ANALISIS TINGKAT PERKEMBANGAN KREDIT PADA PD BPR BKK UNGARAN CABANG TUNTANG PERIODE 2007-2009 TUGAS AKHIR Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Keuangan dan Perbankan Syariah
Disusun oleh : Nama : Syaiful Ma’arif NIM : 201 07 040
JURUSAN SYARIAH PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010
i
NOTA PEMBIMBING
Salatiga, 12 Agustus 2010 Hal : Pengajuan Naskah Tugas Akhir
Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Setelah
diadakan
pengarahan,
bimbingan,
koreksi,
dan
perbaikan
seperlunya, maka Tugas Akhir Saudara: Nama
: Syaiful Ma’arif
NIM
: 201 07 040
Judul
: Analisis Tingkat Perkembangan Kredit di PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang
Dapat diajukan dalam sidang munaqasyah. Demikian untuk menjadikan periksa. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
ii
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar No. 02 Telp (0298) 323706. 323433 Salatiga Website : w.stainsalatiga.ac.ad. E-mail :
[email protected]
PENGESAHAN TUGAS AKHIR JUDUL TUGAS AKHIR
:ANALISIS TINGKAT PERKEMBANGAN KREDIT PADA PD BPR BKK UNGARAN CABANG TUNTANG
NAMA
: SYAIFUL MA’ARIF
NIM
: 201 07 040
PROGRAM STUDI
: PERBANKAN SYARIAH
Telah dipertahankan di depan sidang monaqosah pada tanggal 24 agustus 2010, dan dinyatakan lulus sehingga dapat diterima sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya Salatiga, 27 agustus 2010
iii
MOTTO
Harapan, cita-cita, impian dan kejujuran adalah tangan orang sukses. Doa ayah dan ibu adalah kaki orang benar. Iman dan kesabaran adalah mata orang mulia. Memiliki sahabat yang banyak adalah salah satu cara untuk membuat hari ini lebih baik dari hari kemarin Buatlah hidup ini lebih berarti.
iv
PERSEMBAHAN
Karyaku ini kupersembahkan untuk: 1. Bapak ibu ku tersayang yang telah memberikan moril serta materiil dan keluargaku yang selama ini selalu mendukungku, mendoakanku, memberikan sepirit dalam hidupku, sehingga penulis bisa sampai sekarang ini. 2. Dosen-dosen STAIN Salatiga yang telah membimbingku, memberikan ilmu, memberikan pengalaman selama 3 tahun ini. 3. Sahabat-sahabatku yang selama ini membuat hidup ini lebih berwarna. you guys are the best 4. Seseorang yang selama ini selalu disampingku dan memberikan ketulusan cintanya, terimakasih buat semuanya. 5. Almamaterku tercinta. 6. Kepada PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang 7. Para pembaca yang terhormat
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “ANALISIS TINGKAT PERKEMBANGAN KREDIT DI PD BPR BKK UNGARAN CABANG TUNTANG PERIODE 2007-2009” Tugas akhir ini disusun sebagai syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya Keuangan dan Perbankan Islam di jurusan Perbankan Syari’ah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Imam Sutomo M. Ag, selaku ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Abdul Azis M. Ag, selaku Kaprogdi DIII Perbankan Syariah. 3. Bapak Drs. Mubasurun, M. Ag, selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan arahan sehingga TA ini dapat terselesaikan. 4. Kepada Bapak Hernowo Setiawan. SE selaku pimpinan cabang PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang yang telah mengijinkan penulis untuk mengadakan penelitian. 5. Segenap karyawan dan karyawati PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang yang memberikan bimbingan kepada penulis selama pelaksanaan praktek. 6. Orang tuaku tercinta, dan segenap keluarga yang tiada henti memberi dukungan dan do’a.
vi
7. Seluruh temanku program studi Keuangan dan Perbankan Syariah angkatan 2007 terima kasih atas dukungannya selama ini.
Semoga
segenap
bantuan
dari
bapak/ibu/saudara/saudari
semua
mendapatkan limpahan balasan dari Allah SWT. Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat, baik bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis berharap kritik dan saran dari berbagai pihak. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat, Amiin.
Salatiga,
Agustus 2010
Penulis
Syaiful Ma’arif
vii
ABSTRAK
Nama
: Syaiful Ma’arif
NIm
: 201 07 040
Judul Tugas Akhir : Analisis Tingkat Perkembangan Kredit Pada PD. BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang Periode 2007-2009
Tujuan diadakannya dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah analisis prosedur kredit pada PD. BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang dan juga untuk mengetahui bagaimanakah analisis tingkat perkembangan kredit pada PD. BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang periode 2007-2009. Sedangkan metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah menggunakan metode penelitian observasi secara langsung, metode interview dan metode dokumentasi. Dalam kata lain data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam sebuah bank perkembangan kredit sangatlah penting karena ketika suatu bank tersebut dalam bidang kredit mengalami perkembangan maka itu berarti bank tersebut akan semakin eksis. Kredit sangatlah penting dalam sebuah bank, untuk itu produk-produk kredit yang akan ditawarkan kepada calon debitur haruslah beragam dan bisa menjangkau semua kalangan, karena untuk menghadapi persaingan di dunia perbankan. Ketika calon debitur tersebut akan mengajukan pinjaman terhadap sebuah bank maka mereka harus melalui prosesproses yang ditentukan oleh pihak bank tersebut. Sedangkan dari pihak bank tersebut juga menggunakan proses-proses dan prosedur dalam pencairan sebuah kredit. Sedangkan dalam menilai calon debitur bank menggunakan penilaian atau analisi kredit, ada lima faktor yang harus dilakukan dalam menilai calon debitur atau disebut juga dengan analisis 5C. Analisis 5C ini meliputi Charakter, Capacity, Capital, Collateral, Condition. Kelima hal ini sangatlah penting dalam menilai calon debitur, tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui kemampuan calon debitur dalam membayar, harta dan jaminan yang dipunyai oleh calon debitur, karakter atau watak dan sifat calon debitur, supaya bank bisa menghindari yang namanya kredit bermasalah atau kredit macet. Ketika bank mengalami sebuah kredit macet, maka pihak yang terutama dirugikan adalah pihak bank itu sendiri. Maka dari itu bank sangatlah selektif dalam menilai calon debiturnya.
Kata kunci : Analisis Kredit, Perkembangan Kredit, Prosedur Pencairan Kredit
viii
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................... i Halaman Nota Pembimbing .................................................................... ii Halaman Pengesahan Tugas Akhir ......................................................... iii Halaman Motto ....................................................................................... iv Halaman Persembahan ............................................................................ v Kata Pengantar ........................................................................................ vi Abstrak .................................................................................................... vii Daftar Isi.................................................................................................. ix Daftar Tabel ............................................................................................ xii Daftar Gambar ......................................................................................... xiii BAB I
PENDAHULUAN .......................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................ 1 B. Rumusan Masalah ..................................................... 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................. 6 D. Kegunaan Tugas Akhir ............................................. 6 E. Metode Penelitian...................................................... 7 F. Sistematika Penulisan ............................................... 8
BAB II
LANDASAN TEORI ...................................................... 10 A. Telaah Pustaka .......................................................... 10 B. Kerangka Teoritik ..................................................... 11
ix
1. Pengertian Analisi ............................................... 11 2. Pengertian Perkembangan ................................... 12 3. Pengertian Bank Perkredian Rakyat (BPR) ........ 12 4. Pengertian Kredit ................................................ 13 5. Unsur-unsur Kredit.............................................. 14 6. Tujuan dan Fungsi Kredit ................................... 16 7. Jenis-jenis Kredit................................................. 17 8. Prinsio Pemberian Kredit .................................... 22 9. Prosedur Pemberian kredit .................................. 24 10. Dokumen yang Digunakan dalam Pemberian Kredit ................................................ 29 BAB III
LAPORAN OBYEKTIF ................................................. 31 A. Sejarah Berdiri .......................................................... 31 B. Visi dan misi ............................................................. 33 C. Kepemilikan .............................................................. 35 D. Inventaris .................................................................. 35 E. Struktur Organisasi ................................................... 36 F. Produk-produk di PD BPR BKK Ungaran Cab. Tuntnag ............................................................. 40 G. Data Perkembangan Pencairan Kredit Di PD BKK Ungaran Cabang Tuntang ......................... 44
BAB IV
ANALISIS ...................................................................... 45 A. Analisi Perkembangan Kredit Pada
x
PD BKK Ungaran Cab. Tuntang Periode 2007-2009 .................................................. 45 B. Prosedur Pemberian Kredit di PD BKK Ungaran Cabang Tuntang .......................... 52 BAB V
PENUTUP....................................................................... 59 A. Kesimpulan ............................................................... 59 B. Saran .......................................................................... 60
Daftar Pustaka ......................................................................................... 62 Lampiran-Lampiran ................................................................................ 63
xi
DAFTAR TABEL
Tabel III.1
Data Perkembangan Pencairan Kredit ............................... 44
Tabel IV.1
Data Perkembangan Pencairan Kredit Tahun 2007 ........... 45
Tabel IV.2 Data Perkembangan Pencairan Kredit Tahun 2008 ............ 47 Tabel IV.3 Data Perkembangan Pencairan Kredit Tahun 2009 ............. 49
xii
DAFTAR GAMBAR
Gamabar III.1
Struktur Organisasi .................................................... 37
Grafik IV.1
Perkembangan Pencairan Kredit Tahun 2007 .............. 46
Grafik IV.2
Perkembangan Pencairan Kredit Tahun 2008 ............... 48
Grafik IV.3
Perkembangan Pencairan Kredit Tahun 2009 ................ 50
Grafik IV.4
Perkembangan Selama Tahun 2007-2009 ....................... 51
Gambar IV.1
Prosedur Pencairan Kredit ............................................ 58
xiii
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dalam dunia perbankan semakin meningkat dan persaingannya pun semakin kompetitif, sedangkan para nasabahnya pun sudah mulai selektif dalam memilih pihak bank yang akan menjadi mitranya. Apakah pihak bank ini biasa memberikan produk-produk perbankan seperti yang sesuai dengan keinginan para nasabah, sehingga nasabah merasa puas dan merasa nyaman dalam menggunakan produk jasa-jasa dari perbankan tersebut. Hal ini menyebabkan setiap bank harus berusaha keras dan memikirkan setrategi-setrateginya dalam rangka menarik nasabah untuk menggunakan produk jasa-jasa bank tersebut, terutama dalam produk kredit karena produk ini lah yang menjadi tumpuan bank, sehingga bank bisa semakin berkembang dari tahun ke tahun. Untuk itu produk kredit harus disajikan semenarik mungkin dan sefleksibel mungkin supaya bisa memikat dan menjangkau semua nasabah, baik kelas atas maupun kelas bawah. Kata kredit berasal dari bahasa Latin creder yang berarti kepercayaan. Kepercayaan yang dimaksud dalam perkreditan adalah antara si pemberi dan si penerima kredit. Kredit adalah pemberian prestasi (misal uang dan barang) dengan balas prestasi (Kontraprestasi) yang akan terjadi pada waktu mendatang (O. P. Simorangkir, 2004:100). 1
2
Sedangkan pengertian kredit sendiri menurut undang-undang Republik Indonesia nomor 7 tahun 1992 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antar bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian kredit dapat berupa uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu, dan juga didasari atas persetujuan dan kesepakatan antara pihak bank dengan pihak nasabah. Disamping itu pihak nasabah akan dikenakan bunga kepada pihak bank sebagai imbalan bagi bank karena telah memberikan pinjaman. Kredit juga didasari dengan kepercayaan, tanpa adanya kepercayaan kredit tidak akan bisa berjalan. Selain itu kredit juga membutuhkan tanggung jawab dari nasabah, ketika nasabah lalai membayar kredit maka yang di rugikan adalah pihak bank dan nasabah itu sendiri. Kerugian yang di alami oleh pihak bank seperti asset berkurang, semakin sedikit jangkauan untuk menyalurkan kredit kepada nasabah lain. Serta dari pihak nasabah itu sendiri seperti kena sangsi atau denda, penyitaan barang bila melampaui batas yang di tentukan. Sebelum kreditur atau pihak bank memberikan kredit kepada calon debitur, kreditur harus menentukan calon debitur yang layak. Agar dapat menentukan besarnya jumlah pinjaman yang akan diberikan, kreditur
juga
harus
mengetahui kondisi
2
atau
keadaan
keuangan
3
calon
debitur.
Dengan
mengetahui
kondisi keuangan debitur
dimaksudkan untuk memperkecil resiko kredit. Pemberian
kredit mengandung
dimana
ada kemungkinan
Untuk
menghindari
kredit
suatu tingkat resiko tertentu yang
atau memperkecil
tidak resiko
dapat tersebut,
ditagih. maka
permohonan kredit harus dinilai oleh bank. Adapun Capital,
syarat-syarat penilaiannya
Collateral,
Condition.
adalah Charakter, Capacity,
Dengan dipenuhinya syarat-syarat
penilaian tersebut maka kemungkinan kredit yang tidak dapat ditagih dapat diminimalisasikan. Pada umumnya bank yang menawarkan bunga kredit paling kecil itulah yang harus dipertimbangkan. karena semakin kecil bunga yang di tawarkan oleh bank, maka semakin ringan pula nasabah dalam membayarnya. Tetapi perlu diwaspadai juga dengan biaya-biaya yang di bebankan kepada nasabah, seperti biaya administrasi, biaya denda ketika telat membayar, biaya pengikat produk dan lain sebagainya. Maka dari itu, ketika nasabah akan benar-benar mengajukan pinjaman kepada bank, nasabah harus benar-benar cermat dalam menganalisisnya. Bagaimanapun lembaga bank memiliki prosedur yang baku sehingga tidak menjangkau masyarakat lapisan bawah, dan kelompok mikro dengan prosedur yang panjang dan terkesan rumit. Pengusaha mikro pun tidak bisa mengakses ke dalam dan tidak bisa berkembang dengan pesat. Sehingga perlu 3
4
dibutuhkan terobosan-terobosan yang baru yang bisa menjangkau lapisan mikro. Oleh karena itu PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang ini menawarkan produk-produk yang bisa menjangkau lapisan mikro melalui produk-produk kredit yang ditawarkan. Bank harus sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabahnya, begitu juga dengan PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang ini, mereka juga menawarkan produk-produk yang sesuai dengan apa yang di butuhkan oleh para nasabahnya antara lain kredit mingguan dan kredit bulanan. PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang dalam pelayanan pemberian kredit kepada masyarakat selalu menggunakan pendekatan dengan system jemput bola yang artinya memberikan pelayanan kredit dengan mendekatkan pelanggan langsung kepada nasabah pada tempat yang tidak jauh dari tempat nasabah atau dengan menghampiri langsung rumah nasabah atau lembaga instansi yang jadi mitra PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang tersebut sehingga nasabah pun merasa nyaman, tidak menyita waktu, dan menghemat biaya. Persaingan dalam dunia perbankan memacu PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang untuk terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah kemudahan prosedur pengambilan. Pada umumnya bank tidak mau meminjamkan dananya bagi nasabah yang sudah mempunyai pinjaman di bank lain. Sedangkan PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang masih memberikan kesempatan bagi nasabah tersebut dengan catatan masih ada gaji yang tersisa. sebelum melakukan pencairan 4
5
kredit perlu dilakukan analisis terhadap nasabah karena jika suatu saat terjadi kredit macet, maka setidaknya bisa meminimalisir kerugian yang ada karena bagaimana pun juga ketika mengalami kredit mancet pihak yang terutama dirugikan adalah pihak bank itu sendiri. Berdasarkan uraian tersebut di atas maka Tugas Akhir ini mengambil judul “Analisis Tingkat Perkembangan Kredit Pada PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang Periode Tahun 2007-2009”. Dari data dan objek yang saya dapat di PD BKK Ungaran Cabang Tuntang. Karena kredit tidak asing lagi dalam kehidupan sehari-hari kita dan juga kredit sangat berperan dalam meningkatkan taraf hidup perekonomian masyarakat dan lembaga-lembaga instansi lainnya. Dan supaya masyarakat akan sadar tentang loyalitas dan tanggung jawab akan kredit sehingga memperkecil tingkat perkembangan kredit mancet. B. Rumusan Masalah Berdasarkan pada uraian di atas, maka perumusan masalah yang akan muncul dalam tugas akhir ini adalah sebagi berikut : 1. Bagaimanakan analisis prosedur pemberian kredit pada PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang? 2. Bagaimanakah analisis perkembangan kredit pada PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang periode tahun 2007-2009?
5
6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan yang hendak di capai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimanakah analisis prosedur pemberian kredit pada PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang. 2. Untuk mengetahui bagaimanakah analisis perkembangan kredit pada PD BKK UNGARAN Cabang Tuntang periode 2007-2009. D. Kegunaan tugas akhir ini adalah : 1. Bagi penulis a. Untuk bahan pembanding serta pengukur diri antara ilmu yang di peroleh di perkuliahan dengan ilmu atau pengalaman yang di peroleh di lapangan. b. Untuk mengetahui analisis pencairan kredit dan perkembangan kredit dari tahun 2007-2009 di PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang. 2. Bagi PD BKK UNGARAN Cabang Tuntang Hasil tugas akhir ini di harapkan dapat bermanfaat bagi PD BKK Ungaran Cabang Tuntang untuk bahan masukan dan pertimbangan untuk ke depannya nanti supaya lebih baik dan semakin berkembang. Dan semoga di berikan inofasi-inofasi baru dalam produk kredit
6
7
sehingga produk kredit semakin memasyarakat dan semakin banyak diminati oleh semua kalangan. 3. Bagi STAIN Salatiga Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa yang akan menempuh atau menyusun tugas akhir dan supaya mempererat hubungan antara STAIN Salatiga dan PD BKK Ungaran Cabang Tuntang. 4. Bagi pembaca Digunakan sebagai bahan informasi bagi para calon debitur yang akan mengajukan kredit dan juga sebagai bahan referensi bagi pihak lain. E. Metode Penelitian Teknik Pengumpulan Data : 1. Observasi secara langsung Memberikan gambaran mengenai keadaan dan produk-produk kredit serta bagaimana perkembangan kredit di PD BKK Ungaran Cabang Tuntang. 2. Metode interview Teknik pengumpulan data ini dengan cara memberikan Tanya jawab kepada manajer serta karyawan-karyawan terutama karyawan di kasi kredit yang ada di PD BKK Ungaran Cabang Tuntang.
7
8
3. Metode dokumentasi Pengumpulan data ini yaitu dengan cara meminjam file-file yang berhubungan dengan kredit yang meliputi data perkembangan kredit, produk-produk yang di tawarkan, prosedur-prosedur tentang pencairan kredit di PD BKK Ungaran Cabang Tuntang. F. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, kegunaan tugas akhir, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Membahas tentang telaah pustaka, kerangka teoritik yang meliputi tentang pengertian dan unsur-unsur kredit, tujuan dan fungsi kredit, jenis-jenis kredit, syarat-syarat kredit, prosedur pemberian kredit. BAB III : LAPORAN OBJEK Membahas tentang gambaran umum mengenai PD BKK Ungaran Cabang Tuntang, yang meliputi sejarah berdirinya, produk-produk yang di tawarkan, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab masing-masing karyawan, selain itu berisi mengenai data-data deskriptif mengenai PD BKK Ungaran Cabang Tuntang. Data-data tersebut yaitu mengenai
8
9
perkembangan pencairan kredit antara tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 . BAB IV ANALISIS Membahas tentang analisis perkembangan pencairan kredit antara tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 dan prosedur pemberian kredit di PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang. Di samping itu bagaimana cara-cara menganalisis
nasabah
yang
ingin
mengajukan
kredit
sehingga
meminimalisir jumlah kredit mancet di PD BKK Ungaran Cabang Tuntang. BAB V PENUTUP Membahas tentang kesimpulan mengenai tugas akhir ini, serta kritik dan saran.
9
10
BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka Dalam Tugas Akhir Siti Nur Hikmah tahun 2005 yang berjudul “Prosedur Pemberian Kredit Pada PD. BPR BKK Ungaran” mengatakan bahwa di dalam prosedur pelaksanaan pengajuan permohonan kredit pada PD. BPR BKK Ungaran yaitu : pertama, pengambilan blanko dan sekaligus pengisiannya yang disertai tanda tangan oleh suami istri dengan diketahui oleh kepala desa bagi pengusaha atau kepala dinas bagi pegawai negeri yang disertai lampiran photocopy suami istri. Kedua, menyerahkan blangko yang sudah diisi diserahkan ke kantor PD. BPR BKK Ungaran atau petugas bank tersebut. Ketiga, dari bank akan sevey ke lapangan atau ditempat calon nasabah tersebut supaya dapat mengetahui karakter nasabah tersebut. Keempat, persetujuan atau penolakan permohonan dan dibuat surat perjanjian kredit. Sri Sulistyani dalam Tugas Akhir yang berjudul “Analisis Tingkat Perkembangan Bai Bisaman Ajil (BBA) di BMT Anda Salatiga Pada Tahun 2002-2006” menyatakan bahwa perkembangan Bai Bisaman Ajil (BBA) di BMT Anda Salatiga dilihat dari jumlah anggota dan calon anggota yang menerima fasilitas BBA dari tahun ketahun mengalami penurunan. Sedangkan dilihat dari jumlah dana yang dibiayakan serta julah pembiayaan BBa yang 10
11
mengalami kemancetan terlihat suatu grafik yang sangat fluktuatif. Terbukti pada tahun 2003 terjadi penurunan pada jumlah pembiayaan dan pembiayaan mancet. Kemudian pada tahun 2004 mengalami kenaikan dan setelah itu pada tahun 2005 selanjutnya 2006 jumlah tersebut mengalami penurunan. Begitu juga dengan produk kredit dalam suatu lembaga keuangan, akan mengalami perkembangan naik turun. Untuk itu penulis menitik beratkan pada judul penulisan Tugas Akhir ini mengenai “Analisi Tingkat Perkembangan Kredit Pada PD. BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang Periode 2007-2009” B. Kerangka Teoritik 1. Pengertian Analisis Analisis adalah penyelidikan suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui apa sebab-sebabnya, bagaimana duduk perkaranya (Purwadarmita, 2006 :37). 2. Pengertian Perkembangan Secara singkat, perkembangan (Development) adalah proses atau tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih maju. Pertumbuhan sendiri (Growth) berarti tahapan peningkatan sesuatu dalam hal jumlah, ukuran, dan arti pentingnya. Pertumbuhan juga dapat berarti sebuah tahapan perkembangan (A Stage Of Development). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991), ini berarti mekar terbuka atau membentang; menjadi besar, luas, dan banyak, serta menjadi bertambah sempurna dalam hal 11
12
kepribadian,
pikiran,
pengetahuan,
dan
sebagainya
(http://www.idonbiu.com, 2009:05). 3. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Yang dimaksud dengan Bank Perkreditan Rakyat menurut UndangUndang Nomor 10 Tahun 1998 adalah : “Bank (Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau dalam bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak) yang melaksanakan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran”. Dalam bentuk ini bank perkreditan rakyat melakukan kegiatan berupa menghimpun dana dari masyarakat dan hanya disimpan dalam bentuk tabungan dan deposito. Berdasarkan menteri keuangan RI No.221/KMK.017/1993 tentang BPR dinyatakan bahwa BPR hanya dapat didirikan dan menjalankan usaha dengan izin menteri keuangan setelah mendengar pertimbangan bank Indonesia (Frianto Pandia, Elly Santi Ompusungu, dan Ahmad Abror, : 31). 4. Pengertian Kredit Kata kredit berasal dari bahasa Latin creder yang berarti kepercayaan. Kepercayaan yang dimaksud dalam perkreditan adalah 12
13
antara si pemberi dan si penerima kredit. Kredit adalah pemberian prestasi (misal uang dan barang) dengan balas prestasi (Kontraprestasi) yang akan terjadi pada waktu mendatang (O. P. Simorangkir, 2004:100). Pengertian kredit menurut undang-undang perbankan Nomor 10 tahun 1998 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi hutang nya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Sedangkan pengertian pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil (Kasmir, 2009: 102). Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian kredit dapat berupa uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu, dan juga didasari atas persetujuan dan kesepakatan antara pihak bank dengan pihak nasabah. Di samping itu pihak nasabah akan dikenakan bunga kepada pihak bank sebagai imbalan bagi bank karena telah memberikan pinjaman. Kredit juga didasari dengan kepercayaan, tanpa adanya kepercayaan kredit tidak akan bisa berjalan. Selain itu kredit juga membutuhkan tanggung jawab dari nasabah, ketika nasabah lalai membayar kredit maka yang di rugikan adalah pihak bank dan nasabah itu sendiri. kerugian yang di alami oleh pihak bank seperti asset berkurang, semakin sedikit jangkauan untuk 13
14
menyalurkan kredit kepada nasabah lain. Serta dari pihak nasabah itu sendiri seperti kena sangsi atau denda, penyitaan barang bila melewati batas yang di tentukan. 5. Unsur-unsur Kredit Dari definisi di atas, maka dapat di ketahui unsur-unsur
yang
terkandung dalam pemberian kredit suatu fasilitas kredit adalah sebagai berikut (Kasmir, 2004 :74) : a) Kepercayaan Kepercayaan merupakan suatu keyakinan bagi si pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (baik berupa uang, barang, atau jasa) benar-benar diterima kembali di masa yang akan datang sesuai dengan jangka waktu kredit. Kepercayaan diberikan oleh bank sebagai dasar utama yang melandasi mengapa suatu kredit berani di kucurkan. Oleh karena itu sebelum kredit dikucurkan harus dilakukan penelitian dan penyelidikan lebih dulu secara mendalam tentang kondisi nasabah, baik secara intern maupun secara extern. Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi pemohon kredit sekarang dan masa lalu, untuk menilai kesungguhan dan etika baik nasabah terhadap bank.
14
15
b) Kesepakatan Di samping unsur percaya di dalam kredit juga menggandung unsur kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan ini di tuangkan dalam perjanjian di mana masingmasing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing. kesepakatan ini kemudian di tuangkan dalam akad kredit dan di tandatangani oleh kedua belah pihak. c) Jangka Waktu Jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati . jangka waktu merupakan batas waktu pengembalian angsuran kredit yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. d) Resiko Semakin panjang jangka waktu pengembalian kredit maka semakin besar pula resiko yang akan dihadapi oleh bank, baik resiko yang disengaja ataupun yang tidak disengaja. e) Balas jasa Bagi bank balas jasa merupakan keuntungan atau pendapatan atas pemberian suatu kredit. Dalam bank konvensional alas jasa kita dikenakan dengan sebutan bunga.
Selain bunga bank bunga
memberikan biaya administrasi kepada nasabah yang juga merupakan keuntungan bagi bank. 15
16
6. Tujuan dan fungsi kredit Adapun tujuan utama pemberian suatu kredit adalah sebagai berikut (Kasmir, 2002 : 105) : a) Mencari keuntungan Tujuan utama pemberian kredit adalah untuk memperoleh keuntungan. Hasil keuntungan ini diperoleh dalam bentuk bunga yan di terima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan oleh nasabah. Keuntungan ini penting untuk kelangsungan hidup bank, di samping itu keuntungan juga dapat membesarkan usaha bank. Oleh karena itu sangat penting bagi bank untuk memperbesar keuntungan mengingat biaya operasional bank juga relative besar. b) Membantu usaha nasabah Membantu usaha nasabah yang memerlukan dana untuk modal kerja atu pun investasi. Dengan dana tersebut maka pihak debitur akan memperbesar dan mengembangkan usahanya. c) Membantu pemerintah Tujuan lain adalah membantu pemerintah dalam berbagai bidang. Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka akan semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya kucuran dana dalam rangka peningkatan pembangunan di berbagai sektor, terutama sektor riil. 16
17
Menurut O. P. Simorangkir
fungsi kredit perbankan dalam
kehidupan perekonomian dalam perdagangan antara lain sebagai berikut: 1. Kredit pada hakekatnya dapat meningkatkan daya guna uang. 2. Kredit dapat meningkatkan lalulintas uang. 3. Kredit dapat meningkatkan daya guna dan peredaran barang. 4. Kredit merupakan salah satu alat stabilitas ekonomi. 5.
Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha.
6. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapat. 7. Kredit merupakan alat untuk meningkatkan hubungan internasional. 7.
Jenis-jenis kredit Jenis-jenis kredit bank dapat ditinjau dari beberapa sudut (Muchdarsyah S, 2002:86) a. Jenis kredit menurut sifat penggunaannya : 1) Kredit konsumtif Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya proses konsumtif.
17
18
2) Kredit produktif Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya produksi. b. Jenis kredit menurut keperluan nya adalah : 1) Kredit produksi / eksploitasi Yaitu kredit ini diperlukan perusahaan untuk meningkatkan produksi baik peningkatan kuantitatif, yaitu jumlah hasil produksi maupun peningkatan kuantitatif yaitu peningkatan kualitas/mutu hasil produksi. 2) Kredit perdagangan Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membeli barangbarang untuk dijual lagi. 3) Kredit investasi Yaitu kredit yang diberikan bank untuk keperluan penambahan modal guna mengadakan rehabilitasi, perluasan usaha ataupun mendirikan suatu proyek baru.
18
19
c. Jenis kredit menurut jangka waktu 1) Kredit jangka pendek Yaitu kredit yang berjangka waktu maksimum satu tahun, umumnya diberikan oleh bank kepada sektor perdagangan jasa export impor, dan lainnya. 2) Kredit jangka menengah Yaitu kredit yang berjangka waktu satu sampai tiga tahun, kredit ini biasanya digunakan untuk sektor pertanian, pertambangan dan industri. 3) Kredit jangka panjang Yaitu kredit yang berjangka waktu yang lebih dari tiga tahun, umumnya diberikan pada sector investasi. d. Jenis kredit ditinjau dari sudut jaminannya 1) Kredit tanpa jaminan (unsecured loan) Yang menurut undang-undang RI No.70 Tahun 1992 tentang perbankan dilarang diberikan oleh bank-bank di Indonesia.
19
20
2) Kredit dengan jaminan (scured loan) Yaitu kredit yang diberikan disertai dengan jaminan dari debitur yang dapat berupa jaminan barang, jaminan pribadi, jaminan efek yang berbentuk saham dan obligasi. e. Jenis kredit ditinjau dari segi penggunaannya 1) Kredit likuiditas Yaitu kredit yang diberikan oleh bank sentral kepada bankbank untuk melayani usaha-usaha perkreditan yang diberikan kepada nasabah. 2) Kredit eksploitasi Yaitu kredit jangka pendek yang diberikan kepada perusahaan sehingga dapat berjalan lancer. Tujuan pemberian kredit ini adalah untuk meningkatkan produksi, baik peningkatan secara kuantitatif maupun kualitatif. 3) Kredit investasi Yaitu kredit jangka menengah atau jangka panjang yang diberikan pada perusahaan untuk melakukan investasi atau penanaman modal yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.
20
21
f. Jenis kredit ditinjau dari cara pembayaran kembali 1) Kredit dengan cicilan (Installment Loan) Yaitu kredit yang pengembaliannya dengan cara mengangsur selama beberapa periode sesuai dengan persetujuan antara kredit dan debitur. 2) Kredit dengan pembayaran sekali secara sekaligus (Single Payment Loan) Dari teori yang dikemukakan di atas dapat diperoleh indikator variable jenis kredit antara lain kredit konsumtif, kredit jangka pendek, kredit jangka panjang, dan kredit dengan jaminan.
a. Jaminan materi Adalah suatu benda atau barang yang secara yuridis dapat menjadi objek hak milik atau kepemilikan. Di bedakan antara barang bergerak dan tidak bergerak. 1) Barang bergerak berwujud (kendaraan bermotor, tanah, bangunan, barang dagangan, inventory, mesin, emas). 2) Barang bergerak tidak berwujud (tagihan-tagihan, deposito berjangka, sertifikat tanah, tabungan, saham perusahaan) 3) Barang tidak bergerak (tanah bersetifikat, tanah dan bangunan)
21
22
b. Jaminan immaterial (pemegang hak, badan usaha, badan hukum, bukan badan hukum). 8. Prinsip-prinsip pemberian kredit Sebelum suatu fasilitas kredit dicairkan, bank harus merasa yakin bahwa kredit yang di berikan benar-benar akan kembali . Analisis yang digunakan dalam pemberian suatu kredit adalah dengan menggunakan 5C, yaitu sebagai berikut (Bambang Rianto, 2005:85) : a. Character Cara yang ditempuh oleh seorang analisis kredit untuk memperoleh gambaran watak debitur terutama tentang kejujurannya, adalah mengumpulkan informasi dari pihak-pihak yang terkait dengan debitur terutama dalam masalah keuangan. b. Capacity Perusahaan baru dapat dinyatakan beroperasi secara sehat apabila mampu membayar bunga dan kredit yang dipinjamkan dari hasil penjualan produk. Untuk dapat mengambarkan gambaran tentang kemampuan perusahaan menciptakan sumber dana pembayaran bunga dan pinjaman, para analisis kredit akan menyusun proyeksi arus kas selama masa berlakunya kredit.
22
23
c. Capital Capital merupakan kondisi harta operasional perusahaan yang akan menentukan kemampuan produk mereka untuk bersaing di pasar. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang kondisi harta operasional perusahaan, analisis kredit harus meninjau perusahaan debitur, memeriksa keadaan fisik fasilitas produksi yang ada serta meneliti sumber dana dan pengadaannya. d. Collateral Collateral merupakan jaminan yang fungsinya memperkecil jumlah kerugian yang diderita bank bila debitur tidak memenuhi kewajibannya. Jika debitur tidak mampu atau tidak membayar kembali kredit, maka jaminan akan disita untuk melunasi kredit. e. Condition Kondisi disini adalah perkembangan ekonomi dan sektor usaha yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan. Bank harus menilai sampai seberapa jauh pengaruh kondisi perekonomian atau pengaruh dari trend ekonomi terhadap prospek perusahaan debitur khususnya dan prospek industri dimana perusahaan tersebut termasuk di dalamnya pada umumnya
23
24
9. Prosedur Pemberian Kredit Prosedur
adalah
suatu
rangkaian
tugas-tugas
yang
saling
berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan berulangulang (http://necel.wordpress.com/2009/06/28/pengertian-prosedur/) . (Kasmir, 2004:95) sebelum debitur memperoleh kredit terlebih dahulu, harus melalui tahap-tahap penilaian mulai dari pengajuan proposal kredit, dokumen-dokumen yang diperlukan, pemeriksaan keaslian dokumen, analisis kredit sampai dengan kredit dikucurkan. Sedangkan tujuan dari prosedur pemberian kredit adalah untuk memastikan suatu kelayakan kredit, diterima atau ditolak. Secara umum akan dijelaskan prosedur pemberian kredit oleh badan hokum sebagai berikut : a. Pengajuan proposal Proposal kredit harus dilampirkan dengan dokumen-dokumen lain yang dipersyaratkan. Yang perlu diperhatikan dalam setiap pengajuan proposal suatu kredit hendaknya yang berisi keterangan tentang : 1) Riwayat hidup suatu perusahaan 2) Apa tujuan dalam pengambilan kredit, apakah untuk memperbesar omset penjualan, atau meningkatkan kapasitas produksi atau untuk memperluas. 24
25
3) Besarnya kredit dan jangka waktu 4) Bagaimanakah
cara-ara
yang
dilakukan
debitur
dalam
mengembalikan kredit 5) Jaminan kredit Selanjutnya proposal ini dilampirkan dengan berkas-berkas yang telah dipersyaratkan seperti : a) Akte pendiri perusahaan . b) Bukti dari (KTP) para pengurus dan pemohon kredit. c) T.D.P (tanda daftar perusahaan). d) N.P.W.P (nomor pokok wajib pajak). e) Neraca dan laporan rugi/laba dalam 3 tahun terakhir. f) Foto copy sertifikat yang akan dijadikan jaminan. g) Daftar penghasilan bagi perseorangan. h) Kartu keluarga (K.K) bagi perseorangan b. Penyelidikan berkas pinjaman Tahap selanjutnya adalah penyelidikan dokumen-dokumen yang diajukan oleh pemohon kredit. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan yang telah ditetapkan. Dalam penyelidikan berkas hal-hal yang perlu 25
26
diperhatikan adalah membuktikan kebenaran dan keaslian dari berkasberkas yang ada, seperti kebenaran dan keaslian Akte Notaris, TDP, KTP, dan surat-surat jaminan seperti Sertifikat Tanah, BPKB, dan lain sebagainya. c. Penilaian kelayakan kredit Adapun aspek-aspek yang dinilai dalam pemberian suatu fasilitas adalah : 1) Aspek Hukum Dalam aspek ini tujuannya adalah untuk menilai keaslian dan keabsahan dokumen-dokumen yang diajukan oleh pemohon kredit. Penilaian aspek hukum meliputi : a) Akte notaries. b) Kartu tanda penduduk (KTP). c) Tanda daftar perusahaan (TDP). d) Izin usaha . e) Izin mendirikan bangunan. f) Nomor pokok wajib pajak (NPWP). g) Sertifikat-sertifikat yang dimiliki seperti tanah atau surat-surat berharga. 26
27
h) Bukti pemilik kendaraan bermotor (BPKB). i) dan lain-lain. 2) aspek pasar dan pemasaran merupakan aspek untuk menilai apakah kredit yang dibiayai akan laku di pasar dan bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan. 3) Aspek keuangan Untuk menilai keuangan perusahaan tersebut. 4) Aspek teknis/operasi Yang dinilai adalah masalah lokasi usaha, kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki. 5) Aspek manajemen 6) Aspek ekonomi social 7) Aspek modal d. Wawancara pertama Tahap ini merupakan penyidikan kepada calon peminjam dengan cara berhadapan secara langsung dengan calon peminjam. Tujuannya adalah untuk mendapatkan keyakinan apakah berkas-berkas tersebut sesuai dan lengkap seperti bank inginkan.
27
28
e. Peninjauan ke lokasi (on the spot) Tujuan peninjauan ke lapangan adalah untuk memastikan bahwa objek yang akan dibiayai benar-benar ada dan sesuai dengan apa uang ada dalam proposal. f. Wawancara kedua Wawancara kedua ini merupakan kegiatan perbankan berkas, jika mungkin ada kekurangan-kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot di lapangan. g. Keputusan kredit Keputusan kredit adalah untuk menentukan apakah kredit layak untuk diberikan atau
ditolak, jika layak
maka, dipersiapkan
administrasinya, biasanya keputusan kredit akan mencakup : 1) Akad kredit yang akan ditanda tangani 2) Jumlah uang yang diterima 3) Jangka waktu kredit 4) Dan biaya-biaya yang harus dibayar h. Penandatanganan akad kredit/ perjanjian lainnya Sebelum kredit dicairkan, maka terlebih dahulu calon nasabah menandatangani akad kredit, kemudian mengikat jaminan kredit dengan 28
29
hipotik atau surat perjanjian yang dianggap perlu. Penandatanganan dilaksanakan : 1) Antara bank dengan debitur secara langsung 2) Melalui notaries i. Realisasi kredit Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank yang bersangkutan. Pencairan atau pengambilan uang dari rekening sebagai realisasi dari pemberian kredit dapat diambil sesuai ketentuan dan tujuan kredit. 10. Dokumen yang digunakan dalam pemberian kredit Dokumen adalah formulir-formulir yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Dokumen yang digunakan dalam system pemberian kredit antara lain (http://docs.google.com/viewer?a) : a. Formulir permohonan kredit Formulir ini berisi tentang kesanggupan tertulis dari peminjam dan tanda tangan dari pengurus (Kasubsi Kredit) sebagai bukti penyerahan bahwa permohonan kredit sesuai dengan permintaan dan kondisi kerjanya,
29
30
b. Kuitansi Kuitansi dibuat rangkap tiga oleh bendahara simpan pinjam sebagai bukti telah mengeluarkan uang. c. Bukti pengeluaran kas Dibuat sebagai bukti pengeluaran kas dari bank setelah pencairan kredit. d. Bukti penerimaan kas Sebagai bukti penerimaan kas dari debitur ketika membayar angsuran kredit. e. Kartu pinjaman Kartu pinjaman dibuat untuk mencatat angsuran pinjaman tiap bulan.
30
31
BAB III LAPORAN OBYEKTIF A. Sejarah Berdirinya PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang Sebagai proyek.Sejalan dengan perkembangan perekonomian di Jawa Tengah,
ternyata
perkembangan
operasional
BKK
makin
dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat atau pengusaha di pedesaan.Pemerintah di Jawa Tengah ingin memantapkan kedudukan BKK tersebut. Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa dasar hukum operasional BKK adalah SK Gubernur dan status BKK pada saat itu proyek, dan sifat proyek suatu saat akan berakhir. Kondisi demikian kurang menguntungkan bagi kedudukan atau kehadiran BKK dalam mengembangkan ekonomi masyarakat. Sejalan dengan perkembangan perekonomian di Jawa Tengah, ternyata kehadiran BKK di tengah-tengah masyarakat telah diakui keberadaanya. Bertolak dari pemikiran inilah, PEMDA tingkat I Jawa Tengah bersama dengan DPRD memantapkan kehadiran BKK dengan membuat PERDA No. 11 tahun 1991. PERDA ini pun telah mendapatkan pengesahan dari MENDAGRI SK No 581.053.3/884, tanggal 17 Desember 1981.Kemudian diundangkan dalam lembaga daerah propinsi daerah tingkat I Jawa Tengah No. 107 tanggal 24 Desember 1981 seri D No 103.Dengan demikian berubahlah statusnya dari proyek menjadi BUMD. Dalam perkembangan PERDA tersebut 31
32
telah diubah menjadi PERDA propinsi Jawa Tengah PERDA Nomor 20 than 2002 tentang PD BPR BKK di propinsi Jawa Tengah. Sejak dikeluarkan kebijakan pemerintah berupa deregulasi perbankan tanggal 1 juni 1983 sampai dengan paket kebijakan pemerintah 25 maret 1989 beserta penyempurnaan-penyempurnaannya, PD BKK Ungaran meningkatkan statusnya menjadi BPR (Bank Perkreditan Rakyat) dengan nama PD BPR BKK Ungaran. Dengan diberlakunya undang-undang No. 10 tahun 1998 jucto undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan, telah terbuka peluang Bank Perkreditan Rakyat untuk beroperasi pada daerah yang lebih luas lagi sampai di tingkat propinsi, maka untuk mempertahankan pertumbuhan PD BPR
BKK
Ungaran
Kabupaten
Semarang
berkehendak
melakukan
penyesuaian terhadap perubahan serta arah kebijakan perbankan sesuai dengan arsitektur perbankan Indonesia (API), yaitu dengan cara marger dengan 8 PD BPR BKK yang ada di kabupaten Semarang. Sesuai dengan keputusan Deputi Gubernur senior Bank Indonesia No : 7/4/KEP.DGS/2005 dan keputusan gubernur Jawa Tengah Nomor : 503/24/2005 tentang pemberian ijin penggabungan usaha. (merger) PD BPR BKK Klepu, PD BPR BKK Tuntang, PD BPR BKK Bringin, PD BPR BKK Sumowono, PD BPR BKK Ambarawa, PD BPR BKK Banyubiru dan PD BPR BKK Ungaran terdiri 1 kantorpusatdan delapan kantor cabang sebagai berikut : 1. PD BPR BKK Ungaran Kantor Pusat 2. PD BPR BKK Ungaran Cabang Klepu 32
33
3. PD BPR BKK Ungaran Cabang Bawen 4. PD BPR BKK Ungaran Cabang Ambarawa 5. PD BPR BKK Ungaran Cabang Jambu 6. PD BPR BKK Ungaran Cabang Banyubiru 7. PD BPR BKK Ungaran Cabang Sumowono 8. PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang 9. PD BPR BKK Ungaran Cabang Bringin Kantor PD. BKK Kab.Semarang : 1. PD BKK Suruh 2. PD BKK Tengaran 3. PD BKK Getasan 4. PD BKK Susukan 5. PD BKK Pabelan B. Visi dan Misi PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang Seperti halnya lembaga keuangan yang lain PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang mempunyai Visi dan misi di antaranya adalah :
33
34
1. Visi Membangun
layanan
jasa
perbankan
yang
sehat
untuk
kesejahteraan masyarakat. 2. Misi a) Menyediakan produk jasa perbankan tepat, mudah dan berhasil guna. b) Meningkatkan kegiatan usaha dalam menghimpun dana untuk menumbuh kembangkan perekonomian di pedesaan. c) Mewujudkan kualitas sumber daya manusia menuju professionalisme dan produktifitas yang handal. d) Penerapan sistim informasi yang cepat dan tepat. Sedangkan asas dari Perusahaan daerah PD BPR BKK Ungaran Kabupaten Semarang dalam melakukan usahanya berdasarkan demokrasi ekonomi dan prinsip kehati-hatian. Maksud dan tujuan 1. Untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah disegala bidang. 2. Sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. 34
35
C. Kepemilikan PD BPR BKK/BKK Kabupaten Semarang sahamnya dimiliki oleh : 1. Pemerintah Propinsi 51 %. 2. Pemerintah Kabupaten Semarang 49 %. D. Inventaris yang ada di PD. BPR KK Ungaran Cab. Tuntang 1. Gedung
= Satu buah gedung
2. Mobil
= Satu buah mobil
3. Sepeda motor
= Empat buah motor
4. Computer
= Empat unit computer
5. Printer
= Tiga unit printer
6. Kulkas
= Satu buah kulkas
7. AC
= Tiga unit AC
8. Telepon & fax
= Dua unit telepon & fax
9. Brankas
= Satu unit brankas
10. TV
= Satu buah televise
35
36
E. Struktur Organisai Pada PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang jumlah karyawanya sebanyak 16 orang dengan susunan sebagai berikut : 1. Pimpinan cabang 2. Kasi terdiri dari kasi kredit, kasi pembuku dan kasi dana 3. Pelaksana terdiri dari kasir pelaksana kredit dan pelaksana dana 4. Untuk struktur organisasi PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang dapat dilihat dalam bagian sebagi berikut :
36
37
Struktur Organisasi PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang Gambar III.1
Komisaris
Dirut utama H. Zahrol Faizal. S. Ag. SH Direktur Slamet Widodo
SPI Rochmad Kasi pemasaran Agus Dwi Setyo B
Kasubsi Dan Edi Sugiharto
Kasubsi Kredit
Asriyanti
Sotiti
Kasi Pelayanan Suyanto. SH
Kasir suyanto
Kasubsi AKK Siti Erniowati
Kasubsi umum sekertariatan dan personaia Ishardyanto. SH
Sutarti Mohroli
Sigit Dwi. P
Sriyatno
Estu Nasikun Moch Dasim. SE
Joko Sutopo
Sumber : Data PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang Penjelasan dan fungsinya 1. Komisaris a) Mengawasi pekerjaan dan pengurusan direktur. b) Memeriksa laporan keuangan serta tanggung jawab pada RUPS.
37
38
2. Direktur a) Mengelola Bank. b) Menetapkan dan melaksanakan struktur organisasi. c) Merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan RUPS setiap tahun. d) Mewakili BPR-BKK baik di luar maupun di dalam. 3. SPI (Staf Pengawas Intern) a) Menyusun tata cara pengawasan dan pengelolaan BPR b) Merencanakan pemeriksaan setahun yang akan datang. c) Memeriksa ketelitian, kelengkapan, keabsahan, kemanfaatan, berkasberkas pendukung untuk semua pengeluaran, biaya pajak dan angsurannya. d) Mengusulkan RAPB BPR 4. Kepala seksi pemasaran a) Membantu pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya. b) Mengatasi segala masalah yang timbul dalam pelaksanaan tugas dan melaporkannya kepada pimpinan. c) Menyelenggarakan laporan harian dan bulanan.
38
39
d) Bertanggung jawab atas tercapainya target anggaran. 5. Kepala seksi pelayanan a) Membantu pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya. b) Mengatasi segala masalah yang timbul dalam pelaksanaan tugas dan melaporkannya kepada pimpinan. c) Menyelenggarakan laporan harian dan bulanan. d) Bertanggung jawab atas tercapainya target anggaran. e) Mengadministrtasikan segala kegiatan transaksi bank. f) Memberi pelayanan kepada nasabah. g) Melaporkan kepada pimpinan atas tercapainya pelaksanaan tugas. 6. Bagian Dana a) Mengusahakan pengembangan dana. b) Menganalisa semua keluar masuknya dana. c) Mencatat semua transaksi. 7. Bagian Kredit a) Mengatur, mengatasi, dan koordinir penyelenggaraan segala kegiatan dalam bidang kredit. b) Menjaga dan mengelola rekening nasabah. 39
40
c) Menyelenggarakan prosedur kredit kepada calon nasabah. 8. Kasir a) mengadakan perhitungan uang kas pada akhir periode tutup buku b) mengadakan pengecekan atas kebenaran uang kas dengan pembukuan. c) Meneliti penerimaan dan pengeluaran kas. 9. Bagian pembukuan a) Meneliti kebenaran neraca dan laporan laba rugi. b) Mengontrol bukti-bukti kas. c) Melaporkan perkembangan likuiditas kepada pimpinan. 10. Personalia a) Melayani dan mengatasi surat menyurat umum dan pembayaran uang KP dan pajak. b) Mencatat semua inventaris. c) Menjaga stabilisasi aktivitas kegiatan karyawan dan menangani mekanisme penerimaan karyawan. F. Produk-produk pada PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang Sebagaimana bank-bank lainnya PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang mempunya jenis usaha pelayanan kepada nasabah antara lain : 40
41
1. Deposito Deposito berjangka adalah simpanan yang penarikan nya hanya dapat dilakukan setelah waktu tertentu menurut perjanjian antara nasabah dengan bank yang bersangkutan. Untuk deposito berjangka pada PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang adalah : a) Jangka waktu 1 bulan bunganya : 9% b) Jangka waktu 3-6 bulan bunganya : 10% c) Jangka waktu 9 bulan bunganya : 12% d) Jangka waktu 12 bulan bunganya : 14% Sedangkan untuk saldo minimalnya Rp 1.000.000,00 2. Tabungan Wajib Merupakan jenis tabungan yang diwajibkan oleh PD. BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang kepada nasabah yang mengambil kredit dengan besarnya saldo sebesar 1% dari jumlah plafon kredit sedangkan tabungan wajib ini tidak berbunga. 3. Tabungan Umum Merupakan tabungan yang bersifat sukarela dan diperuntukan untuk umum dengan nama Tabungan Masyarakat Desa (TAMADES) dengan saldo minimal adalah Rp 5000 dengan bunga 9% pertahun. TAMADES ini diperuntukan bagi penabung perorangan, badan maupun yayasan, setiap 41
42
penabung memperoleh buku tabungan yang sah, setelah ditandatangani oleh Direktur PD.BPR BKK/BKK dan Stempel BPR BKK/BKK. Setoran pertama sekurang-kurangnya Rp25.000 untuk penabung umum dan sekurang-kurangnya Rp20.000 untuk pelajar. Setoran dapat dilaksanakan setiap waktu serta suku bunga bersaing dan bunga dihitung atas saldo terendah setiap akhir bulan. Setiap penabung TAMADES dan DEPOSITO berhak mengikuti undian penyaringan hadiah TAMADES. PD.BPR Ungaran Cabangan Tuntang dalam pelayanan pemberian kredit kepada masyarakat selalu menggunakan pendekatan jemput bola yang artinya memberi pelayanan kredit dengan mendekatkan pelanggan langsung kepada nasabah pada tempat yang tidak jauh dari tempat nasabah. Pemberian kredit ini dibagi menjadi dua jenis yaitu : a) Kredit Mingguan Kredit ini diperuntukan bagi pedagang dan pengusaha kecil maupun petani, jaminan pemberian kredit ini adalah kartu pasar, KTP, dan bagi para petani dan pedagang di luar pasar selain mengisi jaminan nasabah juga mengisi blangko yang dilegalisir oleh lurah setempat, sedangkan plafon kreditnya sebesar Rp500.000 dengan jangka waktu angsuran 12 minggu sehingga lunas dalam waktu tiga bulan.
42
43
b) Kredit Bulanan Kredit ini untuk semua golongan masyarakat umum yang jaminannya berupa sertifikat tanah BPKB kendaraan roda dua dan empat. Selain mengisi jaminan nasabah juga harus mengisi blangko yang dilegalisir oleh lurah setempat, sedangkan plafon kreditnya sebesar Rp 500.000 dengan bunga 2,5 %/bulan. Selain itu PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang juga melayani pemberian kredit kepada peawai dan karyawan pabrik dengan sistem angsuran potongan gaji lewat bendahara setempat. Jaminan yang dapat diberikan berupa SK Taspen dan Astek untuk karyawan pabrik. Selain jaminan nasabah juga mengisi blangko yang ditandatangani oleh bendahara gaji dan kepada dinas secara kolektif. Adapun persyaratan-persyaratan dalam mengajukan kredit adalah : 1) Photocopy KTP permohonan suami dan istri, kartu keluarga, surat nikah, sebanyak satu lembar. 2) Pas photo suami istri ukuran 4X6 sebanyak satu lembar. 3) SK pegawai asli 4) Slip gaji terakhir 5) Photocopy NPWP untuk jaminan di atas seratus juta rupiah. 6) SPPT PBB 43
44
7) WU (Western Union) WU atau Western Union dapat menerima kiriman uang lewat Western Union yang berada di PD.BPR BKK Ungaran Cab. Tuntang 8) Disamping itu di PD BPR BKK ungaran Cabang Tuntang juga melayani pembayaran listrik, Pajak Bumi dan bangunan (PBB), telepon, serta PDAM. G. Data Perkembangan Pencairan Kredit di PD BKK Ungaran Cabang Tuntang Berikut ini data perkembangan pencairan kredit selama periode tahun 2007 sampai tahun 2009 di PD BKK Ungaran Cabang Tuntang. Tabel III.1 TAHUN 2007 Bulan Jumlah Januari 372,000,000 Februari 475,000,000 Maret 507,000,000 April 1,053,050,000 Mei 679,500,000 Juni 552,500,000 Juli 461,000,000 Agustus 258,000,000 September 466,000,000 Oktober 229,500,000 November 229,500,000 Desember 165,000,000 TOTAL 5,448,050,000
TAHUN 2008 Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember TOTAL
Jumlah 166,500,000 103,500,000 366,500,000 592,000,000 679,000,000 1,163,500,000 554,500,000 425,500,000 456,500,000 111,500,000 260,000,000 350,000,000 5,229,000,000
Sumber : Data PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang
44
TAHUN 2009 Bulan Jumlah Januari 333,000,000 Februari 298,500,000 Maret 929,000,000 April 1,213,500,000 Mei 633,000,000 Juni 334,000,000 Juli 215,500,000 Agustus 395,000,000 September 753,000,000 Oktober 156,000,000 November 337,000,000 Desember 179,000,000 TOTAL 5,776,500,000
45
BAB IV ANALISIS A. Prosedur Pemberian Kredit di PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang Prosedur kredit adalah tahapan kredit sebelum sebuah kredit tersebut dicairkan atau tersalurkan kepada debitur. Sebelum sebuah pengajuan kredit tersalurkan kepada nasabah, maka perlu dilakukan prosedur dan proses pencairan kredit agar sebuah bank bisa menghindari yang namanya kredit macet atau paling tidak meminimalisir angka kerugian kredit. Di bawah ini adalah proses pemberian kredit di PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang : 1. Pemohon kredit Calon debitur atau debitur lama menghubungi secara langsung petugas bank. dan mengajukan permohonan ke kantor BKK Ungaran Cab.Tuntang dengan mengisi dan menandatangani blanko. dalam blanko tersebut di tanda tangani oleh suami istri dan diketahui oleh kepala desa atau dinas. dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut : a. Photocopy KTP Suami-Istri, kartu keluarga, surat nikah sebanyak satu lembar. b. Pas photo suami istri ukuran 4 X 6 cm satu lembar c. SK asli dan kartu taspen 45
46
d. Stroke perincian gaji terakhir asli e. Photocopy NPWP untuk pinjaman di atas seratus juta rupiah Adapun perincian tambahan mengenai persyaratan dan keterangan kredit adalah sebagai berikut : a. Plafond di atas sepuluh juta rupiah membuka tamades atau tamasta minimal Rp. 500.000; b. Biaya realisasi kredit : provinsi, administrasi dan asuransi, apabila dilunasi lebih awal biaya asuransi dan waktu yang belum dilalui dikembalikan secara proporsional (realisasi kredit suami istri harus hadir) c. Plafond di atas lima puluh juta dengan jaminan tambahan d. Sertifikat atau BPKB mobil, tahunnya di atas tahun 2000 2. Petugas Bank Memberikan penjelasan hal-hal yang berhubungan perkreditan dan penyerahan form permohonan kredit. Setelah itu petugas bank menggunakan pedoman 5C, untuk menganalisis calon debiturnya yang meliputi :
46
47
a. Character atau sifat dari calon debitur tersebut Yaitu petugas bank menganalisis tentang kebiasaan-kebiasaan, sifatsifat pribadi, cara hidup, keadaan keluarga dan semua perilaku yang berhubungan dengan calon debitur. Prinsip ini sebagai ukuran kemauan untuk membayar. b. Capacity Dalam hal ini calon debitur dianalisis untuk mengetahui sejauh mana kemauan calon debitur untuk menciptakan sumber dana. c. Capacity Prinsip ini menilai harta perusahaan yang akan digunakan dalam operasi d. Colleteral Dalam hal ini petugas bank menilai keadaan barang jaminan yang akan digunakan. e. Conditional Merupakan penilaian terhadap factor external yaitu keadaan ekonomi maupun iklim usaha yang sedang berlangsung. 3. Pemohon mengisi form pemohon kredit dan melengkapinya persyaratanpersyaratan yang telah ditetapkan oleh pihak bank.
47
48
4. Pemohon kredit diterima beserta kelengkapan persyaratan oleh bank dan dicatat dalam agenda surat masuk dan selanjutnya disampaikan oleh pimpinan cabang. 5. Setelah dipelajari oleh direksi atau pimpinan cabang memberikan pelaksanaan lebih lanjut sesuai dengan bank teknis. 6. Berdasarkan nota keterangan dari pimpinan cabang tersebut , petugas kredit menindak lanjuti dengan memproses permohonan kredit tersebut sesuai bank teknis yang dilaksanakan oleh seorang analisis kredit. Yaitu petugas bank akan menyurvey lapangan atau di tempat calon nasabah tersebut supaya dapat mengetahui karakter nasabah tersebut. Survey tersebut dilaksanakan secara professional sehingga dapat berperan sebagai saringan untuk menjaga agar tidak terjerumus dalam kredit bermasalah atau kredit mancet. Pihak bank menanggapi permohonan kredit calon debitur, dengan melakukan evaluasi bahwa kredit yang diberikan adalah aman. Artinya kredit dan bunganya bisa dibayar dengan waktu yang telah ditentukan 7. Petugas pemutusan kredit memberikan keputusan dari laporan hasil pembahasan dengan pelaksanaan lebih lanjut sesuai dengan teknisi. Ditolak dibuat surat penolakan kredit oleh pejabat pemutusan kredit. a. Disetujui dibuat surat pemberitahuan persetujuan pemberian kredit (SP3K) kepada debitur.
48
49
8. Dengan dasar surat persetujuan kredit dari kantor pusat, maka kantor cabang memberikan surat pemberitahuan pemberian kredit (SP3K) kepada pemohon. 9.
Tembusan SP3K setelah ditanda tangani oleh pemohon sebagai kesanggupan pemohon atas ketentuan kredit untuk dikembalikan ke bank.
10. Petugas kredit selanjutnya menyiapkan perjanjian kredit dan pengikatan jaminan baik secara di bawah tangan atau notaris : a. Perjanjian kredit ditandatangani oleh : 1) Pemohon atau suami-istri. 2) Direktur atau pengelola atau pengurus aktif (apabila badan usaha). 3) Pihak lain yang menurut ketentuan wajib ikut tanda tangan. b. Pengikat jaminan 1) Jaminan atas nama perorangan pemilik jaminan beserta suami atau istri ikut menandatangani pengikat jaminan di notaris. 2) Jaminan atas nama badan usaha, yang diatur dengan akta pendirian ikut tanda tangan. 3) Cash collateral dengan cara memblokir rekening nasabah penyimpanan dengan syarat pemohon memberikan surat kuasa pencairan dengan surat kuasa pendebetan rekening sampai dengan fasilitas kreditnya lunas. 49
50
11. Proses Realisasi Kredit Dilaksanakan oleh petugas administrasi antara lain : a. Input data ke system administrasi kredit. b. Pembuatan kartu pengawasan, slip pencairan kredit dan kuitansi bermaterai cukup serta slip setoran atas biaya-biaya yang timbul dalam perjanjian kredit. c.
Berkas tersebut pada poin b di atas diajukan ke pimpinan cabang atau direksi untuk diteliti dan ditanda tangani pada kartu pengawasan kredit dan slip pencairan kredit.
d. Sebelum dicairkan petugas harus memastikan apabila calon nasabah masih mempunyai kewajiban atas fasilitas yang pernah dinikmati atau kewajiban lain. e. Pembayaran pencairan kredit dilakukan melalui petugas kasir atau teller.
f. Pemberkasan dokumen dan penyimpanannya dilaksanakan oleh petugas administrasi kredit.
50
51
Berikut ini adalah gambar proses pemberian kredit kantor cabang di PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang Gambar IV.1 PERMOHONAN KREDIT
Penelitian Berkas Investigasi, Informasi Bank
Analisis Kredit
Di atas Wewenang
Usulan Ke Pincab Keputusan
Disponsisi Pincab Usulan Ke Direksi
Ditolak
Cabang
Disetujui
Kanpus
Kanpus
Cabang
Cabang
Pemberitahuan melalui surat
Cabang
Pemberitahuan melalui surat
Perjanjian kredit
Asuransi
Pengikat kredit
Sumber : PD. BPR BKK Ungaran Cab. Tuntang Pencairan
Pengelolaan
51
Pengawasan
52
B. Analisis Perkembangan Kredit Pada PD BPR Bkk Ungaran Cabang Tuntang periode Tahun 2007-2009 Data Pencairan Kredit Periode 2007 di PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang Tabel IV. 1
Bulan Januari Februari Maret April Mei
Jumlah 372,000,000
Jumlah Kenaikan/Penurunan
% Kenaikan/Penurunan
103,000,000
27.69%
32,000,000
6.74%
546,050,000
107.70%
(373,550,000)
-35.47%
(127,000,000)
-18.69%
(91,500,000)
-16.56%
(203,000,000)
-44.03%
208,000,000
80.62%
(236,500,000)
-50.75%
0
0.00%
(64,500,000)
-28.10%
475,000,000 507,000,000 1,053,050,000 679,500,000
Juni
552,500,000
Juli
461,000,000
Agustus
258,000,000
September
466,000,000
Oktober
229,500,000
November
229,500,000
Desember Total
165,000,000 5,448,050,000
Sumber : Data PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang
52
53
Dari tabel IV.I di atas dapat dibuat grafik sebagai berikut : Grafik IV.1
1.200.000.000 1.000.000.000 800.000.000 600.000.000 400.000.000 200.000.000 0 Ju li Se pt em be r No fe m be r
ei M
ar et
Jumlah
M
Ja nu ar i
Jumlah
Perkembagan Tahun 2007
Bulan
Dari data di atas tersebut dapat diketahui total pencairan kredit pada tahun 2007 mencapai Rp 5.448.050.000. Pencairan kredit terbanyak terjadi pada bulan April yang mencapai Rp 1.053.050.000. Kenaikan pencairan kredit terbanyak terjadi pada bulan Maret-April sebanyak Rp 546.050.000. Pencairan kredit pada bulan Januari-Desember mengalami ke tidak stabilan, karena mengalami kenaikan maupun penurunan.
53
54
Data Pencairan Kredit Periode 2008 di PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang Tabel IV.2
Bulan Januari Februari
Jumlah 166,500,000
% Kenaikan/Penurunan
(63,000,000)
-38%
263,000,000
254%
225,500,000
62%
87,000,000
15%
484,500,000
71%
(609,000,000)
-52%
(129,000,000)
-23%
31,000,000
7%
(345,000,000)
-76%
148,500,000
133%
90,000,000
35%
103,500,000
Maret
366,500,000
April
592,000,000
Mei
679,000,000
Juni
1,163,500,000
Juli
554,500,000
Agustus
Jumlah Kenaikan/Penurunan
425,500,000
September
456,500,000
Oktober
111,500,000
November
260,000,000
Desember Jumlah
350,000,000 5,229,000,000
Sumber : Data PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang
54
55
Dari tabel IV.II diatas dapat dibuat grafik sebagai berikut : Grafik IV.2
1.400.000.000 1.200.000.000 1.000.000.000 800.000.000 600.000.000 400.000.000 200.000.000 0
Ju li ep te m be r N of em be r
ei M
S
M
Ja nu a
ar et
Jumlah
ri
Jumlah
Perkembangan Pencairan Kredit Tahun 2008
Bulan
Dari data di atas tersebut dapat diketahui total pencairan kredit pada tahun 2008 mencapai Rp 5.229.000.000. Pencairan kredit terbanyak terjadi pada bulan Juni yang mencapai Rp 1.163.500.000. Kenaikan pencairan kredit terbanyak terjadi pada bulan Mei-Juni sebesar Rp 484.500.000. Pencairan kredit pada bulan Januari-Desember mengalami ketidakstabilan, karena mengalami kenaikan maupun penurunan.
55
56
Data Pencairan Kredit Periode 2009 di PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang Tabel IV.3
Bulan Januari
Jumlah 333,000,000
Februari
298,500,000
Maret
929,000,000
April
1,213,500,000
Mei Juni Juli
(34,500,000)
-10%
630,500,000
211%
284,500,000
31%
(580,500,000)
-48%
(299,000,000)
-47%
(118,500,000)
-35%
179,500,000
83%
358,000,000
91%
(597,000,000)
-79%
23,000,000
15%
(158,000,000)
-47%
334,000,000 215,500,000 395,000,000
September
753,000,000
Oktober
156,000,000
Desember Jumlah
% Kenaikan/Penurunan
633,000,000
Agustus
November
Jumlah Kenaikan/Penurunan
337,000,000 179,000,000 5,776,500,000
Sumber : PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang
56
57
Dari tabel IV.III diatas dapat dibuat grafik sebagai berikut : Grafik IV.3
1.400.000.000 1.200.000.000 1.000.000.000 800.000.000 600.000.000 400.000.000 200.000.000 0 Ju li Se pt em be r No fe m be r
ei M
M
Ja nu a
ar et
Jumlah
ri
Jumlah
Perkembangan Pencairan Kredit Tahun 2009
Bulan
Dari data di atas tersebut dapat diketahui total pencairan kredit pada tahun 2009 mencapai Rp 5.776.500.000. Pencairan kredit terbanyak terjadi pada bulan April yang mencapai Rp 1.213.500.000. Kenaikan kredit terbanyak terjadi pada bulan Februari-Maret sebesar Rp 630.500.000 atau 211%. Pencairan kredit pada bulan Januari-Desember mengalami ketidakstabilan, karena mengalami kenaikan maupun penurunan. Dari uraian di atas dapat dicermati bahwa angka kenaikan yang paling menonjol terjadi pada bulan maret sampai dengan bulan juni, karena pada bulan-bulan itu adalah bulan promosi. Yaitu promosi dalam rangka memperingati ulang tahun PD BKK Ungaran, jadi pada bulan maret sampai
57
58
dengan bulan juni bunga yang ditawarkan pada nasabah agak ringan di bandingkan bulan-bulan sebelum atau sesudahnya. Dari tabel mengenai perkembangan pencairan kredit dari tahun 2007-2009 dapat dibuat grafik sebagai berikut. Grafik IV.4
Jumlah
Perkembangan kredit Tahun 20072009 2009
1400000000 2007 1200000000 1000000000 800000000 600000000 400000000 200000000 0 Januari April
2008
Juli
2007
2008
2009
Oktober
Bulan
Dari data di atas tersebut dapat dicermati mengenai perkembangan dana pencairan kredit di PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang pada tahun 2007-2009. total dana yang tersalurkan ke masyarakat pada tahun 2007 mencapai Rp. 5.448.050.000, 2008 mencapai 5.229.000.000 dan 2009 mencapai 5.776.500.000.
58
59
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diungkapkan pada bab empat, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Prosedur pemberian kredit yang dilakukan oleh PD. BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang adalah pertama kali calon debitur mengajukan permohonan kredit dan menyerahkan berkas-berkas persyaratan, kemudian berkas-berkas tersebut diteliti lebih lanjut oleh bagian penerimaan kredit, pencairan informasi bank untuk mengetahui data mengenai mengenai hutang piutang calon debitur tersebut terhadap bank-bank selain di PD.BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang, petugas bagian kredit mengadakan kunjungan ke lapangan, analisis penilaian kredit dengan pedoman 5C yaitu Charakter, Collateral,
Capacity,
Capital,
Condition, bila pengajuan kredit tersebut disetujui maka
akan dilakukan perjanjian kredit, jika tidak disetujui maka diberikan surat penolakan, dan setelah kredit tersalurkan kepada debitur maka bank akan mengawasi kredit tersebut.
59
60
2. Dalam perkembangan pencairan kredit dari tahun 2007 sampai tahun 2009 di PD. BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang mengalami kenaikan dan penurunan yaitu terbukti pada pencairan kredit tahun 2007 mencapai jumlah Rp. 544.050.000, tahun 2008 mencapai Rp. 5.229.000.000 dan tahun 2009 mencapai 5.776.500.000 . Pada tahun 2007 sampai dengan 2008 pencairan kredit di PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang mengalami penurunan (219,050,000) atau -4 %. Sedangkan pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 terjadi kenaikan Rp. 547.500.000 atau 10.47%. setelah di amati kenaikan yang menonjol dari tahun ketahun terjadi pada bulan april sampai dengan juli. Karena pada april sampai dengan bulan juli di PD. BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang mengadakan promosi, promosi ini diadakan karena bertepatan dengan ulang tahun PD. BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang, jadi selama empat bulan tersebut mengadakan promosi kepada calon debitur. B. Saran 1. Untuk meningkatkan kemampuan dalam mengolah kredit yang disalurkan, maka pengembangan kemampuan sumber daya manusia harus ditingkatkan agar suatu kredit bisa ditingkatkan, karena semua itu sangatlah erat kaitannya dengan sumber daya manusia yang ada. Oleh karena itu program pelatihan adalah salah satu program yang bisa diterapkan baik internal maupun external. Selain itu pengawasan yang
60
61
ketat baik dari segi internal maupun external juga harus diterapkan, supaya semua bisa terorganisasi dengan baik. 2. Untuk menanggulangi krisis kredit, sebaiknya diperbanyak promosi sehingga perputaran uang makin cepat dan pembaharuan inofasi-inofasi baru pada produk-produk kredit, sehingga calon debitur selalu disuguhkan dengan hal-hal yang baru. 3.
Selektif sebelum mencairkan kredit sangatlah penting dalam proses ke depannya nanti, agar bisa terhindar dengan kredit mancet. Tidak hanya selektif dalam penilaian formulir persyaratan kredit, tetapi juga selektif dalam menilai calon debitur,
4. Mengenai barang jaminan supaya lebih ditingkatkan dan dikaji lebih mendalam lagi.
61
62
DAFTAR PUSTAKA
Hikmah, Siti Nur. 2005. “Prosedur Pemberian Kredit Pada PD. BPR BKK Ungaran”. Tugas Akhir Program Studi Keuangan Perbankan Islam STAIN Salatiga. Http://Www.Idonbiu.Com/2009/05/Perkembangan-Pengertian-Dan-Definisi.Html. diakses tanggal 11 juli 2010. Kasmir.2002. Bank dan Lembaga Keuangan. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Kasmir. 2009 . Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : Rajawali pers. Mulyadi. http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:XJZpvcNSb1MJ:digilib.unnes .ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH01c8/5b372283.dir/doc.pdf+downl oad+tugas+akhir+kredit+pada+BPR&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEE ShEHBPkfZJrOgQk4QXuE3meOpAJ4z8cM1U8Nrt82iAaUf7eTiplWJ5goexsCpnSjPONQjCPq2cOd0PpiFMIajaBu1kkzPKuPyQJucvccD5Jld_3dX1wkLLmsPYXl2gBt5_fV&sig=AHIEtbSY-9HjYnKgbE3r230Oy7SSgv39ZQ. Di akses tanggal 18 juli 2010. Pandai, frianto dan Kawan-kawan. 2005. lembaga keuangan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Purwadarmita. 2006. Kamus umum bahasa indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Rianto, Bambang. 2002. Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan Perbankan. Yogyakarta : Penerbit BPFE UGM. Reed, Edwar W dan Giil, Edwar G. 1995. Bank Umum. Jakarta : Bumi Aksara. Sinungan, Muchdarsyah. 2002. Manajemen dana Bank. Jakarta : Rineka Cipta Simorangkir,P,O.2000.Lembaga Keuangan bank dan Non Bank. Jakarta : Galia Indonesia.
62
63
Sulistyani, Sri. 2007. “Analisis Tingkat Perkembangan Bai Bisaman Ajil (BBA) di BMT Anda Salatiga Pada Tahun 2002-2006”. Tugas Akhir Keuangan Perbankan Islam STAIN Salatiga. Suyanto Thomas dan Kawan-kawan. 1995. Dasar-dasar perkreditan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
63
64
LAMPIRAN-LAMPIRAN
64