LA APOR RAN H HASIL L PEN NELIT TIAN N
APL LIKASI PENCA ARI RU UTE JA ALUR S SEPEDA A DI KO OTA YO OGYAK KARTA A BERB BASIS MOBIL LE
Peneliiti 1. Ed dhy Sutanta a, S.T., M.K Kom. 2. Caatur Iswahy yudi, S.Kom m., S.E., M M.Cs. 3. Arrif Nurwidy yantoro, S.Kom., M.C Cs.
Penelitian n ini dibiaya ai dengan APBD A Peemerintah K Kota Yogyakarta Tah hun 2012
BAPP PEDA
IST AKPR RIND Yogyak karta
KOTA A YOGYAKA ARTA
i
HALAMAN PENGESAHAN
APLIKASI PENCARI RUTE JALUR SEPEDA DI KOTA YOGYAKARTA BERBASIS MOBILE
Mengetahui,
Ketua
Kepala Bappeda Kota Yogyakarta
Jaringan Penelitian Kota Yogyakarta
Ir. Eddy Muhammad . NIP. 19630916 199203 1 006
Drs. H. A.Charris Zubair, M.A. NIP. 19520725 198003 1 002
ii
KAT TA PENG GANTAR R
neliti panjattkan ke had dirat Allah SWT atas segala limp pahan Puji syukur pen nikmat, raahmat dan berkah-Nya b a, sehingga peneliti daapat menyeelesaikan lap poran penelitian dengan jud dul “Aplikaasi Pencari Rute R Jalur Sepeda S di K Kota Yogyaakarta M Berbasis Mobile”. Peneelitian ini didanai meelalui Banssos Jaringaan Penelitiaan Tahun 2012, Bappeda Kota K Yogyakarta. Ucaapan terimaa kasih di sampaikan s kkepada Bap ppeda Kota Yoggyakarta yaang telah m mendanai keegiatan pen nelitian ini dan LPPM M IST AKPRIND D Yogyakaarta yang ttelah memfasilitasi prroses penyyampaian usulan u hingga pellaksanaan penelitian p inni sehingga dapat berjallan lancar. Peneelitian ini tentu maasih terdap pat kekuran ngan, baikk dalam proses p pelaksanaaan maupun dalam pennyusunan lap poran. Oleh h sebab itu, kritik dan saran demi perbbaikan pen nelitian sanngat kami harapkan. Besar haraapan kami hasil penelitian ini dapat memberikan m n manfaat khususnya k terhadap t peeningkatan minat m bersepedaa di wilayaah Kota Yoogyakarta dalam rang gka meninggkatkan ku ualitas lingkungaan dan mend dukung bagii perkemban ngan dunia pariwisata.
Yo ogyakarta, 30 3 Oktober 2012 Peeneliti,
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul …………………………………………………......................... i Halaman Pengesahan ………………………………………………………… . ii Kata Pengantar .................................................................................................... iii Daftar Isi ............................................................................................................. iv Daftar Gambar ..................................................................................................... v BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………… ................. 1 A. Latar Belakang ………………………………………….. ............................. 1 B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2 C. Tujuan dan Sasaran Penelitian ....................................................................... 3 D. Manfaat Penelitian ……………………………………… ............................. 4 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………….......... 5 A. Tinjauan Pustaka ……………………………………… ................................ 5 B. Landasan Teori ............................................................................................... 5 B.1 Konsep sistem, informasi, dan sistem informasi ..................................... 6 B.2 Konsep sistem informasi geografi ........................................................... 7 B.3 OpenStreetMap ........................................................................................ 7 B4. Mobile application ................................................................................... 9 C. Ringkasan dan Kerangka Pikir Penelitian ...................................................... 10 D. Hipotesis ......................................................................................................... 12 BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................ 13 A. Kebutuhan Data .............................................................................................. 13 B. Kebutuhan Sistem ........................................................................................... 13 C. Alat Penelitian ................................................................................................ 13 D.Tahapan Penelitian .......................................................................................... 14 E. Arsitektur Sistem ............................................................................................ 14 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS ......................................... 16 A. Hasil Penelitian ............................................................................................... 16 B. Analisis ........................................................................................................... 16 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 24 A. Kesimpulan .................................................................................................... 24 B. Saran ............................................................................................................... 24 Daftar Pustaka ................................................................................................... 26
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Arsitektur NaviBike ........................................................................ 15 Gambar 4.1 Tampilan awal aplikasi NaviBike ................................................... 17 Gambar 4.2 Tampilan menu aplikasi NaviBike .................................................. 18 Gambar 4.3 Tampilan POI aplikasi NaviBike .................................................... 19 Gambar 4.4 Tampilan contoh POI aplikasi NaviBike ........................................ 20 Gambar 4.5 Tampilan untuk menentukan titik awal rute .................................... 20 Gambar 4.6 Tampilan untuk menentukan titik akhir rute ................................... 21 Gambar 4.7 Tampilan informasi rute sepeda ...................................................... 22
v
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Sepeda merupakan alat transportasi alternatif yang murah dan ramah lingkungan. Di kota-kota besar, penggunaan sepeda sebagai sarana transportasi dapat membantu mengurangi kemacetan dan polusi udara. Selain itu, sepeda juga memiliki dampak positif bagi kesehatan bagi pengendaranya. Populasi pengguna sepeda di provinsi DIY sendiri cukup tinggi. Data tahun 2011 menunjukkan pengguna sepeda di kalangan mahasiswa mencapai 223.624 orang, sedangkan kalangan dosen mencapai 21.853 orang (Unjianto, 2011). Penggunaan sepeda di lingkungan kampus saja dapat memiliki dampak yang signifikan bagi lingkungan sekitar. Dampak bagi lingkungan sekitar dapat muncul karena area kampus memiliki sebaran yang lebar hingga meliputi area pendukung seperti hunian mahasiswa dan lingkungan sekitar kampus. Dukungan terhadap penggunaan sepeda di lingkungan kampus telah ditunjukkan oleh Universitas Gadjah Mada. Pemerintah Kota Yogyakarta juga telah memberikan dukungan pada penggunaan sepeda. WaliKota Yogyakarta mencanangkan program SEGO SEGAWE (Sepeda Kanggo Sekolah Lan Nyambut Gawe). Program ini merupakan salah satu langkah yang diwujudkan untuk mengurangi polusi di Kota Yogyakarta dan pemanasan global (Kurniawan, 2011). Program tersebut diimplementasikan dengan berbagai cara, antara lain dengan membuat daerah hijau untuk
1
pemberhentian sepeda, melakukan sosialisasi penggunaan sepeda, hingga pembuatan jalur khusus sepeda. Jalur khusus sepeda juga telah dibangun oleh Pemerintah Kota Yogyakarta bersebelahan dengan jalur kendaraan umum. Kedua jalur ini dipisahkan dengan garis marka berwarna kuning. Sepanjang jalur sepeda juga terdapat beberapa papan petunjuk jalur alternatif sepeda untuk menghindari keramaian jalan. Keberadaan jalur ini cukup bermanfaat bagi para pengguna sepeda. Keberadaan jalur sepeda dipayungi perangkat hukum berupa Peraturan Walikota (Perwal) No 25 Tahun 2010. Perwal tersebut merupakan amanat dari UU No 14 tahun 1992 yang dipertegas UU No 22 tahun 2009. Selain sebagai alat transportasi, sepeda juga memiliki potensi untuk dikembangkan ke bidang pariwisata. Para wisatawan dapat memanfaatkan sepeda untuk berjalan-jalan menikmati keindahan Kota Yogyakarta dengan murah dan menyehatkan. Keberadaan jalur sepeda dapat dimanfaatkan untuk promosi pariwisata alternatif yang ramah lingkungan. Informasi mengenai jalur sepeda di Kota Yogyakarta akan sangat bermanfaat apabila dapat disebarkan secara luas. Salah satu sarana penyebaran informasi tersebut adalah dengan menggunakan aplikasi daring berbasis mobile. Aplikasi ini memanfaatkan fasilitas peta dari Open Street Map dan Global Positioning System (GPS) pada perangkat berbasis Android. Pengguna sepeda dapat memanfaatkan GPS pada perangkat Android mereka untuk mencari jalur sepeda alternatif untuk mencapai tujuan mereka.
2
B. Rumusan Permasalahan Permasalahan yang timbul dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana membuat aplikasi berbasis mobile dengan platform Android dan Open Street Map untuk menampilkan informasi jalur sepeda. 2. Bagaimana memanfaatkan GPS pada perangkat Android untuk mencari jalur sepeda alternatif. C. Tujuan dan Sasaran Penelitian Penelitian
ini
bertujuan
untuk
menganalisis,
merancang,
dan
mengimplementasikan sebuah aplikasi mobile pada telepon pintar berbasis Android untuk menampilkan informasi dan pencarian jalur sepeda alternatif memanfaatkan teknologi GPS dan Open Street Map. Sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menyediakan aplikasi NaviBike yang diharapkan dapat membantu: 1. Pengguna sepeda dengan memberikan informasi mengenai jalur sepeda yang terdapat di wilayah Kota Yogyakarta. 2. Pengguna sepeda untuk mencari jalur sepeda menuju ke tempat tujuan mereka dengan memanfaatkan teknologi GPS. 3. Meningkatkan minat masyarakat, khususnya di kalangan wisatawan, pegawai, pelajar, dan mahasiswa, untuk menggunakan alat transportasi sepeda sesuai dengan program SEGO SEGAWE yang dicanangkan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta.
3
D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi instansi terkait, antara lain : 1. Bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kota Yogyakarta : a. Melakukan inovasi/rekayasa dan pengembangan aspek kepariwisataan dalam bidang teknologi informasi b. Membantu mewujudkan Kota Yogyakarta yang nyaman dan ramah lingkungan bagi para wisatawan c. Menyediakan fasilitas bagi wisatawan yang ingin mengunjungi tempat wisata di Kota Yogyakarta dengan menggunakan sepeda. d. Mempromosikan tempat-tempat wisata di Kota Yogyakarta, khususnya yang lokasinya dekat dengan jalur sepeda 2. Dinas Perhubungan & KOMINFO Pemerintah Kota Yogyakarta; a. Terwujudnya transportasi ramah lingkungan dan berkelanjutan yang mendukung pariwisata, pendidikan dan budaya b. Memanfaatkan teknologi informasi secara optimal demi terwujudnya masyarakat informasi yang berbasis pengetahuan di Kota Yogyakarta.
4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka Bab ini memuat tinjauan mengenai beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan pembuatan aplikasi pencarian jalur berbasis mobile. Rahmanto (2005) telah mengembangkan aplikasi mobile berbasis WAP (Wireless Application Protocol) untuk memandu perjalanan secara dinamis. Aplikasi ini dapat diakses menggunakan perangkat telepon seluler. Saputro (2009) berhasil merancang dan mengembangkan aplikasi mobile untuk pencarian lokasi ATM (Anjungan Tunai Mandiri) terdekat berbasis web dan WAP. Aplikasi ini memiliki fitur pencarian berdasarkan nama jalan atau lokasi untuk menunjukkan peta lokasi ATM terdekat. Subekti (2011) telah mengembangkan aplikasi mobile jalur alternatif sepeda di Kota Yogyakarta memanfaatkan Google Maps untuk informasi lokasinya. Aplikasi hasil penelitian ini dapat diakses menggunakan browser yang terdapat dalam perangkat telepon seluler. Namun demikian, aplikasi ini tidak dapat diakses oleh semua tipe telepon seluler. Penelitian yang dilakukan kali ini memanfaatkan GPS yang terdapat pada perangkat berbasis Android untuk dikembangkan menjadi sebuah aplikasi pencari jalur sepeda di Kota Yogyakarta. Aplikasi yang dikembangkan dalam penelitian ini memanfaatkan Open Street Map sebagai penyedia peta dan GPS sebagai penanda lokasi untuk memudahkan pengguna sepeda dalam mencari jalur sepeda ke tempat tujuan mereka. 5
B. Landasan Teori B.1
Konsep Sistem, Informasi, Data, dan Sistem Informasi Sebuah sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.Menurut FithGerald dalam Agung (2006), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Masih menurut FithGeralddalam Agung (2006), informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima, dapat berupa fakta dan suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi, yaitu input (data) – proses (model) – output (informasi). Sedangkan data diartikan sebagai raw material untuk suatu informasi. Perbedaan informasi dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau sebaliknya. Menurut Leitch dalam Agung (2006), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
6
B.2
Konsep Sistem Informasi Geografis Secara umum, sistem informasi geografis (Geographical Information
System) memilki definisi teknologi yang mampu menerangkan data spasial yang dikaitkan dengan geografis, dimana data tersebut berada dengan informasi atau keterangan dalam data tersebut (Prahasta, 2005). Dalam perkembangannya sistem informasi geografis didefinisikan sebagai suatu sistem yang menggunakan perangkat komputer untuk menyimpan dan memanipulasi data geografis.Sistem informasi
geografis
dirancang
untuk
mengumpulkan,
menyimpan
dan
menganalisa obyek dan fenomena dimana lokasi merupakan karakteristik yang penting. B.3
Konsep Basis Data Dalam beberapa literatur, basis data telah didefinisikan dengan cara yang
berbeda-beda. Salah satu definisi cukup lengkap dan baik tentang istilah basis data adalah pengertian yang diberikan oleh Martin (1975) yaitu sebagai berikut: “A database may be defined as a collection of interrelated data stored together without harmful or unnecessary redundancy to serve one or more applications in an optimal fashion; the data are stored so that they are independent of programs with use the data; a common and controlled approach its used in adding new data and in modifying and retrieving existing data within the database”. Dengan memahami pengertian di atas, maka istilah basis data dapat dipahami sebagai suatu kumpulan data terhubung (interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data (kalaupun ada maka kerangkapan data tersebut harus seminimal mungkin dan terkontrol (controlled redundancy)), data disimpan
7
dengan cara-cara tertentu sehingga mudah untuk digunakan / atau ditampilkan kembali; data dapat digunakan oleh satu atau lebih program-program aplikasi secara optimal; data disimpan tanpa mengalami ketergantungan dengan program yang akan menggunakannya; data disimpan sedemikian rupa sehingga proses penambahan, pengambilan dan modifikasi data dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol. Berdasarkan pengertian tersebut, maka suatu basis data mempunyai beberapa kriteria penting yang harus dipenuhi, yaitu (Sutanta, 2010): 1. Berorientasi pada data (data oriented) dan bukan berorientasi pada program (program oriented) yang akan menggunakannya. 2. Data dapat digunakan oleh pemakai yang berbeda-beda atau beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis data. 3. Data dalam basis data dapat berkembang dengan mudah baik volume maupun strukturnya 4. Data yang ada dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah 5. Data dapat digunakan dengan cara yang berbeda-beda. 6. Kerangkapan data (data redundancy) minimal Keenam kriteria tersebut telah membedakan secara nyata antara pengorganisasian data secara basis data (database processing) dan pengelolaan data dalam file tradisional (file processing), yaitu (Sutanta, 2010): 1. Hanya dapat digunakan oleh satu program aplikasi
8
2. Berhubungan dengan suatu persoalan tertentu untuk sistem yang direncanakan 3. Perkembangan data hanya mungkin terjadi pada volume data saja 4. Hanya dapat digunakan dengan satu cara tertentu saja 5. Kerangkapan data terlalu sering muncul Pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan seperti: 1. Kecepatan dan kemudahan (speed) 2. Efesiensi ruang penyimpanan (space) 3. Keakuratan (accuracy) 4. Ketersediaan (availability) 5. Kelengkapan data (completeness) 6. Keamanan (security) 7. Kebersamaan pemakaian (sharability) B.4
OpenStreetMap OpenStreetMap adalah sebuah proyek berbasis web untuk membuat peta
seluruh dunia yang gratis dan terbuka, dibangun sepenuhnya oleh sukarelawan dengan melakukan survey menggunakan GPS, mendigitasi citra satelit, dan mengumpulan serta membebaskan data geografis yang tersedia di publik. Pendanaan dan infrastruktur OpenStreetMap didukung oleh organisasi nirlaba OpenStreetMap Foundation. Dataset peta yang disediakan oleh OpenStreetMap berlisensi Open Database License, artinya pengguna diperbolehkan secara bebas
9
menyebarkan, memodifikasi, dan menggunakan basis data dengan tetap mempertahankan lisensi ini. Teknik pengambilan data peta di OpenStreetMap diinisiasi dengan pengumpulan data secara manual menggunakan survei lapangan sistematis menggunakan GPS oleh para sukarelawan. Data tersebut kemudian dimasukkan ke basis data OpenStreetMap. Setelah data didapatkan, proses edit dilakukan untuk memberikan informasi spasial seperti jenis jalur, lokasi objek, dan sebagainya. Selain dari survei lapangan, beberapa data peta juga didapatkan dari sumbangan beberapa perusahaan komersial dan peta bebas lisensi dari pemerintah. B.5
Mobile Application Aplikasi adalah sebuah program yang digunakan orang untuk melakukan
sesuatu pada sistem komputer. Istilah mobile dapat diartikan sebagai perpindahan yang mudah dari satu tempat ke tempat yang lain, misalnya telepon mobile berarti bahwa terminal telepon yang dapat berpindah dengan mudah dari satu tempat ke tempat lain tanpa terjadi pemutusan atau terputusnya komunikasi. Dengan demikian, menurut Agus (2010) aplikasi mobile (mobile application) merupakan sebuah aplikasi yang dapat digunakan walaupun pengguna berpindah dengan mudah dari satu tempat ketempat lain tanpa terjadi pemutusan atau terputusnya komunikasi dan cara aksesnya menggunakan perangkat bergerak (mobile device) seperti handphone, smartphone dan PDAphone.
10
Karakteristik perangkat mobile adalah sebagai berikut: 1. Ukuran kecil. Perangkat mobile memiliki ukuran yang kecil. Konsumen menginginkan perangkat yang terkecil untuk kenyamanan dan mobilitas mereka. 2. Memory terbatas. Perangkat mobile memiliki memory yang kecil, yaitu primary (RAM) dan secondary (disk). 3. Daya proses terbatas. Sistem mobile tidaklah setangguh aplikasi desktop. 4. Konsumsi daya rendah. Perangkat mobile menghabiskan labih sedikit daya dibandingkan dengan mesin desktop. 5. Kuat dan dapat diandalkan. Karena perangkat mobile selalu dibawa kemana saja, maka harus cukup kuat untuk menghadapi benturan, gerakan, dan sesekali tetesan-tetesan air. 6. Konektivitas yang terbatas. Perangkat mobile memiliki bandwith rendah, beberapa dari mereka bahkan tidak tersambung. C. Ringkasan dan Kerangka Pikir Penelitian Aplikasi pencari rute jalur sepeda (NaviBike) dikembangkan sebagai sarana penyebaran informasi dengan menggunakan aplikasi luring berbasis mobile. NaviBike memiliki dua buah fungsi utama, yaitu menampilkan informasi jalur sepeda dan melakukan pencarian jalur untuk mencapai tujuan tertentu. NaviBike diinstal ke dalam perangkat Android, kemudian memanfaatkan GPS yang terdapat pada perangkat Android untuk mengetahui lokasi pengendara sepeda. Selanjutnya, NaviBike mengakses data di basis data dalam perangkat untuk mendapatkan koordinat jalur sepeda. Koordinat tersebut digunakan untuk
11
membentuk peta jalur sepeda pada OpenStreetMap untuk selanjutnya ditampilkan pada perangkat Android. dapat dimasukkan ke Google Play (https://play.google.com/) atau situs lain, sehingga dapat diunduh oleh pengguna dan diinstal pada perangkat Android masing-masing. D. Hipotesis Pengembangan aplikasi NaviBike dalam penelitian ini tidak menguji hipotesis tertentu, namun mengembangkan sebuah aplikasi yang bersifat mobile untuk mendukung program penggunaan sepeda sebagai alat transportasi yang murah, menyehatkan, dan mendukung pariwisata di wilayah Kota Yogyakarta.
12
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Kebutuhan Data Data jalur sepeda yang digunakan dalam aplikasi ini diperoleh dari Dinas Perhubungan Komunikasi & Informatika Kota Yogyakarta. Data yang digunakan berupa peta jalur sepeda alternatif beserta koordinat jalur sepeda. Data ini kemudian disimpan dalam basis data, dan digunakan sebagai sumber pembuatan peta jalur sepeda pada Google Maps. B. Kebutuhan Sistem Aplikasi NaviBike memiliki fasilitas untuk menampilkan informasi jalur sepeda, dan menampilkan hasil pencarian jalur sepeda ke tempat yang dikehendaki pengguna, serta dilengkapi dengan point of interest (POI). C. Alat Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut; 1. Perangkat keras, dengan spesifikasi sebagai berikut; a. Perangkat bersistem operasi Android b. Server basis data c. Sepeda 2. Perangkat lunak, terdiri atas; a. Eclipse b. Android SDK (Software Development Kit) c. Basis data MySQL Server
13
D. Tahapan Penelitian Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Analisis sistem Pada tahapan ini, dilakukan analisis terhadap kebutuhan sistem, kebutuhan data, dan kebutuhan perangkat pendukung penelitian. Hasil analisis akan digunakan untuk tahapan perancangan sistem. 2) Perancangan sistem Pada tahapan ini, dilakukan perancangan sistem sesuai dengan hasil analisis yang telah dilakukan. Perancangan meliputi arsitektur sistem, antar muka, dan basis data. 3) Implementasi sistem Pada tahapan ini dilakukan pembuatan aplikasi pencari jalur sepedauntuk perangkat bersistem operasi Android. Selain itu, dikembangkan juga basis data sesuai dengan perancangan yang telah dilakukan. 4) Pengujian sistem Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan perangkat Android yang telah diinstal aplikasi NaviBike. Pengujian dilakukan dengan mencari jalur sepeda ke tempat tertentu menggunakan aplikasi tersebut yang dipasang pada sepeda. E. Arsitektur Sistem Arsitektur sistem NaviBike diperlihatkan pada Gambar 3.1. Saat pertama kali dijalankan, NaviBike memuat basis data peta, jalur sepeda, dan lokasi yang menjadi perhatian (POI – Point of Interest) menggunakan pustaka mapsforge.
14
Selanjutnyya, dengan memanfaatkkan GPS daan satelit, NaviBike N m mencari koorrdinat posisi peraangkat.
Gambbar 3.2. Arssitektur Nav viBike
15
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
A. Hasil Penelitian Aplikasi
pencari
rute
jalur
sepeda,
yang
diberinama
NaviBike
dikembangkan sebagai sarana penyebaran informasi dengan menggunakan aplikasi luring berbasis mobile. NaviBike memiliki dua buah fungsi utama, yaitu menampilkan informasi jalur sepeda dan melakukan pencarian jalur untuk mencapai tujuan tertentu. NaviBike diinstal ke dalam perangkat Android, kemudian memanfaatkan GPS yang terdapat pada perangkat Android untuk mengetahui lokasi pengendara sepeda. Selanjutnya, NaviBike mengakses data di basis data dalam perangkat untuk mendapatkan koordinat jalur sepeda. Koordinat tersebut digunakan untuk membentuk peta jalur sepeda pada OpenStreetMap untuk selanjutnya ditampilkan pada perangkat Android. dapat dimasukkan ke Google Play (https://play.google.com/) atau situs lain, sehingga dapat diunduh oleh pengguna dan diinstal pada perangkat Android masingmasing. B. Analisis Aplikasi NaviBike telah berhasil dikembangkan dan diuji untuk memastikan bahwa aplikasi telah mampu memenuhi dua fungsi utama yang diharapkan. Tampilan awal aplikasi NaviBike seperti ditampilkan pada Gambar 4.1. NaviBike memuat peta dan jalur sepeda terlebih dahulu, kemudian menampilkan posisi perangkat sebagai titik biru di layar. Di sudut kiri atas, ada tombol untuk mengunci posisi peta. Jika tombol ini diaktifkan, maka peta akan
16
bergerak mengikuti m perubahan p pposisi peran ngkat. Seballiknya, jika tombol ini tidak aktif, penggguna dapaat menggeseer-geser peeta untuk melihat m keseeluruhan wiilayah dalam petaa.
Gambar G 4.1. Tampilan awal a aplikasi NaviBikee
Souurce code untuk mennampilkan peta p sepertii pada Gam mbar 4.1 adalah a sebagai beerikut:
mapView = = (MapView) ) findViewB ById(R.id.mapView); mapView.s setClickabl le(true); mapView.s setBuiltInZ ZoomControl ls(true); mc = mapV View.getCon ntroller(); ; mapView.s setMapFile( (new File(C CommonResources.MAP_ _PATH, Com mmonResources.MAP_NA AME));
17
Meenu yang teersedia dalaam aplikasi NaviBike diperlihatkaan pada Gaambar 4.2. Menuu tersebut adalah a jalur sepeda dan n POI Tran ns Jogja. Meenu jalur seepeda digunakann untuk men ncari jalur dari satu posisi asal ke k posisi tuj ujuan. Menu u POI digunakann untuk men ncari koordiinat posisi POI, P contoh h POI yang dditampilkan n oleh aplikasi NaviBike N adalah a mennampilkan posisi p haltee Trans Joggja sesuai yang diinginkann oleh pengguna.
Gambar G 4.2. Tampilan menu m aplikaasi NaviBikee
18
Gambar G 4.3.. Tampilan POI aplikassi NaviBikee
NaviBike akan Keetika menu u POI Trrans Jogjaa dipilih, aplikasi N menampilkan daftar lokasi hallte Trans Jogja J sepertti yang dipperlihatkan pada Gambar 4.3. 4 Penggu una kemudiian dapat memilih m hallte Trans JJogja yang ingin ditampilkaan pada peta. Source ccode untuk menampilka m an semua lookasi halte Trans T Jogja adallah sebagai berikut:
tDao = ne ew TransDAO O(db); trans = t tDao.getAll l(); ArrayAdap pter<String g> adapter = new ArrayAdapter<String>(thhis, android.R R.layout.si imple_list_ _item_1, new ArrayList t<String>(t trans.keySe et())); listView.setAdapter r(adapter); ;
NaaviBike jug ga memberiikan fasilittas untuk melakukan m pencarian halte Trans Joggja yang in ngin ditamppilkan. Peng gguna mem masukkan nnama halte yang ingin ditaampilkan di d tempat yyang dised diakan. Nam ma halte kkemudian dapat
19
disentuh untuk ditaampilkan ddi peta. Peeta yang menampilka m an halte teerpilih diperlihatkkan pada Gaambar 4.4.
Gam mbar 4.4. Tam mpilan conttoh POI apllikasi NaviB Bike
k mencari jaalur dari sat atu lokasi assal ke Meenu jalur seepeda digunnakan untuk lokasi tujuan tertenttu. Ketika menu ini dipilih, NaaviBike akaan menamp pilkan perlihatkan ppada Gamb bar 4.5. antarmukaa seperti dip
Gambar 4.5. Tam mpilan untuk k menentukaan titik awaal rute
20
Pada tampilaan ini, penngguna dapat memasu ukkan koorrdinat titik asal. Selanjutnyya, penggun na memasukkkan koord dinat tujuan dengan meenyentuh to ombol Set Tujuaan. NaviBik ke akan meenampilkan antarmukaa seperti paada Gambarr 4.6. Pada antaarmuka ini, pengguna memasukk kan koordin nat titik tujjuan yang ingin dicari jaluurnya. Setelah selesai,, pengguna menyentuh h tombol B Buat Jalur untuk u mencari jalur. j Sourcce code unntuk melak kukan penccarian jalurr sesuai deengan masukan dari d penggu una adalah ssebagai berikut:
start = f from; end = to; Way way = = new Way() ); long node eFrom = get tNearestNod de(start); long node eTo = getNe earestNode( (end); way.add(s start); getRoute( (nodeFrom, nodeTo, wa ay); way.add(e end);
Gambaar 4.6. Tam mpilan untuk k menentukaan titik akhiir rute
21
Sellanjutnya, NaviBike akan men ncari jalur sesuai deengan koorrdinat masukan dari d penggu una. Jalur hhasil pencariian akan dittampilkan ppada peta seeperti yang terliihat pada Gambar G 4.77. Source code untuk k menampiilkan jalur hasil pencarian adalah sebaagai berikutt:
if(route != null){ mapView.getOverlays(). remove(rou ute); } OverlayWa ay ow = new w OverlayWa ay(gps); route = n new ArrayWa ayOverlay(w wayPaintFill, wayPaintOutline)); route.add dWay(ow);
Gambar G 4.77. Tampilan informasi rute r sepeda
N masih m bisa diikembangkaan lebih lanjjut dalam haal: Aplikasi NaviBike 1. Meendapatkan data POI untuk temp pat wisata dengan carra menghub bungi pihhak-pihak yang y terkait,, misalnya dinas d pariwiisata, dsb.
22
2. Peta yang digunakan merupakan peta yang dikembangkan oleh komunitas, dari sisi kelengkapan informasi masih ada beberapa ruas jalan yang belum terpetakan. 3. Fungsi navigasi belum bisa diimplementasikan karena ada beberapa kendala faktor teknis, seperti belum bisa mendapatkan orientasi arah dari ponsel Android yang digunakan.
23
BABV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Sesuai tujuan awal penelitian, aplikasi NaviBike yang dikembangkan telah mampu memenuhi dua fungsi utama yang diharapkan, yaitu menampilkan informasi jalur sepeda dan melakukan pencarian jalur sepeda untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, aplikasi NaviBike diharapkan memberikan manfaat yaitu membantu pengguna sepeda dalam hal mendapatkan informasi jalur sepeda di Kota Yogyakarta dan mencari jalur menuju tempat tujuan, serta meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan sepeda sebagai alat transportasi yang ramah lingkungan. B. Saran dan Rekomendasi Aplikasi NaviBike masih perlu dikembangkan dan ditindaklanjuti, utamanya melengkapi POI, seperti lokasi halte bus TransJogja, bengkel sepeda, tempat-tempat wisata, dan komunitas sepeda. Beberapa rekomendasi tindak lanjut penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dapat; a) menggandeng peran komunitas sepeda dan pihak swasta sebagai rekanan dan ditampilkan sebagai POI dalam aplikasi NaviBike b) menggandeng para pengusaha jasa persewaan sepeda guna menyebarluaskan keberadaan aplikasi NaviBike kepada wisatawan, terutama wisatawan mancanegara
24
c) mengembangkan paket-paket wisata bersepeda ke obyek-obyek wisata di wilayah Koya Yogyakarta dan sekitarnya d) menghubungkan jalur sepeda yang terputus e) menyediakan rambu dan tempat parkir khusus sepeda f) mengembangkan kegiatan penggunaan sepeda, seperti sepeda gembira, lomba modifikasi sepeda, lomba ketrampilan bersepeda, dan lain-lain. 2. Dinas Perhubungan & KOMINFO dapat; a) menyusun panduan jalur sepeda b) melengkapi marka jalan jalur sepeda 3. Pemerintah Kota dapat; a) menyusun Peraturan Daerah tentang himbauan dan/atau kewajiban penyediaan sarana dan penggunaan sepeda di lingkungan Perguruan Tinggi, instansi/lembaga non pemerintahan lainnya b) menyusun Peraturan Daerah tentang pemberlakuan hari dan/atau jalur khusus bebas kendaraan bermotor c) menyusun Peraturan Daerah tentang pemberian reward kepada kelompok-kelompok masyarakat pengguna sepeda
25
DAFTAR PUSTAKA
Agung, 2011, Sistem Informasi, http://agungsr.staff.gunadarma.ac.id/ Downloads/files /3412/Konsep+SI.pdf, diakses 28 Januari 2011. Alamsyah, A., 2011, Pengantar Javascript, http://IlmuKomputer.com, diakses tanggal 28 Januari 2011. Kurniawan, B., 2008, Ribuan Warga Yogya Bersepeda ke Sekolah dan Kantor, http://www.detiknews.com/read/2008/10/13/105043/1019095/10/ ribuan-warga-yogya-bersepeda-ke-sekolah-dan-kantor, diakses tanggal 4 November 2011. Madcoms, 2008, PHP & MySQL Untuk Pemula, Penerbit Andi, Yogyakarta. Prahasta, E., 2007, Sistem Informasi Geografis: Membangun Aplikasi WebBased Geographic Information System dengan Map Server, Penerbit Informatika, Bandung. Rahmanto, 2005, Aplikasi WAP sebagai Navigasi Perjalanan, Skripsi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND, Yogyakarta. Saputro, R., 2009, Rancang Bangun Aplikasi Mobile untuk Pencarian Lokasi ATM Terdekat di Yogyakarta Berbasis Web dan WAP, Skripsi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND, Yogyakarta. Subekti, P.A., 2011, Aplikasi Jalur Alternatif Sepeda di Kota Yogyakarta Berbasis Web Mobile dengan Google Maps, Skripsi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND, Yogyakarta. Sutanta, E., 2010, Basis Data Dalam Tinjauan Konseptual, Penerbit Andi, Yogyakarta. Unjianto, B., 2011, Digalakkan, Gerakan Bersepeda dari Kampus di Yogyakarta, http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2011/09/30 /97845/Digalakkan-Gerakan-Bersepeda-dari-Kampus-di-Yogyakarta, diakses tanggal 3 November 2011.