KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS
ANALISIS USAHA NATA DE COCO
ZUZA BAIHAQI PRIYANTO S1.Si.2J (10.12.5069 ) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN ILMU KOMPUTER
STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia sektor pertanian mempunyai peranan penting didalam pembangunan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya penduduk atau tenaga kerja di Indonesia yang hidup dan bekerja dalam sektor pertanian. Oleh karena itu sektor pertanian mendapat perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan sektor lainnya.Pembangunan pertanian diarahkan untuk meningkatkan produksi pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan dan kebutuhan industri dalam negeri, meningkatkan pendapatan petani, memperluas kesempatan kerja dan mendorong pemerataan kesempatan berusaha. Pembangunan sektor pertanian didukung oleh berbagai program yang mengarah pada peningkatan pertanian berwawasan lingkungan, sosial dan ekonomi serta mengkaji pada kekuatan ekonomi rakyat. Sektor pertanian mampu menyediakan keragaman menu pangan dan karenanya sektor pertanian sangat mempengaruhi konsumsi dan gizi masyarakat serta mendukung sektor industri baik industri hulu maupun industri hilir. Industri yang diharapkan dapat menghasilkan kebutuhan pokok masyarakat yang mendukung sektor pertanian dan yang mengolah sumber-sumber alam yang tersedia. Peranan pertanian masih sangat dominan dan komoditi pertanian mempunyai nilai tambah yang lebih tinggi sehingga agroindustri dan agribisnis menjadi penting. Hal ini diarahkan pada konsep agribisnis dan bertujuan untuk meningkatkan taraf hidupan masyarakat terutama masyarakat yang berada digolongan menengah. Salah satu usaha masyarakat dibidang agribisnis adalah usaha pemanfaatan dan pengolahan air lelapa. Kelapa merupakan salah satu komoditi perkebunan dan bagian dari tanamannya mempunyai banyak manfaat yang berguna bagi kehidupan masyarakat. Air kelapa misalnya, air kelapa merupakan salah satu produk dari tanaman kelapa. Tetapi air kelapa belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Sekarang air kelapa telah dikembangkan sebagai produk industri sehingga mempunyai nilai ekonomi
tinggi. Pemanfaatan dan pengolahan air kelapa dapat menghasilkan produk minuman baru yaitu Nata de Coco. Nata de Coco adalah minuman ringan yang dihasilkan dari proses fermentasi air kelapa oleh bekteri Acetobacter xylium. Produk Nata de Coco mengandung banyak serat sehingga mutunya baik untuk kesehatan tubuh manusia. Proses pambuatan Nata de Coco tidak terlalu sulit hanya dengan menggunakan bahan yang mudah diperoleh dan peralatan yang sederhana. B. Tujuan Penelitian 1.memahami proses produsi NMengetahuata de Coco. 2. Mengetahui besarnya keuntungan dari usaha produksi Nata de Coco C. Kegunaan Penelitian 1.Dapat digunakan untuk menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman yang berkaitan dengan agribisnis.
BAB 2 PROSES PRODUKSI A. Penyediaan Bahan Baku Bahan baku pembuatan Nata de Coco adalah air kelapa. Bahan baku Nata de Coco diperoleh dari beberapa sumber bahan baku antara lain dari pabrik kopra dan usaha kelapa parut yang kebanyakan ada di Purworejo, Kulon Progo, Yogyakarta dan sekitarnya. Air kelapa tersebut diembil sendiri oleh industri dari para pengusaha kelapa parut maupun pabrik kopra. Air kelapa yang diperlukan dalam pembuatan Nata de Coco adalah air kelapa muda maupun air kelapa tua. Namun, air kelapa muda lebih baik daripada air kelapa tua karena air kelapa muda mempunyai kadar gula yang lebih tinggi. Pengukuran kadar gula dari air kelapa sebelum diolah menjadi Nata de Coco diukur dengan alat refraktometer. B. Tahap Proses Produksi
1.Bahan-Bahan Yang Diperlukan Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan dan pascapanen produksi Nata de Coco terdiri dari 3 bahan, yaitu bahan baku, bahan pendukung dan bahan pasca produksi. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan Nata de Coco adalah air kelapa. Bahan pendukung yang digunakan untuk mengolah untuk mengolah air kelapa menjadi Nata de Coco adalah Asam Asetat Glasial (asam cuka), Amonium Sulfat
(ZA), Sukrosa (gula pasir), Acetobacter xylium (bibit), dan garam inggris. Sedangkan bahan pascapanen produksi sebagai pengawet adalah Sodium meta bisulfat dan untuk perebusan air kelapa dengan menggunakan kayu bakar dikarenakan harga minyak tanah yang tinggi sehingga akan menyebabkan tingginya biaya produksi. 2.Proses Pembuatan Nata de Coco Produksi adalah kegiatan yang dapat menimbulkan manfaat atau penciptaan faedah bentuk, waktu, tempat atau kombinasi. Sedangkan proses produksi adalah cara, metode atau teknik untuk pelaksanaan kegiatan tertentu. Proses pembuatan Nata de Coco meliputi : a. Penyaringan Air kelapa yang akan digunakan dalam pembuatan Nata de Coco sebaiknya disaring terlebih dahulu dengan menggunakan saringan agar air kelapa tersebut bersih dari kotoran-kotoran sehingga dapat dihasilkan produk Nata de Coco dengan kualitas baik. b.Perebusan Perebusan air kelapa dilakukan di atas api yang dimasak hingga mendidih dengan menggunakan tangki rebus dan tungku. Air kelapa yang akan dimasak dimasukkan ke dalam tangki rebus. Hal ini dimaksudkan untuk mensterilkan air kelapa agar bebas dari bakteri, virus dan jamur akan mati dengan adanya perebusan tersebut. Dalam perebusan air kelapa diberikan tambahan mineral sebagai bahan pendukungnya yaitu gula pasir, ZA, asam cuka dan garam inggris sesuai dengan kebutuhannya. Pembuatan Nata de Coco sangat dipengaruhi oleh tingkat keasaman air kelapa dan kadar gula serta penambahan zat-zat yang diperlukan untuk pertumbuhan bakteri Acetobacter xylium. c.Penuangan Penuangan dilakukan setelah air kelapa direbus, kemudian dituangkan ke dalam nampan plastik yang bersih dan steril. Setiap nampan berisi 900cc air kelapa masak sehingga tercipta volume dan ketebalan produk yang sama nyata produk dalam nampan.. d.Pendinginan Pendinginan air kelapa masak yang telah dituangkan ke dalam nampan dilakukan pada rak-rak penyimpanan dengan pemberian koran sebagai penutup dan didikat dengan tali. Pendinginan dilakukan selama 24 jam agar diperoleh air kelapa yang benar-baner dingin sebelum pemberian bibit. Nempan tersebut disusun rapi dalam rak penyimpanan sehingga akan memudahkan aktivitas pembuatan Nata de Coco. Pendinginan dalam ruangan penyimpanan dengan suhu ruangan 28˚ C sampai 30˚ C. e.Inokulasi Pemberian bibit Nata atau Acetobacter xylium dilakukan pada air kelapa dalam nampan yang telah dingin dengan penggunaan bibit yang masih baik sehingga dapat dihasilkan Nata de Coco dengan kualitas yang baik. Bibit diperoleh dari perkembangbiakan bakteri dalam air kelapa. Pemberian bibit ke dalam nampan yaitu setiap nampan sebanyah 100cc bibit yang dilakukan dengan menuangkan bibit dari botol bibit tanpa mengaduk bibit dalam air kelapa tersebut agar tidak terganggu dengan kontak alat lain dalam proses fermentasi. Kontak alat-alat dalam pengadukan air kelapa dan bibit dapat berpengaruh pada proses fermentasi Setelah pemberian bibit, kemudian nampan ditutup kembali dengan koran dan diikat dengan tali secara rapat. f. Permentasi Permentasi dilakukan selama 7 hari setelah pemberian bibit dalam nampan tanpa pembukaan nampan. Proses fermentasi sangat dipengaruhi oleh suhu, kualitas air kelapa, kondisi bibit, sterilisasi
ruang dan peralatan yang dapat menentukan tingkat jadi produk. Faktor resiko kegagalan kurang lebih 20%. Proses fermentasi berlangsung pada suhu 29˚ C. g. Pemanenan Produk Nata de Coco dapat dipanen setelah 7 sampai 8 hari dari fermentasi. Pemanenan produk dilakukan setelah air kelapa menjadi Nata de Coco dalam bentuk lembaran. h. Pencucian Nata de Coco yang telah dipanen akan dilakukan pencucian terlebih dahulu sebelum disimpan sehingga produk tersebut akan bersih dalam penyimpanannya. i. Pascapanen Pascapanen produk Nata de Coco di Industri Toya Argo Pradana dilakukan dengan cara memasukkan lembaran-lembaran Nata de Coco ke dalam tong plastik yang telah berisi air dan Sodium meta bisulfat. Air tersebut digunakan untuk menjaga keadaan fisik produk agar tetap baik, sedangkan Sodium meta bisulfat utuk pengawetan warna produk agar tetap putih dan bersih sampai tujuan pemasaran
BAB 3 KASIMPULAN DAN SARAN a.Kesimpulan Kegiatan teknis dalam proses produksi yang terdapat pada usaha Nata de Coco meliputi, penyaringan air kelapa, perebusan, penuangan, pendinginan, inokulasi, fermentasi, pemanenan, pencucian dan pascapanen.