Aplikasi Kamus Online Indonesia-Dayak Ngaju Serta Ragam Budayanya Miming, Tanti Kristanti Jurusan S1 Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri No. 65 Bandung 40164 email :
[email protected],
[email protected] Abstract For people who want to learn Dayak language, it is quite hard to find Dayak-Indonesia dictionaries whether literally or electronically, therefore it is necessary to have such facilities, like books or applications to facilitate everyone who wants to learn and understand Dayak Ngaju language. Motivated by the above reason, the author developed a web based application (Dayak Ngaju-Indonesian Dictionary) which can help user in learning the Dayak Ngaju language. This application was developed using PHP (Hypertext Preprocessor) programming language and DBMS (Database Management System) MySql. This application has features, such as translation, login to access the website and some useful features to make easy to use. Additonaly, the application also has some useful information about Dayak Ngaju tribe. Based on survey results conducted on the fifteen respondents, could be concluded that this application is sufficient to answer the user wishes to learn the Dayak Ngaju language. Keywords: website, Dayak language Ngaju, PHP (Hypertext Preprocessor).
1.
Pendahuluan
Dayak merupakan sebutan bagi penduduk asli pulau Kalimantan. Pulau Kalimantan sendiri terbagi berdasarkan wilayah Administratif yang mengatur wilayahnya masing-masing yang terdiri dari: Kalimantan Timur ibu kotanya Samarinda, Kalimantan Selatan dengan ibu kotanya Banjarmasin, Kalimantan Tengah ibu kotanya Palangka Raya, dan Kalimantan Barat ibu kotanya Pontianak. Suku Dayak memiliki bahasa daerah masing-masing yang dipergunakan sebagai bahasa sehari-hari untuk berkomunikasi, di daerah Kalimantan Tengah khususnya memiliki bahasa Daerah yang yaitu bahasa Dayak Ngaju yang menjadi bahasa dominasi di daerah tersebut, karena bahasa ini dituturkan oleh suku terbesar di Kalimantan Tengah. Perlu diketahui bahwa Kalimantan Tengah memiliki 54 suku yang tersebar di berbagai Aliran sungai yaitu sungai Kapuas, Kahayan, Katingan, Mentaya, Seruyan dan Barito. (Tjilik Riwut, 1956) Bagi sebagian orang yang ingin belajar bahasa Dayak Ngaju saat ini sulit menemukan kamus, baik itu berupa buku ataupun kamus yang menggunakan komputer untuk menerjemahkan bahasa Dayak Ngaju ke bahasa Indonesia ataupun sebaliknya. Oleh sebab itu diperlukan sarana, baik itu berupa buku atau aplikasi untuk mempermudah setiap orang yang ingin belajar dan memahami bahasa Dayak Ngaju dengan baik. 141
Jurnal Informatika, Vol. 8, No.2, Desember 2012: 141 - 152
Penelitian ini dilatarbelakangi keinginan untuk mendayagunakan teknologi informasi dalam rangka melestarikan salah satu kebudayaan Indonesia. Sistem yang akan dikembangkan akan fokus pada bagaimana menyediakan fasilitas untuk menerjemahkan kata per kata dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Dayak Ngaju dan sebaliknya. Aplikasi yang akan dihasilkan juga menyediakan informasi mengenai ragam budaya Dayak Ngaju. Sistem dalam bentuk aplikasi akan dikembangkan dalam lingkup jaringan internet dan untuk beberapa fiturnya hanya dapat digunakan oleh pengguna jika melakukan login terlebih dahulu. 2.
Rumusan Masalah
Berikut ini adalah rumusan masalah berdasarkan yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya: 1. Bagaimana membuat aplikasi yang mampu menjawab kebutuhan tentang penyediaan fasilitas kamus online dari kata Indonesia ke kata Dayak Ngaju dan sebaliknya dari kata Dayak Ngaju ke kata Indonesia di dalam sebuah website? 2. Bagaimana membuat aplikasi yang mampu memberikan informasi tentang ragam budaya yang ada Kalimantan Tengah? 3.
Batasan Masalah
Batasan masalah dari proyek ini mencakup : 1. Aplikasi berbasis website. 2. Aplikasi memiliki kemampuan menerjemahkan kata dasar, tanpa imbuhan. 3. Aplikasi kamus dapat diakses dengan proses Sign Up terlebih dahulu. 4.
Kajian Teori
Pulau Kalimantan adalah pulau terbesar ketiga setelah pulau Tanah Hijau (Greenland) dan pulau Irian. Sebagai akibat Kononialisme Barat, pulau itu kini terpecah menjadi tiga wilayah dari tiga negara, yaitu bekas jajahan Inggris di Utara menjadi negara Wilayah Malaysia dan kesultanan Brunai, sedangkan bekas jajahan Belanda di Selatan menjadi wilayah Republik Indonesia. Kalimantan Tengah adalah salah satu dari propinsi-propinsi yang ada di Republik Indonesia, yang terletak di pulau Kalimantan. Propinsi Kalimantan Tengah terdiri dari lima Kabupaten, yaitu : Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Kapus, Barito Utara dan Barito Selatan (sekarang terbagi menjadi lima belas Kabupaten). Sebagian besar penduduknya terdiri dari orang Dayak, yang terbagi atas beberapa sukubangsa seperti Ngaju, Ot Danum, Ma‟ anyan, Ot Siang, Lawangan, Katingan, dan sebagainya, Mereka berdiam di desa–desa sepanjang sungai–sungai besar dan kecil seperti sungai–sungai Barito, Kapuas, Kahayan, Katingan (Mandawai), Mentaya, Seruyan, Kurnai, Arut (Lamandau), Jelai dan lain–lain. Penduduk Kalimantan Tengah selain “orang Dayak” yang merupakan penduduk “asli” daerah itu, ada pula keturunan orang-orang pendatang. Mereka ini adalah
142
Aplikasi Kamus Online Indonesia-Dayak Ngaju Serta Ragam Budayanya (Miming, Tanti Kristanti)
orang-orang Banjar, Bugis, Madura, Makasar, Melayu, Cina dan lain-lain. Tempat tinggal suku bangsa Ngaju adalah di sepanjang sungai-sungai besar Kalimantan Tengah seperti Kapuas, Kahayan, Rungan Mahuning, Barito dan Katingan. Sedangkan tempat kediaman orang Ot-Dadum adalah selain disepanjang hulu sungai-sungai besar seperti Kayanan, Rungan, Barito, dan Kapuas juga di hulu sungai-sungai Kalimantan Barat, seperti sungai Malawi (anak sungai Kapuas dari Kalimantan Barat). Batas kediaman orang Ngaju di hulu Kahayan hanya sampai di Tumbang Miri sebagai desanya yang terakhir, sedangkan di hilir terus turun sampai ke muara sungai Kahayan. Letak kediaman orang Ot-Danum adalah di hulu Kahayan, yaitu sebelah Utara Tumbang Miri. Jika desa-desa orang Ot-Dadum pada umunya merupakan daerah eksklusif dari orang Ot-Dadum, maka sebaliknya desa-desa orang Ngaju makin ke hilir makin kemasukan orang-orang dari luar yang bukan Dayak. Suku-bangsa Ma‟anyan tersebar di berbagai bagian dari kabupaten Barito Selatan, yaitu di tepi sungai Barito, terutama di antara anak-anak sungainya seperti Patai, Telang, Karau, dan Dayu. Di Timur, daerah suku Ma‟aanyan bersentuhan dengan wilayah orang Banjar dari daerah Hulu sungai dari Propinsi Kalimantan Selatan. Sebutan umum suku Dayak yang ada di Kalteng (Kalimantan Tengah) adalah suku Dayak Ngaju (dominan), suku lainnya yang tinggal di pesisir adalah Banjar Melayu Pantai merupakan 25 % populasi. Di samping itu ada pula suku Jawa, Madura, Bugis dan lain-lain. Suku Dayak di Kalimantan Tengah antara lain : 1. Suku Dayak OT Danum. 2. Suku Dayak Ngaju. 3. Suku Dayak Bakumpai. 4. Suku Dayak Maanyan. 5. Suku Dayak Dusun. 6. Suku Dayak Lawangan. 7. Suku Dayak Siang Murung. 8. Suku Dayak Punan. 9. Suku Dayak Sampit. 10. Suku Dayak Kotawaringin Barat. 11. Suku Dayak Katingan. 12. Suku Dayak Bawo. 13. Suku Dayak Taboyan. 14. Suku Dayak Mangkatip. Dari segi bahasa, Indonesia adalah salah satu negara terkaya di seluruh permukaan bumi. Dari jumlah total sekitar lima sampai enam ribu bahasa di dunia, di Nusantara terdapat enam ratus bahasa, barangkali lebih, yang digunakan oleh sekitar 215 juta penutur pada tahun 2004. Angka-angka ini bervariasi dari satu penulis ke penulis lain dan berkembang seiring waktu. Ada bahasa-bahasa yang muncul sebagai penyebaran bahasa Melayu yang telah melahirkan ragam-ragam kreol di bagian timur nusantara (misalnya bahasa Melayu Ambon). Akan tetapi,
143
Jurnal Informatika, Vol. 8, No.2, Desember 2012: 141 - 152
ada pula yang punah akibat bencana alam, politik, atau karena tidak ingin dipertahankan oleh penuturnya, baik pada jaman dahulu maupun sejak 1945. Bahasa-bahasa itu masuk dalam dua rumpun besar bahasa yang digunakan oleh penduduk Nusantara dan yang dianggap sebagai bahasa–bahasa asli, artinya bahasa–bahasa yang sudah ada sebelum zaman sejarah. Bahasa yang digunakan warga Dayak dalam lingkungan keluarganya, pada umumnya adalah bahasa sendiri (91,36 % di kota dan 81, 82% di desa). Menurut Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalteng, bahasa daerah (lokal) terdapat pada 11 Daerah Aliran Sungai (DAS) meliputi 9 bahasa dominan dan 13 bahasa minoritas yaitu: 1. Bahasa Dominan : a. Bahasa Melayu b. Bahasa Banjar c. Bahasa Ngaju d. Bahasa Manyan e. Bahasa Ot Danum f. Bahasa Katingan g. Bahasa Bakumpai h. Bahasa Tamuan i. Bahasa Sampit 2. Bahasa Kelompok Minoritas : a. Bahasa Mentaya b. Bahasa Pembuang c. Bahasa Dusun Kalahien d. Bahasa Balai e. Bahasa Bulik f. Bahasa Mendawai g. Bahasa Dusun Bayan h. Bahasa Dusun Tawoyan i. Bahasa Dusun Lawangan j. Bahasa Dayak Barean k. Bahasa Dayak Bara Injey l. Bahasa Kadoreh m. Bahasa Waringin (Ave, J.B, 1964), (Hudson, J.M, 1966), (Indonesia's Population, 2003), (Koentjaraningrat, 2004), (Samuel, Jerome), (Sensus., 1962), (Tjilik Riwut, 1956) 5.
Perancangan Sistem
Desain arsitektur dariAplikasi Kamus kata Indonesia ke Dayak Ngaju dan Dayak Ngaju ke Indonesia serta Ragam Budayanya ini menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD) untuk perancangan basis datanya, dan Data Flow Diagram (DFD) untuk perancangan sistemnya. (Mahyuzir, Tavri D)
144
Aplikasi Kamus Online Indonesia-Dayak Ngaju Serta Ragam Budayanya (Miming, Tanti Kristanti)
5.1. Entity-Relationship Diagram (ERD) Untuk dapat menyimpan data dengan benar, maka aplikasi Kamus bahasa Indonesia ke Dayak Ngaju dan Dayak Ngaju ke Indonesia serta Ragam Budayanya menggunakan rancangan Entity Relationship Diagram (ERD) (Fathansyah, 2007) seperti pada gambar 1.
Gambar 1. Entity Relationship Diagram (ERD) 5.2. Data Flow Diagram (DFD) Level 0 Proses level 0 (Gambar 2) ini menjelaskan alur keseluruhan proses yang terjadi pada aplikasi untuk sistem Kamus Bahasa Indonesia ke Bahasa Dayak Ngaju dan Bahasa Dayak Ngaju ke Bahasa Indoensia serta Ragam Budayanya, dimana terdapat dua entitas yaitu User dan Administrator. User memiliki hak akses untuk melihat data informasi dan melakukan pencarian kata untuk kamus dan pencarian informasi untuk objek wisata dan makanan, sedangkan, administrator memiliki hak akses untuk mengolah semua data dalam proses data untuk kamus dan informasi yang dilakukan user. (Hartini, 2004)
145
Jurnal Informatika, Vol. 8, No.2, Desember 2012: 141 - 152
Gambar 2. DFD Level 0 5.3. Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Untuk proses level 1 (Gambar 3) akan memperjelas garis besar yang terdapat pada proses level 0, seperti proses pengolahan data, dan proses registrasi. Proses ini didetailkan dari proses level 0 yaitu pada proses kamus dan informasi. Administrator dapat mengolah proses pengolahan data baik itu data untuk informasi maupun kamus, sedangkan user dapat melakukan registrasi dan pengolahan data kamus maupun informasi.
146
Aplikasi Kamus Online Indonesia-Dayak Ngaju Serta Ragam Budayanya (Miming, Tanti Kristanti)
Gambar 3. DFD Level 1
6.
Implementasi Sistem
Implementasi sistem akan menunjukkan bagaimana implementasi basis data dan juga sistem secara menyeluruh dengan keterkaitan antar menu dapat dilihat pada Gambar 4.
147
Jurnal Informatika, Vol. 8, No.2, Desember 2012: 141 - 152
Gambar 4. Keterkaitan Antar Menu 6.1. Implementasi Simpanan Data Gambar 5 merupakan hasil implementasi untuk simpanan data aplikasi kamus online kata Indonesia ke kata Dayak Ngaju dan kata Dayak Ngaju ke kata Indonesia serta ragam budayanya.
Gambar 5. Keterkaitan Antar Menu
148
Aplikasi Kamus Online Indonesia-Dayak Ngaju Serta Ragam Budayanya (Miming, Tanti Kristanti)
6.2. Implementasi Antar Muka Ulasan realisasi User Interface Design (UID) pada aplikasi ini dapat dilihat sebagai berikut: 1. MainForm User Pada mainform user (Gambar 6) dapat dilihat tampilan gambar dan link home, mapping, information, dictionary dan about us. Kelima link ini berfungsi untuk masuk pada halaman–halaman yang lebih mendalam tentang Dayak Ngaju.
Gambar 6. MainForm User 2. Login Form Pada Login Form (Gambar 7), terdapat button login yang berfungsi sebagai tombol pengecekan apakah data yang dimasukan sudah benar, atau sesuai dengan data di dalam database. User dapat mengetikan username dan password yang sesuai dengan data yang telah didaftarkan pada saat register.
149
Jurnal Informatika, Vol. 8, No.2, Desember 2012: 141 - 152
Gambar 7. Login Form User 3. Register Form Pada form register (Gambar 8) terdapat button Sent untuk mengirim data yang akan digunakan sebagai username dan password pada saat login, sedangkan button Clear digunakan apabila ingin menghapus data yang sudah diketikan pada textbox. Penanganan error terjadi apabila kata yang dimasukan salah atau tidak sesuai dengan format yang diminta oleh aplikasi.
Gambar 8. Register Form 4. Form untuk Kamus Pada form kamus (Gambar 9), terdapat tombol Translate, yang berfungsi untuk memberikan informasi tentang kata yang akan dicari, sedangkan radio button pada tulisan Dayak Ngaju dan Indonesia berfungsi sebagai pembeda kata yang akan
150
Aplikasi Kamus Online Indonesia-Dayak Ngaju Serta Ragam Budayanya (Miming, Tanti Kristanti)
dicari. Jika radio button yang menunjukkan bahasa yaitu Dayak Ngaju dan Indonesia diklik, maka aplikasi akan mencari kata Indonesia dari kata dayak Ngaju, dan begitu pula sebaliknya. Untuk dapat mengakses halaman ini, user harus login terlebih dahulu.
Gambar 9. Form untuk Kamus
5. Form untuk Administrator Selain form yang dapat digunakan oleh user, terdapat sejumlah form yang dapat dikelola oleh Admin sistem, misalnya untuk mengelola daftar kata (Gambar 10).
Gambar 10. Form untuk Kelola Kata Pada Mode Aplikasi Admin
7.
Kesimpulan dan Saran
Setelah melakukan berbagai macam evaluasi dengan Test Case dapat disimpulkan bahwa :
151
Jurnal Informatika, Vol. 8, No.2, Desember 2012: 141 - 152
1. Kamus bahasa Dayak Ngaju ke bahasa Bahasa Indonesia dan sebaliknya telah berhasil diimplementasikan dan telah diujicobakan pada sejumlah user yang ingin belajar bahasa Dayak Ngaju. 2. Informasi mengenai ragam budaya Dayak Ngaju telah berhasil disertakan pada Website dalam bentuk informasi tentang Kabupaten, Kecamatan, makanan dan objek wisata di Kalimantan, khususnya suku Dayak Ngaju. 8.
Daftar Pustaka
Ave, J.B. (1964). The Dayaks of Kalimantan, an Ethno-political Sketch. Contributions at the 1964 Peking System Fathansyah. (2007). Basis Data. Cetakan keenam (hlm.76-80). Bandung: Informatika. Hartini. (2004). Analisis dengan Diagram Aliran Data. (hlm. 5-6). Diakses pada tanggal 2 September 2009. Hudson, J.M, (1966). Letters from Kalimantan: II. Indonesia: (hlm. 25-36) dan (hlm. 121134). Indonesia's Population. (2003). Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape. Institue of Southast Asian Studies. Koentjaraningrat. (2004). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Cetakan kesembilan belas. (hlm. 118-140). Jakarta: Djambatan. Mahyuzir, Tavri D. Analisis dan Perancangan Perangkat Lunak.(hlm. a 148-161). Jakarta: PT Alex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Samuel, Jerome. Kasus Ajaib Bahasa Indonesia? Pemodernan Kosakata dan Politik Peristilahan. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia). Sensus. (1962). Sensus Penduduk 1961. Jakarta, Biro Pusat Statistik, Kabinet Menteri Pertama. Tjilik Riwut. (1956). Kalimantan Memanggi. Jakarta, N.V. Pustaka-Penerbit & Percetakan “Endang”.
152