See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/283784389
Aplikasi Panel Penyerap Bunyi Dari Bahan Sandwich Composite Sebagai Dinding Interior Ruangan CONFERENCE PAPER · NOVEMBER 2015 DOI: 10.13140/RG.2.1.2226.1202
READS
59
3 AUTHORS, INCLUDING: Ferriawan Yudhanto Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 5 PUBLICATIONS 0 CITATIONS SEE PROFILE
Available from: Ferriawan Yudhanto Retrieved on: 09 March 2016
Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2015
i
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI TERAPAN 2015 SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA “Inovasi Budaya dan Teknologi untuk Kemajuan Bangsa” Yogyakarta, 14 November 2015
SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2015
Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2015
ii
PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI TERAPAN (SNTT 2015)
ISBN 978-602-1159-16-3
© 2015 oleh : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
Hak publikasi dilindungi oleh undang - undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian maupun seluruh isi prosiding ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis penerbit.
Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2015
iii
SUSUNAN PANITIA Penanggung Jawab Ir. Hotma Prawoto S., M.T. IP-MD. (Direktur Sekolah Vokasi UGM) Wikan Sakarinto, ST., M. Sc., Ph.D. (Wakil Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan) Ir. Heru Budi Utomo, M.T. (Wakil Direktur Bidang SDM dan Keuangan) Tim Penelitian dan Pengabdian Sekolah Vokasi UGM 2015 1. Ir. Eko Wismo Winarto, M.Sc., Ph.D. 2. Drs. Winarto 3. Fatchanudin Aziz, drh. Biot. 4. Dra. Sumirah, 5. Nuryati, S.Far., M.Ph 6. Edi Kurniadi, ST., M.T. 7. Fahmizal, ST., M.Sc 8. M. Iqbal Taztazani, ST., M.Eng Ketua Panitia Ma’un Budiyanto, S.T., M.T. Koordinator Seminar Ir. F. Eko Wismo, M. Sc., Ph. D. Tim Pelaksana Koordinator Panitia : Joni Iskandar Sekertaris : Imandini Anggimelya Putri Bendahara : Shinta Dewi Novitasari DDD & Editing : Isyak Pratama Putra, Moh. Bagus Gading A, Aziz Muslim, Nuraga Isma Affandi Mediy Ananda Apriyanto S Perlengkapan : M. Rizky Iqbal Ari Rakhman Dani Pambudi Swatika Adjie Hogantara Azizul Aulia Rachman Acara & Tim Kreatif : Himawan Adhi Surya Rosmawarda Yunarya Liaison Officer : Lailatul Isnaeni Kesekretariatan : Raka Trialviano Bagus Dewi Septiana Wulandari
Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2015
iv
TIM REVIEWER 1. Dr. Budiadi, S. Hut., M. Agr. Sc 2. Prof. Dr. drh. Ida Tjahajati, M.P 3. Dr. M. Affan Fajar Falah , STP., M. Asr., Ph. D 4. Ir. FX. Sukidjo, M.T 5. Ir. Soeadgiharjo Siswantoro, M.T 6. Handoko, S. T., M. T 7. Ir. Priyono Nugroho, M. S., Ph. D 8. Dr. Nurul Khakhim, M. Si 9. Dr. Sigit Heru Murti B.S., M. Si 10. I Wayan Nuka Lantara, M. Si., Ph. D 11. Prof. Dr. Tri Widodo, M. Ec., Dev 12. Dr. Sony Warsono, MAFIS, Ak 13. Suwardo, S. T., M. T 14. Agus Kurniawan, S. T., M. T., Ph. D 15. Edi Kurniadi, S. T., M. T 16. Ir. Lukman Subekti, S. T., M. T 17. Muhammad Arrofiq, S. T., M. T., Ph. D 18. Nurohman Rosyid, S. T., M. T., D. Eng 19. Hidayat Nur Isniyanto, S. T., M. Eng 20. Drs. Suprapto, M. Com 21. Drs. Sudiartono, M.S 22. Abdul Rouf, M. Kom 23. Nuryati, MPH 24. Nur Rohman, S. Si., M. Kom 25. Drs. Muslikh Madiyant, M. Hum 26. Waluyo, S. Si., M. Hum 27. Dr. Endang Soelistyowati, M. Pd 28. Dr. harry Supriyo, M. Si Alamat Sekretariatan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada Jl. Kaliurang km 1, Sekip 1 Yogyakarta Tlp : (0274) 541020 – 588999 Website : www.sntt.sv.ugm.ac.id Email :
[email protected]
Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2015
v
SAMBUTAN KETUA PANITIA SNTT 2015 Pertama dan yang utama marilah selalu kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berbagai kenikmatan yang tidak terhingga. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta Seminar Nasional Teknologi Terapan 2015 dan berbagai pihak yang mendukung terselenggaranya acara ini, terutama pimpinan Sekolah Vokasi UGM, Tim Kepanitiaan, dan Pihak Sponsor. Selamat datang kami ucapkan kepada seluruh peserta seminar yang hadir disini. Seminar kita tahun ini mengambil tema “Inovasi budaya dan Teknologi untuk Kemajuan Bangsa” ini diperuntukkan bagi semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali baik yang telah mempunyai jiwa kemandirian maupun untuk bangsa dan negara tercinta. SNTT 2015 merupakan acara rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Sekolah Vokasi UGM dalam rangka mewadahi hasil penelitian agar terinformasikan ke masyarakat luas. SNTT tahun 2015 ini mengambil tema “Inovasi Budaya dan Teknologi untuk Kemajuan Bangsa”. Tema ini merupakan tanggung jawab UGM sebagai institusi nasional dalam menguatkan pembangunan bangsa untuk mencapai kemakmuran. Pada seminar ini dipresentasikan hasil – hasil penelitian dari institusi diluar UGM. Dengan demikian informasi dan diskusi dapat dilakukan sebagai penguasaan/penguatan keilmuan di bidang masing – masing dalam rangka menghadapi Asean Economic Community (AEC) tahun 2015. Akhir kata, jika ada kekurangan dalam penyelenggaraan seminar ini, kami mohon maaf. Selamat mengikuti seminar, semoga bermanfaat untuk kemajuan kita semua.
Yogyakarta, 14 November 2015
Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2015
vi
Aplikasi Panel Penyerap Bunyi Dari Bahan Sandwich Composite Sebagai Dinding Interior Ruangan Ferriawan Yudhanto* 1), Muhammad Ridlwan 2), Galih Agung Priawan 3) 1
Program Studi Teknik Mesin, Politeknik Muhammadiyah Yogyakarta (Politeknik UMY) Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (UII)
2,3
Email :
[email protected]
Intisari- Penelitian ini bertujuan untuk meneliti kemampuan Specimen Acoustic Sandwich Compositte (SASC) berpenguat serat fiberglass sebagai partisi dalam meredam kebisingan yang nantinya akan dikembangkan dalam bentuk panel acoustic sandwich compositte dengan ukuran 500x500x40mm. Spesimen Acoustic Sandwich Composite (SASC) terdiri dari 3 lapisan yaitu busa keras (hard foam) sebagai inti core, dan dilapisi serat fiberglass sebagai kulit (skin) dengan ukuran diameter 100 mm dengan variasi ketinggian foam yaitu 10, 20, 30, 40 mm. Specimen ini dirancang menggunakan lubang resonator pada kulit (skin) dengan diameter 10 mm dan kedalaman lubang leher resonator 1,5 mm yang bertujuan untuk mengontrol pantulan atau refleksi gelombang bunyi serta meredam getaran gelombang bunyi. Pengujian koefisen serapan menggunakan alat uji yaitu Kunds’t Tube Impedance Two Microphone sesuai standar ASTM E-1050-98. Kinerja Specimen Acoustic Sandwich Compositte (SASC) dinyatakan dengan parameter Noise Absorption Coefficient (NAC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan variasi ketinggian atau ketebalan pada spesimen uji dan lubang resonator menyebabkan peningkatan nilai NAC di frekuensi rendah sebesar 11,8% (SASC40). Kerapatan porous material menyebabkan peningkatan nilai NAC yang sangat optimum di frekuensi tengah sebesar 56,5% (SASC10). Keyword- Fiberglass, Foam, Sandwich Composite, Noise Absorption Coefficient (NAC)
1.
PENDAHULUAN Pada ruang tertutup, ketika bunyi merambat ke arah tertentu dan membentur pembatas ruangan, tergantung pada karakteristik pembentuk elemen pembatas tersebut ada kemungkinan bunyi akan dipanulkan, diserap dan atau ditransmisikan. Sehingga dalam suatu ruangan, bunyi yang terjadi atau terdengar, sebenarnya adalah kombinasi dari bunyi asli dan bunyi hasil pantulan. Pengetahuan terhadap perilaku penyebaran bunyi di dalam ruang memberikan manfaat dalam mengatasi kebisingan yang muncul di dalam ruang serta meningkatkan kualitas bunyi yang dikehendaki. Polyurethane umumnya disingkat PU adalah polimer yang terdiri dari sebuah rantai unit organik yang dihubunkan oleh uretana (karbamat). Polimer jenis ini awalnya berbentuk cair (liquid) bersamaan dengan katalisator dicampur sehingga membentuk
gugus isosianat sehingga berbentuk padat (solid) berupa busa kaku berdensitas rendah dan berpori (hard foam). Busa kaku dan berpori inilah yang dijadikan inti (core) pada sandwich composite yang berfungsi sebagai peredam bising. Dengan melakukan disain sel akustik tersebut maka hard foam core dapat berfungsi peredam bising pada dinding sehingga mampu menciptakan ruang yang memenuhi syarat kesehatan sekaligus kenyamanan. Banyak penggunaan dari serat gelas dalam industri maupun kehidupan kita sehari-hari. Serat gelas dibentuk dari bahan silica (SiO2) dengan proses kristalisasi pada suhu tinggi. Serat gelas ini memiliki diameter sekitar 0,005 mm-0,01 mm. Serat ini dapat dipintal menjadi benang (rope) atau dianyam (woven). Material komposit sering dikenal sebagai GFRP (Glass Fiber Reinforced Polymer). Serat gelas ini dibagi menjadi 3 jenis yaitu E-Glass, C-Glass dan SGlass Hull D, (1981). Serat E-glass adalah paling banyak digunakan karena harganya relatif paling murah. Serat ini nantinya akan digunakan pada sel akustik sandwich composite sebagai lapisan kulit (skin). Sel akustik yang akan digunakan merupakan bagian kecil dari aplikasi yang akan dibuat pada sandwich composite yang berbentuk panel komposit untuk peredam bising ruang. Composite sandwich adalah jenis komposit yang terdiri 3 lapisan yaitu lapisan skin bagian depan dan bagian belakang serta adanya core sebagai material berpos sangat cocok untuk menahan beban lentur, impak serta dapat meredam getaran dan suara. Composite sandwich dibuat untuk mendapatkan struktur yang ringan tetapi mempunyai kekakuan dan kekuatan yang tinggi. Pemilihan bahan untuk composite sandwich mempertimbangkan syarat ringan, tahan panas dan korosi.
2.
TINJAUAN PUSTAKA Himawanto D.A, (2007) meneliti tentang karakteristik dasar koefisien absorpsi bunti material akustik yang dibuat dari bahan dasar sampah organik dan anorganik. Variabel nya adalah perubahan komposisi kedua material tersebut. Didapatkan hasil sampah 70% organik dan 30% anorganik optimum pada frekuensi rendah pada jangkauan 50 Hz-1,6 kHz dengan nilai NAC sebesar 0,18. Hal ini disebabkan karena plastik dan kaca berfungsi baik sebagai
26
material peredam pada jangkauan frekuensi rendah. Sedangkan pada frekuensi tinggi didapatkan hasil koefisien serapan yang baik yaitu pada spesimen dengan variasi sampah 100% organik dengan nilai rerata NAC 0,27 stabil pada bentang frekuensi yang lebar. Pada sampah organik juga didapatkan nilai kerapatan porous yang lebih tinggi dibandingkan sampah anorganik. Yudhanto F, (2012) melakukan pengujian Noise Absorption Coefficient (NAC) dengan menggunakan sel akustik berbahan dasar kayu olahan (engineering wood). Sel Akustik Helmholtz resonator didisain dengan variasi tanpa lubang (d=0), lubang 4 mm (d=4 mm) dan lubang 10 mm (d=10 mm). Penambahan diameter lubang resonator pada sel Akustik menyebabkan nilai NAC bergeser ke jangkauan frekuensi rendah (low frequency) dengan jangkauan 400-800 Hz. Penambahan acostics fill sabut kelapa dengan densitas sabut kelapa yang kecil mengakibatkan jumlah porous yang banyak dan kerapatan yang tinggi pada rongga resonator sehingga mengakibatkan naiknya nilai NAC pada frekuensi rendah (low frequency). M.Wijayanti, I.Yahya et al (2015) penelitian akustik dititik beratkan pada konfigurasi struktur dan variasi rongga udara pada sampel yang diuji. Pengujian koefisien serapan bunyi dilakukan dengan metode tabung impedansi sesuai standar ASTM E1050-98. Hasil pengujian menunjukkan bahwa respon akumulatif sisipan panel berlubang dan penambahan variasi rongga udara sebesar 25 mm pada panel depan dan belakang dapat efektif meningkatkan kinerja akustik panel gedek yang diteliti dengan nilai NAC 0,68 pada jangkauan frekuensi 200 Hz – 800 Hz.
dibelakang sel panel depan berfungsi sebagai elemen resistansi (Rm). Dengan analogi diatas maka resonator Helmholtz mempunyai persamaan umum yang sering disebut a single degree of freedom system (Single DOF) yang dirumuskan sebagai berikut;
Mm
d 2 d Rm K Fe jwt 2 dt dt
(1)
M m 0 Ra L'
(2)
dengan catatan : Mm = massa efektif total ρo = massa jenis udara L’ = panjang leher resonator Ra = diameter leher resonator 3.
METODOLOGI PENELITIAN
Pengujian Noise Absorbtion Coefficient (NAC) dengan Kunds’t Tube Impedance 2 Microphone Spesimen uji dibuat sesuai standar ASTM E1050-98 dengan diameter spesimen uji 100 mm. Variabel yang digunakan pada sandwich composite cell acoustics ini adalah ketebalan hard foam sebagai inti (core) dari sandwich composite dengan variasi ketebalan 10, 20, 30 dan 40 mm. Penambahan lubang (hole) resonator yang direncanakan sebanyak 5 lubang dengan diameter 10 mm pada skin bagian depan sel akustik.
Resonator Helmholtz
Skin
Resonator Helmholtz dapat dianalogikan sebagai suatu sistem resonator seperti yang terlihat pada Gambar
Foam Skin
Gambar 2. Disain Cell Acoustic Sandwich Composite (SASC)
Gambar 1. A damped, forced harmonic oscilator Fluida pada leher resonator bergerak sebagai satu kesatuan dan berfungsi sebagai elemen massa (Mm), adanya tekanan akustik pada rongga resonator berfungsi sebagai elemen kekakuan (K), dan adanya resistansi pada lubang leher resonator dan rongga udara yang diserap porous material (hard foam)
Kulit atau skin dari SASC berbahan dasar fiberglass (E-Glass) dengan ketebalan 1,5 mm. Hal ini bertujuan untuk melihat pengaruh gelombang bunyi ketika melewati disain panel ganda dengan inti berpori (porous core) serta pengaruh penambahan lubang resonator pada skin SASC. Proses pengujian dilakukan di iARG jurusan Fisika FMIPA Universitas Sebelas Maret dengan menggunakan tabung impedansi B&K 4206. Fokus kajian kinerja akustik dibentang frekuensi rendah (50 Hz-1000 Hz) dan frekuensi tengah (1000 Hz-1600 Hz). Kinerja akustik suatu material sangat
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2015
2 7
dipengaruhi oleh beragam faktor. Porositas, ketebalan, struktur dan bentuk, densitas, sifat viskoelastik, bersama-sama secara sintetik membentuk karakter material dalam wujud besaran impedansi akustik yang merupakan rasio tekanan bunyi terhadap komponen normal dari laju getaran di permukaan yang dimaksud. SASC30
SASC40
SASC20
Single (skin) SASC10
Gambar 3. Spesimen SASC dari bahan fiber glass diameter 100 mm Ketika gelombang bunyi di udara, dengan impedansi karakteristik zo=ρ.c merambat mengenai permukaan material dengan impedansi z maka sebagian akan mengalami pemantulan dengan nilai koefisien yang diberikan hubungan,
( z z0 ) r ( z zo )
'
(3)
Koefisien serapan bunyi atau absorption coefficient (α) suatu material didefinisikan sebagai perbandingan antara energi yang diserap material dengan total energi yang mengenai material pembatas. Karena energi mempunyai nilai yang proporsional dengan kuadrat dari tekanan bunyi maka,
B 1 A
Gambar 4. Metode Pengujian Noise Absorption Coefficient (NAC) dan Reflection Coefficient (RC) dengan menggunakan Kunds’t Tube Impedance 2 Microphone Proses Pembuatan Panel Acoustic Sandwich Compositte Panel acoustic sandwich compositte merupakan bentuk pengaplikasian dari bentuk cell atau spesimen akustik ke bentuk panel akustik dengan cara dipajang di dinding tembok sebagai interior ruangan dan sekaligus sebagai peredam, seperti pada perkantoran, aula atau gedung, studio musik dan masih banyak lagi. Desain gambar pada panel akustik menggunakan software Solidwork 2012. Hard foam pada panel akustik dibuat dengan ukuran pxl adalah 500 x 500 mm dengan tebal 40 mm. Proses pembuatan diawali dengan pembuatan cetakan dengan menggunakan infraboard yang telah dipotong sesuai dengan disain yang telah ditentukan. Infraboard yang telah dipotong lalu dibentuk menyerupai balok dengan satu bagian sisinya dibiarkan terbuka untuk memasukkan cairan polyurethane kedalam cetakan.
2
Skin (fiberglass)
(4)
dengan catatan : B = Jumlah suara yang diserap A = total energi suara datang r = (B/A) Dengan mengunakan software dari B&K sesuai dengan standar ASTM E-1050-98 hasil nilai NAC atau nilai α dapat ditampilkan tiap kenaikan frekuensi 1 Hz. Alat-alat pada kundts tube impedance dua mikrophone yang digunakan yaitu; Tabung yang digunakan adalah tipe 4206, mikrofon tipe 4718, komputer dengan software Pulse System tipe 7700 versi 16 Sound and Vibration and Material Testing Measurement, generator tipe 3160, dan amplifier tipe 2716 C (Brüel & Kjaer).
Foam
Skin (fiberglass)
Gambar 5. Desain Panel Acoustic Sandwich Compositte
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2015
2 8
Polyurethane A dan B dicampur dengan perbandingan 1:1 pada wadah kosong dengan komposisi berat yang telah ditentukan lalu diaduk hingga rata.
(a) Gambar 6. (a) Cetakan panel
(b)
(b) Foam pada panel
Kemudian cairan polyurethane yang telah dicampur dituang kedalam cetakan yang berbentuk balok berongga. Sedangkan desain untuk skin material yang digunakan serat fiberglass (E-Glass). Proses pembuatannya diawali dengan pemotongan serat fiberglass dengan ukuran pxl = 500 x 500 mm sesuai dengan ukuran foam sebagai inti core. Serat fiberglass yang telah dipotong kemudian dilapisi resin dan katalis (hardener) dengan menggunakan metode hand lay up dengan tujuan agar serat fiberglass tersebut menjadi kuat dan keras (solid material). Setelah itu panel dilubangi dengan diameter 10 mm sebanyak 36 lubang.
Gambar 8. Panel Acoustic Sandwich Compositte
4.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian Noise Absorbtion Coefficient (NAC) dan Reflection Coefficient (RC) Pengujian hard foam yang digunakan sebagai Resistensi peredam pada SASC. Pengujian dilakukan pada rentang 50 Hz-1,6 kHz didapatkan nilai NAC yang ditinjau sebagai karakter busa keras dan berpori (hard foam) dengan ketebalan 30 mm dan 40 mm memiliki nilai serapan bunyi (Noise Absorption Coefficient) yang baik yaitu pada rentang frekuensi rendah 600 Hz-1000 Hz dengan nilai rata-rata NAC adalah 0,3. Secara keseluruhan hard foam memiliki karakteristik sebagai porous material yang menyerap bunyi dengan baik diatas standar IS0 (International Organization for Standardization) 11654 bahwa nilai NAC minimum yang diijinkan adalah sebesar 0,15 (αISO).
α = 0,3
Gambar 7. Serat fiberglass yang telah dipotong & diberi resin
Gambar 9. Pengujian Noise Absorbtion Coefficient (NAC) pada hard foam dengan ketebalan 10, 20,30 dan 40 mm Hasil disain akustik dengan menggunakan serat fiberglass (composite material) sebagai skin pada SASC, kemudian dengan memberikan disain lubang berdiameter 10 mm dan tebal lubang leher resonator
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2015
2 9
sebesar 1,5 mm diharapkan dapat berdampak terhadap kekakuan redaman (K) sehingga dapat meredam bunyi terutama pada frekuensi rendah yang sering sekali timbul resonansi bunyi akibat getaran dari amplitudo dan panjang gelombang (wavelength). Karakteristik hard foam yang digunakan sebagai core pada Acoustic Sandwich Composite memiliki nilai rerata NAC cenderung stabil pada jangkauan frekuensi rendah sampai menengah (50 Hz1600 Hz) yaitu rata-rata sebesar 0,3 (Gambar 9).
Gambar 11. Hasil pengujian nilai pantulan (Noise Reflection Cefficient) pada SASC10, 20, 30 & 40 mm
Gambar 10. Pengujian Noise Absorption Coefficient (NAC) pada SASC 10,20,30 dan 40
Karakteristik SASC kurang optimum pada frekuensi rendah 50 Hz-1000 Hz (Gambar 10), kenaikan karakteristik hard foam ke bentuk disain SASC hanya mampu menaikkan nilai NAC sebesar 11,8%. Sedangkan karakteristik SASC terlihat sangat optimum pada jangkauan frekuensi tengah 1000 Hz1600 Hz, kenaikan karakteristik hard foam ke bentuk disain SASC mampu menaikkan nilai NAC cukup optimal sebesar 52,6%. Hal ini disebabkan oleh karakteristik porous foam pada SASC10 yang memiliki kerapatan pori-pori busa atau porous foam yang paling tinggi. Selain itu adanya kontruksi panel ganda (2 skin SASC) mampu menghambat laju gelombang pada frekuensi tengah dan tinggi yang cenderung memiliki amplitudo dengan panjang gelombang (wavelength) yang kecil. Dari hasil uji massa jenis SASC diketahui SASC 10 memiliki massa jenis paling tinggi yaitu 0,20 gr/cm3 dibanding ketiga spesimen lainnya yaitu SASC 20, 30 dan 40 yang hanya memiliki massa jenis 0,10 gr/cm3. Pada frekuensi rendah (200 Hz-800 Hz), SASC 10, 20, 30, 40 memiliki nilai pantulan bunyi (Reflection Coefficient) rata-rata sebesar 0,889 (Gambar 11), hal ini menunjukkan bahwa pada jangkauan frekuensi rendah gelombang bunyi akan cenderung terpantulkan. Pada frekuensi tengah didapatkan nilai rerata RC yang lebih rendah yaitu 0,631 dan cenderung stabil hingga frekuensi tinggi.
Hal tersebut menunjukkan bahwa pada frekuensi tengah dan tinggi gelombang bunyi akan terserap dengan baik dan faktor yang paling berpengaruh adalah kerapatan porous atau banyaknya jumlah pori-pori, hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kenaikan nilai NAC (Yudhanto F, 2012). Aplikasi Panel akustik sandwich komposit dengan berat jenis yang sangat ringan yaitu berkisar 0,15 Kg/cm2.s2 dan memiliki harga rerata NAC yang sangat baik (0,865) di frekuensi tengah pada jangkauan frekuensi diatas 1000 Hz yang merupakan acuan threshold of hearing pada manusia. Aplikasi panel acoustic sandwich composit dapat menghasilkan kualitas room acoustics yang baik. 5.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penambahan variasi ketinggian atau ketebalan pada spesimen uji, menyebabkan peningkatan nilai NAC di frekuensi rendah (400-1000Hz) sebesar 11,8%. 2. Pada frekuensi tengah (1000 Hz-1600 Hz) SASC paling optimum yang memiliki massa jenis paling besar atau kerapatan yang paling tinggi yaitu pada ketebalan hard foam 10 mm (SASC10) dengan nilai kenaikan sebesar 52,6% pada nilai NAC 0,86. 3. Dimensi lubang resonator pada kulit (skin) mampu meningkatkan nilai kekakuan (stifness). Sehingga ketika gelombang bunyi datang tidak hanya diserap tetapi juga diredam.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2015
3 0
DAFTAR PUSTAKA ASTM, 1998, “Annual Book of ASTM Standard ”, West Conshohocken. Doelle, L.L., 1986, “Akustik Lingkungan”, Jakarta
Penerbit Erlangga,
Harris, C.M., 1979, “ Handbook of Noise Control ”, 2 edition, Mc Graw Hill Book Company, USA. Himawan D.A., 2007, “Karakteristik Panel Akustik Sampah Kota Pada Frekuensi Rendah dan Frekuensi Tinggi Akibat Variasi Kadar Bahan Anorganik” Jurnal Teknik GELAGAR Vol. 18. No 1, Hal. 19-24. Hull Derek., 1981 “An Introduction to Composite Materials” Cambridge University Press, London, New York 10022, USA Kinsler E.L., Frey A.R., Coppens A.B., and Sanders J.V.,1982, “Fundamentals of Accoustics”, John Wiley & Sons. Khuriati A, Komaruddin E, Nur M., 2006, “Disain Peredam Suara Berbahan Dasar Sabut Kelapa dan Pengukuran Koefisien Penyerapan Bunyinya” Berkala Fisika ISSN: 1410-9662 Vol.9, No.1, Hal. 43-53 Lord, H.W., Gatley, W.S., Evensen, H.A., 1980, “Noise Control For Engineers” McGraw-Hill Book Company, USA. Lord, P. dan Templeton, D., 1996, “ Detailling for Acoustics ”. Mediastika, C,E., 2005, “Akustika Bangunan: Prinsip-prinsip dan Penerapannya di Indonesia” Penerbit Erlangga, Jakarta 13740 M.Wijayanti, I.Yahya, R.Kristiani, E.Muqowi., 2015 “Analisi Kinerja Akustik Panel Gedek Bambu dengan Sisipan Komposit Eceng Gondok” Jurnal Fisika dan Aplikasinya (JFA), Hal. 86-90 (http://www.jfa.physics.its.ac.id/volume.php?id_page=27) Randall, R.B., 1987, ”Frequency Analysis”, Bruel and Kjaer. Yudhanto F., 2012, “Kajian Kinerja Serapan Bising Sel Akustik dari Bahan Kayu Olahan (Engineering Wood)” Prosiding Seminar Nasional Teknoin hal. E-85, ISBN No. 978-979-96964-3-9 (http://www.fit.uii.ac.id/new/files/Prosiding%20Teknoin%202012% 20Teknik%20Mesin.pdf)
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2015
3 1
Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2015
xxix