APLIKASI FIOWAY SHUTTLE TRAVEL DI DKI JAKARTA BERBASIS ANDROID Marfian Suandan1;Wayan Setya Wijana2;Edy Irwansyah3 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480
[email protected],
[email protected],
[email protected]
ABSTRACT This research aims to design an application that can help search location shuttle travel in DKI jakarta. Research methodology consists of a method of analysis of literature studies, survey the field and similar application analysis and design method using the technique of Rapid Application Development (RAD). RAD is a software development process model with multilevel technique which includes the Requirment planning phase, User design phase, Construction phase, and the Cutover phase. The application of research results to the display, which consists of several features that make it easy for users to find information and locations of shuttle travel in DKI Jakarta. The package application developed in five main menu, and the main feature is the nearby poll and getdirections. Keyword: Android, nearbypoll, getdirection, shuttle travel.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah aplikasi yang dapat membantu pencarian lokasi shuttle travel yang ada di DKI jakarta. Metodologi penelitian terdiri dari metode analisis berupa studi pustaka, survey lapangan dan analisa aplikasi sejenis dan metode perancangan mrnggunakan teknik Rapid Application Development (RAD). RAD merupakan model proses pembangunan piranti lunak dengan teknik bertingkat yang meliputi Requirment planning phase, User design phase, Construction phase, dan Cutover phase. Hasil penelitian berupa Aplikasi dengan tampilan yang terdiri dari beberapa fitur yang memudahkan user untuk mencari informasi dan lokasi shuttle travel di DKI Jakarta. Aplikasi yang dikembangkan yang dipackage dalam lima menu utama, dan fitur yang utama adalah nearby poll dan getdirections. Kata Kunci: Android, Nearbypoll, Getdirection, Shuttle travel.
PENDAHULUAN Travel Agent merupakan usaha yang bergerak di bidang jasa yang memiliki tujuan untuk menyiapkan suatu perjalanan bagi seseorang yang merencanakan untuk mengadakannya (Nyoman,1994). Bisnis travel agent di Indonesia mengalami perkembangan sangat pesat. Dilihat dari kenaikan perusahaan travel agent pada tahun 2007 sampai 2011. Pada tahun 2007 perusahaan travel agent berjumlah 655, terjadi peningkatan 24,43 % menjadi 815 perusahaan di tahun 2008. Di tahun 2009 kembali meningkat yakni 16,81 % menjadi 952 perusahaan , terjadi peningkatan 17,23 % menjadi 1.116 perusahaan di tahun 2010, menurut (,2012) data terakhir diambil pada tahun 2011 dimana pada tahun tersebut kenaikan mencapai 0,36% dan jumlah menjadi 1120 perusahaan. Pada saat ini salah satu bisnis travel agent yang sedang berkembang pesat di DKI Jakarta adalah bisnis jasa transportasi yang mengusung konsep shuttle service point-point atau lebih dikenal sebagai shuttle travel. Shuttle travel mempunyai beberapa keunggulan antara lain jadwal tersedia hampir setiap waktu dan waktu perjalanan lebih singkat dibanding moda transportasi umum yang lain. Dari segi kenyamanan dan keamanan, shuttle travel menawarkan fasilitas yang lebih baik dibanding bus maupun kereta api,walaupun dari sisi biaya shuttle travel relatif lebih mahal. Peluang inilah yang ditangkap oleh para pelaku bisnis shuttle travel yang mulai menjamur di ibukota jakarta. Kekurangan shuttle travel hingga saat ini masih memiliki kendala dalam pengembangan bisnis seperti kesulitan bagi pelanggan dalam mengetahui lokasi/cabang setiap shuttle travel, ketersediaan tempat, waktu dan harga layanan. Walaupun untuk mengetahui hal tersebut dapat diketahui melalui customer service dan website.Kendalanya yang sering dialami customer service terkadang sulit untuk dihubungi, sedangkan untuk penggunaan website selain kurang fleksible juga sulit untuk diakses melalui media phone. Mendasari perkembangan teknologi penyampaian informasi dalam bentuk web yang semakin hari kian canggih, dimana akses data dalam jumlah besar saat ini dapat dilakukan melalui handphone. Seiring dengan perkembangan handphone sekarang telah berkembang menjadi smartphone dimana mempunyai kemampuan lebih canggih dalam hal software yang dipakai maupun dalam mengakses jaringan dunia maya yang lebih kompleks. Menurut penelitian GFK(Gesellschaft für Konsumforschung/Society for Consumer Research) pada tahun 2013 , Android sudah mendominasi penjualan smartphone di Indonseia dan Asia tenggara, di Indonesia penjualan android mendominasi dengan angka 51% dari total keseluruhan smartphone. Android merupakan sistem operasi untuk smartphone yang di kembangkan oleh goggle. Perkembangan pesat android karena di dukung oleh hampir keseluruhan vendor smartphone. Hal ini terjadi karena sifatnya yang open source sehingga siapa saja bisa mengembangkan OS tersebut untuk diaplikasikan ke gadget mereka dan disesuaikan dengan kebutuhan dan pangsa pasar. Berdasarkan dari kenaikan pengguna android dan pangsa pasar yang terus meningkat pada shuttle travel, maka penulis memiliki ide untuk membuat aplikasi smartphone berbasis android yang sesuai dengan kebutuhan pengguna dalam memakai jasa shuttle travel . Aplikasi ini bernama Fioway. FioWay ini menyediakan informasi berupa lokasi shuttle travel terdekat dari posisi pelanggan berada dan menunjukan arah untuk mencapai shuttle travel yang dipilih oleh pelanggan. Selain itu FioWay juga memberikan informasi seperti rute,jadwal keberangkatan dan tarif pada setiap shuttle travel.
Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan dari pembuatan skripsi ini adalah (1)mengembangkan sistem informasi shuttle travel di DKI Jakarta pada platform android; (2)mengembangkan mobile application berbasis android yang dapat melakukan proses pencarian poll shuttle travel dan jalur terdekat menuju shuttle travel. Sedangkan manfaat dari pembuatan skripsi ini adalah (1)tersedianya sistem shuttle travel di DKI Jakarta; (2)tersedianya informasi lokasi shuttle travel terdekat dan jalur menuju shuttle travel.
Kajian Pustaka Location Based-Service Location Based-Service adalah service yang berfungsi untuk metncari dengan teknologi Global Positioning Service(GPS) dan Google’s cell-based location. Map dan layanan berbasis lokasi menggunakan lintang dan bujur untuk menentukan lokasi geografis namun sebagai user kita membutuhkan alamat atau posisi realtime kita bukan nilai lintang dan bujur. Android menyediakan geocoder yang mendukung forward dan reverse geocoding. Menggunakan geocoder, anda dapat mengkonversi nilai lintang bujur menjadi alamat dunia nyata atau sebaliknya.
Global Positioning System Menurut Yulianto (2010) , Global Positioning System (GPS) adalah suatu sistem navigasi satelit yang berfungsi untuk menentukan lokasi, kecepatan, dan arah, melalui signal yang diterima lebih dari 2432 satelit yang pengukuran jarak (distance/range) antara satelit dan receiver dari transmisi signal radio.
GoogleMap Api Menurut Wardhana, Iriani dan Hendry pada tahun 2012, Google Maps Api merupakan salah satu fitur keluaran Google yang diberikan pada setiap penggunanya secara gratis, sehingga setiap orang diberi kesempatan untuk menggunakan dan mengembangkan teknologi tersebut secara bebas, juga memberikan pula fasilitas-fasilitas ke dunia dalam memanfaatkan Google Maps. Fasilitas-fasilitas tersebut diistilahkan dengan nama Google Maps API.
Rapid Application Development (RAD) Menurut Shelly (2012, p145) Rapid application development (RAD) adalah sebuah teknik berdasarkan tim yang dapat menambah kecepatan dalam membangun dan membangun sebuah fungsi sistem informasi. RAD menggunakan pendekatan kelompok dan berakhir dengan menghasilkan sebuah sistem informasi baru. RAD mengadopsi metodologi SDLC yang lengkap dengan 4 fase alur hidup. Metodologi RAD digunakan untuk mengurangi biaya dan waku pengerjaan aplikasi serta menambah peluang keberhasilan dari sebuah projek. RAD sangat bergantung pada prototyping dan keterlibatan pengguna. RAD proses memungkinkan pengguna untuk memeriksa model kerja secepat mungkin, menentukan apakah sudah memenuhi kebutuhan pengguna dan menyarankan perubahan yang perlu. Berdasarkan dari masukan pengguna, prototype diubah dan proses interaksi berlanjut sampai seluruh sistem selesai dibangun dan pengguna sudah merasa puas. RAD model mengandung 4 tahapan yaitu requirements planning, user design, construction, dan cutover. (1)Requirements Planning, fase ini mengkombinasikan elemen elemen dari fase perencanaan sistem dan analisis sistem dari SDLC. user, manager, IT staff member membicarakan dan menyepakati kebutuhan bisnis, ruang lingkup project, batasan-batasannya, dan kebutuhan sistem. Fase ini berakhir pada saat seluruh team setuju dengan isu-isu kunci yang akan dilanjutkan ke tahapan selanjutnya; (2)User Design, dalam fase ini, pengguna berinteraksi dengan system analis dan membuat model dan prototype yang merepresentasikan seluruh proses yang terjadi dalam sistem, input, dan output; (3)Construction, fase konstruksi berfokus pada pembuatan program dan aplikasi. Pada metode RAD, pengguna terus dilibatkan dan terus dapat memberikan saran untuk perubahan atau perbankan.(4)Cut Over, pada fase ini adalah tahapan akhir model RAD dimana dilakukan konversi data, pengujian program, perubahan sistem, dan pelatihan pengguna.
Gambar 1. Siklus RAD
Unified Modeling Language(UML) Menurut Whitten dan Bentley (2010, p371), Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah kaidah pemodelan yang digunakan untuk menentukan dan menjelaskan sebuah sistem piranti lunak yang terkait dengan objek. Menurut Connolly dan Begg (2010, p372), Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah cara merepresetasikan object oriented analysis dan desain ke dalam sebuah model, UML secara grafis memvisualisasikan, menentukan, membangun, dan mendokumentasikan model sistem perangkat lunak. UML adalah sebuah standar untuk menulis cetak biru sistem, meliputi hal-hal konseptual, seperti proses bisnis dan fungsi sistem, serta hal-hal konkret, seperti kelas yang ditulis dalam bahasa pemrograman tertentu, skema database, dan komponen perangkat lunak yang dapat digunakan kembali. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah notasi yang lengkap untuk membuat visualisasi model dari suatu sistem. Sistem berisi informasi dan fungsi, tetapi secara normal digunakan untuk memodelkan sistem.Contoh dari UML yakni: use case diagram, class diagram dan activity diagram.
Android Android adalah sistem operasi berbasis linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Sebagai aplikasi terbuka, Android adalah platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri yang biasa dipakai oleh bermacam piranti bergerak.(Wahana Komputer,2012,p1).
METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan terdiri dari metode penyiapan data dan metode perancangan mobile application. (a) metode penyiapan data terdiri dari pengumpulan data dan kuisioner; (b) metode perancangan mobile application menggunakan rapid application development model.
HASIL DAN BAHASAN Analisis Kebutuhan Tabel 3.15 Tabel perbandingan aplikasi sejenis
Fitur
Kuisioner
Find Place nearby me
1
Pencarian Lokasi
2 3
Nearby poll Petunjuk arah dari lokasi user atau Getdirection Tracking tanpa menggunakan aplikasi lain atau web News update Telepon ke Lokasi
No
5 6
Aplikasi yang diusulkan
Aplikasi Sejenis Makan Pertamina Dimana
Berdasarkan analisis kebutuhan pada tabel diatas dirancang solusi untuk memenuhi kebutuhan yang teridentifikasi dan belum terpenuhi pada aplikasi yang sejenis. Solusi yang dirancang meliputi : 1. Aplikasi yang dapat dijalankan pada platform android. 2. Aplikasi yang dapat menampilkan lokasi shuttle travel terdekat dengan user berdasarkan posisi user berada. 3. Aplikasi yang dapat memberikan rute ke tempat tujuan. 4. Aplikasi yang dapat menampilkan informasi dari setiap shuttle travel meliputi tarif, jadwal keberangkatan, direct call dan news update.
Use case Diagram
Gambar 2 Use case Diagram
Class Diagram
Gambar 3 Class Diagram
Beberapa perancangan sequence diagram
<
> :Splash screen
<> :Home
<> :Home
<> :Travel
<> :Travel
User splash screen choose travel startTravel()
intent()
TravelList
getListtravel()
Gambar 4 Sequence view travel
<> :Splash screen
<> :Home
<> :Home
<> :News
<> :News
:News_DB
User splash screen choose news startNews()
intent() getDatanews() Listnews ListNews
Gambar 5 Sequence view news
Beberapa perancangan activity diagram
Gambar 6 Activity View Maps
Gambar 7 Activity Login
Beberapa hasil perancangan layar
Gambar 8 Menu travel
Gambar 9 Layar Location Pool
Gambar 10 GetDirection
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian dari hasil analisis beserta evaluasi pengujian pada bab-bab sebelumnya, maka hal yang dapat ditarik sebagai kesimpulan dari pengembangan aplikasi “Fioway” shuttle travel adalah sebagai berikut (1) Aplikasi yang dikembangkan memuat berbagai informasi yang package melalui lima menu utama Travel, Viewmaps,News, Login, Author. Menu travel menyediakan informasi setiap poll yang tersedia seperti lokasi poll dan schedule pada tiap poll travel lalu menu News memuat informasi berupa berita, promosi dan kegiatan shuttle travel ; (2) Aplikasi yang dikembangkan memiliki fitur utama pencarian shuttle travel yang ada di DKI jakarta dan posisi terdekat dengan tempat user berada melalui menu ViewMaps. Pada menu ViewMaps terdapat fitur nearby poll dan get directions. Fitur nearby poll memungkinkan pengguna untuk melalukan pencarian lokasi poll terdekat dari lokasi user dan fitur get direction memungkin user untuk mendapatkan jalur menuju lokasi poll shuttle travel.Lalu saran yang diperlukan untuk pengembangan aplikasi berbasis android adalah sebagai berikut: (1) Pengembangan pada fitur nearby poll yang memungkinkan user untuk men-setting radius pencarian lebih variabel. Fitur ini yang belum dikembangkan pada aplikasi Fioway; (2) Pengembangan sistem yang terintergrasi mencakup seluruh shuttle travel yang ada di DKI Jakarta. Layanan utama yang terintegrasi khusus layanan untuk pemesanan tiket.
REFERENSI Connolly, T. M., Begg, C. E. (2010). Database systems : a practical approach to design, implementation, and management. (5th Edition). Boston: Pearson Education Indonesia, K. P. (2012). Rekapitulasi Usaha Jasa Perjalanan Wisata Berskala Menengah dan Besar. Retrieved July 17, 2013, from http://www.budpar.go.id/asp/detil.asp?c=115&id=1431. Karimmuddin, A. (2013, 05 16). GfK: Android Dominasi Penjualan Smartphone di Indonesia dan Asia Tenggara Kuartal Pertama 2013. Retrieved Agustus 22, 2013, from dailysocial.net/post/gfk-androiddominasi-penjualan-smartphone-di-indonesia-dan-asia-tenggara-kuartal-pertama-2013
Komputer, W. (2012). Membuat Aplikasi Android untuk Tablet dan Handphone. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Safaat, Nazruddin. (2011). Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone Dan Tablet PC Berbasis Android. Informatika. Bandung. Shelly, G. B., Rosenblatt, H.J. (2012). System Analysis and Design. (9th Edition). Boston: Course Technology. Wardhana, T. A., Iriani, A., & Hendry. (2012). Perancangan Aplikasi Pengolahan Report untuk Sales Marketing Berbasis Web dengan Penerapan Google Maps API (Studi Kasus: PT.Gunung Jati). Jurnal Teknologi Informasi-Aiti , 19-21. Whitten, J.L. Bentley, L.D. (2007). System Analysis and Design Methods. (7th Edition) Ney York: McGraw-Hill. Yulianto, B. (2010). TEKNOLOGI LOCATION BASED SERVICE (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) PADA PERANGKAT MOBILE. Jurnal ComTech,1(01).
RIWAYAT PENULIS Marfian Suandan lahir di kota Jakarta pada 21 Agustus 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang fasilkom teknik informatika pada 2013. Wayan Setya Wijana lahir di kota Jakarta pada 25Januari 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang fasilkom teknik informatika pada 2013. Saat ini, penulis belum bekerja dan tidak aktif di organisasi manapun.