APAKAH YESUS KRISTUS ITU PUTERA ALLAH?
Bab 1
Apakah Yesus Kristus Itu Putera Allah? Pernahkah anda mendengar kisah tentang seseorang yang mau memulai agama yang baru? Dia pergi kepada seorang guru yang tua dan minta nasehat tentang bagaimana ia harus memulai. Guru itu meyakinkan orang itu bahwa dia bisa menunjukkan jalannya. Pertama-tama, dia harus menulis syarat-syarat dari agama yang hendak dia anut, lalu menyerahkannya kepada pengikut-pengikutnya. “Apakah yang harus saya perbuat berikutnya?” orang itu bertanya. Orang bijak itu berkata,”Sesudah itu engkau harus membiarkan dirimu disalib, mati dan dikuburkan. Lalu pada hari ketiga engkau harus bangkit kembali dan menyatakan diri kepada lima ratus orang.” Tidak perlu dikatakan lagi, tidak ada seorang manusia yang mempunyaii kuasa atas kematian. Namun Yesus Kristus betul-betul memiliki kuasa atas kematian dan kejahatan karena Dia adalah Putera Allah. Dia datang ke bumi lebih dari 2000 tahun yang lalu dalam bentuk manusia dan hidup selama 33 tahun. Selama tiga tahun terakhir, Dia memberitakan kasih dan kuasa Allah, menyembuhkan orang sakit, memberkati mereka yang tertindas oleh kejahatan dan mengajar Kerajaan Sorga-Nya yang akan datang. Dia tidak pernah mencoba untuk mendirikan bentuk kerajaan apapun juga di Bumi, karena Kerajaan-Nya ada di dalam hati dan jiwa manusia. Allah menciptakan kita dalam gambar dan rupa-Nya, dan setelah Dia menciptakan manusia di Taman Eden, Dia menghembuskan nafas kehidupan atau roh ke dalam Adam dan Hawa. Ketika tubuh kita mati di bumi ini, jiwa dan roh kita akan tetap ada, dan kita akan pergi untuk hidup di tempat lain – yaitu di Kerajaan Allah yang sedang Dia persiapkan untuk kita, atau kerajaan Setan, si jahat, yang ingin menyesatkan manusia dan memisahkan mereka dari Allah. Kalau kita menerima Yesus Kristus, Putera Allah, sebagai pemerintah atas jiwa kita di bumi ini, maka kita akan melihat Kerajaan-Nya pada saat kita mati.
2
Kita akan hidup bersama dengan Dia selamanya. Untuk maksud inilah Kristus telah datang untuk menebus kita. Dia telah membayar hukuman dosa kita dengan nyawa-Nya sendiri supaya kita memperoleh hidup yang kekal. Ada juga terdapat kerajaan lain yang disebut neraka – yang adalah milik roh jahat, Setan. Dulu, ia telah menipu manusia dan menyebabkan mereka tidak taat dan menolak Allah. Karena Allah itu adil dan baik, Ia tidak bisa membiarkan dosa apapun atau ketidaktaatan masuk ke dalam Hadirat-Nya. Sebagai akibatnya, hukuman untuk dosa adalah terpisah total dari Allah untuk selamanya. “Karena semua orang telah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.” (Roma 3:23). Karenanya, tidak seorangpun yang pernah berbuat dosa dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah, sebaliknya manusia seharusnya tinggal dengan Setan untuk selama-lamanya, yang memang membenci manusia dan yang selalu berusaha membuat manusia berduka dan susah. Meskipun demikian, Allah begitu mengasihi dunia ini sehingga dikaruniakanNya putera-Nya yang tunggal untuk mati, supaya barangsiapa yang percaya dan menerima Dia ke dalam hatinya tidak akan terpisah lagi dengan Allah, tetapi akan memperoleh hidup bersama dengan Dia selama-lamanya. Walaupun manusia telah gagal dalam hubungan persahabatannya dengan Allah, Kristus telah datang dan menebus kita. Selama tiga tahun Kristus menyembuhkan yang lumpuh, buta, tuli, mentahirkan orang kusta dan lebih dari semuanya, mentahirkan roh manusia dari segala dosa dan kejahatan. Lalu pemimpin agamawi bangsa itu menyalibkan Yesus hingga mati di kayu salib karena mereka cemburu akan begitu banyak orang yang mengasihi Yesus dan mengikuti Dia. Dengan tanpa disadari mereka telah melaksanakan rencana Allah yang besar untuk memperbaiki hubungan manusia yang terhilang dengan Allah. Dia membiarkan Putera-Nya dihukum mati untuk seluruh umat manusia. Dengan misi-Nya yang telah disempurnakan, Dia bangkit dari kematian, dan menyatakan diri kepada murid-murid-Nya dan kepada beberapa ratus orang lain yang menyaksikan bahwa mereka melihat dan berbicara dengan Dia. Kemudian, sementara Dia bercakap-cakap dengan beberapa pengikut-Nya, Ia naik ke Sorga dan menghilang di awan-awan. Ia pergi ke Kerajaan-Nya di sorga menantikan anda dan semua umat manusia yang menerima Kristus, Penebus manusia. Siapa saja yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhannya akan luput dari kerajaan Setan dan akan menerima kehidupan kekal yang penuh kemuliaan dengan Allah, yang telah dibayar oleh Kristus ketika Ia disalib. Alkitab yang ditulis oleh hamba-hamba Tuhan yang saleh, menyampaikan kisah tentang Yesus Kristus, Putera Allah, dan misi-Nya di bumi. Kita akan menggunakan ayat-ayat yang dikutip dari 66 buku yang terdapat dalam Alkitab untuk menolong kita dalam memahami keilahian Kristus.
3
Bukti 1 – Yesus Menyatakan Diri Bahwa Dia Adalah Anak Allah “…masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diuntus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku anak Allah”? (Yohanes 10:36). Melalui ayat ini kita menemukan bahwa Kristus sendiri menyatakan diri-Nya bahwa Ia adalah Anak Allah. Ada yang menyatakan bahwa Yesus adalah orang baik, tetapi mereka tidak percaya bahwa Dia itu Ilahi. Namun, seandainya Yesus berdusta ketika Ia berkata, “Akulah Anak Allah,” tentunya Dia tidak memenuhi syarat sebagai orang baik. Mungkin saja Dia pendusta atau seseorang yang sesat. Perhatikan hal yang lainnya yang dinyatakan oleh Yesus. Dia berkata bahwa Dia hidup sebelum Abraham, yang adalah bapa dari bangsa Ibrani dan Arab. “Aku berkata kepadamu sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” (Yohanes 8:58). Ia ada bersama-sama dengan Allah sebelum Ia datang ke bumi. “Bagaimana kelak jadinya apabila kamu memandang Anak manusia naik ke tempat asalanya?” (Yohanes 6:62). Allah telah memberikan Putera-Nya kuasa untuk memberikan kepada manusia kehidupan kekal bersama Allah. Tepat sebelum Kristus mati disalib, Dia berdoa. “Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata: ’Bapa, telah tiba saatnya, permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau. Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya.’” (Yohanes 17:1-2).
Bukti 2 – Kristus Muncul Dari Keadaan Yang Tidak Dikenal Dalam seluruh sejarah atau dalam proses alam tidak satupun yang bisa sebanding dengan Yesus, yang sepenuhnya muncul dari keadaan yang tidak dikenal. Dialah tokoh yang paling sempurna sepanjang zaman yang tidak ada bandingannya – Yang tak terukur jauh lebih tinggi melampaui seluruh manusia bahkan tidak ada yang bisa menandingi-Nya. Selama hampir tigapuluh tahun Yesus dibesarkan di Nazareth, Israel, tidak ada bukti yang menonjol bahwa ada seseorang yang luar biasa tinggal di sana. Komentar orang-orang yang tinggal di desa itu dan yang mengenalNya memperlihatkan kekaguman mereka atas kuasa yang ditampilkan dalam pelayanan-Nya. Kita bisa melihat hal ini dalam ayat-ayat berikut ini:
4
“Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah Ibadah dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizatmujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu Anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita? Lallu mereka kecewa dan menolak Dia.” (Markus 6:2-3). Dengan kata lain, walaupun saudara-saudaranya tinggal dalam satu rumah dengan Yesus selama 30 tahun, mereka rupanya tidak melihat suatu keistimewaan dalam Dia. Bagi mereka dan seluruh tetangganya, Yesus mungkin sedikit di atas rata-rata, tetapi hanya segitu saja. Yesus berkerja sebagai seorang tukang kayu yang sederhana di desa itu yang tidak banyak menarik perhatian. Langganan-langganannya adalah kenalan-kenalan dan petani-petani dari daerah sekelilingnya. Ia menerima upah yang sedikit, cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarganya dan tidak lebih dari itu. Walaupun demikian dalam jangka waktu tiga tahun, dampak dari pelayananNya telah menjadikan Dia harapan dalam kehidupan yang sekarang dan juga yang akan datang bagi jutaan orang yang telah menerima Dia dalam hidup mereka. Perkataan-perkataan-Nya dengan hati-hati dikumpulkan dan dituangkan dalam tulisan untuk disimpan sebagai Perkataan dari seseorang yang lebih dari manusia biasa. Sekalipun dibenci oleh musuh-musuh-Nya, Dia menarik hati banyak orang di sepanjang abad, sehingga banyak orang menganggapnya sebagai suatu kehormatan yang tertinggi untuk mati bagi Dia.
Bukti 3 – Dia Berbicara Dengan Kuasa Sebagaimana “Tidak Seorangpun Dapat Berbicara Demikian” Hal pertama yang mengesankan orang mengenai Kristus adalah kuasa yang menyertai saat Dia berbicara. Walaupun ada kelembutan yang mengagumkan dalam suara-Nya, tetapi juga ada suatu ketegasan yang unik tentang kata-kataNya yang menembus setiap hati dan nurani manusia. Ketika orang mendengar kotbah-Nya yang terkenal, yang Dia sampaikan di atas bukit, mereka tidak hanya terpukau dengan kata-kata mulia yang sederhana, tetapi juga dengan kuasa dalam perkataan-Nya. “Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya” (Matius 7:28). Selanjutnya setelah kotbah atas bukit, ketika Yesus langsung datang ke Kapernaum dan berbicara pada hari Sabat, Alkitab mencatat,”Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa.” (Lukas 4:32). Para prajurit, sekalipun menjadi keras karena pekerjaan mereka, dipengaruhi oleh kehadiran-Nya sama halnya dengan orang-orang lainnya. Ketika para pemimpin agama dan kepala-kepala Imam mendengar tentang keributan yang ditimbulkan oleh pelayanan-Nya, mereka mengirim para prajurit untuk
5
menangkap Dia. Para prajurit itu kembali tanpa Dia dengan berkata,”Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!” (Yohanes 7:46). Ketika para serdadu itu datang untuk menahan Yesus setelah Yudas mengkhianati Dia dengan sebuah ciuman, Ia berkata kepada para prajurit itu,”Akulah Dia,” kemudian, “mundurlah mereka dan jatuh ke tanah.” (Yohanes 18:6). Ketika kepala prajurit yang ditugaskan bertanggung jawab atas penyaliban ini menyaksikan kematian sosok yang mulia ini tergantung di kayu salib, dia hanya bisa berkata,”Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah.” (Matius 27:54).
Bukti 4 – Kristus Mengetahui Isi Hati Orang Yang Berdosa Dan Tetap Mengaruniakan Pengampunan Kepadanya “Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua, dan karena tidak perlu seorangpun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.” (Yohanes 2:24-25). Orang-orang berdosa senang berada dekat dengan Kristus, bukan karena mereka merasa senang terhadap dosa-dosa mereka, sebab memang hadirat-Nya meskipun menemplak, membuat mereka sadar akan dosa-dosa dan kegagalan mereka. Tetapi bagaimanapun juga, di dalam Dia, mereka melihat penyembuhan untuk kelemahan mereka. Mereka melihat dalam Dia ada kelepasan. Injil Yohanes berbicara tentang seorang perempuan yang berjumpa dengan Yesus sementara ia menimba air dari sebuah sumur. Ketika dia sadar bahwa ada sesuatu yang berbeda dengan Kristus, dia mulai mengajukan sejumlah pertanyaan. Kristus hanya perlu mengucapkan beberapa kata saja ketika akhirnya wanita itu merasa bahwa seluruh isi jiwanya terbongkar. Kristus ternyata tahu segala-galanya tentang dirinya, sekalipun dia belum pernah berjumpa dengan Yesus sebelumnya. Yesus berkata kepadanya,” sebab engkau mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu.” (Yohanes 4:18). Namun, kemurnian Kristus, yang bertolak belakang dengan dosanya sendiri, tidak membuat perempuan ini putus asa. Demikian baik dan penuh belas kasihan suara Yesus sehingga ia merasa masih ada harapan dan pengampunan di dalam Pribadi yang telah menaruh perhatian pada dosa di masa lalunya. Kesaksian perempuan ini kepada seluruh tetangganya membawa suatu keinsafan yang luar biasa sehingga mereka juga datang dan percaya “bahwa sungguh inilah Kristus, sang Juruselamat dunia” (Yohanes 4:42). Setiap perbuatan dan pikiran jahat manusia terbuka di hadapan Allah yang Maha Kuasa. Sebagaimana firman berkata,”Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.” (Ibrani 4:13). Suatu hari ini manusia harus berdiri di hadapan Dia dan memberi pertanggung jawaban atas setiap perbuatan merereka. Tetapi jika kita
6
telah mengakui dosa-dosa kita, dosa itu tidak akan diingat sebagai pelanggaran kita lagi (1Yohanes 1:9, Yeremia 31:34). Kristus telah membayar hukuman dosa dengan darah-Nya yang tertumpah di kayu salib. Hari ini Dialah Juruselamat kita; tetapi di hari terakhir, Dia akan menjadi Hakim kita.
Bukti 5 – Kristus Adalah Satu-Satunya Orang Yang Tidak Berdosa Lebih dari dampak mujizat-mujizat-Nya, Kristus telah memberi kesan yang mendalam bagi manusia dengan keadaan-Nya yang tanpa dosa. Musuh-musuhNya cemburu karena kemampuan-Nya untuk mengadakan mujizat dan membuat orang mengasihi dan mengikuti Dia, sehingga mereka ingin menuduh Dia telah berbuat sejumlah kesalahan. Namun, yang bisa mereka tuduhkan kepada-Nya adalah hanya berbuat baik pada hari perhentian mereka – hari Sabat – atau makan bersama dengan orang berdosa. Kristus menjawab:”Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” (Matius 9:12-13). Kristus telah datang untuk menolong bahkan orang yang paling jahat sekalipun. Kristus menjalani hidup yang tanpa dosa, hal yang sangat mengagumkan bagi kita makhluk yang yang telah mengalami kejatuhan. Bahkan bagian terbaik di dalam diri kita, tanpa kuasa penebusan Kristus, akan mendapati kecendurang yang jahat yang berusaha mengontrol dan menguasai kita. Rasul Paulus yang hebat, yang dipakai Allah menulis sebagaian besar Perjanjian Baru dan ia merupakan salah seorang yang pertama-tama memberitakan kabar baik tentang Kristus berkata: “Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki yaitu yang jahat, yang aku perbuat. Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya tetapi dosa yang diam di dalam aku. Demikianlah aku dapati hukum ini jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku.” (Roma 7:19-21). Sebagai keturunan, kita semua telah tidak taat dan oleh sebab itu kita telah berdosa. Jadi untuk menemukan manusia yang sempurna dan tanpa dosa berarti kita harus mencari seseorang yang bukan berasal dari keturunan manusia.
Bukti 6 – Kristus Melakukan Mujizat Yang Belum Pernah Dilakukan Oleh Manusia “Dari dahulu sampai sekarang tidak pernah terdengar, bahwa ada orang yang memelekkan mata orang yang lahir buta. Jikalau orang itu tidak datang dari Allah,
7
Ia tidak dapat berbuat apa-apa.” (Yohanes 9:33-34) Orang yang telah disembuhkan itu lahir dalam keadaan buta. Musuhmusuh Kristus berusaha meremehkan mujizat itu dengan mengatakan bahwa Dia adalah orang berdosa. Orang itu menjawab dengan logika yang tidak dapat dibantah dengan berkata,”Apakah orang itu orang berdosa, aku tidak tahu; tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat.” (Yohanes 9:25). Kristus membuktikan bahwa Dia unik dengan kuasa-Nya untuk mengadakan mujizat, bahkan dengan memberi penglihatan kepada orang buta. Sebuah “mujizat” adalah bahasa universal yang dikenal oleh semua orang. Ketika mujizat yang asli terjadi, kebanyakan orang akan percaya. Seperti yang Yesus katakan,”…kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.” (Yohanes 10:38) Beberapa tahun yang lalu, seorang hamba Tuhan berdiri di hadapan hadirin yang besar. Orang-orang di tempat itu telah diajar bahwa Yesus hanyalah manusia biasa, dan Dia telah mati dikubur. Penginjil itu berdiri di hadapan orang banyak dan berkata,”Anda semua telah diajar bahwa Yesus Kristus sudah mati, dan Ia hanya seorang manusia. Tetapi jika Kristus datang dalam Roh dan menyembuhkan orang sakit, apakah kalian percaya bahwa Ia hidup?” Maka hadirin mengakui bahwa itu adalah suatu test yang adil. Hamba Tuhan itu mulai berdoa bagi orang sakit. Satu demi satu disembuhkan. Yang buta bisa melihat, yang lumpuh berjalan. Ketika orang menyaksikan semuanya ini, mereka mulai berteriak,”Yesus hidup! Yesus hidup! Dia menyembuhkan penyakit kita.” Demikianlah mujizat-mujizat besar yang terjadi pada hari-hari ini, melalui kuasa nama Yesus inilah terletak semua bukti yang diperlukan oleh siapa saja yang perlu diyakinkan bahwa Dia hidup hari ini – bahwa Dialah Putera Allah yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa di Surga.
Bukti 7 – Yesus Meramalkan Keruntuhan Tiga Kota: Kapernaum, Korazim Dan Betsaida. “Celakalah engkau Korazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. Dan engau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.” (Matius 11:21-24).
8
Pada awal mula pelayanan Yesus, Ia menjadikan kota Kapernaeum, Israel, rumah-Nya. Kapernaum, dengan Betsaida dan Korazim, menikmati beberapa keuntungan yang tidak dimiliki oleh kota-kota lainnya. Putera Allah dari surga tinggal di tengah-tengah mereka. Untuk beberapa waktu lamanya, orang-orang mendengarkan perkataan-perkataan-Nya, melihat mujizat-Nya dan bersukacita. (Lukas 8:40). Namun, kota-kota ini terletak di sebelah utara Galilea, yang merupakan persimpangan jalan yang dilalui oleh perdagangan besar dunia. Banyak di antara penghuninya tenggelam dalam menikmati kemakmuran yang sedang berkembang, dan perhatian mereka tertuju untuk menumpuk kekayaan materi. Akibatnya tidak ada pertobatan yang mendalam yang terjadi dalam hidup mereka. Inilah keadaannya, sekalipun mereka telah menyaksikan jenis mujizat yang seharusnya bisa menyebabkan Sodom dan Gomorah bertobat, dua kota yang dibinasakan karena kejahatan mereka. Yesus dengan sedih memberi peringatan bahaya yang mengancam kota itu. Tetap saja mereka tidak mau mendengarkan. Apakah yang terjadi dnegan Kapernaum, Betsaida dan Korazim? Pada masa pemberontakan bangsa Yahudi tahun 65 sM, Kaisar Titus, membawa Pasukan Legiun ke lima dan ke sepuluh dari pasukan tentara Romawi. Orang-orang Roma memulai penyerangan yang sistematik terhadap bangsa itu. Satu demi satu kotakota di Galilea jatuh, termasuk kota-kota yang telah diramalkan oleh Yesus – Kapernaum, Betsaida dan Korazim. Banyak penduduknya yang terbunuh dalam pertempuran, dan mereka yang masih hidup dijual dalam perbudakan. Tidak diragukan lagi, jika saja sejumlah orang yang hidup pada zaman ketika Kristus berkotbah di tepi pantai Galilea masih hidup dan dapat mengingat kata-kataNya, mereka pastinya dapat mengingat mujizat-mujizat dan undangan-Nya untuk bertobat. Mereka pasti juga mengingat Firman-Nya yang memberi peringatan kepada semua yang tidak mau bertobat. Kemakmuran dan kebanggaan hidup Kapernaum, yang telah mengakibatkan kejatuhannya, telah sirna selamanya. Ironisnya, sebuah gempa bumi terjadi kemudian dan meluluh-lantakkan sisa semua bangunan yang masih berdiri. Hari ini, hanya tinggal satu kota, Tiberias, yang masih berdiri di daerah Laut Galilea, dan ini bukan salah satu dari tiga kota yang disebutkan di atas. Selama berabad-abad, Kapernaum, Betsaida dan Korazim sudah tidak ada lagi. Yesus berkata,”Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.” (Lukas 21:33). Firman-Nya digenapi bahkan kata demi kata.
Bukti 8 – Yesus Meramalkan Jatuhnya Yerusalem Yang Akan Terjadi Dalam Satu Generasi Yesus berdiri di bukit Zaitun dan memandang kota Yerusalem, Israel. Orangorang telah menolak Dia sebagai Tuhan. Dia mengerti apa artinya hal ini, dan Dia meratapi kota Yerusalem karena mereka tidak mengetahui waktu lawatan Tuhan atas mereka (Lukas 19:41-44):
9
“Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya, kataNya: ‘Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juuga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau dengan kubu lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala jurusan dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batu pun tinggal terletak di atas batu yang lain karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau.’” Yesus telah melihat dari jauh bahwa angkatan sebelum ini akan berlalu (Lukas 21:32); bahwa musuh akan datang dan mengepung kota dan menghancurkannya. Apa yang terjadi? Orang-orang Yahudi, tidak mempedulikan peringatan ini, tetap melanjutkan penganiayaan terhadap pengikut-pengikut Kristus, banyak yang dibunuh dan lainnya dipenjara. Kemudian pada tahun 65 sM drama yang sudah ditetapkan mulai terjadi. Dengan semakin berani, semakin banyak oknum radikal berusaha melepaskan diri dari kuk yang dibebankan oleh penguasa Romawi atas mereka. Roh pemberontakan merebak ke seluruh negeri. Orang-orang Yahudi pada awalnya mengalami sukses dan terdorong untuk percaya bahwa mereka bisa menang melawan kejayaan Romawi. Kemudian datanglah pasukan Legion yang terlatih dari Titus dan menerobos tembok-tembok Yerusalem, membinasakan kota itu setelah cukup lama mengepungnya. Hal ini tepat terjadi empat puluh tahun setelah Kristus meramalkan tentang kehancurannya. Dan memang demikian kenyataannya, hanya satu angkatan berikutnya.
Bukti 9 – Kristus Meramalkan Tersebarnya Orang-Orang Yahudi Setelah meramalkan pengepungan Yerusalem dan malapetaka besar yang akan mengambil alih kota itu, Yesus memperingatkan apa yang akan terjadi kepada orang-orang Yahudi karena mereka telah menolak Kristus. Sekarang para pengikutnya harus pergi ke seluruh dunia untuk memperkenalkan semua orang kepada Kristus. (Di kemudian hari Kristus akan kembali kepada orang-orang Yahudi setelah bangsa lain atau bangsa-bangsa kafir telah diberi kesempatan untuk menerima Kristus). “Dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu (Lukas 21:24) Hal ini tepat terjadi. Karena telah menolak Tuhan, orang Yahudi telah menyianyiakan perlindungan Ilahi yang sebenarnya Allah sediakan bagi mereka. Setelah kejatuhan Yerusalem, orang-orang yang masih hidup digiring sepeti binatang dan berbaris ke pasar budak. Pasar itu begitu sesak dengan budak-budak sehingga
10
penangkap mereka harus menjual mereka dengan harga yang sangat rendah. Banyak yang meninggal di tengah jalan oleh karena tindakan yang tidak berperi kemanusiaan yang mereka terima. Dari pasar budak inilah orang-orang Yahudi tersebar ke seluruh bangsabangsa di dunia. Semuanya ini terjadi di dalam apa yang disebut sebagai Zaman Bangsa-Bangsa Kafir. Yerusalem dimusnahkan oleh orang-orang Kafir, atau orang-orang yang bukan Yahudi. Setelah cukup lama, akhirnya orang-orang Yahudi telah kembali ke negerinya dan ini merupakan bukti nyata bahwa waktu kedatangan Kristus kembali ke bumi sudah dekat. Alkitab berkata bahwa salah satu tanda dari kedatangan Kristus sudah dekat adalah ketika orang-orang Yahudi mulai kembali ke negeri mereka. “Beginilah Firman Tuhan Allah: Pada hari Aku mentahirkan kamu dari segala kesalahanmu, Aku akan membuat kota-kota didiami lagi dan reruntuhanreruntuhan akan dibangun kembali. Tanah yang sudah lama tinggal tandus akan dikerjakan kembali, supaya jangan lagi tetap tandus di hadapan semua orang yang lintas dari padamu. Sebaliknya mereka akan berkata: Tanah ini yang sudah lama tinggal tandus menjadi seperti taman Eden dan kota-kota yang sudah runtuh, sunyi, sepi dan musnah sekarang didiami dan mejadi kubu (Yehezkiel 36:33-35).
Bukti 10 – Kristus Memberi Hidup-Nya Sendiri Untuk Mendirikan Kerajaan-Nya. Lembaran-lembaran sejarah ditandai dengan orang-orang yang termasyhur yang kejeniusannya didedikasikan untuk pembangunan kekaisaran yang megah. Aleksander Agung dan tentaranya bergerak melintasi dunia dengan semangat menaklukan. Dalam beberapa pertempuran, di mana dia menunjukkan kemahirannya sebagai seorang jenderal, ia mendirikan sebuah kekaisaran dari Makedonia sampai ke Sungi Indus. Saat sebelum kematiannya, dikatakan bahwa Aleksander menangis karena tidak ada lagi dunia yang tersisa untuk ditaklukan. Kaisar menaklukan Gaul dan menjadi bapa dari kekaisaran Romawi, dan dalam sejumlah serangan kilat, menundukkan seluruh wilayah Eropa sampai ke sungai Rhine. Menyeberangi Rubicon melawan perintah, ia memasuki Roma dan menjadi penguasanya. Semua orang-orang ini ingin membangun kekaisaran mereka dengan menumpahkan darah orang lain. Kristus juga, telah datang untuk mendirikan sebuah Kerajaan – yang unversal dan kekal – bukan dengan penumpahan darah orang lain, tetapi dengan memberikan kehidupan-Nya sendiri. Kerajaan Kristus bukanlah berasal dari zaman ini, pengecualiannya adalah Kerajaan itu ada di dalam hati setiap umat-Nya. Sebelum Dia disalibkan, Yesus Kristus berkata kepada Pilatus, gubernur waktu itu, “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini, jika Kerajaan-Ku dari dunia ini pasti hamba-hamba-Ku telah melawan.” (Yohanes 18:36). Ketika Petrus, salah satu murid-Nya, ingin mencegah tentara yang mau menangkap
11
Yesus, Ia berkata,”Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang akan binasa oleh pedang.” (Matius 26:52). Kristus sangat unik di dalam mentahbiskan Kerajaan-Nya sendiri, bukan dengan menumpahkan darah oran lain, tetapi dengan memberikan darah-Nya sendiri.
Bukti 11 – Alkitab Meramalkan Semua Peristiwa Besar Yang Berhubungan Dengan Pencobaan, Kematian Dan Kebangkitan Kristus. Perjanjian Lama ditulis oleh Allah melalui nabi-nabi yang hidup 500 sampai 1500 tahun sebelum Kristus lahir. Mereka menubuatkan kedatangan-Nya ke Bumi dan tentang kejadian-kejadian dalam kehidupan-Nya, sekalipun Kristus belum dilahirkan selama beberapa abad. Perjanjian Baru, yang juga diilhami oleh Allah dan ditulis oleh pengikutpengikut Kristus yang saleh, berulang-ulang kali menunjukkan tentang bagaimana kehidupan-Nya telah menggenapi nubuatan-nubuatan ini. Bandingkanlah nubuatan dalam Perjanjian Lama dengan penggenapannya yang dicatat dalam Perjanjian Baru. 1. Mesis akan ditolak (Yesaya 53:3; Yohanes 1:11). 2. Ia akan dikhianati oleh salah seorang pengikut dan sahabat karib-Nya (Mazmur 41:9; Markus 14:10). 3. Ia akan dijual dengan 30 keping perak (Zakharia 11:12; Matius 26:15). 4. Ia diam dihadapan penuduh-penuduh-Nya (Yesaya 53:7; Matius 26:62,63) 5. Ia akan disesah dan diludahi (Yesaya 50:6; Markus 14:65) 6. Ia akna membawa kesembuhan bagi banyak orang (Yesaya 53:4-5; Matius 8:14-17). 7. Ia akan diolok-olok dan dicela (Mazmur 22:6-8; Matius 27:39-40) 8. Ia harus menderita dengan orang durhaka dan berdoa bagi musuh-musuh-Nya (Yesaya 53:12; Matius 27:38; Lukas 23:34) 9. Tangan dan kaki-Nya akan dipaku (Mazmur 22:16; Yohanes 20:27) 10. Ia akan diberi minum empedu dan cuka (Mazmur 69:22; Yohanes 19:29) 11. Lambung-Nya akan ditusuk (Zakharia 12:10; Yohanes 19:34) 12. Mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya (Mazmur 22:19; Markus 15:24) 13. Ia akan dikuburkan oleh orang kaya (Yesaya 53:9;Matius 27:57-60) 14. Ia akan menjadi korban karena dosa (Yesaya 53:5,8,10,12; Yohanes 1:29) 15. Ia akan bangkit dari kematian (Mazmur 16:10; Matius 28:9) 16. Ia akan terangkat duduk di sebelah kanan Allah (Mazmur 68:18; Lukas 24:50,51) 17. Ia akan datang kembali (Daniel 7:13-14; Matius 24:30) Siapa yang bisa melihat semua nubuatan yang didokumentasikan dan
12
terperinci dan penggenapannya yang mengagumkan dan tidak terdorong untuk berkata seperti kepala tentara waktu itu,”Sungguh orang ini adalah Putera Allah!” (Matius 27:54)
Bukti 12 – Ia Membuktikan Bahwa Ia Adalah Kristus Dengan Kuasa-Nya Atas Kematian
Banyak orang-orang hebat telah hidup dan mereka telah menorehkan tanda di dunia; tetapi mereka semua telah mati, dan tulang-tulang mereka masih tergeletak dalam kuburan mereka. Pergilah ke musium Invalides di Paris, dan anda akan melihat makam Napoleon yang disegel. Tubuhnya masih ada di sana. Di Westminster Abbey di London, orang bisa melihat kuburan megah yang menampung tubuh dari negarawan dan raja-raja besar Inggris. Semua tulang-tulang mereka ada di sana, hancur dalam debu. Di Gunung Vernon tempat peristirahatan terakhir dari George Washington, yang disebut sebagai “Bapak dari Aamerika Serikat”. Tubuhnya masih terbaring di kubur. Satu demi satu orang-orang hebat di dunia, dan juga yang tidak menonjol, telah terbaring di tempat peristirahatan mereka. Hanya di satu tempat di dunia ini ada sebuah kubur yang kosong. Kubur ini ada di Yerusalem di kaki bukit Kalvari tempat mereka dulu membairngkan Tuhan Yesus.Di kubur itulah, tiga hari kemudian, malaikat menampakkan diri kepada sejumlah pengikut-Nya yang datang ke kubur untuk meratap. Malaikat itu berkata,”Mengapa engkau mencari Yang Hidup diantara orang mati? Dia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit!” (Lukas 24:5-6). Yesus berkata bahwa satu tanda akan diberikan kepada angkatan itu: “Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus” (Matius 16:4). “Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.” (Matius 12:40). Tanda inilah yang melahirkan iman dan inspirasi dalam Jemaat Mula-mula. Untuk sepanjang masa Yesus telah menang atas masalah kematian setelah usia lanjut. Justru atas kemenangan yang tak bisa disangkal atas kematian inilah para rasul dengan kuasa yang besar memberi “….kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam dalam kasih karunia yang melimpahlimpah.” (Kisah Rasul 4:33).
Bukti 13 – Kristus Memiliki Tubuh Yang Baru “Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata:”Damai Sejahtera bagi kamu!” Kemudian Ia berkata kepada Tomas:”Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah
13
tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” (Yohanes 20:26-27). Kristus adalah orang pertama Yang pernah hidup di bumi dan menerima tubuh kebangkitan. Kristus yang bangkit lebih dari sekedar roh; Ia memiliki tubuh yang berwujud. Dari tampilannya, kelihatannya Ia mempunyai tubuh yang sama seperti tubuh yang Ia miliki dahulu, sekalipun sekarang, ada bekas paku dan tombak. Suara-Nya dapat dikenali. Ketika Yesus berkata,”Maria”, kepada salah satu pengikut-Nya, dia mengenal bahwa Suara Yang berbicara itu adalah Tuhannya. Kecuali ketika Yesus ingin menyembunyikan identitas-Nya, Dia langsung dikenali sebagai “Yesus yang sama”. Dia bisa makan makanan sebagaimana yang Dia lakukan ketika Dia berada dalam tubuh jasamani-Nya. Namun, kalau Dia mau, Dia dapat bepergian secara instan ke tempat yang jauh atau menembus pintu yang terkunci. Pada waktu kebangkitan, tubuh Kristus mengalami perubahan yang sangat penting – dimuliakan. Sekarang bisa berada dalam dua dunia yang terpisah sekaligus. Dengan kata lain, Tuhan bisa menyesuaikan diri-Nya terhadap hukum tubuh jasmani, tetapi Dia tidak terikat olehnya. Pewahyuan yang kita miliki tentang kebangkitan Kristus juga relevan bagi orang-orang Kristen. Suatu hari nanti ketika Kristus datang kembali ke bumi, kita akan menerima tubuh seperti Dia, sebab ada tertulis,”Kita akan mejadi seperti Dia.” (1Yohanes 3:2). Kita akan memiliki tubuh yang sangat berbeda dengan yang kita miliki sekarang karena tubuh yang fana ini akan berubah mejadi abadi. Tubuh seperti itu tidak akan tunduk pada penyakit, menua atau keterbatasan fisik lainnya, dan seperti Kristus, kita nanti tidak akan pernah mati.
Bukti 14 – Nama Kota Tempat Yesus Akan Dilahirkan Sudah Disebut 500 Tahun Sebelum Kelahiran-Nya Satu-satunya orang di dunia ini, yang nama kota kelahiran-Nya sudah disebutkan beberapa abad sebelum kelahiran-Nya terjadi adalah Yesus Kristus. Mikha, Nabi Yahudi, menulis 500 tahun sebelum kelahiran Kristus, memberitakan tentang “dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.” (Mikha 5:1). Ini jelas keterangan tentang Kristus yang sebagai Anak Allah, sudah ada sebelum kelahiran-Nya di dunia. Ia adalah manusia Allah yang akan dilahirkan di kota kecil Betlehem, Israel. “Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.” (Mikha 5:1) Hanya beberapa minggu sebelum kelahiran-Nya, ibu Yesus, Maria, yang sedang hamil, berada di kota Nazareth. Dia tidak punya rencana unutk bepergian berkilo-kilometer jauhnya ke selatan menuju Betlehem.
14
Namun Kaisar Roma, Agustus mengeluarkan titah bahwa seluruh dunia harus membayar pajak. Untuk mentaati hukum, Maria terpaksa mengadakan perjalanan panjang ke selatan bersama suaminya, Yusuf, supaya didaftarkan dalam kota asal mereka. Pada waktu itu, dia sudah memasuki tahap akhir kehamilannya. Setelah tiba di Betlehem setelah perjalanan panjang yang melelahkan, Maria sadar bahwa dia akan melahirkan putranya yang sulung. Yusuf, suaminya dengan putus asa mencari tempat bernaung. Dengan penuh keheranan, dia melihat bahwa setiap kamar di semua penginapan telah penuh, dan tidak ada penginapan yang tersedia. Dia akhirnya menemukan palungan di antara binatang-binatang, yang tersedia untuk digunakan. Di tengah keadaan yang bersahaja inilah peristiwa terbesar di sepanjang sejarah terjadi – kelahiran bayi Kristus. Penduduk Betlehem, kecuali sejumlah gembala-gembala yang sederhana yang kepada mereka malaikat menampak diri (Lukas 2:8), tidak sadar akan kejadian yang besar yang baru saja terjadi di kota kecil mereka. Ya, bayi Yesus dilahirkan di kota Betlehem, yang telah disampaikan oleh nabi Mikha lima abad yang lalu sebelum Ia dilahirkan.
Bukti 15 – Nabi Yesaya Meramalkan Bahwa Kristus Akan Dilahirkan Oleh Seorang Anak Dara 800 Tahun Sebelum Kelahirannya Sekitar delapan abad sebelum Yesus dilahirkan, Nabi Yesaya meramalkan bahwa seorang anak dara akan melahirkan seorang anak, dan nama-Nya akan disebut Immanuel. “Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda. Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Immanuel.” (Yesaya 7:14). Dan inilah yang benar-benar terjadi. Malaikat Gabriel menampakkan diri kepada perawan Maria dan memberutahukan bahwa ia akan mengandung oleh Roh Kudus (Lukas 1:26,38). Ketika Maria menceritakan hal ini kepada Yusuf yang segera akan menjadi suaminya, mengenai apa yang terjadi, Yusuf bermaksud menceraikan dia setelah upacara pernikahan. Namun, malaikat menampakkan diri dalam mimpi kepadanya berkata, “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.” (Matius 1:20) Kristus adalah satu-satunya orang di dunia ini yang lahir dari Roh Kudus, dan bukan atas kehendak manusia. Memang kenyataannya adalah kalau Kristus benar Putera Allah, maka Dia mestinya memang harus lahir dari Roh Kudus. Dia tidak bisa mengambil bagian dari kondisi manusia yang sudah mengalami kejatuhan dan kemudian menjadi Juruselamat kita. Kristus betul-betul lebih dari sekedar seorang manusia; Dialah Putera Tunggal Allah Bapa (Yohanes 3:16). Kita akan membahas topik yang penting ini lebih jauh mengenai kelahiran oleh anak dara dalam bab yang berikutnya.
15
Bukti 16 – Waktu Kelahiran Kristus Sudah Dinubuatkan Hampir 500 Tahun Sebelum Ia Dilahirkan Hal yang paling mengagumkan tentang kelahiran Kristus adalah nubuatan yang dengan tepat meramalkan waktu saat Ia dilahirkan! Dari “dikeluarkannya perintah untuk memulihkan dan membangun kembali Yerusalem” harus ada “69 kali tujuh masa.” “Maka ketahuilah dan pahamilah: dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali, sampai pada kedatangan seorang yang diurapi, seorang raja, ada tujuh kali tujuh masa; dan enam puluh kali tujuh masa lamanya kota itu akan dibangun kembali dengan tanah lapang dan paritnya, tetapi di tengah-tengah kesulitan. Sesudah keenampuluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan seorang yang telah diurapi, padahal tidak ada salahnya apa-apa. Maka datanglah rakyat seorang raja memusnahkan kota dan tempat kudus itu, tetapi raja itu akan menemui ajalnya dalam air bah; dan sampai pada akhir zaman akan ada peperangan dan pemusnahan, seperti yang telah ditetapkan.”(Daniel 9:25-26) Lima abad sebelum Kristus dilahirkan, Nabi Daniel telah bernubuat tentang masa yang akan datang dengan ilham dari Allah. Dia menyatakan bahwa Yerusalem yang tinggal puing-puing, akan dibangun kembali. Seorang nabi yang lain, Yesaya, meramalkan siapa yang akan memberi perintah untuk pembangunan kembali Yerusalem – Raja Koresy. “Akulah yang berkata tentang Koresy: Dia gembala-Ku; segala kehendak-Ku akan digenapinya dengan mengatakan tentang Yerusalem: Baiklah ia dibangun! Dan tentang Bait Suci: Baiklah diletakkan dasarnya!” (Yesaya 48:28) Sejarah mencatat bahwa pada saat pemerintahan Koresy inilah perintah untuk membangun kembali kota Yerusalem dikeluarkan. Pertanyaannya adalah kapan tepatnya perintah ini diberikan? Kronologi umum yang dapat diterima yang sedikit berbeda satu dengan lainnya, menunjukkan peristiwa ini terjadi tepat sebelum abad ke 5 sebelum Masehi. Kronologi Alkitab pada waktu itu adalah abad ke 5. Satu hal yang pasti, perintah untuk membangun Yerusalem dikeluarkan terjadi tepat sebelum atau sesudah permulaan abad ke 5 SM. Hal ini benar adanya, kemudian menurut Nabi Daniel, “69 kali tujuh masa” (atau 69 sabat) kemudian setelah perintah untuk membangun kembali Yerusalem diberikan, Mesias harus datang. Pertanyaannya adalah,”Apakah Mesias muncul untuk Israel pada waktu ini?” Sebelum menjawab pertanyaan ini, kita harus memberi pengertian apakah artinya “69 masa” (atau 69 sabat).Sudah jelas ini bukanlah masa yang terdiri dari 24 jam per hari, karena 69 masa adalah 483 hari atau hanya sedikit lebih dari
16
satu tahun. Dalam masa Alkitab, jangka waktu 7 tahun bukannya 7 hari sering dikatakan sebagai tahun-tahun “sabat”. Hal ini ditunjukkan dalam kitab Kejadian, ketika Laban tawar menawar dengan Yakub untuk bekerja “seminggu” lagi atau “7 tahun lagi’ untuk anak perempuannya yang bungsu, Rahel. “Genapilah dahulu tujuh hari perkawinanmu dengan anakku ini, kemudian anakku yang lainpin akan diberikan kepadamu sebagai upah, asal engkau bekerja pula padaku tujuh tahun lagi” (Kejadian 29:27). Karena “sabat” tahun adalah tujuh tahun, jadi 69 sabat adalah 483 tahun. Sesuai dengan Nabi Daniel, 483 tahun setelah perintah dikeluarkan untuk membangun kembali Yerusalem, Mesias akan muncul. Sekarang, kapankah 483 tahun itu berakhir? Apakah Mesias, Putera Allah itu muncul sekitar lima abad setelahnya? Satu-satunya Mesias yang dikenal dunia telah datang pada masa itu – dan itulah Yesus Kristus! Sekalipun kalender sekuler mungkin agak tidak pasti sehingga tanggalnya tidak diketahui dengan pasti, meskipun demikian hal ini dengan jelas menunjukkan tahun-tahun itu berakhir pada zaman Kristus! Apakah kita menghendaki bukti yang tak terbantahkan lainnya lagi bahwa Yesus adalah Mesias? Apakah mungkin penipuan telah mempengaruhi kita? Bagaimanakah hal itu dapat terjadi? Nubuatan Daniel telah diberikan berabadabad sebelumnya. Kalau Mesias tidak muncul pada waktu itu maka nubuatan Daniel itu palsu. Kenyataannya Yesus datang pada waktu itu, dan kehidupan-Nya telah sedemikian rupa memberi dampak bagi dunia sehingga orang-orang dari berbagai bangsa yang telah menerima Dia sebagai Kristus!
Bukti Ke 17 – Kematian Kristus Sebagai Mesias Telah Diramalkan 900tahun Sebelum Kelahiran-Nya
Ada lagi suatu keistimewaan yang luar biasa mengenai nubuatan Daniel 9:24. Umat Israel mengira bahwa kalau Tuhan (Yang mereka sebut Mesias) datang, Dia akan mendirikan kerajaan-Nya di bumi. Bahkan para rasul Kristus juga mengira bahwa suatu saat Dia akan duduk bertahta (Kisah Rasul 1:6-7). Namun, nubuatan menyatakan sebaliknya bahwa Mesias akan dibunuh (Daniel 9:26). Bukannya mendirikan kerajaan yang kasat mata pada kedatangan-Nya yang pertama, nubuatan malah menyatakan bahwa Dia akan mati! Hanya ada satu orang dalam sejarah yang paling mungking menggenapi nubuatan pada waktu itu, dan Dia adalah Yesus Kristus. Bahkan bagaimana Mesias akan mati juga telah dinubuatkan. Tangan dan kaki-Nya akan dipaku – oleh penyaliban. Sembilan ratus tahun sebelum hal itu terjadi, Pemazmur Daud berkata, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku.” (Mazmur 22:16) Jadi selama beberapa abad sebelumnya, baik bagaimana Dia dilahirkan dan bagaimana kematian-Nya nanti telah dinubuatkan. Hanya Dia yang telah
17
menciptakan dunia ini yang bisa membuat nubuatan-nubuatan seperti ini digenapi dengan cara yang demikian.
Bukti 18 – Kritus Memberikan Pengalaman Pribadi Pada Hari Ini Lebih dari semuanya itu, keyakinan akan Kristus memberi kepuasan karena orang percaya memiliki Kristus sendiri. Dia berjanji Dia akan masuk ke dalam hidup kita dan mengubahnya sehingga kita menjadi ciptaan yang baru. Ia berjanji untuk mengambil beban dosa kita dan memberi damai dalam hati kita. Ada orang yang mungkin berdebat melawan Kekristenan, tetapi mereka tidak bisa berdebat melawan pengalaman yang dimiliki seseorang dengan Kristus. Kristus mampu melakukan apa yang tidak bisa dilakukan oleh agama lain – yaitu hidup dan tinggal di dalam hati manusia, dan demikianlah hal ini telah berlangsung selama berabad-abad. Jutaan orang telah menerima Kristus dan mendapati Dia menjadi segalanya bagi mereka. Berulang-ulang kali Rasul Paulus mengacu kepada pengalaman pribadinya ketika dia berjumpa dengan Kristus dalam perjalanan menuju Damsyik (Kisah Rasul 9). Itulah yang menjadi pokok utama dalam kotbahnya, Dia menyampaikan dan mengulangi kembali cerita itu ke manapun dia pergi. Pengalaman pribadi seorang Kristen bersama Kristus adalah bukti terbesar bahwa Dia nyata.
Sebagaimana penyair menulis: Dia hidup, Dia hidup Kristus Yesus hidup hari ini Dia berjalan denganku dan berbicara kepadaku Di sepanjang jalan kehidupan yang sempit Dia Hidup, Dia Hidup Keselamatan untuk dibagikan Engkau bertanya bagaimana kutahu Dia hidup Dia hidup dalam hatiku.
18
Bab 2
Mujizat Kelahirannya Oleh Anak Dara
Di dalam bab pertama, kita telah membahas 18 bukti bahwa Yesus adalah Putera Allah. Sendi utama dari asal dan tujuan akhirnya yang unik adalah kelahiran-Nya oleh anak dara – keadaan yang sangat berbeda dari kelahiran umat manusia lainnya. Melalui kehamilan yang supranatural oleh Roh Kudus, Kristus mendapatkan tubuh manusia di bumi ini melalui ibu-Nya, Maria. Identitas keIlahian-Nya berasal dari Bapa-Nya, Allah. Kalau seandainya Dia berasal dari benih Adam yang pertama, Dia pasti juga akan menjadi manusia yang berdosa sama seperti manusia lainnya. Kalau memang demikian ini juga berarti Dia tidak akan mampu menebus umat manusia. Seluruh pondasi Kekristenan harus berdasar atas fakta ini – kelahiran oleh anak dara. Nubuatan pertama akan kelahiran Kristus ditulis sekitar 1500 tahun sebelumnya oleh Musa yang menunjukkan Kristus sebagai “benih” dari seorang perempuan, bukannya benih dari Adam, atau lakilaki (Kejadian 3:15). Ini adalah kebenaran yang dasar dan fundamental yang penting akan Injil. Berikut ini adalah tujuh bukti yang luar biasa mengenai kelahiran Kristus oleh anak dara: 1. Nama Kristus dalam nubuatan disebut Immanuel, “Allah beserta kita.” Kata-kata dari Yesaya secara langsung mendeklarasikan Immnuel ini harus lahir dari seorang anak dara: “Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Immanueal.” (Yesaya 7:14) 2. Matius 1:23 menyatakan kelahiran Yesus oleh anak dara, Maria, yang adalah penggenapan nubuatan. 3. Yusuf, tunangan Maria, sebelum mereka menikah sudah mengetahui bahwa Maria sudah mengandung. Sementara Yusuf berpikir-pikir apa yang akan diperbuatnya mengenai hal ini, malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya, memberitahukan bahwa apa yang dikandung oleh Maria bukan berasal dari manusia melainkan oleh Roh Kudus (Matius 1:18-20). 4. Lukas 1:26-38 menceritakan tentang lawatan malaikat atas Maria. Dalam lawatan itu, malaikat menyampaikan pada Maria bahwa dia akan mengandung seorang anak oleh Roh Kudus, dan anak ini akan disebut Putera Allah. “Kata Maria kepada malaikat itu,’Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku
19
belum bersuami?’ Jawab malaikat itu kepadanya,’Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah yang Maha tinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah’”(Lukas 1:34-35). 5. Sudah dinubuatkan bahwa secara lahiriah Mesias akan datang dari keturunan Daud, yang adalah raja terbesar yang pernah memerintah bangsa Ibrani (2 Samuel 7:12-19); Mazmur 89:3,4,34-37; 132:11; Kisah Rasul 2:30; 13:22,23). Semua nubuatan ini digenapi di dalam Yesus sebagai anak Maria, yang datang dari keturunan Daud. Yusuf, suami Maria, juga berasal dari keturunan bangsawan, yang adalah ayah yang sah tapi bukan ayah kandung Yesus. Yesus tidak bisa datang dari benih manusia yang berdosa oleh karena ketidaktaatan Adam, tetapi juga karena alasan lain mengapa Dia tidak mungkin datang melalui keturunan ayah secara lahiriah – keturunan Yusuf. Yusuf adalah keturunan dari Yekhonya, raja yang bengis. Oleh karena kekejaman yang keterlaluan dari pemerintahan yang jahat ini, Allah berkata tidak satupun benih Yekhonya (yang juga disebut Konya) akan duduk di atas tahta Daud selamanya. “Hai negeri,negeri,negeri! Dengarlah firman Tuhan! Beginilah firman Tuhan: “Catatlah orang ini sebagai orang yang tak punya anak, sebagai laki-laki yang tidak pernah berhasil dalam hidupnya; sebab seorangpun dari keturunannya tidak akan berhasil duduk di atas takhta Daud dan memerintah kembali di Yehuda.” (Yeremia 22:29-30) Karena itu, sekiranya Yesus adalah anak Yusuf, Dia tidak akan memenuhi syarat untuk takhta Daud. Kristus berasal dari keturunan Daud melalui garis keturunan ibu-Nya, Maria. Melalui ibu-Nya Yesus memenuhi syarat untuk menduduki takhta Daud. Melalui kejadian-kejadian ini, kita bisa melihat ketepatan yang luar biasa dan juga penggenapan Firman. Dari fakta ini saja, seharusnya membuat seseorang berpikir ulang tentang pendirian mereka jika mereka pernah meragukan kelahiran Kristus oleh anak dara. 6.Perkataan Yesus sendiri membuktikan bahwa Dia bukanlah Anak Daud melalui garis keturunan ayah. Dia bertanya kepada orang Farisi,”Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?” Kata mereka kepada-Nya: “Anak Daud.” (Matius 22:42). Orang-orang Farisi ini menganggap Dia sebagai keturunan Daud langsung dari garis keturunan ayah kandung-Nya. Maka, Yesus menanyakan mereka pertanyaan berikutnya. “Kata-Nya kepada mereka:”Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Dia Tuannya, ketika ia berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku sampai musuhmusuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu. Jadi jika Daud menyebut Dia Tuhannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?” (Matius 22:43-45) Setelah ini semua, orang-orang Farisi itu tidak bisa menjawab. Tentunya sangat tidak mungkin, dan juga tidak sesuai bagi Daud, untuk menyebut keturunannya secara lahiriah sebagai Tuannya.
20
Dari Firman ini, juga terbukti bahwa Yesus mengetahui kelahiran-Nya oleh anak dara dan tahu bahwa Dia bukan anak Yusuf. 7. Akhirnya bapa-bapa gereja Jemaat mula-mula juga mempercayai kelahiran oleh anak dara. Kepercayaan itu dijumpai dalam Pengakuan Iman Rasuli, yang ditulis pada awal abad kedua. Ahli sejarah seperti Ignatius juga mempercayai kelahiran oleh anak dara dan mempertahankannya melawan ajaran sesat pada zaman itu. Origen dalam uraiannya melawan Celsus dan Tertullian, juga percaya dan mendukung kelahiran oleh anak dara. Kita tidak perlu memperpanjang daftar nama-nama lagi, karena para bapak Jemaat Mula-mula secara konsisten mencatat diri mereka mempercayai kelahiran oleh anak dara. Dengan penuh semangat mereka membela kepercayaan ini melawan segala ajaran sesat. Kelahiran oleh anak dara inilah yang menjadi alasan mengapa Kristus secara unik berbeda dari semua manusia lainnya. Dia adalah manusia melalui kelahiranNya secara jasmani; tetapi Dia juga Allah karena Dia dikandung oleh Roh Kudus.
Masa Kanak-Kanak Yesus Sekalipun Yusuf, suami Maria adalah orang benar seperti kata Firman, kemungkinan besar dia dianggap sebagai kaum tani oleh kaum kelas atas. Dia bekerja di toko kayu usahanya sebagai seorang yang jujur, pekerja keras, menopang keluarga besarnya dengan seluruh kemampuannya. Sementara Yesus dan saudara laki-lakinya bertumbuh dewasa, merekapun bergabung dengan Yusuf di toko itu, ikut membantu menopang keluarga. Pada usia delapan tahum, Yesus dikirim ke rumah ibadat orang Yahudi di mana Dia diajar untuk membaca dan menulis dari gulungan-gulungan Kitab Suci. Dari Lukas 4:16 terlihat bahwa kemampuan Yesus untuk membaca dianggap cukup tinggi untuk diberikan tugas pembacaan gulungan kitab suci setiap hari Sabat. Sebagai anak muda, Yesus tidak membuat kesan yang mendalam terhadap masyarakat sekitarnya. Pada waktu kemudian ketika pelayanan-Nya menimbulkan dampak pertama bagi bangsa itu, para penduduk Nazaret berkata-kata satu sama lainnya dengan heran,”Dari manakah orang ini? Dan kebijaksanaan apa gerangan yang diberikan kepada-Nya sehingga perkara itu dapat diperbuat oleh tanganNya?” (Markus 6:2). Juga dari Yohanes 7:3-5 ditunjukkan bahwa saudara-saudara kandung-Nya sendiri tidak yaki akan misi Ilahi-Nya. Tapi kemudian mereka percaya (Kisah Rasul 1:14). Tahun-tahun yang sunyi ini bukanlah tahun-tahun yang nganggur. Siang hari, Yesus sibuk di toko kayu itu. Malam hari, ibu-Nya mungkin mendapati Dia mempelajari Kitab Suci. Dengan sendirinya, pikiran-Nya dipenuhi dengan
21
sejumlah tulisan yang penuh dengan inspirasi dalam Perjanjian Lama yang berhubungan dengan tugas-Nya di masa depannya. Tahun-tahun pun berlalu sementara Yesus memasuki kedewasaan penuh. Kemudian, tibalah hari di mana Yesus meletakkan semua perkakas-Nya dan meninggalkan toko kayu itu selamanya. Bagi-Nya itu adalah saat penentuan. Sambil mengucapkan selamat tinggal pada keluarga-Nya, Dia pergi menuju sungai Yordan di mana seorang penginjil keliling yang berpakaian aneh dari bulu unta, memberitakan pesan pertobatan. Itulah Yohanes Pembaptis. Walaupun Yohanes merasa tidak layak, dia membaptiskan Yesus dalam air Sungai Yordan. Kemudian Yesus menghilang selama empat puluh hari, berpuasa dan merenung dalam kesunyian padang belantara. Setelah itu, Dia memulai pelayanan yang dalam tiga tahun yang singkat, bisa menggoncangkan bangsa dari dalam, dan pada akhirnya ke seluruh dunia. Yesus tidak memulai pelayanan-Nya di kampung halaman-Nya, Nazareth. Sebagaimana Dia berkata,”Seorang nabi di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri.” (Markus 6:4). Juga, desa Nazareth ini tersembunyi jauh dari jalan utama. Tuhan memerlukan pusat yang dari situ pelayanan-Nya akan tersebar sampai ke seluruh bangsa. Jadi, Dia memilih kota yang maju saat itu yaitu Kapernaum sebagai basis utama, yang terletak di sepanjang Laut Galilea. Di sana di antara penduduk kota yang padat dan kaya yang terletak di sepanjang pantai Galilea, Kekristenan dimulai. Yesus mulai mengabarkan Kabar Baik dari Injil. Sewaktu-waktu, Dia berkotbah sambil berdiri di perahu kecil sedikit jauh dari pantai. Di kesempatan lain, Dia melayani di bukit sekitarnya yang dari situ bisa melihat ke laut. Di Galilea, banyak orang datang mendengarkan Dia mengajar dan disembuhkan dari segala penyakit. Kabar baik dari pekerjaan-Nya dengan segera tersebar jauh dan meluas. Dalam beberapa bulan saja, pelanyan itu telah menghasilkan ribuan pengikut.
22
Bab 3
Misi Kristus Setelah Kristus dinyatakan, sekarang untuk membandingkan kejadian yang sebenarnya dalam kehidupan-Nya dengan tulisan-tulisan yang ada dalam Perjanjian Lama menjadi lebih mungkin; yang dengan demikian meneguhkan iman kita bahwa Dia yang datang benar adalah Kristus, Anak Allah yang hidup. Ada tujuan lain lagi yang tercapai dengan lahirnya Kristus pada waktu itu. Pada waktu itu dunia telah mendapat kesempatan untuk mengembangkan dan membanggakan banyak prestasi yang menonjol. Telah terbukti bahwa manusia bisa naik ke tingkat yang lebih tinggi dalam hal kesenian dan penyempurnaan hidup, kesusasteraan, lukisan dan dalam arsitek atau ilmu bangunan. Satu-satunya bagian yang tidak mampu mengalami kemajuan hanya dengan usaha manusia itu sendiri adalah bidang religius. Sementara manusia membuat kemajuan yang luar biasa dalam bidang pengetahuan lainnya – memperbaiki intelektualnya, memperhalus seleranya dan membenahi budi pekertinya – ia tidak dapat memurnikan hatinya. Kisah yang menyedihkan tentang merosotnya moral manusia diangkat oleh penulis yang penuh inspirasi dalam Roma 1:21-23. “Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap. Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikat, tetapi mereka telah menjadi bodoh. Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar.” Manusia harus memiliki seorang Juruselamat; karena ia sendiri belum sempurna. Bertolak belakang dengan spekulasi dari para filsuf yang buta yang berdebat bahwa adanya dorongan ke atas di alam, fakta yang menyedihkan adalah di luar Kristus, kecenderungan yang biasa terjadi adalah kehidupan moral manusia akan terus mengalami penurunan. Sekalipun Kristus telah melakukan banyak mujizat yang mengagumkan, tujuan-Nya bukan hanya menyembuhkan yang susah dan sakit, yang nantinya bisa sakit kembali, atau unutk membangkitkan yang mati, dengan sadar bahwa waktunya akan tiba mereka akan mati lagi. Dia juga tidak datang untuk memuaskan nafsu lahiriah manusia, dan membuat mereka lapar kembali. Dia datang ke dalam dunia untuk memberikan manusia roti hidup – roti untuk jiwanya, sehingga mereka tidak akan kelaparan atau kehausan secara rohani lagi. Dia datang untuk memberitakan Injil pertobatan untuk menyelamatkan manusia dari dosa-
23
dosanya, sehingga mereka tidak binasa. Ketika orang-orang memberitahukan Dia tentang Gubernur Pilatus yang membunuh sejumlah orang, atau menara Siloam, yang telah rubuh menimpa delapan belas orang lainnya, sehingga menyebabkan kematian, Dia berkata,”Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? Tidak! Kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.” (Lukas 13:2-3). Tidak semuanya menerima panggilan Kristus pada pertobatan. Di Galilea Utara, di mana lintasan jalur perdagangan besar bertemu, adalah tempat yang sarat dengan godaan yang kuat yang menyebabkan manusia tenggelam dalam mengejar kekayaan dan materi. Walaupun penduduknya kelihatannya terkesan dengan mujizat yang dikerjakan Kristus dan juga pengajaran-Nya, bagi kebanyakan mereka, desakan untuk mengejar bagian mereka dalam kemakmuran itu jauh lebih besar daripada panggilan Kristus untuk “tinggalkan semua dan ikutlah Aku.” Beberapa orang yang tertarik oleh ajakan Kristus, mengikuti Dia untuk sementara waktu, tetapi mereka tidak sepenuhnya menghitung harganya. Seorang anak muda yang kaya datang kepada-Nya dan bertanya,”Guru yang baik, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” (Matius 19:16). Dengan kasih bagi anak muda yang penuh tekad ini, Yesus berkata kepadanya untuk meninggalkan kekayaannya dan mengikut Dia. Kristus menyatakan hal ini karena Dia tahu anak muda itu mencintai uangnya lebih dari Allah. Dengan sedihnya anak muda itu berpaling; nilai yang harus dibayar terlalu besar baginya. Dia ingin menaruh Allah di tempat nomor dua dalam hidupnya. “Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: “hanya satu lagi kekukranganmu; pergilah, juallah apa yang kau miliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan berolah harta di sorga, kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku.” Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.” (Markus 10:21-22). Apakah manusia menerima atau menolak Dia, Kristus adalah batu penjuru yang menjadi tujuan akhir manusia, tetap untuk selamanya. Dia berkata kepada imam-imam kepala,”Dan barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia akan remuk dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan hancur seperti bubuk .”(Matius 21:44,terjemahan KJV). Dengan kata lain, barangsiapa menerima Kristus akan diremukkan, tetapi tidak akan binasa. Peremukan ini hanya untuk menjadikan seseorang lebih kuat, sehingga kehidupannya dibentuk menjadi baru. Sebaliknya barangsiapa menolak Kristus, akan hancur seperti bubuk tanpa ada hasil perubahan. Pengajaran Kristus dengan indah terlukis dalam percakapan-Nya dengan orang-orang yang datang kepada-Nya dengan pertanyaan-pertanyaan mereka. Dia
24
selalu menuju kepada pokok persoalan atau kebutuhan dalam hati orang-orang itu. Dengan keinsafan yang mendalam, Petrus berkata kepada-Nya,”Tuhan,pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.” (Lukas 5:8). Yesus berkata kepadanya,”Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.” Mengapa Yesus menjawab Petrus seperti itu, bukannya menyalahkan dia akan dosa-dosa masa lalunya? Yesus memberi jawaban ini karena Petrus sudah insaf akan dosa-dosanya; dia mengerti bahwa tanpa Kristus, dia adalah orang yang terhilang. Sebenarnya dia tidak ingin Tuhan pergi meninggalkannya. Apa yang sangat diingikan Petrus adalah mengikut Yesus. Tuhan mengatakan kepadanya bahwa ia tetap menjadi seorang nelayan, tetapi sejak saat itu dia akan menjala manusia. Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi, datang kepada Kristus pada malam hari untuk membicarakan tentang mujizat dan posisi Kristus sebagai nabi. Tuhan mengabaikan hal ini dan mengalihkan percakapan itu kesekitar kebutuhan rohani Nikodemus dengan berkata,”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat kerajaan Allah.” (Yohanes 3:3). Nikodemus terlihat sangat kaget dengan peryataan itu, dan sikapnya yang sok menggurui tiba-tiba berubah. “Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?”,tanya Nikodemus. Kristus terus mempertahankan arah pembicaraan itu. Dia mengarahkan kembali pada inti utamanya dengan menyatakan bahwa sekalipun Nikodemus adalah seorang pemimpin di pengadilan tinggi agama yang disebut Sanhedrin, namun hal itu tidak akan bisa membawa dia masuk ke dalam Kerajaan Allah. Tidak seorangpun bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah kecuali dia dilahirkan kembalidari Roh. Kelahiran baru ini terjadi ketika seseorang menerima Kristus ke dalam hati dan hidupnya sebagai Juruselamat dan Tuhan. “Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: kamu harus dilahirkan kembali”(Yohanes 3:7), kata Yesus. Setiap orang harus mengalami perubahan radikal dalam sifat atau tabiatnya. Nikodemus yang masih terkejut itu betul-betul terpana dengan semua perkataan-perkataan yang sepertinya sangat revolusioner bagi dirinya. Tiga tahun kemudian, barulah Nikodemus berani mempertaruhkan posisinya di pengadilan Sanhedrin ketika dia dan Yusuf dari Arimatea pergi kepada Pilatus dan meminta tubuh Yesus untuk dikubur (Yohanes 19:38-40). Pada waktu lainnya, mereka membawa kepada Yesus seorang perempuan yang telah kedapatan berbuat zinah. Sementara ia dikelilingi para penuduhnya, mereka dengan licik bertanya kepada Yesus apakah perempuan ini bisa dilempar dengan batu sesuai hukum Taurat Musa. Tuhan melihat kepada perempuan itu dengan penuh belas kasihan. Dia menunduk dan menulis di pasir. Akhirnya, Dia berdiri dan berbalik kepada para pemimpin agama yang dikuasai rasa membenarkan diri sendiri yang telah memakai perempuan yang malang ini dengan maksud untuk menjebak diri-Nya “…dan berkata kepada mereka, ‘Barangsiapa di antara kamu
25
tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.’ Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah” (Yohanes 8:7-8). Apakah yang ditulis Yesus di pasir itu? Menurut tradisi, Yesus menulis dosadosa setiap orang Farisi (pemimpin agama) itu, dimulai dari yang laing tua dan diakhiri dengan yang paling muda. Karena merasa tertemplak, para penuduh perempuan ini tidak bisa berkata-kata lagi dan dengan muka malu mereka buruburu pergi. Yesus bertanya kepada perempuan itu di mana para penuduhnya. Ketika dia menengadah dan melihat mereka semua telah pergi, Yesus berkata kepadanya,”Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.” (Yohanes 8:11). Suatu kali seorang laki-laki datang kepada Yesus meminta untuk “…katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku.” Yesus memberi teguran keras dengan berkata, “ Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?….Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.” (Lukas 12:15). Dia kemudian memberi gambaran tentang nasib orang kaya yang bodoh yang berniat merubuhkan gudang-gudangnya untuk membangun yang lebih besar, supaya dia mempunyai lebih banyak tempat untuk menyimpan hartanya. Orang kaya itu berkata kepada jiwanya,”Hai jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!” Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kau sediakan, untuk siapakah itu nanti?” (Lukas 12:19-20). Ketika Yesus mendengar bahwa sahabat karibnya Lazarus telah mati dan Dia melihat orang-orang menangis dan meratap. Diapun meratap (Yohanes 11:35). Sudah jelas, Yesus tidak menangis bagi mereka yang sebentar lagi akan menyaksikan kuasa-Nya atas kematian karena Dia membangkitkan Lazarus dari kematian. Tetapi Ia menangisi kepedihan seluruh dunia yang terlantar dan menderita sebagai akibat dosa yang telah mengutuk seluruh umat manusia. Dan lagi di tengah perjalanan penyaliban, Yesus melihat para perempuan meratapi Dia dan Dia berkata, “Hai puteri-puteri Yerusalem janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisi dirimu sendiri dan anak-anakmu.” (Lukas 23:28). Ia senantiasa memikirkan orang lain bukan memikirkan diri-Nya sendiri. Di kayu salib, secara menyedihkan para serdadu itu tidak mengerti siapa yang telah mereka salibkan, membuang undi untuk membagi jubah-Nya. Yesus berdoa,”Ya Bapa ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Lukas 23:34). Di sebelah Dia, dua orang pencuri juga disalibkan. Mula-mula, kedua pencuri itu menghina Dia (Matius 27:4). Salah satu dari mereka berkata,” Bukankah
26
Engkau ini adalah Kristus? Selamatkalah diri-Mu dan kami!” Tetapi yang sstunya segera sadar bahwa Yesus adalah Putera Allah, menegur temannya dan meminta belas kasihan Tuhan. Dengan melupakan penderitaan-Nya sendiri, Yesus menyampaikan kata-kata penuh kedamaian kepadanya,”Sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” (Lukas 23:40-43). Siang hari yang amat penting itupun berlalu; kegelapan menutupi bumi. Kematian telah merenggut Pangeran Kehidupan. Manusia menurunkan tubuhNya dari salib dan membalutnya dengan kain kafan untuk mempersiapkan penguburan-Nya. Setelah para Imam kepala mengingatkan Pilatus, gubernur waktu itu, bahwa orang ini menyatakan Dia akan bangkit dari kematian, mereka meyakinkan Pilatus untuk menempatkan serdadu-serdadunya di sekeliling kubur untuk menjaga supaya jangan ada yang mencemari atau mencuri tubuh itu. Selama tiga hari dan malam mereka menjaga kubur itu. Di pagi hari yang ketiga, sesuatu terjadi! Bukan hanya bumi yang tergoncang, tetapi menggoncangkan seluruh dunia roh juga. Kuasa Setan telah dipatahkan; maut kehilangan cengkramannya; dan Kristus bangkit dari kubur! Ketika para pengikut Yesus yang masih berduka datang ke kubur untuk melakukan apa yang mereka anggap sebagai pernghormatan terakhir bagi orang mati, dua orang yang berpakaian bersinar-sinar ada di kubur itu. Dengan penuh ketakutan para perempuan itu bersujud ke tanah. Orang itu berkata,”Mengapa kamu mencari Dia yang hidup di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan dan akan bangkit pada hari yang ketiga.” (Lukas 24:5-7). Kristus betul-betul telah bangkit dari kematian, dan sekarang Dia hidup untuk selamanya! Juruselamat yang telah bangkit ini kemudian menampakkan diri kepada murid-murid-Nya dan memberi mereka Amanat Agung. Dia menyampaikan pada mereka untukk memberitakan Injil ke seluruh dunia. “Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke Sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.” (Markus 16:15-20)
27
Bab 4
Mengapa Kita Harus Menerima Kristus Hanya ada satu Allah yang benar. Pencipta alam semesta ini sudah ada sebelum awal permulaan dunia. Allah adalah Allah yang baik, Allah yang penuh kasih. Dia menciptakan manusia untuk menjadi teman dan sahabat Allah. Sejak Setan menipu manusia dan membuatnya memberontak dan berdosa terhadap Allah, manusia yang berdosa ini terpisah dari Allah. Ini adalah konsekuansi yang paling berat. Allah itu kudus dan sempurna; karenanya, Dia tidak bisa bergaul deengan siapapu yang memiliki dosa dalam hidupnya. Demikianlah dosa-dosa kita menyebabkan kita terpisah dari Allah untuk selamanya. Untuk membawa manusia kembali dalam hubungan atau persekutuan dengan diri-Nya, Dia mengijinkan Anak-Nya yang tunggal, Kristus untuk membayar hukuman mati atas dosa-dosa kita. Jika kita menerima Putera-Nya, Allah akan mengampuni dosa kita, dan kita akan dijadikan seperti orang yang tidak pernah jatuh dalam dosa. Sekali kita mengijinkan diri kita ditebus kembali kepada Allah, barulah kita bisa bersekutu dengan Dia, bahkan ketika kita masih hidup di Bumi ini. Ketika kehidupan kita di bumi telah berakhir, kita akan pergi untuk hidup bersama Dia selama-lamanya.
Apakah Makna Kematian Kristus Di Salib Bagi Anda Secara Pribadi? Mari kita ingat kembali hari pada waktu Kristus disalib. Di sana Dia tergantung di antara Bumi dan Surga – sebuah tontonan bagi manusia dan malaikat-malaikat dengan siksaan yang setiap saat hampir tidak tertahankan lagi. Kematian dengan penyaliban meliputi semua penderitaan yang dapat dialami tubuh ini: kehausan, demam, dipermalukan, waktu yang panjang, siksaan yang terus menerus. Pada waktu itu siang hari. Jam itu biasanya merupakan jam yang paling terang dalam satu hari, tetapi pada hari itu, kegelapan mulai melingkupi bumi. Alam semesta sendiri, tidak sanggup melihat keadaan itu, menarik terangnya dan langit menjadi gelap. Kegelapan ini segera memberi dampak terhadap orang-orang yang menyaksikan kejadian itu. Tidak ada lagi yang mengolok dan menghina. Perlahanlahan orang-orang pergi meninggalkan Yesus sendirian meminum penderitaan dan rasa malu yang paling dalam. Namun, kengerian yang besar masih menanti. Bukan persekutuan yang penuh sukacita dengan Allah, tetapi justru teriakan yang pedih. Yesus mendapati diri-Nya ditinggalkan baik oleh manusia dan Allah.
28
Teriakan-Nya sampai saat ini masih menimbulkan rasa pilu. “Allah-Ku, Allah-Ku mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Rupanya hanya satu hal yang Allah rahasiakan terhadap Anak-Nya, Kristus. Allah merasa risau kalau Yesus tidak mampu menanggung hal ini. Kebenaran yang mengerikan itu menghampiri-Nya hanya pada jam-jam terakhir kegelapan itu. Ketika matahari menarik sinarnya, Hadirat Allah juga ditarik. Walaupun kadang-kadang ditinggalkan oleh manusia, Dia selalu bisa berpaling kepada Bapa-Nya di surga dengan penuh keyakinan. Sekarang, hal inipun tidak mungkin, sebab Allah telah meninggalkan Dia. Memang Allah telah meninggalkan Dia, walaupun hanya untuk seketika, dan alasannya jelas. Pada waktu itu, dosa seluruh dunia dengan semua kecemarannya tertumpah atas Yesus. Dia menjadi dosa,”Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” (2 Korintus 5:21). Kristus menjadi dosa karena kita. Dia menumpahkan dosa seluruh dunia atas diri-Nya, termasuk dosa anda dan saya. Karena itu, Dia harus menerima hukuman yang jatuh atas dosa: terpisah dari Allah. Sekarang saatnya menjelang bagian akhir. Kehilangan darah telah menyebabkan kehausan yang tak dapat dilukiskan. Yesus berseru,”Aku haus!” Dia yang tergantung di salib haus. Dialah juga yang sekarang bisa memuaskan jiwa kita yang berdahaga – “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!” (Yohanes 7:37). Saat terakhir telah tiba. Yesus menundukkan kepala-Nya pada saat Dia menghembuskan nafas-Nya, “Sudah selesai!” Keselamatan telah lengkap. Ini merupakan pekerjaan yang sudah selesai selama-lamanya. Hal ini tidak bisa dicapai oleh pekerjaan baik manusia atau diperoleh dengan berpuasa, membayar dosa atau berziarah. Kita tidak perlu menyempurnakan pekerjaan ini dengan usaha kita sendiri. Tidak ada lagi yang perlu kita lakukan, tetapi kita hanya perlu menerimanya saja. Tidak perlu bergumul atau bersusah payah. Yang perlu kita lakukan adalah menerima apa yang Tuhan persiapkan…sebuah korban yang tak ternilai. Kristus mati untuk keselamatan kita. Dia telah bangkit kembali, tiga hari tiga malam kemudian dalam kemenangan yang penuh kemuliaan dan Dia tidak akan mati lagi. Karena itu Dia berkata,”KARENA AKU HIDUP, MAKA KAMU AKAN HIDUP JUGA.” (Yohanes 14:19). Allah telah melakukan semua yang mungkin untuk membawa anda ke dalam hidup yang kekal. Dia telah membayar lunas harga hukuman bagi dosa-dosa anda. Sekarang giliran anda untuk menerima Dia. Allah melihat hati dan pikiran anda. Dia mengenal semua pikiran Anda, dan Dia mengasihi anda. Kalau anda sungguhsungguh rindu menerima Yesus Kristus, Putera Allah, ke dalam hidup anda, anda akan dilahirkan kembali. Anda akan menjadi anak Allah, dan Allah Bapa akan menjadi bapa bagi anda. Apakah saudara siap menerima Dia sekarang?
29
Langlah-Langkah Penting Untuk Menerima Keselamatan 1.MENGAKUI: “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23).” Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini!”(Lukas 18:13. Di bawah penerangan firman, engkau harus menyatakan bahwa engkau orang berdosa. 2. BERTOBAT: “… Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.”(Lukas 13:3). “Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan…”(Kisah Rasul 3:19). Engkau harus melihat buruknya dosa dan kemudian bertobat dari segala perbuatan itu. 3.PENGAKUAN DOSA : “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” (1 Yohanes1:9). “Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.”(Roma 10:10). Akuilah dosamu kepada Allah. 4.MENINGGALKAN: “Baiklah orang fasik meninggalkanjalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.” (Yesaya 55:7). Menyesal karena dosa tidaklah cukup. Kita harus mau mengakhirinya sekali untuk selamanya. 5.PERCAYA: Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”(Yohanes 3:16). “ Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.” (Roma10:9). Percaya dalam pekerjaan Kristus di salib sudah genap. 6.MENERIMA : “Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;” (Yohanes 1:11-12). Kristus harus diterima secara pribadi masuk ke dalam hati dengan iman, kalau engkau rindu memiliki pengalaman Lahir Baru ini. (Full Gospel Businessman International).
30
Jika engkau rindu menerima Yesus Kristus ke dalam jiwa dan kehidupanmu, mari berdoa: Bapa di Surga, Dan Bapa, tunjukkan kepadaku Aku bersyukur Engkau mengasihi aku. selangkah demi selangkah rencana yang Aku minta PuteraMu Yesus Kristus, sudah Engkau buat untuk hidupku. mari masuk dalam hidupku. Aku memberi hidup dan diriku Aku tahu aku telah berdosa dan kepadaMu. melakukan perbuatan yang tidak Aku menyembah dan memujiMu, berkenan di hadapanMu. pencipta dan Tuhanku. Aku minta ampunilah segala dosaAku akan terus bersyukur untuk dosaku dan tahirkanlah hidupku. pengorbanan PuteraMu di kayu salib Tolong aku untuk mengikut Engkau dan sehingga aku bisa beroleh hidup yang ajaranMu. kekal dengan Engkau. Lindungi aku dari Setan dan Iblis. Tolong aku untuk memenangkan orang Ajari aku untuk mengutamakan Engkau lain kepada Kristus. dalam seluruh pikiran dan tindakanku. Aku menantikan kembalinya Kristus Tolong aku mengasihi sesamu seperti untuk membawa aku ke Surga. Engkau telah mengasihi aku. Datanglah segera Tuhan Yesus, Amin.
Bagaimana Caranya Menerima Baptisan Roh Kudus 1. Anda harus lahir baru. Ini artinya meminta Yesus mengampuni dosa-dosa anda dan kemudian menerima pengampunan Allah, dengan mengetahui, “ Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,” dan “Sebab, barangsiapa berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.” (Roma 3:23 dan 10:13). 2. Kalau saat ini anda sudah menerima Kristus menjadi Juruselamat, Roh Kudus hidup di dalam anda. Yohanes 14:7; 1 Korintus 3:16; 6:19 3. Roh Kudus adalah seorang Pribadi dan akan berbicara sendiri jika anda mengijinkan Dia melakukannya. 4. Roh Kudus akan memakai bibir, lidah dan suara anda jika anda mengijinkan Dia–sama seperti waktu anda berkata-kata dengan bahasa Indonesia. 5. Ketika anda dipenuhi dengan Roh Kudus, dengan iman anda harus mulai untuk melakukan pengucapan. Kisah Rsul 2:4 berkata,”Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.”
31
6. Menerima Kristus menjadi Juruselamat memerlukan suatu tindakan iman. Kesembuhan adalah hasil dari suatu tindakan iman. Berbahasa roh adalah suatu tindakan iman. 7. Ketika dengan iman anda mulai berbahasa roh, Roh Kudus akan memberi ucapan–kata-kata untuk diucapkan. Di situlah yang supranatural terlibat. 8. Setiap orang percaya diperintahkan untuk “penuh dengan Roh,” Efesus 5:18, bahkan juga ibu Yesus, Maria, dan saudara-saudara kandung Yesus. Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas (Matius 13:55), (Kisah Rasul 1:14) dan murid-muridNya menerima (Kisah Rasul 2:4). Menerima Roh Kudus adalah suatu keharusan.
9. Relaks. “Inilah tempat perhentian…”Yesaya 26:12
10. Roh Kudus adalah sebuah karunia. Kisah Rasul 8:20,2:38,39; 11:17; Lukas 11:13. Anda tidak mengemis atau bekerja demi menerima karunia. Anda tinggal menerimanya saja. 11. Mulailah hari anda setiap hari dengan berdoa dalam Roh untuk membangun diri anda–hal ini sama halnya dengan mengisi batere rohani anda. 1 Korintus 14:4,18 12. Terimalah sekarang, dengan menyembah Yesus dalam hatimu dan memperkatakan dengan iman di dalam bahasa-bahasa yang asing sebagaimana yang diberikan oleh Roh Kudus kepada anda untuk mengatakannya.
32
33
Please let us know how this book has impacted you. Send your story to:
[email protected] Free downloads are available at: www.cfn.org/literature
APAKAH YESUS KRISTUS ITU PUTERA ALLAH?