76
ANALISIS TINGKAT FINANCIAL LITERACY DAN FINANCIAL BEHAVIOR MAHASISWA S-1 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Yashica Putri Rizkiana Kartini Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
[email protected] [email protected]
ABSTRACT This study aims to examine the level of financial literacy and the factors that influence undergraduate student and also how financial literacy affect financial behavior of college student at Economic Faculty of Indonesia Islamic University. This study take 96 sample of respondent by random sampling technique. To collect the research’s data was done by distributed questionnaire to college student of Economic Faculty of Indonesia Islamic University. Data analysis methods used by this research were descriptive statistic, independent ttest, Anova, and Chi Square. Based on descriptive statistic, the level of financial literacy showed that 51.10% were in medium level category.The test result revealed that there was a significant difference of financial literacy based on gender, age, class rank, and GPA, but this study did not find the difference of student’s financial behavior based on their level of financial literacy. Keyword : Financial Literacy, Financial Behavior PENDAHULUAN
kesulitan keuangan dapat muncul ketika
1. Latar Belakang
terjadi
kesalahan
dalam
pengelolaan
Financial literacy diartikan sebagai
keuangan (miss-management) antara lain
pengetahuan keuangan, dengan tujuan untuk
kesalahan penggunaan kredit, dan tidak
mencapai kesejahteraan (Lusardi et al,,
adanya perencanaan keuangan (Rasyid,
2009).
2012).
Literasi
keuangan
individu
dimaksudkan untuk membantu individu menghindari
kegagalan
dalam
masalah
Kebutuhan perkembangan
individu
yang
mengalami
kompleks
seiring
keuangan. Kesulitan keuangan bukan hanya
pertumbuhan di sektor ekonomi. Pesatnya
fungsi dari pendapatan semata, namun
pertumbuhan
Volume 7, No.1, Juni 2017
pasar
uang
menyebabkan
e-ISSN: 2503 - 2968
77
pengetahuan keuangan atau sering disebut
tergolong rendah. Rendahnya akses ini dapat
financial literacy menjadi salah satu aspek
menghambat
yang diperhatikan oleh negara-negara maju
Indonesia. Menurut Soetiono selaku calon
dan berkembang. Berbagai isu keuangan
Komisioner
OJK,
antara lain peningkatan kompleksitas produk
masyarakat
terhadap
keuangan, perkembangan teknologi pada
dikarenakan antara lain akses yang luas pada
produk dan jasa keuangan, serta akses kredit
sistem keuangan atau sistem keuangan yang
menjadi dasar individu untuk meningkatkan
mencakup ke usaha mikro, masyarakat
financial literacy yang dimilikinya. Oleh
miskin, kaum wanita serta rumah tangga
karenanya
produktif.
individu
membutuhkan
kemakmuran
Hal
ini
masyarakat
rendahnya sistem
dapat
akses
keuangan
menurunkan
pengetahuan dasar keuangan yang baik
perbedaan pendapatan di antara masyarakat
untuk
(Kompas,
bersikap
pengambilan
secara
efektif
keputusan
dalam
keuangan
agar
hidup sejahtera.
13
Juni
2012).
Selanjutnya
Muliaman D. Hadad selaku Ketua Dewan Komisioner (DK) OJK menyatakan bahwa
Penelitian Otoritas Jasa Keuangan
perekonomian dan kinerja sektor keuangan
(OJK, 2014) menunjukkan bahwa tingkat
di Indonesia akan semakin meningkat dan
literasi atau akses keuangan di Indonesia
berkembang
hanya
masyarakat memperoleh akses di sektor
20
dibanding
persen,
jauh
lebih
rendah
Filipina
yang
mencapai
27
persen, Malaysia 66 persen, Thailand 73
ketika
semakin
banyak
keuangan (Kemenkeu RI, 2013). Pengetahuan
financial
literacy
persen, dan Singapura 98 persen. Data
individu membantu pengambilan keputusan
tersebut
keuangan
keuangan
mengindikasi
tingkat
literasi
masyarakat
Indonesia
masih
Volume 7, No.1, Juni 2017
individu.
Keputusan
yang
didasarkan pada perencanaan yang baik dan e-ISSN: 2503 - 2968
78
pengetahuan
literacy
yang
dengan efektif. Menurut Bhushan dan
memadai akan meningkatkan keuntungan
Medury (2013) literasi keuangan semakin
individu dan taraf kehidupannya. Terdapat
kompleks
beberapa
keuangan baru. Guna memahami tingkat
alasan
keuangan
pentingnya
memiliki
pengetahuan literasi keuangan (Bhushan dan
risiko
Medury, 2013). Konsumen yang memiliki
keuangan,
literasi
dengan
dan
banyaknya
keuntungan tingkat
dalam
minimum
produk
produk financial
dapat
melalui
masa
literacy sudah menjadi suatu keharusan.
sulit
karena
fakta
Individu yang memiliki financial literacy
menunjukkan bahwa konsumen mungkin
dapat menggunakan secara efektif produk
memiliki akumulasi tabungan, membeli
dan jasa keuangan sehingga individu tidak
asuransi dan diversifikasi investasi. Literasi
mudah
keuangan juga berkorelasi secara langsung
keuangan
keuangan
keuangan
yang
dan positif dengan
personal financial
tertipu.
masyarakat
Peningkatan
masyarakat semakin
literasi
menyebabkan cerdas
dalam
behavior yang meliputi pembayaran tagihan
mengelola keuangannya sehingga hal ini
tepat waktu, angsuran pinjaman, tabungan
berkontribusi positif pada pertumbuhan
sebelum habis dan menggunakan kartu
ekonomi dan pembangunan suatu negara.
kredit secara bijaksana. Fenomena
Rendahnya tingkat literasi keuangan banyak
masyarakat menjadi masalah bagi suatu
penipuan investasi, kredit yang merugikan,
negara. Menurut Muliaman D. Hadadd,
hutang terlampau besar dan lain sebagainya
perekonomian
yang mengharuskan individu
tergoyahkan atau terimbas oleh berbagai
pengetahuan
menunjukkan
literasi
memiliki
tidak
mudah
yang
krisis keuangan dunia jika masyarakatnya
memadai sehingga finansialnya dikelola
paham tentang sistem keuangan (Kompas,
Volume 7, No.1, Juni 2017
keuangan
nasional
e-ISSN: 2503 - 2968
79
2008). Oleh karenanya literasi keuangan
terjangkau. Salah satu bentuk edukasi adalah
mendapat
memasukkan
perhatian
lembaga-lembaga
pemerintah
materi
edukasi
keuangan
lainnya.
dalam kurikulum SD, SMP dan SMA. Hal
Penelitian Xiao et al. (2008) mengindikasi
ini sebagai bentuk edukasi jasa keuangan
bahwa cara terbaik untuk memperbaiki
sejak dini, dengan harapan di masa depan
perilaku di usia dewasa adalah dengan
dapat meminimalisir penipuan produk dan
mengajarkan perilaku yang baik sejak kecil,
jasa keuangan.
termasuk
keuangan
dan
perilaku
keuangan
(personal 2. Rumusan Masalah
finance). Negara-negara maju antara lain Berdasar paparan latar belakang Amerika Serikat, Kanada, Jepang dan maka dirumuskan permasalahan penelitian Australia sedang gencar melakukan edukasi ini sebagai berikut: “Bagaimana gambaran literasi keuangan pada masyarakat terutama umum tingkat financial literacy mahasiswa mahasiswa
dengan
harapan
dapat S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Islam
meningkatkan tingkat financial literacy Indonesia secara umum dan berdasar latar masyarakat. Selaras dengan hal ini OJK belakang demografi yang terdiri dari gender, berinisiatif
menyusun
strategi
nasional usia, tahun angkatan mahasiswa, IPK, serta
literasi keuangan Indonesia (Majalah OJK, tingkat financial literacy yang dimilikinya?” 2014). Strategi nasional literasi keuangan mencakup tiga pilar yaitu (1) program
KAJIAN TEORI
edukasi dan kampanye nasional literasi
1. Financial Literacy
keuangan,
(2)
penguatan
infrastruktur
Financial
literacy
merupakan
literasi keuangan, dan (3) pengembangan
kemampuan untuk mengelola keuangan
produk dan layanan jasa keuangan yang
pribadi (Chen dan Volpe, 1998). Sedangkan
Volume 7, No.1, Juni 2017
e-ISSN: 2503 - 2968
80
menurut Hogarth (2002) financial literacy
Menurut Riciardi and Simon (2000),
diartikan sebagai cara seseorang mengatur
behavioral
keuangannya
penalaran
investasi,
dalam
tabungan,
aspek dan
asuransi,
finance investor
merupakan dengan
pola
melibatkan
pendanaan.
proses emosional dan pengaruhnya dalam
Selanjutnya Huston (2010) mendefinisikan
proses pengambilan keputusan. Behavioral
financial literacy sebagai komponen sumber
finance dibangun dengan berbagai asumsi
daya manusia yang dapat digunakan untuk
dan ide dari perilaku ekonomi. Keterlibatan
meningkatkan
emosi, sifat, kesukaan dan berbagai hal yang
kesejahteraan
keuangan.
Dengan demikian literasi keuangan pribadi
melekat
adalah
makhluk
kemampuan
menganalisa,
untuk
mengelola,
membaca,
berkomunikasi
dalam
diri
intelektual
manusia dan
sebagai
sosial
akan
berinteraksi untuk munculnya keputusan
tentang kondisi keuangan pribadi yang
melakukan
mempengaruhi kesejahteraan ekonomi yang
behavioral finance merupakan ilmu yang
mencakup kemampuan untuk membedakan
memperlajari
pilihan keuangan, mendiskusikan masalah
mengambil
keuangan,
pengambilan keputusan dalam berinvestasi
kompetensi
rencana
masa
menanggapi
depan,
dan
peristiwa
kehidupan yang mempengaruhi keputusan
sebagai
Oleh
karenanya
bagaimana tindakan
respons
dari
manusia
pada
informasi
proses
yang
diperolehnya. Menurut Heck et al. (1999) terdapat
keuangan sehari-hari maupun peristiwa dalam perekenomian secara umum.
tindakan.
9 perilaku keuangan pribadi, di antaranya 4 yang
pertama
diidentifikasi
sebagai
2. Financial Behavior “planning behaviours" dan 5 selanjutnya sebagai Volume 7, No.1, Juni 2017
"implementing
behaviours". e-ISSN: 2503 - 2968
81
Perilaku tersebut meliputi: penetapan tujuan
diawali dengan berfikir terlebih dahulu
keuangan, perkiraan biaya secara akurat,
sebelum bertindak.
perkiraan
dengan
tepat,
perencanaan dan penganggaran
belanja
sebagai proses memilih alternatif tertentu
seseorang, pertimbangkan alternatif dalam
dari sejumlah alternatif (Kannadhasa, 2009).
pembuatan
keuangan,
Hal ini berhubungan dengan manajemen
keadaan
keuangan karena merupakan cara untuk
penyesuaian
pendapatan
keputusan untuk
memenuhi
Keputusan
keuangan
dan
diartikan
keuangan darurat, pemenuhan tenggat waktu
mendapatkan
menggunakan
atau tagihan tepat waktu, berhasil memenuhi
dengan tepat. Pada prinsipnya keputusan
tujuan keuangan, dan berhasil melaksanakan
keuangan
rencana pengeluaran.
mengoptimalkan kesejahteraan. Keputusan
dimaksudkan
uang
untuk
keuangan merupakan hal yang kompleks 3. Financial Literacy
Behavior
dan
Financial karena perlu pertimbangan situasi dan
Menurut Shim dan Siegel (1991)
informasi
secara
cermat
dengan
cara
perilaku sebagai unsur kesuksesan dalam
melakukan analisis yang kritis, mendalam
keuangan
dan
pribadi
sangat
penting.
komprehensif.
Oleh
karenanya
Selanjutnya Gitman (2002) menjelaskan
keputusan keuangan harus dilakukan secara
bahwa perilaku keuangan
tepat dan optimal agar kesejahteraan hidup
adalah cara
dimana individu mengelola sumber dana
tercapai.
untuk
meminimalisir kesalahan dalam keputusan
digunakan
sebagai
keputusan
Salah
satu
upaya
penggunaan dana, penentuan sumber dana,
keuangan
adalah
serta keputusan untuk perencanaan pensiun.
financial
literacy
Dalam proses pengelolaan tersebut harus
keuangan yang muncul saat ini (antara lain
Volume 7, No.1, Juni 2017
melalui
untuk
peningkatan
individu.
Masalah
e-ISSN: 2503 - 2968
82
penipuan
investasi
dan
hutang
yang
angkatan, usia, dan penglaman berpengaruh
terlampau besar) merupakan bentuk literasi
terhadap
tingkat
financial
literacy
keuangan yang rendah (Majalah OJK,
seseorang.
Namun
penelitian
Mandell
2014). Sejalan dengan paparan sebelumnya,
(2008)
penelitian Robb dan James III (2009) yang
Amerika
dikutip
Isfenti
berpengalaman dalam hidupnya memiliki
menunjukkan bahwa literasi keuangan yang
tingkat financial literacy lebih tinggi. 75%
mencukupi
pemuda Amerika memiliki tingkat financial
oleh
terhadap
Nababan
akan
dan
berpengaruf
perilaku
keuangan
positif
seseorang.
menunjukkan bahwa mahasiswa yang
literacy
telah
rendah
lulus
sehingga
dan
memiliki
Penelitian Chen dan Volpe (1998) juga
kemampuan yang kurang dan terbatas dalam
memperlihatkan
membuat
bahwa
pengetahuan
keuangan seseorang dapat mempengaruhi
keputusan
keuangan
yang
menguntungkan.
opini seseorang dan keputusannya.
Selanjutnya studi Margareta dan Arief (2015) menunjukkan tingkat literasi
4. Penelitian Terdahulu keuangan
pada mahasiswa
Strata
I
Penelitian Chen dan Volpe (1998) Fakultas
Ekonomi
Universitas Trisakti
menyatakan bahwa tingkat financial literacy adalah 48,91%
termasuk dalam kategori
mahasiswa berada pada kategori rendah. rendah (< 60%). Serta jenis kelamin, usia, Rendahnya
tingkat
literasi
keuangan IPK dan pendapatan orang tua berpengaruh
menyebabkan
seseorang
salah
dalam terhadap literasi keuangan
beropini
dan
melakukan
mahasiswa.
keputusan Namun tahun masuk mahasiswa (angkatan),
keuangan. Hal ini mengindikasi bahwa tempat tinggal, dan pendidikan orang tua gender, latar belakang pendidikan, tahun tidak Volume 7, No.1, Juni 2017
berpengaruh
terhadap
literasi
e-ISSN: 2503 - 2968
83
keuangan. Penelitian Bhusan dan Medury
literacy
(2013) menemukan bahwa tingkat financial
hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai
literacy responden tidak begitu tinggi, serta
berikut:
financial
tingkat
literacy
dipengaruhi
gender, pendidikan, pendapatan, dan tempat
seseorang.
Dengan
demikian
H1 : Terdapat perbedaan tingkat financial literacy berdasarkan gender. Usia merupakan faktor selanjutnya
kerja sedangkan tingkat financial literacy yang
mempengaruhi
tingkat
financial
yang dimiliki individu tidak dipengaruhi literacy individu. Semakin bertambah usia, oleh umur dan agama seseorang. semakin banyak pengalaman yang dimiliki termasuk kecerdasan finansial seseorang
PENGEMBANGAN HIPOTESIS Gender merupakan salah satu faktor
juga semakin meningkat. Menurut Yates
penting bagi individu untuk mengambil
dan Chris (2011); Chen dan Volpe (1998)
keputusan dalam kehidupannya. Pada aspek
seiring
ekonomi,
semakin
laki-laki
dan
perempuan
meningkatnya meningkat
umur pula
seseorang, pengetahuan
mempunyai perbedaan dalam pengambilan
seseorang dalam bidang ekonomi. Semakin
keputusan. Menurut Carpenter dan Moore
bertambah umur semakin banyak hal yang
(2008) laki-laki secara signifikan lebih
dipelajari
mandiri
aman
pengalaman maupun akses pembelajaran
Selanjutnya
dari lingkungan social. Dengan demikian
Sadalia (2012),
dirumuskan hipotesis penelitian sebagai
secara
dibandingkan
finansial perempuan.
penelitian Nababan dan
dan
seseorang
baik
dari
segi
Chen dan Volpe (1998), Bhusan dan
berikut:
Medury (2013) menunjukkan bahwa gender
H2: Terdapat perbedaan tingkat financial literacy berdasarkan usia
berpengaruh
terhadap
Volume 7, No.1, Juni 2017
tingkat
financial
e-ISSN: 2503 - 2968
84
Tahun
angkatan
membedakan
diperoleh dari hasil bagi angka mutu dengan
tingkat pengetahuan mahasiswa berdasarkan
jumlah satuan kredit semester (SKS). Faktor
mata kuliah yang telah diambil di setiap
ini
semester dan tahunnya. Hal ini juga dapat
finansial. Hal ini didukung Mandell (2008)
mengukur tingkat pemahaman mahasiswa
bahwa semakin tinggi pendidikan dan
terhadap mata kuliah yang telah diajarakan.
kecerdasan
Selain itu perbedaan tahun angkatan juga
finansial orang tersebut. Selain itu penelitian
dapat membedakan pengalaman mahasiswa
Margareta dan Arief (2015) menunjukkan
dalam
bahwa
mengatasi
masalah
keuangan.
diyakini
meningkatkan
seseorang,
IPK
kecerdasan
semakin
mahasiswa
melek
berpengaruh
(1998)
terhadap tingkat financial literacy yang
menunjukkan bahwa mahasiswa angkatan
dimilikinya. Selanjutnya penelitian Krishna
tua lebih matang dalam memahami literasi
dkk
keuangan. Selanjutnya penelitian Khrisna
berpengaruh kuat terhadap tingkat financial
dkk. (2010) menemukan bahwa tingkat
literacy mahasiswa. Dari paparan tersebut
financial literacy mahasiswa senior lebih
dapat
tinggi
Oleh
sebagai berikut:
dapat
H4 : Terdapat perbedaan tingkat financial literacy berdasarkan IPK.
Penelitian
dari
karenanya
Chen
dan
Volpe
mahasiswa hipotesis
junior.
penelitian
(2010)
menunjukkan
dirumuskan
bahwa
hipotesis
IPK
penelitian
dirumuskan sebagai berikut: Dalam H3 : Terdapat perbedaan tingkat financial literacy berdasarkan tahun angkatan mahasiswa.
majalah
OJK
(2014)
dipaparkan bahwa pemahaman individu tentang
financial
literacy
dapat
Studi Meuthia dan Andriani (2003) meminimalisir
munculnya
permasalahan
menjelaskan bahwa IPK merupakan ukuran keuangan. Hal ini didukung penelitian Chen prestasi studi mahasiswa yang nilainya Volume 7, No.1, Juni 2017
e-ISSN: 2503 - 2968
85
dan
Volpe
yang
menunjukkan
bahwa
Populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswa yang memiliki tingkat financial
seluruh
literacy tinggi lebih tepat dalam menyikapi
Universitas Islam Indonesia (FE UII).
dan memutuskan masalah keuangan yang
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian
dihadapinya. Selain itu penelitian Mandell
mahasiswa FE UII sebanyak 96 mahasiswa
(2008)
Fakultas
Ekonomi
tingkat financial literacy mahasiswa di
Indonesia
yang dipilih secara random
Amerika
memiliki
sampling dengan kriteria sebagai mahasiswa
kemampuan yang kurang dan terbatas dalam
aktif di FE UII pada tahun angkatan 2012-
mengambil
2015.
menujukkan
menjadikan
bahwa
mereka
keputusan
menguntungkan.
rendahnya
keuangan
Selanjutnya
yang
penelitian
Khrisna dkk. (2010) menyatakan bahwa mahasiswa dengan tingkat financial literacy
mahasiswa
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Islam
2. Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Pengukurannya Variabel
penelitian
ini
meliputi
yang tinggi bersikap lebih baik dalam
financial literacy dan Financial behavior.
mengelola keuangannya. Dengan demikian
Pengertian financial literacy mengacu dari
hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai
Chen dan Volpe (1998) dan Houston (2010)
berikut:
didefinisikan
H5:
Tingkat financial berpengaruh terhadap behavior.
literacy financial
sebagai
pengetahuan
dan
kemampuan untuk mengelola keuangan guna meningkatkan kesejahteraan. Variabel ini diukur dengan indikator yang diadopsi
METODE PENELITIAN 1. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
dari Chen dan Volpe (1998) dan Mandell (2008) meliputi pengetahuan umum tentang keuangan, tabungan dan pinjaman, asuransi,
Volume 7, No.1, Juni 2017
e-ISSN: 2503 - 2968
86
serta
Financial
investasi.
literacy
menggambarkan data yang telah terkumpul Indepedent
sebagaimana
yang benar pada kuesioner. Sedangkan
digunakan untuk mengetahui signifikansi
pengertian financial behavior mengacu dari
perbedaan
Riciardi and Simon (2000) yaitu cara
dihipotesiskan. Anova digunakan untuk
seseorang memperlakukan, mengelola, dan
melihat
menggunakan sumber daya keuangan yang
financial literacy di antara subpopulasi
subpopulasi
signifikansi
perbedaan
yang
tingkat
responden, dan analisis Chi Square untuk
dengan indikator opini dan keputusan dari
melihat signifikansi perbedaan pengaruh
individu
tingkat financial literacy terhadap financial
dalam
behavior
pada
diukur
dimilikinya.
Financial
adanya.
t-test
mahasiswa diukur dari persentase jawaban
mengahadapi
masalah-
masalah keuangan. Item kuesioner tentang
behavior mahasiswa.
financial literacy berisi 20 pertanyaan yang HASIL PENELITIAN terbagi
dalam
empat
aspek
yaitu 1. Uji Validitas dan Reliabilitas
pengetahuan umum keuangan, tabungan dan Sebelum kuesioner disebar, maka pinjaman, asuransi, dan investasi, serta diuji validitas dan realibilitasnya dengan financial
behavior
terdiri
dari
17 menggunakan
pearson
correlation
dan
pertanyaan. cronbach’s alpha. Hasil uji pada Tabel 1 3. Analisis Data Dari
ditemukan
financial
literacy
dinyatakan tidak valid karena nilai r lebih
selanjutnya dianalisis dengan menggunakan
kecil dari 0,30. Pengujian ulang dengan
analisis
mengurangi
analisis
yang
item
terkumpul
Analisis
data
5
deskriptif
deskriptif
Volume 7, No.1, Juni 2017
kuantitatif.
digunakan
untuk
butir
yang
tidak
valid
menunjukkan semua butir pertanyaan valid
e-ISSN: 2503 - 2968
87
dan reliable dengan nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60. Oleh karena itu, dalam penelitian ini selanjutnya menggunakan 15 item financial literacy dan 17 item financial behavior dan 5 item yang tidak valid dari financial literacy digugurkan. Tabel 2 menunjukkan hasil uji validitas setalah 5 item digugurkan.
Tabel 2. Hasil Uji Validitas Ulang Financial Literacy No item Item 1 Item 2 Item 3 Item 5 Item 7 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 18 Item 19
Variabel Pengetahuan Umum Keuangan Tabungan dan Pinjaman
Asuransi
Investasi
Pearson Correlation 0,745** 0,592** 0,594* 0,538** 0,650** 0,567* 0,488** 0,627** 0,594** 0,420** 0,672** 0,420** 0,614** 0,846** 0,700**
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data Primer yang diolah Tabel 1. Hasil Uji Validitas Awal Financial Literacy No item Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20
Variabel
Pengetahuan Umum Keuangan
Tabungan dan Pinjaman
Asuransi
Investasi
Pearson Correlation 0,742** 0,524** 0,460* 0,255 0,602** 0,107 0,674** 0,311 0,422* 0,498** 0,579** 0,594** 0,420** 0,672** 0,420** 0,548** 0,343 0,677** 0,609** 0,207
Sumber : Data Primer yang diolah
Volume 7, No.1, Juni 2017
Keterangan Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid
Hasil
uji
validitas
instrumen
financial behavior yang berjumlah 17 item pertanyaan dengan program SPSS versi 17 pada Tabel 3 menunjukkan bahwa semua butir valid. Tabel 3. Hasil Uji Validitas Financial Behavior No Pearson item Correlation Keterangan Item 1 0,613** Valid Item 2 0,614** Valid Item 3 0,374** Valid Item 4 0,781** Valid Item 5 0,628** Valid Item 6 0,509** Valid Item 7 0,482** Valid Item 8 0,759** Valid Item 9 0,810** Valid Item 10 0,778** Valid
e-ISSN: 2503 - 2968
88
Item 11 Item 12
0,864** 0,911**
Valid Valid
Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas Financial Literacy Sumber : Data primer yang diolah
Variabel Reliabilitas Keterangan Financial Behavior 0,76 Reliabel Item 13 0,906** Valid Item 14 0,764** Valid Item 15 0,756** Valid Item 16 0,819** Valid Item 17 0,765** Valid Sumber : Data primer yang diolah
Tabel 5. Hasil Uji Reabilitas Financial Behavior Sumber : Data Primer yang diolah Hasil perhitungan menunjukkan masingmasing instrumen penelitian memiliki nilai alpha lebih besar dari 0,60 sehingga
Selanjutnya
hasil
uji
reliabilitas instrumen penelitian ini reliable.
dilakukan
dengan
menggunakan
Alpha
Cronbach. Kriteria variabel dinyatakan
2. Hasil Deskripsi literacy
tingkat
financial
handal (reliabel) jika nilai alpha lebih besar
Selanjutnya hasil analisis deskriptif
0,6 selanjutnya jika nilai alpha lebih besar
dipaparkan untuk menggambarkan tingkat
dari
financial
0,80
menunjukkan
bahwa
secara
literacy
mahasiswa
dengan
konsisten instrumen memiliki reliabilitas
menggunakan tiga kategori yaitu tinggi,
yang kuat. Dari Tabel 4 dan 5 dipaparkan
sedang, dan rendah. Tabel 6 menunjukkan
hasil uji reliabilitas dari masing-masing
pengkategorian tersebut yang diadopsi dari Chen dan Volpe (1998).
Variabel Pengetahuan Umum Keuangan Tabungan dan Pinjaman
Reliabilitas Keterangan
0,728
Reliabel
0,614
Reliabel
Asuransi
0,661
Reliabel
Investasi instrumen.
0,691
Reliabel
Tabel 6. Kategori Financial Literacy Kategori Keterangan Rendah <60 Sedang 60 s/d 80 Tinggi >80 Sumber: Chen dan Volpe (1998) Tabel 7 menunjukkan bahwa hasil distribusi
Volume 7, No.1, Juni 2017
frekuensi
variabel
financial
e-ISSN: 2503 - 2968
89
literacy berdasar karakteristik responden
Gambar 1 menunjukkan histogram
dari 96 mahasiswa S-1 FE UII yang diambil
tingkat financial literacy mahasiswa S-1 FE
secara acak.
UII. 36,60% atau 38 orang mahasiswa masih berada pada kategori financial literacy
Tabel 7. Kategori Responden Jumlah responden 49 47 25 71 15 15 17 49 9 87
Faktor Demografi Gender Usia Tahun Angkatan IPK
Laki-laki Perempuan < 20 tahun > 20 tahun 2015 2014 2013 2012 2.50 s/d 3.00 >3.00
Persentase 51% 49% 26% 74,00% 15,60% 15,60% 17,70% 51% 8,30% 90,60%
Sumber : Data primer yang diolah
hasil
pada kategori financial literacy sedang, dan 9,30% atau 9 orang mahasiswa pada kategori financial literacy tinggi. Dengan demikian sebagian besar tingkat financial literacy mahasiswa S-1 FE UII berada di
Sedangkan Tabel 8 dan Gambar 1 memaparkan
rendah, sedangkan 49 orang atau 51,10%
analisis
statistik
deskriptif dari tingkat financial literacy
kategori sedang serta nilai rata-rata 62,07 dan median 67 yang berada di kategori sedang.
mahasiswa S-1 FE UII. Tabel 8. Hasil Deskriptif Data N
Min
Max
Mean
Median
Modus
Std. Devi
96
13
100
62,07
67
80
18,47
3. Uji Normalitas dan Homogenitas Selanjutnya
uji
normalitas
Sumber : Data primer yang diolah dilakukan 60
49 38
40 20
untuk mengetahui normal atau
tidaknya sebaran data dalam penelitian ini. Uji ini perlu dilakukan karena penelitian
9
ini menggunakan perhitungan
0 tinggi
sedang
rendah
Gambar 1. Tingkat Financial Literacy Mahasiswa FE UII
parametrik.
plot
digunakan
untuk menguji kenormalan data. Apabila data
Volume 7, No.1, Juni 2017
Probability
statistik
bergerak
mengikuti
garis
dapat
e-ISSN: 2503 - 2968
90
diartikan bahwa data terdistribusi normal.
masing-masing sampel tidak sama. Ketika
Hasil uji normalitas terlihat pada Gambar 2
kecenderungan
dan 3.
semakin besar maka populasi tidak bersifat
ragam
nilai
penelitian
homogen. Kriteria pengujian homogenitas dikatakan populasi data homogen apabila nilai signifikansinya lebih dari 5% atau 0,05. Dari pengujian diketahui bahwa besaran nilai signifikansi dimulai dari 0,579; 0,528; 0,485 Gambar 2. Histogram Normalitas Data
dan
0,108.
Semua
nilai
signifikansinya lebih besar dari 0,05 yang berarti varian populasi pada penelitian ini bersifat homogen. 4. Hasil Uji Hipotesis Hipotesis
pertama
diuji
dengan
independent t-test yang hasilnya terlihat pada Tabel 10. Gambar 3. Normal Plot Selanjutnya digunakan tidaknya
untuk data
uji
homogenitas
mengetahui
sampel
Tabel 10. Hasil Uji Independent t-test Berdasar Gender Levene's Test for Equality of Variances
homogen
diperoleh
95% Confidence Interval of the Difference
dari
populasi. Apabila data sampel berasal dari populasi yang homogen tidak terpenuhi, kondisi ini menunjukkan bahwa ragam dari Volume 7, No.1, Juni 2017
t-test for Equality of Means
X 1
Equ al vari anc es assu med
F
Sig.
T
D f
Sig. (2tailed)
Mea n Diff
Std. Error Diff
Low er
Upp er
0,75 3
0,38 8
2,05 5
9 4
0,043
7,86 224
3,82 587
15,4 586
0,26 589
Sumber : Data primer yang diolah
e-ISSN: 2503 - 2968
91
Dari Tabel 10 dipaparkan bahwa data
bersifat
homogen
signifikansinya
lebih
karena
besar
nilai
dari
0,05.
Selanjutnya dari nilai signifikansi two tailed menujukkan nilai 0,043 lebih kecil dari 0,05 sehingga hipotesis satu terdukung artinya terdapat
financial
perbedaan
literacy
berdasarkan gender. Tabel 11. Uji Independent t-test Berdasar Usia Mahasiswa Levene’s Test for Equality of Variances
Fina ncial Liter acy
Equa l varia nces assu med
t-test for Equality oof Means
F
Sig
0, 25 3
0, 61 6
T
D f
2,4 79
9 4
Sig . (2tail ed) 0,0 15
Mea n Diff
Std. Erro r Diff
10,3 747
4,18 502
95% Confidence Interval of the Diff Low Upp er er
18,6 841
2,06 519
Sumber : Data primer yang diolah Dari Tabel 11 diketahui bahwa data bersifat homogen karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Selanjutnya perbedaan financial literacy antara mahasiswa dengan usia di bawah 20 tahun dan di atas 20 tahun
Tabel 9. Hasil Uji Homogeneity of Variance Levene df df2 Sig. Statistic 1 Based on 0,309 1 93 0,579 Mean Based on 0,511 1 93 0,476 Median Based on Penget Median ahuan and with 0,511 1 86 0,476 umum adjusted df Based on trimmed 0,347 1 93 0,557 mean Based on 0,401 1 93 0,528 Mean Based on 0,115 1 93 0,735 Median Tabun Based on gan & Median Pinja and with 0,115 1 92,521 0,735 man adjusted df Based on trimmed 0,408 1 93 0,524 mean Based on 0,492 1 93 0,485 Mean Based on 0,631 1 93 0,429 Median Based on Asura Median nsi and with 0,631 1 88,969 0,429 adjusted df Based on trimmed 0,719 1 93 0,399 mean Invest asi
Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean
2,641
1
93
0,108
1,938
1
93
0,167
1,938
1
92,481
0,167
2,83
1
93
0,096
terlihat dari besarnya nilai signifikansi two terhadap
perbedaan
financial
literacy
tailed sebesar 0,015 lebih kecil dari 0,05 berdasarkan usia mahasiswa. sehingga hipotesis kedua terdukung artinya Volume 7, No.1, Juni 2017
e-ISSN: 2503 - 2968
92
Hipotesis tiga diuji dengan Anova dengan hasil terlihat pada Tabel 12. Nilai F hitung sebesar 3,302 lebih besar dari nilai F
berarti terdapat perbedaan tingkat financial literacy berdasarkan IPK. Tabel 13. Hasil Uji Independent t-test Berdasarkan IPK Levene’s Test for Equality of Variances
tabel dengan df 3 dan 92 sebesar 3,10 dengan besaran nilai signifikansi 0,024 lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan bahwa hipotesis tiga terdukung artinya terdapat perbedaan
financial
tingkat
literacy
F
Finan cial Litera cy
Equal varian ces assum ed
0,2 53
Sig
0,6 16
t-test for Equality oof Means
T
D f
2,4 79
9 4
Sig. (2taile d) 0,0 15
Mean Diff
Std. Error Diff
10,37 47
4,185 02
95% Confidence Interval of the Diff Lowe Uppe r r
18,68 41
2,065 19
Sumber : Data Primer yang diolah
Hipotesis
lima
diuji
dengan
mahasiswa Fakultas Ekonomi berdasarkan
klasifikasi silang antara responden dengan
tahun angkatan mahasiswa.
tingkat pengetahuan financial literacy
Tabel 12. Hasil Uji Anova Berdasarkan Tahun Angkatan Mahasiswa Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
3152,05
3
1050,683
3,302
0,024
29278,44
92
318,244
32430,49
95
empat
diuji
literacy rendah serta dengan financial behavior
yang
dimiliki.
Tabel
14
menunjukkan klasifikasi silang tersebut
Sumber : Data Primer yang diolah Hipotesis
tinggi dan tingkat pengetahuan financial
dan selanjutnya dianalisis dengan Chi dengan
Square.
independent t-test dan hasilnya terlihat pada Tabel
13.
Nilai
signifikansi
diketahui
Tabel 14. Hasil Uji Chi Square Value
sebesar 0,434 yang berarti data bersifat homogen selanjutnya nilai signifikansi two tailed sebesar 0,045 lebih kecil dari 0,05 sehingga hipotesis empat terdukung yang
Df
Asymp. Sig. (2sided)
Pearson ChiSquare Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association
1,293a
2
0,524
1,986
2
0,371
0,138
1
0,71
N of Valid Cases
96
Sumber : Data primer yang diolah
Volume 7, No.1, Juni 2017
e-ISSN: 2503 - 2968
93
Dari hasil Chi Square diketahui nilai
gender terjadi pada mahasiswa FE UII baik
Pearson Chi Square sebesar 1,293 lebih
laki-laki maupun perempuan. Hal ini
kecil dari nilai Chi Square tabel sebesar
sesuai pendapat Nugroho (2011) bahwa
5,991 yang didukung nilai signifikansi
kesetaraan
0,524 lebih besar dari 0,05 sehingga
kondisi bagi laki-laki dan perempuan
hipotesis lima tidak terdukung yang berarti
dalam memperoleh kesempatan serta hak-
financial
haknya sebagai manusia agar mampu
behavior mahasiswa berdasarkan tingkat
berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan
financial literacy yang dimiliki.
politik, hukum, ekonomi, sosial, budaya,
tidak
terdapat
perbedaan
gender
adalah
kesamaan
pendidikan, pertahanan dan keamanan nasional serta kesamaan dalam menikmati
PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan
tingkat
financial
literacy
hasil pembangunan. Dalam penelitian ini antara laki-laki dan perempuan terdapat
mahasiswa FE UII berdasarkan gender.
kesamaan
Hal ini berarti ada perbedaan tingkat
mendapatkan
financial literacy antara laki-laki dan
secara umum, tabungan dan pinjaman,
perempuan karena perempuan memiliki
asuransi, dan investasi sehingga tidak
nilai
tinggi
menimbulkan perbedaan tingkat financial
dibandingkan dengan laki-laki. Hasil ini
literacy. Hal ini sejalan dengan penelitian
mendukung teori dari Fakih (2006) bahwa
Chen dan Volpe (1998) yang menyatakan
perbedaan gender tidak menjadi masalah
bahwa
apabila tidak melahirkan ketidakadilan
terhadap tingkat financial literacy. Namun
gender. Dari paparan ini bahwa kesetaraan
penelitian ini tidak mendukung penelitian
rata-rata
yang
Volume 7, No.1, Juni 2017
lebih
kesempatan
gender
dalam
pengetahuan
berpengaruh
akses
keuangan
signifikan
e-ISSN: 2503 - 2968
94
Nidar dan Bestari (2012) bahwa antara
keuangan,
laki-laki dan perempuan tidak terdapat
asuransi, dan investasi. Pada periode ini
perbedaan financial literacy.
sebagian besar pendapatan dibelanjakan
Selanjutnya hasil menunjukkan ada
tabungan
dan
pinjaman,
untuk konsumsi.
perbedaan yang signifikan pada tingkat
Hasil penelitian juga menunjukkan
financial literacy berdasarkan usia. Hal ini
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
didukung penelitian Shaari et al. (2013)
pada tingkat financial literacy berdasarkan
yang
tahun angkatan mahasiswa. Pada penelitian
menemukan
bahwa
financial
mempengaruhi
usia literacy
ini
menemukan
bahwa
mahasiswa
mahasiswa. Penelitian ini menemukan
angkatan 2012 atau angkatan tertinggi
bahwa usia di bawah 20 tahun termasuk
memiliki tingkat financial literacy lebih
dalam kelompok-kelompok berdasarkan
tinggi dibandingkan dengan angkatan di
demografi
tingkat
bawahnya. Penelitian ini didukung studi
literasi keuangan yang rendah. Selain itu
Chen dan Volpe (1998) yang menemukan
Chen and Volpe (1998) menemukan
bahwa mahasiswa senior memiliki tingkat
tingkat financial literacy yang rendah pada
financial literacy lebih tinggi daripada
usia di bawah 20 tahun. Alasan rendahnya
mahasiswa
tingkat pengetahuan berhubungan dengan
mahasiswa angkatan di bawah 2012
usia di bawah 20 tahun sebagai mayoritas
memiliki
dalam tahap awal siklus hidup finansial
financial literacy. Kondisi ini terkait
mahasiswa. Dalam siklus ini, mahasiswa
perbedaan mata kuliah yang diambil
memiliki sejumlah masalah keuangan yang
mahasiswa angkatan 2015-2014 dengan
berkaitan
angkatan 2012. Mahasiswa angkatan 2012
yang
menunjukkan
dengan
Volume 7, No.1, Juni 2017
pengetahuan
umum
junior.
Hal
pemahaman
ini
kurang
karena
dalam
e-ISSN: 2503 - 2968
95
lebih dahulu mendapatkan pembelajaran
Cude et al. (2006) bahwa semakin tinggi
tentang financial literacy keuangan baik
kecerdasan atau IPK seseorang, semakin
dari aspek pengetahuan keuangan umum,
lebih baik atau lebih sehat keuangan yang
tabungan dan pinjaman, asuransi, maupun
dimiliki
investasi.
masa
didukung studi Mandell (2008) bahwa
didapat
semakin tinggi pendidikan dan kecerdasan
Selain
perkuliahan
dan
itu
lamanya
ilmu
yang
mahasiswa.
semakin
Selain
melek
itu
juga
finansial.
memberi kesempatan mahasiswa angkatan
seseorang,
2012 lebih awal mengaplikasikan ilmunya.
Namun penelitian ini tidak mendukung
penelitian
penelitian Khrisna et al. bahwa tingkat
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
financial literacy mahasiswa tidak hanya
tingkat financial literacy berdasarkan IPK.
dipengaruhi oleh kemampuan intelektual
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa
yang dianalogikan dalam nilai IPK, tetapi
financial
juga tingkat financial literacy mahasiswa
Selanjutnya
terdapat
perbedaan
tingkat
literacy berdasarkan IPK antara mahasiswa
lebih
dengan IPK 2,50 sampai 3,00 dengan
pendidikannya.
mahasiswa yang memperoleh IPK di atas
ditentukan
oleh
latar
belakang
Hasil penelitian menujukkan bahwa tidak
rata-rata mahasiswa dengan IPK 3,00 lebih
behavior berdasarkan tingkat financial
tinggi dari mahasiswa dengan IPK 2,50-
literacy mahasiswa. Pengetahuan yang
3,00. Penelitian ini menunjukkan bahwa
tinggi mengenai financial literacy tidak
semakin tinggi IPK, semakin lebih baik
secara
mahasiswa
keuangan
pengambilan keputusan keuangan yang
pribadinya. Penelitian ini didukung studi
baik. Pengujian yang dilakukan pada setiap
mengelola
Volume 7, No.1, Juni 2017
terdapat
otomatis
perbedaan
financial
3,00. Dari hasil diketahui bahwa besarnya
diikuti
dengan
e-ISSN: 2503 - 2968
96
aspek perilaku keuangan mahasiswa baik
penelitian ini tidak mendukung penelitian
mengenai gagasan dan pendapatnya dalam
Chen dan Volpe (2008) bahwa mahasiswa
pengetahuan umum keuangan, perilaku
yang memiliki tingkat financial literacy
dalam
tinggi lebih tepat dalam menyikapi dan
menabung
dan
melakukan
pinjaman, asuransi, dan investasi tidak
memutuskan
menunjukkan keputusan-keputusan yang
dihadapinya.
masalah
keuangan
yang
baik. Hal ini karena perilaku seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat pengetahuannya
saja,
tetapi
PENUTUP
juga
Penelitian
ini
bertujuan
financial
untuk
literacy
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang
menganalisis
sulit
lingkungan,
financial behavior mahasiswa FE UII.
bersosialisasi,
Hasil pengkategorian menunjukkan bahwa
faktor-faktor
tingkat financial literacy mahasiswa FE
diprediksi
pergaulan
dan
pengawasan
orang
seperti cara tua,
dan
kebiasaan, locus of control ( Joo et al.,
UII
2003), perilaku impulsif, kepuasan hidup,
Selanjutnya hasil analisis menunjukkan
stress (Norvilitis & Maria, 2002) dan
bahwa terdapat perbedaan tingkat financial
faktor-faktor
literacy mahasiswa berdasarkan gender,
diukur
dan
penelitian.
psikologi lain yang sulit tidak
dimasukkan
Penelitian
ini
dalam
didukung
penelitian Nababan dan Sadalia (2012) yang
menyatakan
bahwa
financial
behavior tidak ditentukan oleh tingkat financial
literacy
Volume 7, No.1, Juni 2017
mahasiswa.
Namun
berada
pada
kategori
sedang.
usia, tahun angkatan, dan IPK, namun tidak
terdapat
perbedaan
financial
behavior berdasarkan tingkat financial literacy. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain peneliti hanya e-ISSN: 2503 - 2968
97
menggunakan 4 faktor untuk mengetahui penyebab
perbedaan
financial
tingkat
literacy, dan memiliki keterbatasan waktu dan sampel yang diambil. Oleh karena itu studi
mendatang
perlu
literacy
Chen, H., & Volpe, R. P., 1998. An analysis of Personal Financial Literacy Among College Student. Financial Service Review.
meningkatkan
inisiatif untuk mencari informasi tentang financial
International Journal of Engineering, Business and Enterprise Applicating (IJBEA).
baik
dari
aspek
pengetahuan umum keuangan, tabungan
Cude, B. J, Lawrence, F. C, A. C, Metzger, K, LeJeune, E, marks, L. & Machtmes, K. 2006. College Student and Financial Literacy: What they know and what we need to learn. Eastern Family Economics and Resource Management Association.
dan pinjaman, asuransi, maupun investasi. Selain itu pihak universitas dan pihakpihak educator mendorong mahasiswa untuk
memiliki
perilaku
keuangan
(financial behavior) yang positif melalui tampilan mata kuliah maupun program workshop yang berkelanjutan. Selain itu banyak faktor yang menjadi penyebab perbedaan tingkat financial literacy yang
Carpenter, Jason M, and M. Moore. (2008). Gender And Credit behaviors Among College Students: Implications For Consumer Educators. Journal of Family & Consumer Sciences Education, 26 (1), 42-47. http://www.natefacs.org/JFCSE/v26 no1/v26n1Carpenter.pdf diakses pada tanggal 21 Desember 2015. Hadad, Mualiman D. 21 Oktober 2008. Rugi Karena Tak Paham. Diakses pada 24 Desember 2015. Dari http://nasional.kompas.com/read/200 8/10/2/1/13363819/rugi.karena.tak.p aham.
perlu diteliti antara lain latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan, dan pendapatan.
DAFTAR PUSTAKA Bhushan, P., & Medury, Y. 2013. Financial Literacy and its determinants.
Volume 7, No.1, Juni 2017
Heck, Ramona K. Z., 1999.Trent Elizabeth. The prevalence of family business from a household sample. Fam Bus Rev;12; 209-224. Huston, Sandra J. (2010). Measuring financial literacy. The Journal of Consumer Affairs. Diakses pada tanggal 2i Desember 2015. Dari http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10 e-ISSN: 2503 - 2968
98
.1111/j.17456606.2010.01170.x/pdf Joo, S. H., Grable, J. E., & Bagwell, D. C. 2003. Personal Finance. Edisi Keenam, McGraw Hill Book, Co., Singapore. Khrisna, Ayu. Rofaida, Rofi & Sari, Maya. 2010. Analisis Tingkat Literasi Keuangan di Kalangan Mahasiswa dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Proceedings of The 4th International Conference on Teacher Education; Join Cobference UPI & UPSI Bandung, Indonesia, 810 November 2010 Kompas. 13 juni 2012. Akses Masyarakat ke Sistem keuangan Masih Rendah. Diakses pada tanggal 20 Desember 2015. Dari http://bisniskeuangan.kompas.com/re ad/2012/06/13/13271963/Akses. Masyarakat.ke.Sistem.Keuangan.Ma sih.Rendah Kannadhasa, M. 2009. Effect Inflation on Capital Budgeting Decision. An analysis study, BIM Faculty. Trichy. Lusardi, A, Mitchel, O, S, & Curto, V, 2009. Financial Literacy Among the Young: Evidence and Implication for Consumer Policy. In Pensio Research Working Paper. Pension Research Council, University of Pensylvania Mandell, L (2008). The financial literacy of young Americam Adult: Result of the national jump$tart coalition survey of high scholl seniors and college student.
Volume 7, No.1, Juni 2017
Margaretha, & Pambudhi, R. Arief. 2015. Tingkat Literasi Keuangan Pada Mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, vol 17, No.1. Maret 2015: 76-85 Meuthia, F.R. & Andriani, W, 200, Studi Korelasi Antara Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan Nilai Ujian Komprehensif Mahasiswa Jurusan Akuntansi Politknik Negeri Padang.Jurnal R & B 3(1) Mansour Fakih. (2006). Analisis Gender & Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Nababan, D., & Sadalia, I. Analisis personal financial literacy dan financial behavior mahasiswa strata 1 fakultas ekonomi Universitas Sumatera Utara. Jurnal USU Vol1, No 1. Dari jurnal.usu.ac.id/index.php/jmim/issu e/view/107. Nidar, S. R., & Bestari, S. 2012. Personal literacy among university student( case study at Padjajaran University student, Bandung Indonesia. World Journal of Social Sciences. Norvilitis, J. M., & Maria, P. S. (2002). Credit Card debt on college student’s credit card debt and the role of parental involvement: Implication for public policy. Journal of public policy and marketing. Nugroho, Riant. (2011). Gender & Strategi Pengarusutamaannya di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
e-ISSN: 2503 - 2968
99
Otoritas Jasa Keuangan. Agustus 2014. Edukasi Konsumen. Jembatang Informasi Otoritas Industri dan masyarakat.
Transfer Of Personal Finance From High School To College To Adulthood. American Journal of Business Education.Vol4.No1.
Robb, C. A. & James, R. N (2009). Association between individual characteristic and financial knowledge among college students. Journal of personal finance. Rasyid, Rosyeni. 2012. Analisis Tingkat Literasi Keuangan Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Jurnal Kajian Manajemen Bisnis. Vol.1. No.2.
Ricciardi, V (2005), A Unique perspective of BehaviouralFinance : A Research Starting Point for the NewScholar Shim, J. K., & Siegel, J. G. (1991). Schaum's outline of theory and problems of personal finance. New York: McGraw-Hill. Shaari, N. A, Hasan, N. A., Mohamed, R. K. M. H., & Sabri, M. A. J. M. (2013). Financial literacy study among the university student. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business. Xiao, J. J., S. Shim, B. Barber & A. Lyons. 2007. Academic Success abdWellBeing of College Student: Financial Behavior Matter. Tucson, AZ: Take Charge American Institute for Consumer Financial Education and Research, The University of Arizona. Yates, Dan & Ward, Chris. 2011. Financial Literacy: Examining The Knowledge Volume 7, No.1, Juni 2017
e-ISSN: 2503 - 2968