ANALISIS SWOT TERHADAP STRATEGI PEMASARAN LAYANAN POS EXPRESS PT POS INDONESIA Nuryanis Ekas Sari, S.Kom
[email protected], Gunadarma
ABSTRAK PT Pos Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman baik pengiriman dokumen ataupun pengiriman barang. Dengan menggunakan analisis SWOT PT Pos Indonesia ingin mengetahui sejauh mana perusahaan memiliki kekuatan dan peluang, serta kelemahan dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Metode penelitian dalam penulisan ini menggunakan data primer dan data sekunder. Saat ini strategi yang perlu dilakukan oleh PT Pos Indonesia memanfaatkan kekuatan internal untuk membuka peluang jangka panjang melalui strategi diversifikasi. Kata Kunci : PT Pos Indonesia, SWOT, Diversifikasi PENDAHULUAN Perkembangan dunia dewasa ini ditandai dengan arus globalisasi disegala bidang yang membawa dampak cukup pesat bagi perkembangan perekonomian indonesia. Tingkat perkembangan ekonomi dunia dewasa ini ditandai dengan globalisasi disegala bidang yang diiringi pula oleh tingginya tingkat mobilitas penduduk, lalu lintas uang dan barang dalam arus perdagangan serta semakin pesatnya pertarungan bisnis. PT. Pos Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman baik pengiriman dokumen, ataupun pengiriman barang. PT. Pos Indonesia memiliki banyak layanan pengiriman, salah satu layanan itu adalah Pos Express. Dengan adanya layanan Pos Express maka perusahaan ini membutuhkan suatu strategi pemasaran yang handal agar salah satu layanan perusahaan ini dapat bersaing dengan perusahaan swasta yang bergerak dibidang yang sama. Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah Mengidentifikasi kekuatan dan peluang yang dimiliki perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerjanya, serta meminimalkan kelemahan dan ancaman, dalam mencapai apa yang diharapkan perusahaan, Menyusun dan mengembangkan strategi yang dapat menjadi pilihan PT. Pos Indonesia untuk layanan Pos Express, melalui penilaian analisis SWOT, Memberikan masukan tentang strategi pengembangan usaha yang tepat bagi PT. Pos Indonesia khususnya layanan Pos Express. Manfaat dari penelitian ini adalah PT Pos Indonesia dapat mengetahui strategi apa yang harus diambil untuk melakukan pemasaran Pos Express agar layanan Pos Express dapat bersaing dengan perusahaan lainnya, dan dapat mengetahui strategi-strategi apa saja yang harus dilakukan dilihat dari faktor Internal dan Eksternal perusahaan tersebut. TINJAUAN PUSTAKA Tahapan Perencanaan Strategi Proses penyususnan perencanaan strategi melalui tiga tahap:
Tahap Pengumpulan Data Tahapan pertama ini merupakan kegiatan pengumpulan data, pengklasifikasian dan pra analisis, kemudian data dapat dipisahkan menjadi data internal dan data eksternal. Dalam tahap ini dipakai tiga model, yakni : (1) Matrik Faktor Strategi Eksternal (EFE), (2) Matrik Faktor Strategi Internal (EFI), (3) Matrik Profil Kompetitif. Tahap Analisis Model yang digunakan pada tahap ini adalah: Matrik TOWS atau Matrik SWOT Alat yang digunakan untuk menyususn faktor-faktor strategis perusahaan adalah matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan, dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Matrik ini dapat menghasilkan empat kemungkinan alternatif strategis. Matrik BCG Matrik BCG (Bostom Consulting Group) biasanya digunakan dalammelakukan analisis portofolio bisnis untuk perusahaan yang mempunyai beberapa SBU (Strategic Bisnis Unit), yang nantinya dapat dilihat bahwa persaingan itu terjadi satu sama lainnya dalam industrinya masing-masing. Matrik BCG ini bertujuan untuk melihat strategi pangsa pasar yang digunakan oleh perusahaan dan untuk mengetahui perkembangan dilihat dari kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan yang nanti hasilnya dapat mengukur kinerja manajemen apakah sudah maksimal Model Matrik General Electric Pada model matrik general electric ini merupakan model tambahan atau model alternatif yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaan. Model ini pada dasarnya mempunyai dua parameter yakni dengan cara mengukur : (1) faktor daya tarik industri (Industry Attacktriveness Factor), (2) faktor kekuatan industri. Model Matrik Internal-eksternal (IE) Pada dasarnya matrik ini hampir sama dengan matrik BCG (Bostom Consulting Group), ini bisa dilihat dari pemetaan berbagai SBU atau divisi dalam satu diagram yang nantinya dibuat, sehingga biasanya kedua matrik itu biasa disebut sebagai diagram portofolio. Dalama penggunaannya matrik ini melihat dari faktor kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal perusahaan, namun terdapat perbedaan dalam hal ini antara matrik BCG dan matrik (IE) yakni pada implikasi strategi yang digunakan karena matrik IE lebih banyak memerlukan informasi mengenai SBU dibandingkan dengan matrik BCG. Model Matrik SPACE Dalam tahap ini, merupakan metoda lain dalam tahap analisis, karena metode ini terdiri dari empat kuadran, yang nantinya perusahaan dapat menempatkan hasilnya menjadi beberapa strategi alternatif yakni : agresif, konsevatif, defensif, atau bersaing. Matrik ini juga melihat pada dua dimensi internal yaitu pada kekuatan keuangan, keunggulan dalam bersaing, serta dua dimensi eksternal yaitu stabilitas lingkungan dan kekuatan industri. Model Matrik Grand Strategy Model matrik grand strategy dapat digunakan untuk menjawab masalah yang sering dihadapi dalam tahap analisis, sejumlah persoalan mengenai penentuan apakah perusahaan akan memanfaatkan posisi yang kuat atau akan mengatasi kendala yang ada. Karena pada dasarnya matrik ini menggunakan dua dimensi yakni posisi persaingan dan pertumbuhan pasar. Tahap Pengambilan Keputusan
Pada tahap ini perusahaan melakukan kajian mengenai penentuan analisis strategi yang digunakan untuk menentukan keputusan, dalam menentukan keputusan ini perusahaan harus memilih strategi yang layak untuk digunakan, dengan pemberian skala pada masing-masing strategi. (Rangkuty) Pengukuran Kepuasan Pelanggan Ada beberapa alasan dari Richard F Gerson (2001 : 60) mengapa pengukuran kepuasan pelanggan sangat penting bagi penyedia jasa : Untuk meneruskan harapan pelanggan Mengukur kepuasan pelanggan tidak hanya untuk menentukan bagaimanan pelanggan menikmati produk yang mereka gunakan dan pelayanan yang mereka terima, terapi juga harus mengkrarifikasi apa yang diharapkan pelanggan, dari proses penjualan dan pelayanan yang diberikan. Untuk menutup kesenjangan antara penyedia jasa dengan pelanggan dalam penyampaian jasa yang dapat mempengaruhi penilaian pelanggan atau kualitas jasa. Untuk memeriksa apakah peningkatan kualitas pelayanan sesuai dengan harapan. Kualitas jasa (Servequal) dapat diketahui melalui interaksi penyedia dan pengguna jasa, selama dan sesudah transaksi berlangsung. Mengukur dan mendefinisikan kualitas jasa lebih sulit dibandingkan kualitas suatu barang karena sifat dari jasa tidak berwujud (intangible). Menurut Parasuraman (1985) ada dua factor utama yang mempengaruhi kualitas jasa yaitu expective service (pelayanan yang diharapkan) dan perceived service (pelayanan yang diterima). Karena kualitas pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan dari keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaian untuk mengimbangi harapan pelanggan. Dalam perkembangan selanjutnya, parasuraman dkk (dalam Zeihamil dan BItner, 1996:118) mengatakan bahwa konsumen dalam melakukan penilaian terhadap kualitas jasa ( servequal) ada lima dimensi yang akan digunakan sebagai variabel penelitian tingkat kepuasan pelanggan : Dimensi fisik atau wujud (tangible) mengacu kepada performansi petugas, keadaan sarana dan prasarana dan output yang dihasilkan. Dimensi ketepatan (reliability) yang mengacu pada aspek waktu, yang digunakan untuk mengukur ketepatan proses penyelesaian pekerjaan dengan waktu yang telah ditetapkan. Dimensi keterlibatan atau ketanggapan (responsiveness) yang mengacu kepada peran serta, dapat digunakan untuk mengukur tingkat keterlibatan petugas dalam proses pelayanan terhadap anggota. Dimensi keterjaminan (assurance) yang meliputi kecakapan, keramahan dan kepercayaan dan keamanan dapat digunakan untuk mengukur performansi petugas dalam memberikan rasa percaya dan rasa aman serta kepuasan kepada pihak anggota. Dimensi empati (emphaty) yang meliputi kemampuan komunikasi dan ketanggapan dapat digunakan untuk mengukur sikap dan motivasi petugas dalam memberikan pelayanan
METODE PENELITIAN Objek Penelitian Dalam penelitian ini metodologi yang digunakan adalah metode analisis SWOT yang bertujuan untuk menganalisis alternative strategi pemasaran Pos Express dengan memperhatikan faktor eksternal dan internal. Objek dari penelitian ini adalah layanan Pos Express. Metode Penelitian Data Primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari PT. Pos Indonesia, dengan cara: Melakukan wawancara secara terbuka dengan manajer pemasaran, petugas loket Pos Express serta pihak yang berkepentingan di unit terkait dan mengamati langsung dengan menggunakan pendekatan survey atau penelitian langsung kelapangan dan pengambilan data dengan menggunakan kuesioner yang harus diisi oleh responden atau nasabah Pos Express. Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, dengan cara membaca dan mempelajari buku teks dan jurnal-jurnal manajemen pemasaran, manajemen dan perencanaan strategi, media cetak informasi, browsing pada website yang relevan dengan judul penelitian ini, guna menunjang laporan serta data dari PT. Pos Indonesia. Metode Pengolahan Data Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah analisis deskriptif, untuk menganalisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan dengan analisis SWOT. Untuk melakukan identifikasi terhadap berbagai faktor-faktor secara sistematis, untuk merumuskan strategi berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan peluang (Opportunities), namun bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dana ancaman (Threats) dengan factor internal kekuatan (Strenghts) dan kelemahan (Weaknesses). Kemudian sebagai pendukung dilakukan penelitian survey dengan menggunakan kuesioner yang menggunakan dimensi kepuasan pelanggan yang terdiri dari: Tangible, realibility, responsive, assurance, empathy. Sistem penyebaran menggunakan system Drop-off survey, yaitu kuesioner ditinggalkan kepada responden untuk diisi, dan administrator akan kembali beberapa saat untuk mengambil kuisioner yang telah diisi. Metode Analisis Data Untuk menganalisis strategi manajemen yang ada pada PT. Pos Indonesia, dilakukan analisis secara deskriptif, kualitatis, meliputi gambaran umum perusahaan posisi perusahaan dalam persaingan, analisis lingkungan internal dan eksternal PT. Pos Indonesia dengan menggunakan analisa SWOT, yaitu dengan menganalisa mengenai kekuatan (Strenght) dan kelemahan (Weakness) yang dimiliki PT. Pos Indonesia, dimana kelemahan dapat dimanfaatkan untuk meraih keunggulan bersaing, serta ancaman (Threat) yang merupakan kecenderungan untuk perkembangan yang tidak menguntungkan bagi perusahaan, serta analisis strategi manajemen dan perencanaan. Alat ukur penelitian dan cara perhitungan Untuk menganalisis dan mengolah tingkat kepuasan nasabah, pada hasil data survey dalam hal ini menggunakan perhitungan rentang skala penelitian. Yaitu suatu keputusan dinilai pada suatu skala yang menggunakan interval yang sama, maka metode rentang
skala cocok untuk digunakan. Rentang skala penilaian digunakan untuk menentukan posisi respon dari responden, dengan menggunalkan nilai skor variable tersebut. Skor alternative jawaban yang terbentuk dari tehnik skala yang terdiri dari skor 1 sampai dengan 5, yang melambangkan posisi yang sangat negative ke posisi yang sangat positif. Secara lengkap atribut nilai yang diberikan untuk setiap skala dalam kuisioner bertujuan untuk melihat kepuasan responden terhadap pelayanan Pos Express, kemudian dapat dilakukan peningkatan terhadapa hasil yang telah di capai. Untuk kinerja atau penampilan diberi lima penilaian dengan bobot sebagai berikut: - Jawaban sangat tidak puas (STP) atau sangat tidak setuju (STS) bobot 1. - Jawaban tidak puas (TP) atau tidak setuju (TS) bobt 2 - Jawaban biasa saja (BS) atau netral (N) bobot 3 - Jawaban puas (P) atau setuju (S) bobot 4 - Jawaban sangat puas (SP) atau sangat setuju (SS) bobot 5 Data yang diperoleh kemudian diolah, dimana setiap jawaban dari responden dijumlahkan dan dicari masing-masing skor setiap variable yang ditanya. Menghitung skor dengan menjumlahkan seluruh perkalian antara nilai data dengan masing-masing bobot. Untuk memposisiskan jawaban responden digunakan rentang skala dengan rumus : RS = Range m
keterangan :
RS = Rentang Skala Penilaian Range = Skor terbesar – skor terkecil M = Banyaknya kategori
Karena skor yang terbesar 5, skor yang terkecil 1 dan kategori skor sebanyak 5., maka rentang skala penilaian yang didapat, yaitu: RS = 5-1 = 0.8 5 Sehingga posisi keputusan menjadi: STP
1.0 1,00 – 1,80 1,81 – 2,60 2,61 – 3,40 3,41 – 4,20 4,21 – 5,00
TP
BS
1.8 2.6 3.4 = Sangat tidak puas (STP) = Tidak puas (TP) = Biasa saja (BS) = Puas (P) = Sangat Puas (SP)
P
SP
4.2
5.0
HASIL DAN PEMBAHASAN Pos Express SBU POS EXPRESS merupakan layanan berbasis teknologi informasi yang diciptakan untuk menjamin kepuasaan pelanggan. Sistem layanan SBU POS EXPRESS memungkinkan pelanggan melihat status pengiriman, dari waktu ke waktu, dengan memonitor atau melacak melalui http://express.posindonesia.co.id/index.html Untuk menjaga mutu layanan SBU POS EXPRESS menerapkan quality assurance yang ketat dalam setiap rantai proses pengiriman barang/dokumen, sehingga memiliki ketepatan waktu dan akurasi dalam pelayanan ke alamat tujuan. Hal ini tercermin dalam moto layanan: Quick, Accurate, and Traceable. Dalam kurun waktu kurang lebih 3 tahun sejak diluncurkan (30 Juni 2003) , sejak mulai berbentuk PROYEK BISNIS< SBU POS EXPRESS mendapat kepercayaan Mitra Kerja Strategis untuk melayani pendistribusian barang/dokumen penting. Visi, Misi dan Motto Pos Express Visi Pos Express menjadi service provider dalam jasa kurir Express yang terbaik dan terkuat di indonesia, dan dapat bersaing didalam pasar global. Misi Pos Express menyampaikan dokumen, barang dan service terkait lainnya secara cepat, akurat, dan terlacak dengan dukungan teknologi informasi yang handal dan sumber daya yang profesional sehingga dapat memberikan kepuasan maksimal kepada customer. Motto Pos Express adalah Quick, Accurate, dan Traceable. Strategi Pemasaran Bauran (marketing mix) PT. Pos Indonesia Strategi Produk Dalam strategi produk ini PT. Pos Indonesia berusaha untuk memberikan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dibidang jasa pengiriman sehingga diharapkan akan mencapai sasaran yang diinginkan, PT. Pos Indonesia selalu berusaha mengerti dan memenuhi kebutuhan nasabah melalui integritas kepada nasabah dan berusaha untuk menghasilkan layanan yang kompetitif. Strategi produk PT. Pos Indonesia untuk layanan Pos Express terdiri dari : Jenis layanan Pos Express Tabel 1. Jenis Layanan Pos Express Jenis Layanan Pos Express Jasa
Kurir
cepat
(Express
Keterangan Courier
Service)
Sameday Service, barang/dokumen akan sampai ke tangan alamat yang dituju pada hari yang sama
Nextday
Before
barang/dokumen
10.00 akan
Service, disampaikan
sebelum pukul 10 pagi keesokan harinya
Nextday
Service
barang/dokumen
Before akan
5pm,
disampaikan
sebelum pukul 5 sore keesokan harinya Service Level Guarantee Based
Merupakan layanan bisnis/koorporat (Pre-sorted First Class Mail) yang memiliki keunggulan:
Time certain, akurat dan terlacak
Layanan dituangkan dalam perjanjian kerja sama/kontrak berdasar Service Level Agreement (SLA)yang telah disepakati kedua belah pihak
Sistem
Collecting
yang
memberikan
kemudahan bagi pelangganmaupun bagi Unit
Bisnis
Pos
Express
dalam
pemrosesan kiriman Mailing Room
Layanan
Penyediaan report status secara cepat dituangkan
dalam
perjanjian
kerja
sama/kontrak berdasar Service Level Agreement (SLA) yang telah disepakati kedua belah pihak. Layanan Mailing Room meliputi:
Penanganan kiriman antar departemen pada suatu perusahaan yang berlokasi dalam satu gedung
Penanganan kiriman antar kantor cabang pada suatu perusahaan
Penanganan kiriman antar perusahaan yang berlokasi dalam satu gedung
Penanganan kiriman antar departemen pada suatu perusahaan yang berlokasi
pada suatu wilayah
Project Based
Kiriman berbasis proyek secara prinsip memiliki karakteristik yang sama dengan kiriman koorporat
Memiliki jangka
waktu yang relatif
pendek
Sumber : Diktat Pos (2000) Jenis kiriman Pos Express Tabel 2. Jenis Kiriman Pos Express Jenis Kiriman Dokumen
Barang
Keterangan
Laporan
Transactional Mail
Original Paper
Dokumen Kontrak
Promotional Material
Formulir Layanan
Equipment
Stationary
Kriteria Persyaratan Dokumen/Barang Yang Dilarang Dikirim Melalui Pos Tabel 3. Kriteria Persyaratan Dokumen / Barang Jenis Kriteria Dokumen / Barang
Keterangan
Tidak
boleh
mengandung
pornografi,
SARA
Bahan-bahan
yang
rentan
oksidasi, misalnya bubuk pemutih.
terhadap
Jika
berat
dokumen
>
2
kg
akan
dikelompokkan sebagai kiriman barang
Tidak berisi barang yang dapat merusak kiriman
lain.
Seperti:
barang
yang
mengandung cairan, gel, cream, minyak dan lain-lain
Barang-barang pembusukan
yang selama
mengalami waktu
antaran.
Seperti: makanan basah dan berminyak, buah
Senjata api, peluru, dan bahan peledak atau sejenisnya
Segala
macam
korek
api
dan
gas
pengisisnya
Bahan-bahan yang mudah terbakar
Accu, batere basah
Bahan
obat
termasuk
bius,
narkotika
bahan-bahan
yang
dan
yang
bahan
melanggar kesusilaan
Bahan/hewan hidup atau benda biologis lainnya.
Kiriman berisi perhiasan dan uang
Jika berat kiriman > 30 kg, maka pengiriman dapat dilakukan dengan 2 kali atau lebih pengiriman
Syarat-Syarat Pengiriman (Pengeposan) - Jenis kiriman Pos Express adalah kiriman yang meliputi dokumen dan barang. - Alamat penerima harus masuk dalam wilayah antar Pos Express, data alamat diisi lengkap dan jelas dengan mencantumkan kode pos dan no telepon si penerima. - Pengirim harus menyatakan isi dan nilai kiriman dengan benar. - Isi kiriman tidak berisi benda yang dapat membahayakan kiriman, atau keselamatan orang, tidak berisi uang tunai, emas, permata, serta sertifikat surat berharga serta barang-barang yang dilarang menurut aturan yang berlaku. - Untuk tahap awal pengirimanPos Express hanya dilakukan dengan tingkat berat sampai dengan 5.000 gram per item Batasan Ukuran dan Berat Kiriman - Ukuran Jumlah panjang + Lebar + Tinggi tidak boleh lebih dari 90 cm, ukuran tersebut tidak lebih dari 60 cm. Dalam bentuk gulungan panjang + dua kali garis tengah tidak boleh lebih dari 104 cm, ukuran terbesar tidak lebih dari 90 cm. - Berat Untuk tahap awal pengiriman Pos Express hanya dilakukan dengan tingkat berat sampai dengan 5.000 gram per item. Fitur Layanan yang Diberikan Resi (Proof Of Posting) yang berfungsi sebagai bukti pengiriman dan dokumentasi penyerahan. Resi Pos Express disediakan dalam 3 rangkap sesuai dengan peruntukannya yaitu: Rangkap pertama digunakan layanan korporat (pengirim tidak memerlukan bukti pengeposan, cukup dengan daftar pengiriman). Rangkap kedua digunakan layanan ritel-korporat yang penerima membutuhkan bukti pengeposan. Rangkap ketiga digunakan layanan kp cabang yang off line-manual. Sistem pelacakan kiriman (track and trace system) merupakan fasilitas pelacakan yang diberikan yang dapat diakses langsung oleh penerima secara on-line melalui browsing ke http://h1.posindonesia.co.id atau melalui petugas customer service. Bagi pelanggan korporat disediakan fasilitas reporting status kiriman kolektif. Asuransi (money back quarantee) merupakan kompensasi yang diberikan kepada pengirim atas keterlambatan, kerusakan dan/atau kehilangan kiriman yang besarnya sesuai dengan ketentuan dan/atau kesepakatan (kiriman korporat yang diikat dengan PKS). Strategi Harga Strategi harga juga memegang peranan penting dalam menjalankan kegiatan pemasaran, strategi harga yang ditetapkan adalah mencangkup biaya-biaya yang akan dibebankan kepada nasabah layanan Pos Express atas kiriman yang akan dilakukan. PT. Pos Indonesia menetapkan biaya yang menarik dan kompetitif untuk setiap jenis layanan, strategi harga yang bersaing dapat dibandingkan dengan pesaing dari layanan jasa pengiriman yang sama terutama layanan jasa perusahaan swasta. Dalam menentukan strategi harga PT. Pos Indonesia menganut 2 kebijakan yaitu harga Publish Rate
(umum) dan harga Customize (tarif berdasarkan order yang meliputi negosiasi, diskon, insentif). Tabel harga terlampir. Strategi Distribusi Antaran Strategi distribusi adalah penentuan cara perusahaan mencoba untuk mengenalkan layanan Pos Express ke masyarakat, menggunakan satu perantara atau lebih. Beberapa cara yang dilakukan PT. Pos Indonesia saat ini adalah: Pendistribusian secara langsung (direct) Proses layanan ini adalah layanan yang peka terhadap waktu tempuh, dimana pengiriman atau pendistribusian paket/ barang/ surat penting dilakukan dengan langsung juga disertai dengan tracking system sehingga pengiriman dapat terlacak. Contoh: Pos Express. Pendistribusian tidak langsung ( indirect ) Proses layanan ini adalah layanan yang sifatnya peka terhadap harga dimana pengiriman atau pendistribusian surat tidak terlalu dipengaruhi dengan waktu tempuh tetapi akan dikirim berdasarkan harga perangko yang tertera. Contoh: Surat berperangko. Strategi Promosi Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan program pemasaran, dan merupakan sarana yang paling ampuh bagi perusahaan untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promopsi adalah menginformasikan segala jenis layanan yang ditawarkan dan berusaha menarik perhatian masyarakat. Strategi promosi yang dilakukan di PT. Pos Indonesia untuk memperkenalkan layanan baru ini adalah dengan menggunakan brosur, spanduk, banner, pamflet, media elektronik dan juga website PT. Pos Indonesia. Dari ke empat unsur ini dapat diharapkan terjadinya hubungan baik anatara tenaga pemasar dengan pelanggan, dan sebaliknya. Maka akan lebih baik meningkatkan kepercayaan serta kepuasan pelanggan kepada PT. Pos Indonesia. Analisis strategi pemasaran layanan Pos Express dengan SWOT Analisis Lingkungan Internal Kekuatan (Strenght) Dari segi layanan, layanan Pos Express ini memiliki beberapa jenis layanan seperti sameday service, nextday before 10.00 service, nextday before 17.00 service, kiriman proyek dan mailing proyek. Dalam hal distribusi PT Pos Indonesia memiliki jaringan pelayanan yang cukup luas. Layanan Pos Express juga didukung dengan Tracking System dan juga laporan status kiriman yang dipantau melalui website PT. Pos Indonesia. PT Pos Indonesia menyediakan program pelatihan secara berkala. Memiliki visi dan misi yang kuat. Memiliki filosofi layanan cepat, akurat dan terlacak. Memiliki jumlah SDM yang banyak. Memiliki jalur distribusi dan system informasi yang baik. Memiliki sarana yang kuat dalam hal ini kurir yang tanggap untuk mendukung kegiatan operasional. Memberikan jaminan (Assurance) untuk setiap kiriman
Kelemahan (Weakness) Dari segi layanan, untuk layanan sameday service hanya dapat melayani antaran dalam kota saja. Dari segi harga untuk barang-barang yang memiliki kriteria tertentu seperti berdiameter dihitung berdasarkan tabel yang ditetapkan. Dalam pendistribusian kiriman, masih terdapat kendala apabila jadwal keberangkatan pesawat terlambat. Kurangnya promosi atau pemberian diskon yang dilakukan perusahaan untuk menarik minat pelanggan. Kurangnya SDM yang berpengalaman dibidangnya Analisis Lingkungan Eksternal Peluang (Opportunities) Banyaknya pangsa pasar / customer bisnis yang membutuhkan layanan kiriman secara cepat, akurat dalam jangka waktu yang pasti. Kepercayaan masyarakat yang cukup tinggi terhadap PT. Pos Indonesia. Pesatnya pertumbuhan perusahaan baru / lama yang merupakan calon pelanggan potensial. Tingginya tingkat kegiatan bisnis. Kegiatan bisnis yang makin meluas. Ancaman (Threats) Semakin banyaknya jasa titipan swasta yang sejenis . Kegiatan promosi, penawaran layanan yang inovatif dan menarik yang dilakukan oleh pesaing. Persaingan tarif yang kompetitif dari kompetitor. Persaingan dalam tingkat pelayanan dan fasilitas terhadap pelanggan. Penerapan UU tentang perlindungan konsumen Tabel 4. Matrik SWOT Kekuatan (S)
Memiliki
Kelemahan (W) beberapa
jenis layanan.
Mempunyai pelayanan
Didukung tracking
sameday
service
melayani
yang
dapat antaran
dalam kota saja.
cukup luas.
kiriman
hanya
jaringan pos
Layanan
dengan system
dan
laporan status kiriman.
Tarif untuk barangbarang memiliki
yang kriteria
Menyediakan program
tertentu
pelatihan
berdasarkan
secara
Memiliki
berdasarkan tujuan.
filosofi
layanan cepat, akurat
tabel
yang ditetapkan dan
berkala.
dihitung
Dalam
dan terlacak.
pendistribusian
Memiliki visi dan misi
kiriman
masih
yang kuat.
terdapat
kendala
Memiliki jumlah SDM
apabila
jadwal
yang banyak.
keberangkatan
Memiliki
pesawat terlambat.
jalur
distribusi dan sistem
Kurangnya promosi
informasi yang baik.
atau
Jaminan untuk kiriman
diskon
Memiliki sarana yang
dilakukan
kuat yaitu kurir yang
perusahaan
untuk
tanggap
menarik
minat
mendukung
untuk
pemberian yang
pelanggan.
kegiatan
Kurangnya SDM yang
operasional.
berpengalaman dibidangnya. Peluang (O)
Strategi SO
Banyaknya pasar
/
pangsa
customer
bisnis
yang
Strategi WO
Menjaga nama baik dan citra perusahaan.
Menjaga
jenis
layanan
layanan
yang
memberikan
dalam jangka waktu
keuntungan
antaran
dan
menambah
secara cepat, akurat
Memperluas jaringan
membutuhkan kiriman
untuk
layanan someday.
Melakukan sosialisasi
terhadap
distribusi
promosi
untuk layanan Pos
yang pasti.
pelanggan
Tingginya
tingkat
Express.
Perluasan
jaringan
kegiatan bisnis.
pelayanan
atau
Meningkatnya
distribusi
pertumbuhan perusahaan-
pengembangan dan pelatihan SDM
Meningkatkan kualitas
SDM
perusahaan
baru
sebagai
calon
pelanggan
yang
Mengusahakan
Meningkatkan program
Memelihara
promosi
dan pelayanan
kualitas
serta mutu pelayanan
potensial
Kepercayaan masyarakat
yang
cukup tinggi terhadap PT. Pos Indonesia.
Kegiatan bisnis yang makin meluas Ancaman (T)
Strategi TS
Semakin banyaknya
jasa titipan swasta
Program
promosi
yang menarik oleh
Mengutamakan
inovasi
marketing
terbaru untuk menarik
pelayanan
Memberikan
Mengamati
Mengembangkan
menganalisa
Persaingan tarif yang
strategi
perubahan,
kompetitif
yang
dari
pesaing.
kemajuan teknologi
minat pelanggan.
pesaing
Meningkatkan kualitas pelayanan.
yang sejenis
Strategi TW
Penerapan
pemasaran baik
dilakukan
sesuai
kompetitor
dengan visi dan misi UU
tentang perlindungan
Terus
menciptakan
feature-feature
yang
Lebih memperhatikan
dan
dan
yang
konsumen.
Persaingan pelayanan dan
fasilitas
pesaing
oleh
inovatif untuk layanan
kualitas dan mutu
Meningkatkan layanan
pelayanan terhadap
terhadap pelanggan
konsumen
terhadap
pelanggan.
Penentuan Posisi Perusahaan
Peluang
Kelemahan
Kekuatan
(1.90 , 0.58)
Ancaman
Gambar 1. Kuadran strategi dari kombinasi IFAS dan EFAS Berdasarkan gambar 1 diatas menunjukkan bahwa posisis PT Pos Indonesia berada di kuadran kedua, yang merupakan suatu kondisi yang kurang menguntungkan dan menantang bagi perusahaan, PT Pos Indonesia memiliki kekuatan dan ancaman sehingga Pos Indonesia harus memanfaatkan kekuatan internal yang dimiliki, untuk membuka peluang jangka panjang, pada pasar produk melalui strategi diversifikasi. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari analisis SWOT diketahui bahwa layanan Pos Express PT Pos Indonesia berdasarkan nilai dari tabel IFAS dan tabel EFAS dimana nilai dari tabel IFAS < tabel EFAS (2.7 < 2.82), maka strategi yang sesuai untuk diterapkan PT. Pos Indonesia adalah Penciutan Organisasi, dimana saat ini banyaknya cabang-cabang kantor pos yang tidak menghasilkan keuntungan untuk perusahaan ada baiknya tidak dioperasikan. Berdasarkan tabel IFAS dan EFAS jika dituangkan dalam diagram analisis SWOT maka posisi perusahaan terdapat di kuadran kedua, dimana kekuatan yang dimiliki
oleh PT Pos Indonesia dapat digunakan untuk menghadapi ancaman yang menimpa perusahaan. Dari hasil quisioner layanan Pos Express terhadap pelanggan termasuk dalam range Puas, dilihat dari rata-rata yang didapat adalah 3.86. Dimana terjaminnya kerahasiaan surat yang akan dikirimkan ini mendapatkan poin tertinggi tetapi kemudahan dalam menghubungi PT Pos Indonesia harus tetap ditingkatkan
Saran Dari kesimpulan diatas ada baiknya PT Pos Indonesia meninjau ulang cabang-cabang yang terletak di pelosok, sehingga dapat diminimalisir cabang-cabang yang strategis untuk tetap beroperasi dan yang kurang atau tidak strategis untuk tidak dioperasikan. DAFTAR PUSTAKA Rangkuty, Freddy, 2006, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT Gramedia Pustaka Umum, Jakarta http://www.posindonesia.co.id