ANALYSIS OF THE FACTORS OBSTACLES TO THE IMPLEMENTATION OF THE VALUE OF DRM IN THE FILINGS IN-PATIENTIN RSUD DR .M ASHRI PEMALANG YEARS 2015 Alika Fauzyah Retno Astuti Setijaningsih, SS.MM
*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang **) Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula Raya No 78 Semarang Email :
[email protected]
ABSTRACT The medical record administration order to achieve the aims to support in efforts to improve the quality of health services in the hospital .To know the obstacles to the implementation of the value of the DRM inaktif kulitatif quantitative analysis was conducted on a sheet of documents and medical record .Based on the preliminary survey researchers conducted observation in hospital dr. M Ashari Pemalang no obstacles to the value of many pieces of the form is empty and not filled by doctors and nurses .Based on the analysis of DRM on 20 and qualitative kuntitatif namely 10 and 10 non DRM the act of drm 10 kuntitatif analysis obtained the act of the act of 20% of the diagnosis of non complayte and 80% not complete , 10 dignosa with the act of 40% complete and 60% of incomplete .The diagnosis of 10 non action qualitative analysis of 20% and 80% not consistent, the diagnosis of 10 percent of the consistent with the act of 40% and 60% of inconsistent . Data collection is done by observation and interview is to do direct observation of objects the treatment .In addition the approach that has carried out is to cross sectional subjekis a unit head medical record and officers filing rsud dr. m ashari pemalang , an object of factors affect obstacles to the implementation of the value of. Data processing using analising editing and that is by means of correcting and analyze the results ` In RSUD dr. M Ashari Pemalang officers filing has performed its task but there are still some who have not carried out one of them is to participate in the implementation of the value to In RSUD dr. MAshari Pemalang there are no fixed procedure or policy governing about the value to DRM so the value to not carried out, besides completeness documents also overlooked cause many documents empty.It became obstacles not unsettled value to Repaired recruitmen and protap existing especially which regulates, value to policy form a letter the director or hospital management governing the implementation of the value to, give an explanation and counseling to doctors and nurses that completeness on the importance of charging DRM. Key words Reference
: Medical RecordDocument, value , hospitalization : 16 (1991 – 2015
I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah Sakit merupakan salah satu
itu rekam medis rawat jalan maupun
sarana yang memberikan pelayanan
rekam medis rawat inap. Rekam medis
kesehatan. Usaha dalam peningkatan
juga berguna sebagai alat bukti tertulis
mutu rumah sakit berkaitan dengan
tindakan-tindakan pelayanan terhadap
pemenuhan pelayanan kesehatan yang
pasien,
dibutuhkan
kepentingan hukum bagi pasien yang
masyarakat,
antara
lain
juga
mampu
pelayanan 2008 tentangrekam medis.
bersangkutan,
Dalam
sistem
dokter dan tenaga kesehatan lainnya,
informasi kesehatan, khususnya rumah
apabila dikemudian hari terjadi suatu hal
sakit
yang
rangka
harus
menciptakan
mempunyai
sistem
tidak
rumah
melindungi
sakit
diinginkan
penyimpanan dokumen dengan baik,
rekam medis itu sendiri.(1)
terutama rekam medis. Rekam medis
Menurut
maupun
menyangkut
Boedi
Martono
akan terlaksana dengan baik apabila
Retensi atau penyusutan DRM yaitu
bagian administrasi, pengolahan data,
suatu
penyimpanan maupun retensi hingga
dokumen rekam medis yang masih aktif
pemusnahan
dengan dokumen rekam medis yang
dokumen
melakukan
kegiatan
memisahkan
tugasnya dengan baik pula. Salah satu
dinyatakan
unit kerja di bagian pengolahan dan
medis aktif yaitu dokumen yang masih
pengendalian dokumen adalah filing
aktif digunakan untuk pelayanan pasien.
atau bagian penyimpanan.
Dokumen rekam medis inaktif adalah
Menurut
Permenkes
Dokumen
rekam
No.
dokumen yang sudah tidak digunakan
tentang
lagi untuk pelayanan pasien. Cara
Rekam Medis pada pasal 1, rekam
menetapkan dokumen rekam medis
medis adalah berkas yang berisikan
dalam keadaan inaktif yaitu dihitung
catatan dan dokumen tentang identitas
minimal 5 tahun dari sejak tanggal
pasien,
pengobatan,
terakhir berobat lalu disimpan sekurang-
tindakan dan pelayanan lain yang telah
kurangnya 2 tahun di filing inaktif
diberikan kepada pasien. Setiap rumah
tersendiri kemudian ditetapkan bahwa
sakit harus membuat rekam medis baik
dokumen
269/Menkes/Per/III/2008
pemerkosaan,
RI
inaktif.
antara
tersebut
diabadikan
atau
dimusnahkan
dengan
tujuan
M Ashari Pemalangsistem penyimpanan
mengurangi beban penyimpanan pada
yang digunakan Desentralisasi dimana
rak filing. Dalampemusnahan dokumen
dokumen rekam medis rawat jalan dan
harus dilakukan oleh Tim Pemusnah
rawat inap dibedakan dan disimpan di
dengan
dengan
tempat yang berbeda dokumen rekam
tindakan penilaian guna terlebih dahulu
medis aktif dan inaktif disimpan di
dan
ruangan
sesuai
prosedur
pemusnahan
dokumen
yang
yang
berbeda.
disaksikan oleh beberapa pihak yang
penjajaran
berwenang.(2)
menyimpan DRM adalah Terminal Digit
Peraturan
Kesehatan
Arsip
Filling
yang
Sistem
digunakan
(TDF)yaitu
untuk
metode
sesuai
Nasional Republik Indonesia (Perka
dengan angka akhir dokumen rekam
Anri) No 25 Tahun 2012 Tentang
medis, Sistem penomoran dokumen
Pedoman
yang
rekam medis adalah Unit Numbering
mengatakan bahwa Penyusutan Arsip
System (UNS). Namun untuk Retensi
adalah kegiatan pengurangan jumlah
telah
arsip dengan cara pemindahan arsip
melaksanakan
inaktif
Unit
atau setiap rak penyimpanan penuh
arsip
yang
dalam halnya mengurangi beban rak
guna,
dan
Pemusnahan
dari
Kearsipan, tidak
unit
Arsip
pengolah ke
pemusnahan
memiliki
penyerahan
nilai
arsip
statis
kepada
lembaga kearsipan.(3)
filing.
RSUD
Yaitu
dr.
M
dalam
Ashari
setiap
memisahkan
t
2tahun
dokumen
rekam medis inaktif dengan yang aktif dan dipisahkan pada tempat ruang
Pemusnahan adalah kegiatan
retensi dengan urutan tahun terakhir
memusnahkan yang tidak mempunyai
berobat yang tertera di DRM tersebut.
nilai kegunaan dan telah melampaui
Secara periode tertentu bagian sistem
jangka waktu penyimpanan.
penyimpanan rekam medis menyisir
Nilai guna adalah nilai yang didasarkan
pada
kegunaan
kepentingan
pengguna.
tiap-tiap
dokumen
rak
inaktif,
untuk
memilah
retensi
terakhir
guna
dilakukan pada bulan Januari. RSUD dr.
jadwal
M Ashari Pemalang belum pernah
retensi bagi masing-masing dokumen
melaksanakan nilai guna dari tahun
berdasarkan nomer serinya. Ditinjau
pertama kali berdiri hingga sekarang,
dari kepentingan organisasi, nilai guna
sehingga
dibagi menjadi 2 (dua), yaitu nilai guna
yang
primer dan nilai guna sekunder.
penyimpanan
merupakan
dasar
penentu
Berdasarkan magang
semester
Nilai
bagi
dari
5
terjadi
sudah
penumpukan inaktif dan
di
DRM ruang
menyebabkan
pengalaman
banyak dokumen yang rusak, tidak
dan
terbaca dan dimakan rayap, akibat
hasil
wawancara awal Rumah sakit RSUD dr.
penumpukan
yang
sudah
terlalu
banyak,
ruang
inaktif
penyimpanan
sudah
tidak
dapat
DRM lagi
menampung DRM yang sudah inaktif sehingga
DRM
yang
sudah
inaktif
diletakan di dalam ruang kerja unit
d. Menganalisis
kelengkapan
DRM
abadi. e. Menganalisis pelaksanaan nilai guna. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti
rekam medis (URM) dan ada juga yang
a. Memperluas pengetahuan peneliti
diletakan di luar ruangan di sisi selain
tentang pengelolahan DRM di filling
beban petugas filing bertambah. Hal
dalam pelaksanaan penyusutan.
tersebut mempersempit ruang URM dan
b. Menambah
pengalaman
kerahasiaan DRM yang tidak terjaga
menerapkan
serta hilangnya nilai guna sebuah DRM.
yang
penumpukan
perbandingan
tersebut
dikarenakan
masih banyak dokumen yang
belum
ilmu
didapat
pengetahuan
sebagai di
dan
bahan
bangku
kuliah
dengan kenyataan yang terjadi. II TINJAUAN PUSTAKA
terisi. Berdasarkan
latar
belakang
A. Pengertian Rekam Medis
diatas peneliti ingin mengetahui tentang
Menurut
faktor-faktor kendala pelaksanaan nilai
medis adalah rekaman atau catatan
guna dokumen rekam medis in-aktif
mengenai siapa, apa, mengapa,
difiling RSUD dr. M Ashari Pemalang
bilamana
Tahun 2015.
pelayanan yang diberikan kepada
B. Rumusan Masalah Apa
saja
faktor
Huffman, EK,th rekam
dan
bagaimana
pasien selama masa perawatan –
faktor
kendala
yang
memuat
pengetahuan
pelaksanaan nilai guna DRM di filing
mengenai pasien dan pelayanan
inaktif Rawat Inap RSUD dr. M Ashari
yang diperolehnya serta memuat
Pemalang Tahun 2015 ?
informasi
C. Tujuan Penelitian
yang
cukup
mengidentifikasi
1. Tujuan Umum
membenarkan
untuk pasien,
diagnosis
Menganalisis faktor-faktor kendala
pengobatan,
pelaksanaan nilai guna DRM inaktif
hasilnya.(4) Menurut
di
Kesehatan Rekam medis adalah
Filing
RSUD
dr.
M
Ashari
Pemalang Tahun 2015 .
catatan
2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan
fungsi
petugas
filing.
serta
dan
atau
merekam Departemen
dokumen
tentang
identitas
pasien
mengenai
anamesa,
pemeriksaan
diagnosa,
pengobatan
fisik, segala
b. Mendeskripsikan isi kebijakan.
tindakan pelayanan medis baik fisik
c. Mendeskripsikan protap nilai guna.
maupun non fisik yang diberikan
kepada seseorang pasien selama
tentang rekam medis pada bab II
masa perawatan. (5)
pasal 3.
B. Fungsi Filing
Dokumen rekam medis dikatakan
Bagian filing adalah salah satu
lengkap apabila isi rekam medis untuk
bagian dalam unit rekam medis
pasien rawat inap dan perawatan satu
yang
hari sekurang-kurangnya memuat :
mempunyai
tugas
pokok
diantaranya yaitu :
a. Identitas pasien. b. Tanggal dan Waktu.
a. Menyimpan
dokumen
rekam
c. Hasil
Anamnesis,
medis dengan metode tertentu
sekurang-kurangnya
sesuai
riwayat penyakit.
dengan
kebijakan
penyimpanan dokumen rekam medis.
d. Hasil
mencakup keluhan
pemeriksaan
fisik
dan
dan
penunjang medik.
b. Mengambil
kembali
(retriev)
e. Diagnosis
dokumen rekam medis untuk
f. Rencana penatalaksanaan.
berbagai keperluan.
g. Pengobatan dan tindakan
c. Menyusutkan
(meretensi)
h. Persetujuan tindakan bila diperlukan.
dokumen rekam medis sesuai
i. Catatan observasi klinisdan hasil
dengan
ketentuan
ditetapkan
sarana
yang
pelayanan
kesehatan.
j. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan
d. Memisahkan
penyimpanan
dokumen inaktif dari dokumen aktif.
tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan. k. Pelayanan lain yang dilakukan oleh
e. Membantu dalam penilaian nilai guna rekam medis f. Menyimpan medis
yang
g. Membantu
tenaga kesehatan tertentu. (12) D. Retensi Dokumen Rekam Medis
dokumen
rekam
dilestarikan
(diabadikan).
Retensi
adalah
memisahkan
suatu
antara
kegiatan dokumen
rekam medis yang masih aktif dalam
pemusnahan
pelaksaaan
formulir
rekam
medis. (12)
dengan yang
dokumen
rekam
medis
dinyatakan
non
aktif.
Dokumen rekam medis aktif adalah dokumen rekam medis yang masih
C. Faktor Kelengkapan Menurut
Peraturan
Kesehatan
Republik
nomor
pengobatan
Mentri Indonesia
269/Menkes/Per/III/2008
digunakan untuk pelayanan pasien di rumah sakit. Dokumen Rekam medis rekam
inaktif medis
adalah yang
dokumen sudah
digunakan terhitung setelah lima
Jika dokumen rekam medis telah
tahun terakhir pasien berobat dan
dipisahkan antara dokumen rekam
sekurang-kurangnya
medis yang masih aktif dengan
dua
tahun
disimpan dalam filing inaktif.
yang
E. Pengabadian Dokumen Rekam Medis
inaktif,
kegiatan
maka
penilaian
dilakukan nilai
guna.
Penilaian nilai guna rekam medis
Adalah
berkas
yang
bersifat
yaitu
suatu
kegiatan
penilaian
permanen yang harus dilestarikan
terhadap
keberadaanya
masih
medis yang masih perlu diabadikan
mempunyai nilai guna yang tinggi
atau sudah boleh dimusnahkan.
untuk keperluan dimasa yang akan
Penilaian nilai guna dilaksanakan
datang. Berkas yang diabadikan
oleh Direktur Rumah Sakit. Tim
tersebut, lembar – lembar yang
pemusnah dokumen rekam medis
dipilih dari hasl penelitian, antara
mempunyai
lain :
Direktur
karena
formulir-formulir
tugas
Rumah
rekam
membantu Sakit
penyelenggaraan
dalam
pemusnahan
1)
Ringkas masuk dan keluar
rekam
2)
Resume penyakit
memperhatikan nilai guna sesuai
3)
Lembar operasi (termasuk laporan
peraturan yang berlaku.
medis
dengan
persalinan)
Tim pemusnah dokumen rekam medis
4)
Identifikasi bayi lahir
terdiri dari:
5)
Lembar persetujuan tindakan medis (informed consend)
6)
ketua
Lembar kematian (laporan sebab kematian, biasanya sudah
b. Kepala rekam medis sebagai sekertaris
menyatu) 7)
a. Direktur Rumah Sakit sebagai
c. Anggota lain(petugas filling dengan
Berkas rekam medis tertentu,
saksi-saksi yang di tunjuk oleh
sesuai dengan kepentingan
Direktur Rumah Sakit)
pelayanan meliputi:
Indikator yang digunakan untuk
a) Index
menilai berkas rekam medis in aktif :
b) Register
a. Berkas rekam medis sering
c) Formulir rekam medis tertentu
yang ditetapkan oleh direktur rumah sakit(5)
digunakan untuk pendidikan dan penelitian b. Mempunyai nilai guna: 1)
F. Nilai Medis
Guna
Dokumen
Rekam
Nilai Guna Primer Yaitu berkas rekam medis didasarkan pada kegunaan
berkas rekam medis bagi
4. Kelengkapan DRM Abadi
kepentingan rumah sakit
5. Pelaksanaan Nilai Guna DRM
meliputi:
2)
Inaktif
a) Nilai guna administrasi
IV HASIL PENELITIAN
b) Nilai guna hukum
Berdasarkan
c) Nilai guna keuangan
wawancara yang telah dilakukan di
d) Nilai guna iptek
Rumah Sakit RSUD dr. M Ashari
hasil
observasi
dan
Nilai Guna Sekunder
Pemalang diketahui bahwa :
Yaitu nilai guna berkas rekam
1. Fungsi Petugas Filing Rawat Inap
medis didasarkan bagi
Berdasarkan hasil observasi di
kepentingan instansi di luar
RSUD dr. M Ashari terdapat 1
rumah sakit yaitu sebagai
petugas filing.Adapun peran dan
bahan pertanggungjawaban
fungsi dalam pelayanan rekam
nasional, meliputi:
medis adalah :
a) Pembuktian
a. Menyimpan
b) Sejarah.(5)
DRM
dengan
sistem
penyimpanan Desentralisasi, sistem
III METODOLOGI PENELITIAN
penjajaran
yang
digunakan
untuk
menyimpan DRM adalah Terminal A. Jenis Penelitian Penelitian
ini
penelitian
Digit
merupakan deskriptif,
dengan yang
metode
meninjau diteliti.
yaitu
Unit Numbering System (UNS).
penelitian
langsung
obyek
Pendekatan
yang
b. Mengambil
kembali
dan sudah di beri koding. d. Melakukan
penyisiran
cara
letak.
penelitian
bersifat
untuk
c. Menerima DRM yang sudah lengkap
mengembalikan
variabel-variabel
DRM
berbagai keperluan.
dilakukan yaitu cross sectional dengan menganalisis
sistem
penomeran yang digunakan adalah
penelitian. Metode yang digunakan yaitu
(TDF)dan
jenis
menggambarkan data sebagai hasil
observasi
Filing
DRM
yang
untuk salah
sewaktu-waktu
e. Meretensi dalam rangka mengurangi
untuk memperoleh data yang lebih
beban rak filing. Yaitu, memisahkan
lengkap dan cepat.(10)
dokumen rekam medis inaktif dengan
B. Identifikasi Variabel
yang aktif dan dipisahkan pada tempat
1. Fungsi Petugas Filing
ruang retensi dengan urutan tahun
2. Kebijakan Penyusustan DRM
terakhir
Inaktif 3. Prosedur Tetap Penyusustan DRM Insktif
berobat.
Secara
periodik
bagian sistem penyimpanan rekam medis menyisir dari tiap-tiap rak untuk memilah
dokumen
inaktif.
Proses
retensi
dilaksanakan
dengan
mengambil dokumen rekam medis yang sudah 2 tahun tidak berobat
rapuh. Bahkan isi dari DRM sulit untuk di baca. 3. Prosedur (Protap) Tetap Nilai
kembali tanpa menggunakan indeks
Guna
penyakit maupun KIUP.
Berdasarkan hasil wawancara
f. Menyusutkan DRM,
dengan Kepala Unit Rekam Medis
g. Memisahkan penyimpanan DRM dari
RSUD dr. M Ashari Pemalang juga
aktif ke inaktif.
belum terdapat protap secara
h. Memelihara DRM
tertulis yang mengatur pelaksanaan
i. Menjaga kerahasian DRM.
nilai guna DRM.Dengan tidak
Petugas filing sudah menjalankan
adanya kebijakan maupun protap
tugas sesuai dengan fungsinya.
yang tertulis tentang pelaksanaan
2. Kebijakan Nilai Guna Berdasarkan
nilai gunaan DRM, maka tidak ada
hasil
wawancara
tindak lanjut terhadap DRM yang
dengan Kepala Unit Rekam Medis
sudah diretensi, DRM hanya
di
dibiarkan menumpuk begitu saja.
RSUD
dr.MAshari
Pemalang
belum adakebijakan mengenai nilai
Selain itu, juga tidak ada tim
guna DRM. Dokumen yang sudah
khusus untuk pelaksanaan nilai
diretensi
guna, sehingga proses
dari
aktif
ke
inaktif
dimasukan kedalam karung dan
pelaksanaan nilai guna hingga saat
disimpan
ini belum terlaksana.
kedalam
rak
inaktif,
DRM
berdasarkan
tanggal
penyimpanan disimpan terakhir
berobat.
Ketika
rak
4. Kelengkapan DRM Abadi Berdasarkan hasil wawancara dengan
penyimpanan sudah penuh DRM
Kepala Unit Rekam Medis dan petugas
yang terdapat di rak penyimpanan
filing RSUD dr. M Ashari Pemalang
inaktif
didapatkan 10 DRM abadi tindakan dan
ruangan
akan yang
dipindahkan berbeda
ke yang
10 DRM abadi non tindakan dari tahun
terletak di luar gedung rumah sakit
1982 hingga tahun 2014 DRM abadi
di dalam ruangan tersebut sudah
hampir semua lembar masih kosong
terdapat
atau tidak di isi oleh dokter maupun
tumpukan
DRM
yang
sudah diretensi tetapi belum diniali
perawat.
guna. DRM inaktif tersebut hanya
Berikut lembar DRM yang akan
dibiarkan
diabadikan di RSUD dr. M Ashari
menumpuk
di
ruang
penyimpanan tanpa pemeliharaan
Pemalang:
khusus, sehingga banyak terdapat
a) RM 1 (Ringkas Masuk dan keluar)
dokumen yang sudah rusak dan
b) RM 2 (Sebab Kematian)
c) RM 4 (Perjalanan Penyakit)
nilai guna DRM di Filing Inaktif
d) RM 12 (Resume)
rawat inap RSUD dr. M Ashri
e) Identifikasi bayi lahir
Pemalang:
f) Lembar persetujuan tindakan medis
a. Masih dalam tahap retensi.
(Informed corsent)
b. Masih banyak dokumen yang
g) Dokumen pendukung seperti indeks dan Register
masih kosong. c. Tidak adanya JRA. d. Tidak mengelompokan sesuai dengan jenis penyakit e. Cara penyimpanan DRM inaktif
5. Pelaksanaan Nilai Guna Berdasarkan
hasil
dengan urutan tahun terakhir
wawancara
dengan kepala unit rekam medis dan petugas filing pelaksanaan nilai guna
di
RSUD
dr.
M
Ashari
Pemalangbelum pernah dilakukan nilai
guna
DRM
inaktif.Hal
ini
berobat sesuai yang tertera pada DRM
inaktif,
sehingga
penumpukan tidak berdasarkan kelompok
penyakit
menyulitkan
dapat
dalam
proses
menilai guna DRM inaktif. f. Tidak
adanya
ditetepkan
tupoksi
dalam
yang protap,
disebabkan tidak ada kebijakan dan
khususnya yang terkait dengan
protap tertulis tentang pelaksanaan
fungsi penyusutan DRM
nilai guna dan tidak adanya tim
g. Prosedur tetap dan kebijakan yang mengatur tentang penilaian
khusus pelaksanaan nilai guna.
nilai guna dokumen belum ada.
Selain itu, kelengkapan DRM inaktif
h. Belum adanya tim khusus yang
yang
akan
diabadikan
masih
banyak yang kosong yang tidak diisikan
oleh
dokter
maupun
perawat juga menjadi salah satu
dibentuk oleh rumah sakit untuk pelaksanaan nilai guna. V. PENUTUP A. Simpulan 1. Petugas filing pada RSUD dr. M Ashari
Pemalang
sudah
kendala belum terlaksananya nilai
melaksanakan fungsinya sebagai
guna.
petugas filing namun masih ada
Berdasarkan
hasil
wawancara
observasi dengan petugas filing yang dihadapi dalam melaksanakan
beberapa
fungsi
dilaksanakan dalam
yang
seperti
pelaksanaan
belum
ikut
serta
nilai
guna
maupun pemusnahan DRM
2. Pada RSUD dr. M Ashari Pemalang tidak
terdapat
kebijakan
protap
7. Di
maupun
tentang fungsi petugas
RSUD
dr.
pelaksanaan
nilai
pernah
dilakukan
MPemalang guna
belum
karena
tidak
filing sehingga petugas filing tidak
adanya protap maupun kebijakan
mengetahui secara pasti fungsi
yang
petugas filing seperti apa.
pelaksanaan nilai guna DRM inaktif.
mengatur
tentang
3. Pada RSUD dr. M Ashari Pemalang B. Saran tidak
terdapat
protap
tentang
1.
Memperbaiki
maupun
ada
khususnya
pelaksanaan nilai guna DRM inaktif
kebijakan
sehingga proses nilai guna DRM
protap filing sehingga petugas filing
tidak dilakukan
mengetahui tugasnya.
4. Pada
RSUD
dr.
M
Ashari
2.
yang
protap
Membuat protap dan kebijakan yang
Pemalang tidak terdapat kebijakan
mengatur tentang pelaksanaan nilai
tentang pelaksanaan nilai guna
guna DRM, agar proses nilai guna
DRM inaktif.
bisa
5. Belum dibentuknya Tim Khusus untuk
melaksanakan
niali
guna
dan
tidak
terjadinya penumpukan DRM 3.
DRM
Membentuk Surat Kebijakan (SK) direktur dan pimpinan Rumah Sakit
6. Dari hasil analisa kuantitatif dan kualitatif
dilaksanakan
20
DRM
10
yang mengatur tentang pelaksanaan
kasus
nilai guna DRM inaktif sehingga
Nontindakan dan 10 kasus tindakan
pelaksanaan nilai guna dapat segera
di RSUD dr. M Ashari Pemalang
terlaksana
tingkat
dilakukan dapat maksimal.
ketidaklengkapan
DRM
abadi masih sangat tinggi untuk analisis
kuntitatif
4.
nontindakan
Memperbaiki
dokter
dan 10 kasus dengan tindakan
DRM.
analisis
kualitatif
10
kasus
pelayanan
kelengkapan
5.
ketika
tidak
guna
DRM
untuk
penumpukan
DRM
begitu juga pada kasus dengan
penyimpanan
dan
tindakan
ketidakkonsistenannya
kerusakan pada DRM.
60%
tidak
Ketidaklengkapan
sering
terjadi
melengkapai
mengurangi pada
ruang
mengurangi
6. Jika RSUD dr. M Ashari Pemalang belum bisa melaksanakan niali guna,
pada lembar – lembar berikut RM
DRM
01, RM 03, RM 04, RM 05, RM 06
diserahkan
dan RM 12..
pada
Segera melaksanakan proses nilai
nontindakan 80% tidak konsisten
konsisten
yang
DRM seperti ada sangsi tegas untuk
didapatkan ketidaklengkapan 80%
ketidaklengkapannya 60%. Untuk
agar
yang
sudah pada
inaktif Arsip
dapat
Nasional
Republik
Indonesia
(ANRI)
untuk
dikelolah.
Rumah Sakit. Jakarta, Departemen Kesehatan RI, 1995.
Daftar Pustaka
9. Terry, GR, Saran Dana Prasarana
1. Mentri Kesehatan Republik Indonesia.
Untuk
Nomor. 269/Menkes/per/III/ Tentang
1998.
Rekam
medis,
pasal
1,
Jakarta:
Menkes RI. 2008. 2. Perka
Arsip
bidang
Pekerjaan,
Jakarta,
10. Sulistyo Basuki. Manajemen Arsip Dinamis. Jakarta Gramedia Pustaka
Nasional
Republik
Utama 2003.
Indonesia (ANRI) No 25. Tentang
11. Surat Keputusan Direktorat Jendral
Pedoman Pemusnahan Arsip, Jakarta,
Pelayanan Medik No. 78 tahun 1991,
2012.
Tentang
3. Martono, B, Penataan Berkas Dalam Manajemen Kearsipan, Pustaka Tunas Harapan Jakarta, 1992. 4. E.K.
Huffman,.
Managemen
;
Informasi
10,
Rekam
Medis. 12. Departemen Indonesia
Health Edisi
Penyelenggaran
Kesehatan
Republik
Peraturan
Mentri
Kesehatan
Illionis;
No.269/Menkes/Per/2008.Tentang
physician Record Company. Jakarta,
Rekam Medis pada bab II Pasal 3.
1994.
13. Standar
5. Departemen Indonesia, Rekam
Kesehatan Pedoman
Medis
Republik
Pengelolahan
Rumah
Sakit
di
Indonesia. Refisi I, Jakarta.1997.
tentang kearsipan, Jakarta 2009. G,
Informasi
Pedoman Kesehatan
Pelayanan
Kesehatan,
Sarapa
Universitas
Indonesia, Press, Jakarta 2008. 8. Departemen Indonesia. Yanmed
Kesehatan Surat
No.
Hk.
Edaran
Republik Dirjen
00.06.1.501160
RekamMedis
Pemalang. 14. Hasibuan,
M.S.P.
Manajemen
Bumi Aksara 2000.
2 , volume 1, cetakan 1, Editor Nursaha,Jakarta 1997. 16. Stuktur
organisasi
Rekam
Medis
RSUD DR. M Ashari Pemalang tahun
Tentang Petunjuk Teknik Pengadaan Formulir
Rekam Medis RSUD DR.M.Ashari
15. Kursus Mahir Perekam Medis, Edisi
Manajemen Di
Operasional
Sumber Daya Manusia Jakarta :
6. Undang – undang No 43 tahun 2009
7. Hatta,
Prosedur
dan
Pemusnahan Arsip Rekam Medis di
2015