APLIKASI TANK MODEL DAN ANALISIS EROSI BERBASIS DATA SPAS DI SUB-SUB DAS CIMANUK HULU KABUPATEN GARUT
ASWIN RAHADIAN
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
APLIKASI TANK MODEL DAN ANALISIS EROSI BERBASIS DATA SPAS DI SUB-SUB DAS CIMANUK HULU KABUPATEN GARUT
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor
ASWIN RAHADIAN E14050541
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
RINGKASAN ASWIN RAHADIAN (E14050541). Aplikasi Tank Model dan Analisis Erosi Berbasis Data SPAS di Sub-sub DAS Cimanuk Hulu, Kabupaten Garut. Dibimbing oleh NANA MULYANA ARIFJAYA. Perluasan lahan budidaya serta pemukiman di Daerah Aliran Sungai (DAS) khususnya bagian hulu menyebabkan peningkatan laju erosi dan sedimentasi. Akibat perubahan tersebut berdampak pada kondisi hidrologi DAS, maka diperlukan perencanaan pengelolaan DAS yang baik agar eksploitasi sumberdaya lahan dapat terkendali, diantaranya dengan merancang model hidrologi. Salah satu model hidrologi yang dapat menggambarkan karakteristik DAS adalah Tank Model. Aplikasi Tank Model dilakukan berdasarkan data curah hujan, evapotranspirasi, dan debit aliran sungai. Informasi data tersebut diunduh dari Stasiun Pengamatan Arus Sungai (SPAS) dan diperlukan kalibrasi data agar data tepat dan akurat. Penelitian dilaksanakan di Sub-sub DAS Cimanuk Hulu Desa Simpang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Pengolahan data dilakukan di Laboratorium Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai CimanukCitanduy dan Laboratorium Hidrologi Hutan dan DAS, Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan IPB. Tujuan penelitian ini adalah : 1) Mengkalibrasi pengukuran debit, 2) Mengkaji laju sedimen dan erosi, 3) Mengaplikasikan Tank model berbasis data SPAS. Tahap penelitian meliputi : 1) Analisis hubungan debit aliran sungai dengan tinggi muka air, 2) Pengolahan data curah hujan, debit aliran sungai, dan evapotranspirasi harian, 3) Analisis laju sedimen dan erosi. Luas Sub-sub DAS Cimanuk Hulu sebesar 258,94 ha dengan penutupan lahan sebagai berikut : belukar 153,4 ha (59,2%), hutan 2,5 ha (0,9%), kebun campuran 42,4 ha (16,4%), pemukiman 2,0 ha (0,8%), dan tegalan atau ladang 58,7 ha (22,7%). Jenis tanah di Sub-sub DAS Cimanuk Hulu didominasi oleh jenis tanah andosol. Hasil kalibrasi data diperoleh hubungan tinggi muka air dengan debit aliran, yaitu Q = 6,50 TMA2,78 dengan R2 = 0,919 dan hubungan debit aliran dengan laju sedimen, yaitu Qs = 525,9 Q 1,821 dengan R2 = 0,964. Jumlah curah hujan tahun 2008 sebesar 2.627 mm/tahun dan 2009 sebesar 2.303,5 mm/tahun. Total laju sedimen regresi(1) tahun 2008 sebesar 48,79 ton/ha/tahun (4,06 mm/tahun) dan 2009 sebesar 38,05 ton/ha/tahun (3,17 mm/tahun). Laju sedimen hasil perhitungan model MUSLE (Modification of Universal Soil Loss Equation) yaitu total laju sedimen lateral tahun 2008 sebesar 8,49 ton/ha/tahun (0,71 mm/tahun) dan 2009 sebesar 8,58 ton/ha/tahun (0,72 mm/tahun). Total laju sedimen tahun 2008 sebesar 553,14 ton/ha/tahun (46,09 mm/tahun) dan tahun 2009 sebesar 546,81 ton/ha/tahun (45,57 mm/tahun). Hubungan laju sedimen regresi(1) dengan laju sedimen kalkulasi model MUSLE menunjukkan korelasi yang kuat dengan persamaan regresi QsMUSLE = 14,63 QsREG – 0,210 dan R2 = 0,888. Hasil optimasi Tank Model diperoleh nilai parameter dengan R = 0,85, dimana aliran Sub-sub DAS Cimanuk Hulu pada tahun 2008 surface flow (Ya2) menunjukkan persentase tertinggi sebesar 43,421%, kemudian intermediate flow (Yb1) sebesar 34,585%, sub-base flow (Yc1) 19,429%, dan base flow (Yd1) sebesar 2,564%. Pada tahun 2009 surface flow (Ya2) sebesar 36,848%, kemudian intermediate flow (Yb1) dengan persentase tertinggi sebesar 40,190%, sub-base flow (Yc1) 20,384%, dan base flow (Yd1) sebesar 2,577%. Kata kunci : Tank Model, kalibrasi data, laju sedimen, model MUSLE
SUMMARY ASWIN RAHADIAN (E14050541). Tank Model Application and Erosion Analysis Base on Hydrologic Data Measurement at Cimanuk Upper Catchment, Garut District. Supervised by NANA MULYANA ARIFJAYA. The expansion of cultivation and settlement in the watershed area, especially in headwater area cause increased rates of erosion and sedimentation. As a result of these changes have an impact on watershed hydrological conditions. It is necessary to good watershed management plan for the exploitation of land resources can be controlled, such as by designed a hydrological model. One of the hydrological model that can describe the characteristics of the watershed was Tank Model. Tank Model data input consist of rainfall, evapotranspiration, and discharge. The research located at Cimanuk Upper catchment, Simpang Village, Cikajang Sub-District, Garut District, West Java. Data was processed at Regional Watershed Cimanuk-Citanduy office and Laboratory of Forest Watershed Hydrology, Departement Forest Management, Faculty of Forestry, Bogor Agricultural University. The objective of this research are : 1) calibrated the measurement of discharge, 2) Study of sedimentation and erosion rates, 3) Tank Model application. The step of research were : 1) Correlation analysis between discharge and the water level, 2) Rainfall data prosessing, discharge and evapotranspiration daily data as an input data for Tank Model, 3) Analysis of sediment and erosion rate. Cimanuk Upper catchment is about 258,94 ha, with land cover area consist of 153,4 ha (59,2%) shurbs, 2,5 ha (0,9%) forest, 42,4 ha (16,4%) mixed garden, 2,0 ha (0,8%) settlement, 58,7 ha (22,7%) upland agriculture. Soil type at Cimanuk Upper catchment dominated by andosol. Hydrologic data calibration results obtained correlation between water level and discharge was Q = 6,501, TMA2,78 , with R2 = 0,919, correlation between discharge and sediment rate was Qs = 525,9 Q 1,821 with R2 = 0,964. Total rainfall in 2008 was 2.627 mm/year. Total rainfall in 2009 was 2.303,5 mm/year. Total sediment rate regression in 2008 was 48,79 ton/ha/year (4,06 mm/year) and 2009 was 38,05 ton/ha/year (3,17 mm/year). Sediment rate of calculated MUSLE model (Modification of Universal Soil Loss Equation), total of lateral sediment rate in 2008 was 8,49 ton/ha/year (0,71 mm/year) and 2009 was 8,58 ton/ha/year (0,72 mm/year). Total sediment rate in 2008 was 553,14 ton/ha/year (46,09 mm/tahun) and 2009 was 546,81 ton/ha/year (45,57 mm/year). Correlation between sediment rate regression and sediment rate of calculated MUSLE model showed a high correlation with regression equation was QsMUSLE = 14,63 QsREG – 0,210 and R2 = 0,888. Tank Model optimization results obtained with parameter values R = 0,85, where the flow of Cimanuk Upper catchment, surface flow in the year 2008 (Ya2) showed the highest percentage of 43,421%, intermediate flow (Yb1) amounted to 34,585%, sub-base flow (Yc1) 19,429%, and base flow (Yd1) 2,564%. In the year 2009 surface flow (Ya2) of 36.848%, then intermediate flow (Yb1) with the highest percentage of 40,190%, the sub-base flow (Yc1) 20,384%, and base flow (Yd1) of 2.577%. Keywords : Tank Model, data calibration, sediment rate, MUSLE model
PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Aplikasi Tank Model dan Analisis Erosi Berbasis Data SPAS di Sub-sub DAS Cimanuk Hulu, Kabupaten Garut adalah benar-benar karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, Juni 2010
Aswin Rahadian NRP E14050541
Judul
: Aplikasi Tank Model dan Analisis Erosi Berbasis Data SPAS di Sub-sub DAS Cimanuk Hulu, Kabupaten Garut
Nama Mahasiswa
: Aswin Rahadian
NRP
: E14050541
Menyetujui: Dosen Pembimbing
Ir. Nana Mulyana Arifjaya, M.Si NIP. 19660501 199203
Mengetahui: Ketua Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor
Dr. Ir. Didik Suhardjito, MS NIP. 19630401 199403 1 001
Tanggal lulus:
i
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan rangkaian kegiatan perkuliahan sampai dengan terselesaikannya skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan di Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Ir. Nana Mulyana Arifjaya, M.Si selaku dosen pembimbing. Selain itu, penghargaan penulis sampaikan pula pada Bapak Engkus, Bapak Tosin, Bapak Arif, Bapak Saban, dan Bapak Budi sebagai staf pegawai BPDAS Cimanuk-Citanduy dalam bimbingannya di lapangan, Bapak Cecep Firman sebagai staf pegawai BPDAS Citarum-Ciliwung yang telah mengizinkan dalam penggunaan alat. Penulis menyadari dalam pembuatan skripsi ini jauh dari sempurna, dan ketidaksempurnaan tersebut selayaknya menjadi tanggung jawab penulis. Untuk itu, atas kekurangannya penulis memohon maaf. Saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi penyempurnaan skripsi ini sehingga dapat digunakan sebagaimana mestinya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
Bogor, Juni 2010 Penulis
ii
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Sukabumi, Jawa Barat pada tanggal 3 Mei 1987 sebagai anak pertama dari dua bersaudara pasangan Asep Rahmat dan Wawat Suparti. Pada tahun 2005 penulis lulus dari SMA Negeri 2 Sukabumi dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis memilih Mayor Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan. Selama menuntut ilmu di Fakultas Kehutanan IPB, penulis aktif dalam organisasi Rimbawan Pecinta Alam (RIMPALA) sebagai Kepala Biro Logistik (2006-2008), staf Pengembangan Sumberdaya Manusia Organisasi Mahasiswa Daerah (OMDA) Ikatan Keluarga dan Mahasiswa Sukabumi (IKAMASI) (20052007), panitia Pelatihan Mahasiswa Kehutanan PC Silva Fakutas Kehutanan IPB (2007), panitia pendakian massal Gunung Gede-Pangrango (2007), dan ketua panitia penelusuran Gua Gudawang (2008). Penulis pernah terlibat dalam Proyek Pengendalian Banjir Jakarta (2008), asisten produksi Lembaga Penilaian Independen IPB dalam perpanjangan IUPHHK-HA PT. Sindo Lumber, Kalimantan Tengah (2009), Interpreter dan Asisten pada Research of Support for Forest Resources Management Through Leveraging Satelite Image Information (2010), serta proyek evaluasi Peta Dasar Tematik
Kehutanan
(PDTK)
Departemen
Kehutanan
(2010).
Penulis
melaksanakan Praktek Pengelolaan Ekosistem Hutan (PPEH) di Kamojang dan Sancang (2007), Praktek Pengelolaan Hutan (PPH) di Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi dan KPH Cianjur, Unit III Jawa Barat (2008), dan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di IUPHHK-HA PT. Diamond Raya Timber, Kabupaten Rokan Hilir dan Kota Dumai, Provinsi Riau (2009). Selain itu, penulis menjadi asisten Mata Kuliah Dendologi, Ilmu Ukur Tanah dan Pemetaan Wilayah, Inventarisasi Sumberdaya Hutan, Hidrologi Hutan dan Pengelolaan Ekosistem DAS. Untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan di IPB, penulis menyelesaikan skripsi dengan judul Aplikasi Tank Model dan Analisis Erosi Berbasis Data SPAS di Sub-sub DAS Cimanuk Hulu Kabupaten Garut, di bawah bimbingan Ir. Nana Mulyana Arifjaya, M.Si.
iii
UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan rangkaian kegiatan perkuliahan sampai dengan terselesaikannya skripsi ini dengan baik. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1.
Ayahanda Asep Rahmat dan Ibunda Wawat Suparti atas berkah nada-nada doa yang tak henti mengalir pada sungai kasih sayang, Alya Ditasari yang memberikan semangat dengan senyum kecilnya, serta keluarga besar Engkos Kosasih yang tanpa hentinya mengalirkan doa, semangat, dan dukungan.
2.
Ir. Nana Mulyana Arifjaya, M.Si selaku dosen pembimbing, atas keikhlasan beliau dalam membimbing, memberikan ilmu, dan nasehat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga ilmu ini bermanfaat.
3.
Bapak Engkus, Bapak Tosin, Bapak Arif, Bapak Saban, dan Bapak Budi sebagai staf pegawai BPDAS Cimanuk-Citanduy dalam bimbingannya di lapangan. Bapak Cecep Firman sebagai staf pegawai di BPDAS CitarumCiliwung yang telah mengizinkan dalam penggunaan alat.
4.
Prof. Dr. Ir. Surdiding Ruhendi, MSc, Ir. Siti Badriyah Rushayati, M.Si, dan Dr.Ir.Achmad, MS, sebagai penguji ujian komprehensif, serta nasehat yang diberikan kepada penulis.
5.
Tyas Ayu Lestari, atas lantunan doa, dorongan semangat, serta kasih sayang yang telah diberikan kepada penulis.
6.
Petualang Rimba, Kosan Baut Berkarat dan Kosan Aurora, Ivan, Ragil, Sogi, Gilang, Angga, Doris, Bejo, Kobul, Oki, Kura, Ari, Maung, Moji, Bowo, Ijal, Fuad, Acank, Jarwo, Dimsum, Nota, Aryo, dan Arnas atas pengalaman pembelajaran di alam, suka duka menjalani keseharian dalam menuntut ilmu, dan kebersamaan dalam ruang dan waktu.
7.
Keluarga besar Manajemen Hutan 42, sahabat terbaik dalam mengejar mimpi yang selalu menghadirkan tawa dan senyuman, Alan, Tias, Syam,
iv
Angga, Aceng, Baki, Dian, Dody, Poche, Fitri, Tian, Anita, Anjel, Anne, Budi, Buyung, Gendut, Ika, Mara, Coky, Mimit, Icha, Pipeh, Afwan, Ronal, Sidik, Rivan, dan Herry. 8.
Keluarga besar RIMPALA, khususnya angkatan R-XI.
9.
Bondan Prakoso dan Fade to Black, Tito, Lezzano, Santoz, dan Rezpector seluruh Indonesia, terima kasih atas karyanya yang selalu memberi semangat dalam menghadapi tantangan.
10.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi.
v
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ..................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................... v DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii DARTAR GAMBAR ....................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ix BAB I.
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1 1.2 Tujuan Penelitian ...................................................................... 2 1.3 Manfaat Penelitian .................................................................... 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Daerah Aliran Sungai (DAS) ................................................... 3 2.2 Penggunaan Lahan .................................................................... 4 2.3 Curah Hujan dan Intensitas Hujan ............................................ 5 2.4 Aliran Permukaan dan Debit Aliran ......................................... 5 2.5 Pendekatan Model dalam Sistem Hidrologi dan DAS ............. 6 2.6 Tank Model ............................................................................... 6 2.7 Aplikasi Tank Model ................................................................. 7 2.8 Erosi dan Sedimentasi............................................................... 8 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 10 3.2 Bahan dan Alat ......................................................................... 10 3.3 Metode Penelitian ..................................................................... 11 3.4 Analisis Data ............................................................................. 12 3.4.1 Analisis Hubungan Tinggi Muka Air (TMA) dengan Debit Aliran (Q) ............................................................. 12 3.4.2 Analisis Hubungan Debit Aliran (Q) dengan Laju sedimen (Qs) .......................................................... 12 3.4.3 Analisis Hidrograf .......................................................... 13 3.5 Pengolahan Data Input Tank Model ......................................... 14
vi
3.5.1 Pengolahan Data Curah Hujan ...................................... 17 3.5.2 Pengolahan Data Evapotranspirasi ................................ 17 3.5.3 Pengolahan Data Debit Aliran ....................................... 17 3.6 Analisis Laju Sedimen ............................................................... 18 BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak dan Luas Wilayah ........................................................... 19 4.2 Topografi .................................................................................. 19 4.3 Tanah ........................................................................................ 20 4.4 Vegetasi dan Iklim .................................................................... 21 4.5 Penggunaan Lahan .................................................................... 22 4.6 Kondisi Sosial Ekonomi ........................................................... 23 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Curah Hujan ................................................................. 24 5.2 Analisis Debit Aliran ................................................................. 25 5.3 Analisis Hidrograf ..................................................................... 28 5.4 Aplikasi Tank Model ................................................................. 30 5.5 Analisis Laju Sedimen dengan Debit Aliran ............................. 35 5.6 Analisis Laju Sedimen Aliran Lateral (Surface Flow) dan Base Flow ........................................................................................... 37 5.7 Analisis Laju Sedimen dari Sub DAS ........................................ 39 5.8 Analisis Hubungan Laju Sedimen Regresi(1) dengan Laju Sedimen Kalkulasi Model MUSLE (Modification of Universal Soil Loss Equation).................................................................... 41 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ................................................................................ 42 6.2 Saran .......................................................................................... 43 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 44 LAMPIRAN ..................................................................................................... 46
vii
DARTAR TABEL No.
Halaman
1.
Luas kelas lereng Daerah Tangkapan Air Sub-sub DAS Cimanuk Hulu........................................................................................................... 20
2.
Klasifikasi iklim menurut Schmidth-Ferguson ......................................... 22
3.
Luas dan persentase penutupan lahan di Sub-sub DAS Cimanuk Hulu........................................................................................................... 22
4.
Hasil pengolahan data TMA lapangan untuk mencari debit aliran dengan menggunakan persamaan Manning .............................................. 26
5.
Dua belas parameter hasil optimasi Tank Model di Sub-sub DAS Cimanuk Hulu ........................................................................................... 30
6.
Komponen Tank Model hasil optimasi ..................................................... 31
7.
Indikator keandalan Tank Model di Sub-sub DAS Cimanuk Hulu........... 34
viii
DAFTAR GAMBAR No.
Halaman
1.
Bagan tahapan penelitian .......................................................................... 11
2.
Skema standar representasi Tank Model (Setiawan 2003)........................ 14
3.
Peta lokasi penelitian ................................................................................ 19
4.
Peta kelas lereng Sub-sub DAS Cimanuk Hulu ........................................ 20
5.
Peta tutupan lahan Sub-sub DAS Cimanuk Hulu ..................................... 23
6.
Grafik curah hujan harian 1 Januari 2008 - 31 Desember 2009 ............... 24
7.
Diagram curah hujan bulanan tahun 2008 dan 2009................................. 24
8.
Discharge rating curve SPAS Cimanuk Hulu .......................................... 26
9.
Grafik hubungan debit aliran, TMA, dan curah hujan harian 1 Januari 2008 - 31 Desember 2009 ............................................................ 27
10. Diagram debit aliran dan curah hujan bulanan tahun 2008 dan 2009 ....... 28 11. Hidrograf satuan tanggal 21-27 maret 2008 di SPAS Cimanuk Hulu, Sub-sub DAS Cimanuk Hulu .......................................................... 29 12. Hidrograf satuan tanggal 6-16 maret 2009 di SPAS Cimanuk Hulu, Sub-sub DAS Cimanuk Hulu .......................................................... 29 13. Level air pada tank A tanggal 1 Januari 2008 - 31 Desember 2009 ......... 32 14. Level air pada tank B tanggal 1 Januari 2008 - 31 Desember 2009 ......... 32 15. Level air pada tank C tanggal 1 Januari 2008 - 31 Desember 2009 ......... 33 16. Level air pada tank D tanggal 1 Januari 2008 - 31 Desember 2009 ......... 33 17. Grafik hubungan laju sedimen dengan debit aliran .................................. 35 18. Grafik hubungan laju sedimen dengan debit aliran berdasarkan model persamaan regresi(1), 1 Januari 2008 - 31 Desember 2009 ............ 36 19. Diagram hubungan laju sedimen dan debit aliran bulanan berdasarkan persamaan regresi(1), tahun 2008 dan 2009........................... 37 20. Grafik hubungan laju sedimen aliran lateral dan base flow dengan debit aliran lapangan dan debit aliran kalkulasi Tank Model, 1 Januari 2008 - 31 Desember 2009 ............................................................ 38 21. Diagram laju sedimen aliran lateral dan base flow bulanan, tahun 2008 dan 2009 ........................................................................................... 38 22. Grafik hubungan laju sedimen dari Sub DAS dengan debit aliran lapangan dan debit aliran kalkulasi Tank Model 1 Januari 2008 31 Desember 2009 .................................................................................... 39 23. Diagram laju sedimen bulanan dari Sub DAS, tahun 2008 dan 2009....... 40 24. Grafik hubungan laju sedimen regresi(1) dengan laju sedimen kalkulasi model MUSLE………………………………………………... 41
ix
DAFTAR LAMPIRAN No.
Halaman
1. Analisis Hubungan Debit dan Tinggi Muka Air di SPAS Cimanuk Hulu ............................................................................................................. 47 2. Hubungan Debit Sedimen dan Debit Aliran di SPAS Cimanuk Hulu ............................................................................................................. 48 3. Contoh Perhitungan Hidrograf Tanggal 21-27 Maret 2008 di SPAS Hulu Cimanuk ............................................................................................. 49 4. Contoh Perhitungan Hidrograf Tanggal 6-16 Maret 2009 di SPAS Hulu Cimanuk ............................................................................................. 50 5. Perhitungan Debit ...................................................................................... 51 6. Nilai Faktor Erodibilitas Tanah (K), Panjang dan Kemiringan Lereng (LS), Pengelolaan Tanaman (C), dan Tindakan Konservasi (P) ................. 54 7. Rekapitulasi Data Tinggi Muka Air Tahun 2008 ........................................ 58 8. Rekapitulasi Data Tinggi Muka Air Tahun 2009 ........................................ 59 9. Rekapitulasi Data Debit Aliran Sebelum Kalkulasi Tank Model Tahun 2008 .................................................................................................. 60 10. Rekapitulasi Data Debit Aliran Sebelum Kalkulasi Tank Model Tahun 2009 .................................................................................................. 61 11. Rekapitulasi Data Debit Kalkulasi Tank Model Tahun 2008 ...................... 62 12. Rekapitulasi Data Debit Kalkulasi Tank Model Tahun 2009 ...................... 63 13. Rekapitulasi Data Curah Hujan Tahun 2008 ............................................... 64 14. Rekapitulasi Data Curah Hujan Tahun 2009 ............................................... 65 15. Rekapitulasi Data Evapotranspirasi Tahun 2008 ........................................ 66 16. Rekapitulasi Data Evapotranspirasi Tahun 2009 ........................................ 67 17. Rekapitulasi Data Laju Sedimen Hasil Model Persamaan Regresi(1) Tahun 2008 .................................................................................................. 68 18. Rekapitulasi Data Laju Sedimen Hasil Model Persamaan Regresi(1) Tahun 2009 .................................................................................................. 69 19. Rekapitulasi Data Laju Sedimen Aliran Lateral dan Base Flow Tahun 2008 .................................................................................................. 70 20. Rekapitulasi Data Laju Sedimen Aliran Lateral dan Base Flow Tahun 2009 .................................................................................................. 71 21. Rekapitulasi Data Laju Sedimen dari Sub DAS Tahun 2008 ..................... 72 22. Rekapitulasi Data Laju Sedimen dari Sub DAS Tahun 2009 ..................... 73 23. SPAS Cimanuk Hulu ................................................................................... 74
x
24. Penutupan Lahan di Sub-sub DAS Cimanuk Hulu ..................................... 75 25. Peralatan yang Digunakan dalam Penelitian ............................................... 76
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan jumlah penduduk yang sejalan dengan peningkatan kebutuhan pangan dan pembangunan, menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan hutan menjadi lahan pertanian dan permukiman. Perubahan tutupan lahan ini dapat berpengaruh terhadap peningkatan laju sedimen dan erosi. Peningkatan laju sedimen dan erosi berdampak pada kondisi biofisik Daerah Aliran Sungai (DAS) dan sosial-ekonomi masyarakat yang semakin kehilangan kemampuannya untuk berusaha di lahannya. Sub-sub DAS Cimanuk Hulu merupakan daerah yang tergolong dalam kondisi kritis. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi tata air SPAS Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Cimanuk-Citanduy tahun 2008, laju sedimen di Sub-sub DAS Cimanuk Hulu tergolong buruk, yaitu sebesar 27,5 mm/tahun. Standar evaluasi berdasarkan Pedoman Penyelenggaraan Monitoring dan Evaluasi DAS (BPDAS 2002) adalah, <1 mm/tahun (baik), 1-2 mm/tahun (sedang), >2 mm/tahun (buruk). Monitoring dan evaluasi harus didasarkan pada pendugaan dan pengukuran yang akurat dan kontinyu di SPAS Cimanuk Hulu, sebagai dasar informasi dalam perencanaan dan pengelolaan DAS yang baik untuk kedepannya. Perencanaan dan pengelolaan DAS dapat dilakukan dengan merancang model hidrologi untuk menduga karakeristik DAS. Salah satu model hidrologi yang baik dalam menduga karakteristik DAS serta mengetahui ketersediaan air di suatu DAS adalah Tank Model. Potensi air pada suatu DAS dapat dikuantifikasikan dalam bentuk hasil air yang optimum, dipandang dari aspek kuantitas dan waktu dapat dipelajari melalui keseimbangan air dinamis berdasarkan masukan dan keluaran air. Dengan demikian, dapat diketahui mengenai ketersediaan air dari waktu ke waktu (Rudiyanto & Setiawan 2003).
2
1.2 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah : 1. Mengkalibrasi pengukuran debit di SPAS Cimanuk Hulu Sub-sub DAS Cimanuk Hulu. 2. Mengkaji laju sedimen dan erosi di Sub-sub DAS Cimanuk Hulu. 3. Mengaplikasikan Tank model berbasis data SPAS untuk menggambarkan karakteristik hidrologi di Sub-sub DAS Cimanuk Hulu.
1.3 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian antara lain : 1.
Hasil kalibrasi digunakan untuk evaluasi pengelolaan Sub-sub DAS Cimanuk Hulu.
2.
Memberi perspektif kondisi Sub-sub DAS Cimanuk Hulu sebagai pertimbangan dalam pengelolaan DAS dan rehabilitasi lahan.
3.
Aplikasi Tank model dalam menduga karakteristik hidrologi DAS di sub-sub DAS Hulu.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Daerah Aliran Sungai (DAS) Daerah Aliran Sungai (DAS) didefinisikan sebagai suatu hamparan wilayah yang dibatasi oleh pembatas topografi berupa punggung bukit yang menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen dan unsur hara, serta mengalirkannya melalui anak-anak sungai dan keluar pada sungai utama ke laut atau danau (Muchtar & Abdullah 2007). Daerah Aliran Sungai merupakan daerah yang dibatasi oleh pemisah topografi yang merupakan daerah tangkapan air (catchment area) memiliki fungsi menerima, menampung, dan mengalirkan air ke laut melalui sungai utama (Muchtar & Abdullah 2007). Linsley (1980) dalam Muchtar dan Abdullah (2007) menyebutkan bahwa DAS sebagai sebuah kolam tempat menyalurkan air sungai di seluruh wilayah yang terkuras oleh aliran atau sistem aliran penghubung sedemikian rupa sehingga semua aliran sungai yang berasal di daerah dibuang melalui satu outlet. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 menyebutkan bahwa Daerah Aliran Sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau laut secara alami, batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. Batasan-batasan DAS menurut Direktorat Kehutanan dan Konservasi Sumberdaya Air (2008) dibedakan berdasarkan fungsinya, yaitu DAS bagian hulu yang didasarkan pada fungsi konservasi untuk mempertahankan kondisi lingkungan DAS agar tidak terdegradasi. DAS bagian hulu ini mempunyai peran paling penting, terutama sebagai tempat penyedia air untuk dialirkan ke bagian hilirnya. Berikutnya adalah DAS bagian tengah dan bagian hilir didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang diindikasikan melalui kuantitas dan
4
kualitas air, kemampuan menyalurkan air, ketinggian curah hujan, dan terkait untuk kebutuhan pertanian, air bersih, serta pengelolaan air limbah. Menurut Kittredge dalam Manan (1978) diacu dalam Muchtar dan Abdullah (2007), pengelolaan DAS adalah pengelolaan sumberdaya alam yang dapat pulih (renewable), seperti air, tanah dan vegetasi dalam sebuah DAS, agar dapat mengalirkan air (water yield) untuk kepentingan pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan masyarakat, yaitu air minum, industri, irigasi dan tenaga listrik. Menurut Manan dalam Paembonan (1980) diacu dalam Muchtar dan Abdullah (2007), pengelolaan DAS merupakan bagian dari manajemen sumberdaya alam yang meliputi pengurusan dan pengembangan dari semua sumberdaya alam dari suatu daerah aliran yang ditujukan kepada produksi dan perlindungan sumberdaya air termasuk pengendalian erosi dan banjir serta pemeliharaan nilai-nilai perairan.
2.2 Penggunaan Lahan Penggunaan lahan merupakan faktor penting dalam mempengaruhi kondisi suatu wilayah, segala macam campur tangan manusia, baik secara menetap atau berpindah-pindah terhadap suatu kelompok sumberdaya alam dan sumberdaya binaan. Perubahan penggunaan lahan tidak akan membawa masalah yang serius sepanjang mengikuti kaidah konservasi tanah dan air serta kelas kemampuan lahan. Perubahan lahan akan berpengaruh langsung terhadap karakteristik penutupan lahan sehingga akan mempengaruhi sistem tata air DAS yang ditunjukkan oleh respon hidrologi DAS yang diketahui melalui produksi air, erosi, dan sedimen (Seyhan 1990). Penggunaan lahan secara tepat guna dan berhasil guna hanya akan terjadi bila dilakukan berdasarkan kemampuan alami yang dimiliki oleh lahan itu. Perbedaan dalam kemampuan itu sebetulnya ditentukan oleh sifat dan ciri lahan itu sendiri. Apabila telah rusak, maka pengelolaan diarahkan bukan lagi untuk mencegah tetapi merupakan upaya rehabilitasi (Rahim 2006).
5
2.3 Curah Hujan dan Intensitas Hujan Curah hujan adalah jumlah air yang jatuh di permukaan tanah datar selama periode tertentu yang diukur dengan satuan tinggi (mm) di atas permukaan horizontal sebelum terjadi evaporasi, run-off, dan infiltrasi. Derajat curah hujan dinyatakan oleh jumlah curah hujan dalam suatu satuan waktu dan disebut intensitas curah hujan (Sosrodarsono & Takeda 2003).
2.4 Aliran Permukaan dan Debit Aliran Menurut Effendi (2003), aliran permukaan adalah air yang berada di sungai, danau, waduk, rawa, dan badan air lain yang tidak mengalami infiltrasi ke bawah tanah. Rahim (2006) menyebutkan bahwa aliran permukaan merupakan sebagian dari air hujan yang mengalir di atas permukaan tanah, jumlah air yang menjadi aliran permukaan ini sangat bergantung pada jumlah air hujan persatuan waktu (intensitas), keadaan penutupan lahan, topografi (terutama kemiringan lereng), jenis tanah, dan ada atau tidaknya hujan yang terjadi sebelumnya (kadar air tanah sebelum terjadinya hujan). Aliran permukaan mulai sebagai suatu aliran lapisan yang tipis. Pada akhirnya lapisan aliran air ini berkumpul ke dalam saluran sungai yang diskrit. Dalam artian yang umum, air mengalir pada saluran-saluran yang kecil ini, paritparit, sungai-sungai dan aliran-aliran merupakan kelebihan curah hujan terhadap evapotranspirasi, cadangan permukaan dan air bawah tanah (Seyhan 1990). Debit (discharge) dinyatakan sebagai volume yang mengalir pada selang waktu dan pada umumnya dinyatakan dalam satuan m3/detik (Effendi 2003). Sedimentasi tidak akan terlepas dari proses terjadinya erosi. Sedimentasi merupakan proses terangkutnya bagian-bagian tanah dari suatu tempat yang tererosi dan terangkut oleh aliran air yang diendapkan pada suatu tempat dimana kecepatan airnya melambat atau berhenti (Arsyad 2006). Terjadinya erosi pada lahan terbuka yang diikuti oleh hilangnya bahan organik dan pemadatan tanah oleh pukulan air hujan menyebabkan terjadinya penurunan kapasitas infiltrasi tanah. Akibatnya hujan yang terjadi selanjutnya akan dengan mudah untuk terakumulasi di permukaan membentuk limpasan permukaan (run-off) dengan membawa materi sedimen serta debit aliran yang tinggi, hanya sedikit air yang
6
masuk ke dalam yang mengakibatkan kekurangan air di musim kemarau (Rahim 2006).
2.5 Pendekatan Model dalam Sistem Hidrologi dan DAS Model dan simulasi merupakan bentuk sederhana dari sistem berjalan kompleks di alam serta merupakan sintesis yang mencoba merinci mekanisme yang bekerja pada sistem, sehingga perilaku berbagai penyusun sistem yang tergolong penting (Wulandari 2008). Suatu sistem diberi batasan sebagai kumpulan objek dan sub sistem yang disatukan dengan beberapa bentuk interaksi (saling-tindak) yang beraturan. Model-model digunakan sebagai penerapan teknik-teknik perhitungan terhadap analisis sistem. Model tersebut dapat bersifat fisik, analog, matematik, maupun statistik (Seyhan 1990). DAS sebagai sistem hidrologis yang terbuka terdiri dari tiga komponen utama dalam sistem tersebut diantaranya input berupa hujan, proses yaitu DAS sebagai pengatur, dan output yang berupa aliran permukaan, sedimen dan unsur hara.
2.6 Tank Model Tank Model adalah salah satu model hidrologi untuk menganalisis karakteristik aliran sungai. Model dapat memberikan informasi tentang ketersediaan air dan digunakan untuk memprediksi banjir. Model ini memerlukan kalibrasi dan biasanya dilakukan oleh menetapkan parameter yang terkandung (Setiawan 2003). Model hidrologi yang baik sangat diperlukan dalam manajemen sumberdaya air ataupun perencanaan pengembangan Daerah Aliran Sungai (DAS). Potensi air pada suatu DAS dapat dikuantifikasikan dalam bentuk hasil air yang optimum, dipandang dari aspek kuantitas dan waktu dapat dipelajari melalui keseimbangan air dinamis berdasarkan masukan dan keluaran air. Dengan demikian dapat diketahui mengenai ketersediaan air dari waktu ke waktu. Salah satu model yang memberikan gambaran keseimbangan air dinamis dalam suatu DAS adalah Tank Model (Rudiyanto & Setiawan 2003).
7
Penerapan Tank Model dilakukan berdasarkan data harian berupa data curah hujan, evapotranspirasi dan debit aliran sungai. Data-data tersebut digunakan untuk menentukan parameter-parameter Tank Model. Penentuan parameterparameter Tank Model merupakan bagian penting dalam prosedur analisis keseimbangan air menggunakan Tank Model. Karena Tank Model memerlukan cukup banyak parameter yang harus dicari, membuat para perancang Tank Model kesulitan dalam penentuan parameter ini. Sebagian besar perancang Tank Model masih
menggunakan
cara
trial-error
untuk
mendapatkannya.
Selain
menghabiskan waktu dalam pelaksanannya juga muncul permasalahan terhadap penerimaan nilai parameter yang dihasilkan. Sehingga arah perbincangan Tank Model bergeser ke arah penentuan parameter-parameternya (Setiawan 2003). Sugawara (1961) dalam Rudiyanto dan Setiawan (2003) menyatakan bahwa Tank Model mengasumsikan besarnya limpasan dan infiltrasi merupakan fungsi dari jumlah air yang tersimpan di dalam tanah atau tampungan air di bawah permukaan.
Sugawara
(1986)
dalam
Rudiyanto
dan
Setiawan
(2003)
memperkenalkan struktur Tank Model terdiri atas beberapa tank sederhana yang tersusun secara vertikal. Struktur Tank Model terdiri dari 4 tank yang tersusun seri secara vertikal yang kemudian disebut sebagai Standard Tank Model. Namun, dalam perkembangannya para perancang Tank Model melakukan berbagai modifikasi agar Tank Model mampu mempresentasikan kondisi lapang.
2.7 Aplikasi Tank Model Aplikasi Tank Model dalam penggunaannya sering digunakan dalam menduga ketersediaan air di suatu Derah Aliran Sungai. Fukuda dan Nakano (2001) menyatakan dalam
penelitiannya di DAS Terauchi, hasil optimasi
parameter run-off coeffisient dan infiltration coeffisient DAS Terauchi tahun 1986-1995. Terdapat Pola yang hampir sama antar tahun, walaupun telah dilakukan optimasi. Pada tank A run-off coeffisient dan infiltration coeffisient hampir sama dan terjadi perubahan setiap tahunnya. Sedangkan tank B dan C mempunyai run-off coeffisient yang lebih besar dari infiltration coeffisient dan run-off coeffisient tank B dan C juga mengalami perubahan tiap tahunnya. Run-off coeffisient terbesar dimiliki tank C dikuti B, A dan run-off coeffisient pada tank D
8
mempunyai nilai yang paling kecil dan hampir tetap setiap tahunnya. Sedangkan infiltration coeffisient terbesar dimiliki tank A dikuti tank C dan B. Hasil optimasi Storage parameter DAS Terauchi tahun 1986-1995 menunjukkan Storage parameter yang dihasilkan mempunyai nilai yang hampir sama untuk dari tahun ke tahun. Ha2 dan Hc1 mempunyai nilai terbesar kemudian diikuti Hb1 dan Ha1. Semakin besar Storage parameter akan semakin kecil aliran air yang dihasilkan dan sebaliknya. Pada DAS Terauchi intermediate flow paling dominan dari tahun ke tahun. Kemudian dikuti base flow, surface flow dan sub-base flow hampir tidak ada. Walaupun mempunyai run-off coeffisients yang paling kecil (Tank D) tapi mempunyai jumlah aliran air yang cukup besar. Ini menunjukkan bahwa jumlah air yang tersimpan di base storage (tinggi air pada Tank D) cukup besar. Surface flow dan intermediate flow mempunyai pola (fluktuatif) yang sama. Sedangkan besarnya base flow dari tahun ke tahun hampir sama. Ini berarti surface flow dan intermediate flow lebih dipengaruhi oleh hujan. Apabila dibandingkan dengan hasil optimasi yang dilakukan setiap tahun, total setiap komponen aliran mempunyai perbedaan pada aliran surface flow dan intermediate flow sedangkan sub-base flow dan base flow hampir sama. Pada optimasi tiap tahun lebih menggambarkan kondisi aktual lapang sedangkan kalibrasi tahun 1986 dan verifikasi tahun 1987-1995 menganggap kondisi lapang tetap, sehingga pola aliran akan sama dari tahun ke tahun.
2.8 Erosi dan Sedimentasi Secara umum dapat dikatakan bahwa erosi dan sedimentasi merupakan proses pelepasan butiran tanah dari induknya di suatu tempat dan terangkutnya material tersebut oleh gerakan air atau angin kemudian diikuti dengan pengendapan material yang terangkut di tempat yang lain. Erosi tanah terjadi melalui tiga tahapan , yaitu tahap pelepasan partikel tunggal dari massa tanah dan tahap pengangkutan oleh media yang erosif seperti aliran air dan angin. Pada kondisi dimana energi yang tersedia tidak lagi cukup untuk mengangkut partikel, maka akan terjadi tahap yang ketiga yaitu pengendapan (Suripin 2002).
9
Proses sedimen dapat memberikan dampak yang menguntungkan dan merugikan. Sedimentasi dapat menguntungkan karena pada tingkat tertentu adanya aliran sedimen ke daerah hilir dapat menambah kesuburan tanah serta terbentuknya tanah garapan baru di daerah hilir, namun pada saat yang bersamaan aliran sedimen dapat menurunkan kualitas perairan dan pendangkalan badan perairan (Asdak 2002). Produksi sedimen tahunan rata-rata dari suatu daerah aliran sungai tergantung dari faktor iklim, jenis tanah, tata guna lahan, topografi, dan waduk, faktor lain yang mempengaruhi besarnya sedimen yang masuk ke sungai adalah karakteristik sungai yang meliputi morfologi sungai, tingkat kekasaran sungai, dan kemiringan sungai. Prediksi erosi adalah metode untuk memperkirakan laju erosi yang akan terjadi dalam suatu penggunaan lahan dan pengelolaan tertentu. Jika laju erosi yang akan terjadi telah dapat diperkirakan dan laju erosi yang masih dapat dibiarkan atau ditoleransikan sudah dapat ditetapkan, maka dapat ditentukan kebijaksanaan penggunaan tanah dan tindakan konservasi tanah yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah dan tanah dapat digunakan secara produktif dan lestari (Arsyad 2006). Prediksi erosi dan sedimentasi dapat dilakukan dengan memadukan perhitungan model hidrologi dengan model pendugaan erosi, seperti Tank Model dan model MUSLE (Modification of Universal Soil Loss Equation).
10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sub-sub DAS Cimanuk Hulu yang secara administratif terletak pada Desa Simpang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Pengolahan data dilakukan di Laboratorium Balai Pengelolan Daerah Aliran Sungai Cimanuk-Citanduy dan Laboratorium Hidrologi Hutan dan DAS, Departemen Manejamen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan Oktober 2009 sampai Januari 2010.
3.2 Bahan dan Alat 3.2.1 Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian yaitu: a. Data primer dan sekunder yaitu: 1. Data curah hujan harian. 2. Data sedimen sungai. 3. Data tinggi muka air (TMA) harian. 4. Sampel Sedimen. b. Data Spasial 1. Peta digital tutupan lahan. 2. Peta digital kontur skala 1:25.000. 3. Peta digital sungai.
3.2.2 Alat yang digunakan dalam penelitian yaitu: 1. AWLR (Automatic Water Level Recorder). 2. ARR (Automatic Rainfall Recorder). 3. Currentmeter untuk mengukur kecepatan aliran sungai. 4. Turbiditymeter unutk mengukur konsentrasi sedimen. 5. Gelas ukur. 6. Seperangkat komputer dengan sistem operasi Microsoft Windows XP Professional yang dilengkapi software Minitab 14.0, ArcView GIS 3.3
11
dengan berbagai Extentions yang dibutuhkan dalam pengolahan data spasial, Tank Model GA Optimizer, dan Microsoft Office Excel 2007.
3.3
Metode Penelitian
Data TMA hasil pengukuran lapangan
Persamaan : Q = 6,501 TMA2,78
Data Q lapangan Persamaan : Data Qs
Qs = 525,9 Q 1,821
lapangan
Data hasil
TMA harian
Q harian dari persamaan
rekaman AWS
Q = 6,501 TMA2,78 Pengumpulan
Curah hujan
Output Tank
data hasil
Model
rekaman ARR
(Q kalkulasi) Evapotranspirasi Suhu
Radiasi
Sedimentasi & Erosi
Kelembaban
Kecepatan angin
Gambar 1 Bagan tahapan penelitian.
(MUSLE)
12
3.4
Analisis Data
3.4.1 Analisis Hubungan Tinggi Muka Air (TMA) dengan Debit Aliran (Q) Berdasarkan persamaan Manning nilai debit sungai diperoleh dari hasil perkalian antara kecepatan aliran dan luas penampang atau secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut (Seyhan 1990): Q = AxV ............................................................................................................... (1)
V=
.................................................................................................... (2)
Keterangan : Q = Debit sungai (m3/detik) A = Luas penampang melintang (m2) V = Kecepatan aliran rata-rata (m/detik) P = Keliling penampang basah (m) S = Kemiringan saluran (%) N = Koefisien kekasaran Manning sebesar 0,025 Debit diperoleh dari pengambilan data kecepatan dan dilakukan dengan beberapa ulangan sehingga menghasilkan hubungan antara tinggi muka air dengan debit aliran sungai. Berdasarkan hubungan antara TMA dengan debit aliran sungai maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Q = aTMAb............................................................................................................ (3) Keterangan : Q
= Debit Aliran Sungai (m3/detik)
TMA = Tinggi Muka Air (m) a,b
= Konstanta
3.4.2 Analisis Hubungan Debit Aliran (Q) dengan Laju Sedimen (Qs) Laju sedimen diperoleh dari data debit aliran sungai melalui persamaan antara debit aliran dengan debit sedimen. Konsentrasi sedimen diperoleh dari pengukuran menggunakan alat Turbidymeter dengan melakukan pengukuran pada beberapa sampel air yang diambil ketika kejadian hujan, dengan asumsi konsentrasi sedimen merata pada seluruh bagian penampang melintang sungai,
13
maka debit sedimen dapat dihitung sebagai hasil perkalian antara konsentrasi sedimen dan debit air yang dirumuskan sebagai berikut (Asdak 2002) : Qs = 0,0864 x C x Q ............................................................................................ (4) Keterangan : Qs = Debit sedimen (ton/hari) C = Konsentrasi sedimen (ppm) Q = Debit aliran sungai (m3/detik) Pengukuran sedimen dan pengukuran debit aliran dilakukan dengan beberapa pengulangan dengan variasi tinggi muka air sehingga diperoleh persamaan regresi hubungan antara debit aliran dengan laju sedimen sebagai berikut : Qs = aQb ............................................................................................................... (5) Keterangan : Qs = Debit sedimen (ton/hari) Q = Debit aliran sungai (m3/detik) a,b = Konstanta 3.4.3
Analisis Hidrograf Bentuk hidrograf dapat ditandai dengan tiga sifat pokoknya, yaitu waktu
naik (time of rise), debit puncak (peak discharge), dan waktu dasar (time of base). Waktu naik (Tp) adalah waktu yang diukur dari saat hidrograf mulai naik sampai waktu terjadinya debit puncak. Debit puncak adalah debit maksimum yang terjadi dalam suatu kasus tertentu. Waktu dasar (Tb) adalah waktu yang diukur dari saat hidrograf mulai naik sampai waktu dimana debit kembali pada suatu besaran yang ditetapkan. Prosedur penyusunan hidrograf satuan adalah: 1. Menentukan aliran dasar (Baseflow /BF), aliran dasar yang dipakai adalah debit minimum (m3/s) pada saat debit sebelum mengalami kenaikan setelah hujan. 2. Menghitung volume Direct Run-off (DRO), dihitung dengan cara debit (m3/s) dikurangi Interflow (m3/s) dan Baseflow (m3/s).
14
DRO = Q – (Interflow + BF) ........................................................................ (6) 3. Menghitung volume aliran langsung dengan cara: VtotalDRO = ∑ DRO x t .............................................................................. (7) dimana, ∑ DRO adalah jumlah debit aliran langsung (m3/s) dan t adalah selang waktu (detik). 4. Menghitung tebal aliran langsung dalam meter dihitung dengan persamaan Tebal DRO =
......................................................................... (8)
dimana tebal DRO ( m), luas sub DAS (m2) dan ∑ DRO (m3) 5. Menghitung Koefisien Run-off Koefisien Run-off =
................................................................... (9)
curah hujan dalam satuan (mm) 6. Membangun hidrograf satuan setelah didapat harga unit hidrograf satuan.
3.5 Pengolahan Data Input Tank Model Data masukan utama Tank Model yaitu curah hujan (P), evapotranspirasi (ETp), dan debit (Q) yang dioptimasi menghasilkan keluaran berupa nilai parameter Tank Model, indikator keandalan model, nilai keseimbangan air, kurva hidrograf, dan regresi. Masukan data harian curah hujan, evapotranspirasi, dan debit semua dikonversi menjadi satuan mm.
Gambar 2 Skema standar representasi Tank Model (Setiawan 2003).
15
Gambar 2 menyajikan skema standar representasi Tank Model, Model tersusun dari 4 reservoir vertical. Perkolasi air yang turun ke bawah melalui lubang outlet vertikal tank akan mempresentasikan besarnya infiltrasi dan aliran yang melalui lubang outlet horizontal tank mempresentasikan teratas besarnya surface flow (Ya2) dan sub-surface flow (Ya1) (limpasan), tank kedua mempresentasikan mempresentasikan
besarnya besarnya
intermediate sub-base
flow
flow (Yc1)
(Yb1), dan
tank tank
ketiga terbawah
mempresentasikan besarnya base flow (Yd1). Infiltrasi dari lubang outlet vertikal dan aliran dari lubang outlet horizontal dikuantifikasi oleh parameter-parameter Tank Model. Aliran akan terjadi bila tinggi air pada masing-masing reservoir (Ha, Hb, Hc, dan Hd) melebihi tinggi lubangnya (Ha1, Ha2, Hb1, Hc1) Setiawan (2003) menyebutkan secara global persamaan keseimbangan air Tank Model adalah sebagai berikut: dH dt
Pt
ET t
Y t ................................................................................... (10)
dimana , H adalah tinggi air (mm), P hujan (mm), ET evapotranspirasi (mm), Y aliran total (mm/hari) dan t waktu (hari). Pada standard Tank Model terdapat 4 tank, sehingga persamaan (10) dapat dituliskan kedalam bentuk lain berupa perubahan tinggi air tiap-tiap tank adalah sebagai berikut: dH dt
dHa dt
dHb dt
dHc dt
dHd ...................................................................... (11) dt
Aliran total merupakan penjumlahan aliran horizontal setiap tank yang dapat ditulis sebagai berikut:
Yt
Ya t
Yb t
Yc t
Yd t ....................................................................... (12)
Lebih rinci keseimbangan air dalam setiap tank dapat dituliskan sebagai berikut: dHa dt
Pt
dHb dt
Ya0 t
Yb t ........................................................................................... (14)
dHc dt
Yb0 t
Yc t ........................................................................................... (15)
dHd dt
Yc0 t
Yd t ........................................................................................... (16)
ET t
Ya t ................................................................................ (13)
16
dimana, Ya, Yb, Yc dan Yd komponen aliran horizontal setiap tank (A, B, C dan D) dan Ya0, Yb0 dan Yc0 aliran vertikal (infiltrasi) setiap tank (A, B dan C). Berdasarkan karakteristik Tank Model, outflow pada masing-masing tank dapat dituliskan dalam persamaan berikut: Tank A
Ya t Ya0
Ya1 t
Ta 2 t ......................................................................................... (17)
A0 Ha t .................................................................................................... (18)
dengan syarat:
Ya1 t
A1 Ha t HA1 ; HA1 Ha t .............................................................. (19) 0; HA1 Ha t
Ya2 t
A2 Ha t HA2 ; HA2 0; HA2 Ha t
Ha t
.......................................................... (20)
Tank B (21)
Yb0 t
B 0 Hb t
Yb t
B1 Hb t HB1 ; HB1 Hb t ............................................................... (22) 0; HB1 Hb t
..............................................................................................
Tank C ..............................................................................................(23)
Yc 0 t
C 0 Hc t
Yc t
C1 Hc t HC1 ; HC1 Hc t .............................................................. (24) 0; HC1 Hc t
Tank D
Yd1 t
D1Hd t ................................................................................................ (25) Dalam prateknya, aliran total (Y) sering dinyatakan sebagai akumulasi
aliran air dari suatu daerah pergerakan air. Dalam suatu DAS aliran total merupakan debit sungai dan di sawah merupakan aliran drainase. Pada kenyataannya, pasti terdapat jenis aliran lainnya yang sulit didefinisikan yang akan berpengaruh pada keseimbangan air. Jelas pada Tank Model hanya mempresentasikan daerah studi secara global dan tergambar betapa sulit untuk menelusuri setiap komponen aliran tersebut di lapang saat proses kalibrasi maupun verifikasi.
17
3.5.1 Pengolahan Data Curah Hujan Input data Tank Model untuk curah hujan dilakukan berdasarkan data curah hujan harian, data kejadian hujan pada kertas pias ARR (Automatic Rainfall Recorder) bulan Januari 2009 hingga Desember 2010 diolah menjadi data kejadian hujan harian dengan satuan mm/hari.
3.5.2 Pengolahan Data Evapotranspirasi Model Penman-Monteiht merupakan salah satu model dalam menentukan besarnya evapotranspirasi potensial (ETp), model ini membutuhkan lima parameter iklim, yaitu suhu, kelembaban relatif (RH), kecepatan angin, tekanan uap jenuh, dan radiasi netto (Doonrenbos dan Pruitt 1977, diacu dalam Suprayogi 2003). Model Penman-Montheith (Capere 2002, diacu dalam Suprayogi 2003) sebagai berikut : ETp =
.................................................................... (26)
Keterangan : ETp = Evapotranspirasi potensial (Kg/m2 atau mm/s) Rn
= Radiasi netto (kW/m2)
Δ
= Slope fungsi tekanan uap jenuh (Pa/0C)
G
= Aliran batang ke dalam tanah (kW/m2)
ea-ed = Defisit tekanan jenuh udara (kPa) Mw = Massa molekul air (0,018 kJ/mol/K) R
= Konstanta gas (8,31 x 10-3 kJ/mol/K)
Θ
= Suhu Kelvin (K)
rv
= Tahanan kanopi (det/m)
3.5.3 Pengolahan Data Debit Aliran Data debit dari hasil perkalian luas penampang melintang weirs dan kecepatan aliran sungai sepanjang penampang weirs menghasilkan data debit aliran dengan satuan m3/s, pada input data tank model data debit harian harus dikonversi ke dalam satuan mm/hari dengan persamaan :
18
Q(mm/hari) =
3.6
x1000 .............................................. (27)
Analisis Laju Sedimen Debit kalkulasi Tank Model sebagai Hasil Optimasi digunakan untuk
menduga besarnya laju sedimen. Laju sedimen dihitung dengan menggunakan model persamaan MUSLE (Modification of Universal Soil Loss Equation). Besarnya laju sedimen dengan persamaan ini sudah menggambarkan erosi dari daerah kajian. Jumlah sedimen yang berasal dari aliran lateral (surface flow) dan base flow dihitung dengan persamaan berikut : sedlat =
................................................................. (28)
Keterangan : Qlat
= Lateral flow (mm)
Qgw
= Base flow (mm)
area
= Luas Sub DAS (Km2)
concsed = Konsentrasi sedimen yang berasal dari lateral dan base flow (mg/L) Jumlah sedimen yang berasal dari Sub DAS adalah sebagai berikut : Sed’ = 11,8 (Qsurf.qpeak.area).KUSLE.CUSLE.PUSLE.LSUSLE....................................... (29) Keterangan : Sed’ = Sediment yield dari Sub DAS (tons) q = Puncak laju run-off (m3/s) peak Q = Run-off (mm) surf
area K
USLE
= Luas Sub DAS (ha) = USLE soil erodibility factor
C
USLE
= USLE cover and management factor
USLE
= USLE support practice factor
P
LS
USLE
= USLE topographic factor
19
BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak dan Luas Wilayah Stasiun Pengamatan Arus Sungai (SPAS) Cimanuk Hulu terletak di Desa Simpang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, pada Sub-sub DAS Cimanuk Hulu dengan letak geografis antara 107042’16” s/d 107052’03” BT dan 06045’00” s/d 06050’05” di ketinggian antara 1200-1317 mdpl, dengan luas catchment 258,944 ha. Peta lokasi penelitian disajikan pada Gambar 3.
Gambar 3 Peta lokasi penelitian.
4.2 Topografi Keadaan topografi di wilayah Sub-sub DAS Cimanuk Hulu bervariasi mulai dari datar sampai dengan berbukit dan bergunung, dengan kelerengan datar (08%), landai, agak curam, curam, sampai sangat curam (>40%). Luas masingmasing kelas lereng disajikan pada Tabel 1.
20
Tabel 1 Luas kelas lereng Daerah Tangkapan Air Sub-sub DAS Cimanuk Hulu. Kemiringan Kelas Lereng (%) A 0-8 B 8-15 C 15-25 D 25-40 E >40 Jumlah
No 1 2 3 4 5
Luas (ha) 30,86 24,91 112,91 85,67 4,65 259
(%) 11,91 9,62 43,59 33,08 1,79 100
Keterangan Datar Landai Bergelombang Curam Sangat curam
Sumber : pengolahan atribut dan data spasial.
Berdasarkan Tabel 1, Topografi Sub-sub DAS Cimanuk Hulu didominasi oleh daerah bergelombang atau dengan kelerengan yang sedang (15-25%) dengan luasan sebesar 112,91 ha (43,59%) dan kelerengan curam 85,67 ha (33,08%). Peta kelas lereng Sub-sub DAS Cimanuk Hulu disajikan pada Gambar 4.
Gambar 4 Peta kelas lereng Sub-sub DAS Cimanuk Hulu.
4.3 Tanah Sub-sub DAS Cimanuk Hulu didominasi jenis tanah andosol, hal tersebut dipengaruhi oleh aktivitas vulkanik gunung di sekitar Sub-sub DAS Cimanuk Hulu. Tanah andosol merupakan jenis tanah yang umumnya berwarna hitam,
21
memiliki penampang yang berkembang, dengan horizon-A yang tebal, gembur dan kaya bahan organik. Sifat fisiknya baik, dengan kelulusan sedang. Sifat kimia sedang, peka terhadap erosi. Batuan asal adalah andesit, tufa andesit dan dasit. Di wilayah Indonesia, pada umumnya jenis tanah ini banyak terpakai untuk tanaman perdagangan karena kaya akan bahan organik, N dan K, tetapi miskin akan Fosfor dan porositas tinggi.
4.4 Vegetasi dan Iklim Keadaan vegetasi di lokasi penelitiaan pada sub-sub DAS Cimanuk Hulu meliputi vegetasi hutan, ladang atau tegalan, kebun campuran, dan semak belukar. Penyebaran vegetasi untuk masing-masing tutupan lahan adalah sebagai berikut : 1. Vegetasi hutan tanaman terdiri tegakan pinus (Pinus merkusii), jamuju (Podocarpus imbricatus), dan eucalyptus yang populasinya semakin berkurang akibat penebangan liar. 2. Ladang atau tegalan, yang ditanami kentang (Solanum tuberosum), wortel (Daucu carota), kubis (Brassica olecacea), cabe (Capsicum frutescens), tomat (Solanum lycopersicum), dan labu siam (Sechium edule). 3. Kebun campuran yang didominasi oleh tanaman buah-buahan seperti alpukat (Persea Americana), durian (Durio zibethinus), mangga (Mangifera indica), dan pisang (Musa paradisiaca), serta tanaman penyangga berupa tanaman kopi (Coffea Arabica) yang saat ini sedang digalakkan oleh kelompok tani sebagai pencegah erosi. 4. Semak
belukar
berupa
alang-alang
(Imperata
cylindrica),
kirinyuh
(Eupatoriun odoratum), dan harendong (Melastoma malabatricum). Daerah tangkapan air di SPAS hulu Cimanuk berdasarkan peta curah hujan satuan wilayah kerja DAS Cimanuk-Citanduy memiliki curah hujan 2500-3000 mm/tahun, maka berdasarkan klasifikasi iklim Köppen, daerah penelitian termasuk dalam kelompok A, yaitu iklim tropis atau megatermal dengan jenis iklim hutan hujan tropis, tipe iklim Af dengan karakter temparatur tinggi (pada permukaan laut atau ketinggian rendah), dalam dua belas bulan memiliki temperatur rata-rata 180 C (66,40 F) atau lebih tinggi.
22
Curah hujan rata-rata 2.807 – 4.407 mm/tahun. Di lokasi penelitian, hujan terjadi sepanjang tahun dengan bulan kering antara Juni sampai dengan Oktober. Berdasarkan klasifikasi Schmidth-Ferguson daerah ini termasuk dalam tipe curah hujan A. Tabel 2 Klasifikasi iklim menurut Schmidth-Ferguson. No 1 2 3 4 5 6 7 8
Tipe iklim A B C D E F G H
Q (%) 0,00 - 14,30 14,30 - 33,33 33,33 - 60 60 - 100 100 - 167 167 - 300 300 - 700 >700
Keterangan Sangat basah Basah Agak basah Sedang Agak kering Kering Sangat kering Luar biasa kering
4.5 Penggunaan Lahan Jenis penutupan lahan di Sub-sub DAS Cimanuk Hulu berdasarkan pengolahan atribut dan data spasial dikelompokkan menjadi lima jenis tutupan, Pengelompokan jenis penutupan lahan disajikan pada Tabel 3. Tabel 3 Luas dan persentase penutupan lahan di Sub-sub DAS Cimanuk Hulu. No 1 2 3 4 5
Jenis Penutupan Lahan Belukar Hutan Kebun Campuran Pemukiman Tegalan atau Ladang Total
Luas (ha) 153,4 2,5 42,4 2,0 58,7 259,0
Persentase (%) 59,2 0,9 16,4 0,8 22,7 100
Sumber : pengolahan atribut dan data spasial
Penutupan lahan di Sub-sub DAS Cimanuk Hulu didominasi oleh semak belukar seluas 153,4 ha, hal ini disebabkan oleh penebangan liar yang terjadi di wilayah ini serta konversi hutan menjadi lahan pertanian yang kemudian ditinggalkan begitu saja tanpa ada pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Peta penutupan lahan Sub-sub DAS Cimanuk Hulu disajikan pada Gambar 5.
23
Gambar 5 Peta penutupan lahan Sub-sub DAS Cimanuk Hulu. 4.6 Kondisi Sosial Ekonomi Berdasarkan data tahun 2009 jumlah penduduk di wilayah Desa Simpang yang merupakan desa yang berada di Sub-sub DAS Cimanuk Hulu adalah 9.360 jiwa. Pada umumnya mata pencaharian masyarakat di wilayah tersebut adalah petani (30%) dan buruh tani (50%), selain itu mata pencaharian lain adalah pegawai negeri sipil, ABRI, pedagang, dan peternak (20%). Peningkatan jumlah penduduk di wilayah ini dari tahun ke tahun semakin meningkat, menurut Sekretaris Desa Cikajang peningkatan jumlah penduduk disebabkan oleh berpindahnya penduduk dari daerah Pangalengan, Bandung ke daerah tersebut. Tingkat pendidikan di wilayah ini tergolong rendah, hampir sebagian besar petani dan buruh tani hanya mencapai tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD). Berdasarkan wawancara dengan tokoh masyarakat, kepedulian masyarakat yang mengelola lahan di Sub-sub DAS Cimanuk Hulu tergolong tinggi untuk melaksanakan rehabilitasi lahan secara mandiri akan tetapi ekonomi yang sulit yang menjadi penghalang dalam gerakan tersebut, masyarakat masih tergantung kepada dana pemerintah dalam melaksanakannya.
24
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Curah Hujan Hasil pengolahan data curah hujan di Sub-sub DAS Cimanuk Hulu menunjukkan curah hujan yang berfluktuasi dalam rentang waktu 1 Januari 2008 sampai 31 Desember 2009. Curah hujan tertinggi yang tercatat pada tahun 2008 sebesar 106 mm/hari pada tanggal 28 Oktober dan pada tahun 2009 sebesar 105 mm/hari pada tanggal 16 Januari, dengan rata-rata curah hujan harian selama 2 tahun sebesar 9,67 mm/hari. Dinamika curah hujan tahun 2008-2009 disajikan pada Gambar 6 dan 7. 120
CH (mm)
100 80 60 40
20 0
Gambar 6 Grafik curah hujan harian tanggal 1 Januari 2008 – 31 Desember 2009. 600
CH (mm)
500 400 300 200 100 0 Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
CH 2008 249.0 297.0 515.5 264.5 71.0
Jan
Peb
Mar
Apr
8.5
4.0
59.0
37.5 336.0 506.0 279.0
CH 2009 562.5 340.5 399.5 208.5
11.5
25
10
219
17
Gambar 7 Diagram curah hujan bulanan tahun 2008 dan 2009.
Okt 86
Nop
Des
227.5 196.5
25
Pada tahun 2008 curah hujan bulanan tertinggi terjadi pada bulan Maret dengan jumlah curah hujan 515,5 mm/bulan dan terendah pada bulan Juli sebesar 4,0 mm/bulan. Pada tahun 2009 curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari dengan jumlah curah hujan 562,5 mm/bulan dan terendah terjadi pada bulan Agustus sebesar 10 mm/bulan. Jumlah curah hujan tahunan pada tahun 2008 sebesar 2.627 mm/tahun dan jumlah curah hujan tahunan pada tahun 2009 sebesar 2.303,5 mm/tahun. Berdasarkan klasifikasi iklim Schmidth-Ferguson bulan basah (CH >100 mm) pada tahun 2008 menyebar pada bulan Januari, Februari, Maret, April, Oktober, November, dan Desember, sedangkan untuk bulan kering (CH <60 mm) menyebar pada bulan Juni, Juli, Agustus, dan September. Pada tahun 2009 bulan basah menyebar pada bulan Januari, Februari, Maret, April, Mei, November, dan Desember, dan untuk bulan kering menyebar pada bulan Juni, Juli, Agustus, dan September. Data curah hujan tahun 2008 dan 2009 selengkapnya dapat dilihat di Lampiran 13 dan 14.
5.2 Analisis Debit Aliran Debit sebagai salah satu output dari masukan curah hujan pada sistem Subsub DAS Cimanuk Hulu diamati dari data pengolahan Tinggi Muka Air (TMA) hasil dari rekaman alat AWLR (Automatic Water Level Recorder). Data yang digunakan pada analisis debit aliran adalah data TMA harian mulai tanggal 1 Januari sampai 31 Desember 2009. Data TMA terekam dalam AWLR dalam bentuk grafik pada kertas pias yang terpasang pada AWLR. Untuk mengetahui debit aliran dari TMA dibantu dengan menggunakan model persamaan regresi dan didapatkan discharge rating curve, data yang digunakan untuk analisis discharge rating curve di SPAS Cimanuk Hulu adalah data TMA dan debit aliran harian mulai tanggal 25 Desember 2009 sampai 29 Januari 2010. Contoh perhitungan untuk mengetahui debit aliran sungai menggunakan persamaan Manning dapat dilihat pada Lampiran 5. Hasil pengolahan data TMA lapangan disajikan pada Tabel 4.
26
Tabel 4 Hasil pengolahan data TMA lapangan untuk menggunakan persamaan Manning. s* t v TMA A Tanggal Hujan (m) (s) (m/s) (m) (m2) 25-Des-09 10 6,7 1,493 0,230 0,087 02-Jan-10 10 4,0 2,500 0,500 0,419 11-Jan-10 10 6,4 1,563 0,280 0,106 18-Jan-10 10 6,5 1,538 0,260 0,099 20-Jan-10 10 6,5 1,538 0,280 0,106 23-Jan-10 10 5,7 1,754 0,340 0,129 26-Jan-10 10 5,0 2,000 0,380 0,144 28-Jan-10 10 4,8 2,083 0,470 0,179 29-Jan-10 10 3,0 3,333 0,600 0,758 29-Jan-10 10 2,0 5,000 0,700 1,096
mencari debit aliran dengan P (m) 1,2200 5,3155 1,3200 1,2800 1,3200 1,3587 1,3575 1,3546 5,3428 5,3701
V (m/s) 1,7146 1,8282 1,8549 1,8020 1,8549 2,0709 2,2318 2,5755 2,7030 3,4456
Q (m3/s) 0,1499 0,7665 0,1974 0,1780 0,1974 0,2676 0,3223 0,4601 2,0478 3,7763
Keterangan : s*= Panjang penampang; t= Waktu; v= Kecepatan; TMA= Tinggi muka air; A= Luas penampang melintang; P= keliling basah penampang; Q= Debit sungai; N=Koefisian kekasaaran Manning sebesar 0,025.
Nilai S1/2 didapat dari rata-rata sepuluh kali ulangan pengukuran kecepatan aliran sungai (V) aktual di lapangan untuk mendapatkan tetapan S1/2 yang akan digunakan seterusnya dalam perhitungan debit, Nilai N adalah koefisien kekasaran Manning untuk setiap tipe saluran air, kurva hubungan antara debit aliran sungai dan TMA disajikan pada Gambar 8.
4 4
Q (m3/s)
3 3
Q = 6,501 TMA2,780 R² = 0,919
2 2 1 1 0 0.0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
TMA (m)
Gambar 8 Discharge rating curve SPAS Cimanuk Hulu. Model persamaan regresi discharge rating curve SPAS Cimanuk Hulu adalah sebagai berikut : Q(m3/s) = 6,501 TMA(m) 2,78 ............................................................................ (30)
27
Dari Persamaan (30) diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,919 yang menunjukkan korelasi yang kuat antara TMA dengan debit aliran di SPAS Cimanuk Hulu. Dimana keragaman debit aliran (Q) dapat diterangkan oleh TMA. Dari persamaan hubungan antara TMA dan debit aliran, maka diperoleh debit aliran harian dengan memasukkan nilai TMA harian pada Persamaan (30). Grafik hubungan antara debit, TMA, dan curah hujan tanggal 1 Januari 2008 - 31 Desember 2009 serta total debit aliran dan curah hujan bulanan disajikan pada Gambar 9 dan 10.
Gambar 9 Grafik hubungan debit aliran, TMA, dan curah hujan harian 1 Januari 2008 - 31 Desember 2009. 1200
0
1000
200
800
400
600
600
400
800
200
1000
0
1200 Jan
Feb
Q 2008 (mm/bulan)
Mar
Apr
Mei
Jun
Q 2009 (mm/bulan)
Jul
Agt
Sep
Okt
CH 2008 (mm/bulan)
Nov
Des
CH 2009 (mm/bulan)
Gambar 10 Diagram debit aliran sungai dan curah hujan bulanan tahun 2008 dan 2009.
28
Data TMA, debit, dan curah hujan harian SPAS Cimanuk Hulu pada tanggal 1 Januari 2008 sampai 31 Desember 2009 menunjukkan pada tahun 2008 debit maksimum harian terjadi pada tanggal 22 Maret yaitu sebesar 0,845 m3/s (28,193 mm) dengan TMA sebesar 0,48 m yang disebabkan oleh curah hujan 60 mm/hari. Debit maksimum pada tahun 2009 terjadi pada tanggal 5 Februari sebesar 0,75 m3/s (25,05 mm) dengan TMA sebesar 0,46 m yang disebabkan oleh curah hujan 8 mm/hari. Data debit aliran tahun 2008 dan 2009 selengkapnya dapat dilihat di Lampiran 9 dan 10. Hujan merupakan salah satu faktor yang memberikan pengaruh terhadap perubahan debit aliran sungai, akan tetapi curah hujan yang tinggi tidak selalu berpotensi untuk meningkatkan debit aliran sungai, dapat dilihat pada grafik, tanggal 28 Oktober 2008 curah hujan mencapai 106 mm/hari sementara debitnya sebesar 0,0058 m3/s (0,1936 mm), debit tersebut lebih kecil dari debit maksimum harian pada tanggal 22 Maret 2008 dengan curah hujan sebesar 60 mm/hari, hal tersebut berpotensi terjadi karena faktor lamanya hujan dan intensitas hujan, intensitas hujan yang tinggi akan mempengaruhi laju dan debit aliran, laju infiltrasi akan terlampaui oleh laju aliran, dengan demikian total debit akan lebih besar pada hujan dengan intensitas tinggi atau intensif dibanding dengan hujan yang kurang intensif meskipun curah hujan untuk kedua kejadian hujan tersebut relatif sama.
5.3 Analisis Hidrograf Analisis hidrograf dilakukan untuk mengetahui respon debit harian terhadap curah hujan. Data input adalah data harian debit dan curah hujan tanggal 21-27 Maret 2008 dan tanggal 6-16 Maret 2009 di SPAS Cimanuk Hulu. Hasil analisis hidrograf menunjukkan debit puncak terjadi pada tanggal 22 Maret 2008 sebesar 0,84 m3/s (28,19 mm/hari) dengan curah hujan sebesar 60 mm/hari artinya pada tanggal tersebut debit memiliki respon yang cepat terhadap kejadian hujan. Pada tanggal 9 Maret 2009 debit sebesar 0,69 m3/s (23,08 mm/hari) merespon curah hujan sebesar 18 mm/hari, artinya debit lebih lambat merespon curah hujan pada tanggal tersebut, besarnya debit tersebut dipengaruhi juga oleh curah hujan tanggal 6 maret 2009 sebesar 57 mm/hari, karena pada tanggal 6
29
maret 2009 merupakan debit terendah dalam rentang waktu hidrograf satuan, maka debit puncak dalam hidrograf satuan dipengaruhi hujan maksimum pada hari sebelumnya ketika tanah masih mampu untuk menyimpan air. Contoh perhitungan hidrograf dapat dilihat pada Lampiran 3 dan 4. Hidrogaf selain untuk mengetahui respon debit aliran sungai terhadap curah hujan juga dibuat sebagai acuan untuk mengetahui nilai koefisien run-off di SPAS Cimanuk Hulu yang akan menjadi inisiasi pada proses optimasi Tank Model. Hasil kalkulasi dari rata-rata koefisien run-off kedua hidrograf adalah sebesar 0,39
1.5 1.4 1.3 1.2 1.1 1.0 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4
0 20 40 60
CH (mm)
Debit (m3/s)
(39%). Hidrograf satuan SPAS Cimanuk Hulu disajikan pada Gambar 11 dan 12.
80 100
Curah Hujan (mm)
BF (m^3/s)
Debit (m^3/s)
1.4 1.3 1.2 1.1 1.0 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3
0 20 40 60
CH (mm)
Debit (m3/s)
Gambar 11 Hidrograf satuan tanggal 21-27 Maret 2008 di SPAS Cimanuk Hulu, Sub-sub DAS Cimanuk Hulu.
80
100 120
Curah Hujan (mm)
Debit (m^3/s)
BF (m^3/s)
Gambar 12 Hidrograf satuan tanggal 6-16 Maret 2009 di SPAS Cimanuk Hulu, Sub-sub DAS Cimanuk Hulu.
30
5.4 Aplikasi Tank Model Optimasi Tank Model menghasilkan dua belas parameter. Parameter hasil optimasi Tank Model di SPAS Cimanuk Hulu disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5 Dua belas parameter hasil optimasi Tank Model di Sub-sub DAS Cimanuk Hulu. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Parameter Tank Model a0 a1 a2 Ha1 Ha2 b0 b1 Hb1 c0 c1 Hc1 d1
Solusi 0,03319 0,01661 0,06344 14,99990 199,99900 0,00100 0,00900 48,14700 0,00100 0,00880 59,99900 0,00010
Sumber : Hasil optimasi Tank Model di SPAS Cimanuk Hulu.
Parameter-parameter Tank Model dapat dikelompokan menjadi 3 jenis yaitu: 1. Run-off
coefficient,
menunjukkan
a2=0,06344, b1=0,009,
besarnya
laju
aliran,
c1=0,0088, dan d1=0,0001.
a1=0,01661,
Parameter
yang
menunjukkan laju aliran terbesar adalah pada tank pertama. 2. Infiltration coefficient, menunjukkan besarnya laju infiltrasi a0=0,03319, b0=0,001, dan c0=0,001, Parameter menunjukkan laju infiltrasi terbesar adalah pada lubang outlet vertikal tank pertama. 3. Storage parameter sebagai tinggi lubang outlet horizontal masing-masing tank, Ha1=14,9999, Ha2=199,999, Hb1=48,147, dan Hc1=59,999, Parameter menunjukkan bahwa lubang outlet horizontal tank yang pertama adalah yang tertinggi. Output
Tank
Model
menghasilkan
komponen
optimasi
berupa
keseimbangan air, tinggi muka air, dan total aliran. Komponen Tank Model hasil optimasi disajikan pada Tabel 6.
31
Tabel 6 Komponen Tank Model hasil optimasi. Komponen Keseimbangan Air Inflow R Outflow Obsevation Outflow Calculation ETP Calculation Stored Tinggi Muka Air Ha Hb Hc Hd Total Aliran Surface flow Intermediate flow Sub-base flow Base flow
Satuan
2008 Nilai Persen
2009 Nilai Persen
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
2.889,70 1.960,40 1.491,75 1.600,10 115,36
2.527,80 1.345,21 1.480,93 1.605,21 -648,83
(mm) (mm) (mm) (mm)
50,85 50,76 350,48 1.030,80
50,85 50,76 350,48 1.030,76
(mm) (mm) (mm) (mm)
647,74 515,92 289,84 38,24
43,42 34,59 19,43 2,56
545,70 595,19 301,88 38,16
36,85 40,19 20,38 2,58
Sumber : Hasil optimasi Tank Model di SPAS Cimanuk Hulu.
Pada tahun 2008 kalkulasi stored (simpanan air) menunjukkan masih adanya simpanan air sebesar 115,36 mm, dan pada tahun 2009 menunjukkan nilai negatif yang mengindikasikan pada sub-sub DAS Cimanuk Hulu mengalami defisit air. Aliran Sub-sub DAS Cimanuk Hulu Pada tahun 2008 surface flow (Ya2) menunjukkan persentase tertinggi sebesar 43,421%, kemudian intermediate flow (Yb1) sebesar 34,585%, sub-base flow (Yc1) 19,429%, dan base flow (Yd1) sebesar 2,564%. Pada tahun 2009 surface flow (Ya2) sebesar 36,848%, kemudian intermediate flow (Y b1) dengan persentase tertinggi sebesar 40,19%, sub-base flow (Yc1) 20,384%, dan base flow (Yd1) sebesar 2,577%. Tutupan lahan, jenis tanah, kelerengan, dan iklim mempengaruhi jumlah dan kecepatan aliran, baik di permukaan maupun di dalam tanah. Berdasarkan kondisi umum Sub-sub DAS Cimanuk Hulu sebagian besar tutupan lahannya adalah semak belukar dan lahan pertanian. Jenis tanah yang mendominasi adalah tanah andosol yang memiliki sifat fisik, berwarna hitam, dengan horizon-A yang tebal, gembur dan kaya bahan organik, sifat fisiknya dengan kelulusan sedang, peka terhadap erosi, porositas tinggi akan tetapi kurang baik untuk mengikat air.
32
Gambar 13 Level air pada tank A tanggal 1 Januari 2008 - 31 Desember 2009.
Gambar 14 Level air pada tank B tanggal 1 Januari 2008 - 31 Desember 2009.
33
Gambar 15 Level air pada tank C tanggal 1 Januari 2008 - 31 Desember 2009.
Gambar 16 Level air pada tank D tanggal 1 Januari 2008 - 31 Desember 2009.
34
Gambar 13-16 menyajikan level air pada masing-masing tank. Level air di Tank A sangat dipengaruhi oleh hujan, peningkatan dan penurunan curah hujan akan berpengaruh cepat terhadap tinggi aliran air di Level Tank A, pada Level Tank B ada sedikit pengurangan respon tinggi air yang disebabkan koefisien infiltasi yang lebih kecil dari pada Level Tank A, air di Level Tank C tidak langsung dipengaruhi oleh curah hujan, dapat dilihat pada grafik hujan maksimum pada bulan oktober tidak berpengaruh langsung pada tinggi aliran air di Level Tank C, dan air di Level Tank D mengalami peningkatan pada awal tahun 2008 dan mengalami penurunan yang lambat ketika menuju tahun 2009. Berdasarkan hasil optimasi Tank Model di Sub-sub DAS Cimanuk Hulu pada tanggal 28 Oktober 2008 terjadi curah hujan yang paling tinggi sebesar 106 mm/hari,
dengan
evapotranspirasi
Qobserved
sebesar
3,64
(lapangan) mm/hari
sebesar sebagai
0,194 data
mm/hari
masukan
dan
(input)
menghasilkan keluaran (output) berupa Qcalculated (prediksi hasil model) sebesar 3,208 mm/hari, surface flow sebesar 2,90 mm, intermediate flow 0, sub-base flow 0,188 mm, dan base flow sebesar 0,105 mm, dengan ketinggian air pada masingmasing tank adalah Tank A = 181,25 mm, Tank B = -4,81 mm, Tank C = 81,1 mm, dan Tank D = 1049,07 mm. Hal tersebut menunjukkan adanya proses optimasi penyebaran debit pada setiap lapisan formasi geologi. Tabel 7 Indikator keandalan Tank Model di Sub-sub DAS Cimanuk Hulu. Parameter Optimasi R (Coefficient of Correlation) R2(Determination)
Nilai Parameter Optimasi 0,85 0,72 Sumber : Hasil optimasi Tank Model di SPAS Cimanuk Hulu. Tabel 7 menyajikan nilai keandalan Tank Model dalam proses optimasi, parameter keandalan yang utama dapat dilihat dari nilai R dan R2 yang mendekati 1, selain itu parameter lain seperti EI (Model Efficiency) menunjukkan bahwa model mampu mempresentasikan karakteristik hidrologi di Sub-sub Cimanuk Hulu dengan baik, RMSE (Root Square Mean Error) menunjukkan bahwa model dapat digunakan untuk menentukan aliran permukaan dengan ketepatan yang baik, MAE (Mean Average Error) dan APD (Average Percentage Deviation) menunjukkan bahwa model dapat menggambarkan aliran secara keseluruhan, dan
35
LOG menunjukkan bahwa model memperkirakan aliran bawah tanah dengan baik, Persentase descrepansy mendekati nol makan semakin mampu Tank Model dalam menjaga keseimbangan air, nilai positif berarti inflow lebih besar dari pada outflow.
5.5 Analisis Laju Sedimen dengan Debit aliran Laju sedimen diduga melalui model persamaan regresi(1) hubungan debit aliran dengan laju sedimen hasil pengukuran lapangan. Data lapangan yang digunakan adalah data tanggal 25 Desember - 29 Januari 2009. Grafik hubungan debit aliran dengan laju sedimen disajikan pada Gambar 17. 7000 6000 Qs (ton/hari)
5000 4000
Qs = 525,9 Q 1,821 R² = 0,964
3000 2000 1000 0 0
1
2
3
4
Q (m3/s)
Gambar 17 Grafik hubungan laju sedimen dengan debit aliran. Model persamaan regresi(1) kurva laju sedimen di SPAS Cimanuk Hulu adalah sebagai berikut: Qs(ton/hari) = 525,9 Q(m3/s) 1,821 ...................................................................... (31) Model persamaan regresi(1) laju sedimen di SPAS Cimanuk Hulu memiliki keofisien determinasi (R2) sebesar 0,964 yang menunjukkan hubungan antara laju sedimen dan debit aliran sungai di SPAS Cimanuk Hulu mempunyai korelasi yang kuat, dimana keragaman laju sedimen (Qs) dapat diterangkan oleh debit aliran sungai (Q). Grafik hubungan laju sedimen dengan debit aliran berdasarkan model persamaan regresi(1) tahun 2008-2009 disajikan pada Gambar 18.
36
3
30 25 20
2
15 10 5
1
0 -5 0
-10
Qs Regresi (ton/ha/hari)
Qobserved (mm/hari)
Gambar 18 Grafik hubungan laju sedimen dengan debit aliran berdasarkan model persamaan regresi(1), 1 Januari 2008 - 31 Desember 2009. Berdasarkan analisis hubungan antara laju sedimen dan debit aliran yang diduga melalui model persamaan regresi(1). Peningkatan debit diikuti dengan peningkatan laju sedimen. Laju sedimen harian tertinggi tahun 2008 terjadi pada tanggal 22 maret sebesar 1,494 ton/ha/hari dengan debit aliran sebesar 28,19 mm/hari. Laju sedimen harian tertinggi tahun 2009 terjadi pada tanggal 5 Fabruari sebesar 1,204 ton/ha/hari dengan debit aliran sebesar 25,05 mm/hari. Pada curah hujan tertinggi tahun 2008 tanggal 28 Oktober yaitu sebesar 106 mm/hari menghasikan laju sedimen sebesar 0,00017 ton/ha/hari. Pada pada curah hujan tertinggi tahun 2009 tanggal 16 Januari sebesar 105 mm/hari terjadi laju sedimen sebesar 0,458 ton/ha/hari. Kejadian tersebut menggambarkan bahwa peningkatan curah hujan tidak disertai peningkatan laju sedimen, hal tersebut mungkin terjadi ketika hujan terjadi pada intensitas yang rendah atau hujan jatuh pada daerah yang datar. Laju sedimen bulanan tertinggi pada tahun 2008 terjadi pada bulan Maret yaitu sebesar 18,90 ton/ha/bulan dengan debit aliran sebesar 522,79 mm/bulan. Tahun 2009 terjadi pada bulan Februari sebesar 13,94 ton/ha/bulan dengan debit aliran sebesar 412,88 mm/bulan. Diagram hubungan antara laju sedimen dan debit aliran bulanan berdasarkan model persamaan regresi(1) tahun 2008 dan 2009 disajikan pada Gambar 19.
37
40
0
35
200
30 400
25 20
600
15
800
10 1000
5 0
1200 Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Qs Regresi 2008 (ton/ha/bulan) Qobserved 2008 (mm/bulan)
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov
Des
Qs Regresi 2009 (ton/ha/bulan) Qobserved 2009 (mm/bulan)
Gambar 19 Diagram hubungan laju sedimen dan debit aliran bulanan berdasarkan model persamaan regresi(1), tahun 2008 dan 2009. Total laju sedimen tahun 2008 adalah sebesar 48,79 ton/ha/tahun (4,06 mm/tahun). Total laju sedimen tahun 2009 adalah sebesar 38,05 ton/ha/tahun (3,17 mm/tahun). Terjadi penurunan laju sedimen pada model regresi(1) dalam menduga laju sedimen dari tahun 2008 ke tahun 2009 sebesar 10,74 ton/ha/tahun (0,895 mm/tahun). Data laju sedimen regresi(1) selengkap dapat dilihat pada Lampiran 17 dan 18.
5.6 Analisis Laju Sedimen Aliran Lateral (Surface Flow) dan Base Flow Data debit yang telah dikalkulasi dalam Tank Model menghasikan data aliran pada setiap tank diantaranya surface flow dan base flow, data tersebut menjadi data dasar dalam perhitungan laju sedimen lateral dan base flow pada persamaan (28) yang merupakan model persamaan MUSLE (Modification of Universal Soil Loss Equation). Pada model ini, faktor yang digunakan sebagai pemicu terjadinya adalah faktor limpasan permukaan bukan faktor energi hujan, sehingga MUSLE tidak memerlukan faktor sediment delivery ratio (SDR). Faktor limpasan permukaan mewakili energi yang digunakan untuk melepaskan dan mengangkut sedimen. Grafik hubungan antara laju sedimen aliran lateral dan base flow dengan debit aliran di Sub-sub DAS Cimanuk Hulu disajikan pada Gambar 20.
38
0.80
30
0.70
25
0.60
20
0.50
15
0.40
10
0.30
5
0.20
0
0.10
-5
0.00
-10
Qs lateral (ton/ha/hari)
Qobserved (mm/hari)
Qcalculated (mm/hari)
Gambar 20 Grafik hubungan laju sedimen aliran lateral dan base flow dengan debit aliran lapangan dan debit aliran kalkulasi Tank Model 1 Januari 2008 - 31 Desember 2009. Berdasarkan analisis laju sedimen di sub-sub DAS Cimanuk Hulu hasil perhitungan model persamaan MUSLE, laju sedimen aliran lateral dan base flow harian tertinggi pada tahun 2008 terjadi pada tanggal 22 Maret sebesar 0,326 ton/ha/hari dengan debit aliran lapangan sebesar 28,19 mm/hari. Tahun 2009 pada tanggal 4 februari sebesar 0,339 ton/ha/hari dengan debit aliran lapangan sebesar 24,05 mm/hari. Pada curah hujan tertinggi tahun 2008, yaitu pada tanggal 28 Oktober (106 mm/hari) terjadi laju sedimen sebesar 0,026 ton/ha/hari. Pada curah hujan tertinggi tahun 2009 yaitu pada tanggal 16 Januari (105 mm/hari) terjadi laju sedimen sebesar 0,187 ton/ha/hari. 4
3
2
1
0 Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Qs lateral 2008 (ton/ha/bulan)
Jun
Jul
Agst
Sep
Okt
Nov
Des
Qs lateral 2009 (ton/ha/bulan)
Gambar 21 Diagram laju sedimen aliran lateral dan base flow bulanan, tahun 2008 dan 2009.
39
Gambar 21 menyajikan diagram laju sedimen aliran lateral dan base flow bulanan tahun 2008 dan 2009. Laju sedimen bulanan tertinggi tahun 2008 terjadi pada bulan Maret sebesar 3,53 ton/ha/bulan dengan debit aliran lapangan sebesar 522,79 mm/bulan. Tahun 2009 terjadi pada bulan Februari sebesar 3,23 ton/ha/hari dengan debit aliran lapangan sebesar 412,88 mm/bulan. Total laju sedimen tahun 2008 sebesar 8,49 ton/ha/tahun (0,71 mm/tahun). Total laju sedimen tahun 2009 sebesar 8,58 to/ha/tahun (0,72 mm/tahun). Terjadi peningkatan laju sedimen yang tidak terlalu signifikan sebesar 1,01 ton/ha/tahun pada aliran lateral dan base flow. Data laju sedimen lateral dan base flow selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 19 dan 20.
5.7 Analisis Laju Sedimen dari Sub DAS Berdasarkan analisis laju sedimen dari Sub DAS hasil perhitungan model persamaan MUSLE pada persamaan (29), laju sedimen dari Sub DAS harian tertinggi pada tahun 2008 terjadi pada tanggal 22 Maret sebesar 25,29 ton/ha/hari dengan debit aliran lapangan sebesar 28,19 mm/hari dan debit aliran kalkulasi Tank Model 15,79 mm/hari. Tahun 2009 terjadi pada tanggal 4 februari sebesar 22,07 ton/ha/hari dengan debit aliran lapangan sebesar 24,05 mm/hari dan debit aliran kalkulasi Tank Model 16,39 mm/hari. 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
30 25 20 15 10 5 0 -5 -10
Qs Sub DAS (ton/ha/hari)
Qobserved (mm/hari)
Qcalculated (mm/hari)
Gambar 22 Grafik hubungan laju sedimen harian dari Sub DAS dengan debit aliran lapangan dan debit aliran kalkulasi Tank Model, 1 Januari 2008 - 31 Desember 2009.
40
Gambar 22 menyajikan Grafik hubungan laju sedimen harian dari Sub-sub DAS Cimanuk Hulu dengan debit aliran lapangan dan debit aliran kalkulasi Tank Model tahun 2008-2009. Pada curah hujan tertinggi tahun 2008 yaitu pada tanggal 28 Oktober (106 mm/hari) terjadi laju sedimen sebesar 0,0421 ton/ha/hari. Pada curah hujan tertinggi tahun 2009 yaitu pada tanggal 16 Januari (105 mm/hari) terjadi laju sedimen sebesar 9,69 ton/ha/hari. Hal ini menunjukkan pada curah hujan maksimum harian tidak selalu menyebabkan laju sedimen yang tinggi. Laju sedimen bulanan tertinggi tahun 2008 terjadi pada bulan Maret sebesar 263,991 ton/ha/bulan dengan debit aliran lapangan sebesar 522,79 mm/bulan. Tahun 2009 terjadi pada bulan Februari sebesar 217,41 ton/ha/hari dengan debit aliran lapangan sebesar 412,88 mm/bulan. Diagram laju sedimen bulanan dari Sub DAS, tahun 2008 dan 2009 disajikan pada Gambar 23. 300 250 200 150 100 50 0 Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Qs Sub DAS 2008 (ton/ha/bulan)
Jun
Jul
Agst
Sep
Okt
Nov
Des
Qs Sub DAS 2009 (ton/ha/bulan)
Gambar 23 Diagram laju sedimen bulanan dari Sub DAS, tahun 2008 dan 2009. Total laju sedimen tahun 2008 sebesar 553,14 ton/ha/tahun (46,09 mm/tahun). Total laju sedimen tahun 2009 sebesar 546,81 ton/ha/tahun (45,57 mm/tahun). Terjadi penurunan laju sedimen dari Sub DAS dari tahun 2008 ke tahun 2009 sebesar 0,52 ton/ha/tahun (0,043 mm/tahun). Berdasarkan standar evaluasi Pedoman Penyelenggaraan Monitoring dan Evaluasi DAS (BTPDAS, 2002)
laju sedimen tergolong buruk (> 2 mm/tahun) untuk formasi geologi
vulkanik, yang mengindikasikan Sub DAS tersebut dalam keadaan kritis. Data laju sedimen dari Sub DAS dapat dilihat selengkapnya pada Lampiran 22 dan 23.
41
5.8 Analisis Hubungan Laju Sedimen Regresi(1) dengan Laju Sedimen Kalkulasi Model MUSLE (Modification of Universal Soil Loss Equation) Hasil laju sedimen aliran lateral (surface flow) dan base flow dijumlah dengan hasil laju sedimen dari Sub DAS pada satuan waktu hari, untuk menghasilkan laju sedimen kalkulasi model MUSLE. Laju sedimen hasil kalkulasi model MUSLE dalam hal ini sudah menggambarkan laju erosi di Sub-sub DAS Cimanuk Hulu. Analisis hubungan antara laju sedimen regresi(1) dengan laju sedimen kalkulasi model MUSLE menunjukkan korelasi yang kuat dengan dengan nilai R2 = 0,888. Hal ini membuktikan model MUSLE dapat menduga laju sedimen dengan baik. Persamaan regresi laju sedimen regresi(1) dengan laju sedimen kalkulasi model MUSLE : QsMUSLE = 14,63 QsREG – 0,210................................................................................ (32) Grafik hubungan laju sedimen regresi(1) dengan laju sedimen kalkulasi model MUSLE disajikan pada Gambar 24.
Qs Kalkulasi Model MUSLE (ton/ha/hari)
30.0 25.0 20.0 15.0
QsMUSLE = 14,63QsREG - 0,210 R² = 0,888
10.0 5.0 0.0 0.00
0.50
1.00
1.50
2.00
Qs Pendugaan Regresi (1) (ton/ha/hari)
Gambar 24
Grafik hubungan laju sedimen regresi(1) dengan laju sedimen kalkulasi model MUSLE.
42
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan 1. Kalibrasi pengukuran debit di SPAS Cimanuk Hulu diperoreh persamaan hubungan tinggi muka air (TMA) dengan debit aliran sungai yaitu Q = 6,501. TMA2,78 , R2 = 0,919 dan persamaan hubungan debit aliran sungai dengan laju sedimenyaitu Qs = 525,9. Q
1,821
, R2 = 0,964. Nilai koefisien runoff sebesar
0,39 (39%) dengan jumlah curah hujan tahun 2008 sebesar 2627 mm/tahun dan jumlah curah hujan tahun 2009 sebesar 2303,5 mm/tahun. 2. Total laju sedimen regresi(1) tahun 2008 sebesar 48,79 ton/ha/tahun (4,06 mm/tahun) dan 2009 sebesar 38,05 ton/ha/tahun (3,17 mm/tahun). Laju sedimen hasil kalkulasi model MUSLE (Modification of Universal Soil Loss Equation) dengan total laju sedimen lateral tahun 2008 sebesar 8,49 ton/ha/tahun (0,71 mm/tahun) dan 2009 sebesar 8,58 ton/ha/tahun (0,72 mm/tahun). Total laju sedimen dari Sub DAS tahun 2008 sebesar 553,14 ton/ha/tahun (46,09 mm/tahun) dan tahun 2009 sebesar 546,81 ton/ha/tahun (45,57 mm/tahun). Hubungan laju sedimen regresi(1) dengan laju sedimen perhitungan model MUSLE menunjukkan korelasi yang kuat dengan persamaan regresi QsMUSLE = 14,63 QsREG – 0,210 dan R2 = 0,888. Hal ini membuktikan output Tank Model dengan model MUSLE dapat menduga laju sedimen dengan baik. 3. Tank Model melalui indikator keandalan model dan kemampuan menjaga keseimbangan air, memperlihatkan bahwa Tank Model dengan parameter yang didapatkan melalui optimasi yang dilakukan tahun 2008 dan 2009 sangat baik dalam menggambarkan aliran air di Sub-sub DAS Cimanuk Hulu. Aliran pada tahun 2008 surface flow = 647,74 mm (43,42%), intermediate flow = 515,92 mm (34,59%), sub-base flow = 289,84 mm (19,43%), dan base flow = 38,24 mm (2,56%). Tahun 2009 surface flow = 545,70 mm (36,85%), intermediate flow = 595,19 mm (40,19%), sub-base flow = 301,88 mm (20,38%), dan base flow = 38,16 mm (2,58%), dengan nilai R = 0,85, R2 = 0,72. Terjadi penurunan surface flow dan penigkatan intermediate flow dari tahun 2008 ke 2009
43
6.2 Saran 1. Di upayakan adanya pemeliharaan bangunan SPAS. 2. Upaya rehabilitasi lahan dan sosialisasi pada masyarakat akan pentingnya menanam tanaman berkayu dalam rangka perbaikan tata air di Sub-sub DAS Cimanuk Hulu. 3. Mendapatkan model hidrologi DAS yang yang baik diharapkan adanya pengembangan Tank Model kearah pendekatan spasial.
44
DAFTAR PUSTAKA Arsyad S. 2006. Konservasi Tanah dan Air. Edisi ke-2 Bogor: IPB Press. Asdak C. 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Direktorat Kehutanan dan Konservasi Sumberdaya Air. 2008. Kajian Model Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Terpadu. http:
[email protected] pada tanggal 2 Desember 2009. Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air: Bagi Pengelola Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius. Hardjanto. 2001. Kontribusi Hutan Rakyat Terhadap Pendapatan Rumah Tangga di Sub DAS Cimanuk Hulu. Jurnal Manajemen Hutan Tropika 6 (2): 47-61. Bogor: IPB Press. Handoko. 1995. Klimatologi Dasar (Landasan Pemahaman Fisika Atmosfer dan Unsur-Unsur Iklim). Edisi ke-2. Handoko, editor. Jakarta: Pustaka Jaya. Hendrayanto, Arifjaya MN, Rusdiana O, Wasis B, Purwowidodo. 2001. Respon hidrologi daerah aliran sungai (DAS) berhutan jati (Tectona grandis)(studi kasus di DAS Cijurey, KPH Purwakarta, PT Perhutani unit III Jawa Barat) Hydrological response of teak (Tectona grandis) forested watershed (case study in Cijurey watersed, Forest Management unit of Purwakarta, PT Perhutani unit III Jawa Barat. Jurnal Manajemen Hutan Tropika 7 (2): 718. Hermantoro dan Pusposutarjo. 2000. Permodelan Pertumbuhan dan Pemakaian Air Tanaman Palawija di Lahan Kering. Buletin Keteknikan Pertanian 14 (2): 139-149. Manan. 1978. Pengaruh Hutan dan Manajemen Daerah Aliran Sungai. Bogor: Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Muchtar, A dan Abdullah, N. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Debit Sungai Mamasa. Jurnal Hutan Masyarakat 2 (1): 174-187. Raharjo, P.D. 2009. Kajian Penggunaan Lahan Pada Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis. http://puguhdraharjo.wordpress.com/2009/09/07/ kajian-penggunaan-lahan-pada-kawasan-cagar-alam-geologi-karang sambung-dengan-menggunakan-sistem-informasi-geografis/[Januari 2010] Rahim, S.E. 2006. Pengendalian Erosi tanah: Dalam Rangka Pelestarian Lingkungan. Jakarta: Bumi Aksara.
45
Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumberdaya Air. Rudiyanto, Setiawan BI. 2003. Optimasi Parameter Tank Model Menggunakan Genetic Algorithm. Buletin Keteknikan Pertanian 17 (1): 8-16. Runtunuwu E, Syahbuddin H, Pramudia A. 2008. Validasi Model Pendugaan Evapotranspirasi: Upaya Melengkapi Sistem Database Iklim Nasional. Jurnal Tanah dan Iklim (27): 1-10. Sa’ad NS. 2004. Kajian Pendugaan Erosi Sub Daerah Aliran Sungai Tugu Utara (Ciliwung Hulu). Jurnal Tanah dan Lingkungan 6 (1): 31-38 Setiawan BI. 2003. Optimasi Parameter Tank Model. Jurnal Keteknikan Pertanian. 17(1): 8-20. Setiawan BI, Fukuda T, Nakano Y. 2003. Developing Procedures for Optimization of Tank Model’s Parameters [Abstrak]. Di dalam: Agricultural Engineering International. Bogor: Bogor Agricultural University. Seyhan E. 1990. Dasar-Dasar Hidrologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Sosrodarsono S, Takeda K. 2003. Hidrologi Untuk Pengairan. Jakarta: PT Pradya Paramitha. Suprayogi S, Budi IS, Lilik BP. 2003. Penerapan Beberapa Model Evapotraspirasi di Daerah Tropika. Buletin Keteknikan Pertanian 17(2):7-13. Suripin. 2002. Pelestarian Sumberdaya Tanah dan Air. Yogyakarta: Penerbit Andi Usman. 2004. Analisis Kepekaan Beberapa Metode Pendugaan Evapotranspirasi Potensial Terhadap Peubahan Iklim. Jurnal Natur Indonesia 6 (2): 91-98. Wulandari K. 2008. Aplikasi Tank Model dalam pepnentuan karakteristik DAS berbasis data AWS dan SPAS Digital Automatis di Sub-DAS Cisadane Hulu [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.
46
LAMPIRAN
47
Lampiran 1 Analisis Hubungan Debit dan Tinggi Muka Air di SPAS Cimanuk Hulu Regression Analysis: Log Q versus Log TMA The regression equation is Log Q = 0.813 + 2.78 Log TMA Predictor Constant Log TMA
Coef 0.8130 2.7802
S = 0.143877
SE Coef 0.1310 0.2909
R-Sq = 91.9%
T 6.21 9.56
P 0.000 0.000
R-Sq(adj) = 90.9%
Analysis of Variance Source Regression Residual Error Total
DF 1 8 9
SS 1.8910 0.1656 2.0566
MS 1.8910 0.0207
F 91.35
P 0.000
48
Lampiran 2 Hubungan Debit Sedimen dan Debit Aliran di SPAS Cimanuk Hulu Regression Analysis: Log Qs versus Log Q The regression equation is Log Qs = 2.72 + 1.82 Log Q Predictor Constant Log Q
Coef 2.72100 1.82106
S = 0.182168
SE Coef 0.05148 0.09650
R-Sq = 96.5%
T 52.86 18.87
P 0.000 0.000
R-Sq(adj) = 96.2%
Analysis of Variance Source Regression Residual Error Total
DF 1 13 14
SS 11.818 0.431 12.249
MS 11.818 0.033
F 356.11
P 0.000
49
Lampiran 3 Contoh Perhitungan Hidrograf Tanggal 21-27 Maret 2008 di SPAS Cimanuk Hulu CH
Q
BF
DRO
(mm)
3
(m /s)
3
(m /s)
3
(m /s)
(m )
(mm)
Hidrogaf Satuan
21/03/2008
6,5
0,4744
0,4744
0
0
0
0
22/03/2008
60
0,8449
0,4744
0,3706
32015,9487
12,3642
0,4339
23/03/2008
6
0,6634
0,4744
0,1890
16330,4774
6,3067
0,2213
24/03/2008
8
0,6634
0,4744
0,1890
16330,4774
6,3067
0,2213
25/03/2008
13
0,5452
0,4744
0,0708
6113,6179
2,3610
0,0829
26/03/2008
0
0,5090
0,4744
0,0346
2988,8054
1,1542
0,0405
27/03/2008
1
0,4744
0.4744
0
0
0
0
Total
94,5
4,175
3,321
0,854
73779,327
28,493
Tanggal
VDRO
Tebal DRO
3
Keterangan : CH= Curah hujan ; Q= Debit ; BF= Base flow ; DRO= Direct Runoff ; VDRO= Volume Direct runoff.
Luas catchment area
= 258,94 ha = 2.589.400 m2
Waktu interval pengamatan
= 24 jam = 86.400 detik
Tebal DRO
= = = 0,28493 m = 28,493 mm
Koefisien limpasan
= = = 0,3015
Hidrograf satuan (22/03/2008) = = = 0,4339
50
Lampiran 4 Contoh Perhitungan Hidrograf Tanggal 6-16 Maret 2009 di SPAS Cimanuk Hulu
(m )
Tebal DRO (mm)
Hidrogaf Satuan
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,3420
0,2154
18612,2495
7,1879
0,1046
0,6634
0,3420
0,3214
27767,6230
10,7236
0,1561
0,6919
0,3420
0,3498
30227,0186
11,6734
0,1699
0
0,6634
0,3420
0,3214
27767,6230
10,7236
0,1561
11/03/2009
17
0,5957
0,3420
0,2537
21922,0473
8,4661
0,1232
12/03/2009
5
0,5330
0,3420
0,1910
16504,3767
6,3738
0,0928
13/03/2009
0
0,5090
0,3420
0,1670
14425,9509
5,5712
0,0811
14/03/2009
0
0,4633
0,3420
0,1213
10480,2337
4,0474
0,0589
15/03/2009
0
0,4413
0,3420
0,0993
8581,6877
3,3142
0,0482
16/03/2009
0
0,3604
0,3420
0,0184
1590,4964
0,6142
0,0089
Total
144
5,8210
3,7622
2,0588
177879,3069
68,6952
Q
BF
DRO
(m /s)
3
(m /s)
3
(m /s)
06/03/2009
(mm) 57
3
0,3420
0,3420
07/03/2009
31,5
0,5574
08/03/2009
15,5
09/03/2009
18
10/03/2009
Tanggal
CH
VDRO 3
Keterangan : CH= Curah hujan ; Q= Debit ; BF= Base flow ; DRO= Direct Runoff ; VDRO= Volume Direct runoff.
Luas catchment area
= 258,94 ha = 2.589.400 m2
Waktu interval pengamatan
= 24 jam = 86.400 detik
Tebal DRO
=
= = 0,686952 m = 68,6952 mm
Koefisien limpasan
=
= = 0,47705 Hidrograf satuan (07/03/2009) = = = 0,1046
51
Lampiran 5 Perhitungan Debit
Keterangan: a1= 0,38 m a2= 0,96 m a3= 0,96 m a4= 2,25 m a5= 0,94 m a6= 2,5 m
b1= 0,3 m b2= 0,18 m b3= 0,94 m b4= 0,95 m
α1 = 10,90 α2 = 7,60
S1/2 =
V
=
Q
=AxV
Contoh perhitungan debit untuk TMA ≤ 0,3 m, tanggal 11 Januari 2009 A = TMA x a1 ..................................................................................................... (33) P = 2 x (TMA + a1) ............................................................................................. (34) Diketahui : Tinggi muka air sungai 0,28 m, koefisien kekasaran Manning untuk beton sebesr 0,025. S1/2 (persen kemiringan) sebesar 0,25.
A
= 0,28m x 0,38m = 0,106 m2
P
= 2 x (0,28m + 0,38m) = 1,320 m
52
Lampiran 5 (lanjutan) R
= A/P = 0,106 m2/ 1,320 m = 0,0806 m
R2/3 = 0,1866 m V
= (0,1866 x 0,25)/0,025 = 1,8549 m/s
Q
= 0,106 m2 x 1,8549 m/s = 0,1974 m3/s
Contoh perhitungan debit untuk TMA ≥ 0,3 m dan ≤ 0,48 m, tanggal 26 Januari 2009 A = (TMA x a1) + {2 x [0,5x(TMA-b1)/Tg 10,90] x (TMA-b1)} ..................... (35) P = (2 x a1) + (2 x b1) + 2x[(TMA-b1)/Tg 10,90] + 2x[(TMA-b1)/Sin 10,90] .. (36) Diketahui : Tinggi muka air sungai 0,38 m, koefisien kekasaran Manning untuk beton sebesr 0,025. S1/2 (persen kemiringan) sebesar 0,25. A
= (0,38m x 0,38m) + {2 x [0,5x(0,38m-0,3m)/Tg 10,90] x (0,38m-0,3m)} = 0,144 m2
P
= (2 x 0,38m) + (2 x 0,3m) + 2x[(0,38m-0,3m)/Tg 10,90] + 2x[(0,38m0,3m)/Sin 10,90] = 1,357 m
R
= A/P = 0,144 m2/ 1,357 m = 0,1064 m
R2/3 = 0,22452 m V
= (0,22452 x 0,25)/0,025 = 2,2318 m/s
Q
= 0,144 m2 x 2,2318 m/s = 0,3223 m3/s
53
Lampiran 5 (lanjutan) Contoh perhitungan debit untuk TMA ≥ 0,48 m, tanggal 26 Januari 2009 A = [a1 x (b1+b2)] + [2 x (0,5xa5xb2)] + {[TMA-(b1+b2)] x a4} + {2 x{0,5x[TMA-(b1+b2)]x{[TMA-(b1+b2)]x tg7,60}} ................................... (37) P =
a1 + (2x b1) + (a2+a3) + a4 + {2x {[TMA-(b1+b2)]x tg7,60 }}+ {2x{[TMA-(b1+b2)]/Cos7,60}} .................................................................. (38)
Diketahui tinggi muka air sungai 0,60 m, koefisien kekasaran Manning untuk beton sebesr 0,025, S1/2 (persen kemiringan) sebesar 0,25
A
= [0,38m x (0,3m+0,18m)] + [2 x (0,5x0,94mx0,18m)] + {[0,60m(0,3m+0,18m)] x 2,25m} + {2 x{0,5x[0,60m-(0,3m+0,18m)]x{[0,60m(0,3m+0,18m)]x tg7,60}} = 0,758 m2
P
= 0,38m + (2x 0,3m) + (0,96m+0,96m) + 2,255m + {2x {[0,60(0,30m+0,18m)]x tg7,60 }}+ {2x{[0,60m-(0,30m+0,18m)]/Cos7,60}} = 5,3428 m
R
= A/P = 0,758 m2/ 5,3428 m = 0,1418 m
R2/3 = 0,27193 m V
= (0,27193 m x 0,25)/0,025 = 2,7030 m/s
Q
= 0,758 m2 x 2,7030 m/s = 2,0478 m3/s
54
Lampiran 6 Nilai Faktor Erodibilitas Tanah (K), Panjang dan Kemiringan Lereng (LS), Pengelolaan Tanaman (C), dan Tindakan Konservasi (P) Faktor erodibilitas tanah (K) berbagai jenis tanah di Indonesia dan Amerika Lampiran 6 (lanjutan) Faktor erodibilitas tanah (K) Serikat Jenis tanah
Oxisol
Haplorthox (Latosol)
Darmaga, Bogor1)
Haplorthox (Latosol)
Citayam, Bogor1)
0,02–0,04
0,03
sr
Undang K. dan Suwardjo (1984)
sr
Undang K. dan Suwardjo (1984)
Pulau Oahu
0,09–0,20
0,14
r
Dangler dan El- Swaify (1976)
Pulau Oahu
1)
0,09–0,22
0,15
r
Dangler dan El- Swaify (1976)
Torrox
Pulau Oahu
1)
0,19–0,27
0,22
sd
Dangler dan El- Swaify (1976)
Fluvent (Regosol) Troporthent (Regosol)
DAS Cimanuk2) Tanjungharjo, Kulon Progo1)
0,17-0,21
0,19
r
Hamer (1980)
0,11–0,16
0,14
r
Undang K, dan Suwardjo (1984)
Pulau Oahu
1)
0,00–0,00
0
sr
Dangler dan El- Swaify (1976)
Tropohumult
Pulau Oahu
1)
0,02–0,14
0,09
sr
Dangler dan El- Swaify (1976)
Tropohumul (Mediteran)
Citaman, Bandung1)
0,09–0,11
0,1
sr
Undang K, dan Suwardjo (1984)
Haplohumult( Podsolik) Tropudult (Podsolik) Hapludult (Nitosol) Hapludult (Nitosol) Hapludult (Nitosol)
DAS Cimanuk2) Jonggol, Bogor1) DAS Cimanuk2) DAS Cimanuk2) DAS Cimanuk2) Sumberjaya, Lampung2) DAS Cimanuk2) DAS Cimanuk2) DAS Cimanuk2) DAS Cimanuk2) Punung, Pacitan1) Putat, Gn,Kidul1) DAS Cimanuk2) Sumberjaya, Lampung2) Pulau Hawaii1) Pulau Hawaii1) Pulau Hawaii1) DAS Cimanuk2) DAS Cimanuk2) Pulau Hawaii1)
0,13-0,19
0,16
r
Hamer (1980)
0,12–0,19
0,16
r
Undang K, dan Suwardjo (1984)
--
0,17
r
Hamer (1980)
0,17-0,21
0,19
r
Hamer (1980)
0,28-0,28
0,28
sd
Hamer (1980)
--
0,39
at
Subagyono et al, (2004)
0,42-0,42
0,42
at
Hamer (1980)
0,13-0,13
0,13
r
Hamer (1980)
0,14-0,18
0,16
r
Hamer (1980)
0,17-0,23
0,20
r
Hamer (1980)
0,18–0,25
0,22
sd
U, Kurnia dan Suwardjo (1984)
0,16–0,29
0,23
sd
U, Kurnia dan Suwardjo (1984)
0,24-0,32
0,28
sd
Hamer (1980)
--
0,05
sr
Subagyono et al, (2004)
0,07–0,08
0,07
sr
Dangler dan El- Swaify (1976)
0,12–0,22
0,17
r
Dangler dan El- Swaify (1976)
0,16–0,26
0,21
sd
Dangler dan El- Swaify (1976)
0,24-0,38
0,31
sd
Hamer (1980)
0,23-0,41
0,32
sd
Hamer (1980)
0,51–0,60
0,55
t
Dangler dan El- Swaify (1976)
Tropohumult
Endoaquult Hapludalf (Mediteran) Hapludalf (Mediteran) Hapludalf (Mediteran) Tropaqualf (Mediteran) Tropudalf (Mediteran) Endoaqualf Andisol
Kelas
0,09
Hapludult
Alfisol
Rata -rata
0,08–009
Torrox
Ultisol
Sumber data
Kisaran
1)
Eutrustox
Entisol
lokasi
Hapludand Hydrudand Dystrudand Eutrudand Hapludand (Andosol) Hapludand (Andosol) Eutrudand
55
Lampiran 6 (lanjutan) Faktor erodibilitas tanah (K) Jenis tanah
Inceptisol
Dystropept Ustropep
Vertisol
Dystrudept (Kambisol) Eutrudept (Kambisol) Aquept (Gleisol) Aquept (Gleisol) Chromudert (Grumusol) Chromudert (Grumusol) Chromustert
lokasi
Sumber data
Kisaran
Rata -rata
Kelas
--
0,15
r
Dariah (2004)
0,03– 0,41
0,19
r
Dangler dan El- Swaify (1976)
0,21-0,21
0,21
sd
Hamer (1980)
0,20-0,38
0,29
sd
Hamer (1980)
0,27-0,35
0,31
sd
Hamer (1980)
0,17-0,47
0,32
sd
Hamer (1980)
0,24-0,24
0,24
sd
Hamer (1980)
Jegu, Blitar1)
0,24-0,30
0,27
sd
Undang K, dan Suwardjo (1984)
1)
0,26-0,31
0,3
sd
Dangler dan El- Swaify (1976)
Sumberjaya, Lampung2) Pulau Oahu, Hawaii2) DAS Cimanuk2) DAS Cimanuk2) DAS Cimanuk2) DAS Cimanuk2) DAS Cimanuk2)
Pulau Oahu
Keterangan : sr = sangat rendah, r = rendah, sd = sedang, at = agak tinggi, dan t = tinggi hasil 1) pengukuran dengan petak standar, 2)perhitungan dengan menggunakan nomograf Weischmeier et al. (1971).
Faktor panjang dan kemiringan lereng (LS) Kemiringan (%) 0-8 8-15 15-25 25-40 >40 Faktor Pengelolaan Tanaman (C) Lampiran 6 (lanjutan) No Macam pengunaan lahan 1 Tanah terbuka/tanpa tanaman 2 Sawah 3 Tegalan tidak dispesifikasi 4 Ubi kayu 5 Jagung 6 Kedelai 7 Kentang 8 Kacang tanah 9 Padi 10 Tebu 11 Pisang 12 Akar wangi (sereh wangi) 13 Rumput Bede (tahun pertama) 14 Rumput Bede (tahun kedua) 15 Kopi dengan penutup tanah buruk 16 Talas
Nilai Faktor LS 0,25 1,2 4,25 9,5 12,0
Nilai faktor C 1,0 0,01 0,7 0,8 0,7 0,399 0,4 0,2 0,561 0,2 0,6 0,4 0,287 0,002 0,2 0,85
56
Lampiran 6 (lanjutan) No Macam pengunaan lahan
17
18 19
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Kebun Campuran : - Kerapatan tinggi - Kerapatan sedang - Kerapatan rendah Perladangan Hutan alam : - Serasah banyak - Serasah kurang Hutan Produksi : - Tebang habis - Tebang pilih Semak belukar/padang rumput Ubi kayu + Kedelai Ubi kayu + kacang tanah Padi – Sorghum Padi – Kedelai Kacang tanah + Gude Kacang tanah + Kacang tunggak Kacang tanah + Mulsa jerami 4 ton/ha Padi + Mulsa jerami 4 ton/ha Kacang Tanah + Mulsa jagung 4 ton/ha Kacang tanah + Mulsa Crotolaria 3 ton/ha Kacang tanah + Mulsa kacang tunggak Kacang tanah + Mulsa jerami 2 ton/ha Padi + Mulsa Clotoria 3 ton/ha Pola tanam tumpang gilir **) + Mulsa jerami Pola tanam berurutan ***) + Mulsa sisa tanaman Alang-alang murni subur
Keterangan : *) **) ***)
Nilai faktor C 0,1 0,2 0,5 0,4 0,001 0,005 0,5 0,2 0,3 0,181 0,195 0,345 0,417 0,495 0,571 0,049 0,096 0,128 0,136 0,259 0,377 0,387 0,079 0,357 0,001
Data pusat penelitian tanah (1973 – 1981) tidak dipublikasikan Pola tanam tumpang gilir : jagung + padi + ubi kayu, setelah panen padi, ditanami kacang tanah Pola tanam berurutan : padi – jagung – kacang tanah
Faktor Tindakan Konservasi (P) Lampiran 6 (lanjutan) No Tindakan Khusus Konservasi tanah Teras bangku : - Konstuksi baik 1 - Konstruksi sedang - Konstruksi kurang baik - Teras tradisional 2 Strip tumbuhan rumput Bahia Pengelolahan tanah dan penanaman menurut garis kontur : 3 - Kemiringan 0 – 8 % - Kemiringan 9 – 20 %
Nilai Faktor P 0,04 0,15 0,35 0,40 0,40
0,50 0,75
57
Lampiran 6 (lanjutan) No Tindakan Khusus Konservasi tanah - Kemiringan lebih dari 20 % 4 Tanpa tindakan konservasi
Nilai Faktor P 0,90 1,00
58
Lampiran 7 Rekapitulasi Data Tinggi Muka Air Tahun 2008
Tinggi Muka Air (m) Tahun 2008 Tgl
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agst
Sep
Okt
Nov
Des
1
0,340
0,230
0,380
0,360
0,300
0,200
0,140
0,080
0,080
0,060
0,150
0,370
2
0,340
0,230
0,350
0,350
0,290
0,200
0,140
0,080
0,080
0,060
0,150
0,340
3
0,310
0,230
0,350
0,370
0,300
0,200
0,140
0,080
0,080
0,060
0,150
0,320
4
0,310
0,280
0,350
0,340
0,310
0,200
0,140
0,080
0,080
0,060
0,150
0,340
5
0,370
0,270
0,360
0,380
0,330
0,190
0,140
0,080
0,080
0,060
0,150
0,320
6
0,353
0,270
0,370
0,370
0,300
0,190
0,140
0,080
0,080
0,060
0,150
0,290
7
0,380
0,260
0,370
0,350
0,300
0,190
0,140
0,080
0,080
0,080
0,220
0,260
8
0,380
0,260
0,380
0,383
0,290
0,190
0,140
0,080
0,080
0,080
0,220
0,260
9
0,380
0,260
0,390
0,390
0,290
0,190
0,100
0,080
0,080
0,080
0,220
0,240
10
0,380
0,260
0,423
0,390
0,270
0,180
0,100
0,080
0,060
0,080
0,220
0,240
11
0,340
0,260
0,417
0,380
0,270
0,180
0,100
0,080
0,060
0,080
0,260
0,250
12
0,340
0,260
0,400
0,370
0,270
0,180
0,100
0,080
0,060
0,080
0,260
0,250
13
0,310
0,260
0,400
0,370
0,250
0,180
0,100
0,080
0,060
0,080
0,260
0,230
14
0,300
0,250
0,400
0,370
0,250
0,180
0,100
0,120
0,060
0,080
0,230
0,260
15
0,300
0,250
0,467
0,370
0,240
0,180
0,080
0,100
0,060
0,080
0,220
0,260
16
0,300
0,250
0,430
0,360
0,240
0,180
0,080
0,100
0,060
0,080
0,220
0,280
17
0,280
0,240
0,420
0,360
0,230
0,180
0,080
0,100
0,060
0,080
0,260
0,300
18
0,260
0,240
0,410
0,330
0,230
0,180
0,080
0,100
0,060
0,080
0,260
0,300
19
0,250
0,240
0,400
0,330
0,230
0,180
0,080
0,100
0,060
0,080
0,250
0,290
20
0,250
0,230
0,400
0,340
0,230
0,180
0,080
0,100
0,060
0,080
0,340
0,280
21
0,250
0,230
0,390
0,340
0,220
0,170
0,080
0,100
0,060
0,080
0,340
0,280
22
0,300
0,230
0,480
0,330
0,220
0,170
0,080
0,100
0,060
0,080
0,350
0,280
23
0,280
0,230
0,440
0,330
0,220
0,170
0,080
0,100
0,060
0,080
0,367
0,290
24
0,250
0,230
0,440
0,310
0,220
0,170
0,080
0,100
0,060
0,080
0,410
0,310
25
0,240
0,287
0,410
0,310
0,220
0,170
0,080
0,100
0,060
0,080
0,390
0,300
26
0,240
0,390
0,400
0,310
0,220
0,170
0,080
0,100
0,060
0,080
0,410
0,290
27
0,240
0,367
0,390
0,310
0,220
0,170
0,080
0,100
0,060
0,080
0,410
0,280
28
0,230
0,380
0,380
0,310
0,220
0,170
0,080
0,080
0,060
0,080
0,390
0,270
29
0,230
0,380
0,370
0,300
0,210
0,170
0,080
0,080
0,060
0,100
0,380
0,270
30
0,230
.
0,370
0,300
0,210
0,170
0,080
0,080
0,060
0,120
0,380
0,260
31
0,230
0,080
0,080
3,080
2,780
1,980
2,490
8,167
8,750
Total Bulanan Total Tahunan
9,193
0,360 7,753
12,297
0,210 10,413
7,810
5,430
0,150
0,240
80,143
Rata-rata
0,297
0,267
0,397
0,347
0,252
0,181
0,099
0,090
0,066
0,080
0,272
0,282
Max
0,380
0,390
0,480
0,390
0,330
0,200
0,140
0,120
0,080
0,150
0,410
0,370
Min
0,230
0,230
0,350
0,300
0,210
0,170
0,080
0,080
0,060
0,060
0,150
0,230
59
Lampiran 8 Rekapitulasi Data Tinggi Muka Air Tahun 2009
Tinggi Muka Air (m) Tahun 2009 Tgl
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agst
Sep
Okt
Nov
Des
1
0,247
0,440
0,320
0,247
0,193
0,170
0,080
0,060
0,060
0,040
0,050
0,080
2
0,237
0,440
0,320
0,240
0,190
0,170
0,080
0,053
0,063
0,060
0,050
0,093
3
0,220
0,440
0,307
0,227
0,180
0,170
0,080
0,050
0,040
0,060
0,050
0,093
4
0,220
0,453
0,300
0,220
0,180
0,170
0,087
0,080
0,057
0,060
0,050
0,090
5
0,220
0,460
0,340
0,220
0,173
0,170
0,083
0,080
0,060
0,047
0,050
0,090
6
0,220
0,453
0,347
0,220
0,167
0,170
0,070
0,080
0,060
0,040
0,050
0,090
7
0,220
0,440
0,413
0,220
0,160
0,170
0,070
0,090
0,060
0,040
0,050
0,090
8
0,220
0,340
0,440
0,160
0,160
0,170
0,070
0,080
0,060
0,040
0,050
0,080
9
0,230
0,360
0,447
0,140
0,160
0,160
0,070
0,040
0,060
0,040
0,040
0,080
10
0,260
0,360
0,440
0,140
0,160
0,150
0,070
0,040
0,060
0,040
0,040
0,090
11
0,260
0,340
0,423
0,140
0,180
0,140
0,070
0,047
0,060
0,040
0,040
0,083
12
0,260
0,347
0,407
0,140
0,153
0,140
0,060
0,070
0,060
0,053
0,060
0,073
13
0,270
0,360
0,400
0,260
0,140
0,140
0,060
0,080
0,060
0,060
0,040
0,070
14
0,280
0,373
0,387
0,263
0,140
0,123
0,060
0,080
0,060
0,060
0,060
0,060
15
0,313
0,380
0,380
0,247
0,140
0,087
0,040
0,080
0,060
0,057
0,060
0,060
16
0,380
0,370
0,353
0,227
0,130
0,080
0,040
0,070
0,060
0,050
0,060
0,060
17
0,440
0,350
0,360
0,220
0,153
0,080
0,040
0,070
0,060
0,050
0,053
0,060
18
0,440
0,370
0,370
0,203
0,207
0,080
0,040
0,070
0,060
0,057
0,120
0,060
19
0,440
0,360
0,340
0,200
0,220
0,080
0,040
0,070
0,060
0,060
0,113
0,060
20
0,440
0,340
0,340
0,213
0,207
0,080
0,040
0,070
0,055
0,060
0,093
0,060
21
0,420
0,340
0,340
0,220
0,200
0,080
0,047
0,070
0,058
0,060
0,107
0,070
22
0,400
0,347
0,340
0,207
0,177
0,080
0,050
0,077
0,060
0,060
0,093
0,060
23
0,390
0,360
0,333
0,220
0,200
0,080
0,050
0,080
0,060
0,060
0,100
0,060
24
0,380
0,360
0,320
0,210
0,173
0,080
0,050
0,080
0,060
0,060
0,100
0,063
25
0,360
0,347
0,320
0,260
0,173
0,080
0,063
0,080
0,060
0,060
0,100
0,137
26
0,360
0,340
0,320
0,247
0,170
0,080
0,057
0,070
0,067
0,053
0,103
0,153
27
0,380
0,330
0,320
0,240
0,170
0,080
0,050
0,080
0,047
0,050
0,120
0,140
28
0,380
0,320
0,323
0,200
0,160
0,080
0,053
0,080
0,033
0,050
0,113
0,150
29
0,393
0,320
0,200
0,143
0,080
0,060
0,090
0,040
0,050
0,100
0,167
30
0,407
0,287
0,200
0,187
0,080
0,070
0,083
0,040
0,050
0,087
0,200
31
0,430
0,273
0,060
0,067
1,860
2,217
1,700
1,617
2,203
2,956
Total Bulanan Total Tahunan
10,117
10,520
10,930
0,177 6,350
5,323
3,500
0,050
0,233
59,293
Rata-rata
0,326
0,376
0,353
0,212
0,172
0,117
0,060
0,072
0,057
0,052
0,073
0,095
Max
0,440
0,460
0,447
0,263
0,220
0,170
0,087
0,090
0,067
0,060
0,120
0,233
Min
0,220
0,320
0,270
0,140
0,130
0,080
0,040
0,040
0,030
0,040
0,040
0,060
60
Lampiran 9 Rekapitulasi Data Debit Aliran Sebelum Kalkulasi Tank Model Tahun 2008 Debit (mm/hari) Tahun 2008 Tgl
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agst
Sep
Okt
Nov
Des
1
10,81
3,65
14,73
12,67
7,63
2,47
0,92
0,19
0,19
0,09
1,11
13,67
2
10,81
3,65
11,72
11,72
6,95
2,47
0,92
0,19
0,19
0,09
1,11
10,81
3
8,36
3,65
11,72
13,67
7,63
2,47
0,92
0,19
0,19
0,09
1,11
9,13
4
8,36
6,30
11,72
10,81
8,36
2,47
0,92
0,19
0,19
0,09
1,11
10,81
5
13,67
5,69
12,67
14,73
9,95
2,14
0,92
0,19
0,19
0,09
1,11
9,13
6
12,03
5,69
13,67
13,67
7,63
2,14
0,92
0,19
0,19
0,09
1,11
6,95
7
14,73
5,13
13,67
11,72
7,63
2,14
0,92
0,19
0,19
0,19
3,22
5,13
8
14,73
5,13
14,73
15,09
6,95
2,14
0,92
0,19
0,19
0,19
3,22
5,13
9
14,73
5,13
15,83
15,83
6,95
2,14
0,36
0,19
0,19
0,19
3,22
4,10
10
14,73
5,13
19,88
15,83
5,69
1,84
0,36
0,19
0,09
0,19
3,22
4,10
11
10,81
5,13
19,02
14,73
5,69
1,84
0,36
0,19
0,09
0,19
5,13
4,60
12
10,81
5,13
16,98
13,67
5,69
1,84
0,36
0,19
0,09
0,19
5,13
4,60
13
8,36
5,13
16,98
13,67
4,60
1,84
0,36
0,19
0,09
0,19
5,13
3,65
14
7,63
4,60
16,98
13,67
4,60
1,84
0,36
0,60
0,09
0,19
3,65
5,13
15
7,63
4,60
26,07
13,67
4,10
1,84
0,19
0,36
0,09
0,19
3,22
5,13
16
7,63
4,60
20,77
12,67
4,10
1,84
0,19
0,36
0,09
0,19
3,22
6,30
17
6,30
4,10
19,45
12,67
3,65
1,84
0,19
0,36
0,09
0,19
5,13
7,63
18
5,13
4,10
18,19
9,95
3,65
1,84
0,19
0,36
0,09
0,19
5,13
7,63
19
4,60
4,10
16,98
9,95
3,65
1,84
0,19
0,36
0,09
0,19
4,60
6,95
20
4,60
3,65
16,98
10,81
3,65
1,84
0,19
0,36
0,09
0,19
10,81
6,30
21
4,60
3,65
15,83
10,81
3,22
1,57
0,19
0,36
0,09
0,19
10,81
6,30
22
7,63
3,65
28,19
9,95
3,22
1,57
0,19
0,36
0,09
0,19
11,72
6,30
23
6,30
3,65
22,14
9,95
3,22
1,57
0,19
0,36
0,09
0,19
13,33
6,95
24
4,60
3,65
22,14
8,36
3,22
1,57
0,19
0,36
0,09
0,19
18,19
8,36
25
4,10
6,73
18,19
8,36
3,22
1,57
0,19
0,36
0,09
0,19
15,83
7,63
26
4,10
15,83
16,98
8,36
3,22
1,57
0,19
0,36
0,09
0,19
18,19
6,95
27
4,10
13,33
15,83
8,36
3,22
1,57
0,19
0,36
0,09
0,19
18,19
6,30
28
3,65
14,73
14,73
8,36
3,22
1,57
0,19
0,19
0,09
0,19
15,83
5,69
29
3,65
14,73
13,67
7,63
2,83
1,57
0,19
0,19
0,09
0,36
14,73
5,69
30
3,65
13,67
7,63
2,83
1,57
0,19
0,19
0,09
0,60
14,73
5,13
31
3,65
12,67
0,19
0,19
12,79
8,57
3,57
6,85
Total Bulanan Total Tahunan
246,48
174,21
522,79
2,83 348,99
153,04
56,64
1,11
4,10 222,2
206,29
1962,42
Rata-rata
7,95
6,01
16,86
11,63
4,94
1,89
0,41
0,28
0,12
0,22
7,41
6,65
Max
14,73
15,83
28,19
15,83
9,95
2,47
0,92
0,60
0,19
1,11
18,19
13,67
Min
3,65
3,65
11,72
7,63
2,83
1,57
0,19
0,19
0,09
0,09
1,11
3,65
61
Lampiran 10 Rekapitulasi Data Debit Aliran Sebelum Kalkulasi Tank Model Tahun 2009 Debit (mm/hari) Tahun 2009 Tgl
Jan
Feb
Mar
Apr
Agst
Sep
Okt
Nov
Des
1
4,43
22,14
9,13
4,43
2,25
1,57
0,19
0,09
0,09
0,03
0,05
0,19
2
3,95
22,14
9,13
4,10
2,14
1,57
0,19
0,06
0,10
0,09
0,05
0,30
3
3,22
22,14
8,12
3,50
1,84
1,57
0,19
0,05
0,03
0,09
0,05
0,30
4
3,22
24,05
7,63
3,22
1,84
1,57
0,24
0,19
0,07
0,09
0,05
0,27
5
3,22
25,05
10,81
3,22
1,66
1,57
0,22
0,19
0,09
0,04
0,05
0,27
6
3,22
24,05
11,41
3,22
1,49
1,57
0,13
0,19
0,09
0,03
0,05
0,27
7
3,22
22,14
18,60
3,22
1,33
1,57
0,13
0,27
0,09
0,03
0,05
0,27
8
3,22
10,81
22,14
1,33
1,33
1,57
0,13
0,19
0,09
0,03
0,05
0,19
9
3,65
12,67
23,09
0,92
1,33
1,33
0,13
0,03
0,09
0,03
0,03
0,19
10
5,13
12,67
22,14
0,92
1,33
1,11
0,13
0,03
0,09
0,03
0,03
0,27
11
5,13
10,81
19,88
0,92
1,84
0,92
0,13
0,04
0,09
0,03
0,03
0,22
12
5,13
11,41
17,79
0,92
1,18
0,92
0,09
0,13
0,09
0,06
0,09
0,15
13
5,69
12,67
16,98
5,13
0,92
0,92
0,09
0,19
0,09
0,09
0,03
0,13
14
6,30
14,02
15,46
5,31
0,92
0,64
0,09
0,19
0,09
0,09
0,09
0,09
15
8,61
14,73
14,73
4,43
0,92
0,24
0,03
0,19
0,09
0,07
0,09
0,09
16
14,73
13,67
12,03
3,50
0,75
0,19
0,03
0,13
0,09
0,05
0,09
0,09
17
22,14
11,72
12,67
3,22
1,18
0,19
0,03
0,13
0,09
0,05
0,06
0,09
18
22,14
13,67
13,67
2,59
2,71
0,19
0,03
0,13
0,09
0,07
0,60
0,09
19
22,14
12,67
10,81
2,47
3,22
0,19
0,03
0,13
0,09
0,09
0,51
0,09
20
22,14
10,81
10,81
2,96
2,71
0,19
0,03
0,13
0,07
0,09
0,30
0,09
21
19,45
10,81
10,81
3,22
2,47
0,19
0,04
0,13
0,08
0,09
0,43
0,13
22
16,98
11,41
10,81
2,71
1,75
0,19
0,05
0,17
0,09
0,09
0,30
0,09
23
15,83
12,67
10,23
3,22
2,47
0,19
0,05
0,19
0,09
0,09
0,36
0,09
24
14,73
12,67
9,13
2,83
1,66
0,19
0,05
0,19
0,09
0,09
0,36
0,10
25
12,67
11,41
9,13
5,13
1,66
0,19
0,10
0,19
0,09
0,09
0,36
0,86
26
12,67
10,81
9,13
4,43
1,57
0,19
0,07
0,13
0,12
0,06
0,39
1,17
27
14,73
9,95
9,13
4,10
1,57
0,19
0,05
0,19
0,04
0,05
0,60
0,92
28
14,73
9,13
9,40
2,47
1,33
0,19
0,06
0,19
0,02
0,05
0,51
1,11
29
16,20
9,13
2,47
0,98
0,19
0,09
0,27
0,03
0,05
0,36
1,49
30
17,79
6,73
2,47
2,04
0,19
0,13
0,22
0,03
0,05
0,24
2,47
31
20,77
5,89
0,09
0,12
3,07
4,74
2,33
1,93
6,26
15,84
Total Bulanan Total Tahunan
347,16
412,88
386,55
Mei
Jun
Jul
1,75 92,61
52,17
21,57
0,05
3,78
1347,11
Rata-rata
11,20
14,75
12,47
3,09
1,68
0,72
0,10
0,15
0,08
0,06
0,21
0,51
Max
22,14
25,05
23,09
5,31
3,22
1,57
0,24
0,27
0,12
0,09
0,60
3,78
Min
3,22
9,13
5,89
0,92
0,75
0,19
0,03
0,03
0,02
0,03
0,03
0,09
62
Lampiran 11 Rekapitulasi Data Debit Kalkulasi Tank Model Tahun 2008
Debit Kalkulasi Tank Model (mm/hari) Tahun 2008 Tgl
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agst
Sep
Okt
Nov
Des
1
3,23
3,91
5,69
6,93
6,17
3,85
2,62
1,39
0,58
0,37
2,66
5,84
2
3,38
3,77
5,50
6,73
6,01
3,82
2,58
1,35
0,56
0,37
3,18
4,97
3
3,70
4,06
5,48
6,66
6,42
3,78
2,54
1,32
0,53
0,36
2,96
5,18
4
4,15
3,92
6,38
6,47
6,56
3,74
2,50
1,28
0,51
0,36
3,66
5,25
5
4,18
3,78
6,04
6,28
6,50
3,70
2,46
1,24
0,49
0,36
5,50
4,90
6
4,30
3,77
6,07
8,25
6,69
3,66
2,42
1,21
0,46
0,36
6,73
4,89
7
4,45
3,98
5,87
7,22
6,51
3,62
2,38
1,17
0,45
0,35
5,33
4,71
8
4,30
4,05
6,41
9,47
6,34
3,58
2,34
1,14
0,45
0,35
4,09
4,59
9
4,15
3,91
7,40
8,18
6,18
3,54
2,29
1,10
0,44
0,35
5,16
4,55
10
4,02
4,02
8,87
7,75
6,02
3,50
2,25
1,06
0,44
0,34
6,84
4,53
11
3,88
4,28
10,32
7,21
5,87
3,46
2,21
1,03
0,44
0,34
7,89
4,36
12
3,75
4,40
10,27
8,17
5,73
3,41
2,17
0,99
0,43
0,34
7,57
4,20
13
3,62
4,25
10,94
7,38
5,58
3,37
2,13
0,97
0,43
0,33
6,11
4,50
14
3,50
4,35
10,37
7,17
5,44
3,33
2,09
0,95
0,43
0,33
4,84
4,55
15
3,77
4,21
14,13
6,97
5,31
3,29
2,05
0,92
0,42
0,33
4,42
5,13
16
3,82
4,06
12,68
6,79
5,17
3,25
2,01
0,91
0,42
0,33
6,13
5,18
17
3,69
4,01
10,93
6,65
5,05
3,21
1,97
0,89
0,42
0,32
5,94
5,00
18
3,70
4,20
10,65
6,51
4,92
3,17
1,93
0,87
0,41
0,32
6,32
4,90
19
3,57
4,06
12,80
6,74
4,81
3,12
1,89
0,85
0,41
0,32
7,44
5,07
20
3,45
3,92
13,24
7,02
4,69
3,08
1,85
0,84
0,41
0,31
6,04
4,97
21
3,33
3,79
12,05
6,93
4,58
3,04
1,81
0,82
0,40
0,31
6,79
4,80
22
4,10
3,86
15,79
6,74
4,47
3,00
1,77
0,80
0,40
0,31
5,48
4,68
23
3,96
3,93
14,28
6,57
4,37
2,95
1,73
0,78
0,40
0,31
11,37
5,61
24
3,82
4,10
13,13
7,09
4,26
2,91
1,69
0,76
0,39
0,30
9,55
5,53
25
3,69
5,34
12,56
7,24
4,16
2,87
1,65
0,74
0,39
0,55
12,01
5,35
26
3,64
5,16
10,88
7,04
4,07
2,83
1,62
0,71
0,39
1,22
10,15
5,66
27
3,68
5,42
9,49
6,85
4,03
2,79
1,58
0,69
0,38
1,39
10,40
5,47
28
3,55
5,39
8,34
6,67
4,00
2,75
1,54
0,67
0,38
3,21
8,73
5,38
29
3,42
5,51
7,82
6,50
3,96
2,70
1,50
0,65
0,38
3,25
7,25
5,47
30
3,56
8,31
6,33
3,93
2,66
1,46
0,62
0,37
3,02
7,11
5,29
31
4,04
7,14
1,42
0,60
62,45
29,30
13,00
23,56
197,63
155,59
Total Bulanan Tahun Tahunan
117,41
123,39
299,81
3,89 212,52
161,68
97,96
2,87
5,11
1494,3
Rata-rata
3,79
4,25
9,67
7,08
5,22
3,27
2,01
0,95
0,43
0,76
6,59
5,02
Max
4,45
5,51
15,79
9,47
6,69
3,85
2,62
1,39
0,58
3,25
12,01
5,84
Min
3,23
3,77
5,48
6,28
3,89
2,66
1,42
0,60
0,37
0,30
2,66
4,20
63
Lampiran 12 Rekapitulasi Data Debit Kalkulasi Tank Model Tahun 2009
Debit Kalkulasi Tank Model (mm/hari) Tahun 2008 Tgl
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agst
Sep
Ok t
Nov
Des
1
5,23
14,95
7,02
7,94
6,18
6,06
3,61
2,38
1,24
0,31
0,25
0,89
2
5,13
13,64
6,91
7,79
6,03
5,90
3,57
2,34
1,21
0,31
0,25
0,82
3
4,96
14,79
6,98
7,70
5,91
5,76
3,53
2,31
1,17
0,31
0,24
0,72
4
4,80
16,40
7,51
7,81
5,77
5,62
3,49
2,27
1,14
0,31
0,24
0,68
5
4,74
15,03
7,79
7,94
5,73
5,48
3,45
2,23
1,10
0,30
0,24
0,81
6
4,92
14,37
11,61
7,89
5,60
5,35
3,42
2,19
1,07
0,30
0,24
0,78
7
5,16
13,33
12,97
11,00
5,47
5,26
3,38
2,16
1,04
0,30
0,24
0,68
8
5,26
11,58
12,74
9,63
5,39
5,21
3,34
2,12
1,00
0,30
0,23
0,58
9
5,60
10,22
12,76
8,43
5,26
5,09
3,30
2,08
0,97
0,30
0,23
0,55
10
5,57
12,63
11,16
8,06
5,50
4,96
3,26
2,04
0,94
0,29
0,23
0,52
11
5,47
11,80
11,27
7,85
5,37
4,84
3,22
2,01
0,91
0,29
0,23
0,43
12
5,58
10,65
10,29
7,75
5,38
4,72
3,18
1,97
0,87
0,29
0,23
0,34
13
5,64
10,77
8,96
7,85
5,25
4,61
3,14
1,93
0,84
0,29
0,22
0,25
14
5,65
9,92
8,03
7,66
5,12
4,50
3,09
1,90
0,81
0,28
0,22
0,18
15
5,62
9,36
7,82
7,46
5,00
4,40
3,05
1,86
0,78
0,28
0,22
0,18
16
11,97
8,54
7,61
7,28
4,89
4,29
3,01
1,82
0,74
0,28
0,22
0,18
17
12,18
9,80
7,41
7,10
5,83
4,23
2,97
1,79
0,71
0,28
0,22
0,17
18
12,64
8,49
7,22
6,93
6,15
4,13
2,93
1,75
0,68
0,28
0,76
0,17
19
11,97
7,59
7,04
7,00
5,99
4,04
2,89
1,71
0,65
0,27
0,88
0,17
20
11,29
7,46
6,86
6,83
5,91
4,01
2,84
1,68
0,61
0,27
1,20
0,17
21
11,32
9,32
7,00
6,66
5,78
3,97
2,80
1,64
0,58
0,27
1,34
0,17
22
10,99
10,05
6,96
6,94
6,00
3,94
2,76
1,60
0,55
0,27
1,63
0,17
23
10,52
9,17
7,19
6,94
5,87
3,90
2,72
1,57
0,52
0,27
1,49
0,17
24
10,38
8,30
7,00
7,05
6,18
3,87
2,68
1,53
0,48
0,26
1,35
0,17
25
10,89
7,72
7,19
6,88
6,03
3,83
2,64
1,49
0,45
0,26
1,22
0,98
26
9,90
7,54
7,24
6,89
5,88
3,80
2,60
1,46
0,42
0,26
1,10
1,06
27
11,19
7,34
7,07
6,82
5,73
3,76
2,57
1,42
0,39
0,26
1,26
1,46
28
12,98
7,14
7,69
6,65
5,61
3,72
2,53
1,38
0,36
0,26
1,19
1,32
29
13,77
7,74
6,49
6,40
3,68
2,49
1,35
0,32
0,25
1,06
1,45
30
13,56
7,94
6,33
6,23
3,65
2,46
1,31
0,32
0,25
1,00
1,76
31
14,25
8,07
2,42
1,28
93,30
56,55
22,86
8,70
19,39
19,77
Total Bulanan Total Tahunan
269,13
297,90
261,05
6,21 225,54
177,66
136,58
0,25
1,81
1588,43
Rata-rata
8,68
10,64
8,42
7,52
5,73
4,55
3,01
1,82
0,76
0,28
0,65
0,64
Mix
14,25
16,40
12,97
11,00
6,40
6,06
3,61
2,38
1,24
0,31
1,63
1,81
Min
4,74
7,14
6,86
6,33
4,89
3,65
2,42
1,28
0,32
0,25
0,22
0,17
64
Lampiran 13 Rekapitulasi Data Curah Hujan Tahun 2008
Curah Hujan (mm/hari) Tahun 2008 Tgl
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
1
0
0
19
0
0
2
14
0
0
0
0
3
23
22
8
6
4
30,5
0
43
0
5
9
0
7
6
13,5
6
12
7
16
18
0
8
0
11
Jun
Jul
Agst
Sep
Okt
Nov
Des
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
38
3
29,5
0
0
0
0
0
0
14
16,5
0
0
0
0
36
35,5
12,5
0
6
0
71
19
0
0
0
0
4
33
0
0
0
0
2
28
8,5
0
0
0
0
0
0
5
0
0
28
38
0
0
0
0
0
4
0
3
9
0
0
23
0
0
0
0
0
16
0
24
6,5
10
0
13
29,5
8
0
1
0
0
0
12
32
8
11
0
21
31
0
0
0
0
0
4
3
27
0
12
0
14
16
28
0
1,5
0
0
0
21
13
0
13
0
0
24
3,5
0
1
0
36
8,5
3
0
24
14
0
13
11
0
0
0
0
0
0
0
0
11
15
21
0
58,5
0
0
0
0
0
0
0
8
39
16
9,5
0
5
0
0
0
0
23
0
0
31
12
17
0
4,5
0
2,5
0
0
0
0
0
2
12
0
18
7
17,5
14
2
0
0
0
0
0
0
18
4
19
0
0
40,5
21,5
0
0
0
0
0
18
26,5
18
20
0
0
24
24
0
0
0
0
0
0
0
4
21
0
0
6,5
5,5
0
0
0
0
0
2
22
0
22
47
10,5
60
0
0
0
0
0
0
6
0
2,5
23
0
11
6
0
0
0
0
0
0
3
79
58
24
0
16
8
36,5
0
0
0
0
0
0
0
6
25
0
73
13
18
0
0
0
0
0
36
45
0
26
4
0
0
0
0
0
0
0
2
40,5
0
26
27
9
22,5
1
0
0
5
0
0
0
15,5
21
0
28
0
8
2
0
0
0
0
0
0
106
0
5
29
0
16
7,5
0
0
0
0
0
5
14
0
14
30
13,5
18
0
0
0
0
0
0
0
13
0
31
32
0
4
0
Jml CH
249
4
59
37,5
336
506
279
297
515,5
0 264,5
71
Tahunan
8,5
3
0
2627
Rata-rata
17,79
17,47
19,83
20,35
17,75
2,13
4
29,50
9,38
16,8
28,11
13,95
Max
47
73
60
71
29,5
5
4
36
16
106
79
58
65
Lampiran 14 Rekapitulasi Data Curah Hujan Tahun 2009
Curah Hujan (mm/hari) Tahun 2009 Tgl
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agst
Sep
Okt
Nov
Des
1
15
28,5
4
4,5
0
0
0
0
0
4
0
0
2
4
7
4
3
0
0
5
0
0
2
0
2
3
0
32,5
13
6
1
0
0
0
0
3
10
0
4
0
39
38
16
0
0
0
0
0
0
0
3,5
5
5
8
25
17,5
5
0
0
0
5
0
0
12
6
18
14
57
8
0
0
0
0
0
24
0
4
7
21
9
31,5
58
0
2
0
0
4
12
5
0
8
14
0
15,5
0
2
4
0
0
0
0
0
0
9
27
2
18
0
0
0
0
0
0
0
0
3
10
8
42
0
0
18,5
0
0
0
0
5
3
3,5
11
4
9
17
0
0
0
0
6
0
0
40
0
12
15
4,5
5
5
7
0
0
0
0
5
6
0
13
13
17
0
16
0
0
0
0
0
19
7
0
14
10
6,5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
15
8
8,5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
16
105
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
17
21
27
0
0
56
2
0
0
0
0
25
3
18
24
0
0
0
24
0
0
0
0
0
39
0
19
12
0
0
13
0
0
0
0
0
0
12
0
20
11
4
0
0
3,5
0
0
0
0
0
23
8
21
18
41
16,5
0
1
0
0
0
0
0
14
0
22
14
22
7,5
23
19
0
0
0
0
2
22,5
0
23
12
5
21
9
1
1
0
0
0
4
0
1
24
15
4
0
15
24
0
15,5
0
0
3
0
18
25
22
3
19
0
0
0
2
0
0
3
0
52
26
6
2
12,5
9,5
0
0
0
4
0
0
0
10
27
30
0
1
5
0
0
0
0
0
0
15
28
28
37
0
42
0
1
0
0
0
0
0
3
0
29
28
13
0
49
2,5
0
0
0
0
0
14
30
18
21,5
0
0
0
0
0
8
0
3
23,5
31
27,5
17,5
2,5
0
Jml CH
562,5
25
10
17
86
227,5
196,5
340,5
399,5
7 208,5
219
11,5
Tahunan
0
11
2303,5
Rata-rata
18,14
10,98
12,88
6,73
7,06
0,37
0,81
0,32
0,55
2,77
7,34
6,34
Max
105
42
57
58
56
4
15,5
6
8
24
40
52
66
Lampiran 15 Rekapitulasi Data Evapotranspirasi Tahun 2008
Evapotranspirasi (mm/hari) Tahun 2008 Tgl
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agst
Sep
Okt
Nov
Des
1
4,94
4,49
4,27
5,00
4,27
4,02
3,86
4,00
4,54
4,52
5,25
4,58
2
4,37
5,20
4,67
4,45
4,20
3,78
4,12
4,41
4,59
4,44
3,70
4,70
3
4,10
4,18
4,60
4,48
3,54
4,10
4,06
4,59
4,42
4,70
4,72
4,38
4
3,88
4,74
3,63
4,80
3,88
4,19
3,80
4,31
4,50
3,74
3,77
4,42
5
4,52
4,87
4,63
5,01
4,15
4,34
4,35
3,99
4,28
4,71
3,85
4,88
6
4,39
4,67
4,48
3,47
3,79
4,28
4,15
4,50
4,63
4,78
4,00
4,53
7
4,32
4,31
5,10
4,42
4,61
3,71
4,06
4,25
4,42
4,69
4,84
4,78
8
4,82
4,52
3,98
3,51
4,62
4,06
3,98
4,30
4,95
4,72
4,77
4,70
9
4,86
5,07
4,13
4,62
4,19
4,32
3,79
4,34
4,21
4,88
4,12
4,59
10
4,63
4,47
3,93
4,36
4,09
4,00
4,27
4,13
4,75
4,49
3,87
4,54
11
4,64
4,22
3,88
4,27
4,00
3,97
4,05
4,24
4,57
4,76
4,02
4,92
12
5,01
4,44
4,33
3,77
3,99
3,98
4,26
4,07
4,90
4,22
4,44
5,08
13
4,42
4,50
4,09
4,46
4,33
3,99
4,16
3,40
4,46
4,76
4,99
4,07
14
5,01
4,47
4,47
4,93
4,15
4,14
4,33
4,46
5,05
5,19
4,58
4,45
15
4,18
4,93
3,60
4,67
4,14
4,02
3,76
4,16
4,59
4,89
4,59
3,62
16
4,53
4,84
4,64
4,15
4,35
4,02
3,90
3,79
4,76
4,78
3,89
4,42
17
5,06
4,73
5,05
4,44
4,06
3,99
3,81
4,75
4,40
4,80
4,46
4,68
18
4,60
4,33
4,36
4,44
4,27
3,91
3,84
4,14
4,85
5,14
4,28
4,66
19
4,98
4,70
3,58
3,89
3,96
3,94
4,01
4,41
4,68
4,32
4,02
4,24
20
4,46
4,96
4,05
3,81
3,93
3,85
3,88
4,29
5,12
5,12
4,76
4,66
21
4,75
4,98
4,57
4,31
4,21
3,70
3,79
4,76
4,46
4,80
4,15
4,62
22
3,62
4,54
3,56
4,51
3,84
3,83
4,18
4,68
5,11
4,68
4,85
4,70
23
5,11
4,53
4,57
4,14
4,10
4,34
4,28
4,32
4,87
4,77
3,61
3,58
24
5,05
4,37
4,50
3,42
4,41
3,71
4,21
4,64
4,66
5,00
5,05
4,60
25
4,73
3,64
4,35
3,93
3,95
3,94
4,42
4,33
4,51
3,77
3,61
4,62
26
4,71
4,67
4,79
4,11
4,31
3,92
3,89
4,21
4,74
3,64
4,84
4,01
27
4,56
4,17
4,69
4,62
4,02
3,89
3,98
4,18
4,78
4,39
4,18
4,51
28
5,20
4,61
4,65
4,23
3,95
4,01
4,34
4,42
4,58
3,64
4,74
4,63
29
5,13
4,37
4,48
4,04
4,38
3,78
4,19
4,79
4,66
4,44
4,81
4,36
30
4,43
4,17
4,21
4,17
4,01
4,13
4,42
5,21
5,03
4,41
4,81
31
3,87
5,06
4,14
4,38
125,99
133,66
140,25
142,57
131,17
139,91
Total Bulanan Total Tahunan
142,88
132,52
134,86
4,17 128,47
128,03
119,74
4,76
4,57
1600,05
Rata-rata
4,61
4,57
4,35
4,28
4,13
3,99
4,06
4,31
4,68
4,60
4,37
4,51
Max
5,20
5,20
5,10
5,01
4,62
4,34
4,42
4,79
5,21
5,19
5,25
5,08
Min
3,62
3,64
3,56
3,42
3,54
3,70
3,76
3,40
4,21
3,64
3,61
3,58
67
Lampiran 16 Rekapitulasi Data Evapotranspirasi Tahun 2009
Evapotranspirasi (mm/hari) Tahun 2009 Tgl
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agst
Sep
Okt
Nov
Des
1
4,34
3,98
4,73
4,55
4,06
3,81
4,20
4,18
4,77
4,70
4,85
4,77
2
4,67
4,63
4,73
4,59
4,45
4,17
3,90
3,97
4,86
4,76
5,07
4,73
3
4,85
3,86
4,45
4,49
4,32
3,96
4,17
4,10
4,43
4,73
4,55
4,41
4
4,68
3,67
3,69
4,19
4,49
3,78
4,03
4,38
4,77
4,48
5,11
4,69
5
4,64
4,61
4,09
4,14
4,19
3,83
3,80
4,54
4,48
4,78
4,76
4,43
6
4,25
4,43
3,63
4,41
3,95
3,75
3,85
4,30
4,56
4,11
4,61
4,67
7
4,16
4,58
3,88
3,47
4,25
3,99
3,92
4,08
4,53
4,48
4,70
4,73
8
4,38
5,15
4,37
4,59
4,23
3,94
4,25
4,61
4,90
5,05
4,71
4,62
9
3,99
4,80
4,29
4,31
4,20
3,99
3,74
4,24
4,85
4,64
4,77
4,70
10
4,56
3,64
4,92
4,30
3,78
4,35
4,08
4,21
4,62
4,70
4,75
4,68
11
4,68
4,59
4,31
4,33
4,09
4,06
4,25
4,19
4,35
4,75
3,63
4,97
12
4,35
4,72
4,67
4,44
4,06
4,02
4,28
4,56
4,62
4,70
4,66
5,08
13
4,41
4,34
5,04
4,11
4,59
4,35
3,96
4,16
4,57
4,28
4,62
5,03
14
4,51
4,67
4,53
4,21
4,44
3,82
4,42
4,35
4,87
4,77
4,56
4,53
15
4,57
4,60
5,05
4,71
4,36
3,93
4,31
4,20
4,56
4,88
4,92
4,48
16
3,61
4,71
4,56
4,56
4,15
3,94
4,22
4,69
4,96
4,67
4,51
4,40
17
4,18
4,04
5,16
4,57
3,15
3,96
4,39
4,50
4,45
4,92
4,07
4,69
18
4,09
4,84
4,44
4,29
3,56
3,86
4,38
4,34
4,81
4,63
3,65
4,51
19
4,46
4,61
4,43
4,14
4,34
4,01
4,07
4,36
5,11
4,52
4,46
4,68
20
4,49
4,74
5,01
4,46
4,08
3,76
3,86
4,73
4,55
5,18
4,13
4,54
21
4,28
3,64
4,28
4,67
4,13
4,02
4,46
4,53
5,11
4,55
4,40
4,54
22
4,40
4,20
4,54
3,83
3,66
4,33
4,36
4,80
4,46
4,80
4,14
5,14
23
4,47
4,71
4,13
4,21
4,12
3,98
4,30
4,50
5,16
4,74
4,58
4,75
24
4,38
4,74
4,65
4,03
3,52
4,05
3,77
4,37
4,88
4,77
4,96
4,24
25
4,17
4,77
4,18
4,62
3,97
4,29
4,13
4,79
4,86
4,77
4,81
3,58
26
4,65
4,80
4,36
4,16
4,02
4,12
4,12
4,41
5,11
4,98
4,56
4,48
27
3,93
5,00
4,69
4,27
4,06
3,97
3,84
4,35
4,85
5,18
4,36
3,94
28
3,72
5,05
3,54
4,32
4,08
4,15
3,96
4,36
4,59
4,64
4,71
5,06
29
3,99
4,33
4,69
3,08
3,96
3,97
4,30
5,09
5,21
5,18
4,36
30
4,30
4,07
4,56
4,40
3,72
4,23
4,45
4,57
5,13
4,71
4,08
31
4,01
4,18
4,17
4,19
127,39
135,74
142,30
147,31
137,50
141,97
Total Bulanan Total Tahunan
134,17
126,12
136,93
3,91 130,22
125,69
119,87
4,81
4,46
1605,21
Rata-rata
4,33
4,50
4,42
4,34
4,05
4,00
4,11
4,38
4,74
4,75
4,58
4,58
Max
4,85
5,15
5,16
4,71
4,59
4,35
4,46
4,80
5,16
5,21
5,18
5,14
Min
3,61
3,64
3,54
3,47
3,08
3,72
3,74
3,97
4,35
4,11
3,63
3,58
68
Lampiran 17 Rekapitulasi Data Laju Sedimen Hasil Model Persamaan Regresi(1) Tahun 2008 Qs Regresi (ton/ha/hari) 2008 Tgl
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agst
Sep
Okt
Nov
Des
1
0,2608
0,0361
0,4580
0,3483
0,1384
0,0178
0,0029
0,0002
0,0002
0,0000
0,0041
0,4001
2
0,2608
0,0361
0,3020
0,3020
0,1166
0,0178
0,0029
0,0002
0,0002
0,0000
0,0041
0,2608
3
0,1634
0,0361
0,3020
0,4001
0,1384
0,0178
0,0029
0,0002
0,0002
0,0000
0,0041
0,1919
4
0,1634
0,0976
0,3020
0,2608
0,1634
0,0178
0,0029
0,0002
0,0002
0,0000
0,0041
0,2608
5
0,4001
0,0812
0,3483
0,4580
0,2242
0,0137
0,0029
0,0002
0,0002
0,0000
0,0041
0,1919
6
0,3169
0,0812
0,4001
0,4001
0,1384
0,0137
0,0029
0,0002
0,0002
0,0000
0,0041
0,1166
7
0,4580
0,0671
0,4001
0,3020
0,1384
0,0137
0,0029
0,0002
0,0002
0,0002
0,0288
0,0671
8
0,4580
0,0671
0,4580
0,4787
0,1166
0,0137
0,0029
0,0002
0,0002
0,0002
0,0288
0,0671
9
0,4580
0,0671
0,5223
0,5223
0,1166
0,0137
0,0005
0,0002
0,0002
0,0002
0,0288
0,0447
10
0,4580
0,0671
0,7912
0,5223
0,0812
0,0104
0,0005
0,0002
0,0000
0,0002
0,0288
0,0447
11
0,2608
0,0671
0,7301
0,4580
0,0812
0,0104
0,0005
0,0002
0,0000
0,0002
0,0671
0,0550
12
0,2608
0,0671
0,5938
0,4001
0,0812
0,0104
0,0005
0,0002
0,0000
0,0002
0,0671
0,0550
13
0,1634
0,0671
0,5938
0,4001
0,0550
0,0104
0,0005
0,0002
0,0000
0,0002
0,0671
0,0361
14
0,1384
0,0550
0,5938
0,4001
0,0550
0,0104
0,0005
0,0013
0,0000
0,0002
0,0361
0,0671
15
0,1384
0,0550
1,2958
0,4001
0,0447
0,0104
0,0002
0,0005
0,0000
0,0002
0,0288
0,0671
16
0,1384
0,0550
0,8563
0,3483
0,0447
0,0104
0,0002
0,0005
0,0000
0,0002
0,0288
0,0976
17
0,0976
0,0447
0,7601
0,3483
0,0361
0,0104
0,0002
0,0005
0,0000
0,0002
0,0671
0,1384
18
0,0671
0,0447
0,6728
0,2242
0,0361
0,0104
0,0002
0,0005
0,0000
0,0002
0,0671
0,1384
19
0,0550
0,0447
0,5938
0,2242
0,0361
0,0104
0,0002
0,0005
0,0000
0,0002
0,0550
0,1166
20
0,0550
0,0361
0,5938
0,2608
0,0361
0,0104
0,0002
0,0005
0,0000
0,0002
0,2608
0,0976
21
0,0550
0,0361
0,5223
0,2608
0,0288
0,0078
0,0002
0,0005
0,0000
0,0002
0,2608
0,0976
22
0,1384
0,0361
1,4944
0,2242
0,0288
0,0078
0,0002
0,0005
0,0000
0,0002
0,3020
0,0976
23
0,0976
0,0361
0,9620
0,2242
0,0288
0,0078
0,0002
0,0005
0,0000
0,0002
0,3822
0,1166
24
0,0550
0,0361
0,9620
0,1634
0,0288
0,0078
0,0002
0,0005
0,0000
0,0002
0,6728
0,1634
25
0,0447
0,1099
0,6728
0,1634
0,0288
0,0078
0,0002
0,0005
0,0000
0,0002
0,5223
0,1384
26
0,0447
0,5223
0,5938
0,1634
0,0288
0,0078
0,0002
0,0005
0,0000
0,0002
0,6728
0,1166
27
0,0447
0,3822
0,5223
0,1634
0,0288
0,0078
0,0002
0,0005
0,0000
0,0002
0,6728
0,0976
28
0,0361
0,4580
0,4580
0,1634
0,0288
0,0078
0,0002
0,0002
0,0000
0,0002
0,5223
0,0812
29
0,0361
0,4580
0,4001
0,1384
0,0227
0,0078
0,0002
0,0002
0,0000
0,0005
0,4580
0,0812
30
0,0361
0,4001
0,1384
0,0227
0,0078
0,0002
0,0002
0,0000
0,0013
0,4580
0,0671
31
0,0361
0,3483
0,0002
0,0002
5,3965
18,904 3
0,0295
0,0112
0,0024
0,0100
5,8090
3,6163
Total Bulanan Total Tahunan Ratarata
3,2475
0,0227 9,2622
2,1767
0,3323
0,0041
0,0447
48,798 0,1741
0,1120
0,6098
0,3087
0,0702
0,0111
0,0010
0,0004
0,0001
0,0003
0,1936
0,1167
Max
0,4580
0,5223
1,4944
0,5223
0,2242
0,0178
0,0029
0,0013
0,0002
0,0041
0,6728
0,4001
Min
0,0361
0,0361
0,3020
0,1384
0,0227
0,0078
0,0002
0,0002
0,0000
0,0000
0,0041
0,0361
69
Lampiran 18 Rekapitulasi Data Laju Sedimen Hasil Model Persamaan Regresi(1) Tahun 2009 Qs Regresi (ton/ha/hari) 2009 Tgl
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agst
Sep
Okt
Nov
Des
1
0,0514
0,9620
0,1919
0,0514
0,0150
0,00781
0,00017
0,00004
0,00004
0,00001
0,00002
0,00017
2
0,0417
0,9620
0,1919
0,0447
0,0137
0,00781
0,00017
0,00002
0,00005
0,00004
0,00002
0,00037
3
0,0288
0,9620
0,1548
0,0335
0,0104
0,00781
0,00017
0,00002
0,00001
0,00004
0,00002
0,00037
4
0,0288
1,1185
0,1384
0,0288
0,0104
0,00781
0,00026
0,00017
0,00003
0,00004
0,00002
0,00031
5
0,0288
1,2047
0,2608
0,0288
0,0086
0,00781
0,00021
0,00017
0,00004
0,00001
0,00002
0,00031
6
0,0288
1,1185
0,2879
0,0288
0,0071
0,00781
0,00009
0,00017
0,00004
0,00001
0,00002
0,00031
7
0,0288
0,9620
0,7007
0,0288
0,0057
0,00781
0,00009
0,00031
0,00004
0,00001
0,00002
0,00031
8
0,0288
0,2608
0,9620
0,0057
0,0057
0,00781
0,00009
0,00017
0,00004
0,00001
0,00002
0,00017
9
0,0361
0,3483
1,0385
0,0029
0,0057
0,00574
0,00009
0,00001
0,00004
0,00001
0,00001
0,00017
10
0,0671
0,3483
0,9620
0,0029
0,0057
0,00414
0,00009
0,00001
0,00004
0,00001
0,00001
0,00031
11
0,0671
0,2608
0,7908
0,0029
0,0104
0,00292
0,00009
0,00001
0,00004
0,00001
0,00001
0,00021
12
0,0671
0,2879
0,6459
0,0029
0,0046
0,00292
0,00004
0,00009
0,00004
0,00002
0,00004
0,00011
13
0,0812
0,3483
0,5938
0,0671
0,0029
0,00292
0,00004
0,00017
0,00004
0,00004
0,00001
0,00009
14
0,0976
0,4185
0,5003
0,0715
0,0029
0,00154
0,00004
0,00017
0,00004
0,00004
0,00004
0,00004
15
0,1724
0,4580
0,4580
0,0514
0,0029
0,00026
0,00001
0,00017
0,00004
0,00003
0,00004
0,00004
16
0,4580
0,4001
0,3167
0,0335
0,0020
0,00017
0,00001
0,00009
0,00004
0,00002
0,00004
0,00004
17
0,9620
0,3020
0,3483
0,0288
0,0046
0,00017
0,00001
0,00009
0,00004
0,00002
0,00002
0,00004
18
0,9620
0,4001
0,4001
0,0193
0,0210
0,00017
0,00001
0,00009
0,00004
0,00003
0,00134
0,00004
19
0,9620
0,3483
0,2608
0,0178
0,0288
0,00017
0,00001
0,00009
0,00004
0,00004
0,00100
0,00004
20
0,9620
0,2608
0,2608
0,0246
0,0210
0,00017
0,00001
0,00009
0,00003
0,00004
0,00037
0,00004
21
0,7601
0,2608
0,2608
0,0288
0,0178
0,00017
0,00001
0,00009
0,00003
0,00004
0,00074
0,00009
22
0,5938
0,2879
0,2608
0,0210
0,0095
0,00017
0,00002
0,00014
0,00004
0,00004
0,00037
0,00004
23
0,5223
0,3483
0,2358
0,0288
0,0178
0,00017
0,00002
0,00017
0,00004
0,00004
0,00053
0,00004
24
0,4580
0,3483
0,1919
0,0227
0,0086
0,00017
0,00002
0,00017
0,00004
0,00004
0,00053
0,00005
25
0,3483
0,2879
0,1919
0,0671
0,0086
0,00017
0,00005
0,00017
0,00004
0,00004
0,00053
0,00259
26
0,3483
0,2608
0,1919
0,0514
0,0078
0,00017
0,00003
0,00009
0,00007
0,00002
0,00063
0,00458
27
0,4580
0,2242
0,1919
0,0447
0,0078
0,00017
0,00002
0,00017
0,00001
0,00002
0,00134
0,00292
28
0,4580
0,1919
0,2021
0,0178
0,0057
0,00017
0,00002
0,00017
0,00000
0,00002
0,00100
0,00414
29
0,5451
0,1919
0,0178
0,0033
0,00017
0,00004
0,00031
0,00001
0,00002
0,00053
0,00707
30
0,6459
0,1100
0,0178
0,0125
0,00017
0,00009
0,00021
0,00001
0,00002
0,00026
0,01777
31
0,8563
0,0863
0,00004
0,00007
0,00201
0,00390
0,00104
0,00074
0,00951
0,08130
Total Bulanan Total Tahunan
11,1542
13,9421
11,5795
0,0095 0,8940
0,2983
0,08546
0,00002
0,03850
38,052
Rata-rata
0,3598
0,4979
0,3735
0,0298
0,0096
0,00285
0,00006
0,00013
0,00003
0,00002
0,00032
0,00262
Max
0,9620
1,2047
1,0385
0,0715
0,0288
0,00781
0,00026
0,00031
0,00007
0,00004
0,00134
0,03850
Min
0,0288
0,1919
0,0863
0,0029
0,0020
0,00017
0,00001
0,00001
0,00000
0,00001
0,00001
0,00004
70
Lampiran 19 Rekapitulasi Data Laju Sedimen Aliran Lateral dan Base Flow Tahun 2008 Qs Lateral dan Base Flow (ton/ha/hari) 2008 Tgl
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agst
Sep
Okt
Nov
Des
1
0,0016
0,0062
0,0247
0,0252
0,01069
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,0186
0,0456
2
0,0024
0,0051
0,0216
0,0220
0,00917
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,0261
0,0289
3
0,0045
0,0075
0,0208
0,0208
0,01352
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,0228
0,0318
4
0,0081
0,0062
0,0347
0,0180
0,01524
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,0342
0,0321
5
0,0083
0,0052
0,0284
0,0156
0,01452
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,0736
0,0259
6
0,0094
0,0051
0,0284
0,0476
0,01683
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,1058
0,0250
7
0,0109
0,0067
0,0248
0,0284
0,01457
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,0668
0,0219
8
0,0093
0,0073
0,0330
0,0745
0,01256
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,0392
0,0198
9
0,0078
0,0061
0,0515
0,0447
0,01083
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,0601
0,0188
10
0,0066
0,0070
0,0859
0,0362
0,00931
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,1017
0,0182
11
0,0055
0,0094
0,1270
0,0267
0,00797
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,1316
0,0158
12
0,0045
0,0105
0,1238
0,0434
0,00679
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,1193
0,0135
13
0,0037
0,0089
0,1442
0,0288
0,00571
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,0763
0,0170
14
0,0029
0,0099
0,1243
0,0252
0,00477
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,0461
0,0172
15
0,0048
0,0083
0,2647
0,0220
0,00396
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,0370
0,0249
16
0,0052
0,0070
0,2020
0,0193
0,00323
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,0726
0,0251
17
0,0042
0,0065
0,1372
0,0174
0,00262
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,0666
0,0220
18
0,0043
0,0082
0,1269
0,0156
0,00208
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,0745
0,0201
19
0,0035
0,0069
0,2016
0,0185
0,00164
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,1028
0,0221
20
0,0028
0,0058
0,2168
0,0221
0,00126
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,0648
0,0203
21
0,0022
0,0047
0,1694
0,0207
0,00093
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,0820
0,0177
22
0,0077
0,0053
0,3258
0,0181
0,00067
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,0497
0,0159
23
0,0065
0,0059
0,2541
0,0158
0,00045
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,2340
0,0288
24
0,0053
0,0073
0,2043
0,0226
0,00027
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,1611
0,0270
25
0,0044
0,0213
0,1808
0,0247
0,00015
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00057
0,2552
0,0237
26
0,0041
0,0186
0,1219
0,0217
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00380
0,1775
0,0280
27
0,0044
0,0218
0,0810
0,0189
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00501
0,1843
0,0246
28
0,0035
0,0210
0,0530
0,0165
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,02642
0,1246
0,0228
29
0,0028
0,0224
0,0418
0,0143
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,02710
0,0805
0,0236
30
0,0037
0,0511
0,0124
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,02367
0,0756
0,0206
31
0,0074
0,0288
0,00006
0,00006
0,00174
0,00175
0,00169
0,10934
0,01856
0,0456
Total Bulanan Total Tahunan
0,1625
0,00006 0,7575
0,17010
0,00169
0,02143
0,0179
0,2721
3,5342
0,0244
0,00549
0,00005
0,00006
0,00006
0,00005
0,00353
0,08919
0,0231
8,4940
Rata-rata
0,0052
0,0088
0,1140 1
Max
0,0109
0,0224
0,3258
0,0745
0,01683
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,02710
0,25524
0,0455
Min
0,0016
0,0000
0,0208
0,0000
0,00006
0,00000
0,00006
0,00006
0,00000
0,00006
0,00000
0,0135
71
Lampiran 20 Rekapitulasi Data Laju Sedimen Aliran Lateral dan Base Flow Tahun 2009 Qs Lateral dan Base flow (ton/ha/hari) 2009 Tgl
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agst
Sep
Okt
Nov
Des
1
0,0192
0,2786
0,0173
0,0260
0,0057
0,00955
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00244
2
0,0176
0,2201
0,0158
0,0236
0,0047
0,00816
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00208
3
0,0152
0,2665
0,0166
0,0222
0,0040
0,00696
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00161
4
0,0131
0,3394
0,0240
0,0236
0,0033
0,00591
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00146
5
0,0123
0,2726
0,0280
0,0254
0,0032
0,00499
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00206
6
0,0143
0,2414
0,1175
0,0245
0,0026
0,00418
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00192
7
0,0170
0,1974
0,1614
0,0907
0,0020
0,00369
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00146
8
0,0180
0,1335
0,1521
0,0563
0,0018
0,00348
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00107
9
0,0224
0,0918
0,1517
0,0324
0,0013
0,00284
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00094
10
0,0216
0,1670
0,1002
0,0261
0,0026
0,00226
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00085
11
0,0198
0,1370
0,1027
0,0229
0,0021
0,00179
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00057
12
0,0210
0,1008
0,0755
0,0213
0,0023
0,00138
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00034
13
0,0216
0,1032
0,0449
0,0227
0,0017
0,00103
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00017
14
0,0214
0,0793
0,0280
0,0199
0,0013
0,00075
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
15
0,0207
0,0647
0,0244
0,0173
0,0010
0,00052
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
16
0,1868
0,0463
0,0214
0,0150
0,0007
0,00034
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
17
0,1926
0,0742
0,0185
0,0130
0,0063
0,00027
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
18
0,2085
0,0443
0,0161
0,0112
0,0092
0,00015
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00169
0,00006
19
0,1807
0,0279
0,0140
0,0121
0,0078
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00230
0,00006
20
0,1544
0,0255
0,0120
0,0104
0,0072
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00430
0,00006
21
0,1538
0,0607
0,0136
0,0089
0,0062
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00533
0,00006
22
0,1411
0,0778
0,0133
0,0118
0,0082
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00778
0,00006
23
0,1244
0,0563
0,0159
0,0119
0,0072
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00655
0,00006
24
0,1187
0,0382
0,0138
0,0133
0,0102
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00543
0,00006
25
0,1334
0,0278
0,0160
0,0114
0,0087
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00447
0,00316
26
0,1019
0,0249
0,0167
0,0116
0,0075
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00365
0,00362
27
0,1408
0,0217
0,0147
0,0109
0,0063
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00478
0,00668
28
0,2040
0,0188
0,0228
0,0094
0,0055
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00429
0,00553
29
0,2337
0,0234
0,0079
0,0131
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00345
0,00661
30
0,2232
0,0264
0,0067
0,0113
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00308
0,00939
31
0,2498
0,0282
0,00006
0,00006
Total Bulanan Total Tahunan
3,0230
0,00173
0,00173
0,00167
0,00173
0,05804
0,06249
3,2374
0,0111
1,3467
0,6201
0,1658
0,05891
0,00006
0,00993
8,5793
Rata-rata
0,0975
0,1044
0,0434
0,0200
0,0053
0,00190
0,00006
0,00006
0,00005
0,00006
0,00187
0,00202
Max
0,2498
0,3394
0,1614
0,0907
0,0131
0,00955
0,00006
0,00006
0,00006
0,00006
0,00778
0,00993
Min
0,0123
0,0000
0,0120
0,0000
0,0007
0,00000
0,00006
0,00006
0,00000
0,00006
0,00000
0,00006
72
Lampiran 21 Rekapitulasi Data Laju Sedimen dari Sub DAS Tahun 2008 Qs (ton/ha/hari) 2008 Tgl
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agst
Sep
Okt
Nov
Des
1
0,4269
0,3383
3,0767
2,6773
0,9785
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,1968
4,0613
2
0,5583
0,3004
2,2646
2,2934
0,8130
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,2398
2,4751
3
0,6332
0,3774
2,2189
2,5859
1,1240
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,2220
2,2072
4
0,9117
0,5861
2,9794
1,8843
1,3206
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,2799
2,6293
5
1,5147
0,4724
2,8717
2,3571
1,5273
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,4329
1,9619
6
1,4276
0,4656
3,0990
4,1650
1,2776
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,5314
1,4629
7
1,9094
0,4990
2,8671
2,6545
1,1744
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
1,1888
0,9986
8
1,7349
0,5248
3,6391
5,9193
0,9795
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,8777
0,9428
9
1,5686
0,4698
5,0396
4,6509
0,8976
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
1,1194
0,7323
10
1,4138
0,5113
8,4539
4,1192
0,6726
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
1,5069
0,7195
11
0,9298
0,6079
10,0827
3,2184
0,6131
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
2,7723
0,7406
12
0,8231
0,6497
8,8707
3,9482
0,5565
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
2,6231
0,6778
13
0,5632
0,5913
9,6664
3,1227
0,4044
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
2,0397
0,6130
14
0,4460
0,5620
8,8919
2,8920
0,3625
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
1,0899
0,8701
15
0,6058
0,5088
20,8317
2,6763
0,2881
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,8496
1,0776
16
0,6354
0,4585
14,2709
2,2966
0,2536
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
1,2461
1,3297
17
0,4629
0,3924
10,7619
2,1618
0,1971
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
1,8887
1,4905
18
0,3803
0,4505
9,6356
1,5900
0,1697
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
2,0118
1,4179
19
0,2985
0,4064
11,6585
1,7577
0,1447
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
2,1641
1,3630
20
0,2605
0,3229
12,1418
2,1206
0,1210
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
3,9197
1,1761
21
0,2231
0,2866
9,8584
2,0431
0,0862
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
4,4767
1,0848
22
0,8084
0,3058
25,2926
1,7362
0,0676
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
3,6565
1,0190
23
0,5983
0,3266
17,2897
1,6028
0,0492
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
9,9481
1,5873
24
0,3890
0,3718
15,3101
1,6622
0,0307
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
11,0131
1,8406
25
0,3083
1,2921
11,7485
1,7467
0,0146
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0036
12,3945
1,5569
26
0,2936
2,8061
8,7949
1,6205
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0133
11,6277
1,5604
27
0,3082
2,5915
6,5117
1,4964
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0157
11,8731
1,3128
28
0,2391
2,8036
4,7670
1,3816
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0421
8,2971
1,1367
29
0,2065
2,9120
3,8681
1,1632
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0794
6,0354
1,1605
30
0,2450
4,3358
1,0687
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,1219
5,8271
0,9653
31
0,3755
2,8919
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,490
112,350
42,885
Total Bulanan Total Tahunan
21,500
23,192
263,991
0,0000 74,612
14,124
0,0000
0,2140
0,7131
553,14
Rata-rata
0,6935
0,7997
8,5158
2,4871
0,4556
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0158
3,7450
1,3834
Max
1,9094
2,9120
25,2926
5,9193
1,5273
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,2140
12,3945
4,0613
Min
0,2065
0,2866
2,2189
1,0687
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,1968
0,6130
73
Lampiran 22 Rekapitulasi Data Laju Sedimen dari Sub DAS Tahun 2009 Qs (ton/ha/hari) 2009 Tgl
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agst
Sep
Okt
Nov
Des
1
0,8003
18,1989
1,5514
0,9537
0,1967
0,1887
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0100
2
0,6786
15,9572
1,4754
0,8350
0,1674
0,1718
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0138
3
0,5087
17,7559
1,3488
0,6880
0,1303
0,1561
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0116
4
0,4664
22,0689
1,5678
0,6563
0,1145
0,1415
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0099
5
0,4483
20,3468
2,4272
0,6852
0,1013
0,1275
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0124
6
0,4894
18,2530
5,7887
0,6701
0,0796
0,1143
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0119
1,4132
0,0611
0,1057
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0099
0,4453
0,0553
0,1019
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0057
0,2242
0,0462
0,0757
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0052
0,1978
0,0716
0,0547
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0068
11,272 2 12,977 5 13,517 5 10,265 1
7
0,5420
15,0151
8
0,5605
5,8902
9
0,7200
5,5931
10
0,9916
7,8272
11
0,9432
5,9768
9,3472
0,1834
0,0858
0,0386
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0040
12
0,9757
5,3101
7,0341
0,1759
0,0579
0,0325
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0018
13
1,1022
5,9740
5,0038
1,0222
0,0380
0,0264
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0008
14
1,2125
5,6965
3,4725
0,9805
0,0315
0,0148
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
15
1,6241
5,3344
3,0603
0,7540
0,0254
0,0042
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
16
9,6869
4,0959
2,3130
0,5484
0,0161
0,0023
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
17
14,8129
4,5876
2,2431
0,4628
0,1099
0,0018
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
18
15,4819
3,9940
2,2315
0,3405
0,3170
0,0009
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0242
0,0000
19
14,2924
2,8392
1,6221
0,3413
0,3424
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0254
0,0000
20
13,0891
2,3030
1,4810
0,3730
0,2739
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0220
0,0000
21
11,4769
3,7780
1,5976
0,3693
0,2292
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0364
0,0000
22
9,5466
4,5908
1,5732
0,3680
0,1923
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0315
0,0000
23
8,2925
4,2454
1,6588
0,4399
0,2495
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0344
0,0000
24
7,5118
3,4050
1,3598
0,4121
0,2066
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0307
0,0000
25
6,9035
2,5529
1,4850
0,6825
0,1888
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0273
0,0523
26
5,9339
2,2690
1,5214
0,5967
0,1628
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0263
0,0781
27
8,2676
1,9289
1,4100
0,5333
0,1474
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0472
0,0888
28
10,1750
1,6313
1,8774
0,2931
0,1140
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0376
0,0960
29
12,0791
1,8506
0,2655
0,1414
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0232
0,1433
30
12,9238
1,4614
0,2396
0,2703
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0145
0,2936
31
16,0661
1,3279
0,0000
0,0000
188,603
117,12 3
0,0000
0,0000
Total Bulanan Total Tahunan Ratarata
217,419
0,2292 16,151
4,454
1,359
0,0000 0,0000
0,0000
0,4641 0,381
1,320
546,81 6,0840
7,7650
3,7782
0,5384
0,1437
0,0453
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0127
0,0426
Max
16,066
22,068 9
13,5175
1,4132
0,3424
0,1887
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0472
0,4641
Min
0,4483
1,6313
1,3279
0,1759
0,0161
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
74
Lampiran 23 SPAS Cimanuk Hulu
Bangunan SPAS.
Penampang saluran air SPAS Cimanuk Hulu.
Sedimen yang terangkut pada aliran sungai.
75
Lampiran 24 Penutupan Lahan di Sub-sub DAS Cimanuk Hulu
Tutupan lahan di sekitar SPAS Cimanuk Hulu.
Topografi di Sub-sub DAS Cimanuk Hulu.
Kejadian kebakaran di Sub-sub DAS Cimanuk Hulu.
76
Lampiran 25 Peralatan yang Digunakan dalam Penelitian
AWS (Automatic Water Level Recorder).
Turbiditymeter.
Currentmeter.
ARR (Automatic Rainfall Recorder).
Propeller Currentmeter.
GPS (Global Positioning System).