APLIKASI MONITORING KENDARAAN LEWAT MENGGUNAKAN WEB CAMERA UNTUK MEMANTAU KENDARAAN DENGAN METODE NORMALIZED SUM-SQUARED DIFFERENCES DI DINAS PERHUBUNGAN KOTA CIREBON =======================Mohamad Tohirin1, Dian Ade Kurnia2 ========================= Abstrak Penjualan kendaraan di Indonesia saat ini semakin meningkat baik kendaraan bermotor roda dua dan roda empat, sehubungan dengan begitu pentingnya kelancaran aktifitas sehari-hari yang tanpa hambatan. Terbukti dengan rekor tertingginya penjualan di seluruh dunia dari salah satu merek kenamaan sepeda motor asal Jepang. Maka, wajar saja jika di kota-kota besar sangat sering sekali macet karena kendaraan yang ada sudah kurang sebanding dengan fasilitas jalan yang ada, apalagi saat musim liburan tiba. Salah satunya adalah hari libur idul fitri tradisi mudik atau pulang kampung. Untuk melancarkan kegiatan arus mudik dan balik lebaran dilakukan berbagai kegiatan salah satunya dengan melakukan monitoring kendaraan yang lewat dalam satuan waktu yang ditentukan untuk mengetahui kelancaran kendaraan yang lewat. Teknologi komputer saat ini merupakan sebuah alternatif yang harus diikuti oleh semua jenis perusahaan untuk dapat meningkatkan kelangsungan perusahaannya. Oleh karena itu maksud dari penulisan skripsi ini adalah membuat sebuah aplikasi yang dapat memonitoring kendaraan lewat dengan menggunakan webcame sebagai medianya yang dapat memantau kendaraan lewat dalam waktu tertentu. Metode Normalized Sum-Squared Differencess digunakan untuk mendeteksi perbandingan gambar background dan frame yang ditangkap oleh web came. Diharapkan dengan data yang didapat dari hasil monitoring aplikasi ini, Dinas-dinas terkait bisa menerapkan aturan-aturan alternatif untuk mengantisipasi jika terjadi kemacetan. Kata kunci : Pengolahan Citra, NSSD, Java Media Framework, Webcame. A. LATAR BELAKANG MASALAH Penjualan kendaraan di Indonesia saat ini semakin meningkat baik kendaraan bermotor roda dua dan roda empat, sehubungan dengan begitu pentingnya kelancaran aktifitas sehari-hari yang tanpa hambatan. Terbukti dengan rekor tertingginya penjualan di seluruh dunia dari salah satu merek kenamaan sepeda motor asal Jepang, yang mencapai 3.326.380 unit pada tahun 2010. Maka, wajar saja jika di kota-kota besar sangat sering sekali macet karena kendaraan yang ada sudah kurang sebanding dengan fasilitas jalan yang ada, apalagi saat musim liburan tiba. Salah satunya adalah hari libur Idul Fitri tradisi mudik atau pulang kampung. Untuk melancarkan kegiatan arus mudik dan balik lebaran dilakukan berbagai kegiatan salah satunya dengan melakukan kegiatan monitoring kendaraan yang lewat dalam satuan waktu yang ditentukan untuk mengetahui kelancaran arus kendaraan yang lewat. Penelitian tentang penghitungan suatu objek menggunakan web camera juga sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh orang lain diantaranya adalah : Enggar Nilam Sari, seorang mahasiswi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Jurnal Online ICT-STMIK IKMI Vol. 11-No. 1 Edisi Juli 2014
Teknologi Sepuluh November (FMIPA - ITS) Surabaya, berhasil membuat APLIKASI PENGHITUNG JUMLAH ORANG LEWAT DENGAN METODE NORMALIZED SUMSQUARED DIFFERENCES (NSSD). Dan hasilnya mendapatkan rata-rata nilai 95% dalam setiap percobaannya dalam menghitung jumlah orang lewat. Penelitian tentang Penghitungan suatu objek dengan web camera juga pernah dilakukan oleh Sudianto Lande yang mengimplementasikannyan dengan judul PROGRAM PENGHITUNG JUMLAH ORANG LEWAT MENGGUNAKAN WEB CAMERA, programnya mendapatkan keberhasilan hampir 90% lebih, keberhasilan programnya ini dipengaruhi oleh ketepatan dalam penentuan nilai threshold. Berangkat dari latar belakang diatas maka perlu pembuatan sebuah APLIKASI MONITORING KENDARAAN LEWAT MENGGUNAKAN WEB CAMERA UNTUK MEMANTAU KENDARAAN DENGAN METODE NORMALIZED SUMSQUARED DIFFERENCES DI DINAS PERHUBUNGAN KOTA CIREBON, diharapkan bisa membantu pihak-pihak yang bersangkutan 51
seperti Dinas Perhubungan Kota Cirebon yang dalam hal ini sebagai pengatur penggunaan jalur jalan di Kota Cirebon. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian diatas maka beberapa permasalahan yang bisa diambil adalah : 1) Kurangnya kegiatan monitoring kendaraan yang lewat menggunakan sistem teknologi informasi dengan perangkat web camera yang dilakukan oleh pihak - pihak terkait. 2) Sulitnya dalam menentukan kebijakan yang berkaitan dengan kebijakan pengaturan jalan. C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang diharapkan adalah : 1) Akan membuat sebuah aplikasi monitoring kendaraan lewat. 2) Mengetahui situasi arus kendaraan lewat pada ruas jalan yang telah ditentukan yang diperoleh dari hasil perkaman, dengan aplikasi ini Dinas Perhubungan bisa menentukan kebijakan apa yang harus dilakukan sehubungan dengan mendapatkannya informasi hasil pemantauan kendaraan yang lewat. D. MANFAAT PENELITIAN Beberapa manfaat penilitian ini adalah sebagai berikut : 1) Dinas terkait bisa mengefisiensi tenaga manusia dalam melakukan pemantauan arus kendaraan yang lewat pada saat diperlukan, misalnya pada saat arus mudik dan balik lebaran yang biasanya dengan menugaskan banyak petugas untuk pemantauannya. 2) Dengan mendapatkan informasi tentang pemantauan kendaraan yang lewat maka dinasdinas yang terkait bisa menerapkan sistem jalur lalu lintas yang dapat mengurangi kemacetan pada saat-saat tertentu. 3) Memberikan informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan informasi tentang hasil pemantauan kendaraan lewat misalnya media masa baik dari media cetak maupun elektronik. 4) Pengembangan dari aplikasi ini bisa dijadikan sebagai acuan untuk menambahkan fungsionalitas dari sistem yang dibuat misalkan dengan menambahkan fungsi sebagai sistem penghitung kendaraan yang berbasiskan kamera web camera dan lain-lain. Jurnal Online ICT-STMIK IKMI Vol. 11-No. 1 Edisi Juli 2014
5) Memaksimalkan manfaat perangkat sederhana berupa web camera yang banyak dipakai masyarakat sebagai media komunikasi melalui internet dan sebagai media pengambil gambar (capturing) untuk dokumentasi. 6) Penghematan biaya karena peralatan yang akan digunakan dalam penelitian ini merupakan peralatan sederhana yang sudah banyak didapatkan di toko-toko komputer dan aksesoris terdekat. E. TINJAUAN PUSTAKA Pengantar Pengolahan Citra Digital dan Komputer Visi Pengolahan Citra (Digital Image Processing) adalah pengolahan suatu citra dengan menggunakan komputer secara khusus, untuk menghasilkan suatu citra yang lain. Komputer Visi (Computer Vision) dapat didefinisikan setara dengan pengertian pengolahan citra yang dikaitkan dengan akuisisi citra, pemrosesan, klasifikasi, pengakuan dan pencakupan keseluruhan, pengambilan keputusan, yang diidentifikasikan oleh citra. Ballard dan Brown (1982) mendefinisakan Computer Vision sebagai suatu kegiatan awal pengotomatisan dan pengintegrasian suatu pemrosesan dan representasi sebagai suatu persepsi visual dengan tahap-tahap tertentu. Niblack (1986) memaparkan pengolahan citra sebagai “ pengolahan citra dengan komputer ”, dan kemudian definisi singkat ini ditambah dengan “ dan output atau hasil pengolahan citra tersebut juga berupa citra “. Sementara “ komputer vision melibatkan banyak teknik dari pengolahan citra dan juga lebih luas lagi, dalam wilayah suatu sistem yang lengkap, “ mesin melihat ” [1]. Pengolahan citra adalah salah satu cabang dari ilmu informatika. Pengolahan citra berkutat pada usaha untuk melakukan transformasi suatu citra/gambar menjadi citra lain dengan menggunakan teknik tertentu.
Contoh Implementasi Pengolahan Citra Digital Implementasi dari pengolahan citra dapat diterapkan diberbagai bidang diantaranya adalah : 1) Bidang Perdagangan Barcode (kode batang) Barcode adalah suatu kumpulan kode-kode unik yang tersimpan dalam sebuah blok diagram batang 52
atau garis vertikal yang memiliki arti tertentu dalam menandakan sesuatu. Biasanya terdapat garis vertikal berwarna putih menandakan spasi dari sekumpulan kode dan hitam menandakan kodenya itu sendiri, untuk dapat membaca barcode ini maka diperlukan sebuah sistem pembaca barcode (barcode scanner) Sebenarnya, kode batang ini mengumpulkan data dalam lebar (garis) dan spasi garis paralel dan dapat disebut sebagai kode batang atau simbologi linear atau 1D (1 dimensi). Tetapi ada juga yang memiliki bentuk persegi, titik, heksagon dan bentuk geometri lainnya di dalam gambar yang disebut kode matriks atau simbologi 2D (2 dimensi). Selain tak ada garis, sistem 2D sering juga disebut sebagai kode batang. Pada awalnya perkembangan barcode ini dilakukan untuk membantu memeriksa barang-banrang secara otomatis mengenali sekian banyak item barang yang dijual di supermarket rasanya tidak mungkin seorang kasir harus mengingat semua harga dari berbagai macam barang yang ada, maka digunakanlah sistem pembaca barcode yang dapat menyimpan kode-kode yang tersimpan didalamnya.
Ultrasonografi pada umumnya beroperasi mulai pada frekuensi 2 sampai 13 megahertz. Dalam fisika istilah "suara ultra" termasuk ke seluruh energi akustik dengan sebuah frekuensi di atas pendengaran manusia (20.000 Hertz), penggunaan umumnya dalam penggambaran medis melibatkan sekelompok frekuensi yang ratusan kali lebih tinggi. Ultrasonografi atau yang lebih dikenal dengan singkatan USG digunakan luas dalam medis. Pelaksanaan prosedur diagnosis atau terapi dapat dilakukan dengan bantuan ultrasonografi (misalnya untuk biopsi atau pengeluaran cairan). Biasanya menggunakan probe yang digenggam yang diletakkan di atas pasien dan digerakkan, gel berair memastikan penyerasian antara pasien dan probe. Dalam kasus kehamilan, Ultrasonografi (USG) digunakan oleh dokter spesialis kandungan (DSOG) untuk memperkirakan usia kandungan dan memperkirakan hari persalinan. Dalam dunia kedokteran secara luas, alat USG (ultrasonografi) digunakan sebagai alat bantu untuk melakukan diagnosa atas bagian tubuh yang terbangun dari cairan.
Gambar 1: Barcode 2) Bidang Militer Pesawat tempur yang canggih dapat menegenali pesawat musuh berdasarkan beberapa kriteria yang diprogram dalam sebuah komputer yang disebarkan dan diterima oleh radar.
Gambar 2 : USG
4) 3)
Bidang Kedokteran
USG (Ultrasonografi) Ultrasonografi adalah sebuah teknik diagnosa menggunakan suara ultra yang berfungsi menggambarkan organ internal dan otot, ukuran, struktur, dan luka patologi, membuat teknik ini berguna untuk memeriksa organ tubuh. Sonografi obstetrik biasa digunakan ketika masa kehamilan. Frekuensi menentukan resolusi gambar dan penembusan ke dalam tubuh pasien. Diagnosa Jurnal Online ICT-STMIK IKMI Vol. 11-No. 1 Edisi Juli 2014
Bidang Hiburan
Penggunaan pemampatan (kompresi) Video MPEG untuk penghematan ruang penyimpanan dengan tidak mengesampingkan aspek kualitas yang dihasilkan, dari gambar dengan ekstensi .bmp menjadi .jpg. 5) Bidang Robotika Robot Visual Guided Autonomous Navigation (Pemandu Penglihatan Navigasi Mandiri Robot) Sebuah robot mandiri yang dipandu untuk tahu setidaknya beberapa informasi tentang dimana dan bagaimana untuk mencapai berbagai tujuan atau 53
titik arah sepanjang jalan. "Lokalisasi" atau pengetahuan dari lokasi saat ini, dihitung dengan menggunakan satu atau lebih sensor encoders bermotor, visi, Stereopsis , laser dan sistem penentuan posisi global (GPS). Sistem penentuan posisi sering menggunakan triangulasi, posisi relatif dan atau lokalisasi Monte-Carlo/Markov untuk menentukan lokasi dan orientasi dari platform, dari yang bisa merencanakan jalan untuk waypoint berikutnya atau tujuan. Hal ini dapat mengumpulkan pembacaan sensor waktu dan lokasi, sehingga rumah sakit, misalnya, bisa tahu persis kapan dan dimana tingkat radiasi melebihi tingkat yang diizinkan. Robot tersebut sering menjadi bagian dari jaringan perusahaan nirkabel, dihubungkan dengan penginderaan lainnya dan sistem kontrol di dalam gedung. Misalnya, PatrolBot keamanan robot yang menanggapi alarm, mengoperasikan lift dan memberitahu pusat komando ketika insiden muncul. Robot otonom pemandu lainnya termasuk SpeciMinder dan robot pengiriman Tug laboratorium untuk rumah sakit, meskipun yang terakhir sebenarnya memiliki orang yang siap untuk drive robot jarak jauh ketika otonominya gagal. Tug mengirimkan surat ke orang dukungan teknisnya, yang kemudian mengambil helm dan mengarahkan melalui Internet dengan melihat melalui kamera yang rendah di dasar robot.
Java Dan Java Media Framework (JMF) Sejarah Perkembangan Java Program adalah sekumpulan perintah-perintah (instruction) yang diatur secara sistematis untuk menyelesaikan suatu masalah. Salah satu bahasa pemrograman komputer adalah Java. Bahasa Pemrograman Java adalah bahsa pemrograman berorientasi objek (PBO) atau Object Oriented Programming (OOP). Java bersifat netral, tidak bergantung pada suatu platform, dan mengikuti prinsip WORA (Write Once Run and Anywhere ). Beberapa bahasa pemrograman, seperti Basic, Fortran, Pascal, COBOL, C, ProLog, dan yang lainnya harus bergantung pada suatu platform. Karena mengharuskan anda mengkompilasi program tersebut pada setiap sistem operasi yang ditentukan jika ingin menggunakan hasil program tersebut. [3].
Bahasa pemrograman yang diberi nama Java ini dipelopori oleh James Gosling, Patrick Naughton, Cris Warth, Ed Frank, dan Mike Sheridan dari Sun Microsystems, Inc. Pada tahun 1991. Pada awalnya mereka memberi nama Oak tetapi karena nama Oak sudah ada yang memakai maka mereka mennggantinya dengan nama Java pada tahun 1995 sampai sekarang. Java banyak sekali disukai orang karena bebragai kelebihannya diantaranya adalah bersifat open source, dan dukungan komunitas yang bisa mempercepat tumbuh kembangnya aplikasi berplatform java. Sebagaimana bahasa pemrograman lain yang mempunyai sifat atau karakter maka Java juga memilikinya yaitu : 1) Berorientasi Objek Semua aspek yang terdapat di Java adalah Objek. Java merupakan salah satu bahasa pemrograman berbasis objek secara murni. Semua tipe data diturunkan dari kelas dasar yang disebut objek Hal ini sangat memudahkan pemrogram untuk mendesain, membuat, mengembangkan dan mengalokasi kesalahan sebuah program dengan basis Java secara cepat, tepat, mudah dan terorganisir. Kelebihan ini menjadikan Java sebagai salah satu bahasa pemograman termudah, bahkan untuk fungsifungsi yang canggih seperti komunikasi antara komputer sekalipun. 2)
Multiplatform Program yang sudah dibuat disuatu platform sistem operasi bisa langsung dijalankan diberbagai platform lain karena Java bersifat WORA (Write Once Run and Anywhere ).
3)
Terdistribusi Java dapat mendistribusikan data dan informasi dalam suatu jaringan baik lokal maupun internet (workstation client, e-mail server, database server, dan webserver).
4) Multithread Multithread adalah banyaknya pekerjaan yang dikerjakan dalam satuan waktu yang bersamaan, contohnya adalah suatu webserver.
Compiler dan Interpreter File system dalam java yang digunakan untuk melakukan compilasi oleh (compiler) dan
Jurnal Online ICT-STMIK IKMI Vol. 11-No. 1 Edisi Juli 2014
54
interpretasi oleh (interpreter) yang mendukung java dalam melakukan tugasnya. Suatu sistem yang menerjemahkan dari bahasa sumber (source language) menjadi bahasa sasaran (target language) adalah Compiler dan Interpreter. File dengan ekstensi .java merupakan kode sumber (source code) yang ditulis oleh programer menggunakan editor sistem seperti Neatbeans, Notepad, JCreator, Eclipse dan lain-lain. Sedangkan File dengan ekstensi .class adalah jenis file objek kode byte () yang dihasilkan dari kode sumber yang dikompilasi. Yang menerjemahkan dari bahasa mesin menjadi program yang dapat dibaca adalah Decompiler. Definisi Kamera Kamera merupakan salah satu komponen yang penting dalam dunia multimedia. Kamera digunakan untuk mendapatkan data multimedia, khususnya dalam bentuk gambar dan video. Saat ini, pemanfaatan sensor kamera pada instrumentasi telah cukup meluas, mulai dari perhitungan obyek mikroskopis, pengukuran obyek bergerak dan lain sebagainya. Selain itu kamera juga sudah banyak digunakan untuk sarana keamanan misalnya di toko, mall, rumah, kampus, perpustakaan dan sebagainya.
2)
Gambar 3: Perancangan Model ruas Jalan yang akan dipantau 3)
F. METODA PENGEMBANGAN Metode pengembangan Aplikasi Monitoring Kendaraan Lewat Menggunakan Kamera (Web Camera) Untuk Memantau Kendaraan Lewat Dengan Metode Normalized Sum-Squared Differences (NSSD) Di Dinas Perhubungan Kota Cirebon ini menggunakan model pengembangan waterfall. Analisa system dan Analisa system dan analisa persyaratan analisa persyaratan
Perancangan Perancangan perangkat lunak perangkat lunak
Implementasi Implementasi perangkat lunak perangkat lunak
Uji coba perangkat Uji coba perangkat lunak lunak
utama ini terdapat proses monitoring yang ditampilkan menggunakan metode Normalized Sum-Squared Differences (NSSD). Definisi persyaratan Penghitung Jumlah Kendaraan Lewat Perancangan Aplikasi monitoring kendaraan lewat ini membutuhkan sebuah ruas jalan yang akan dideteksi keberadaanya oleh kamera, yang nantinya dari proses kamera ini diperoleh file video hasil pemantauan seperti pada gambar di bawah :
Perancangan Perangkat Lunak
Pada subab ini akan dibahas mengenai perancangan desain sistem perangkat lunak yang akan dibuat, baik interaksinya maupun tampilannya. 4) Implementasi Perangkat Lunak Jika sebuah perancangan sudah dibuat maka proses selanjutnya yaitu Implementasi perangkat lunak monitoring dengan menggunakan Framework JMF (Java Media Framework). 5) Uji Coba Perangkat Lunak Uji coba perangkat lunak dilakukan untuk mengetahui seberapa besar manfaat dari sistem perangkat lunak yang dibuat dalam memantau arus kendaraan di jalan.
Gambar 6 : Aktivitas model NSSD Aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam menggunakan model ini adalah sebagai berikut : Analisis Sistem 1) Analisa Sistem Aplikasi Monitoring Kendaraan Lewat Aplikasi monitoring kendaraan lewat merupakan program utama, dalam program Jurnal Online ICT-STMIK IKMI Vol. 11-No. 1 Edisi Juli 2014
G. HASIL DAN PEMBAHASAN Data Flow Diagram Dalam merancang Aplikasi Monitoring Kendaraan Lewat Dengan Metode Normalized Sum-Squared Differences (NSSD) dirancang semudah mungkin 55
agar pemakai aplikasi ini tidak merasa kesulitan tapi tetap tanpa mengabaikan fungsionalitasnya. Maka berikut perancangan Data Flow Diagram dan diagram alirnya dalam perancangan sistem aplikasi ini. Pada bagian ini akan dirancang desain sistem Aplikasi Monitoring Kendaraan Lewat Dengan Metode Normalized Sum-Squared Differences (NSSD). Aplikasi didesain agar dapat berinteraksi dengan penggunanya, yaitu dengan cara memproses inputan dari user dan menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan oleh pengguna. 1) Administrator mengatur inputan-inputan data yang diperlukan seperti menentukan data video apakah dari hasil perekaman secara langsung atau menggunakan data video yang telah direkam sebelumnya yang tersimpan di media penyimpanan, untuk ditampilakan kepada pengguna. 2) Adminitrator mengatur inputan berupa Region of Interest, dimana yang berfungsi sebagai penentu wilayah dari seluruh gambar perekaman. 3) Selanjutnya Administrator memasukan data berupa treshold sebagai pemroses dari gambar hitam putih menjadi citra biner atau 0 dan 1. Yang akan menampilkan hasil pemantauan kepada pengguna. Proses interaksi sistemnya sebagai berikut :
Atur data input
Administrator
Atur detection window Input treshold
Monitoring kendaraan lewat dengan NSSD
Hasil perekaman gambar Nilai NSSD
Pengguna
Monitoring kendaraan lewat
Gambar 8: Proses interaksi sistemnya sebagai
Proses selanjutnya adalah pembuatan diagram level 0, yang merupakan kelanjuatan dari sistem context diagram. DFD level 0 ini menggambarkan interaksi antara sistem dengan pengguna. Pengguna diharuskan menentukan data masukannya, apakah menggunakan data real time atau data yang sudah ada dan disimpan ke dalam hard disk. Menentukan luas detection windows dan menentukan nilai threshold yang akan digunakan dalam proses monitoring kendaraan lewat. Sedangkan keluaran dari sistem aplikasi ini adalah hasil perekaman gambar dari web camera. Nilai Jurnal Online ICT-STMIK IKMI Vol. 11-No. 1 Edisi Juli 2014
NSSD dari tiap frame dan hasil monitoring kendaraan. Hasil dekomposisi dari proses 1 ditunjukan oleh gambar berikut : 1.1 1.1 Hasil Hasil perekaman perekaman input input
Alur Data input
Administrator Administrator
hasil perekaman
Pengguna Pengguna
hasil perekaman
Data hasil perekaman
Alur detecition windows
1.5 1.5 Gray Gray Scalling Scalling
1.4 1.4 Proses Proses seleksi seleksi
Citra gray scale
Rata-rata Nilai NSSD
Data rata-rata nilai NSSD
1.8 1.8 Tresolding Tresolding
Nilai Treshod
Data citra Grayscale
Citra hasil perekaman
1.2 1.2 Capture Capture image image
Citra RGB Citra RGB
Citra gray scale
1.7 1.7 Perhitungan Perhitungan NSSD NSSD
Data rata-rata nilai NSSD
1.3 1.3 Mengasilkan Mengasilkan Data hasil Data hasil perekaman perekaman
Data hasil perekaman
1.6 1.6 Perhitungan Perhitungan NSSD NSSD
Nilai NSSD
Nilai NSSD Data nilai NSD
Nilai Treshod
1.9 1.9 Monitor Monitor Kendaraan Kendaraan lewat lewat
Monitoring Kendaraan lewat
Gambar 9: DFD Level 0 Keterangan : 1.1) Proses Menampilkan Data Hasil Rekam Masukan : Data video hasil perekaman yang dilakukan dengan web camera, atau video dari hasil perekaman yang pernah dilakukan dan tersimpan di dalam komputer. Uraian :Dalam proses ini ditampilkan data video yang telah di tentukan. Keluaran : Data video dapat diputar (Play) oleh pengguna.
1.2) Proses Capture Image Masukan : Data video hasil perekaman dengan menggunakan web camera Uraian : Dalam proses ini menyimpan gambar background dan frame yang akan dihitung. Keluaran : Gambar background dan frame 1.3) Proses Seleksi Masukan Uraian
: Gambar background dan frame dari hasil proses sebelumnya : pada proses ini dilakuakan penentuan 56
Keluaran
detection window / region of interest (ROI) untuk ruas jalan pada gambar background dan frame. : Gambara masukan beserta ROI dengan ukuran dan posisi ROI sesuai dengan yang telah ditentukan. Jumlah pixel serta nilai dan koordinat setiap pixel didalam ROI.
1.4) Proses Grayscale Masukan : Nilai dan koordinat posisi setiap pixel didalam ROI baik pada background maupun pada frame. Uraian : Dalam proses grayscaling ini yaitu melakukan pengubahan dari gambar warna RGB ke warna grayscale (warna keabuan). Keluaran : Gambar background dan frame pada ROI dalam bentuk grayscale. Nilai intensitas setiap pixel di dalam ROI pada gambar backgroun dan frame 1.5) Proses perhitungan NSSD Masukan : jumlah pixel serta nilai dan koordinat posisi setiap pixel didalam ROI. Nilai intensitas pixel didalam ROI pada setiap background dan frame.
Keluaran : Nilai threshold 1.8) Proses Monitoring Kendaraan Lewat Masukan Uraian
:Nilai NSSD tiap frameNilai Threshold : Dalam proses ini dilakukan pemantauan kendaraan yang lewat melalui ruas jalur yang telah ditentukan. Sehingga dapat diketahui haisl pemantauan kendaraan yang lewat apabila nilai NSSD lebih besar dari nilai threshold maka status = “ LEWAT ”, dan apabila nilai NSSD lebih kecil dari nilai Threshold maka status = “ KOSONG ”. Jumlah kendaraan bertambah apabila status pada frame tersebut tidak sama dengan status pada frame sebelumnya. Keluaran : Diketahui pantauan kendaraan lewat yang melalui ruas jalan yang telah ditentukan. Mulai Mulai
Gunakan data Gunakan data real time real time
Ya
Tidak Proses Proses Inisialisasi Inisialisasi Data Data
Camera Camera aktif aktif
Tidak Selesai Selesai
Ya Input nilai Input nilai threshod threshod
Proses dokumen Proses dokumen Hasil pemantauan Hasil pemantauan
Input Input detection detection windows windows Ya
Uraian Keluaran
: Dalam proses ini dilakukan penghitungan nilai NSSD : Nilai NSSD dari tiap frame
Capture image Capture image bacground dan frame bacground dan frame
Tidak
Berhenti Berhenti
Ya Gray scaling Gray scaling
1.6) Proses Filtering Input : Nilai NSSD tiap frame dan jumlah frame Uraian : Dalam proses ini dilakukan proses perhitungan rata-rata nilai NSSD . Keluaran : Rata – rata nilai NSSD
Ouput Ouput Pemantauan Pemantauan kendaran kendaran
tidak NSSD= NSSD=
Status=Temp? Status=Temp?
Filtering Filtering
Thresholding Thresholding
Gambar 10 : Flowchart pantauan kendaraan lewat 1.7) Proses Thresholding Masukan
Uraian
: Rata – rata nilai NSSD tiap frame Nilai pengali yang ditentukan oleh pengguna : Dalam proses ini dilakukan perhitungan nilai threshold dengan mengalikan nilai rata – rata NSSD dengan pengali yang ditentukan oleh pengguna.
Jurnal Online ICT-STMIK IKMI Vol. 11-No. 1 Edisi Juli 2014
Ketrangan : 1) Memulai Aplikasi Monitoring kendaraan Lewat Dengan Metode Normalized SumSquared Differences (NSSD). 2) Menggunankan Data Real Time Setelah Aplikasi Monitoring Kendaraan Lewat Dengan Metode Normalized Sum-Squared 57
a. b.
Differences (NSSD) terbuka maka maka akan dihadapkan pada dua pilihann yaitu : Jika akan menggunakan proses secara real time maka kamera akan aktif Jika tidak menggunakan proses secara real time maka akan dilanjutkan dengan proses inisialisasi data
3) Menggunakan proses data secara real time Aplikasi Monitoring Kendaraa Lewat Dengan Metode Normalized Sum-Squared Differences (NSSD) akan memeriksa perangkat kamera yang ada a. Aplikasi akan memeriksa kamera yang sudah terpasang jika tidak ketemu dengan perangkat kamera maka program selesai b. Aplikasi akan memeriksa perangkat yang sudah terpasang jika ketemu dengan perangkat yang terpasang maka aplikasi akan meminta inputan nilai treshold (proses mengatur jumlah nilai derajat keabuan pada suatu gambar atau citra) 4) Menggunakan proses inisialisasi Yaitu proses monitoring kendaraan berdasarkan data yang sudah tersimpan di memori komputer atau sudah direkam sebelumnya dengan Aplikasi Monitoring kendaraan Lewat Dengan Metode Normalized Sum-Squared Differences (NSSD). 5) Proses selanjutnya, baik menggunakan data real time maupun menggunakan data tidak real time, prosesnya sama yaitu : a. Akan meminta inputan nilai threshold yaitu mengatur jumlah derajat keabuan yang ada pada gambar atau citra, dengan thresholding maka derajat keabuan bisa diubah sesuai dengan keinginan, misalkan ingin menggunakan derajat keabuan 16 bit, maka tinggal membagi nilai derajat keabuan (grayscale) dengan nilai 16. Dengan rumusan sebagai berikut :
W X= B Keterangan : X = Nilai Grayscale setelah thresholding W = Nilai Grayscale sebelum thresholding B = Nilai Grayscale yang diinginkan Jurnal Online ICT-STMIK IKMI Vol. 11-No. 1 Edisi Juli 2014
b. Menentukan nilai region of interest (ROI) window Region of interset (ROI) window adalah pengkodean secara berbeda pada area tertentu dari gambar atau citra digital, sehingga mempunyai kualitas yang lebih baik dari area sekitarnya. Fitur ini menjadi sangat penting, bila terdapat bagian tertentu dari citra digital yang dirasakan lebih penting dari bagian yang lainnya. c. Capture image background and frame Program aplikasi akan mengambil gambar background dan frame dengan kamera web came. d. Proses Grayscaling Proses grayscaling akan mengubah sistem warna Red, Green, Blue (RGB) pada gambar atau citra menjadi sistem warna grayscale (warna keabuan). Prosesnya adalah dari 3 matriks layer sistem warna RGB menjadi satu matriks. Yaitu dengan mengambil nilai rata-rata dari 3 layer sistem warna Red,
Green, Blue. Dapat dirumuskan sebagai berikut : R+S+B S=
Proses Normalized Sum-Squared Differences (NSSD). Untuk melakukan identifikasi dengan menggunakan metode NSSD, diperlukan background gambar (image) untuk dibandingkan dengan frame yang akan dideteksi. Background image yang digunakan merupakan image lajur dalam keadaann kosong. Atau tidak ada kendaraan lewat pada ruas jalan yang akan dideteksi. Detection window atau Region of Interest (ROI) diset pada ruas jalan yang akan dideteksi setelah dilakukan proses grayscale sebelumnya. Kemudian, semua nilai pixel yang terdapat dalam detection window dijumlahkan. Analisis Sistem Program Inisialisasi Data Program inisialisasi data digunakan untuk menentukan data video dalam perhitungan tidak real time. Data video yang digunakan dapat diambil dari data yang sudah tersimpan di komputer atau dari video yang baru dengan merekam menggunakan web camera. Alur prosesnya adalah sebagai berikut : 58
MULAI
H. KESIMPULAN DAN SARAN
INPUT NAMA DATA BARU
Ya
INPUT NAMA DATA
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dapat diambil beberapa kesimpulan, bahwa aplikasi monitoring kendaraan ini layak untuk dipakai sebagai Aplikasi Monitoring Kendaraan Lewat Menggunakan Kamera (Web Came) Untuk Memantau Kendaraan Lewat Dengan Metode Normalized Sum-Squared Differences (NSSD) Di Dinas Perhubungan Kota Cirebon.
KAMERA AKTIF?
TIDAK
Proses capture
INPUT NAMA DATA LAMA
SET DATA ?
YA
BERHENTI ?
YA
Menampilkan file capture
TIDAK
TIDAK
SELESAI
Gambar
11 : Analisis Sistem Inisialisasi Data
Program
Analisis Sistem Program Dokumentasi Hasil Monitoring Program dokumentasi hasil monitoring, digunakan untuk melihat hasil pemantauan yang telah dilakukan. Diagram alirnya ditunjukan sebagai berikut : Mulai
Input nilai NSSD
Tampilkan nilai NSSD
Ya
Output tampilan grafik / tabel nilai NSSD
Tidak Tidak
Nilai NSSD
Tampilkan Tabel hasil monitoring
Ya
Output tampilan hasil monitoring
Lporan hasil Monitoring
Selesai
Tidak Tampilkan informasi hasil perekaman ?
Ya
Output video hasil perekaman
Gambar 12 : Analisis Sistem Program Dokumentasi Hasil Monitoring
Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dapat diambil beberapa saran, sebagai berikut: 1. Diperlukan peningkatan sumber daya alat yang ada agar penggunaan sistem monitoring berbasis komputer yang terintegrasi dapat berjalan dengan maksimal. 2. Peningkatan selanjutnya bisa ditambahkan sebagai aplikasi yang bisa melakukan perhitungan live streaming. I. DAFTAR PUSTAKA [1] Fadliasyah, S.si (2007). Computer Vision dan Pengolahan Citra. Yogyakarta : Andi. [2] Sialagan, Sariadin (2009). Pemrograman Java, Dasar – dasar pengenalan dan pemahaman. Yogyakarta : Andi. [3] Ali, Faisal Ahmad (2006). Hubungan Penerapan Absensi Sidik Jari (Fingerdengan Motivasi Dan Kinerja Karyawan : IPB. [4] Priyanggoro, sigit (2003-2006). Memmbuat Media Player dengan Java Media Framework (JMF) 2.1, dalam Artikel Populer Ilmukomputer.com Edisi Juni 2003 - 2006. [5] Arikunto, S. (1998). Prosedu
Penelitian. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Jurnal Online ICT-STMIK IKMI Vol. 11-No. 1 Edisi Juli 2014
59