Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2 No.1 Januari 2016
ANALISIS TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA YANG EFEKTIF
Oleh : Fauziah Nasution. S.Pd.,M.Pd Dosen Univ. Graha Nusantara P. Sidempuan
ABSTRAK Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa ada dua jenis teori belajar yang banyak memengaruhi teori belajar selanjutnya, yaitu teori behaviorisme dan kognitivisme. Berdasarkan kedua teori ini kegiatan belajar bahasa bisa suskes (berhasil) jika dilakukan dengan pengalaman yang disertai stimulus sehingga menghasilkan respon sekaligus diberi penguatan (penghargaan). Pernghargaan yang dimaksud tidak harus berwujud benda. Sedangkan berdasarkan teori kognitivisme, manusia belajar dengan sendirinya karena melihat dan mendengar. Oleh karena itu, kegiatan belajar bahasa harus lebih banyak memberikan contoh sekaligus aplikasi (penerapan) langsung oleh siswa. Ada empat aspek keterampilan berbahasa yang menjadi acuan pembelajaran bahasa di sekolah yaitu keterampila menyimak (mendengar), keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis.
Kata kunci : pembelajaran dan Bahasa Indonesia
A. Pendahuluan
Bisa
1. Latar Belakang
bahasa.
Pemerolehan
Pada dasarnya belajar bahasa
alamiah,
implisit
sama
sedangkan
tidak bahasa.
dengan
Seorang
berkomunikasi Indonesia
dengan
memperoleh yang
dalam sangat
dapat
saja
sebatas
memperoleh
dan
bersifat informal
pembelejaran
adalah
usaha yang disadari untuk belajar
bahasa
bahasa
secara
lancar
penutur
bahasa
belum tentu telah belajar bahasa.
formal.
Seorang
Indonesia
yang
memperoleh bahasa Indonesia secara
1
Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2 No.1 Januari 2016
alamiah
karena
berada
dalam
perbedaan yang sangat jauh antara
masyarakat tutur bahasa Indonesia,
manusia dan binatang. Binatang
masih
mampu berkomunikasi tapi tidak
harus
Indonesia.
belajar
Harus
pembelajaran
bahasa
mendapatkan
bahasa
mampu berbahasa.
Seperti
telah
Indonesia
diungkapkan di atas, pemerolehan
karena dalam pembelajaran tidak
bahasa adalah peristiwa alamiah dan
hanya
informal
diketahui
menggunakan
bagaiamana
bahasa
(use
the
berarti
berbahasa
kemampuan
didapat
dari
interaksi
language) tapi dengan belajar bahasa
pemakai bahasa dengan pemakai
juga
bahasa lain dalam suatu masyarakat
dapat
mengetahui
tentang
kaidah bahasa (about the language).
tutur.
Sudah
adalah usaha formal yang disadari
banyak
dikemukakan psikologi
teori
oleh
tentang
yang
para
ahli
belajar
yang
Sedangkan
sehingga belajar
belajar
bahasa
dapat
diartikan
bahwa
bahasa
dilakukan
dalam
kemudian diserap dan dikembangkan
sekolah. Lalu, apa saja yang harus
dalam teori belajar. Teori yang
dipelajari dalam kegiatan belajar
paling
bahasa?
terkenal
adalah
teori
Faktor
apa
saja
behavirisme yang menekankan pada
memengaruhi
pengalaman,
bahasa dan bagaimana cara belajar
yaitu
dengan
menggunakan rangsangan (stimulus) untuk (respon)
mendapatkan serta
kegiatan
yang belajar
bahasa yang efektif?
tanggapan
didukung
dengan
2. Tujuan Penulisan
adanya pnguatan. Teori lain yang jug
Penulisan
makalah
ini
mashur adalah teori kognitivisme
bertujuan untuk mengetahui faktor-
yang berpendapat bahwa manusia
faktor
memiliki
pembelajaran bahasa Indonesia yang
perangkat
pemerolehan
bahasa yang ada di dalam otaknya
efektif.
(LAD = language acquisition device) yang didukung oleh lingkungan. Oleh karena itu manusia mampu berkomukasi menggunakan bahasa bukan sekedar isyarat sehingga ada
2
yang
mempengaruhi
Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2 No.1 Januari 2016
B. Kajian
Teoritis
Indonesia dalam bentuk tertulis.
dan
Keterampilan
Pembahasan 1. Aspek
dalam
hasil
Pembelajaran
Ada tiga aspek yang perlu dan
dari
mendengar,
Bahasa Indonesia
dipelajari
menulis
diajarkan
keterampilan berbicara,
membaca.
dalam
adalah
dan
Prinsip-prinsip
pembelajaran
menulis
pembelajaran bahasa Indonesia di
Menulis
sekolah. Ketiga aspek ini adalah:
dipisahkan dari membaca. 2)
2. Kebahasaan
Pembelajaran
Aspek kebahasaan yang harus
tidak
dapat
1)
menulis
dapat
adalah
pembelajaran disiplin berpikir
dipelajari oleh siswa adalah segala
dan disiplin berbahasa. 3)
seluk beluk tentang bahasa, meliputi
Pembelajaran
kosa kata, struktur dan kaidah dalam
adalah pembelajaran tata tulis
bahasa.
dalamnya
atau ejaan tanda baca bahasa
semantik,
Indonesia. 4)
Sehingga
tercakup
di
sintaksis,
morfologi dan fonologi.
menulis
menulis
adalah
Pembelajaran
berlangsung
secara
berjenjang mulai dari menyalin sampai menulis ilmiah.
3. Keterampilan Berbahasa Keteramilan
berbahasa
b) Keterampilan berbicara
adalah keterampilan yang dimiliki
Prinsip-prinsip
oleh pemakai suatu bahasa yang
berbicara: 1)
meliputi
komunikasi secara lisan antara
keterampilan
(mendengarkan), berbicara,
menyimak keterampilan
keterampilan
pembelajaran Berbicara adalah
pembicara dan pendengar. 2)
membaca
Ada banyak tipe pembicaraan,
dan keterampilan menulis. Adapun
bisa
prinsip-prinsip yang harus diketahui
pembicara atau satu pembicara
dalam pembelajaran
banyak pendengar (pidato). 3)
keterampilan
satu
pendengar
berbahasa adalah sebagai berikut:
Pembelajaran
a) Keterampilan menulis
bersifat fungsional.
Pembelajaran merupakan
menulis
berbicara
satu
harus
c) Keterampilan mendengar
pembelajaran
Prinsip-prinsip
keterampilan penggunaan bahasa
mendengar:
3
1)
pembelajaran Mendengar
Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2 No.1 Januari 2016
merupakan
kemampuan
mengidentifikasi
bunyi,
berbahasa yang bersifat reseptif.
kata,
Menerima informasi dari bahan
frase dan kalimat yang diujarkan.
bacaan
2)
Sedangkan
Mendengar
merupakan
dan
bahan
simakan.
keterampilan
kemampuan memahami pesan
berbicara dan menulis merupakan
dan informasi yang disampaikan
keterampilan
serta menyeleksi
bersifat
mana
yang
berbahasa produktif,
yang yaitu
penting dan yang tidak penting.
menghasilkan
3)
berupa tulisan maupun ujaran.
Mendengarkan
berhubungan
erat
dengan
berbahasa
Mendengarkan
kesatuan
memerlukan
sesuai
kemampuan komponen
dengan
yang
atau
berbicara
huruf dan tapi
menunjukkan
harus
diperoleh
melampaui pengenalan huruf dan pembunyiannya. 2) dan
menguasai
seseorang kegiatan
menulis pada
atau
dasarnya
hasil dari
yang kegiatan
menyimak dan membaca.
Membaca
bahasa
serta
4. Apresiasi
berpikir terjadi serempak. 3) Membaca
mungkin
melakukan
keterampilan
Membaca tidak
membunyikannya
tidak
bisa
berbicara atau menulis. Karena
pembelajaran
sekedar mengenal
tidak
menyimak
sebelum
d) Keterampilan membaca
membaca: 1)
yang
satu
diketahui keberhasilan membaca
bermakna dalam ujaran.
Prinsip-prinsip
merupaakan
dipisahkan,
mengidentifikasi kebahasaan
baik
Jadi, pembelajaran keterampilan
mempertahankan ingatan. 4)
tahapan
informasi
Apresiasi yang dimaksud di
menghubungkan
sini adalah apresiasi sastra. Ada tiga
lambang tulis dengan ide yang
genre sastra yang harus diapresiasi.
ada di belakang lambang huruf
Ketiga genre itu adalah puisi, prosa
serta
dan drama. Genre sastra yang jarang
memahaminya.
Keterampilan keterampilan merupakan
menyimak
dan
diajarkan di sekolah adalah sastra
membaca
drama dan sering diintegrasikan
keterampilan
dalam
4
pembelajaran
prosa.
Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2 No.1 Januari 2016
Kecenderungan drama di sekolah
Misalnya siswa dituntut untuk bisa
dianaktirikan.
Mengalami
menyimak
dan
ketimpangan kajian bila dibanding
pembacaan
puisi.
genre sastra yang lain (puisi dan
pembelajaran apresiasi sastra (puisi)
prosa). Terkait dengan konstruksi
terintegrasi
kognitif bahwa ketika menyebut
keterampilan
sastra hanya terbayang prosa dan
(menyimak).
puisi.
Ini
merupakan
paradigma
baru,
C. Faktor
dengan
dalam
berarti
pembelajaran mendengar
yang
Memengaruhi
Proses Pembelajaran Bahasa
memasukkan drama dalam ranah pemikiran.
Ini
pokok
permasalahan pertama. Maka harus dibuat
memahami
1. Faktor internal
Padahal sastra drama
Pada
kegiatan
belajar
memiliki perbedaan dengan sastra
mengajar dan belajar di sekolah
prosa. Jadi, sebaiknya ketiga jenis
ditemukan dua subjek, yaitu siswa
sastra ini diajarkan sesuai dengan
dan guru. Dalam kegiatan belajar,
proporsi
Dalam
siswalah yang memegang peranan
yang
penting (Dimyati, 2006:238), ada
menjadi patokan adalah keterampilan
beberapa faktor intern pada diri
berbahasa
siswa yang memengaruhi belajar
masing-masing.
pembelajaran
di
sekolah,
yaitu
mendengar,
berbicara, membaca dan menulis
diantaranya: a)
sedangkan
kebahasaan
belajar Seorang siswa punya sikap
menjadi aspek pendukung. Bukan
terhadap belajar, sikap ini bisa
berarti
tidak
menerima bisa juga menolak. Jika
penting, justru sangat penting karena
menerima berarti memiliki sikap
kemampuan
positif terhadap belajar (mau belajar)
aspek
aspek
kebahasaan
kebahasaan
akan
Sikap terhadap
mendukung keterampilan berbahasa.
sebaliknya
Siswa yang paham mengenai struktur
manjadi tidak mau belajar. b)
sintaksis yang benar maka akan
Motivasi belajar Lemahnya motivasi,
mampu
berbicara
atau tidak adanya motivasi belajar
menggunakan kalimat yang efektif.
akan melemahkan kegiatan belajar
Kegiatan apresiasi sastra terintegrasi
mengajar.
dalam aspek keterampilan berbahasa.
belajar
menulis
dan
5
yang
menolak
Sebaiknya
pada
diri
siswa
motivasi
siswa
perlu
Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2 No.1 Januari 2016
diperkuat
terus
Konsentrasi belajar
menerus
c)
alat indra manusia. Seseorang yang
belajar
Konsentrasi
mengalami
merupakan
kemampuan
indranya
memusatkan
perhatian
pada
kecacatan maka
pada
akan
alat
mengalami
kesulitan dalam belajar.
pelajaran. Pemusatan perhatian ini tertuju pada isi bahan belajar maupun proses
memperolehnya.
2. Faktor Eksternal
d)
Proses belajar selain didorong
Mengolah bahan ajar Kemampuan
oleh motivasi dalam diri siswa, juga
sisiwa untuk menerima isi dan cara
dipengaruhi oleh faktor di luar diri
pemerolehan
siswa
ajaran
sehingga
(lingkungnan
belajar).
menjadi bermakna bagi siswa. e)
Aktivitas belajar bisa meningkat bila
Intelegensi Intelegensi adalah suatu
program
kecakapan global atau rangkuman
dengan baik. Ditinjau dari segi siswa,
kecakapan utuk dapt bertindak secara
maka ditemukan beberapa faktor
terarah, berpikir secara baik, dan
ekstern
bergul dengan lingkungan secara
aktivitas belajar siswa. faktor-faktor
efisien (Wechler dalam Dimyati).
tersebut
sebagai
berikut
Kecakapan tersebut menjadi aktual
(Dimyati, 2006:248): a)
Guru
bila siswa memecahkan masalah
sebagai pembina siswa belajar Guru
dalam belajar atau kehidupan sehari-
adalah seorang yang mentransfer
hari. Slameto (1995) berpendapat
ilmu sesuai kehaliannya sekaligus
faktor
yang
menjadi pendidik dan pembelajar.
memengaruhi kegiatan belajar selain
Berarti guru tidak hanya mengajar
faktor psikologis (seperti pendapat
tapi mengajarkan bagaimana cara
Dimyati) juga ada faktor jasmaniah,
belajar. b)
yaitu faktor kesehatan dan faktor
pembelajaran Prasarana dan sarana
cacat tubuh. Proses kegiatan belajar
belajar berpengaruh terhadap proses
akan
kesehatan
pembelajaran
seseorang terganggu. Agar seseorang
pembelajaran
dapat belajar dengan baik haruslah
langsung dengan lingkungan. c)
mengusahakan kesehatannya dengan
Lingkungan sosial siswa Lingkungan
baik. Cacat tubuh berkaitan dengan
sosial siswa baik di sekolah maupun
internal
terganggu
siswa
jika
6
pembelajaran
yang
disusun
berpengaruh
adalah
pada
Prasarana dan sarana
karena selalu
kegiatan
berhubungan
Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2 No.1 Januari 2016
dalam
keluarga
dan
sangat
memengaruhi
masyarakat siswa
membagi teori behavioristik menjadi
baik
dua yaitu behaviorisme klasik yang
dalam kecerdasan dan perilaku. d)
dimotori oleh J. B Watson yang
Kurikulum sekolah Dalam setiap
mengatakan bahwa proses belajar
pembelajaran, kurikulum merupakan
berlangsung hanya didasarkan pada
landasan utama yang berisi tujuan
hubungan
antara
pembelajaran.
responden
reteksif.
kurikulum
Dengan yang
demikian
Dan
dan teori
akan
Neobehaviorisme dengan tokohnya
menghasilkan pencapaian pendidikan
Skinner yang berpendapat bahwa
yang baik pula. Jadi, faktor-faktor
prinsip belajar merupakan merupaka
yang memengaruhi belajar siswa ada
kegiatan
dua
lingkungan. Penguatan lebih penting
yaitu
faktor
baik
stimulus
internal
yang
manusia
mengelola
meliputi fisiologis (jasmaniah) dan
daripada
sekedar
stimulus
psikologi yang meliputi motivasi,
(rangsangan atau pencingan). Teori
intelegensi, sikap, minat dan bakat
kognitivisme dengan tokoh Chomsky
dan faktor eksternal yang meliputi
berpendapat bahwa manusi memiliki
lingkungan sosial: keluarga, sekolah
perangkat pemeroleh bahasa yang
dan masyarakat serta lingkungan
disebut LAD (language acquisition
nonsosial yang meliputi: materi,
device). Dengan dimilikinya LAD ini
alamiah dan institusional.
dalam otak maka setiap manusia mampu menguasai bahasa dengan
D. Cara
Belajar
Bahasa
dipengaruhi oleh lingkungan. Dalam
yang
hal
Efektif
ini
lingkungan
sangat
berpengaruh dalam kegiatan belajar.
1. Prinsip-prinsip Belajar Ada banyak teori tentang
Menurut
Ausubel
dalam
Parera
belajar (pendidikan) namun ada dua
(2006) pembelajaran terjadi pada
prinsip (teori) belajar yang terkenal
organ manusia melewati satu proses
dan
menjadi
landasan
kegiatan
yang
menjadi
landasan
penghubungan peristiwa, konsep dan
belaja,
proposisi kognitif yang telah ada.
yaitu teori behavioristik dan teori
Makna adalah pengalaman sadar
kognitivisme.
yang dengan jelas dan terpadukan
belajar
serta
berkembangnya
teori-teori
Parera
(1996)
7
bermakna
dengan
Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2 No.1 Januari 2016
dengan struktur kognitif yang tidak
gambaran
manasuka. Jadi, pembelajaran yang
bahasa
bermakna
demikian ilmu bahasa yang diperoleh
berbeda
dengan
pembelajaran menghafal.
manfaat secara
penguasaan
global
dengan
oleh siswa akan bermakna. Selain itu, motivasi belajar siswa tidak hanya tumbuh pada saat menelang
2. Memberdayakan faktor yang
ujian saja tapi akan selalu tumbuh
memengaruhi belajar Telah diungkapkan di atas, kegiatan
belajar
setiap saat. Faktor lingkungan sosial
mengajar
yang bisa dikondisikan oleh guru
dipengaruhi oleh faktor internal dan
adalah
eksternal
sedangkan lingkungan keluarga dan
siswa.
Agar
kegiatan
lingkungan
belajar bahasa berlangsung efektif
masyarakat
maka
harus
untuk dikondisikan oleh seorang
dikondisikan agar faktor-faktor yang
guru. Oleh karena itu, guru harus
memengaruhi kegiatan belajar bisa
memaksimalkan
mendukung kegiatan pembelajaran.
lingkungan sekolah agar mampu
Untuk mengatasi faktor fisiologis
mendukung kegiatan pembelajaran
seorang
bahasa. Misalnya jika di lingkungan
terlebih
dahulu
guru
harus
bisa
tidak
sekolah
pengondisian
mengondisikan keadaan kelas agar
masyarakat
siswa mampu mendapat informasi
menggunakan bahasa ragam santai di
yang maksimal. Guru juga harus
sekolah
mampu meningkatkan minat dan
mungkin untuk menggunakan ragam
motivasi siswa untuk belajar bahasa.
bahasa
Misalnya
memberikan
mengoptimalkan penggunaa sarana
manfaat
dan prasarana yang ada di sekolah
dengan
gambaran
mengenai
menguasai
bahasa.
Gambaran
untuk
manfaat penguasaan bahasa (secara keseluruhan: kebahasaan
baik dan
harus
diusahakan
baku.
sudah
semaksimal
Serta
mendukung
mampu
kegiatan
apresiasi, keterampilan
3. Implementasi
teori
belajar
dalam kegiatan pembelajaran
ujian sekolah atau ujian nasional. guru
keluarga
pembelajaran.
berbahasa) tidak hanya sebatas pada
Tapi
dan
memungkinkan
Teori belajar memengaruhi
memberikan
kegiatan belajar mengajar. Parera
8
Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2 No.1 Januari 2016
(1996)
mengaitkan
teori
belajar
penguatan juga akan memberikan
dengan metode pengajaran bahasa
dampak
sebagai berikut: Teori behaviorisme
semangat siswa dalam belajar.
(klasik
dan
diwujudkan
besar
terhadap
neobehaviorisme)
dalam
metode
tata
4. Aplikasi pembelajaran bahasa
bahasa, metode terjemahan, metode latihan
yang
tulisan
serta
Indonesia
metode
Pokok acuan pengajaran dan
audiolingual dan metode struktural.
pembelajaran
Teori belajar kognitif diwujudkan
adalah
dalam
berbahasa.
metode
(pendekatan)
bahasa
aspek
Indonesia keterampilan
Masing-masing
komunikatif. Ciri-ciri belajar kognitif
keterampilan
adalah: 1)
prinsip-prinsip yang berbeda. Oleh
guru
Berpusat pada siswa,
sebagai
Interaksi
fasilitator. belajar
2)
berbahasa
memiliki
karena itu dalam setiap kegiatan
dan
pembelajaran metode dan teknik
pembelajarannya berlangsung dalam
pengajaran harus disesuaikan dengan
konteks yang bermakna bagi siswa
prinsip-prinsip masing-masing aspek
dan
keterampilan
lingkungannya.
3)
berbahasa.
Strategi
Menekankan pada aspek kognitif dan
belajar mengajar menyimak a)
afektif
Teori
Pemberian informasi (dengan media)
behaviorisme yang menekankan pada
tertentu kepada siswa mengenai apa
pengalaman juga tetap diterapkan
dan bagaimana menyimak menurut
dalam pembelajaran bahasa. Teori
jenis dan tahap aktivitas, kemudian
yang menekankan pada pengalaman
diikuti demonstrasi, dan melihaat
dan penguatan masih sangat relevan
demonstrasi serta mencatat. b)
dengan
kegiatan
Interaksi: guru memberi contoh dan
bahasa.
Siswa
(Parera,
1996:19)
pembelajaran mampu
siswa menirukaan secara berulang-
sering
ulang. Kemudian dilakukan tanya
mengasah kemampuan kebahasaan
jawab antara guru dan siswa tentang
dan keterampilan berbahasa. Serta
suatu jenis tahapan menyimak. c)
akan
Secara
menguasai
(respon)
akan
bahasa
memeberikan jika
jika
tanggapan memperoleh
independen:
penugasan
rangsangan (stimulus). Selain itu,
individu
memberikan pada
siswa
sesuai dengan tingkat keterampilan
9
Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2 No.1 Januari 2016
yang
dipilih
dari
model
yang
pemahaman bisa dilakukan dengan
diprogramkan atau dari media lain
berbicara
(telelisi dan radio). Strategi belajar
belajar mengajar menulis: Dalam
mengajar berbicara: a)
kegiatan pembelajaran menulis harus
Guru harus
atau
menulis.
Strategi
mendiagnosis minat siswa secara
melalui tahapan sebagai berkut: a)
umum (sebagai tema pembicaraan)
Penciptaan diksi: siswa dilatih untuk
serta mendiagnosis kesulitan yag
memilih
mungkin
menggunakannya
dialami
oleh
siswa
kata
secara
tepat
sesuai
da
dengan
sehingga bisa diminimalkan. b)
gagasan dan perasaan serta sesui
Hal yang bisa dilakukan untuk
dengan pembaca yang dituju. b)
kegiatan
berbicara
Pembuatan kalimat efektif: siswa
adalah: bermain peran, wawacara,
dilatih menciptakan berbagai jenis
bercerita, berpidato dan bermain
kalimat sehingga tulisannya mudah
drama.
dan nikmat untuk dibaca. c)
teknik
pembelajaran
c) Penggunaan lebih
berbagai
menguntungkan
Membangun paragraf: siswa dilatih
daripada satu teknik saja karena
untuk
kegiatan pembelajaran tidak akan
berdasarkan
membosankan.
dikembangkan. d)
mengajar
Strategi
membaca:
a)
belajar Pada
menyusun
paragraf
kalimat
topik
yang
Pembatasan da
penjabaran topik: topik karangan
dasarnya siswa harus bisa membaca
harus dibatasi agar lebih fokus. e)
cepat sekaligus memahami isi bacaan
Pemilihan
sehingga bisa menjadi pembaca yang
wacana: siswa dilatih secara intensif
kritis. Oleh karena itu guru harus
untuk menyusun wacana.
bisa
D. Kesimpulan
menjelaskan
kepada
siswa
bagaimana cara membaca cepat dan membaca pemahaman. b)
jenis
dan
penciptaan
Ada dua jenis teori belajar
guru
yang banyak memengaruhi teori
harus menyiapkan dan memilihka
belajar
bahan bacaan yang sesuai dengan
behaviorisme
kompetensi siswa. c)
memberikan
Berdasarkan kedua teori ini kegiatan
keleluasaan terhadap sisiwa untuk
belajar bahasa bisa suskes (berhasil)
melaksanakan
jika dilakukan dengan pengalaman
pembacaan
efektif dan efisien. d)
yang
Perwujudan
yang
10
selanjutnya,
disertai
dan
yaitu
teori
kognitivisme.
stimulus
sehingga
Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2 No.1 Januari 2016
menghasilkan respon sekaligus diberi
belajar bahasa siswa. dengan begitu
penguatan
faktor yang menghambat kegiatan
(penghargaan).
Pernghargaan yang dimaksud tidak
pembelajaran
harus berwujud benda. Sedangkan
dihilangkan
berdasarkan
dieliminasi.
teori
kognitivisme,
bahasa atau
bisa
setidaknya
manusia belajar dengan sendirinya karena melihat dan mendengar. Oleh
DAFTAR PUSTAKA
karena itu, kegiatan belajar bahasa harus lebih banyak contoh
memberikan
sekaligus
Ahmadi, Mukhsin. 1990. Strategi
aplikasi
Belajar-Mengajar
(penerapan) langsung oleh siswa.
Keterampiln Berbahasa dan
Ada
Apresiasi
empat
berbahasa
aspek
yang
keterampilan
menjadi
acuan
Sastra.
Malang:
Yayasan Asah Asih Asuh
pembelajaran bahasa di sekolah yaitu
(YA3) Malang.
keterampila menyimak (mendengar),
Dimyati; Mudjiono. 2006. Belajar
keterampilan berbicara, keterampilan
dan Pembelajaran. Jakarta:
membaca dan keterampilan menulis.
PT Rineka Cipta.
Serta ada aspek kebahasaan dan
Parera, Jos Daniel. 1996. Pedoman
apresiasi sastra yang terintegrasi di
Kegiatan Belajar Mengajar
dalam keempat aspek keterampilan
Bahasa
berbahasa tersebut. masing-masing
pikir
keterampilan
Grasindo.
berbahasa
memiliki
prinsip dan ciri-ciri tersendiri jadi
Indonesa: landas
teori.Jakarta:
Selameto. 1995. Belajar dan Faktor-
dalam proses kegiatan pembelajaran
Faktor
harus
mempengaruhinya.
diperhtikan
landas
masing-masing
prinsip, untuk kemudian memilih
yang Jakarta:
PT Rineka Cipta.
metode dan teknik yang tepat untuk
Tarigan, Djago; H.G. Tarigan. (tanpa
mengajarkannya. Guru harus bisa
tahun). Teknik Pengajaran
mengondisikan dan memanipulasi
Keterampilan
faktor yang memengaruhi belajar
Bandung: Angkasa.
(baik fator internal maupun eksternal siswa) agar mendukung kegiatan
11
Berbahasa.