APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT PADA GIGI
Dewi Seruni, Linda Suvi Rahmawati Program Studi Teknik Informatika STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang Jl. LA Sucipto 249 A Malang e-mail :
[email protected]
ABSTRACT Expert system is one branch of artificial intelligence that mimics the way to learn how to think an expert in solving a problem. Artificial intelligence is one of the fields of computer science which utilizes intelligent computer so that it can behave like a human. Computer science to develop software and hardware to mimic human actions. Simulated human activities such as reasoning, vision, learning, problem solving, natural language understanding, and so on. By definition, artificial intelligence technology studied in fields such as Robotics (Robotics), Computer Vision (Computer Vision), Natural Language Processing (Natural Language Processing), Pattern Recognition (Pattern Recognition), Artificial Neural Systems (Artificial Neural Systems), Introduction voice (speech recognition), and expert systems (Expert System). Application of Expert System is a software package that discusses how to diagnose diseases of the teeth. The programming language used to make the expert system application is using PHP with MySQL database. Accordance with the programming language that is used it will be displayed in the interface which provides information for the user to visually shape. Keywords : Expert systems , dental disease , Forward chaining
1.
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Kesehatan merupakan hal yang berharga bagi
manusia,
karena
siapa
saja
dapat
mengalami gangguan kesehatan termasuk pada
Permasalahan yang akan di bahas adalah: Bagaimana cara menangani masalah dan solusi pada kesehatan gigi yang dialami masyarakat?
gigi. Gigi sangat rentan pada kuman, gigi itu sendiri walaupun kecil dan terkadang kurang mendapat
perhatian,
mempunyai
pengaruh
Batasan Masalah Agar
permasalahan
dalam
penelitian
kesehatan pada manusia, karena dari gigi yang
tertuju pada masalah yang dihadapi dan tidak
bermasalah
penyakit-
melebar, maka penulis memberikan batasan
penyakit lain yang mempunyai tingkat bahaya
ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas
lebih tinggi, namun hal yang patut disayangkan
sebagai berikut:
karena tingkat kepedulian masyarakat pada
1. Jenis
dapat
menimbulkan
kesehatan gigi umumnya rendah. Sehingga mereka tidak memperdulikan kesehatan gigi mereka sendiri.
penyakit
yang
didiagnosa
hanya
penyakit yang umum terjadi pada gigi. 2. Pengguna sistem pakar dalam mendiagnosa penyakit pada gigi adalah masyarakat.
Jurnal Teknologi Informasi Vol. 5 No. 1
91
Tujuan Penelitian
mentransformasi input yang diberikan kepada
Tujuan dari penelitian ini :
sistem tersebut menjadi output yang berguna dan
- Untuk
mempermudah
dan
mempercepat
bernilai bagi pelakunya atau aktor.
mendiagnosa penyakit pada gigi berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan oleh masyarakat - Dengan menggunakan sistem pakar
ini,
diharapkan masyarakat dapat memperhatikan
Soeherman & Pinontoan (2008), Sistem merupakan serangkaian komponen-komponen yang saling berinteraksi dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
atau memperdulikan kesehatan gigi. Pengertian Pakar Orang yang mempunyai keahlian di
Manfaat Penelitian
bidang ilmu tertentu,seperti biologi, kimia,
- Bagi peneliti Menambah wawasan dan pengetahuan tentang
fisika, teknologi, kedokteran, dll.
gigi untuk membuat aplikasi sistem pakar diagnosis pada penyakit gigi
Pengertian Sistem Pakar Kusrini
- Bagi Masyarakat Memudahkan
masyarakat
memperhatikan
atau
untuk
memperdulikan
kesehatan giginya.
keahlian
dari
(2006), pakar
sistem ke
pakar
suatu
yaitu
komputer.
Pengetahuan ini kemudian disimpan didalam komputer. Pada saat pengguna menjalankan komputer untuk mendapatkan informasi, sistem
2.
pakar menanyakan fakta-fakta dan membuat
LANDASAN TEORI
penalaran (inferensi) dan sampai pada suatu
Pengertian Sistem Irwanto
adalah
kesimpulan.
sekumpulan komponen yang mengimplementasi
memberikan
model dan fungsionalitas yang dibutuhkan.
kesimpulan atas hasil konsultasi yang telah
Komponen-komponen
dilakukan sebelumnya.
berinteraksi
(2006),
di
Sistem
tersebut dalam
sistem
saling
Kemudian
sistem
penjelasan
pakar
(memberikan
guna
guna menjalankan komputer untuk mendapatkan
Gigi
informasi, sistem pakar menanyakan fakta-fakta
Soebroto (2009), gigi merupakan jaringan
dan membuat penalaran (inferensi) dan sampai
tubuh yang paling keras dibanding yang lainnya.
pada suatu kesimpulan. Kemudian sistem pakar
Strukturnya berlapis – lapis, mulai dari email
memberikan
(memberikan
yang sangat keras, dentin (tulang gigi) di
kesimpulan atas hasil konsultasi yang telah
dalamnya, pulpa yang berisi pembuluh darah,
dilakukan sebelumnya.
pembuluh
penjelasan
syaraf,
dan
bagian
lain
yang
memperkokoh gigi. Namun demikian, gigi Jurnal Teknologi Informasi Vol. 5 No. 1
92
merupakan jaringan tubuh yang mudah sekali
PengertianUnified ModellingLanguaage
mengalami kerusakan. Ini terjadi ketika gigi
(UML)
tidak memperoleh perawatan semestinya.
Modul Unaki (2003) UML adalah bahasa untuk
mengspesifikasi,
membangun Definisi Analisa & Desain Berorientasi Objek Menurut Ariesto Hadi Sutopo (2002), Analisa
sistem adalah proses
menentukan
kebutuhan sistem, apa yang harus dilakukan sistem
untuk
bukanlah
memenuhi
bagaimana
kebutuhan
sistem
tersebut
di
Menurut Tata Sutabri (2004), Analisa sistem merupakan proses pengujian informasi ada
dan
lingkungannya
untuk
mengidentifikasi perbaikan yang mungkin. Dari
kedua
definisi
di
atas
menguji
informasi
dengan
tujuan
mengetahui kebutuhan sistem sehingga dapat dilakukan perbaikan. Menurut
artefacts(bagian dari informasi yang digunakan atau
dihasilkan
oleh
proses
pembuatan
perangkat lunak, seperti pada pemodelan bisnis dan sistem non perangkat lunak lainnya.
Notasi-notasi
dalam
Unified
Modelling
Languaage (UML) 1.
Aktor Aktor rmenggambarkan segala pengguna
software aplikasi (user). Aktor rmemberikan suatu gambaran
dapat
disimpulkan bahwa Analisa sistem adalah proses untuk
mendokumentasikan
klien,
implementasikan.
yang
dan
memvisualisasi,
jelas
tentang
apa
yang
harus
dikerjakan software aplikasi. Sebagai contoh sebuah aktor dapat memberikan input kedalam dan menerima Informasi dari software aplikasi, perlu dicatat bahwa sebuah aktor berinteraksi dengan use case, tetapi tidak memiliki kontrol
Nugroho
(2005),
Desain
Berorientasi Objek (OOD) mentransformasi model analisa yang dibuat dengan menggunakan
atas use case. Sebuah aktor mungkin seorang manusia, satu
device, hardware atau sistem
informasi lainnya.
OOA (Analisa Orientasi Objek) ke dalam suatu model desain yang berfungsi sebagai cetak biru bangunan perangkat lunak. Sifat OOD unik, yaitu
ada
pada
kemampuannya
untuk
membangun empat konsep desain perangkat
Gambar 1 Aktor
lunak yang penting: Abstraksi, penyembunyian informasi,
indepedensi
fungsional,
modularitas.
dan
2.
Use case Use case menjelaskan urutan kegiatan yang
dilakukan aktor dan sistem untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
Walaupun
menjelaskan
Jurnal Teknologi Informasi Vol. 5 No. 1
93
kegiatan, namun use case hanya menjelaskan apa yang dilakukan oleh aktor dan sistem bukan bagaimana
aktor
dan
sistem
melakukan
kegiatan tersebut.
Gambar 3 Class diagram
4.
Interface Interface merupakan kumpulan operasi
Gambar 2 Use case tanpa 3.
implementasi
Implementasi
Class
operasi
dari
suatu
dalam
class.
interface
dijabarkan oleh operasi didalam class. Oleh Class merupakan pembentuk utama dari sistem
berorientasi
obyek,
karena
class
menunjukkan kumpulan obyek yang memiliki atribut dan operasi yang sama. Class digunakan untuk mengimplementasikan interface.
karena itu keberadaan interface selalu disertai oleh
class
yang
mengimplementasikan
operasinya.Interface ini merupakan salah satu cara mewujudkan prinsip enkapsulasi dalam obyek.
Class digunakan untuk mengabstraksikan elemen-elemen
dari
sistem
yang
sedang
dibangun. Class bisa merepresentasikan baik
Gambar 4 Interface
perangkat lunak maupun perangkat keras, baik konsep maupun benda nyata. Notasi class berbentuk persegi panjang berisi 3 bagian:
persegi panjang paling atas
untuk nama class, persegi panjang paling bawah untu koperasi, dan persegi panjang ditengah untuk atribut. Atribut
5.
Interaction Interaction
digunakan
untuk
menunjukkan baik aliran pesan atau informasi antar obyek maupun hubungan antar obyek. Biasanya interaction ini dilengkapi juga dengan teks bernama operation signature yang tersusun
digunakan untuk menyimpan
informasi. Nama atribut menggunakan kata
dari nama operasi, Parameter yang dikirim dan tipe parameter yang dikembalikan.
benda yang bisa dengan jelas merepresentasikan informasi yang tersimpan didalamnya. Operasi menunjukkan sesuatu yang bisa dilakukan oleh
Gambar 5 Interaction
obyek dan menggunakan kata kerja.
Jurnal Teknologi Informasi Vol. 5 No. 1
94
Diagram Objek Oriented Design (OOD) Menurut
Nugroho,
(2005),
diagram-
diagram dalam OOD antara lain : 1.
Use case Diagram Diagram yang memperlihatkan himpunan
use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan. Gambar 7 Activity Diagram Sumber : Ariesto Hadi Sutopo, 2005
3.
Class diagram Class adalah sebuah spesifikasi yang jika
di instansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan Gambar 6 Usecase Diagaram Sumber : Ariesto Hadi Sutopo, 2005
desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan
2.
Activity Diagram Diagram aktivitas ini adalah tipe khusus
dari state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini digunakan dalam pemodelan fungsi-
keadaan
layanan
tersebut
untuk
memanipulasi
(metoda/fungsi).
Class
diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.
fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar 8 Class diagram Sumber : Ariesto Hadi Sutopo, 2005 Jurnal Teknologi Informasi Vol. 5 No. 1
95
4.
dari
SequenceDiagram Sequence
diagram
menggambarkan
informasi
mencoba
masukan,
dan
menggambarkan
selanjutnya kesimpulan.
interaksi antar objek di dalam dan di sekitar
Sehingga metode ini juga sering disebut
sistem
“Data driven”.
(termasuk
pengguna,
display,
dan
sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk
Gambar 10 Proses forward chaining
menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan
Metode Pelacakan Kebelakang (Backward
perubahan apa saja yang terjadi secara internal
Chaining ) Metode
dan output apa yang dihasilkan. Masing-masing
backward
adalah
tujuan.
Dalam
objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal.
pendekatan
Message digambarkan sebagai garis berpanah
pendekatan ini pelacakan dimulai dari tujuan,
dari satu objek ke objek lainnya.
selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut proses
yang
chaining
untuk
dimotori
kesimpulannya.
Selanjutnya
pelacakan menggunakan premis untuk
aturan tersebut sebagai tujuan baru dan mencari aturan lain
dengan
kesimpulannya.
tujuan
Proses
baru
sebagai
berlanjut
sampai
semua kemungkinan ditemukan. Metode ini sering disebut “goal driven”.
Gambar 9 Sequence Diagram Sumber : Ariesto Hadi Sutopo, 2005 Metode
Pelacakan
ke
Depan
(Forward
Chaining ) Pada artikan
Metode
sebagai
forward
pendekatan
chaining
di
yang dimotori
data. Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai
Gambar 11 Proses backward chaining
Jurnal Teknologi Informasi Vol. 5 No. 1
96
scripting yang menyatu dalam HTML dan
Metode Pencarian -
Depth-first
search,
bekerja
dengan
dijalankan pada server side. Artinya semua
menelusuri simpul mulai dari akar terus
sintaks yang kita berikan sepenuhnya dijalankan
kebawah sampai secara berturut-turut ke
pada server sedangkan yang dikirimkan ke
level yang lebih dalam. Suatu operator
browser hanya hasilnya saja.
digunakan untuk menghasilkan simpul node
Kelebihan PHP yaitu:
berikutnya lebih dalam dengan kata lain simpul anak diperoleh dari simpul ayah.
1. PHP mudah dibuat dan kecepatan akses tinggi. 2. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda dan dalam sistem operasi yang berbeda pula. PHP dapat berjalan di sistem operasi UNIX, Windows98, Windows NT dan Manchitosh. 3. PHP diterbitkan secara gratis.
Gambar 12 Teknik Penelusuran Depth First Search -
Breadth-first memeriksa
search, semua
bekerja simpul
dengan cara dalam
pohon
pencarian yang dimulai dari akar. Simpul tiap level
diperiksa
secara
lengkap sebelum
berpindah ke level berikutnya.
4. PHP juga dapat berjalan pada web server Microsoft Personal Web Server, Apache, IIS, Sitami dan sebagainya. 5. PHP termasuk bahasa yang embedded (bisa ditempel atau diletakkan dalam tag HTML). 6. PHP termasuk server side programming.
Pengenalan MySQL Menurut (Arhami,2005) MySQL adalah sebuah aplikasi RDBMS (Relational Data Base Management System) yang sangat cepat dan kuat dalam menangani basis data. MySQL adalah Gambar 13 Teknik Penelusuran Breadth First Search
sebuah server basis data yang dapat menangani banyak pengguna dan banyak tugas dalam waktu yang bersamaan. MySQL ini menggunakan
Pengenalan PHP Menurut singkatan
bahasa SQL (Structured Query Language) yaitu
(Arhami,2005)
dari
PHP
(Personal
adalah
sebuah bahasa query basis data standar dunia.
Hypertext
Preprocessor). Ia merupakan bahasa berbentuk Jurnal Teknologi Informasi Vol. 5 No. 1
97
Jenis-jenis Penyakit Pada Gigi
selanjutnya akan lebih lama dibandingkan
Karies gigi
pada karies-karies lainnya.
Menurut (Kennedy, 2002). Karies gigi adalah
Periodontitis
suatu proses kronis, regresif yang dimulai
adalah peradangan dari jaringan penyangga
dengan larutnya mineral email, sebagai
gigi yang meliputi gingiva, serabut-serabut
akibat terganggunya keseimbangan antara
periodontal, sementum dan tulang alveolar
email dan sekelilingnya yang disebabkan
sebagai akibat lanjut dari gingivitis yang
oleh pembentukan asam mikrobial dari
tidak dirawat.
substrat (medium makanan bagi bakteri)
Gingvitis
yang dilanjutkan dengan timbulnya destruksi
Gingivitis adalah peradangan pada gingival
komponen-komponen organik yang akhirnya
(gusi) yang menunjukkan adanya tanda-tanda
terjadi kavitasi (pembentukan lubang).
penyakit atau kelainan pada gingival (gusi).
Jenis karies gigi
Analisis Penyakit
Menurut Widya (2008), jenis karies gigi: a. Karies Superfisialis
Dalam mendiagnosis suatu penyakit, perlu diketahui terlebih dahulu gejala yang timbul.
Merupakan karies yang sudah mencapai
Berdasarkan metode yang digunakan yaitu
bagian dalam dari email dan kadang-
forward chaining setelah itu dilanjutkan dengan
kadang terasa sakit.
kesimpulan
b. Karies Media
solusinya.
(nama
penyakit)
Pengguna
aplikasi
dan
solusi-
ini
akan
Merupakan karies yang sudah mencapai
mengetahui penyakit dilihat dari gejala yang
bagian dentin (tulang gigi) atau bagian
terjadi pada pasien atau masyarakat, dan
pertengahan antara permukaan gigi dan
kemudian akan diberikan solusi-slusi untuk jenis
kamar pulpa. Gigi biasanya terasa sakit
penyakit.
bila terkena rangsangan dingin, makanan asam dan manis.
Tabel Keputusan
c. Karies Profunda
Dalam
program
Merupakan karies yang telah mendekati
mendiagnosa
penyakit
atau
menggunakan
teknik
bahkan
telah
mencapai
pulpa
Sistem pada
penelusuran
pakar gigi
ini
forward
sehingga terjadi peradangan pada pulpa.
chaining yaitu pencocokan data dengan metode
Biasanya terasa sakit secara tiba-tiba
runut maju. Berikut adalah tabel keputusan
tanpa rangsangan apapun. Apabila tidak
untuk rancangan sistem pakar mendiagnosa
segera diobati dan ditambal maka gigi
penyakit pada gigi.
akan
mati,
dan
untuk
perawatan
Jurnal Teknologi Informasi Vol. 5 No. 1
98
Tabel Gejala Kode Gejala
Nama Gejala
GJ1
Tidak merasakan sakit sama sekali
Penyakit
GJ7
Ada rasa ngilu bila terkena asam, manis, dingin Jaringan dentin atau gigi bisa dikerok Ngilu atau sakit tanpa ada rangsangan Terasa sakit bila gigi deketuk Gigi apabila ditekan dan diketuk terasa sakit Gigi terasa menonjol
GJ8
Gusi terasa bengkak
GJ9
Terasa linu pada gusi
GJ2 GJ3 GJ4 GJ5 GJ6
Tabel keputusan
No
Bahasan
1 2 3 4 5
1
Tidak merasakan sakit sama sekali
2
Ada rasa ngilu bila terkena asam, manis, dingin
3
4 5
Jaringan dentin atau gigi bisa dikerok Ngilu atau sakit tanpa ada rangsangan Terasa sakit bila gigi deketuk
Tabel Penyakit Kode Penyakit 1 2 3 4 5
Nama Penyakit Karies Superfisialis Karies Media Karies Profunda Periodentitis Gingvitis
Keterangan : Pada barisan menunjukan penjabaran gejalagejala penyakit pada gigi sedangkan pada kolom merupakan penyakit pada gigi. 1. Karies Superfisialis 2. Karies Media 3. Karies Profunda 4. Periodentitis 5. Gingvitis
Mesin inferensi Mesin inferensi mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. pendekatan yang digunakan untuk mengontrol inferensi dalam sistem pakar ini menggunakan Jurnal Teknologi Informasi Vol. 5 No. 1
99
metode forward chaining. forward chaining
antar muka dalam sistem pakar mendiagnosis
adalah pendekatan yang dimotori dari (data
penyakit pada gigi untuk melakukan proses
driven).
deteksi gejala di bedakan atas 2 bagian yaitu :
Dalam
pendekatan
ini
pelacakan
dimulai dari informasi masukan dan selanjutnya
1. Perancangan antara muka untuk pakar
mencoba menggambarkan kesimpulannya.
admin Antar muka untuk admin dirancang agar admin
Pohon keputusan Dengan
proses
pengelolaan sistem database. Antar muka
penyakit pada gigi dan metode inferensi yang
admin terdiri dari form login dan form
digunakan forward chaining yang timbul atau
input data.
maka
temukannya
melakukan
gejala-gejala
tampak
di
dapat
akan
mempermudah
dalam
2. Perancangan antar muka untuk pengguna
pembuatan decision tree atau pohon keputusan
(user)
tentang
ini,
Antar muka untuk user dirancang agar
berdasarkan
user dapat mencari informasi tentang
penentuan
penyakit
dibawah
merupakan penentuan penyakit
penyakit pada gigi dengan melakukan
gejala-gejala muncul.
proses diagnosis.
GJ1
Y GJ2
Y
T t
1 GJ3
3.
T tGJ4
Perancangan Sistem Sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :
T t td
Y
Analisis masalah menggunakan UML (Unified
GJ5
Modeling Language) Y
Y
T t
T
2
Analisa Aktor 3
1.
td
td
METODE PENELITIAN
User Membuka beranda Membuka penyakit Membuka diagnosa
Gambar 14 Pohon Keputusan
Membuka help 2.
Perancangan Antarmuka Antarmuka
(interface)
merupakan
bagian dari sistem pakar mendiagnosis penyakit pada
gigi
yang
digunakan
sebagai
alat
komunikasi antara sistem dan user. Perancangan
Administrator Login Menerima data penyakit
Input data penyakit Input gejala
Jurnal Teknologi Informasi Vol. 5 No. 1
100
Input solusi
Class Diagram
Diagram Use Case Pada rancangan aplikasi yang di buat terdapat 1 aktor yaitu : user. Adapun aktor Gambar 17 Class Diagram Sistem pakar diagnosa penyakit pada gigi
tersebut berinteraksi dengan sistem melalui fungsi-fungsi yang dimiliki oleh sistem seperti yang di tunjukkan pada Gambar 15.
Desain Database Tabel Penyakit No
Gambar 15 Diagram Use Case Sistem pakar diagnosa penyakit pada gigi
Nama field
Tipe
Ukuran
Keterangan
1
kd_penyakit
Varchar
5
Kode penyakit, Primary Key
2
Nama_penyak it
Varchar
50
Nama penyakit
3
solusi
text
-
Solusi dari penyakit yang diderita
Sequence Diagram Sequence Diagram Login : FormLogin
: t Admin
: CekLogin
: administrator 1: input Username, Password () 2: Login () 3: Verifikasi Login (?) 5: Masuk ke Halaman Utama
4: Login Valid (Berhasil)
Gambar 16 Sequence Diagram Login
Jurnal Teknologi Informasi Vol. 5 No. 1
101
Tabel Gejala
dijelaskan
tentang
petunjuk
pengoperasian
program. No
Nama
Tipe
Field 1
kd_gejala
Varch
Ukur
Keteranga
an
n
5
ar
Petunjuk Pengoperasian Menu Utama
Kode
Tampilan menu utama seperti Gambar 18
gejala, Primary
pada menu utama terdapat beberapa menu yang
Key
terdiri
dari
beranda,
penyakit,
diagnosa,
perawatan, dan help. 2
gejala
Varch
100
ar
Gejala penyakit gigi
3
jawabYa
Varch
5
ar
Jawaban dari pertanyaan
4
yawabTid
Varch
ak
5
ar
Jawaban
Gambar 18 Menu Utama
dari pertanyaan
Menu Beranda Tampilan menu beranda adalah halaman
5
kesimpula
Varch
nYa
ar
5
Kesimpula
utama yang berisi tentang penjelasan tentang
n
sistem pakar seperti gambar 19
dari
jawaban 6
kesimpula
Varch
nTidak
ar
5
Kesimpula n
dari
jawaban
4.
PENGUJIAN DAN HASIL
Gambar 19 Menu Beranda
Implementasi Sistem Implementasi sistem adalah sekumpulan
Menu Penyakit
prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan
Agar bisa melihat jenis-jenis penyakit
desain sistem yang ada dalam sebuah dokumen
masuk ke menu penyakit, terlebih dahulu klik
dan memulai menggunakan. Dalam bab ini akan
tombol Penyakit yang ada pada menu utama maka akan tampil menu penyakit seperti pada
Jurnal Teknologi Informasi Vol. 5 No. 1
102
Gambar 20 Pada Menu Penyakit terdapat sub menu
penyakit
karies
superfisialis,
karies
profunda, karies media, periodentitis, gingvitis.
Gambar 22 Sub menu karies profunda Gambar 20 Menu Penyakit Sub Menu Karies Media Sub Menu Karies Superfisialis Sub menu karies Superfisialis ini berisi tentang deskripsi penyakit karies super fisialis
Sub menu karies media ini berisi tentang deskripsi penyakit karies media dan gejala. Seperti pada Gambar 23
dan gejala. Seperti pada Gambar 21
Gambar 21 Sub menu karies superfisialis
Gambar 23 Sub menu karies media
Sub Menu Karies Profunda
Sub Menu periodontitis
Sub menu karies profunda ini berisi
Sub menu periodontitis ini berisi tentang
tentang deskripsi penyakit karies profunda dan
deskripsi penyakit periodontitis dan gejala.
gejala. Seperti pada Gambar 22.
Seperti pada Gambar 24.
Jurnal Teknologi Informasi Vol. 5 No. 1
103
Gambar 24 Sub menu periodontitis Sub Menu Gingvitis Gambar 26 Menu Diagnosa
Sub menu Gingvitis ini berisi tentang deskripsi penyakit Gingvitis dan gejala. Seperti
Tampilan hasil diagnosa. seperti pada
pada Gambar 25.
Gambar 27.
Gambar 25 Sub menu Gingvitis Menu Diagnosa Agar bisa melihat penyakit yang diderita
Gambar 27 Tampilan jika pilih tidak
masuk ke menu diagnosa, terlebih dahulu klik tombol diagnosa yang ada pada menu utama
5.
KESIMPULAN
maka akan tampil menu diagnosa seperti pada
Dari pembahasan yang telah dijelaskan
Gambar 26 Pada Menu diagnosa, user memilih
pada bab I sampai bab IV , maka dapat
gejala yang dirasakan kemudian pilih ya yang
disimpulkan sebagai berikut, perancangan sistem
akan tampil yaitu penyakit yang diderita dan
pakar penentuan gejala penyakit pada gigi diatas
solusinya. Jika memilih tidak, maka akan tampil
dapat digunakan untuk mengetahui penyakit
pilihan gejala.
pada gigi. Sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat.
Jurnal Teknologi Informasi Vol. 5 No. 1
104
les/Publikasi_07.11.1678.pdf, diakses 15
Saran a) Pengembangan Ilmu
Agustus 2012 jam 13:04)
Pada peneliti berikutnya diharapkan untuk
2002.
Konservasi
lebih mengembangkan lagi pada sistem
(Pediatric
pakar diagnosis penyakit pada gigi lebih
Jakarta:EGC.
luas lagi.
Gigi
Operative
Anak
Dentistry).
Muhamad Arhami, 2005. Konsep Dasar Sistem
b) Masyarakat
Pakar
Yogyakarta,
Andi
Offset,
Desain sistem pakar ini diharapkan dapat
Yogyakarta.
diterapkan masyarakat, dan desain ini dapat
(http://repository.amikom.ac.id/files/
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Publikasi_07.11. 1678 pdf, diakses 28
yang ada diwaktu-waktu mendatang. Bisa
Agustus 2012 jam 13:28)
membantu masyarakat untuk mendiagnosa penyakit pada gigi.
(online),
Soebroto. 2009. Kesehatan Gigi. Yogyakarta. (online),
c) Tempat Penelitian
(http://repository.usu.ac.
id/bitstream/123456789/20092/4/Chapter
Diharapkan dengan adanya desain sistem
%20II.pdf, diakses 15 Agustus 2012 jam
pakar ini akan berfungsi sebagai media
13:32)
diagnosa penyakit gigi pada pasien, dengan pengembangan yang lebih luas.
Sutabri, Tata.2004. Analisa Sistem Informasi. Andi Yoyakarta.
. 6.
Kennedy.
Suherman, B., & Pinontoan, M. 2008. Designing Information System. Jakarta: Elex Media
DAFTAR PUSTAKA
Adi Nugroho, 2005, Rational Rose untuk Permodelan Berorientasi Objek.Bandung:
Komputindo. Widya,
Y.
(2008).
Kesehatan
Penerbit Informatika. Ariesto Hadi Sutopo. 2002. Analisis dan Desain
Anak.
Pedoman Bandung:
Perawatan Penerbit
Yrama Widya.
Berorientasi Objek. J & J Learning. Yogyakarta. Djon Irwanto, S.kom., MM 2005 Perancangan Object Oriented Software dengan UML, Penerbit Andi Yogyakarta. Kusrini. 2006. Sistem Pakar,Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:penerbit
Andi.
(online),(http://repository.amikom.ac.id/fi
Jurnal Teknologi Informasi Vol. 5 No. 1
105