ANALISIS TEKNIK PEMBUATAN VIDEO KLIP “TERDALAM” MENGGUNAKAN PARTICLE ILLUSION 3.0 DAN ADOBE PREMIERE 2.0 SEBAGAI MEDIA SARANA PROMOSI THE CENTIMETERS BAND
Naskah Publikasi
Disusun oleh: MENANDA FUAD SUPRIYANTA 08.22.0907
JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER A M IK O M YOGYAKARTA 2010
ANALISIS TEKNIK PEMBUATAN VIDEO KLIP “TERDALAM” MENGGUNAKAN PARTICLE ILLUSION 3.0 DAN ADOBE PREMIERE 2.0 SEBAGAI MEDIA SARANA PROMOSI THE CENTIMETERS BAND ANALYSIS TECHNIQUE MAKING OF “TERDALAM” VIDEO KLIP USE PARTICLE ILLUSION 3.0 AND ADOBE PREMIERE 2.0 AS MEDIA MEDIUM PROMOTION OF THE CENTIMETERS BAND
ABSTRACT Technology of Multimedia a period of this time have big role in the field of communications, business, education, and industry because multimedia can join text, graph, animation, video and audio. At a period of this time multimedia have earned to develop process of[is forwarding of information become more dynamic and is effective. Excess of multimedia that is can draw enthusiasm and feel because representing aliance between view, movement and voice giving clarity of sent information to society. Hence as according to growth of Indonesian music of sekarangi this, a lot of emerging new bands with various type of genre music. What at the same time add music khasanah in our country. When recording technology video so close to society culture of popular, in this case young circle of video, hence the technology become media for them express any kind of is existing. Proven till in this time clip video still confessed as one of the way of have most effective promotion to market album new of musician and can assist to improve sale of musician album. Growth of clip video alone also very fast, proven till moment this have hundreds of clip video which produced by clip video stage manager or Indonesia clip video producer. Video Clips one of the music expression form bounced by musician, because besides can listen its music audiens also can see visual concept which on view, so that they earn to see clip video as tidy two sides in tidiness which drawing, that is visual audio. With merger from some ware soft I am of making of different clip video from in general. Keywords :mutimedia,video clip,information system,animation effect.
1.
PENDAHULUAN
Dengan kemajuan teknologi yang berkembang dengan cepat dan semakin marak di seluruh dunia, khususnya teknologi multimedia sehingga membuat kehidupan masyarakat di dunia ini untuk menikmati berbagai kemudahan yang telah dihasilkan teknologi tersebut. Begitu pula dengan industri musik saat ini juga semakin pesat. Industri musik saat ini tidak hanya menampilkan audio saja tetapi juga membutuhkan sebuah animasi visual untuk memberikan kepercayaan kepada masyarakat. Maka dibutuhkan sebuah video klip untuk memperkenalkan sebuah band atau penyanyi kepada masyarakat. Teknologi multimedia pada masa sekarang ini memiliki peran yang besar dalam bidang komunikasi, bisnis,pendidikan, dan perindustrian karena multimedia dapat menggabungkan teks, grafik, animasi, audio dan video. Pada masa sekarang ini multimedia telah dapat mengembangkan proses penyampaian informasi menjadi lebih dinamis dan efektif. Multimedia merupakan media yang tepat bagi pembuatan video klip The Centimeters Band untuk meningkatkan keunggulan dalam bersaing, mengenalkan dan mendistribusikan isi lagu dan band tersebut kepada masyarakat. Maka dengan hal tersebut The Centimeters Band akan sangat membutuhkan sebuah media yang mampu memperkenalkan band tersebut secara cepat, tepat, menarik, dan efektif. Sebuah media yang mampu menampilkan suatu animasi yang digabung dengan suara sehingga dapat menarik indera dan minat masyarakat untuk lebih mengenal obyek yang dideskripsikan didalamnya. Dalam pembutan video klip ini harus dapat memberikan hasil yang bagus, karena jika hasilnya tidak bagus maka pandangan masyarakat terhadap band tersebut juga kurang bagus. Maka, video klip ini harus dibuat sebaik mungkin agar dapat menarik masyarakat untuk menikmati video klip tesebut. Oleh karena itu kami sebagai mahasiswa yang belajar dalam dunia informasi mencoba untuk mengimplementasikan ilmu yang penulis dapatkan semaksimal mungkin untuk membuat “ Analisis Teknik Pembuatan Video Klip Terdalam menggunakan Particle Illusion 3.0 dan Adobe Premiere 2.0 Sebagai Media Sarana Promosi The Centimeters Band”. Dalam pembuatan video klip harus dapat memberikan hasil yang menarik dan diminati banyak orang. Pokok masalah yang dapat diambil adalah : Bagaimana membuat suatu perancangan dan pembuatan video klip grup band The Centimeters yang efektif menggunakan efek animasi pada video klip tersebut sehingga dapat menarik dan digemari oleh publik sehingga mencapai tujuan dari grup band The Centimeters.
2.
Landasan Teori
2.1
Sejarah Perkembangan Multimedia Istilah multimedia berawal dari teater, bukan komputer. Pertunjukan yang memanfaatkan
lebih dari satu medium di panggung seringkali disebut sebagai multimedia. 1 Dalam sebuah pertunjukan teater multimedia meliputi beberapa media antara lain video, synthesized band, dan karya seni manusia sebagai bagian dari pertunjukan. System multimedia dimulai pada akhir 1980-an dengan diperkenalkannya Hypercard oleh Apple pada tahun 1987, dan pengumuman oleh IBM pada tahun 1989 mengenai perangkat lunak Audio Visual Connection (AVC) dan video adhapter card bagi PS/2. Sejak permulaan tersebut, hampir setiap pemasok perangkat keras dan lunak melompat ke multimedia. Pada tahun 1994, diperkenalkan ada lebih dari 700 produk dan sistem multimedia di pasaran. Multimedia memungkinkan pemakai computer untuk mendapatkan output dalam bentuk yang lebih kaya daripada
1
M. Suyanto, 2003. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Andi Offset, halaman 19
media table dan grafik konvensional. Pemakai dapat melihat gambar tiga dimensi, foto, video bergerak, atau animasi, dan mendengar suara stero, perekaman suara atau music. Para pendukung multimedia menyatakan bahwa jika media berbagai inderaa ini di kombinasikan efek yang dihasilkan melebihi penjumlahan bagian-bagiannya. Multimedia digunakan sebagai alat untuk bersaing antara lain mengiklankan sebuah produk, pembuatan video klip dan juga film. 2.2
Pengertian Multimedia Lahirnya teknologi multimedia adalah hasil dari perpaduan kemajuan teknologi elektronik,
teknik komputer dan perangkat lunak. Kemampuan penyimpanan dan pengolahan gambar digital dalam belasan juta warna dengan resolusi tinggi serta reproduksi suara maupun video dalam bentuk digital, Multimedia merupakan konsep dan teknologi dari unsur - unsur gambar, suara, animasi serta video disatukan didalam komputer untuk disimpan, diproses dan disajikan guna membentuk interaktif yang sangat inovatif antara komputer dengan user, Bila dibandingkan dengan informasi dalam bentuk teks (huruf dan angka) yang umumnya terdapat pada komputer saat ini, tentu informasi dalam bentuk multimedia yang dapat diterima dengan kedua indra penglihatan manusia dalam bentuk yang sesuai dengan aslinya atau dalam dunia yang sesungguhnya (reality).Konsep multimedia merupakan perpaduan dari kata multi dan media. Kata multi berarti banyak atau lebih dari satu, sedangkan kata media yaitu sarana atau piranti untuk berkomunikasi. Jadi, multimedia adalah suatu system yang terdiri dari perangkat keras, lunak dan alat – alat lain seperti televisi, monitor video, dan sistem piringan optik atau sistem stereo yang semua ini dimaksudkan untuk menghasilkan penyajian audio visual penuh guna mendukung proses informasi. Dalam industri elektronika, multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video (Rosch, 1996) atau multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen, yaitu suara, gambar, dan teks (McCormick, 1996), atau multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output dari data. Media ini dapat audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar (Turban dkk, 2002), atau multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan gambar video (Robin & Linda, 2001).
2
Multimedia terbagi dalam beberapa elemen diantaranya : • Teks (text) • Gambar (Image) • Suara (Audio) • Video • Animasi (Animation) 2.3
Sejarah Video Klip Perkembangan video klip umumnya identik dengan perkembangan industri musik itu sendiri.
Dimana sebuah negara mempunyai industri musik yang maju, bisa dipastikan video musik juga dapat berkembang sangat cepat. Sebagai contohnya Amerika Serikat, hampir seluruh dunia menikmati
2
M. Suyanto, 2003. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Andi Offset, halaman 20
produknya, mulai dari industri musik hingga video musik lewat MTV-nya membuat musik yang berevolusi menjadi video klip musik. 3 Video musik adalah media untuk alat promosi lagu atau album seorang penyanyi maupun group musik. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang diwakili televisi, video musik juga berkembang pesat. Selain piringan hitam, ada juga kaset audio ( audio tape ), dan video kaset ( video tape). Sekarang ini, dengan majunya teknologi banyak terobosan dalam penyimpanan media, antara lain dapat langsung ke media kepingan CD dari handycame yang menjadi sangat praktis dan efisien. Di Indonesia pada saat yang sama video musik masih memakai pendekatan konvensional medianya yaitu televisi. Barulah pada tahun 90-an ketika stasiun televisi mulai bermunculan, video musik mulai berkembang pesat seiring dengan banyaknya iklan yang dibuat, membuat video musik menjadi video klip musik. Pada era juga ada program khusus yang benar – benar mengapresiasi karya video musik yaitu VMI ( Video Musik Indonesia ). Ajang ini pertama kali ditayangkan oleh TVRI kemudian berpindah ke stasiun swasta. Munculnya MTV Asia juga membuat video musik menjadi video klip musik. Dan sekarang hampir seluruh televisi menayangkan acara video musik sebagai salah satu program andalanya. Jadi, video klip sangat mendukung suatu individu atau band mendapat promosi yang sangat baik. Tidak lepas dari peran dunia televisi juga sangat membantu. Video klip musik tidak lagi menjadi film pendek yang berlagu atau musik tapi berisi potongan – potongan adegan atau gambar yang diiringi lagu atau musik yang lebih padat dan efisien seperti iklan. 2.3
Software Dalam Pembuatan Video Klip Untuk membuat sebuah video klip dibutuhkan beberapa sistem aplikasi perangkat lunak atau
software khusus untuk menangani pembuatannya. Aplikasi yang digunakan dalam pembuatan video klip ini yaitu : 2.3.1
Adobe Premiere Pro 2.0 Adobe Premiere Pro 2.0 dibuat oleh Adobe System Inc. yang merupakan versi pembaruan
dari versi sebelumnya (Pro 1.5). Adobe Premiere Pro 2.0 diluncurkan awal tahun 2006, dengan memperbarui fitur-
fitur yang sangat diperlukan oleh editor professional agar dapat diperoleh
hasil yang sangat bagus. 2.2.2
Particlle Illusion 3.0
Particleillusion adalah satu efek partikel 2D. Kita dapat menambahkan visual ke 3D, video, dan gambar. Ini membuat ini kemungkinan ke penggunaan ini dengan keluaran dari apapun 3D aplikasi, berkas video, atau masih image. Menggunakan perangkat keras OpenGL ini memberikan efek yang nyata pada animasi yang dibuat.
3
Heru Efenfendy, 2002, Mari Membuat Film, Panduan Menjadi Produser, Yogyakarta
3.
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1
Pengertian Analisis Sistem Analisis sistem adalah sebuah istilah yang kolektif mendeskripsikan fese-fase awal
pengembangan sistem. Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang merugikan bagianbagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tesebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka4 . Tahap analisis merupakan tahapan yang sangat kritis dan sangat penting, karena kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Sebelum melakukan tahapan analisis sistem ini perlu diadakan perencanaan sistem (system planning) kemudian baru memasuki tahapan desain sistem (system design). Analisis sistem dipakai untuk menentukan seberapa jauh sistem telah mencapai sasarannya, jika sistem memiliki beberapa kelemahan maka harus segera ditemukan solusinya serta diusulkan perbaikannya. 3.2
Identifikasi Masalah Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahapan
analisis sistem, masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang ingin dipecahkan, karena masalah inilah yang sering menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai. Suatu masalah tidak akan timbul dengan sendirinya, mengidentifikasi masalah dimulai dengan mengkaji subyek permasalahan yang diutarakan. The Centimeters Band masih kurang dikenal oleh masyarakat terutama masyarakat Yogyakarta. Sasaran sistem pembuatan video klip ini antara lain peningkatan kinerja, peningkatan efektifitas informasi, dan peningkatan efisiensi. Berdasarkan sasaran diatas dapat diketahui masalahmasalah yang selama ini terjadi dengan mengemukakan pertanyaan di bawah ini : a. Apakah sistem multimedia dapat meningkatkan citra The Centimeters Band? b. Apakah video klip ini dapat menjadikan promosi lebih efektif ? Dalam tahap identifikasi masalah terdapat 2 poin yang akan menjadi pokok bahasan, yaitu : 1.
Definisi Masalah Pada tahap ini, analis mempunyai tugas untuk mendefinisikan masalah yang dihadapi oleh
sistem yang sudah ada, melakukan studi kelayakan dan menganalisis kebutuhan sistem yang akan digunakan nantinya. Sedang masalah yang dipelajari oleh seorang analisis adalah masalah yang dihadapi oleh pemakai sistem tersebut. Setelah analis melakukan analisis pada The Centimeters Band, maka dapat disimpulkan masalah yang terjadi adalah sebagai berikut kurang maksimalnya pengenalan The Centimeters Band kepada masyarakat sehingga belum banyak masyarakat yang tahu. 2.
Penyebab Masalah Media promosi yang ada saat ini kurang lengkap dan kurang menarik disebabkan karena
media informasi hanya melalui ajang pertunjukan musik seperti festival dan ajang musik yang lain. 4
Hanif Al Fatah, 2007, Analisis Dan Perancangan System Informasi Untuk Keunggulan Bersaing Perusahaandan Organisasi Modern, Andi Offset, Yogyakarta, Hal 44.
3.3
Analisis SWOT Dalam merancang sebuah sistem akan nampak ideal jika diketahui terlebih dahulu adanya
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman / hambatan yang dalam hal ini biasa dikenal dengan analisis SWOT. kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman / hambatan ini jika dipahami dan dijadikan dasar pijakan akan didapat solusi yang tepat di dalam mendapatkan sebuah perencanaan yang strategis. 1.
Strength ( Kekuatan ) : a. Merupakan band yang produktif karena mampu menciptakan dan aransemen lagu sendiri. b. Mempunyai pengalaman pentas atau perform di panggung dan memiliki kekompakan atau kecocokan. c. The Centimeters Band memiliki banyak lagu ciptaan sendiri.
2.
Weaknes ( Kelemahan ) : a. The Centimeters Band ada di jalur indie, bukan major label. b. Keterbatasan dana dalam melakukan promosi. c. Kurang koneksi ( link ) dengan pihak – pihak perusahaan major label. d. Belum memiliki peralatan band sendiri secara lengkap. e. Tempat tinggal personel yang berbeda – beda.
3.
Opportunities ( Kesempatan ) a. Jalur indie dapat menjadi batu loncatan pada jalur major label. b. Trend musik indie sudah dikenal dan dapat diterima masyarakat umum, sehingga The Centimeters Band band tidak perlu memulai dari awal. c. Banyaknya stasiun televisi mengadakan acara dan menampilkan video klip bandband baru sebagai ajang sarana media promosi. d. Banyaknya situs jejaring sosial yang juga dapat membantu mempromosikan video klip The Centimeters agar lebih dikenal kemasyarakat luas.
4.
Threatness ( Ancaman ) a. Merupakan video klip indie dan kurang diketahui masyarakat, sehingga menjadi kekhawatiran video klip dan segala media penunjangnya tidak dapat menjadi alat komunikasi ( komunikator) yang baik kepada masyarakat, terutama remaja. b. Merupakan band baru yang belum memiliki kepercayaan yang kuat dari masyarakat. c. Band indie bersifat minoritas dan dapat kalah bersaing dengan promosi band pada pada jalur major label.
Dalam sebuah analisis SWOT ada beberapa strategi yang digunakan antara lain : a.
Strategi so adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan / meraih peluang.
b.
Strategi wo adalah strategi yang meminimalkan kelemahan untuk meraih peluang.
c.
Strategi st adalah strategi menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.
d.
Strategi wt adalah strategi meminimalkan kelemahan untuk lolos dari ancaman.
Dari analisis di atas maka dapat dihasilkan strategi sbagai berikut :
Tabel 3.1 Tabel strategi analisis SWOT
Opportunities
Strength
Weaknes
Promosi dalam video klip dapat
Mencari koneksi dengan
meningkatkan
pihak major label dan
masyarakat
kepercayaan terhadap
group
band tersebut dan kemungkinan
sponsor
agar
dapat
memaksimalkan promosi
dapat dilihat oleh pihak major label Threatnes
Tetap exist dengan menciptakan
Banyak mengikuti audisi
lagu – lagu baru yang dicintai
atau
masyarakat
mengikuti
serta
tetap
mengikuti perkembangan musik
untuk
kompetisi
dan
live
musik
promosi
secara
tidak langsung
3.4
Analisis Kebutuhan Sistem Tujuan dari fase analisis ini adalah memahami dengan sebenar – benarnya kebutuhan dari
sistem baru dan mengembangkan sebuah sistem yang mewadahi kebutuhan tersebut, atau memutuskan bahwa sebenarnya pengembangan sistem baru tidak dibutuhkan.5 Aspek-aspek ini kemudian yang mempunyai peran dalam membuat serta mengembangkan sistem-sistem tersebut. Aspek-aspek ini meliputi aspek fisik dan non fisik yaitu antara lain : a. Aspek Hardware Aspek ini menyangkut tentang kebutuhan hardware atau perangkat keras dalam hal ini perangkat keras yang dimaksud adalah komputer yang dibutuhkan untuk membangun sistem ( video klip ). Dalam membangun video klip dibutuhkan spesifikasi hardware yang baik untuk memberikan kemudahan dalam membangun video klip tersebut. Sedangkan pada tahap editing, spesifikasi hardware yang dibutuhkan merupakan spesifikasi yang bagus. Yang termasuk bagian hardware ini adalah : o
Memory / Storage (Penyimpanan)
o
CPU (Control Processing Unit / Unit Pengolahan Pusat)
o
Input Device (Piranti Masukan)
o
Output Device (Piranti Keluaran)
b. Aspek Software Pada aspek software aspek yang dianalisa adalah kebutuhan software atau perangkat lunak yang akan digunakan untuk membangun sebuah video klip. Aspek ini mencakup sistem operasi yang akan dipakai dalam pembuatan video klip, aplikasi primer maupun aplikasi yang sifatnya sekunder. Dalam pembuatan sistem informasi ini, analis juga harus memperhatikan keselarasan, tingkat kecenderungan, dan kemudahan dalam menggunakan sistem informasi tersebut. Perangkat lunak yang digunakan adalah Adobe 5
Hanif Al Fatta. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern.Yogyakarta. Halaman 63
Premiere Pro 2.0, Particle Illusion 3.0, dan juga menggunakan sistem operasi Windows Vista untuk membuat video klip. c. Aspek Brainware Aspek ini meliputi individu atau organisasi yang akan terlibat langsung dalam pembuatan video klip ini. Manusia sebagai pencipta dan pengguna sistem sehingga sistem ini bisa digunakan sesuai fungsi dan berguna, maka tanpa adanya sumber daya manusia yang berkualitas maka ketersediaan software dan hardware tidak akan berarti. 3.5
Analisis Biaya Manfaat Sebelum sistem informasi ini dikembangkan maka perlu dihitung kelayakan ekonominya.
Analisis biaya dan manfaat ini bertujuan untuk melihat apakah sistem yang diterapkan dapat mengurangi biaya atau meningkatkan pendapatan pihak pemakainya. Biaya yaitu biaya yang berhubungan dengan pengembangan sistem informasi. Sedangkan komponen manfaat yaitu keuntungan berwujud dan keuntungan tidak berwujud. Berikut ini rincian biaya menggunakan analisis biaya-manfaat: Tabel 3.2 Biaya Sewa Peralatan Keterangan •
Sewa hadycam
Harga
Total
Rp 400.000
2 buah •
Sewa alat band
Rp 700.000
Total
Rp 1.100.000
Tabel 3.3 Biaya Pengadaan Keterangan
Subtotal
Total
Biaya Pengadaan : •
Biaya sewa peralatan
Rp 1.100.000
•
Biaya brainwere
Rp 4.680.000
•
Biaya operasi
Rp 4.278.000
Total Biaya Pengadaan
Rp 9.758.000
Tabel 3.4 Penghitungan Analisis dan Manfaat Rincian Biaya Dan Manfaat
Tahun ke-0
Tahun ke-1
Tahun ke-2
Rp 5.000.000
Rp 6.000.000
Rincian Biaya Pengadaan • Biaya peralatan
Rp 1.100.000
• Biaya brainwere
Rp 4.680.000
• Biaya operasi
Rp 4.278.000
Biaya Penggandaan CD
Total Biaya (TB)
Rp 9.758.000
Rp 5.000.000
Rp 6.000.000
Peningkatan Penjualan
Rp 3.960.000
Rp 5.280.000
Total Wujud (TW)
Rp 3.960.000
Rp 5.280.000
Pengembangan Citra
Rp 12.000.000
Rp 12.000.000
Total Tak Wujud (TTW)
Rp 12.000.000
Rp 12.000.000
Total Manfaat (TM)
Rp 15.960.000
Rp 17.280.000
Procced (Selisih TM-TB)
Rp 10.960.000
Rp 11.280.000
Rincian Manfaat Manfaat Wujud
Manfaat Tak Wujud
Sedangkan untuk menganalisi biaya – manfaat digunakan kalkulasi yang dinamakan Cost Benefit Analysis atau Analisis Biaya Dan Manfaat adapun tujuan dari analisi biaya dan mafaat ini adalah untuk memberikan gambaran kepada penguna apakah manfaat yang diperoleh dari video klip ini ”lebih besar” dibangdingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Ada beberapa metode kuntitatif yang dapat digunakan untuk menentukan standar kelayakan proyek pembuatan video klip tersebut. Metode kuantitatif yang dapat digunakan adalah sebagai berikut: 1. Analisis Payback (Payback Period) Payback period adalah uji kuantitatif yang digunakan untuk menghitung jangka waktu yang diperlukan untuk membayar kembali biaya investasi yang telah dikeluarkan Adapun pengitungan metode ini adalah: Total biaya tahun ke-0 = Rp Procced tahun ke-1
9.758.000 = Rp 10.960.000 (-)
Procced tahun ke-1
Rp – 1.202.000
Sisa = Rp1.202.000 tahun = 0,10 tahun Rp 10.960.000 = 1 tahun 2 bulan Payback Periode sudah dapat dicapai pada tahun ke 1 dan yang ditanamkan pada rancangan sistem ini akan mencapai titik impas pada tahun ke 1 dan pada tahun ini pula akan mengambil keuntungan sebesar Rp 1.202.000 2. Return On Investment (ROI) Return On Investment adalah besarnya keuntungan yang bisa diperoleh (dalam%) selama periode waktu yang telah ditentukan untuk menjalankan proyek. Penghitungan analisis Return On Investment adalah: Total Biaya = Rp 9.758.000+ Rp 5.000.000+ Rp 6.000.000 = Rp 20.758.000 Total Manfaat = Rp 15.960.000+ Rp 17.280.000 = Rp 33.240.000
Rumus dari perhitungan ROI adalah : ROI
= Total Manfaat – Total Biaya X 100% Total Biaya
ROI
=Rp.33.240.000 - Rp.20.758.000X 100% Rp 20.758.000 = 60.13 %
Hasil ROI > 0, maka proyek ini dapat diterima atau layak digunakan. Dan akan memberi keuntungan pada tahun ke-2 sebesar 60.13 %. 3.
Analisis Net Present Velue (NPV) Metode ini memperhatikan nilai waktu terhadap uang menggunakan suku bunga diskonto yang akan memperbaharui atau arus dari uangnya. Dengan metode ini, proyeksi nilai waktu dari uang akan diukur dengan faktor pembanding nilai bunga diskonto yang berlaku sehingga mempengaruhi total keuntungan. Net Present Value dapat dihitung dari selisih nilai proyek pada awal tahun dengan total keuntungan dari tiap tahun yang dinilai uangkan ke tahun awal dengan tingkat bunga diskonto tertentu. Perhitungan Analisis Net Present Value sebagai berikut : NPV = - NI +
Pr oceed1 Pr oceed 2 Pr oceed 3 Pr oceedn + + + ⋅⋅⋅⋅ 1 2 3 (1 + i ) (1 + i ) (1 + i ) (1 + i ) n
Keterangan : NPV
: Net Preset Value
NI
: Nilai proyek
i
: Tingkat bunga diskonto diperhitungkan
n
: Umur proyek
Perhitungan NPV dengan tingkat bunga diskonto yang diperhitungkan sebesar 6,50% pertahun adalah sebagai berikut : (sumber : www.bi.go.id per 3 dec 2009) NPV
= - Rp 9.758.000 + Rp.10.960.000+ Rp.11.280.000 ( 1 + 6,50 % )1 ( 1 + 6,50 % )2
NPV
= - Rp 9.758.000 + Rp.10.960.000+ Rp.11.280.000 1,065
1,113
NPV
= - Rp 9.758.000 + Rp 10.291.079,81 + Rp 10.134.770,89
NPV
= Rp 10.667.850,7
Dan hasil diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa proyek ini dinyatakan layak untuk diterapkan karena NPV > 0. Jika video klip ini diterapkan atau dipakai dengan ketentuan tingkat bunga diskonto 6.50 % maka keuntungan yang diterima sebesar Rp. Rp 10.667.850,7 Hasil perhitungan dengan ketiga metode tersebut diatas tercantum dalam tabel berikut ini : Tabel 3.5 Hasil Analisis
Metode Analysis Payback Periode Return on Investment (ROI Nett Present Value 3.6.1
Hasil Untung pada tahun ke 1 60.13 % Rp Rp 10.667.850,7
Syarat Maksimal ROI > 0 NPV > 0
Keputusan Layak Layak Layak
Rancangan Pembuatan video klip
A. Pra Produksi Preproduction atau Pra Produksi merupakan tahapan perencanaan. Secara umum merupakan tahapan persiapan sebelum memulai proses produksi (syuting film atau video). Sebelum memproduksi sebuah video klip ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu memilih sutradara, memperkirakan biaya dan waktu, membuat jadwal produksi, pemilihan pemeran, menetapkan lokasi syuting, pemilihan pakaian, mengadakan pertemuan pra produksi untuk membahas tentang proses produksi, dan lain - lain. Tahap pra produksi adalah tahap dimana mengerjakan semua pekerjaan dan aktivitas sebelum video klip diproduksi secara nyata. Pertama – tama yang harus dipikirkan produser pada tahap pra produksi dalam membuat video klip adalah mempelajari treatment, naskah / skenario, dan storyboard, serta anggaran dana untuk pembuatan video klip. Pada tahap pra produksi atau pre production ( sebelum shooting ) dibutuhkan skenario / naskah yang dalam studi kasus ini adalah lagu yang akan dijadikan video klip. Suatu skenario diperoleh dari treatment dari sebuah lirik lagu itu yang dikembangkan hingga menjadi sebuah jalan cerita. Pada tahap pra produksi ini ada beberapa proses yang harus dipikirkan oleh produser, antara lain : 1.
Treatment Merupakan perwujudan dari jalan cerita sebuah lagu, dari sekedar bayangan menjadi
sebuah tulisan. Treatment dari lagu tersebut adalah menceritakan seorang pria yang mencintai seorang wanita, akan tetapi wanita tersebut tidak bisa menerima sang pria. Wanita hanya bisa menjadikannya seorang sahabat karena sang wanita sudah mempunyai pasangan. Dengan berjalannya waktu, sang wanita hanya bisa memberikan harapan semu. Sedangkan sang pria sangat mengharapkan sang wanita untuk menjadi kekasihnya. Ternyata sang wanita pergi, tanpa memberikan kejelasan bagi sang pria. 2.
Skenario
Merupakan uraian rangkaian adegan dalam bahasa teknis. Misalnya jenis shoot dan angle kamera, jenis set lokasi ( eksterior dan interior ), jenis transisi dari satu adegan ke adegan selanjutnya, dan lainnya. Dalam berbagai model proyek video, seperti iklan televisi, company profile, sinetron, drama televisi, film cerita dan film animasi membutuhkan skenario formal yang berisi dialog, narasi, catatan tentang setting lokasi, action, lighting, sudut dan pergerakan kamera, sound atmosfir, dan lain sebagainya. 3.
Storyboard Apabila kurang cukup dengan treatment dan skenario, maka dapat pula menyertakan
storyboard dalam rangkaian perencanaan proses produksi. Storyboard merupakan coretan gambar/sketsa seperti gambar komik yang menggambarkan kejadian dalam film. Di dalam
gambar tersebut juga berisi catatan mengenai adegan, sound, sudut dan pergerakan kamera, dan lain sebagainya. Penggunaan storyboard jelas akan mempermudah pelaksanaan dalam proses produksi nantinya.
4.
PEMBAHASAN
4.1
Produksi Pada saat proses produksi sutradara merupakan orang utama yang mempunyai tanggung
jawab pada saat proses produksi. Berdasarkan script dan storyboard pada saat produksi, sutradara harus menekankan kepada seluruh tim produksi tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukan. Selain sutradara, kameramen juga berperan penting pada saat proses produksi, karena gambar yang diambilnya nanti menentukan mudah dan tidaknya pada saat proses editing serta hasil yang diinginkan. Pada intinya merekam kejadian langsung, adegan animasi dan suara pada film, videotape atau DV untuk menghasilkan footage / clip disebut dengan “production” atau proses produksi. Selama proses produksi berlangsung, perhatian kita akan tertuju pada lighting/pencahayaan, blocking (dimana dan bagaimana aktor atau subyek kita bergerak), dan shooting (bagaimana pergerakan kamera dan dari sudut mana scene kita dilihat). Pembuatan animasi/motion graphics dapat pula dikategorikan dalam proses produksi, karena bertujuan menghasilkan footage yang nantinya akan disusun dan diedit dalam proses pasca produksi. Dalam tahap produksi, seluruh personil dan pendukung video klip yang telah dipilih, bekerja sama dalam proses produksi pengambilan gambar dengan baik serta selalu berpedoman padanaskah/story board yang telah disetujui. Sehingga dalam pelaksanaan proses produksi video klip dapat efektif dan selesai sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sehingga tidak terjadi pembuangan/penguluran waktu pada saat proses produksi dan tidak ada biaya yang meningkat dan selesai dengan hasil yang diinginkan. Karena dalam proses produksi ini nanti menentukan mudah dan tidaknya pada saat proses editing serta hasil yanng diinginkan. 4.2
Pasca Produksi Pasca produksi adalah tahap dimana semua pekerjaan dan aktivitas yang terjadi setelah
multimedia diproduksi secara nyata, pasaca produksi tersebut meliputi pengeditan, pemberian efekefek spesial, pencampuran audio dan video, penggandaan, dan penyerahan. Proses yang pertama dalam pasca produksi ini adalah tahap men-capture video dari handycam ke komputer, dan kemudian memilih klip yang sesuai dengan cerita yang telah dibuat, memberikan tansisi pada klip, dan memberikan efek pada klip yang telah di pilih.
5
KESIMPULAN
5.1
Kesimpulan Dari pembahasan keseluruhan materi dalam penulisan skripsi dapat disimpulkan bahwa,
dalam pembuatan video klip diperlukan tahapan – tahapan untuk terciptanya proyek video klip. Terdapat tiga tahapan dalam pembuatan video klip yaitu terdiri atas proses pra produksi yaitu tahap sebelum melakukan produksi, proses produksi yaitu proses pembuatan video klip seperti syuting, dan proses pasca produksi yaitu proses setelah dilakukan produksi seperti proses editing. Sebelum memproduksi sebuah video klip ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu memilih sutradara, memperkirakan biaya dan waktu, membuat jadwal produksi, pemilihan pemeran ( casting ), menetapkan lokasi syuting, pemilihan pakaian, mengadakan pertemuan pra produksi untuk membahas tentang proses produksi. Pembuatan video klip The Centimeters Band dirancang dengan konsep yang sederhana dan menampilkan efek animasi, yakni dengan keahlian editing dan menguasai kamera juga software pendukung dalam pembuatan video klip. Selain itu pembuatan video klip, semua crew dan peralatan dapat digunakan secukupnya, sehingga pembuatan video klip ini dapat lebih efektif. Sehingga dapat tercapai tujuan dari The Centimeters Band. Yaitu video klip dapat memperkenalkan The Centimeters Band kepada masyarakat luas untuk lebih dikenal, dan lebih efektif sebagai media sarana promosi The Centimeters Band. Untuk membuat video klip ini menggunakan alat, seperti handycam SONY 3CCD, tripod, mini DV dan mengunakan spesifikasi komputer standar multimedia, dan lighting yang cukup. Untuk terciptanya proyek pembuatn video klip ini diperlikan beberapa software pendukung. Diantaranya adobe premiere 2.0 dan particle illusion 3.0 sebagai efek animasi. Sistem televisi yang digunakan video klip ini adalah standar yang digunakan di Indonesia yaitu menggunakan sistem PAL ( Phase Alternating Line ) dengan resolusi 720 x 576 pixel dengan frame rate 25 fps ( frame per second ).
DAFTAR PUSTAKA Al Fatah, Hanif. 2007. Analisis Dan Perancangan System Informasi Untuk Keunggulan Bersaing Perusahaandan Organisasi Modern. Yogyakarta: Andi Offset. Behind The Screen. PT. Creative Sarana Kreasindo. Mc Leod, Raymond. Sistem Informasi Manajemen II, Jakarta: PT. Prenhallindo. Modul Art Film School makes your creative PT.Mataram Surya Visi. Suyanto, M. 2003. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta: Andi Offset. Suyanto, M. 2003. Analisis & Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset. Heru Efenfendy, 2002, Mari Membuat Film, Panduan Menjadi Produser, Yogyakarta: Www.Particleillusion 3.0.com/tutorial.help. Yuhanto, Priyo Wintar. 2007. Editing Non Linier dengan Adobe Premiere Pro 2.0. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.