOTAL B9 10
Pedagang Buah-buahan - Jambu kelutuk - Buah duku manis - Pisang barangan SUB TOTAL B10 SUB TOTAL B
36,000,000.00 144,000,000.00 36,000,000.00 216,000,000.00
111,488,645,000.00
4.
Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Abdullah Lubis Jalan abdullah Lubis Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru. Luas = 15.000 m2 = 1,50 Ha Jika diperkirakan untuk 1 (satu) orang untuk dimakamkan membutuhkan tanah seluas = 1,5 m’ x 2,5 m’ = 3,75 m2 /orang Maka ditaksir/diperkirakan jumlah orang dimakamkan di lokasi Tanah Pemakaman Umum(TPU) Kristen Abdullah Lubis Jalan abdullah Lubis Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru adalah : = 15.000 m2 : 3,75 m2 = 4.000 orang Dengan asumsi perbandingan /persentase meninggal sebagai dasar penelitian antara yang meninggal dewasa dan anak-anak adalah: - Dewasa = 90 % - Anak = 10 % Total = 100 % Sehingga perincian uang yang dapat ditarik /diperoleh untuk sumber pendapatan asli daerah(PAD) kota Medan adalah sebagai berikut: a. Izin penguburan untuk dewasa
= 90 % x 4.000 orang = 3.600 orang x Rp. 65.000,= Rp. 234.000.000,-
b. Izin penguburan untuk anak – anak
= 10 % x 4.000 orang = 400 orang x Rp. 55.000,= Rp. 22.000.000,-
c. Izin perpanjangan makam dewasa
= 3.600 orang x Rp. 32.000,= Rp. 115.200.000,-
d. Izin perpanjangan makam anak-anak
= 400 orang x Rp. 27.500,= Rp. 11.000.000,-
4.1. Lapangan kerja a. Tukang Nisan/Nama Berdasarkan survey data, harga rata-rata untuk 1(satu) buah nisan/orang Adalah : Rp. 150.000,- & 1 (satu) buah batu ”kata Mutiara” adalah Rp. 250.000,Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah : Nisan ”Kata Mutiara”
b.
= 4.000 orang x Rp. 150.000,= Rp. 600.000.000,= 4.000 orang x Rp. 250.000,= Rp. 1.000.000.000,-
Tukang bunga Berdasarkan survey data harga rata-rata 1 (satu) ikat bunga adalah = Rp. 45.000,- dan 1(satu) unit pot bunga adalah = Rp. 10.000,Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah: Bunga Pot Bunga
= 4.000 orang x 45.000,= Rp. 180.000.000,= 4.000 orang x Rp. 10.000,= Rp. 40.000.000,-
c.
Tukang konstruksi makam/kuburan Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat makam dewasa (Standard) adalah = Rp. 8.000.000,- dan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat makam anak-anak (Standard) adalah = Rp. 5.000.000,4.
Membuat makam dewasa (Standard): = 3.600 orang x 8.000.000,= Rp. 28.800.000.000,-
5.
Membuat makam anak-anak(Standard): = 400 orang x 5.000.000,= Rp. 2.000.000.000,-
d.
Tukang peti jenazah Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) buah peti jenazah adalah : - Ukuran dewasa Rp. 800.000,- (standard) - Ukuran anak-anak Rp. 400.000,- (standard) maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut : - Peti jenazah ukuran orang dewasa adalah : = 3.600 orang x 800.000,= Rp. 2.880.000.000,-Peti jenazah ukuran untuk anak-anak adalah : = 400 orang x Rp. 400.000.= Rp. 160.000.000,-
e.
Parkir kendaraan Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata parkir kendaraan untuk 1 (satu) unit kendaraan yang terdiri dari: - Roda 2 (dua) adalah = Rp. 1.000,- Roda 4 (empat) adalah = Rp. 2.000,Jika diperhitungkan dalam setiap 1 (satu) orang/hari meninggal, maka biasanya jumlah rata-rata pengiring kendaraan roda 2(dua) sebanyak 25 unit kendaraan dan roda 4(empat) sebanyak 10 unit kendaraan, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut : - Parkir kendaraan roda 2(dua) adalah : = 25 unit x Rp 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 18.000.000,- Parkir kendaraa roda 4(empat) adalah : = 10 unit x Rp.2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 14.400.000,-
f.
Toilet Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk buang air kecil + buang air besar di lokasi pemakaman adalah : - Buang air kecil = Rp. 1.000,- Buang air besar = Rp. 2.000,Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan orang akan ke toilet ; - Untuk buang air kecil sebanyak = 20 orang - Untuk buang air besar sebanyak = 5 orang Maka dapat dihitung uang yang didapat dengan perincian sebagai berikut ; Catatan : per 2 (dua) tahun - Buag air kecil = 20 orang x Rp. 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 14.400.000,- Buang air besar = 5 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp.7.200.000,-
g.
h.
i.
j.
Kantin pengelola Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) gelas minuman yang terdiri dari: - Teh manis panas adalah = Rp. 1.500,- Teh manis dingin adalah = Rp. 2.000,Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan dengan rata-rata pengunjung ke kantin untuk istirahat minum teh manis panas sebanyak 50 orang /hari dan 50 orang /hari untuk istirahat minum teh manis dingin. sehingga dapat dihitung besaran nilai rupiah dengan perincian sebagai berikut: Catatan : Per 2 (dua) tahun Teh manis panas = 50 orang x Rp. 1.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 54.000.000,Teh manis dingin = 50 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 72.000.000,Tukang air bersih Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) galon air bersih adalah Rp. 3.500,untuk keperluan penguburan dan ziarah keluarga. Jika setiap hari diperkirakan 1(satu) orang dikuburkan memerlukan 1 galon air bersih dan setiap hari 2(dua) keluarga berziarah membutuhkan 1 galon air, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut ; Penguburan = 1 orang x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 2.520.000,Ziarah keluarga = 2 keluarga x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 5.040.000,Penjaga kuburan/makam Berdasar survey data kelapangan, untuk 1 (satu) bulan penuh, seorang penjaga kuburan /makam dibayar oleh ahli waris makam sebesar = Rp. 10.000,-/bulan dan pembersih kuburan dibayar oleh ahli waris sebesar = Rp. 15.000,-/bulan. Maka didapat perhitungan uang yang diterima penjaga kuburan/makam dan pembersih kuburan adalah sebagai berikut: Penjaga kuburan/makam = 4.000 orang x Rp. 10.000,- x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 960.000.000,Pembersih kuburan/makam = 4.000 orang x Rp. 15.000,- x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 1.440.000.000,Pedagang buah-buahan Berdasarkan survey data kelapangan, jenis buah-buahan yang biasanya dipasarkan di lokasi studi terdiri dari: 6. Jambu kelutuk /bangkok 7. Duku manis 8. Pisang barangan Untuk 1 (satu) kg buah jambu kelutuk dijual seharga = Rp. 2.500,-/kg 1 (satu) kg buah duku manis dijual seharga = Rp. 10.000,-/kg 1 (satu) sisir pisang barangan dijual seharga = Rp. 5.000,-/sisir Jika dalam 1 hari seorang pedagang mampu menjual 20 kg untuk jambu kelutuk, 20 kg buah duku manis dan 10 sisir pisang barangan, maka dapat dihitung uang yang dihasilkan dengan perincian sebagai berikut: Catatan : Per 2 (dua) tahun - Jambu kelutuk - Buah duku manis - Pisang barangan
= 20 kg x Rp. 2.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 36.000.000,= 20 kg x Rp. 10.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 144.000.000,= 10 sisir x Rp. 5.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 36.000.000,-
Rekapitulasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Abdullah Lubis Jalan abdullah Lubis Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru. - Luas 15.000 M2 URAIAN
NILAI RINCIAN
SUB TOTAL RINCIAN
RINCIAN UANG
( Rp. )
( Rp. )
NO. A 1
SUMBER PENDAPATAN ASLI DAEARAH (PAD) Izin Penguburan Untuk Dewasa
234,000,000.00
2 3 4
Izin penguburan Untuk Anak – anak Izin Perpanjangan Makam Dewasa Izin Perpanjangan Makam anak-anak
22,000,000.00 115,200,000.00 11,000,000.00
B 1
2
3
SUB TOTAL A LAPANGAN PEKERJAAN Tukang Nisan/Nama - Nisan - ”Kata Mutiara” SUB TOTAL B1 Tukang Bunga - Bunga - Pot Bunga SUB TOTAL B2 Tukang Konstruksi makam - Membuat Makam Dewasa - Membuat Makam Anak-anak
382,200,000.00 600,000,000.00 1,000,000,000.00 1,600,000,000.00 180,000,000.00 40,000,000.00 220,000,000.00 28,800,000,000.00 2,000,000,000.00 30,800,000,000.00
SUB TOTAL B3 4
Tukang Peti Jenazah - Peti Jenazah Dewasa - Peti Jenazah Anak-anak
5
6
7
8
9
SUB TOTAL B4 Parkir Kendaraan - Parkir Kendaraan 2 - Parkir Kendaraan Roda 4 SUB TOTAL B5 Kamar Mandi - Buag air kecil - Buang air besar SUB TOTAL B6 Kantin - Teh manis panas - Teh manis dingin SUB TOTAL B7 Tukang air bersih - Penguburan - Ziarah keluarga SUB TOTAL B8 Penjaga Kuburan/makam - Penjaga kuburan/makam
2,880,000,000.00 160,000,000.00 3,040,000,000.00 18,000,000.00 14,400,000.00 32,400,000.00 14,400,000.00 7,200,000.00 21,600,000.00 54,000,000.00 72,000,000.00 75,600,000.00 2,520,000.00 5,040,000.00 7,560,000.00 960,000,000.00
- Pembersih kuburan/makam
1,440,000,000.00 2,400,000,000.00
SUB TOTAL B9 10
Pedagang Buah-buahan - Jambu kelutuk - Buah duku manis - Pisang barangan SUB TOTAL B10 SUB TOTAL B
36,000,000.00 144,000,000.00 36,000,000.00 216,000,000.00
38,413,160,000.00
5.
Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Padang Bulan jalan Letjen Jamin Ginting Kecamatan Medan Baru. Luas = 20.000 m2 = 2,00 Ha Jika diperkirakan untuk 1 (satu) orang untuk dimakamkan membutuhkan tanah seluas = 1,5 m’ x 2,5 m’ = 3,75 m2 /orang Maka ditaksir/diperkirakan jumlah orang dimakamkan di lokasi Tanah Pemakaman Umum(TPU) Kristen Abdullah Lubis Jalan abdullah Lubis Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru adalah : = 20.000 m2 : 3,75 m2 = 5.333 orang Dengan asumsi perbandingan /persentase meninggal sebagai dasar penelitian antara yang meninggal dewasa dan anak-anak adalah: - Dewasa = 90 % - Anak = 10 % Total = 100 % Sehingga perincian uang yang dapat ditarik /diperoleh untuk sumber pendapatan asli daerah(PAD) kota Medan adalah sebagai berikut: a. Izin penguburan untuk dewasa
= 90 % x 5.333 orang = 4.800 orang x Rp. 65.000,= Rp. 312.000.000,-
b. Izin penguburan untuk anak – anak
= 10 % x 20.000 orang = 533 orang x Rp. 55.000,= Rp. 29.315.000,-
c. Izin perpanjangan makam dewasa
= 4.800 orang x Rp. 32.000,= Rp. 153.600.000,-
d. Izin perpanjangan makam anak-anak
= 533 orang x Rp. 27.500,= Rp. 14.657.500,-
5.1. Lapangan kerja a. Tukang Nisan/Nama Berdasarkan survey data, harga rata-rata untuk 1(satu) buah nisan/orang Adalah : Rp. 150.000,- & 1 (satu) buah batu ”kata Mutiara” adalah Rp. 250.000,Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah : Nisan ”Kata Mutiara”
b.
= 5.333 orang x Rp. 150.000,= Rp. 799.950.000,= 5.333 orang x Rp. 250.000,= Rp. 1.333.250.000,-
Tukang bunga Berdasarkan survey data harga rata-rata 1 (satu) ikat bunga adalah = Rp. 45.000,- dan 1(satu) unit pot bunga adalah = Rp. 10.000,Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah: Bunga Pot Bunga
= 5.333 orang x 45.000,= Rp. 239.985.000,= 5.333 orang x Rp. 10.000,= Rp. 53.330.000,-
c. Tukang konstruksi makam/kuburan Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat makam dewasa (Standard) adalah = Rp. 8.000.000,- dan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat makam anak-anak (Standard) adalah = Rp. 5.000.000,-
-
Membuat makam dewasa (Standard): = 4.800 orang x 8.000.000,= Rp. 38.400.000.000,-
-
Membuat makam anak-anak(Standard): = 533 orang x 5.000.000,= Rp. 2.665.000.000,-
d. Tukang peti jenazah Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) buah peti jenazah adalah : - Ukuran dewasa Rp. 800.000,- (standard) - Ukuran anak-anak Rp. 400.000,- (standard) maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut : - Peti jenazah ukuran orang dewasa adalah : = 4.800 orang x 800.000,= Rp. 3.840.000.000,-Peti jenazah ukuran untuk anak-anak adalah : = 533 orang x Rp. 400.000.= Rp. 213.200.000,e. Parkir kendaraan Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata parkir kendaraan untuk 1 (satu) unit kendaraan yang terdiri dari: - Roda 2 (dua) adalah = Rp. 1.000,- Roda 4 (empat) adalah = Rp. 2.000,Jika diperhitungkan dalam setiap 1 (satu) orang/hari meninggal, maka biasanya jumlah rata-rata pengiring kendaraan roda 2(dua) sebanyak 25 unit kendaraan dan roda 4(empat) sebanyak 10 unit kendaraan, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut : - Parkir kendaraan roda 2(dua) adalah : = 25 unit x Rp 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 18.000.000,- Parkir kendaraa roda 4(empat) adalah : = 10 unit x Rp.2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 14.400.000,f.
Toilet Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk buang air kecil + buang air besar di lokasi pemakaman adalah : - Buang air kecil = Rp. 1.000,- Buang air besar = Rp. 2.000,Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan orang akan ke toilet ; - Untuk buang air kecil sebanyak = 20 orang - Untuk buang air besar sebanyak = 5 orang Maka dapat dihitung uang yang didapat dengan perincian sebagai berikut ; Catatan : per 2 (dua) tahun - Buag air kecil = 20 orang x Rp. 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 14.400.000,- Buang air besar = 5 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp.7.200.000,-
g. Kantin pengelola Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) gelas minuman yang terdiri dari: - Teh manis panas adalah = Rp. 1.500,- Teh manis dingin adalah = Rp. 2.000,-
Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan dengan rata-rata pengunjung ke kantin untuk istirahat minum teh manis panas sebanyak 50 orang /hari dan 50 orang /hari untuk istirahat minum teh manis dingin. sehingga dapat dihitung besaran nilai rupiah dengan perincian sebagai berikut: Catatan : Per 2 (dua) tahun Teh manis panas = 50 orang x Rp. 1.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 54.000.000,Teh manis dingin = 50 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 72.000.000,h. Tukang air bersih Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) galon air bersih adalah Rp. 3.500,untuk keperluan penguburan dan ziarah keluarga. Jika setiap hari diperkirakan 1(satu) orang dikuburkan memerlukan 1 galon air bersih dan setiap hari 2(dua) keluarga berziarah membutuhkan 1 galon air, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut ; Penguburan = 1 orang x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 2.520.000,Ziarah keluarga = 2 keluarga x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 5.040.000,i.
Penjaga kuburan/makam Berdasar survey data kelapangan, untuk 1 (satu) bulan penuh, seorang penjaga kuburan /makam dibayar oleh ahli waris makam sebesar = Rp. 10.000,-/bulan dan pembersih kuburan dibayar oleh ahli waris sebesar = Rp. 15.000,-/bulan. Maka didapat perhitungan uang yang diterima penjaga kuburan/makam dan pembersih kuburan adalah sebagai berikut: Penjaga kuburan/makam = 5.333 orang x Rp. 10.000,- x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 1.279.920.000,Pembersih kuburan/makam = 5.333 orang x Rp. 15.000,- x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 1.919.880.000,-
j.
Pedagang buah-buahan Berdasarkan survey data kelapangan, jenis buah-buahan yang biasanya dipasarkan di lokasi studi terdiri dari: - Jambu kelutuk /bangkok - Duku manis - Pisang barangan Untuk 1 (satu) kg buah jambu kelutuk dijual seharga = Rp. 2.500,-/kg 1 (satu) kg buah duku manis dijual seharga = Rp. 10.000,-/kg 1 (satu) sisir pisang barangan dijual seharga = Rp. 5.000,-/sisir Jika dalam 1 hari seorang pedagang mampu menjual 20 kg untuk jambu kelutuk, 20 kg buah duku manis dan 10 sisir pisang barangan, maka dapat dihitung uang yang dihasilkan dengan perincian sebagai berikut: Catatan : Per 2 (dua) tahun - Jambu kelutuk - Buah duku manis - Pisang barangan
= 20 kg x Rp. 2.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp.36.000.000,= 20 kg x Rp. 10.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 144.000.000,= 10 sisir x Rp. 5.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 36.000.000,-
Rekapitulasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Padang Bulan Jalan Letjen Jamin Ginting Kecamatan Medan Baru. - Luas 20.000 M2 URAIAN
NILAI RINCIAN
SUB TOTAL RINCIAN
RINCIAN UANG
( Rp. )
( Rp. )
NO. A 1
SUMBER PENDAPATAN ASLI DAEARAH (PAD) Izin Penguburan Untuk Dewasa
312,000,000.00
2 3 4
Izin penguburan Untuk Anak – anak Izin Perpanjangan Makam Dewasa Izin Perpanjangan Makam anak-anak
29,315,000.00 153,600,000.00 14,657,500.00
B 1
2
3
SUB TOTAL A LAPANGAN PEKERJAAN Tukang Nisan/Nama - Nisan - ”Kata Mutiara” SUB TOTAL B1 Tukang Bunga - Bunga - Pot Bunga SUB TOTAL B2 Tukang Konstruksi makam - Membuat Makam Dewasa - Membuat Makam Anak-anak
509,572,500.00 799,950,000.00 1,333,250,000.00 2,133,200,000.00 239,985,000.00 53,330,000.00 293,315,000.00 38,400,000,000.00 2,665,000,000.00 41,065,000,000.00
SUB TOTAL B3 4
Tukang Peti Jenazah - Peti Jenazah Dewasa - Peti Jenazah Anak-anak
5
6
7
8
9
3,840,000,000.00 213,200,000.00 4,053,200,000.00
SUB TOTAL B4 Parkir Kendaraan - Parkir Kendaraan 2 - Parkir Kendaraan Roda 4 SUB TOTAL B5 Kamar Mandi - Buag air kecil - Buang air besar SUB TOTAL B6 Kantin - Teh manis panas - Teh manis dingin SUB TOTAL B7 Tukang air bersih - Penguburan - Ziarah keluarga SUB TOTAL B8 Penjaga Kuburan/makam - Penjaga kuburan/makam
1,279,920,000.00
- Pembersih kuburan/makam
1,919,880,000.00
18,000,000.00 14,400,000.00 32,400,000.00 14,400,000.00 7,200,000.00 21,600,000.00 54,000,000.00 72,000,000.00 75,600,000.00 2,520,000.00 5,040,000.00 7,560,000.00
3,199,800,000.00
SUB TOTAL B9 10
Pedagang Buah-buahan - Jambu kelutuk - Buah duku manis - Pisang barangan SUB TOTAL B10 SUB TOTAL B
36,000,000.00 144,000,000.00 36,000,000.00 216,000,000.00
51,097,675,000.00
6.
Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Gajah Mada Ujung Jalan Gajah Mada Perempatan Jalan Sei Wampu Kecamatan Medan Baru. Luas = 19.000 m2 = 1,90 Ha Jika diperkirakan untuk 1 (satu) orang untuk dimakamkan membutuhkan tanah seluas = 1,5 m’ x 2,5 m’ = 3,75 m2 /orang Maka ditaksir/diperkirakan jumlah orang dimakamkan di lokasi Tanah Pemakaman Umum(TPU) Kristen Gajah Mada Ujung Jalan Gajah Mada Perempatan Jalan Sei Wampu Kecamatan Medan Baru adalah : = 19.000 m2 : 3,75 m2 = 5.067 orang Dengan asumsi perbandingan /persentase meninggal sebagai dasar penelitian antara yang meninggal dewasa dan anak-anak adalah: - Dewasa = 90 % - Anak = 10 % Total = 100 % Sehingga perincian uang yang dapat ditarik /diperoleh untuk sumber pendapatan asli daerah(PAD) kota Medan adalah sebagai berikut: a. Izin penguburan untuk dewasa
= 90 % x 5.067 orang = 4.560 orang x Rp. 65.000,= Rp. 296.400.000,-
b. Izin penguburan untuk anak – anak
= 10 % x 5.067 orang = 506 orang x Rp. 55.000,= Rp. 27.830.000,-
c. Izin perpanjangan makam dewasa
= 4.560 orang x Rp. 32.000,= Rp. 145.920.000,-
d. Izin perpanjangan makam anak-anak
= 506 orang x Rp. 27.500,= Rp. 13.915.000,-
6.1. Lapangan kerja a. Tukang Nisan/Nama Berdasarkan survey data, harga rata-rata untuk 1(satu) buah nisan/orang Adalah : Rp. 150.000,- & 1 (satu) buah batu ”kata Mutiara” adalah Rp. 250.000,Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah : Nisan ”Kata Mutiara”
= 5.067 orang x Rp. 150.000,= Rp. 760.050.000,= 5.067 orang x Rp. 250.000,= Rp. 1.333.250.000,-
b. Tukang bunga Berdasarkan survey data harga rata-rata 1 (satu) ikat bunga adalah = Rp. 45.000,- dan 1(satu) unit pot bunga adalah = Rp. 10.000,Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah: Bunga
= 5.067 orang x 45.000,= Rp. 228.015.000,Pot Bunga = 5.067 orang x Rp. 10.000,= Rp. 50.670.000,c. Tukang konstruksi makam/kuburan Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat makam dewasa (Standard) adalah = Rp. 8.000.000,- dan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat makam anak-anak (Standard) adalah = Rp. 5.000.000,-
Membuat makam dewasa (Standard): = 4.560 orang x 8.000.000,-
= Rp. 36.480.000.000,-
d.
e.
Membuat makam anak-anak(Standard): = 506 orang x 5.000.000,= Rp. 2.530.000.000,-
Tukang peti jenazah Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) buah peti jenazah adalah : - Ukuran dewasa Rp. 800.000,- (standard) - Ukuran anak-anak Rp. 400.000,- (standard) maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut : - Peti jenazah ukuran orang dewasa adalah : = 4.560 orang x 800.000,= Rp. 3.648.000.000,-Peti jenazah ukuran untuk anak-anak adalah : = 506 orang x Rp. 400.000.= Rp. 202.400.000,Parkir kendaraan Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata parkir kendaraan untuk 1 (satu) unit kendaraan yang terdiri dari: - Roda 2 (dua) adalah = Rp. 1.000,- Roda 4 (empat) adalah = Rp. 2.000,Jika diperhitungkan dalam setiap 1 (satu) orang/hari meninggal, maka biasanya jumlah rata-rata pengiring kendaraan roda 2(dua) sebanyak 25 unit kendaraan dan roda 4(empat) sebanyak 10 unit kendaraan, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut : - Parkir kendaraan roda 2(dua) adalah : = 25 unit x Rp 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 18.000.000,- Parkir kendaraa roda 4(empat) adalah : = 10 unit x Rp.2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 14.400.000,f. Toilet Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk buang air kecil + buang air besar di lokasi pemakaman adalah : - Buang air kecil = Rp. 1.000,- Buang air besar = Rp. 2.000,Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan orang akan ke toilet ; - Untuk buang air kecil sebanyak = 20 orang - Untuk buang air besar sebanyak = 5 orang Maka dapat dihitung uang yang didapat dengan perincian sebagai berikut ; Catatan : per 2 (dua) tahun - Buag air kecil = 20 orang x Rp. 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 14.400.000,- Buang air besar = 5 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp.7.200.000,g. Kantin pengelola Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) gelas minuman yang terdiri dari: - Teh manis panas adalah = Rp. 1.500,- Teh manis dingin adalah = Rp. 2.000,-
Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan dengan rata-rata pengunjung ke kantin untuk istirahat minum teh manis panas sebanyak 50 orang /hari dan 50 orang /hari untuk istirahat minum teh manis dingin. sehingga dapat dihitung besaran nilai rupiah dengan perincian sebagai berikut: Catatan : Per 2 (dua) tahun Teh manis panas = 50 orang x Rp. 1.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 54.000.000,Teh manis dingin = 50 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 72.000.000,h. Tukang air bersih Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) galon air bersih adalah Rp. 3.500,untuk keperluan penguburan dan ziarah keluarga. Jika setiap hari diperkirakan 1(satu) orang dikuburkan memerlukan 1 galon air bersih dan setiap hari 2(dua) keluarga berziarah membutuhkan 1 galon air, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut ; Penguburan = 1 orang x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 2.520.000,Ziarah keluarga = 2 keluarga x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 5.040.000,i. Penjaga kuburan/makam Berdasar survey data kelapangan, untuk 1 (satu) bulan penuh, seorang penjaga kuburan /makam dibayar oleh ahli waris makam sebesar = Rp. 10.000,-/bulan dan pembersih kuburan dibayar oleh ahli waris sebesar = Rp. 15.000,-/bulan. Maka didapat perhitungan uang yang diterima penjaga kuburan/makam dan pembersih kuburan adalah sebagai berikut: Penjaga kuburan/makam = 5.067 orang x Rp. 10.000,- x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 1.216.080.000,Pembersih kuburan/makam = 5.067 orang x Rp. 15.000,- x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 1.824.120.000,j. Pedagang buah-buahan Berdasarkan survey data kelapangan, jenis buah-buahan yang biasanya dipasarkan di lokasi studi terdiri dari: − Jambu kelutuk /bangkok − Duku manis − Pisang barangan Untuk 1 (satu) kg buah jambu kelutuk dijual seharga = Rp. 2.500,-/kg 1 (satu) kg buah duku manis dijual seharga = Rp. 10.000,-/kg 1 (satu) sisir pisang barangan dijual seharga = Rp. 5.000,-/sisir Jika dalam 1 hari seorang pedagang mampu menjual 20 kg untuk jambu kelutuk, 20 kg buah duku manis dan 10 sisir pisang barangan, maka dapat dihitung uang yang dihasilkan dengan perincian sebagai berikut: Catatan : Per 2 (dua) tahun - Jambu kelutuk - Buah duku manis - Pisang barangan
= 20 kg x Rp. 2.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp.36.000.000,= 20 kg x Rp. 10.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 144.000.000,= 10 sisir x Rp. 5.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 36.000.000,-
Rekapitulasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Gajah Mada Ujung Jalan Gajah Mada Perempatan Jalan Sei Wampu Kecamatan Medan Baru. - Luas 19.000 M2 URAIAN
NILAI RINCIAN
SUB TOTAL RINCIAN
RINCIAN UANG
( Rp. )
( Rp. )
NO. A 1 2
SUMBER PENDAPATAN ASLI DAEARAH (PAD) Izin Penguburan Untuk Dewasa Izin penguburan Untuk Anak – anak
296,400,000.00 27,830,000.00
3 4
Izin Perpanjangan Makam Dewasa Izin Perpanjangan Makam anak-anak
145,920,000.00 13,915,000.00
B 1
2
3
4
SUB TOTAL A LAPANGAN PEKERJAAN Tukang Nisan/Nama - Nisan - ”Kata Mutiara” SUB TOTAL B1 Tukang Bunga - Bunga - Pot Bunga SUB TOTAL B2 Tukang Konstruksi makam - Membuat Makam Dewasa - Membuat Makam Anak-anak SUB TOTAL B3
484,065,000.00 760,050,000.00 1,333,250,000.00 2,093,300,000.00 228,015,000.00 50,670,000.00 278,685,000.00 36,480,000,000.00 2,530,000,000.00 39,010,000,000.00
Tukang Peti Jenazah - Peti Jenazah Dewasa - Peti Jenazah Anak-anak
3,648,000,000.00 202,400,000.00 3,850,400,000.00
SUB TOTAL B4 5
6
7
8
9
Parkir Kendaraan - Parkir Kendaraan 2 - Parkir Kendaraan Roda 4 SUB TOTAL B5 Kamar Mandi - Buag air kecil - Buang air besar SUB TOTAL B6 Kantin - Teh manis panas - Teh manis dingin SUB TOTAL B7 Tukang air bersih - Penguburan - Ziarah keluarga SUB TOTAL B8 Penjaga Kuburan/makam - Penjaga kuburan/makam
18,000,000.00 14,400,000.00 32,400,000.00 14,400,000.00 7,200,000.00 21,600,000.00 54,000,000.00 72,000,000.00 75,600,000.00 2,520,000.00 5,040,000.00 7,560,000.00 1,216,080,000.00
- Pembersih kuburan/makam
1,824,120,000.00 3,040,200,000.00
SUB TOTAL B9 10
Pedagang Buah-buahan - Jambu kelutuk
36,000,000.00
- Buah duku manis - Pisang barangan SUB TOTAL B10
144,000,000.00 36,000,000.00 216,000,000.00
SUB TOTAL B
7.
48,625,745,000.00
Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Gajah Mada Lama Jalan Gajah Mada Perempatan Jalan Iskandar Muda Kecamatan Medan Petisah. Luas = 19.000 m2 = 1,90 Ha Jika diperkirakan untuk 1 (satu) orang untuk dimakamkan membutuhkan tanah seluas = 1,5 m’ x 2,5 m’ = 3,75 m2 /orang Maka ditaksir/diperkirakan jumlah orang dimakamkan di lokasi Tanah Pemakaman Umum(TPU) Kristen Gajah Mada Lama Jalan Gajah Mada Perempatan Jalan Iskandar Muda Kecamatan Medan Petisah adalah : = 19.000 m2 : 3,75 m2 = 5.067 orang Dengan asumsi perbandingan /persentase meninggal sebagai dasar penelitian antara yang meninggal dewasa dan anak-anak adalah: - Dewasa = 90 % - Anak = 10 % Total = 100 % Sehingga perincian uang yang dapat ditarik /diperoleh untuk sumber pendapatan asli daerah(PAD) kota Medan adalah sebagai berikut:
7.1.
a. Izin penguburan untuk dewasa
= 90 % x 5.067 orang = 4.560 orang x Rp. 65.000,= Rp. 296.400.000,-
b. Izin penguburan untuk anak – anak
= 10 % x 5.067 orang = 506 orang x Rp. 55.000,= Rp. 27.830.000,-
c. Izin perpanjangan makam dewasa
= 4.560 orang x Rp. 32.000,= Rp. 145.920.000,-
d. Izin perpanjangan makam anak-anak
= 506 orang x Rp. 27.500,= Rp. 13.915.000,-
Lapangan kerja k Tukang Nisan/Nama Berdasarkan survey data, harga rata-rata untuk 1(satu) buah nisan/orang Adalah : Rp. 150.000,- & 1 (satu) buah batu ”kata Mutiara” adalah Rp. 250.000,Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah : Nisan ”Kata Mutiara”
= 5.067 orang x Rp. 150.000,= Rp. 760.050.000,= 5.067 orang x Rp. 250.000,-
= Rp. 1.333.250.000,l
Tukang bunga Berdasarkan survey data harga rata-rata 1 (satu) ikat bunga adalah = Rp. 45.000,- dan 1(satu) unit pot bunga adalah = Rp. 10.000,Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah: Bunga
= 5.067 orang x 45.000,= Rp. 228.015.000,Pot Bunga = 5.067 orang x Rp. 10.000,= Rp. 50.670.000,m Tukang konstruksi makam/kuburan Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat makam dewasa (Standard) adalah = Rp. 8.000.000,- dan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat makam anak-anak (Standard) adalah = Rp. 5.000.000,-
n
o
-
Membuat makam dewasa (Standard): = 4.560 orang x 8.000.000,= Rp. 36.480.000.000,-
-
Membuat makam anak-anak(Standard): = 506 orang x 5.000.000,= Rp. 2.530.000.000,-
Tukang peti jenazah Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) buah peti jenazah adalah : - Ukuran dewasa Rp. 800.000,- (standard) - Ukuran anak-anak Rp. 400.000,- (standard) maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut : - Peti jenazah ukuran orang dewasa adalah : = 4.560 orang x 800.000,= Rp. 3.648.000.000,-Peti jenazah ukuran untuk anak-anak adalah : = 506 orang x Rp. 400.000.= Rp. 202.400.000,Parkir kendaraan Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata parkir kendaraan untuk 1 (satu) unit kendaraan yang terdiri dari: - Roda 2 (dua) adalah = Rp. 1.000,- Roda 4 (empat) adalah = Rp. 2.000,Jika diperhitungkan dalam setiap 1 (satu) orang/hari meninggal, maka biasanya jumlah rata-rata pengiring kendaraan roda 2(dua) sebanyak 25 unit kendaraan dan roda 4(empat) sebanyak 10 unit kendaraan, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut : - Parkir kendaraan roda 2(dua) adalah : = 25 unit x Rp 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 18.000.000,- Parkir kendaraa roda 4(empat) adalah : = 10 unit x Rp.2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 14.400.000,-
p
Toilet Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk buang air kecil + buang air besar di lokasi pemakaman adalah : - Buang air kecil = Rp. 1.000,- Buang air besar = Rp. 2.000,Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan orang akan ke toilet ; - Untuk buang air kecil sebanyak = 20 orang - Untuk buang air besar sebanyak = 5 orang
Maka dapat dihitung uang yang didapat dengan perincian sebagai berikut ; Catatan : per 2 (dua) tahun - Buag air kecil = 20 orang x Rp. 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 14.400.000,- Buang air besar = 5 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp.7.200.000,q
Kantin pengelola Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) gelas minuman yang terdiri dari: - Teh manis panas adalah = Rp. 1.500,- Teh manis dingin adalah = Rp. 2.000,-
r
Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan dengan rata-rata pengunjung ke kantin untuk istirahat minum teh manis panas sebanyak 50 orang /hari dan 50 orang /hari untuk istirahat minum teh manis dingin. sehingga dapat dihitung besaran nilai rupiah dengan perincian sebagai berikut: Catatan : Per 2 (dua) tahun Teh manis panas = 50 orang x Rp. 1.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 54.000.000,Teh manis dingin = 50 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 72.000.000,Tukang air bersih Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) galon air bersih adalah Rp. 3.500,untuk keperluan penguburan dan ziarah keluarga. Jika setiap hari diperkirakan 1(satu) orang dikuburkan memerlukan 1 galon air bersih dan setiap hari 2(dua) keluarga berziarah membutuhkan 1 galon air, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut ; Penguburan = 1 orang x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 2.520.000,Ziarah keluarga = 2 keluarga x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 5.040.000,-
s
Penjaga kuburan/makam Berdasar survey data kelapangan, untuk 1 (satu) bulan penuh, seorang penjaga kuburan /makam dibayar oleh ahli waris makam sebesar = Rp. 10.000,-/bulan dan pembersih kuburan dibayar oleh ahli waris sebesar = Rp. 15.000,-/bulan. Maka didapat perhitungan uang yang diterima penjaga kuburan/makam dan pembersih kuburan adalah sebagai berikut: Penjaga kuburan/makam = 5.067 orang x Rp. 10.000,- x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 1.216.080.000,Pembersih kuburan/makam = 5.067 orang x Rp. 15.000,- x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 1.824.120.000,-
t
Pedagang buah-buahan Berdasarkan survey data kelapangan, jenis buah-buahan yang biasanya dipasarkan di lokasi studi terdiri dari: - Jambu kelutuk /bangkok - Duku manis - Pisang barangan Untuk 1 (satu) kg buah jambu kelutuk dijual seharga = Rp. 2.500,-/kg 1 (satu) kg buah duku manis dijual seharga = Rp. 10.000,-/kg 1 (satu) sisir pisang barangan dijual seharga = Rp. 5.000,-/sisir Jika dalam 1 hari seorang pedagang mampu menjual 20 kg untuk jambu kelutuk, 20 kg buah duku manis dan 10 sisir pisang barangan, maka dapat dihitung uang yang dihasilkan dengan perincian sebagai berikut:
Catatan : Per 2 (dua) tahun - Jambu kelutuk - Buah duku manis - Pisang barangan
= 20 kg x Rp. 2.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp.36.000.000,= 20 kg x Rp. 10.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 144.000.000,= 10 sisir x Rp. 5.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun = Rp. 36.000.000,-
Rekapitulasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Gajah Mada Lama Jalan Gajah Mada Perempatan Jalan Iskandar Muda Kecamatan Medan Petisah. - Luas 19.000 M2 URAIAN
NILAI RINCIAN
SUB TOTAL RINCIAN
RINCIAN UANG
( Rp. )
( Rp. )
NO. A
SUMBER PENDAPATAN ASLI DAEARAH (PAD)
1 2 3 4
Izin Penguburan Untuk Dewasa Izin penguburan Untuk Anak – anak Izin Perpanjangan Makam Dewasa Izin Perpanjangan Makam anak-anak
B 1
2
3
SUB TOTAL A LAPANGAN PEKERJAAN Tukang Nisan/Nama - Nisan - ”Kata Mutiara” SUB TOTAL B1 Tukang Bunga - Bunga - Pot Bunga SUB TOTAL B2 Tukang Konstruksi makam - Membuat Makam Dewasa - Membuat Makam Anak-anak
296,400,000.00 27,830,000.00 145,920,000.00 13,915,000.00
484,065,000.00 760,050,000.00 1,333,250,000.00 2,093,300,000.00 228,015,000.00 50,670,000.00 278,685,000.00 36,480,000,000.00 2,530,000,000.00 39,010,000,000.00
SUB TOTAL B3 4
Tukang Peti Jenazah - Peti Jenazah Dewasa
5
6
7
8
9
3,648,000,000.00
- Peti Jenazah Anak-anak SUB TOTAL B4 Parkir Kendaraan - Parkir Kendaraan 2 - Parkir Kendaraan Roda 4 SUB TOTAL B5 Kamar Mandi - Buag air kecil - Buang air besar SUB TOTAL B6 Kantin - Teh manis panas - Teh manis dingin SUB TOTAL B7 Tukang air bersih - Penguburan - Ziarah keluarga SUB TOTAL B8 Penjaga Kuburan/makam
202,400,000.00
- Penjaga kuburan/makam
1,216,080,000.00
3,850,400,000.00 18,000,000.00 14,400,000.00 32,400,000.00 14,400,000.00 7,200,000.00 21,600,000.00 54,000,000.00 72,000,000.00 75,600,000.00 2,520,000.00 5,040,000.00 7,560,000.00
- Pembersih kuburan/makam
1,824,120,000.00 3,040,200,000.00
SUB TOTAL B9 10
Pedagang Buah-buahan - Jambu kelutuk - Buah duku manis - Pisang barangan SUB TOTAL B10 SUB TOTAL B
36,000,000.00 144,000,000.00 36,000,000.00 216,000,000.00
48,625,745,000.00